16
HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA KARYAWAN-MANAJER DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan Oleh: GALANG DEWANTARA F 100 090 048 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL …eprints.ums.ac.id/31178/12/02._Naskah_Publikasi.pdf · HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA KARYAWAN-MANAJER DENGAN KEPUASAN

  • Upload
    ledan

  • View
    249

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL …eprints.ums.ac.id/31178/12/02._Naskah_Publikasi.pdf · HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA KARYAWAN-MANAJER DENGAN KEPUASAN

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA

KARYAWAN-MANAJER DENGAN KEPUASAN KERJA PADA

KARYAWAN RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan Oleh:

GALANG DEWANTARA

F 100 090 048

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL …eprints.ums.ac.id/31178/12/02._Naskah_Publikasi.pdf · HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA KARYAWAN-MANAJER DENGAN KEPUASAN

ii

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA

KARYAWAN-MANAJER DENGAN KEPUASAN KERJA PADA

KARYAWAN RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan Oleh:

GALANG DEWANTARA

F 100 090 048

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 3: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL …eprints.ums.ac.id/31178/12/02._Naskah_Publikasi.pdf · HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA KARYAWAN-MANAJER DENGAN KEPUASAN

iii

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA

KARYAWAN-MANAJER DENGAN KEPUASAN KERJA PADA

KARYAWAN RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

Diajukan oleh :

GALANG DEWANTARA

F 100 090 048

Telah disetujui untuk dipertahankan

di depan Dewan Penguji

Telah disetujui oleh:

Pembimbing Utama

Drs. Mohammad Amir, M.Si Tanggal, 24 Juni 2014

Page 4: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL …eprints.ums.ac.id/31178/12/02._Naskah_Publikasi.pdf · HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA KARYAWAN-MANAJER DENGAN KEPUASAN
Page 5: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL …eprints.ums.ac.id/31178/12/02._Naskah_Publikasi.pdf · HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA KARYAWAN-MANAJER DENGAN KEPUASAN

v

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA

KARYAWAN-MANAJER DENGAN KEPUASAN KERJA PADA

KARYAWAN RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

Galang Dewantara

Mohammad Amir

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

[email protected] ABSTRAK

Kepuasan kerja adalah sebagai suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu komunikasi interpersonal. Buruknya komunikasi interpersonal karyawan-manajer akan berpengaruh terhadap rendahnya kepuasan kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal karyawan-manajer dengan kepuasan kerja pada Karyawan RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. 2) Untuk mengetahui peranan komunikasi interpersonal karyawan-manajer terhadap kepuasan kerja. 3) Untuk mengetahui kondisi komunikasi interpersonal karyawan RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. 4) Untuk mengetahui kondisi kepuasan kerja karyawan RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Hipotesis dalam penelitian ini adalah “ada hubungan positif antara komunikasi interpersonal karyawan-manajer dengan kepuasan kerja”.

Subjek dalam penelitian ini berjumlah 100 karyawan RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan didasarkan pada karakteristik memiliki masa kerja minimal satu tahun dan merupakan karyawan tetap. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala, yaitu skala komunikasi interpersonal karyawan-manajer dan skala kepuasan kerja dan dianalisis menggunakan teknik korelasi product moment.

Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari koefisien korelasi (r) sebesar 0,349; dengan p = 0,000 (p<0,01). Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara komunikasi interpersonal karyawan-manajer dengan kepuasan kerja pada karyawan RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Hipotesis yang diajukan diterima. Sumbangan efektif komunikasi interpersonal karyawan-manajer sebesar 12,18%.

Kata Kunci : komunikasi interpersonal karyawan-manajer dan kepuasan kerja

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL …eprints.ums.ac.id/31178/12/02._Naskah_Publikasi.pdf · HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA KARYAWAN-MANAJER DENGAN KEPUASAN

1

PENDAHULUAN

Sekarang ini dalam dunia

perindustrian, didalamnya terdapat

berbagai macam perusahaan.

Perusahaan merupakan tempat untuk

berlangsungnya kegiatan produksi

dan tempat para pekerja untuk

melakukan kegiatan produksi barang

atau jasa. Sumber Daya Manusia

atau yang sering disebut karyawan

berperan penting dalam proses

produksi barang atau jasa suatu

perusahaan. Untuk menunjang

kemajuan dan berkembangnya

kegiatan produksi perusahaan

memerlukan Sumber Daya Manusia

atau karyawan yang berkualitas.

Pada dasarnya para karyawan

harus memiliki pengetahuan,

keterampilan, dan motivasi yang baik

agar dapat memenuhi tuntutan kerja

perusahaan. Perusahaan harus

memikirkan kepuasan kerja

karyawan jika ingin terus

berkembang dan mencapai tujuan

dari perusahaan. Kepuasan kerja

seseorang bergantung pada

discrepancy (perbedaan) antara

kebutuhan atau harapan dengan apa

yang telah dicapai dalam

pekerjaannya Locke (As’ad, 1998).

Dengan demikian orang akan merasa

puas bila tidak ada perbedaan antara

yang diinginkan dengan persepsinya

atas kenyataan.

Indonesia berada di urutan

pertama negara tempat orang-orang

memiliki tingkat kepuasan dan

kebahagiaan terendah di dunia. Di

bawahnya, Singapura dan Malaysia.

Masalah insentif dan keseimbangan

karir dan kehidupan personal

dianggap menjadi penyebab utama

indeks ini. Hanya 18 persen dari

kelompok responden karyawan di

Indonesia yang mengatakan puas

dengan kualitas kehidupan serta

kebahagiaannya di tempat kerja. Ini

menempatkan Indonesia di posisi

paling bawah tingkat kepuasan para

pekerja. Sementara di Singapura,

sebesar 76 persen responden

mengaku tidak bahagia di tempat

kerja. Tiga masalah yang paling

dikeluhkan adalah keseimbangan

antara pekerjaan dan kehidupan

pribadi, besaran gaji dan tunjangan,

serta ketersediaan jenjang karir.

(sumber

http://sosbud.kompasiana.com/2012/

03/31/pekerja-di-indonesia-paling-

tidak-puas-mengapa-450763.html)

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL …eprints.ums.ac.id/31178/12/02._Naskah_Publikasi.pdf · HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA KARYAWAN-MANAJER DENGAN KEPUASAN

2

Pada pengumpulan data awal

pada karyawan RSUP dr. Soeradji

Tirtonegoro Klaten diperoleh

informasi bahwa karyawan kurang

merasa puas terhadap rutinitas

pekerjaanya. Pekerjaan yang padat,

sulitnya berkoodinasi dengan atasan,

dan kurangnya penghargaan yang

diperoleh.

Robbins (dalam Prabu A, 2005)

kepuasan kerja adalah sebagai suatu

sikap umum seorang individu

terhadap pekerjaannya. Pekerjaan

menuntut interaksi dengan rekan

kerja, atasan, peraturan dan

kebijakan organisasi, standar kerja,

kondisi kerja dan sebagainya.

Menurut Gilmer (As’ad, 1998)

ada beberapa faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja,

faktor-faktor tersebut antara lain :

kesempatan untuk maju, keamanan

kerja, gaji, perusahaan dan

manajemen, supervisi, faktor

intrinsik dari pekerjaan, kondisi

kerja, aspek sosial dalam pekerjaan,

komunikasi, dan fasilitas. Shannon

dan Weaver (dalam Cangara, 2006)

komunikasi adalah bentuk interaksi

manusia yang saling pengaruh

mempengaruhi satu sama lainnya,

sengaja atau tidak sengaja.

