15
 TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM “HUKUM HAM DAN DEMOKRASI“ DISUSUN OLEH : ANDRYAN (0802113160) UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2008/2009 Hukum, HAM & Demokrasi

Hukum, Ham Dan Demokrasi Islam

Embed Size (px)

Citation preview

5/11/2018 Hukum, Ham Dan Demokrasi Islam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ham-dan-demokrasi-islam 1/15

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM“HUKUM HAM DAN DEMOKRASI“

DISUSUN OLEH :

ANDRYAN (0802113160)

UNIVERSITAS RIAUPEKANBARU

2008/2009

Hukum, HAM & Demokrasi

5/11/2018 Hukum, Ham Dan Demokrasi Islam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ham-dan-demokrasi-islam 2/15

Hukum, HAM, dan Demokrasi Dalam islam berisi tentang penjelasan konsep-konsep

hukum islam, HAM menurut islam dan demokrasi dalam Islam meliputi prinsip

 bermusyawarah dan prinsip dalam ‘ijma.

Hukum Islam adalah hukum yang ditetapkan Allah melalui wahyu-Nya, dalam Al-

Quran dijelaskan nabi Muhammad saw sebagai rasulnya melalui sunah beliau yang kini

terhimpun dengan baik dalam kitab-kitab hadist.

HAM terbagi menjadi 2 HAM Menurut barat dan menurut islam. HAM barat bersifat

anthroposentris: segala sesuatu berpusat pada manusia sehingga menempatkan manusia

sebagai tolak ukur segala sesuatu. HAM islam bersifat theosentris: segala sesuatu berpusat

 pada Allah.

1. Demokrasi dalam Islam

Dalam konsep demokrasi modern, kedaulatan rakyat merupakan inti dari demokrasi

sedang demokrasi islam meyakini bahwa kedaulatan Allah lah yang menjadi inti dari

demokrasi. 

Konsep keamanan nasional (negara) telah mempunyai sejarah yang panjang, lebih kurang 350

tahun yang lalu, persisnya sejak disepakatinya penghentian perang tiga puluh tahun yang dituangkan

dalam Treaties of Westphalia tahun 1648. Pada awalnya definisi keamanan nasional diartikan sebagai

upaya yang bertujuan mempertahankan integritas teritori suatu negara dan kebebasan untuk 

menentukan bentuk pemerintahan sendiri. Namun dengan perkembangan global dan semakin

kompleksnya hubungan antara negara serta beragamnya ancaman yang dihadapi oleh negara-negara

didunia, maka rumusan dan praktek penyelenggaraan keamanan cenderung dilakukan secara bersama-

sama (collective security) menjadi acuan penting negara-negara didunia.

Dalam perkembangannya, pelaksanaan keamanan bersama (collective security) tidak hanya

dilakukan hanya untuk menjaga kedaulatan negara tetapi juga menjaga keamanan warga negara. Kasus

yang dapat dlambil sebagai contoh pada dekade 1990-an adalah kasus di Irak tahun 1991 dan di

Somalia tahun 1992/3. Pada Kasus pertama tindakan keamanan bersama dilakukan untuk melindungi

suku Kurdi di utara dan minoritas Shi'te di selatan terhadap represi Pemerintahan. Sementara itu kasuskedua, di Somalia, tindakan yang sama dilakukan untuk memberikan perlindungan kemanusiaan

karena pemerintahan yang tidak berfungsi.

5/11/2018 Hukum, Ham Dan Demokrasi Islam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ham-dan-demokrasi-islam 3/15

Tindakan keamanan bersama yang dilakukan di kedua negara tersebut berdasarkan resolusi DK 

PBB No. 688 bulan April 1991 yang menyatakan bahwa represi yang dilakukan pemerintahan

terhadap warga sipil telah mengakibatkan mengalirnya para pelintas batas dan pengungsi keluar dari

