Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN ANTARA SIKAP KARYAWAN TERHADAP
PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN
PT TOYOTETSU CORPORATION
Oleh:
RIF'ATIL FARIHAH102070025975
Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalammemperoleh gelar Sarjana Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
1427 H 12006 M
HUBUNGAN ANTARA SIKAP KARYAWAN TERHADAP
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN
PRODUKTIVITAS KARYAWAN
Skripsi
Oiajukan kepada Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah JaFarta
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Memperoleh GelarSi3rjana Psikologi
Oleh:
RIF'ATIL FARIHAHNIM: 102070025975
Oi Bawah Bimbingan
Pembimbing I
~-J?Drs.Sofiandy Zal<aria, M.Psi.T
NIP.
Pembimbing II
Yunita Faela Nisa, I\(1.Psi
NIP. 150368748
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISL.AM NEGERI SYARIF HIDAYATUL.LAH
JAKARTA
1427 HI 2006 M
Pengesahan Panitia Ujian
Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA SIKAP KARYAWAN
TERHADAP PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PT TOYOTETSU
CORPORATION telah diujikan dalam munaqasyah Fakultas Psikologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 22
November 2006, Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Psikologi.
Jakarta,November2006
Dekanl
Sidang Munaqasyah
Pembantu Dekanl
Sekretaris
Ora. Zah
NIP: 150238773
M.Si
M,Si
Penguji II
~Drs. Sofiandy Zakaria, M.Psi.T
Pembimbing I
~Drs. Sofiandy Zakaria, M. PsLT
Pembimbing II
NIP. 150368748
MOTTO
CBara1lf.J siapa ya1lf.J /ian ini CeGiIi 6aiR...ami /ian R.§mann, ma/?g aiatermasuR...ora1lf.J ya1lf.J 6eruntu1lf.J
CBara1lf.J siapa /ian ini sama cfe1lf.Jan /ian R.§mann, ma/?g ata termasuR...ora1lf.J ya1lf.J merugi
CBara1lf.J siapa /iati ini CeGiIi 6uruR...aan /iati R.§matin, maR...a aia termasuR...orang ya1lf.J cefa/?g.
Ja1lf.Jan pemali me1lf.Jata/?gn sesuatu paaa ora1lf.J fain 6agaimaname1lf.Jerja/?gn sesuatu, tapi se6ut saja apa ya1lf.J mesti aia faR...u/?gn, ma/?g
mere/?g a/?gn me1lf.Jejut/?gn ancfa cfetigan R.§mampuannya.
SR...npsi ini R...u persem6ali/?gnR.§paaaYIyaliancfa aan iGuncfa tersaya1lf.Jserta /?g/?gtacfiR...aan sa/ia6atR...u tercinta.
ABSTRAKSI
(A) Fakultas Psikologi(B) Jurusan Psikilogi
(C) Oktober 2006(D) Rifatil Farihah(E) Hubungan Antara Sikap Karyawan Terhadap Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Dengan Produktivitas Karyawan PT. TOYOTETSUCORP.
(F) xi + 86 halaman(G) . Sikap karyawan adalah suatu kesadaran karyawan untuk
mengevaluasi tingkah laku atau perbuatan - perbuatan yang nyatadalam memberikan reaksi terhadap kegiatan atau aktivitas lingkungankerjanya. Aktivitas didalam Iingkungan kerja berkaitan dengankeselamatan dan kesehatan kerja para karyawan dalam meningkatkanproduktivitas karyawan.
Penelitian ini untuk melihat hubungan antara sikap karyawan terhadappenerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) denganproduktivitas karyawan di PT. TOYOTETSU CORP. Jenis penelitian iniadalah korelasional. Sampel penelitian ini adalah karyawan tetapbagian produksi yang telah bekerja selama 1 (satu tahun) di PT.TOYOTETSU CORP., yang bergerak dalam bidang perakitan sukucadang otomotif. Data diperoleh dengan menggunakan kuesionersikap (aspek kogninif, afektif, dan konatif) yang disusun berdasarkanskala Likert dari definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).Sedangkan untuk produktivitas karyawan diukur dengan menggunakankuesioner yang disusun berdasarkan skala likert dari aspek-aspekproduktivitas. Analisa data menggunakan perhitungan korelasiSpearman - Brown. Pengolahan data dilakukan dengan bantuanprogram statistik SPSS/PC + versi wim 11.5' diperoleh nilai r = 0.819yang signifikan pada level of significancy 0,05. hal ini menunjukkanada hubungan positif antara sikap karyawan terhadap penerapanKeselamatan dan Kesehatan Kerja dengan produktivitas karyawan diPT. TOYOTETSU CORP. Artinya sikap karyawan terhadappenerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tinggi (cenderungmenyetujui dan merasa perlu adanya K3) dan produktivitas karyawanjuga tinggi (mencapai target perusahaan).
H Daftar bacaan: 24 ( 1989 - 2004) + 3 jurnal
(C)(D)(E)
(F)(G)
(H)
ABSTRACT
(A) Psychology faculty(B) Psychology majors
November 2006Rif atil FarihahThe Relation Between Attitude of Employees to Safety and Health ofWorking with Employees Productivity in PT. TOYOTETSU CORP..ix+ 86 pageEmployees attitude is an awareness of employees to evaluate thedeed or behaviour - real deed in giving the reaction to environmentalactivity or activity of his working. Activity is in the working environmentrelate to Safety and Health of Working employeeses in improving theemployees productivity. This research to see relation betweenemployees attitudes to applying of Safety and Health of Working withemployees productivity in PT. TOYOTETSU CORP. this TypeResearch is korelasional. The sample's research is employees remainto part of production which have worked during 1 ( one year) in PT.TOYOTETSU CORP., peripatetic in the field of assembling of accessotomotif. Data obtained by using kuesioner attitude ( aspect cognition,affection, and conation) what is compiled pursuant to scale Likert fromdefinition of Safety and Health of Working. Is while for the productivityof employees measured by using kuesioner compiled pursuant to scaleIikert from productivity aspects. Data analysis use calculation ofcorrelation Spearman - Brown. Data processing done constructivelystatistical program SPSS/PC + version 11.5 obtained by the value r =0.819 the level of significancy 0,05. this matter show is positive relationbetween attitude of employees to Safety and Health of Working withemployees productivity in PT. TOYOTETSU CORP.Employees attitude to applying Safety and Health of Working high(tend to agree and feel important the existence of and high employeesproductivity also (reaching company goals).
Bibliography.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Yang berkuasa atas segalasesuatu. Rasa syukur yang tak henti-hentinya atas segala nikmat yang telahdiberikan atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.Shalawat dan salam juga penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW,keluarganya, sahabat dan para pengikutnya yang tetap istiqomah di jalanNya.Dewasa ini produktivitas dapat dikatakan sebagai ukuran pendayagunaanfaktor produksi, dan peran serta tenaga kerja dalam proses produksi. Hal inipenting dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan, pertumbuhanekonomi dan kesempatan perluasan kerja. Sehingga semakin lama makinterasa, bahwa masalah produktivitas tenaga kerja merupakan masalah yangperlu dibicarakan. Salah satu kebijakan perusahaan dalam rangkameningkatkat produktivitas adalah dengan penerapan keselamatan dankesehatan kerja. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mencobamelakukan penelitian tentang hubungan antara sikap karyawan terhadap'penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan produktivitas karyawan.
Dengan mengacu pada berbagai Iiteratur, penulis bertekad untukmenyelesaikan penelitian ini sebagai syarat-syarat memperoleh gelar SarjanaPsikologi. Bagi kalangan akademis, penulis berharap hasil dari penelitian inidapat memperkaya literatur psikologi, khususnya Psikologi Industri danOrganisasi. Sedangkan bagi praktisi, penulis berharap hasil dari penelitian inidapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap kegunaan programkeselamatan dan kesehatan kerja bagi suatu perusahaan, khususnyaberkaitan dengan produktivitas karyawan.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih perlu disempurnakan,untuk itu berbagai kritik dan saran yang konstruktif dari sernua pihak sangatdiharapkan.
Penulisan skripsi ini tidak dapat selesai tanpa adanya bimbingan dandukungan yang penuh ketulusan, baik secara moril maupun materiil darisemua pihak oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkanbanyak terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Psikologi, Ibu Hj. Netty Hartati, M. Si., Ibu ZahrotunNihayah, M. Si. sebagai penbantu dekan I bagian akademik, BapakDrs. Abdulrahman Saleh, M. Si. sebagai dosen pembimbing akademik,
dan seluruh dosen serta staf Fakultas. Terima kasih atas ilmunya,bimbingan dan motivasi yang dengan tulus ikhlas diberikan dari mulaisemester I hingga selesai skripsi ini.
2. Bapak Drs. Sofiandy Zakaria, M.Psi.T selaku pembimbing I dan IbuYunita Faela Nisa, M.Psi selaku pembimbing II, yang sudah banyakmeluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi arahan sertamotivasi sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Terimakasih dan semoga Allah SWT memudahkan setiap niat baik kita, amino
3. Orangtuaku, Ibunda Maemunah dan Ayahanda Ismail (Aim) yangsudah mengorbankan waktunya dan tenaganya untuk memberikankasih sayang yang tulus dan ikhlas serta yang terbaik bagi penulisdalam mengenyam pendidikan dan mengarungi kehidupan, ibu bapaksaya mencintaimu, saya akan membuat ibu dan bapak bahagia dansaya akan memberikan yang terbaik untukmu. Terima kasih, ya AllahIingdungilah dan sayangilah kedua orangtuaku, Amin.
4. Kakak tercinta, Zulfatul Malikah, Imaroh, Musyafa'ah dan adikkuWashilaturrahmah, atas dukungan material dan moril dan selalumemberikan keceriaan dan semangat, saya berjanji akan membantukalian untuk sukses. Ya Allah berikan kami kemudahan dalam merahikebahagiaan dunia dan akhirat. Amin. Terirna kasih, mari buatorangtua kita bahagia.
5. Ternan-ternan seperjuanganku Tuti A, Ana N, Udoh, Nenden, Ami,Eva, Atop, Jamali, Adhie , Yudies, k' Bekti, Diana, jUli, Uuk, Neneng,Totok, Afif, Arif, Yuri, Adhan, Rita, Lala, Lora, Nur, Ina. dan temanternan angkatan 2002 lainnya, terima kasih atas kasih sayang dankebersamaannya mari kita menuju kesuksesan, karena sukses adalahkewajian kita. Terima kasih.
6. Saudara-saudaraku yang telah berjasa membantu dalammenyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Akhirnya semoga Allah SWT membalas semua kebaikkan saudaraku semuadan i1mu yang ada bertambah serta bermanfaat. Amin. Tidak ada yangsempurna di dunia ini, tetapi kita wajib berusaha untuk mendekatinya, terimakasih.
Jakarta, November 2006
Rifatil Farihah
DAFTARISI
HALAMAN JUDUL ,. '" iLEMBAR PENGESAHAN iiLEMBAR PENGESAHAN " iiiMOTTO iv
viABSTRAKSI .KATA PENGANTAR viiiDAFTAR lSI ixDARTAR TABEL x
BAB 1 PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah ... .. 11.2 Identifikasi Masalah 71.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah ..
1.3.1 Pembatasan Masalah 81.3.2 Perumusan Masalah 9
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian , '" .1.4.1 Tujuan Penelitian 91.4.2 Manfaat Penelitian " 10
1.5 Sistematika Penulisan 11
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA2.1 Produktivitas Karyawan
2.1.1 Pengertian Produktivitas Karyawan 122.1.2 Aspek-Aspek Produktivitas ...... 202.1.3 Faktor-Faktor Pendukung Produktivitas 232.1.4 Usaha untuk Meningkatkan Produktivitas Karyawan .. . . 25
2.2 Sikap Karyawan2.2.1 Pengertian Sikap ...... ...... 272.2.2 Komponen-komponen sikap ..2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap 31
2.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)2.3.1 Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 332.3.2 Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 372.3.3 Aspek-aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 382.3.4 Penyebab kecelakaan dalam kerja................................. 412.3.5 Usaha-usaha dalam meningkatkan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) , 422.4 Pengertian Sikap Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) .. , '" ,. 432.5 Kerangka Berpikir , '" , 452.6 Hipotesis , 50
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN3.1 Jenis Penelitian
3.1.1 Pendekatan dan metode penelitian . 513.1.2 Identifikasi variabel-variabel penelitian 52
3.2 Pengambilan Sampel3.2.1 Populasi dan sampel 553.2.2 Teknik pengambilan sampel 56
3.3 . Metode Pengumpulan Data3.3.1 Metode dan instrumen penelitian 573.3.2 Metode analisis instrumen 643.3.3 Metode analisis data.............................................................. 72
3.4 Prosedur Penelitian 73
BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISIS DATA ..4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian
4.1.1 Gambaran sUbjek berdasarkan usia , 754.1.2 Gambaran subjek berdasarkan tingkat pendidikan 764.1.3 Gambaran sUbjek berdasarkan masa kerja , 774.1.4 Gambaran responden berdasarkan departemen I divisi 77
4.2 Presentasi dan Analisis Data4.2.1 Uji persyaratan .,. 784.2 2 Uji hipotesis , ,. . 804.2.3 Korelasi antar factor , 81
4.3 Pembahasan , ,. 83
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan , ,. 855.2 Diskusi ,. .. 855.3 Saran " 90
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel skema triadik 30Tabel kerangka berpikir 49Tabel kisi-kisi instrumen sikap buruh terhadap penerapan program K3.. 59Tabel kisi-kisi instrumen skala produktivitas karyawan 62Tabel Nilai kategori dalam tiap jawaban 63Tabel revisi blue print skala sikap karyawan terhadap K3 67Tabel revisi blue print skala produktivitas karyawan 69Tabel kaidah reliabilitas 71Tabel Distribusi usia responden.. 76Tabel Distribusi tingkat pendidikan responden .. 76Tabel Distribusi masa kerja responden............ 77Tabel Distribusi departemen/divisi 77Tabel Hasil uji normalitas skala sikap karyawan terhadap K3 denganproduktivitas 79Tabel Hasil uji hipotesis.... 80Tabel Korelasi antar faktor........................ 81
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi, tingkat persaingan antar perusahaan semakin
meningkat, khususnya persaingan kualitas hasil perusahaan akan
mempengaruhi kompetisi dengan perusahaan lainnya. Modal utama dari
keberhasilan kompetisi antar perusahaan adalah sumber daya manusia
(80M) atau tenaga kerjanya. Kesadaran para pengusaha terhadap modal
,utama dalam memenangkan persaingan, maka antar perusahaan saling
bersaing dalam mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu
mempunyai kompetensi yang baik dan memenuhi persyaratan.
Oalam banyak kasus, kegagalan suatu perusahaan atau organisasi dalam
mengelola sumber daya manusia dapat dilihat dari banyaknya pemogokan
yang menuntut peningkatan kesejahteraan, unjuk rasa dengan berbagai latar
belakang, bolos kerja, karyawan tidak bergairah dalam bekerja dan turnover.
Hal ini merupakan indikasi bahwa perusahaan belum dapat memenuhi
harapan yang diinginkan karyawan. Oengan kondisi yang demikian, maka
akan sulit bagi karyawan untuk mempertahankan kualitas hasil yang
2
diharapkan. Rendahnya produktivitas pada perusahaan merupakan kerugian
bagi perusahaan itu sendiri
Sumber daya manusia memegang peranan utama dalam proses peningkatan
produktivitas, karena produktivitas menempati posisi yang amat strategis
dalam mewujudkan tersedianya barang dan jasa. Pada umumnya
produktivitas yang semakin tinggi merupakan pendayagunaan sumber daya
secara efisien. Setiap perusahaan, dalam proses produksinya harus selalu
memperhatikan dan mempertimbangkan bagaimana caranya mencapai
produktivitas yang tinggi dengan sumber daya atau faktor-faktor produksi
yang ada.
Dewasa ini produktivitas dapat dikatakan sebagai ukuran pendayagunaan
faktor produksi, dan peran serta tenaga kerja dalam proses produksi. Hal ini
penting dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan, pertumbuhan
ekonomi dan kesempatan perluasan kerja. Sehingga semakin lama makin
terasa, bahwa masalah produktivitas tenaga kerja merupakan masalah yang
perlu dibicarakan.
Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Siagian dalam Panji
Anorogo (1995) yang lebih jauh membahas mengenai produktivitas sebagai
suatu kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana
3
dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang terbesar dan
terbaik. Sumber daya yang dipergunakan untuk menghasilkan barang dan
jasa terdiri dari berbagai factor seperti, tenaga kerja, tanah dan modal,
termasuk mesin-mesin, peralatan, bahan mentah, tenaga Iistrik, kemajuan
teknologi dan lain-lain.
Pacta umumnya setiap perusahaan selalu ingin meningkatkan produktivitas
kerja untuk menunjukkan bahwa perusahaan tersebut berkembang . Dalam
hubungannya dengan usaha peningkatan produktivitas suatu perusahaan,
salah satu langkah yang dapat ditempuh adalah meningkatkan atau
memperbaiki situasi Iingkungan kerja. Hal ini dimaksudkan agar dengan
adanya/tersedianya fasilitas-fasilitas dalam Iingkungan perusahaan,
karyawan dapat terpacu untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.
Produktivitas karyawan dipengaruhi oleh fasilitas yang diberikan oleh
perusahaan seperti keamanan pekerjaan, tunjangan dan lingkungan kerja.
Bekerja dalam industri mengandung resiko berupa bahaya terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Resiko bahaya tersebut dapat terwujud
menjadi kenyataan sebagai akibat dari kecelakaan, keteledoran dan sebab
lain di luar kemampuan manusia, terutama dengan semakin berkembangnya
dan meningkatnya penggunaan teknologi modern di sektor-sektor kegiatan
usaha, sehingga akan mengakibatkan semakin besar pula resiko yang
4
mengancam Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan. Oleh karena itu
perusahaan perlu memberikan jaminan keamanan atas Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) untuk para karyawannya.
Pentingnya dilakukan usaha-usaha untuk melindungi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja karyawan di dalam menjalankan pekerjaannya telah
mendapat perhatian dari pemerintah dengan dikeluarkannya Undang-Undang
Keselamatan Kerja NO.1 Tahun 1970 (Soekotjo, dkk, 2000). Undang-undang
ini merupakan sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat dan
kematian akibat kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja. Dengan adanya
undang-undang ini, pemerintah berusaha untuk menanggulangi masalah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Bahkan di dalam usaha untuk
menggugah semua pihak untuk menyadari bahwa program K3 merupakan
suatu yang mutlak dilaksanakan dalam proses produksi barang dan jasa.
penerapan K3 merupakan suatau usaha dan keadaan dalam Iingkungan atau
tempat kerja yang dapat menjamin secara maksimal kesehatan dan
keselamatan personil yang berada di daerah atau tempat tersebut bail<
pekerja maupun bukan pekerja perusahaan tersebut.
Keselamatan kerja menunjukkan kondisi yang aman dan selamat dari
penderitaan, kerusakan atau kerugian ditempat kerja. Resiko keselamatan
merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan
5
kebakaran, luka memar, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan dan
pendengaran. Semua itu sering dihubungkan dengan perlengkapan
perusahaan atau Iingkungan fisik dan mencakup tugas-tugas kerja yang
membutuhkan pemeliharaan dan latihan. Sedangkan kesehatan kerja
menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi
atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko kesehatan
mer'upakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi
periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stress
emosi atau gangguan fisik (A.A. Anwar Prabumangkunegara, 1993).
Setiap karyawan dapat memiliki sikap mendukung maupun tidak mendukung
terhadap penerapan K3. Sikap mendukung timbul jika karyawan merasa
bahwa program K3 dapat memberikan kenyamanan, ketenangan, kesehatan
dan keamanan karyawan. Begitu juga sebaliknya, sikap tidak mendukung
muncul , jika program K3 dirasakan tidak memberikan perasaan nyaman,
tenang, dan aman saat bekerja. Jadi dapat disimpulkan positif dan negatifnya
sikap karyawan akan ditentukan bagaimana karyawan merasakan
kenyamanan, keamanan dan ketenangan pada saat bekerja di dalam
lingkungan kerja.
