44
Pemicu 1 “Warga Depok Resah Air Tercemar”

Humaniora.pptx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

humaniora

Citation preview

Pemicu 1 Warga Depok Resah Air Tercemar

Pemicu 1 Warga Depok Resah Air Tercemar

Learning Objectives3M norma sosial.3M tindakan sosial.3M bentuk pelanggaran sosial.3M tatanan masyarakat.3M struktur masyarakat.3M sistem masyarakat.3M solusi.LO13M norma sosial.Norma seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan sosialnyaDibagi menjadi 2 :Menurut aspeknyaMenurut tingkatannya

4Berdasarkan aspeknyaNorma Agama: Ialah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah-perintah, larangan larangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Esa berupa siksa kelak di akhirat.Contoh norma agama ini diantaranya ialah:a) Kamu dilarang membunuh.b) Kamu dilarang mencuri.

Norma Kesusilaan: Ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia.Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan.Norma kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia.Contoh norma ini diantaranya ialah:a) Kamu tidak boleh mencuri milik orang lain.b) Kamu harus berlaku jujur.c) Kamu harus berbuat baik terhadap sesama manusia.d) Kamu dilarang membunuh sesama manusia.Norma Kesopanan: Ialah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormat menghormati.Akibat pelanggaran : dicela sesamanya.Norma kesopanan tidak berlaku bagi seluruh masyarakat dunia, melainkan bersifat khusus dan setempat (regional) dan hanya berlaku bagi segolongan masyarakat tertentu saja.Contoh norma ini diantaranya ialah:a) Berilahtempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bus dan lain-lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa bayi.b) Jangan makan sambil berbicara.c) Janganlah meludah di lantai atau di sembarang tempatd) Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua.Norma Hukum: Ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara. Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama. Hukum biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis.Akibat pelanggaran : ancaman hukuman. Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan hukum bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara.Contoh norma ini diantaranya ialah:a) Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang lain, dihukum karena membunuh dengan hukuman setingi-tingginya 15 tahun.b) Dilarang mengganggu ketertiban umum.Berdasarkan tingkatannya1.Cara (usage)perbuatan tertentu yang dilakukan individu dalam suatu masyarakat tetapi tidak secara terus-menerus.Contoh: cara makan yang wajar dan baik apabila tidak mengeluarkan suara seperti hewan.2.Kebiasaan (Folkways)perbuatan berulang-ulang dengan bentuk yang sama yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas dan dianggap baik dan benar.Contoh: Memberi hadiah kepada orang-orang yang berprestasi dalam suatu kegiatan atau kedudukan, memakai baju yang bagus pada waktu pesta.3.Tata kelakuan (Mores)sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya. (terdapat unsur memaksa)Contoh: Melarang pembunuhan, pemerkosaan, ataumenikahisaudara kandung.4.Adat istiadat (Custom)kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.

Norma sosial : berbagai aturan yang ada di tengah masyarakat mengenai hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh masyarakat atau individu.Berasal dari lembaga pemerintah, organisasi profesi, lembaga pendidikan, departemen, atau instansi tertentu.Norma sosial ditujukan pada masyarakat yang ada di bawah lembaga tersebut dan bertujuan agar mereka taat dan tertib pada aturan yang telah ada dan diberlakukan pada lembaga itu.Norma Sosial10Bentuk Norma SosialNorma sosial pada keluargaAturan yang berlaku pada keluarga tertentu (tertulis atau tidak tertulis)

Norma sosial pada lembaga pemerintahanAturan atau peraturan yang berasal dari pemerintah yang tertulis

Norma sosial pada lembaga swastaAturan atau peraturan yang berasal dari lembaga swasta atau organisasi yang tertulisNorma sosial (pemicu)Pada kasus di pemicu, norma sosial yang berlaku adalah norma sosial pada lembaga pemerintahan. Karena syarat syarat TPA tertulis dalam peraturan pemerintah.LO23M tindakan sosial.Skema perilakuPengalamanFasilitasSosialbudayaPresepsiPengetahuan KeyakinanKeinginanMotivasiNiatSikapPerilakuEksternalInternalResponsTindakan SosialTindakan sosial adalah cara bagaimana seseorang atau masyarakat mengekspresikan dan mewujudkan perilakunya pada kebersamaan kehidupan dengan orang lain. Oleh karenanya tindakan sosial selalu berkaitan dengan kehidupan yang beragam, misalnya kesehatan, perekonomian, kebudayaan, pekerjaan, keagamaan.Ada tiga tipe tindakan sosial, yaitu:Tindakan tradisional : tindakan manusia yang terkait dengan latar belakang kebudayaan (adat istiadat) tujuan tertentu serta memiliki kepentingan atau tujuan tertentu pula.Contoh : pengobatan alternatif, makan dengan sumpit, upacara adat jawaTindakan afektif : tindakan yang terkait dengan keinginan, emosi, dan nafsu tertentu.Contoh : berjudi, korupsi, peminumTindakan rasional : tindakan manusia yang memiliki tujuan tertentu yang dianggap bermanfaat, ada kesesuaian antara cara dengan tujuan tertentu.Contoh : strategi militer, proses belajar mahasiswa untuk menjadi dokter

