Ilmu Pengetahuan Sosial - Reformasi

Embed Size (px)

Citation preview

IPS REFORMASIElaeis Hafsah Jauhari 9A SMPN 2 Cileunyi

PengertianReformasi adalah perubahan atau penataan kembali bidang-bidang kehidupan dalam suatu negara atau masyarakat agar lebih baik dari sebelumnya. Reformasi juga berarti usaha perubahan terhadap nilai-nilai yang menjadi dasar dari cara kerja atau tata aturan dalam suatu pemerintahan.

Proses Lahirnya ReformasiMunculnya reformasi di Indonesia berawal dari rasa keprihatinan atas berbagai krisis yang terjadi, baik krisis ekonomi, hukum, politik, dan lain-lain. Hal ini yang menimbulkan rusaknya tatanan ekonomi dan keuangan, angka pengangguran meningkat, dan kemiskinan karena ketidakberdayaan masyarakat yang kemudian menimbulkan krisis kepercayaan terhadap pemerintah.

Sejak Presiden Soeharto menyatakan pengunduran dirinya pada 21 Mei 1998, maka lahirnya Era Reformasi. Euforia atau kegembiraan reformasi yang melanda seluruh lapisan masyarakat dipenuhi dengan harapan dan cita-cita menggapai masa depan Indonesia yang lebih baik, seperti mewujudkan pembaruan di segala bidang kehidupan, terutama bidang ekonomi, politik, hukum, agama, dan sosial budaya.

Pada tanggal 21 Mei 1998, Baharuddin Jusuf Habibie menerima mandat menjadi presiden RI ke-3 dan dilantik oleh Ketua Mahkamah Agung di Ruang Credential, Istana Merdeka. B.J. Habibie diharapkan menjadi figur yang mampu menyelamatkan bangsa dari jurang kemiskinan.Setelah dilantik, B.J. Habibie segera menyusun kabinet untuk membantu pekerjaan mewujudkan dan menyelesaikan tugas-tugas reformasi. Kemudian, dibentuklah Kabinet Reformasi Pembangunan yang diumumkan pada 22 Mei 1998.

Menteri KoordinatorNo.1 2 3

JabatanMenteri Negara Koodinator Bidang Politik dan Keamanan Menteri Negara Koodinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Menteri Negara Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan

Nama MenteriJenderal TNI Faisal Tanjung Prof. Dr. Ir. Ginanjar Kartasasmita Dr. Ir. Hartarto Sastrosoenarto

4

Prof. Dr. Ir. Haryono Suyono

Menteri-Menteri yang Memimpin DepartemenNo. 1 2 3 4 5 Jabatan Menteri Dalam Negeri Menteri Luar Negeri Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima ABRI Menteri Kehakiman Menteri Penerangan Nama Menteri Letjen TNI Syarwan Hamid Ali Alatas, S.H. Jendral TNI Wiranto Prof. Dr. H. Muladi, S.H. Letjen. TNI Yunus Yospiah

67 8 9 10

Menteri KeuanganMenteri Perindustrian dan Perdagangan Menteri Pertanian Menteri Pertambangan dan Energi Menteri Kehutanan dan Perkebunan

Dr. Bambang SubiantoProf. Dr. Ir. Rahardi Ramelan, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Soleh Solahuddin Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto Prof. Dr. Ir. Muslimin Nasution

No. 11 12 13 14 15

Jabatan Menteri Pekerjaan Umum Menteri Perhubungan Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Menteri Tenaga Kerja Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Menteri Kesehatan Menteri Agama Menteri Sosial

Nama Menteri Ir. Rachmadi Bambang Sumadhijo Ir. Giri Suseno Hadihardjono, M.Sc, M.A. Drs. Marzuki Usman, M.A Ir. Adi Sasono Drs. Fahmi Idris Drs. A.M. Hendropriyono, S.H., S.E., M.B.A. Prof. Dr. Juwono Sudarsono, M.A Prof. Dr. Dr. Farid Alfasa Moeloek Prof. Drs. H.A. Malik Fajar, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Hj. Justika Syarfudin Baharsyah, M.Sc.

1617 18 19 20

Menteri Negara yang Mempunyai Tugas TertentuNo. 1 2 3 4 5 6 Jabatan Menteri Negara Sekertaris Negara Menteri Negara Riset dan Teknologi/Kepala BPPT Menteri Negara Investasi/Kepala BKPM Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Pemukiman Menteri Negara Lingkungan Hidup Nama Menteri Ir. Akbar Tanjung Prof. Dr. Ir. Zuhal, M.Sc. Hamzah Haz, M.Sc. Drs. Hasan Basri Durin Drs. Theo L. Sambuaga Drs. Panangian Siregar

No.

Jabatan

Nama Menteri

78 9 10 11 12

Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Menteri Negara Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala BappenasMenteri Negara Peranan Wanita Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Menteri Negara Pangan dan Holtikultura Menteri Negara Kependudukan/Kepala BKKBN

Tanri Abeng, M.B.A.Dr. Boediono Dra. Hj. Tutty Aliwiyah, As. H.R. Agung Laksono Dr. Ir. A.M. Saefudin Prof. Dr. Ida Bagus Oka

Tujuan ReformasiDemi memperjelas tujuan dan agenda pelaksaan reformasi, serta untuk memenuhi kehendak masyarakat Indonesia, maka pada 10-13 November 1998 MPR melakukan Sidang Istimewa MPR (SI MPR) yang menghasilkan 12 ketetapan MPR. Ketetapan MPR yang bersangkutan dengan tujuan dan pelaksanaan reformasi tertuang dalam Tap. MPR RI No. X/MPR/1998 tentang Pokok-Pokok Reformasi Pembangunan dalam Rangka Penyelamatan dan Normalisasi Kehidupan Nasional sebagai Haluan Negara.

Adapun tujuannya, yaitu : a. Mengatasi krisis ekonomi dalam waktu sesingkat-singkatnya, terutama untuk menghasilkan stabilitas moneter yang tanggap terhadap pengaruh global dan pemulihan aktivitas usaha nasional. b. Mewujudkan kedaulatan rakyat dalam seluruh sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara melalui perluasan dan peningkatan pastisipasi politik rakyat secara tertib untuk menciptakan stabilitas nasional. c. Menegakkan hukum berdasarkan nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan hak asasi manusia menuju terciptanya ketertiban umum dan perbaikan sikap mental. d. Melaksanakan dasar-dasar kerangka dan agenda reformasi pembangunan agama dan sosial budaya dalam usaha mewujudkan masyarakat madani.

Skala Prioritas Pelaksanaan ReformasiSkala prioritas reformasi pembangunan menyangkut beberapa bidang, seperti bidang ekonomi, politik, hukum, dan sosial budaya. 1. Bidang Ekonomi a. Membenahi lembaga-lembaga keuangan terutama sektor perbankan. b. Meningkatkan keterbukaan pemerintah dalam pengelolaan usaha untuk menghilangkan korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta praktik-praktik ekonomi lainnya yang merugikan negara dan rakyat.

2. Bidang Politik a. Menegakkan kedaulatan rakyat dengan memberdayakan peranan pengawasan oleh lembaga negara, lebaga politik, dan kemasyarakatan. b. Pembagian secara tegas wewenang kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. 3. Bidang Hukum a. Menegakkan supremasi hukum dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. b. Terbentuknya sikap dan perilaku anggota masyarakat termasuk para penyelenggara negara yang menghormati dan menjunjung tinggi hukum yang berlaku. 4. Bidang Sosial Budaya a. Pembinaan kerukunan antarumat beragama serta pembentukan dan perberdayaan jaringan kerja antarumat beragama. b. Meningkatkan pembangunan, akhlak mulia, dan moral luhur masyarakat melalui pendidikan agama bagi masyarakat.

Reformasi yang telah ada sejak pertengahan tahun 1998 cukup berta untuk diwujudkna keberhasilannya. Dalam usaha ini, B.J. Habibie herus mengahadapi berbagai tantangan, rongrongan, kecaman, dan kritik dari berbagai pihak. Posisi B.J. Habibie kemudian oleh Abdurrahman Wahid (Presiden RI ke-4). Tak lama kemudian, digantikan lagi oleh Megawati Soekarnoputri (Presiden RI ke-5). Harapan dan cita-cita dari gerakan reformasi masih belum dapat tercapai sepenuhnya. Bahkan pergantian presiden dalam waktu singkat menunjukkan bentuk ketidakstabilan kehidupan politik di Indonesia.

Masa reformasi merupakan era keterbukaan untuk menyampaikan pendapat terhadap perkembangan ekonomi, politik, hukum, maupun kritik terhadap kinerja aparatur negara. Pada masa awal reformasi, hampir setiap hari terjadi aksi unjuk rasa di mana-mana, baik ditunjukkan kepada lembaga pemerintah maupun instansi-instansi lainnya yang dianggap tidak dapat dipercaya dan merugikan kepentingan masyarakat. Meskipun demikian, reformasi memberikan peluang yang besar bagi masyarakat untuk ikut serta dalam memberikan tanggapan dan saran pada kebijakan yang dilakukan pemerintah. Jadi, tidak ada lagi sistem yang mengekang kebebasan Orde Baru. berpendapat, sepeti halnya dalam masa pemerintah