123
IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI COVID-19 Studi Kasus pada Industri Kafe di Kabupaten Sleman SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi Program Studi Akuntansi Disusun oleh: Maria Elvera Prapmawati 172114002 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO

DI TENGAH PANDEMI COVID-19

Studi Kasus pada Industri Kafe di Kabupaten Sleman

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Program Studi Akuntansi

Disusun oleh:

Maria Elvera Prapmawati

172114002

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

ii

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO

DI TENGAH PANDEMI COVID-19

Studi Kasus pada Industri Kafe di Kabupaten Sleman

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Program Studi Akuntansi

Disusun oleh:

Maria Elvera Prapmawati

172114002

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO

DI TENGAH PANDEMI COVID-19

Studi Kasus pada Industri Kafe di Kabupaten Sleman

dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 17 Mei 2021 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini

tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan

cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang

menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku

seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau

keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang

lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak

sengaja, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai

hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata

melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil

pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas

batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Mei 2021

Maria Elvera Prapmawati

NIM: 172114002

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Maria Elvera Prapmawati

Nomor Mahasiswa : 172114002

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO

DI TENGAH PANDEMI COVID-19

Studi Kasus pada Industri Kafe di Kabupaten Sleman

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademik

tanpa perlu meminta izin ataupun memberikan royalti kepada saya selama masih

menyantumkan saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan seharusnya.

Yogyakarta, 31 Mei 2021

Maria Elvera Prapmawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“No man can win every battle, but no man should fall without a struggle.”

(Film Spiderman)

“Semua akan baik-baik saja, asalkan kamu menjalani dan memperlakukan masa

sekarang dengan bijak.”

(Ria SW)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Kedua orangtua saya Bapak Sadiman dan Ibu Yuliana Waliyem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan

berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul

“Implementasi Manajemen Risiko di Tengah Pandemi COVID-19 (Studi kasus

pada Industri Kafe di Kabupaten Sleman Yogyakarta).” Penulisan skripsi ini

bertujuan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana akuntansi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penyusunan skripsi ini tidak akan

terlaksana dengan baik apabila tidak ada bantuan, arahan, serta dukungan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku rektor Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk

mengembangkan diri dan belajar lewat program pembelajaran yang

diberikan oleh universitas.

2. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc. selaku pembimbing skripsi yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi ini.

3. Dr. Francisca Reni Retno Anggraini, Akt. selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah membimbing penulis selama masa kuliah.

4. Dr. Firma Sulistiyowati, Akt. selaku Ketua Ketua Prodi Akuntansi yang

telah mendukung selama proses perkuliahan berlangsung.

5. Seluruh dosen dan staf pengajar Progam Studi Akuntansi Universitas Sanata

Dharma yang telah membimbing saya selama masa kuliah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

ix

6. Kedua orangtua saya Bapak Sadiman dan Ibu Yuliana Waliyem serta kedua

kakak saya Agnes Rinawati dan Antonius Wicaksono yang senantiasa selalu

memberikan dukungan serta doa bagi penulis.

7. Dionisius Gilang Reformarusdi yang selalu setia menemani serta

memberikan semangat bagi penulis.

8. Teman seperjuangan Ketut Kartika Sari, Clarita Cindy, Cindy Anggraeni,

Alfonsa Sarotari, Natalia Yudita, dan Benedictus Hermasto yang selalu

memberikan semangat dan dukungan selama penyelesaian skripsi ini.

9. Teman-teman kelas Akuntansi A angkatan 2017 yang menjadi teman

seperjuangan selama masa kuliah.

10. Teman-teman kelas MPAT yang senantiasa memberikan dukungan,

semangat, serta masukan.

11. Seluruh pihak yang telah berkontribusi yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu

penulis berharap adanya kritik maupun saran yang dapat bermanfaat serta

membangun untuk menyempurnakan skripsi ini.

Yogyakarta, 31 Mei 2021

Penulis

Maria Elvera Prapmawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ................................. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

ABSTRAK ........................................................................................................... xv

ABSTRACT ......................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4

C. Batasan Masalah ..................................................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 5

F. Sistematika Penulisan ............................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7

A. Corona Virus Disease (COVID-19) ........................................................................ 7

B. Risiko ...................................................................................................................... 8

C. Risiko Operasional .................................................................................................. 9

D. Manajemen Risiko ................................................................................................ 12

E. International Organization for Standardization (ISO 31000:2018) ....................... 15

F. Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 25

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 28

A. Jenis Penelitian ...................................................................................................... 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

xi

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................... 28

C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................................. 29

D. Jenis Data dan Sumber Data ................................................................................. 29

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 31

F. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 32

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................. 34

A. Identitas Perusahaan .............................................................................................. 34

B. Latar Belakang Berdiri dan Profil Singkat Perusahaan ......................................... 35

C. Target Pasar .......................................................................................................... 41

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................... 43

A. Identitas Responden .............................................................................................. 43

B. Analisis Data dan Pembahasan ............................................................................. 45

BAB VI PENUTUP ............................................................................................. 81

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 81

B. Keterbatasan Penelitian ......................................................................................... 82

C. Saran ..................................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 84

LAMPIRAN ......................................................................................................... 86

BIODATA PENULIS ........................................................................................ 107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Identitas Perusahaan ................................................................................ 35

Tabel 2. Identitas Responden ................................................................................ 43

Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................................. 44

Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .................. 44

Tabel 5. Hasil Identifikasi Risiko Proses .............................................................. 46

Tabel 6. Hasil Identifikasi Risiko SDM ................................................................ 52