Salah satu perusahaan yang menerapkan program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) adalah PT. NUSA TOYOTETSU CORP. Perusahaan
6
ini bergerak dalam bidang perakitan perlengkapan dan komponen kendaraan
bermotor roda empat yang mempunyai label "TOYOTA". Karyawan PT.
NUSA TOYOTETSU CORP., yang terlibat dalam proses produksi tidak
terlepas dari alat kerja atau mesin. Hal ini jika tidak dilakukan secara benar
dapat mengakibatkan kecelakaan kerja serta menyangkut keselamatan diri
karyawan serta ruangan kerja yang tidak dikelola dengan baik akan
mengganggu kesehatan para karyawannya. Dalam kaitannya dengan
keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan bagian produksi
PT.TOYOTETSU CORP., dan berdasarkan undang-undang keselamatan
kerja NO.1 tahun 1970, yang menyatakan mutlaknya dilaksanakan program
.K3 dalam proses produksi peralatan otomotif, perusahaan ini telah
menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja.
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Iverson dan Buttigieg pada
tahun 1998, menyatakan bahwa terdapat hubungan antara variabel yang
berkaitan dengan pekerjaan salah satunya adalah keamanan kerja dengan
komitmen organisasi. Penelitian yang lain dilakukan oleh Catharina Krisya
pada tahun 1999, yang menyatakan bahwa lingkungan kerja mempunyai
peranan yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas kerja.
Dua penelitian di atas hanya membahas masalah keamanan kerja, tanpa
berkaitan langsung dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Untuk itu
7
peneliti bermaksud meneliti hubungan antara sikap karyawan terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan produktivitas kerja karyawan,
yang akan diuji kebenarannya secara empirik melalui penelitian. Dalam
penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap
kegunaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi suatu
perusahaan, sehingga dapat memberikan motivasi pada perusahaan yang
belum menerapkan program K3 dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
karyawan. Adapun judul penelitian ini adalah "Hubungan Antara Sikap
Karyawan Terhadap Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Dengan Produktivitas Kerja Karyawan".
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana sikap karyawan terhadap penerapan K3 ?
2. Sejauhmana K3 mempengaruhi produktivitas kerja karyawan ?
3. Adakah hubungan antara sikap karyawan terhadap penerapan K3
dengan produktivitas kerja karyawan?
1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah
Untuk membatasi pembahasan penelitian ini, maka penulis mengemukakan
pembatasan masalah dan perumusan masalah sebagai berikut :
8
1.3.1 Pembatasan masalah
a. Tema penelitian ini adalah Hubungan antara sikap karyawan terhadap
penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Produktivitas
kerja karyawan, adapun batasan tema dalam penelitian ini adalah :
1. Sikap
Merupakan predisposisi untuk memberikan respon yang
mendukung atau tidak mendukung terhadap suatu objek atau
seseorang di dalam suatu lingkungan, yang tidak dapat dilihat
tetapi akibat dari sikap yang dapat dilihat dan dievaluasi atau
dinilai.
2. Sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Yaitu kecenderungan berperilaku sesuai dengan penerapan
program perlindungan dari perusahaan yang ditujukan bagi
karyawan dan orang-orang sekitar tempat kerja dengan upaya
menciptakan kerja yang aman dan sehat, alat dan mesin yang
terawat serta karyawan yang terlatih.
3. Produktivitas karyawan
Sikap karyawan terhadap kerja yang selalu berusaha untuk
meningkatkan mutu kehidupan menjadi lebih baik, sehingga
dapat mendorong karyawan tersebut untuk terus
mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerjanya
secara efektif dan efisien.
b. Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Fakultas Psikologi dalam rangka menyelesaikan tugas akhir
perkuliahan.
c. Populasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah karyawan bagian
produksi pada PT. NUSA TOYOTETSU CORP., Bekasi.
1.3.2 Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan di atas, maka
·rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada hubungan yang
signifikan antara sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Karyawan (K3) dengan produktivitas kerja karyawan bagian
produksi?
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui secara i1miah dan
menemukan pola hubungan antara variabel sikap karyawan terhadap
penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan produktivitas
karyawan pada karyawan bagian produksi.
9
10
1.4.2 Manfaat penelitian
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan
untuk hal-hal berikut ini :
1. Peningkatan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada
psikologi organisasi dan industri. Organisasi industri dapat
mendeteksi dan mengambil langkah-Iangkah sedini mungkin untuk
mempersiapkan program-program pengembangan K3 dan
pencegahan kecelakaan kerja.
2. Dapat dimanfaatkan oleh para praktisi yang berkecimpung pada
masalah keselamatan dan kesehatan kerja pada sektor industri.
3. Pengembangan kajian tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) pada bidang Psikologi Industri dan Organisasi.
4. Dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap kegunaan
program Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi suatu perusahaan,
khususnya berkaitan dengan produktivitas kerja karyawan. Selain
itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khusus bagi
Peneliti, yaitu peneliti dapat melihat secara langsung kondisi
lingkungan kerja yang sesungguhnya.
II
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai penelitian ini,
berikut sistematika penulisan pada skripsi ini:
BAB I Pendahuluan, meliputi latar belakang penelitian, identifikasi
masalah, pembatasan dan permasalahan penelitian, tujuan dan
manfaat penelitian, serta sistematika penelitian.
BAB II Di dalam bab ini dikemukakan tinjauan pustaka, meliputi uraian
uraian konsep dan teori dari produktivitas, uraian-uraian konsep
dan teori keselamatan dan kesehatan kerja, uraian-uraian tentang
teori sikap, uraian-uraian tentang sikap karyawan terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), hubungan antara sikap
karyawan terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan
produktivitas kerja karyawan pada karyawan bagian produksi, serta
hipotesis.
BAB III Metodologi Penelitian yang meliputi jenis penelitian dan variabel
penelitian, pengambilan sampel, metode pengumpul data, teknik
analisa data serta prosedur penelitian.
BAB IV : Presentasi dan analisa data, meliputi gambaran umum subjek,
presentasi dan analisis data, dan pembahasan.
BAB V Kesimpulan, diskusi dan saran.
BAB2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Produktivitas Karyawan
2.1.1 Pengertian produktivitas karyawan
Pentingnya arti produktivitas dalam meningkatkan kesejahteraan telah
disadari secara umum. Tidak ada jenis kegiatan manusia yang tidak
mendapatkan keuntungan dari produktivitas yang ditingkatkan sebagai
kekuatan untuk menghasilkan lebih banyak nilai tambah dari sumber daya
yang ada.
Sekarang ini masalah produktivitas mendapat perhatian yang besar dan
banyak dibicarakan dalam perusahaan, hal ini terjadi seiring dengan
perkembangan ekonomi di berbagai sektor dan diharapkan dengan
produktivitas maka keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan
mutu kehidupan besok harus lebih baik dari hari ini. Hal ini dapat membuat
karyawan selalu mencari perbaikan-perbaikan dan peningkatan-peningkatan.
Dilihat dari segi psikologi, produktivitas adalah suatu tingkah laku. Memang
bisa lain jika dilihat dari sudut pandangan ilmu lain, karena perbedaan ilmu
bisa juga didasarkan atas perbedaan objek kajian. Dalam psikologi,
13
produktivitas menunjukkan tingkah laku sebagai keluaran atau (output) dari
suatu proses berbagai macam komponen kejiwaan yang
melatarbelakanginya (Pandji Anoraga, 2005).
Itu berarti, kalau kita berbicara tentang produktivitas, tidak lain dari pada
berbicara tingkah laku manusia atau individu, yaitu tingkah laku
produktivitasnya. Lebih khusus lagi dibidang kerja atau organisasi kerja.
Para ahli psikologi industri dan organisasi, bahkan psikologi pada umumnya,
telah banyak mengajukan masalah ini. Ada yang bersifat umum, tapi juga ada
beberapa yang bersifat khusus. Misalnya Kurt L.ewin, seorang psikolog
,Jerman, mengemukakan bahwa tingkah laku itu merupakan fungsi dari
kepribadian dan lingkungan individu yang bersangkutan (Pandji Anoraga,
2005).
Hal ini berarti bahwa produktivitas seseorang merupakan fungsi dari
kepribadian dan lingkungannya. Maksud dari uraian ini ialah kalau kita
menginginkan bertambah tinggi produktivitas karyawan, maka perlu dikaji
lebih dalam mengenai masalah Iingkungan maupun kepribadiannya.
Bagaimana dan apa kepribadian, dan bagaimana atau apa lingkungan, perlu
penelaahan sendiri.
14
Produktivitas dapat diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi
barang-barang atau jasa. Produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan
secara baik terhadap sumber-sumber daya dalam memproduksi barang
barang.
Sumber daya yang dipergunakan untuk menghasilkan barang dan jasa terdiri
dari"berbagai faktor, seperti tenaga kerja, tanah dan modal, termasuk mesin
mesin, peralatan bahan mentah, tenaga listrik, kemajuan teknologi dan lain
lain. Namun, diantara semua faktor produksi tersebut, sumber daya manusia
memegang peranan utama dalam peningkatan produktivitas, karena alat
produksi dan teknologi pada hakekatnya adalah hasH karya manusia.
Kusriyanto dalam I wayan Mudiarta Utama (1993) menyebutkan bahwa
produktivitas tenaga kerja adalah perbandingan antara hasH yang dicapai
dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu, biasanya per jam per
orang, sedangkan peran serta tenaga kerja ialah penggunaan sumber daya
manusia secara efisien dan efektif (I Wayan M.U, 1993).
Secara umum, pengertian produktivitas merupakan perbandingan antara
hasH yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu.
Namun, dalam penelitian ini akan dijelaskan mengenai pengertian
produktivitas yang berkaitan dengan sikap karyawan terhadap kerja, yang
15
diharapkan dengan produktivitas ini akan mendorong karyawan tersebut
untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerjanya
secara efektif dan efisien (Pandji Anaroga, 1995).
Produktivitas dapat diartikan pula sebagai ukuran tingkat efisiensi dan
efektivitas dari setiap sumber yang digunakan selama produksi berlangsung.
Produktivitas merupakan suatu kombinasi dari efektivitas dan efisiensi
(Gaspersz, 2000). Efisiensi lebih menekankan pada daya guna dari
penggunaan sumber daya, yang berarti penghematan dan meniadakan
segala pemborosan yang tidak diperlukan, sehingga tenaga, pikiran, waktu
dan biaya dalam proses produksi dapat dihemat. Efisiensi adalah pengertian
sampai sejauh mana sumber daya dengan pengorbanan sekecil-kecilnya
dapat menjadi hasil yang sebesra-besarnya. Dari uraian ini dapat dikatakan
bahwa efisiensi lebih memperhatikan kecermatan penggunaan sumber daya .
Efektivitas berhubungan dengan pelaksanaan tugas agar tercapai suatu
tujuan dari penggunaan sumber daya untuk memberikan hasil guna, serta
bagaimana sumber daya digunakan sesuai fungsi dari sumber daya tersebut,
sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.
Efektivitas berfokus pada keluaran sehingga merupakan petunjuk seberapa
besar hasil yang dicapai dengan penggunaan sumber daya yang ada
16
digunakan untuk mencapai hasil (keluaran) yang optimal, sehingga efektivitas
dapat dikatakan sebagai ketepatan penggunaan sumber daya (Umar, 2004).
Jusuf Suit dan Almasdi (1996) mengemukakan pengertian tentang efisiensi
dan efektivitas sebagai berikut:
"Pengertian efisiensi ditinjau dari sudut sumber daya manusia adalahbagaimana sikap penghematan pemakaian bahan dan waktu sertabiaya yang dilakukan oleh nasing-masing personal dalammenyelesaikan suatu pekerjaan. Sedangkan, pengertian efektivitasadalah ketepatan suatu tindakan atau kesempurnaan Uaminan) hasilsuatu pekerjaan itu sendiri."
Jadi, sumber daya yang digunakan secara tepat atau efeklif akan
memberikan peluang atau kesempatan untuk terjadinya efisiensi. Apabila
sumber daya telah diletakkan sesuai posisi atau fungsi, maka sumber daya
tersebut sekarang dilibatkan dalam proses untuk memberikan hasil, sehingga
dapat memberikan hasH yang sebesar-besarnya. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa masukanlinput telah dapat memberikan keluaran/output
yang maksimal. Dengan perkataan lain, kemampuan menghasilkan dari
sumber daya tersebut telah mengalami peningkatan atau produktivitasnya
telah naik.
Pandji Anoraga (1995) mendefinisikan produktivitas karyawan sebagai
berikut:
17
"Produktivitas adalah menghasilkan lebih banyak, dan berkualitas lebih baik,dengan usaha yang sama. Dengan demikian produktivitas tenaga kerjaadalah efisiensi proses menghasilkan dari sumber daya yang dipergunakan."
Hal tersebut berarti bahwa peningkatan produktivitas bukanlah membuat
karyawan bekerja lebih lama atau lebih keras, melainkan lebih banyak
merupakan hasil perencanaan yang tepat, dari efisiensi yang tinggi, serta
dilu(3r itu tergantung pada usaha yang penuh kesadaran dari tiap-tiap
karyawan.
Menurut dewan Produktivitas Nasional, pengertian produktivitas kerja adalah
perbandingan terbalik antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber
daya yang digunakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sondang Siagian
(1985) bahwa produktivitas ke~a adalah kemampuan memperoleh manfaat
yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan
menghasilkan output yang optimal (Tarwaka, dkk, 2004).
Sedangkan Simanjuntak (1985) mendefinisikan produktivitas karyawan
adalah pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk
menungkatkan mutu kehidupan. Keadaan hari ini harus lebih baik dari
kemarin, dan mutu hari esok harus lebih baik dari hari ini. Pandangan dan
sikap yang menyatakan bahwa cara kerja hari ini harus lebih baik dari cara
18
kerja kemarin akan mendorong karyawan untuk tidak cepat merasa puas,
akan tetapi harus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja.
Sikap yang demikian membuat karyawan selalu mencari perbaikan-perbaikan
dan peningkatan-peningkatan. Karyawan yang mempunyai sikap tersebut
terdorong untuk menjadi dinamis, kreatif, inovatif dan terbuka, serta kritis
kepada ide-ide baru dan perubahan-perubahan. Terbuka pada ide-ide baru
tidak perlu diartikan sebagai tidak mempunyai pendirian. Sebaliknya bersifat
hati-hati atau kritis terhadap pembaharuan tidak perlu diartikan sebagai
konservatif atau tertutup kepada perbaikan.
Seorang tenaga kerja dinilai produktif jika tenaga kerja tersebut, pada jabatan
yang telah ditetapkan sebelumnya dan denganperalatan kerja yang sesuai,
mampu meningkatkan kemampuan kerjanya lebih besar dari tenagakerja
yang lain. Dapat juga dinyatakan bahwa seorang tenaga kerja menunjukkan
tingkat produktivitas yang tinggi jika tenaga kerja tersebut, pada jabatan yang
telah ditetapkan sebelumnya dan dengan peralatan kerja yang sesuai,
mampu bekerja untuk mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan standar
yang ditentukan.
Menurut I Wayan Mudiartha Utama (1993), dari beberapa konsep
produktivitas, maka produktivitas dapat diartikan sebagai berikut:
19
a. Sikap mental yang berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari
hari ini.
b. Unsur sumber daya manusia merupakan unsur pokok dalam upaya
peningkatan produktivitas. Sumber daya manusia merupakan titik
sentral dari segala kegiatan peningkatan produktivitas. Agar lebih baik
dari sebelumnya individu harus mempunyai usaha yang pada
dasarnya merupakan kegiatan yang bersifat lebih efektif dan lebih
efisien.
Untuk perusahaan atau dalam lingkup yang lebih besar, yaitu dunia industri,
seorang karyawan harus mempunyai pandangan akan pengertian mengenai
produktivitas. Karyawan harus mempunyai pandangan hidup dan sikap
mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan.
Dengan demikian produktivitas tidak dapat dilepaskan dari karyawan sebagai
pelaku kerja. Produktivitas tidak hanya semata-mata ukuran input - output
tetapi juga bagaimana karyawan melibatkan dirinya dalam proses
produktivitas tersebut. Sejauh mana karyawan tersebut memandang
produktivitas sebagai sesuatu yang mempunyai arti bagi dirinya, sehingga
dapat mendorong karyawan tersebut untuk terus mengembangkan diri dan
20
meningkatkan kemampuan kerjanya secara efektif dan efisien (Pandji
Anaroga, 1995).
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
produktivitas karyawan adalah sikap karyawan terhadap kerja yang selalu
berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan menjadi lebih baik, sehingga
dapat mendorong karyawan tersebut untuk terus mengembangkan diri dan
meningkatkan kemampuan kerjanya secara efektif dan efisien.
2.1.2 Aspek-aspek produktivitas
.Berdasarkan uraian diatas, maka produkivitas tidak terlepas dari aspek
efektivitas dan efisiensi. Dengan demikian produktivitas karyawan terbentuk
dalam efektivitas dan efisiensi (Umar, 2004).
Efektifitas dapat didefinisikan sebagai tingkat ketepatan dalam memilih atau
menggunakan suatu metode untuk melakukan sesuatu (efektif = do right
things). Efektivitas lebih mengarah pada pencapaian unjuk kerja yang
maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas,
dan waktu. Jadi efektivitas adalah suatu ukuran yang dinyatakan seberapa
jauh target tercapai berdasarkan ketepatan suatu tindakan. Semakin besar
target yang tercapai, semakin tinggi tingkat efektivitasnya (Umar, 2004).
21
Efisiensi dapat didefinisikan sebagai tingkat ketepatan dan berbagai
kemudahan dalam melakukan sesuatu (efisiensi = do things right). Efisiensi
lebih berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi
penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan. Jadi
efisiensi adalah seberapa hemat sumber daya yang digunakan dalam
bekerja. Semakin besar sumber daya dapat dihemat, semakin tinggi tingkat
efisiensi (Umar, 2004).
Tinggi rendahnya efisiensi ditentukan oleh nilai input dan output, sedangkan
tinggi rendahnya nilai efektivitas ditentukan oleh pencapaian target. Apabila
.efisiensi dikaitkan dengan efektivitas, meskipun terjadi peningkatan
evektivitas, namun efisiensi belum tentu meningkat (Tarwaka, 2004).
Selanjutnya dapat diambil suatu kesimpulan bahwa produktivitas adalah
fungsi dari efektivitas dan efisiensi. Oleh karena itu apabila suatu kegiatan
dilaksanakan dengan efektif dan efisien dalam penggunaan sumber daya
yang dimiliki akan menghasilkan produktivitas yang relatif tinggi.
Agar efektivitas dan efisiensi dapat berlangsung maka perlu ada pemahaman
para pelaku kerja mengenai bagaimana kegiatan kerja berlangsung yang
merupakan penjabaran dari efektifitas dan efisiensi.
22
Para pelaku yang produktif memiliki sikap dan pandangan bahwa setiap
pekerjaan harus dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang telah
ditentukan dan dengan berbagai penghematan untuk memberikan hasil guna
atau tercapainya tujuan dari penggunaan sumber daya.
Menurut Gaspersz (2000), karakteristik umum dari karyawan yang produktif
biasanya ditandai dengan beberapa hal berikut (Umar, 2004):
1. Secara terus menerus selalu mencari berbagai gagasan dan cara
penyelesaian tugas yang baik.
2. Selalu memberikan saran-saran untuk perbaikan secara sukarela.
3. Menggunakan waktu secara efektif dan efisien.
4. Selalu melakukan perencanaan dengan menyerlakan jadwal waktu.
5. Selalu bersikap positif terhadap pekerjaan.
6. Dapat berperan sebagai anggota tim kerja sarna yang baik,
sebagaimana juga menjadi pemimpin tim kerja sarna yang baik.
7. Dapat memotivasi diri melalui dorongan dari dalam diri sendiri.
8. Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik terhadap
pekerjaannya serla mau menerapkannya dalam pekerjaan itu.
9. Mau menerima ide-ide atau saran-saran yang dianggap lebih baik
dari orang lain.
10. Hubungan antar-pribadi dengan semua tingkatan manajemen
dalam organisasi berlangsung dengan baik.
23
11. Sangat rnenyadari dan rnernperdulikan rnasalah pernborosan dan
inefisiensi dalarn penggunaan surnber-surnber daya.
12. Mernpunyai tingkat kehadiran yang baik.
13. Seringkali rnelarnpaui standart kerja yang telah ditetapkan.
14. Selalu rnarnpu rnernpelajari sesuatu hal baru dengan cepat.
Berdasakan uraian diatas rnaka dapat disirnpulkan bahwa produktivitas
karyawan dapat ditentukan oleh, pertarna faktor efektivitas, seperti rnerniliki
pernaharnan yang baik terhadap pekerjaannya, selalu rnencari gagasan cara
penyelesaian tugas dengan baik, rnenggunakan surnber daya sesuai dengan
.ketentuan (prosedur), tepat dalarn rnenggunakan peralatan kerja sesuai
dengan fungsinya. Kedua ditentukan oleh faktor efisiensi, seperti
rnernperdulikan rnasalah pernborosan dalarn penggunaan surnber daya, rnau
rnelakukan penghernatan dalarn penggunaan surnber daya, rnenggunakan
waktu dengan sebaik-baiknya, rnernelihara peralatan kantor/barang dengan
teratur dan sesuai ternpatnya.
2.1.3 Faktor-faktor pendukung produktivitas
Banyak faktor yang dapat rnernpengaruhi tinggi rendahnya produktivitas
kerja. Soedirrnan (1986) dan Tarwaka (1991) rnerinci faktor-faktor yang dapat
rnernpengaruhi produktivitas kerja secara urnurn (Tarwaka, dkk, 2004).
24
1. Motivasi. Motivasi merupakan kekuatan atau motor pendorong kegiatan
seseorang kearah tujuan tertentu dan melibatkan segala kemampuan
yang dimiliki untuk mencapainya.
2. Kedisiplinan. Disiplin merupakan sikap mental yang tercermin dalam
perbuatan tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa
kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma,
dan kaidah yang berlaku.
3. Etos kerja. Etos kerja merupakan salah satu faktor penentu
produktiviyas, karena etos kerja merupakan pandangan untuk menilai
sejauhmana kita melakukan suatu pekerjaan dan terus berupaya untuk
mencapai hasil yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan.
4. Keterampilan. Faktor ketrampilan baik ketrampilan teknis maupun
manajerial sangat menentukan tingkat pencapaian produktivitas.
Dengan demikian setiap individu selalu dituntut untuk terampil dalam
penguasaan i1mu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terutama dalam
perubahab teknologi mutakhir.
5. Pendidikan. Tingkat pendidikan harus selalu dikembangkan baik
melalui jalur pendidikan formal maupun informal. Karena setiap
penggunaan teknologi hanya akan dapat kita kuasai dengan
pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang handal.
25
Disamping faklor tersebul dialas, Manuaba (1992) mengemukakan bahwa
faklor alat, cara dan lingkungan kerja sangal berpengaruh lerhadap
produklivilas.
2.1.4 Usaha untuk meningkatkan produktivitas karyawan
Dalam upaya meningkalkan produklivilas kerja perlu diingal bahwa faktor
mariusia menjadi dasar penentuan dalam meningkatkan produklivitas kerja.
Tujuan sebuah program peningkalan produktivitas kerja harus mencapai
perubahan yang signifikan, yailu untuk memperoleh perbandingan yang lebih
antara keluaran (output) dan masukan (input).
SB.Handayani (2000) mengatakan bahwa hal yang ulama yang perlu
dilakukan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja ini adalah mengatasi
sikap "lidak peduli" baik manajer maupun karyawan. Mereka sebenarnya
sama-sama memiliki kepenlingan dalam meningkalkan produktivilas kerja,
oleh karena itu mereka perlu komilmen bersama lerhadap peningkalan
produklivitas kerja. Dalam meningkalkan produklivitas kerja membuluhkan
tindakan yang memerlukan kekualan kepemimpinan yang besar dari
manajemen puncak.
Menurul Panji Anoraga (2001) peningkatan produktivilas dapat berarli
peningkalan hasil yang dicapai dengan penggunaan sumber daya secara
26
efektif dan efisien. Pada umumnya, strategi yang diterapkan untuk
meningkatkan produktivitas, antara lain:
a. Penyempurnaan manajemen, melalui :
1. Peningkatan kemampuan manejerial dalam bidang perencanaan
dan pengambilan keputusan,
2. perbaikan prosedur dan sistem manajemen (termasuk
kemampuan pimpinan dalam merancang dan menggunakan
sistem yang ada).
3. peningkatan "personal and interpersonal skill".
b. Perbaikan manajemen sumber daya manusia, melalui :
1. Peninjauan kembali peraturan kepegawaian,
2. perumusan kembali tata cara dalam meningkatkan motivasi
pegawai,
3. Menyempurnakan penilaian prestasi kerja,
4. Penyempurnaan hubungan antara pegawai dan organisasi kerja.
c. Perbaikan kualitas kerja, melalui :
1. Perbaikan Iingkungan kerja (dalam arti lingkungan fisiknya),
2. Penerapan prinsip-prinsip pengembangan organisasi dalam
praktek kerja dan menciptakan budaya organisasi yang dapat
menaikkan rasa bangga dan rasa memiliki terhadap organisasi
kerjanya.
27
Yulis Rasul (1996) mengatakan bahwa usaha mengatasi rendahnya kualitas
dan produktivitas tenaga kerja dimana perlu ditemukan cara-cara yang dapat
meningkatkan produktivitas tenaga kerja yaitu dengan memberikan
penggajian yang baik, pendidikan, peningkatan partisipasi karyawan,
perbaikan komunikasi dan perbaikan kondisi kerja.
Jadi upaya peningkatan produktivitas kerja harus dilaksanakan perusahaan
secara bertahap dan berkesinambungan. Upaya ini merupakan perjalanan
yang panjang tahap akhir yang harus terus berlangsung secara konsisten
sepanjang hidup perusahaan. Keberhasilan dari pelaksanaan program
.peningkatan produktivitas kerja pada akhirnya terpulang pada kemauan dan
kemampuan serta kesediaan untuk melaksanakan dengan penuh dedikasi,
konsisten, semangat dan kekompakan.
2.2 Sikap Karyawan
2.2.1 Pengertian sikap
Sikap mempunyai peranan penting karena apabila sudah terbentuk pada diri
seseorang, maka sikap tersebut akan dapat menentukan bagaimana
seseorang berperilaku terhadap objeknya. Sikap manusia, atau untuk
singkatnya kita sebut sikap, telah didefinisikan dalam berbagai versi oleh para
ahli. Berkowitz bahkan menemukan adanya lebih dari tiga puluh definisi sikap
28
(Berkowitz, 1972). Puluhan definisi dan pengertian itu pada umumnya dapat
dimaksukkan ke dalam salah-satu diantara tiga kerangka pemikiran
(Saifuddin Azwar, 2003).
Pertama adalah kerangka pemikiran yang diwakili oleh para ahli psikologi
Louis Thurston, dkk (2003) yang menyatakan bahwa sikap adalah bentuk
evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah
perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak
mendukung atau tidak memihak (unfaforable) pada objek tersebut. Secara
lebih spesifik, Thurstone menformulasikan sikap sebagai derajat afek positif
.atau negatif terhadap suatu objek psikologis (Saifuddin Azwar, 2003).
Kelompok pemikiran yang kedua diwakili oleh Bogardus, dkk (2003).
Menurut kelompok pemikiran ini sikap merupakan semacam kesiapan untuk
bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara terlentu. Dapat dikatakan
bahwa kesiapan yang dimaksud merupakan kecenderungan potensial untuk
bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu
stimulus yang menghendaki adanya respons(Saifuddin Azwar, 2003).
Dengan kata lain sikap adalah suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan
antisipasif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau
respons terhadap stimuli sosial yang telah dikondisikan (karlini kartono,
1994).
29
Kelompok pemikiran yang ketiga adalah kelompok yang berorientasi pada
skema triadik (triadik scheme). Menurut kerangka pemikiran ini suatu sikap
merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang
saling berinteraksi dalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap
suatu objek. Secord dan Backman (1964), misalnya , mendefinisikan sikap
sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi),
dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu objek di
lingkungan sekitar.
Menurut Mann (1969) sikap terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut:
1. Afektif
Komponen afektif merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan
menyangkut masalah emosi. Aspek emosial inilah yang biasanya berakar
paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling
bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin akan mengubah
sikap seseorang.
2. Kognitif
Komponen kognitif beris kepercayaan (nilai dan pengalaman dasar),
persepsi dan stereotip yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Seringkali
komponen kognitif ini dapat disamakan dengan pandangan (opini),
terutama apabila menyangkut masalah isyu atau problem yang
kontroversial.
30
3. Konatif
Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu
yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang
dihadapi.
Ketiga komponen sikap yang telah disebutkan diatas merupakan suatu
kesatuan yang akan dimunculkan berkaitan dengan adanya rangsangan yang
diterima individu. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa kepercayaan dan
perasaan banyak mempengaruhi perilaku. Kecenderungan berperilaku
secara konsisten, selaras dengan kepercayaan dan perasaan ini membentuk
sikap individual, karena itu adalah logis untuk mengharapkan bahwa sikap
.seseorang akan dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku terhadap objek
(Saifuddin Az),var, 2003).
Tabel2.1
Variabelindependen yang
dapat diukur
Variableintervening
Variabledipenden yangdapat diukur
STIMULI(individu,situasi,sosial,kelompoksosial,objeklainnya
isyu
dansikap
Respon syaratsimpatikPernyataan lisantentang afek
31
Berdasarkan uraian definisi sikap diatas, maka definisi sikap yang digunakan
pada penelitian ini adalah definisi sikap dari kelompok pemikiran ketiga. Sikap
merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang
saling berinteraksi dalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap
suatu objek.
2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Saifuddin Azwar (2003),
yaitu:
1. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi merupakan sesuatu yang telah dan sedang di
alami oleh suatu individu. Untuk dapat menjadi dasar pembentukan
sikap, pengalaman pribadi harus mempunyai kesan yang kuat. Karena
itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi
tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.
2. Pengaruh kebudayaan
Pola sikap dan perilaku tertentu dikarenakan kita mendapat
reinforcement (penguatan/ganjaran) dari masyarakat untuk sikap dan
perilaku tersebut. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota
masyarakatnya, karena kebudayaan pulalah yang memberi corak
pengalaman individu-individu yang menjadi anggota kelompok
masyarakat asuhannya.
33
Suatu bentuk sikap merupakan pernyatan yang didasari oleh emosi
yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan
bentuk mekanisme pertahanan ego.
Menurut Tollman, (dalam Saifuddin Azwar, 2003) proses terbentuknya sikap
manusia melalui kepercayaan (belief), manusia belajar akan sesuatu harapan
atau ekspansi yaitu rasa percaya bahwa suatu respon perilaku akan
merilbawa kepada suatu peristiwa atau hal tertentu. Peristiwa tersebut akan
memiliki nilai positif apabila sesuai dengan harapan atau dalam istilah Tolman
adalah konfirmasi, dan akan bernilai negatif apabila tidak sesuai dengan
harapan atau tidak terjadi konfirmasi. Konfirmasi akan memperkuat rasa
.percaya manusia bahwa suatu respon memang akan membawa kepada hal
tertentu (kognisi). Jadi, manusia belajar untuk mengulang perilaku yang
memiliki nilai positif. Kepercayaan (belief) adalah ekspansi atau harapan yang
selalu mendapat konfirmasi secara konsisten dan dengan dasar kepercayaan
inilah sikap individu dapat terbentuk.
2.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2.3.1 Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Bekerja adalah sesuatu yang manusiawi, bahkan sesungguhnya, bekerja itu
memanusiakan manusia, sehingga seseorang manusia yang tidak bekerja,
sebenarnya menjadi tidak lengkap kemanusiaannya. Tetapi, itu tidak berarti,
34
bahwa seseorang manusia yang kodratnya memang memerlukan bekerja,
lantas boleh diperlakukan sekehendaknya sendiri oleh pihak-pihak yang bisa
menyediakan lapangan kerja. Pihak-pihak pemberi kerja pun berkewajiban
menghormati harkat dan martabat para pekerjanya sebagai manusia. Dan ini
berarti, memberinya imbalan yang sesuai dengan kemampuan
profesionalnya, dan memperlakukannya secara manusiawi.
Diantara perlakuan yang manusiawi adalah penciptaan Iingkungan kerja dan
pengadaan sarana-sarana kerja yang menjamin keselamatan dan kesehatan
kerja para pekerjanya. Tetapi tersedianya Iingkungan kerja dan sarana
.sarana kerja yang memadai itu harus dibarengi pula dengan kesedian para
pekerja sendiri untuk mematuhi ketentuan-ketentuan kerja yang berlaku,
khususnya ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan penggunaan sarana
sarana kerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup kedua istilah risiko
keselamatan dan risiko kesehatan. Menurut Leon C. Megginson (dalam A.A.
Azwar Prabumangkunegara, 1993) keselamatan kerja menunjukkan kondisi
yang aman dan selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian ditempat
kerja. Resiko keselamatan merupakan aspek-aspek dari Iingkungan kerja
yang dapat menyebabkan kebakaran, luka memar, patah tulang, kerugian
alat tubuh, penglihatan dan pendengaran. Sem"ua itu sering dihubungkan
35
dengan perlengkapan perusahaan atau lingkungan fisik dan mencakup tugas
tugas kerja yang membutuhkan pemeliharaan dan latihan. Sedangkan
kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik,
mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh Iingkungan kerja. Resiko
kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja
melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat
stress emosi atau gangguan fisiko
Departemen tenaga kerja R.1. (dalam Soekotjo, dkk, 2000) melalui Undang
Undang NO.1 Tahun 1970 menyatakan bahwa Keselamatan dan Kesehatan
.Kerja sebagai upaya perlindungan yang ditujukan agar para pekerja dan juga
orang lain yang ada di tempat kerja selalu berada dalam keadaan selamat
dan sehat, dan agar setiap sumber produksi digunakan secara aman dan
efisien. Definisi tempat kerja menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja
adalah tiap ruangan atau lapangan yang terbuka atau tertutup, bergeral< atau
tetap, yang menjadi tempat tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan terdapat sumber bahaya.
Undang-undang ketenagakerjaan NO.13 tahun 2003 pasal 86 tentang
keselamatan dan kesehatan kerja juga menjelaskan bahwa: (1) setiap
pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas
keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, dan perlakuan'yang
36
sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama, (2) untuk
melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja
yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja, (3)
perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Dedi Hamid,
2003).
Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk memberikan
jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para karyawan
dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
.pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan, dan
rehabilitasi.
Keselamatan kerja meliputi perlindungan karyawan dari kecelakaan di tempat
kerja. Sedangkan kesehatan merujuk kepada kebebasan karyawan dari
penyakit fisik maupun mental (Mondy dan Noe, 2002). Payaman J.
Simanjuntak (1994) memberikan pengertian keselamatan kerja adalah
kondisi yang bebas dari resiko kecelakaan atau kerusakan dengan resiko
yang relatif sangat kecil di bawah tingkat tertentu.
Berdasarkan uraian dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah usaha perlindungan dari
37
setiap perusahaan bagi keselamatan dan kesehatan karyawannya serta
orang lain yang berada ditempat kerja, dengan upaya untuk menciptakan
lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk kelancaran kinerja dan
produktivitas kerja yang baik.
2.3.2 Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Menurut AA Anwar Prabumangkunegara (1993) tujuan dari penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam perusahaan adalah sebagai berikut
1. Setiap pegawai mendapat jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
baik secara fisik , sosial dan psikologis.
2. Setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya
dan seefektif mungkin.
3. Semua hasil produksi dipelihara keamanannya
4. Adanya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
5. Meningkatkan kegairahan, keserasian kerja dan partisipasi kerja.
6. Terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan
kerja.
7. Setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
Diterbitkannya Undang-undang tentang Keselamatan Kerja, bertujuan agar
setiap tenaga kerja dan orang lain yang berada ditempat kerja terlindungi
38
keselamatan dan kesehatannya. Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja juga telah ditujukan untuk mengidentifikasi kondisi yang tidak aman
(unsafe condition) dan tindakan tidak aman (unsafe act). Tindakan tidak
aman bisa terjadi karena pekerja kurang mengenal bahaya yang berasal dari
pekerjaannya. Menurut Undang-undang, manajemen hanya dapat
mempekerjakan tenaga kerja setelah yakin tenaga kerja tersebut telah
memahami syarat-syarat keselamatan kerja, karena itu manajemen wajib
melakukan pembinaan dan memberikan penjelasan mengenai keselamatan
dan kesehatan kerja (Soekotjo, dkk, 2000).
2.3.3 Aspek-aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Berdasarkan teori "tiga faktor" yang menyebutkan bahwa aspek-aspek
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) «Pandji Anoraga, 2005), antara lain:
1. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja ialah segala sesuatu yang berada disekitar karywan
dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya. Keadaan Iingkungan kerja memberikan
pengarug yang besar terhadap kinerja karyawan. Lingkungan kerja yang
baik dapat mempertinggi efisien dan efektifitas kerja. Faktor-faktor
keadaan lingkungan kerja yang penting untuk diperhatikan antara lain:
a. Penerangan yang baik memungkinkan pekerja melihat objek yang
dikerjakannya dengan jelas dan cepal. Penerangan yang tidak
39
sempurna, sehingga gelap atau dapat membuat silau, yang
berpengaruh negatif terhadap ketrampilan kerja. Warna ruang kantor
yang serasi dapat meningkatkan produksi dan semangat kerja (AA
Anwar, 1993).
b. Suhu dan sirkulasi udara yang tidak sempurna, sehingga ruangan
kerja berdebu dan lembab. Temperatur dan kelembaban yang terlalu
panas atau terlalu dingin dapat mempengaruhi kondisi fisik,
semangat kerja dan emosi karyawan.
c. Kebisingan merupakan bunyi-bunyi yang tidak dikehendaki dan
mengganggu serla dapat merusak pendengaran dan penggunaan
musik di tempat kerja pada waktu-waktu terlentu dapat menciptakan
suasana kerja yang lebih serasi.
d. Ketentuan-ketentuan kerja yang sering dilanggar, seperli fasilitas
umum didalam perusahaan yang tidak terpelihara, contohnya we
yang tidak dibersihkan, lantai licin dan kotor yang memungkinkan
orang tergelincir, tempat pembuangan sisa-sisa bahan pembuangan
yang tidak sempurna, cara penempatan mesin dan bahan baku yang
tidak tepat, jalur lalu lintas digunakan untuk menempatkan bahan
bahan baku, dan ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.
2. Mesin dan alat-alat kerja
40
Kondisi mesin dan peralatan kerja dapat berpengaruh baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap kemungkinan timbulnya
kasus kecelakaan kerja. Peralatan dan mesin kerja yang tidak
ergonomis dapat cepat menimbulkan kelelahan bagi karyawan.
Peralatan yang baik adalah yang senantiasa siap dipergunakan oleh
karyawan. Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (1993) kesalahan
. dapat terletak pada mesin yang letaknya salah, tidak dilengkapi dengan
alat pelindung, dan alat-alat kerja yang telah rusak atau terlalu tua dan
alat-alat perlindungan perseorangan telah rusak.
3. Manusia
Dibawah ini merupakan kesalahan-kesalahan manusia yang dapat
menimbulkan kecelakaan, meliputi:
a. Sikap yang tidak wajar, seperti sembrono, tidak mengindahkan
instruksi, lalai, melamun, tidak memakai alat pelindung diri, tidak
kooperatif serta tidak sabar.
b. Kondisi fisik yang kurang sehat cenderung mengakibatkan
menurunnya produktivitas kerja, cepat mengalami kelelahan dan
kurang konsentrasi. Kuang sehat secara fisik maupun psikis,
seperti cacat badan, tuli, kurang penglihatan, reaksi yang lamban
dan kekuatan fisik umum yang kurang, emosi yang tidak stabil,
kepribadian yan rapuh, cara berpikir serta motivasi kerja yang
41
rendah memberikan peluang yang lebih besar pada terjadinya
kecelakaan kerja.
c. Kurangnya kecakapan dalam mengerjakan suatu pekerjaan, dapat
dikarenakan belum cukup latihan, salah mengerti instruksi, tidak
mendapat pelajaran terlebih dahulu mengenai suatu pekerjaan,
serta merasa asing dalam pekerjaan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa aspek-aspek
Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3), yaitu Iingkungan kerja, mesin dan
alat kerja, serta manusia.