Dalam pemicu ini :Tindakan rasional : dilakukannya uji kualitas air sumur untuk mengetahui adanya pencemaran air atau tidak dari TPA.LO33M bentuk pelanggaran sosial.Bentuk Pelanggaran Norma SosialMasyarakat yang tidak puas dengan suatu keputusan yang berasal dari lembaga tertentu akan melakukan protes dan tindakan itu mewujudkan bentuk pelanggaran norma sosial.Contoh :Unjuk rasaProtesDemontrasiAkibat adanya pelanggaran norma sosial akan memunculkan sanksi.Sanksi: Teguran secara lisan/ tertulis Pelaporan terhadap pihak berwajib Penangkapan seseorang oleh lembaga yang berwenang

19Bentuk pelanggaran dalam pemicu :Karena norma sosial yaitu peraturan TPA dianggap tidak memenuhi syarat dan mencemari air sumur warga maka masyarakat melakukan protes kepada BLH Depok untuk menguji kualitas air sumur mereka.

20LO43M tatanan masyarakat.Tatanan MasyarakatTatanan masyarakat adalah organisasi atau lembaga yang diatur oleh norma tertentuTatanan masyarakat memiliki asas, aturan, hukum yang mengatur proses kinerja organisasiDalam tatanan masyarakat ada organ atau unsur, elemen yang berada pada organisasi tersebut.Tatanan masyarakat akan membentuk struktur dan sistem masyarakatPeraturan mengenai sampah Pasal 28 UU Pengelolaan Sampah, terdapat tujuh larangan di bidang pengelolaan sampah bagi setiap orang.Pertama, memasukkan sampah ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.Kedua, mengimpor sampah.Ketiga, mencampur sampah dengan limbah berbahaya dan beracun.Keempat, mengelola sampah yang menyebabkan pencemaran dan atau perusakan lingkungan.Kelima, membuang sampah tidak pada tempat yang telah ditentukan dan disediakan.Keenam, melakukan penanganan sampah dengan pembuangan terbuka di tempat pemrosesan akhir.Dan atau ketujuh, membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis pengelolaan sampah.Menurut ketentuan Pasal 40 UU Pengelolaan Sampah, pengelola sampah yang secara melawan hukum dan dengan sengaja melakukan kegiatan pengelolaan sampah dengan tidak memperhatikan norma, standar, prosedur, atau kriteria yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan masyarakat, gangguan keamanan, pencemaran lingkungan, dan atau perusakan lingkungan diancam dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).Jika tindak pidana tersebut mengakibatkan orang mati atau luka berat, pengelola sampah diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAHUndang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, secara formil mulai berlaku pada tanggal disahkan, yakni pada tanggal 7 Mei 2008. Undang-undang ini secara vertikal berkaitan dengan hak masyarakat untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, sesuai dengan ketentuan Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Dalam rangka memenuhi hak masyarakat sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945 tersebut, maka pemerintah memiliki kewajiban untuk menciptakan lingkungan yang baik dan sehat bagi warga negara. Salah satu dari pelaksanaan untuk menciptakan lingkungan yang baik dan sehat itu adalah dengan melaksanakan pelayanan dalam pengelolaan sampah di masyarakat.1.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan HidupUU Nomor 18 Tahun 2008 memberikan kejelasan pengertian antara sampah dengan limbah sebagaimana diatur dalam undang-undang tersebut. Secara prinsip, pencemaran lingkungan akibat sampah menjadi tanggungjawab pemerintah, sementara dalam menangani pencemaran limbah menjadi tanggungjawab pelaku usaha.Di samping itu, pada Pasal 18 undang-undang tersebut mewajibkan setiap izin usaha atau kegiatan yang berdampak besar dan penting bagi lingkungan hidup, wajib memiliki analisa dampak lingkungan (Amdal). Izin yang diperolehpun, wajib diumumkan.2.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang KesehatanUU Nomor 18 Tahun 2008 memiliki tujuan yang harmoni dengan pengaturan dalam Undang-Undang tentang Kesehatan. Pengelolaan sampah yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya, sejalan dengan hak setiap orang untuk memperoleh serajat kesehatan yang optimal dan upaya kesehatan lingkungan yang diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat.Kesehatan lingkungan sebagaimana diatur dalam Pasal 22 Ayat (2) UU tersebut dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum dan lingkungan lainnya. Kesehatan lingkungan sebagaimana diatur dalam Pasal 22 Ayat (3) meliputi penyehatan air dan udara, pengamanan limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan, pengendalian vektor penyakit, dan penyehatan atau pengamanan lainnya. Selanjutnya, sebagaimana diatur dalam Pasal 22 Ayat (4) UU tersebut, setiap tempat atau sarana pelayanan umum wajib memelihara dan meningkatkaan pelayanan yang sehat sesuai dengan standar dan persyarakatan.3.Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan PermukimanUU Nomor 18 Tahun 2008 sejalan dan harmoni dengan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman. Dalam pembangunan lingkungan permukiman selalu ditekankan tentang keberadaan prasarana lingkungan. Prasarana lingkungan yang memungkinkan lingkungan dapat berfungsi sebagaimana mestinya, antara lain memerlukan adanya jaringan saluran pembuangan air limbah dan tempat pembuangan sampah.Lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur adalah lingkungan yang memiliki perencanaan pengelolaan lingkungan yang baik, yang di dalamnya tersedia sarana dan fasilitas pengelolaan sampah. Karena itu, pihak yang membangun rumah atau perumahan sebagaimana diatur dalam Pasal 7 Ayat (1) berkewajiban: mengikuti persyaratan teknis, ekologis dan administratif, melakukan pemantauan lingkungan yang terkena dampak berdasarkan rencana pemantauan lingkungan; dan melakukan pengelolaan lingkungan berdasarkan rencana pengelolaan lingkungan. Dalam pengelolaan lingkungan tersebut, termasuk di dalamnya adalah rencana pengelolaan sampah permukiman.4.Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan RuangUU Nomor 18 Tahun 2008 sejalan dan harmoni dengan Undang-Undang tentang Penataan Ruang. Penataan ruang merupakan proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Penataan ruang di kota/ kabupaten yang menjadi wewenangnya akan sangat mempengaruhi penentuan lokasi tempat pembuangan akhir sampah (TPA), hingga dapat mewujudkan pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan, tidak terjadi pemborosan pemanfaatan ruang, dan tidak menyebabkan terjadinya penurunan kualitas ruang.5.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan DaerahUU Nomor 18 Tahun 2008 sesuai dan berkaitan dengan Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah, karena pengaturan tugas dan wewenang antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam pengelolaan sampah, sesuai dengan wewenang otonomi daerah. Pada Pasal 14 Ayat (1) undang-undang tersebut dinyatakan bahwa salah satu urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah untuk kabupaten/kota yang merupakan urusan yang berskala kabupaten/kota adalah pengendalian lingkungan hidup. Pengendalian lingkungan hidup ini, diantaranya termasuk pengelolaan sampah, yang diantaranya meliputi pengumpulan, pengangkutan, penampungan, pemusnahan/pengolahan, maupun penyediaan tempat pemrosesan akhir sampah (TPA).Pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengatur urusan pemerintahan sendiri. Selain itu memiliki wewenang seperti memungut pajak daerah dan retribusi daerah; mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang berada di daerah; dan mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah.LO53M struktur masyarakat.Struktur MasyarakatStruktur masyarakat adalah suatu pola yang membentuk tatanan masyarakat dan memiliki hubungan tertentu.Sifat struktur masyarakat :Hierarkis (horizontal)Hubungan atas bawah, atas dasar senioritas atau ketergantungan akan kekuasaan.Non hierarkis (vertikal)Hubungan atas dasar persamaan atau kesetaraan di antara elemen organisasi yang ada.LO63M sistem masyarakat.Sistem MasyarakatSistem masyarakat adalah suatu pola yang berasal dari tatanan masyarakat dan terdiri dari beberapa elemen serta membentuk hubungan (relasi) yang sedemikian rupa sehingga memunculkan jaringan (network).Penyebab GatalGatal bisa disebabkan oleh suatu penyakit kulit maupun penyakit sistemik.

Penyakit kulit yang bisa menyebabkan gatal-gatal hebat adalah:# Infestasi parasit (skabies, pedikulosis)# Gigitan serangga# Kaligata# Dermatitis atopik# Dermatitis kontak# Dermatitis alergika.

Penyakit sistemik yang dapat menyebabkan gatal-gatal adalah:# Penyakit hati (terutama sakit kuning)# Gagal ginjal# Limfoma# Leukemia# Penyakit darah lainnya.Penyebab ISPAISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) adalah penyakit infeksi yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran napas, mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura.Etiologi ISPA terdiri dari lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia.Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus streptokokus. Stafilokokus, Pnemokokus, Hemofilus, Bordetella dan Korinebakterium.Virus Penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adenovirus, Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus dan lain-lain.Allergen : debu, cuaca dingin dan bulu binatang.LO73M solusi.SOLUSIBentuk pengendalian sosial:TeguranSanksi/hukumanApabila hasil tes menunjukan adanya pencemaran air oleh sampah makan TPA harus dihentikan aktifitasnya atau dipindahkan ke tempat lain.