Tabel 7. Deskripsi Probabilitas Risiko .................................................................. 55

Tabel 8. Deskripsi Probabilitas Risiko .................................................................. 56

Tabel 9. Hasil Analisis Risiko Proses ................................................................... 56

Tabel 10. Hasil Analisis Risiko SDM ................................................................... 61

Tabel 11. Tabel Evaluasi Risiko Proses ................................................................ 64

Tabel 12. Tabel Evaluasi Risiko SDM .................................................................. 69

Tabel 13. Hasil Perlakuan Risiko Proses .............................................................. 73

Tabel 14. Hasil Perlakuan Risiko SDM ................................................................ 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Prinsip dan Tujuan Manajemen Risiko ................................................ 16

Gambar 2 Matriks Risiko ...................................................................................... 22

Gambar 3. Hasil Matriks Risiko Proses ................................................................ 67

Gambar 4. Hasil Matriks Risiko SDM .................................................................. 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Identitas Responden ........................................................................... 87

Lampiran 2 Daftar Pertanyaan Wawancara .......................................................... 88

Lampiran 3 Checklist Identifikasi Risiko .............................................................. 89

Lampiran 4 Checklist Analisis Risiko ................................................................... 91

Lampiran 5 Checklist Perlakuan Risiko ................................................................ 95

Lampiran 6 Hasil Identifikasi Risiko .................................................................... 99

Lampiran 7 Hasil Analisis dan Evaluasi Risiko .................................................. 100

Lampiran 8 Hasil Perlakuan Risiko .................................................................... 104

Lampiran 9 Hasil Dokumentasi .......................................................................... 106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

xv

ABSTRAK

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO

DI TENGAH PANDEMI COVID-19

Studi Kasus Pada Industri Kafe di Kabupaten Sleman

Maria Elvera Prapmawati

NIM: 172114002

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi

manajemen risiko khususnya pada risiko operasional yang dilakukan pada

industri kafe pada saat pandemi COVID-19. Penelitian ini akan menjelaskan

bagaimana pihak industri kafe mengidentifikasi risiko, menganalisis dan

mengevaluasi risiko, serta bagaimana pihak industri kafe memperlakukan

risiko selama pandemi COVID-19.

Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan meneliti 10

kafe yang berada di Kabupaten Sleman, DIY. Peneliti mendapatkan data

melalu metode checklist dan wawancara. Data tersebut selanjutnya

dianalisis berdasarkan proses manajemen risiko berdasaran ISO

31000:2018, yaitu identifikasi risiko, analisis dan evaluasi risiko, serta

perlakuan risiko.

Berdasarkan dari analisis yang telah dilakukan, diperoleh hasil

bahwa implementasi manajemen risiko pada industri kafe di Kabupaten

Sleman, DIY menunjukkan hasil sebagai berikut: 1) Sebagian besar

responden tidak mengidentifikasi risiko. 2) Hasil analisis dan evaluasi risiko

menunjukkan bahwa risiko yang telah diidentifikasi masuk ke dalam zona

hijau, zona kuning, dan zona merah. 3) Seluruh jenis perlakuan risiko

digunakan oleh para responden, namun sebagian besar memilih untuk

mengubah risiko dan mempertahankan risiko.

Kata kunci: Corona Virus Disease (COVID-19), manajemen risiko, risiko,

risiko operasional, ISO 31000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

xvi

ABSTRACT

RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION

DURING THE COVID-19 PANDEMIC

Case Study on the Cafe Industry in Sleman Regency

Maria Elvera Prapmawati

NIM: 172114002

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2021

This study aims to determine how risk management is implemented,

especially in the operational risks carried out in the cafe industry during the

COVID-19 pandemic. This research explains how the cafe industry

identifies, analyzes and evaluates, as well as treats risks that occur during

the COVID-19 pandemic.

The type of this research is a case study research by examining 10

cafes located in Sleman Regency, DIY. Data obtained through checklist and

interview methods and analyzed using the risk management process based

on ISO 31000: 2018, which includes risk identification, risk analysis and

evaluation, as well as risk treatment.

The results showed that the implementation of risk management in

the cafe industry in Sleman Regency, DIY were as follow: 1) Most

respondents did not identify the risks. 2) The results of risk analysis and

evaluation showed that the risks were categorized at the green zone, yellow

zone, and red zone. 3) All types of risk treatment are used by the

respondents, but they prefer to change the risk and maintain the risk.

Keywords: Corona Virus Disease (COVID-19), risk management, risk,

operational risk, ISO 31000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak tanggal 2 Maret 2020, pemerintah Indonesia melaporkan kasus positif

COVID-19 pertama kali di Indonesia. Corona Virus Disease atau COVID-19

merupakan virus yang menyerang pernapasan manusia. Virus COVID-19

menyebar begitu cepat dan kasusnya semakin hari semakin bertambah dan

sudah menginfeksi lebih dari ratusan ribu jiwa di Indonesia dan jutaan jiwa di

dunia dalam waktu yang singkat, sehingga WHO (World Health Organization)

menetapkan bahwa wabah COVID-19 ini menjadi pandemi. Banyak cara yang

dilakukan oleh pemerintah untuk meminimalisir penyebaran penyakit ini seperti

menerapkan protokol kesehatan yang ketat, jaga jarak, memberlakukan WFH

(work from home) bagi karyawan dan pekerja, serta pembelajaran daring (dalam

jaringan) bagi pelajar dan mahasiswa.

