31
8/16/2019 Ho 07 Demokrasi http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 1/31 HAND OUT O7 MATA KULIAH ILMU POLITIK DEMOKRASI A. Pengertian dan Prinsip-Prinsip Demorasi Besarnya harapan untuk adanya perbaikan kondisi sosial-budaya-ekonomi-  politik dari rakyat Indonesia terhadap gerakan reformasi, sudah tidak terbantahkan lagi. Setiap rakyat Indonesia mendambakan adanya upaya perbaikan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara dari kultur keordebaruan. Salah satu diantara ideologi reformasi yang dikedepankannya, yaitu pentingnya proses demokratisasi. Namun demikian, tidak banyak pihak yang memahami pengertian dan prinsip-prinsip dasar demokrasi. Secara historis, demokrasi telah tumbuh sejak zaman Yunani kuno, yaitu  pada masa negara kota city state! di "thena sekitar abad ke-# sampai abad ke-$ sebelum masehi. %alam sejarah dikenal bah&a negara kota city state! "thena 'uno sebagai negara demokrasi pertama di dunia yang mampu menjalankan demokrasi langsung dengan majelis sekitar (.)))*#.))) orang yang berkumpul secara fisik. %alam kondisi sekarang, yang ditandai oleh masyarakat modern dengan jumlah penduduk dalam suatu kota yang sangat besar dan kompleknya  permasalahan, maka bentuk demokrasi yang cocok adalah demokrasi tidak langsung per&akilan!. +leh karena itu, untuk memahami makna demokrasi harus ditelusuri dari sejarah konsepnya itu sendiri. Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos atau kratein yang berarti kekuasaan atau berkuasa. Secara sederhana, banyak kalangan yang menyatakan  bah&a demokrasi diartikan rakyat berkuasa atau  government or rule by the  people pemerintahan oleh rakyat!. %emokrasi berarti pemerintahan yang dijalankan oleh rakyat, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui  per&akilan! setelah adanya proses pemilihan umum secara langsung, umum, 1

Ho 07 Demokrasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 1/31

HAND OUT O7

MATA KULIAH ILMU POLITIK 

DEMOKRASI

A. Pengertian dan Prinsip-Prinsip Demorasi

Besarnya harapan untuk adanya perbaikan kondisi sosial-budaya-ekonomi-

 politik dari rakyat Indonesia terhadap gerakan reformasi, sudah tidak 

terbantahkan lagi. Setiap rakyat Indonesia mendambakan adanya upaya perbaikan

tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara dari kultur keordebaruan. Salah satu

diantara ideologi reformasi yang dikedepankannya, yaitu pentingnya proses

demokratisasi. Namun demikian, tidak banyak pihak yang memahami pengertian

dan prinsip-prinsip dasar demokrasi.

Secara historis, demokrasi telah tumbuh sejak zaman Yunani kuno, yaitu

 pada masa negara kota city state! di "thena sekitar abad ke-# sampai abad ke-$

sebelum masehi. %alam sejarah dikenal bah&a negara kota city state! "thena

'uno sebagai negara demokrasi pertama di dunia yang mampu menjalankan

demokrasi langsung dengan majelis sekitar (.)))*#.))) orang yang berkumpul

secara fisik. %alam kondisi sekarang, yang ditandai oleh masyarakat modern

dengan jumlah penduduk dalam suatu kota yang sangat besar dan kompleknya

 permasalahan, maka bentuk demokrasi yang cocok adalah demokrasi tidak 

langsung per&akilan!.

+leh karena itu, untuk memahami makna demokrasi harus ditelusuri dari

sejarah konsepnya itu sendiri. Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa

Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos atau kratein yang berarti

kekuasaan atau berkuasa. Secara sederhana, banyak kalangan yang menyatakan

 bah&a demokrasi diartikan rakyat berkuasa atau  government or rule by the

 people pemerintahan oleh rakyat!. %emokrasi berarti pemerintahan yang

dijalankan oleh rakyat, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui

 per&akilan! setelah adanya proses pemilihan umum secara langsung, umum,

1

Page 2: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 2/31

 bebas, rahasia, jujur, dan adil. %alam bahasa yang populer "braham incoln

mengatakan bah&a demokrasi adalah the government from the people, by the

 people, and for the people” yang artinya pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,

dan untuk rakyat.

/enurut "lamudi demokrasi sesungguhnya bukan hanya seperangkat

gagasan dan prinsip tentang kebebasan, tetapi juga menyangkut seperangkat

 praktik dan prosedur yang terbentuk melalui sejarah panjang dan sering berliku-

liku sehingga demokrasi disebut suatu pelembagaan dari kebebasan. Nilai

terpenting lain dari demokrasi adalah persamaan. 0emat kata, soko guru

demokrasi adalah persamaan dan kebebasan. Secara rinci, "lamudi mengatakan

 bah&a demokrasi menganut prinsip-prinsip a! kedaulatan rakyat, b!

 pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah, c! kekuasaan

mayoritas, d! hak-hak minoritas, e! jaminan hak asasi manusia, f! pemilihan

yang bebas dan jujur, g! persamaan di depan hukum, h! proses hukum yang

&ajar, i! pembatasan pemerintah secara konstitusional, j! pluralisme sosial,

ekonomi, dan politik, k! nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan

mufakat.

"bad 12 dijadikan sebagai masa lahirnya demokrasi konstitusional karena

 pada saat itu muncul para ahli eropa Barat 'onstinental, seperti Immanuel 'ant

dan 3. 4ulius Stahl dan ".5. %icey dari "nglo Sa6on yang memberikan

 pembatasan yuridis yang dikenal dengan  Rechtsstaat atau  Rule of law. /enurut

Immanuel 'ant dan Stahl ada empat unsur Rechtsstaat , yaitu hak-hak manusia7

 pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu7 pemerintahan

 berdasarkan peraturan-peraturan, dan peradilan administrasi dalam perselisihan.

"dapun ".5. %icey  mengidentifikasi unsur-unsur rule of law dalam

demokrasi konstitusionil menjadi tiga, a! supremasi aturan-aturan hukum

 supremacy of the law!, tidak adanya kekuasaan se&enang-&enang absence of 

arbitrary power !, artinya seseorang hanya boleh dihukum kalau melanggar 

hukum, b! kedudukan yang sama di depan hukum equality before the law! baik 

untuk pejabat maupun rakyat biasa, dan c! terjaminnya hak-hak asasi manusia

oleh undang-undang.

2

Page 3: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 3/31

8obert ". %ahl menyatakan bah&a demokrasi memiliki 9 ciri hakiki, yaitu

 pejabat yang dipilih, pemilihan yang bebas dan fair, hak pilih yang mencakup

semua, hak untuk menjadi calon suatu jabatan, kebebadan pengungkapan diri

secara lisan dan tertulis, informasi alternatif, dan kebebasan membentuk asosiasi.

'emudian "fan :affar mengungkapkan ( ciri pokok demokrasi, yaitu

akuntabilitas, rotasi kekuasaan, rekruitmen politik yang terbuka, pemilihan umum,

menikmati hak-hak dasar.

Sejalan dengan adanya perubahan konsep dan penyelenggaraan dalam

demokrasi konstitusional dari klasik kepada rule of law  yang lebih dinamis,

mengidentifikasikan syarat-syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintahan

yang demokratis di ba&ah rule of law, yaitu perlindungan konstitusional7 badan

kehakiman yang bebas dan tidak memihak7 pemilihan umum yang bebas7

kebebasan untuk menyatakan pendapat7 kebebasan untuk beserikat, berorganisasi,

dan beroposisi7 dan pendidikan ke&arganegaraan.

;engembangan kekuatan masyarakat dalam me&ujudkan demokrasi dalam

domain politik dapat dilakukan, misalnya dengan menempatkan kembali per&ira-

 per&ira militer yang ikut serta dalam persoalan sosial-politik yang semestinya

dilakukan oleh kelompok sipil, pembentukan sistem kepartaian yang mendukung

terhadap berkembang dan berdayanya sistem politik dan kepemerintahan guna

 ber&ujudnya pertangguja&aban dan pertanggunggugatan politik! pada

masyarakat, dibuatnya mekanisme sirkulasi elite melalui kontak politik dalam

sistem pemilihan umum yang jujur dan adil7 membuka kran-kran partisipasi

 publik yang seluas mungkin agar tuntutan dan dukungan &arga dapat terartikulasi

dan teragregasi secara optimal, dikembangkannya pelembagaan konflik yang

dialogis, selain itu, mulai dikembangkannya otonomi partisipasi yang mungkin!

selama ini selalu dimobilisasi, penguatan supremasi hukum7 pemberdayaan

checks and-balances antarlembaga pemerintahan termasuk di dalamnya

mekanisme kontrol dan seterusnya. ;ada konteks pengembangan kekuatan

masyarakat dalam me&ujudkan demokratisasi, asumsi yang dibangun ialah<

terjadi perubahan atau pergeseran yang amat drastis dari  state centered 

3

Page 4: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 4/31

development menuju  society centered development atau sering pula diistilahkan

dengan people centered development .

=etapi perlu diingat bah&a Samuel ;. 0untington seorang pakar politik 

yang meneliti demokrasi secara seksama dan mendalam, pernah berargumentasi

dalam artikelnya di  Jurnal World Politics  yang berjudul  Political evelopment 

and Political ecay  12#(< $>#-?$)! menjelaskan bah&a di banyak negara

 berkembang masyarakat justru semakin kehilangan kekuatannya ketika

demokratisasi itu dijalankan dengan serampangan. Bahkan lembaga-lembaga

 pendukung suatu pemerintahan yang dalam hal ini berarti kekuatan-kekuatan

masyarakat sendiri tidak mampu memaksa pemerintahannya untuk tunduk 

terhadap kepentingan &arga masyarakat. +leh karena itu, asumsi teori

modernisasi yang menyatakan bah&a negara hanyalah pelaksana dari keinginan

sosial-ekonomi-politik mayoritas &arganya tidak selamanya benar. =idak hanya

itu. =umbangnya pemerintahan Nigeria pada tahun 12>$ dan Sudan talun 12>2

merupakan contoh yang dapat dijadikan pelajaran bagaimana di banyak negara

 berkembang masyarakat justru semakin kehilangan kekuatannya ketika

demokratisasi itu dijalankan. ;un demikian halnya peristi&a di "ngola

menunjukkan bagaimana fase transisi menuju demokrasi yang berakhir dengan

 pecahnya perang saudara dan berlanjut pada berdirinya rezim otoriter juga

disebabkan oleh diimplementasikannya proses demokrasi dengan serampangan

@asper and =ayIor,122#!.

%i dalam pemerintahan yang demokratis, biasanya sistem yang diikuti

kalau tidak %emokrasi ;residensial, juga %emokrasi ;arlementer. %i negara-

negara demokrasi di dunia ini, lebih banyak yang menggunakan %emokrasi

;alementer ketimbang %emokrasi ;residensial. /enurut "ustin 8anney 122#! di

dunia ini hanya 1( negara yang mengikuti %emokrasi ;residensial, sedangkan

yang mengikuti sistem %emokrasi ;arlementer ada 11) negara.

Selain itu ada juga yang mengikuti %emokrasi ;residensial, akan tetapi

 peranan parlemennya juga sangat menonjol seperti %emokrasi ;arlementer.

Sistem pemerintahan yang menganut %emokrasi ;residensial dengan melihat

yang terjadi di Indonesia menekankan kekuasaan itu ada pada ;residen yang

4

Page 5: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 5/31

memimpin pemerintahan. ;residen sebagai kepala pemerintahan eksekutif tidak 

harus bertanggung ja&ab kepada %;8. 'edudukan ;residen sederajat dengan

%;8, &alaupun tidak bertanggungja&ab kepada %e&an, pemerintah harus

memberikan hak ja&ab atas pertanyaan dari %e&an.

Antuk melengkapi pemahaman akan demokrasi, sekiranya akan lebih baik 

 bila ditelusuri jauh ke belakang khususnya dalam praktik Negara-'ota polis! di

"thena kuno, Yunani pada "bad ke-( S/. /c8idis dalam "gustino, ))9<1$1-

1$! mengatakan bah&a bila ditarik agak ke belakang akan ditemukan deskripsi

singkat mengenai demokrasi dari ;ericles, seorang negara&an "thena yang hidup

 pada tahun ?$)-an S/. /enurutnya bah&a demokrasi mengandung beberapa

kriteria penting yaitu 1! pemerintahan oleh rakyat yang dibangun dari dukungan

atau partisipasi rakyat yang mayoritas secara langsung7 ! kesamaan &arga

negara di depan hukum7 penghargaan terhadap &ilayah priCat pemenuhan hak 

asasi manusia, dalam konteks kekinian! untuk memenuhi dan mengekspresikan

kepribadian indiCidual7 serta pluralisme. %alam hal ini ;ericles sudah mulai

mengemukakan keberpenuhan hak rakyat sebagai &arga negara yang berdaulat

namun sayangnya, pada abad tersebut demokrasi dijalankan secara tidak lengkap.

%emokrasi Yunani kuno menihilkan peran dan partisipasi perempuan dalam

 politik serta mengembangkan sistem ekonomi yang berdasar pada perbudakan.

/elihat kondisi seperti itu, tidak mengherankan jika kemudian demokrasi

menjadi sasaran kritikan pedas pemikir-pemikir besar seperti ;lato dan

"ristoteles. ;ada satu sisi komitmen pengembangan kedaulatan rakyat itu penting

tapi !eitgeiss ji&a zaman! yang berkembang pada masa itu tidak mengarah pada

 perihal tersebut. 'edaulatan rakyat, bagi banyak pemikir filsafat klasik, akan

 bertabrakan dengan upaya pencarian kebaikan bersama.

'omplikasi antara kedaulatan rakyat dan kebaikan bersama pertama-tama

dapat ditemui dalam "he Republic  karya ;lato. %alam buku tersebut ;lato

menggambarkan bagaimana demokrasi dipenuhi oleh keinginan bersama yang

dapat saja bersifat konfliktual dan mengancam pembangunan politik yang

 berkualitas dan beradab. antas tidak kalah, pemikir besar lainnya seperti

"ristoteles pun mengkritik demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang buruk.

5

Page 6: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 6/31

/enurutnya, ada enam sistem pemerintahan yang terbagi menjadi dua kutub,

yakni< negaraDpemerintahan baik dan negaraDpemerintahan buruk. 'ebaikan dan

keburukan negaraDpemerintahan didasarkan atas sanggup atau tidaknya

negaraDpemerintahan mencapai tujuan-tujuan negara sendiri. =idak hanya itu, Ia

lantas mengerucutkan sistem-sistem kepemerintahan tersebut menjadi

 pemerintahan yang dikuasai oleh satu orang, oleh sedikit orang, dan terakhir, oleh

 banyak orang. %engan demikian ia mengatakan< ada negaraDpemerintahan baik 

 good state! yang dipimpin oleh satu orang dengan istilah monarki, ada

negaraDpemerintahan baik yang dipimpin oleh sedikit orang yang kemudian

disebutnya dengan aristokrasi7 dan ada pula negaraDpemerintahan baik yang

dipimpin oleh banyak orang yang diistilahkan sebagai  polity  dalam lain

kesempatan, misalnya, pada bukunya #icomachean $thics "ristotle menghindari

 penggunaan istilah  polity  yang samar-samar dengan mengacu bah&a sistem

 politik yang baik adalah timokrasi, yang bermakna kekuasaan dipegang oleh

orang-orang yang memiliki  properti  EtimemaF sendiri. %i sisi lain, ada

negaraDpemerintahan buruk bad state! yang dipimpin oleh satu orang disebut

tirani7 lantas ada pula negaraDpemerintahan buruk yang dipimpin oleh sebagian

orang yang diistilahkan dengan oligarki7 dan terakhir ada negaraDpemerintahan

 buruk yang dipimpin oleh banyak orang yang disebutnya dengan istilah

demokrasi.

Matris Sistem 'epemerintahan /enurut "ristotles

Pemerinta! "ai Pemerinta! "#r# 

%ipimpin Satu +rang /onarki =irani

%ipimpin Beberapa +rang "ristokrasi +ligarki

%ipimpin Banyak +rang ;olity =imokrasi! %emokrasi

/irram Budiarjo 122<(?! mengatakan bah&a gagasan demokrasi Yunani

 boleh dikatakan menghilang dari muka dunia Barat &aktu bangsa 8oma&i, yang

sedikit banyakmasih kenal kebudayaan Yunani, dikalahkan oleh suku bangsa

Gropa Barat dan benua Gropa memasuki "bad ;ertengahan #))-1?))!. ;ada abad

6

Page 7: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 7/31

 pertengahan ini, ada satu piagam yang dianggap /irriam Budiarjo sebagai

tonggak perkembangan demokrasi, yaitu /aghna @harta 11(!. 'endati piagam

ini muncul di jaman feudal, namun piagam ini sudah menunjukkan konsep

Hkontrak sosial antara pihak penguasa raja! dan ba&ahannya mengenai hak dan

ke&ajiban. Setelah itu, kemudian lahir pemikir-pemikir yang tak kalah seriusnya

dalam membahas pemikiran politik yang berkualitas dan beradab, mulai dari

=homas 0obbes 1(>>-1#92!, 4ohn ocke 1#$-19)?!, /ontesJuieu 1#>2-

19((!, hingga 4ean 4acJues 8ousseau 191-199>!.

%alam konteks ini, akan dibahas beberapa pemikiran pokok dari tokoh-

tokoh yang muncul sebagai pemikir a&al demokrasi modern.

$. %i&sa'at Po&iti T!omas Ho((es ) Konta Sosia& dan Demorasi

a. Konsep State of Nature Man#sia

Berbeda dengan pandangan Socrates, =homas 0obbes mengartikan

manusia sebagai makhluk yang mementingkan diri sendiri dan bersifat rasional.

+leh karena itu secara alamiah manusia cenderung berkonflik dengan sesamanya.

Sifat mementingkan diri sendiri, tampak dalam persaingan memperebutkan

 perolehan atau kekayaan, ketidakberanian demi keselamatan, dan kemuliaan demi

reputasi Surbakti, 122<(!. %engan kata lain, paham Negara =homas 0obbes

 bertolak belakang dengan pemikiran =homas "Juinas =homisme! yang

menggambarkan Negara sebagai suatu kesosialan kodrat manusia 'onsep 0irarki

"lam! dan rasionalitas 'onsep 0ukum, civil disobedience!. 0obbes memandang

 bah&a Negara harus menjadi per&ujudan kelembagaan yang kuat, yang mampu

mengancam kapan saja! indiCidu-indiCidu dalam sebuah institusi Negara.

;emikiran seperti ini senada dengan situasi sosial politik yang berkembang

di era 0obbes. %alam kaitan dengan masalah ini beberapa hal penting yang dapat

memperjelas latar belakang pemikiran 0obes. Pertama, 0obbes lahir dalam iklim

 perang yang berkecamuk dengan sangat dahsyat Inggris 5s Spanyol7 'atolik 5s

;rotestan, dll!, sehingga melalui pengalamannya ini ia membangun suatu konsep

Kiba&a Negara untuk menghentikan peperangan. %alam tesisnya ia

mengatakan bah&a keadaan perang terjadi karena tak ada &iba&a dan kekuatan

7

Page 8: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 8/31

 Negara untuk menyetop perbuatan indiCidu-indiCidu dalam Negara. +leh karena

itu, ia berfikir bah&a pada dasarnya keadaan alamiah  state of nature! manusia

adalah buruk senang berperang, rakus kekuasaan, keji, senang melukai, iri,

 pendusta, korup dll!, atau dalam bahasa 0obbes keadaan alamiah manusia dengan

 social anima, homo homini lupus, bellum omnium contra omnes perang semua

mela&an semua!. 0al ini dipertegas lagi melalui kajiannya mengenai kedirian

manusia "gustino, ))9<1$$!.

/anusia di sebut bersifat rasional karena akal budi dan kemampuan

 berbicara dan berargumentasi. Sifat rasional ini yang memungkinkan manusia

 bersilang pendapat tentang apa yang baik, dan sifat itu pula yang menyebabkan

manusia mampu membedakan antara kepentingan sendiri dan kepentingan

komunitas bersama. +leh karena itu, sifat rasional manusia cenderung

menimbulkan konflik daripada harmoni. "da dua elemen dasar manusia yang

mendorong eksistensi manusia sebagai makhluk rasional, yaitu instink kehendak!

dan akal. lnsting digunakan manusia  social animal%  dalam upaya mengejar 

kenikmatan dan kesenangan serta menghindari penderitaan dan kesusahan. "kal

digunakan untuk menemukan dan mencari alasan-alasan rasional guna mencapai

apapun yang membuatnya senang dan bahagia serta dapat membuatnya jauh dari

kesusahan.

Berdasarkan analisa seperti itu, bagaimana mengatur manusia dan

masyarakat melalui institusi Negara sehingga Negara dapat me&ujud sebagai

lembaga yang ber&iba&a L

Selaras dengan masalah tersebut, dapat ditemukan informasi bah&a dalam

 pandangan 0obbes, mengatur manusia tidak efektif melalui pendekatan-

 pendekatan normatif dan keagamaan. %alam konteks ini, 0obbes malahan

memandang bah&a agama merupakan sumber konflik di masyarakat. 'edua

sumber tersebut pendekatan normatiCe dan agama! tak mampu membuat manusia

 jera dan menjauhi keburukan, dan tak mampu membuat Negara menjadi

 ber&iba&a. +leh karenanya, perlu ada upaya untuk mengurangi derajat emosi dan

nafsu melalui dua pendekatan 1! pengaturan kebebasan kehendak, dan !

mengembalikan segala kelakuan manusia pada satu motif saja.

8

Page 9: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 9/31

Antuk mengatur kebebasan kehendak manusia, perlunya ditanamkan pada

 preferensi manusia bah&a dalam alam tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa sebab.

%an setiap sebab mempunyai akibat yang pasti. "kibat-akibat yang pasti tersebut

menjadi sebab bagi kejadian-kejadian selanjutnya. "gar kebebasan manusia tak 

merusak maka kekuatan hukum Negara sebagai alat untuk menilai akibat-akibat

dari perbuatan manusia perlu dibangun dengan kekuatan penuh, dalam bentuk 

 Negara 'ekuasaan "bsolute.

Yang dimaksud kekuasaan absolute ialah putusan terakhir mengenai aturan

 bertingkah laku dalam masyarakat berada pada tangan pemerintah yang berdaulat.

 Namun dalam batas-batas yang ditetapkan oleh pemerintah, indiCidu &arga

masyarakat! bebas hidup sesuai dengan kehendaknya karena tujuan ke&enangan

yang absolut yakni untuk mencegah seseorang bertindak yang merugikan orang

lain.

Sementara untuk membangun motiCasi yang tunggal, yaitu supaya

manusia tak berbuat buruk, dilakukan dengan cara mengingatkan mereka terhadap

maut atau kematian. %alam anggapan 0obbes, dengan mengingat kematian

manusia dapat mengontrol emosi dan nafsunya ketika memba&a dirinya dalam

 pergaulan, sehingga pada akhirnya ia akan berkelakuan baik.

(. Negara dan Ke#asaan

%engan modal rasionalitas yang dimilikinya serta keinginan untuk dapat

terhindar dari kematian manusia kemudian berusaha untuk mencari

 perlindungan yang bisa mengindarkan dari ancaman tersebut. Apaya yang

dilakukannya tersebut kemudian ditempuh dengan mekanisme convenat  kontrak 

sosial! untuk mendirikan sebuah negara.

'ontrak sosial atau perjanjian itu digambarkan sebagai kegiatan indiCidu

dalam masyarakat yang saling memberi janji untuk mendirikan satu lembaga

 politik dengan &e&enang mutlak didelegasikan pada institusi Negara untuk 

menata kehidupan mereka melalui undang-undang yang dapat memaksa mereka

agar taat pada perjanjian antar indiCidu yang telah mereka buat sebelumnya.

 Negara yang dibayangkan oleh 0obbes ialah Negara yang bebas melakukan apa

9

Page 10: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 10/31

saja demi kepentingan &arga masyarakatnya. Negara yang dibayangkan oleh

0obbes juga di&ajibkan memiliki hak untuk menentukan nilai-nilai yang boleh

dan tidak untuk dilakukan para anggota masyarakat. Selain itu, Negara yang

dibayangkan oleh 0obbes merupakan lembaga politik yang hanya mengenal hak 

tanpa mengenal ke&ajiban, serta mempunyai kekuatan mutlak atas &arga

negaranya. Negara itu disebut sebagai leviathan.

'ekuatan mutlak atas &arga negara yang dipersyaratkan 0obbes pada

akhirnya akan menumbuhkan kepatuhan total &arga negara absolute obedience!,

sehingga berujung pada ke&iba&aan Negara. Bentuk Negara yang dapat

mengakomodir model Negara macam ini menurutnya ialah /onarki "bsolut.

/onarki absolut dianggapnya berakar pada otoritas paternal tiruan dari &ivitate

 ei  yang tunggal. =idak berhenti sampai disini. =homas 0obbes bahkan

mengkonsepsionalkan kekuasaan yang dita&arkannya agar tak tercipta penguasa

 Negara yang lalim. /enurutnya ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar 

tak tercipta kealiman penguasa, yaitu< 1! melalui kesadaran penguasa itu sendiri7

! dibuat undang-undang yang mengatur kekuasaan penguasa7 dan $!

di&ajibkannya penguasa untuk menjaga 0ak "zasi /anusia. 'emungkinan ini

dapat berujud oleh karena penguasa itu sendiri adalah indiCidu yang juga terikat

kontrak dengan indiCidu-indiCidu serta institusi-institusi lainnya.

*. %i&sa'at Po&iti +o!n Lo,e ) Kontra Sosia& dan Demorasi

a. Sediit tentang Lo,e dan State o' Nat#re

Buku "wo "reatises of 'overnment  karya 4ohn ocke 1#$-19)?! dapat

setarakan dengan "he &apital -nya 'arl /ar6. 'edua buku tersebut mampu

memposisikan diri sebagai karya intelektual yang dapat mengilhami reColusi-

reColusi besar dunia. "he &apital   muncul lebih akhir, mengilhami reColusi-

reColusi di 8usia, @uba dan @ina, sedangkan "wo "reatises of 'overnment 

mengilhami reColusi liberalis-borjuis di ;erancis dan reColusi besar di "merika.

;andangan orisinal ocke yang releCan dengan kajian kali ini, yaitu

mengenai keadaan alamiah  state of nature% manusia. Berbeda dengan pandangan

=homas 0obbes, ocke memandang bah&a keadaan alamiah manusia pada

10

Page 11: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 11/31

dasarnya adalah baik. Secara alamiah, manusia berada dalam keadaan bebas sama

sekali dan berkedudukan sama  perpectly free and equals!. 'arena bebas dan

 berkedudukan sama, tiada orang yang bermaksud merugikan kehidupan,

kebebasan, dan harta milik orang lain.

'arakter a&al manusia yang alamiah ini ditunjukkan dalam bentuk saling

memberi, hormat menghormati, saling tolong dan sebagainya. 0anya saja, ketika

ada pergeseran nilai dan tatanan sosial, perilaku manusia mulai menunjukkan

 perilaku rakus atau ingin menguasai sendiri. =erlebih lagi dengan hadirnya

struktur ekonomi dan atau motif ekonomi yang melembaga.

'ondisi yang terakhir itu, mengarah pada lahirnya ketimpangan-

ketimpangan sosial atau disparitas antar indiCidu, antara satu kelompok atau antar 

negara, sehingga potensial mengarah pada state of war . %engan kata lain, menurut

ocke yang membuat peradaban ini luluh lantah bukan karena faktor internal

manusia tetapi lebih disebabkan karena dorongan-dorongan eksternal. ;andangan

yang terakhir, jelas berbeda dengan pandangan 0obbes yang lebih mengarah pada

faktor internal manusia.

(. Negara dan Ke#asaan

ocke mengatakan bah&a pemerintah ditetapkan berdasarkan persetujuan

yang diperintah. %engan menaati hukum yang ditetapkan pemerintah,

sesungguhnya &arga masyarakat berarti menaati diri sendiri karena pemerintahan

itu ditetapkan sesuai dengan persetujuan masyarakat. 'ehadiran pemerintah atau

negara seperti ini, tiada lain adalah untuk memperkecil lahirnya  state of war .

+leh karena itu, negara mempunyai tugas ganda yaitu menjaga  property-right 

&arga negara yang telah diperoleh masing-masing indiCidu dan menciptakan

iklim kondusif bagi masyarakat.

/erujuk pada karya-karya ocke dapat disimpulkan bah&a ia amat tidak 

setuju dengan bentuk pemerintahan monarki absolute sebagaimana yang tengah

digandrungi masyarakat "bad ;ertengahan. %alam konteks ini, ocke setuju

 bah&a dasar pembentukan pemerintahan monarki absolut yaitu tradisi  paternal 

authority, namun prinsip paternal authority ini mengandung nilai yang menentang

11

Page 12: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 12/31

dan bahkan melemahkan kebebasan manusia sebagai manusia yang berdaulat.

%alam pandangannya pemerintah harus berdasar pada persetujuan rakyat consent 

by the people! yang dibangun atas dasar kepercayaan trust !. 8akyat

memercayakan kekuasaan kepada pemerintah melalui kontrak sosial. =ujuan

 Negara dengan sendirinya terbatas, pembatasan kekuasaan politik oleh tujuannya

sebagai pelayan pada kepentingan masyarakat. Bukan kepentingan negara sendiri

seperti yang digambarkan oleh 0obbes.

'emudian terkait  state of nature  manusia, negara perlu menetapkan

hukum-hukum sebagai patokan dasar dalam menata kehidupan bermasyarakat.

