131
HUBUNGAN ANTARA SIKAP KARYAWAN TERHADAP PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PT TOYOTETSU CORPORATION Oleh: RIF'ATIL FARIHAH 102070025975 Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1427 H 12006 M

HUBUNGAN ANTARA SIKAP KARYAWAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13796... · 2015-06-29 · terasa, bahwa masalah produktivitas tenaga kerja merupakan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

HUBUNGAN ANTARA SIKAP KARYAWAN TERHADAP

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3)

DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN

PT TOYOTETSU CORPORATION

Oleh:

RIF'ATIL FARIHAH102070025975

Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalammemperoleh gelar Sarjana Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

1427 H 12006 M

HUBUNGAN ANTARA SIKAP KARYAWAN TERHADAP

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN

PRODUKTIVITAS KARYAWAN

Skripsi

Oiajukan kepada Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah JaFarta

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Memperoleh GelarSi3rjana Psikologi

Oleh:

RIF'ATIL FARIHAHNIM: 102070025975

Oi Bawah Bimbingan

Pembimbing I

~-J?Drs.Sofiandy Zal<aria, M.Psi.T

NIP.

Pembimbing II

Yunita Faela Nisa, I\(1.Psi

NIP. 150368748

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISL.AM NEGERI SYARIF HIDAYATUL.LAH

JAKARTA

1427 HI 2006 M

Pengesahan Panitia Ujian

Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA SIKAP KARYAWAN

TERHADAP PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

(K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PT TOYOTETSU

CORPORATION telah diujikan dalam munaqasyah Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 22

November 2006, Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Psikologi.

Jakarta,November2006

Dekanl

Sidang Munaqasyah

Pembantu Dekanl

Sekretaris

Ora. Zah

NIP: 150238773

M.Si

M,Si

Penguji II

~Drs. Sofiandy Zakaria, M.Psi.T

Pembimbing I

~Drs. Sofiandy Zakaria, M. PsLT

Pembimbing II

NIP. 150368748

MOTTO

CBara1lf.J siapa ya1lf.J /ian ini CeGiIi 6aiR...ami /ian R.§mann, ma/?g aiatermasuR...ora1lf.J ya1lf.J 6eruntu1lf.J

CBara1lf.J siapa /ian ini sama cfe1lf.Jan /ian R.§mann, ma/?g ata termasuR...ora1lf.J ya1lf.J merugi

CBara1lf.J siapa /iati ini CeGiIi 6uruR...aan /iati R.§matin, maR...a aia termasuR...orang ya1lf.J cefa/?g.

Ja1lf.Jan pemali me1lf.Jata/?gn sesuatu paaa ora1lf.J fain 6agaimaname1lf.Jerja/?gn sesuatu, tapi se6ut saja apa ya1lf.J mesti aia faR...u/?gn, ma/?g

mere/?g a/?gn me1lf.Jejut/?gn ancfa cfetigan R.§mampuannya.

SR...npsi ini R...u persem6ali/?gnR.§paaaYIyaliancfa aan iGuncfa tersaya1lf.Jserta /?g/?gtacfiR...aan sa/ia6atR...u tercinta.

ABSTRAKSI

(A) Fakultas Psikologi(B) Jurusan Psikilogi

(C) Oktober 2006(D) Rifatil Farihah(E) Hubungan Antara Sikap Karyawan Terhadap Keselamatan Dan

Kesehatan Kerja Dengan Produktivitas Karyawan PT. TOYOTETSUCORP.

(F) xi + 86 halaman(G) . Sikap karyawan adalah suatu kesadaran karyawan untuk

mengevaluasi tingkah laku atau perbuatan - perbuatan yang nyatadalam memberikan reaksi terhadap kegiatan atau aktivitas lingkungankerjanya. Aktivitas didalam Iingkungan kerja berkaitan dengankeselamatan dan kesehatan kerja para karyawan dalam meningkatkanproduktivitas karyawan.

Penelitian ini untuk melihat hubungan antara sikap karyawan terhadappenerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) denganproduktivitas karyawan di PT. TOYOTETSU CORP. Jenis penelitian iniadalah korelasional. Sampel penelitian ini adalah karyawan tetapbagian produksi yang telah bekerja selama 1 (satu tahun) di PT.TOYOTETSU CORP., yang bergerak dalam bidang perakitan sukucadang otomotif. Data diperoleh dengan menggunakan kuesionersikap (aspek kogninif, afektif, dan konatif) yang disusun berdasarkanskala Likert dari definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).Sedangkan untuk produktivitas karyawan diukur dengan menggunakankuesioner yang disusun berdasarkan skala likert dari aspek-aspekproduktivitas. Analisa data menggunakan perhitungan korelasiSpearman - Brown. Pengolahan data dilakukan dengan bantuanprogram statistik SPSS/PC + versi wim 11.5' diperoleh nilai r = 0.819yang signifikan pada level of significancy 0,05. hal ini menunjukkanada hubungan positif antara sikap karyawan terhadap penerapanKeselamatan dan Kesehatan Kerja dengan produktivitas karyawan diPT. TOYOTETSU CORP. Artinya sikap karyawan terhadappenerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tinggi (cenderungmenyetujui dan merasa perlu adanya K3) dan produktivitas karyawanjuga tinggi (mencapai target perusahaan).

H Daftar bacaan: 24 ( 1989 - 2004) + 3 jurnal

(C)(D)(E)

(F)(G)

(H)

ABSTRACT

(A) Psychology faculty(B) Psychology majors

November 2006Rif atil FarihahThe Relation Between Attitude of Employees to Safety and Health ofWorking with Employees Productivity in PT. TOYOTETSU CORP..ix+ 86 pageEmployees attitude is an awareness of employees to evaluate thedeed or behaviour - real deed in giving the reaction to environmentalactivity or activity of his working. Activity is in the working environmentrelate to Safety and Health of Working employeeses in improving theemployees productivity. This research to see relation betweenemployees attitudes to applying of Safety and Health of Working withemployees productivity in PT. TOYOTETSU CORP. this TypeResearch is korelasional. The sample's research is employees remainto part of production which have worked during 1 ( one year) in PT.TOYOTETSU CORP., peripatetic in the field of assembling of accessotomotif. Data obtained by using kuesioner attitude ( aspect cognition,affection, and conation) what is compiled pursuant to scale Likert fromdefinition of Safety and Health of Working. Is while for the productivityof employees measured by using kuesioner compiled pursuant to scaleIikert from productivity aspects. Data analysis use calculation ofcorrelation Spearman - Brown. Data processing done constructivelystatistical program SPSS/PC + version 11.5 obtained by the value r =0.819 the level of significancy 0,05. this matter show is positive relationbetween attitude of employees to Safety and Health of Working withemployees productivity in PT. TOYOTETSU CORP.Employees attitude to applying Safety and Health of Working high(tend to agree and feel important the existence of and high employeesproductivity also (reaching company goals).

Bibliography.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Yang berkuasa atas segalasesuatu. Rasa syukur yang tak henti-hentinya atas segala nikmat yang telahdiberikan atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.Shalawat dan salam juga penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW,keluarganya, sahabat dan para pengikutnya yang tetap istiqomah di jalan­Nya.Dewasa ini produktivitas dapat dikatakan sebagai ukuran pendayagunaanfaktor produksi, dan peran serta tenaga kerja dalam proses produksi. Hal inipenting dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan, pertumbuhanekonomi dan kesempatan perluasan kerja. Sehingga semakin lama makinterasa, bahwa masalah produktivitas tenaga kerja merupakan masalah yangperlu dibicarakan. Salah satu kebijakan perusahaan dalam rangkameningkatkat produktivitas adalah dengan penerapan keselamatan dankesehatan kerja. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mencobamelakukan penelitian tentang hubungan antara sikap karyawan terhadap'penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan produktivitas karyawan.

Dengan mengacu pada berbagai Iiteratur, penulis bertekad untukmenyelesaikan penelitian ini sebagai syarat-syarat memperoleh gelar SarjanaPsikologi. Bagi kalangan akademis, penulis berharap hasil dari penelitian inidapat memperkaya literatur psikologi, khususnya Psikologi Industri danOrganisasi. Sedangkan bagi praktisi, penulis berharap hasil dari penelitian inidapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap kegunaan programkeselamatan dan kesehatan kerja bagi suatu perusahaan, khususnyaberkaitan dengan produktivitas karyawan.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih perlu disempurnakan,untuk itu berbagai kritik dan saran yang konstruktif dari sernua pihak sangatdiharapkan.

Penulisan skripsi ini tidak dapat selesai tanpa adanya bimbingan dandukungan yang penuh ketulusan, baik secara moril maupun materiil darisemua pihak oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkanbanyak terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Psikologi, Ibu Hj. Netty Hartati, M. Si., Ibu ZahrotunNihayah, M. Si. sebagai penbantu dekan I bagian akademik, BapakDrs. Abdulrahman Saleh, M. Si. sebagai dosen pembimbing akademik,

dan seluruh dosen serta staf Fakultas. Terima kasih atas ilmunya,bimbingan dan motivasi yang dengan tulus ikhlas diberikan dari mulaisemester I hingga selesai skripsi ini.

2. Bapak Drs. Sofiandy Zakaria, M.Psi.T selaku pembimbing I dan IbuYunita Faela Nisa, M.Psi selaku pembimbing II, yang sudah banyakmeluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi arahan sertamotivasi sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Terimakasih dan semoga Allah SWT memudahkan setiap niat baik kita, amino

3. Orangtuaku, Ibunda Maemunah dan Ayahanda Ismail (Aim) yangsudah mengorbankan waktunya dan tenaganya untuk memberikankasih sayang yang tulus dan ikhlas serta yang terbaik bagi penulisdalam mengenyam pendidikan dan mengarungi kehidupan, ibu bapaksaya mencintaimu, saya akan membuat ibu dan bapak bahagia dansaya akan memberikan yang terbaik untukmu. Terima kasih, ya AllahIingdungilah dan sayangilah kedua orangtuaku, Amin.

4. Kakak tercinta, Zulfatul Malikah, Imaroh, Musyafa'ah dan adikkuWashilaturrahmah, atas dukungan material dan moril dan selalumemberikan keceriaan dan semangat, saya berjanji akan membantukalian untuk sukses. Ya Allah berikan kami kemudahan dalam merahikebahagiaan dunia dan akhirat. Amin. Terirna kasih, mari buatorangtua kita bahagia.

5. Ternan-ternan seperjuanganku Tuti A, Ana N, Udoh, Nenden, Ami,Eva, Atop, Jamali, Adhie , Yudies, k' Bekti, Diana, jUli, Uuk, Neneng,Totok, Afif, Arif, Yuri, Adhan, Rita, Lala, Lora, Nur, Ina. dan teman­ternan angkatan 2002 lainnya, terima kasih atas kasih sayang dankebersamaannya mari kita menuju kesuksesan, karena sukses adalahkewajian kita. Terima kasih.

6. Saudara-saudaraku yang telah berjasa membantu dalammenyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Akhirnya semoga Allah SWT membalas semua kebaikkan saudaraku semuadan i1mu yang ada bertambah serta bermanfaat. Amin. Tidak ada yangsempurna di dunia ini, tetapi kita wajib berusaha untuk mendekatinya, terimakasih.

Jakarta, November 2006

Rifatil Farihah

DAFTARISI

HALAMAN JUDUL ,. '" iLEMBAR PENGESAHAN iiLEMBAR PENGESAHAN " iiiMOTTO iv

viABSTRAKSI .KATA PENGANTAR viiiDAFTAR lSI ixDARTAR TABEL x

BAB 1 PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah ... .. 11.2 Identifikasi Masalah 71.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah ..

1.3.1 Pembatasan Masalah 81.3.2 Perumusan Masalah 9

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian , '" .1.4.1 Tujuan Penelitian 91.4.2 Manfaat Penelitian " 10

1.5 Sistematika Penulisan 11

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA2.1 Produktivitas Karyawan

2.1.1 Pengertian Produktivitas Karyawan 122.1.2 Aspek-Aspek Produktivitas ...... 202.1.3 Faktor-Faktor Pendukung Produktivitas 232.1.4 Usaha untuk Meningkatkan Produktivitas Karyawan .. . . 25

2.2 Sikap Karyawan2.2.1 Pengertian Sikap ...... ...... 272.2.2 Komponen-komponen sikap ..2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap 31

2.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)2.3.1 Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 332.3.2 Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 372.3.3 Aspek-aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 382.3.4 Penyebab kecelakaan dalam kerja................................. 412.3.5 Usaha-usaha dalam meningkatkan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) , 422.4 Pengertian Sikap Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) .. , '" ,. 432.5 Kerangka Berpikir , '" , 452.6 Hipotesis , 50

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN3.1 Jenis Penelitian

3.1.1 Pendekatan dan metode penelitian . 513.1.2 Identifikasi variabel-variabel penelitian 52

3.2 Pengambilan Sampel3.2.1 Populasi dan sampel 553.2.2 Teknik pengambilan sampel 56

3.3 . Metode Pengumpulan Data3.3.1 Metode dan instrumen penelitian 573.3.2 Metode analisis instrumen 643.3.3 Metode analisis data.............................................................. 72

3.4 Prosedur Penelitian 73

BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISIS DATA ..4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

4.1.1 Gambaran sUbjek berdasarkan usia , 754.1.2 Gambaran subjek berdasarkan tingkat pendidikan 764.1.3 Gambaran sUbjek berdasarkan masa kerja , 774.1.4 Gambaran responden berdasarkan departemen I divisi 77

4.2 Presentasi dan Analisis Data4.2.1 Uji persyaratan .,. 784.2 2 Uji hipotesis , ,. . 804.2.3 Korelasi antar factor , 81

4.3 Pembahasan , ,. 83

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan , ,. 855.2 Diskusi ,. .. 855.3 Saran " 90

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel skema triadik 30Tabel kerangka berpikir 49Tabel kisi-kisi instrumen sikap buruh terhadap penerapan program K3.. 59Tabel kisi-kisi instrumen skala produktivitas karyawan 62Tabel Nilai kategori dalam tiap jawaban 63Tabel revisi blue print skala sikap karyawan terhadap K3 67Tabel revisi blue print skala produktivitas karyawan 69Tabel kaidah reliabilitas 71Tabel Distribusi usia responden.. 76Tabel Distribusi tingkat pendidikan responden .. 76Tabel Distribusi masa kerja responden............ 77Tabel Distribusi departemen/divisi 77Tabel Hasil uji normalitas skala sikap karyawan terhadap K3 denganproduktivitas 79Tabel Hasil uji hipotesis.... 80Tabel Korelasi antar faktor........................ 81

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi, tingkat persaingan antar perusahaan semakin

meningkat, khususnya persaingan kualitas hasil perusahaan akan

mempengaruhi kompetisi dengan perusahaan lainnya. Modal utama dari

keberhasilan kompetisi antar perusahaan adalah sumber daya manusia

(80M) atau tenaga kerjanya. Kesadaran para pengusaha terhadap modal

,utama dalam memenangkan persaingan, maka antar perusahaan saling

bersaing dalam mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu

mempunyai kompetensi yang baik dan memenuhi persyaratan.

Oalam banyak kasus, kegagalan suatu perusahaan atau organisasi dalam

mengelola sumber daya manusia dapat dilihat dari banyaknya pemogokan

yang menuntut peningkatan kesejahteraan, unjuk rasa dengan berbagai latar

belakang, bolos kerja, karyawan tidak bergairah dalam bekerja dan turnover.

Hal ini merupakan indikasi bahwa perusahaan belum dapat memenuhi

harapan yang diinginkan karyawan. Oengan kondisi yang demikian, maka

akan sulit bagi karyawan untuk mempertahankan kualitas hasil yang

2

diharapkan. Rendahnya produktivitas pada perusahaan merupakan kerugian

bagi perusahaan itu sendiri

Sumber daya manusia memegang peranan utama dalam proses peningkatan

produktivitas, karena produktivitas menempati posisi yang amat strategis

dalam mewujudkan tersedianya barang dan jasa. Pada umumnya

produktivitas yang semakin tinggi merupakan pendayagunaan sumber daya

secara efisien. Setiap perusahaan, dalam proses produksinya harus selalu

memperhatikan dan mempertimbangkan bagaimana caranya mencapai

produktivitas yang tinggi dengan sumber daya atau faktor-faktor produksi

yang ada.

Dewasa ini produktivitas dapat dikatakan sebagai ukuran pendayagunaan

faktor produksi, dan peran serta tenaga kerja dalam proses produksi. Hal ini

penting dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan, pertumbuhan

ekonomi dan kesempatan perluasan kerja. Sehingga semakin lama makin

terasa, bahwa masalah produktivitas tenaga kerja merupakan masalah yang

perlu dibicarakan.

Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Siagian dalam Panji

Anorogo (1995) yang lebih jauh membahas mengenai produktivitas sebagai

suatu kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana

3

dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang terbesar dan

terbaik. Sumber daya yang dipergunakan untuk menghasilkan barang dan

jasa terdiri dari berbagai factor seperti, tenaga kerja, tanah dan modal,

termasuk mesin-mesin, peralatan, bahan mentah, tenaga Iistrik, kemajuan

teknologi dan lain-lain.

Pacta umumnya setiap perusahaan selalu ingin meningkatkan produktivitas

kerja untuk menunjukkan bahwa perusahaan tersebut berkembang . Dalam

hubungannya dengan usaha peningkatan produktivitas suatu perusahaan,

salah satu langkah yang dapat ditempuh adalah meningkatkan atau

memperbaiki situasi Iingkungan kerja. Hal ini dimaksudkan agar dengan

adanya/tersedianya fasilitas-fasilitas dalam Iingkungan perusahaan,

karyawan dapat terpacu untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.

Produktivitas karyawan dipengaruhi oleh fasilitas yang diberikan oleh

perusahaan seperti keamanan pekerjaan, tunjangan dan lingkungan kerja.

Bekerja dalam industri mengandung resiko berupa bahaya terhadap

Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Resiko bahaya tersebut dapat terwujud

menjadi kenyataan sebagai akibat dari kecelakaan, keteledoran dan sebab

lain di luar kemampuan manusia, terutama dengan semakin berkembangnya

dan meningkatnya penggunaan teknologi modern di sektor-sektor kegiatan

usaha, sehingga akan mengakibatkan semakin besar pula resiko yang

4

mengancam Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan. Oleh karena itu

perusahaan perlu memberikan jaminan keamanan atas Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) untuk para karyawannya.

Pentingnya dilakukan usaha-usaha untuk melindungi Keselamatan dan

Kesehatan Kerja karyawan di dalam menjalankan pekerjaannya telah

mendapat perhatian dari pemerintah dengan dikeluarkannya Undang-Undang

Keselamatan Kerja NO.1 Tahun 1970 (Soekotjo, dkk, 2000). Undang-undang

ini merupakan sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat dan

kematian akibat kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja. Dengan adanya

undang-undang ini, pemerintah berusaha untuk menanggulangi masalah

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Bahkan di dalam usaha untuk

menggugah semua pihak untuk menyadari bahwa program K3 merupakan

suatu yang mutlak dilaksanakan dalam proses produksi barang dan jasa.

penerapan K3 merupakan suatau usaha dan keadaan dalam Iingkungan atau

tempat kerja yang dapat menjamin secara maksimal kesehatan dan

keselamatan personil yang berada di daerah atau tempat tersebut bail<

pekerja maupun bukan pekerja perusahaan tersebut.

Keselamatan kerja menunjukkan kondisi yang aman dan selamat dari

penderitaan, kerusakan atau kerugian ditempat kerja. Resiko keselamatan

merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan

5

kebakaran, luka memar, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan dan

pendengaran. Semua itu sering dihubungkan dengan perlengkapan

perusahaan atau Iingkungan fisik dan mencakup tugas-tugas kerja yang

membutuhkan pemeliharaan dan latihan. Sedangkan kesehatan kerja

menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi

atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko kesehatan

mer'upakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi

periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stress

emosi atau gangguan fisik (A.A. Anwar Prabumangkunegara, 1993).

Setiap karyawan dapat memiliki sikap mendukung maupun tidak mendukung

terhadap penerapan K3. Sikap mendukung timbul jika karyawan merasa

bahwa program K3 dapat memberikan kenyamanan, ketenangan, kesehatan

dan keamanan karyawan. Begitu juga sebaliknya, sikap tidak mendukung

muncul , jika program K3 dirasakan tidak memberikan perasaan nyaman,

tenang, dan aman saat bekerja. Jadi dapat disimpulkan positif dan negatifnya

sikap karyawan akan ditentukan bagaimana karyawan merasakan

kenyamanan, keamanan dan ketenangan pada saat bekerja di dalam

lingkungan kerja.

Salah satu perusahaan yang menerapkan program Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) adalah PT. NUSA TOYOTETSU CORP. Perusahaan

6

ini bergerak dalam bidang perakitan perlengkapan dan komponen kendaraan

bermotor roda empat yang mempunyai label "TOYOTA". Karyawan PT.

NUSA TOYOTETSU CORP., yang terlibat dalam proses produksi tidak

terlepas dari alat kerja atau mesin. Hal ini jika tidak dilakukan secara benar

dapat mengakibatkan kecelakaan kerja serta menyangkut keselamatan diri

karyawan serta ruangan kerja yang tidak dikelola dengan baik akan

mengganggu kesehatan para karyawannya. Dalam kaitannya dengan

keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan bagian produksi

PT.TOYOTETSU CORP., dan berdasarkan undang-undang keselamatan

kerja NO.1 tahun 1970, yang menyatakan mutlaknya dilaksanakan program

.K3 dalam proses produksi peralatan otomotif, perusahaan ini telah

menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Iverson dan Buttigieg pada

tahun 1998, menyatakan bahwa terdapat hubungan antara variabel yang

berkaitan dengan pekerjaan salah satunya adalah keamanan kerja dengan

komitmen organisasi. Penelitian yang lain dilakukan oleh Catharina Krisya

pada tahun 1999, yang menyatakan bahwa lingkungan kerja mempunyai

peranan yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas kerja.

Dua penelitian di atas hanya membahas masalah keamanan kerja, tanpa

berkaitan langsung dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Untuk itu

7

peneliti bermaksud meneliti hubungan antara sikap karyawan terhadap

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan produktivitas kerja karyawan,

yang akan diuji kebenarannya secara empirik melalui penelitian. Dalam

penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap

kegunaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi suatu

perusahaan, sehingga dapat memberikan motivasi pada perusahaan yang

belum menerapkan program K3 dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

karyawan. Adapun judul penelitian ini adalah "Hubungan Antara Sikap

Karyawan Terhadap Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Dengan Produktivitas Kerja Karyawan".

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana sikap karyawan terhadap penerapan K3 ?

2. Sejauhmana K3 mempengaruhi produktivitas kerja karyawan ?

3. Adakah hubungan antara sikap karyawan terhadap penerapan K3

dengan produktivitas kerja karyawan?

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk membatasi pembahasan penelitian ini, maka penulis mengemukakan

pembatasan masalah dan perumusan masalah sebagai berikut :

8

1.3.1 Pembatasan masalah

a. Tema penelitian ini adalah Hubungan antara sikap karyawan terhadap

penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Produktivitas

kerja karyawan, adapun batasan tema dalam penelitian ini adalah :

1. Sikap

Merupakan predisposisi untuk memberikan respon yang

mendukung atau tidak mendukung terhadap suatu objek atau

seseorang di dalam suatu lingkungan, yang tidak dapat dilihat

tetapi akibat dari sikap yang dapat dilihat dan dievaluasi atau

dinilai.

2. Sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3)

Yaitu kecenderungan berperilaku sesuai dengan penerapan

program perlindungan dari perusahaan yang ditujukan bagi

karyawan dan orang-orang sekitar tempat kerja dengan upaya

menciptakan kerja yang aman dan sehat, alat dan mesin yang

terawat serta karyawan yang terlatih.

3. Produktivitas karyawan

Sikap karyawan terhadap kerja yang selalu berusaha untuk

meningkatkan mutu kehidupan menjadi lebih baik, sehingga

dapat mendorong karyawan tersebut untuk terus

mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerjanya

secara efektif dan efisien.

b. Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Fakultas Psikologi dalam rangka menyelesaikan tugas akhir

perkuliahan.

c. Populasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah karyawan bagian

produksi pada PT. NUSA TOYOTETSU CORP., Bekasi.

1.3.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan di atas, maka

·rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada hubungan yang

signifikan antara sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan

Kesehatan Karyawan (K3) dengan produktivitas kerja karyawan bagian

produksi?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui secara i1miah dan

menemukan pola hubungan antara variabel sikap karyawan terhadap

penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan produktivitas

karyawan pada karyawan bagian produksi.

9

10

1.4.2 Manfaat penelitian

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan

untuk hal-hal berikut ini :

1. Peningkatan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada

psikologi organisasi dan industri. Organisasi industri dapat

mendeteksi dan mengambil langkah-Iangkah sedini mungkin untuk

mempersiapkan program-program pengembangan K3 dan

pencegahan kecelakaan kerja.

2. Dapat dimanfaatkan oleh para praktisi yang berkecimpung pada

masalah keselamatan dan kesehatan kerja pada sektor industri.

3. Pengembangan kajian tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) pada bidang Psikologi Industri dan Organisasi.

4. Dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap kegunaan

program Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi suatu perusahaan,

khususnya berkaitan dengan produktivitas kerja karyawan. Selain

itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khusus bagi

Peneliti, yaitu peneliti dapat melihat secara langsung kondisi

lingkungan kerja yang sesungguhnya.

II

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai penelitian ini,

berikut sistematika penulisan pada skripsi ini:

BAB I Pendahuluan, meliputi latar belakang penelitian, identifikasi

masalah, pembatasan dan permasalahan penelitian, tujuan dan

manfaat penelitian, serta sistematika penelitian.

BAB II Di dalam bab ini dikemukakan tinjauan pustaka, meliputi uraian­

uraian konsep dan teori dari produktivitas, uraian-uraian konsep

dan teori keselamatan dan kesehatan kerja, uraian-uraian tentang

teori sikap, uraian-uraian tentang sikap karyawan terhadap

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), hubungan antara sikap

karyawan terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan

produktivitas kerja karyawan pada karyawan bagian produksi, serta

hipotesis.

BAB III Metodologi Penelitian yang meliputi jenis penelitian dan variabel

penelitian, pengambilan sampel, metode pengumpul data, teknik

analisa data serta prosedur penelitian.

BAB IV : Presentasi dan analisa data, meliputi gambaran umum subjek,

presentasi dan analisis data, dan pembahasan.

BAB V Kesimpulan, diskusi dan saran.

BAB2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Produktivitas Karyawan

2.1.1 Pengertian produktivitas karyawan

Pentingnya arti produktivitas dalam meningkatkan kesejahteraan telah

disadari secara umum. Tidak ada jenis kegiatan manusia yang tidak

mendapatkan keuntungan dari produktivitas yang ditingkatkan sebagai

kekuatan untuk menghasilkan lebih banyak nilai tambah dari sumber daya

yang ada.

Sekarang ini masalah produktivitas mendapat perhatian yang besar dan

banyak dibicarakan dalam perusahaan, hal ini terjadi seiring dengan

perkembangan ekonomi di berbagai sektor dan diharapkan dengan

produktivitas maka keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan

mutu kehidupan besok harus lebih baik dari hari ini. Hal ini dapat membuat

karyawan selalu mencari perbaikan-perbaikan dan peningkatan-peningkatan.

Dilihat dari segi psikologi, produktivitas adalah suatu tingkah laku. Memang

bisa lain jika dilihat dari sudut pandangan ilmu lain, karena perbedaan ilmu

bisa juga didasarkan atas perbedaan objek kajian. Dalam psikologi,

13

produktivitas menunjukkan tingkah laku sebagai keluaran atau (output) dari

suatu proses berbagai macam komponen kejiwaan yang

melatarbelakanginya (Pandji Anoraga, 2005).

Itu berarti, kalau kita berbicara tentang produktivitas, tidak lain dari pada

berbicara tingkah laku manusia atau individu, yaitu tingkah laku

produktivitasnya. Lebih khusus lagi dibidang kerja atau organisasi kerja.

Para ahli psikologi industri dan organisasi, bahkan psikologi pada umumnya,

telah banyak mengajukan masalah ini. Ada yang bersifat umum, tapi juga ada

beberapa yang bersifat khusus. Misalnya Kurt L.ewin, seorang psikolog

,Jerman, mengemukakan bahwa tingkah laku itu merupakan fungsi dari

kepribadian dan lingkungan individu yang bersangkutan (Pandji Anoraga,

2005).

Hal ini berarti bahwa produktivitas seseorang merupakan fungsi dari

kepribadian dan lingkungannya. Maksud dari uraian ini ialah kalau kita

menginginkan bertambah tinggi produktivitas karyawan, maka perlu dikaji

lebih dalam mengenai masalah Iingkungan maupun kepribadiannya.

Bagaimana dan apa kepribadian, dan bagaimana atau apa lingkungan, perlu

penelaahan sendiri.

14

Produktivitas dapat diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi

barang-barang atau jasa. Produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan

secara baik terhadap sumber-sumber daya dalam memproduksi barang­

barang.

Sumber daya yang dipergunakan untuk menghasilkan barang dan jasa terdiri

dari"berbagai faktor, seperti tenaga kerja, tanah dan modal, termasuk mesin­

mesin, peralatan bahan mentah, tenaga listrik, kemajuan teknologi dan lain­

lain. Namun, diantara semua faktor produksi tersebut, sumber daya manusia

memegang peranan utama dalam peningkatan produktivitas, karena alat

produksi dan teknologi pada hakekatnya adalah hasH karya manusia.

Kusriyanto dalam I wayan Mudiarta Utama (1993) menyebutkan bahwa

produktivitas tenaga kerja adalah perbandingan antara hasH yang dicapai

dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu, biasanya per jam per

orang, sedangkan peran serta tenaga kerja ialah penggunaan sumber daya

manusia secara efisien dan efektif (I Wayan M.U, 1993).

Secara umum, pengertian produktivitas merupakan perbandingan antara

hasH yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu.

Namun, dalam penelitian ini akan dijelaskan mengenai pengertian

produktivitas yang berkaitan dengan sikap karyawan terhadap kerja, yang

15

diharapkan dengan produktivitas ini akan mendorong karyawan tersebut

untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerjanya

secara efektif dan efisien (Pandji Anaroga, 1995).

Produktivitas dapat diartikan pula sebagai ukuran tingkat efisiensi dan

efektivitas dari setiap sumber yang digunakan selama produksi berlangsung.

Produktivitas merupakan suatu kombinasi dari efektivitas dan efisiensi

(Gaspersz, 2000). Efisiensi lebih menekankan pada daya guna dari

penggunaan sumber daya, yang berarti penghematan dan meniadakan

segala pemborosan yang tidak diperlukan, sehingga tenaga, pikiran, waktu

dan biaya dalam proses produksi dapat dihemat. Efisiensi adalah pengertian

sampai sejauh mana sumber daya dengan pengorbanan sekecil-kecilnya

dapat menjadi hasil yang sebesra-besarnya. Dari uraian ini dapat dikatakan

bahwa efisiensi lebih memperhatikan kecermatan penggunaan sumber daya .

Efektivitas berhubungan dengan pelaksanaan tugas agar tercapai suatu

tujuan dari penggunaan sumber daya untuk memberikan hasil guna, serta

bagaimana sumber daya digunakan sesuai fungsi dari sumber daya tersebut,

sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.

Efektivitas berfokus pada keluaran sehingga merupakan petunjuk seberapa

besar hasil yang dicapai dengan penggunaan sumber daya yang ada

16

digunakan untuk mencapai hasil (keluaran) yang optimal, sehingga efektivitas

dapat dikatakan sebagai ketepatan penggunaan sumber daya (Umar, 2004).

Jusuf Suit dan Almasdi (1996) mengemukakan pengertian tentang efisiensi

dan efektivitas sebagai berikut:

"Pengertian efisiensi ditinjau dari sudut sumber daya manusia adalahbagaimana sikap penghematan pemakaian bahan dan waktu sertabiaya yang dilakukan oleh nasing-masing personal dalammenyelesaikan suatu pekerjaan. Sedangkan, pengertian efektivitasadalah ketepatan suatu tindakan atau kesempurnaan Uaminan) hasilsuatu pekerjaan itu sendiri."

Jadi, sumber daya yang digunakan secara tepat atau efeklif akan

memberikan peluang atau kesempatan untuk terjadinya efisiensi. Apabila

sumber daya telah diletakkan sesuai posisi atau fungsi, maka sumber daya

tersebut sekarang dilibatkan dalam proses untuk memberikan hasil, sehingga

dapat memberikan hasH yang sebesar-besarnya. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa masukanlinput telah dapat memberikan keluaran/output

yang maksimal. Dengan perkataan lain, kemampuan menghasilkan dari

sumber daya tersebut telah mengalami peningkatan atau produktivitasnya

telah naik.

Pandji Anoraga (1995) mendefinisikan produktivitas karyawan sebagai

berikut:

17

"Produktivitas adalah menghasilkan lebih banyak, dan berkualitas lebih baik,dengan usaha yang sama. Dengan demikian produktivitas tenaga kerjaadalah efisiensi proses menghasilkan dari sumber daya yang dipergunakan."

Hal tersebut berarti bahwa peningkatan produktivitas bukanlah membuat

karyawan bekerja lebih lama atau lebih keras, melainkan lebih banyak

merupakan hasil perencanaan yang tepat, dari efisiensi yang tinggi, serta

dilu(3r itu tergantung pada usaha yang penuh kesadaran dari tiap-tiap

karyawan.

Menurut dewan Produktivitas Nasional, pengertian produktivitas kerja adalah

perbandingan terbalik antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber

daya yang digunakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sondang Siagian

(1985) bahwa produktivitas ke~a adalah kemampuan memperoleh manfaat

yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan

menghasilkan output yang optimal (Tarwaka, dkk, 2004).

Sedangkan Simanjuntak (1985) mendefinisikan produktivitas karyawan

adalah pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk

menungkatkan mutu kehidupan. Keadaan hari ini harus lebih baik dari

kemarin, dan mutu hari esok harus lebih baik dari hari ini. Pandangan dan

sikap yang menyatakan bahwa cara kerja hari ini harus lebih baik dari cara

18

kerja kemarin akan mendorong karyawan untuk tidak cepat merasa puas,

akan tetapi harus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja.

Sikap yang demikian membuat karyawan selalu mencari perbaikan-perbaikan

dan peningkatan-peningkatan. Karyawan yang mempunyai sikap tersebut

terdorong untuk menjadi dinamis, kreatif, inovatif dan terbuka, serta kritis

kepada ide-ide baru dan perubahan-perubahan. Terbuka pada ide-ide baru

tidak perlu diartikan sebagai tidak mempunyai pendirian. Sebaliknya bersifat

hati-hati atau kritis terhadap pembaharuan tidak perlu diartikan sebagai

konservatif atau tertutup kepada perbaikan.

Seorang tenaga kerja dinilai produktif jika tenaga kerja tersebut, pada jabatan

yang telah ditetapkan sebelumnya dan denganperalatan kerja yang sesuai,

mampu meningkatkan kemampuan kerjanya lebih besar dari tenagakerja

yang lain. Dapat juga dinyatakan bahwa seorang tenaga kerja menunjukkan

tingkat produktivitas yang tinggi jika tenaga kerja tersebut, pada jabatan yang

telah ditetapkan sebelumnya dan dengan peralatan kerja yang sesuai,

mampu bekerja untuk mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan standar

yang ditentukan.

Menurut I Wayan Mudiartha Utama (1993), dari beberapa konsep

produktivitas, maka produktivitas dapat diartikan sebagai berikut:

19

a. Sikap mental yang berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari

hari ini.

b. Unsur sumber daya manusia merupakan unsur pokok dalam upaya

peningkatan produktivitas. Sumber daya manusia merupakan titik

sentral dari segala kegiatan peningkatan produktivitas. Agar lebih baik

dari sebelumnya individu harus mempunyai usaha yang pada

dasarnya merupakan kegiatan yang bersifat lebih efektif dan lebih

efisien.

Untuk perusahaan atau dalam lingkup yang lebih besar, yaitu dunia industri,

seorang karyawan harus mempunyai pandangan akan pengertian mengenai

produktivitas. Karyawan harus mempunyai pandangan hidup dan sikap

mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan.

Dengan demikian produktivitas tidak dapat dilepaskan dari karyawan sebagai

pelaku kerja. Produktivitas tidak hanya semata-mata ukuran input - output

tetapi juga bagaimana karyawan melibatkan dirinya dalam proses

produktivitas tersebut. Sejauh mana karyawan tersebut memandang

produktivitas sebagai sesuatu yang mempunyai arti bagi dirinya, sehingga

dapat mendorong karyawan tersebut untuk terus mengembangkan diri dan

20

meningkatkan kemampuan kerjanya secara efektif dan efisien (Pandji

Anaroga, 1995).

Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa

produktivitas karyawan adalah sikap karyawan terhadap kerja yang selalu

berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan menjadi lebih baik, sehingga

dapat mendorong karyawan tersebut untuk terus mengembangkan diri dan

meningkatkan kemampuan kerjanya secara efektif dan efisien.

2.1.2 Aspek-aspek produktivitas

.Berdasarkan uraian diatas, maka produkivitas tidak terlepas dari aspek

efektivitas dan efisiensi. Dengan demikian produktivitas karyawan terbentuk

dalam efektivitas dan efisiensi (Umar, 2004).

Efektifitas dapat didefinisikan sebagai tingkat ketepatan dalam memilih atau

menggunakan suatu metode untuk melakukan sesuatu (efektif = do right

things). Efektivitas lebih mengarah pada pencapaian unjuk kerja yang

maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas,

dan waktu. Jadi efektivitas adalah suatu ukuran yang dinyatakan seberapa

jauh target tercapai berdasarkan ketepatan suatu tindakan. Semakin besar

target yang tercapai, semakin tinggi tingkat efektivitasnya (Umar, 2004).

21

Efisiensi dapat didefinisikan sebagai tingkat ketepatan dan berbagai

kemudahan dalam melakukan sesuatu (efisiensi = do things right). Efisiensi

lebih berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi

penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan. Jadi

efisiensi adalah seberapa hemat sumber daya yang digunakan dalam

bekerja. Semakin besar sumber daya dapat dihemat, semakin tinggi tingkat

efisiensi (Umar, 2004).

Tinggi rendahnya efisiensi ditentukan oleh nilai input dan output, sedangkan

tinggi rendahnya nilai efektivitas ditentukan oleh pencapaian target. Apabila

.efisiensi dikaitkan dengan efektivitas, meskipun terjadi peningkatan

evektivitas, namun efisiensi belum tentu meningkat (Tarwaka, 2004).

Selanjutnya dapat diambil suatu kesimpulan bahwa produktivitas adalah

fungsi dari efektivitas dan efisiensi. Oleh karena itu apabila suatu kegiatan

dilaksanakan dengan efektif dan efisien dalam penggunaan sumber daya

yang dimiliki akan menghasilkan produktivitas yang relatif tinggi.

Agar efektivitas dan efisiensi dapat berlangsung maka perlu ada pemahaman

para pelaku kerja mengenai bagaimana kegiatan kerja berlangsung yang

merupakan penjabaran dari efektifitas dan efisiensi.

22

Para pelaku yang produktif memiliki sikap dan pandangan bahwa setiap

pekerjaan harus dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang telah

ditentukan dan dengan berbagai penghematan untuk memberikan hasil guna

atau tercapainya tujuan dari penggunaan sumber daya.

Menurut Gaspersz (2000), karakteristik umum dari karyawan yang produktif

biasanya ditandai dengan beberapa hal berikut (Umar, 2004):

1. Secara terus menerus selalu mencari berbagai gagasan dan cara

penyelesaian tugas yang baik.

2. Selalu memberikan saran-saran untuk perbaikan secara sukarela.

3. Menggunakan waktu secara efektif dan efisien.

4. Selalu melakukan perencanaan dengan menyerlakan jadwal waktu.

5. Selalu bersikap positif terhadap pekerjaan.

6. Dapat berperan sebagai anggota tim kerja sarna yang baik,

sebagaimana juga menjadi pemimpin tim kerja sarna yang baik.

7. Dapat memotivasi diri melalui dorongan dari dalam diri sendiri.

8. Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik terhadap

pekerjaannya serla mau menerapkannya dalam pekerjaan itu.

9. Mau menerima ide-ide atau saran-saran yang dianggap lebih baik

dari orang lain.

10. Hubungan antar-pribadi dengan semua tingkatan manajemen

dalam organisasi berlangsung dengan baik.

23

11. Sangat rnenyadari dan rnernperdulikan rnasalah pernborosan dan

inefisiensi dalarn penggunaan surnber-surnber daya.

12. Mernpunyai tingkat kehadiran yang baik.

13. Seringkali rnelarnpaui standart kerja yang telah ditetapkan.

14. Selalu rnarnpu rnernpelajari sesuatu hal baru dengan cepat.

Berdasakan uraian diatas rnaka dapat disirnpulkan bahwa produktivitas

karyawan dapat ditentukan oleh, pertarna faktor efektivitas, seperti rnerniliki

pernaharnan yang baik terhadap pekerjaannya, selalu rnencari gagasan cara

penyelesaian tugas dengan baik, rnenggunakan surnber daya sesuai dengan

.ketentuan (prosedur), tepat dalarn rnenggunakan peralatan kerja sesuai

dengan fungsinya. Kedua ditentukan oleh faktor efisiensi, seperti

rnernperdulikan rnasalah pernborosan dalarn penggunaan surnber daya, rnau

rnelakukan penghernatan dalarn penggunaan surnber daya, rnenggunakan

waktu dengan sebaik-baiknya, rnernelihara peralatan kantor/barang dengan

teratur dan sesuai ternpatnya.

2.1.3 Faktor-faktor pendukung produktivitas

Banyak faktor yang dapat rnernpengaruhi tinggi rendahnya produktivitas

kerja. Soedirrnan (1986) dan Tarwaka (1991) rnerinci faktor-faktor yang dapat

rnernpengaruhi produktivitas kerja secara urnurn (Tarwaka, dkk, 2004).

24

1. Motivasi. Motivasi merupakan kekuatan atau motor pendorong kegiatan

seseorang kearah tujuan tertentu dan melibatkan segala kemampuan

yang dimiliki untuk mencapainya.

2. Kedisiplinan. Disiplin merupakan sikap mental yang tercermin dalam

perbuatan tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa

kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma,

dan kaidah yang berlaku.

3. Etos kerja. Etos kerja merupakan salah satu faktor penentu

produktiviyas, karena etos kerja merupakan pandangan untuk menilai

sejauhmana kita melakukan suatu pekerjaan dan terus berupaya untuk

mencapai hasil yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan.

4. Keterampilan. Faktor ketrampilan baik ketrampilan teknis maupun

manajerial sangat menentukan tingkat pencapaian produktivitas.

Dengan demikian setiap individu selalu dituntut untuk terampil dalam

penguasaan i1mu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terutama dalam

perubahab teknologi mutakhir.

5. Pendidikan. Tingkat pendidikan harus selalu dikembangkan baik

melalui jalur pendidikan formal maupun informal. Karena setiap

penggunaan teknologi hanya akan dapat kita kuasai dengan

pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang handal.

25

Disamping faklor tersebul dialas, Manuaba (1992) mengemukakan bahwa

faklor alat, cara dan lingkungan kerja sangal berpengaruh lerhadap

produklivilas.

2.1.4 Usaha untuk meningkatkan produktivitas karyawan

Dalam upaya meningkalkan produklivilas kerja perlu diingal bahwa faktor

mariusia menjadi dasar penentuan dalam meningkatkan produklivitas kerja.

Tujuan sebuah program peningkalan produktivitas kerja harus mencapai

perubahan yang signifikan, yailu untuk memperoleh perbandingan yang lebih

antara keluaran (output) dan masukan (input).

SB.Handayani (2000) mengatakan bahwa hal yang ulama yang perlu

dilakukan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja ini adalah mengatasi

sikap "lidak peduli" baik manajer maupun karyawan. Mereka sebenarnya

sama-sama memiliki kepenlingan dalam meningkalkan produktivilas kerja,

oleh karena itu mereka perlu komilmen bersama lerhadap peningkalan

produklivitas kerja. Dalam meningkalkan produklivitas kerja membuluhkan

tindakan yang memerlukan kekualan kepemimpinan yang besar dari

manajemen puncak.

Menurul Panji Anoraga (2001) peningkatan produktivilas dapat berarli

peningkalan hasil yang dicapai dengan penggunaan sumber daya secara

26

efektif dan efisien. Pada umumnya, strategi yang diterapkan untuk

meningkatkan produktivitas, antara lain:

a. Penyempurnaan manajemen, melalui :

1. Peningkatan kemampuan manejerial dalam bidang perencanaan

dan pengambilan keputusan,

2. perbaikan prosedur dan sistem manajemen (termasuk

kemampuan pimpinan dalam merancang dan menggunakan

sistem yang ada).

3. peningkatan "personal and interpersonal skill".

b. Perbaikan manajemen sumber daya manusia, melalui :

1. Peninjauan kembali peraturan kepegawaian,

2. perumusan kembali tata cara dalam meningkatkan motivasi

pegawai,

3. Menyempurnakan penilaian prestasi kerja,

4. Penyempurnaan hubungan antara pegawai dan organisasi kerja.

c. Perbaikan kualitas kerja, melalui :

1. Perbaikan Iingkungan kerja (dalam arti lingkungan fisiknya),

2. Penerapan prinsip-prinsip pengembangan organisasi dalam

praktek kerja dan menciptakan budaya organisasi yang dapat

menaikkan rasa bangga dan rasa memiliki terhadap organisasi

kerjanya.

27

Yulis Rasul (1996) mengatakan bahwa usaha mengatasi rendahnya kualitas

dan produktivitas tenaga kerja dimana perlu ditemukan cara-cara yang dapat

meningkatkan produktivitas tenaga kerja yaitu dengan memberikan

penggajian yang baik, pendidikan, peningkatan partisipasi karyawan,

perbaikan komunikasi dan perbaikan kondisi kerja.

Jadi upaya peningkatan produktivitas kerja harus dilaksanakan perusahaan

secara bertahap dan berkesinambungan. Upaya ini merupakan perjalanan

yang panjang tahap akhir yang harus terus berlangsung secara konsisten

sepanjang hidup perusahaan. Keberhasilan dari pelaksanaan program

.peningkatan produktivitas kerja pada akhirnya terpulang pada kemauan dan

kemampuan serta kesediaan untuk melaksanakan dengan penuh dedikasi,

konsisten, semangat dan kekompakan.

2.2 Sikap Karyawan

2.2.1 Pengertian sikap

Sikap mempunyai peranan penting karena apabila sudah terbentuk pada diri

seseorang, maka sikap tersebut akan dapat menentukan bagaimana

seseorang berperilaku terhadap objeknya. Sikap manusia, atau untuk

singkatnya kita sebut sikap, telah didefinisikan dalam berbagai versi oleh para

ahli. Berkowitz bahkan menemukan adanya lebih dari tiga puluh definisi sikap

28

(Berkowitz, 1972). Puluhan definisi dan pengertian itu pada umumnya dapat

dimaksukkan ke dalam salah-satu diantara tiga kerangka pemikiran

(Saifuddin Azwar, 2003).

Pertama adalah kerangka pemikiran yang diwakili oleh para ahli psikologi

Louis Thurston, dkk (2003) yang menyatakan bahwa sikap adalah bentuk

evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah

perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak

mendukung atau tidak memihak (unfaforable) pada objek tersebut. Secara

lebih spesifik, Thurstone menformulasikan sikap sebagai derajat afek positif

.atau negatif terhadap suatu objek psikologis (Saifuddin Azwar, 2003).

Kelompok pemikiran yang kedua diwakili oleh Bogardus, dkk (2003).

Menurut kelompok pemikiran ini sikap merupakan semacam kesiapan untuk

bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara terlentu. Dapat dikatakan

bahwa kesiapan yang dimaksud merupakan kecenderungan potensial untuk

bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu

stimulus yang menghendaki adanya respons(Saifuddin Azwar, 2003).

Dengan kata lain sikap adalah suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan

antisipasif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau

respons terhadap stimuli sosial yang telah dikondisikan (karlini kartono,

1994).

29

Kelompok pemikiran yang ketiga adalah kelompok yang berorientasi pada

skema triadik (triadik scheme). Menurut kerangka pemikiran ini suatu sikap

merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang

saling berinteraksi dalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap

suatu objek. Secord dan Backman (1964), misalnya , mendefinisikan sikap

sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi),

dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu objek di

lingkungan sekitar.

Menurut Mann (1969) sikap terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut:

1. Afektif

Komponen afektif merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan

menyangkut masalah emosi. Aspek emosial inilah yang biasanya berakar

paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling

bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin akan mengubah

sikap seseorang.

2. Kognitif

Komponen kognitif beris kepercayaan (nilai dan pengalaman dasar),

persepsi dan stereotip yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Seringkali

komponen kognitif ini dapat disamakan dengan pandangan (opini),

terutama apabila menyangkut masalah isyu atau problem yang

kontroversial.

30

3. Konatif

Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu

yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang

dihadapi.

Ketiga komponen sikap yang telah disebutkan diatas merupakan suatu

kesatuan yang akan dimunculkan berkaitan dengan adanya rangsangan yang

diterima individu. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa kepercayaan dan

perasaan banyak mempengaruhi perilaku. Kecenderungan berperilaku

secara konsisten, selaras dengan kepercayaan dan perasaan ini membentuk

sikap individual, karena itu adalah logis untuk mengharapkan bahwa sikap

.seseorang akan dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku terhadap objek

(Saifuddin Az),var, 2003).

Tabel2.1

Variabelindependen yang

dapat diukur

Variableintervening

Variabledipenden yangdapat diukur

STIMULI(individu,situasi,sosial,kelompoksosial,objeklainnya

isyu

dansikap

Respon syaratsimpatikPernyataan lisantentang afek

31

Berdasarkan uraian definisi sikap diatas, maka definisi sikap yang digunakan

pada penelitian ini adalah definisi sikap dari kelompok pemikiran ketiga. Sikap

merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang

saling berinteraksi dalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap

suatu objek.

2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Saifuddin Azwar (2003),

yaitu:

1. Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi merupakan sesuatu yang telah dan sedang di

alami oleh suatu individu. Untuk dapat menjadi dasar pembentukan

sikap, pengalaman pribadi harus mempunyai kesan yang kuat. Karena

itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi

tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.

2. Pengaruh kebudayaan

Pola sikap dan perilaku tertentu dikarenakan kita mendapat

reinforcement (penguatan/ganjaran) dari masyarakat untuk sikap dan

perilaku tersebut. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota

masyarakatnya, karena kebudayaan pulalah yang memberi corak

pengalaman individu-individu yang menjadi anggota kelompok

masyarakat asuhannya.

33

Suatu bentuk sikap merupakan pernyatan yang didasari oleh emosi

yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan

bentuk mekanisme pertahanan ego.

Menurut Tollman, (dalam Saifuddin Azwar, 2003) proses terbentuknya sikap

manusia melalui kepercayaan (belief), manusia belajar akan sesuatu harapan

atau ekspansi yaitu rasa percaya bahwa suatu respon perilaku akan

merilbawa kepada suatu peristiwa atau hal tertentu. Peristiwa tersebut akan

memiliki nilai positif apabila sesuai dengan harapan atau dalam istilah Tolman

adalah konfirmasi, dan akan bernilai negatif apabila tidak sesuai dengan

harapan atau tidak terjadi konfirmasi. Konfirmasi akan memperkuat rasa

.percaya manusia bahwa suatu respon memang akan membawa kepada hal

tertentu (kognisi). Jadi, manusia belajar untuk mengulang perilaku yang

memiliki nilai positif. Kepercayaan (belief) adalah ekspansi atau harapan yang

selalu mendapat konfirmasi secara konsisten dan dengan dasar kepercayaan

inilah sikap individu dapat terbentuk.

2.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

2.3.1 Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

Bekerja adalah sesuatu yang manusiawi, bahkan sesungguhnya, bekerja itu

memanusiakan manusia, sehingga seseorang manusia yang tidak bekerja,

sebenarnya menjadi tidak lengkap kemanusiaannya. Tetapi, itu tidak berarti,

34

bahwa seseorang manusia yang kodratnya memang memerlukan bekerja,

lantas boleh diperlakukan sekehendaknya sendiri oleh pihak-pihak yang bisa

menyediakan lapangan kerja. Pihak-pihak pemberi kerja pun berkewajiban

menghormati harkat dan martabat para pekerjanya sebagai manusia. Dan ini

berarti, memberinya imbalan yang sesuai dengan kemampuan

profesionalnya, dan memperlakukannya secara manusiawi.

Diantara perlakuan yang manusiawi adalah penciptaan Iingkungan kerja dan

pengadaan sarana-sarana kerja yang menjamin keselamatan dan kesehatan

kerja para pekerjanya. Tetapi tersedianya Iingkungan kerja dan sarana­

.sarana kerja yang memadai itu harus dibarengi pula dengan kesedian para

pekerja sendiri untuk mematuhi ketentuan-ketentuan kerja yang berlaku,

khususnya ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan penggunaan sarana­

sarana kerja.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup kedua istilah risiko

keselamatan dan risiko kesehatan. Menurut Leon C. Megginson (dalam A.A.

Azwar Prabumangkunegara, 1993) keselamatan kerja menunjukkan kondisi

yang aman dan selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian ditempat

kerja. Resiko keselamatan merupakan aspek-aspek dari Iingkungan kerja

yang dapat menyebabkan kebakaran, luka memar, patah tulang, kerugian

alat tubuh, penglihatan dan pendengaran. Sem"ua itu sering dihubungkan

35

dengan perlengkapan perusahaan atau lingkungan fisik dan mencakup tugas­

tugas kerja yang membutuhkan pemeliharaan dan latihan. Sedangkan

kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik,

mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh Iingkungan kerja. Resiko

kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja

melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat

stress emosi atau gangguan fisiko

Departemen tenaga kerja R.1. (dalam Soekotjo, dkk, 2000) melalui Undang­

Undang NO.1 Tahun 1970 menyatakan bahwa Keselamatan dan Kesehatan

.Kerja sebagai upaya perlindungan yang ditujukan agar para pekerja dan juga

orang lain yang ada di tempat kerja selalu berada dalam keadaan selamat

dan sehat, dan agar setiap sumber produksi digunakan secara aman dan

efisien. Definisi tempat kerja menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja

adalah tiap ruangan atau lapangan yang terbuka atau tertutup, bergeral< atau

tetap, yang menjadi tempat tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki

tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan terdapat sumber bahaya.

Undang-undang ketenagakerjaan NO.13 tahun 2003 pasal 86 tentang

keselamatan dan kesehatan kerja juga menjelaskan bahwa: (1) setiap

pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas

keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, dan perlakuan'yang

36

sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama, (2) untuk

melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja

yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja, (3)

perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) dilaksanakan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Dedi Hamid,

2003).

Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk memberikan

jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para karyawan

dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja,

.pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan, dan

rehabilitasi.

Keselamatan kerja meliputi perlindungan karyawan dari kecelakaan di tempat

kerja. Sedangkan kesehatan merujuk kepada kebebasan karyawan dari

penyakit fisik maupun mental (Mondy dan Noe, 2002). Payaman J.

Simanjuntak (1994) memberikan pengertian keselamatan kerja adalah

kondisi yang bebas dari resiko kecelakaan atau kerusakan dengan resiko

yang relatif sangat kecil di bawah tingkat tertentu.

Berdasarkan uraian dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah usaha perlindungan dari

37

setiap perusahaan bagi keselamatan dan kesehatan karyawannya serta

orang lain yang berada ditempat kerja, dengan upaya untuk menciptakan

lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk kelancaran kinerja dan

produktivitas kerja yang baik.

2.3.2 Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

Menurut AA Anwar Prabumangkunegara (1993) tujuan dari penerapan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam perusahaan adalah sebagai berikut

1. Setiap pegawai mendapat jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

baik secara fisik , sosial dan psikologis.

2. Setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya

dan seefektif mungkin.

3. Semua hasil produksi dipelihara keamanannya

4. Adanya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.

5. Meningkatkan kegairahan, keserasian kerja dan partisipasi kerja.

6. Terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan

kerja.

7. Setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.

Diterbitkannya Undang-undang tentang Keselamatan Kerja, bertujuan agar

setiap tenaga kerja dan orang lain yang berada ditempat kerja terlindungi

38

keselamatan dan kesehatannya. Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja juga telah ditujukan untuk mengidentifikasi kondisi yang tidak aman

(unsafe condition) dan tindakan tidak aman (unsafe act). Tindakan tidak

aman bisa terjadi karena pekerja kurang mengenal bahaya yang berasal dari

pekerjaannya. Menurut Undang-undang, manajemen hanya dapat

mempekerjakan tenaga kerja setelah yakin tenaga kerja tersebut telah

memahami syarat-syarat keselamatan kerja, karena itu manajemen wajib

melakukan pembinaan dan memberikan penjelasan mengenai keselamatan

dan kesehatan kerja (Soekotjo, dkk, 2000).

2.3.3 Aspek-aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

Berdasarkan teori "tiga faktor" yang menyebutkan bahwa aspek-aspek

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) «Pandji Anoraga, 2005), antara lain:

1. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja ialah segala sesuatu yang berada disekitar karywan

dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas

yang dibebankan kepadanya. Keadaan Iingkungan kerja memberikan

pengarug yang besar terhadap kinerja karyawan. Lingkungan kerja yang

baik dapat mempertinggi efisien dan efektifitas kerja. Faktor-faktor

keadaan lingkungan kerja yang penting untuk diperhatikan antara lain:

a. Penerangan yang baik memungkinkan pekerja melihat objek yang

dikerjakannya dengan jelas dan cepal. Penerangan yang tidak

39

sempurna, sehingga gelap atau dapat membuat silau, yang

berpengaruh negatif terhadap ketrampilan kerja. Warna ruang kantor

yang serasi dapat meningkatkan produksi dan semangat kerja (AA

Anwar, 1993).

b. Suhu dan sirkulasi udara yang tidak sempurna, sehingga ruangan

kerja berdebu dan lembab. Temperatur dan kelembaban yang terlalu

panas atau terlalu dingin dapat mempengaruhi kondisi fisik,

semangat kerja dan emosi karyawan.

c. Kebisingan merupakan bunyi-bunyi yang tidak dikehendaki dan

mengganggu serla dapat merusak pendengaran dan penggunaan

musik di tempat kerja pada waktu-waktu terlentu dapat menciptakan

suasana kerja yang lebih serasi.

d. Ketentuan-ketentuan kerja yang sering dilanggar, seperli fasilitas

umum didalam perusahaan yang tidak terpelihara, contohnya we

yang tidak dibersihkan, lantai licin dan kotor yang memungkinkan

orang tergelincir, tempat pembuangan sisa-sisa bahan pembuangan

yang tidak sempurna, cara penempatan mesin dan bahan baku yang

tidak tepat, jalur lalu lintas digunakan untuk menempatkan bahan­

bahan baku, dan ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.

2. Mesin dan alat-alat kerja

40

Kondisi mesin dan peralatan kerja dapat berpengaruh baik secara

langsung maupun tidak langsung terhadap kemungkinan timbulnya

kasus kecelakaan kerja. Peralatan dan mesin kerja yang tidak

ergonomis dapat cepat menimbulkan kelelahan bagi karyawan.

Peralatan yang baik adalah yang senantiasa siap dipergunakan oleh

karyawan. Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (1993) kesalahan

. dapat terletak pada mesin yang letaknya salah, tidak dilengkapi dengan

alat pelindung, dan alat-alat kerja yang telah rusak atau terlalu tua dan

alat-alat perlindungan perseorangan telah rusak.