Laporan Organisation for Economic Co-operation and Development (2020)

menyebutkan bahwa “Pandemi COVID-19 berimplikasi terhadap ancaman

krisis ekonomi besar yang ditandai dengan terhentinya aktivitas produksi di

banyak negara, jatuhnya tingkat konsumsi masyarakat, hilangnya kepercayaan

konsumen, jatuhnya bursa saham yang pada akhirnya mengarah kepada

ketidakpastian.” Keadaan yang harus memaksakan masyarakat melakukan

semua hal untuk dilakukan di dalam rumah tentunya membawa dampak negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

2

terhadap perekonomian di berbagai sektor seperti salah satunya adalah industri

kafe.

Industri kafe belakangan ini tengah menjamur di Daerah Istimewa

Yogyakarta. Pada tahun 2017 jumlah kafe di DIY berjumlah lebih dari 1.200

tempat (https://jogya.com/pengin-tahu-berapa-jumlah-warung-kopi-di-jogja).

Dalam keberadaannya tentu terdapat risiko-risiko yang melekat dengan usaha

tersebut, terlebih dalam keadaan pandemi COVID-19 saat ini.

Dalam meminimalisir risiko yang muncul umumnya para pelaku usaha

melakukan manajemen risiko di dalam operasional perusahaan. Manajemen

risiko dapat mengarahkan dan mengendalikan organisasi yang berkaitan dengan

risiko yang mungkin akan timbul di masa mendatang sehingga perusahaan

mampu menangani atau mengantisipasi risiko tersebut. Menurut penelitian

yang dilakukan oleh Poppy dan Yenny (2013), Risk Management dapat

membantu perusahaan untuk meningkatkan kinerja non-finansial yang

bertujuan utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Setiap

risiko ditangani dengan respon yang berbeda. Ada 4 cara yang digunakan yaitu

menolak (avoid), mengurangi (reduce), menerima (accept), dan membagi

(share).

Penelitian yang membahas mengenai implementasi manajemen risiko pada

industri kafe telah dikaji sebelumnya oleh Robin (2018). Dalam penelitian

tersebut mengungkapkan bahwa dari 17 jenis risiko operasional terdapat 86%

risiko yang telah diidentifikasi oleh responden. Hal tersebut menandakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

3

secara keseluruhan para responden telah mengetahui risiko-risiko potensial

tersebut. Terdapat tiga jenis perlakuan yang umumnya dilakukan oleh

responden yaitu berbagi, mitigasi, dan menerima risiko.

Risiko yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 tidak diidentifikasi dan

dianalisis sebelumnya, sehingga dampak yang muncul sekarang tidak mampu

untuk diminimalisir atau diantisipasi karena tidak adanya kesiapan dari para

pelaku usaha khususnya pihak pengelola kafe. Namun pengelola kafe dapat

menetapkan manajemen risiko yang timbul saat masa pandemi COVID-19 demi

mengurangi dampak dampak yang lebih parah.

Penelitian Safi’i, et al. (2020) menunjukkan bahwa kondisi pandemi

COVID-19 ini memberikan beberapa risiko utama yang mempengaruhi

keberlanjutan usaha UKM tahu Takwa di Kediri. Risiko yang muncul

memiliki berbagai level dampak yaitu tinggi, sedang, hingga rendah. Semua

risiko harus dikelola agar ditemukan solusi jangka pendek bagi permasalahan

UKM. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa munculnya pandemi

COVID-19 membawa risiko-risiko baru yang harus dianalisis dan dikelola agar

risiko-risiko yang timbul mampu diatasi.

Dari beberapa uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai

implementasi manajemen risiko yang dilakukan pada pelaku usaha khususnya

di dalam keadaan pandemi COVID-19 yang sedang terjadi saat ini pada industri

kafe di Kabupaten Sleman, DIY. Peneliti tertarik untuk mengetahui apakah

pihak kafe telah mengidentifikasi risiko yang mungkin saja terjadi di masa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

4

depan, bagaimana pihak kafe menganalisis dan mengevaluasi risiko, serta

bagaimana pihak kafe memperlakukan risiko selama pandemi COVID-19.

Penelitian yang akan dilakukan menggunakan ISO 31000 sebagai pedoman.

Susilo dan Kaho (2008) dalam Robin (2018) menjelaskan bahwa standar ISO

31000 memiliki prespektif yang jauh lebih luas (dapat diterapkan dalam

berbagai lingkungan dan kegiatan) dan lebih konseptual dibanding lainnya. Hal

tersebut ditandai dengan adanya prinsip-prinsip yang secara eksplisit

dinyatakan dan adanya kerangka kerja manajemen risiko. Oleh karena itu,

penelitian ini akan dimuat dalam sebuah karya tulis yang berjudul

“Implementasi Manajemen Risiko di Tengah Pandemi COVID-19” (Studi

Kasus pada Industri Kafe di Kabupaten Sleman, DIY).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah bagaimana implementasi manajemen risiko yang dilakukan pada

industri kafe di Kabupaten Sleman DIY pada saat pandemi COVID-19?

C. Batasan Masalah

Dalam rangka memfokuskan penelitian, peneliti membatasi ruang

lingkup risiko yang akan diteliti yaitu hanya pada risiko operasional

khususnya pada risiko proses dan risiko sumber daya manusia. Menurut

Lam (2014), risiko operasional mencakup risiko proses, risiko sumber daya

manusia, risiko insidental, risiko sistem, dan risiko bisnis. Alasan peneliti

hanya memilih risiko proses dan risiko sumber daya manusia adalah karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

5

kedua risiko tersebut memiliki dampak yang dinilai cukup tinggi pada saat

pandemi COVID-19.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana implementasi

manajemen risiko yang dilakukan pada industri kafe di Kabupaten Sleman

DIY pada saat pandemi COVID-19.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Universitas:

Penelitian ini dapat digunakan oleh pihak universitas untuk menambah

referensi bagi penelitian selanjutnya yang terkait dengan manajemen

risiko.