Komunikasi merupakan suatu

bidang yang sangat penting dalam

manajemen organisasi, yang pada

hakikatnya komunikasi berperan

penting dalam menjalin kerja sama

antara karyawan dan manajer untuk

mencapai tujuan. Tanpa komunikasi,

akan menjadi tidak mungkin untuk

memanajemeni sikap dan perilaku

dalam organisasi. Para manajer dan

karyawan banyak mengabdikan

sebagian besar waktunya untuk

proses komunikasi. Komunikasi ada

tiga macam, yaitu: komunikasi ke

bawah, komunikasi ke atas, dan

komunikasi horizontal. Komunikasi

ke atas lebih bannyak mengalami

proses penyaringan bahan-bahan

informasi karena para bawahan

cenderung untuk menyimpulkan

informasi secara terpilih sebelum

disampaikan atasan. March & Simon

(Makmuri, 2008).

Berdasarkan uraian di atas,

maka penulis merumuskan masalah

“Tingkat kepuasan kerja sebagai

hubungan dari komunikasi

interpersonal karyawan-manajer

khususnya di karyawan RSUP dr.

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL …eprints.ums.ac.id/31178/12/02._Naskah_Publikasi.pdf · HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA KARYAWAN-MANAJER DENGAN KEPUASAN

3

Soeradji Tirtonegoro Klaten”.

Kemudian untuk menjawab

permasalahan di atas, maka penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul “Hubunngan antara

Komunikasi Interpersonal

Karyawan-Manajer dengan

Kepuasan Kerja pada Karyawan

RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro

Klaten”.

Tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini, untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui hubungan

antara komunikasi interpersonal

karyawan-manajer dengan

kepuasan kerja pada Karyawan

RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro

Klaten.

2. Untuk mengetahui peranan

komunikasi interpersonal

karyawan-manajer terhadap

kepuasan kerja.

3. Untuk mengetahui kondisi

komunikasi interpersonal

karyawan RSUP dr. Soeradji

Tirtonegoro Klaten.

4. Untuk mengetahui kondisi

kepuasan kerja karyawan RSUP

dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

LANDASAN TEORI

Hasibuan (dalam Prabu A, 2005)

kepuasan kerja adalah sikap

emosional yang menyenangkan dan

mencintai pekerjaannya. Sikap ini

dicerminkan oleh moral kerja,

kedisiplinan dan prestasi kerja.

Kepuasan kerja dinikmati dalam

pekerjaan, luar pekerjaan, dan

kombinasi dalam dan luar pekerjaan.

Robbins (dalam Prabu A, 2005)

kepuasan kerja adalah sebagai suatu

sikap umum seorang individu

terhadap pekerjaannya. Pekerjaan

menuntut interaksi dengan rekan

kerja, atasan, peraturan dan

kebijakan organisasi, standar kerja,

kondisi kerja dan sebagainya.

Howell dan Robert (dalam

Wijono 2010) memandang bahwa

kepuasan kerja sebagai hasil

keseluruhan dari derajat rasa suka

atau tidak sukanya karyawan

terhadap berbagai aspek dari

pekerjaannya. Dengan kata lain,

kepuasan kerja mencerminkan sikap

karyawan terhadap pekerjaannya.

Jika karyawan bersikap positif

terhadap pekerjaan yang

dikerjakannya, maka ia akan

memperoleh perasaan puas terhadap

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL …eprints.ums.ac.id/31178/12/02._Naskah_Publikasi.pdf · HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA KARYAWAN-MANAJER DENGAN KEPUASAN

4

apa yang dikerjakannya. Sebaliknya,

jika karyawan bersikap negatif, maka

ia akan merasa tidak puas terhadap

apa yang dikerjakannya.

Anoraga (1992) menyatakan

aspek-aspek kepuasan kerja terdiri

atas beberapa aspek. Aspek-aspek

kepuasan kerja tersebut adalah:

a. Pekerjaan itu sendiri

Termasuk tugas-tugas yang

diberikan, ekspresi kerja atau hal

lain yang berhubugan dengan

pekerjaan, kondisi dan

lingkungan kerja, sikap

pekerjaan yang ditangani, minat

untuk menekuni dan konsentrasi

pada pekerjaan.

b. Promosi

Promosi mempunyai hubungan

erat dengan masalah kenaikan

pangkat maupun jabatan,

kesempatan untuk maju,

pengembangan karir dan

prospek masa depan, prestasi

yang merupakan usaha subjek

untuk mencapai hasil yang lebih

baik dengan kondisi yang ada

pada dirinya.

c. Teman sekerja

Teman sekerja meliputi

hubungan antara pegawai,

harapan keluarga, dan

pandangan masyarakat atau

orang lain terhadap profesi atau

pekerjaannya.

d. Gaji dan jaminan sosial

Gaji dan jaminan sosial adalah

gaji bersih yang diterima setiap

bulan dan jaminan sosial lainnya

(jaminan kerja dan jaminan

jabatan).

e. Pengawasan atau supervise

Hubungan antara karyawan dan

atasan, peraturan kerja,

pengawasan kerja, da kualitas

kerja.

Menurut Gilmer (dalam As’ad,

1998) faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja

sebagai berikut: kesempatan untuk

maju, keamanan kerja, gaji,

perusahaan dan manajemen,

supervise, faktor intrinsik dari

pekerjaan, kondisi kerja, aspek sosial

dalam pekerjaan, komunikasi, dan

fasilitas.

Cherry (dalam Cangara, 2006)

istilah komunikasi berasal dari

perkataan latin communis yang

berarti kebersamaan atau

membangun kebersamaan antara dua

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL …eprints.ums.ac.id/31178/12/02._Naskah_Publikasi.pdf · HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA KARYAWAN-MANAJER DENGAN KEPUASAN

5

orang atau lebih. Weaver (dalam

Cangara, 2006) mendefinisikan

bahwa komunikasi adalah bentuk

interaksi manusia yang saling

pengaruh mempengaruhi satu sama

lainnya, sengaja atau tidak sengaja.

Barrett (dalam Matin dkk, 2010)

komunikasi adalah transisi makna

dari satu orang ke orang lain atau

banyak orang.

Endang (2009) berpendapat

bahwa komunikasi interpersonal

disebut juga dengan komunikasi

antarpribadi. Definisi umum

komunikasi interpersonal adalah

komunikasi antara orang-orang

secara tatap muka, yang

memungkinkan setiap peserta

menangkap reaksi yang lain secara

langsung, baik secara verbal maupun

non verbal.

Komunikasi karyawan-

manajer disebut juga sebagai

komunikasi ke atas. Menurut

Makmuri (2008) komunikasi ke atas

yaitu komunikasi dalam organisasi

yang mengalir dari karyawan

(kelompok tingkatan rendah) ke

manajer (kelompok tingkatan tinggi).

Berdasarkan uraian di atas dapat

diambil kesimpulan bahwa

pengertian komunikasi interpersonal

karyawan-manajer adalah

komunikasi secara langsung atau

tatap muka antara karyawan dengan

manajer yang dilakukan untuk

menyampaikan atau menerima pesan

dan informasi.

Samler (2003) menjelaskan

bahwa ada 5 aspek penting dalam

komunikasi interpersonal, yaitu:

a. Inisiasi

Dimana seseorang harus

berhubungan dengan orang lain

dan interaksi harus berjalan

mulus, santai, dan

menyenangkan.

b. Responsif

Masing-masing harus

mendengarkan kepada yang lain,

fokus kepada mitranya dan

merespon pembicaraan

mitranya.

c. Pengungkapan diri

Kedua belah pihak mampu

mengungkapkan perasaan

pribadinya terhadap satu sama

lain.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL …eprints.ums.ac.id/31178/12/02._Naskah_Publikasi.pdf · HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA KARYAWAN-MANAJER DENGAN KEPUASAN

6

d. Dukungan emosional

Orang berharap mendapatkan

kenyamanan dan dukungan dari

temannya dan orang lain.

e. Pengelolaan konflik

Suatu hal yang takkan

terelakkan bahwa orang tidak

akan setuju mengenai gagasan

atau perilaku. Komunikasi

interpersonal bergantung pada

keberhasilan mengenai hal-hal

yang tidak akan disetujui.