%engan kata lain, tujuan didirikannya Negara ialah untuk melindungi dan

menjaga kebebasan sipil sebagai &ujud dari civil society. %i lain pihak, Negara

 pun perlu dibangun melalui perjanjian atau kesepakatan sosial. %i mana

ke&enangan tertinggi berada pada tangan pemerintah, yang setiap regulasinya

harus ditaati oleh para &arga negara. Negara melalui kontrak sosial, artinya

karena setiap &arga negara telah memberikan sebagian hak indiCidunya pada

 Negara, yang kemudian digunakan untuk mengatur indiCidu-indiCidu yang berada

di dalamnya. +leh karena itu, Negara dapat melakukan apa saja sesuai dengan

 perjanjian atau keinginan antar &arga negara. ;andangan seperti ini, lebih

memberikan ruang yang merdeka pada indiCidu dibandingkan dengan teori yang

dikemukakan 0obbes. Selain itu, orisinalitas pemikiran ocke terletak pada

upayanya untuk memikirkan konsep kekuasaan yang mampu mendistribusikan

kekuasaan pada lembaga-lembaga khusus. %engan pemisahan kekuasaan itu,

konsentrasi kekuasaan pada tangan seseorang atau kelompok dapat dicegah.

;emerintahan berdasarkan hukum dan pemisahaan kekuasaan, menurut

ocke dapat mengendalikan sifat mementingkan diri dan melayani kepentingan

sendiri dari orang yang ber&enang. ocke menilai bah&a lembaga pembuat

kebijakan egislatif! haruslah berada di luar ke&enangan pelaksana

kebijakanDhukum itu sendiri Gksekutif!. 'emudian lembaga lainnya yang

dita&arkan ocke ialah perlunya dibangun lembaga 3ederatif sebagai lembaga

yang dapat dikemudian hari kelak melakukan kegiatan-kegiatan hubungan! luar 

negeri diplomasi!. embaga ini dipikirkan oleh ocke, setidaknya, dengan alasan

12

Page 13: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 13/31

 pada masa itu keterbukaanDketerhubungan sudah mulai menyelimuti iklim Gropa

yang saling berinteraksi antarnegara, selain juga sebagai &adah perdamaian

antarnegara.

. %i&sa'at Po&iti Montes#ie# ) Kontra Sosia& dan Demorasi

a. Pem(agian e#asan

;emikiran 4ohn ocke masih dianggap kurang sempurna, dan

mengundang kritik sekaligus pembenahan konsepsional mengenai pembagian

kekuasaan. %alam konteks ini, pemikiran pokok dari /ontesJuieu adalah

menyempurnakan pemikiran 4ohn ocke dengan memperkenalkan lembaga

yudikatif sebagai lembaga penghakimDpengadil kegiatan-kegiatan pemerintah dan

rakyatnya.

=eori /ontesJuieu yang kemudian dikenal dengan trias politika menyebut

tiga institusi yang harus ada dalam negara /odern. 'etiga institusi tersebut yakni

lembaga legislatif, lembaga eksekutif dan lembaga yudikatif. "riaspolitica secara

dikembangkan dengan tujuan supaya  political right   dan civil liberties  dapat

terbangun dan terlindungi dengan baik. Selain itu, pembagian kekuasaan ini dapat

mengindarkan dari usaha pemusatan kekuasaan dan sakralisasi penguasa atau

kekuasaan yang potensial melemahkan posisi rakyat.

(. %i&sa'at Deterministi /eogra'i dan "ent# Pemerinta!

"nalisa yang dikembangkan /ontesJuieu menunjukkan &arna yang kuat

 pemikiran filsafat politik /ontesJuieu sangat dipengaruhi oleh 3ilsafat

%eterministik :eografi. 3ilsafat ini menjelaskan bah&a letak geografi

menentukan kepemilikan atas sumberdaya alam air, mineral, laut dan lainnya!

dan karakter indiCidu bahkan hingga bentuk rumah, pola bersosial dan lain-lain.

Sebagai contoh indiCidu-indiCidu yang tinggal di padang pasir akan lebih mudah

marah dibandingkan dengan indiCidu-indiCidu yang tinggal di pegunungan,

 bentuk rumah &arga masyarakat yang tinggal di-daerah padang pasir akan sangat

cenderung terbuka minimalis! oleh karena tak adanya dukungan alam untuk 

 berfoya-foya, sedangkan di pegunungan akan lebih rapat, penuh, dan hangat

13

Page 14: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 14/31

kemudian indiCidu-indiCidu yang tinggal di pesisir akan terasa lebih terbuka pada

orang-orang asing dibandingkan dengan indiCidu-indiCidu yang tinggal di

 pedalaman. @ara pandang yang seperti ini mempengaruhi /ontesJuieu dalam

menentukan bentuk-bentuk Negara. /enurutnya tidak ada Negara baik dan tidak 

ada Negara buruk, seperti yang disampaikan oleh pemikir-pemikir Yunani 'uno.

Semua bentuk Negara pada dasamya baik. Yang membedakannya hanyalah

 bagaimana aplikasi bentuk-bentuk Negara tersebut pada &ilayah-&ilayah geografi

yang tepat.

/enurut /ontesJuieu terdapat tiga bentuk negara yaitu i! Negara yang

memiliki &ilayah kecil akan sangat pantas untuk mengaplikasikan bentuk Negara

 Republik()ristokrasi(emokrasi, ii! Negara yang memiliki &ilayah sedang akan

sangat pantas untuk mengaplikasikan bentuk Negara  *onarki, dan iii! Negara

yang memiliki &ilayah yang luas akan sangat pantas untuk mengaplikasikan

 bentuk Negara espotik .

%ari filsafat ini pun, /ontesJuieu merinci adanya lembaga-lembaga

 pokok dalam pemerintahan sebagai bentuk dari upaya  separation of power  yaitu

lembaga lembaga eksekutif, lembaga legislatif dan dan lembaga yudikatif .

0. %i&sa'at Po&iti +ean +a,#es Ro#ssea# ) Kontra Sosia& dan Demorasi

a. Konsep State of Nature

eo "gustino ))9<1$>! mengatakan bah&a dalam pandangan 4.4.

8ousseau sifat alamiah manusia pada dasarnya memiliki natural goodness

kebaikan-kebaikan alamiah!. /anusia dalam keadaan tersebut bukanlah manusia

yang menyenangi peperangan atau kerusakan, pengkhianatan, dan seterusnya.

+leh karena itu, peperangan harus dipahami sebagai gejala bukan alamiah

natural phenomenon! tetapi gejala sosial  social phenomenon! yang dikonstruksi

 social constructed !. 'eadaan perang  state of war ! yang tergambar dalam

 pemikiran 8ousseau pada dasarnya seperti juga apa yang tergambar dalam pikiran

ocke. 'eadaan tersebut lebih banyak disebabkan oleh konstruksi sosial dengan

mengadanya kesenjangan derajat manusia. 'onsep kesenjangan derajat manusia

14

Page 15: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 15/31

yang pernah diintroduksi oleh pemikir-pemikir sosial lain disempurnakan oleh

8ousseau dengan pendekatan yang disebut konsep ketidaksamaan.

Secara mendasar manusia tidak mungkin sama, baik dilihat dari sisi fisik 

maupun diamati dari sisi moral dan politik. %ilihat dari sisi fisik, manusia terlahir 

tidak memiliki derajat kesamaan. 0al ini dapat dilihat dari banyaknya manusia

yang terlahir tidak sempurna cacat. 'ecacatan ini, menurut 8ousseau menjadi

salah satu sumber ketimpangan dan disparitas sosial dalam kehidupan

 bermasyarakat. %ipandang dari sudut moral dan politik, manusia itu berbeda.

+leh karenanya, manusia menjadi pemangsa bagi yang lainnya homo homini

lupus! seperti yang diungkapkan 0obbes.

(. Teori Kontra Sosia&

;emikiran utama 4.4. 8ousseau yaitu teori kontrak sosial dengan

memposisikan negara sebagai 'ehendak Amum 8akyat. /anusia berkehendak 

umum Colonte generale!, maksudnya kehendak bersama semua indiCidu yang

mengarah pada kepentingan bersama atau kepentingan umum. 'ehendak umum

itu dapat disaring dari kehendak semua melalui pemungutan suara. %alam

 pemungutan suara kepentingan-kepentingan khusus yang bertentangan satu sama

lain akan saling meniadakan, sehingga pada akhirnya yang tertinggal hanya

kepentingan umum yang dikehendaki oleh semua. %alam konteks ini Negara

menjadi res publica republik! atau urusan umum.

%alam pandangan 8ousseau kedaulatan rakyat mengimplikasikan dua

anggapan. Pertama, penolakan terhadap &e&enang di atas rakyat yang tidak dari

rakyat, kedua, tuntutan agar segala kekuasaan yang ada mesti identik dengan

kehendak rakyat. 4adi Negara tidak berhak untuk meletakan ke&ajiban atau

 pembatasan apa pun pada rakyat. /akna yang tersirat dari pemahaman 8ousseau

ini ialah Negara identik dengan kehendak semua &arga Negara totaliter!.

'onsekuensinya ialah karena Negara ialah rakyat itu sendiri sehingga tak perlu

ada lembaga pelindung rakyat karena perilaku negara perilaku rakyat juga. 4adi

dengan alasan yang sama, dia menolak lembaga per&akilan rakyat karena yang

ada hanyalah kontrak sosial yang berdiri di atas kaki demokrasi langsung.

15

Page 16: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 16/31

;ertanyaannya sekarang, bagaimana dengan suara minoritasL Bagi 8ousseau tidak 

mungkin ada minoritas karena yang tersedia dalam sebuah republikDurusan umum

atas nama semua &arga masyarakat. Bila pun ada suara minoritas!, tukasnya,

kelompok tersebut hanyalah sekelompok orang egois yang belum sekehendak 

dengan kehendak umum.

%ari penemuan dan permenungan kontemplatif pemikir-pemikir tersebut

di atas mulailah paham demokasi kembali bergeliat dan berkembang hingga

/odern  )ges  sekarang ini. Satu hal dapat kita tarik benang merah dari

 pemahaman dan pengertian yang dipaparkan mulai dari ;ericles hingga 4ean

4acJues 8ousseau adalah bah&a demokrasi tumbuh sejalan dengan pertumbuhan

dan perkembangan masyarakat itu sendiri. 0ai ini menjelaskan bah&a semakin

tinggi tingkat kompleksitas perihal kehidupan masyarakat, maka semakin tidak 

sederhana pula definisi demokrasi dijabarkan. Satu hal yang dengan jelas berubah

atas definisi demokrasi pada masa Yunani 'uno ke arah kemasyarakatan modern

yang lebih kompleks ialah tergesernya kriteria partisipasi politik langsung direct 

democracy! menjadi sistem politik per&akilan representativeness democracy!.

