Upload
yohan-suryanto-pramono
View
363
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/7/2018 Hubungan Penerapan Sistem ian Manajemen Dengan Efisiensi Biaya Produksi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-penerapan-sistem-ian-manajemen-dengan-efisiensi-biaya-produksi 1/11
MANAGEMENT CONTROL SYSTEM
Penerapan Engineered Expense Centered P
ada
Divisi Manufaktur di PT Sari Husada
Big Paper
Disusun Oleh:
5/7/2018 Hubungan Penerapan Sistem ian Manajemen Dengan Efisiensi Biaya Produksi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-penerapan-sistem-ian-manajemen-dengan-efisiensi-biaya-produksi 2/11
Yohan Suryanto Pramono
(10 / 310533 / PEK / 15410)
MAGISTER OF BUSINESS ADMINISTRATION
FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS
GADJAH MADA UNIVERSITY
2011
A. Latar Belakang
Serangkaian kebijakan dibidang ekonomi dan moneter yang dilakukan oleh pemerintah
telah mendorong para pelaku ekonomi dalam membangun perekonomian masing – masing daerah.
Setiap perusahaaan dipacu agar dapat beroperasi secara efektif dan efisien agar hasil produknya
mempunyai daya saing yang tinggi dipasar dan memenagkan persaingan. Penetapan tujuan
perusahaan baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek harus direncanakan secara matang
dan harus selalu dilakukan pengendalian agar tujuan dapat terpantau dengan baik. Berbicara
mengenai efisiensi tidaklah terlepas dari permasalahan pengendalian biaya. Seiring dengan
persaingan yang semakin kompetitif, harga jual semakin sulit dikendalikan oleh perusahaan karena
banyak dipengaruhi faktor eksternal seperti persaingan harga produk yang murah. Oleh karena itu,
diperlukan pengendalian biaya baik itu biaya manufaktur, biaya pemasaran maupun biaya lainnya.
Biaya manufaktur dapat dikendalikan karena menyangkut kegiatan internal perusahaan.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mengendalikan pengeluaran biaya manufaktur akan
berpengaruh positif terhadap peningkatan laba perusahaan dan kemajuan perusahaan. Biaya
manufaktur merupakan salah satu pengeluaran perusahaan yang memerlukan pengendalian secara
cermat dan memadai. Perusahaan harus menyadari bahwa dengan menerapkan sistem
pengendalian manajemen yang memadai akan dapat mengefisienkan biaya manufaktur dan dapat
meningkatkan laba perusahaan.
Biaya manufaktur merupakan salah satu pengeluaran perusahaan yang memerlukan
pengendalian secara cermat melalui penyusunan anggaran biaya, khususnya untuk biaya
manufaktur, pengeluaran suatu perusahaan dapat dikendalikan dengan melakukan perhitungan
5/7/2018 Hubungan Penerapan Sistem ian Manajemen Dengan Efisiensi Biaya Produksi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-penerapan-sistem-ian-manajemen-dengan-efisiensi-biaya-produksi 3/11
biaya aktual yang dibandingkan dengan perhitungan biaya yang dianggarkan. Seandainya terdapat
perbedaan nilai antara biaya yang telah dianggarkan dengan biaya aktual, maka besarnya
perbedaan tersebut akan dianalisis untuk mengetahui penyebabnya.
Keberhasilan prestasi kerja para manajer dinilai atas dasar seberapa besar mereka dapat
menjalankan atau menjaga agar biaya aktual dari kegiatan yang dilaksanakan pada periode
anggaran tersebut bisa lebih kecil atau berada pada tingkat biaya yang dianggarkan. Perusahaan
juga dituntut melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien, salah satu penunjang
agar pelaksanaan suatu aktivitas menjadi efektif dan efisien adalah adanya sistem pengendalian
yang akan menjamin dipenuhinya kebijakan manajemen.
Sejalan dengan meningkatnya pelaksanaan pembangunan dan persaingan antara perusahaan satu
dengan yang lain, pihak manajemen harus memikirkan solusi untuk mengoptimalkan usahanya
melalui perencanaan terhadap semua biaya operasional perusahaan serta menciptakan sistem
pengendalian manajemen yang baik pada perusahaan khususnya pada divisi yang merupakan
pusat pertanggung jawaban dari perusahaan.
Divisi pusat pertanggung jawaban adalah unit dari organisasi perusahaan yang dipimpin oleh
seorang manajer yang bertanggung jawab untuk suatu kegiatan. Pusat pertanggung jawaban
menerima input dalam bentuk bahan baku, tenaga kerja dan pelayanan, penggunaan modal kerja,
peralatan dan aset lainnya. Pusat tanggung jawab melakukan fungsi tertentu dengan tujuan yaitu
adanya perubahan dari input melalui proses kerja dan menghasilkan output yang bersifat nyata
atau intangibel. Contoh output pada divisi manufaktur adalah barang.Pusat pertanggung jawaban merupakan struktur sistem pengendalian dan pendelegasian tanggung
jawab dan wewenang kepada subunit organisasi agar dapat mencerminkan strategi organisasi.
Pihak manajemen bertanggung jawab untuk memastikan hubungan yang optimal antara input dan
output. Pengendalian pada pusat pertanggung jawaban ini memfokuskan pada penggunaan input
minimum yang diperlukan agar dapat menghasilkan output yang dibutuhkan sesuai dengan
spesifikasi, standar kualitas, sesuai pada waktu yang diminta dan mampu memenuhi jumlah yang
diinginkan. Dalam sistem pengendalian manajemen, jumlah kuantitatif diterjemahkan ke dalam
istilah moneter yaitu uang. Uang adalah denominator umum yang memungkinkan sumber daya
yang berbeda dapat digabungkan atau dibandingkan. Sedangkan biaya adalah ukuran moneter dari
jumlah sumber daya yang digunakan oleh pusat pertanggung jawab2an.
Konsep input, output dan biaya dapat menjelaskan makna efisiensi dan efektivitas yang dalam ini
dapat digunakan untuk menilai kinerja pusat pertanggung jawaban.
Pada pusat pertanggung jawaban, efisiensi diukur dengan membandingkan biaya aktual dengan
beberapa standar biaya yang diukur pada hasil output. Berbeda dengan konsep efisiensi,
efektivitas pada pusat pertanggung jawaban ditentukan oleh hubungan antara input, output pusat
5/7/2018 Hubungan Penerapan Sistem ian Manajemen Dengan Efisiensi Biaya Produksi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-penerapan-sistem-ian-manajemen-dengan-efisiensi-biaya-produksi 4/11
pertanggung jawaban dan pencapaian tujuan. Biaya merupakan tanggung jawab pusat yang
outputnya diukur secara moneter melalui pusat pertanggung jawaban.
Salah satu biaya pada pusat pertanggung jawaban adalah pusat biaya direkayasa (Engineered
Expense Centered) dimana biaya ini merupakan jenis dari pusat beban. Karakteristik pusat biaya ini
adalah input dapat diukur dalam moneter dan output dapat diukur dalam fisik. Dalam pusat biayadirekayasa, penghitungan biaya adalah output dikalikan dengan biaya standar setiap unit yang
dihasilkan. Sedangkan penilaian efisiensi dari pusat beban yang diukur adalah perbedaan antara
biaya yang dianggarkan dan biaya yang sebenarnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin membahas penerapan sistem pengendalian
manajemen yang memadai dengan mengacu pada efisiensi pusat biaya direkayasa (Engineered
Expense Centered) khususnya mengenai biaya manufaktur. Dalam pengamatan ini, penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah sistem pengendalian manajemen yang diterapkan perusahaan telah memadai.
2. Bagaimana hubungan penerapan pengendalian manajemen dengan efisiensi biaya
manufaktur pada perusahaan.
3. Apakah (Engineered Expense Centered) dapat diterapkan secara optimal pada divisi
manufaktur.
Penulis menekankan bahwa pusat beban direkayasa memiliki tugas penting lain yang tidak hanya
diukur oleh besarnya biaya. Misalnya seorang supervisor bertanggung jawab menjaga kualitas
produk, volume manufaktur serta efisiensi proses manufaktur. Oleh karena itu kejelasan tingkat
manufaktur dan penetapan standar kualitas tertentu harus dilakukan sehingga biaya manufaktur
tidak diminimalkan dengan mengorbankan kualitas. Selain itu manajer pusat biaya direkayasa
bertanggung jawab untuk kegiatan pelatihan dan pengembangan karyawan yang tidak terkait
dengan manufaktur serta peninjauan kinerja karyawan harus mencakup penilaian yang sesuai
dalam pelaksanaan tanggung jawab ini.
