35
STUDI KASUS PASIEN PENANGANAN HIPERTENSI GESTASIONAL TERHADAP IBU HAMIL G2 P1 A0 HAMIL 28 MINGGU DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK KEDOKTERAN KELUARGA INTI (NUCLEAR FAMILY) DI PUSKESMAS KECAMATAN CEMPAKA PUTIH Dibuat Oleh : Frisma Indah Permatasari 1102008108 Pembimbing: DR. Kholis Ernawati, Ssi,M.Kes KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA

Holistik d

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kedkel

Citation preview

STUDI KASUS PASIEN

PENANGANAN HIPERTENSI GESTASIONAL TERHADAP IBU HAMIL G2 P1 A0

HAMIL 28 MINGGU DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK KEDOKTERAN

KELUARGA INTI (NUCLEAR FAMILY) DI PUSKESMAS KECAMATAN

CEMPAKA PUTIH

Dibuat Oleh :

Frisma Indah Permatasari 1102008108

Pembimbing:

DR. Kholis Ernawati, Ssi,M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

JAKARTA 2015

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “PENANGANAN HIPERTENSI

GESTASIONAL TERHADAP IBU HAMIL G2 P1 A0 HAMIL 28 MINGGU DENGAN

PENDEKATAN HOLISTIK KEDOKTERAN KELUARGA INTI (NUCLEAR

FAMILY) DI PUSKESMAS KECAMATAN CEMPAKA PUTIH ” ini telah disetujui

oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam

Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas

Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Agustus 2015

Pembimbing,

DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes

i

KATA PENGANTAR

Assalammua`alaikum wr. wb.

Alhamdulillahirabbil’aalamiin, puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan atas

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis

sehingga Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “PENANGANAN HIPERTENSI

GESTASIONAL TERHADAP IBU HAMIL G2 P1 A0 HAMIL 28 MINGGU DENGAN

PENDEKATAN HOLISTIK KEDOKTERAN KELUARGA INTI (NUCLEAR

FAMILY) DI PUSKESMAS KECAMATAN CEMPAKA PUTIH ” ini dapat diselesaikan

dengan baik.

Penyusunan laporan hasil studi kasus pasien ini bertujuan untuk memenuhi salah satu

tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, periode 3 Agustus – 4 September 2015. Penulis

juga berharap agar laporan ini dapat berguna sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi

pembaca, terutama pengetahuan tentang Ilmu Kesehatan Masyarakat mengenai penanganan

penyakit dengan pendekatan secara holistik. Pasien dalam laporan hasil studi kasus ini adalah

salah satu pasien dari Puskesmas Kecamatan CEMPAKA PUTIH ketika penulis ditugaskan

di puskesmas tersebut pada periode 3 Agustus – 14 Agustus 2016.

Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf

pengajar, serta orang-orang sekitar penulis yang terkait. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes selaku dosen pembimbing Kepaniteraan

Ilmu Kedokteran Keluarga Universitas YARSI yang telah membimbing dan

memberi masukan yang bermanfaat.

2. dr. Sugma Agung Purbowo, MARS selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan

Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas

Kedokteran Universitas YARSI.

3. DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas YARSI dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga

Universitas YARSI.

ii

4. Rifda Wulansari, SP, M.Kes selaku staf pengajar dan Koordinator Kepaniteraan

Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.

5. dr. Erlina, M.Kes selaku sekretaris dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu

Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

6. dr. Budi selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih.

7. dr. Sinta selaku pembimbing di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih.

8. Prof Qomariyah MS PKK AIFM selaku staf pengajar Bagian Ilmu Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

9. dr. Yusnita, MKes selaku staf pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

10. dr. Dian Mardhiyah, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran

Keluarga Universitas YARSI.

11. dr. Dini Widianti, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran

Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

12. dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

13. Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan do’a, restu, semangat,

dan motivasi.

14. Seluruh teman-teman sejawat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI yang

telah bekerja sama dalam menyusun laporan ini.

Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan hasil studi

kasus pasien ini dirasakan oleh penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun

dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini

dapat memberi manfaat bagi semua pihak.

Wassalammu'alaikum wr. wb.

Jakarta, Agustus 2015

Penulis

iii

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan...............................................................................................................i

Kata Pengantar.......................................................................................................................ii

Daftar isi.................................................................................................................................iv

Berkas Pasien.........................................................................................................................1

A. Identitas Pasien...........................................................................................................1

B. Anamnesis...................................................................................................................1

C. Pemeriksaan Fisik.......................................................................................................3

D. Pemeriksaan Penunjang..............................................................................................5

Berkas Keluarga.....................................................................................................................6

A. Profil Keluarga............................................................................................................6

B. Genogram....................................................................................................................11

C. Identifikasi Permasalahan...........................................................................................13

D. Diagnostik Holistik.....................................................................................................14

E. Rencana Penatalaksanaan............................................................................................15

F. Prognosis......................................................................................................................17

iv

BERKAS PASIEN

A. Identitas Pasien

Nama : Ny. M

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 40 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : SMA

Agama : Islam

Suku Bangsa : Jawa

Alamat : Ps Jati, Gg kubur

Tanggal Berobat : 06 Agustus 2015

No. RM : 685 /15

B. Anamnesa

Dilakukan secara auto-anamnesa pada tanggal 06 Agustus 2015 pukul 10.30 WIB

di BPU Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih

1. Keluhan Utama: Nyeri ulu hati 2hari SMPKM

2. Keluhan Tambahan: Pusing, mules, dan mual

3. Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 2 hari yang lalu

SMPKM, disertai adanya rasa mules, pusing, dan mual, selain itu gerak janin

dirasakan tidak terlalu aktif. Nyeri ulu hati dirasakan terus menurus dan terasa

seperti ditusuk-tusuk dan pasien mengaku tidak ada hal-hal yang memperberat

maupun memperingan rasa nyeri tersebut. Nyeri pinggang yang menjalar ke

perut bawah disangkal, keluar lendir maupun darah dari kemaluan disangkal

oleh pasien. Kaki bengkak saat kehamilan sebelumnya disangkal. Keluhan

pasien selama awal kehamilan yaitu mual dan muntah. Pasien khawatir

penyakitnya akan mempersulit kelahiran bayinya. Pasien berharap dapat

melahirkan bayi dengan lancar dan selamat dan tempat yang dekat

(puskesmas).Kehamilan ini merupakan kehamilan yang kedua (G2), usia

1

kehamilan 28 minggu. HPHT pasien 25 januari. Pasien tidak memiliki riwayat

preeklampsia pada anak pertama (G1).

4. Riwayat Penyakit Dahulu:

Hipertensi : Disangkal

DM : Disangkal

Asma : Disangkal

Alergi : Disangkal

5. Riwayat Penyakit Keluarga:

Hipertensi : Ibu kandung

DM : Disangkal

Asma : Disangkal

Alergi : Disangkal

6. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien tinggal di rumah milik sendiri bersama suaminya dan satu orang

anaknya Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga. Suami pasien bekerja

sebagai pedagang keliling alat-alat rumah tangga dengan menggunakan

gerobak. Pekerjaan ini sudah ditekuni Tn.D sejak 15 tahun yang lalu.

Penghasilan yang didapat tidak menentu setiap harinya. Dalam sebulan

berkisar antara Rp.300.000 hingga Rp.500.000. Dengan penghasilan ini,

keluarga pasangan Tn.D dan Ny.M tidak dapat menabung karena uangnya

habis untuk keperluan sehari-hari. Keluarga ini mendapatkan bantuan

keuangan dari kakak dan adik pasien

Menurut pasien, dirinya merupakan seseorang yang cukup aktif dalam

bergaul di lingkungan tempat tinggalnya. Dirinya suka mengikuti kegiatan

pengajian dan acara perkumpulan lainnya bersama tetangga-tetangga di

RT/RW setempat. Begitu pula dengan suaminya.

7. Riwayat Kebiasaan:

Pasien dan suami memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari, dan lebih

sering memasak. Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan yang

2

mengandung garam dan penyedap rasa, seperti ikan asin, telor asin, sayur

lodeh dan sayur asam yang diberi garam dan penyedap rasa.