2. Bagi pemilik atau pihak manajemen kafe:

Pemilik dan pihak manajemen kafe dapat mengetahui mengenai

pentingnya pengimplementasian manajemen risiko terhadap usaha yang

dijalankan terutama pada saat pandemi COVID-19.

3. Bagi penulis:

Penulis dapat mengetahui mengenai bagaimana implementasi

manajemen risiko pada perusahaan yang sedang berjalan pada saat

pandemi COVID-19.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

6

F. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Bab ini terdiri dari penjelasan mengenai tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian

yang dilakukan.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, waktu dan tempat

penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi dan sampel, jenis

dan sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik

analisis data.

Bab IV Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini menjelaskan tentang gambaran 10 kafe yang dijadikan objek

penelitian oleh peneliti.

Bab V Analisis dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan mengenai analisis dan hasil dari penelitian.

Bab VI Penutup

Pada bab ini menjelaskan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan

saran penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Corona Virus Disease (COVID-19)

Menurut WHO, COVID-19 merupakan penyakit menular yang

disebabkan oleh jenis Coronavirus yang baru ditemukan. Virus baru

dan penyakit ini pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok, bulan

Desember 2019. COVID-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang

terjadi di banyak negara di seluruh dunia.

Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, batuk

kering, dan rasa lelah. Gejala lainnya yang lebih jarang dan mungkin

dialami beberapa pasien meliputi rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat,

sakit kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, kehilangan indera

rasa atau penciuman, ruam pada kulit, atau perubahan warna jari tangan

atau kaki.

Penyebaran virus COVID-19 dapat diminimalisir dengan beberapa

langkah, yaitu:

1. Sering mencuci tangan.

2. Jaga jarak minimal 1 meter.

3. Menghindari keramaian.

4. Menghindari menyentuh daerah muka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

8

5. Menjalankan etika batuk dan bersin dengan cara menutup

mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu saat batuk atau

bersin.

B. Risiko

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2016) dalam Rustam (2017), risiko

adalah potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa tertentu. Menurut

Hubbard (2009) dalam Rustam (2017), risiko didefinisikan sebagai the

probability and magnitude of a loss, disaster, or other undersirable event.

Artinya, risiko adalah probabilitas, kerugian, bencana atau peristiwa yang

tidak diharapkan. Dalam bahasa singkat dapat dikatakan sebagai sesuatu

yang buruk yang mungkin terjadi.

Menurut Vaughan (1978), risiko didefinisikan sebagai berikut:

1. Risk is the chance of loss. Artinya, Risiko adalah kans kerugian.

kans kerugian berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan)

terhadap kemungkinan kerugian.

2. Risk is the possibility of loss. Artinya, risiko adalah kemungkinan

kerugian.

3. Risk is uncertainty. Artinya, risiko adalah ketidakpastian.

Ketidakpastian dapat bersifat subjektif dan objektif.

4. Risk is the dispersion of actual from expected results. Artinya,

risiko merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang

diharapkan. Ahli statistik mendefinisikan risiko sebagai derajat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

9

penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau di

sekitar titik rata-rata.

5. Risk is the probability of any outcome different from the one

expected. Artinya, risiko adalah probabilitas sesuatu outcome

berbeda dengan outcome yang diharapkan.

Menurut ISO 31000:2018, risiko didefinisikan sebagai effect of

uncertainty on objectives. Artinya efek atau dampak ketidakpastian

pada tujuan. Terdapat beberapa catatan dari definisi tersebut, yaitu:

1. Dampak merupakan penyimpangan dari yang diharapkan, dapat

bersifat positif maupun negatif.

2. Tujuan dapat memiliki aspek yang berbeda (seperti keuangan,

kesehatan dan keselamatan, dan tujuan lingkungan) dan dapat

berlaku di berbagai tingkatan (seperti strategis, organisasi-lebar,

proyek, produk dan proses).

3. Risiko seringkali dicirikan dengan mengacu pada peristiwa dan

konsekuensi potensial, atau kombinasi dari keduanya.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa risiko

merupakan suatu potensi kerugian yang dihasilkan dari suatu peristiwa,

sehingga diperlukan antisipasi untuk meminimalisir kerugian tersebut.

C. Risiko Operasional

Menurut Rustam (2017) risiko operasional merupakan risiko akibat

ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

10

manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal

yang mempengaruhi operasional perusahaan. Tujuan utama manajemen

risiko operasional adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak

negatif dari tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,

kegagalan sistem dan/atau kejadian-kejadian eksternal.

Menurut Lam (2014) risiko operasional didefinisikan sebagai risiko

kerugian yang diakibatkan oleh proses internal, orang, dan sistem yang tidak

memadai/gagal atau dari peristiwa eksternal.

Ruang lingkup risiko operasional mencakup:

1. Risiko Proses

Menurut Lam (2014) proses yang tidak efektif dan/atau tidak

efisien dapat menyebabkan risiko operasional terjadi. Proses

yang tidak efektif dapat didefinisikan sebagai proses yang gagal

mencapai tujuannya, sedangkan proses yang tidak efisien

adalah proses yang mencapai tujuannya tetapi menggunakan

biaya tambahan.

Pada umumnya risiko proses dikaitkan dengan pemrosesan

transaksi, termasuk potensi kesalahan dalam setiap tahap

transaksi bisnis, termasuk penjualan, penetapan harga,

dominasi, konfirmasi, dan pemenuhan. Elemen penting lainnya

dari risiko operasional dapat dihasilkan dari proses

dokumentasi. Dokumentasi yang tidak memadai dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

11

menyebabkan miskomunikasi antara pihak-pihak di dalam

kontrak serta dapat menciptakan risiko tambahan lainnya.

Rustam (2017:70-71) mengemukakan bahwa risiko proses

adalah risiko yang terkait dengan kegagalan proses atau

prosedur yang terdapat pada suatu perusahaan. Contoh kejadian

yang berasal dari risiko proses yaitu kelalaian marketing,

pengendalian tidak memadai, kesalahan pemasaran produk,

pencucian uang, kesalahan transaksi, dan dokumentasi yang

tidak memadai.

2. Risiko Sumber Daya Manusia (SDM)

Risiko SDM biasanya diakibatkan oleh kendala yang berasal

dari karyawan atau staf, ketidakmampuan, ketidakjujuran, atau

budaya perusahaan yang tidak menumbuhkan kesadaran risiko.

Keterbatasan staf terjadi ketika perusahaan tidak dapat mengisi

posisi kritis terbuka karena kekurangan tenaga kerja atau karena

kompensasi dan insentif lain tidak menarik bagi calon karyawan

baru. Ketidakmampuan menjadi masalah ketika karyawan tidak

memiliki tingkat keterampilan dan pengetahuan yang

diperlukan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan benar.

Menurut Rustam (2017:70-71), risiko manusia atau risiko

SDM merupakan risiko yang terkait dengan karyawan suatu

perusahaan. Contoh kejadian risiko yang berasal dari risiko ini

yaitu terlalu bergantung pada karyawan tertentu, kecurangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

12

internal, pelatihan karyawan tidak bermutu, tingginya tingkat

perputaran karyawan, sengketa pekerja, dan praktik manajemen

yang buruk.

D. Manajemen Risiko

1. Definisi

Menurut Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway

Commission (COSO) manajemen risiko didefinisikan sebagai berikut:

“Enterprise risk management is a process, effected by an entity’s board of

directors, management and other personnel, applied in strategy setting and

across the enterprise, designed to identify potential events that may affect

the entity, and manage risk to be within its risk appetite, to provide

reasonable assurance regarding the achievement of entity objectives.”

Artinya, manajemen risiko perusahaan merupakan suatu proses, yang

dilakukan oleh dewan direksi, manajemen, dan personel entitas lainnya,

yang diterapkan dalam penetapan strategi dan di seluruh perusahaan,

dirancang untuk mengidentifikasi peristiwa potensial yang dapat

memengaruhi entitas, dan mengelola risiko agar sesuai dengan selera

risikonya, untuk memberikan jaminan yang wajar tentang pencapaian tujuan

entitas.

Definisi tersebut mencerminkan konsep dasar tertentu. Manajemen

risiko perusahaan adalah:

a. Sebuah proses, berkelanjutan dan mengalir melalui suatu entitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

13

b. Dipengaruhi oleh orang-orang di setiap tingkat organisasi.

c. Diterapkan dalam pengaturan strategi.

d. Diterapkan di seluruh perusahaan, termasuk setiap tingkat dan unit.

e. Dirancang untuk mengidentifikasi peristiwa potensial yang jika terjadi

akan memengaruhi entitas dan untuk mengelola risiko sesuai selera

risikonya.

f. Mampu memberikan jaminan yang wajar kepada manajemen dan

dewan entitas direktur.

g. Ditujukan untuk pencapaian tujuan dalam satu atau lebih yang terpisah

tetapi tumpang tindih kategori.

Menurut ISO 31000:2018, manajemen risiko didefinisikan sebagai

“coordinated activities to direct and control an organization with regard

to risk.” Artinya, kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan

mengendalikan organisasi yang berkaitan dengan risiko.

Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen

risiko merupakan kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi dalam

mengelola risiko yang berguna untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Komponen Manajemen Risiko

COSO (2004) menyatakan bahwa manajemen risiko memiliki delapan

komponen. Komponen tersebut yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

14

a. Lingkungan Internal

Lingkungan internal mencakup instrumen organisasi dan

menetapkan dasar untuk menentuksn bagaimana risiko dipandang

dan ditangani oleh entitas.

b. Pengaturan Tujuan

Tujuan harus ada sebelum manajemen mengidentifikasi

potensi peristiwa yang mempengaruhi pencapaian. Manajemen

risiko memastikan bahwa manajemen memiliki proses untuk

menetapkan tujuan, dan tujuan yang dipilih mendukung dan

menyelaraskan dengan misi entitas dan konsisten dengan selera

risikonya.

c. Identifikasi Peristiwa

Peristiwa internal dan eksternal yang memengaruhi pencapaian

tujuan entitas harus diidentifikasi untuk membedakan antara risiko

dan peluang.

d. Penilaian Risiko

Risiko dianalisis dengan mempertimbangkan kemungkinan dan

dampak sebagai dasar untuk menentukan bagaimana risiko tersebut

harus dikelola. Risiko dinilai secara inheren dan residual.

e. Respon Risiko

Manajemen memilih respon risiko dengan cara menghindari,

menerima, mengurangi, atau berbagi risiko. Manajemen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

15

mengembangkan serangkaian tindakan untuk menyelaraskan risiko

dengan toleransi risiko entitas dan selera risiko.

f. Aktivitas Pengendalian

Kebijakan dan prosedur ditetapkan dan diterapkan untuk

membantu manajemen dalam memastikan respon risiko agar dapat

dilakukan secara efektif.

g. Informasi dan Komunikasi

Informasi yang relevan diidentifikasi, ditangkap, dan

dikomunikasikan dalam bentuk dan kerangka waktu yang

memungkinkan orang untuk melaksanakan tanggung jawab.

h. Pemantauan

Keseluruhan manajemen risiko perusahaan dipantau serta

dimodifikasi seperlunya. Pemantauan dilakukan melalui aktivitas

manajemen yang sedang berlangsung, evaluasi terpisah, atau

keduanya.

E. International Organization for Standardization (ISO 31000:2018)

1. Definisi

ISO 31000:2018 merupakan pedoman standar yang dikeluarkan

oleh organisasi internasional yang dapat memberikan instruksi, dan

tuntunan bagi sebuah organisasi untuk membangun sebuah pondasi dan

kerangka kerja bagi suatu program manajemen risiko.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

16

2. Prinsip dan Tujuan Manajemen Risiko

Menurut ISO 31000:2018 (2018) terdapat delapan prinsip dan satu

tujuan manajemen risiko.

Gambar 1 Prinsip dan Tujuan Manajemen Risiko

Tujuan manajemen risiko adalah menciptakan dan melindungi nilai.

Hal tersebut meningkatkan kinerja, mendorong inovasi dan mendukung

pencapaian tujuan. Sedangkan delapan prinsip manajemen risiko

meliputi:

a. Manajemen risiko terintegrasi

Manajemen risiko merupakan kegiatan yang tidak dapat

dipisahkan dengan aktivitas organisasi yang lain.

b. Manajemen risiko menggunakan pendekatan terstruktur dan

komprehensif.

Sumber: ISO 31000:2018 (2018)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

17

Pendekatan terstruktur dan komprehensif yang digunakan

dalam manajemen risiko dapat memberikan hasil yang

konsisten dan dapat dibandingkan (comparable)

c. Manajemen risiko dapat disesuaikan.

Kerangka manajemen risiko dapat disesuaikan pada konteks

eksternal dan internal organisasi dengan porsi yang

proposional.

d. Manajemen risiko bersifat inklusif.

Manajemen risiko bersifat inklusif karena adanya keterlibatan

pemangku kepentingan yang sesuai dan tepat waktu sehingga

dapat memungkinkan munculnya pengetahuan, pandangan,

dan presepsi dari mereka yang dapat meningkatkan manajemen

risiko yang terinformasi.

e. Manajemen risiko bersifat dinamis

Manajemen risiko bersifat dinamis karena risiko yang muncul

dapat sewaktu-waktu berubah sesuai dengan konteks eksternal

atau internal organisasi. Manajemen risiko harus

mengantisipasi, mendeteksi, mengakui, dan menanggapi

perubahan tersebut dengan tepat dan tepat waktu.

f. Manajemen risiko didasarkan pada informasi terbaik yang

tersedia

Input atau masukan yang digunakan dalam manajemen risiko

didasarkan pada informasi historis, terkini, serta ekspetasi atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

18

yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi yang dipilih

harus tepat waktu, jelas dan tersedia untuk pemangku

kepentingan yang terkait.

g. Manajemen risiko mempertimbangkan faktor manusia dan

budaya.

Perilaku dan budaya manusia secara signifikan mempengaruhi

semua aspek manajemen risiko pada setiap level dan tahapan.

h. Manajemen risiko memfasilitasi perbaikan organisasi yang

berkelanjutan.

Manajemen risiko harus terus ditingkatkan melalui

pembelajaran serta pengalaman.

3. Kerangka Kerja Manajemen Risiko

Menurut ISO 31000:2018 (2018), Kerangka kerja manajemen risiko

bertujuan untuk membantu organisasi dalam mengintegrasikan manajemen

risiko ke dalam aktivitas dan fungsi yang signifikan. Efektivitas manajemen

risiko akan bergantung pada integrasinya ke dalam tata kelola organisasi,

termasuk pengambilan keputusan serta membutuhkan dukungan dari para

pemangku kepentingan, terutama manajemen puncak.

Pengembangan kerangka kerja manajemen risiko mencakup

kepemimpinan dan komitmen, mengintegrasikan, merancang, menerapkan,

mengevaluasi, dan meningkatkan manajemen risiko di seluruh organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

19

4. Proses Manajemen Risiko

Menurut ISO 31000:2018 (2018), proses manajemen risiko harus

menjadi bagian integral dari manajemen, tertanam dalam budaya dan

praktik, dan disesuaikan dengan proses bisnis organisasi. Proses manajemen

risiko mencakup:

a. Komunikasi dan Konsultasi

Tujuan komunikasi dan konsultasi adalah untuk membantu

pemangku kepentingan memahami risiko, dasar pengambilan

keputusan, dan alasan mengapa tindakan tertentu diperlukan.

Komunikasi berupaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman

tentang risiko, sedangkan konsultasi melibatkan perolehan umpan balik

dan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan. Koordinasi

yang erat antara keduanya harus memfasilitasi pertukaran informasi

yang faktual, tepat waktu, relevan, akurat dan dapat dimengerti, dengan

mempertimbangkan kerahasiaan dan integritas informasi serta hak

privasi individu.

b. Ruang lingkup, konteks dan kriteria

1) Ruang lingkup

Organisasi harus menentukan ruang lingkup aktivitas

manajemen risikonya. Proses manajemen risiko dapat

diterapkan pada tingkat yang berbeda sehingga penting untuk

memperjelas ruang lingkup yang dipertimbangkan, tujuan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

20

relevan untuk dipertimbangkan, dan keselarasannya dengan

tujuan organisasi.

2) Konteks Internal dan Eksternal

Konteks eksternal dan internal merupakan

lingkungan organisasi yang berusaha untuk mendefinisikan

dan mencapai tujuannya. Konteks proses manajemen risiko

harus ditetapkan dari pemahaman tentang lingkungan

eksternal dan internal di tempat organisasi beroperasi dan

harus mencerminkan lingkungan spesifik dari aktivitas dari

proses manajemen risiko akan diterapkan.

3) Mendefinisikan Kriteria Risiko

Terdapat beberapa hal yang dalam menetapkan risiko, yaitu:

a) Sifat dan jenis ketidakpastian yang dapat

mempengaruhi hasil dan tujuan.

b) Bagaimana konsekuensinya dan kemungkinan apa

yang akan didefinisikan dan diukur.

c) Waktu.

d) Konsistensi dalam pengukuran.

e) Bagaimana menentukan tingkat risiko.

f) Bagaimana kombinasi dan urutan dari berbagai risiko

akan diperhitungkan.

g) Kapasitas organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

21

Kriteria risiko ditentukan dengan

mempertimbangkan kemungkinan/probabilitas (likelihood)

dan dampak (consequence) dari risiko yang ditimbulkan.

Kriteria probabilitas terdiri dari:

(1) High (tinggi) yang terjadi pada tingkat persentasi di

atas 60%.

(2) Medium (sedang) yang terjadi pada tingkat persentasi

antara 30% hingga 60%.

(3) Low (rendah) yang terjadi pada tingkat persentasi di

bawah 30%.

Kriteria dampak terdiri dari:

(1) Major, yaitu dampak yang ditimbulkan luas.

(2) Moderate, yaitu dampak yang ditimbulkan cukup

luas.

(3) Minor, yaitu dampak yang ditimbulkan kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

22

Gambar 2 Matriks Risiko

Sumber: Bahrudin (2016)

Keterangan warna:

(1) Merah (high risk), pada warna ini risiko dinilai

memiliki tingkat yang tinggi. Pada level ini

diperlukan mitigasi atau tindakan untuk

megurangi risiko yang ada.

(2) Kuning (medium risk), pada warna ini risiko

dinilai memiliki tingkat yang sedang. Pada level

ini harus telah dipastikan bahwa tindakan

antisipasi risiko sudah ada.

(3) Hijau (low risk), pada warna ini risiko dinilai

memiliki tingkat yang rendah. Pada level ini

mitigasi tidak perlu dilakukan.

Major Risiko kecil

dan dampak

luas

Risiko

sedang dan

dampak luas

Risiko tinggi

dan dampak

luas

Moderate Risiko kecil

dan dampak

cukup luas

Risiko

sedang dan

cukup luas

Risiko tinggi

dan dampak

cukup luas

Minor Risiko kecil

dan dampak

kecil

Risiko

sedang dan

dampak

kecil

Risiko tinggi

dan dampak

kecil

rendah sedang tinggi

Dam

pak

Probabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

23

c. Penilaian Risiko

Menurut ISO 31000:2018 penilaian risiko didefinisikan sebagai

keseluruhan proses identifikasi risiko, analisis risiko dan evaluasi

risiko.

1) Identifikasi Risiko

Identifikasi risiko memiliki tujuan untuk menemukan,

mengenali dan mendeskripsikan risiko yang mungkin terjadi

yang dapat membantu atau mencegah organisasi mencapai

tujuannya. Dalam mengidentifikasi risiko terdapat beberapa

faktor yang harus dipertimbangkan hal sebagai berikut:

a) Sumber risiko baik yang berwujud maupun yang

tidak berwujud.

b) Penyebab dan peristiwa.

c) Ancaman dan peluang.

d) Kerentanan dan kemampuan.

e) Perubahan dalam konteks eksternal dan internal.

f) Indikator risiko.

g) Sifat serta nilai dari sumber daya.

h) Konsekuensi serta dampak risiko terhadap tujuan.

i) Keterbatasan pengetahuan dan keandalan informasi.

j) Waktu.

k) Bias, asusmsi, dan keyakinan dari individu atau

kelompok yang terlibat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

24

2) Analisis Risiko

Analisis risiko bertujuan untuk memahami sifat dan

karakterisitik risiko termasuk tingkat risikonya. Analisis

risiko melibatkan pertimbangan rinci tentang ketidakpastian,

sumber risiko, konsekuensi, kemungkinan, peristiwa,

skenario, pengendalian, dan keefektifannya.

3) Evaluasi Risiko

Evaluasi risiko memiliki peran untuk membantu

para pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan.

Evaluasi risiko melibatkan perbandingan hasil analisis

risiko dengan kriteria risiko yang ditetapkan untuk

menentukan tindakan tambahan yang diperlukan.

5. Perlakuan Risiko

Perlakuan risiko memiliki tujuan untuk memilih dan menerapkan

opsi untuk menangani risiko. Terdapat beberapa pilihan dalam

memperlakukan risiko, yaitu:

a. Menghindari risiko

Menghindari risiko dilakukan dengan cara menghentikan atau

tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan risiko.

b. Mengambil atau meningkatkan risiko

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

25

Keputusan ini biasanya diambil beberapa perusahaan dengan

alasan bahwa semakin tingginya risiko maka semakin tinggi

pula ketercapaian tujuan dari strategi yang diambil.

c. Menghilangkan sumber risiko

Menghilangkan sumber risiko dapat dilakukan dengan cara

menghapus atau mengganti strategi kegiatan yang berdampak

risiko.

d. Mengubah kemungkinan konsekuensi risiko

Kegiatan ini merupakan cara perusahaan untuk mengurangi

dampak dari risiko yang ditimbulkan, contohnya memasang

alat pendeteksi kebakaran pada sebuah restoran.

e. Berbagi risiko

Berbagi risiko merupakan cara mengurangi dampak risiko

dengan membaginya dengan pihak lain, contohnya seperti

asuransi,outsourcing, subcontracting, dan tindak lindung

transaksi nilai mata uang asing.

f. Mempertahankan risiko dengan keputusan yang tepat

Perusahaan mempertahankan dan mengelola risiko dengan

cara yang tepat agar dampak risiko yang ditimbulkan

berkurang.

F. Penelitian Terdahulu

Berikut merupakan beberapa penelitian terdahulu yang peneliti cantumkan

di dalam penelitian ini yang peneliti gunakan sebagai acuan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

26

1. Penelitian Menurut Bahrudin (2016)

Menurut Bahdrudin (2016) dalam penelitiannya yang

berjudul “Desain Implementasi ISO 31000 sebagai Panduan

Manajemen Risiko di Unit Dokumentasi dan Data Standardisasi

PUSIDO BSN.” Penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat 5

risiko memiliki level tinggi, 6 risiko memiliki level medium dan 2

risiko memliki level rendah. Secara umum perlakuan risiko yang

dilakukan adalah mitigasi risiko.

2. Penelitian Menurut Robin (2018)

Penelitian yang dilakukan oleh Innosensius Robin (2018)

dituliskan dalam bentuk skripsi yang berjudul “Analisis Manajemen

Risiko Berbasis ISO 31000 pasa Aspek Operasional Perusahaan (Studi

kasus di Industri Kafe Kabupaten Sleman, DIY).” Penelitian tersebut

dilakukan pada 20 kafe yang berada di wilayah Kabupaten Sleman,

DIY. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar

responden (86% pernyataan) telah mengidentifikasi risiko. Terdapat

59% risiko masuk ke dalam level tinggi, 27% masuk ke dalam level

menengah, dan 14% risiko masuk ke dalam level rendah. Terdapat 3

jenis perlakuan risiko yang paling banyak dilakukan oleh para

responden yaitu berbagi, mitigasi, dan menerima risiko.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Robin (2018)

adalah penelitian ini dilakukan pada saat pandemi COVID-19 yang belum pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

27

terjadi sebelumnya. Selain itu, peneliti hanya tertuju pada risiko proses dan risiko

SDM saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus pada 10 kafe yang

ada di Kabupaten Sleman, DIY. Penelitian ini mengamati dan

mendeskripsikan bagaimana implementasi manajemen risiko operasional

khususnya risiko proses dan risiko SDM yang diterapkan oleh 10 kafe di

Kabupaten Sleman DIY pada saat pandemi COVID-19.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dari penelitian ini yaitu sepuluh kafe atau

coffeeshop yang berada di Kabupaten Sleman, DIY. Alasan peneliti

hanya memilih 10 kafe sebagai tempat penelitian karena kondisi

pandemi COVID-19 menyebabkan keterbatasan aktivitas serta banyak

kafe atau coffeeshop yang kurang berkenan untuk dijadikan tempat

penelitian. Peneliti telah menghubungi sekitar 30 kafe untuk dijadikan

sebagai tempat penelitian, namun hanya 12 kafe saja yang bersedia

untuk diteliti. Peneliti memilih 10 kafe saja untuk diteliti karna 2 kafe

sisanya dirasa masih tergolong sangat kecil dan tingkat aktivitasnya

kurang. Namun hal tersebut menjadikan penelitian ini memiliki

pembahasan lebih dalam mengenai implementasi manajemen risiko dari

10 kafe atau coffeeshop yang akan diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

29

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada bulan Desember 2020 hingga bulan

Februari 2021.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pemilik, manajer, atau

pihak yang mampu mewakili pemilik atau manajer kafe.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah implementasi manajemen

risiko yang dilakukan pihak pengelola kafe saat pandemi COVID-19.

D. Jenis Data dan Sumber Data

1. Jenis Data

Data yang digunakan peneliti merupakan data kualitatif. Menurut

Sekaran dan Bougie (2017), data kualitatif merupakan data dalam bentuk

kata-kata. Data kualitatif dapat berasal dari berbagai macam sumber primer

dan/atau sumber sekunder. Penelitian ini menggunakan data kualtitatif

karena menggunakan hasil dari checklist tentang identifikasi risiko, analisis

risiko, dan perlakuan risiko akan dianalisis serta wawancara yang dilakukan

untuk menambah penjelasan yang dari hasil checklist yang dianalisis.

Checklist yang akan dianalisis terdiri dari checklist identifikasi risiko,

checklist analisis risiko, dan checklist perlakuan risiko.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

30

2. Sumber Data

Sumber data dari penilitian ini berupa:

a. Data primer

Menurut Sekaran dan Bougie (2016), data primer

mengacu pada informasi yang diperoleh langsung (dari tangan

pertama) oleh peneliti terkait dengan variabel ketertarikan

untuk tujuan tertentu dari studi. Data primer dalam penelitian

ini diambil dengan cara checklist mencakup checklist

identifikasi risiko, checklist analisis risiko, dan checklist

perlakuan risiko serta wawancara yang dilakukan dengan

subjek penelitian serta observasi yang dilakukan oleh peneliti

sendiri. Data primer yang diperlukan mencakup:

1) Profil dan gambaran umum dari 10 kafe yang akan

diteliti.

2) Identifikasi risiko berupa checklist yang terlampir

pada halaman 91-92.

3) Analisis risiko berupa checklist yang terlampir pada

halaman 93-96.

4) