1

Click here to load reader

IBU KREATIF_050410

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IBU KREATIF_050410

8/9/2019 IBU KREATIF_050410

http://slidepdf.com/reader/full/ibu-kreatif050410 1/1

TEPI MANUSIA

Ibu Kreatif lama dijual lagi karena kebutuhan

hidup.Selain Ibu Kreatif, setiap hari

Sabtu, RGI juga membuka kelaskomputer khusus para santri pon-dok pesantren yang dikemas dalamprogram “Santri Melek Tehnologi”.Jadi, tujuh hari dalam sepekan RGItidak pernah sepi dari kegiatan pe-latihan keterampilan.

“Ikhtiar demi ikhtiar kami laku-kan agar RGI mampu melahirkanSDM produktif dan berdaya saing.Manfaatnya lebih maksimal seca-

ra kualitatif dan kuantitatif”, Sanimenginspirasi.

K reatif dan produktif. “Ya,

ibu-ibu cepat sekali bela- jarnya. Mereka semangatdan menikmati”, terang

Inayah, salah satu pengajar kelasmenjahit Rumah Gemilang Indo-nesia (RGI) setelah melihat hasil jahitan ibu-ibu peserta didiknya.

50 ibu-ibu rumah tangga dari ke-lurahan Pengasinan Sawangan De-pok dan sekitarnya, tiap hari Ahaddilatih menjahit di RGI yang dike-mas dalam program “Ibu Kreatif”.Dalam sehari, mereka diajarkan

satu keterampilan menjahit mem-  buat sarung bantal kursi, sarung bantal guling, telapak meja, sarungtoples, tutup dispenser, tutup kul-kas, kerudung dan mukena.

“Dalam waktu dua jam ibu-ibusudah bisa menghasilkan karya  yang cukup baik, mulai membuatpola, menjahit bahan sampai mem- buat asesorisnya. Padahal sebagian besar mereka belum pernah men-goperasikan mesin jahit”, ungkapInayah.

Program ini berbeda dengan ke-las menjahit regular setiap hari Se-nin sampai Jumat.

“Kelas khusus ibu-ibu setiap hari

 Ahad ini dirancang untuk member-

dayakan ibu-ibu dengan memberi-kan keterampilan alternatif yangmudah, cepat dan hasilnya berdaya jual tinggi”, ujar M. Anwar Sani, Di-rektur Al-Azhar Peduli Ummat.

Begitu kelas khusus ini dibuka,respon dan antusias ibu-ibu cukup  besar. Sehingga sejumlah ibu-ibuterpaksa harus mengikuti pelati-han angkatan berikutnya, karena25 unit mesin jahit yang ada di RGImaksimal bisa digunakan oleh 50ibu-ibu dengan pembagian kelom-

pok pagi dan kelompok siang.Gayung bersambut, rancang pro-

gram RGI kelas khusus ini senadadengan kebutuhan ibu-ibu rumahtangga peserta program. Maryana(50) misalnya. Ibu delapan anak penjual tahu keliling itu, sibuk membuat pola telapak meja setelahselesai membuat sarung bantal gu-ling.

“Ibu rasanya sudah capek setiaphari keliling jualan tahu. Pingin adapenghasilan tambahan di rumah,

kalau sudah pinter dari RGI”, harapibu yang biasa dipanggil Bu Mul.Puluhan tahun silam, Bu Mul per-nah punya mesin jahit, tapi tidak 

Tunaikan Za

CIMB NiaBa

wwwwww.zisbersma.org

Agus Nafi | Al-Azhar Peduli Ummat