2.3.4 Penyebab kecelakaan dalam kerja
Secara terperinci, pada sekitar tahun 1930, H. W.Heinrich menyebutkan suatu
rangkaian faktor penyebab kecelakaan yang berkaitan satu dengan yang
lainnya. Teori yang dikenal sebagai teori domino ini menganggap faktor asal
usul seseorang dan Iingkungan sosialnya akan mempengaruhi sikap serta
perilaku dalam melakukan pekerjaan, sehingga mengakibatkan seseorang
cenderung untuk bekerja ceroboh, tidak berhati-hati dan menjurus kearah
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam bekerja.
Kondisi demikian ditambah faktor lainnya seperti bahaya Iingkungan kerja
dan peralatan mekanik, mengakibatkan suatu kecelakaan kerja beserta
42
seluruh akibatnya. Teori tersebut sekaligus memperluas prinsip penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja, bahkan upaya yang perlu dilakukan tidak
sekedar memperbaiki suatu "unsafe condition", melainkan juga mengoreksi
tindakan manusia yang berbahaya (unsafe action).
2.3.5 Usaha-usaha dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan
kerja (K3)
Usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk meningkatkan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (Mutiara, 2002) guna mengurangi kecelakaan kerja yang
diakibatkan oleh kecenderungan karyawan untuk berperilaku dan bersikap
yang tidak diinginkan (ubsafe act), adalah sebagai berikut:
a. Seleksi dan alat yang lain
b. Penyebaran poster dan propaganda
c. Pelatihan keselamatan
d. Program insentif dan program penguatan yang positif
e. Komitmen manajer puncak
f. Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
g. Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
h. Melakukan pengawasan terhadap Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
i. Memonitor pekerjaan-pekerjaan yang sangat berat (overload).
43
4.3 Pengertian Sikap Terhadap Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3)
Suatu sikap yang muncul pada setiap manusia timbul dari adanya interaksi
manusia dengan objek tertentu. Interaksi tersebut membentuk pola sikap
tertentu terhadap objek psikologis yang dihadapi, sehingga sikap merupakan
hasil belajar yang diperoleh melalui interaksi dengan lingkungan atau
pengalaman, karena itu sikap tidak dapat terlepas dari pengalaman yang
dimiliki seseorang dengan objek lain diluar dirinya . Mann (dalam Saifuddin
Azwar, 1995) berpendapat bahwa sikap terdiri dari tiga komponen, yaitu
perasaan (afektif), kepercayaan (kognitif) dan kecenderungan berperilaku
.(konatif) seseorang berkaitan dengan objek yang dihadapi. Sedangkan
Bogardus (dalam Kartini Kartono, 1994) menyatakan bahwa sikap merupakan
tendensi untuk bereaksi tertentu terhadap faktor-faktor lingkungan, dan bisa
bersifat positif atau negatif. Oi dalam penelitian ini, objek dari sikap adalah
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu usaha dan
keadaan dalam lingkungan atau tempat kerja yang dapat menjamin secara
maksimal kesehatan dan keselamatan personil yang berada di daerah atau
tempat tersebut baik pekerja maupun bukan pekerja perusahaan tersebut.
Pada hakekatnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan
44
upaya mengamankan proses produksi, menjamin agar setiap orang yang
berada di tempat kerja senantiasa dalam kondisi aman, sehat dan selamat.
Penciptaan Iingkungan kerja dan pengadaan sarana-sarana kerja yang
menjamin keselamatan dan kesehatan kerja para pekerjanya. Tetapi
tersedianya lingkungan kerja dan sarana-sarana kerja yang memadai itu
harus dibarengi pula dengan kesedian para pekerja sendiri untuk mematuhi
ketentuan-ketentuan kerja yang berlaku, khususnya ketentuan-ketentuan
yang berkaitan dengan penggunaan sarana-sarana kerja.
Dilanggarnya ketentuan-ketentuan itu dapat menyebabkan pekerja terganggu
kesehatannya atau malah tertimpa kecelakaan, walaupun sarana-sarana
kerja yang disediakan subenarnya sudah memadai. Kalau seseorang juru las
misalnya, tidak mau menggunakan kacamata pelindung yang sudah
disediakan, ia tidak saja dapat terluka matanya, tetapi dapat juga terjadi
kebutaan.
Pada setiap kegiatan, termasuk pula dalam melakukan pekerjaan, resiko
terjadinya kecelakaan selalu ada. Kecelakaan kerja mungkin disebabkan oleh
tindakan yang membahayakan atau akibat keadaan yang berbahaya. Yang
penting diketahui adalah potensi bahaya yang ada pada setiap jenis
45
pekerjaan, kapan potensi bahaya tersebut aktif, bagaimana bentuk dan
sifatnya serta tindakan pencegahan yang harus dilakukan.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sikap karyawan
terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah
kecenderungan untuk memahami, merasakan dan berperilaku sesuai dengan
penerapan kegiatan atau usaha perlindungan yang dilakukan perusahaan
untuk para karyawannya dan orang-orang disekitar tempat kerja dengan
upaya dapat menciptakan kerja aman dan sehat, alat-alat dan mesin yang
terawat serta karyawan yang terlatih agar mencapai tujuan bersama yang
.ditetapkan perusahaan.
2.5 Kerangka Berpikir
Pada umumnya setiap perusahaan selalu ingin meningkatkan produktivitas
kerja untuk menunjukkan bahwa perusahaan tersebut berkembang . Dalam
psikologi, produktivitas menunjukkan tingkah laku sebagai keluaran atau
(output) dari suatu proses berbagai macam komponen kejiwaan yang
melatarbelakanginya (Pandji Anoraga, 2005).
Dalam hubungannya dengan usaha peningkatan produktivitas suatu
perusahaan, salah satu langkah yang dapat ditempuh adalah meningkatkan
46
atau memperbaiki situasi Iingkungan kerja. Hal ini dimaksudkan agar dengan
adanya/tersedianya fasilitas-pasilitas dalam lingkungan perusahaan,
karyawan dapat terpacu untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu
bentuk manajemen suatu perusahaan terhadap karyawannya yang bertujuan
melindungi para pekerjanya agar terhindar daru resiko kecelakaan kerja dan
gangguan kesehatan. Kepercayaan para karyawan terhadap manajemen
yang diterapkan perusahaan berkaitan dengan produktivitas karyawan
terhadap perusahaanya.
Sikap merupakan tendensi untuk bereaksi terentu terhadap faktor-faktor
lingkungan, bisa bersifat positif dan bisa bersifat negatif (Kartini Kartono,
1994). Bila penerapan kerja dan kesehatan kerja dapat memberikan
keamanan, kesehatan, ketenangan, kenyamanan, dan ketentraman maka
akan dinilai positif oleh para karyawannya, sehingga setiap karyawan dapat
memiliki sikap mendukung terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada perusahaan dan sebaliknya sikap tidak mendukung penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dirasakan tidak memberikan perasaan
nyaman, aman, tentram, tenang pada karyawan saat bekerja, sehingga
karyawan mempunyai sikap negatif terhadap penerapan K3. Sikap tidak
mendukung atau negatif muncul karena kurang atau tidak terjaminnya
47
keselamatan dan kesehatan dalam bekerja, yang pada akhirnya akan
tercermin melalui tindakan pemogokan yang menuntut peningkatan
kesejahteraan, unjuk rasa dengan berbagai latar belakang, bolos kerja,
karyawan tidak bergairah dalam bekerja dan turnover.
Sikap individu dapat terbentuk melalui kepercayaan (belief). Kepercayaan
adalah ekspansi bahwa hal-hal tersebut akan memiliki nilai positif bila sesuai
dengan harapah dan akan memiliki nilai negatif apabila tidak sesuai dengan
harapan (Tolman dalam Saifuddin Azwar, 2003). Program K3 yang oleh
karyawan dirasa atau dipandang efektif dan sesuai dengan prosedur dapat
mensejahterakan karyawan sehingga dapat meningkatkan produktivitas
karyawan.
Undang-undang ketenagakerjaan No.13 tahun 2003 pasal 86 tentang
keselamatan dan kesehatan kerja juga menjelaskan bahwa: (1) setiap
pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan
ataskeselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, dan perlakuan
yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama, (2)
untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas
kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja,
(3) perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) dilaksanakan
48
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Dedi Hamid,
2003).
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sikap karyawan
terhadap penerapan program K3 yang dijalankan oleh manajemen
perusahaan dapat mempengaruhi produktivitas karyawan. Sikap yang positif
aka'n terjadi apabila program K3 yang diterapkan dirasakan dapat
memberikan kenyamanan, ketentraman, keamanan dan kesehatan. Program
K3 yang dipandang efektif akan menumbuhkan kepuasan dalam diri
karyawan sehingga dapat dijadiakan alat prediksi terhadap produktivitas kerja
. karyawan.
Penelitian ini bermaksud untuk meneliti hubungan antara sikap karyawan
terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan produktivitas kerja
karyawan, yang akan diuji kebenarannya secara empirik melalui penelitian.
Populasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah karyawan bagian produksi
PT. NUSA TOYOTETSU CORP, Bekasi. Dalam penelitian ini diharapkan
dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap kegunaan program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi suatu perusahaan, sehingga dapat
memberikan motivasi pada perusahaan yang belum menerapkan program K3
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan karyawan.
KERANGKA BERPIKIR
HUBUNGAN ANTARASIKAPKARYAWANTERHADAP PENERAPAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA DENGAN KARYAWAN
II I
SIKAP KARYAWAN III PRODUKTIVITASTHDPK3
IaKARYAWAN
- LINGKUNGAN EFEKTIVITASKERJA
I---
- MESIN&ALAT EFISIENSIKERJA
I---
MANUSIA
49
50
2.6 Hipotesis
Berdasarkan deskripsi teori yang telah dijabarkan diatas, maka dapat
dikemukakan hipotesis atau kesimpulan sementara sebagai berikut :
Ha: Ada hubungan yang signifikan antara sikap karyawan terhadap
penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan
produktivitas kerja pada karyawan bagian produksi
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap karyawan terhadap
penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan
produktivitas kerja pada karyawan bagian produksi
52
adalah data yang dihasilkan dari serangkaian pengukuran atau observasi
yang dinyatakan dengan angka-angka dan kemudian dianalisa dengan uji
statistik (Dajan,1986). Dengan menggunakan data rumus statistik tertentu
dalam menentukan tingkat validitas dan reliabilitas hasil penelitian yang
dilakukan.
Sedangkan metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk
menemukan atau memperolah data yang diperlukan (Suhartono,2002).
Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi korelasional, yaitu
penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan antara
. dukungan sosial dengan kesepian.
3.1.2 Definisi variabel dan operasional variabel
A. Identifikasi variabel-variabel penelitian
Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus
dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel, yang berarti
sesuatu yang mempunyai nilai. Menurut Sevilla (1993) variabel adalah suatu
karakteristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau sifat yang berdiri sendiri.
Kerlinger (1973) menyebutkan variabel sebagai konstruk atau sifat
(properties) yang diteliti (Sevilla, 1993).
53
Variabel ada dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Beberapa
sumber menjelaskan bahwa variabel bebas adalah variabel yang
menimbulkan atau menjadi sebab timbulnya variabel lain. Gay mengatakan
variabel bebas adalah variabel yang dapat dimanipulasi atau variabel yang
tidak dapat dimanipulasi. Sedangkan variabel terikat adalah hasil atau objek
dari studi atau penelitian (Sevilla, 1993).
Adapun variabel yang terlibat dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel
yang termasuk dalam variabel bebas dan variabel terikat :
Variabel bebas : Sikap karyawan terhadap penerapan K3
Variabel terikat : Produktivitas kerja
B. Definisi operasional variabel penelitian
Berdasarkan konsep-konsep teori yang dikemukakan sebelumnya maka
dirumuskan sebuah definisi operasional. Definisi operasional merupakan
suatu petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur. Dengan membaca
definisi operasional dalam penelitian, seorang peneliti akan mengetahui
pengukuran suatu variabel, sehingga dapat diketahui baik dan buruknya
pengukuran tersebut. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian
ini adalah:
54
1. Produktivitas
Yaitu sikap karyawan terhadap kerja yang selalu berusaha untuk
meningkatkan mutu kehidupan menjadi lebih baik, sehingga dapat
mendorong karyawan tersebut untuk terus mengembangkan diri
dan meningkatkan kemampuan kerjanya yang diukur diukur
dengan pengembangan instrumen skala produktivitas karyawan
yang berdasarkan indikator efektivitas dan efisiensi.
2. Sikap Terhadap Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3)
Yaitu kecenderungan berperilaku sesuai dengan penerapan
program perlindungan dari perusahaan yang ditujukan bagi
karyawan dan orang-orang sekitar tempat kerja dengan upaya
menciptakan kerja yang aman dan sehat, alat dan mesin yang
terawat serta karyawan yang terlatih yang diukur dengan skala
sikap terhadap penerapan K3 berdasarkan indikator Iingkungan
kerja, mesin dan alat kerja, serta manusia.
55
3.2 Pengambilan Sampel
3.2.1 Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang
eiri-cirinya akan diduga (Masri Singarimbun, dkk, 1989). Populasi juga
dapat disebut dengan sesuatu yang akan menjadi tempat generalisasi dari
hasil penelitian. Oleh karena itu populasi harus homogen (Sutrisno Hadi :
1993). Populasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah karyawan
bagian produksi pada PT. NUSA TOYOTETSU CORPORATION, Bekasi,
dengan kriteria sebagai berikut :
a. Karyawan tetap pada bagian produksi
b. Pendidikan SMU, STM, atau sederajat.
e. Jenis kelamin pria
d. Usia 20 tahun - 30 tahun
2. Sampel
Sampel adalah kelompok kecil yang akan diamati, sedangkan menurut
Ferguson (1967) sampel adalah beberapa bagian keeil atau euplikan yang
ditarik dari populasi. Proses yang meliputi pengambilan sebagian dari
populasi, melakukan pengamatan pada populasi seeara keseluruhan
disebut sampling (Sevilla, 1993).
56
Adapun yang dijadikan sampel dalam penelitian in! adalah karyawan tetap
pada bagian praduksi PT. TOYOTETSU CORPORATION dengan jumlah
papulasi sebanyak 526 arang, yang terbagi dalam dua departemen.
Pertama, departemen welding yang berjumlah 363 arang dan yang kedua
departemen stamping yang berjumlah 163 arang. Menurut Gay dalam
sevilla (1993) dalam pengambilan sampel dar! papulas! pada penel!tian
deskriptif adalah 10 persen dari jumlah papulasi. Berdasarkan teari
tersebut maka jumlah sampel yang digunakan untuk pengujian validitas
dan reliabilitas skala sikap terhadap penerapan program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) adalah 10 persen dari departemen welding dan 20
persen dari departemen stamping, yang seluruhnya berjumlah 64 orang.
3.2.2 Teknik pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple
random sampling, yaitu sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa
sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel (Masri Singarimbun,
1989). Teknik ini digunakan apabila anggota populasi dianggap homogen dan
dikatakan sederhana (simple) karena pengambilan sampel anggata papulasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
(Sugiyono, 2003). Syarat pengambilan sampel acak sederhana meliputi tahap
sebagai berikut: (1) menetapkan papulasi; (2) daftar semua anggota populasi;
57
(3) memilih sampel melalui prosedur yang sesuai di mana setiap anggota
mempunyai peluang yang sama sebagai sampel penyelidik (Sevilla, 1993).
Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan
menggunakan teknik undian. Fox dalam (1993) menyebutnya sebagai teknik
fishbowl. Prosedur ini dapat dilakukan melalui, pertama menetapkan nomor
nomor pada anggota populasi yang terkumpul dalam daftar sampling.
Kemudian tulis nomor untuk setiap anggota pada potongan kertas kecil, satu
nomor untuk se~iap anggota populasi. Selanjutnya, semua kertas digulung
lalu diletakkan dalam kotak yang cukup besar sehingga gulungan tersebut
dapat bergerak secara bebas pada semua arah. Kemudian potongan kertas
tersebut diambil satu persatu sesuai dengan jumlah yang diinginkan.
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.3.1 Metode dan instrumen penelitian
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan
penelitian adalah dengan menggual<an skala. Skala merupakan alat ukur
untuk mengungkapkan variabel sikap tehadap penerapan program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3) dan variabel produktivitas karyawan.
58
1. Skala sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3)
a. Definisi konseptual
Sikap Terhadap Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Yaitu kecenderungan berperilaku sesuai dengan penerapan
program perlindungan dari perusahaan yang ditujukan bagi karyawan
dan orang-orang sekitar tempat kerja dengan upaya menciptakan kerja
yang aman dan sehat, alat dan mesin yang terawat serta karyawan
yang terlatih.
b. Definisi operasional
Yaitu kecenderungan berperilaku sesuai dengan penerapan program
perlindungan dari perusahaan yang ditujukan bagi karyawan dan
orang-orang sekitar tempat kerja dengan upaya menciptakan kerja
yang aman dan sehat, alat dan mesin yang terawat serta karyawan
yang terlatih yang diukur dengan skala sikap terhadap penerapan K3
berdasarkan indikator lingkungan kerja, mesin dan alat kerja, serta
manusia
c. Kisi-kisi sikap karyawan terhadap penerapan program K3 yang telah
disusun berdasarkan konsepsi teori yang melandasinya, sebagaimana
disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel3.1Kisi-kisi Instrumen sikap karvawan terhadap penerapan program K3
NOMOR ITEM LNO FAKTOR INDIKATOR Fav Unfav
1 Lingkunga a. Penerangan 3,4,8,10,11,
n kerjadan penataan 13,15,17,19ruang
b. Suhu dan 1,2,5,6,7,9,1 ,20,21,22,2
sirkulasi 2,14,16,18,3 3,24,25,26, 36udara 0,31,32,33,3 27,28,29c. Kebisingan
d. Ketentuan- 4,35,36
ketentuankeria.
2 Mesin dan a. Peletakan 37,38,39,42, 40,41,44,47
alat kerjamesin 43,45,46,49, ,48,51,53,5
b. Perawatanmesin 50,62,65,66, 4,58,65,66,
c. Alat 67,69,60,61, 67,68,74,75 42pelindung
62,63,64,69, ,76,77,78
70,71,72,73
3 Manusia a. Sikap kerja 79,80,81,82, 84,85,88,89b. Kesehatan 83,86,87,91, ,90,94,95,9c. Keahlian dan
pengetahuan 92,93,96,97, 8,100,101,1
K3 99,112,113, 02,103,104,d. Pelatihan K3 114,115,116 105,106,10 50
,117,118,11 7,108,109,1
9,120,121,1 10,111,112
22,123,124,
125,126,127
,128
TOTAL 64 64 128
59
60
d. Kalibrasi Instrumen Penelitian
Skala ini kemudian diujikan kepada 35 karyawan bagian produksi PT.
TOYOTETSU CORP. Bekasi. Dari data yang masuk dilakukan uji
validitas dan reliabilitas untuk menentukan item-item yang valid dan
reliabel sehingga dapat digunakan dalam penelitian. Skala ini disusun
menggunakan skala model Iikert yang terdiri dari 128 pernyataan
tentang sikap karyawan terhadap penerapan program K3 dengan 64
pernyataan favorabel dan 64 pernyataan unfavorabel.
2. Skala produktivitas karyawan
a. Definisi konseptual
Produktivitas adalah sikap karyawan terhadap kerja yang selalu
berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan menjadi lebih baik,
sehingga dapat mendorong karyawan tersebut untuk terus
mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerjanya secara
efektif dan efisien.
b. Definisi operasional
Yaitu sikap karyawan terhadap kerja yang selalu berusaha untuk
meningkatkan mutu kehidupan menjadi lebih baik, sehingga dapat
mendorong karyawan tersebut untuk terus mengembangkan diri dan
meningkatkan kemampuan kerjanya yang diukur diukur dengan
61
pengembangan instrumen skala produktivitas karyawan yang
berdasarkan indikator efektivitas dan efisiensi.
c. Kisi-kisi skala produktivitas
Kisi-kisi produktivitas karyawan yang telah disusun berdasarkan
konsepsi teori yang melandasinya, sebagaimana disajikan pada tabel
di bawah ini :
Tabel3.2Kisi-kisi Instrumen Skala Produktivitas Karyawan
.
NOMOR ITEM
NO FAKTOR INDIKATOR Fav Unfav L
1 Efektivitas a. Memiliki pemahamanyang baik terhadappekerjaan.
b. Selalu meneari 5,6,7,8 1,2,3,4gagasan eara ,9,11,1 ,10,20,penyelesaian tugasdengan baik. 2,13,1 21,22, 25
e. Menggunakan4,15,1 23,24,sumber daya sesuai
dengan ketentuan 6,17,1 25,(prosedur).
8,19,d. Tepatdalammenggunakanperalatan kerja sesuaidengan fungsinya.
2 Efisiensi a. Mempedulikanmasalah pemborosandalam penggunaansumber daya. 26,27, 30,31,
b. Mau melakukan28,29, 32,33,penghematan dalam
penggunaan sumber 34,35, 39,40, 25daya. 36,37, 41,44,e. Menggunakan waktudengan sebaik- 38,42, 45,47baiknya. 43,46,d. Memelihara peralatankantor/barang dengan 48,49,teratur dan sesuai
50tempatnya.
TOTAL 29 21 50--
62
63
d. Kalibrasi Instrumen penelitian
Skala ini kemudian diujikan kepada 35 karyawan bagian produksi PT.
TOYOTETSU CORP. Bekasi. Dari data yang masuk dilakukan uji
validitas dan reliabilitas untuk menentukan item-item yang valid dan
reliabel sehingga dapat digunakan dalam penelitian. Skala ini disusun
menggunakan skala modellikert yang terdiri dari 50 pernyataan
tentang produktivitas karyawan dengan 25 pernyataan favorabel dan
25 pernyataan unfavorabel.
Skala sikap karyawan terhadap penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
.dan skala produktivitas karyawan disusun berdasarkan skala model Likert
dengan modifikasi 4 kategori jawaban, yaitu sangat setuju (8S), setuju (S),
tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Masing-masing kategori ini
memiliki nHai tertentu yang tertera dalam tabel berikut:
Tabel3.3Nilai kategori dalam tiap jawaban
Pernyataan 5T5 T5 5 55
Favorabel 1 2 3 4
Unfaforabel 4 3 2 1
Alasan menggunakan skala model Likert modifikasi dengan menggunakan
empat alternatif jawaban dengan tidak menggunakan alternatif jawaban ragu-
ragu (R) adalah:
64
a. Adanya kategori indecided yaitu mempunyai arti ganda atau bisa juga
netral atau ragu-ragu.
b. Menimbulkan kecenderungan untuk menjawab di tengah atau "central
tendency effect".
c. Maksud jawaban dengan empat kategori untuk melihat kecenderungan
pendapat kearah tidak sesuai sehingga tidak dapat mengurangi data
. penelitian yang hilang.
Pernyataan dalam angket ini terdiri dari dua macam, yaitu pernyataan yang
mendukung (favorable) dan pernyataan yang tidak mendukung (unfavorable).
3.3.2 Metode analisis instrumen
Dalam penelitian yang ilmiah, untuk mengungkapkan aspek-aspek I variabel
variabel yang ingin diteliti, diperlukan alat ukur yang reliable dan valid, agar
hasil dari penelitian ini tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda
dengan yang sebenarnya.
Sentuk penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu untuk melihat
hubungan antara dua variabel, yaitu sikap karyawan terhadap K3 dengan
produktivitas karyawan. Hubungan antar variabel dinyatakan dalam bentuk
koefisien korelasi. Perhitungan statistik yang digunakan untuk melihat
validitas dan reliabilitas skala adalah sebagai berikut :
65
1. Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen, suatu instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat
(Arikunto, 2002).
Dalam penelitian ini teknik uji validitas menggunakan rumus perhitungan
statistik korelasi dengan menggunakan rumus perhitungan statistik
korelasi dengan menggunakan korelasi person product moment, dengan
rumus sebagai berikut :
Keterangan :N = Jumlah SubjekX = Skor Subjek pada itemY = Skor Total subjek pada skalarxy = Korelasi antara skor subyek pada item dan skor total subjek
Perhitungan validasi skala penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer
program SPSS Versi 11.5 for windows. Untuk menentukan taraf signifikansi
kaidah yang dipakai adalah taraf signifikansi 0,05.
66
d. Uji validitas skala sikap karyawan terhadap k3
Berdasarkan hasil uji coba terhadap 128 item dalam instrumen ini, maka
terdapat 57 item yang valid baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf
signifikansi 1%. Sedangkan, 71 item lainnya tidak valid. Semua item yang
valid tersebut digunakan sebagai alat ukur penelitian dengan karena antara
item-item favorable dan unfavorable diperoleh jumlah yang hampir sama.
Adapun nomor-nomor item valid yang digunakan yaitu :
16,19,24,25,30,31,35,37,40,41,51 ,53,54,55,69,60,61 ,62,63,64,65,66,67,68,7
0,71,72,73,74,76,77,78,87,88,92,93,94,95,96,98,100,101,102,103,104,106,1
07,108,110,111,115,116,117,121,122,123,128. Berikut ini adalah blue print
revisi skala sikap karyawan terhadap K3.
67
Tabel3.4Revisi blue print skala sikap karyawan terhadap K3
NOMOR ITEM 2:NO FAKTOR INDIKATOR Fav Unfav
1 Lingkungan a. Penerangan dan
kerja penataan ruang
b. Suhu dan sirkulasi
udara 1,5,6,7, 2,3,4 7
c. Kebisingan
d. Ketentuan-
ketentuan kerja.
2 Mesin dan a. Peletakan mesin 9,10,11,12,13, 8,14,15,16,17
alat kerja b. Perawatan mesin 21,22,23,24,2 ,18,19,20,
c. Alat pelindung 9,30,31,32 25,26,27,28 25
3 Manusia a. Sikap kerja 33,35,36,39,5 34,37,38,40,4
b. Kesehatan 1,52,53,54,55, 1,42,43,44,45
c. Keahlian dan 56,57 ,46,47,48,49, 25
pengetahuan K3 50
d. Pelatihan K3
TOTAL 28 29 57
Uji reliabilitas skala sikap karyawan terhadap K3 dilakukan dengan
menggunakan Alpha Cronbach. Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh
koefisien sebesar 0,958. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen
penelitian ini reliabel untuk digunakan, karena karena menurut kaidah
Guilford suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach lebih
besar dari 0,70.
68
b. Uji Validitas skala produktivitas karyawan
Berdasarkan hasil uji coba terhadap 50 item dalam instrumen ini, maka
terdapat 24 item yang valid baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf
signifikansi 1%. Sedangkan, 26 item lainnya tidak valid. Semua item yang
valid tersebut digunakan sebagai alat ukur penelitian. Adapun nomor-nomor
item valid yang digunakan yaitu :
1,2,3,4,10,16,19,20,21 ,22,24,25,26,32,33,39,40,41 ,42,43,44,45,46,47,.
Berikut ini adalah blue print revisi skala produktivitas karyawan.
69
Tabel3.5Revisi blue print skala produktivitas karyawan
NOMOR ITEM
NO FAKTOR INDIKATOR Fav Unfav L
1 Efektivitas a. Memiliki pemahamanyang baik terhadappekerjaan.
b. Selalu menearigagasan eara 6,7 1,2,3,4,5,8,9,1penyelesaian tugasdengan baik. 0,11,12
e. Menggunakan sumberdaya sesuai denganketentuan (prosedur).
d. Tepatdalam12menggunakan
peralatan kerja sesuaidengan fungsinya.
2 Efisiensi a. Mempedulikanmasalah pemborosandalam penggunaansumber daya.
b. Mau melakukan 13,19,20,23penghematan dalampenggunaan sumber 14,15,16,17,1daya.
8,21,22,24 12e. Menggunakan waktudengan sebaik-baiknya.
d. Memelihara peralatankantor/barang denganteratur dan sesuaitempatnya.
TOTAL 7 18 24
Uji reliabilitas skala produktivitas karyawan dilakukan dengan menggunakan
Alpha Cronbach. Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh koefisien sebesar
70
0,883. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini
reliabel untuk digunakan, karena menurut kaidah Guilford suatu kuesioner
dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,70.
2. Uji reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup
dap!3t dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data,karena
instrumen tersebut sudah baik. Isntrumen yang reliabel mengandung arti
bahwa instrumen tersebut cukup baik, sehingga mampu mengungkap data
yang bisa dipercaya (Arikunto, 2002).
.Dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas teknik alpha cronbach. Data
untuk menghitung koefisien reliabilitas alpha diperoleh melalui penyajian satu
bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada sekelompok responden.
Dengan menyajikan satu kali, maka diharapkan permasalahan yang muncul
pada pendekatan tes ulang dapat dihindari (Azwar, 2003), dengan rurnus
sebagai berikut :
_[ k][ ~::>l]a- -- 1---2 -k-l S
.<
Keterangan :
k = Banyaknya belahan tes
Sj2 = Variansi belahan j ; j = 1,2, ... k
Sx2 = Variansi skor tes
71
Perhitungan reliabilitas dengan menggunakan program komputer SPSS versi
11.5 for windows. Setelah diperoleh hasil perhitungan yang tepat, kemudian
disesuaikan dengan kaidah yang berlaku untuk mengetahui tinggi rendahnya
reliabilitas alat tes tersebut dapat dilihat dalam tabel kaidah reliabilitas berikut
ini:
Tabel3.6Kaidah reliabilitas menurut Guilford
Nilai Status
> 0,90 Sangat reliabel
0,70-0,90 Reliabel
0,40 - 0,70 Cukup reliabel
0,20-0,40 Kurang reliabel
<0,20 Tidak reliabel
3. Korelasi antar faktor
Korelasi antar faktor ini bertujuan untuk menganalisa saling berhubungan
antara antara faktor-faktor dalam tes. Pengujian korelasi antar faktor
dilakukan dengan menghitung korelasi skor tiap faktor dengan skor total.
Korelasi ini dilakukan dengan rumusan yang sama dengan validitas item yaitu
korelasi Product Moment Pearson. Perhitungan korelasi antar faktor dengan
menggunakan program komputer SPSS versi 11.5 for windows.
72
3.3.3 Metode analisa data
Untuk mengetahui hubungan antara sikap karyawan terhadap penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan Produktivitas Karyawan pada
karyawan bagian produksi PT. TOYOTETSU CORP., dengan menggunakan
anal isis korelasi Spearman-Brown.
r . = 2('i,)~, 1+'i.2
Setelah proses dilakukan, selanjutnya menentukan taraf signifikansi yaitu
0,05. Apabila (r) yang diperoleh dari hasil anal isis terhadap korelasi lebih kecil
.dari taraf signifikansi yang ditentukan. maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan
menerima hipotesis alternatif (Ha), yang artinya ada hubungan antara
variabel X dengan variabel Y. Sebaliknya apabila (r) yang diperoleh lebih
besar dari taraf signifikansi yang ditentukan, maka hipotesis nol (Ho) diterima
dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak, berarti tidak ada hubungan antara
variabel X dengan Y.
Dalam menganalisis data pada penelitian ini menggunakan program
komputer SPSS versi 11.5 for Windows.
73
3.4 Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
a. Dimulai dengan perumusan masalah
b. Menentukan variabel yang akan diteliti
c. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan
landasan teoritis yang tepat mengenai variabel penelitian
d. Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang akan
digunakan dalam penelitian ini yaitu :
• Skala sikap karyawan terhadap K3
• Skala produktivitas karyawan
74
2. Tahap pengambilan data
a. Menentukan sampel penelitian
b. Memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan meminta
kesediaan pihak PT.TOYOTETSU CORP. untuk melakukan
penelitian
c. Melakukan pengambilan data kasar subjek
d. Melakukan data dengan memberikan alat ukur yang telah
disiapkan kepada subjek penelitian
3. Tahap pengolahan data
a. Melakukan skoring setiap hasil angket yang telah disi oleh
karyawan bagian produksi, yang menjadi sampel penelitian
b. Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh kemudian
dibuat tabel data
c. Melakukan analisa data menggunakan metode statistik untuk
menguji hipotesis penelitian dan korelasi antar variabel penelitian
d. Melakukan pengkategorian dan penskoran nilai hasil jawaban
e. Melakukan pengkategorian dan penskoran nilai hasil jawaban
responden pada skala dukungan sosial dan kesepian
4. Tahap pembahasan
a. Menginterpretasikan dan membahas hasil analisa statistik
berdasarkan teori
b. Merumuskan keseimpulan hasil penelitian dengan
memperhitungkan data penunjang yang diperoleh
BAB4
PRESENTASI DAN ANALISIS DATA
4.1 Gambaran Umum SUbjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah karyawan bagian produksi PT. TOYOTETSU
CORP., yang berlokasi di Bekasi. Perusahaan ini bergerak dalam bidang
perakitan perlengkapan dan komponen kendaraan bermotor roda empat yang
mempunyai label "TOYOTA". Karyawan tetap bagian produksi pada PT.
TOYOTETSU CORP., berjumlah 526 karyawan yang seluruhnya berjenis
kelamin laki-Iaki. Dalam penelitian ini melibatkan 64 karyawan bagian
produksi sebagai responden, yang diambil dari 10% dari 363 orang pada
departemen welding dan 20 % 163 orang pada departemen stamping. dari
jumlah karyawan.
4.1.1 Gambaran sUbjek berdasarkan usia
Dari 64 responden yang diteliti seluruhnya berada pada rentang usia 20
tahun sampai 30 tahun. Berikut ini tabel distribusi berdasarkan tingkat usia
responden.
75
76
Tabel4.1Distribusi Usia Responden
NO. KATEGORI USIA JUMLAH PERSENTASE
1 20-30 64 100 %
4.1.2 Gambaran subjek berdasarkan tingkat pendidikan
Dari 64 responden yang diteliti, mayoritas pendidikan responden adalah SMU
sebanyak 34 orang (53%), diikuti oleh responden yang memiliki latar
belakang pendidikan STM sebanyak 19 orang (30%). Sedangkan, responden
yang berlatar pendidikan SMK lain sebanyak 11 orang (17%). Berikut ini label
distribusi tingkat pendidikan responden.
Tabel4.2Distribusi Tingkat Pendidikan Responden
NO. PENDIDIKAN JUMLAH PERSENTASE
1 STM 19 30%
2 SMU 34 53%
3 SMK 11 17 %
2: 64 100 %
4.1.3 Gambaran sUbjek berdasarkan masa kerja
Masa kerja responden dibagi menjadi 2 (dua) kelompok masa kerja, yaitu :
kelompok yang memiliki masa kerja pada renlang 1-5 tahun berjumlah 32
orang (50%), kelompok yang kedua memiliki masa kerja antara 6-10 tahun
77
berjumlah 32 orang (50%). Berikut ini adalah tabel distribusi masa kerja
responden.
Tabel4.3Distribusi Masa Kerja Responden
MASAKERJA JUMLAH PERSENTASE
1-5 tahun 32 50%
5-10 tahun 32 50%
Total 64 100 %
4.1.4 Gambaran Responden berdasarkan departemen I divisi
Penelitian ini dilaksanakan pada bagian produksi PT. TOYOTETSU CORP.,
yang terdiri dari dua departemen, yaitu Welding Departement dan Stamping
Departement.. Adapun jumlah karyawan pada departemen welding sebanyak
360 orang dan karyawan yang menjadi responden penelitian berjumlah 36
orang (56%). Sedangkan, jumlah karyawan pada departemen Stamping 140
orang dan karyawan yang menjadi responden penelitian berjumlah 24 orang
(44%). Berikut ini adalah tabel distribusi divisi responden.
Tabel4.4Distribusi Departemen Responden
DEPARTEMEN JUMLAH PERSENTASE
Welding 36 56%
Stamping 28 44%
Total 64 100 %
78
4.2 Presentasi dan Analisis Data
4.2.1 Uji persyaratan
Uji persyaratan ini adalah syarat untuk melakukan analisis lebih lanjut dalam
mengolah data. Uji persyaratan yang digunakan di sini adalah uji normalitas
dan uji hipotesis dengan menggunakan SPPS 11.5 for Windows.
1. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang
akan digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Data-data
berskala ordinal sebagai hasil suatu pengukuran pada umumnya mengikuti
asumsi distribusi tidak normal. Namun, tidak mustahil suatu data mengikuti
asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang
diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan.
Dengan demikian, analisis statistik yang pertama kali harus dilakukan dalam
rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji normalitas.
Data yang terdistribusi secara normal maka perhitungan datanya
menggunakan metode statistik parametrik. Sebaliknya data yang tidak
terdistribusi secara normal perhitungan datanya menggunakan metode
statistik non-parametrik.
79
Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji
normalitas Kolmogorov-Smirnov (a). Dalam hal ini yang diperhatikan adalah
tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel (skor yang diobservasi)
dengan distribusi teoretis tertentu (normal, uniform, atau poison). Jadi
hipotesis statistiknya adalah distribusi frekuensi hasil pengamatan
bersesuaian dengan distribusi frekuensi harapan (teoritis) (Tim Penelitian dan
Pengembangan Wahana Komputer, 2006).
Tabel4.5Hasil Uji Normalitas Skala Sikap Karyawan Terhadap K3
Kolmogorov-Smirnov(a)
Statistic df Sig.
k3 .114 64 .037
produktivit.119 64 .025
as
Dari tabel 4.5 di atas diketahui bahwa hasil uji normalitas pada skala sikap
karyawan terhadap K3 diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,037 < taraf
signifikansi 0,05 dan pada skala produktivitas karyawan diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,025 < taraf signifikansi 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa kedua data tersebut berdistribusi tidak normal. Sehingga
analisa statistiknya menggunakan statistik non parametrik.
2. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji normalitas yang menjelaskan bahwa kedua data
tersebut tidak normal maka untuk uji hipotesis dilakukan dengan
menggunakan statistik nonparametrik dengan uji korelasi Spearman-
Brown, yaitu dengan cara mengkorelasikan jumlah skor variabel sikap
karyawan terhadap K3 dengan variabel produktivitas karyawan.
Adapun hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini :
Tabel4.6Hasil Uji Korelasi
Std.Mean Deviation N
k3 180.10916.85335 64
4produktivitas 74.7656 8.48854 64
80
I I k3 ProduktivitasSpearman's k3 Correlation
1.000 .819(**)rho Coefficient
Sig. (2-tailed) .000N 64 64
produktivitas Correlation.819(**) 1.000
CoefficientSig. (2-tailed) .000N 64 64
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat, hasil korelasi spearman-brown
menunjukkan indeks korelasi sebesar 0,819 pada taraf signifikan 0,05.
Artinya ada hubungan yang signifikan antara sikap karyawan terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan produktivitas karyawan.
4.2.2 Korelasi antar faktor
Berdasarkan perhitungan korelasi antar faktor dengan menggunakan
program komputer SPSS versi 11.5 for windows, diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel4.7
Analisis antar faktor skala sikap karyawan terhadap K3
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation Nlingkungan kerja 22.4844 2.35023 64mesin dan alat kerja 79.3281 7.43021 64menusia 78.2969 8.54620 64
Correlations
lingkungan mesin dankerja alat keria menusia
lingkungan kerja Pearson Correlation 1 .583* .565**Sig. (2-tailed) .000 .000N 64 64 64
mesin dan alat kerja Pearson Correlation .583* 1 .844**Sig. (2-tailed) .000 .000N 64 64 64
menusia Pearson Correlation .565*' .844* 1Sig. (2-tailed) .000 000N 64 64 64
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 4.7 di atas aspek yang mempunyai nilai terendah pada
skala sikap karyawan terhadap K3 adalah aspek lingkungan kerja dengan
nilai mean 22,4844. untuk aspek mesin dan alat kerja diperoleh hasil mean
81
82
79,3281 dan aspek manusia diperoleh nilai mean sebesar 78,2969. meskipun
demikian tiap-tiap aspek mempunyai korelasi yang sangat signifikan.
