22
Makalah Agama Islam Ham dan Demokrasi Dalam Islam Disusun Oleh : Agary Fahrurrozy (211001131200 Deasy Gitasari (21100113120040) Hafids Galant Amirrul (21100113120044) PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK

Makalah HAM Dan Demokrasi Islam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

HAM

Citation preview

Page 1: Makalah HAM Dan Demokrasi Islam

Makalah Agama Islam

Ham dan Demokrasi Dalam Islam

Disusun Oleh :

Agary Fahrurrozy (211001131200

Deasy Gitasari (21100113120040)

Hafids Galant Amirrul (21100113120044)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

SEPTEMBER 2013

Page 2: Makalah HAM Dan Demokrasi Islam

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puja dan puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena

atas rahmat, taufik serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang

berjudul “HAM dan Demokrasi Dalam Islam”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu

tugas yang diberikan dalam mata kuliah Agama Islam di Universitas Diponegoro Semarang.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,

khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Kami juga menyadari bahwa, penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang

hati, untuk menyempurnakan penyusunan. Dan kami berharap makalah ini dapat bermanfaat

bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Semarang, 12 September 2013

Penulis

Page 3: Makalah HAM Dan Demokrasi Islam

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

HAM dalam Islam berbeda dengan hak asasi menurut pengertian yang umum dikenal.

Sebab seluruh hak merupakan kewajiban bagi negara maupun individu yang tidak boleh

diabaikan. Rasulullah saw pernah bersabda: "Sesungguhnya darahmu, hartamu dan

kehormatanmu haram atas kamu." Maka negara bukan saja menahan diri dari menyentuh

hak-hak asasi ini, melainkan mempunyai kewajiban memberikan dan menjamin hak-hak

ini.

Sebagai contoh, negara berkewajiban menjamin perlindungan sosial bagi setiap

individu tanpa ada perbedaan jenis kelamin, tidak juga perbedaan muslim dan non-

muslim. Islam tidak hanya menjadikan itu kewajiban negara, melainkan negara

diperintahkan untuk berperang demi melindungi hak-hak ini.

Umat Islam seringkali kebingungan dengan istilah demokrasi. Di saat yang sama,

demokrasi bagi sebagian umat Islam sampai dengan hari ini masih belum diterima secara

bulat. Sebagian kalangan memang bisa menerima tanpa reserve, sementara yang lain,

justru bersikap ekstrem. Menolak bahkan mengharamkannya sama sekali. Tak sedikit

sebenarnya yang tidak bersikap sebagaimana keduanya. Artinya, banyak yang tidak mau

bersikap apapun. Kondisi ini dipicu dengan banyak dari kalangan umat Islam sendiri yang

kurang memahami bagaimana Islam memandang demokrasi. Untuk itu, kami akan

membahas mengenai bagaimana sebenarnya HAM dan Demokrasi menurut ajaran islam.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Apa pengertian dari Hak Asasi Manusia dan bagaimanakah prinsip HAM dalam

Islam?

2. Bagaimanakah bentuk HAM dalam Islam?

3. Apa pengertian dari Demokrasi dan bagaimanakah konsep demokrasi dalam Islam?

Page 4: Makalah HAM Dan Demokrasi Islam

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hak Asasi Manusia

2.1.1 Pengertian Hak Asasi Manusia

Secara etimologi hak merupakan unsur normative yang berfungsi sebagai

pedoman perilaku, melindungi kebebasan, kekebalan serta menjamin adanya

peluang bagi manusia dalam menjadi harkat dan martabatnya. Sedangkan asasi

berarti yang bersifat paling mendasar yang dimiliki manusia sebagai fitrah,

sehingga tak satupun makhluk mengintervensinya apalagi mencabutnya.

Secara istilah HAM dapat dirumuskan dengan beberapa pendapat yang salah satu

diantaranya:

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia, sesuai dengan

kodratnya (Kaelan: 2002).

Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi HAM PBB), dalam Teaching

Human Rights, United Nations sebagaimana dikutip Baharuddin Lopa

menegaskan bahwa HAM adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia,

yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia

Hak Asasi Manusia adalah hak-hak dasar atau hak-hak pokok yang di miliki oleh

setiap umat manusia sejak lahir sebagai Anugrah Tuhan YME kepada hambanya,

yaitu umat manusia tanpa terkecuali.

2.1.2 Prinsip HAM dalam Islam

1. Martabat manusia

Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa manusia mempunyai kedudukan atau martabat

yang tinggi. Kemulian martabat yang dimiliki manusia itu sama sekali tidak ada

pada makhluk lain. Martabat yang tinggi yang dianugerahkan Allah kepada

manusia, pada hakekatnya merupakan fitrah yang tidak dapat dipisahkan dari diri

manusia.

Q.S Al Isra’ (17) ayat 70. Artinya : “ Dan sesungguhnya telah Kami muliakan

anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan…”

Q.S Al Maidah (5) ayat 32. Artinya : “ …Barang siapa yang membunuh seorang

manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena

membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh

manusia seluruhnya…”

Page 5: Makalah HAM Dan Demokrasi Islam

Mengenai martabat manusia ini telah digariskan dalam Universal declaration of

Human Rights dalam Pasal 1 dan Pasal 3.

Pasal 1 menyebutkan, ”...Semua makhluk manusia dilahirkan merdeka dan

mempunyai hak-hak serta maratabat yang sama …”

Pasal 3 menyebutkan, “...Setiap orang berhak untuk hidup, berhak akan

kemerdekaan dan jaminan pribadi...”

2. Persamaan

Pada dasarnya semua manusia sama, karena semuanya adalah hamba Allah. Hanya

satu ukuran yang dapat membuat seseorang lebih tinggi derajatnya dari yang lain,

yakni ketaqwaannya.

Q.S Al Hujurat (49) ayat 13. Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya Kami

menciptakan kamu dari jenis laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan

kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling

bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Mengenal.”

Prinsip persamaan ini dalam Universal Declaration of Human Rights terdapat

dalam Pasal 6 dan Pasal 7.

Pasal 6 menyebutkan, “...Setiap orang berhak mendapat pengakuan di mana saja

sebagai seorang pribadi di muka hukum...”

Pasal 7 menyebutkan, “...Semua orang sama di muka hukum dan berhak atas

perlindungan yang sama di muka hukum tanpa perbedaan…”

3. Kebebasan menyatakan pendapat

Al Qur’an memerintahkan kepada manusia agar berani menggunakan akal pikiran

mereka terutama untuk menyatakan pendapat mereka yang benar. Perintah ini

secara khusus ditujukan kepada manusia yang beriman agar berani menyatakan

kebenaran. Agama Islam sangat menghargai akal pikiran. Oleh karena itu, setiap

manusia sesuai dengan martabat dan fitrahnya sebagai makhluk yang berfikir

mempunyai hak untuk menyatakan pendapatnya dengan bebas, asal tidak

bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam dan dapat dipertanggungjawabkan.

Q.S Ali Imran (3) ayat 110. Artinya : “...Kamu adalah umat yang terbaik yang

dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang

munkar…”

Page 6: Makalah HAM Dan Demokrasi Islam

Hak untuk menyatakan pendapat dengan bebas dinyatakan dalam Universal

Declaration of Human Rights Pasal 19 “...Semua orang berhak atas kemerdekaan

mempunyai dan melahirkan pendapat…”

4. Kebebasan beragama

Prinsip kebebasan beragama ini dengan jelas disebutkan dalam Al Qur’an surat Al-

Baqarah (2) ayat 256. Artinya : “Tidak ada paksaan untuk memasuki agama

Islam…” Dan Q.S Al Kafirun (109) ayat 6. Artinya : “Untukmulah agamamu dan

untukkulah agamaku.”

Dari ayat-ayat tersebut dapat dipahami bahwa agama Islam sangat menjunjung

tinggi kebebasan beragama. Hal ini sejalan dengan Pasal 18 dari Universal

Declaration of Human Rights, yang menyatakan “...Setiap orang mempunyai hak

untuk merdeka berfikir, berperasaan, dan beragama …”

5. Hak jaminan sosial

Di dalam Al Qur’an banyak dijumpai ayat-ayat yang menjamin tingkat dan kualitas

hidup bagi seluruh masyarakat. Ajaran tersebut antara lain adalah kehidupan fakir

miskin harus diperhatikan oleh masyarakat, terutama oleh mereka yang punya.

Kekayaan tidak boleh dinikmati dan hanya berputar di antara orang-orang yang

kaya saja. Seperti dinyatakan Allah dalam Al Qur’an surat Az-Zariyat (51) ayat

19. Artinya: “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang

meminta dan orang miskin yang tidak meminta.”

Q.S Al Ma’arij (70) ayat 24. Artinya : “ Dan orang-orang yang dalam hartanya

tersedia bagian tertentu.”

Dalam Al Qur’an juga disebutkan dengan jelas perintah bagi umat Islam untuk

menunaikan zakat. Tujuan zakat antara lain adalah untuk melenyapkan kemiskinan

dan menciptakan pemerataan pendapatan bagi segenap anggota masyarakat.

Apabila jaminan sosial yang ada dalam Al Qur’an diperhatikan dengan jelas sesuai

dengan Pasal 22 dari Universal Declaration of Human Rights, yang menyebutkan

“Sebagai anggota masyarakat, setiap orang mempunyai hak atas jaminan

sosial…”

6. Hak atas harta benda

Dalam hukum Islam hak milik seseorang sangat dijunjung tinggi. Sesuai dengan

harkat dan martabat, jaminan dan perlindungan terhadap milik seseorang

merupakan kewajiban penguasa. Oleh karena itu, siapapun juga bahkan penguasa

Page 7: Makalah HAM Dan Demokrasi Islam

sekalipun, tidak diperbolehkan merampas hak milik orang lain, kecuali untuk

kepentingan umum, menurut tatacara yang telah ditentukan lebih dahulu. Allah

telah memberikan sanksi yang berat terhadap mereka yang telah merampas hak

orang lain, sebagaimana dinyatakan dalam surat Al-Maidah (5) ayat 38. Artinya :

“Laki-laki yang mecuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya

sebagai pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari

Allah …”

Hal ini sesuai dengan Pasal 17 dari Universal Declaration of Human Rights

menyebutkan:

Ayat (1) Setiap orang berhak mempunyai hak milik, baik sendiri maupun bersama

orang lain.

Ayat (2) Tidak seorangpun hak miliknya boleh dirampas dengan sewenang-

wenang.

2.1.3 Bentuk HAM dalam Islam

1. Hak atas hidup, dan menghargai hidup manusia. Islam menegaskan bahwa

pembunuhan terhadap seorang manusia ibarat membunuh seluruh umat manusia.

Hak ini terkandung dalam surah Al-Maidah ayat 63 yang berbunyi :

“Oleh karena itu kami tetapkan (suatu hukum) bagi bani israil, bahwa: barang siapa

yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain,

atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah

membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memlihara kehidupan

seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia

semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami

dengan (membawa) keternagan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantar

amereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan

dimuka bumi.” (QS 5;63)

2. Hak untuk mendapat perlindungan dari hukuman yang sewenarg wenang. yaitu

dalam surat Al An’am : 164 dan surat Fathir 18 yang masing masing berbunyi :

“Katakanlah: “Apakah aku mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah tuhan

bagi segala sesuatu. Dan tidaklah sesorang membuat dosa melainkan

kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak

akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan

akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan”. (QS 6;164)

Page 8: Makalah HAM Dan Demokrasi Islam

“Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika sesorang

yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah

akan dipikulkan untuknya sedikit pun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum

kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang

yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan

mereka mendirikan sembahyang. Dan barangsiapa yang mensucikan dirinya,

sesungguhnya ia mensucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada

Allah-lah kembali(mu).” (QS 35;18)

3. Hak atas keamanan dan kemerdekaan pribadi terdapat dalam surat An Nisa ayat

58 dan surat Al-Hujurat : 6 yang berbunyi seperti ini:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak

menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia

supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran

yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha

Melihat.”(QS 4;58)

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang yang fasik membawa

suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu

musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaanya yang menyebabkan

kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS 49;6)

4. Hak atas kebebasan beragama memilih keyakinan berdasar hati nurani. Yang

bisa kita lihat secara tersirat dalam surat Al Baqarah ayat 256 dan surat Al Ankabut

ayat 46 yang berbunyi:

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas

jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar

kepada yang thagut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah

berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah

Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS 2;256)

“Dan janganlah kamu berdebat dengan ahli kitab, melainkan dengan cara yang

paling baik, kecuali dengan orang-orang zhalim di antara mereka, dan katakanlah:

“kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang

Page 9: Makalah HAM Dan Demokrasi Islam

diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya

kepada-Nya berserah diri.” (QS 29;46)

5. Hak atas persamaan hak didepan hukum secara tersirat terdapat dalam surat An-

Nisa ayat 1 dan 135 dan Al Hujurat ayat13:

“Hai sekalian manusia bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciotakan dari

diri yang satu, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada

keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.

Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu

saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)hubungan silaturahim.

Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (QS 4;1)

“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak

keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa

dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tau

kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin

menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau

enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala

apa yang kamu kerjakan.” (QS 4;135)

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan

seorang perempuan dan menjdaikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku

supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia

diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS 49;13)

6. Dalam hal kebebasan berserikat Islam juga memberikan dalam surat Ali Imran

ayat 104-105 yang berbunyi:

“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada

kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar ;

merekalah orang yang beruntung.”(QS 3;104)

“Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai berai dan berselisih

sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang

yang mendapat siksa yang berat.” (QS 3;105)

Page 10: Makalah HAM Dan Demokrasi Islam

7. Dalam memberikan suatu protes terhadap pemerintahan yang zhalim dan bersifat

tiran. Islam memberikan hak untuk memprotes pemerintahan yang zhalim, secara

tersirat dapat diambil dari surat An-Nisa ayat 148, surat Al Maidah 78-79, surat Al

A’raf ayat 165, Surat Ali Imran ayat 110 yang masing masing berbunyi:

“Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali

oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

(QS 4;148)

“Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan ‘Isa

Putera Maryam. Yang demikian itu. Disebabkan mereka durhaka dan selalu

melampaui batas.” (QS 5;78)

“Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan yang munkar yang mereka

perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.” (QS

5;79)

“Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami

selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan

kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu

berbuat fasik.” (QS 7;165)

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada

yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah.

Sekiranya Ahli Kitab Beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; diantara

mereka yang ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang

fasik.” (QS 3;110)

8. Dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya seperti bentuk hak positif dalam hak

ekonomi sosial dan Islam pun mengandung secara tersirat mengenai hak ini.

Hak mendapatkan kebutuhan dasar hidup manusia secara tersirat terdapat dalam

surat Al Baqarah ayat 29, surat Ad-Dzariyat ayat 19, surat Al Jumu’ah ayat 10,

yang berbunyi:

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada dimuka bumi untuk kamu dan

Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha

Mengetahui segala sesuatu.” (QS 2;29)

“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan

orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (QS 51;19)

Page 11: Makalah HAM Dan Demokrasi Islam

“Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi;

dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu

beruntung.” (QS 62;10)

9. Dalam hak mendapatkan pendidikan Islam juga memiliki pengaturan secara

tersirat dalam surat Yunus ayat 101, surat Al-Alaq ayat 1-5, surat Al Mujadilah

ayat 11 dan surat Az-Zumar ayat 9 yang masing-masing berbunyi berbunyi:

“Katakanlah: “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah

bermanfa’at tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi

orang-orang yang tidak beriman.”(QS 10;101)

“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: “berlapang-

lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah. Niscaya Allah akan memberi

kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:berdirilah kamu, maka berdirilah

kamu, niscaya Allah akan meninggikan orang orang yang beriman diantaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha

Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS 58;11)

2.2 Demokrasi

2.2.1 Pengertian Demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, Demos berarti rakyat, dan kratein

bermakna kekuasaan. Karena kekuasaan itu ada di rakyat, maka rakyatlah yang

berdaulat, oleh karena itu demokrasi diartikan dengan kedaulatan rakyat.

Kedaulatan mutlak dan Ke-Esaan Tuhan yang terkandung dalam konsep

tauhid dan peranan manusia yang terkandung dalam konsep khilafah memberikan

kerangka yang dengannya para cendekiawan belakangan ini mengembangkan teori

politik tertentu yang dapat dianggap demokratis. Di dalamnya tercakup definisi

khusus dan pengakuan terhadap kadaulatan rakyat, tekanan pada kesamaan derajat

manusia, dan kewajiban rakyat sebagai pengemban pemerintah.

2.2.2 Konsep Demokrasi Dalam Islam

1. Musyawarah (syura)

Perlunya musyawarah merupakan konsekuensi politik kekhalifahan manusia.

Oleh karena itu perwakilan rakyat dalam sebuah negara Islam tercermin

terutama dalam doktrin musyawarah. Hal ini disebabkan menurut ajaran Islam,

setiap muslim yang dewasa dan berakal sehat, baik pria mauoun wanita adalah

khalifah Allah di bumi. Dalam bidang politik, umat Islam mendelegasikan

Page 12: Makalah HAM Dan Demokrasi Islam

kekuasaan mereka kepada penguasa dan pendapat mereka harus diperhatikan

dalam menangani masalah negara. Kemestian bermusyawarah dalam

menyelesaikan masalah-masalah ijtihadiyyah, dalam surat Al-syura ayat 3 :

“Dan orang-orang yang menerima seruan Tuhannya dan mendirikan shalat,

sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan

mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka”.

(QS Asy-Syura : 38).

2. Persetujuan (ijma)

Ijma atau konsensus telah lama diterima sebagai konsep pengesahan resmi

dalam hukum Islam. Konsensus memainkan peranan yang menentukan dalam

perkembangan hukum Islam dan memberikan sumbangan pemikiran sangat

besar pada korpus hukum atau tafsir hukum.

Konsensus dan musyawarah sering dipandang sebagai landasan yang efektif

bagi demokrasi Islam modern. Konsep konsensus memberikan dasar bagi

penerimaan sistem yang mengakui suara mayoritas. Atas dasar inilah konsensus

dapat menjadi legitimasi sekaligus prosedur dalam suatu demokrasi Islam.

3. Penilaian interpretative yang mandiri (itjihad)

Upaya ini merupakan langkah kunci menuju penerapan perintah Tuhan di suatu

tempat atau waktu. Tuhan hanya mewahyukan prinsip-prinsip utama dan

memberi manusia kebebasan untuk menerapkan prinsip-prinsip tersebut dengan

arah yang sesuai dengan semangat dan keadaan zamannya. Itjihad dapat

berbentuk seruan untuk melakukan pembaharuan, karena prinsip-prinsip Islam

itu bersifat dinamis, pendekatan kitalah yang telah menjadi statis. Oleh karena

itu sudah selayaknya dilakukan pemikiran ulang yang mendasar untuk

membuka jalan bagi munculnya eksplorasi, inovasi dan kreativitas.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa musyawarah, konsensus dan itjihad

merupakan konsep-konsep yang sangat penting bagi artikulasi demokrasi Islam

dalam kerangka Keesaan Tuhan dan kewajiban-kewajiban manusia sebagai

khalifah-Nya. Sehingga antara hukum, Hak Asasi Manusia dan demokrasi

merupakan tiga konsep yang tidak dapat dipisahkan.

Hal ini disebabkan karena salah satu syarat utama terwujudnya demokrasi

adalah adanya penegakan hukum dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM).

Demokrasi akan selalu rapuh apabila HAM setiap warga masyarakat tidak

Page 13: Makalah HAM Dan Demokrasi Islam

terpenuhi. Sedangkan pemeunuhan dan perlindungan HAM akan terwujud

apabila hukum ditegakkan, karena Al-Qur’an sebagai sumber ajaran utama dan

pertama agama Islam mengandung ajaran tentang nilai-nilai dasar yang harus

diaplikasikan dalam pengembangan sistem politik Islam.

Page 14: Makalah HAM Dan Demokrasi Islam

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hak Asasi Manusia menurut pemikiran barat semata-mata bersifat antroposentris,

artinya segala sesuatu berpusat kepada manusia, sehingga manusia sangat

dipentingkan. Sedangkan ditilik dari sudut pandang Islam bersifat teosentris, artinya,

segala sesuatu berpusat kepada Tuhan, sehingga Tuhan sangat dipentingkan.

2. Hak Asasi Manusia dan demokrasi merupakan konsep yang tidak dapat dipisahkan.

Hal ini disebabkan karena salah satu syarat utama terwujudnya demokrasi adalah

adanya penegakan hukum dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM). Demokrasi

akan selalu rapuh apabila HAM setiap warga masyarakat tidak terpenuhi. Sedangkan

pemenuhan dan perlindungan HAM akan terwujud apabila hukum ditegakkan.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Setiap manusia hendaknya menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia, karena hak ini

sebagai dasar yang melekat pada diri tiap manusia.

2. Dalam mengamalkan ajaran Islam secara menyeluruh, baik dibidang hukum, hak dan

kewajiban asasi manusia, serta kehidupan berdemokrasi hendaknya berdasarkan

prinsip-prinsip yang diajarkan Islam.

Page 15: Makalah HAM Dan Demokrasi Islam

DAFTAR PUSTAKA

http://tugasku-4u.blogspot.com/2013/07/makalah-hukum-ham-dan-demokrasi-dalam-

islam.html (Diakses tanggal 12 September 2013, pukul 09.30 WIB)

http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/12/hak-asasi-manusia-menurut-islam.html

(Diakses tanggal 12 September 2013, pukul 09.35 WIB)

http://needmoreintelligent.blogspot.com/2013/05/memahami-demokrasi-dalam-islam.html

(Diakses tanggal 12 September 2013, pukul 10.00 WIB)

http://politik.kompasiana.com/2012/04/23/demokrasi-dalam-islam-456769.html (Diakses

tanggal 12 September 2013, pukul 13.00 WIB)

http://www.islamquest.net/id/archive/question/fa1629 (Diakses tanggal 12 September

2013, pukul 13.30 WIB)