%alam kerangka perkembangan inilah pada bagian ini akan dipaparkan

 beberapa definisi demokrasi sebagai sebuah idea politik dalam konteks politik 

modern.

Secara garis besar dapat dikatakan bah&a demokrasi merupakan bentuk 

 pemerintahan di mana formulasi kebijakaan, secara langsung atau tidak langsung

ditentukan oleh suara terbanyak dari &arga masyarakat yang memiliki hak 

memilih dan dipilih, melalui &adah pembentukan suaranya dalam keadaan bebas

dan tanpa paksaan. %efinisi umum ini setidaknya, sejalan dengan apa yang

diutarakan oleh 4oseph Schumpeter dalam buku klasiknya. &apitalism, +ocialism,

and emocracy yang mengatakan bah&a demokrasi adalah kehendak rakyat dan

kebaikan bersama the will of the people and the common good ! 12?9<#2!.

;andangan 4oseph Schumpeter tersebut dapat dimaknai dalam dua

 pengertian. ;ertama, demokrasi sebagai kehendak rakyat. sudah barang tentu

 bah&a demokrasi akan ber&ujud manakala kehendak rakyat mayoritas dapat

dipenuhi oleh pemerintah berkuasa dengan relatiCe! baik. 'arena itu pengertian

16

Page 17: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 17/31

ini sebenarnya hendak mengutarakan dari mana sumber demokrasi itu berasal,

atau lebih konkretnya adalah dari mana sumber kekuasaan itu berada. %alam

 pendekatan non-demokratis. Sumber kekuasaan dapat berada dari sesuatu yang

adi kodrati atau kekuasaan yang dapat berasal dari legitimasi tradisional yang

melekat pada suatu klan, dan seterusnya. =etapi dalam kontek demokrasi

kekuasaan berasal dari the will of the people! rakyat. Ini artinya ketika kekuasaan

 berasal serampangan oleh penguasa, maka bukan tidak mungkin otoritas yang

dimandatkan pada pemerintah berkuasa ditarik kembali oleh pemilik kedaulatan

yang sejati, yaitu< rakyat itu sendiri. ;engertian kedua dari demokrasi adalah

sebagai kebaikan bersama comnon good !. /erujuk pada idea a&al pembentukan

negara dikatakan bah&a kebaikan bersama merupakan ujung dari kehendak 

 bersama kolektif &arga masyarakat. 'arena itu, lanjut Schumpeter, tujuan sistem

 pemerintahan demokrasi ialah menciptakan kebaikan bersama yang ditetapkan

dalam kontrak politik. 4alan menuju hal tersebut tentu saja dengan Mmetode

demokratis di mana di dalamnya terdapat mekanisme kelembagaan yang mana

 penempatan indiCidu dalam memperoleh kekuasaan untuk membuat keputusan

melalui perjuangan kompetitif demokratis dalam rangka merengkuh suara-suara

&arga.

ain Schumpeter lain pula halnya 8obert %ahl. ;emikir modern ini

dikenal luas sebagai teoretis dan pemikir politik yang sangat mumpuni. /elalui

 bukunya yang berjudul ilema emokrasi Pluralis antara +tonomi dan 'ontrol,

mengajukan lima kriteria demokrasi sebagai sebuah idea politik, 12>(<9)-99!,

yaitu 1! persamaan hak dalam menentukan keputusan kolektif yang mengikat, !

 partisipasi efektif. yaitu kesempatan yang sama bagi semua &arga negara dalam

 proses pembuatan keputusan secara kolektif, $! pembeberan kebenaran, yaitu

suatu mekanisme peluang disediakan oleh negara bagi &arga negara untuk 

memberikan penilaian terhadap jalannya proses politik dan pemerintahan secara

logis7 ?! kontrol terhadap agenda politik pemerintahan7 serta (! tercakupnya

semua masyarakat dalam kaitannya dengan perihal hukum.

;endefinisian demokrasi juga datang dari yman =. Sargent 12>9< 2-()!

yang menyatakan bah&a sebuah sistem politik baru dapat dikatakan demokratis

17

Page 18: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 18/31

apabila beberapa hal di ba&ah ini tersedia, seperti< 1! adanya keterlibatan

masyarakat dalam pengambilan keputusan7 ! adanya persamaan hak diantara

&arga negara 7 $! adanya kebebasan dan kemerdekaan yang diberikan pada atau

dipertahankan dan dimiliki oleh &arga negara7 ?! adanya sistem per&akilan yang

efektif7 serta (! adanya sistem pemilihan yang terjamin dihormatinya prinsip-

 prinsip yang ditentutan bersama. %ari dua gambaran tersebut di muka tergambar 

dengan jelas bah&a demokrasi dalam penjelasan %ahl dan Sargent mengarah pada

kemerdekaan indiCidu dalam menyatakan sikap. 0al ini dapat dimengerti oleh

karena pada a&alnya demokrasi merupakan anak cabang dari paham liberal

liberalisme!. ;aham liberalisme yaitu idiologi politik yang menyatakan bah&a

harus adanya kebebasan indiCidu yang luas dalam setiap peri kehidupan

 bermasyarakat. tentunya kebebasan tersebut perlu berkesesuaian dengan

kebebasan orangD indiCidu lainnya. %ua anak kandung liberalisme yang sampai

dengan saat ini bertahan dengan kokohnya , yaitu< liberalisme ekonomi dengan

istilah yang lebih kita kenal dengan 'apitalisme dan liberalisme politik dengan

sebutan demokrasi. 'arena itu,demokrasi oleh banyak pihak seringkali dimaknai

sebagai kebebasan indiCidu untuk melakukan berbagai hal. %an, ini pula yang

diutarakan oleh 8obert %ahl dan yman =. Sargent.

;erlu dipahami sebelumnya bah&a demokrasi adalah sistem pemerintahan

 per&akilan yang dibangun oleh aturan-aturan mayoritas, di mana beberapa hak-

hak indiCidu dilindungi dari campur tangan pemerintah, dan tidak dapat dibatasi

&alaupun dengan suara mayoritas. 'arena itu, menurut :&endolen @arter dan

4ohn 0erz dalam Budiardjo, 12>< >#->9!, demokrasi didefinisikan sebagai %

 pembatasan terhadap tindakan pemerintah untuk memberikan perlindungan bagi

indiCidu dan kelompok dengan jalan menyusun pergantian pimpinan secara

 berkala7 ! adanya sikap toleran terhadap pendapat yang berla&anan7 $!

 persamaan dimuka hukum yang di&ujudkan dengan sikap yang tunduk pada

aturan hukum tanpa membedakan kedudukan sosial, ekonomi, dan politik7 ?!

adanya pemilihan yang bebas dan disertai dengan model per&akilan yang efektif,

(! diberikannya kebebasan berpartisipasi dan beroposisi bagi partai politik 

 peserta pemilihan umum, termasuk juga organisasi kemasyarakatan dan

18

Page 19: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 19/31

kelompok-kelompok kepentingan serta kelompok-kelompok penekan7 #! adanya

 penghormatan terhadap hak-hak rakyat untuk menyatakan pandangannya

 betapapun tampak salah dan tidak popular, serta terakhir 9! dikembangkanya

sikap menghargai hak-hak minoritas dan perorangan dengan lebih mengurus

utamakan penggunaan cara persuasi dan diskusi daripada cara-cara koersi dan

represi.

0al lain yang juga seringkali didiskusikan dalam konten demokrasi ialah

 bah&a &arga negara merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam

 pemerintahan karena dirinya memiliki kedaulatan. /aka dari itu, &arga negara

tentu saja memiliki kebebasan untuk mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang

tengah diformulasi ataupun yang sedang diimplementasikan oleh pemerintah

melalui cara-cara yang beradab. %efinisi yang serupa dengan pandangan ini juga

diajukan oleh "rend ijpart, seorang teoretisi politik kenamaan lain, yang

mengutarakan bah&a demokasi baru dapat dikonseptualisasi apabila ia dapat

dipadukan antara pengakuan dan penghargaan terhadap ;luralitas dengan

terperliharanya pemerintahan dan stabilitas politik 12>)< $!. ;andangan ij;art

tersebut tentu saja ditimpali positif oleh %aCid 0eld, "ustin 8anney, Samuel ;

0untington serta pemikir-pemikir politik lainnya. %aCid 0eld, misalnya, dalam

 buku yang diberinya judul  Prospect for emocary  122$!, mengutarakan

demokrasi dengan agak luas, bah&a demokrasi menurutnya, ..seharusnya bebas

dan setara dalam menentukan kondisi kehidupan orang secara indiCidual!7 yaitu,

mereka harus memperoleh hak yang sama dan karena itu, ke&ajibannya sama!

dalam suatu kerangka pikir yang menghasilkan dan membatasi peluang yang

tersedia untuk mereka .... M "ustin 8anney 122)< 11-11>! pun secara gamblang

mendeskripsikan teorinya bah&a demokrasi harus memperhatikan perihal-perihal

 penting, seperti 1! kedaulatan .publik, yaitu pemberian kekuasaan tertinggi

kepada rakyat, termasuk dalam pembuatan keputusan politik, ! persamaan

 politik, yaitu persamaan hak bagi setiap &arga negara untuk berlaku di depan

 politik, $! konsultasi publik, terdapatnya mekanisme artikulasi dan agregasi

tuntutan-tuntutan serta kebutuhan-kebutuhan publik7 serta ?! kekuasaan

mayoritas. Sedangkan Samuel ;. 0untington 1221! menyatakan bah&a secara

19

Page 20: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 20/31

minimalis demokrasi dapat didefinisikan sebagai< 1! pemilihan umum yang

terbuka, bebas, dan adil7 ! adanya pembagian kekuasaan yang jelas7 $!

terjaganya stabilitas7 dan tentu saja ?! adanya tingkat partisipasi yang luas dan

otonom.

%ari sudut struktural, sistem politik yang demokratis, sejatinya, mampu

memelihara keseimbangan antara konflik dan konsensus. 0al ini menunjukkan

 bah&a demokrasi memungkinkan perbedaan pendapat, persaingan, dan

 pertentangan, baik itu diantara indiCiduDkelompokDpartai7 atau diantara indiCidu

dengan kelompok7 indiCidu dengan pemerintah7 kelompok dengan pemerintah7

 bahkan diantara lembaga-lembaga pemerintah itu sendiri, tapi, demokrasi hanya

akan menolerir konflik yang tidak menghancurkan sistem. 'arena cairnya

demokrasi itu sendiri, maka demokrasi tentu saja menyediakan mekanisme dan

 prosedur yang mampu mengelola, mengatur, dan menyalurkan konflik sampai

 pada penyelesaiannya dalam bentuk konsensus. /aka dari itulah, 0enry B. /ayo

dalam Budiardjo, 12 >< 1#(-12 1 ! mengutarakan teorinya yang mengatakan

 bah&a ada nilai-nilai yang harus dipenuhi dalam membumikan demokrasi secara

definisi, yakni< pertama, menyelesaikan pertikaian secara damai dan sukarela7

kedua, menjamin terjadinya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang

selalu berubah7 ketiga, pergantian penguasa yang teratur7 keempat, penggunaan

 paksaan sesedikit mungkin7 kelima, pengakuan dan penghormatan terhadap nilai-

nilai keanekaragaman7 keenam, penegakkan keadilan7 ketujuh, memajukan ilmu

 pengetahuan7 serta,kedelapan, pengakuan dan penghormatan terhadap kebebasan.

Sementara itu pakar politik dari 4erman, =homas /eyer dalam bukunya

%emocracy< )n .ntroduction for emocratic Practice  ))! mensyaratkan perlu

 pengorganisasi dalam membumikan demokrasi sebagai suatu sistem politik. "da

sepuluh hal yang dita&arkannya, ialah ))< 1(-?1!< pertama, penegakkan 0"/

0ak "zasi /anusia! dalam berbagai sendi kehidupan manusia, termasuk hak atas

kebebasan, hak politik, hak sosial-ekonomi, dan hak budaya7 kedua, adanya

 pemisahan antara kekuasaan politik! dan negara hukum7 ketiga, terlembaganya

gagasan akan pluralisme7 keempat, parlemen dan pemerintahan, yaitu

terinstitusionalisasi posisi loyal di parlemen sehingga membantu pemerintah

20

Page 21: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 21/31

untuk berjalan sesuai dengan kontrak politik yang disepakati bersama7 kelima,

federalismeDotonomi daerah dan komunitas lokal, yaitu pengakuan yang kuat atas

demokrasi dileCel lokal sehingga pengakuan-pengakuan atas kekhasan budaya,

agama, serta kesukuan dapat terjamin!7 keenam, partai politik dan pemilihan

umum yang berkala, adil, serta egaliter!7ketujuh, tumbuhnya serikat dan asosiasi

di masyarakat agar terangkumnya aspirasi publik demi kepentingan bersama7

kedelapan, tumbuhnya masyarakat sipil dengan sehat7 kesembilan, ranah publik 

yaitu penyediaan ruang atau kesempatan yang dapat dimanfaatkan oleh setiap

&arga negara serta kesepuluh, ter&ujudnya budaya politik yang beradab.

%engan mencermati teori yang diajukan para ahli tersebut, dapat ditarik 

kesimpulan bah&a terdapat beberapa ciri pokok dari sebuah sistem politik yang

demokratis, ialah  pertama, adanya partisipasi politik yang luas dan otonom7

demokrasi pertama-tama mensyaratkan dan membutuhkan adanya keleluasaan

 partisipasi bagi siapa pun, baik indiCidu maupun kelompok, secara otonom. =anpa

 perluasan partisipasi politik publik yang otonom demokrasi akan berhenti sebagai

 jargon politik semata. +leh karena itu, elemen pertama dalam sebuah sistem

 politik yang demokratis ialah adanya partisipasi politik publik yang luas dan

otonom.  /edua, ber&ujudnya kompetisi politik yang sehat dan adil. %alam

konteks demokrasi-liberal seluruh kekuatan-politik partai politik! atau kekuatan-

sosial kemasyarakatan kelompok kepentingan dan kelompok penekan! diakui hak 

hidupnya dan diberi kebebasan untuk saling berkompetisi secara adil sebagai

corong masyarakat. Baik dalam pemilihan umum atau dalam kompetisi sosial

 politik lainnya.  /etiga, adanya suksesi atau sirkulasi kekuasaan yang berkala

terkelola, serta terjaga dengan bersih dan transparan khususnya melalui proses

 pemilihan umum.  /eempat , adanya monitoring, kontrol, serta penga&asan

terhadap kekuasaan eksekutif, legislatif, yudikatif, birokrasi, dan militer! secara

efektif, juga ber&ujudnya mekanisme check and balances  diantara lembaga-

lembaga negara7 serta kelima  adanya tatakrama, nilai, norma yang disepakati

 bersama dalam bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa.

%ari sekian banyak definisi dan simpulan, seperti tersebut di atas, juga

merujuk pada jelajah sejarah yang melelahkan tentu saja ada pertanyaan sinis

21

Page 22: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 22/31

yang menguntit. ;ertanyaan tersebut kira-kira, seperti ini< Bila merujuk pada tesis

yang diutarakan oleh 3rancis 3ukuyama, dalam bukunya "he $nd of 0istory and 

the 1ast *an 122!, yang mengatakan bah&a sistem politik yang paling akhir 

dan terbatas adalah demokrasi liberal, lalu apa sebenarnya keuntungan bagi

negara-negara non-demokratis yang hendak mengikuti jejak para pendahulu

demokrasiL 4a&aban atas pertanyaan sederhana itu tentu saja akan mudah bila

dija&ab secara teoretika namun sangat sulit untuk menjelaskannya baca<

membuktikannya! secara konkret "merika saja yang dianggap sebagai nenek 

moyang demokrasi pun tidak dapat memperlihatkan gambaran positif dari apa itu

yang disebut dengan demokratis 8obert %ahl,  scholars  yang menyelami teori

demokrasi dan demokratisasi dengan amat serius, menerangkan secara teoretikal

 bah&a ada beberapa keuntungan serta kelebihan ketika demokrasi

diimplementasikan secara sejati. /enurut %ahl dalam on emocracy  1222!

menyatakan bah&a terdapat sepuluh keuntungan yang dapat diperoleh dari

dieja&antahkannya sistem politik yang demokratis di suatu negara bila

dibandingkan dengan penganut sistem-sistem politik lainnya, yaitu 1! demokrasi

menolong mencegah tumbuhnya pemerintahan oleh kaum otokrasi yang kejam

dan licik7 ! demokrasi menjamin bagi &arga negaranya dengan sejumlah hak 

azasi hak untuk berpartisipasi, hak untuk mengutarakan pendapat hak untuk 

mengetahui, hak untuk berserikat, hak untuk dipilih dan memilih, serta hak-hak 

lainnya! yang tidak diberikan dan tidak dapat diberikan oleh sistem-sisten politik 

yang non-demokratis7 $! demokrasi menjamin kebebasan pribadi yang lebih luas

 bagi &arga negaranya daripada alternatif sistem politik lain yang memungkinkan7

?! demokrasi membantu rakyat untuk melindungi kepentingan dasar mereka7 (!

demokrasi membantu perkembangan manusia lebih baik daripada alternatif sistem

 politik lain yang memungkinkan7 #! hanya pemerintahan yang demokratis yang

dapat memberikan kesempatan sebesar-besarnya bagi orang-orang untuk 

menggunakan kebebasan dalam menentukan nasibnya sendiri7 9! hanya

 pemerintahan yang demokratis yang dapat memberikan kesempatan sebesar 

 besarnya untuk menjalankan tanggung-ja&ab moral7 >! hanya pemerintahan yang

demokratis yang dapat membantu perkembangan tingkat persamaan politik yang

22

Page 23: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 23/31

relatif tinggi7 2! negara-negara demokrasi per&akilan modern tidak berperang

satu dengan lainnya7 dan terakhir, menurutnya adalah 1)! negara-negara dengan

 pernerintahan yang demokratis cenderung lebih makmur daripada negara-negara

dengan pemerintahan yang non-demokratis.

 

1.. DEMOKRASI DAN DEMOKRATISASI

;ara pengkritik teori modernisasi melihat bah&a ternyata negara bukan

sekedar implementor kebijakan politik mayoritas masyarakat atau penengah

konflik semata, tetapi ternyata negara pun justru seringkali bertindak secara

otonom dan aktif dalam menentukan dinamika perkembangan ekonomi, politik,

sosial, budaya, hingga pertahanan dan keamanan sesuai dengan kehendaknya

sendiri. %ari titik ini, negara kemudian dipandang oleh para analis dan para

 scholars  sebagai Cariabel tersendiri bagi berbagai hal yang terjadi dalam

kehidupan masyarakat, khususnya menyangkut demokratisasi. %alam kaitan

inilah kemudian muncul model Negara +toriter-Birokratik N+B! yang

diintroduksi oleh :uillermo +%onnell dalam bukunya  *oderni!ation and 

 2ureaucracy )uthoritarianism< Studies in South "merican politics 1292!, yang

kemudian menjadi kerangka pemikiran baru bagi banyak ilmu&an politik dalam

memandang demokratisasi di negara-negara berkembang.

 Negara atau state, sebagai suatu konsep politik klasik, kembali tampil

dalam kemasan baru yang mampu menggeser konsep politik kontemporer seperti

 political system-nya %aCid Gaston yang dikreasi untuk menghindari analisis

 politik dari kekakuan-kekakuan institusional yang legal-formal. ;ada pertengahan

12>)-an, kajian pembangunan demokrasi bergeser pada perdebatan demokratisasi

dan reformasi yang berorientasi pasar market-orientede form! dalam proses

global. %iskursus ini sekaligus menandai siklus paradigma baru, sesudah

mengalami &arna demokratisasi yang pesimistik dan konserCatif pada tahun

129)-an.

Seiring dengan runtuhnya otoritarianisme dan tegaknya demokrasi di

;ortugal, Spanyol, Yunani, dan kemudian pada a&al dan pertengahan 12>)-an di

;eru, BoliCia, "rgentina, Brazil, 3ilipina dan beberapa negara lain

23

Page 24: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 24/31

0untington,122l7 %iamond, ))$!, agenda studi demokratisasi kembali bergeser 

dari  state-centered   menuju  society 3centered   dengan &arna market. "palagi

dengan runtuhnya Ani-SoCiet dan beberapa negara komunis di Gropa =imur pada

akhir tahun 12>)-an, kajian demokratisasi menjadi semakin bergairah dengan

sudut pandang yang semakin berdiaspora. "dam ;ze&orski, misalnya, dalam

karyanya yang b erjudul  emocracy and the *arket < ;olitical and Gconomic

8eform in Gastern Gurope and atin "merica 1221! menggunakan konsep baru

hardliners dan softliners dalam menganalisis kejatuhan rezim otoritarian di

 beberapa negara komunis di Gropa =imur. antas, Samuel ;. 0untington 1221!,

yang menjelaskan diskursus demokratisasi gelombang ketiga, menekankan tahap-

tahap transisi. 'emudian ada %onald Share dan Scott /ain&aring, melalui

artikelnya yang bertajuk M"ransactions "hrough "ransaction4 emocrati!ation in

 2ra!il and +painM dalam Selcher, 92>#! yang mena&arkan pendekatan

transaksional dalam proses demokrasi antara kelompok pembaharu dengan

kelompok oposisi, yang kesemuanya tetap dikontrol oleh pemimpin berkuasa.

0ingga 8obert %ahl 1222! yang memaparkan demokrasi ideal dan demokrasi

aktual.

'ebangkitan kembali tema society- centered dalam konteks demokratisasi

mendorong terjadinya pergeseran analisis. Namun kali ini pergeseran

konseptualisasi mengenai institusionalisasi yang dianggap me&akili masyarakat

tidak terbatas pada partai politik semata, tetapi juga telah melibatkan aktor lain

seperti non-governmental organi!ations  N :+s!, asosiasi-asosiasi social

kemasyarakatan, lembaga-lembaga lokal, dan lain-lain. 'eberadaan lembaga-

lembaga tersebut dalam konteks kebaruan ini merupakan bagian dari penguatan

ciCil-society yang dianggap secara signifikan memberikan pengaruh yang luar 

 biasa terhadap berdirinya demokratisasi 0adi&inata, ))! pasca runtuhnya

 perang %ingin. 0al ini banyak ditunjukkan oleh berbagai studi yang menyatakan

 bah&a aktor masyarakat di luar partai politik mempunyai kemampuan untuk 

memobilisasi dukungan secara bergelombang dan menggurita. +leh sebab itu,

tidak heran apabila pada tahun 122)-an studi yang menyelidiki kekuatan civil 

24

Page 25: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 25/31

 society  secara luas mendapat tempat dalam agenda-agenda penelitian ilmu&an

 politik dan penyetuju demokratisasi.

/embahas perihal demokratisasi dalam ranah ilmu politik dapat dilihat

melalui berbagai pendekatan ilmiah, mulai dari pendekatan struktural, pendekatan

elite, pendekatan behaCioral, hingga pendekatan sistem. Namun sebelum jauh

melangkah ada baiknya kita mengupas dulu secara etimologis apa itu

demokratisasi. Yang kemudian dilanjutkan dengan pembahasan transisi menuju

demokrasi dengan menggunakan pendekatan tersebut di muka secara acak.

Secara sederhana definisi demokratisasi dapat diartikan sebagai suatu

transformasi atau proses untuk mencapai suatu sistem yang demokratis.

Sedangkan makna dan substansi kata demokrasi itu sendiri berarti -secara

sederhana pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat. %alam arti yang relatif! agak 

luas demokrasi sering dimaknai sebagai pemerintahan dengan segenap kegiatan

yang dikelola dijalankan dengan menjadikan rakyat sebagai subjek dan titik 

tumpu roda penentu berjalannya kepolitikan dan kepemerintahan. +leh karena

demokrasi merupakan sistem yang bertumpu pada ke!daulatan! rakyat, maka

nihilisme terhadap daulat elite, atau daulat partai, atau daulat negara, atau pun

daulat militer sejatinya musti disingkirkan. Bila merujuk pada teori yang

diutarakan oleh arry %iamond ))$< >?!, maka akan kita temui bah&a

konsolidasi demokrasi akan berguna apabila dimaknai sebagai,Mproses pencapaian

legitimasi yang luas dan kuat sedemikian sehingga semua aktor politik yang

signifikan, pada tingkat elite ataupun massaD percaya bah&a rezim demokrasi

adalah yang paling benar dan tepat bagi masyarakat mereka, lebih baik dari

alternatif realistis lain yang bisa mereka bayangkanM. 'arena itu, lebih lanjut

menurut %iamond ))$< 2$-1$>!, ada tiga tugas konsolidasi demokrasi, ialah< 1!

 penguatan demokrasi, yaitu membuat struktur-struktur formal demokrasi menjadi

lebih liberal, memiliki akuntabilitas, representatif, dan terjangkau7 !

 pelembagaan politik, yaitu pemerkuatan struktur demokrasi per&akilan dan

 pemerintahan formal sehingga mereka menjadi lebih koheren, otonom, dan mudah

 beradaptasi dan karenanya akan lebih berkemampuan tinggi, efektif, berharga, dan

mengikat termasuk juga dalam konteks indiCidunya!. %alam konteks ini

25

Page 26: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 26/31

 penguatan birokrasi, sistem peradilan, dan partai politik menjadi pekerjaan yang

 juga perlu disiasati agar pelembagaan politik yang menjadi tugas konsolidasi

demokrasi dapat terlaksana dengan baik. =ugas $! konsolidasi demokrasi adalah

membangun kinerja rezim, yaitu membangun legitimasi politik yang luas melalui

kemampuanya dalam memformulasi dan mengimplementasi kebijakan-kebijakan

 publik dan kebijakan-kebijakan politik yang positif sistem pemilihan umum,

supremasi hukum, dll.! hingga kemampuannya dalam menumbuhkan dan

memeratakan pendapatan ekonomi.

/erujuk pada perspektif lain, misalnya, dari tulisan %ank&art 8usto&

dalam jurnal &omparative Politics  yang berjudul M"ransition to emocracy4

"oward a ynamic *odel M 129)< $$9-$#$! mengutarakan bah&a konsolidasi

demokrasi adalah< pembiasaan habituation! di mana norma-norma, prosedur-

 prosedur, dan harapan-harapan tentang demokrasi menjadi sedemikian

terinternalisasi sehingga para aktor secara rutin, secara mekanis, mencocokkan

diri dengan aturan permainannya yang tertulis dan tak tertulis!, bahkan ketika

mereka berkonflik dan bersaing. ain halnya dengan 8obert %ahl dalam bukunya

on emocracy 1222< 11(-1#! yang menjelaskan bah&a proses menuju sistem

 politik yang demokratis musti membutuhkan kondisi-kondisi a&al yang memadai

guna ber&ujudnya demokratisasi itu sendiri, yaitu< pertama, adanya pemilihan

umum yang bebas, adil, dan berkala7 kedua, kebebasan berpendapat ketiga,

adanya akses ke sumber-sumber sumber lnformasi yang luas dan beralternatif 

keempat, adanya otonomi asosiasional, kelima, dibangunnya pemerintahan

 per&akilan7 dan keenam, adanya hak &arga negara yang inklusif. ain dari itu,

sistem politik yang demokratis pada hakikatnya memerlukan tiga prinsip dasar 

sebagai institusionalisasi demokrasi itu sendiri, seperti< pertama, tegaknya etika

dan moralitas politik sebagai landasan kerja sistem politik, ekonomi,-dan-sosial

dalam horizon bernegara dan berbangsa. 'edua, tegaknya prinsip

konstitusionalisme secara tegas, melalui pelaksanaan dan kepatuhan! terhadap

supremasi hukum dalam masyarakat. %an terakhir, ketiga, diberlakukan dan

dilaksanakannya mekanisme akuntabilitas publik, yakni mekanisme yang

26

Page 27: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 27/31

memosisikan semua pemegang jabatan publik sebagai pemegang amanat dari

&arga masyarakat sehingga dapat dimintai pertanggunggugatannya.

%alam spektrum lain, Samuel 0untington 1221!, misalnya, memberikan

argumen teorinya mengenai proses demokratisasi yang tengah berlangsung secara

mondial di negara-negara di dunia bergerak dalam beberapa gelombangDperiode.

yang mana gelombang terakhir demokratisasi tersebut gelombang ketiga

demokratisasi terjadi sejak tahun 129? sampai dengan sekarang. Secara sederhana

0untington menggambarkan gelombang-gelombang demokratisasi dalam bentuk 

kuantitis negara sepanjang "bad OO. %an, di sela-sela gelombang-gelombang

demokratisasi tersebut, menurutnya, terjadi arus balik, yaitu berlangsungnya

 proses penguatan kembali otoritarianisme danDatau totaliterianisme. :elombang

dan arus balik ini mengalami pasang-surut kuantitas negara pengikutnya, lihat

tabel.

Ta(e& /e&om(ang Demoratisasi Men#r#t H#ntington

=ahun4umlah Negara

demokratis

4umlah Negara Non-

%emokratis

4umlah Negara

di %unia

:ejala

12

12?

12#

129$

122)

2

1

$#

$)

(>

$(

?2

9(

2

91

#?

#1

111

1

12

:elombang 1

"rus Balik 1

:elombang

"rus Balik

:elombang $

Sumber< /odifikasi dari Samuel ;.0untington1 221!.