Baiknya atau buruknya

komunikasi interpersonal

dipengaruhi olah berbagai faktor.

Luhandi (1987) menjelaskan faktor-

faktor yang mempengaruhi

komunikasi interpersonal antara lain:

faktor psikologi, faktor fisik, faktor

sosial, faktor budaya, dan faktor

waktu.

Berdasarkan landasan teori

yang telah dikemukakan di atas,

maka hipotesis yang diajukan

untuk diuji kebenarannya adalah

“Ada hubungan positif antara

komunikasi interpersonal karyawan-

manajer dengan kepuasan kerja”.

METODE PENELITIAN

Variabel di dalam penelitian ini

adalah:

1. Variabel tergantung: kepuasan

kerja.

2. Variabel bebas: Komunikasi

Interpersonal Karyawan-Manajer.

Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu 100 karyawan

RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro

Klaten. Teknik pengambilan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini

adalah non random sampling dengan

teknik purposive sampling. Menurut

Sugiyono (2010) purposive sampling

adalah teknik pengambilan sampel

dengan menyesuaikan diri

berdasarkan kriteria atau tujuan

tertentu (disengaja).

Pengambilan data penelitian ini

menggunakan 2 skala, yaitu: skala

kepuasan kerja dan skala komunikasi

interpersonal karyawan-manajer.

Analisis data yang digunakan adalah

korelasi product moment dan

menggunakan bantuan program

komputer SPSS 15.

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL …eprints.ums.ac.id/31178/12/02._Naskah_Publikasi.pdf · HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA KARYAWAN-MANAJER DENGAN KEPUASAN

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil perhitungan dengan

analisis product momen dari Pearson

diperoleh nilai koefisien korelasi

(rxy) sebesar 0,349; dengan

signifikansi (p) = 0,000 (p≤0,01)

artinya ada hubungan positif yang

signifikan antara komunikasi

interpersonal karyawan-manajer

dengan kepuasan kerja. Hal tersebut

menyatakan bahwa hipotesis

penelitian yang diajukan diterima,

bahwa ada hubungan positif antara

komunikasi interpersonal karyawan-

manajer dengan kepuasan kerja.

Hal tersebut sesuai dengan

pendapat Shannon dan Weaver

(dalam Cangara, 2006) komunikasi

adalah bentuk interaksi manusia

yang saling pengaruh mempengaruhi

satu sama lainnya, sengaja atau tidak

sengaja. Masyarakat yang memiliki

komunikasi yang baik akan

berdampak pada semakin banyak

dukungan sosial yang didapat.

Dukungan soaial ini akan membuat

hubungan kerja yang baik, menjalin

kerjasama yang baik, dan bahkan

akan membuat orang senang dan

puas melakukan pekerjaannya walau

memiliki gaji yang tidak banyak

Hofstede, dkk (2010). Selanjutnya

Leaviit (dalam Wijono, 2010)

menemukan bahwa kepuasan kerja

yang tinggi diantara anggota

kelompok adalah jika mereka

diletakkan kedalam jalinan

komunikasi yang erat. Sedangkan

kelompok yang tidak ikut ambil

bagian merasa tidak puas dan tidak

mau melanjutkan pekerjaanya.

Variabel komunikasi

interpersonal antara karyawan-

manajer memiliki rerata empirik

(RE) sebesar 65,83 dan rerata

hipotetik (RH) sebesar 55. Secara

umum komunikasi interpersonal

antara karyawan-manajer pada

subjek tergolong tinggi. Kondisi

tinggi ini dapat diartikan aspek-aspek

komunikasi interpersonal yaitu

inisiasi, responsif, pengungkapan

diri, dukungan emosional, dan

pengelolaan konflik sepenuhnya

dimiliki dan berdampak baik pada

subjek.

