94

ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas
Page 2: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhana Wata’ala, Tuhan Yang

Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita

semua, sehingga Seminar Nasional Tahunan, Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Terbuka tahun 2019 dapat dilaksanakan kembali. Atas ijin dan

ridhoNya pula, kita bisa bersama-sama berkumpul di Universitas Terbuka

Convention Centre (UTCC), Tangerang Selatan untuk melaksanakan kegiatan

seminar nasional tersebut.

Seminar nasional tahun 2019 tersebut mengangkat tema “Peran Matematika,

Sains, dan Teknologi dalam Kebencanaan” yang dilaksanakan di UTCC pada

hari Kamis, 3 Oktober 2019. Buku program ini disusun sebagai panduan

pelaksanaan Seminar Nasional; antara lain berisi kerangka acuan,

kepanitiaan, susunan acara termasuk jadwal dan pembagian ruang seminar

pararel, tata tertib, serta seluruh abstrak yang dipaparkan para pemakalah.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor dan jajaran pimpinan UT,

pembicara utama, pemakalah, peserta, undangan, sponsor yaitu PT Bank

Negara Indonesia (persero), Tbk., PT Bank Mandiri (Persero), Tbk., PT Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk., dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero),

Tbk., dan seluruh panitia serta semua pihak yang telah memberikan dukungan

terhadap pelaksanaan dan kelancaran seminar nasional ini. Kami mohon maaf

apabila ada hal-hal yang kurang berkenan selama pelaksanaan, semoga

seminar nasional yang akan datang dapat berjalan lebih baik.

Pondok Cabe, 3 Oktober 2019

Dekan FST-UT, Selaku Penanggungjawab Seminar Nasional Tahun 2019

Dr. Agus Santoso, M.Si. NIP 196402171993031001

Page 3: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................... .............. ii

Daftar isi ................................................................................................. .............. iii

Laporan Ketua Panitia ............................................................................ .............. iv

Sambutan Rektor Universitas Terbuka ................................................. ............ viii

Kerangka Acuan Seminar Nasional Tahunan Fakultas Sains dan Teknologi tahun 2019 ............................................................................................. ................

Latar belakang .................................................................................. ............. 1

Tujuan .............................................................................................. ............. 2

Bidang Kajian ................................................................................... ............. 3

Pembicara Utama ............................................................................. ............. 3

Peserta dan Pemakalah .................................................................... ............. 3

Waktu dan Tempat Pelaksanaan ...................................................... ............. 3

Jadwal Acara ..................................................................................... ............. 4

Kepanitiaan ...................................................................................... ............. 5

Pelaksana dan Penanggung Jawab ................................................... ............. 5

Tata Tertib Seminar .......................................................................... ............. 5

Lampiran 1. Denah UTCC ....................................................................... ............. 7

Lampiran 2. Jadwal Seminar Pararel 1 ................................................... ............. 8

Lampiran 2. Jadwal Seminar Pararel 2 .................................................. ........... 15

Lampiran 3. Abstrak Pemakalah Seminar Pararel .................................. ........... 21

Page 4: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

iv

LAPORAN

KETUA PANITIA SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TERBUKA

TANGGAL 3 Oktober 2019

“BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM” Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat pagi, Salam Sejahtera untuk Kita Semua Yang saya hormati

• Bapak Rudiantara, S.Stat., M.B.A., Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia

• Ibu Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. Kepala BMKG

• Bapak Dr. Ir. Surono, Ahli Geofisika dan Vulkanologi serta Anggota Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti

• Para pimpinan di lingkungan Universitas Terbuka

• Para pemakalah, dan

• Para tamu undangan, serta

• Seluruh peserta dan panitia seminar yang berbahagia. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhana Wata’ala, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan ijin NYA-lah kita semua dapat berkumpul di ruangan ini, untuk mengikuti acara Seminar Nasional Tahunan, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Terbuka tahun 2019. Selanjutnya, kami mengucapkan selamat datang di Universitas Terbuka Convention Center kepada Bapak/Ibu/Saudara dan hadirin sekalian. Terima kasih tak terhingga atas kehadirannya dalam Seminar Nasional kali ini. Bapak/Ibu/Saudara dan Hadirin yang berbahagia, Perkenankan kami melaporkan hal-hal berikut. Seminar nasional ini secara rutin diselenggarakan setiap tahun sebagai rangkaian dari perayaan Dies Natalis Universitas Terbuka. Pada tanggal 4 September 2019 yang lalu UT telah merayakan Dies Natalis yang ke-35. Tema seminar kali ini adalah “Peran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam Kebencanaan”, yang meliputi tujuh bidang kajian, yaitu:

Page 5: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

1. Peran matematika dalam penanganan kebencanaan 2. Statistik kebencanaan 3. Early warning dan sistem informasi kebencanaan 4. Peran pangan pasca-bencana 5. Peran agribisnis dan penyuluhan pertanian dalam kebencanaan 6. Bencana dan keanekaragaman hayati 7. Penataan ruang dan lingkungan berbasis mitigasi bencana

Bapak dan Ibu yang berbahagia, Saat ini hadir 300 an orang yang terdiri atas pemakalah dan peserta yang berpartisipasi dalam seminar ini. Mereka merupakan para akademisi seperti dosen, peneliti, dan praktisi serta mahasiswa S1, S2, kandidat doktor, dan doktor yang berasal dari perguruan tinggi, instansi pemerintah, dan balai/pusat penelitian lainnya. Para pemakalah akan mempresentasikan makalahnya dalam dua sesi paralel pada enam ruang seminar, sementara para peserta dapat memilih dan mengikuti sesi parallel sesuai dengan bidang minatnya masing-masing. Asal instansi para pemakalah dan peserta diantara:

1. Universitas Atma Jaya 2. Universitas Bunda Mulia Jakarta 3. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta 4. Universitas Jember 5. Universitas Sahid Jakarta 6. Universitas Sriwijaya Palembang 7. Universitas Tanjungpura 8. Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika 9. SMPN 18 Jakarta Pusat 10. Institut Pertanian Bogor

Balai/Pusat Penelitian atau lembaga lain:

1. Stasiun Meteorologi Beringin, Barito Utara, Kalimantan Tengah 2. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) 3. Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional 4. BPS Kabupaten Indragiri Hulu 5. Dinas Sosial Kabupaten Tangerang

Page 6: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

vi

Hadirin yang kami muliakan…. Perlu kami informasikan pula bahwa pada akhir acara seminar akan diumumkan 2 buah makalah dengan pujian dan untuknya panitia telah menyediakan hadiah yang menarik. Di samping itu, kamipun memberi kesempatan pada Bapak dan Ibu yang berkenan untuk mempublikasikan makalahnya pada Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi yang diterbitkan UT dua kali dalam setahun. Sebagai penutup, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Rektor dan jajaran pimpinan UT yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil sehingga seminar ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Selanjutnya ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kami sampaikan pula kepada para pembicara utama seminar kali ini yaitu Bapak Rudiantara, S.Stat., M.B.A., Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Ibu Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., Kepala BMKG, dan Bapak Dr. Ir. Surono, Ahli Geofisika dan Vulkanologi merangkap Anggota Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti. Terima kasih juga kami sampaikan kepada para sponsor yang telah mendukung kegiatan seminar ini, PT Bank Negara Indonesi (persero), Tbk., PT Bank Mandiri (Persero), Tbk., PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Terima kasih dan apresiasi kami sampaikan kepada teman-teman panitia yang telah bekerja keras untuk menyukseskan pelaksanaan seminar, serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Demikian laporan dari kami, selanjutnya kami mohon Bapak Rektor Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D. untuk berkenan membuka Seminar Nasional Tahunan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Terbuka tahun 2019. Terima kasih. Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh. Pondok Cabe, 3 Oktober 2019 Ketua Panitia, Dr. Agus Susanto, M.Si. NIP 195706271989031001

Page 7: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

SAMBUTAN

REKTOR UNIVERSITAS TERBUKA

DALAM SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI TAHUN 2019

TANGGAL 3 OKTOBER 2019

“BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM”

Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat pagi, Salam Sejahtera Bagi Kita Sekalian

Yang saya hormati

• Bapak Rudiantara, S.Stat., M.B.A., Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia

• Ibu Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., Kepala BMKG

• Bapak Dr. Ir. Surono, Ahli Geofisika dan Vulkanologi serta Anggota

Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti

• Para pemakalah, dan

• Para tamu undangan, serta

• Seluruh peserta dan panitia seminar yang berbahagia.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Illahirabbi,

Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin dan perkenanNYA-lah kita semua

dapat hadir pada hari ini, 3 Oktober 2019, dalam acara Seminar Nasional

Tahunan, Fakultas Sains dan Teknologi yang diselenggarakaan di UT

Convention Center (UTCC). Dalam kesempatan baik ini, perkenankan saya

mengucapkan beribu terima kasih kepada Bapak/Ibu/Saudara yang telah sudi

meluangkan waktu berpartisipasi, baik sebagai pembicara kunci, pembicara

undangan, pemakalah maupun sebagai peserta, dalam kegiatan ini.

Page 8: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

viii

Hadirin yang berbahagia,

Seminar nasional ini adalah seminar rutin tahunan, yang diselenggarakan

dalam rangkaian Dies Natalis Universitas Terbuka yang ke-35, yang diperingati

pada setiap tanggal 4 September. Tema besar dari Dies Natalis UT pada tahun

ini adalah “Mengukuhkan Konektivitas di Era Siber”. Menguatkan tema dies

natalis UT tersebut, FST-UT yang mengelola program studi-program studi

yang terkait dengan sains dan teknologi mengadakan seminar nasional

dengan tema ” Peran Matematika Sains dan Teknologi dalam

Kebencanaan“. Tema ini diangkat terutama untuk memberikan kesempatan

kepada para dosen, praktisi, para pengambil kebijakan, dan masyarakat

umum yang “concern” tentang berbagai masalah kebencanaan. Seminar

Nasional ini juga menjadi ajang pemangku kepentingan untuk memetakan

status perkembangan, mengkaji dan menyikapi kemajuan, kesiapan serta niat

untuk meningkatkan ketahanan bangsa melalui penerapan teknologi dan

diharapkan dapat mendorong kemampuan anak bangsa berkiprah dan

berkontribusi menghadapi potensi bencana yang semakin banyak terjadi dan

skala intensitasnya pun semakin meningkat di Indonesia.

Hadirin yang berbahagia….

Ketertarikan lembaga akademis terkait kebencanaan semakin meluas.

Namun masih dibutuhkan strategi dan positioning tepat untuk dapat

memperkuat arahan kebijakan maupun mendampingi secara teknis

percepatan upaya pengurangan risiko bencana. Diharapkan, Universitas

Terbuka bekerjasama dengan Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi, serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana kembali dapat menjadi

katalisator serta motivator bagi lembaga akademis di Indonesia.

Beberapa permasalahan umum yang berhasil diidentifikasi terkait dengan

peran lembaga akademis dalam masalah kebencanaan adalah: Pertama

masih sangat terbatasnya bentuk-bentuk penguatan kapasitas yang

diselenggarakan bagi kalangan akademis untuk meningkatkan perannya

dalam rangka membangun kesiapsiagaan masyarakat secara sistematik,

terpadu dan berkelanjutan/membudaya. Kegiatan lembaga akademis terkait

bencana masih terbatas kajian dan pelibatan mahasiswa dalam format-

Page 9: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

format Kuliah Kerja Nyata. Lembaga akademis belum diposisikan sebagai

think tank daerah dalam mengembangkan strategi dan program terkait

penanggulangan bencana.

Kedua, masih minimnya jumlah SDM dengan kompetensi dan pengalaman di

bidang pendidikan publik dan kesiapsiagaan masyarakat yang mampu

melakukan fungsi transliterasi sains ke dalam bentuk, metode-metode, dan

pendekatan pendidikan publik serta pendekatan kebijakan nasional dan

daerah.

Ketiga, perlunya penterjemahan sains atau komunikasi sains dalam bentuk-

bentuk pendidikan publik. Dalam kenyataannya, isu-isu nasional semisal

penanggulangan bencana, merupakan permasalahan yang memerlukan

interaksi multi disiplin. Komunikasi sains dianggap mampu menjembatani isu

serta sinergi antara luaran ilmiah dan pengguna (users), termasuk untuk topik

kebencanaan.

Hadirin yang saya hormati...

Komunitas ilmiah bisa memainkan peran penting dalam pembuatan kebijakan

mitigasi bencana di Indonesia. Hal itu penting agar langkah strategis yang

diambil pemangku kepentingan tidak hanya berbasis politik semata, tapi juga

berbasis sains. Pemerintah kini mulai menunjukkan sikap positif untuk

menggunakan sains sebagai basis kebijakan.

Masih minimnya early warning system dan sistem komunikasi serta informasi

yang belum terintegrasi dengan baik menjadi fokus utama, oleh karena itu

perlunya kontribusi dan peranan lembaga pendidikan dalam hal

pengembangan sistem tersebut secara maksimal.

Mitigasi bencana, kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, dan

pengurangan risiko bencana masih perlu terus ditingkatkan. Aktivitas

meminimalisir risiko bencana harus dimaknai sebagai investasi pembangunan

berkelanjutan secara nasional. Tanpa merujuk semua aktivitas tersebut maka

dampak bencana akan senantiasa menimbulkan korban jiwa maupun

kerugian ekonomi yang besar.

Hadirin yang berbahagia….

Page 10: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

x

Forum seminar nasional ini menjadi ajang yang sangat strategis untuk saling

berbagi pengalaman, pengetahuan, dan praktek baik dalam hal penanganan

kebencanaan yang akan dipaparkan. Kami harapkan partisipasi dari berbagai

pihak untuk mendukung dan melaksanakan kegiatan ini bersama–sama

dalam rangka untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat. Dengan

demikian, sekecil apa pun upaya yang kita lakukan, semoga ajang seminar

nasional tentang Peran Matematika, Sains, Dan Teknologi dalam

Kebencanaan ini memberi kontribusi terhadap pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, serta berdampak positif juga pada pembangunan

dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di seluruh negeri.

Demikianlah beberapa harapan yang ingin saya sampaikan dalam

kesempatan yang baik ini. Semoga para hadirin, peserta, dan panitia seminar

nasional FST kali ini senantiasa dikaruniai kesehatan, kesabaran serta

kekuatan lahir dan batin, sehingga dapat mencurahkan perhatian

sepenuhnya pada kegiatan hari ini dan menghasilkan pemikiran yang bernas,

khususnya tentang peran sains dan teknologi yang tepat guna dalam

mendukung terwujudnya tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Semoga

peran serta kita dalam seminar kali ini menjadi ladang amal ibadah kita, yang

diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Esa tentunya. Amien

Akhirul kalam, selamat berseminar. Terima kasih atas perhatiannya.

WABILLAHITAUFIQ WALHIDAYAH

WASSALAMMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH Pondok Cabe, 3 Oktober 2019 Rektor,

Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D. NIP 19661025 199903 1 001

Page 11: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

1

KERANGKA ACUAN

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2019

Tema:

” Peran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam Kebencanaan”

di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC),

Pondok Cabe, 3 Oktober 2019

Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk dalam golongan

wilayah rawan bencana, bahkan beberapa negara lain memberikan predikat

sebagai laboratorium bencana di dunia. Hal tersebut dikarenakan hampir

semua jenis bencana alam telah dialami oleh Indonesia misalnya letusan

gunung api, gempa bumi, tsunami, banjir, puting beliung, tanah longsor,

kekeringan, kebakaran hutan, wabah penyakit, dan kegagalan teknologi.

Beragam dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam yang pada umumnya

cukup besar nilai kerugiannya, baik dari aspek korban jiwa, kerusakan

lingkungan, kerugian harta benda, aspek ekonomi maupun dampak

psikologis. Oleh karena itu, kehadiran Pemerintah sangat penting dalam

mitigasi maupun penanganan pasca-bencana secara integratif, agar dapat

menguranggi dampak yang terjadi.

Hasil catatan resmi Pemerintah dari bulan Januari sampai Maret 2019, telah

terjadi sebanyak 1.107 kejadian bencana di Indonesia (BNPB, 2019). Tren

kejadian bencana tersebut cenderung meningkat di setiap tahun, sehingga

wajar apabila Pemerintah merespon dalam bentuk laporan yang

mengkategorikan risiko yang ditimbulkan sangat besar.

Page 12: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

2

Mitigasi bencana, kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, dan

pengurangan risko bencana masih perlu terus ditingkatkan. Aktivitas

meminimalisir risiko bencana harus dimaknai sebagai investasi

pembangunan berkelanjutan secara nasional. Tanpa merujuk semua aktivitas

tersebut maka dampak bencana akan senantiasa menimbulkan korban jiwa

maupun kerugian ekonomi yang besar.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika telah

melaksanakan banyak program kerja, salah satu di antaranya berkaitan

dengan mitigasi, penanganan pada saat terjadi bencana alam, dan pasca-

bencana alam. Program-program kerja tersebut meliputi pembangunan

infrastruktur telekomunikasi (Base Transceiver Station/BTS) di kawasan

tertinggal, terluar, dan terdepan (3T), serta kerjasama dengan Badan

Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD) terutama dalam hal pengiriman pesan singkat terkait

bencana alam secara langsung melalui “SMS Blast”. Pembangunan BTS

memiliki multifungsi, salah satunya di bidang pendidikan. Keberadaan BTS di

kawasan 3T secara tidak langsung berdampak pada kemudahan akses sistem

pembelajaran mahasiswa UT yang berdomisili di kawasan tersebut.

Beberapa informasi penting mengenai kajian risiko bencana dan penataan

ruang di suatu daerah, baik dalam bentuk sistem observasi, monitoring,

processing, maupun diseminasi Meteorologi, Klimatalogi, dan Geofisika

sangat diperlukan. Keperluan yang dimaksud adalah untuk memandu,

mengawal pembangunan infrastruktur dan konektivitas, serta untuk

terwujudnya keselamatan dan kenyamanan aktivitas masyarakat.

Dalam rangka menumbuhkan budaya siaga terhadap bencana yang

dicanangkan oleh Pemerintah, Fakultas Sains dan Teknologi tergerak untuk

menyelenggarakan seminar nasional bertema “Peran Matematika, Sains, dan

Teknologi dalam Kebencanaan”. Forum seminar nasional ini menjadi ajang

yang sangat strategis untuk saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan

praktik baik dalam hal kebencanaan, dampak bencana, maupun tata ruang

dari berbagai aspek. Kami berharap dengan penuh semangat dan partisipasi

Page 13: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

3

dari berbagai pihak dapat mendukung dan melaksanakan kegiatan ini

bersama-sama dalam rangka menuju Indonesia tangguh bencana.