C. Dasar Teori
Definisi manajemen adalah proses perencanan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan atau sasaran kinerja. Pengertian manajemen ini
5/7/2018 Hubungan Penerapan Sistem ian Manajemen Dengan Efisiensi Biaya Produksi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-penerapan-sistem-ian-manajemen-dengan-efisiensi-biaya-produksi 5/11
diterapkan dalam sistem pengendalian bagi manajer yang dikenal dengan nama sistem
pengendalian manajemen. Sistem ini berfungsi untuk mendeteksi potensi adanya deviasi atau
kelemahan yang terjadi sebagai umpan balik bagi manajemen dari suatu kegiatan yang dimulai
dari tahap perencanaan hingga tahap pelaksanaannya. Hal-hal yang dicakup dalam fungsi
pengendalian ini meliputi pembuatan standar atau kriteria, pembandingan hasil monitoring denganstandar, pelaksanaan perbaikan atas deviasi atau penyimpangan, perbaikan dan penyesuaian
metode pengendalian dari kaca mata hasil pengendalian dan perubahan kondisi, serta
pengkomunikasian revisi dan penyesuaiannya ke seluruh proses manajemen dengan harapan
deviasi atau kelemahan yang pernah terjadi tidak terulang kembali.
Konsep dasar yang memberikan kerangka bagi perancangan dan penerapan sistem pengendalian
manajemen meliputi:
1. Komponen operasional atau kegiatan yang berjalan secara terus menerus.
Pengendalian manajemen adalah bagian terintegrasi dari setiap sistem yang dipakai manajemen
untuk mengatur dan mengarahkan kegiatannya. Pengendalian manajemen yang berjalan dalam
organisasi adalah bagian dari sarana dan prasarana organisasi untuk membantu jajaran
manajemen menjalankan organisasi dan mencapai tujuannya. Dengan demikian perkembangan
pengetahuan dan teknologi yang menghasilkan timbulnya gagasan baru yang berupa penerapan
mekanisme atau metode kerja baru yang menuntut adanya perbaikan sistem pengendalian
kegiatan yang berjalan secara terus menerus.
2. Pengendalian Manajemen dipengaruhi oleh manusia
Suatu organisasi yang memiliki pedoman sistem pengendalian manajemen baik, tidak dilaksanakan
sebagaimana mestinya sehingga tidak memberikan kontribusi positif bagi organisasi. Sistem
pengendalian dapat berjalan efektif jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh manusia dan
tanggung jawab berjalannya sistem pengendalian manajemen tergantung pada jajaran manajemen
yang bertugas pada penetapan tujuan, merancang dan melaksanakan mekanisme pengendalian,
memantau serta mengevaluasi pengendalian. Dengan demikian, seluruh karyawan dalam
organisasi memegang peranan penting untuk mencapai pelaksanaan sistem pengendalian
manajemen secara efektif. Karakter dan motivasi manusia memegang peranan penting dalam
membangun sistem pengendalian manajemen yang efektif.
3. Memberikan keyakinan yang memadai, bukan keyakinan yang mutlak
Perancangan sistem pengendalian manajemen didasarkan pada pertimbangan biaya dan manfaat.Faktor luar yang mempengaruhi manajemen dapat mempengaruhi kemampuan organisasi dalam
mencapai tujuannya. Sedangkan faktor dalam seperti: kesalahan manusia, pertimbangan yang
keliru dan kolusi. Dengan demikian, pengendalian manajemen dapat memberikan keyakinan yang
memadai apabila faktor tersebut diminimalkan dan pengendalian tidak mutlak harus benar.
D. Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen Pada Divisi Manufaktur
5/7/2018 Hubungan Penerapan Sistem ian Manajemen Dengan Efisiensi Biaya Produksi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-penerapan-sistem-ian-manajemen-dengan-efisiensi-biaya-produksi 6/11
Pada divisi manufaktur yang merupakan pusat beban direkayasa mempunyai anggaran dasar
jangka menengah 1 tahun yang mendukung dalam kenaikan pendapatan, laba dan lainnya.
Anggaran ini dibuat oleh Bagian Pusat Pendanaan dan staff riset perusahaan dengan menggunakan
pedoman biaya baku sesuai plafon masing – masing divisi. Sebelum anggaran manufaktur ini
diajukan ke tingkat yang lebih tinggi, pengontrol perusahaan melakukan inspeksi terhadapanggaran tersebut dengan tujuan agar anggaran tersebut sesuai dengan tujuan perusahaan. Sekali
anggaran telah diputuskan, maka akan sulit untuk melakukan revisi sehingga apabila terdapat
masalah dalam pelaksanaan kegiatan, manajemen puncak mengasumsikan masalah tersebut
dapat diatasi oleh pihak - pihak yang berkaitan.
Tiap awal tahun, kepala divisi Bagian Pusat Pendanaan menyusun laporan awal yang ditujukan
untuk manajemen perusahaan mengenai perkiraan penjualan, pendapatan dan kebutuhan kapital.
Laporan ini ditangani oleh staff riset perusahaan yang bertugas menyusun laporan prediksi yang
menjadi bentuk anggaran dengan kelengkapan data - data ekonomi dan analisis pasar. Prediksi ini
diteliti kesesuaiannya dengan tujuan perusahaan, kemudian dikembalikan ke kepala divisi Bagian
Pendanaan untuk dipelajari dan dikompilasikan dengan prediksi buatannya sendiri dan akhirnya
dikirimkan ke manajemen puncak untuk disetujui. Sesudah anggaran disetujui oleh pihak
manajemen puncak, kemudian akan diteruskan ke divisi Manufaktur. Bagian Manufaktur menyusun
perincian penggunaan anggaran produksi berdasarkan anggaran yang telah dibuat oleh Bagian
Pendanaan.
Untuk menerapkan pelaksanaan anggaran tersebut, divisi manufaktur menerapkan empat hal
yaitu:
1. Pengendalian pencegahan
Pengendalian pencegahan bertujuan untuk mencegah terjadinya kesalahan dan mencegah hasil
yang tidak diinginkan sebelum kejadian itu terjadi. Pengendalian ini berjalan efektif apabila fungsi
atau personel melaksanakan perannya. Pengendalian ini meliputi pendelegasian tugas
perencanaan manufaktur kepada personel yang kompeten dengan pemisahan fungsi, review
pengawas dan pengendalian ganda. Pencegahan ini dapat memperkirakan kesalahan yang
mungkin terjadi sehingga perbaikan pencegahan dapat dilakukan lebih dulu dan dapat mengurangi
biaya perbaikan akhir.
2. Pengendalian deteksi (detective controls)
Pengendalian deteksi bertujuan untuk mengukur efektivitas pengendalian pencegahan.
Pengendalian ini menangani kesalahan yang tidak dapat secara efektif dikendalikan melalui sistem
pengendalian pencegahan sehingga kesalahan ini memungkinkan menguras anggaran biaya yang
besar. Pengendalian deteksi meliputi peninjauan ulang dan pembandingan seperti: catatan kinerja
dengan pengecekan independen atas kinerja, kas opname, penghitungan fisik persediaan,
konfirmasi piutang/utang dan sebagainya.
3. Pengendalian koreksi (corrective controls)
5/7/2018 Hubungan Penerapan Sistem ian Manajemen Dengan Efisiensi Biaya Produksi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-penerapan-sistem-ian-manajemen-dengan-efisiensi-biaya-produksi 7/11
Pengendalian koreksi melakukan koreksi masalah yang teridentifikasi oleh pengendalian deteksi
agar kesalahan tidak terulang kembali. Kesalahan dapat dideteksi oleh manajemen sendiri atau
auditor. Bila kesalahan terdeteksi oleh auditor maka pengendalian koreksinya adalah pelaksanaan
tindak lanjut dari rekomendasi auditor, jika dari internal, pengendaliannya dilakukan masing –
masing divisi sehingga kedua tindak lanjut tersebut dapat menguras anggaran biaya yang besar.4. Pengendalian pengarahan (directive controls)
Pengendalian pengarahan dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung dengan tujuan agar
kegiatan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan atau ketentuan yang direncanakan manajer divisi.
Adanya penetapan anggaran jangka menengah 1 tahun dari manajemen puncak, bertujuan untuk
meminimalkan biaya pabrik ( plant ) agar keuntungan penjualan produk dapat dicapai sebesar –
besarnya. Sehingga jika ada pengajuan anggaran khusus ( partisipative budget ) dari divisi
manufaktur maka akan ditinjau ulang dan serendah mungkin biaya tersebut dialokasikan.
Mengingat hal ini akan mengurangi pencapaian keuntungan. Sehingga apabila divisi manufaktur
menganggarkan biaya partisipasi tambahan maka mereka akan ikut mempengaruhi dan
bertanggung jawab terhadap keuntungan perusahaan. Hal inilah yang menjadi parameter penilaian
kinerja divisi.
E. Pembahasan Tenerapan Sistem Pengendalian Manajemen
Laba perusahaan adalah sebuah ukuran kinerja bersama perusahaan. Seluruh bagian dalam
perusahaan memiliki tanggun jawab dalam penciptaan laba perusahaan. Tanggung jawab manager
manufaktur menurut penulis adalah dalam hal manufaktur barang yang dalam hal ini proses
pembuatan susu dan proses pengemasan harus berkualitas baik dan berjalan seefisien mungkin
demi mendukung terciptanya laba perusahaan yang lebih tinggi. Ketika performance perusahaan
tidak sama dengan rencana yang diharapkan, evaluasi harus dilakukan oleh Perusahaan untuk
mencari dimana letak kegiatan yang tidak efektif dan tidak efisien. Dengan laporan – laporan
pendukung, pihak manajemen puncak dapat melakukan analisis terhadap penyebab meurunnya
kinerja perusahaan. Keterkaitan proses dan sistem penentuan perencanaan anggaran yang tidak
mencapai proyeksi keuntungan perusahaan ditunjukkan dengan penggunaan Rupiah yang sebagai
satu - satunya pengukur keberhasilan perusahaan dimana hal ini memaksa Bagian Manufaktur
untuk harus membuat anggaran berdasarkan rencana yang dibuat oleh Bagian Pendanaan.
Menurut pendapat penulis, manajer manufaktur tidak seharusnya bertanggung jawab terhadap
laba perusahaan.
Pada perusahaan Sari Husada, setiap manajer pusat biaya manufaktur berkewenangan untuk
menentukan program yang bersangkutan dengan kegiatan manufaktur dan merupakan
implementasi dari strategi yang dijabarkan dalam perencanaan. Program yang disusun
dikonsultasikan kepada manajer pabrik ( plant manager ) yang berkewenangan untuk pengelolaan
5/7/2018 Hubungan Penerapan Sistem ian Manajemen Dengan Efisiensi Biaya Produksi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-penerapan-sistem-ian-manajemen-dengan-efisiensi-biaya-produksi 8/11
seluruh aktivitas manufaktur dan pengelolaan sumber daya yang ada dengan menggunakan prinsip
efisiensi dan efektif. Perusahaan telah melibatkan setiap bagian atau divisi dalam penyusunan
anggaran, sehingga setiap bagian atau divisi yang berperan dalam penyusunan anggaran divisinya,
diberi tanggung jawab untuk pencapaian atas anggaran yang ditetapkan. Anggaran biaya
manufaktur yang disepakati antar manajer pusat biaya dengan atasannya berfungsi sebagai alatpengendalian biaya manufaktur.
Pihak manajemen puncak telah melakukan perbandingan antara biaya manufaktur dengan realisasi
anggaran serta melakukan analisis selisih dan mencari penyebab terjadinya selisih atau
penyimpangan dan melakukan tindak lanjut terhadap setiap penyimpangan.
Penyusunan anggaran yang telah ditetapkan, akan dijadikan alat untuk menilai kinerja manajer dan
memotivasi manajer dalam mengendalikan unit – unit pusat pertanggung jawaban, yang pada
akhirnya dapat meningkatkan efisiensi biaya manufaktur. Dalam efisiensi dan keefektifan ini
perusahaan memberikan punishment kepada manajer apabila terjadi penyimpangan dari anggaran
dari anggaran yang telah ditetapkan dan memberikan insentif bonus bagi manajer pusat
pertanggung jawaban yang berprestasi.
Sistem informasi akutansi yang dimiliki perusahaan mendukung laporan biaya manufaktur dan
laporan biayanya dilaporkan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab manajer manufaktur.
Laporan biaya produksi dilaporkan tepat waktu dan dibandingkan antara anggaran dengan realisasi
pada setiap periodenya. Setiap penyimpangan riil biaya manufaktur terhadap anggaran yang
ditetapkan, merupakan tanggung jawab manajer manufaktur. Kuantitas manufaktur yang sesuai
dengan anggaran dapat dilakukan apabila manufaktur dilakukan tepat waktu dan dihasilkannya
produk yang berkualitas. Namun sebaik apapun manajemen merancang suatu anggaran yang
merupakan wujud dari sistem pengendalian manajemen dalam organisasi, kelemahan atau
keterbatasan tetap ada. Beberapa keterbatasan yang dapat diidentifikasi oleh penulis, antara lain:
1. Kurang matangnya suatu pertimbangan
Efektivitas pengendalian seringkali dibatasi oleh adanya keterbatasan manusia dalam pengambilan
keputusan. Keputusan yang diambil oleh manajemen umumnya didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan yang ada pada saat itu, antara lain informasi yang tersedia, keterbatasan waktu, dan
beberapa variabel lain baik internal maupun eksternal (environment ). Dalam kenyataannya, sering
dijumpai bahwa beberapa keputusan yang diambil secara demikian memberikan hasil yang kurang
efektif dibandingkan dengan apa yang diharapkan. Keterbatasan ini merupakan keterbatasan
alamiah yang dihadapi oleh manajemen.
2. Kegagalan menterjemahkan perintah
Pengendalian telah dirancang dengan sebaik - baiknya, namun kegagalan dapat terjadi yang
disebabkan adanya pegawai (staff ) yang salah menterjemahkan perintah dari pimpinan. Kesalahan
dalam menterjemahkan suatu perintah dapat disebabkan dari ketidaktahuan atau kecerobohan
5/7/2018 Hubungan Penerapan Sistem ian Manajemen Dengan Efisiensi Biaya Produksi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-penerapan-sistem-ian-manajemen-dengan-efisiensi-biaya-produksi 9/11
pegawai yang bersangkutan. Terjadinya kegagalan dapat lebih diperparah lagi apabila kegagalan
menterjemahkan perintah dilakukan oleh seorang pimpinan.
3. Pengabaian manajemen
Suatu pengendalian manajemen dapat berjalan efektif apabila semua pihak atau unsur dalam
organisasi mulai dari tingkat tertinggi hingga terendah melaksanakan tugas dan fungsinya sesuaidengan kewenangan dan tanggung jawabnya. Meskipun suatu organisasi memiliki pengendalian
manajemen yang memadai sekalipun, pengendalian tersebut tidak akan dapat mencapai tujuannya
jika staf atau bahkan seorang pimpinan mengabaikan pengendalian.
Istilah “pengabaian manajemen” ditujukan pada tindakan manajemen yang mengaibaikan
pengendalian dengan tujuan untuk kepentingan pribadi atau untuk meningkatkan penyajian kondisi
laporan kegiatan dan kinerja organisasi yang bersangkutan.
4. Adanya Kolusi
Kolusi merupakan ancaman dari pengendalian yang efektif. Pemisahan fungsi yang telah dilakukan
namun jika manusianya melakukan suatu persekongkolan untuk kepentingan pribadi atau
kepentingan tertentu selain organisasi, maka pengendalian yang sebaik apapun tidak akan dapat
mendeteksi atau mencegah terjadinya suatu tindakan yang merugikan organisasi.
C. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan mengenai hubungan penerapan sistem pengendalian manajemen
dengan efisiensi biaya manufaktur, dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan sistem
pengendalian di PT Sari Husada telah dilakukan dengan baik dari sisi struktur pengendaliannya,
yaitu struktur sistem pengendalian manajemen perusahaan dibuktikan dengan adanya struktur
organisasi yang dapat mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab yang jelas baik dalam
strukturnya maupun dalam pusat – pusat pertanggung jawabannya, sehingga dapat menciptakan
jaringan pusat pertanggung jawaban yang sesuai dengan struktur formal perusahaan.
Inspeksi dari pihak manajemen puncak perusahaan ke pabrik secara langsung mencerminkan
perhatian atasan kepada bawahannya. Penyusunan anggaran berdasarkan standar baku adalah
sebuah kelebihan karena kinerja perusahaan dapat berjalan sesuai dengan perencanaan, tetapi
karena anggaran ini sulit untuk dirubah, sebaiknya anggaran disusun serelevan mungkin dengan
kondisi perusahaan dan lingkungan selama tahun berjalan.