Peraturan TPAPersyaratan didirikannya suatu TPA ialah bahwa pemilihan lokasi TPA sampah harus mengikuti persyaratan hukum, ketentuan perundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan hidup, analisis mengenai dampak lingkungan, ketertiban umum, kebersihan kota/ lingkungan, peraturan daerah tentang pengelolaan sampah dan perencanaan dan tata ruang kota serta peraturan-peraturan pelaksanaannya.SNI nomor 03-3241-1994 tentang tata cara pemilihan lokasi TPA sampah1. Ketentuan Umum

Pemilihan lokasi TPA sampah harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:1.TPA sampah tidak boleh berlokasi di danau, sungai, dan laut.2.Penentuan lokasi TPA disusun berdasarkan 3 tahapan yaitu :Tahap regional yang merupakan tahapan untuk menghasilkan peta yang berisi daerah atau tempat dalam wilayah tersebut yang terbagi menjadi beberapa zona kelayakanTahap penyisih yang merupakan tahapan untuk menghasilkan satu atau dua lokasi terbaik diantara beberapa lokasi yang dipilih dari zona-zona kelayakan pada tahap regionalTahap penetapan yang merupakan tahap penentuan lokasi terpilih oleh instansi yang berwenang.3.Jika dalam suatu wilayah belum bisa memenuhi tahap regional, pemilihan lokasi TPA sampah ditentukan berdasarkan skema pemilihan lokasi TPA sampah.2. Kriteria

Kriteria pemilihan lokasi TPA sampah dibagi menjadi tiga bagian :a.Kriteria regional, yaitu kriteria yang digunakan untuk menentukan zona layak atau tidak layak sebagai berikut :1 )Kondisi geologia.tidak berlokasi di zonaholocene fault.b.tidak boleh di zona bahaya geologi.2)Kondisi hidrogeologia.tidak boleh mempunyai muka air tanah kurang dari 3 meter.b.tidak boleh kelulusan tanah lebih besar dari 10-6cm / det.c.jarak terhadap sumber air minum harus lebih besar dari 100 meter di hilir aliran.dalam hal tidak ada zona yang memenuhi kriteria-kriteria tersebut diatas, maka harus diadakan masukan teknologi.3)Kemiringan zona harus kurang dari 20%.4)Jarak dari lapangan terbang harus lebih besar dari 3.000 meter untuk penerbangan turbojet dan harus lebih besar dari 1.500 meter untuk jenis lain.5)Tidak boleh pada daerah lindung / cagar alam dan daerah banjir dengan periode ulang 25 tahun.b.Kriteria penyisih, yaitu kriteria yang digunakan untuk memilih lokasi terbaik yaitu terdiri dari kriteria regional ditambah dengan kriteria berikut:1)Iklima.hujan intensitas hujan makin kecil dinilai makin baikb.angin : arah angin dominan tidak menuju ke pemukiman dinilai makin baik2)Utilitas : tersedia lebih lengkap dinilai lebih baik3)Lingkungan biologis :a.habitat : kurang bervariasi dinilai makin baikdaya dukung : kurang menunjang kehidupan flora dan fauna, dinilai makin baik4)Kondisi tanaha.produktivitas tanah : tidak produktif dinilai lebih tinggikapasitas dan umur : dapat menampung lahan lebih banyak dan lebih lama dinilai lebih baikketersediaan tanah penutup : mempunyai tanah penutup yang cukup dinilai lebih baikstatus tanah : makin bervariasi dinilai tidak baik5)Demografi : kepadatan penduduk lebih rendah dinilai makin baik6)Batas administrasi : dalam batas administrasi dinilai makin baik7)Kebisingan : semakin banyak zona penyangga dinilai semakin baik8)Bau : semakin banyak zona penyangga dinilai semakin baik9)Estetika : semakin tidak terlihat dari luar dinilai makin baikEkonomi : semakin kecil biaya satuan pengelolaan sampah dinilai semakin baik

c.Kriteria penetapan, yaitu kriteria yang digunakan oleh instansi yang berwenang untuk menyetujui dan menetapkan lokasi terpilih sesuai dengan kebijaksanaan instansi yang berwenang setempat dan ketentuan yang berlaku.Daftar Pustakahttp://www.crayonpedia.org/mw/Norma-Norma_yang_Berlaku_dalam_kehidupan_Bermasyarakat,_Berbangsa_dan_Bernegara_7.1http://wikantika.wordpress.com/2008/05/07/kriteria-penentuan-lokasi-pembuangan-sampah/http://www.indonesiaindonesia.com/f/13385-gatal-gatal/http://pkmsungaiayak.wordpress.com/2009/03/21/ispa-dan-pnemonia/