Kepuasan kerja pada subjek

penelitian memiliki rerata empirik

(RE) sebesar 98,88 dan rerata

hipotetik (RH) sebesar 87.5. Secara

umum kepuasan kerja pada subjek

tergolong tinggi. Hal tersebut dapat

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL …eprints.ums.ac.id/31178/12/02._Naskah_Publikasi.pdf · HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA KARYAWAN-MANAJER DENGAN KEPUASAN

8

diartikan aspek-aspek kepuasan kerja

yaitu pekerjaan itu sendiri,

pengawasan atau supervise, gaji,

promosi, dan teman sekerja disukai

oleh subjek karena hal tersebut sudah

sesuai dengan harapan subjek di

tempat kerja.

Sumbangan efektif dari variabel

komunikasi interpersonal laryawan-

manajer terhadap variabel kepuasan

kerja yaitu sebesar 12,18%, berarti

masih terdapat 87,82% variabel-

variabel lain yang dapat

mempengaruhi kepuasan kerja selain

komunikasi interpersonal laryawan-

manajer. Menurut Gilmer (dalam

As’ad, 2003) faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja

sebagai berikut: kesempatan untuk

maju, keamanan kerja, gaji,

perusahaan dan manajemen,

supervise, faktor intrinsik dari

pekerjaan, kondisi kerja, aspek sosial

dalam pekerjaan, komunikasi, dan

fasilitas.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian di

atas dapat diambil kesimpulan

1. Ada hubungan positif yang sangat

signifikan antara komunikasi

interpersonal antara karyawan-

manajer dengan kepuasan kerja

pada karyawan.

2. Peranan atau sumbangan efektif

komunikasi interpersonal antara

karyawan-manajer terhadap

kepuasan kerja sebesar 12,18.

3. Tingkat komunikasi interpersonal

antara karyawan-manajer pada

karyawan RSUP dr Soeradji

Tirtonegoro Klaten tergolong

tinggi.

4. Tingkat kepuasan kerja pada

karyawan RSUP dr Soeradji

Tirtonegoro Klaten tergolong

tinggi.

Saran yang diharapkan dapat

bermanfaat, yaitu:

1. Bagi perusahaan, diharapkan

hasil dari penelitian ini dapat

memberikan masukan terutama

dalam hal tetap menjaga

tingginya tingkat kepuasan kerja.

Adapun saran yang dapat

diberikan guna tetap menjaga dan

membina baiknya kepuasan kerja

adalah dengan

mempertimbangkan aspek-aspek

yang harus diperhatikan,

diantaranya :

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL …eprints.ums.ac.id/31178/12/02._Naskah_Publikasi.pdf · HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA KARYAWAN-MANAJER DENGAN KEPUASAN

9

Pihak pimpinan perusahaan

lebih berinisiasi untuk

berhubungan langsung

dengan para karyawan agar

interaksi yang terjalin antara

pimpinan dan karyawan

tidak berjalan searah.

Perusahaan memberikan

kesempatan pada karyawan

untuk menyampaikan

aspirasi atau masalah dari

karyawan dan perusahaan

juga harus mau

mendengarkan serta

mempertimbangkan tentang

aspirasi yang disampaikan

karyawan.

Perusahaan memberikan

kepercayaan penuh pada

karyawan dalam

melaksanakan pekerjaan,

sehingga tidak ada rasa

curiga diantara manajer dan

karyawan.

Pihak perusahaan bersedia

untuk menyampaikan

infomasi dengan apa adanya

jika informasi tersebut

penting bagi para

karyawanya. Perusahaan

bersedia menyediakan

waktu khusus untuk sekedar

bersosialisasi secara kolektif

kepada seluruh anggota

perusahaan.