Tujuan

Seminar Nasional Tahunan Fakultas Sains dan Teknologi tahun 2019

mengusung tema: ‘Peran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam

Kebencanaan’, merupakan sarana untuk memfasilitasi para akademisi dan

praktisi untuk berbagi ide dan pemikiran sesuai dengan bidang kepakarannya,

serta ajang untuk diseminasi hasil penelitian dan kegiatan ilmiah para peserta

seminar. Di dalam kegiatan seminar ini juga didesiminasikan hasil-hasil

kolaborasi antara para akademisi dengan pemerintah daerah dan mitra

strategis dalam mengembangkan program-program inovatif, yang sejalan

dengan perkembangan teknologi terbaru, yang dapat mendukung mitigasi

dan pasca-bencana.

Tema

“Peran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam Kebencanaan”

Bidang Kajian

1. Peran matematika dalam penanganan kebencanaan

2. Statistik kebencanaan

3. Early warning dan sistem informasi kebencanaan

4. Peran pangan pasca-bencana

5. Peran agribisnis dan penyuluhan pertanian dalam kebencanaan

6. Bencana dan keanekaragaman hayati

7. Penataan ruang dan lingkungan berbasis mitigasi bencana

Page 14: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

4

Pembicara Utama

1. Rudiantara, S.Stat., M.B.A., Menteri Komunikasi dan Informatika

Republik Indonesia

2. Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., Kepala Badan

Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

3. Dr. Ir. Surono, Ahli Geofisika dan Vulkanologi; Anggota Dewan Riset

Nasional, Komisi Teknis Lingkungan Hidup dan Kebencanaan,

Kemenristekdikti

Peserta dan Pemakalah

Peserta dan pemakalah adalah akademisi (dosen, guru, dan mahasiswa),

peneliti, dan praktisi, serta masyarakat umum.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Seminar Nasional Tahunan Fakultas Sains dan Teknologi Tahun 2019 diadakan

pada hari Kamis, tanggal 3 Oktober 2019, di UT Convention Center (UTCC),

Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, dengan rincian

acara sebagai berikut.

Page 15: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

5

JADWAL ACARA

No Waktu Kegiatan

1 07.00-08.00 Registrasi Peserta

2 08.00-09.15 Pembukaan Acara - Pemberitahuan Standar Evakuasi K3 - Menyanyikan Lagu Indonesia Raya - Pembacaan Doa - Tarian - Laporan Ketua Panitia - Sambutan sekaligus pembukaan Semnas oleh Rektor UT

Prof. Drs. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D., - Peluncuran Buku SEMNAS oleh Dekan FST UT Dr. Agus

Santoso, M.Si. 3 09.15-12.00 • Pembicara Utama 1

Rudiantara, S.Stat., M.B.A. Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia

• Pembicara Utama 2 Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. Kepala BMKG

• Pembicara Utama 3 Dr. Ir. Surono Ahli Geofisika dan Vulkanologis

4 12.00-13.00 Ishoma

5 13.00-14.15 Sesi Paralel 1

6 14.15-15.15 Sesi Paralel 2

7 15.15-15.45 Rehat Shalat Ashar

8 15.45-16.20 Penutupan Semnas

• Panitia untuk melaporkan kegiatan seminar

• Pengumuman makalah terbaik

9 16.20-16.30 Pembagian Sertifikat

Catatan:

1. Pembagian Sertifikat dilakukan setelah Peserta Melakukan Presentasi

2. 1 sertifikat mewakili 1 makalah

Page 16: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

6

Kepanitiaan

No NAMA JABATAN dalam PANITIA

1. Pengarah Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D.

2. Penanggung Jawab Dr. Agus Santoso, M.Si.

3. Ketua Dr. Agus Susanto, M.Si.

4. Wakil Ketua Adhi Susilo, S.Pt, M.Biotech.St. Ph.D.

5. Sekretaris Dr. Elizabeth Novi K. S.Si, M.Si.

6. Bendahara Riyanto, S.IP.

7. Koordinator Substansi Dr. Budi Prasetyo, M.Si.

8. Koordinator Acara Erika Pradana Putri, ST, M.Sc.

9. Koordinator Sponsorship Drs. Sumartono, M.Si.

10. Koordinator perlengkapan Johanes Bambang Soelistiono, S.IP.

11. Koordinator Konsumsi Komariah, S.Pd.

Pelaksana dan Penanggung Jawab

Pelaksanaan kegiatan Seminar Nasional Tahunan Fakultas Sains dan

Teknologi Tahun 2019 dibawah koordinasi dan tanggung jawab Dekan FST-

UT.

Tata Tertib Seminar

1. Para peserta dan pemakalah sudah harus masuk ruang seminar 10 menit sebelum acara dimulai.

2. Para pemakalah harus berada di ruang sidang sesuai jadwal yang telah ditentukan.

3. Alokasi waktu untuk presentasi maksimum 15 menit dengan perincian 7 menit untuk pemaparan dan 8 menit untuk diskusi. Moderator berhak memberhentikan presentasi jika diperlukan, termasuk manakala telah melebihi waktu yang disediakan.

4. Selama pemaparan makalah, peserta tidak diperkenankan bertanya.

5. Peserta, pemakalah dan panitia diwajibkan mengenakan tanda pengenal yang disediakan panitia selama kegiatan.

Page 17: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

7

6. Peserta, pemakalah dan panitia dimohon untuk menjaga ketertiban selama acara Seminar berlangsung.

7. Seluruh peserta, pemakalah, dan panitia turut menjaga kebersihan ruangan seminar.

Page 18: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

8

LAMPIRAN 1.

Denah UTCC

Page 19: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

9

LAMPIRAN 2.

JADWAL SESI PARAREL 1

Page 20: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

10

JADWAL SESI PARAREL 1 SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI 2019

Hari/Tanggal : Kamis, 3 Oktober 2019

Universitas Terbuka Convention Center (UTCC)

Tema :

Peran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam Kebencanaan

RUANG A

Moderator : drh. Ismed Sawir, M.Sc,

Penanggungjawab Ruang : Dr. Lina Warlina, M.Ed

Bidang Kajian : Tata Ruang dan Lingkungan

Berbasis Mitigasi Bencana

SEMINAR PARAREL

Waktu Judul Penyaji

13.00 - 13.15

Pola Adaptasi Spasial Masyarakat terhadap Ketidak Tercukupan Sumber Air Baku Di Desa Bendungan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor

Agus Susanto

13.15 - 13.30 Strategi Pengurangan Risiko Bencana Banjir Akibat Perubahan Lingkungan

Tina Ratnawati, Vito Pradana

13.30 - 13.45 Mitigasi Bencana Pada Rencana Detail Tata Ruang DKI Jakarta

Erika Pradana Putri

13.45 - 14.00 Strategi Direktif Pengembangan Tata Ruang Berbasis Mitigasi Angin Puting Beliung: Studi Kasus Kota Bogor

Maya Dewi Dyah Maharani, Dem Vi Sara

14.00 - 14.15 Perencanaan Wilayah Pesisir Berbasis Mitigasi Bencana Pantai Maju, Pulau Reklamasi, Provinsi DKI Jakarta

Didi Indrawan

Page 21: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

11

JADWAL SESI PARAREL 1 SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI 2019

Hari/Tanggal : Kamis, 3 Oktober 2019

Universitas Terbuka Convention Center (UTCC)

Tema :

Peran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam Kebencanaan

RUANG B

Moderator : Dr. Ir. Bambang Deliyanto, M.Si

Penanggungjawab Ruang : Drs. Sumartono, M.Si

Bidang Kajian : Tata Ruang dan Lingkungan

Berbasis Mitigasi Bencana

SEMINAR PARAREL

Waktu Judul Penyaji

13.00 - 13.15 Penguatan Kelembagaan Desa dan Mitigasi Bencana Puso

Sudirah

13.15 - 13.30

Dinamika Perkembangan Perubahan Tutupan Lahan Kawasan Permukiman Pinggiran Sungai Cikapundung Kota Bandung

Sumartono, Abdillah Munawir, Edi Rusdiyanto, Tina Ratnawati

13.30 - 13.45 Penentuan Status Keberlanjutan Kawasan Permukiman Pinggiran Sungai Cikapundung Kota Bandung

Edi Rusdiyanto, Sumartono, Abdillah Munawir

13.45 - 14.00 Analisis Perencanaan Persebaran Lubang Resapan Biopori di RW 13 Kelurahan Jombang, Ciputat

Wahyu Hidayat

14.00 - 14.15 Analisis Tingkat Kerawanan Banjir di Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah

Hardjanto Dwi Nugroho, Andri Noor Ardiansyah dan Anissa Windarti

Page 22: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

12

JADWAL SESI PARAREL 1 SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI 2019

Hari/Tanggal : Kamis, 3 Oktober 2019

Universitas Terbuka Convention Center (UTCC)

Tema :

Peran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam Kebencanaan

RUANG C

Moderator : Dra. Inggit Winarni, M.Si

Penanggungjawab Ruang : Dr. Hurip Pratomo, M.Si

Bidang Kajian : Bencana dan Keanekaragaman

Hayati

SEMINAR PARAREL

Waktu Judul Penyaji

13.00 - 13.15

Pemanfaatan Produk Mangrove sebagai Salah Satu Bentuk Mitigasi Melalui Konservasi Mangrove di Kecamatan Langensari Kota Subang, Jawa Barat

Yuni Tri Hewindati

13.15 - 13.30 Mitigasi Bencana Pantai dengan Mangrove

Sri Kurniati Handayani

13.30 - 13.45

Monoon Longipetalum (ANNONACEAE), Spesies Baru dari Wilayah Terdampak Bencana di Sumatera Barat

Subekti Nurmawati, Nunik Sri Ariyanti, Tatik Chikmawati

13.45 - 14.00

Gambaran Partisipasi Masyarakat Desa Blanakan Dalam Pemanfaatan Mangrove sebagai Pencegahan Bencana dan Tanaman Obat

Mutimanda Dwisatyadini

14.00 - 14.15 Applying Genetic Engineering in Bioremediation

Fawzi Rahmadiyan Zuhairi

Page 23: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

13

JADWAL SESI PARAREL 1 SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI 2019

Hari/Tanggal : Kamis, 3 Oktober 2019

Universitas Terbuka Convention Center (UTCC)

Tema :

Peran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam Kebencanaan

RUANG D

Moderator : Drs. Warsito, M.Pd

Penanggungjawab Ruang : Dra. Asmara Iriani Tarigan, M.Si

Bidang Kajian : Peran Matematika dalam

Penanganan Kebencanaan

SEMINAR PARAREL

Waktu Judul Penyaji

13.00 - 13.15 Kontribusi Analisis Wavalet dalam Permodelan Kasus Demam Berdarah Dengue

Ignatius Danny Pattirajawane

13.15 - 13.30 Motivasi Belajar Matematika pada Remaja Tidak Memiliki Media Sosial di Panti Asuhan Jakarta

Herlina, Lukman hakim

13.30 - 13.45 Simulasi Perambatan Gelombang Tsunami Erupsi Gunung Anak Krakatau

Elin Herlinawati

13.45 - 14.00 Analisis Bencana Alam di Banten Tahun 2011-2019

Siti Hadijah Hasanah

14.00 - 14.15 Pengelompokan Daerah Terdampak Banjir Menggunakan K- Means Clustering

Sigit Supriyadi, Agus Susanto

Page 24: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

14

JADWAL SESI PARAREL 1 SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI 2019

Hari/Tanggal : Kamis, 3 Oktober 2019

Universitas Terbuka Convention Center (UTCC)

Tema :

Peran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam Kebencanaan

RUANG E

Moderator : Dr. Lula Nadia, M.A., M.Si.

Penanggungjawab Ruang : Dra. Eko Yuliastuti E.S, M.Si

Bidang Kajian : Peran Pangan Pasca-Bencana

SEMINAR PARAREL

Waktu Judul Penyaji

13.00 - 13.15 Potensi Food Bar Bligo sebagai Pangan Darurat

Athiefah Fauziyyah, Eko Yuliastuti E.S, Dini Nur Hakiki

13.15 - 13.30 Potensi Talas Beneng (Xanthosoma undipes K. Koch) Sebagai Bahan Baku Pangan Darurat

Dini Nur Hakiki, Athiefah Fauziyyah, Eko Yuliastuti E.S

13.30 - 13.45 Penjaminan Keamanan Pangan dalam Situasi Bencana

Dina Mustafa

13.45 - 14.00 Potensi Kue dari Tepung Kimpul (Xanthosoma sagittifolium) untuk Pangan Darurat

Eko Yuliastuti E.S, Dini Nur Hakiki Athiefah Fauziyyah

14.00 - 14.15

Pengembangan Pangan Darurat untuk Memenuhi Kebutuhan Gizi Masyarakat di Daerah Terdampak Bencana

Siti Mariam

Page 25: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

15

JADWAL SESI PARAREL 1 SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI 2019

Hari/Tanggal : Kamis, 3 Oktober 2019

Universitas Terbuka Convention Center (UTCC)

Tema :

Peran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam Kebencanaan

RUANG F

Moderator : drh. Ida Malati Sadjati, M.Ed

Penanggungjawab Ruang : Ir. Ila Fadila, M.Kes.

Bidang Kajian : Peningkatan infrastruktur,

industrialisasi, dan inovasi yang

berkelanjutan

SEMINAR PARAREL

Waktu Judul Penyaji

13.00 - 13.15 An Analysis Of Livestock Household Distribution In Indonesia

Adhi Susilo

13.15 - 13.30

Pengaruh Pembelajaran Sains terhadap Sikap Tanggap Bencana (Refleksi diri) Siswa di SDN Satak I Kab. Kediri

Dwi Iriyani, Asnawi

13.30 - 13.45 Penentuan Unsur Kimia Kotoran Walet (Aerodramus fuciphagus) Dalam Usaha Restorasi Lahan Kritis

Dwi Iriyani, Sunu kuntjoro

13.45 - 14.00 Pendekatan Sistem Agribisnis Petani Pascabencana di Sigi

Nurdiyah

14.00 - 14.15

Peran Penyuluh Pendamping dalam Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (PKAT) di Era Revolusi Industri 4.0 Studi Kasus pada Suku Anak Dalam Jambi

Rina Astarika

Page 26: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

16

JADWAL SESI PARAREL 2

Page 27: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

17

JADWAL SESI PARAREL 2 SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI 2019

Hari/Tanggal : Kamis, 3 Oktober 2019

Universitas Terbuka Convention Center (UTCC)

Tema :

Peran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam Kebencanaan

RUANG A

Moderator : Dra. Tina Ratnawati, M.Sc

Penanggungjawab Ruang : Dr. Lina Warlina, M.Ed

Bidang Kajian : Tata Ruang dan Lingkungan

Berbasis Mitigasi Bencana

SEMINAR PARAREL

Waktu Judul Penyaji

14.15 - 14.30 Kajian Aspek Mitigasi Banjir di Kawasan Industri Kecamatan Cakung Sisi Barat

Nandia Nurhasanah, Ake Wihadanto, Edi Rusdiyanto

14.30 - 14.45

Permodelan Spasial Deforestasi Mangrove di Delta Mahakam Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur

Sodikin

14.45 - 15.00

Arahan Pengembangan Wilayah Berbasis Mitigasi Bencana (Studi Kasus Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten)

Mamay Sukamay, Chyntia Sami Bayangkari

15.00 - 15.15 Tata Ruang dan Lingkungan Berbasis Mitigasi Bencana

Bina Tiara Carissima

Page 28: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

18

JADWAL SESI PARAREL 2 SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI 2019

Hari/Tanggal : Kamis, 3 Oktober 2019

Universitas Terbuka Convention Center (UTCC)

Tema :

Peran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam Kebencanaan

RUANG B

Moderator : Ir. Edi Rusdiyanto, M.Si

Penanggungjawab Ruang : Drs. Sumartono, M.Si

Bidang Kajian : Tata Ruang dan Lingkungan

Berbasis Mitigasi Bencana

SEMINAR PARAREL

Waktu Judul Penyaji

14.15 - 14.30 Kemerosotan Nilai-nilai Budaya sebagai Akibat Berkembangnya Teknologi

Asri Sundari, Trisula Aji Manohara Sajati, Sumartono

14.30 - 14.45 Analisis Kerentanan Sosial Masyarakat Riau terhadap Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan

Dede Firmansyah

14.45 - 15.00

Identifikasi Kejadian Puting Beliung Menggunakan Data Radar Cuaca (Studi Kasus Tanggal 11 Agustus 2019 di Kalampangan)

Ayu Vista Wulandari, Reni Susilowati, Cahyani Dian Pamungkas

15.00 - 15.15 Pemanfaatan Data Satelit Himawari 8 untuk Mendeteksi Sebaran Asap di Barito Utara

Nelly Handayani, dkk

Page 29: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

19

JADWAL SESI PARAREL 2 SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI 2019

Hari/Tanggal : Kamis, 3 Oktober 2019

Universitas Terbuka Convention Center (UTCC)

Tema :

Peran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam Kebencanaan

RUANG C

Moderator : Dra. Subekti Nurmawati, M.Si

Penanggungjawab Ruang : Dr. Hurip Pratomo, M.Si

Bidang Kajian : Bencana dan Keanekaragaman

Hayati

SEMINAR PARAREL

Waktu Judul Penyaji

14.15 - 14.30

Pengaruh Rekayasa Pengairan Terhadap Produktivitas Budidaya Padi (Oryza sativa) Sawah

Raflen Aril Gerungan, Mecky Ch. T. Pandelaki

14.30 - 14.45

Pembuatan dan Karakterisasi Nanopartikel Pegagan (Centella asiatica) Tersalut Khitosan

Soraya Habibi

14.45 - 15.00 Ancaman Bencana Longsor di Hutan Lindung Bukit Tiban Batam

Adisti Yuliastrin

15.00 - 15.15

Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan dan Pengaruhnya terhadap Keanekaragaman Hayati

Dwi Putri Bonita, Zahra Aulia Syuhadah, Hanny Fajriyah

Page 30: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

20

JADWAL SESI PARAREL 2 SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI 2019

Hari/Tanggal : Kamis, 3 Oktober 2019

Universitas Terbuka Convention Center (UTCC)

Tema :

Peran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam Kebencanaan

RUANG D

Moderator : Dr. Harmi Sugiarti, M.Si

Penanggungjawab Ruang : Dra. Asmara Iriani Tarigan, M.Si

Bidang Kajian : Statistik Kebencanaan

SEMINAR PARAREL

Waktu Judul Penyaji

14.15 - 14.30 Model Hidrologi DAS Di Indonesia Berdasarkan Kajian Ilmu Statistika