:elombang ketiga demokratisasi, ;apar 0untington, menjadi masa

 pertumbuhan yang paling subur diantara gelombang lainnya, oleh karena proses

menuju demokrasi itu berjalan seiring dengan globalisasi proses pengglobalan

dunia!. /elalui globalisasi adanya kemudahan akses informasi, komunikasi,

transportasi, hingga pencabutan ruang atas &aktu time-space distanciation, dalam

istilah "nthony :iddens! dunia menjadi sebuah  global village, perkampungan

dunia. Yang implikasinya apabila terdapat katastropi politik disatu negara, maka

akan dengan mudah terlihat oleh &arga masyarakat internasional lainnya secara

27

Page 28: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 28/31

istans dalam hitungan detik. +leh karena itu, dalam konteks politik, sering

dikatakan bah&a globalisasi merupakan &ahana bagi penyebaran Cirus demokrasi

meminjam istilah 3rancis 3ukuyama- keseluruh antero dunia.

ebih lanjut, menurut 0untington proses menuju demokrasi dapat

 berlangsung dalam empat skenario besar. Skenario pertama, disebut transformasi

yakni proses menjadi demokrasinya suatu negara yang a&alnya otoriter atau

totaliter dengan dimotori dan dikendalikan oleh pihak yang berkuasa perubahan

dari atas. %alam skenario ini demokratisasi terjadi sebagai konsekuensi atas

terjadinya perubahan dalam rezim berupa pemihakan terhadap konsep

demokratisasi itu sendiri.

Skenario kedua yaitu replacement   penggantian rezim!. %alam bagian ini

demokratisasi terjadi melalui runtuhnya kekuasaan rezim lama yang kemudian

digantikan oleh rezim yang benar-benar! baru dan prodemokrasi. ;ada konteks

ini perubahan terjadi karena penguasa dalam rezim mengalami pelemahan-

 pelemahan decaying ! dari dalam sehingga berhasil dijatuhkan oleh kelompok 

oposisi yang mengalami penguatan-penguatan.

Skenario ketiga, yaitu transpalecement  e5trication dalam istilah inz dan

Stepan!, yakni proses menuju negara yang demokratis sebagai kombinasi antara

gerakan sosial di luar rezim yang mengalami penguatan-penguatan melalui people

 po&er misalnya serta adanya dorongan dari faksi-faksi prodemokrasi di dalam

rezim yang tengah berkuasa. alu, gerakan di luar dan faksi prodemokrasi di

dalam rezim bersekutu serta mengendalikan proses demokratisasi, sebagai

 per&ujudan kontrak sosial baru. %alam konteks ini kelompok oposisi tak sekuat

seperti dalam  scenario replacement  untuk menggulingkan rezim pro-status Juo

sehingga mereka memilih untuk berkolaburasiDbernegosiasi dengan faksi-faksi

 prodemokrasi di dalam rezim berkuasa. %an skenario terakhir, keempat, disebut

dengan istilah interCensi, yakni proses demokratisasi yang dihasilkan oleh ikut

sertanya pihak luar negara lain dalam atau dengan menjatuhkan rezim yang tengah

 berkuasa.

Selain teori demokratisasi 0untington muncul ilmu&an politik lainnya

yang mengajukan skenario atau proses demokratisasi yang berbeda, sesuai dengan

28

Page 29: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 29/31

asumsi dan kriteria yang digunakannya. "lfred Stepan dalam +%onnell,

Schmitter, dan Khitehead< 122$!, misalnya, menyumbangkan pikirannya tentang

 jalur menuju demokrasi ke dalam tiga jalur, yaitu a! /elalui jalur pemulihan

internal atau demokratisasi yang diprakarsai dari dalam rezim /elalui jalur 

 pemulihan internal atau demokratisasi yang diprakarsai dari dalam rezim, b!

%emokratisasi melalui peningkatan peran kekuatan oposisional, dan c! 4alur 

 peperangan dan penaklukan. =eori demokratisasi lain dita&arkan oleh %onald

Share 12>9! yang didasarkan atas dua kriteria yakni &aktu berlangsungnya

 proses demokratisasi serta keterlibatan pemerintah yang berkuasa dalam proses

demokrasi. %engan dua kriteria ini, Share menyebutkan ada 1! proses demokrasi

secara bertahap, ! transisi melalui perpecahan dalam tubuh rezim berkuasa dam

$! transisi melalui transaksi, yaitu demokratisasi yang berjalan dengan cepat

dengan melibatkan rezim berkuasa.

Selain tokoh-tokoh tersebut, teoritisasi proses demokrasi dikemukakan

 pula oleh :erado . /unck dan @arol Skalnik eff 1229!. /odel transisi

demokrasi yang dikemukakannya mengambil contoh kasus di beberapa negara

"merika dan Gropa. %ari hasil cermatan tersebut, /unck dan eff mengatakan

 bah&a transisi menuju demokrasi dipengaruhi oleh identitas pelaku perubahan

serta strategi yang digunakannya. +leh karena itu, ada kemungkinan

demokratisasi akan didorong oleh elite yang tengah berkuasa, atau oleh kelompok 

oposisi, atau kombinasi dari keduanya. 'emudian dengan mengacu pada asumsi

tersebut /unck dan eff mengajukan tipologi transisi menuju demokrasi, ke

dalam beberapa jenis <

1) 8eformasi dari ba&ah proses transisi menuju demokrasi ini digerakkanoleh kelompok di luar elite berkuasa penentang elite!, melalui

 perjuangan yang bergerak dalam kerangka hukum yang ada dan

tersedia. /odel seperti ini sangat jarang terjadi, dan hasilnya pun tidak 

menjamin terbentuk sistem politik yang sepenuhnya demokratis,

sebab, kekuatan rezim lama dalam beberapa hal masih sangat kuat

yang mungkin dapat menghambat terhadap penerapan demokratisasi.

 Namun demikian refromasi dari ba&ah ini pernah terjadi di @hile

menurut mereka.

2) 8eformasi melalui transaksi. Seperti di Brazil dan ;olandia contohnya,

demokratisasi terjadi karena elite penguasa tidak lagi memiliki cukup

kekuatan untuk mela&an dan memberangus kekuatan kelompok 

29

Page 30: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 30/31

 prodemokrasi sehingga terjadi negosiasi diantara kedua kekuatan

tersebut untuk akhirnya melaksanakan suatu sistem politik yang

demokratis. Kalaupun pada a&alnya kelompok prodemokrasimendapat perla&anan yang cukup kuat dari pemerintah namun

akhirnya kon-frontasi antara kedua kekuatan ini berakhir dengan

akomodasi yang positif terhadap ber&ujudnya iklim demokratis.

3) 8eformasi melalui ekstrikasi e5trication!. Sebagaimana yang terjadi

di 0ungaria. =ransisi menuju demokrasi melalui ekstrikasi dilakukan

dengan cara yang ekletik, yakni dengan kerangka negosiasi antara

kelompok oposisi dan kelompok berkuasa yang kemudian masing-

masingnya mempunyai kesediaan untuk membuka diri dan menerima

kekuarangan serta mengakumulasi kelebihan mereka bersama guna

kebaikan seluruh &arga-negara. +leh karena itu, proses ini tidak  berlangsung secara rumit. 0al ini ter&ujud sudah barang tentu karena

kedua belah pihak memiliki orientasi yang sama terhadap perubahan

negara-bangsa.

4) 8eformasi melalui keruntuhan atau perpecahan, yang pernah terjadi di

"rgentina adalah akibat lanjut dari kekalahannya dalam perang

/alCinas yang menyebabkan kelompok-kelompok dalam masyarakat

akhirnya mengambil alih kekuasaan dalam politik. 4uga transisi di

menuju demokrasi yang berlangsung @ekosloCakia dipicu oleh

merebaknya mobilisasi rakyat sebagai respon represi rezim terhadap

demonstrasi mahasis&a pada NoCember 12>2. ;ada kasus reformasi

melalui keruntuhan atau perpecahan rezim berkuasa tidak mampu

menghadapi kekuatan perubahan dari masyarakatnya, dan strategi

konfrontasi yang dijalankan oleh kelompok-kelompok prodemokrasi

 berhasil me-lengser-kan penguasa lama.

5) 8eformasi konserCatif, yaitu suatu perubahan ke arah demokrasi yang

dilakukan oleh elite berkuasa akibat dari Mkesadaran eliteM dengan

mengakomodasi semua kebutuhan yang diperlukan oleh suatu sistem

 politik demokratis.

6) 8eColusi sosial, ialah suatu gerakan yang &arga yang digagas di luar 

rezim dengan caraDstrategi konfrontasi. 'asus 3ilipina adalah contoh

 bagaimana reColusi sosial dapat menyumbangkan demokrasi di negera

itu. 'etujuh, reColusi dari atas, sebagaimana kasus Bulgaria terjadi

karena faktor eksternal, yaitu runtuhnya komunisme. 'etika Ani-

SoCiet jatuh, elite pemerintah Bulgaria yang prodemokrasi melakukan

 penggeseran Melite-elite tuaM -yang ketika itu pro-/osko&, sehingga

 pimpinan puncak diambil oleh elite-elite yang lebih muda, yang

mempunyai ji&a demokratis.

30

Page 31: Ho 07 Demokrasi

8/16/2019 Ho 07 Demokrasi

http://slidepdf.com/reader/full/ho-07-demokrasi 31/31

Berdasarkan ajuan-ajuan pemikiran para ahli tersebut, dapat disimpulkan

 bah&a proses demokrasi dia&ali dari adanya krisis kepercayaan publik terhadap

 pemerintahan. ;erespons krisis kepercayaan ini dapat dilakukan oleh internal

 pemerintah, kelompok oposisi atau masyarakat pada umumnya. Setelah adanya

krisis kepercayaan publik, maka muncullah gerakan sosial untuk melakukan

demokratisasi kehidupan masyarakat dan negara.

LATIHAN

+a2a(&a! pertan3aan (eri#t dengan tepat.

1. /enurut "nda apa yang dimaksud dengan konsep demokrasiL

2. Sebutkan soko guru dari demokrasi P

3. 4elaskan secara singkat mengenai sejarah demokrasi P

4. Sebutkan sistem pemerintahan yang dikemukakan oleh "ristoteles P

5. 4elaskan pemikiran filsafat politik =homas 0obbes tentang kontrak sosial

dan demokrasi P

6. 4elaskan pemikiran filsafat politik /ontesJuieu tentang kontrak sosial dan

demokrasi P

7. 4elaskan pemikiran filsafat politik 4ohn ocke tentang kontrak sosial dan

demokrasi P

8. "pa yang dimaksud dengan separation of power L

9. 4elaskan pemikian filsafat politik 4.4. 8ousseau tentang kontrak sosial dan

demokrasi P

10. Sebutkan keuntungan yang dapat diperoleh dari sistem politik demokrasi

dibandingkan dengan sistem politik lainnya P

31