Irak. Kejadian itu dinilai sebagai ancaman perdamaian internasional dan keamanan di kawasan

tersebut. Pengamanan dilakukan didaratan Irak sebelah utara dan diudara dengan menetapkan zone

ekslusif di wilayah Irak Utara dan Selatan untuk melindungi minoritas Kurdi dan Shi'te. Sementara itu

 pada tanggal 3 Desember 1992,

DK PBB menyatakan bahwa tragedi di Somalia telah merupakan ancaman perdamaian dan

keamanan di kawasan tersebut. Kedua kejadian tersebut perlu dicatat karena hal itu dilakukan pertama

kali sejak tragedi kemanusiaan di Afrika selatan dan Rhodesia pada tahun 1960-an, kekuatan militer 

dipergunakan untuk melindungi kelompok minoritas dan akibat perang yang diperkirakan akan

menjadi tragedi kemanusiaan. Kasus-kasus tersebut menunjukkan bahwa konsep keamanan yang

 berorientasi kepada negara mulai bergerak menuju suatu pemikiran yang mengembangkan gagasan

keamanan bagi warga negaranya. Kepedulian terhadap keselamatan manusia semakin menjadi penting.

Human security menjadi isyu keamanan yang mendapatkan perhatian banyak kalangan.

Gagasan Human Security nampak lebih jelas dalam laporan UNDP mengenai Human

Development Report of the United Nations Development Program pada tahun 1994. Namun

sesungguhnya gagasan atau pengertian Human Security mulai menjadi perdebatan setelah perang

dingin berakhir. Salah satu sumber penting yang memunculkan human security adalah perdebatan

tentang gagasan mengenai perlucutan senjata dan pembangunan yang banyak terjadi di berbagai

forum di PBB dalam rangka merespon perlombaan senjata pada era perang dingin. Demikian

  pula kegiatan dari beberapa komisi independen seperti Komisi Brandt (The Brandt

Commission), Komisi Bruntland (The Brundland Commission) dan Komisi Penakbiran

Global (The Commission on Global Governance) membantu merubah fokus analisa

keamanan nasional atau keamanan negara menjadi keamanan untuk warga negara (kadang-

kadang disebut pula The Security of the People atau Societal Security). Diskursus tersebut

kemudian diikuti dengan tumbuhnya pengakuan mengenai ancaman non-militer dalam

 perdebatan mengenai keamanan global.

UNDP merumuskan human security dalam beberapa komponen sebagai berikut:

(1) Keamanan ekonomi (assured basic income),(2) Keamanan pangan (physical and economic access to food).

5/11/2018 Hukum, Ham Dan Demokrasi Islam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ham-dan-demokrasi-islam 4/15

(3) Keamanan kesehatan (relative freedom from disease and infection),

(4) Keamanan lingkungan (access to sanitary water supply, clean air and a non-degraded

land system),

(5) Keamanan sosial (security of cultural identity),

(6) Keamanan individual (security from physical violence and threat), dan

(7) Keamanan politik (protection of basic human rights and freedom).

Kritik terhadap definisi yang dilakukan oleh UNDP datang dari Pemerintah Canada

yang menganggap pengertian tersebut terlalu memusatkan pada ancaman yang berhubungan

dengan keterbelakangan (underdevelopment) dan dianggap mengabaikan human insecurity

yang diakibatkan oleh konflik kekerasan. Dalam perspektif Kanada human security adalah

security of the people (keamanan warga negara) yang berpedoman kepada Piagam PBB,

Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia serta Konvensi Geneva. Dalam hal ini konsep

human security berfokus pada human cost yang diakibatkan oleh konflik kekerasan.

Pemahaman tersebut mendapat sambutan dari negara-negara middle power seperti

 Norwegia yang kemudian bersama dengan pemerintah Kanada mendirikan lembaga bernama

Human Security Partnership pada tahun 1998.

Lembaga ini mengidentifikasi human security dalam 9 (sembilan) hal sebagai berikut:

• Korban ranjau darat;

• Pembentukan International Criminal Court;

• Hak-hak asasi manusia;

• Hukum humaniter;

• Wanita dan anak-anak dalam konflik bersenjata;

• Plorifikasi senjata ringan (small arms);

• Tentara anak-anak;

• Buruh anak-anak; dan

• Kerjasama negara-negara utara.

Pengertian yang berbeda-beda dari human security sebenarnya telah terjadi bahkan

sebelum formula Kanada, yaitu dikembangkan oleh pemerintah Jepang, melalui pidato

 peringatan ulang tahun kelimapuluh pada Sidang Umum PBB tahun 1995. Pada kesempatan

5/11/2018 Hukum, Ham Dan Demokrasi Islam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ham-dan-demokrasi-islam 5/15

tersebut Perdana Menteri Tomii Murayama menyarankan agar human security dijadikan

strategi baru bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam menangani keamanan bersama.

Banyak negara-negara di kawasan Asia pasifik menafsirkan human security lebih luas

dari Kanada dan Norwegia. Hal ini sejalan dengan konsepsi keamanan nasional yang

menyeluruh (comprehensive security) di Asia. Meskipun kedua hal tersebut ( human Security

dan Comprehensive Security) adalah dua hal yang berbeda.

 Namun sesungguhnya aspek human need dari human security di Asia Pasifik cukup

menonjol setelah terjadinya krisis ekonomi tahun 1997. Krisis tersebut secara dramatis telah

meningkatkan kemiskinan, menggagalkan hasil pembangunan, menyebabkan instabilitas

  politik dan persaingan ekonomi yang tidak seimbang serta ketegangan antar negara yang

disebabkan oleh pengungsi dan imigran gelap semakin memperburuk suasana.

Hal tersebut juga mendorong semakin diperlukannya good governance, pembangunan

yang memperhatikan lingkungan, dan sebagainya. Selain itu diperlukannya jaringan

 pengamanan sosial untuk kaum miskin, sesuatu yang pernah diabaikan karena negara-negara

cenderung mengejar pertumbuhan. Oleh sebab itu saran dari Menteri Luar Negeri Thailand,

Sufrin Pirdsuan, secara eksplisit menghubungkan antara kebutuhan jaringan pengamanan

sosial dengan merosotnya ekonomi regional.

\

Ringkasnya, human security memerlukan perobahan dari pemikiran mengenai

keamanan negara menuju kepada gagasan keamanan manusia termasuk didalamnya keamanan

individu dan masyarakat. Respon masyarakat internasional akhir-akhir ini terhadap tantangan

human security menunjukkan bahwa mereka peduli dengan situasi krisis yang dapatmengakibatkan kelangsungan hidup dan kesejahtraan masyarakat menjadi taruhan. Human

security melindungi eksistensi anggota masyarakat, termasuk anak-anak, warga sipil di

wilayah perang, minoritas etnis dan lain sebagainya dari berbagai jenis kekerasan.

Selanjutnya perbedaan pengertian mengenai human security adalah sesuatu yang tidak 

mustahil di rekonsiliasikan. Melalui upaya tersebut masa depan human security akan menjadi

  paradigma keamanan di kawasan Asia Pasifik. Namun hal itu tergantung dari bagaimana

human security sebagai norma yang sedang muncul berinteraksi dengan konsep dan praktek-

 praktek keamanan bersama yang dilakukan di wilayah ini. Akseptasi dan institusionalisasi

5/11/2018 Hukum, Ham Dan Demokrasi Islam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ham-dan-demokrasi-islam 6/15

dari norma-norma baru yang muncul sangat tergantung pula dari bagaimana nilai-nilai baru

tersebut menyesuaikan dengan norma dan identitas yang telah ada. Hal itu berarti human

security di kawasan Asia Pasifik harus dikaji melalui dua gagasan sebelumnya yang

mempengaruhi konsep security dan implementasinya di kawasan tersebut : Comprehensif 

Security dan Cooperative Security.

2. HAM dan Demokrasi

Kalau ada bentrok antara Ustadz dengan Pastur, pihak Depag, Polsek, dan Danramil,

maka yang harus disalahkan adalah Ustadz. Sebab, kalau tidak, itu namanya diktator 

mayoritas. Kalau mayoritas kalah, itu memang sudah seharusnya, asalkan mayoritasnya Islam

dan minoritasnya Kristen. Namun, kalau mayoritasnya Kristen dan minoritasnya Islam, Islam

yang harus kalah.

Cara mengukur siapa dan bagaimana yang pro dan yang kontra demokrasi ditentukan

 bukan oleh orang Islam. Golongan Islam menjadi pihak yang diplonco dan dites terus-

menerus oleh subjektivisme kaum non-Islam.