3. Manusia

Dibawah ini merupakan kesalahan-kesalahan manusia yang dapat

menimbulkan kecelakaan, meliputi:

a. Sikap yang tidak wajar, seperti sembrono, tidak mengindahkan

instruksi, lalai, melamun, tidak memakai alat pelindung diri, tidak

kooperatif serta tidak sabar.

b. Kondisi fisik yang kurang sehat cenderung mengakibatkan

menurunnya produktivitas kerja, cepat mengalami kelelahan dan

kurang konsentrasi. Kuang sehat secara fisik maupun psikis,

seperti cacat badan, tuli, kurang penglihatan, reaksi yang lamban

dan kekuatan fisik umum yang kurang, emosi yang tidak stabil,

kepribadian yan rapuh, cara berpikir serta motivasi kerja yang

41

rendah memberikan peluang yang lebih besar pada terjadinya

kecelakaan kerja.

c. Kurangnya kecakapan dalam mengerjakan suatu pekerjaan, dapat

dikarenakan belum cukup latihan, salah mengerti instruksi, tidak

mendapat pelajaran terlebih dahulu mengenai suatu pekerjaan,

serta merasa asing dalam pekerjaan.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa aspek-aspek

Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3), yaitu Iingkungan kerja, mesin dan

alat kerja, serta manusia.

2.3.4 Penyebab kecelakaan dalam kerja

Secara terperinci, pada sekitar tahun 1930, H. W.Heinrich menyebutkan suatu

rangkaian faktor penyebab kecelakaan yang berkaitan satu dengan yang

lainnya. Teori yang dikenal sebagai teori domino ini menganggap faktor asal

usul seseorang dan Iingkungan sosialnya akan mempengaruhi sikap serta

perilaku dalam melakukan pekerjaan, sehingga mengakibatkan seseorang

cenderung untuk bekerja ceroboh, tidak berhati-hati dan menjurus kearah

kemungkinan terjadinya kesalahan dalam bekerja.

Kondisi demikian ditambah faktor lainnya seperti bahaya Iingkungan kerja

dan peralatan mekanik, mengakibatkan suatu kecelakaan kerja beserta

42

seluruh akibatnya. Teori tersebut sekaligus memperluas prinsip penerapan

keselamatan dan kesehatan kerja, bahkan upaya yang perlu dilakukan tidak

sekedar memperbaiki suatu "unsafe condition", melainkan juga mengoreksi

tindakan manusia yang berbahaya (unsafe action).

2.3.5 Usaha-usaha dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan

kerja (K3)

Usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk meningkatkan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (Mutiara, 2002) guna mengurangi kecelakaan kerja yang

diakibatkan oleh kecenderungan karyawan untuk berperilaku dan bersikap

yang tidak diinginkan (ubsafe act), adalah sebagai berikut:

a. Seleksi dan alat yang lain

b. Penyebaran poster dan propaganda

c. Pelatihan keselamatan

d. Program insentif dan program penguatan yang positif

e. Komitmen manajer puncak

f. Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan

g. Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya

h. Melakukan pengawasan terhadap Keselamatan dan Kesehatan

Kerja

i. Memonitor pekerjaan-pekerjaan yang sangat berat (overload).

43

4.3 Pengertian Sikap Terhadap Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3)

Suatu sikap yang muncul pada setiap manusia timbul dari adanya interaksi

manusia dengan objek tertentu. Interaksi tersebut membentuk pola sikap

tertentu terhadap objek psikologis yang dihadapi, sehingga sikap merupakan

hasil belajar yang diperoleh melalui interaksi dengan lingkungan atau

pengalaman, karena itu sikap tidak dapat terlepas dari pengalaman yang

dimiliki seseorang dengan objek lain diluar dirinya . Mann (dalam Saifuddin

Azwar, 1995) berpendapat bahwa sikap terdiri dari tiga komponen, yaitu

perasaan (afektif), kepercayaan (kognitif) dan kecenderungan berperilaku

.(konatif) seseorang berkaitan dengan objek yang dihadapi. Sedangkan

Bogardus (dalam Kartini Kartono, 1994) menyatakan bahwa sikap merupakan

tendensi untuk bereaksi tertentu terhadap faktor-faktor lingkungan, dan bisa

bersifat positif atau negatif. Oi dalam penelitian ini, objek dari sikap adalah

penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu usaha dan

keadaan dalam lingkungan atau tempat kerja yang dapat menjamin secara

maksimal kesehatan dan keselamatan personil yang berada di daerah atau

tempat tersebut baik pekerja maupun bukan pekerja perusahaan tersebut.

Pada hakekatnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan

44

upaya mengamankan proses produksi, menjamin agar setiap orang yang

berada di tempat kerja senantiasa dalam kondisi aman, sehat dan selamat.

Penciptaan Iingkungan kerja dan pengadaan sarana-sarana kerja yang

menjamin keselamatan dan kesehatan kerja para pekerjanya. Tetapi

tersedianya lingkungan kerja dan sarana-sarana kerja yang memadai itu

harus dibarengi pula dengan kesedian para pekerja sendiri untuk mematuhi

ketentuan-ketentuan kerja yang berlaku, khususnya ketentuan-ketentuan

yang berkaitan dengan penggunaan sarana-sarana kerja.

Dilanggarnya ketentuan-ketentuan itu dapat menyebabkan pekerja terganggu

kesehatannya atau malah tertimpa kecelakaan, walaupun sarana-sarana

kerja yang disediakan subenarnya sudah memadai. Kalau seseorang juru las

misalnya, tidak mau menggunakan kacamata pelindung yang sudah

disediakan, ia tidak saja dapat terluka matanya, tetapi dapat juga terjadi

kebutaan.

Pada setiap kegiatan, termasuk pula dalam melakukan pekerjaan, resiko

terjadinya kecelakaan selalu ada. Kecelakaan kerja mungkin disebabkan oleh

tindakan yang membahayakan atau akibat keadaan yang berbahaya. Yang

penting diketahui adalah potensi bahaya yang ada pada setiap jenis

45

pekerjaan, kapan potensi bahaya tersebut aktif, bagaimana bentuk dan

sifatnya serta tindakan pencegahan yang harus dilakukan.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sikap karyawan

terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah

kecenderungan untuk memahami, merasakan dan berperilaku sesuai dengan

penerapan kegiatan atau usaha perlindungan yang dilakukan perusahaan

untuk para karyawannya dan orang-orang disekitar tempat kerja dengan

upaya dapat menciptakan kerja aman dan sehat, alat-alat dan mesin yang

terawat serta karyawan yang terlatih agar mencapai tujuan bersama yang

.ditetapkan perusahaan.

2.5 Kerangka Berpikir

Pada umumnya setiap perusahaan selalu ingin meningkatkan produktivitas

kerja untuk menunjukkan bahwa perusahaan tersebut berkembang . Dalam

psikologi, produktivitas menunjukkan tingkah laku sebagai keluaran atau

(output) dari suatu proses berbagai macam komponen kejiwaan yang

melatarbelakanginya (Pandji Anoraga, 2005).

Dalam hubungannya dengan usaha peningkatan produktivitas suatu

perusahaan, salah satu langkah yang dapat ditempuh adalah meningkatkan

46

atau memperbaiki situasi Iingkungan kerja. Hal ini dimaksudkan agar dengan

adanya/tersedianya fasilitas-pasilitas dalam lingkungan perusahaan,

karyawan dapat terpacu untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu

bentuk manajemen suatu perusahaan terhadap karyawannya yang bertujuan

melindungi para pekerjanya agar terhindar daru resiko kecelakaan kerja dan

gangguan kesehatan. Kepercayaan para karyawan terhadap manajemen

yang diterapkan perusahaan berkaitan dengan produktivitas karyawan

terhadap perusahaanya.

Sikap merupakan tendensi untuk bereaksi terentu terhadap faktor-faktor

lingkungan, bisa bersifat positif dan bisa bersifat negatif (Kartini Kartono,

1994). Bila penerapan kerja dan kesehatan kerja dapat memberikan

keamanan, kesehatan, ketenangan, kenyamanan, dan ketentraman maka

akan dinilai positif oleh para karyawannya, sehingga setiap karyawan dapat

memiliki sikap mendukung terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja pada perusahaan dan sebaliknya sikap tidak mendukung penerapan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja dirasakan tidak memberikan perasaan

nyaman, aman, tentram, tenang pada karyawan saat bekerja, sehingga

karyawan mempunyai sikap negatif terhadap penerapan K3. Sikap tidak

mendukung atau negatif muncul karena kurang atau tidak terjaminnya

47

keselamatan dan kesehatan dalam bekerja, yang pada akhirnya akan

tercermin melalui tindakan pemogokan yang menuntut peningkatan

kesejahteraan, unjuk rasa dengan berbagai latar belakang, bolos kerja,

karyawan tidak bergairah dalam bekerja dan turnover.

Sikap individu dapat terbentuk melalui kepercayaan (belief). Kepercayaan

adalah ekspansi bahwa hal-hal tersebut akan memiliki nilai positif bila sesuai

dengan harapah dan akan memiliki nilai negatif apabila tidak sesuai dengan

harapan (Tolman dalam Saifuddin Azwar, 2003). Program K3 yang oleh

karyawan dirasa atau dipandang efektif dan sesuai dengan prosedur dapat

mensejahterakan karyawan sehingga dapat meningkatkan produktivitas

karyawan.

Undang-undang ketenagakerjaan No.13 tahun 2003 pasal 86 tentang

keselamatan dan kesehatan kerja juga menjelaskan bahwa: (1) setiap

pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan

ataskeselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, dan perlakuan

yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama, (2)

untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas

kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja,

(3) perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) dilaksanakan

48

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Dedi Hamid,

2003).

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sikap karyawan

terhadap penerapan program K3 yang dijalankan oleh manajemen

perusahaan dapat mempengaruhi produktivitas karyawan. Sikap yang positif

aka'n terjadi apabila program K3 yang diterapkan dirasakan dapat

memberikan kenyamanan, ketentraman, keamanan dan kesehatan. Program

K3 yang dipandang efektif akan menumbuhkan kepuasan dalam diri

karyawan sehingga dapat dijadiakan alat prediksi terhadap produktivitas kerja

. karyawan.

Penelitian ini bermaksud untuk meneliti hubungan antara sikap karyawan

terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan produktivitas kerja

karyawan, yang akan diuji kebenarannya secara empirik melalui penelitian.

Populasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah karyawan bagian produksi

PT. NUSA TOYOTETSU CORP, Bekasi. Dalam penelitian ini diharapkan

dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap kegunaan program

Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi suatu perusahaan, sehingga dapat

memberikan motivasi pada perusahaan yang belum menerapkan program K3

dalam rangka meningkatkan kesejahteraan karyawan.

KERANGKA BERPIKIR

HUBUNGAN ANTARASIKAPKARYAWANTERHADAP PENERAPAN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA DENGAN KARYAWAN

II I

SIKAP KARYAWAN III PRODUKTIVITASTHDPK3

IaKARYAWAN

- LINGKUNGAN EFEKTIVITASKERJA

I---

- MESIN&ALAT EFISIENSIKERJA

I---

MANUSIA

49

50

2.6 Hipotesis

Berdasarkan deskripsi teori yang telah dijabarkan diatas, maka dapat

dikemukakan hipotesis atau kesimpulan sementara sebagai berikut :

Ha: Ada hubungan yang signifikan antara sikap karyawan terhadap

penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan

produktivitas kerja pada karyawan bagian produksi

Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap karyawan terhadap

penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan

produktivitas kerja pada karyawan bagian produksi

52

adalah data yang dihasilkan dari serangkaian pengukuran atau observasi

yang dinyatakan dengan angka-angka dan kemudian dianalisa dengan uji

statistik (Dajan,1986). Dengan menggunakan data rumus statistik tertentu

dalam menentukan tingkat validitas dan reliabilitas hasil penelitian yang

dilakukan.

Sedangkan metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk

menemukan atau memperolah data yang diperlukan (Suhartono,2002).

Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi korelasional, yaitu

penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan antara

. dukungan sosial dengan kesepian.

3.1.2 Definisi variabel dan operasional variabel

A. Identifikasi variabel-variabel penelitian

Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus

dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel, yang berarti

sesuatu yang mempunyai nilai. Menurut Sevilla (1993) variabel adalah suatu

karakteristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau sifat yang berdiri sendiri.

Kerlinger (1973) menyebutkan variabel sebagai konstruk atau sifat

(properties) yang diteliti (Sevilla, 1993).

53

Variabel ada dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Beberapa

sumber menjelaskan bahwa variabel bebas adalah variabel yang

menimbulkan atau menjadi sebab timbulnya variabel lain. Gay mengatakan

variabel bebas adalah variabel yang dapat dimanipulasi atau variabel yang

tidak dapat dimanipulasi. Sedangkan variabel terikat adalah hasil atau objek

dari studi atau penelitian (Sevilla, 1993).

Adapun variabel yang terlibat dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel

yang termasuk dalam variabel bebas dan variabel terikat :

Variabel bebas : Sikap karyawan terhadap penerapan K3

Variabel terikat : Produktivitas kerja

B. Definisi operasional variabel penelitian

Berdasarkan konsep-konsep teori yang dikemukakan sebelumnya maka

dirumuskan sebuah definisi operasional. Definisi operasional merupakan

suatu petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur. Dengan membaca

definisi operasional dalam penelitian, seorang peneliti akan mengetahui

pengukuran suatu variabel, sehingga dapat diketahui baik dan buruknya

pengukuran tersebut. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian

ini adalah:

54

1. Produktivitas

Yaitu sikap karyawan terhadap kerja yang selalu berusaha untuk

meningkatkan mutu kehidupan menjadi lebih baik, sehingga dapat

mendorong karyawan tersebut untuk terus mengembangkan diri

dan meningkatkan kemampuan kerjanya yang diukur diukur

dengan pengembangan instrumen skala produktivitas karyawan

yang berdasarkan indikator efektivitas dan efisiensi.

2. Sikap Terhadap Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3)

Yaitu kecenderungan berperilaku sesuai dengan penerapan

program perlindungan dari perusahaan yang ditujukan bagi

karyawan dan orang-orang sekitar tempat kerja dengan upaya

menciptakan kerja yang aman dan sehat, alat dan mesin yang

terawat serta karyawan yang terlatih yang diukur dengan skala

sikap terhadap penerapan K3 berdasarkan indikator Iingkungan

kerja, mesin dan alat kerja, serta manusia.

55

3.2 Pengambilan Sampel

3.2.1 Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang

eiri-cirinya akan diduga (Masri Singarimbun, dkk, 1989). Populasi juga

dapat disebut dengan sesuatu yang akan menjadi tempat generalisasi dari

hasil penelitian. Oleh karena itu populasi harus homogen (Sutrisno Hadi :

1993). Populasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah karyawan

bagian produksi pada PT. NUSA TOYOTETSU CORPORATION, Bekasi,

dengan kriteria sebagai berikut :

a. Karyawan tetap pada bagian produksi

b. Pendidikan SMU, STM, atau sederajat.

e. Jenis kelamin pria

d. Usia 20 tahun - 30 tahun

2. Sampel

Sampel adalah kelompok kecil yang akan diamati, sedangkan menurut

Ferguson (1967) sampel adalah beberapa bagian keeil atau euplikan yang

ditarik dari populasi. Proses yang meliputi pengambilan sebagian dari

populasi, melakukan pengamatan pada populasi seeara keseluruhan

disebut sampling (Sevilla, 1993).

56

Adapun yang dijadikan sampel dalam penelitian in! adalah karyawan tetap

pada bagian praduksi PT. TOYOTETSU CORPORATION dengan jumlah

papulasi sebanyak 526 arang, yang terbagi dalam dua departemen.

Pertama, departemen welding yang berjumlah 363 arang dan yang kedua

departemen stamping yang berjumlah 163 arang. Menurut Gay dalam

sevilla (1993) dalam pengambilan sampel dar! papulas! pada penel!tian

deskriptif adalah 10 persen dari jumlah papulasi. Berdasarkan teari

tersebut maka jumlah sampel yang digunakan untuk pengujian validitas

dan reliabilitas skala sikap terhadap penerapan program Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) adalah 10 persen dari departemen welding dan 20

persen dari departemen stamping, yang seluruhnya berjumlah 64 orang.

3.2.2 Teknik pengambilan sampel

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple

random sampling, yaitu sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa

sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai

kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel (Masri Singarimbun,

1989). Teknik ini digunakan apabila anggota populasi dianggap homogen dan

dikatakan sederhana (simple) karena pengambilan sampel anggata papulasi

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi

(Sugiyono, 2003). Syarat pengambilan sampel acak sederhana meliputi tahap

sebagai berikut: (1) menetapkan papulasi; (2) daftar semua anggota populasi;

57

(3) memilih sampel melalui prosedur yang sesuai di mana setiap anggota

mempunyai peluang yang sama sebagai sampel penyelidik (Sevilla, 1993).

Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan

menggunakan teknik undian. Fox dalam (1993) menyebutnya sebagai teknik

fishbowl. Prosedur ini dapat dilakukan melalui, pertama menetapkan nomor­

nomor pada anggota populasi yang terkumpul dalam daftar sampling.

Kemudian tulis nomor untuk setiap anggota pada potongan kertas kecil, satu

nomor untuk se~iap anggota populasi. Selanjutnya, semua kertas digulung

lalu diletakkan dalam kotak yang cukup besar sehingga gulungan tersebut

dapat bergerak secara bebas pada semua arah. Kemudian potongan kertas

tersebut diambil satu persatu sesuai dengan jumlah yang diinginkan.

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Metode dan instrumen penelitian

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan

penelitian adalah dengan menggual<an skala. Skala merupakan alat ukur

untuk mengungkapkan variabel sikap tehadap penerapan program

Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3) dan variabel produktivitas karyawan.

58

1. Skala sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3)

a. Definisi konseptual

Sikap Terhadap Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) Yaitu kecenderungan berperilaku sesuai dengan penerapan

program perlindungan dari perusahaan yang ditujukan bagi karyawan

dan orang-orang sekitar tempat kerja dengan upaya menciptakan kerja

yang aman dan sehat, alat dan mesin yang terawat serta karyawan

yang terlatih.

b. Definisi operasional

Yaitu kecenderungan berperilaku sesuai dengan penerapan program

perlindungan dari perusahaan yang ditujukan bagi karyawan dan

orang-orang sekitar tempat kerja dengan upaya menciptakan kerja

yang aman dan sehat, alat dan mesin yang terawat serta karyawan

yang terlatih yang diukur dengan skala sikap terhadap penerapan K3

berdasarkan indikator lingkungan kerja, mesin dan alat kerja, serta

manusia

c. Kisi-kisi sikap karyawan terhadap penerapan program K3 yang telah

disusun berdasarkan konsepsi teori yang melandasinya, sebagaimana

disajikan pada tabel di bawah ini :

Tabel3.1Kisi-kisi Instrumen sikap karvawan terhadap penerapan program K3

NOMOR ITEM LNO FAKTOR INDIKATOR Fav Unfav

1 Lingkunga a. Penerangan 3,4,8,10,11,

n kerjadan penataan 13,15,17,19ruang

b. Suhu dan 1,2,5,6,7,9,1 ,20,21,22,2

sirkulasi 2,14,16,18,3 3,24,25,26, 36udara 0,31,32,33,3 27,28,29c. Kebisingan

d. Ketentuan- 4,35,36

ketentuankeria.

2 Mesin dan a. Peletakan 37,38,39,42, 40,41,44,47

alat kerjamesin 43,45,46,49, ,48,51,53,5

b. Perawatanmesin 50,62,65,66, 4,58,65,66,

c. Alat 67,69,60,61, 67,68,74,75 42pelindung

62,63,64,69, ,76,77,78

70,71,72,73

3 Manusia a. Sikap kerja 79,80,81,82, 84,85,88,89b. Kesehatan 83,86,87,91, ,90,94,95,9c. Keahlian dan

pengetahuan 92,93,96,97, 8,100,101,1

K3 99,112,113, 02,103,104,d. Pelatihan K3 114,115,116 105,106,10 50

,117,118,11 7,108,109,1

9,120,121,1 10,111,112

22,123,124,

125,126,127

,128

TOTAL 64 64 128

59

60

d. Kalibrasi Instrumen Penelitian

Skala ini kemudian diujikan kepada 35 karyawan bagian produksi PT.

TOYOTETSU CORP. Bekasi. Dari data yang masuk dilakukan uji

validitas dan reliabilitas untuk menentukan item-item yang valid dan

reliabel sehingga dapat digunakan dalam penelitian. Skala ini disusun

menggunakan skala model Iikert yang terdiri dari 128 pernyataan

tentang sikap karyawan terhadap penerapan program K3 dengan 64

pernyataan favorabel dan 64 pernyataan unfavorabel.

2. Skala produktivitas karyawan

a. Definisi konseptual

Produktivitas adalah sikap karyawan terhadap kerja yang selalu

berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan menjadi lebih baik,

sehingga dapat mendorong karyawan tersebut untuk terus

mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerjanya secara

efektif dan efisien.

b. Definisi operasional

Yaitu sikap karyawan terhadap kerja yang selalu berusaha untuk

meningkatkan mutu kehidupan menjadi lebih baik, sehingga dapat

mendorong karyawan tersebut untuk terus mengembangkan diri dan

meningkatkan kemampuan kerjanya yang diukur diukur dengan

61

pengembangan instrumen skala produktivitas karyawan yang

berdasarkan indikator efektivitas dan efisiensi.

c. Kisi-kisi skala produktivitas

Kisi-kisi produktivitas karyawan yang telah disusun berdasarkan

konsepsi teori yang melandasinya, sebagaimana disajikan pada tabel

di bawah ini :

Tabel3.2Kisi-kisi Instrumen Skala Produktivitas Karyawan

.

NOMOR ITEM

NO FAKTOR INDIKATOR Fav Unfav L

1 Efektivitas a. Memiliki pemahamanyang baik terhadappekerjaan.

b. Selalu meneari 5,6,7,8 1,2,3,4gagasan eara ,9,11,1 ,10,20,penyelesaian tugasdengan baik. 2,13,1 21,22, 25

e. Menggunakan4,15,1 23,24,sumber daya sesuai

dengan ketentuan 6,17,1 25,(prosedur).

8,19,d. Tepatdalammenggunakanperalatan kerja sesuaidengan fungsinya.

2 Efisiensi a. Mempedulikanmasalah pemborosandalam penggunaansumber daya. 26,27, 30,31,

b. Mau melakukan28,29, 32,33,penghematan dalam

penggunaan sumber 34,35, 39,40, 25daya. 36,37, 41,44,e. Menggunakan waktudengan sebaik- 38,42, 45,47baiknya. 43,46,d. Memelihara peralatankantor/barang dengan 48,49,teratur dan sesuai

50tempatnya.

TOTAL 29 21 50--

62

63

d. Kalibrasi Instrumen penelitian

Skala ini kemudian diujikan kepada 35 karyawan bagian produksi PT.

TOYOTETSU CORP. Bekasi. Dari data yang masuk dilakukan uji

validitas dan reliabilitas untuk menentukan item-item yang valid dan

reliabel sehingga dapat digunakan dalam penelitian. Skala ini disusun

menggunakan skala modellikert yang terdiri dari 50 pernyataan

tentang produktivitas karyawan dengan 25 pernyataan favorabel dan

25 pernyataan unfavorabel.

Skala sikap karyawan terhadap penerapan keselamatan dan kesehatan kerja

.dan skala produktivitas karyawan disusun berdasarkan skala model Likert

dengan modifikasi 4 kategori jawaban, yaitu sangat setuju (8S), setuju (S),

tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Masing-masing kategori ini

memiliki nHai tertentu yang tertera dalam tabel berikut:

Tabel3.3Nilai kategori dalam tiap jawaban

Pernyataan 5T5 T5 5 55

Favorabel 1 2 3 4

Unfaforabel 4 3 2 1

Alasan menggunakan skala model Likert modifikasi dengan menggunakan

empat alternatif jawaban dengan tidak menggunakan alternatif jawaban ragu-

ragu (R) adalah:

64

a. Adanya kategori indecided yaitu mempunyai arti ganda atau bisa juga

netral atau ragu-ragu.

b. Menimbulkan kecenderungan untuk menjawab di tengah atau "central

tendency effect".

c. Maksud jawaban dengan empat kategori untuk melihat kecenderungan

pendapat kearah tidak sesuai sehingga tidak dapat mengurangi data

. penelitian yang hilang.

Pernyataan dalam angket ini terdiri dari dua macam, yaitu pernyataan yang

mendukung (favorable) dan pernyataan yang tidak mendukung (unfavorable).

3.3.2 Metode analisis instrumen

Dalam penelitian yang ilmiah, untuk mengungkapkan aspek-aspek I variabel­

variabel yang ingin diteliti, diperlukan alat ukur yang reliable dan valid, agar

hasil dari penelitian ini tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda

dengan yang sebenarnya.

Sentuk penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu untuk melihat

hubungan antara dua variabel, yaitu sikap karyawan terhadap K3 dengan

produktivitas karyawan. Hubungan antar variabel dinyatakan dalam bentuk

koefisien korelasi. Perhitungan statistik yang digunakan untuk melihat

validitas dan reliabilitas skala adalah sebagai berikut :

65

1. Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen, suatu instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid

apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat

(Arikunto, 2002).

Dalam penelitian ini teknik uji validitas menggunakan rumus perhitungan

statistik korelasi dengan menggunakan rumus perhitungan statistik

korelasi dengan menggunakan korelasi person product moment, dengan

rumus sebagai berikut :

Keterangan :N = Jumlah SubjekX = Skor Subjek pada itemY = Skor Total subjek pada skalarxy = Korelasi antara skor subyek pada item dan skor total subjek

Perhitungan validasi skala penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer

program SPSS Versi 11.5 for windows. Untuk menentukan taraf signifikansi

kaidah yang dipakai adalah taraf signifikansi 0,05.

66

d. Uji validitas skala sikap karyawan terhadap k3

Berdasarkan hasil uji coba terhadap 128 item dalam instrumen ini, maka

terdapat 57 item yang valid baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf

signifikansi 1%. Sedangkan, 71 item lainnya tidak valid. Semua item yang

valid tersebut digunakan sebagai alat ukur penelitian dengan karena antara

item-item favorable dan unfavorable diperoleh jumlah yang hampir sama.

Adapun nomor-nomor item valid yang digunakan yaitu :

16,19,24,25,30,31,35,37,40,41,51 ,53,54,55,69,60,61 ,62,63,64,65,66,67,68,7

0,71,72,73,74,76,77,78,87,88,92,93,94,95,96,98,100,101,102,103,104,106,1

07,108,110,111,115,116,117,121,122,123,128. Berikut ini adalah blue print

revisi skala sikap karyawan terhadap K3.

67

Tabel3.4Revisi blue print skala sikap karyawan terhadap K3

NOMOR ITEM 2:NO FAKTOR INDIKATOR Fav Unfav

1 Lingkungan a. Penerangan dan

kerja penataan ruang

b. Suhu dan sirkulasi

udara 1,5,6,7, 2,3,4 7

c. Kebisingan

d. Ketentuan-

ketentuan kerja.

2 Mesin dan a. Peletakan mesin 9,10,11,12,13, 8,14,15,16,17

alat kerja b. Perawatan mesin 21,22,23,24,2 ,18,19,20,

c. Alat pelindung 9,30,31,32 25,26,27,28 25

3 Manusia a. Sikap kerja 33,35,36,39,5 34,37,38,40,4

b. Kesehatan 1,52,53,54,55, 1,42,43,44,45

c. Keahlian dan 56,57 ,46,47,48,49, 25

pengetahuan K3 50

d. Pelatihan K3

TOTAL 28 29 57

Uji reliabilitas skala sikap karyawan terhadap K3 dilakukan dengan

menggunakan Alpha Cronbach. Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh

koefisien sebesar 0,958. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen

penelitian ini reliabel untuk digunakan, karena karena menurut kaidah

Guilford suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach lebih

besar dari 0,70.

68

b. Uji Validitas skala produktivitas karyawan

Berdasarkan hasil uji coba terhadap 50 item dalam instrumen ini, maka

terdapat 24 item yang valid baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf

signifikansi 1%. Sedangkan, 26 item lainnya tidak valid. Semua item yang

valid tersebut digunakan sebagai alat ukur penelitian. Adapun nomor-nomor

item valid yang digunakan yaitu :

1,2,3,4,10,16,19,20,21 ,22,24,25,26,32,33,39,40,41 ,42,43,44,45,46,47,.

Berikut ini adalah blue print revisi skala produktivitas karyawan.

69

Tabel3.5Revisi blue print skala produktivitas karyawan

NOMOR ITEM

NO FAKTOR INDIKATOR Fav Unfav L

1 Efektivitas a. Memiliki pemahamanyang baik terhadappekerjaan.

b. Selalu menearigagasan eara 6,7 1,2,3,4,5,8,9,1penyelesaian tugasdengan baik. 0,11,12

e. Menggunakan sumberdaya sesuai denganketentuan (prosedur).

d. Tepatdalam12menggunakan

peralatan kerja sesuaidengan fungsinya.

2 Efisiensi a. Mempedulikanmasalah pemborosandalam penggunaansumber daya.

b. Mau melakukan 13,19,20,23penghematan dalampenggunaan sumber 14,15,16,17,1daya.

8,21,22,24 12e. Menggunakan waktudengan sebaik-baiknya.

d. Memelihara peralatankantor/barang denganteratur dan sesuaitempatnya.

TOTAL 7 18 24

Uji reliabilitas skala produktivitas karyawan dilakukan dengan menggunakan

Alpha Cronbach. Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh koefisien sebesar

70

0,883. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini

reliabel untuk digunakan, karena menurut kaidah Guilford suatu kuesioner

dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,70.

2. Uji reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup

dap!3t dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data,karena

instrumen tersebut sudah baik. Isntrumen yang reliabel mengandung arti

bahwa instrumen tersebut cukup baik, sehingga mampu mengungkap data

yang bisa dipercaya (Arikunto, 2002).

.Dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas teknik alpha cronbach. Data

untuk menghitung koefisien reliabilitas alpha diperoleh melalui penyajian satu

bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada sekelompok responden.

Dengan menyajikan satu kali, maka diharapkan permasalahan yang muncul

pada pendekatan tes ulang dapat dihindari (Azwar, 2003), dengan rurnus

sebagai berikut :

_[ k][ ~::>l]a- -- 1---2 -k-l S

.<

Keterangan :

k = Banyaknya belahan tes

Sj2 = Variansi belahan j ; j = 1,2, ... k

Sx2 = Variansi skor tes

71

Perhitungan reliabilitas dengan menggunakan program komputer SPSS versi

11.5 for windows. Setelah diperoleh hasil perhitungan yang tepat, kemudian

disesuaikan dengan kaidah yang berlaku untuk mengetahui tinggi rendahnya

reliabilitas alat tes tersebut dapat dilihat dalam tabel kaidah reliabilitas berikut

ini:

Tabel3.6Kaidah reliabilitas menurut Guilford

Nilai Status

> 0,90 Sangat reliabel

0,70-0,90 Reliabel

0,40 - 0,70 Cukup reliabel

0,20-0,40 Kurang reliabel

<0,20 Tidak reliabel

3. Korelasi antar faktor

Korelasi antar faktor ini bertujuan untuk menganalisa saling berhubungan

antara antara faktor-faktor dalam tes. Pengujian korelasi antar faktor

dilakukan dengan menghitung korelasi skor tiap faktor dengan skor total.

Korelasi ini dilakukan dengan rumusan yang sama dengan validitas item yaitu

korelasi Product Moment Pearson. Perhitungan korelasi antar faktor dengan

menggunakan program komputer SPSS versi 11.5 for windows.

72

3.3.3 Metode analisa data

Untuk mengetahui hubungan antara sikap karyawan terhadap penerapan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan Produktivitas Karyawan pada

karyawan bagian produksi PT. TOYOTETSU CORP., dengan menggunakan

anal isis korelasi Spearman-Brown.

r . = 2('i,)~, 1+'i.2

Setelah proses dilakukan, selanjutnya menentukan taraf signifikansi yaitu

0,05. Apabila (r) yang diperoleh dari hasil anal isis terhadap korelasi lebih kecil

.dari taraf signifikansi yang ditentukan. maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan

menerima hipotesis alternatif (Ha), yang artinya ada hubungan antara

variabel X dengan variabel Y. Sebaliknya apabila (r) yang diperoleh lebih

besar dari taraf signifikansi yang ditentukan, maka hipotesis nol (Ho) diterima

dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak, berarti tidak ada hubungan antara

variabel X dengan Y.

Dalam menganalisis data pada penelitian ini menggunakan program

komputer SPSS versi 11.5 for Windows.

73

3.4 Prosedur Penelitian

1. Tahap persiapan

a. Dimulai dengan perumusan masalah

b. Menentukan variabel yang akan diteliti

c. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan

landasan teoritis yang tepat mengenai variabel penelitian

d. Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang akan

digunakan dalam penelitian ini yaitu :

• Skala sikap karyawan terhadap K3

• Skala produktivitas karyawan

74

2. Tahap pengambilan data

a. Menentukan sampel penelitian

b. Memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan meminta

kesediaan pihak PT.TOYOTETSU CORP. untuk melakukan

penelitian

c. Melakukan pengambilan data kasar subjek

d. Melakukan data dengan memberikan alat ukur yang telah

disiapkan kepada subjek penelitian

3. Tahap pengolahan data

a. Melakukan skoring setiap hasil angket yang telah disi oleh

karyawan bagian produksi, yang menjadi sampel penelitian

b. Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh kemudian

dibuat tabel data

c. Melakukan analisa data menggunakan metode statistik untuk

menguji hipotesis penelitian dan korelasi antar variabel penelitian

d. Melakukan pengkategorian dan penskoran nilai hasil jawaban

e. Melakukan pengkategorian dan penskoran nilai hasil jawaban

responden pada skala dukungan sosial dan kesepian

4. Tahap pembahasan

a. Menginterpretasikan dan membahas hasil analisa statistik

berdasarkan teori

b. Merumuskan keseimpulan hasil penelitian dengan

memperhitungkan data penunjang yang diperoleh

BAB4

PRESENTASI DAN ANALISIS DATA

4.1 Gambaran Umum SUbjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah karyawan bagian produksi PT. TOYOTETSU

CORP., yang berlokasi di Bekasi. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

perakitan perlengkapan dan komponen kendaraan bermotor roda empat yang

mempunyai label "TOYOTA". Karyawan tetap bagian produksi pada PT.

TOYOTETSU CORP., berjumlah 526 karyawan yang seluruhnya berjenis

kelamin laki-Iaki. Dalam penelitian ini melibatkan 64 karyawan bagian

produksi sebagai responden, yang diambil dari 10% dari 363 orang pada

departemen welding dan 20 % 163 orang pada departemen stamping. dari

jumlah karyawan.

4.1.1 Gambaran sUbjek berdasarkan usia

Dari 64 responden yang diteliti seluruhnya berada pada rentang usia 20

tahun sampai 30 tahun. Berikut ini tabel distribusi berdasarkan tingkat usia

responden.

75

76

Tabel4.1Distribusi Usia Responden

NO. KATEGORI USIA JUMLAH PERSENTASE

1 20-30 64 100 %

4.1.2 Gambaran subjek berdasarkan tingkat pendidikan

Dari 64 responden yang diteliti, mayoritas pendidikan responden adalah SMU

sebanyak 34 orang (53%), diikuti oleh responden yang memiliki latar

belakang pendidikan STM sebanyak 19 orang (30%). Sedangkan, responden

yang berlatar pendidikan SMK lain sebanyak 11 orang (17%). Berikut ini label

distribusi tingkat pendidikan responden.

Tabel4.2Distribusi Tingkat Pendidikan Responden

NO. PENDIDIKAN JUMLAH PERSENTASE

1 STM 19 30%

2 SMU 34 53%

3 SMK 11 17 %

2: 64 100 %

4.1.3 Gambaran sUbjek berdasarkan masa kerja

Masa kerja responden dibagi menjadi 2 (dua) kelompok masa kerja, yaitu :

kelompok yang memiliki masa kerja pada renlang 1-5 tahun berjumlah 32

orang (50%), kelompok yang kedua memiliki masa kerja antara 6-10 tahun

77

berjumlah 32 orang (50%). Berikut ini adalah tabel distribusi masa kerja

responden.

Tabel4.3Distribusi Masa Kerja Responden

MASAKERJA JUMLAH PERSENTASE

1-5 tahun 32 50%

5-10 tahun 32 50%

Total 64 100 %

4.1.4 Gambaran Responden berdasarkan departemen I divisi

Penelitian ini dilaksanakan pada bagian produksi PT. TOYOTETSU CORP.,

yang terdiri dari dua departemen, yaitu Welding Departement dan Stamping

Departement.. Adapun jumlah karyawan pada departemen welding sebanyak

360 orang dan karyawan yang menjadi responden penelitian berjumlah 36

orang (56%). Sedangkan, jumlah karyawan pada departemen Stamping 140

orang dan karyawan yang menjadi responden penelitian berjumlah 24 orang

(44%). Berikut ini adalah tabel distribusi divisi responden.

Tabel4.4Distribusi Departemen Responden

DEPARTEMEN JUMLAH PERSENTASE

Welding 36 56%

Stamping 28 44%

Total 64 100 %

78

4.2 Presentasi dan Analisis Data

4.2.1 Uji persyaratan

Uji persyaratan ini adalah syarat untuk melakukan analisis lebih lanjut dalam

mengolah data. Uji persyaratan yang digunakan di sini adalah uji normalitas

dan uji hipotesis dengan menggunakan SPPS 11.5 for Windows.

1. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang

akan digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Data-data

berskala ordinal sebagai hasil suatu pengukuran pada umumnya mengikuti

asumsi distribusi tidak normal. Namun, tidak mustahil suatu data mengikuti

asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang

diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan.

Dengan demikian, analisis statistik yang pertama kali harus dilakukan dalam

rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji normalitas.

Data yang terdistribusi secara normal maka perhitungan datanya

menggunakan metode statistik parametrik. Sebaliknya data yang tidak

terdistribusi secara normal perhitungan datanya menggunakan metode

statistik non-parametrik.

79

Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji

normalitas Kolmogorov-Smirnov (a). Dalam hal ini yang diperhatikan adalah

tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel (skor yang diobservasi)

dengan distribusi teoretis tertentu (normal, uniform, atau poison). Jadi

hipotesis statistiknya adalah distribusi frekuensi hasil pengamatan

bersesuaian dengan distribusi frekuensi harapan (teoritis) (Tim Penelitian dan

Pengembangan Wahana Komputer, 2006).

Tabel4.5Hasil Uji Normalitas Skala Sikap Karyawan Terhadap K3

Kolmogorov-Smirnov(a)

Statistic df Sig.

k3 .114 64 .037

produktivit.119 64 .025

as

Dari tabel 4.5 di atas diketahui bahwa hasil uji normalitas pada skala sikap

karyawan terhadap K3 diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,037 < taraf

signifikansi 0,05 dan pada skala produktivitas karyawan diperoleh nilai

probabilitas sebesar 0,025 < taraf signifikansi 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa kedua data tersebut berdistribusi tidak normal. Sehingga

analisa statistiknya menggunakan statistik non parametrik.

2. Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil uji normalitas yang menjelaskan bahwa kedua data

tersebut tidak normal maka untuk uji hipotesis dilakukan dengan

menggunakan statistik nonparametrik dengan uji korelasi Spearman-

Brown, yaitu dengan cara mengkorelasikan jumlah skor variabel sikap

karyawan terhadap K3 dengan variabel produktivitas karyawan.

Adapun hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini :

Tabel4.6Hasil Uji Korelasi

Std.Mean Deviation N

k3 180.10916.85335 64

4produktivitas 74.7656 8.48854 64

80

I I k3 ProduktivitasSpearman's k3 Correlation

1.000 .819(**)rho Coefficient

Sig. (2-tailed) .000N 64 64

produktivitas Correlation.819(**) 1.000

CoefficientSig. (2-tailed) .000N 64 64

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat, hasil korelasi spearman-brown

menunjukkan indeks korelasi sebesar 0,819 pada taraf signifikan 0,05.

Artinya ada hubungan yang signifikan antara sikap karyawan terhadap

keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan produktivitas karyawan.

4.2.2 Korelasi antar faktor

Berdasarkan perhitungan korelasi antar faktor dengan menggunakan

program komputer SPSS versi 11.5 for windows, diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel4.7

Analisis antar faktor skala sikap karyawan terhadap K3

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation Nlingkungan kerja 22.4844 2.35023 64mesin dan alat kerja 79.3281 7.43021 64menusia 78.2969 8.54620 64

Correlations

lingkungan mesin dankerja alat keria menusia

lingkungan kerja Pearson Correlation 1 .583* .565**Sig. (2-tailed) .000 .000N 64 64 64

mesin dan alat kerja Pearson Correlation .583* 1 .844**Sig. (2-tailed) .000 .000N 64 64 64

menusia Pearson Correlation .565*' .844* 1Sig. (2-tailed) .000 000N 64 64 64

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel 4.7 di atas aspek yang mempunyai nilai terendah pada

skala sikap karyawan terhadap K3 adalah aspek lingkungan kerja dengan

nilai mean 22,4844. untuk aspek mesin dan alat kerja diperoleh hasil mean

81

82

79,3281 dan aspek manusia diperoleh nilai mean sebesar 78,2969. meskipun

demikian tiap-tiap aspek mempunyai korelasi yang sangat signifikan.