Pasien menyangkal riwayat keluarga mengkonsumsi minum-minuman

beralkohol. Keluarga Ny.M tidak ada yang memiliki kebiasaan merokok.

Untuk pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, menyapu, memasak

dikerjakan oleh pasien.

C. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang

Kesadaran : Compos mentis

Berat badan : 75 kg

Tinggi badan : 160 cm

Indeks massa tubuh : 27 kg/m2

Tanda vital

o Tekanan darah : 170/100 mmHg

o Pernapasan : 20 x/menit

o Nadi : 88 x/menit

o Suhu : 36,3oC

Status Gizi

Berat badan Sebelum Hamil : 70 kg

Berat badan Hamil : 75kg

Tinggi badan : 160 cm

IMT : 27,34

BB ideal sebelum hamil : 54 kg

BB ideal saat hamil : 54kg + (28 x 0,35) = 63,8 kg

Kebutuhan basal : 63,8 kg x 25 kal = 1.595 kal

Kebutuhan kalori : 1.595 kal + 159,5 kal + 300 kal = 2.054,5 kal

Status Generalis

Kepala : Normocephal

Mata : Konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-

Hidung : Septum tidak deviasi, sekret -/-, edema konka -/-

Telinga : Normotia, sekret -/-, serum -/-, liang telinga lapang +/+

Leher : KGB tidak teraba

3

Paru : Suara napas vesicular +/+

Jantung : Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), whezzing -/-

Abdomen : lihat status obstetri

Ekstremitas : lihat status obstetri

Status Obstetri

Inspeksi : Wajah : Tidak terlihat adanya cloasma gravidarum

Payudara : Terlihat menegang dan membesar, tampak kelenjar

montgomeri dan hiperpigmentasi di areola, papilla terlihat lebih

menonjol, retraksi papilla mamae -/-, colostrum -/-

Abdomen : Terlihat membuat simetris, linea nigra (+), striae

gravidarum (+)

Ekstremitas : Tampak edema pada kedua kaki, varises -/-

Palpasi :

Leopold I : Tinggi fundus uteri 27 cm, bagian teratas, massa, nodular,

besar, teraba lunak, lembut, kesan bokong

Leopold II : Letak memanjang, teraba lengkung kontinyu di sebelah

kiri ibu, kesan punggung janin, teraba bagian-bagian kecil di sebelah

kanan ibu.

Leopold III : Bagian terbawah janin bulat, keras, presentasi kepala,

melenting.

Leopold IV : kepala belum masuk PAP

Auskultasi : Denyut Jantung Janin : 148x/menit, normal, reguler

TBBA :

(TFU – 12 ) x 155

(27– 12) x 155

15 x 155

2.325gram

Status Ginekologis

Tidak diperiksa

D. Pemeriksaan Penunjang

4

Tanggal 6 agustus 2015

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Hemoglobin 13,1 mg/dl 12 – 14 mg/dl

Glukosa Sewaktu 84 mg/dl < 180 mg/dl

Urin Lengkap

Pemeriksaan Hasil

Berat Jenis 1020

PH 6,0

Warna Kuning

Kejernihan Jernih

Reduksi Negatif

Protein Negatif

Nitrit Negatif

Urobilinogen Negatif

Bilirubin Negatif

Darah samar Negatif

Eritrosit 0-2

Leukosit 0-2

Silinder Negatif

Epitel + / positif

Bakteri Negatif

Kristal Negatif

5

BERKAS KELUARGA

A. Profil Keluarga

1. Karakteristik Keluarga

a. Identitas Kepala Keluarga: Suami pasien bernama Tn. D berusia 48 tahun

b. Identitas Pasangan: Pasien bernama Ny. M berusia 40 tahun

c. Struktur Komposisi Keluarga:

Tabel 1 Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah

No Nama

Kedudukan

dalam Keluarga Gender Umur Pendidikan Pekerjaan

Keterangan

Tambahan

1. Tn. D Kepala Keluarga L 42 th SMP Pedagang Pemilik rumah

2. Ny.. M Istri P 40 th SMP Ibu rumah

tangga

Pasien

3 An. A Anak L 3 th - - Anak pasien

B. Genogram

6

1.Bentuk keluarga:

Keluarga terdiri atas 2 generasi dengan kepala keluarga (KK) bernama

Tn. D berusia 48 tahun yang merupakan suami pasien Ny. M berusia 40 tahun.