Orang-orang non-Muslim, terutama kaum Kristiani dunia, mendapatkan  previlese dari

Tuhan untuk mempelajari Islam tidak dengan membaca al-Quran dan menghayati Sunnah

Rasulullah Muhammad saw., melainkan dengan menilai dari sudut pandang mereka.

Di sisi lain, kita juga sering menyaksikan ketidakadilan terhadap Islam dan kaum

Muslim atas nama HAM yang tercermin dalam beberapa contoh kasus berikut:

Jika ada sekelompok umat Islam mengobrak-abrik tempat-tempat mesum, mereka akan

dianggap bertindak semena-mena dan melanggar HAM. Mereka layak dihukum. Sebaliknya,

 para pelacur dan lelaki hidung belang yang biasa mangkal di tempat-tempat maksiat itu tak 

tersentuh. Mereka dianggap tidak melanggar HAM. Yang wanita dibiarkan karena sekadar 

sedang mencari penghidupan. Mereka dipandang sedang bekerja hanya karena mereka diberi

status sebagai “pekerja” seks komersial. Yang laki-laki pun tak diapa-apakan karena sekadar 

sedang mencari hiburan. Apalagi mereka telah membayar uang sekian kepada pengelola

5/11/2018 Hukum, Ham Dan Demokrasi Islam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ham-dan-demokrasi-islam 7/15

  pelacuran, yang kebetulan dipajaki oleh Pemda setempat sebagai salah satu sumber 

 pendapatan.

Ketika umat Islam menghujat kelompok sesat seperti Ahmadiyah atau al-Qiyadah al-

Islamiyah, kaum liberal ribut sembari menuduh umat Islam tidak dewasa, tidak menghormati

kebebasan dan melanggar HAM. Bahkan fatwa “sesat” MUI yang dinisbatkan kepada

kelompok sesat itu mereka pandang sesat. Sebaliknya, ketika ada sekelompok umat Islam

menyuarakan aspirasinya tentang perlunya Indonesia menerapkan syariah dan menegakkan

Khilafah, atas nama kebebasan dan HAM pula kaum liberal mencap mereka sebagai musuh

kebebasan, dan syariah yang diusungnya berpotensi melanggar HAM dan mengancam

keragaman.

Demikianlah, atas nama HAM pelaku asusila dibela, sementara pelaku amar ma’ruf 

nahi munkar dicerca; para penoda kesucian agama Islam dibiarkan, sementara MUI yang

 berniat melindungi kehormatan Islam disalahkan. Atas nama HAM, pelaku perselingkuhan

(perzinaan) dipandang wajar, sementara pelaku poligami dianggap kurang ajar; para penolak 

 pornografi-pornoaksi dicaci-maki, sementara para pelakunya dipandang pekerja seni. Atas

nama HAM pula, para pejuang syariah dituduh memecah-belah, sementara para pengusung

sekularisme dan liberalisme dianggap membawa berkah.

Itulah secuil gambaran tentang betapa bobroknya demokrasi dan HAM. Tak ada

demokrasi meskipun itu mayoritas, asal yang mayoritasnya adalah Islam. Tak ada HAM

walaupun terjadi pelanggaran hak asasi, asal pelanggaran hak asasi itu menimpa umat Islam.

Di samping jelas-jelas bobrok, demokrasi dan HAM juga nyata-nyata tidak jelas

  juntrungannya. Dalam demokrasi, katanya rakyat yang berdaulat. Faktanya, yang sangat

adikuasa adalah para pemodal kuat. Ralph Nader, pada tahun 1972 menerbitkan buku, Who

  Really Runs Congress? Buku ini menceritakan betapa kuatnya para pemilik modal

mempengaruhi dan membiayai lobi-lobi Kongres dalam pemerintahan Amerika Serikat. Huey

 Newton, pemimpin Black Panther, pada tahun 1960-an, membuat buku berjudul “ Power to

the people, for those who can afford it ” (kekuasaan diperuntukkan bagi siapa saja yang

mampu membayarnya).

Dalam tataran praktiknya, demokrasi juga menghasilkan sejumlah kerumitan. Sejak 

  berdirinya pada tahun 1776, Amerika Serikat – sebagai kampiun demorasi di dunia – 

5/11/2018 Hukum, Ham Dan Demokrasi Islam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ham-dan-demokrasi-islam 8/15

memerlukan waktu 11 tahun untuk menyusun konstitusi, 89 tahun untuk menghapus

 perbudakan, 144 tahun untuk memberikan hak pilih kepada kaum wanita, dan 188 tahun

untuk menyusun draft konstitusi yang “melindungi” seluruh warga negara (Strobe Talbott,

1997).

Sir Winston Churchill (PM Inggris pada masa PD-II) yang pernah mengatakan,

“Demokrasi bukanlah sistem yang baik; dia menyimpan kesalahan dalam dirinya. Dalam

 bukunya yang berjudul TAUHID, Ismail Raji’ Al-Faruqi menyatakan bahwa sistem yang bisa

diterima sebagai sistem Islami adalah bukan teokrasi ataupun demokrasi, tetapi nomokrasi,

dimana kekuasaan berada dalam aturan syari’at.

Dalam kasus Indonesia, memang para pejuang Islam terjerembab dalam sebuah

keharusan sejarah bernama DEMOKRASI, seolah-olah demokrasi adalah yang terbaik saat

ini. Contohnya sebuah partai politik yang selama ini menyatakan diri sebagai partai dakwah.

Mereka terlibat dalam demokrasi pada Negara Republik Indonesia, namun untuk urusan

kepemimpinan di partainya sendiri, tak ada demokrasi, yang ada hanyalah taqlid dan tsiqah

terhadap keputusan elite harakahnya.

Para Nabi hingga Nabi Muhammad SAW tak pernah masuk ke dalam sistem penguasa

yang dzalim. Mereka tegas dalam menarik garis furqan, antara haq dan bathil. Itu kalau kita

 punya karakter perjuangan.

Dewasa ini, situasi di Indonesia telah mengalami perubahan dramatis. Era reformasi

membawa masyarakat semakin demokratis dan egaliter. Sistem politik yang sentralistik 

menuju model pemerintahan yang desentralistik tidak dapat dihindarkan, sehingga kajian dan

 penelitian yang diorientasikan pada isu-isu otonomi daerah dan Politik lokal telah menjadi

 perhatian utama di beberapa Universitas di Indonesia. Pendekatan politik lokal tampaknya

rnenjadi sangat relevan ketika hubungan pemerintah pusat dan daerah dibingkai oleh prinsip

“Sharing Of Power” dan “Check And Balance”.

Tidak jauh berbeda dengan ilmu hukum yang selama ini dipengaruhi secara dominan

oleh hukum bersifat positivistik. Praktek demokrasi dan kebebasan dapat dijumpai dalam

 beberapa aspek menimbulkan disharmoni sosial.

5/11/2018 Hukum, Ham Dan Demokrasi Islam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ham-dan-demokrasi-islam 9/15

 Norma-norma hukum yang hidup (the living law) seperti hukum adat yang kaya raya di

Indonesia selama ini tidak beroperasi telah mengalami perubahan sejak kebangkitan

reformasi. Bahkan lahirnya berbagai organisasi dan asosiasi-asosiasi yang mengatas-namakan

atribut suku, kerajaan atau kesultanan, dan komunitas masyarakat adat dipandang sebagai aset

 budaya yang juga telah menjadi kekuatan aparat negara. Kekosongan hukum akibat tidak 

tersedianya dalam sistem hukum nasional, juga telah mendorong aparat pemerintah lebih

 banyak lagi terlibat dalam proses reformasi dan pembentukan hukum di tingkat lokal. Hal

seperti ini, tidak dapat dibiarkan berlangsung, dan karena itu penting hadirnya suatu kajian

yang peduli pada upaya menengarai ketimpangan tersebut.

Munculnya berbagai kekosongan hukum bagi kepentingan masyarakat yang berada di

wilayah-wilayah termarjinalkan, terutama karena adanya sistem check and balances pada

otonomi daerah, peran penting hukum lokal, atau perda pada saat ini, merupakan keniscayaan.

Hukum lokal (Local Law) adalah suatu sistem hukum yang tampak seiring dengan

 peningkatan pentingnya hukum negara dan aparatur administrasinya, dimana pengembangan

dan kewenangannya, maksud dan tujuannya kesemuanya ditentukan oleh aparat pemerintah.

Pemberlakuan, dalam praktek sehari-hari berada dalam suatu kewenangan daerah yang

terdesentralisasi.

Perbedaannya dengan hukum nasional adalah, bahwa proses pembentukan hukum lokal

yang dibangun tersebut perumusannya didasarkan pada spirit berpikir hokum masyarakat

 pribumi (according to the spirit of indigenous legal thinking).

Kelompok sasaran yang menjadi kepedulian CLDS adalah masyarakat yang terancam

dan atau menjadi korban bencana. Hampir diberbagai daerah dan flayah Indonesia tidak luputdan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, bahkan tsunami. Baru kali

ini ada kepastian hukum, bahwa negara bertanggung jawab untuk melindungi dan menolong

korban bencana.

 

Atas dasar pentingnya proses pembangunan hukum lokal bagi terciptanya suatu

rnasyarakat sadar hukum yang demokratis, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai HAM,

 pendirian Pusat Studi Pembangunan Hukurn Lokal atau Centre of Local Law Development

Studies sangat diperlukan. Adapun kedudukan dan sifat dan CLDS berada di bawah FH VII

sebagai unsur penunjang pelengkap (pasai 49 ayat 3 STATUTA UlI 2005). Dengan menaruh

5/11/2018 Hukum, Ham Dan Demokrasi Islam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ham-dan-demokrasi-islam 10/15

 perhatian pada kelompok sasaran komunitas lokal yang temarjinalkan, baik oleh karena

sistem politik yang refresif maupun akibat ancaman dan peristiwa bencana alam. Dalam

mencapai tujuan di atas program-program tersebut dilakukan rnelalui bekerjasama dengan

 berbagai pihak, pemerintah maupun swasta di tingkat nasional dan internasional

Maksud dan tujuan pendirian CLDS sebagai berikut:

1. Menciptakan masyarakat lokal yang sadar hukum dan demokratis, dengan

mempromosikan pentingnya pengetahuan dan penghayatan terhadap nilai-nilai HAM,

UU 1945 dan kearifan lokal, baik bagi pemerintah di tingkat Propinsi maupun

Kabupaten dan/Kota Madya maupun bagi komunitas lokal lainnya, termasuk peran-

 peran lembaga-lembaga adat yang masih hidup.

2. Memperjuangkan tegaknya keadilan global (global justice) yang demokratis dengan

upaya melakukan analisis dan pengukuran kornprehesif terhadap ada tidaknya

kesesuaian antara berbagai produk hukum, baik di tingkat pemerintah pusat maupun

daerah dengan nilai-nilai HAM, UUD 1945, dan kearifan lokal agar harmoni sosial dan

kesejahteraan masyarakat lokal dapat segera terwujud.

3. Membantu mewujudkan reformasi dan pembangunan hukum nasional yang demokratis,

dan penegakannya secara berkeadilan di berbagai daerah di Indonesia, dengan

menyelenggarakan berbagai kegiatan kajian, penelitian, pelatihan dan advokasi serta

 pendampingan, baik yang dilakukan secara Iangsung dengan memberikan masukan-

masukan untuk pembuatan kebijakan di lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif,

maupun secara langsung dengan masyarakat.

Islam adalah ad-Dien (sistem hidup) yang sempurna. Tidak ada satu urusan manusia

yang menyangkut hubungan manusia dengan Allah dan manusia dengan manusia, yang tak diatur Islam. Segala sesuatu yang akan membawa kebaikan kepada manusia, telah

disampaikan Allah lewat Rasul-Nya. Tidak ada satu hal yang akan membawa keburukan,

tidak diperingatkan dan dicegah oleh Allah lewat Rasul-Nya.

Sebagai Sang Maha Pencipta, Allah adalah zat yang paling tahu akan hakikat manusia

dan alam semesta. Setelah Allah menciptakan alam semesta dan menempatkan makhluk-Nya

yang bernama manusia di dalamnya, mustahil kalau Allah tidak membuat aturan untuk 

5/11/2018 Hukum, Ham Dan Demokrasi Islam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ham-dan-demokrasi-islam 11/15

mengelola alam semesta dan manusia. Maka itu, Allah menciptakan aturan untuk menjaga

kelangsungan hidup manusia dan alam semesta.

Aturan itu bernama Islam. Tentu Islam adalah aturan yang paling cocok untuk mengatur 

alam semesta dan manusia. Karena, manusia, alam semesta, dan Islam adalah ciptaan Allah

SWT. Alam semesta yang diciptakan oleh Allah ini tentu akan menjadi damai, baik, dan

teratur kalau diatur dengan aturan pencipta-Nya.

  Namun, sangat disayangkan banyak orang yang mengaku Muslim tidak memahami

akan hal ini. Sehingga, mereka memilih aturan selain aturan Allah untuk mengatur 

kehidupannya. Salah satu sistem hidup yang paling digandrungi dan dipuja oleh manusia pada

hari ini adalah demokrasi. Tidak sedikit dari umat islam yang salah paham dengan demokrasi.

Mereka beranggapan bahwa demokrasi adalah ajaran Islam.

             

''Dan, barang siapa mencari agama selain Islam maka tidak akan diterima. Dan, di

akhirat, dia termasuk orang yang rugi.'' [QS Ali Imran (3): 85]

Secara bahasa, demokrasi berasal dari bahasa Yunani. Dari kata 'demos' dan 'kratos'.

Demos artinya rakyat, sedangkan kratos artinya kekuasaan atau pemerintahan. Maknanya

adalah pemerintahan/kekuasaan rakyat. Pada praktiknya adalah suatu pemerintahan yang

dijalankan dengan kehendak rakyat (mayoritas rakyat). Maka, sistem kekuasaan yang berlaku,

hukum, undang-undang, dan program penguasa suatu negara ditentukan oleh suara mayoritas

rakyat atau wakilnya. Adapun makna Islam secara bahasa berarti masuk dalam kedamaian.

Sedangkan secara  syara, Islam berarti pasrah kepada Allah. Bertauhid dan tunduk kepada-

 Nya. Taat dan membebaskan diri dari syirik dan pengikutnya.

Maka itu, jelas dalam Islam: ketundukan, ketaatan, dan kepatuhan adalah hanya kepada

Allah. Termasuk dalam menjalankan pemerintahan, politik, hukum, dan undang-undang.

5/11/2018 Hukum, Ham Dan Demokrasi Islam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ham-dan-demokrasi-islam 12/15

Dalam Islam, hukum adalah hak Allah untuk membuat dan menentukannya. Dalam

demokrasi, hukum ada di tangan rakyat atau wakilnya, yaitu anggota legislatif. Jadi, sangat

 jelas bahwa Islam bertolak belakang dengan demokrasi. Ini bisa dilihat oleh setiap orang yang

memiliki mata kecuali orang buta.

Demokrasi bersumber dari akal manusia. Peletak dasar demokrasi adalah Jean Jacques

Russao, orang Rusia, yang kemudian disempurnakan oleh Montesque dengan ajaran Trias

Politika.

Dalam Trias Politika disebutkan bahwa kekuasaan terbagi menjadi tiga yaitu:

• Legislatif sebagai pembuat undang-undang;

• Eksekutif sebagai pelaksana undang-undang; dan

• Yudikatif sebagai pengawas undang-undang.

Adapun Islam bersumber dari wahyu Allah yang disampaikan kepada Rasulullah SAW

dengan perantara malaikat Jibril As. Dalam Islam, yang membuat undang-undang adalah hak 

Allah SWT. Undang-undang itu dilaksanakan oleh manusia untuk kebaikan manusia.

Demokrasi berasal dari pikiran manusia yang penuh dengan kelemahan dan kekurangan.

Sedangkan Islam, berasal dari Allah Yang Maha Sempurna. Bagaimana mungkin keduanya

sama?

Dalam ajaran demokrasi, orang bebas untuk memilih agama dan berpindah agama.

Sehingga, tidak mengapa bila seorang Muslim murtad, berpindah agama Yahudi atau Nasrani

atau agama lainnya. Dalam Islam, seorang Muslim yang berpindah agama (murtad),

hukumannya adalah dibunuh. Seperti sabda Rasulullah SAW: ''Barang siapa yang mengganti

agamanya maka bunuhlah!”. Islam tidak memaksakan orang untuk menjadi Muslim. Namun,

ketika seseorang sudah masuk Islam, dia harus taat dan tunduk pada perintah serta ajaran

Islam. Dan, dia tidak boleh keluar dari Islam.