Tabel4.8

Analisis antar faktor skala produktivitas karyawan

Descriptive Statistics

Mean 8td. Deviation Nefeklivitas 37.2656 4.61276 64efisien 37.5000 4.42934 64

Correlations

efektivitas efisienefeklivitas Pearson Correiation 1 .763"

8ig. (2-tailed) .000N 64 64

efisien Pearson Correlation .763* 18ig. (2-tailed) .000N 64 64

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel 4.8 di atas kedua aspek dari produktivitas mempunyai nilai

mean hampir sama yaitu, untuk aspek efektivitas diperoleh nilai mean

sebesar 37,2656 dan aspek efisiensi diperoleh nilai mean sebesar 37,5000.

Kedua aspek tersebut mempunyai korelasi yang sangat signifikan.

I

\ 1J1~ ~'jl~'i\if '.:!.~_~.'::'..' _ .

83

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan teknik uji korelasi

Spearman-Brown dan diolah dengan menggunakan bantuan program

komputer SPSS versi 11.5 diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel4.9Statistik Deskriptif

Variabel N Mean SD Var Range Max Min

Sikap karyawan 64 180,11 16,85 284,0 76 212 136terhadap K3 4

Produktivitas 64 74,76 8,49 72,06 41 96 55karyawan

Dari tabel 4.7 di atas, dapat diketahui bahwa mean dari variabel Sikap

karyawan terhadap K3 adalah 180,11 dengan standar deviasi sebesar 16,85.

Sedangkan, mean dari variabel produktivitas karyawan adalah 74,76 dengan

standar deviasi sebesar 8,49.

Tabe14.10Nilai Koefisien Korelasi

Variabel N r hitung Tarafsignifikansi

Sikap karyawan terhadap K3 64

0.819 0,05%Produktivitas karyawan 64

84

Dari tabel4,8 nilai koefisien korelasi diperoleh korelasi sebesar 0,819 pada

level signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi 0,8191ebih linggi

dibandingkan r tabel pada taraf signifikan 0,05,

Dari penjelasan dialas dapal disimpulkan bahwa Ha dilerima dan Ho dilolak

yang artinya ada hubungan yang signifikan anlara sikap karyawan lerhadap

penerapan Keselamalan Dan Kesehalan Kerja (K3) dengan produklivilas

karyawan.

BAB5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data, diperoleh nilai koefisien sebesar 0.819 yang

signifikan pada level of significancy 0,05. Hal ini menunjukkan ada hubungan

yang signifikan antara sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja dengan produktivitas karyawan di PT. TOYOTETSU CORP.

Sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

tinggi (cenderung menyetujui dan merasa perlu adanya K3) dan produktivitas

karyawan juga tinggi (mencapai target perusahaan).

5.2 Diskusi

Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara sikap

karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal

ini sesuai dengan apa yang ungkapkan oleh Suma'mur (1997) bahwa

keselamatan kerja erat berkaitan dengan peningkatan produktivitas.

Keselamatan kerja dapat membantu peningkatan produksi dan produktivitas

atas dasar:

85

86

1. Dengan tingkat keselamatan kerja yang tinggi, kecelakaan-kecelakaan

yang menjadi sebab sakit, cacat dan kematian dapat dikurangi atau

ditekan sekecil-kecilnya, sehingga pembiayaan yang tidak perlu dapat

dihindari.

2. Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan pemeliharaan dan

penggunaan peralatan kerja dan mesin yang produktif dan efisien serta

bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas yang tinggi.

3. Pada berbagai hal, tingkat keselamatan yang tinggi menciptakan

kondisi-kondisi yang mendukung kenyamanan serta kegairahan kerja,

sehingga faktor manusia dapat diserasikan dengan tingkat efisiensi yang

tinggi pula.

4. Praktek keselamatan tidak bisa dipisah-pisahkan dari ketrampilan,

keduanya berjalan sejajar dan merupakan unsur-unsur esensial bagi

kelangsungan proses produksi.

5. Keselamatan kerja yang dilaksanakan sebaik-baiknya dengan partisipasi

pengusaha dan karyawan akan membawa iklim keamanan dan

ketenangan kerja, sehingga sangat membantu bagi pengusaha yang

merupakan landasan kuat bagi terciptanya kelancaran produksi.

Perlindungan tenaga kerja meliputi aspek-aspek yang cukup luas, yaitu

perlindungan keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral kerja yang sesuai

dengan martabat manusia dan moral agama. Perlindungan tersebut

87

bermaksud agar tenaga kerja secara aman melakukan pekerjaannya sehari­

hari untuk meningkatkan produksi dan produktivitas nasional.

Departemen tenaga kerja R.1. (dalam Soekoljo, dkk: 2000) melalui Undang­

Undang NO.1 Tahun 1970 menyatakan bahwa Keselamatan dan Kesehatan

Kerja sebagai upaya perlindungan yang ditujukan agar para pekerja dan juga

orang lain yang ada di tempat kerja selalu berada dalam keadaan selamat

dan sehat, dan agar setiap sumber produksi digunakan secara aman dan

efisien. Definisi tempat kerja menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja

adalah liap ruangan atau lapangan yang terbuka atau tertutup, bergerak atau

tetap, yang menjadi tempat tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki

tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan terdapat sumber bahaya.

Undang-undang ketenagakerjaan NO.13 tahun 2003 pasal 86 tentang

keselamatan dan kesehatan kerja juga menjelaskan bahwa: (1) setiap

pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas

keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, dan perlakuan yang

sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama, (2) untuk

melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja

yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan I<erja, (3)

perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) dilaksanakan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Dedi Hamid,

2003).

88

Tarwaka (1992) menjelaskan bahwa di tempat kerja, terdapat beberapa faktor

yang mempengaruhi lingkungan kerja seperti; faktor fisik, faktor kimia, faktor

biologis dan faktor psikologis. Semua faktor tersebut dapat menimbulkan

gangguan terhadap suasana kerja dan berpengaruh terhadap keselamatan

dan kesehatan kerja para karyawan.

Menurut Manuaba dalam Tarwaka (1992) bahwa Iingkungan kerja yang

nyaman sangat dibutuhkan oleh para pekerja untuk dapat bekerja secara

optimal dan produktif. Oleh karena itu lingkungan kerja harus ditangani atau

didesain sedemikian rupa sehingga menjadi kondusif terhadap pekerja untuk

melaksanakan kegiatan dalam suasana yang aman dan nyaman.

Meskipun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif

antara sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) dengan produktivitas, hal ini tidak mutlak bahwa tingginya

produktivitas karyawan hanya dipengaruhi oleh K3. Banyak faktor yang dapat

mempengaruhi tinggi rendahnya produktivitas kerja.

Soedirman dan Tarwaka merinci faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

produktivitas kerja secara umum (Tarwaka, dkk, 2004). Pertama, Motivasi

merupakan kekuatan atau motor pendorong kegiatan seseorang kearah

89

tujuan tertentu dan melibatkan segala kemampuan yang dimiliki untuk

mencapainya. Kedua, disiplin, yang merupakan sikap mental yang tercermin

dalam perbuatan tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa

kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma, dan

kaidah yang berlaku. Ketiga, etos kerja, yang merupakan salah satu faktor

penentu produktiviyas, karena etos kerja merupakan pandangan untuk

menilai sejauhmana kita melakukan suatu pekerjaan dan terus berupaya

untuk mencapai hasil yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan.

Keempat, keterampilan, faktor ketrampilan baik ketrampilan teknis maupun

manajerial sangat menentukan tingkat pencapaian produktivitas. Dengan

demikian setiap individu selalu dituntut untuk terampil dalam penguasaan

ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terutama dalam perubahab

teknologi mutakhir. Kelima, tingkat pendidikan harus selalu dikembangkan

baik melalui jalur pendidikan formal maupun informal. Karena setiap

penggunaan teknologi hanya akan dapat kita kuasai dengan pengetahuan,

ketrampilan dan kemampuan yang handal.

Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja perlu diingat bahwa faktor

manusia menjadi dasar penentu dalam meningkatkan produktivitas kerja.

Tujuan sebuah program peningkatan produktivitas I<erja harus mencapai

perubahan yang signifikan, yaitu untuk memperoleh perbandingan yang lebih

antara keluaran (output) dan masukan (input).

90

SB.Handayani (2000) mengatakan bahwa hal utama yang perlu dilakukan

dalam upaya peningkatan produktivitas kerja ini adalah mengatasi sikap

"tidak peduli" baik manajer maupun karyawan. Mereka sebenarnya sama­

sama memiliki kepentingan dalam meningkatkan produktivitas kerja, oleh

karena itu mereka perlu komitmen bersama terhadap peningkatan

produktivitas kerja. Dalam meningkatkan produktivitas kerja membutuhkan

tindakan yang memerlukan kekuatan kepemimpinan yang besar dari

manajemen puncak

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat diberikan,

antara lain:

a. Saran Praktis

1. Diharapkan perusahaan dapat mempertahankan program

keselamatan dan kesehatan kerja dengan selalu melakukan

perbaikan manajemen dan pengawasan serta melakukan pelatihan­

pelatihan tentang K3 guna meningkatkan produktivitas kerja

karyawan.

91

2. Selalu menciptakan kondisi-kondisi yang dapat menciptakan

kenyamanan serta kegairahan kerja, sehingga faktor manusia dapat

diserasikan dengan tingkat efisiensi yang tinggi pula.

3. Penerapan teknologi tinggi dan penggunaan bahan dan peralatan

yang beraneka ragam dan kompleks, harus diikuti oleh kesiapan

SDM-nya, sehingga terjadinya musibah seperti, kecelakaan,

kebakaran, peledakan, pencemaran Iingkungan dan timbulnya

penyakit akibat kerja dapat dihindari.

4. Perusahaan selalu memperhatikan karyawannya, karena karyawan

merupakan titik sentral dari produktivitas karyawan. Dengan

demikian, setiap kebolehan, kemampuan dan keterbatasan yang

dimiliki haruslah selalu diperhitungkan untuk selanjutnya

diberdayagunakan dalam setiap aktivitas pembangunan sehingga

daripadanya diperoleh produktivitas yang setinggi-tingginya.

b. Saran teoritis

Untuk mendapatkan hasH yang lebih mendalam dan jelas diharapkan

selanjutnya dapat dHakukan penelitian secara eksperimen. Dengan

demikian dari hasil penelitian tersebut dapat membuktikan I<ebenaran

bahwa tingkat produktivitas karyawan dipengaruhi dengan sikap karyawan

terhadap penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.

DAFTAR PUSTAKABahan bacaan

Anoraga, Panji. (1998). Psikologi tndustri dan Sosia!. Jakarta: Rineka Cipta

----------. (1995). Psikotogi tndustri dan Sosia!. Jakarta: Pustaka Jaya.

--------------. (2005). Psikotogi Kerja. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. (2003). Sikap Manusia : Teori dan pengukurannya (edisi-2).Yogyakarta: Pustaka Pelajar

------------. (1995). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Sigma Alpha

----------. (1992). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Consuelo G, Sevilla, dkk. (1993). Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta:UI Press

Gaspersz, Vincent. (2002). Manajemen Produktivitas Total. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama

Hadi, Sutrisno. (1998). Metodotogi Research: Jilid 1-4. Yogyakarta : AndiOffset

Hamid, Dedi, DR.H.(2003). UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan. Jakarta:Durat Banagia

J. Simanjuntak, Payaman. (1994). Manajemen Keselamatan Kerja. Jakarta:Himpunan SDM Indonesia

Kartono, Kartini. (1994). Psikologi Sosiat Untuk Manajemen Perusahaan dantndustri. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Kerlinger and friend's. (2002). Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta:Gajah Mada Univercity

Mutiara.S. (2002). Manajemen SOM. Jakarta: Ghalia Indonesia

Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. (1989). Metodologo PenelitianSurvey. Jakarta: LP3ES.

Prabu Mangkunagara, AA Anwar. (2001). Manajemen SOM . Bandung: PT.Remaja Rosdakarya

Soekotjo, J. Syukri. S., Marbun, Djupriadi. (2002). Satu Abad K3 di Indonesia(1900-2000). Jakarta: Dewan K3 Nasional

Soemirat, Juli Siamet. (1994). Kesehatan Lingkungan. Jakarta: UGM Press

Sugiyono. (2003). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabet

Suit, Jusuf dan Almasdi. (1996).Aspek Mental Oalam Manajemen SOM.Jakarta: Ghalia Indonesia.

Suma'mur. (1996). Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: PT.Toko Gunung Agung

-------------. (1997). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan.Jakarta: CV Haji Masagung.

Solichul HA, Tarwaka, dkk. (2004). Ergonomi Untuk Keselamatan danKesehatan Kerja Untuk Produktivitas. Surakarta:UNIBA Press

Triton PB. (2005). Paradigma Baru Manajemen SDM. Yogyakarta: TuguPublisher.

Jurnal

Asnawi, Sahlan. (2002). Hubungan dan Pengaruh Keterlibatan PelaksanaanTugas Dengan Disiplin Terhadap Peraturan K3. PHROENESIS. Vol 4,No7

Okorita, B. Haryanto.R. dan Anita.L. (2001). Hubungan Higiene Perusahaandengan Kesehatan Kerja. Jurnal Psikologi UGM: Vol XXVII, No 2

I Wayan Mudiarta Utama. (1993). Laporan Penelitian: Pengaruh LingkunganKerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada Perusahaan TenunATaM di Kab. Gianyar. Denpasar: Univ. Udayana

Hidayat, MA (1998). Konsep Dasar dan Pengertian Produktivitas: MajalahProduktivitas Edisi Perdana

DEI'ARTEMEN A AUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HlDA YATULLAH JAKARTAFAKULTAS I'SIKOLOGI

JI. !CerUl Mllkti No.5 Circllnden Cil'"tnt Jnlmrln Sclnlnn 15419 Tell'. 7433060 Fax. 74714714

NomoI' : E.Psi./OT.O 1.7/ [oJGIV/2006Lamp.Hal : Izin Penelilian

Kepada Ylh.GM. Human Resources DevelopmentPT. NUSA TOYOTETSU CORP.di

Tempal

Assalulllu'alaikum \1../1'. V/B.

Dcngan Hormat, kami sampaikan bahwa :

Jakarta, 31 Mei 2006

NamaTempai/Tgi LahirAlamat

Rifatil FarihahLamongan , 5 Juni 1981.II. Rawa Bebek Rt. 015/11 Penjaringall .Iakarta Utara

Adalah benar mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif HidayatulJah Jakarta

SemesterNomorPokokTahull AkademikProgram

: VIII1020700259752005/2006

: Strata I (S-I)

Sehllbllngan dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul :'Huhungan Anlnl'a Sikap Buruh Terhadap K3 Dengan ProduktivitasKet'jn !(nrynwnn " mahasiswa terseh"t l11el11crlllkan ijin penclitian di lembagayang Bapak/lhu/Suudara llillipin. Ulell kan.:ll<l ilu kUlni mol'on kesediallllBapaklIbu/Saudnra unluk mencrima mahasiswa tersebul dan meinberikanbantuannya.

Demikian alas perhatian dan bantuan Bapakllbll/Sauclara kami ll~apkan terimakasih.

WaSSalal1111'alaikllm WI'. Wb

A.n. DekanPembantu Dekan

Biclang~:~ami~

/ .-' /c/ '.__ ,

Dra. Zahrotu/j: Nihayah, M.Si24 NIP. 150238773 f

Tembusnn:Dekan Faku1tas Psikologi

A. PENGANTAR

Dengan Hormat,

Salam teriring do'a kami sampaikan semoga Bapakllbu/Sdr selalu dalam

Iindungan Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Rif'atil FarihahSemester : VIII (Delapan)Fakultas : PsikologiUniversitas :Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta. .

Dengan ini bermaksud mengadakan penelitian dengan tema "Hubungan

Antara Sikap Karyawan Terhadap Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan

Kerja (K3) Dengan Produktivitas Karyawan" dalam rangka menyelesaikan tugas

akhir skripsi. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat dinamika perilaku individu di

tempat kerja dalam upaya pencegahan kecelakaan dan penerapan Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (K3) yang mempunyai korelasi signifikan dengan produktivitas

kerja karyawan. Penelitian ini tidak digunakan untuk melihat baik buruknya

pekerjaan Anda, akan tetapi dimaksudkan untuk memberi sumbangan dalam upaya

penerapan program K3 di Industri Organisasi dalam rangka peningkatan

produktivitas kerja.

Pada halaman berikut ini anda akan menjumpai beberapa

pernyataan, di mana pada setiap pernyataan disediakan beberapa kemungkinan

yang dapat anda pilih sebagai jawaban. Saya berharap anda membaca setiap

pernyataan dengan teliti sehingga jawaban yang anda pilh sesuai dengan pemikiran

anda.

Dalam hal ini tak ada jawaban yang benar atau salah. Oleh karena itu saya

mohon Bapakllbu bisa memberikan jawaban secara apa adanya untuk semua

pernyataan yang telah disediakan. Adapun informasi atau data yang anda berikan

akan sangat bermanfaat bagi penelitian ini dan dijamin kerahasiaannya.

Atas kesediaan Bapakllbu/Sdr meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner

ini, saya mengucapkan terima kasih.

Responden Peneliti

B. DATA PRIBADI

1. Nama2. Jenis Kelamin : ( ) Pria (...... ) Wanita3. Usia : Tahun4. Masa Kerja : Tahun Bulan5. Pendidikan Tertinggi ..6. Apakah pernah mengikuti training (Iatihan) yang sesuai dengan pekerjaan

saat ini?(.....) Tidak pernah (.....) Pemah sebanyak ..... kali, yaitu tentang :

a. .. .b .c. .. ..d.

C. INSTRUKSI

Di bawah ini terdapat beberapa pemyataan yang berkenaan dengan "Hubungan

antara Sikap Karyawan Terhadap Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) dengan Produktivitas ke~a Karyawan", jawablah dengan memberi tanda silang

( x ) pada salah satu kolom jawaban di sebelah kanan. Tak ada jawaban yang salah,

semua jawaban benar, karena itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan pemikiran

anda sendiri. Adapun altematif pilihan jawaban itu adalah :

STS : Sangat Tidak Setuju

TS ; Tidak Setuju

S : Setuju

SS ; Sangat Setuju

Contoh pengisian

No. PERNYATAAN-PERNYATAAN STS TS S SS

01. Saya senang dengan warna ruangankerja saya. X

1. Skala Sikap Karyawan Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja

NO PERNYATAAN-PERNYATAAN ALTERNATIFJAWABAN

1 8aya yakin perusahaan telah menyediakan rasilitas 88 8 T8 8T8pembuanQan udara kotor (exhaust).

2 Penerangan yang terdapat di tempat kerja saya tidak 88 8 T8 8T8memadai untuk pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.

3 Pekerjaan 8aya selalu berhadapan dengan debu, gas dan 88 8 T8 ST8bahan-bahan lain vanQ bisa membahavakan kesehatan kerja.

4 8aya merasa bahwa kebersihan, ketertiban dan keteraturan 88 8 T8 8T8tempat keria sava sanaat menaaanaau kelancaran keria.

5 Menurut saya lingkungan kerja saya menentukan kesehatan 88 8 T8 8T8dan keselamatan keria.

6 8aya bekerja dengan penerangan yang baik sehingga dapat 88 8 T8 8T8melihat obiek denQan jelas dan tepal.

7 8aya selalu membuang sisa-sisa bahan produksi pada 88 8 T8 8T8tempat pembuanaan vanQ telah di sediakan.

8 Walaupun tidak menggunakan alat pelindung, saya tidak 88 S T8 8T8merasa khawatir akan keselamatan diri sava.

9 Pengaturan mesin di tempat kerja sudah baik, sehingga 88 8 T8 8T8memudahkan saya dalam bekeria.

10 8aya merasa bertanggung jawab dalam merawat alat kerja 88 S T8 8T8yang digunakan.