Dari penentuan anggaran tersebut, ada pertentangan yang dirasakan oleh manajer divisi
manufaktur tentang penerapan Engineered Expense Centered yaitu:
1. Sistem penyusunan anggaran ini berbelit - belit dan terlalu lama.
2. Walaupun biaya ini dapat mengukur secara langsung efektifitas dan effisiensi input dan
output dari pembuatan barang namun anggaran biaya Bagian Manufaktur yang dibuat dan
5/7/2018 Hubungan Penerapan Sistem ian Manajemen Dengan Efisiensi Biaya Produksi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-penerapan-sistem-ian-manajemen-dengan-efisiensi-biaya-produksi 10/11
diajukan oleh Bagian Pendanaan, hal tersebut menjadi tidak relevan dengan kondisi divisi
karena sering kali muncul adanya biaya susulan, contohnya diperlukan biaya pemrosesan
ulang yang disebabkan kualitas bahan baku produksi yang tidak sesuai standar mesin
produksi dan itu bukan merupakan tanggung jawab divisi manufaktur.
3. Divisi manufaktur tidak setuju apabila ada biaya tambahan yang merupakan beban divisilain dianggap sebagai kegagalan divisi manufaktur karena tidak menjalanan divisinya secara
efektif dan efisien.
4. Biaya ini mengukur sistem insentif yang hanya berdasarkan keberhasilan divisi dalam
memenuhi target keuntungan yang dicantumkan dalam anggaran dan hanya diberikan
kepada beberapa orang saja sehingga tidak memotivasi karyawan bawah untuk bekerja
lebih baik.
5. Penilaian kinerja divisi seharusnya tidak hanya berdasarkan seberapa optimal penggunaan
anggaran tapi juga harus memperhatikan kualitas produk, volume manufaktur serta OE
(Overall Efficiency ) pada proses manufaktur. Adanya pengembangan melalui pelatihan dan
peninjauan kinerja karyawan maka cakupan penilaian harus sesuai dalam penilaian ini.
D. Rekomendasi
Berdasarkan hasil pengamatan maka penulis mencoba memberikan rekomendasi kepada pihak
manajemen sebagai dasar pertimbangan dan masukan bagi perusahaan yaitu:
1. Pihak manajemen menetapkan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang jelas
karena adanya pendelegasian wewenang dan tanggung jawab ini menuntut manajer yang
lebih rendah untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan wewenang kepada manajer
atasanya.
2. Pihak manajemen melakukan penilaian kinerja mengenai penyimpangan dan selisih dari
anggaran biaya manufaktur secara periodik. Hal tersebut berguna bagi manajer untuk
merencanakan anggaran biaya berikutnya dan mempertanggung jawabkan dana yang telah
dikeluarkan sehingga efisiensi biaya manufaktur dapat tercapai.
3. Perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan komunikasi di seluruh manajer untukmensosialisaikan prosedur pendistribusian keputusan organisasi khususnya mengenai
anggaran biaya yang harus dikeluarkan.
4. Saya mengusulkan untuk melakukan sedikit perubahan terhadap struktur pengendalian
manajemen dengan membuat staff riset menjadi bagian di masing-masing divisi yang
memiliki wewenang dan sanggup membuat anggarannya sendiri. Staff riset bisa
5/7/2018 Hubungan Penerapan Sistem ian Manajemen Dengan Efisiensi Biaya Produksi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-penerapan-sistem-ian-manajemen-dengan-efisiensi-biaya-produksi 11/11
menyesuaikan anggarannya dengan kebutuhan bagiannya, tanpa perlu bekerja dua kali
untuk menyusun anggaran. Sehingga Bagian Manufaktur tidak perlu lagi menunggu Bagian
Pendanaan selesai membuat anggaran untuk dapat memulai membuat anggaran
manufaktur dengan lebih relevan. Dengan perubahan ini, diharapkan proses penyusunan
anggaran menjadi lebih singkat dan tidak membuang-buang waktu serta lebih relevandengan kondisi divisi yang sebenarnya.
Daftar Pustaka
Anthony. N Robert and Govindarajan V, “Management Control System”, Edition 12th, 2007.
http://www.docstoc.com/docs/38313713/Good-Manufacturing-Process.
Jay Heizer dan Barry Render, “Sistem Manajemen Manufaktur”, Penerbit Salemba Empat, Jakarta,
2001.
Kotler, Philip, and Kevin Kellar. Marketing Management: Analysis, Planning, and Control. Englewood
Cliffs, NJ: Prentice Hall, 2005.
Majalah Investor, Maret 2010.