2. Bagi karyawan diharapkan dari

penelitian ini dapat memberikan

sumbangan pada tenaga dan

pikiran terutama dalam

peningkatan kualitas kinerja dan

semangat kerja yang erat

kaitannya dalam komunikasi

interpersonal karyawan, sehingga

dapat menimbulkan kepuasan

kerja. Adapun saran yang dapat

diberikan pada karyawan dengan

melibatkan aspek yang perlu

diperhatikan antara lain :

karyawan harus lebih berinisiasi

untuk menyampaikan jika

mengalami masalah atau keluhan

dalam pekerjaan, karyawan harus

lebih mencintai pekerjaan,

berinteraksi dengan rekan kerja

secara baik serta saling

mendukung antara karyawan atau

dengan manajer.

3. Bagi peneliti selanjutnya,

diharapkan dapat meningkatkan

kualitas penelitian dalam hal

memperoleh data-data serta teori

dan memperhatikan faktor-faktor

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL …eprints.ums.ac.id/31178/12/02._Naskah_Publikasi.pdf · HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA KARYAWAN-MANAJER DENGAN KEPUASAN

10

lain yang mempengaruhi

kepuasan kerja selain komunikasi

seperti kesempatan untuk maju,

keamanan kerja, gaji, perusahaan

dan manajemen, supervise, faktor

intrinsik dari pekerjaan, kondisi

kerja, aspek sosial dalam

pekerjaan, dan fasilitas.

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, P. 1992. Psikologi Dalam

Perusahaan. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

As'ad, M. 1998. Psikologi Industri:

Seri Sumber Saya Manusia.

Yogjakarta: Liberty.

Cangara, H. 2006. Pengantar Ilmu

Komunikasi. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Endang, E dan Ganari, H. 2009.

Terapi Kognitif Perilaku dan

Kecemasan Menghadapi

Prosedur Medis pada Anak

Penderida Leukimia. Jurnal

Psikologi Universitas Gajah

Mada. Yogyakarta. Vol 1, No. 1,

Hal. 77-85.

Hofstede, G, Hofstede, G. J, Minkov,

M. 2010. Cultures and

Organizations: SOFTWARE

OFTHE MIND. New York:

McGraw.Hill.

http://sosbud.kompasiana.com/2012/

03/31/pekerja-di-indonesia-

paling-tidak-puas-mengapa-

450763.html. Diakses pada 2

oktober 2013.

Luhandi. 1987. Komunikasi

Mengena: Meningkatkan

Efektifitas Konunikasi Antar

Pribadi. Yogyakarta : Kasinus.

Makmuri, M. 2008. Perilaku

Organisasi. Yogyakarta : UGM

Matin, H. Z, Jandaghi, G, Karimi, F.

H, dan Hamidizadeh, A. 2010.

Relationship Between

Interpersonal Communication

Skill And Organization

Commitmen (Case Study: Jahad

Prabu, A. 2005. Pengaruh Motivasi

terhadap Kepuasan Kerja

Pegawai Badan Koordinasi

Keluarga Berencana Nasional

Kabupaten Muara Enim. Jurnal

Manajemen & Bisnis, Vol. 3 No

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL …eprints.ums.ac.id/31178/12/02._Naskah_Publikasi.pdf · HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA KARYAWAN-MANAJER DENGAN KEPUASAN

11

6, Sriwijaya: Universitas Negeri

Sriwijaya.

Samler, W. 2003. Friendship

Interaction Skills Across The

Life-Span. Handbook of

Communication and Social

Interaction Skill. Mahwah,

N.J.: Erlbaum.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R &

D. Bandung: Alfabeta.

Wijono, S. 2010. Psikologi Industri

& Organisasi Dalam Suatu

Bidang Gerak Psikologi Sumber

Daya Manusia. Jakarta : Prenada

Media Group.