Tabel4.8
Analisis antar faktor skala produktivitas karyawan
Descriptive Statistics
Mean 8td. Deviation Nefeklivitas 37.2656 4.61276 64efisien 37.5000 4.42934 64
Correlations
efektivitas efisienefeklivitas Pearson Correiation 1 .763"
8ig. (2-tailed) .000N 64 64
efisien Pearson Correlation .763* 18ig. (2-tailed) .000N 64 64
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 4.8 di atas kedua aspek dari produktivitas mempunyai nilai
mean hampir sama yaitu, untuk aspek efektivitas diperoleh nilai mean
sebesar 37,2656 dan aspek efisiensi diperoleh nilai mean sebesar 37,5000.
Kedua aspek tersebut mempunyai korelasi yang sangat signifikan.
I
\ 1J1~ ~'jl~'i\if '.:!.~_~.'::'..' _ .
83
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan teknik uji korelasi
Spearman-Brown dan diolah dengan menggunakan bantuan program
komputer SPSS versi 11.5 diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel4.9Statistik Deskriptif
Variabel N Mean SD Var Range Max Min
Sikap karyawan 64 180,11 16,85 284,0 76 212 136terhadap K3 4
Produktivitas 64 74,76 8,49 72,06 41 96 55karyawan
Dari tabel 4.7 di atas, dapat diketahui bahwa mean dari variabel Sikap
karyawan terhadap K3 adalah 180,11 dengan standar deviasi sebesar 16,85.
Sedangkan, mean dari variabel produktivitas karyawan adalah 74,76 dengan
standar deviasi sebesar 8,49.
Tabe14.10Nilai Koefisien Korelasi
Variabel N r hitung Tarafsignifikansi
Sikap karyawan terhadap K3 64
0.819 0,05%Produktivitas karyawan 64
84
Dari tabel4,8 nilai koefisien korelasi diperoleh korelasi sebesar 0,819 pada
level signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi 0,8191ebih linggi
dibandingkan r tabel pada taraf signifikan 0,05,
Dari penjelasan dialas dapal disimpulkan bahwa Ha dilerima dan Ho dilolak
yang artinya ada hubungan yang signifikan anlara sikap karyawan lerhadap
penerapan Keselamalan Dan Kesehalan Kerja (K3) dengan produklivilas
karyawan.
BAB5
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data, diperoleh nilai koefisien sebesar 0.819 yang
signifikan pada level of significancy 0,05. Hal ini menunjukkan ada hubungan
yang signifikan antara sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dengan produktivitas karyawan di PT. TOYOTETSU CORP.
Sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
tinggi (cenderung menyetujui dan merasa perlu adanya K3) dan produktivitas
karyawan juga tinggi (mencapai target perusahaan).
5.2 Diskusi
Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara sikap
karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal
ini sesuai dengan apa yang ungkapkan oleh Suma'mur (1997) bahwa
keselamatan kerja erat berkaitan dengan peningkatan produktivitas.
Keselamatan kerja dapat membantu peningkatan produksi dan produktivitas
atas dasar:
85
86
1. Dengan tingkat keselamatan kerja yang tinggi, kecelakaan-kecelakaan
yang menjadi sebab sakit, cacat dan kematian dapat dikurangi atau
ditekan sekecil-kecilnya, sehingga pembiayaan yang tidak perlu dapat
dihindari.
2. Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan pemeliharaan dan
penggunaan peralatan kerja dan mesin yang produktif dan efisien serta
bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas yang tinggi.
3. Pada berbagai hal, tingkat keselamatan yang tinggi menciptakan
kondisi-kondisi yang mendukung kenyamanan serta kegairahan kerja,
sehingga faktor manusia dapat diserasikan dengan tingkat efisiensi yang
tinggi pula.
4. Praktek keselamatan tidak bisa dipisah-pisahkan dari ketrampilan,
keduanya berjalan sejajar dan merupakan unsur-unsur esensial bagi
kelangsungan proses produksi.
5. Keselamatan kerja yang dilaksanakan sebaik-baiknya dengan partisipasi
pengusaha dan karyawan akan membawa iklim keamanan dan
ketenangan kerja, sehingga sangat membantu bagi pengusaha yang
merupakan landasan kuat bagi terciptanya kelancaran produksi.
Perlindungan tenaga kerja meliputi aspek-aspek yang cukup luas, yaitu
perlindungan keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral kerja yang sesuai
dengan martabat manusia dan moral agama. Perlindungan tersebut
87
bermaksud agar tenaga kerja secara aman melakukan pekerjaannya sehari
hari untuk meningkatkan produksi dan produktivitas nasional.
Departemen tenaga kerja R.1. (dalam Soekoljo, dkk: 2000) melalui Undang
Undang NO.1 Tahun 1970 menyatakan bahwa Keselamatan dan Kesehatan
Kerja sebagai upaya perlindungan yang ditujukan agar para pekerja dan juga
orang lain yang ada di tempat kerja selalu berada dalam keadaan selamat
dan sehat, dan agar setiap sumber produksi digunakan secara aman dan
efisien. Definisi tempat kerja menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja
adalah liap ruangan atau lapangan yang terbuka atau tertutup, bergerak atau
tetap, yang menjadi tempat tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan terdapat sumber bahaya.
Undang-undang ketenagakerjaan NO.13 tahun 2003 pasal 86 tentang
keselamatan dan kesehatan kerja juga menjelaskan bahwa: (1) setiap
pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas
keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, dan perlakuan yang
sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama, (2) untuk
melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja
yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan I<erja, (3)
perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Dedi Hamid,
2003).
88
Tarwaka (1992) menjelaskan bahwa di tempat kerja, terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi lingkungan kerja seperti; faktor fisik, faktor kimia, faktor
biologis dan faktor psikologis. Semua faktor tersebut dapat menimbulkan
gangguan terhadap suasana kerja dan berpengaruh terhadap keselamatan
dan kesehatan kerja para karyawan.
Menurut Manuaba dalam Tarwaka (1992) bahwa Iingkungan kerja yang
nyaman sangat dibutuhkan oleh para pekerja untuk dapat bekerja secara
optimal dan produktif. Oleh karena itu lingkungan kerja harus ditangani atau
didesain sedemikian rupa sehingga menjadi kondusif terhadap pekerja untuk
melaksanakan kegiatan dalam suasana yang aman dan nyaman.
Meskipun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif
antara sikap karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) dengan produktivitas, hal ini tidak mutlak bahwa tingginya
produktivitas karyawan hanya dipengaruhi oleh K3. Banyak faktor yang dapat
mempengaruhi tinggi rendahnya produktivitas kerja.
Soedirman dan Tarwaka merinci faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
produktivitas kerja secara umum (Tarwaka, dkk, 2004). Pertama, Motivasi
merupakan kekuatan atau motor pendorong kegiatan seseorang kearah
89
tujuan tertentu dan melibatkan segala kemampuan yang dimiliki untuk
mencapainya. Kedua, disiplin, yang merupakan sikap mental yang tercermin
dalam perbuatan tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa
kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma, dan
kaidah yang berlaku. Ketiga, etos kerja, yang merupakan salah satu faktor
penentu produktiviyas, karena etos kerja merupakan pandangan untuk
menilai sejauhmana kita melakukan suatu pekerjaan dan terus berupaya
untuk mencapai hasil yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan.
Keempat, keterampilan, faktor ketrampilan baik ketrampilan teknis maupun
manajerial sangat menentukan tingkat pencapaian produktivitas. Dengan
demikian setiap individu selalu dituntut untuk terampil dalam penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terutama dalam perubahab
teknologi mutakhir. Kelima, tingkat pendidikan harus selalu dikembangkan
baik melalui jalur pendidikan formal maupun informal. Karena setiap
penggunaan teknologi hanya akan dapat kita kuasai dengan pengetahuan,
ketrampilan dan kemampuan yang handal.
Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja perlu diingat bahwa faktor
manusia menjadi dasar penentu dalam meningkatkan produktivitas kerja.
Tujuan sebuah program peningkatan produktivitas I<erja harus mencapai
perubahan yang signifikan, yaitu untuk memperoleh perbandingan yang lebih
antara keluaran (output) dan masukan (input).
90
SB.Handayani (2000) mengatakan bahwa hal utama yang perlu dilakukan
dalam upaya peningkatan produktivitas kerja ini adalah mengatasi sikap
"tidak peduli" baik manajer maupun karyawan. Mereka sebenarnya sama
sama memiliki kepentingan dalam meningkatkan produktivitas kerja, oleh
karena itu mereka perlu komitmen bersama terhadap peningkatan
produktivitas kerja. Dalam meningkatkan produktivitas kerja membutuhkan
tindakan yang memerlukan kekuatan kepemimpinan yang besar dari
manajemen puncak
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat diberikan,
antara lain:
a. Saran Praktis
1. Diharapkan perusahaan dapat mempertahankan program
keselamatan dan kesehatan kerja dengan selalu melakukan
perbaikan manajemen dan pengawasan serta melakukan pelatihan
pelatihan tentang K3 guna meningkatkan produktivitas kerja
karyawan.
91
2. Selalu menciptakan kondisi-kondisi yang dapat menciptakan
kenyamanan serta kegairahan kerja, sehingga faktor manusia dapat
diserasikan dengan tingkat efisiensi yang tinggi pula.
3. Penerapan teknologi tinggi dan penggunaan bahan dan peralatan
yang beraneka ragam dan kompleks, harus diikuti oleh kesiapan
SDM-nya, sehingga terjadinya musibah seperti, kecelakaan,
kebakaran, peledakan, pencemaran Iingkungan dan timbulnya
penyakit akibat kerja dapat dihindari.
4. Perusahaan selalu memperhatikan karyawannya, karena karyawan
merupakan titik sentral dari produktivitas karyawan. Dengan
demikian, setiap kebolehan, kemampuan dan keterbatasan yang
dimiliki haruslah selalu diperhitungkan untuk selanjutnya
diberdayagunakan dalam setiap aktivitas pembangunan sehingga
daripadanya diperoleh produktivitas yang setinggi-tingginya.
b. Saran teoritis
Untuk mendapatkan hasH yang lebih mendalam dan jelas diharapkan
selanjutnya dapat dHakukan penelitian secara eksperimen. Dengan
demikian dari hasil penelitian tersebut dapat membuktikan I<ebenaran
bahwa tingkat produktivitas karyawan dipengaruhi dengan sikap karyawan
terhadap penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
DAFTAR PUSTAKABahan bacaan
Anoraga, Panji. (1998). Psikologi tndustri dan Sosia!. Jakarta: Rineka Cipta
----------. (1995). Psikotogi tndustri dan Sosia!. Jakarta: Pustaka Jaya.
--------------. (2005). Psikotogi Kerja. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. (2003). Sikap Manusia : Teori dan pengukurannya (edisi-2).Yogyakarta: Pustaka Pelajar
------------. (1995). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Sigma Alpha
----------. (1992). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Consuelo G, Sevilla, dkk. (1993). Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta:UI Press
Gaspersz, Vincent. (2002). Manajemen Produktivitas Total. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama
Hadi, Sutrisno. (1998). Metodotogi Research: Jilid 1-4. Yogyakarta : AndiOffset
Hamid, Dedi, DR.H.(2003). UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan. Jakarta:Durat Banagia
J. Simanjuntak, Payaman. (1994). Manajemen Keselamatan Kerja. Jakarta:Himpunan SDM Indonesia
Kartono, Kartini. (1994). Psikologi Sosiat Untuk Manajemen Perusahaan dantndustri. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Kerlinger and friend's. (2002). Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta:Gajah Mada Univercity
Mutiara.S. (2002). Manajemen SOM. Jakarta: Ghalia Indonesia
Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. (1989). Metodologo PenelitianSurvey. Jakarta: LP3ES.
Prabu Mangkunagara, AA Anwar. (2001). Manajemen SOM . Bandung: PT.Remaja Rosdakarya
Soekotjo, J. Syukri. S., Marbun, Djupriadi. (2002). Satu Abad K3 di Indonesia(1900-2000). Jakarta: Dewan K3 Nasional
Soemirat, Juli Siamet. (1994). Kesehatan Lingkungan. Jakarta: UGM Press
Sugiyono. (2003). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabet
Suit, Jusuf dan Almasdi. (1996).Aspek Mental Oalam Manajemen SOM.Jakarta: Ghalia Indonesia.
Suma'mur. (1996). Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: PT.Toko Gunung Agung
-------------. (1997). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan.Jakarta: CV Haji Masagung.
Solichul HA, Tarwaka, dkk. (2004). Ergonomi Untuk Keselamatan danKesehatan Kerja Untuk Produktivitas. Surakarta:UNIBA Press
Triton PB. (2005). Paradigma Baru Manajemen SDM. Yogyakarta: TuguPublisher.
Jurnal
Asnawi, Sahlan. (2002). Hubungan dan Pengaruh Keterlibatan PelaksanaanTugas Dengan Disiplin Terhadap Peraturan K3. PHROENESIS. Vol 4,No7
Okorita, B. Haryanto.R. dan Anita.L. (2001). Hubungan Higiene Perusahaandengan Kesehatan Kerja. Jurnal Psikologi UGM: Vol XXVII, No 2
I Wayan Mudiarta Utama. (1993). Laporan Penelitian: Pengaruh LingkunganKerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada Perusahaan TenunATaM di Kab. Gianyar. Denpasar: Univ. Udayana
Hidayat, MA (1998). Konsep Dasar dan Pengertian Produktivitas: MajalahProduktivitas Edisi Perdana
DEI'ARTEMEN A AUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HlDA YATULLAH JAKARTAFAKULTAS I'SIKOLOGI
JI. !CerUl Mllkti No.5 Circllnden Cil'"tnt Jnlmrln Sclnlnn 15419 Tell'. 7433060 Fax. 74714714
NomoI' : E.Psi./OT.O 1.7/ [oJGIV/2006Lamp.Hal : Izin Penelilian
Kepada Ylh.GM. Human Resources DevelopmentPT. NUSA TOYOTETSU CORP.di
Tempal
Assalulllu'alaikum \1../1'. V/B.
Dcngan Hormat, kami sampaikan bahwa :
Jakarta, 31 Mei 2006
NamaTempai/Tgi LahirAlamat
Rifatil FarihahLamongan , 5 Juni 1981.II. Rawa Bebek Rt. 015/11 Penjaringall .Iakarta Utara
Adalah benar mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif HidayatulJah Jakarta
SemesterNomorPokokTahull AkademikProgram
: VIII1020700259752005/2006
: Strata I (S-I)
Sehllbllngan dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul :'Huhungan Anlnl'a Sikap Buruh Terhadap K3 Dengan ProduktivitasKet'jn !(nrynwnn " mahasiswa terseh"t l11el11crlllkan ijin penclitian di lembagayang Bapak/lhu/Suudara llillipin. Ulell kan.:ll<l ilu kUlni mol'on kesediallllBapaklIbu/Saudnra unluk mencrima mahasiswa tersebul dan meinberikanbantuannya.
Demikian alas perhatian dan bantuan Bapakllbll/Sauclara kami ll~apkan terimakasih.
WaSSalal1111'alaikllm WI'. Wb
A.n. DekanPembantu Dekan
Biclang~:~ami~
/ .-' /c/ '.__ ,
Dra. Zahrotu/j: Nihayah, M.Si24 NIP. 150238773 f
Tembusnn:Dekan Faku1tas Psikologi
A. PENGANTAR
Dengan Hormat,
Salam teriring do'a kami sampaikan semoga Bapakllbu/Sdr selalu dalam
Iindungan Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Rif'atil FarihahSemester : VIII (Delapan)Fakultas : PsikologiUniversitas :Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta. .
Dengan ini bermaksud mengadakan penelitian dengan tema "Hubungan
Antara Sikap Karyawan Terhadap Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja (K3) Dengan Produktivitas Karyawan" dalam rangka menyelesaikan tugas
akhir skripsi. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat dinamika perilaku individu di
tempat kerja dalam upaya pencegahan kecelakaan dan penerapan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) yang mempunyai korelasi signifikan dengan produktivitas
kerja karyawan. Penelitian ini tidak digunakan untuk melihat baik buruknya
pekerjaan Anda, akan tetapi dimaksudkan untuk memberi sumbangan dalam upaya
penerapan program K3 di Industri Organisasi dalam rangka peningkatan
produktivitas kerja.
Pada halaman berikut ini anda akan menjumpai beberapa
pernyataan, di mana pada setiap pernyataan disediakan beberapa kemungkinan
yang dapat anda pilih sebagai jawaban. Saya berharap anda membaca setiap
pernyataan dengan teliti sehingga jawaban yang anda pilh sesuai dengan pemikiran
anda.
Dalam hal ini tak ada jawaban yang benar atau salah. Oleh karena itu saya
mohon Bapakllbu bisa memberikan jawaban secara apa adanya untuk semua
pernyataan yang telah disediakan. Adapun informasi atau data yang anda berikan
akan sangat bermanfaat bagi penelitian ini dan dijamin kerahasiaannya.
Atas kesediaan Bapakllbu/Sdr meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner
ini, saya mengucapkan terima kasih.
Responden Peneliti
B. DATA PRIBADI
1. Nama2. Jenis Kelamin : ( ) Pria (...... ) Wanita3. Usia : Tahun4. Masa Kerja : Tahun Bulan5. Pendidikan Tertinggi ..6. Apakah pernah mengikuti training (Iatihan) yang sesuai dengan pekerjaan
saat ini?(.....) Tidak pernah (.....) Pemah sebanyak ..... kali, yaitu tentang :
a. .. .b .c. .. ..d.
C. INSTRUKSI
Di bawah ini terdapat beberapa pemyataan yang berkenaan dengan "Hubungan
antara Sikap Karyawan Terhadap Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) dengan Produktivitas ke~a Karyawan", jawablah dengan memberi tanda silang
( x ) pada salah satu kolom jawaban di sebelah kanan. Tak ada jawaban yang salah,
semua jawaban benar, karena itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan pemikiran
anda sendiri. Adapun altematif pilihan jawaban itu adalah :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS ; Tidak Setuju
S : Setuju
SS ; Sangat Setuju
Contoh pengisian
No. PERNYATAAN-PERNYATAAN STS TS S SS
01. Saya senang dengan warna ruangankerja saya. X
1. Skala Sikap Karyawan Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
NO PERNYATAAN-PERNYATAAN ALTERNATIFJAWABAN
1 8aya yakin perusahaan telah menyediakan rasilitas 88 8 T8 8T8pembuanQan udara kotor (exhaust).
2 Penerangan yang terdapat di tempat kerja saya tidak 88 8 T8 8T8memadai untuk pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.
3 Pekerjaan 8aya selalu berhadapan dengan debu, gas dan 88 8 T8 ST8bahan-bahan lain vanQ bisa membahavakan kesehatan kerja.
4 8aya merasa bahwa kebersihan, ketertiban dan keteraturan 88 8 T8 8T8tempat keria sava sanaat menaaanaau kelancaran keria.
5 Menurut saya lingkungan kerja saya menentukan kesehatan 88 8 T8 8T8dan keselamatan keria.
6 8aya bekerja dengan penerangan yang baik sehingga dapat 88 8 T8 8T8melihat obiek denQan jelas dan tepal.
7 8aya selalu membuang sisa-sisa bahan produksi pada 88 8 T8 8T8tempat pembuanaan vanQ telah di sediakan.
8 Walaupun tidak menggunakan alat pelindung, saya tidak 88 S T8 8T8merasa khawatir akan keselamatan diri sava.
9 Pengaturan mesin di tempat kerja sudah baik, sehingga 88 8 T8 8T8memudahkan saya dalam bekeria.
10 8aya merasa bertanggung jawab dalam merawat alat kerja 88 S T8 8T8yang digunakan.
11 8aya menilai perusahaan cukup tanggap di dalam 88 8 T8 8TSpenyediaan alat pelinduna.
12 8aya senang dengan penataan mesin dalam ruang kerja S8 8 T8 8T8vana telah sesuai denaan prosedumva.
13 8aya senang dengan diwajibkannya para karyawan untuk 88 8 T8 8T8menaaunakan alat pelinduna pada saat bekeria.
14 8aya tidak senang dengan pengaturan alat kerja di tempat S8 8 T8 8T8sava bekeria.
15 8aya bekerja dengan peralatan dan perlengkapan yang 88 8 T8 8T8kondisinya sudah rusak
16 8aya merasa peralatan dan perlengkapan kerja yang saya S8 8 T8 8T8aunakan kondisinva sanaat tidak lavak untuk dioperasikan.
17 Pekerjaan menuntut saya untuk melakukan gerakan-gerakan 88 8 T8 8T8yang tidak nyaman seperti mengangkat beban atau memutaryang melelahkan.
18 Mesin yang saya gunakan dalam pekerjaan dapat 88 8 T8 8T8menyebabkan kecelakaan kerja.
81'819 Bahan baku dalam pekerjaan saya bisa sangat 88 8 T8membahayakan kesekamatan dan kesehatan pekerja. -
20 8aya rasa peralatan dan perlengkapan yang di gunakan di 88 8 T8 8T8tempat kerja, tidak dapat merinaankan beban pekeria.
21 8aya selalu menggunakan perlengkapan keselamatan dan S8 8 T8 8T8kesehatan kerja untuk menghindari kecelakaan kerja.
22 8aya mengatur tempat kerja yang aman untuk bekerja. 88 8 TS STS
23 8aya selalu memeriksa terlebih dahulu perlengkapan kerja 8S 8 T8 8T8sava.
24 Saya memakai alat pelindung keselamatan setiap bekerja. 88 8 T8 8T8
25 8aya merasa bahwa menggunakan perlengkapan kerja hanya 8S 8 T8 8TSmenambah pekeriaan saja.
26 8aya merasa bahwa menggunakan perlengkapan S8 8 TS 8TSkeselamatan kerja hanya akan mengurangi kenyamanandalam bekerja.
27 Saya merasa bahwa menggunakan perlengkapan S8 8 T8 8T8keselamatan kerja hanya akan menambah penampilanterlihat jelek.
28 Saya tidak perlu menggunakan perlengkapan keselamatan SS 8 T8 ST8keria meskipun banvak orana yang memakainYa.
29 Menurut saya kondisi mesin yang digunakan pada 88 8 T8 8TSperusahaan sava masih sanaat baik.
30 Mesin produksi yang saya gunakan sehari-hari selalu disertai 88 8 TS STSdenQan alat pelindunQ.
31 Perusahaan selalu mengganti peralatan yang tidak layak, S8 8 TS ST8meskipun masih bisa di Qunakan.
32 Menurut saya peletakan mesin produksi yang berurutan akan SS 8 TS ST8memudahkan dalam pekeriaan.
33 8aya merasa nyaman dengan bekerja dengan kindisi fisik SS 8 T8 8TSyanQ sehat.
34 Saya tidak pemah mengikuti instruksi yang di berikan. 8S S TS 8TS
35 Saya selalu mengikuti pelatihan K3. 8S S T8 8T8
36 Kestabilan emosi membuat saya merasa tenang dalam 8S S T8 8TSbekeria.
37 8aya yakin perusahaan ini tidak memperhatikan kesehatan SS 8 T8 STSpara karyawannva.
38 8aya sering tidak melaksanakan hal-hal yang di dapat dar! 8S S T8 8TSpelatihan K3
39 Saya merasa senang dengan keahlian yang saya miliki dalam S8 8 T8 STSbekeria
40 8aya tidak suka cara perusahaan dalam menangani masalah 8S 8 TS ST8kesehatan para karvawan.
41 8aya merasa tidak berhati-hati dalam menyelesaikan tugas. 8S S T8 ST8
42 Saya tidak memahami bagaimana cara kerja yang tepat untuk S8 8 T8 8TSmenyelesaikan pekerjaan saya.
43 Saya hanya menyelesaikan pekerjaan tetapi tidak memahami S8 8 TS 8T8apa yang sesunQguhnya sava keriakan.
44 Pengetahuan saya tentanQ pekeriaan vanQ selama ini sava 88 8 T8 STS
tekuni adalah sangat terbatas.45 Saya tidak menguasai secara baik prosedur pengoperasian SS S TS STS
peralatan kerja yang saya gunakan.46 Saya tidak memperdulikan urutan-urutan pekerjaan. SS S TS STS
47 Saya sering lupa mengerjakan sesuatu yang merupakan SS S TS STSbaaian pentina dari pekeriaan sava.
48 Saya biasa tidak menggunakan perlengkapan keselamatan SS S TS STSkeria saat bekeria.
49 Saya merasa bosan dengan peke8aan yang saya ke8akan SS S TS STSselama ini.
50 Sava merasa tertekan denaan pekeriaan sava. SS S TS STS51 Saya menilai pelatihan keselamatan kerja yang diberikan SS S TS STS
telah meninakatkan kesadaran bekeria secara lebih aman.52 Saya mengetahui apa yang harus saya kerjakan. SS S TS STS53 Saya selalu berhati-hati dalam menyelesaikan tugas. SS S TS STS54 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan karena saya SS S TS STS
memahami tuaas sava.55 Saya dapat mengoperasikan peralatan kerja sesuai dengan SS S TS STS
prosedur vana benar.56 Saya biasa bekerja berdasarkan aturan yang ada. SS S TS STS57 Saya selalu bersungguh-sungguh dalam melakukan SS S TS STS
pekerjaan.
2 Sk I P d k" K. aa ro u t1vltas aryawan1 Saya tidak memahami bagaimana cara kerja yang tepat untuk SS S TS STS
menvelesaikan pekeriaan sava.2 Saya hanya menyelesaikan pekerjaan tetapi tidak memahami SS S TS STS
apa yang sesungguhnva sava keriakan.3 Pengetahuan saya tentang pekerjaan yang selama ini saya SS S TS STS
tekuni adalah sangat terbatas.4 Saya tidak menguasai secara baik prosedur pengoperasian SS S TS STS
peralatan kerja yang saya gunakan.5 Saya kurang mengerti dengan tugas saya, sehingga saya SS S TS STS
serina melakukan kesalahan.6 Saya selalu menggunakan peralatan kerja sesuai dengan SS S TS STS
fungsinya agar hasilnya memuaskan.7 Sava senang melakukan inovasi dalam bekeria. SS S TS STS8 Saya tidak senang menyelesaikan pekerjaan dengan SS S TS ST8
menggunakan peralatan keria.9 Saya tidak pernah menyesuaikan peralatan kerja dengan SS S TS STS
material yang akan sava keriakan.10 Ketika merakit komponen, saya tidak pernah mengikuti SS S T8 STS
prosedur vana ditetapkan.11 Menurut saya, mencoba cara-cara baru dalam menyelesaikan 88 8 TS 8TS
pekerjaan akan memperlambat pekerjaan.12 Saya tidak pernah mengikuti instruksi dalam penggunaan SS S T8 ST8
material.13 Saya selalu menggunakan material sesuai dengan kebutuhan SS 8 TS 8TS
yang telah ditetapkan.14 Saya merasa kurang bisa melakukan penghematan dalam 88 8 TS 8TS
penggunaan material.15 Karena sering salah dalam merakit material sehingga banyak SS S TS 8TS
material vang terbuang percuma.16 8aya selalu tertinggal dengan pekerja lain dalam SS S TS STS
menvelesaikan pekeriaan.17 Saya selalu terlambat dalam menvelesaikan pekeriaan. 88 S T8 STS18 Saya tidak pernah menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan S8 8 TS 8TS
waktu vana telah ditentukan.19 Saya selalu memelihara peralatan kerja agar tidak cepat SS S TS STS
rusak.20 Saya selalu merawat peralatan kerja yang saya gunakan SS S TS ST8
setiap hari.21 Saya tidak pernah memeriksa kondisi mesin yang saya 88 S T8 ST8
pergunakan setiap hari.TS- STS-22 Meskipun peralatan kerja itu saya gunakan setiap hari tetapi SS S
saya tidak pernah memperhatikan kondisinya.23 Agar memudahkan pekerjaan saya, saya selalu meletakkan SS 8 TS STS
peralatan keria sesuai denga tempatnva.24 Saya sering lupa meletakkan peralatan kerja sesuai dengan 8S S TS 8T8
tempatnya.
DATA HASIL TRYOUT SKALA SIKAP TERHADAP K3
INo.Resp 1 2 , 4 6 " 1U 1 '" 13 4 ,. 17 1 '" 2U 2' 22 23 124 2. 26 ,2r 28 2" 130 31 32 331"4 30 30 I ,r 38130 , 4lJ 41 421 1 1 1 1 4 4 4 1 4 I
1 4 1 1 43 , 3 2 2 , 2 , , , 1 4 2 , 3 3 2 4 1 2 , 2 2 2 , , 2 , 3 2 2 4 222 2 2 3
4 4 1
6 3 2 4 1 2 1 2 1 , 2 , 2 1 , , 1 1 4 2 2 1 4 4 2 , 4 2 1 , 4 41 4 4 1 1 4
1 1 4 1 4 19 , 3 3 3 , 2 2 3 " 1 2 3 , , 2 2 3 , 4 , 3 2 , , , 3 3 2 2 3 , 2
4 4 1 1 4 1
12 , 2 3 1 4 2 1 4 2 1 , 2 3 , 2 , 2 3 4 2 2 , 2 , 3 2 4 4 4 4 2 4 4 11
1 4 4 2,. 4 3 2 2 4 3 2 3 , 2 1 3 , , , , 3 , 1 ," 2 4 4 , 4 , 4 1 3 ,
1 1 4 1 1 11 4 1 4 418 , 2 3 2 2 , , , , 3 2 , 3 , 3 2 2 2 , 2 2 2 "
, ,2 "
, 34 1 4
2 2 1 4 2 2 3 , 4 2 2 3 , 3 2 , 4 , 2 3 2 , , 3 2 2 3 ,"4
2 "4 1 1
4 24 3 1 4 3 3 , , , , 4 , 3 2 , 4 4 4 2 4 4, 3 , ,
"1 4 11 2 2 2 2 , , 2 2 ", 1 , 1 1 , , ,
4 4 1 1 11 1 2 2 , 2 3 3 , 2 2 ,
"Fi= ' , 4 2 2 " 2 , 2 , , , , 3 2 , ,
4 4 1 4 , 3 3 2 3 2 3 3 2 , 4 3"4 4 , 3 , , ,
2 ", , 3 , , , 2 , 2 3 , ,
",
"1 4uma 1 1 1 1 1 1 70167 100 110 "
I'" IN -IN I'" - I'" IN - IN IN IN" IN 11\
:: I'" I'" I'" .. I" I" ..I'" IN I" IN - IN III
I'" IN IN IN IN IN IN 1<1\
I'" I'" I'" I'" I'" I'" I~
I'" I'" IN I'" I'" I'" I" 1<1\
I'" I" IN IN I'" IN IN I" .. 1<1\
I'" IN IN I'" IN IN I'" I'" I~
I'" I'" IN IN "I'" I'" IN I~
I'" I'" IN I'" I'" I'" IN -I'" I'" I'" I~
I'" I'" I'" IN I'" I'" I'" .. IN It:>I-
..II{"I'" I'" I'" I"''' I'" I" I'" "I'" I" I'"
I'" I'" I" I'" I'" I'" I" IN Iiil-
I'" IN -I" I'" IN IN 1- .. IN - Iif.
I'" IN IN IN IN IN -IN IN .. - -Ii<I'" I" I'" I'" I'"
..I'" -I" I'" Iif.
l-I'" I'" I'" I'" I" IN lil
I'" IN I'" I'" IN IN I'" IN It'!
IN I'" IN IN I'" I'" IN Ig
IN I'" IN ..I'" IN -- -IRi
IN - IN "I" IN -1- 121
1"'1'" I'" I'" I'" I'" I'" I'" I'" - IIII"''' I" I'" I'" I.. I.. "I'" I'" ..IN ..111
- I'" I'" .. "I'" I'" I'" I'" I'" I" ..181- I"''' I'" I'" I'" I'" I'" I'" I"' .. I~
I"''' I'" I'" I"''' .. I'" I" I'" "I'" .. I'" I'" 181
-1"'1'" I'" I'" IN I" I'" I'" I" I'" I'" IN 181
1"'1'" I'" I'" I'" I'" I'" I" I'" Ie!"I'" I" I'" I'" I'" .. I'" I'" I'" I'" .. I'"
~-..I'" I'" I'" I'" ..I'" I'" I'" I'" I.. I'" IN
I'" I'" I'" I'" I'" .. I'" I'" I" I'"
I'" I'" .. I'" IN .. .. I:.;:IN IN IN IN IN IN 1"'- I;;I'" I'" I'" IN I'" I'" IN leiI'" IN I'" I'" I'" I'" I'" -I" I.. I'" .. .. I'" I.. I" I'" 1- Ia;
I'" .... .. .. 1......1'" I" "I" I"''' 1;;3
- I"' .. I'" I'" .. I.. I'" I'" ..I.. I'" Ig
I'" I'" I'" I'" .. I'" .. I'" I'" I'" IN 10:
I'" I'" I'" .. IN 1::3
.. I'" I'" I'" I'" I'" I'" I'" I'" I'" I'" I'" I:::
IN I'" I'" I'" I'" I'" .. I'" IN - I" I'" I~
I'" I'" I'" I'" I'" IN .. IN 13'
I'" I'" I'"I", I", 1&
I~ I~ I~ Ibl'" "I" I~I" I~I" I~I" ..I~I" I~" 1~lgo
I" I", I'" ..I", .... I" I" I".. .. ..I" I" I g:I", ..I", I" .. I" I.. Ia:
I", .. I'" I'" I" .. I" I.. I" I~ I.. IN I~~ I", I" I'" I" I" I" I" I" I~
I", I'" IN IN IN INI" I", I'" "I" I", .. I'" I" I" I" .. IN IN I" ..
~I~ I" I" I" I" I~ .. I~ I"~I~ I~ I~ .. I" I" I~ I.. Ib I~ "I~
~I~ I~ I~ .. I" .. .... .. .. I~ I~
I~ I~ I~ I~ I~
I~ IN ~I" I~ I~ I~ I~ I~ I~
I" I~ I~I" I" I" I" I~ I~ I~ INI~ I~ I" I~ I~ .. I~ I~
I~ I~ I" I~ I~ I~ .. I~
I~ I~I~ I~ I~ I~ I~ I~ ~ I~
I~ I~ IN I~ I~ I.. I~
I~ I~ I~ I~ IN I~ I~ I~ I~ I~
I~ .. I~ I~ I~ I~ .. I~ I~ I~
I~ I" I~ I~ I~ Ib I~ I~ I~ ~
I~ I~ .. I~ Ib I~ I~ I~ ~
~I~ I~ I~" I~ I~ I~ I~..I~ 10 I~ 10 10 10 10 I~ ~ ~
10 I, 10 10 10 I, I, ::10 I, ~ I~ I~ I~ I~ ~ I~ I~ I~ ~
10 I~ I~ I~ I~ 10 10 ~
10 I, I~ 10 I~ 10 10 10 10 I' ..~Io !ol~ 10 10 10 10 10 10 .. Ib I' 10::
10 I~ I~ I~ I~ I~ I~
10 10 .. I~ I~ 10 I~ I~
I, I~ I~ I~ I~ 10 10 10 10 10 I' ~I,I~ 10 I, I, I, I, 10 I, ::
~lo 10 10 10 10 10 10 10 10 I, 10 I'10 10 10 10 !o I,
10 10.. 10 10 10 I' 10 I' ~I-
~ 10 !o !o 10 !o !o lO iO !O10 10 10 10 10 10 10 I, I, .. ~..
10 J,. !O ~
lo 10 10 .. ~10 .. !O~jolo !O 10 10 !O lO I' l· Jo1010 10 10 .. 10 .. I· ~ I,
I-
1~1~~~ It l~ h j~ l~ It l~ i I~ ~]~ !t ~
DATA HASIL TRYOUT SKALA PRODUKTIVITAS
18119120121 122123124125126127126129130 131 1321333 1 4 I 4 I 4 I 3 I 3 I 4 I 4 I 3 I 3 1 3 1 3 I 3 I 3 I 3
~sp
1 1 4:<
2 I 3 I 44 I 4 I 3
TTT
OTt!3134T4
8 I 9 1103133TT
1111211311411313131313212131413
18T13""3T4" 2T3 3 1 3 I 3 I 3 I 3 3 I 3 I 3 I 3 I 3
3"" 4 1 41 31 3 313 313 313131313 3"" 4T4 3 I 3 I 4 I 4 I 3 3131313134., 4 I 4 I 3 I 3
4 I 4 I 3 1 3313313
3T33T3
3 I 3 I 3 I 3 I 33 I 3 I 3 I 3 I 3
3""3""
4144T4
3 I 3 I 4 I 4 I 3313141413
3 I 3 I 3 I 3 I 33 I 3 I 3 I 3 I 3., 4141313 313 313 313131313 3"" 4T4 313141413 3 I 3 I 3 I 3 I 3
(8"" 3""
3""3T3
3132T4
3""2T3
3 I 3 I 3 I 3 I 3413131313
3"":< 2"
3T33""
313131313313131313
3 I 3 I 3 I 3 I 3 I 34 I 3 1 3 I 3 I 3
2 I 3 1 3
2 I 2 I 2
3T2
2T2
4
""3""3
4
4
33
4 1 2 I 3 1 3 1 3113 I 3 I 3 I 313
3 I 3 1 3 1 3 I 3
3 I 3 I 3 1 3133 I 2 1 1 131 3
3 I 3 I 3 I 3 I 33 I 3 I 3 I 3 I 4
312131313
414121112112 1 2 1 3 I 3 1 2 I 2
4 I 4 I 4 1 4 I 3 I 3 I 4
2 I 2 1 3 I 42 1 2 1 3 1 3
3 1 3 I 3 I 3
3 I 3 I 4 I 43 1 3 I 313
3 I 31 3 I 3
313131313313131313
313131313
31314141441313131314
4
"3
"3
"3"3T:<
4""
"24
3
3
3
3
"2
4"
3""
3""
4T44
"3
:<
:<
4"
3""
3T23""
3""
1141414
313131314
3 I 3 I 3 I 3 I 2
2 I 3 I 3 I 3 I 3
3 I 3 I 3 I 3 I 3
3 I 3 I 3 I 3 I 3 I 3313141413
41413131214
41414141414
4141413131441414141314
3 I 3 I 2
4 I 3 I 2
4 I 3 I 2
313133""
4 I 4 1 2
4T4
3 I 3 I 24 I 3 I 4 1 23 I 3 I 33 I 3 1 2 I 3
3""
4T4
3""3""
3133132T3
4T4
2T4
2T3
2T32T2
3132T3
"3
2T1
TT2
3T3
3T3
3T3
4T3
2"
2T2
3
3
3
!2
14
9
13
4 I 4 I 3 313 313 313131313 "3 4"" 3 I 3 I 4 1 4 I 3 313131313 34 14 I 34T4
3T33T3
3133""
33""
3""313
4T44T4
31 4 I 4 I 34 I 4 i 3
3 I 3 I 3 I 3 I 33 I 3 I 3 I 3 I 3 3
4314131431313
mn=3""3""3"
4
4"""3
3""3""3""
4
"
3T33T3
3"2
4 4
4T4
33"
4
4
4
4
33
4
3
"4
4
4
4 1 3 1 3 I 43 1 4 1 3 I 34 I 4 I 4 I 4
3""
4
4 1 3 I 3 I 41331313131313444
4 4
43""3T4
"4"4
43
3"3"3"3
4 4 4
4Jumlah 110011091 981 9811011112111111091 981 951109110711051113110111121 981 9711001116110811141106
I , 150;j 3 1
3 1424 3 524 3 16,4 3 164
3 3 3 16~
3 3 3 13 3 2 1
3 3 34 4 3 3 14 4 34 4
33
1 34 4 . 4 1
44 4
41
;j
4 ;j 44 ;j
4 4 4 4
;j ";j J
;j ";j ;j
;j ";j ;j
;j ;j ;j ";j ;j ;j" ;j
;j ;j ;j J
" ;j " " " " 1444 4 4 4 J J 1;-
;j " " " " J "1;-
4 4 444 J 4 J 4 "'--114107 99 101 102108 103 102 107 115 102 110 102110
DATA HASIL PENELITIAN SKALA SIKAP KARYAWAN TERHADAP K3
o. es L'
"" 44 4 " 4 " j j
;j 4 4 4 4 ;j 4 4 j 4 ;j j 4;j 4 L 4 4 4 j j 4 ;j 4 ;j ;j 4
L 4 ;j 4 ;j j j ;j L L " ;j ;j
L " L L " ;j " 4 " ;j L L " 4 ;j
~ " " 4 4 4 4 ;j ;j 4 ;j " " 4 410 L L " L 1 4 4 " " L " L " "11 L L " L " " L 1 " " "4 " 4 1 L L L L " 4
" jLL
""
---
" 1
'" L 4 j 4 "jL L 4 4 4 " " 4 " " L L L 4"j 1 4 4 4 4 4 " 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4"4 L " 4 " L j L L " L " 1 L " """ 1 L 4 " " " " L " ""0 1 L 4 4 4 4 4 4 4 L
" "4' 4 L " L j4j 4 L 4 4 4 " " 4 4 L L " 4 j L j " 444 4 L 4 4 4 " 4 4 " " " 4 " L " 440 4 L 4 4 4 " " 4 4 j " 4 L " 440 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 1 441 4 " " 4 " " 4 4 " 4 L " 440 " " " " " 4 " 4 " " j 4~ " 4 4 4 4 4 " 4 " " " 4
4 " " " " "" " " "- " 4 "- 4 4 " " " " 44 " " " " 4
" " 4 " " " 4
" 4 " " " ""I " " 4 " " 4 j " " " " " " 4 4"0 " " 4 " 4 ;j ;j 4 ;j ;j 4
"~ 4 4 4 4 44
- 4 " " 4 4 4- 4 4 4 4" 4
;j L " " " 4
". ILLL , "UO L14 '"" LL4 1~1 I "UO 1. loU loU 104 I "L' IL"U
4,3
2 23
3
40 '414
4,44
2 2
3433333 4
3433333 3
34
"44 41 ,4 44 43 34 3 4444
"44L 2
L "3 4
L
4 4 :;4 """'< 1
4 44
4 :; 4:<
44
4 :; 4:1 "4
44
3 43
4
:1
43 ""'"
3:; "
4 4:; ""4 "
, ;:
72
:< "2
:1 "2
7 "2 " T 3 "
42
2 3 3 3 "4
22 3 3 "
4 ,2
32 7 ''I
4 4 44 2 2
3 3 3"
" ''I4 3
3 13 3 "3
-. 3 32
4 4 4
" "4 4
2 24 4 4
"4 3
32
34 2
2
4
3 3
, 3
4
-3 2
4
3 4 33
-4- ''I4
''I 43 4
44
-34
4444444
4
4 43
3 34 4
34
44
3 "3
44 -4 " "4
"""'< :1T
T "3
4" ""
3 :.r
4"4"
4"
" 4"
" :1, 4
4 -.. " "12 12- u
4 -3192 1227 19- 19:
312- 118, 120T 87 19, 1197 "'Ji
r;L.::~
~1-71--->
-i-~
-'r -;.,~
-T..;;.