Dengan demikian, keluarga ini termasuk dalam keluarga inti (nuclear family).

2. Tahapan siklus keluarga:

Tahapan siklus keluarga Tn. D dan Ny. M termasuk ke dalam tahap ke 3 yaitu

Tn. D sebagai kepala keluarga menikah dengan Ny. M (pasien), dan memiliki 1 orang

anak yang berumur 3 tahun.

3. Fungsi Keluarga

a. Biologis

Keluarga tersebut tidak mempunyai masalah dalam biologis dan

pasien telah memiliki anak berumur 3 tahun.

b. Psikologis

Selama ini pasien tinggal di rumah sebagai ibu rumah tangga yang

baik. Keluarganya selama ini selalu harmonis.

c. Sosial

Pasien merasa nyaman di rumah terus menerus karena lingkungan

sekitar baik dari tetangga dan keamanan tergolong sangat baik karena pasien

sudah lama tinggal disekitar rumah tersebut.

d. Ekonomi

Kebutuhan ekonomi sehari-hari pasien kurang tercukupi dengan

penghasilan dari suaminya yang tidak menentu antara Rp 300.000 sampai

dengan Rp.500.000. Uang tersebut sehari-hari dipakai untuk makan dan

membayar listrik dan air. Untuk biaya melahirkan pasien tidak begitu khawatir

karena sudah menggunakan KJS.

Pasien sehari-hari kalau suaminya sudah berangkat kerja, anak-anak

dan rumah sudah terurus. Pasien biasa berkumpul dengan tetangga untuk

7

An A

3 thn

Tn. D

48 thn

Ny.M

40 thn

Sudah meninggal saat berusia 70 th karena sakit

Sudah meninggal saat berusia 67 th

Sudah meninggal saat berusia 68 th

Sudah meninggal saat berusia 67 th karena kecelakaan

mengobrol dengan ibu-ibu satu RT. Pasien cukup disukai oleh tetangga sekitar

karena tergolong peduli dan tidak sombong terhadap warga sekitar.

e. Dinamika Keluarga

Hubungan keluarga satu sama lain selama ini tidak ada masalah. Anak

pertama cenderung lebih dekat kepada ibunya dibandingkan ayahnya. Pasien

dengan suaminya tergolong dekat dan kalau ada masalah suami pasien lebih

sering emosian dibanding pasiennya yang lebih sabar

f. Family Map (gambar)

8

Keterangan :

: Pasien / penderita : Tinggal satu rumah

: Laki – laki : hubungan pernikahan

: perempuan meninggal : garis keturunan

: Laki – laki meninggal

1. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

a. Lingkungan Tempat Tinggal

Tabel 2 Lingkungan Tempat Tinggal

Status kepemilikan rumah: menumpang/ kontrak /hibah /milik sendiri

Daerah perumahan: kumuh /padat bersih /berjauhan /mewah

Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan

Luas rumah: 5 x 5 m2 Keluarga Ny. M tinggal di rumah

milik sendiri dengan lingkungan

sekitar yang kumuh. Namun

ketersediaan air bersih, jamban

keluarga serta tempat pembuangan

sampah cukup baik.

Jumlah penghuni dalam satu rumah: 3 orang

Luas halaman rumah: Tidak ada halaman

Lantai rumah dari: Keramik

Dinding rumah dari: Tembok

Jamban keluarga: Ada

Tempat bermain: Tidak ada

9

Keterangan :

: Pasien / penderita : Tinggal satu rumah

: Laki – laki : hubungan pernikahan

: perempuan meninggal : garis keturunan

: Laki – laki meninggal

Penerangan listrik: 200 watt

Ketersediaan air bersih: Ada

Tempat pembuangan sampah : Ada

Gambar Denah Rumah Keluarga Pasangan Tn.D dan Ny.M

5 meter

5 meter

b. Kepemilikan barang-barang berharga: ( Kendaraan, elektronik, peralatan RT )

- 1 buah televisi

- 2 buah kipas angin

- 1 buah handphone

- 1 buah kompor gas ( tabung 3 kg)

- 1 buah lemari pendingin

2. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga:

a. Sebutkan jenis tempat berobat : Puskesmas

b. Balita: KMS (+)

c. Asuransi/Jaminan kesehatan: Kartu Jakarta Sehat

3. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

10

Kamar II anak pasien

Kamar I pasien

Kamar mandi

Dapur

Ruang keluarga

Tabel 3 Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan

Cara mencapai pusat

pelayanan kesehatan

Angkot Pasien jika mengalami sakit

dirinya langsung berobat ke

Puskesmas. Karena biayanya

yang murah dan jarak yang

tidak terlalu jauh dari rumah

pasien, sehingga dapat

ditempuh dengan naik angkot.

Dan pasien juga merasa cukup

puas dengan pelayanan yang

ada di Puskesmas Kecamatan

Cempaka Putih.

Tarif pelayanan kesehatan Gratis

Kualitas pelayanan kesehatan Cukup memuaskan

4. Pola Konsumsi Makanan Keluarga

a. Kebiasaan makan:

Menu makanan sehari-hari keluarga Tn. D,Ny. M dan An A tidak

menentu. Menu makanan yang paling disukai adalah makanan sederhana,

seperti tempe, tahu, telor, sayur berkuah dan jarang mengkonsumsi buah-

buahan. Pasien juga masih suka mengkonsumsi ikan asin namun tidak sesering

dulu.

11

b. Menerapkan pola gizi seimbang:

Keluarga Tn. D dan Ny.M tidak terlalu memperhatikan pola makan gizi

seimbang dari menu makanan sehari-hari, karena pengetahuan mengenai pola

makan gizi seimbang kurang.

Pola makan pasien selama 3 hari terakhir sebagai berikut:

Tanggal waktu Makanan

/minuman

Kalori Protein Karbohidrat Lemak

3 agustus

2015

Pagi Nasi uduk

Tempe

Air putih

360 kal

75 kal0 kal

11 gr

5 gr0 gr

67 gr

7 gr0 gr

8 gr

3gr0 gr

Total kalori

Siang nasi putih

ikan asin

sayur

bening

air putih

175 kal

50 kal92 kal

60 kal0 kal

4 gr

7gr2,2 gr

2 gr0 gr

40 gr

-2 gr

8 gr0 gr

-2gr9,2 gr

-0 gr

Total

kalori

285 kal

Malam nasi putih

ikan asin

sayur

bening

air putih

175kal

50 kal92 kal

0 kal

4 gr

7 gr2,2 gr

0 gr

40 gr

- 2 gr

0 gr

-2 gr9,2 gr

0 gr

Total 285 kal

12

Kalori

4 agustus

2015

Pagi Nasi uduk

Tempe

Air putih

360 kal

75 kal0 kal

11 gr

5 gr0 gr

67 gr

7 gr0 gr

8 gr

3 gr0 gr

Total

kalori

435 kal

Siang Nasi putih

telor

dadar tahu

Tempe

Sayur

asam

air putih

175 kal 175 kal

75 kal

75 kal75 kal

0 kal

4 gr7 gr

5 gr

5 gr1 gr

0 gr

40 gr7 gr

7 gr

7 gr5 gr

0 gr

-5 gr

3 gr

3 gr5 gr

0 gr

Total

kalori

575 kal

Malam Nasi putih

telor

dadar tahu

Tempe

air putih

175 kal175 kal

75 kal75 kal

0 kal

4 gr7 gr

5 gr5 gr

0 gr

40 gr7 gr

7 gr7 gr

0 gr

-5 gr

3gr3 gr

0 gr

Total

kalori

575 kal

13

5 agustus

2015

Pagi Nasi uduk

Tempe

Air putih

360 kal75 kal0 kal

11 gr5 gr0 gr

67 gr7 gr0 gr

8 gr3 gr0 gr

Total

kalori

435 kal

Siang Nasi putih

Ikan

goreng

Sayur

asam

Air putih

175 kal

75 kal

75 kal

0 kal

4 gr

7 gr

10 gr

0 gr

40 gr

-

22 gr

0 gr

-

7 gr

3 gr

0 gr

Total

kalori

325 kal

Malam Nasi putih

Sayur

asam

Sate ayam

Air putih

175 kal

75 kal

300 kal0 kal

4 gr

10 gr

24 gr0 gr

40 gr

22 gr

14 gr 0 gr

-

2 gr

15 gr0 gr

Total

kalori

550 kal

6. Pola Dukungan Keluarga

a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:

Pasien selalu didukung untuk berobat oleh suaminya. Bahkan suami pasien

selalu mengantar pasien berobat ke Puskesmas tiap kali pasien ingin

berobat.

b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:

Dalam penatalaksanaan penyakit pada Ny.M ini peran serta aktif dari

seluruh anggota keluarga kurang, terutama dalam mengawasi pola makan

pasien sehari-hari. Keluarga selalu dituntut untuk selalu memberi dukungan

14

dan selalu mengingatkan pasien agar meminum obat secara teratur dan

rajin kontrol berobat serta mengingatkan agar pasien tetap patuh terhadap

anjuran dokter yang berhubungan dengan pemulihan kesehatan.

4. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga

1. Masalah dalam organisasi keluarga : Pasien adalah seorang ibu rumah

tangga, dan tidak mempunyai keahlian khusus yang dapat digunakan untuk

mencari penghasilan atau melamar pekerjaan. Suami pasien sebagai pedagang

alat-alat rumah tangga dengan menggunakan gerobak keliling. Anak pertama

berumur 3 tahun dan tinggal bersama pasien. Sehingga dalam mengingatkan

pasien untuk berobat kurang dalam keluarga ini. Hubungan yang terjalin

sesama anggota keluarga cukup baik.

2. Masalah dalam fungsi biologis: Saat ini pasien menderita pre eklamsi berat

pada kehamilan anak kedua ini

3. Masalah dalam fungsi psikologis: Pasien adalah seorang ibu rumah tangga

yang sibuk mengurus keluarga dan rumah. Suami sibuk bekerja dan anak

pertama pasien masih kecil sehingga dukungan keluarga untuk kesembuhan

pasien kurang.

4. Masalah dalam fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan: Sumber

penghasilan utama pada keluarga adalah dari suami yang merupakan

pedagang alat-alat rumah tangga keliling, terkadang mendapat uang tambahan

dari anak pertamanya. Untuk biaya kesehatan, pasien telah memiliki Kartu

Jakarta Sehat dari program kesehatan Pemerintah Provinsi DKI. Dengan

begitu pasien dapat berobat gratis.

5. Masalah lingkungan: Lingkungan rumah pasien kurang baik. Kebersihan

lingkungan kurang terjaga karena merupakan lingkungan yang kumuh, serta

padat sehingga jarak antar rumah saling berdekatan.

15

6. Masalah perilaku kesehatan: Keluarga kurang mengerti akan pentingnya

kesehatan dan pemeliharaan kesehatan, sehingga usaha dalam merubah

pola makan dan gaya hidup kurang diperhatikan

5. Diagnosis Holistik

1. Aspek personal: (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)

Pasien datang berobat ke Puskesmas diantar oleh suaminya,

karena jarak yang dekat dan biaya yang gratis serta kualitas pelayanan

kesehatan yang dirasakan cukup memuaskan. Pasien sangat

mengharapkan dirinya dapat sembuh dari penyakit tekanan darah

tingginya dengan mengkonsumsi obat-obatan yang didapat dari dokter

di Puskesmas.

2. Aspek klinik: (diagnosis kerja dan diagnosis banding)

Diagnosis kerja : G2P1A0 gravida 28 minggu dengan Hipertensi gestasional

3. Aspek risiko internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah

kesehatan pasien)

Untuk kesehariannya pasien tidak kontrol makanan yang

dikonsumsinya. Pasien suka makanan dengan kadar garam yang tinggi. Selain

itu pasien masih melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat sehingga

sering menimbulkan nyeri kepala dan meningkatkan tingkat stress pada diri

pasien, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darahnya.