11 8aya menilai perusahaan cukup tanggap di dalam 88 8 T8 8TSpenyediaan alat pelinduna.

12 8aya senang dengan penataan mesin dalam ruang kerja S8 8 T8 8T8vana telah sesuai denaan prosedumva.

13 8aya senang dengan diwajibkannya para karyawan untuk 88 8 T8 8T8menaaunakan alat pelinduna pada saat bekeria.

14 8aya tidak senang dengan pengaturan alat kerja di tempat S8 8 T8 8T8sava bekeria.

15 8aya bekerja dengan peralatan dan perlengkapan yang 88 8 T8 8T8kondisinya sudah rusak

16 8aya merasa peralatan dan perlengkapan kerja yang saya S8 8 T8 8T8aunakan kondisinva sanaat tidak lavak untuk dioperasikan.

17 Pekerjaan menuntut saya untuk melakukan gerakan-gerakan 88 8 T8 8T8yang tidak nyaman seperti mengangkat beban atau memutaryang melelahkan.

18 Mesin yang saya gunakan dalam pekerjaan dapat 88 8 T8 8T8menyebabkan kecelakaan kerja.

81'819 Bahan baku dalam pekerjaan saya bisa sangat 88 8 T8membahayakan kesekamatan dan kesehatan pekerja. -

20 8aya rasa peralatan dan perlengkapan yang di gunakan di 88 8 T8 8T8tempat kerja, tidak dapat merinaankan beban pekeria.

21 8aya selalu menggunakan perlengkapan keselamatan dan S8 8 T8 8T8kesehatan kerja untuk menghindari kecelakaan kerja.

22 8aya mengatur tempat kerja yang aman untuk bekerja. 88 8 TS STS

23 8aya selalu memeriksa terlebih dahulu perlengkapan kerja 8S 8 T8 8T8sava.

24 Saya memakai alat pelindung keselamatan setiap bekerja. 88 8 T8 8T8

25 8aya merasa bahwa menggunakan perlengkapan kerja hanya 8S 8 T8 8TSmenambah pekeriaan saja.

26 8aya merasa bahwa menggunakan perlengkapan S8 8 TS 8TSkeselamatan kerja hanya akan mengurangi kenyamanandalam bekerja.

27 Saya merasa bahwa menggunakan perlengkapan S8 8 T8 8T8keselamatan kerja hanya akan menambah penampilanterlihat jelek.

28 Saya tidak perlu menggunakan perlengkapan keselamatan SS 8 T8 ST8keria meskipun banvak orana yang memakainYa.

29 Menurut saya kondisi mesin yang digunakan pada 88 8 T8 8TSperusahaan sava masih sanaat baik.

30 Mesin produksi yang saya gunakan sehari-hari selalu disertai 88 8 TS STSdenQan alat pelindunQ.

31 Perusahaan selalu mengganti peralatan yang tidak layak, S8 8 TS ST8meskipun masih bisa di Qunakan.

32 Menurut saya peletakan mesin produksi yang berurutan akan SS 8 TS ST8memudahkan dalam pekeriaan.

33 8aya merasa nyaman dengan bekerja dengan kindisi fisik SS 8 T8 8TSyanQ sehat.

34 Saya tidak pemah mengikuti instruksi yang di berikan. 8S S TS 8TS

35 Saya selalu mengikuti pelatihan K3. 8S S T8 8T8

36 Kestabilan emosi membuat saya merasa tenang dalam 8S S T8 8TSbekeria.

37 8aya yakin perusahaan ini tidak memperhatikan kesehatan SS 8 T8 STSpara karyawannva.

38 8aya sering tidak melaksanakan hal-hal yang di dapat dar! 8S S T8 8TSpelatihan K3

39 Saya merasa senang dengan keahlian yang saya miliki dalam S8 8 T8 STSbekeria

40 8aya tidak suka cara perusahaan dalam menangani masalah 8S 8 TS ST8kesehatan para karvawan.

41 8aya merasa tidak berhati-hati dalam menyelesaikan tugas. 8S S T8 ST8

42 Saya tidak memahami bagaimana cara kerja yang tepat untuk S8 8 T8 8TSmenyelesaikan pekerjaan saya.

43 Saya hanya menyelesaikan pekerjaan tetapi tidak memahami S8 8 TS 8T8apa yang sesunQguhnya sava keriakan.

44 Pengetahuan saya tentanQ pekeriaan vanQ selama ini sava 88 8 T8 STS

tekuni adalah sangat terbatas.45 Saya tidak menguasai secara baik prosedur pengoperasian SS S TS STS

peralatan kerja yang saya gunakan.46 Saya tidak memperdulikan urutan-urutan pekerjaan. SS S TS STS

47 Saya sering lupa mengerjakan sesuatu yang merupakan SS S TS STSbaaian pentina dari pekeriaan sava.

48 Saya biasa tidak menggunakan perlengkapan keselamatan SS S TS STSkeria saat bekeria.

49 Saya merasa bosan dengan peke8aan yang saya ke8akan SS S TS STSselama ini.

50 Sava merasa tertekan denaan pekeriaan sava. SS S TS STS51 Saya menilai pelatihan keselamatan kerja yang diberikan SS S TS STS

telah meninakatkan kesadaran bekeria secara lebih aman.52 Saya mengetahui apa yang harus saya kerjakan. SS S TS STS53 Saya selalu berhati-hati dalam menyelesaikan tugas. SS S TS STS54 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan karena saya SS S TS STS

memahami tuaas sava.55 Saya dapat mengoperasikan peralatan kerja sesuai dengan SS S TS STS

prosedur vana benar.56 Saya biasa bekerja berdasarkan aturan yang ada. SS S TS STS57 Saya selalu bersungguh-sungguh dalam melakukan SS S TS STS

pekerjaan.

2 Sk I P d k" K. aa ro u t1vltas aryawan1 Saya tidak memahami bagaimana cara kerja yang tepat untuk SS S TS STS

menvelesaikan pekeriaan sava.2 Saya hanya menyelesaikan pekerjaan tetapi tidak memahami SS S TS STS

apa yang sesungguhnva sava keriakan.3 Pengetahuan saya tentang pekerjaan yang selama ini saya SS S TS STS

tekuni adalah sangat terbatas.4 Saya tidak menguasai secara baik prosedur pengoperasian SS S TS STS

peralatan kerja yang saya gunakan.5 Saya kurang mengerti dengan tugas saya, sehingga saya SS S TS STS

serina melakukan kesalahan.6 Saya selalu menggunakan peralatan kerja sesuai dengan SS S TS STS

fungsinya agar hasilnya memuaskan.7 Sava senang melakukan inovasi dalam bekeria. SS S TS STS8 Saya tidak senang menyelesaikan pekerjaan dengan SS S TS ST8

menggunakan peralatan keria.9 Saya tidak pernah menyesuaikan peralatan kerja dengan SS S TS STS

material yang akan sava keriakan.10 Ketika merakit komponen, saya tidak pernah mengikuti SS S T8 STS

prosedur vana ditetapkan.11 Menurut saya, mencoba cara-cara baru dalam menyelesaikan 88 8 TS 8TS

pekerjaan akan memperlambat pekerjaan.12 Saya tidak pernah mengikuti instruksi dalam penggunaan SS S T8 ST8

material.13 Saya selalu menggunakan material sesuai dengan kebutuhan SS 8 TS 8TS

yang telah ditetapkan.14 Saya merasa kurang bisa melakukan penghematan dalam 88 8 TS 8TS

penggunaan material.15 Karena sering salah dalam merakit material sehingga banyak SS S TS 8TS

material vang terbuang percuma.16 8aya selalu tertinggal dengan pekerja lain dalam SS S TS STS

menvelesaikan pekeriaan.17 Saya selalu terlambat dalam menvelesaikan pekeriaan. 88 S T8 STS18 Saya tidak pernah menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan S8 8 TS 8TS

waktu vana telah ditentukan.19 Saya selalu memelihara peralatan kerja agar tidak cepat SS S TS STS

rusak.20 Saya selalu merawat peralatan kerja yang saya gunakan SS S TS ST8

setiap hari.21 Saya tidak pernah memeriksa kondisi mesin yang saya 88 S T8 ST8

pergunakan setiap hari.TS- STS-22 Meskipun peralatan kerja itu saya gunakan setiap hari tetapi SS S

saya tidak pernah memperhatikan kondisinya.23 Agar memudahkan pekerjaan saya, saya selalu meletakkan SS 8 TS STS

peralatan keria sesuai denga tempatnva.24 Saya sering lupa meletakkan peralatan kerja sesuai dengan 8S S TS 8T8

tempatnya.

DATA HASIL TRYOUT SKALA SIKAP TERHADAP K3

INo.Resp 1 2 , 4 6 " 1U 1 '" 13 4 ,. 17 1 '" 2U 2' 22 23 124 2. 26 ,2r 28 2" 130 31 32 331"4 30 30 I ,r 38130 , 4lJ 41 421 1 1 1 1 4 4 4 1 4 I

1 4 1 1 43 , 3 2 2 , 2 , , , 1 4 2 , 3 3 2 4 1 2 , 2 2 2 , , 2 , 3 2 2 4 222 2 2 3

4 4 1

6 3 2 4 1 2 1 2 1 , 2 , 2 1 , , 1 1 4 2 2 1 4 4 2 , 4 2 1 , 4 41 4 4 1 1 4

1 1 4 1 4 19 , 3 3 3 , 2 2 3 " 1 2 3 , , 2 2 3 , 4 , 3 2 , , , 3 3 2 2 3 , 2

4 4 1 1 4 1

12 , 2 3 1 4 2 1 4 2 1 , 2 3 , 2 , 2 3 4 2 2 , 2 , 3 2 4 4 4 4 2 4 4 11

1 4 4 2,. 4 3 2 2 4 3 2 3 , 2 1 3 , , , , 3 , 1 ," 2 4 4 , 4 , 4 1 3 ,

1 1 4 1 1 11 4 1 4 418 , 2 3 2 2 , , , , 3 2 , 3 , 3 2 2 2 , 2 2 2 "

, ,2 "

, 34 1 4

2 2 1 4 2 2 3 , 4 2 2 3 , 3 2 , 4 , 2 3 2 , , 3 2 2 3 ,"4

2 "4 1 1

4 24 3 1 4 3 3 , , , , 4 , 3 2 , 4 4 4 2 4 4, 3 , ,

"1 4 11 2 2 2 2 , , 2 2 ", 1 , 1 1 , , ,

4 4 1 1 11 1 2 2 , 2 3 3 , 2 2 ,

"Fi= ' , 4 2 2 " 2 , 2 , , , , 3 2 , ,

4 4 1 4 , 3 3 2 3 2 3 3 2 , 4 3"4 4 , 3 , , ,

2 ", , 3 , , , 2 , 2 3 , ,

",

"1 4uma 1 1 1 1 1 1 70167 100 110 "

I'" IN -IN I'" - I'" IN - IN IN IN" IN 11\

:: I'" I'" I'" .. I" I" ..I'" IN I" IN - IN III

I'" IN IN IN IN IN IN 1<1\

I'" I'" I'" I'" I'" I'" I~

I'" I'" IN I'" I'" I'" I" 1<1\

I'" I" IN IN I'" IN IN I" .. 1<1\

I'" IN IN I'" IN IN I'" I'" I~

I'" I'" IN IN "I'" I'" IN I~

I'" I'" IN I'" I'" I'" IN -I'" I'" I'" I~

I'" I'" I'" IN I'" I'" I'" .. IN It:>I-

..II{"I'" I'" I'" I"''' I'" I" I'" "I'" I" I'"

I'" I'" I" I'" I'" I'" I" IN Iiil-

I'" IN -I" I'" IN IN 1- .. IN - Iif.

I'" IN IN IN IN IN -IN IN .. - -Ii<I'" I" I'" I'" I'"

..I'" -I" I'" Iif.

l-I'" I'" I'" I'" I" IN lil

I'" IN I'" I'" IN IN I'" IN It'!

IN I'" IN IN I'" I'" IN Ig

IN I'" IN ..I'" IN -- -IRi

IN - IN "I" IN -1- 121

1"'1'" I'" I'" I'" I'" I'" I'" I'" - IIII"''' I" I'" I'" I.. I.. "I'" I'" ..IN ..111

- I'" I'" .. "I'" I'" I'" I'" I'" I" ..181- I"''' I'" I'" I'" I'" I'" I'" I"' .. I~

I"''' I'" I'" I"''' .. I'" I" I'" "I'" .. I'" I'" 181

-1"'1'" I'" I'" IN I" I'" I'" I" I'" I'" IN 181

1"'1'" I'" I'" I'" I'" I'" I" I'" Ie!"I'" I" I'" I'" I'" .. I'" I'" I'" I'" .. I'"

~-..I'" I'" I'" I'" ..I'" I'" I'" I'" I.. I'" IN

I'" I'" I'" I'" I'" .. I'" I'" I" I'"

I'" I'" .. I'" IN .. .. I:.;:IN IN IN IN IN IN 1"'- I;;I'" I'" I'" IN I'" I'" IN leiI'" IN I'" I'" I'" I'" I'" -I" I.. I'" .. .. I'" I.. I" I'" 1- Ia;

I'" .... .. .. 1......1'" I" "I" I"''' 1;;3

- I"' .. I'" I'" .. I.. I'" I'" ..I.. I'" Ig

I'" I'" I'" I'" .. I'" .. I'" I'" I'" IN 10:

I'" I'" I'" .. IN 1::3

.. I'" I'" I'" I'" I'" I'" I'" I'" I'" I'" I'" I:::

IN I'" I'" I'" I'" I'" .. I'" IN - I" I'" I~

I'" I'" I'" I'" I'" IN .. IN 13'

I'" I'" I'"I", I", 1&

I~ I~ I~ Ibl'" "I" I~I" I~I" I~I" ..I~I" I~" 1~lgo

I" I", I'" ..I", .... I" I" I".. .. ..I" I" I g:I", ..I", I" .. I" I.. Ia:

I", .. I'" I'" I" .. I" I.. I" I~ I.. IN I~~ I", I" I'" I" I" I" I" I" I~

I", I'" IN IN IN INI" I", I'" "I" I", .. I'" I" I" I" .. IN IN I" ..

~I~ I" I" I" I" I~ .. I~ I"~I~ I~ I~ .. I" I" I~ I.. Ib I~ "I~

~I~ I~ I~ .. I" .. .... .. .. I~ I~

I~ I~ I~ I~ I~

I~ IN ~I" I~ I~ I~ I~ I~ I~

I" I~ I~I" I" I" I" I~ I~ I~ INI~ I~ I" I~ I~ .. I~ I~

I~ I~ I" I~ I~ I~ .. I~

I~ I~I~ I~ I~ I~ I~ I~ ~ I~

I~ I~ IN I~ I~ I.. I~

I~ I~ I~ I~ IN I~ I~ I~ I~ I~

I~ .. I~ I~ I~ I~ .. I~ I~ I~

I~ I" I~ I~ I~ Ib I~ I~ I~ ~

I~ I~ .. I~ Ib I~ I~ I~ ~

~I~ I~ I~" I~ I~ I~ I~..I~ 10 I~ 10 10 10 10 I~ ~ ~

10 I, 10 10 10 I, I, ::10 I, ~ I~ I~ I~ I~ ~ I~ I~ I~ ~

10 I~ I~ I~ I~ 10 10 ~

10 I, I~ 10 I~ 10 10 10 10 I' ..~Io !ol~ 10 10 10 10 10 10 .. Ib I' 10::

10 I~ I~ I~ I~ I~ I~

10 10 .. I~ I~ 10 I~ I~

I, I~ I~ I~ I~ 10 10 10 10 10 I' ~I,I~ 10 I, I, I, I, 10 I, ::

~lo 10 10 10 10 10 10 10 10 I, 10 I'10 10 10 10 !o I,

10 10.. 10 10 10 I' 10 I' ~I-

~ 10 !o !o 10 !o !o lO iO !O10 10 10 10 10 10 10 I, I, .. ~..

10 J,. !O ~

lo 10 10 .. ~10 .. !O~jolo !O 10 10 !O lO I' l· Jo1010 10 10 .. 10 .. I· ~ I,

I-

1~1~~~ It l~ h j~ l~ It l~ i I~ ~]~ !t ~

DATA HASIL TRYOUT SKALA PRODUKTIVITAS

18119120121 122123124125126127126129130 131 1321333 1 4 I 4 I 4 I 3 I 3 I 4 I 4 I 3 I 3 1 3 1 3 I 3 I 3 I 3

~sp

1 1 4:<

2 I 3 I 44 I 4 I 3

TTT

OTt!3134T4

8 I 9 1103133TT

1111211311411313131313212131413

18T13""3T4" 2T3 3 1 3 I 3 I 3 I 3 3 I 3 I 3 I 3 I 3

3"" 4 1 41 31 3 313 313 313131313 3"" 4T4 3 I 3 I 4 I 4 I 3 3131313134., 4 I 4 I 3 I 3

4 I 4 I 3 1 3313313

3T33T3

3 I 3 I 3 I 3 I 33 I 3 I 3 I 3 I 3

3""3""

4144T4

3 I 3 I 4 I 4 I 3313141413

3 I 3 I 3 I 3 I 33 I 3 I 3 I 3 I 3., 4141313 313 313 313131313 3"" 4T4 313141413 3 I 3 I 3 I 3 I 3

(8"" 3""

3""3T3

3132T4

3""2T3

3 I 3 I 3 I 3 I 3413131313

3"":< 2"

3T33""

313131313313131313

3 I 3 I 3 I 3 I 3 I 34 I 3 1 3 I 3 I 3

2 I 3 1 3

2 I 2 I 2

3T2

2T2

4

""3""3

4

4

33

4 1 2 I 3 1 3 1 3113 I 3 I 3 I 313

3 I 3 1 3 1 3 I 3

3 I 3 I 3 1 3133 I 2 1 1 131 3

3 I 3 I 3 I 3 I 33 I 3 I 3 I 3 I 4

312131313

414121112112 1 2 1 3 I 3 1 2 I 2

4 I 4 I 4 1 4 I 3 I 3 I 4

2 I 2 1 3 I 42 1 2 1 3 1 3

3 1 3 I 3 I 3

3 I 3 I 4 I 43 1 3 I 313

3 I 31 3 I 3

313131313313131313

313131313

31314141441313131314

4

"3

"3

"3"3T:<

4""

"24

3

3

3

3

"2

4"

3""

3""

4T44

"3

:<

:<

4"

3""

3T23""

3""

1141414

313131314

3 I 3 I 3 I 3 I 2

2 I 3 I 3 I 3 I 3

3 I 3 I 3 I 3 I 3

3 I 3 I 3 I 3 I 3 I 3313141413

41413131214

41414141414

4141413131441414141314

3 I 3 I 2

4 I 3 I 2

4 I 3 I 2

313133""

4 I 4 1 2

4T4

3 I 3 I 24 I 3 I 4 1 23 I 3 I 33 I 3 1 2 I 3

3""

4T4

3""3""

3133132T3

4T4

2T4

2T3

2T32T2

3132T3

"3

2T1

TT2

3T3

3T3

3T3

4T3

2"

2T2

3

3

3

!2

14

9

13

4 I 4 I 3 313 313 313131313 "3 4"" 3 I 3 I 4 1 4 I 3 313131313 34 14 I 34T4

3T33T3

3133""

33""

3""313

4T44T4

31 4 I 4 I 34 I 4 i 3

3 I 3 I 3 I 3 I 33 I 3 I 3 I 3 I 3 3

4314131431313

mn=3""3""3"

4

4"""3

3""3""3""

4

"

3T33T3

3"2

4 4

4T4

33"

4

4

4

4

33

4

3

"4

4

4

4 1 3 1 3 I 43 1 4 1 3 I 34 I 4 I 4 I 4

3""

4

4 1 3 I 3 I 41331313131313444

4 4

43""3T4

"4"4

43

3"3"3"3

4 4 4

4Jumlah 110011091 981 9811011112111111091 981 951109110711051113110111121 981 9711001116110811141106