--=;.-;.
..;;.--=;.
-;....;;.j -.<
.-;;.;;.
...,;..;;.
....;
E.;;.
--,;-....;.
m=.;;. -;.,~
--ro<
~
3E~
,-1\1;
m-'"....ff
-;r -191·-r -
rn""Wl
W...,.",
W.;.;
-i-- ..;.;w--,;- ...;;
,.;.",.;~ ,
..;;.-:;..-T -T--,;- -".
'::-"';;'-i.:;;. -T..,. -..:--;;. ..;;.
""""""-T-,;--i~ ..,.
-;.-.::c
-;;.-r
-..:-.;;.
-j
-:;.,.:....;:.
-:;. ~-::.....: .::-,.:;;,
'-=''-'"0.:.;
[
DATA HASIL PENELITIAN SKALA PRODUKTIVITAS KARYAWAN
4
4
2
13
15
3 44 , 3
3
3
3
8 9
4 4
4
3 3
2
4
3
4 3
13 14
4
4 3
3 3
3
1i 18 19
3 3 3
3
3332
4
2 2
3 3
3 3
4
22 2' 24
81
81f2
3 3
4" {{f9
3 34
4
4 3 44
3 3 3
, 4 4 ,
23 3
25 2 3 24 4
3 4
3
3 3
4 3 80
55
29 2 3 ,
1130 2 3
35 3 335
2
2 , 2 3
3 2 2 33 4 4
2 3
63
2 2fS
14'142
4433444
"3 3 3 4 3
4, 4 4
4 j j ,
44 43
444
44 4
3
4j 3
4 44 4, j
Of
445 4
148 3
3 3 3 3 4, 3
4 4
3 4 4
4
3
4 4 3
3
82
3
3
3 3 3 3 3
3 3
4
3 2 2 3
59 43
4
4
2 3 4
3
3
2
3
j
3
3 3
3f2
162 , 34 3 "3
3
2 32
4 4
3 3 3 3 3
f4
U' 195 203 19U 190 184121 19' 21312U5 215 183
DATA VALIDITAS DAN RELlABILlTAS SKALA SIKAP KARYAWANTERHADAP K3
Case Processing SummaryN %
Cases Valid 35 100.0Excluded 0 .0
Total 35 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability StatisticsCronbach's Alpha N of Items
.958 57
VAR00016VAR00019VAR00024VAR00025VAR00030VAR00031VAR00035VAR00037VAR00040VAR00041VAR00051VAR00053VAR00054VAR00055VAR00059VAR00060VAR00061VAR00062VAR00063VAR00064VAR00065VAR00066VAR00067VAR00068VAR00070VAR00071VAR00072VAR00073VAR00074VAR00076VAR00077VAR00078VAR00087VAR00088VAR00092
Scale Mean ifItem Deleted
164.1143164.3143164.4571164.0286164.1143163.9714163.9714163.9429164.3143164.0286164.5714164.1714163.9143164.0857164.2286164.6571164.6857164.9714164.9714164.3143163.9714164.0000164.0857164.0000164.1143164.0857164.0571164.0857164.3714164.5714164.3429164.0286164.0857164.0571164.6286
Item-Total StatisticsScale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Total Correlation if Item Deleted249.104 .366 .957247.398 .588 .957246.491 .369 .958237.382 .544 .957243.516 .611 .956245.440 .569 .957241.205 .691 .956237.467 .814 .955240.045 .632 .956237.558 .752 .956246.370 .388 .957248.911 .377 .957245.139 .549 .957243.375 .593 .957247.299 .628 .957243.408 .591 .957247.692 .344 .958243.146 .438 .958244.440 .344 .958248.516 .397 .957246.087 .418 .957243.294 .657 .956243.963 .714 .956241.176 .713 .956250.104 .362 .957248.081 .414 .957244.408 .567 .957243.963 .559 .957246.182 .378 .958247.134 .429 .957247.467 .450 .957246.970 .394 .957246.963 .431 .957241.114 .698 .956247.476 .400 .957
VAROO093 164.2000 249.047 .531 .957VAROO094 164.1714 243.558 .790 .956VAROO095 164.2286 247.299 .628 .957VAROO096 164.2000 246.106 .479 .957VAROO098 164.2286 250.358 .493 .957VAR00100 164.3714 247.299 .519 .957VAR00101 164.1429 243.950 .702 .956VAR00102 164.2286 243.182 .827 .956VAR00103 164.6000 245.129 .495 .957VAR00104 164.2857 245.916 .538 .957VAR00106 164.2000 244.518 .788 .956VAR00107 164.1429 245.361 .601 .957VAR00108 164.1429 245.185 .613 .957VAR00110 164.4000 246.188 .443 .957VAR00111 164.3714 247.711 .486 .957VAR00115 164.1143 248.575 .348 .957VAR00116 164.2571 249.491 .503 .957VAR00117 164.1714 249.852 .380 .957VAR00121 164.2571 247.608 .716 .957VAR00122 164.2286 243.182 .827 .956VAR00123 164.2000 251.753 .430 .957VAR00128 164.1429 240.303 .700 .956
Mean167.1714
Scale StatisticsVariance Std. Deviation254.087 15.94012
N of Items57
DATA VALIDITAS DAN RELIABILITAS SKALA PRODUKTIVITASKARYAWAN
Statistics for Mean Valiance Std Dev ValiablesSCALE 72.3429 86.3496 9.2924 24
Item-total Statistics
ScaleMean
if ItemDeleted
Scale CorrectedValiance Item- Alpha
if Item Total if ItemDeleted Correlation Deleted
VAR00001VAR00002VAR00003VAR00004VAR00010VAR00016VAR00019VAR00020VAR00021VAR00022VAR00024VAR00025VAR00026VAR00032VAR00033VAR00039VAR00040VAR00041VAR00042VAR00043VAR00044VAR00045VAR00046VAR00047
69.485769.228669.542969.542969.628669.142969.485769.028669.257169.085769.514369.057169.028669.285769.314369.514369.457169.428669.257169.400069.428669.285769.057169.4286
73.668977.122781.314378.961380.593383.714383.786677.558074.549678.198379.492478.114381.734582.327781.633678.845478.373178.369783.431982.011880.487474.857179.173180.4874
.7277
.6905
.4456
.6217
.5894
.2788
.3021
.6999
.7881
.7200
.6451
.7814
.5159
.5097
.4796
.6493
.6782
.6473
.3343
.4707
.4265
.7439
.5668
.7088
.9287
.9289
.9326
.9301
.9307
.9344
.9340
.9287
.9270
.9286
.9298
.9278
.9317
.9319
.9321
.9296
.9292
.9296
.9337
.9322
.9334
.9280
.9310
.9296
Reliability CoefficientsN of Cases = 35.0Alpha = .9333
N of Items = 24
DATA HASIL UJI NORMALITASCases
Valid MissinQ TotalPerce
N Percent N nt N Percentk3 64 100.0% 0 .0% 64 100.0%
produktivitas 64 100.0% 0 .0% 64 100.0%
Descript.ves
I Statistic Std. Errork3 Mean 180.1094 2.10667
95% Confidence Lower Bound175.8995Interval for Mean
Upper Bound 184.31925% Trimmed Mean 180.8090
Median 183.0000Variance 284.035
Std. Deviation 16.85335Minimum 136.00Maximum 212.00
Range 76.00Interquartile Range 20.5000
Skewness -.762 .299Kurtosis .596 .590
produktivita Mean74.7656 1.06107s
95% Confidence Lower Bound72.6453Interval for Mean
Upper Bound 76.88605% Trimmed Mean 74.7257
Median 75.0000Variance 72.055
Std. Deviation 8.48854Minimum 55.00Maximum 96.00
Range 41.00Interquartile Range 10.0000
Skewness -.101 .299Kurtosis .379 .590
Tests of Normalitv
KolmoQorov-Smirnov(a) ..._ ,,~iro-Wilk
Statistic df Sia. Statistic df Sia.k3 .114 64 .037 .945 64 .006
produktivitas .119 64 .025 .971 64 .143
**
DATA HASIL UJI HIPOTESIS
Mean Std. Deviation Nk3 180.1094 16.85335 64
produktivitas 74.7656 8.48854 64
Correlations
I produktivik3 tas
k3 Pearson1 I .871(**)
Correlation8ig. (2-tailed) .000
N 64 64produktivita Pearson
.871(**) 1s Correlation
Sig. (2-tailed) .000N 64 64
** Correlation IS significant at the 0.01 level (2-talled).
Nonparametric CorrelationsCorrelations
I I k3 produktivitasSpearmanl k3 Correlation
1.000 .819(**)s rho Coefficient
8ig. (2-tailed) .000N 64 64
produktivitas Correlation.819(**) 1.000
CoefficientSig. (2-taiied) .000
N 64 64
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
a Lilliefors Significance Correction
Normal Q-Q Plot of k 3,2 " "p/
",9/
" "Q
""Q
0 //rjl~JrP[' otrI
rSf J
<0 ~/ 0
E -1 d'"Q
0 Q
Z"
Q all
."-2
Q //"U "2t,Jj -,
120 140 160 180 200 220
Observed Value
Detrended Normal Q-Q Plot of k 3.." '1
.2 " ''0 'hj,"
q, '1n, "0.0 "
Q "QQ
-.2Q "
"Q
<0 -.4,
E0
Q
Z Q
E -.6,g> " "" -.8Q
120 140 160 160 200 220
Observed Value
Observed Value
Detrended Normal Q-Q Plot of produktivitas.6r---------------~
o
.4
20
0
0 000
ooou0
0 0000.0 "m 0
E 0 000
0 0z 0 0
E -.2
,g 00
> 0
~ -.4 0
50 50 70 80 90 100
Observed Value
Korelasi Antar Faktor Skala Sikap Karyawan terhadap K3
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation Nlingkungan kerja 22.4844 2.35023 64mesin dan alat kerja 79.3281 7.43021 64menusia 78.2969 8.54620 64
Correlations
lingkungan mesin dankerja alat keria menusia
lingkungan kerja Pearson Correlation 1 .583*'" .565**8ig. (2-tailed) .000 000N 64 64 64
mesin dan alat kerja Pearson Correlation .583" 1 .844""Sig. (2-tailed) .000 .000N 64 64 64
menusia Pearson Correlation .565" .844" 18ig. (2-tailed) .000 .000
N 64 64 64
"". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Korelasi Antar Faktor Skala Produktivitas Karyawan
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation Nefektivitas 37.2656 4.61276 64efisien 37.5000 4.42934 64
Correlations
efektivitas efisienefektivitas Pearson Correiation 1 .763""
Sig. (2-tailed) .000N 64 64
efisien Pearson Correlation .763" 18ig. (2-tailed) .000N 64 64
"". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Skala Produktivitas karyawan1. As[ ek Efektivitas
234 5 10 uma4 4 3 4 4
14 4
4 44 4 3 4 4 4 44 4 3 3 4 4
43
4 1
3 23 3 2 3 3 4 3 4 3 33 3 3 3 4 3 344 3 4 4
3 3 343 3 383 3t
4 4 444 4 43 43 3 3 3442 3 4 4 4 4
2 3 2 31
2
34
4 42
3 3 4 3 3333 3 3 3 333 38
3 4 4 3 384
4 4
4 4 44 4 4 4 4 4 44 3 3 4 3 44 4 4 48
336
3 33 3 3 3 3 4 3 33 3 3 4 3 3 4 2 3
3 3 333 4 4 3 4 393 3 4 3 4 3 38
314 38
1
2. Asoek Efisien1 7 10 11 12 um a4 4 4 39
4 4 34 44 3 3 4 44 3 4 39
1 2 1 43 14 1 1
3 83 4 4 4
3 3 3 3 4 4 33 3 4 3 3 3 4 3 23 3 3 3 3 3 3 3 364 3 3 3 3 3 4 4 39
34 4 4
4 4 4
4 4 4 4 4 4 43 3 3 3 3 3 3
3 3 24
14 4
3 3 4 43 3 3 3 434 3 42 4 333 4 443 4 42 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 444 4 484 4 4 4 4 4 4 4 4 4.
33 3
4 44 3 3 44 3 34 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3
43
33 3 3
4 4 4'4
4 23 3 33 3 3 33 3 4 4 4 33 3 4 4 3 444 4 4332 3 3 433 3 3
4 4 3 3 34 4 3 3
361 11 1 1 4
Korelasi Antar Faktor Skala Sikap Karyawan Terhadap K31 A k L' k K'5 e In un an ena
m4
2 3 194
4
4 4
24 4
3 2 1 163 3 2
4 4 4
33 3 1
12 4 4 4
4
33 3
o 3 3 3 3 164 3 4 3 244 4 3 2
444 4 4
41 4 4
41 4 41 4 4 44 4 4 4 3 2i
4 4 4 4 34 4 4
4 4 34 24
44 4 1 4 4 44 2 343 4 43 1
4
4 4 44 44 3 4 3 33 3 3 3 3 13 3 3 3 3 4 223 3 22
44 4
44 4
3 4 3 4 43 4 2'
4 3 4 44
Korelasi Antar Faktor Skala Sikap Karyawan terhadap K32. As ek Mesin dan Alal Ker'a
,22 23 m4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 853 3 2 3 2 2 4 3 2 3 4
4 4 4 44 4 4 4
4 1 4 41 4 4 4 1
3 3 4 3 4 3 3 4 3 783 3 4 4 4 3 8l4 4 4
64 6433 l 2 2 4 3 3 3 2 2 333 3 3 66
2 4 l 2 2 2 2 4 3 3 224 1 l 4 4,623 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 ! 853 3 4 3 4 4 3 3 4 4 444 4 3 3 89
4 3 3 4 4 4 4 l4 4 4
4 4 4 4 84 4 44 4 1 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 3 3 ! 8:
3 4 4 4 i {
4 4 4
4 4 34 4 34 3 4 3 34
34
4 4 4 4 4 41 2 4
333 4 4 3334 4 4 444 4 4 4 4 3 3 3 3 I 91
4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 344 4 3 1 4 1864 4 3 4 4 443 3 3 4 4 4 3 1 4 188
4 4 4 2 2 4 444 4 4 444 4 3 3 1914 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 444 4 4 3 19l
3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 83 4 3 4 2 1 3 4 4 4 4 4 3 13 4 3 4 33 4 3 3 4 4 4 4
1 44 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 8-3 3 3 4 43 4 4
33 3 1
4 4 44 4
4 3 3 33 3 3 3 444 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 4 4 4 333 2 3 181
444 3 4 l 3 4 4 4 3 3 4 4 1 4 I 8f3 3 4 4 3 4 1 4 4
3 4
4 44
200 1 4 1 1
Korelasi Antar Faktor Skala Sikap Karyawan terhadap K3_. , ~- _.~ ........_.-
1 2 3 4 5 6 7 6 9 10 11 12 13 14 15 16 11 16 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah4 4 " 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 834 1 4 2 2 2 4 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 0 3 3 3 3 3 3 2 524 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 831 3 3 1 3 " 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 154 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 834 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 833 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 764 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2 774 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 (53 1 4 4 1 1 3 2 2 2 1 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 583 2 3 3 3 " 4 1 1 3 1 2 1 1 2 2 1 2 2 4 4 2 3 3 3 584 3 3 3 3 3 3 1 1 1 2 1 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3 4 4 644 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 " 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 n"4 3 3 3 2 " 4 " 3 ;< 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 673 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 1 1 2 2 3 4 4 4 4 4 684 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 1S34 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 3 4 4 3 3 3 3 3 4 824 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 854 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 844 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 834 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 834 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 833 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 864 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 184 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1S13 3 2 3 3 3 3 " 3 3 3 3 3 3 3 ;; 3 3 3 3 3 3 3 ;; 4 743 3 2 3 4 3 3 ;< 3 2 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 723 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 113 ;; 2 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 ;< 2 3 3 3 3 3 3 4 113 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 713 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 713 ;; 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 104 4 4 ;< ;; 1 3 4 4 4 4 4 4 u 3 4 3 4 4 ;; 4 4 3 4 4 853 2 3 3 2 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 614 3 3 3 4 2 3 3 3 3 ;; 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 193 4 ;; 3 3 3 2 ;< 3 3 3 ;< ;; 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 78- - --
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 974 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 964 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 804 4 3 3 4 4 3 2 4 2 4 2 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 774 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 834 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 794 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 844 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 974 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 0 4 3 4 3 3 3 3 843 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 763 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 803 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 783 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 753 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 714 4 3 4 4 3 4 3 1 1 1 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 794 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 864 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 0 3 3 3 3 3 4 783 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 753 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 793 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 774 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 894 4 3 3 1 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 793 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 82..3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 823 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 834 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 83
227 219 191 197 217 183 203 182 191 187 193 180 197 204 197 210 186 198 203 202 205 211 204 206 218