Sri Enny Triwidiastuti

14.30 - 14.45

Penerapan Metode Cokriging Dalam Mengestimasi Total Dissolved Solid (TDS) Di Kawasan Permukiman Kota Pontianak

Naomi Nessyana Debataraja, Dadan Kusnandar, Nurfitri Imro’ah, Marwalida Rachmadiar

14.45 - 15.00

Dampak Teknologi Informasi terhadap Kunjungan Wisata, Tingkat Hunian Hotel, Lama Tinggal dan Pertumbuhan Ekonomi di Kota Batam

Albert Gamot Malau, Yan Hotman dan April Gunawan

15.00 - 15.15

Proposisi Guru Dan Siswa SMA Tentang Materi Pembelajaran Fisika (Studi kasus pembelajaran fisika di SMAN Kabupaten Nabire Papua)

Mujadi, Dodi Sukmayadi

Page 31: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

21

JADWAL SESI PARAREL 2 SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI 2019

Hari/Tanggal : Kamis, 3 Oktober 2019

Universitas Terbuka Convention Center (UTCC)

Tema :

Peran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam Kebencanaan

RUANG E

Moderator : Dra. Lintang Patria, M.Kom

Penanggungjawab Ruang : Dra. Eko Yuliastuti E.S, M.Si

Bidang Kajian : Early Warning dan Sistem

Informasi Kebencanaan

SEMINAR PARAREL

Waktu Judul Penyaji

14.15 - 14.30

Pemanfaatan Sosial Media untuk Membuat Perancangan Sistem Informasi Manajemen Kebencanaan Berbasis Mobile

Erman Arif

14.30 - 14.45

Pengembangan Media Informasi Berbasis Augmented Reality sebagai Media Sosialisasi Pengetahuan Bencana Alam Gunung Berapi

Dian Nurdiana

14.45 - 15.00

Perancangan Sistem Informasi Repositori Artikel Bencana Alam dengan Memanfaatkan Api Google Schoolar Menggunakan Metode Naive Bayes Classifier

Andri Suryadi

15.00 - 15.15 Identifikasi Level Waspada pada Citra Gunungapi Menggunakan Computer Vision Techniques

Dian Nursantika

Page 32: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

22

JADWAL SESI PARAREL 2 SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI 2019

Hari/Tanggal : Kamis, 3 Oktober 2019

Universitas Terbuka Convention Center (UTCC)

Tema :

Peran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam Kebencanaan

RUANG F

Moderator : Ir. Ludivica Endang Setijorini, M.Si

Penanggungjawab Ruang : Ir. Ila Fadila, M.Kes

Bidang Kajian : Peran Agribisnis dan Penyuluhan

Pertanian dalam Kebencanaan

SEMINAR PARAREL

Waktu Judul Penyaji

14.15 - 14.30 Pemulihan Sumber Mata Pencaharian Petani Pascabencana Alam

Timbul Rasoki

14.30 - 14.45 Penyuluhan dan Pemanfaatan Pertanian dengan Teknologi Hidroponik dalam Kebencanaan

Mery Berlian, Rian Vebrianto, Alaniyah Syafaren

14.45 - 15.00 Cantrang dan Gillnet: Produktivitas dan Diversitasnya (Studi Kasus di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari Jawa Tengah)

Lukman Hakim dan Nurhasanah

15.00 - 15.15

Kandungan Nutrisi Galur Mutan Sorghum bicolor (L.) Moench S5 dan S8 sebagai Pakan Hijauan Ternak Ruminansia

Mus’ab Izzudin, Teguh Wahyono, Dede Sukandar, Sihono, Irawan Sugoro

15.15 - 15.30 Dampak Bencana Banjir terhadap Perilaku Petani dalam Mengelola Lahan Pertanian

Lina Asnamawati, Alni, M.Sil

Page 33: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

23

JADWAL SESI POSTER SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI 2019

Hari/Tanggal : Kamis, 3 Oktober 2019

Universitas Terbuka Convention Center (UTCC)

Tema :

Peran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam Kebencanaan

Ruang Sesi Poster

Penanggungjawab Ruang : Erika Pradana Putri, S.T., M.Sc.

Bidang Kajian : Peran Matematika dalam

Penanganan Kebencanaan

SEMINAR PARAREL

Waktu Judul Penyaji

13.00-16.00

Multiple Correspondence Analysis (MCA) untuk Memetakan Provinsi di Indonesia Berdasarkan Data Potensi Desa Dalam Upaya Mitigasi Bencana

Oki Dwipurwani

Page 34: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

24

LAMPIRAN 4.

ABSTRAK

PEMAKALAH ORAL

Page 35: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

25

SEMINAR PARAREL

Ruang : A

Sesi : 01

Waktu : Pk 13.00 - 13.15

POLA ADAPTASI SPASIAL MASYARAKAT TERHADAP KETIDAK

TERCUKUPAN SUMBER AIR BAKU DI DESA BENDUNGAN, KEC. CIAWI, KAB. BOGOR

Agus Susanto

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Desa Bendungan secara hidrologi termasuk ke dalam sub DAS Ciseuseupan dari DAS Ciliwung Hulu, dan secara administratif masuk dalam kecamatan Ciawi. Dalam satu tahun mengalami ketidak tercukupan sumber air baku selama lima bulan, dan termasuk kategori kurang cukup air baku dengan skala 2. Kondisi tersebut disebabkan oleh: perubahan iklim yaitu hujan dengan intensitas tinggi namun durasinya pendek, distribusi curah hujan tidak merata dan kemarau panjang, alih fungsi lahan yang massif dengan laju 1.7% per tahun, serta sebagian besar (60%) masyarakat masih mengandalkan sumber air alam seperti: air tanah melalui mata air, sumur, dan air sungai. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pola adaptasi secara spasial maupun non spasial masyarakat dalam memenuhi ketercukupan air baku, oleh karena itu diperlukan data sekunder dan primer. Data primer berupa wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder dari instansi terkait, dan jurnal. Metode analisis yang digunakan adalah diskriptif eksploratif melalui pendekatan kepedulian air. Kelompok masyarakat yang terpapar ketidak tercukupan air terbesar adalah masyarakat petani dan buruh (60%), diikuti oleh pedagang (30%), dan karyawan (10%). Pola adaptasi spatial yang dilakukan adalah (a) pemanenan air hujan yaitu dengan membuat bak-bak penampung (retention pond) secara komunal (1 bak penampung digunakan untuk 3 – 5 KK), (b) penampungan mata air yaitu dengan mengalirkan mata air ke dalam bak penampung secara komunal (1 bak penampung digunakan untuk 3 – 5 KK). Sedangkan adaptasi non spatial adalah: (a) penampungan air atap, (b) bagi kelompok masyarakat mampu yaitu dengan berlangganan PDAM Tirta Kahuripan Wilayah X, dan membeli air isi ulang. Kata kunci: pemanenan air hujan, bak penampung, PDAM, isi ulang

Page 36: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

26

Ruang : A

Sesi : 01

Waktu : Pk 13.15 - 13.30

STRATEGI PENGURANGAN RISIKO BENCANA BANJIR AKIBAT

PERUBAHAN LINGKUNGAN

Tina Ratnawati1, Vito Pradana2 1Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan

Teknologi, Universitas Terbuka E-mail: [email protected], [email protected] 2)

ABSTRAK

Salah satu dampak dari pemanasan global adalah kenaikan tinggi

permukaan air laut sebagai akibat dari pemanasan global, seperti cuaca ekstrim dan pencairan es di wilayah kutub. Kenaikan tinggi permukaan air laut merupakan ancaman bagi kawasan pesisir. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang yaitu 99.093 km. Ancaman lain akibat adanya pemanasan global adalah perubahan lingkungan yang dapat menimbulkan cuaca ekstrim seperti curah hujan yang sangat tinggi yang dapat menimbulkan banjir, terutama apabila kapasitas drainase dan sungai tidak mencukupi untuk menampung limpasan air hujan.

Bahaya banjir dan rob di wilayah garis pantai di Indonesia diikuti oleh kerentanan bencana, termasuk dari segi sosial dan ekonomi. Sebagian besar wilayah garis pantai dirasa masih rendah dalam penanggulangan bencana banjir dan rob, dilihat dari segi masyarakat, kelembagaan, maupun infrastruktur, sarana, dan prasarananya.

Keberhasilan penerapan strategi pengurangan risiko bencana banjir akan berhasil jika dilakukan secara sinergi antara lembaga pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan didukung oleh peran serta masyarakat dengan mengenyampingkan ego sektoral masing-masing para pemangku kepentingan. Sinergitas ini sangat bisa dilakukan pada manajemen kebencanaan terutama di saat terjadi banjir dan rob.

Tulisan ini membahas mengenai alternatif strategi pengurangan risiko bencana banjir dan rob khususnya yang menimpa wilayah garis pantai berdasarkan beberapa hasil penelitian dan kajian pustaka, sehingga mitigasi dan adaptasi pada wilayah yang beresiko tinggi terhadap banjir dan rob akibat perubahan lingkungan dapat dilakukan secara optimal.

Kata kunci: Pengurangan Resiko Bencana (PRB), pemanasan global, perubahan lingkungan, banjir dan rob

Page 37: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

27

Ruang : A

Sesi : 01

Waktu : Pk 13.30 - 13.45

MITIGASI BENCANA PADA RENCANA DETAIL TATA RUANG DKI JAKARTA

Erika Pradana Putri

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

RDTR adalah rencana secara terperinci tentang tata ruang wilayah kabupaten/kota yang dilengkapi dengan peraturan zonasi kabupaten/kota. Sesuai peraturan perundangan, mitigasi bencana harus terintegrasi pada penataan ruang. Rencana Detail Tata Ruang sebagai salah satu instrumen pengendalian pemanfaatan ruang idealnya juga mengatur tentang mitigasi bencana seperti yang tercantum pada pedoman penyusunan RDTR diatur dalam Permen ATR/BPN No 16 Tahun 2018. Namun pada kenyataannnya, aspek kebencanaan di rencana tata ruang terkadang hanya sekadarnya. Tujuan penelitian ini menganalisis aspek mitigasi bencana di RDTR DKI Jakarta. DKI Jakarta, sebagai Ibu Kota Indonesia tidak terlepas dari ancaman bencana, seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, gelombang ekstrim. Penelitian ini menganalisis apakah RDTR DKI Jakarta sudah mengarusutamakan pembangunan berbasis bencana. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif komparatif, yaitu membandingkan isi RDTR DKI Jakarta dengan pedoman tata ruang khususnya terkait dengan mitigasi bencana. Hasil analisis menunjukkan, mitigasi bencana di DKI Jakarta hanya terbatas pada rencana jalur dan ruang evakuasi bencana dan rencana lokasi posko logistik. Aspek mitigasi bencana, yaitu upaya pengurangan risiko bencana dalam bidang spasial belum terwujud pada RDTR DKI Jakarta.

Kata kunci: rencana detail tata ruang, mitigasi spasial

Page 38: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

28

Ruang : A

Sesi : 01

Waktu : Pk 13.45 - 14.00

STRATEGI DIREKTIF PENGEMBANGAN TATA RUANG BERBASIS MITIGASI ANGIN PUTING BELIUNG: STUDI KASUS KOTA BOGOR

Maya Dewi Dyah Maharani1, Dem Vi Sara2

1 Universitas Sahid, Jakarta 2Program Studi Agribisnis, UPBJJ Universitas Terbuka Bogor

E-mail: [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Bencana angin puting beliung merupakan bencana yang relatif tinggi bilangan kejadiannya. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan bahwa bencana tersebut memberikan sumbangan sebesar 21% dari semua bencana yang ada di Indonesia. Makalah ini bertujuan untuk merumuskan strategi direktif pengembangan tata ruang berbasis mitigasi bencana angin puting beliung dengan memanfaatkan data dan informasi meteorologi dari BMKG. Metode yang digunakan adalah analisis AWOT (Analytical Hierarchy Process dan SWOT). Penelitian dilakukan untuk mengetahui posisi pemerintah dalam memilih alternatif strategi direktif prioritas yang akan diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal dan eksternal mempunyai nilai CR di bawah 0,1 yang berarti bahwa pendapat para expert konsisten, dan data dapat dipakai ke tahapan selanjutnya. Matrik IFE mempunyai nilai tertimbang 2,97 mengindikasikan posisi internal yang kuat. Matrik EFE mempunyai nilai tertimbang 3,11 mengindikasikan bahwa pemerintah merespon dengan baik peluang dan ancaman yang ada. Posisi pemerintah berada pada kuadran IV, disimpulkan bahwa strategi yang sesuai adalah bertahan, serta alternatif strategi prioritas yang mempunyai bobot tertinggi yaitu weaknesses–threat (WT) dengan skor 0,254. Dengan demikian, strategi alternatif prioritas berkonsentrasi pada kelemahan yang dimiliki pemerintah yaitu dengan menempatkan SDM Aparat yang sesuai dengan latar belakang pendidikan serta memiliki kapabilitas tentang kebencanaan. Hal ini dibutuhkan agar pemerintah daerah dapat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

Kata kunci: strategi, mitigasi, angin puting beliung, SWOT, AHP

Page 39: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

29

Ruang : A

Sesi : 01

Waktu : Pk 14.00- 14.15

PERENCANAAN WILAYAH PESISIR BERBASIS MITIGASI BENCANA PANTAI MAJU, PULAU REKLAMASI PROVINSI DKI JAKARTA

Didi Indrawan

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penataan ruang dalam konteks bencana merupakan salah satu upaya dalam tahapan mitigasi untuk meningkatkan ketahanan wilayah terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh bencana. Penelitian terhadap kajian penataan ruang pada Pantai maju, pulau reklamasi yang terletak di Provinsi DKI Jakarta dengan potensi bencana tsunami dan 75% masyarakat bermukim di daerah pesisir tanpa adanya sarana, prasarana dan upaya untuk mitigasi bencana, untuk itu dibutuhkan perencanaan wilayah pesisir berbasis mitigasi bencana di Pantai Maju, Pulau Reklamasi Provinsi DKI Jakarta. Melihat itu semua, maka pemerintah daerah dan para stakeholder mempunyai peranan penting dalam penanganan mitigasi bencana di pesisir pantai maju, pulau reklamasi Provinsi DKI Jakarta. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan : 1. Mengidentifikasi bencana di pesisir pantai maju, pulau reklamasi Provinsi DKI Jakarta 2. Merencanakan wilayah pesisir pantai maju, pulau reklamasi Provinsi DKI Jakarta berdasarkan mitigasi bencana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode deskriptif dan analisis spasial dengan teknik tumpang susun (Overlay) berdasarkan indikator ketinggian (Elevation) dan indikator dari jarak garis pantai (Coastal Proximity) menggunakan software sistem informasi geografis (SIG). Hasil penelitian dapat mengetahui daerah yang terkena dampak bencana tsunami di pesisir pantai maju, pulau reklamasi Provinsi DKI Jakarta berdasarkan indikator yang digunakan dimana 45% permukiman di pesisir kecamatan terkena dampak bencana tsunami. oleh karena itu dibuatkan mitigasi struktural maupun non struktural seperti rencana reklamasi pantai untuk pembuatan zona penyangga untuk meminimalisir dampak bencana tsunami dan tidak menimbulkan korban jiwa. Kata Kunci : perencanaan wilayah, pesisir, mitigasi, bencana tsunami.

Page 40: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

30

Ruang : B

Sesi : 02

Waktu : Pk 13.00- 13.15

PENGUATAN KELEMBAGAAN DESA DAN MITIGASI BENCANA PUSO

Dr. Sudirah, M.Si.

Program Studi Sosiologi, FHISIP Universitas Terbuka

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Dalam pembangunan pedesaan analisis penguatan kelembagaan desa dan mitigasi bencana puso merupakan kajian yang menarik. Kajian dari perspektif sosiologi, dan penyuluhan pembangunan ini dilakukan di desa Kertawinangun, Soge, dan Ilir kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tahun 2018. Pada umumnya musim tanam padi dilakukan pada musim rendeng dan sadon. Namun musim tanam padi di ketiga desa tersebut hanya dapat dilakukan pada musim rendeng. Itupun sering mengalami gagal panen (puso), akibat banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Solusi gagal panen padi tersebut adalah membangun bendungan Kali Perawan. Pembangunan bendungan perlu penguatan kelembagaan desa. Penguatan kelembagaan desa dilakukan melalui partisipasi aktif masyarakat dalam lembaga-lembaga desa, seperti Badan Permusyawaratan Desa, Lembaga Kemasyarakatan Desa, Kerjasama antardesa, Perkumpulan Petani Pemakai Air, dan sebagainya agar dapat berperan semestinya, dan mampu meningkatkan kompetensinya. Metode penelitian ini adalah kualitatif. Pengumpalan data melalui observasi, dokumen, dan wawancara terhadap informan. Analisis data dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan penguatan kelembagaan desa mampu merekatkan jaringan kerjasama antara lembaga-lembaga desa, dan masyarakat untuk mendorong terwujudnya pembangunan Bendungan Karet Kali Perawan. Penguatan kelembagaan desa mampu mengatasi mitigasi bencana puso, dengan membangun Bendungan Karet Kali Perawan, membangun saluran irigasi ke lokasi persawahan masyarakat, dan meningkatkan diversifikasi pertanian dengan menanam palawija, usaha pertambakan ikan, dan usaha pembuatan garam. Penguatan kelembagaan desa mampu meningkatkan kesejahteraan petani.

Kata kunci: kelembagaan desa, mitigasi bencana puso, rendeng, dan sadon.

Page 41: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

31

Ruang : B

Sesi : 01

Waktu : Pk 13.15- 13.30

DINAMIKA PERKEMBANGAN PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN KAWASAN PERMUKIMAN PINGGIRAN SUNGAI CIKAPUNDUNG KOTA BANDUNG

1Sumartono, Abdillah Munawir, 3Edi Rusdiyanto, 4Tina Ratnawati

1,3,4Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Perkembangan kawasan permukiman dari tahun ke tahun terjadi sangat signifikan dan salah satu penggunaan lahan yang menjadi pilihannya adalah kawasan pinggiran Sungai Cikapundung yang berada di Kecamatan Coblong, Bandung Wetan, dan Bandung Kidul Kota Bandung. Gejala pemanfaatan lahan seperti ini berpotensi membentuk kawasan permukiman yang tidak teratur, sehingga perlu dilakukan penataan. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis perubahan pertumbuhan tutupan lahan kawasan permukiman pinggiran Sungai Cikapundung; menganalisis konsistensi perubahan tutupan lahan pada kawasan permukiman dengan arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di Kota Bandung; dan menganalisis beberapa variabel yang mempengaruhi dinamika tutupan lahan kawasan permukiman pinggiran Sungai Cikapundung. Metode yang digunakan untuk menganalisis dinamika pertumbuhan kawasan permukiman adalah analisis Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan citra Landsat tahun 1988, 1999, 2013, dan 2018. Analisis laju dan kecenderungan pertumbuhan kawasan permukiman menggunakan analisis regresi dan perhitungan nilai indeks sprawl. Analisis kesesuaian penggunaan lahan kawasan permukiman dengan arahan rencana tata ruang melalui proses overlay. Dinamika pertumbuhan kawasan permukiman selama. Periode 1999 – 2013 kawasan permukiman telah bergabung menyatu dan menyebar tidak beraturan, ini terjadi di Kecamatan Coblong, Bandung Wetan, dan Bandung Kidul. Keadaan ini bertambah besar disebabkan oleh pembangunan permukiman skala besar oleh masyarakat secara tidak terintegrasi. Analisis kesesuaian antara pertumbuhan lahan terbangun dengan arahan RTRW yang ada menghasilkan proporsi luasan lahan yang inkonsisten untuk Kecamatan Bandung Wetan dan sebesar 17,32 %, Kecamatan Bandung Kidul sebesar 15,14 % dan Kecamatan Coblong sebesar 1,08 %. Keadaan ini menyimpulkan bahwa penyebaran dan pertumbuhan kawasan permukiman cenderung tidak terkendali.

Page 42: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

32

Kata Kunci : dinamika perubahan tutupan lahan, kawasan permukiman, Sungai Cikapundung

Page 43: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

33

Ruang : B

Sesi : 01

Waktu : Pk 13.30- 13.45 PENENTUAN STATUS KEBERLANJUTAN KAWASAN PERMUKIMAN

PINGGIRAN SUNGAI CIKAPUNDUNG KOTA BANDUNG

1Edi Rusdiyanto, 2Sumartono, Abdillah Munawir 1,2Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan

Teknologi, Universitas Terbuka E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Realitas kondisi keberadaan kawasan permukiman di pinggiran Sungai Cikapundung saat ini cenderung tidak terencana, seperti dalam penggunaan ruang untuk permukiman, kepadatan penduduk tinggi, dan penurunan fungsi ekologis sehingga mengakibatkan penurunan kualitas kawasan permukiman pinggiran sungai dan kualitas air sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status keberlanjutan kawasan permukiman di pinggiran sungai dari dimensi ekologi, ekonomi, sosial, teknologi, dan kelembagaan serta untuk mengetahui faktor-faktor penting yang memengaruhi keberlanjutannya. Metode penelitian ini menggunakan analisis Multidimensional Scaling (MDS) dengan teknik analisis RAP-settlement (Rapid Appraisal for settlements) Riverbank Cikapundung. Hasil penelitian status keberlanjutan kawasan permukiman di pinggiran Sungai Cikapundung terhadap 46 atribut dari dimensi ekologi, ekonomi, sosial, teknologi, dan kelembagaan adalah kurang berkelanjutan dengan nilai 48,56%. Tingkat keberlanjutan bagian atas sebesar 47,58% termasuk kategori kurang berkelanjutan, bagian tengah dengan nilai 51,89% termasuk kategori cukup berkelanjutan, dan bagian bawah 47,64% termasuk kategori kurang berkelanjutan. Berdasarkan 18 atribut atau faktor pengungkit yang diperoleh, terdapat atribut kelembagaan terkait pentingnya peraturan perundang-undangan kawasan permukiman dan zonasi penataan ruang. Keseluruhan dari ke-18 faktor pengungkit yang dihasilkan ini, keberadaannya berpengaruh secara sensitif terhadap nilai index setiap dimensi keberlanjutan RAP-Settlement Riverbank Cikapundung. Perlunya peran pemerintah dan penegakan hukum penataan ruang serta penentuan zonasi kawasan permukiman yang terintegrasi dan komprehensif, sebab dapat meningkatkan pentingnya pengelolaan kawasan permukiman pinggiran Sungai Cikapundung. Kata Kunci : keberlanjutan, kawasan permukiman, multidimensional scalling, pinggiran sungai

Page 44: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

34

Ruang : B

Sesi : 01

Waktu : Pk 13.45- 14.00 ANALISIS PERENCANAAN PERSEBARAN LUBANG RESAPAN BIOPORI

DI RW 13 KELURAHAN JOMBANG, CIPUTAT

Wahyu Hidayat Kementrian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Berdasarkan Perda No. 15 Tahun 2011 tentang RTRW Kota

Tangerang Selatan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan menetapkan beberapa kawasan rawan bencana yang salah satunya adalah Kecamatan Ciputat. Sebagai kawasan yang berlokasi tepat di jantung Kota Tangerang Selatan, kawasan ini diperuntukkan sebagai zona PPK 1 sebagai pusat pemerintahan, pelayanan umum, perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan regional dan perumahan kepadatan tinggi. Tentunya, hal ini akan menimbulkan dampak terhadap penggunaan lahan yang intensif dan memperlebar tingkat rawan bencana seperti banjir. Kawasan Sudimara yang mencakup sebagian kecil wilayah Kelurahan Jombang mengalami dampak tersebut (RW 13). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak tersebut adalah dengan merencanakan kapasitas penampung limpasan air hujan berupa pembuatan Lubang Resapan Biopori yang efektif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan secara purposive sampling pada 3 titik strategis. Untuk menghitung jumlah LRB minimal menggunakan analisis infiltrasi horton dan intensitas limpasan mononobe dan analisis persebaran titik LRB secara deskriptif. Berdasarkan analisis tersebut didapatkan nilai infiltrasi pada titik A 21 mm/jam, titik B 18 mm/jam, dan titik c 15,5 mm/jam. Dengan menghitung debit limpasan air berbanding dengan nilai inflitrasi maka didapatkan jumlah LRB minimum yang diperlukan sebesar 36 titik persebaran pada pipa paralon 3’ sedalam 100 cm di RW 13 Kelurahan Jombang.

Kata kunci: lubang resapan biopori, Sudimara, infiltrasi

Page 45: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

35

Ruang : B

Sesi : 01

Waktu : Pk 14.00- 14.15

ANALISIS TINGKAT KERAWANAN BANJIR DI KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH

Hardjanto Dwi Nugroho*), Andri Noor Ardiansyah2 dan Anissa Windarti3

1Alumni Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi Tahun Angkatan 2014 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Banjir merupakan bencana yang dominan disebabkan oleh tingginya angka curah hujan, hal ini dikemukakan dalam buku panduan tanggap bencana BNPB tahun 2012. Selain dapat menggenangi suatu wilayah, banjir juga dapat menimbulkan kerugian baik materil dan non materil. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melakukan penelitian banjir adalah menggunakan Sistem Informasi Geografis, luasan wilayah yang dapat diteliti memungkinkan dilakukannya penelitian secara berkelanjutan untuk melihat tingkat kerawanan banjir setiap tahun. Dalam penelitian tingkat kerawanan banjir menggunakan beberapa variabel penentu, di mana setiap variabel nantinya memiliki kriteria nilai kelas yang berbeda-beda. Variabel-variabel tersebut adalah, curah hujan, tutupan lahan, ketinggian, kelerengan dan sistem lahan. Untuk melakukan analisis cara yang digunakan adalah analisis menggunakan Composite Mapping Analiysis (CMA), di mana model CMA ini digunakan untuk mencari bobot dari masing-masing variabel yang nantinya akan digunakan sebagai nilai penentu dalam tingkat kerawanan bencana banjir. Dari variabel-variabel tersebut diketahui bahwa dari hasil penelitian ini penyebab banjir di Kecamatan Kebumen yang memiliki nilai penentu paling besar adalah curah hujan dan juga ketinggian.

Kata kunci : banjir, kerawanan, variabel, sistem informasi geografis

Page 46: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

36

Ruang : C

Sesi : 01

Waktu : Pk 13.05- 13.15

PEMANFAATAN PRODUK MANGROVE SEBAGAI SALAH SATU BENTUK

MITIGASI MELALUI KONSERVASI MANGROVE DI KECAMATAN LANGENSARI KOTA SUBANG, JAWA BARAT

Yuni Tri Hewindati

Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universtas Terbuka E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Vegetasi yang hanya tumbuh di wilayah tropis ini memiliki fungsi ekologi dan ekonomi yang sangat tinggi. Fungsi ekologi vegetasi mangrove memberikan jasa yang sangat tinggi kepada masyarakat, terutama yang hidup dan menggantungkan mata pencahariannya dari wilayah pantai dan bahari. Tanaman mangrove dengan percabangan perakaran yang khas merupakan tempat yang ideal bagi “rumah” tempat memijah beranak pinak berbagai biota laut. Sistem perakaran yang kuat juga menjadi barrier bagi masyarakat yang hidup di wilayah pesisir dari terjangan ombak besar lautan dan banjir rob. Di samping itu struktur anatomi perakaran mangrove yang khas memiliki kemampuan yang sangat baik menyerap garam dan mencegah intrusi air laut ke daratan. Penurunan tanaman mangrove yang terjadi di Pantai utara pulau Jawa (Pantura) tidak hanya terjadi secara kuantitatif saja tetapi juga secara kualitatif. Salah satu bentuk konservasi yang dilakukan oleh masyarakat di kecamatan Langensari, Subang, Jawa Barat selain penanaman mangrove, adalah melalui pemanfaatan organ tanaman mangrove, terutama buah mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan organ tanaman mangrove sudah mulai gencar dilakukan baik dalam bentuk penyuluhan maupun pelatihan praktik baik oleh komunitas yang diprakarsai koperasi Mina Langgeng Jaya. Masih rendahnya keterampilan masyarakat, kontinuitas ketersediaan produk, serta kesulitan dalam mencari mitra pemasaran merupakan kendala yang saat ini dihadapi masyarakat untuk dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk mangrove.

Kata kunci: buah mangrove, fungsi ekologis dan ekonomi mangrove, konservasi, Langensari

Page 47: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

37

Ruang : C

Sesi : 01

Waktu : Pk 13.15- 13.30

MITIGASI BENCANA PANTAI DENGAN MANGROVE

Sri Kurniati Handayani 1 1Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Bencana pantai kerap mengintai ribuan desa tepi laut Indonesia.

Bencana pantai, antara lain erosi dan abrasi pantai karena gerusan gelombang laut, gelombang yang tinggi, rob, badai, angin kencang, dan tsunami dapat dikurangi kerusakan yang ditimbulkannya dengan bantuan mangrove. Mangrove adalah pepohonan yang tumbuh di daerah pertemuan antara laut dan sungai, mempunyai kemampuan hidup di air yang mengandung garam dan substrat berlumpur yang sering atau selalu tergenang. Komunitas mangrove hidup di pantai membentuk hutan yang ditumbuhi beberapa jenis pohon mangrove. Sistem perakaran mangrove dan mangrove sebagai hutan adalah variabel penting ekosistem mangrove dalam perannya dalam mitigasi bencana pantai.

Kata kunci: mangrove, mitigasi, sistem perakaran, hutan mangrove

Page 48: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

38

Ruang : C

Sesi : 01

Waktu : Pk 13.30- 13.45

MONOON LONGIPETALUM (ANNONACEAE), SPESIES BARU DARI

WILAYAH TERDAMPAK BENCANA DI SUMATERA BARAT

Subekti Nurmawati1, Nunik Sri Ariyanti2, Tatik Chikmawati2 1Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka

2Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Sumatera termasuk salah satu wilayah di Indonesia yang rawan

mengalami berbagai bencana alam, seperti gempa bumi, kebakaran hutan, tanah lonsor, dan banjir bandang. Dampak dari bencana alam tersebut adalah semakin berkurang bahkan punahnya keanekaragaman tumbuhan. Sementara pendataan keanekaragaman tumbuhan di Sumatera masih sangat kurang dan potensi keanekaragaman tumbuhan tersebut belum banyak dipelajari. Baru beberapa spesies Monoon yang telah diteliti manfaatnya, diantaranya sebagai obat tradisional anti kanker. Untuk itu perlu dilakukan pendataan terhadap keanekaragaman tumbuhan melalui penelitian revisi. Monoon Miq. adalah salah satu marga dari familia Annonaceae yang mencakup jenis-jenis yang sebelumnya termasuk ke dalam marga Polyalthia seksi Monoon, semua jenis dari marga Enicosanthum, Woodiellantha, dan Cleistopetalum. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menyusun deskripsi, dan kunci identifikasi dari spesimen herbarium marga Monoon yang dikoleksi dari wilayah Sumatera. Metode yang dilakukan adalah dengan mengamati ciri dan sifat ciri vegetatif dan generatif dari spesimen herbarium. Spesimen herbarium yang diamati tersimpan di Herbarium Universitas Andalas (ANDA), Herbarium Bogoriense, LIPI (BO), dan Herbarium Naturalis Biodiversity Center, Leiden (L). Data yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan berbagai spesimen tipe anggota marga Monoon dan protolog yang telah dipublikasikan sebelumnya. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 18 spesies Monoon di wilayah Sumatera, salah satu diantaranya adalah Monoon longipetalum yang diidentifikasi sebagai spesies baru, dikoleksi dari wilayah Lintau Buo, Batusangkar, Sumatera Barat, suatu wilayah yang beberapa kali mengalami bencana tanah longsor dan banjir bandang. Dari hasil observasi ke lokasi, tumbuhan yang diusulkan sebagai spesies baru, sudah tidak ditemukan lagi. Kata kunci : Enicosanthum, Lintau Buo, Polyalthia, Woodiellantha

Page 49: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

39

Ruang : C Sesi : 01

Waktu : Pk 13.45- 14.00

GAMBARAN PARTISIPASI MASYARAKAT DESA BLANAKAN DALAM

PEMANFAATAN MANGROVE SEBAGAI PENCEGAHAN BENCANA DAN TANAMAN OBAT

Mutimanda Dwisatyadini1

1Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Indonesia memiliki potensi bencana yang sangat besar. Bencana

dapat mengancam dan mengganggu kehidupan manusia, serta keanekaragaman hayati alam Indonesia. Masyarakat Indonesia harus memiliki sikap peduli untuk siap siaga dalam mengantisipasi bencana. Bentuk sikap siap siaga dalam mengantisipasi bencana dan menjaga keanekaragaman hayati, dapat dilakukan masyarakat dengan pengelolaan lingkungan sehat, seperti menanam pohon untuk penghijauan dan pengurangan abrasi air laut, menanam tanaman obat, membuat resapan air (biopori) dan lainnya.

Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir juga dapat melakukan penanaman tanaman mangrove dan mengurangi perkembangan permukiman di wilayah pesisir, yang berbatasan langsung dengan laut, dengan membuat tambak ikan dan konservasi wisata mangrove, guna mencegah terjadinya bencana abrasi air laut dan tsunami. Mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang mempunyai potensi tinggi terhadap nilai ekologis dan ekonomi masyarakat. Hutan mangrove di Desa Blanakan seluruhnya milik PT. Perhutani III di bawah kuasa KPH Purwakarta dengan luas 331.000 hektar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap partisipasi masyarakat Desa Blanakan dalam pemanfaatan mangrove sebagai pencegahan bencana dan tanaman obat. Metode penulisan ini dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, studi pustaka, dan studi dokumen.

Hasil implementasi Desa Blanakan merupakan Desa Pantai yang memiliki hutan mangrove seluas 331 ha. Pekerjaan responden sebagian besar adalah nelayan yakni sebesar 13 orang (65%). Pengetahuan responden terhadap manfaat mangrove adalah tahu mengenai manfaat mangrove sebesar 13 orang (65%). Rerata pengetahuan responden terhadap manfaat mangrove sebagai sumber bahan obat sebesar 8 orang (40%) dan 2 orang (10%) berpendapat sebagai penyerap polutan. Responden memiliki pengetahuan

Page 50: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

40

bagian mangrove yang dapat dijadikan obat adalah daun sebesar 9 orang (45%). Cara responden dalam mengelola mangrove untuk menjadi obat dengan direbus sebesar 11 orang (55%). Responden mengatakan khasiat tumbuhan mangrove sebagai obat sangat manjur sebesar 11 orang (55%). Rerata responden mengetahui bahwa mangrove bermanfaat untuk obat demam sebesar 9 orang (45%).

Kata kunci: partisipasi masyarakat, Desa Blanakan, pemanfaatan m angrove.

Page 51: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

41

Ruang : C

Sesi : 01

Waktu : Pk 14.00- 14.15

APPLYING GENETIC ENGINEERING IN BIOREMEDIATION

Fawzi Rahmadiyan Z. Program Studi Biologi, UPBJJ Universitas Terbuka Jayapura

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Bioremediation is a process to remove various xenobiotics that accumulates in media, particularly in soil and water, utilizing organism that have certain metabolic activity. Such contamination can be the consequence of human-instigated natural disaster, such as hazardous chemical spills or oil spills, as well as excessive and uncontrolled disposal of industrial waste. One of the most efficient way to tackle this problem is through biological treatment since it can be performed in situ as well as not damaging the surrounding environment. Moreover, with the advancement of recombinant DNA technology, the rate of contaminant degradation on the site can be significantly improved. This article is focused on discussing the genetic engineering methods used for bioremediation utilizing microorganisms and plants, as well as several considerations regarding advantages and disadvantages for using such method and how such techniques can be implemented in Indonesia. Although having several drawbacks and challenges, we strongly believe that genetic engineering still has a central role for significantly improving the efficiency of bioremediation.