Dalam ajaran demokrasi, setiap orang yang beragama apa saja tidak disebut kafir.

Dalam Islam, orang yang beragama selain Islam disebut kafir. Manusia memiliki kedudukan

5/11/2018 Hukum, Ham Dan Demokrasi Islam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ham-dan-demokrasi-islam 13/15

yang sama derajatnya dalam demokrasi, baik kafir maupun Muslim. Dalam Islam, orang

Muslim (beriman) lebih mulia derajatnya daripada orang kafir.

           

  

''Dan, janganlah kamu (merasa) lemah dan jangan (pula) bersedih hati. Sebab, kamu

 paling tinggi (derajatnya) jika kamu orang beriman.'' [QS Ali Imran (3): 139]

Adapun yang perlu diperhatikan adalah hakikat dari ajaran demokrasi. Hakikat dari

ajaran demokrasi adalah pemberian kekuasaan kepada mayoritas rakyat atau wakilnya untuk 

membuat hukum atau undang-undang. Di mana hukum atau undang-undang yang telah

disepakati oleh para wakil rakyat akan ditaati dan dijunjung tinggi oleh rakyat. Setiap orang

yang melanggarnya akan dikenakan sanksi sesuai dengan undang-undang tersebut.

Dalam ajaran Islam, yang berhak untuk menetapkan hukum adalah Allah. Dan, Allah

 juga yang menetapkan sanksi terhadap orang yang melanggar hukum-Nya. Oleh karena itu,

demokrasi adalah kemusyrikan karena menyerahkan hak Allah (membuat hukum) kepada

manusia. Bahkan, yang lebih celaka, hukum yang dibuat oleh para anggota legislatif ada

kalanya menghalalkan yang diharamkan oleh Allah. Seperti, membolehkan pelacuran pada

tempat-tempat tertentu yang diatur oleh undang-undang. Membolehkan penjualan dan

 pembuatan khamr (miras) pada tempat yang berizin.

Dalam demokrasi, segala sesuatu diputuskan dengan musyawarah, musyawarah

diajarkan dalam Islam.Benar kalau dikatakan Islam mengajarkan musyawarah. Tetapi, bukan

 berarti Islam sesuai dengan demokrasi. Dalam Islam, hukum telah ditetapkan oleh Allah dan

Rasul-Nya. Maka, tidak ada hak bagi manusia untuk membuatnya. Yang dimusyawarahkan

dalam Islam adalah persoalan-persoalan teknis (cara) dalam melaksanakan perintah Allah,

manakala persoalan teknis itu belum ditetapkan caranya oleh Allah SWT. Tidak semua urusan

harus dimusyawarahkan dalam Islam.

5/11/2018 Hukum, Ham Dan Demokrasi Islam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ham-dan-demokrasi-islam 14/15

Sebaliknya, demokrasi mengajarkan segala hal harus diputuskan dengan musyawarah.

Termasuk hal-hal yang hukumnya sudah ditentukan oleh Allah SWT. Bahkan, menentukan

 persoalan halal, haram, baik, dan buruk yang semuanya itu telah ditetapkan oleh Allah, masih

dimusyawarahkan.

5/11/2018 Hukum, Ham Dan Demokrasi Islam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-ham-dan-demokrasi-islam 15/15

Daftar Pustaka

Departemen Agama RI, Al-qur’an dan terjemahnnya, Jakarta 1986

Ustadz Labib MZ dan Drs Muhtadim, Himpunan Hadits pilihan Shahih Bukhari,

Surabaya,Tiga Dua1992

Alba, Cecep dkk, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi, Bandung, Tiga

Mutiara 1996

Endang Saifudin Anshari, Kuliah Agama Islam, Jakarta, Rajawali Press 1986

Harun Nasution, Islam di tinjau dari berbagai aspeknya, Jakarta, UI Press 1985

www.rombak.blogspot.com/

www.jimly.com/makalah/namafile/2/DEMOKRASI_DAN_HAK_ASASI_MANUSIA.doc