Pasien adalah seorang muslim dan tidak pernah melewatkan sholat

lima waktu, walaupun terkadang sholatnya tidak tepat waktu. Pasien juga

sering mengaji dan turut serta ikut pengajian sebulan sekali di mesjid RT

setempat.

4. Aspek psikososial keluarga: (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah

kesehatan pasien)

Keluarga pasien kurang memperhatikan kondisi pasien, jarang

mengingatkan untuk menjaga pola makan dan kegiatan sehari-hari pasien.

Selain itu keluarga ini masih memiliki kesadaran yang kurang akan pentingnya

16

kesehatan. Dari keterangan pasien suaminya sering mengingatkan pasien

untuk control namun pasien yang malas untuk berobat.

5. Aspek fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari

baik di dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)

Aktivitas menjalankan fungsi sosial dalam kehidupan dapat dijalankan

sendiri oleh pasien.

6.Rencana Pelaksanaan

Tabel 4 Rencana Penatalaksanaan

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil diharapkan

Biaya Keterangan

Aspek personal

-Menjelaskan kepada pasien untuk tetap rajin kontrol berobat dan mengikuti saran dokter untuk kesembuhan penyakitnya. - Menjelaskan bahwa penyakit hipertensi gestasional adalah hipertensi yang tanpa proteinuria dan muncul pada kehamilan 20 minggu dan hilang saat setelah melahirkan

Pasien Pada saat kunjungan ke Puskesmas

-Pasien menjaga agar penyakitnya tidak bertambah parah.-Pasien mengetahui tentang penyakitnya

Aspek klinik

-Memberikan obat penurun tekanan darah Captopril dengan dosis 3 x 25 mg sehari-Memberikan obat pengencer darah untuk menghindari efek

Pasien Pada saat kunjungan ke Puskesmas

-Pasien dapat memiliki tekanan darah yang dalam rentang normal

- Pasien

17

samping dari peningkatan tekanan darah aspirin 2x 1 tablet sehari-Menjelaskan fungsi obat yang bekerja dalam penurunan tekanan darah tinggi, cara kerja serta efek samping yang dapat ditimbulkan oleh obat-Menganjurkan pasien untuk berkonsultasi dengan bagian gizi untuk menetapkan pola makan pasien sehari-hari-Menganjurkan pasien untuk rutin berobat dan control tekanan darah

mengerti akan pentingnya obat, khasiat obat dan cara penggunaan obat secara tepat untuk proses penyembuhan serta mencegah komplikasi

-Pasien dapat mengetahui perkembangan penyakitnya dan mendapatkan pemulihan.

Aspek risiko

internal

-Memberi edukasi pada pasien untuk merubah pola makan, menghindari makanan dengan kandungan garam -Menyarankan untuk rutin berobat

Pasien dan keluarga

Pada saat kunjungan ke rumah

-Pasien menghindari makanan dengan kandungan garam yang tinggi-Mengurangi resiko tekanan darah tinggi

Aspek psikososial keluarga

-Edukasi keluarga untuk tetap memberi dukungan kepada pasien seperti mengingatkan untuk meminum obat secara teratur, mengantarkan berobat agar dapat menjaga kesehatannya dengan pola makan yang baik-Menganjurkan kepada keluarga pasien untuk

Pasien dan keluarga

Pada saat kunjungan ke rumah

-Keluarga memahami keadaan fisik pasien untuk pemulihan kesehatan pasien.-Keluarga memberi perhatian lebih kepada pasien-Pasien dan keluarganya

18

meningkatkan komunikasi yang baik dengan pasien.-Memberi penyuluhan akan pentingnya kesehatan

sadar akan pentingnya hidup sehat

Aspek fungsional

-Menyarankan pasien untuk tidak melakukan aktivitas berlebihan dan menasehati keluarga untuk ikut berperan dalam menjalankan pekerjaan rumah tangga sehari-hari

Pasien dan keluarga

Pada saat kunjungan kerumah

Kondisi tubuh pasien lebih sehat dan kuat, meringankan gejala penyakit

7.Prognosis

1. Ad vitam : dubia ad bonam

2. Ad sanasionam : dubia ad bonam

3. Ad fungsionam : dubia ad bonam

19