Keywords: genetic engineering, bioremediation, microorganisms

Page 52: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

42

Ruang : D

Sesi : 01

Waktu : Pk 13.00- 13.15

KONTRIBUSI ANALISIS WAVELET DALAM PERMODELAN KASUS

DEMAM BERDARAH DENGUE

Ignatius Danny Pattirajawane Lembaga Pengembangan Jejaring Klinik Pratama Atma Jaya, Jakarta

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat urban yang tinggal di daerah tropis maupun subtropis. Metode yang umum dipergunakan dalam permodelan epidemi DBD adalah regresi poisson atau binomial negatif yang menggunakan variabel-variabel iklim seperti curah hujan, kelembaban dan suhu sebagai variabel independen, serta metode box-jenkins (ARIMA atau SARIMA)akan tetapi metode-metode tersebut memiliki keterbatasan. Regresi data hitung gagal dalam menjelaskan kejadian luar biasa yang muncul sewaktu-waktu. Sedangkan metode box-jenkins kurang jelas dalam mendeskripsikan siklus-siklus dalam variabel dependen maupun independen dengan frekuensi berbeda-beda yang berperan pada setiap waktu. Dalam hal ini analisis wavelet memberi kontribusinya. Analisis wavelet merupakan pengembangan lebih jauh dari transformasi fourier berjendela (windowed fourier transform) yang memberikan kemudahan untuk mengkaji signal dalam multiresolusi atau pada berbagai frekuensi pada setiap waktu. Sebagai ilustrasi kontribusi analisis wavelet dalam kajian demam berdarah dengue ini digunakan data tersier dari publikasi penelitian berupa jumlah kasus DBD, curah hujan, kelembaban dan suhu di Banjarbaru periode 2004 – 2013. Dilakukan permodelan regresi poisson dan binomial negatif pada data. Plot kedua permodelan dibandingkan. Kemudian dilakukan juga permodelan metode box-jenkins. Analisis wavelet dilakukan dengan melakukan transformasi wavelet kontinu dan dilakukan perhitungan koherensi wavelet antara variabel dependen dengan variabel independen. Hasil pengolahan data memperlihatkan pada regresi data hitung, regresi binomial negatif memberikan permodelan uji kecocokan yang lebih baik daripada regresi poisson, namun memberikan kurang prediksi yang baik pada saat terjadi lonjakan epidemi. Metode box-jenkins memberikan hasil yang lebih baik termasuk saat lonjakan terjadi dengan SARIMA (1,0,1)(0,1,1)12. Koherensi wavelet memberikan hasil yang signifikan untuk jumlah kasus dan curah hujan pada siklus dengan periode 8 -14 bulan dalam periode awal dan akhir data observasi; untuk jumlah kasus dan kelembaban pada siklus 8 – 14 bulan pada awal, pertengahan dan akhir data observasi serta juga

Page 53: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

43

memperlihatkan dominasi siklus panjang 18 – 28 bulan pada pertengahan data observasi; untuk jumlah kasus dan suhu pada siklus 20 – 24 bulan sepanjang data observasi, 8 – 12 bulan pada pertengahan data observasi dan 6 – 8 bulan pada awal dan akhir data observasi. Kata kunci: koherensi wavelet, korelasi-silang wavelet, transformasi wavelet kontinu, wavelet morlet

Page 54: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

44

Ruang : D

Sesi : 01

Waktu : Pk 13.15- 13.30

MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA REMAJA TIDAK MEMILIKI

MEDIA SOSIAL DI PANTI ASUHAN JAKARTA

1 Herlina 2 Lukman Hakim

1 Universitas Bunda Mulia, Jakarta Utara 2 Universitas Bunda Mulia, Jakarta Utara

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang pesat. Berdasarkan survai APJII dengan jumlah responden 2500 usia di atas 13 tahun, ditemukan bahwa tingkat SMP/Mts/Paket B (48,53 persen) sudah menggunakan media sosial. Jika dilihat dari capaian nilai matematika selama 5 tahun terakhir capaian nilai matematika tingkat SMP mengalami penurunan. Berdasarkan gejala-gejala ini, memungkinkan bahwa penggunaan media sosial pada remaja menyebabkan mereka menjadi kurang fokus dalam belajar matematika. Ditengah-tengah perkembangan teknologi terdapat sekelompok remaja yang hidup jauh dari teknologi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Remaja yang tidak memiliki media sosial memiliki kehidupan ruang lingkup pergaulan yang kecil dan lebih fokus.

Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran motivasi belajar matematika dari remaja yang tidak memiliki media sosial. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian 19 remaja Panti Asuhan xyz. Hasil penelitian menunjukkan gambaran indikator-indikator motivasi belajar 1) instrinsik : hasrat dan keinginan untuk berhasil sebesar 19,41%; 2) instrinsik: dorongan kebutuhan dalam belajar sebesar 20,41%; 3) instrinsik: harapan dan Cita-cita masa depan sebesar 19,62%; 4) eksternal: penghargaan dalam belajar sebesar 19,30%; 5) eksternal: lingkungan belajar yang kondusif sebesar 21,26%. Diantara ke lima indikator, indikator terbesar adalah lingkungan belajar yang kondusif. Dimana lingkungan remaja yang tidak memiliki media sosial akan membuat remaja mudah fokus dalam mengatur jadwal belajar dan belajar matematika. Kata kunci: motivasi belajar, matematika, media sosial.

Page 55: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

45

Ruang : D

Sesi : 01

Waktu : Pk 12.30- 13.45

SIMULASI PERAMBATAN GELOMBANG TSUNAMI

ERUPSI GUNUNG ANAK KRAKATAU

Elin Herlinawati Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Anak Gunung Krakatau adalah salah satu gunung vulkanik yang berada di Selat Sunda dan berpotensi menyebabkan tsunami. Tsunami merupakan salah satu gelombang yang perambatannya dapat disimulasikan menggunakan persamaan matematika sehingga waktu kedatangan dari gelombang tersebut dapat diprediksi. Gelombang tsunami yang terjadi khususnya di sekitar wilayah Banten dan Lampung tidak hanya disebabkan oleh gempa bumi tetapi dapat pula terjadi karena longsor akibat erupsi Gunung Anak Krakatau yang jatuh ke laut sehingga memicu timbulnya gelombang tsunami seperti yang terjadi pada tanggal 22 Desember 2018. Tsunami akibat longsornya erupsi Gunung Anak Krakatau mengakibatkan ketinggian maksimum gelombang di wilayah selatan pantai barat Pulau Jawa menjadi lebih tinggi daripada wilayah lain. Hal ini dimungkinkan karena arah kehancuran pada sumber adalah ke arah barat daya dan arah perambatan tsunami secara bertahap berubah dari barat daya ke tenggara di selatan Gunung Anak Krakatau. Kata kunci: simulasi gelombang, tsunami, Gunung Anak Krakaktau

Page 56: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

46

Ruang : D

Sesi : 01

Waktu : Pk 13.45- 14.00

ANALISIS BENCANA ALAM DI BANTEN TAHUN 2011-2019

Siti Hadijah Hasanah Jurusan Statistika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Negara Indonesia berlokasi di cincin Api Pasifik yang merupakan wilayah dengan banyak aktivitas tektonik, maka Indonesia memiliki resiko yang cukup besar dalam menghadapi bencana alam. Propinsi Banten merupakan salah satu wilayah rawan bencana alam selama 10 tahun terakhir. Analisis statistik yang digunakan untuk memetakan wilayah berdasarkan jumlah jenis bencana alam yang terjadi khususnya di Propinsi Banten yaitu metode Multidimensional Scaling (MDS). MDS merupakan metode analisis multivariat yang digunakan untuk menganalisis suatu data berdasarkan kemiripan dan ketidakmiripan dalam ruang multidimensi menggunakan konsep jarak, konsep jarak yang umum digunakan pada MDS adalah jarak euclidian. Berdasarkan hasil analisis, jenis bencana alam yang paling banyak terjadi di propinsi Banten adalah banjir, puting beliung, dan tanah longsor sedangkan pada tingkat wilayah rawan bencana alam propinsi Banten dikelompokkan menjadi 3 wilayah yaitu wilayah 1 (Serang), wilayah 2 (Lebak), dan wilayah 3 (Pandeglang, Tangerang dan Cilegon). Wilayah 1 dan 2 merupakan wilayah yang paling rawan bencana alam dibandingkan dengan wilayah 3. Nilai STRESS model diperoleh sebesar 2.09% dan RSQ sebesar 99.93% yang artinya model MDS yang terpilih sempurna untuk memodelkan wilayah propinsi Banten berdasarkan jumlah jenis bencana alam yang terjadi dalam 10 tahun terakhir.

Kata Kunci : bencana alam, multidimensional scaling, jarak Euclidian

Page 57: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

47

Ruang : D

Sesi : 01

Waktu : Pk 14.00- 14.15

PENGELOMPOKAN DAERAH TERDAMPAK BANJIR MENGGUNAKAN

K- MEANS CLUSTERRING

Sigit Supriyadi1, Agus Susanto2 1Jurusan Statistika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka

2Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan

Teknologi, Universitas Terbuka

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Bencana banjir selalu menimpa hampir di seluruh wilayah Indonesia setiap musim penghujan tiba, dan mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit, sehingga diperlukan upaya untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan, salah satunya adalah pengelompokan (clustering) agar memudahkan dalam mitigasi. Tujuan penelitian ini adalah pengelompokan berdasarkan jumlah kejadian banjir. Metode analisis yang digunakan adalah K means clustering untuk menganalisis bencana banjir di 34 provinsi di Indonesia pada tahun 2018, sehingga yang diperlukan adalah data sekunder. Pengelompokan berdasarkan pada jumlah kejadian, korban terdampak, dan jumlah pengungsi. Sedangkan tingkat kerusakan rumah, tempat ibadah dan fasilitas pendidikan, dan fasilitas lainnya digunakan sebagai variabel dalam mengelompokkan wilayah berdasarkan tingkat risikonya terhadap banjir. Selain itu, pengelompokan dilakukan juga terhadap tingkat kerugian akibat banjir. Hasil analisis menunjukkan pada algoritma pembelajaran, komputer mengelompokkan sendiri data-data yang menjadi masukannya tanpa mengetahui terlebih dulu target kelasnya. Hasil pengelompokan banjir tersebut termasuk dalam unsupervised learning. Masukan yang diterima adalah data atau objek dan k buah kelompok (cluster) yang diinginkan. Algoritma akan mengelompokkan data atau objek ke dalam k buah kelompok tersebut. Pada setiap cluster terdapat titik pusat (centroid) yang merepresentasikan cluster tersebut.

Kata kunci: K Means Clustering, unsupervised learning, centroid,

Page 58: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

48

Ruang : E

Sesi : 01

Waktu : Pk 13.00- 13.15

POTENSI FOOD BAR BLIGO SEBAGAI PANGAN DARURAT

Athiefah Fauziyyah1, Eko Yuliastuti ES1

, Dini Nur Hakiki1

1Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Terbuka

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Indonesia merupakan negara rawan bencana karena memiliki banyak patahan aktif dan dikelilingi oleh gugus lingkaran api (Ring of Fire). Salah satu dampak yang terjadi pascabencana adalah permasalahan pangan. Pascabencana, korban masih harus mengonsumsi pangan bergizi agar tercukupi kebutuhan kalorinya. Solusi alternatif untuk pemenuhan kebutuhan pangan pascabencana adalah dengan pangan darurat. Pangan darurat didefinisikan sebagai pangan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan kalori harian pascakejadian luar biasa. Sumber komoditas pangan darurat dapat berupa bahan apa saja salah satunya adalah bligo (Benincasa hispida). Bligo merupakan buah lokal yang dapat tumbuh subur di iklim tropis. Hal ini tentu cocok dengan iklim di Indonesia sehingga buah bligo relatif mudah untuk ditemukan dan dikembangkan. Bentuk pangan darurat dapat berupa apa saja, salah satunya adalah food bar. Food bar merupakan komoditas pangan yang berbentuk batang dan bersifat semi basah (intermediate moisture food). Sifat tersebut akan membuat food bar menjadi tidak rentan patah ketika didistribusikan kepada pengungsi. Pada artikel ini akan dibahas mengenai potensi food bar berbahan baku bligo sebagai salah satu alternatif pangan darurat.

Kata kunci: bligo, food bar, pangan darurat

Page 59: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

49

Ruang : E

Sesi : 01

Waktu : Pk 13.15- 13.30

POTENSI TALAS BENENG (Xanthosoma undipes K. Koch)

SEBAGAI BAHAN BAKU PANGAN DARURAT

Dini Nur Hakiki1, Athiefah Fauzziyah2, Eko Yuliastuti Endah Sulistya3 1,2,3 Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Terbuka, Email: [email protected]

ABSTRAK

Korban bencana alam membutuhkan pangan yang mampu menyuplai kebutuhan energi dan gizi secara cepat atau yang dikenal dengan pangan darurat. Produk pangan darurat dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan energi harian manusia sebesar 2100 kkal yang dikonsumsi saat keadaan darurat seperti bencana alam, perang, dan kejadian lain yang mengakibatkan manusia tidak dapat hidup secara normal. Pangan darurat pada dasarnya dapat dibuat dari komoditas apa saja termasuk bahan-bahan lokal yang tersedia di sekitar masyarakat salah satunya menggunakan komoditas Talas Beneng (Xanthosoma undipes K.Koch). Talas Beneng (besar dan koneng) merupakan komoditas lokal Kabupaten Pandeglang yang awalnya tumbuh liar di Gunung Karang. Talas Beneng memiliki potensi dikembangkan sebagai bahan baku pangan darurat karena beberapa alasan yaitu 1)Talas Beneng cukup mudah ditanam dan dibudidayakan. Talas Beneng pertumbuhannya sangat mudah dan sering dianggap tanaman penganggu. 2)Talas Beneng relatif tidak mudah rusak dan memiliki umur simpan yang relatif lama 3)Hasil-hasil penelitian menunjukan Talas beneng mengandung karbohidrat dan protein yang relatif tinggi sehingga dapat diperkaya dengan sumber komoditas pangan lokal lainnya agar memenuhi syarat pangan darurat.Talas beneng juga dapat dimanfaatkan sebagai tepung yang dapat menjadi bahan baku produk berbentuk seperti cookies, food bars, intermediate moisture food, dan lain sebagainya.

Kata kunci: beneng, darurat, karbohidrat, pangan, talas

Page 60: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

50

Ruang : E

Sesi : 01

Waktu : Pk 13.30- 13.45

PENJAMINAN KEAMANAN PANGAN DALAM SITUASI BENCANA

Dina Mustafa

Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Terbuka E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Keamanan pangan adalah akses pada atau kemudahan memperoleh

makanan dan air yang cukup, aman, dan bergizi demi kesehatan dan kegiatan kehidupan yang wajar. Pengelolaan penyediaan pangan saat bencana menjadi isu yang harus ditangani dengan sungguh-sungguh. Pangan yang disediakan harus terjamin keamanannya agar tidak menjadi sumber bahaya bagi kesehatan para korban bencana. Dalam situasi setelah bencana, baik akibat kekeringan, banjir, tsunami, angin puyuh, atau gempa bumi, maka keamanan pangan dapat terganggu, karena terkontaminasinya makanan dan air di daerah terdampak bencana oleh zat kimia atau mikroba berbahaya. Artikel ini akan membahas berbagai cara penjaminan keamanan pangan, terutama penyediaan dan penyimpanan, dalam menghadapi dampak bencana, termasuk cara setiap individu dapat aktif menjamin kemanan pangan dalam situasi darurat akibat bencana. Berikutnya akan dibahas mengenai cara penanggulangan jika muncul penyakit akibat pangan yang tidak aman saat bencana. Penjaminan keamanan pangan saat bencana alam penting untuk diperhatikan karena Indonesia termasuk negara yang rawan bencana terutama, banjir dan gempa bumi. Kata kunci: prosedur kemanan pangan, bencana alam, kontaminan makanan, penyimpanan pangan

Page 61: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

51

Ruang : E

Sesi : 01

Waktu : Pk 13.45- 14.00

POTENSI KUE DARI TEPUNG KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium) UNTUK PANGAN DARURAT

Eko Yuliastuti E.S1, Dini Nur Hakiki1, Athiefah Fauziyyah1

1 Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Keadaan darurat setelah bencana memerlukan pangan untuk memulihkan dan menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Untuk menjaga kondisi ini diperlukan pangan yang memiliki kandungan zat gizi yang dapat memenuhi kebutuhan kalori tubuh. Salah satu alternatif untuk pangan darurat adalah kue (cookies) yang dibuat dari tepung kimpul (Xanthosoma sagittifolium). Syarat pangan darurat adalah mengandung energi 2100 kkal. Hasil analisis proksimat pada kue berbahan tepung kimpul diketahui memiliki kandungan energi total rata-rata 364,01kkal/100 gr. Untuk memenuhi kebutuhan energi perlu dikonsumsi 576,91 gram dalam sehari. Berdasarkan kajian pada kandungan energi total kue dari tepung kimpul memiliki potensi sebagai pangan darurat. Kata kunci: pangan darurat, kandungan energi total kue dari tepung kimpul

Page 62: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

52

Ruang : E

Sesi : 01

Waktu : Pk 14.00- 14.15

PENGEMBANGAN PANGAN DARURAT UNTUK MEMENUHI

KEBUTUHAN GIZI MASYARAKAT DI DAERAH TERDAMPAK BENCANA

Siti Mariam UPBJJ Universitas Terbuka Bandung E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Bencana alam yang seringkali terjadi di Indonesia belakangan ini menyebabkan sejumlah kerusakan yang mengharuskan masyarakat untuk mengungsi atau tinggal di tempat darurat untuk sementara waktu. Tidak hanya kerusakan tempat tinggal, bencana alam juga menyebabkan kerusakan sarana prasarana sosial di lokasi bencana yang menghambat akses korban untuk memperoleh sumber kebutuhan pangannya. Selain itu, dalam beberapa kondisi terjadinya bencana alam menyebabkan rusaknya infrastruktur sehingga mempersulit masyarakat dalam mendapatkan bantuan salah satunya bahan pangan. Rawan pangan yang terjadi pascabencana dapat diatasi dengan melakukan pengembangan terhadap pangan darurat yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat di daerah terdampak bencana terutama ketika dapur umum belum beroperasi dengan baik. Secara umum, pangan darurat merupakan produk pangan olahan yang dirancang khusus untuk dikonsumsi pada situasi yang tidak normal salah satunya pada saat bencana. Pengembangan produk pangan darurat bisa dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat menggunakan bahan baku lokal di daerahnya atau bahan yang tersedia pada saat itu yang kemudian diformulasi sedemikian rupa sehingga komposisinya dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Contoh pangan darurat yang dapat dikembangkan yaitu seperti kue kering, food bar, dan sebagainya.

Kata kunci : bencana,Pangan,darurat.

