14

Click here to load reader

Hi Per Emesis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hiperemesis Gravidarum

Citation preview

BAB IPENDAHULUANA. PengertianHiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi (Rustam Mochtar, 1998). Mual muntah biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat timbul setiap saat dan bahkan malam hari. Gejala- gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Hiperemesis gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nause dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga terjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan (ben-zion, MD). Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan (hellen farrer).Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk.(Sarwono Prawirohardjo). Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti appendisitis, pielitis dan sebagainya.B. EtiologiPenyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Frekuensi kejadian adalah 3,5 per 1000 kehamilan. Faktor-faktor predisposisi yang dikemukakan oleh rustan mochtar :1. Faktor organikYaitu karena masuknya villi khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat kehamilan serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan-perubahan ini serta adanya alergi, yaitu merupakan salah satu respon dari jaringan ibu terhadap janin.2. Faktor psikologiFaktor ini memegang peranan penting pada penyakit ini. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan,takut terhadap tanggungan sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat menyebakan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup.3. Faktor EndokrinHipertiroid, diabetes, peningkatan kadar HCG dan lain-lain

C. PatofisiologiPerasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi pada trimester I. Bila terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik . hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadi ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida butirik dan aseton dalam darah. Muntah menyebabkna dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang.natrium dan klorida darah turun. Selain itu, dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Disamping dehitrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung ( sindrom mollary-weiss), dengan akibat perdarahan gastrointestinal.

D. Manifestasi klinisBatas mual dan muntah berapa banyak yang disebut hiperemesis gravidarum tidak ada kesepakatan. Ada yang mengatakan bila lebih dari sepuluh kali muntah. Akan tetapi apabila keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai hiperemesis gravidarum. Menurut berat ringannya gejala dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :a. Tingkatan I ( ringan ) Mual muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita Ibu merasa lemah Nafsu makan tidak ada Berat badan menurun Merasa nyeri pada epigastrium Nadi meningkat sekitar 100 per menit Tekanan darah menurun Turgor kulit berkurang Lidah mengering Mata cekung.b. Tingkatan II (sedang) Penderita tampak lebih lemas dan apatis Turgor kulit mulai jelek Lidah mengering dan tampak kotor Nadi kecil dan cepat Suhu badan naik (dehidrasi) Mata mulai ikterik Berat badan turun dan mata cekung Tensi turun, hemokonsentrasi oliguri dan konstipasi Aseton tercium dari hawa pernafasan dan terjadi asetonuriac. Tingkatan III (berat) Keadaan umum lebih parah( kesadaran menurun dari somnolen sampai koma) Dehidrasi hebat Nadi kecil, cepat dan halus Suhu badan meningkat dan tensi turun Terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf yang dikenal dengan enselopati wernicke dengan gejala nistagmus, diplopia da penurunan mental Timbul ikterus yang menunjukkan adanya payah hati

E. Komplikasi Dehidrasi berat Ikterik Takikardi Suhu meningkat Alkalosis Kelaparan Gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan keluarga Menarik diri dan depresi

F. Pemeriksaan Penunjang1. USG (dengan menggunakan waktu yang tepat ) : mengkaji usia genestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta2. Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN.3. Pemeriksaan fungsi hepar : AST,ALT dan kadar LDH.G. Penatalaksanaan 1. Pencegahan. Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering. Waktu bangun jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarikan. Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.2. Obat-obatanSedativa yang sering digunakan adalah phenobarbital. Vitamin yang dianjurkan vitamin B1 dan B6 keadaan yang lebih berat diberikan antiemetik seperti disiklomin hidrokhoride atau khlorpromasin. Anti histamin ini juga dianjurkan seperti dramamin, avomin.3. Isolasi Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara yang baik. Tidak diberikan makan/minuman selama 24-28 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejala-gejala atau berkurang atau hilang tanpa pengobatan.4. Terapi psikologik5. Cairan parenteral6. Penghentian kehamilan

BAB IIASUHAN KEPERAWATAN1. Pengkajian a. Biodata Mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi : nama,umur,agama,suku,bangsa,pendidikan,pekerjaan,status perkawinan, lama perkawinan.b. Keluhan utamaMual muntah yang hebat setiap pagi hari atau setelah makan, nyeri epigastrik, tidak nafsu makan, merasa haus.c. Riwayat kehamilan saat ini Meliputi ada tidaknya gemeli, riwayat pemeriksaan antenatal, dan komplikasi.d. Riwayat kesehatan sekarang :Meliputi awal kejadian dan lamanya mual dan muntah, kaji warna, volume,frekuensi dan kualitasnya. Kaji juga faktor yang memperberat dan memperingan keadaan, serta pengobatan apa yang pernah dilakukan.e. Riwayat medis sebelumnya :Seperi riwayat penyakit obstetric dan ginekologi kolelithiasis, ganggua tiroid, dan gangguan abdomen lainnya.

f. Riwayat sosial :Seperti terpapar suatu penyakit yang mengganggu komunikasi , terpapar dengan lingkungan, tercapainya pelayanan antrenatal, peran, tanggung jawab, pekerjaan, dllg. Riwayat dietKhususnya intake cairanh. Riwayat pembedahanKhususnya pada daerah abdomeni. Integritas egoSetiap konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi dll.j. Pola aktivitas Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi ( BAB dan BAK), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit.k. Pemeriksaan fisik :1. TTV : ada tidaknya demam, takikardi,hipotensi, frekuensi nafas meningkat, adanya bau aseton.2. Status gizi : berat badan meningkat/menurun.3. Status kardiovaskuler : kualitas nadi, takikardi, hipotensi.4. Status hidrasi : turgor kulit, keadaan membran mukosa, oliguria.5. Keadaan abdomen : suara abdomen, adanya nyeri lepas/tekan, adanya distensi, adanya hepatosplenomegali, tanda murpy.6. Genitourinaria : nyeri kostovertebral dan suprapubik7. Status eliminasi : perubahan konstipasi feses, konstipasi dan perubahan frekuensi berkemih.8. Keadaan janin : DJJ, TPU, dan perkembangan janin (apakah sesuai dengan usia kehamilan).

2. Diagnosa Keperawatan 1. Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan akibat muntah dan intake yang tidak adekuat2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah yang menetap.3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan akibat tidak adekuatnya nutrisi.4. Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan proses penyakit.

10