I , 150;j 3 1

3 1424 3 524 3 16,4 3 164

3 3 3 16~

3 3 3 13 3 2 1

3 3 34 4 3 3 14 4 34 4

33

1 34 4 . 4 1

44 4

41

;j

4 ;j 44 ;j

4 4 4 4

;j ";j J

;j ";j ;j

;j ";j ;j

;j ;j ;j ";j ;j ;j" ;j

;j ;j ;j J

" ;j " " " " 1444 4 4 4 J J 1;-

;j " " " " J "1;-

4 4 444 J 4 J 4 "'--114107 99 101 102108 103 102 107 115 102 110 102110

DATA HASIL PENELITIAN SKALA SIKAP KARYAWAN TERHADAP K3

o. es L'

"" 44 4 " 4 " j j

;j 4 4 4 4 ;j 4 4 j 4 ;j j 4;j 4 L 4 4 4 j j 4 ;j 4 ;j ;j 4

L 4 ;j 4 ;j j j ;j L L " ;j ;j

L " L L " ;j " 4 " ;j L L " 4 ;j

~ " " 4 4 4 4 ;j ;j 4 ;j " " 4 410 L L " L 1 4 4 " " L " L " "11 L L " L " " L 1 " " "4 " 4 1 L L L L " 4

" jLL

""

---

" 1

'" L 4 j 4 "jL L 4 4 4 " " 4 " " L L L 4"j 1 4 4 4 4 4 " 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4"4 L " 4 " L j L L " L " 1 L " """ 1 L 4 " " " " L " ""0 1 L 4 4 4 4 4 4 4 L

" "4' 4 L " L j4j 4 L 4 4 4 " " 4 4 L L " 4 j L j " 444 4 L 4 4 4 " 4 4 " " " 4 " L " 440 4 L 4 4 4 " " 4 4 j " 4 L " 440 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 1 441 4 " " 4 " " 4 4 " 4 L " 440 " " " " " 4 " 4 " " j 4~ " 4 4 4 4 4 " 4 " " " 4

4 " " " " "" " " "- " 4 "- 4 4 " " " " 44 " " " " 4

" " 4 " " " 4

" 4 " " " ""I " " 4 " " 4 j " " " " " " 4 4"0 " " 4 " 4 ;j ;j 4 ;j ;j 4

"~ 4 4 4 4 44

- 4 " " 4 4 4- 4 4 4 4" 4

;j L " " " 4

". ILLL , "UO L14 '"" LL4 1~1 I "UO 1. loU loU 104 I "L' IL"U

4,3

2 23

3

40 '414

4,44

2 2

3433333 4

3433333 3

34

"44 41 ,4 44 43 34 3 4444

"44L 2

L "3 4

L

4 4 :;4 """'< 1

4 44

4 :; 4:<

44

4 :; 4:1 "4

44

3 43

4

:1

43 ""'"

3:; "

4 4:; ""4 "

, ;:

72

:< "2

:1 "2

7 "2 " T 3 "

42

2 3 3 3 "4

22 3 3 "

4 ,2

32 7 ''I

4 4 44 2 2

3 3 3"

" ''I4 3

3 13 3 "3

-. 3 32

4 4 4

" "4 4

2 24 4 4

"4 3

32

34 2

2

4

3 3

, 3

4

-3 2

4

3 4 33

-4- ''I4

''I 43 4

44

-34

4444444

4

4 43

3 34 4

34

44

3 "3

44 -4 " "4

"""'< :1T

T "3

4" ""

3 :.r

4"4"

4"

" 4"

" :1, 4

4 -.. " "12 12- u

4 -3192 1227 19- 19:

312- 118, 120T 87 19, 1197 "'Ji

r;L.::~

~1-71--->

-i-~

-'r -;.,~

-T..;;.

--=;.-;.

..;;.--=;.

-;....;;.j -.<

.-;;.;;.

...,;..;;.

....;

E.;;.

--,;-....;.

m=.;;. -;.,~

--ro<

~

3E~

,-­1\1;

m-'"....ff

-;r -191·-r -

rn""Wl

W...,.",

W.;.;

-i-- ..;.;w--,;- ...;;

,.;.",.;~ ,

..;;.-:;..-T -T--,;- -".

'::-"';;'-i.:;;. -T..,. -..:--;;. ..;;.

""""""-T-,;--i~ ..,.

-;.-.::c

-;;.-r

-..:-.;;.

-j

-:;.,.:....;:.

-:;. ~-::.....: .::-,.:;;,

'-=''-'"0.:.;

[

DATA HASIL PENELITIAN SKALA PRODUKTIVITAS KARYAWAN

4

4

2

13

15

3 44 , 3

3

3

3

8 9

4 4

4

3 3

2

4

3

4 3

13 14

4

4 3

3 3

3

1i 18 19

3 3 3

3

3332

4

2 2

3 3

3 3

4

22 2' 24

81

81f2

3 3

4" {{f9

3 34

4

4 3 44

3 3 3

, 4 4 ,

23 3

25 2 3 24 4

3 4

3

3 3

4 3 80

55

29 2 3 ,

1130 2 3

35 3 335

2

2 , 2 3

3 2 2 33 4 4

2 3

63

2 2fS

14'142

4433444

"3 3 3 4 3

4, 4 4

4 j j ,

44 43

444

44 4

3

4j 3

4 44 4, j

Of

445 4

148 3

3 3 3 3 4, 3

4 4

3 4 4

4

3

4 4 3

3

82

3

3

3 3 3 3 3

3 3

4

3 2 2 3

59 43

4

4

2 3 4

3

3

2

3

j

3

3 3

3f2

162 , 34 3 "3

3

2 32

4 4

3 3 3 3 3

f4

U' 195 203 19U 190 184121 19' 21312U5 215 183

DATA VALIDITAS DAN RELlABILlTAS SKALA SIKAP KARYAWANTERHADAP K3

Case Processing SummaryN %

Cases Valid 35 100.0Excluded 0 .0

Total 35 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability StatisticsCronbach's Alpha N of Items

.958 57

VAR00016VAR00019VAR00024VAR00025VAR00030VAR00031VAR00035VAR00037VAR00040VAR00041VAR00051VAR00053VAR00054VAR00055VAR00059VAR00060VAR00061VAR00062VAR00063VAR00064VAR00065VAR00066VAR00067VAR00068VAR00070VAR00071VAR00072VAR00073VAR00074VAR00076VAR00077VAR00078VAR00087VAR00088VAR00092

Scale Mean ifItem Deleted

164.1143164.3143164.4571164.0286164.1143163.9714163.9714163.9429164.3143164.0286164.5714164.1714163.9143164.0857164.2286164.6571164.6857164.9714164.9714164.3143163.9714164.0000164.0857164.0000164.1143164.0857164.0571164.0857164.3714164.5714164.3429164.0286164.0857164.0571164.6286

Item-Total StatisticsScale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha

Item Deleted Total Correlation if Item Deleted249.104 .366 .957247.398 .588 .957246.491 .369 .958237.382 .544 .957243.516 .611 .956245.440 .569 .957241.205 .691 .956237.467 .814 .955240.045 .632 .956237.558 .752 .956246.370 .388 .957248.911 .377 .957245.139 .549 .957243.375 .593 .957247.299 .628 .957243.408 .591 .957247.692 .344 .958243.146 .438 .958244.440 .344 .958248.516 .397 .957246.087 .418 .957243.294 .657 .956243.963 .714 .956241.176 .713 .956250.104 .362 .957248.081 .414 .957244.408 .567 .957243.963 .559 .957246.182 .378 .958247.134 .429 .957247.467 .450 .957246.970 .394 .957246.963 .431 .957241.114 .698 .956247.476 .400 .957

VAROO093 164.2000 249.047 .531 .957VAROO094 164.1714 243.558 .790 .956VAROO095 164.2286 247.299 .628 .957VAROO096 164.2000 246.106 .479 .957VAROO098 164.2286 250.358 .493 .957VAR00100 164.3714 247.299 .519 .957VAR00101 164.1429 243.950 .702 .956VAR00102 164.2286 243.182 .827 .956VAR00103 164.6000 245.129 .495 .957VAR00104 164.2857 245.916 .538 .957VAR00106 164.2000 244.518 .788 .956VAR00107 164.1429 245.361 .601 .957VAR00108 164.1429 245.185 .613 .957VAR00110 164.4000 246.188 .443 .957VAR00111 164.3714 247.711 .486 .957VAR00115 164.1143 248.575 .348 .957VAR00116 164.2571 249.491 .503 .957VAR00117 164.1714 249.852 .380 .957VAR00121 164.2571 247.608 .716 .957VAR00122 164.2286 243.182 .827 .956VAR00123 164.2000 251.753 .430 .957VAR00128 164.1429 240.303 .700 .956

Mean167.1714

Scale StatisticsVariance Std. Deviation254.087 15.94012

N of Items57

DATA VALIDITAS DAN RELIABILITAS SKALA PRODUKTIVITASKARYAWAN

Statistics for Mean Valiance Std Dev ValiablesSCALE 72.3429 86.3496 9.2924 24

Item-total Statistics

ScaleMean

if ItemDeleted

Scale CorrectedValiance Item- Alpha

if Item Total if ItemDeleted Correlation Deleted

VAR00001VAR00002VAR00003VAR00004VAR00010VAR00016VAR00019VAR00020VAR00021VAR00022VAR00024VAR00025VAR00026VAR00032VAR00033VAR00039VAR00040VAR00041VAR00042VAR00043VAR00044VAR00045VAR00046VAR00047

69.485769.228669.542969.542969.628669.142969.485769.028669.257169.085769.514369.057169.028669.285769.314369.514369.457169.428669.257169.400069.428669.285769.057169.4286

73.668977.122781.314378.961380.593383.714383.786677.558074.549678.198379.492478.114381.734582.327781.633678.845478.373178.369783.431982.011880.487474.857179.173180.4874

.7277

.6905

.4456

.6217

.5894

.2788

.3021

.6999

.7881

.7200

.6451

.7814

.5159

.5097

.4796

.6493

.6782

.6473

.3343

.4707

.4265

.7439

.5668

.7088

.9287

.9289

.9326

.9301

.9307

.9344

.9340

.9287

.9270

.9286

.9298

.9278

.9317

.9319

.9321

.9296

.9292

.9296

.9337

.9322

.9334

.9280

.9310

.9296

Reliability CoefficientsN of Cases = 35.0Alpha = .9333

N of Items = 24

DATA HASIL UJI NORMALITASCases

Valid MissinQ TotalPerce

N Percent N nt N Percentk3 64 100.0% 0 .0% 64 100.0%

produktivitas 64 100.0% 0 .0% 64 100.0%

Descript.ves

I Statistic Std. Errork3 Mean 180.1094 2.10667

95% Confidence Lower Bound175.8995Interval for Mean

Upper Bound 184.31925% Trimmed Mean 180.8090

Median 183.0000Variance 284.035

Std. Deviation 16.85335Minimum 136.00Maximum 212.00

Range 76.00Interquartile Range 20.5000

Skewness -.762 .299Kurtosis .596 .590

produktivita Mean74.7656 1.06107s

95% Confidence Lower Bound72.6453Interval for Mean

Upper Bound 76.88605% Trimmed Mean 74.7257

Median 75.0000Variance 72.055

Std. Deviation 8.48854Minimum 55.00Maximum 96.00

Range 41.00Interquartile Range 10.0000

Skewness -.101 .299Kurtosis .379 .590

Tests of Normalitv

KolmoQorov-Smirnov(a) ..._ ,,~iro-Wilk

Statistic df Sia. Statistic df Sia.k3 .114 64 .037 .945 64 .006

produktivitas .119 64 .025 .971 64 .143

**

DATA HASIL UJI HIPOTESIS

Mean Std. Deviation Nk3 180.1094 16.85335 64

produktivitas 74.7656 8.48854 64

Correlations

I produktivik3 tas

k3 Pearson1 I .871(**)

Correlation8ig. (2-tailed) .000

N 64 64produktivita Pearson

.871(**) 1s Correlation

Sig. (2-tailed) .000N 64 64

** Correlation IS significant at the 0.01 level (2-talled).

Nonparametric CorrelationsCorrelations

I I k3 produktivitasSpearmanl k3 Correlation

1.000 .819(**)s rho Coefficient

8ig. (2-tailed) .000N 64 64

produktivitas Correlation.819(**) 1.000

CoefficientSig. (2-taiied) .000

N 64 64

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

a Lilliefors Significance Correction

Normal Q-Q Plot of k 3,2 " "p/

",9/

" "Q

""Q

0 //rjl~JrP[' otrI

rSf J

<0 ~/ 0

E -1 d'"Q

0 Q

Z"

Q all

."-2

Q //"U "2t,Jj -,

120 140 160 180 200 220

Observed Value

Detrended Normal Q-Q Plot of k 3.." '1

.2 " ''0 'hj,"

q, '1n, "0.0 "

Q "QQ

-.2Q "

"Q

<0 -.4,

E0

Q

Z Q

E -.6,g> " "" -.8Q

120 140 160 160 200 220

Observed Value

Observed Value

Detrended Normal Q-Q Plot of produktivitas.6r---------------~

o

.4

20

0

0 000

ooou0

0 0000.0 "m 0

E 0 000

0 0z 0 0

E -.2

,g 00

> 0

~ -.4 0

50 50 70 80 90 100

Observed Value

Korelasi Antar Faktor Skala Sikap Karyawan terhadap K3

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation Nlingkungan kerja 22.4844 2.35023 64mesin dan alat kerja 79.3281 7.43021 64menusia 78.2969 8.54620 64

Correlations

lingkungan mesin dankerja alat keria menusia

lingkungan kerja Pearson Correlation 1 .583*'" .565**8ig. (2-tailed) .000 000N 64 64 64

mesin dan alat kerja Pearson Correlation .583" 1 .844""Sig. (2-tailed) .000 .000N 64 64 64

menusia Pearson Correlation .565" .844" 18ig. (2-tailed) .000 .000

N 64 64 64

"". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Korelasi Antar Faktor Skala Produktivitas Karyawan

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation Nefektivitas 37.2656 4.61276 64efisien 37.5000 4.42934 64

Correlations

efektivitas efisienefektivitas Pearson Correiation 1 .763""

Sig. (2-tailed) .000N 64 64

efisien Pearson Correlation .763" 18ig. (2-tailed) .000N 64 64

"". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Skala Produktivitas karyawan1. As[ ek Efektivitas

234 5 10 uma4 4 3 4 4

14 4

4 44 4 3 4 4 4 44 4 3 3 4 4

43

4 1

3 23 3 2 3 3 4 3 4 3 33 3 3 3 4 3 344 3 4 4

3 3 343 3 383 3t

4 4 444 4 43 43 3 3 3442 3 4 4 4 4

2 3 2 31

2

34

4 42

3 3 4 3 3333 3 3 3 333 38

3 4 4 3 384

4 4

4 4 44 4 4 4 4 4 44 3 3 4 3 44 4 4 48

336

3 33 3 3 3 3 4 3 33 3 3 4 3 3 4 2 3

3 3 333 4 4 3 4 393 3 4 3 4 3 38

314 38

1

2. Asoek Efisien1 7 10 11 12 um a4 4 4 39

4 4 34 44 3 3 4 44 3 4 39

1 2 1 43 14 1 1

3 83 4 4 4

3 3 3 3 4 4 33 3 4 3 3 3 4 3 23 3 3 3 3 3 3 3 364 3 3 3 3 3 4 4 39

34 4 4

4 4 4

4 4 4 4 4 4 43 3 3 3 3 3 3

3 3 24

14 4

3 3 4 43 3 3 3 434 3 42 4 333 4 443 4 42 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4

4 4 4 4 4 444 4 484 4 4 4 4 4 4 4 4 4.

33 3

4 44 3 3 44 3 34 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 3

43

33 3 3

4 4 4'4

4 23 3 33 3 3 33 3 4 4 4 33 3 4 4 3 444 4 4332 3 3 433 3 3

4 4 3 3 34 4 3 3

361 11 1 1 4

Korelasi Antar Faktor Skala Sikap Karyawan Terhadap K31 A k L' k K'5 e In un an ena

m4

2 3 194

4

4 4

24 4

3 2 1 163 3 2

4 4 4

33 3 1

12 4 4 4

4

33 3

o 3 3 3 3 164 3 4 3 244 4 3 2

444 4 4

41 4 4

41 4 41 4 4 44 4 4 4 3 2i

4 4 4 4 34 4 4

4 4 34 24

44 4 1 4 4 44 2 343 4 43 1

4

4 4 44 44 3 4 3 33 3 3 3 3 13 3 3 3 3 4 223 3 22

44 4

44 4

3 4 3 4 43 4 2'

4 3 4 44

Korelasi Antar Faktor Skala Sikap Karyawan terhadap K32. As ek Mesin dan Alal Ker'a

,22 23 m4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 853 3 2 3 2 2 4 3 2 3 4

4 4 4 44 4 4 4

4 1 4 41 4 4 4 1

3 3 4 3 4 3 3 4 3 783 3 4 4 4 3 8l4 4 4

64 6433 l 2 2 4 3 3 3 2 2 333 3 3 66

2 4 l 2 2 2 2 4 3 3 224 1 l 4 4,623 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 ! 853 3 4 3 4 4 3 3 4 4 444 4 3 3 89

4 3 3 4 4 4 4 l4 4 4

4 4 4 4 84 4 44 4 1 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 3 3 ! 8:

3 4 4 4 i {

4 4 4

4 4 34 4 34 3 4 3 34

34

4 4 4 4 4 41 2 4

333 4 4 3334 4 4 444 4 4 4 4 3 3 3 3 I 91

4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 344 4 3 1 4 1864 4 3 4 4 443 3 3 4 4 4 3 1 4 188

4 4 4 2 2 4 444 4 4 444 4 3 3 1914 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 444 4 4 3 19l

3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 83 4 3 4 2 1 3 4 4 4 4 4 3 13 4 3 4 33 4 3 3 4 4 4 4

1 44 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4

3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 8-3 3 3 4 43 4 4

33 3 1

4 4 44 4

4 3 3 33 3 3 3 444 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 4 4 4 333 2 3 181

444 3 4 l 3 4 4 4 3 3 4 4 1 4 I 8f3 3 4 4 3 4 1 4 4

3 4

4 44

200 1 4 1 1

Korelasi Antar Faktor Skala Sikap Karyawan terhadap K3_. , ~- _.~ ........_.-

1 2 3 4 5 6 7 6 9 10 11 12 13 14 15 16 11 16 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah4 4 " 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 834 1 4 2 2 2 4 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 0 3 3 3 3 3 3 2 524 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 831 3 3 1 3 " 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 154 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 834 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 833 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 764 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2 774 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 (53 1 4 4 1 1 3 2 2 2 1 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 583 2 3 3 3 " 4 1 1 3 1 2 1 1 2 2 1 2 2 4 4 2 3 3 3 584 3 3 3 3 3 3 1 1 1 2 1 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3 4 4 644 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 " 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 n"4 3 3 3 2 " 4 " 3 ;< 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 673 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 1 1 2 2 3 4 4 4 4 4 684 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 1S34 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 3 4 4 3 3 3 3 3 4 824 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 854 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 844 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 834 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 834 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 833 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 864 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 184 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1S13 3 2 3 3 3 3 " 3 3 3 3 3 3 3 ;; 3 3 3 3 3 3 3 ;; 4 743 3 2 3 4 3 3 ;< 3 2 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 723 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 113 ;; 2 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 ;< 2 3 3 3 3 3 3 4 113 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 713 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 713 ;; 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 104 4 4 ;< ;; 1 3 4 4 4 4 4 4 u 3 4 3 4 4 ;; 4 4 3 4 4 853 2 3 3 2 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 614 3 3 3 4 2 3 3 3 3 ;; 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 193 4 ;; 3 3 3 2 ;< 3 3 3 ;< ;; 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 78- - --

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 974 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 964 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 804 4 3 3 4 4 3 2 4 2 4 2 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 774 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 834 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 794 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 844 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 974 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 0 4 3 4 3 3 3 3 843 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 763 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 803 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 783 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 753 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 714 4 3 4 4 3 4 3 1 1 1 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 794 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 864 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 0 3 3 3 3 3 4 783 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 753 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 793 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 774 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 894 4 3 3 1 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 793 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 82..3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 823 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 834 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 83

227 219 191 197 217 183 203 182 191 187 193 180 197 204 197 210 186 198 203 202 205 211 204 206 218