Page 63: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

53

Ruang : F

Sesi : 01

Waktu : Pk 13.00- 13.15

AN ANALYSIS OF LIVESTOCK HOUSEHOLD DISTRIBUTION IN

INDONESIA

Adhi Susilo Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Terbuka E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Indonesia has increasing demand for animal sources of food including red meat. There has always been a national gap between supply and demand of red meat. This paper aims to describe the current features and prospects for livestock production systems in Indonesia. The first part of the article reviews and analyses population of Indonesian livestock. The second part addresses issues related to the current distribution of livestock that could become important for future development of the livestock industry in Indonesia. Recommendations to improve distribution, to empower smallholder farmers, and to develop systems for livestock development are briefly discussed. Keywords: performance, animal sources of food, livestock distribution, Indonesia

Page 64: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

54

Ruang : F

Sesi : 01

Waktu : Pk 13.15- 13.30

PENGARUH PEMBELAJARAN SAINS TERHADAP SIKAP TANGGAP BENCANA (REFLEKSI DIRI) SISWA DI SDN SATAK 1 KABUPATEN

KEDIRI

Dwi Iriyani, Asnawi

Program Studi Agribisnis, UPBJJ Universitas Terbuka Surabaya E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Upaya dalam melakukan pengurangan terhadap resiko bencana dan

lambannya penanganan pascabencana menjadi indikator rendahnya kemampuan mitigasi dan pengelolaan bencana di negara kita. Pentingnya budaya sikap sadar bencana bagi masyarakat perlu dilakukan sejak dini, demikian halnya dengan model pendidikan yang pernah peneliti lakukan memberikan konstribusi yang positif bagi masyarakat tentang pengetahuan serta pemahaman akan bencana. Terisolasinya daerah serta minimnya kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap pendidikan dan pengetahuan kebencanaan siswa-siswa SD di Desa Laharpang Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri menjadi alasan utama penelitian ini lakukan. Penelitan ini bertujuan mengetahui pengaruh pembelajaran sains (kebencanaan gunung berapi) terhadap sikap refleksi diri siswa terkait kebencanaan yang terjadi di daerahnya. Metode penelitian dilakukan dengan survei, kuesioner dan simulasi. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif menggunakan perhitungan persentase dan dianalisis secara kualitatif sehingga dapat dipahami secara komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan 85% siswa sekolah dasar tersebut menyatakan sedih saat gunung meletus terjadi di daerahnya dan akibat bencana gunung meletus 74,3% siswa menyatakan sedih karena kegiatan sekolah tidak dapat berlangsung dengan baik. Demikian halnya sebanyak 60% siswa menyatakan ketakukan yang mendalam akan kehilangan anggota keluarga/teman akibat bencana tersebut yang mengakibatkan siswa dapat mengalami trauma psikologis. Kata kunci: pembelajaran sains,gunung berapi, sikap refleksi diri

Page 65: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

55

Ruang : F

Sesi : 01

Waktu : Pk 13.30- 13.45

PENENTUAN UNSUR KIMIA KOTORAN WALET (Aerodramus fuciphagus) DALAM USAHA RESTORASI LAHAN KRITIS

Dwi Iriyani1, Sunu kuntjoro2

1Universitas Terbuka Surabaya E-mail : [email protected] 2Universitas Negeri Surabaya E-mail : [email protected]

ABSTRAK

Lahan kritis merupakan lahan yang kekurangan unsur hara di dalam

tanah. Lahan kritis merupakan bencana nasional yang menjadi perhatian pemerintah, luas lahan kritis di Indonesia saat ini mencapai 14 juta hektare (ha), tetapi kemampuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk melakukan rehabilitasi lahan masih terlampau rendah. Untuk itu perlu dilakukan usaha penambahan unsur hara ke dalam tanah. Kotoran burung walet diduga mempunyai peran dalam pengembalian kesuburan tanah, karena mengandung beberapa unsur kimia yang sangat diperlukan oleh tanaman. Kotoran sarang burung walet saat ini belum diketahui unsur kimianya. Penelitian ini bertujuan menentukan unsur-unsur kimia yang terdapat di dalam kotoran burung walet. Penentuan unsur kimia kotoran walet menggunakan NAA (Neutron Activation Analysis), dengan dua teknik penyinaran long radiated dan short radiated. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 5 unsur tertinggi Fe, K, Na, Mg, Al. yaitu Fe (2,370e 4 ppm), K (1,720e+4 ppm ), Na (1,000e+4 ppm), Mg (5,500e+3 ppm), Al (5,460e+4 ppm). Dari beberapa penelitian menunjukkan kelima unsur ini sangat dibutuhkan oleh tanaman. Selain itu kandungan unsur kimia yang ada di dalam kotoran walet melebihi unsur kimia di dalam kotoran hewan ternak yang lain.

Kata kunci : kotoran burung walet (Aerodramus fuciphagus), unsur kimia, lahan kritis.

Page 66: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

56

Ruang : F

Sesi : 01

Waktu : Pk 13.45- 14.00

PENDEKATAN SISTEM AGRIBISNIS PETANI PASCABENCANA DI SIGI

Nurdiyah, SP.,M.Si

Universitas Terbuka Palu E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Wilayah Sigi merupakan daerah yang memiliki kekayaan sumberdaya

alam khususnya pertanian yang didukung oleh perilaku ekonomi masyarakat Sigi yang lebih mengarah pada perilaku produktif di sektor pertanian. Selain dari kondisi alam, perilaku bertani atau bercocok tanam telah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat lokal. Karya tulis ini bertujuan untuk memaparkan peran agribisnis dalam membangkitkan kembali perekonomian rakyat pascabencana 28 September 2018. Gempa bumi, dan likuifaksi yang melanda Kabupaten Sigi telah merusak areal pertanian di tiga kecamatan tersebut. Selain tingkat kerusakan fisik, tekanan psikologi korban bencana alam di daerah Kabupaten Sigi sangat berat terutama di daerah Kabupaten Donggala dan Kota Palu. Hal ini karena masyarakat kehilangan mata pencahariannya. Sebelumnya sektor pertanian merupakan subsektor unggulan yang menjadi mata pencarian pokok masyarakat setempat, dimana hampir 80 % hasil pertanian petani Sigi menyuplai kebutuhan pasar lokal dan Kota Palu. Pendekatan penguatan sistem agribisnis petani di Sigi adalah model pembinaan kemandirian petani, melalui rehabilitasi subsistem hulu, sarana penunjang, subsistem hilir, dan penguatan kelembagaan petani. Kegiatan pendampingan dilakukan menggunakan model Forum Grup Discussion (FGD).

Kata kunci : peran agribisnis, model Forum Grup Discussion (FGD),

pembinaan kemandirian petani

Page 67: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

57

Ruang : F

Sesi : 01

Waktu : Pk 14.00- 14.15

PERAN PENYULUH PENDAMPING DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL (PKAT) DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

STUDI KASUS PADA SUKU ANAK DALAM JAMBI

Rina Astarika

UPBJJ Universitas Terbuka Jambi E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penyuluh pendamping adalah ujung tombak keberhasilan Program

Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (PKAT). Penelitian ini bertujuan memaparkan peran penyuluh sebagai (agent of change) dalam melakukan proses pendampingan pada masyarakat adat. Metode Penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Data penelitian diperoleh melalui pengamatan langsung, focus group discussion, wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi literatur. Hasil studi menunjukkan bahwa peran penyuluh pada komunitas adat terpencil (KAT) di era revolusi industrI 4.0 mengalami pergeseran dari triangulasi model (penyuluh, sasaran, peneliti) menjadi tripehelix model (akademisi, bisnisman, komunitas, dan penyuluh) atau disebut model penyuluhan terintegrasi (one stop services model). Peneliti harus meningkatkan kompetensi yang dimilikinya agar komunitas adat berdaya dan tujuan program pemberdayaan tercapai. Kata Kunci : peran penyuluh, pemberdayaan komunitas adat, era revolusi industri 4.0

Page 68: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

58

Ruang : A

Sesi : 02

Waktu : Pk 14.15- 14.30

KAJIAN ASPEK MITIGASI BANJIR DI KAWASAN INDUSTRI

KECAMATAN CAKUNG SISI BARAT

Nandia Nurhasanah1, Ake Wihadanto2, Edi Rusdiyanto1 1Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan

Teknologi,Universitas Terbuka 2Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Fenomena bencana banjir dari masa ke masa sudah menjadi masalah akut bagi DKI Jakarta. Bencana banjir adalah hal yang harus diatasi. Sejatinya, bencana banjir di DKI Jakarta sudah terjadi sejak masa Indonesia belum merdeka. Kecamatan Cakung merupakan salah satu wilayah yang berpotensi banjir, khususnya di Kecamatan Cakung sisi Barat yang didominasi oleh zona industri. Penyebab banjir di wilayah tersebut adalah penggunaan lahan industri yang tidak diiringi dengan pemeliharaan lingkungan, kurangnya daerah resapan air dan perilaku masyarakatnya yang kurang bijak dalam mengelola sampah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mitigasi bencana banjir di Kecamatan Cakung sisi Barat terhadap penggunaan lahan dan bagaimana usaha pemerintah kota dalam menanggulangi dampak dari bencana tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan penataan ruang. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kemampuan mitigasi bencana banjir harus dilandaskan pada industri berwawasan lingkungan, seperti penyediaan IPAL yang baik dan cukup untuk mengolah limbah, memperbanyak daerah resapan air dengan membuat sumur resapan dan melakukan penghijuan, membuat buffer zone di antara zona industri dan permukiman serta membuat polder di lokasi rawan banjir. Pemerintah juga perlu melakukan sosialisasi mengenai pentingnya program 3R (reuse, reduce, dan recycle), agar masyarakat menjaga lingkungannya dan dapat mengurangi potensi bencana banjir.

Kata Kunci : banjir, Kecamatan Cakung, kawasan industri, penataan ruang

Page 69: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

59

Ruang : A

Sesi : 02

Waktu : Pk 14.30- 14.45

PERMODELAN SPASIAL DEFORESTASI MANGROVE DI DELTA

MAHAKAM KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA,KALIMANTAN TIMUR

Sodikin

Pendidikan IPS (Geografi) FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Email : [email protected]

ABSTRAK

Mangrove di daerah tropis adalah salah satu ekosistem yang paling rentan dari gangguan antropogenik dan perubahan iklim, namun terus mengalami proses deforestasi dan konversi dengan laju yang mengkhawatirkan. Rusak atau hilangnya tutupan mangrove di Delta Mahakam akibat pertumbuhan budidaya akuakultur dapat mengubah komposisi erosi dan sedimentasi serta memengaruhi komposisi dan populasi flora maupun fauna. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini, untuk deforestasi mangrove diawali dengan mengunduh Citra satelit Landsat Delta Mahakam pada tahun 2000 sampai 2015 (path/row 116/60 dan 116/61) dari http://glovis.usgs.gov/. kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui luasan mangrove pada tahun 2000, 2006, dan 2015, untuk analisis prediksi deforestasi mangrove dilakukan menggunakan analisis regresi logistik biner, dari persamaan regresi yang diperoleh disubstitusikan dengan variabel bebas yang memengaruhi deforestasi mangrove. Hasil Penelitian menunjukan bahwa laju deforestasi mangrove di Delta Mahakam selama 15 tahun (2000-2015) mencapai 489.73 ha/tahun, sedangkan laju peningkatan luas tambak dan lahan terbuka adalah 427.73 ha/tahun dan 36.53 ha/tahun. Deforestasi mangrove tertinggi terjadi karena adanya perubahan lahan mangrove menjadi lahan tambak yang dilakukan oleh masyarakat. Berdasarkan hasil analisis prediksi peluang deforestasi mangrove yang terjadi pada tahun 2031, bahwa peluang deforestasi mangrove yang terjadi adalah seluas 784 ha sehingga diprediksikan pada tahun 2031 luasan mangrove di Delta Mahakam adalah seluas 38.550 ha, sedangkan peningkatan luasan tambak diprediksikan akan meningkat menjadi 62.134 ha.

Kata kunci : permodelan spasial, deforestasi, mangrove, Delta Mahakam.

Page 70: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

60

Ruang : A

Sesi : 02

Waktu : Pk 14.45- 15.00 ARAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH BERBASIS MITIGASI BENCANA

(Studi Kasus Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten)

Mamay Sukamay1, Chyntia Sami Bayangkari2

1Dinas Sosial Kabupaten Tangerang, [email protected] 2Okezone Media Online, [email protected]

ABSTRAK

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng, kondisi itu menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang rawan bencana. Dari banyaknya jenis potensi bencana, banyak diantaranya terjadi di Banten khususnya di wilayah Kabupaten Pandeglang seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, puting beliung, tsunami, gunung berapi, epidemi penyakit, dan bencana sosial. Sayangnya, masalah bencana ini seringkali ditangani hanya dengan pendekatan tanggap darurat dimana pascabencana rakyat dibiarkan dengan penderitaan yang menimpanya. Penataan ruang Kabupaten Pandeglang perlu diantisipasi melalui kajian pengembangan wilayah yang menitikberatkan pada upaya mitigasi bencana berupa perumusan tipologi kawasan rawan bencana, pengaturan pemanfaatan ruang, serta aturan pembentuk ruang yang disesuaikan dengan daya dukung kemampuan wilayah yang rentan terhadap bencana alam. Dengan mendelineasi kawasan bahaya dan pengaturan pembangunan di kawasan tersebut, maka perkembangan wilayah dapat dikembangkan di kawasan yang relatif lebih aman.

Kata kunci : kawasan rawan bencana, arahan pengembangan wilayah, mitigasi bencana

Page 71: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

61

Ruang : A

Sesi : 02

Waktu : Pk 15.00- 15.15

TATA RUANG DAN LINGKUNGAN BERBASIS MITIGASI BENCANA

Bina Tiara Carissima Mahasiswa Matematika UPBJJ-Universitas Terbuka Bandar Lampung

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Indonesia merupakan salah satu negara yang dikategorikan rawan bencana, bahkan dikenal sebagai laboratorium bencana di dunia karena terdapat beragam jenis bencana di negara Indonesia, seperti banjir, gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, longsor, kekeringan, kebakaran hutan, puting beliung, wadah penyakit, dan kegagalan teknologi. Tata ruang sebagai suatu sistem perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan satu sama lain dan harus dilakukan sesuai dengan kaidah penataan ruang. Mitigasi bencana sebagaimana yang termaksud dalam pasal 47 UU No. 24 Tahun 2007 dilakukan untuk mengurangi resiko bencana bagi masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana. Proses awal dalam kebijakan penataan ruang berbasis mitigasi bencana dilakukan dengan penetapan kawasan rawan bencana khususnya dengan menganalisis sifat, karakteristik, dan kondisi lingkungan suatu kawasan. Saat ini konsep mitigasi bencana mengalami pergeseran paradigma dari konvensional menuju ke holistik/preventif dan beralih dari paradigma bantuan darurat menuju paradigma mitigasi/preventif dan sekaligus juga paradigma pembangunan. Kebijakan penataan ruang yang terintegrasi dengan aspek mitigasi bencana akan dapat menjalankan peran penting dalam penetapan rencana pemanfaatan ruang yang aman dari dampak negatif bencana alam, terlebih dapat meminimalkan korban jiwa. Kata kunci: penataan ruang, mitigasi, bencana

Page 72: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

62

Ruang : B

Sesi : 02

Waktu : Pk 14.15- 14.30

KEMEROSOTAN NILAI-NILAI BUDAYA SEBAGAI AKIBAT BERKEMBANGNYA TEKNOLOGI

Asri Sundari1, Trisula Aji Manohara Sajati2, Sumartono3

1, 2Dosen Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember 3Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakulatas Sains dan

Teknologi, Universitas Terbuka E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini tentang kemerosotan nilai-nilai budaya akibat berkembangnya teknologi. Perlu disadari bahwa masyarakat dewasa ini sering diresahkan oleh adanya kemerosotan akhlak danbudi pekerti. Hal ini tidak hanya melanda kalangan remaja atau anak-anak, namun lebih dari itu, yakni juga melanda generasi tua. Generasi tua tersebut seharusnya memberikan contoh sikap yang baik. Permasalahan ini timbul karena kecepatan pengaruh globalisasi yang didukung dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi, informasi, transportasi, dan publikasi. Berdasarkan komunikasi dan informasi yang canggih, segala peristiwa di dunia dapat diikuti dalam waktu yang singkat. Kecanggihan media komunikasi, informasi, dan transportasi lebih mempercepat proses transformasi budaya dan mempercepat pula perubahan nilai budaya, yang akhirnya muncullah bencana budaya. Metode penelitian yang mendasari adalah metode penelitian kualitatif dengan mendasarkan kajian fenomenologi yakni sebuah penelitian yang mengkaji tentang fenomena yang terjadi di masyarakat. Metode penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan metode ini maka akan diperoleh sebuah refleksi dari perkembangan teknologi yakni merosotnya nilai-nilai budaya dalam masyarakat seperti merosotnya etika moralitas dalam kehidupan sehari-hari. Kata kunci: teknologi, kemerosotan nilai-nilai budaya.

Page 73: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

63

Ruang : B

Sesi : 02

Waktu : Pk 14.30- 14.45

ANALISIS KERENTANAN SOSIAL MASYARAKAT RIAU TERHADAP BENCANA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

Dede Firmansyah

Badan Pusat Statistik Kabupaten Indragiri Hulu E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Riau sebagai salah satu provinsi yang memiliki luas kawasan hutan

terluas di Indonesia tidak lepas dari bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Selama lima tahuh terakhir, luas lahan yang terbakar mencapai 319.416 ha atau 3,37% dari total kawasan hutan dan lahan. Dampak nyata dari karhutla ini adalah terbentuknya kabut asap yang mencapai level berbahaya, sehingga mengakibatkan terganggunya kesehatan masyarakat. Tercatat jumlah kasus ISPA mencapai 523.232 laporan di tahun 2018. Tujuan penelitian ini untuk meihat seberapa besar indeks kerentanan sosial masyarakat di Provinsi Riau menurut kabupaten/kota terhadap bencana karhutla pada tahun 2018. Jenis data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan kuantitatif. Analisis deskriptif menjelaskan perkembangan parameter sosial diantaranya kepadatan penduduk rasio jenis kelamin, angka kemiskinan, rasio orang cacat, dan rasio kelompok umur rentan. Analisis kuantitatif menghitung indeks kerentanan sosial berdasarkan perka BNPB Nomor 2 Tahun 2012. Hasil analisis kuantitatif didapatkan bahwa Kota Pekanbaru memiliki indeks kerentanan sosial tinggi sedangkan 11 kabupaten/kota lainnya memiliki indeks kerentanan sosial rendah. Untuk itu, perlu upaya serius pemerintah untuk mengimbau masyarakat dan para pengusaha tentang bahayanya membuka lahan dengan cara dibakar serta menindak tegas pelaku pembakarannya. Kata Kunci: asap, kerentanan, kebakaran, sosial

Page 74: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

64

Ruang : B

Sesi : 02

Waktu : Pk 14.45- 15.00

IDENTIFIKASI KEJADIAN PUTING BELIUNG MENGGUNAKAN DATA RADAR CUACA

(Studi Kasus Tanggal 11 Agustus 2019 di Kalampangan)

Ayu Vista Wulandari1, Reni Susilowati1, Cahyani Dian pamungkas1 1Stasiun Meteorologi Beringin Barito Utara

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Memasuki musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, potensi terjadinya cuaca ekstrem cukup tinggi. Seperti yang terjadi pada tanggal 11 Agustus 2019 di wilayah Kalampangan, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Berdasarkan laporan dari masyarakat dan media massa serta didukung oleh data cuaca dari Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut Palangkaraya, terjadi puting beliung bersamaan dengan terjadinya kebakaran lahan di wilayah tersebut. Puting beliung tersebut membawa api dan asap akibat dari kebakaran lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kejadian puting beliung tersebut menggunakan radar cuaca gematronik di Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut Palangkaraya sehingga pembaca dapat mengetahui karakteristik dari kejadian puting beliung pada radar khususnya di wilayah Plangkaraya. Data yang digunakan yaitu data normal hujan selama 30 tahun untuk menggambarkan pola musim di Palangkaraya, data synoptik, dan data radar berupa produk CAPPI, VCUT, PPI, CMAX, dan HWIND. Data-data tersebut diperoleh dari Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut Palangkaraya dan diolah dengan software Rainbow. Berdasarkan analisis data radar cuaca menunjukkan adanya pembentukan awan konvektif tebal yang menjadi salah satu potensi terjadinya puting beliung. Kata kunci: Puting beliung, radar cuaca, BMKG, Kalimantan Tengah

Page 75: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

65

Ruang : B

Sesi : 02

Waktu : Pk 15.00- 15.15

PEMANFAATAN DATA SATELIT HIMAWARI 8 UNTUK MENDETEKSI SEBARAN ASAP DI BARITO UTARA

Ayu Vista Wulandari1, Reni Susilowati2, Cahyani Dian pamungkas3,

Sunardi4, Renysa Lidiano5, Ivan Auyudy6, Qomar Maulidi7, Nelly Handayani8

1-7Stasiun Meteorologi Beringin Barito Utara 8Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada banyak wilayah di Indonesia mengakibatkan timbulnya bencana kabut asap. Fenomena tersebut dirasa cukup mengganggu aktivitas masyarakat khususnya yang berada di sebagian besar wilayah Sumatera dan Kalimantan. Kabut asap yang timbul akibat kebakaran hutan dan lahan memiliki dampak buruk terhadap lingkungan sekitar. Selain banyaknya masyarakat yang terkena ISPA, jarak pandang mendatar (visibility) yang sangat rendah pun mengakibatkan aktivitas masyarakat menjadi terhambat. Stasiun Meteorologi di wilayah Kalimantan Tengah mencatat visibility terendah mencapai 100 m yang terjadi di wilayah Barito Utara. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi sebaran asap melalui citra satelit Himawari 8 untuk mengurangi dampak buruk sebaran asap tersebut. Metode yang dilakukan yaitu dengan membandingkan data sebaran hotspot dengan hasil citra RGB false colour (1 kanal visible dan 2 kanal near infrared) dan trajektori sebaran asap dengan memanfaatkan aplikasi SATAID GMSLPD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi sebaran asap melalui citra RGB dan data hotspot menunjukkan kesesuaian dengan arah pergerakan angin. Walaupun lokasi sebaran asap hanya memiliki sedikit hotspot seperti wilayah Barito Utara, namun dengan arah angin yang dominan bergerak dari arah Tenggara dan Selatan meyebabkan sebaran asap berkumpul di sebagian besar wilayah Kalimantan Tengah. Dapat diasumsikan bahwa penggunaan citra satelit Himawari 8 dianggap cukup mampu untuk mendeteksi sebaran asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi. Kata kunci: asap, SATAID, Satelit, Himawari-8

Page 76: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

66

Ruang : C

Sesi : 02

Waktu : Pk 14.15- 14.30

PENGARUH REKAYASA PENGAIRAN TERHADAP PRODUKTIVITAS BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) SAWAH

Raflen Aril Gerungan1, Mecky Ch. T. Pandelaki2

1UPBJJ Universitas Terbuka Gorontalo 2Universitas Sariputra Indonesia Tomohon, Tomohon

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Rekayasa pengairan didesain untuk efisiensi penggunaan air pada musim kemarau dengan tetap menjaga nilai produktivitas padi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh rekayasa pengairan yaitu pengairan berselang dan macak-macak terhadap hasil produksi padi sawah. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) sebagai rancangan lingkungan dan rancangan perlakuannya adalah rancangan petak terbagi (split splot). Pelaksanaan penelitian dengan membuat petakan sebesar 4x6 meter berjumlah 24 petak, diantara petakan terdapat saluruan air sebesar 50 cm. Setiap petak terdapat pintu pemasukan dan pengeluaran air sebagai kontrol pengairan. Perlakuan pengairan berselang: petak percobaan digenangi air setinggi kurang lebih 5 cm sebanyak tiga kali yaitu 0–9 Hari Setelah Tanam (HST), 15–29 HST, dan 35–70 HST. Selanjutnya dilakukan pengeringan air sebanyak tiga kali yaitu 9–15 HST, 29–35 HST, dan 70–80 HST. Perlakuan pengairan macak-macak: petak percobaan selalu dalam keadaan tidak tergenang air tetapi dalam keadaan jenuh air. Hasil penelitian menunjukan rekayasa pengairan memberikan pengaruh tidak berbeda nyata pada setiap parameter produksi padi dan mampu mempertahankan nilai produktivitasnya. Hasil produksi berat kering panen pada pengairan berselang P4 = 7.15 ton/Ha, P3 = 6.65 ton/Ha, P2 = 6.65 ton/Ha, P1 = 6.15 ton/Ha dan pengairan macak-macak P4: 6.83ton/Ha, P3: 6.65ton/Ha, P2: 6.65ton/Ha, P1: 6.61ton/Ha. Kata kunci: pengairan berselang, pengairan macak-macak, padi

Page 77: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

67

Ruang : C

Sesi : 02

Waktu : Pk 14.30- 14.45

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL PEGAGAN (Centella Asiatica) TERSALUT KITOSAN

Soraya Habibi

UPBJJ Universitas Terbuka Malang E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Pegagan (Centella asiatica) merupakan tumbuhan herba yang telah

lama dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Salah satunya yang terus dikembangkan saat ini adalah potensi pegagan sebagai suplemen otak (penguat daya ingat), akan tetapi penggunaan pegagan dalam bentuk kaplet, kapsul, jamu atau sediaan yang lain kurang efektif dikarenakan dosis yang dibutuhkan besar dan daya kelarutan rendah. Sehingga diperlukan rekayasa nanopartikel dan encapsulasi. Tujuan penelitian ini adalah pembuatan dan karakterisasi nanopartikel pegagan (Centella asiatica) tersalut kitosan. Pembuatan ekstrak pegagan dengan cara simplisia pegagan dimaserasi etanol 70% direndam 24 jam kemudian disaring. Filtrat yang diperoleh dipekatkan dengan rotary evaporator suhu 50°C. Campuran ekstrak Centella asiatica, kitosan, dan TPP di homogenasi dengan kecepatan 3000rpm selama 30 menit. Hasil ultrasonifikasi selama 120 menit dikeringkan menggunakan freeze-drying untuk mendapatkan sampel bubuk. Sampel kemudian dikarakterisasi menggunakan Particle Size Analyzer (PSA) untuk mengetahui ukuran partikel sedangkan untuk mengetahui kondisi morfologi digunakan Scanning Electron Microscopy (SEM). Data PSA dihasilkan ukuran partikel sebesar 420nm, polidispersity index sebesar 0.145, nilai zeta potensial sebesar 200mV. Dengan SEM menunjukkan morfologi nanopartikel pegagan kebanyakan berbentuk bulat. Kata Kunci: Centella asiatica, kitosan, nanopartikel, PSA, SEM

Page 78: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

68

Ruang : C

Sesi : 02

Waktu : Pk 14.45- 15.00

ANCAMAN BENCANA LONGSOR DI HUTAN LINDUNG BUKIT TIBAN, BATAM

Adisti Yuliastrin

UPBJJ Universitas Terbuka Batam E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Keberadaan hutan di Batam memiliki peran penting, baik secara ekologi maupun secara ekonomi. Penetapan status kawasan hutan dilakukan oleh pemerintah dalam panataan wilayah dengan tujuan menjaga kelestarian hutan. Salah satunya menetapkan kawasan Hutan Lindung Bukit Tiban. Hutan lindung ini memliki luas 1770 hektar yang terletak di dua kecamatan yaitu Kecamatan Batuaji dan Sekupang. Dua kecamatan ini diketahui merupakan daerah yang ramai dengan berbagai aktivitas masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi ke kawasan hutan lindung dan wawancara mendalam dengan pihak berwenang dalam hal ini UPT Kehutanan. Penelitian dilakukan memiliki tujuan untuk mengetahui potensi alami hutan lindung dan manfaatnya bagi masyarakat sekitar. Hutan lindung ini begitu mudah diakses oleh masyarakat, bahkan berdasarkan hasil observasi ditemukan beberapa area di hutan lindung ini dijadikan pemukiman oleh masyarakat. Topografi hutan yang cukup terjal cukup berbahaya bagi aktivitas alami maupun antropogenik yang terjadi di dalam hutan lindung ini. Beberapa area diketahui memiliki tingkat kemiringan yang sangat terjal sehingga peluang tanah longsor menjadi besar. Berdasarkan hasil observasi ditemukan pula area terjal yang dilakukan pembabatan vegetasi dan dibiarkan kosong dan tercipta kondisi lahan kritis. Bahkan di beberapa titik sudah terlihat bekas terjadinya tanah longsor. Potensi terjadinya tanah longsor sangat besar, sehingga saat diperlukan upaya agar bencana tidak terjadi atau meminimalkan dampak terjadinya longsor. Kata kunci: Batam, hutan lindung bukit tiban, longsor

Page 79: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

69

Ruang : C

Sesi : 02

Waktu : Pk 15.00- 15.15

DAMPAK KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEANEKARAGAMAN HAYATI

Dwi Putri Bonita1, Zahra Aulia Syuhadah2, Hanny Fajriyah3

1,2Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakulatas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka

3Alumni Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakulatas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka

E-mail: [email protected] , [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Indonesia adalah Negeri dengan mega-diversity Indonesia memiliki

hutan yang menduduki urutan ketiga terluas di dunia, mencakup hutan tropis dan hutan hujan di wilayah Sumatera, Kalimantan dan Papua. Keanekaragaman hayati hutan tropis Sumatra dan hutan hujan Kalimantan jauh lebih tinggi dibanding hutan di Amazon dari segi vascular plant (tumbuhan berpembuluh) yang merupakan rujukan utama keanekaragaman tanaman. Jenis flora di Indonesia kurang lebih sebanyak 25.000 jenis atau lebih dari 10% jenis tumbuhan di seluruh dunia. Bencana bagi alam tidak tertahankan dampak yang di timbulkan sangat besar bagi keanekaragaman hayati secara umum dapat di katakan tantangan utama peneyelamatan keanekaragaman hayati di Indonesia terdiri dari : (a) kenaikan jumlah penduduk; (b) deforestasi dan kebakaran hutan; (c) eksploitasi berlebihan di hutan dan di laut; dan (d) fragmentasi dan perusakan habitat kehidupan flora dan fauna. Namun sayangnya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Indonesia masih terus terjadi, penyebab Karhutla akibat kemarau panjang atau pembakaran dengan sengaja. Pengaruh dari dampak bencana Karhutla sangat besar bagi kelangsungan hidup keanekaragaman hayati, kegiatan social ekonomi, kesehatan, lingkungan Indonesia dan dunia.

Kata kunci : keanekaragaman hayati, kebakaran hutan, bencana.

Page 80: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

70

Ruang : D

Sesi : 02

Waktu : Pk 14.15- 14.30

MODEL HIDROLOGI DAS DI INDONESIA BERDASARKAN KAJIAN ILMU STATISTIKA

Sri Enny Triwidiastuti

Program Studi Statistika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Beberapa model simulasi hidrologi telah dikembangkan untuk

menjelaskan proses mengubah input (berupa ukuran curah hujan) menjadi output (berupa aliran sungai) dengan mempertimbangkan karakteristik fisik DAS. Model simulasi hidrologi pada dasarnya dirancang untuk menyederhanakan sistem hidrologi, sehingga perilaku dari beberapa komponen dalam sistem dapat diketahui. Tulisan ini membahas model hidrologi yang sudah diterapkan di Indonesia, berdasarkan karakteristik data yang dikelompokkan menjadi model Stokastik dan model Deterministik (lumped dan distributed). Model tersebut diantaranya adalah Model AGNPS, Model ANSWERS, Model HEC HMS, Model TOPOG, Model USLE dan model ANFIS. Kekurangan dan kelebihan beberapa model hidrologi yang sudah diterapkan tersebut ditinjau dari sudut pandang ilmu Statistika.

Kata kunci: model Hidrologi, data stokastik, data deterministik, statistika

Page 81: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

71

Ruang : D

Sesi : 02

Waktu : Pk 14.30- 14.45

PENERAPAN METODE COKRIGING DALAM MENGESTIMASI TOTAL

DISSOLVED SOLID (TDS) DI KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PONTIANAK

Naomi Nessyana Debataraja, Dadan Kusnandar, Nurfitri Imro’ah,

Marwalida Rachmadiar Program Studi Statistika, Universitas Tanjungpura, Pontianak

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Metode cokriging adalah metode estimasi yang meminimalkan kesalahan estimasi dengan memanfaatkan korelasi silang antara beberapa variabel. Penelitan ini bertujuan untuk mengaplikasikan metode cokriging dalam mengestimasi kandungan TDS dari kandungan warna air di kawasan permukiman Kota Pontianak. Data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 41 sampel air di kawasan permukiman Kota Pontianak. Model semivariogram teoritis untuk TDS yang digunakan adalah model exponential, sedangkan untuk warna adalah model spherical. Model cross semivariogram antara TDS dan warna yang digunakan adalah model spherical. Hasil penelitian menunjukkan, diperoleh estimasi TDS pada sepuluh titik lokasi baru di kawasan permukiman Kota Pontianak yang belum tersampel. Hasil estimasi TDS terbesar di Parit Sungai Raya Dalam yaitu sebesar 155,4 mg/l dan hasil estimasi terkecil di parit sekitar Jalan Abdul Rahman Saleh yaitu sebesar 11,7 mg/l. Titik-titik lokasi divisualisasikan dalam bentuk peta melalui Sistem Informasi Geografis.

Kata kunci: analisis multivariat, kriging, spasial, pencemaran, sisteminformasi geografis

Page 82: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

72

Ruang : D

Sesi : 02

Waktu : Pk 14.45- 15.00

DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KUNJUNGAN WISATA,TINGKAT HUNIAN HOTEL, LAMA TINGGAL, DAN

PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA BATAM

Albert Gamot Malau1, Yan Horman2, April Gunawan3

1UPBJJ Universitas Terbuka Medan 2Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka

E-Mail: [email protected],[email protected]

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin berkembang. Adanya teknologi informasi ini dapat memudahkan kita untuk memperkenalkan objek–objek wisata yang ada di Indonesia. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah kunjunga wisata. Kota Batam merupakan kota ketiga yang memiliki kunjungan wisata paling tinggi setelah Bali dan Jakarta. Pengembangan pariwisata nasional yang berbasis pada sistem teknologi informasi yang memperkenalkan segenap potensi wisata, sarana dan prasarana pendukung, kemudahan akses dan transportasi, paket wisata yang ditawarkan, biaya, rute dan jarak serta hal-hal yang berkenan dengan pariwisata di tiap-tiap daerah. Pariwisata sangat berperan sebagai sumber penghasil devisa bagi Kota Batam. Sektor pariwisata ini mempunyai potensi baik untuk menciptakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha serta untuk meningkatkan dan memeratakan pendapatan masyarakat dan daerah. Teknologi Informasi berpengaruh secara positif terhadap Produk Domestik Regional Bruto sangat memengaruhi Jumlah Kunjungan Wisata. Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisata sebesar 10 maka akan mendorong peningkatan Produk Domestik Regional Bruto Sektor Pariwisata sebesar 19.91 satuan per tahun. Peningkatan Investasi sektor Pariwisata sebesar 10 satuan akan meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto sektor Pariwisata sebesar 4.82 satuan. Peningkatan Produk Domestik regional Bruto tahun sebelumnya sebesar 10 satuan hanya meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto tahun berjalan sebesar 3.43 satuan. Secara keseluruhan hasil di atas menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisata memberikan kontribusi cukup besar kepada pembentukan Produk Domestik regional bruto dibanding investasi. Kata Kunci: pariwisata, kunjungan wisata, jumlah kamar, teknologi informasi

Page 83: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

73

Ruang : D

Sesi : 02

Waktu : Pk 15.00- 15.15

PROPOSISI GURU DAN SISWA SMA TENTANG MATERI PEMBELAJARAN FISIKA

(Studi kasus pembelajaran fisika di SMAN Kabupaten Nabire Papua)

Mujadi, Dodi Sukmayadi FKIP- Universitas Terbuka

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan persepsi siswa dan guru terhadap faktor-faktor penyebab kesulitan mengembangkan potensi belajar fisika siswa SMAN di Kabupaten Nabire Papua. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif analitik dimana proses pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan, wawancara, analisis, dokumentasi, yang disusun di lokasi penelitian dimana bentuknya tidak berupa angka. Analisis data berupa pemaparan tentang situasi yang diteliti dimana penyajiannya sinkronisasi dalam bentuk uraian narasi.

Pengumpulan data dilakukan dengan melibatkan guru maupun siswa SMAN Nabire Papua sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab kesulitan mengembangkan potensi belajar fisika siswa, yaitu banyaknya rumus-rumus yang ada, tidak memahami konsep yang pembahasannya menggunakan nalar, guru terlalu focus pada materi dan tidak focus pada kemampuan siswa, guru kurang menggunakan media dan alat peraga fisika, kurangnya sarana dan prasarana laboratorium di sekolah. Di samping itu faktor kurikulum yang mengharuskan guru sedikit menjelaskan dalam pembelajaran, banyaknya tugas dari mata pelajaran lain, kesibukan non akademik di luar jam pelajaran yang membuat siswa lelah, serta masalah pribadi siswa di rumah.

Kata kunci : Guru Fisika; Siswa SMAN Nabire

Page 84: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

74

Ruang : E

Sesi : 02

Waktu : Pk 14.15- 14.30

PEMANFAATAN SOSIAL MEDIA UNTUK MEMBUAT PERANCANGAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEBENCANAAN BERBASIS MOBILE

Erman Arif Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

Terbuka E-mail : [email protected]

ABSTRAK

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia telah dilanda serangkaian bencana alam besar, mulai dari Badai Katrina di AS, gempa bumi di Haiti dan Asia, tsunami di Indonesia, gempa bumi dan tsunami di Jepang, musim dingin yang sangat dingin di Eropa. Dengan bertambahnya bencana alam yang telah terjadi pada tahun-tahun terakhir, diharapkan adanya solusi untuk mengurangi frekuensi dampak kerugian di tahun-tahun mendatang. Bencana alam adalah efek dari bahaya alam (mis., Banjir, angin topan, badai, letusan gunung berapi, gempa bumi, gelombang panas atau tanah longsor). Ini menyebabkan kerugian finansial, lingkungan, atau manusia. Bencana alam datang tanpa peringatan dan merenggut nyawa puluhan, ratusan dan ribuan orang. Otoritas tanggap bencana di beberapa negara semakin banyak yang menggunakan data media sosial untuk manajemen darurat. Dalam melakukan hal itu, sangat penting untuk mempertimbangkan asal-usul data etis dan faktual yang sedang diproses. system informasi manajemen yang nanti akan dibangun diharapkan dapat menjadi rujukan bagi seluruh masyarakat Indonesia yang ingin mendapatkan informasi terkait dengan bencana yang terjadi. Informasi yang terdapat dalam sistem mobile ini diantaranya adalah informasi terbaru berupa artikel dan kondisi terkini lokasi bencana dalam bentuk foto dan video. Peran sosial media sangat dominan pada sistem ini, karena data awal didapatkan dari media tersebut melalui gambar atau video yang diupload pengguna social media, baik yang menyaksikan secara langsung ataupun yang repost informasi bencana alam tersebut.

Kata kunci: kebencanaan, sosial media, sistem informasi manajemen, mobile aplication

Page 85: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

75

Ruang : E

Sesi : 02

Waktu : Pk 14.30- 14.45

PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI BERBASIS AUGMENTED REALITY SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI PENGETAHUAN BENCANA

ALAM GUNUNG BERAPI

Dian Nurdiana Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

Terbuka E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Indonesia merupakan salah negara kepulauan yang di wilayahnya

terdapat banyak gunung berapi, tercatat 76 gunung dinyatakan aktif yang tersebar di seluruh pulau yang ada di Indonesia. Bencana gunung berapi pun hampir terjadi setiap tahunnya dan sering menelan banyak korban jiwa. Salah satu contohnya pada tahun 2018 erupsi gunung anak Krakatau yang menyebabkan tsunami sehingga menelan ratusan korban jiwa. Oleh sebab itu perlu sebuah upaya sosialisasi dalam pengetahuan bencana gunung berapi bagi masyarakat supaya bisa mengurangi korban jiwa. Augmented reality merupakan salah satu media yang sedang aktual digunakan, sudah banyak bidang yang memanfaatkan media ini sebagai media sosialisasi. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan applikasi untuk sosialisasi bencana alam gunung berapi berbasis augmented reality. Model yang digunakan untuk pengembangannya menggunakan model watelfall, sedangkan model pengujiannya menggunakan black box. Adapun hasil penelitian ini adalah membuat sebuah media informasi berbasis augmented reality untuk media pengetahuan bencana alam gunung berapi, media yang akan dibuat berbasis android yang bernama “simerapi”.

Kata kunci: augmented reality,bencana alam, gunung berapi.

Page 86: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

76

Ruang : E

Sesi : 02

Waktu : Pk 14.45- 15.00

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REPOSITORI ARTIKEL BENCANA

ALAM DENGAN MEMANFAATKAN API GOOGLE SCHOOLAR MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES CLASSIFIER

Andri Suryadi

Program Studi Sistem informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Bencana merupakan salah satu yang sering dialami di hampir seluruh wilayah Indonesia. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPN) pada tahun 2018 merupakan masa yang paling banyak terjadi yaitu 3398 kejadian. Jumlah tersebut dari tahun ke tahun mengalami kenaikan sehingga perlu adanya kajian oleh para peneliti untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sumber kajian yang sudah ada pada saat ini yaitu google schoolar. Namun google schoolar belum terklasifikasikan sehingga hal tersebut menjadi salah satu kendala bagi para peneliti. Oleh karena itu perlu adanya sebuah sistem informasi repository yang dapat mengklasifikasikan artikel-artikel tentang bencana alam dalam sebuah wadah yang dapat diakses oleh peneliti. Sistem informasi yang akan dibangun ini menggunakan bantuan API google schoolar untuk mengambil data, kemudian data yang telah didapatkan diklasifikasikan menggunakan metode naïve bayes classifier. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah berupa rancangan sistem informasi repository bencana alam yang dapat memudahkan para peneliti dalam mencari sumber kebencanaan. Kata kunci: sistem informasi, repository, API, Naïve Bayes Classifier

Page 87: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

77

Ruang : E

Sesi : 02

Waktu : Pk 15.00- 15.15

IDENTIFIKASI LEVEL WASPADA PADA CITRA GUNUNGAPI

MENGGUNAKAN COMPUTER VISION TECHNIQUES

Dian Nursantika Program Studi Sistem informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

Terbuka E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah gunung api

lebih dari 120 gunung yang tersebar di setiap pulau. Oleh karena itu Indonesia berpotensi besar, terkena dampak dari letusan gunung api. Adapun tingkat kegiatan gunungapi yaitu 1). Aktif Normal (Level I), 2). Waspada (Level II), 3). Siaga (Level III), 4). Awas (Level IV). Pada tingkat aktif normal/level I, gunung api tidak memperlihatkan adanya gejala vulkanik seperti kelainan visual pada pemeriksaan kawah dan kegempaan. Sehingga pada level I ini, gunung api tampak dari visual tidak memiliki gejala apapun. Berikutnya pada tingkat kegiatan gunung api dengan tingkatan waspada, dimana akan terlihat adanya gejala vulkanik dari gunung api, seperti terjadinya gempa kemudian terdapat asap pada atas kawah gunungapi. Pada level waspada ini diperlukan suatu penanggulangan khusus untuk mengidentifikasi gunung api di level tersebut sedini mungkin, sehingga dapat mengurangi dampak sekunder dan primer yang diakibatkan letusan gunung api. Upaya yang dapat dilakukan yaitu mengidentifikasi dini kegiatan gunung api melalui citra gunung api menggunakan computer vision technique yaitu filtering dan segmentation terhadap citra gunung api. Sehingga akan diketahui tingkat kegiatan gunung api tersebut apakah berada di level waspada atau tidak. Kata kunci: citra gunung api, level II, level waspada, computer vision technique.

Page 88: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

78

Ruang : F

Sesi : 02

Waktu : Pk 14.15- 14.30

PEMULIHAN SUMBER MATA PENCAHARIAN PETANI PASCABENCANA

ALAM

Timbul Rasoki

UPBJJ Universitas Terbuka Bengkulu E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia cenderung

menimbulkan kerusakan alam dan tananan kehidupan sosial ekonomi masyarakat terutama di wilayah pedesaan. Hilangnya mata pencaharian petani di pedesaan akibat bencana alam serta bentuk upaya yang dilakukan untuk menanganinya merupakan fenomena yang perlu dikaji. Studi ini bertujuan untuk mengkaji bentuk upaya-upaya yang dilakukan dalam pemulihan sumber mata pencaharian petani pasca bencana alam di Indonesia. Data yang digunakan bersumber dari kajian literatur terkait upaya penanganan bencana alam di Indonesia yang diuraikan untuk selanjutnya dikupas dan memberi masukan dalam pemulihan sumber mata pencaharian petani sebagai objek pembahasan. Kajian dibatasi pada pemulihan sumber mata pencaharian petani sebagai korban bencana alam banjir dan erupsi gunung merapi. Hasil kajian menunjukkan bahwa dampak yang dirasakan petani akibat bencana alam adalah gagal panen, hilangnya mata pencaharian dan status lahan serta besarnya modal serta butuh waktu yang lama kembali berusahatani. Upaya yang dilakukan pemerintah dan swasta dalam pemulihan lebih berorientasi pada pemberian bantuan sarana produksi (on-farm) serta melalui program asuransi usaha tani. Proses pemberian bantuan dan pencairan asuransi yang cenderung lambat membutuhkan alternatif lain yang perlu disegerakan dalam pemulihan mata pencaharian petani seperti pemberdayaan petani di bidang kewirausahaan. Kata kunci: Mata pencaharian petani, pasca bencana, pemulihan

Page 89: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

79

Ruang : F

Sesi : 02

Waktu : Pk 14.30- 14.45

PENYULUHAN DAN PEMANFAATAN PERTANIAN DENGAN TEKHNOLOGI HIDROPONIK DALAM KEBENCANAAN

Mery Berlian1, Rian Vebrianto, Alaniyah Syafaren

1UPBJJ universitas Terbuka Pekanbaru E-mail: [email protected];

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Pemerintah Provinsi Riau sejak tahun 2012, termasuk pemerintah Kota pekanbaru, menggalakkan pemanfaatan lahan pekarangan untuk mendukung kemandirian pangan baik karena sedikitnya luas tanah maupun dalam menghadapi keadaan kritis bahkan jika terjadi bencana. Pengenalan teknologi hidroponik untuk produksi tanaman sayuran pada lahan pekarangan harus merupakan sistem yang sederhana dan tidak rumit, biaya terjangkau, menggunakan bahan lokal mudah diperoleh, tidak tergantung pada energi listrik, dan menggunakan tanaman yang bernilai ekonomis tinggi. Sehingga perlunya penyuluhan yang tepat terhadap teknik hidroponik tersebut di Masyarakat. Teknologi hidroponik diharapkan menjadi solusi bagi kebutuhan media tumbuh tanaman sayuran yang diproduksi pada lahan pekarangan sempit dan daerah kritis (bencana). Dari hasil kajian yang dijalankan para masyarakat khususnya guru sangat tertarik untuk membuat sendiri bagaimana menghadirkan bahan pangan sendiri yang lebih sehat dan bergizi. Hal ini dapat diketahui bahwa teknik hidroponik merupakan salah satu solusi alternatif ketika di suatu tempat atau wilayah memiliki lahan yang kritis ataupun bencana bagi menopang ketahanan dan kemandirian hidup suatu masyarakat dengan menghadirkan makanan dan sayuran organik yang sehat dan bergizi. Kata kunci: penyuluhan, teknik hidroponik, lahan kritis, bencana, organik.

Page 90: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

80

Ruang : F

Sesi : 02

Waktu : Pk 14.45- 15.00

CANTRANG DAN GILLNET: PRODUKTIVITAS DAN DIVERSITASNYA (Studi Kasus di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari Jawa Tengah)

Lukman Hakim1, Nurhasanah2

1Institut Pertanian Bogor 2Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

Terbuka, Tangerang Selatan E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Cantrang dan gillnet merupakan alat tangkap yang digunakan nelayan

di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari. Cantrang merupakan alat tangkap yang dilarang pemerintah karena kurang ramah lingkungan, sedangkan gillnet merupakan alat tangkap yang disarankan penggunaannya. Meskipun demikian, cantrang lebih dominan digunakan nelayan di wilayah ini. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis: 1) pengoperasian (jumlah setting dan lama setting), 2) produktivitas, 3) jenis ikan hasil tangkapan yang dominan, dan 4) nilai indeks diversitas hasil tangkapan dari kedua alat tangkap ini. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada nelayan yang menggunakan alat tangkap cantrang dan gillnet berukuran 30 GT. Sampel diambil dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan: 1) rata-rata jumlah setting per trip 201,67 (cantrang) dan 25,50 (gillnet) dan rata-rata lama setting untuk 1 kali operasi penangkapan ikan 1,08 jam (cantrang) dan 5,01 jam (gillnet), 2) produktivitas sebesar 9.741 kg (cantrang) dan 4.999 kg (gillnet), 3) dua jenis ikan hasil tangkapan yang paling dominan adalah kuniran dan pari (cantrang), tenggiri dan tongkol (gillnet), dan 4) nilai indeks diversitas sebesar 2,48 (cantrang) dan 0,68 (gillnet). Meskipun cantrang lebih produktif dalam mendapatkan hasil tangkapan ikan, namun nilai indeks diversitas dari hasil tangkapan cantrang lebih tinggi dibanding gillnet menunjukkan cantrang kurang selektif dalam mendapatkan hasil tangkapan. Kata kunci: cantrang, gillnet, jumlah setting, lama setting, nilai indeks diversitas, produktivitas.

Page 91: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

81

Ruang : F

Sesi : 02

Waktu : Pk 15.00- 15.15

KANDUNGAN NUTRISI GALUR MUTAN Sorghum bicolor (L.) MOENCH S5 DAN S8 SEBAGAI PAKAN HIJAUAN TERNAK RUMINANSIA

Mus’ab Izzudin1, Teguh Wahyono2, Dede Sukandar1, Sihono2, Irawan

Sugoro2 1Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi – BATAN

ABSTRAK

Kualitas pakan ternak saat ini masih banyak di bawah standar. Hal ini dikarenakan mayoritas peternak hanya memberikan makanan kepada hewan ternak seperti rumput, limbah-limbah pertanian, jerami padi dan jerami-jerami jagung yang kandungan gizinya masih kurang. Oleh karena itu, tanaman Sorgum bicolor (L.) Moench yang diketahui sebagai diversifikasi pangan memiliki potensi sebagai pakan ternak yang baik karena memiliki nilai gizi yang cukup tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kualitas pakan ternak galur mutan Sorgum bicolor (L.) Moench dan mengetahui kandungan nutrisi dari galur mutan Sorgum bicolor (L.) Moench, S5 dan S8 hasil pemuliaan mutasi radiasi sebagai sumber hijauan pakan ternak. Metode yang digunakan adalah uji viabilitas benih, analisis proksimat meliputi kadar abu, kadar berat kering, kadar berat organik, kadar lemak kasar, kadar serat (ADF dan NDF) dan kadar protein kasar serta analisis mineral. Hasil penelitian menunjukkan kedua varietas berpotensi sebagai pakan ternak. Hasil proksimat dari sorgum galur mutan S5 memiliki kandungan profil nutrisi yang lebih baik dari S8 untuk parameter kadar protein kasar. Sorgum S8 mengandung ADF dan NDF yang lebih rendah dibandingkan dengan sorgum varietas Numbu dan S5. Kandungan nutrisi sorgum galur mutan S8 menghasilkan kadar mineral paling tinggi. Kata kunci : hijauan pakan ternak, sorgum, pemuliaan mutasi, syarat hijauan pakan ternak

Page 92: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

82

Ruang : F

Sesi : 02

Waktu : Pk 15.15- 15.30

DAMPAK BENCANA BANJIR TERHADAP PERILAKU PETANI DALAM MENGELOLA LAHAN PERTANIAN

Lina Asnamawati1, Alni 2 M.Sil 3

1,3 UPBJJ Universitas Terbuka Bogor; 2 Balai Penyuluhan Bengkulu Utara E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku petani dan

mengetahui faktor-faktor yang memengaruhinya dalam mengelola lahan pertanian dalam mengelola lahan pertanian di kawasan rawan bencana Banjir di Desa Lubuk Saung, Taba Tembilang, Karang Anyar 1, Karang Anyar 2, Gunung Agung dan Gunung Selan Kecamatan Argamakmur, Bengkulu Utara. Penelitian ini bertujuan menganalisis: (1) Perilaku petani, (2) karakteristik lingkungan fisik dan potensi sumberdaya pendukung penghidupan, (3) faktor-faktor yang memengaruhi perilaku petani dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana. Perilaku petani diukur mengelola lahan yaitu mengolah lahan pertanian, pembibitan, pemupukan dan frekuensi pemupukan, pengairan dan frekuensi pengairan, pemberantasan hama dan penyakit, penyiangan, cara mencegah erosi dan longsor. Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku petani meliputi umur petani, tingkat pendidikan petani, lama bertani, pengetahuan petani terhadap kawasan rawan bencana longsor, dan frekuensi penyuluhan yang diikuti oleh petani. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar petani memiliki pengetahuan rendah yaitu mengelola lahan pertanian, yaitu perilaku petani yang kurang memahami wawasan lingkungan. Faktor-faktor yang berpengaruh secara nyata terhadap kecenderungan perilaku petani dalam mengelola lahan pertanian adalah umur petani, lama bertani dan penyuluhan. Potensi sumberdaya alam cukup banyak berupa sumberdaya lahan, air, hayati, dan mineral.

Kata Kunci: perilaku petani, pengelolaan lahan pertanian, dampak bencana banjir, kesiapsiagaan

Page 93: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

83

Sesi : Poster

MULTIPLE CORRESPONDENCE ANALYSIS (MCA) UNTUK MEMETAKAN

PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN DATA POTENSI DESA DALAM UPAYA MITIGASI BENCANA

Oki Dwipurwani

Jurusan Matematika FMIPA, Universitas Sriwijaya, Palembang E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Masalah kebencanaan menjadi isu penting yang berhubungan

dengan ketahanan suatu daerah yang sering terdampak bencana, sehingga menjadi prioritas pemerintah untuk menentukan kebijakan mitigasi bencana yang baik dan tepat. Data merupakan hal penting dalam mendukung kebijakan mitigasi. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan daerah berupa plot 34 provinsi di Indonesia berdasarkan jumlah desa atau kelurahan yang memiliki upaya mitigasi bencana dan jenis bencananya. Data yang digunakan bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Pemetaan menggunakan metode Multiple Correspondence Analysis (MCA) yang merupakan salah satu metode analisis statistika multivariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada plot MCA daerah provinsi dengan jumlah desa dalam upaya mitigasi bencana menerangkan 93,2% keragaman data. Plot memperlihatkan Provinsi Sumatera Barat, Jawa Tengah, dan Jawa TImur telah memiliki tingkat upaya Mitigasi tinggi. Sedangkan sembilan daerah provinsi masih sangat memerlukan peningkatan upaya mitigasi bencana pada sejumlah desa di provinsinya. Sementara itu, untuk plot MCA daerah Provinsi dengan jenis bencananya menerangkan keragaman data sebesar 78%. Plot tersebut menunjukan ada beberapa provinsi yang perlu mendapatkan perhatian, diantaranya Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua dan Maluku Utara, karena memiliki jumlah desa dengan upaya mitigasi bencana yang masih sedikit, sementara jumlah desa yang terdampak bencana di provinsi tersebut cukup banyak. Kata kunci: Multiple Correspondence Analysis, data potensi desa, kebencanaan.

Page 94: ii - semnas.fst.ut.ac.idsemnas.fst.ut.ac.id/images/2019/Buku Program Semnas... · Dewan Riset Nasional, Komisi Teknis LHK, Kemenristekdikti • Para pimpinan di lingkungan Universitas

UNIVERSITAS TERBUKA 3 OKTOBER 2019

84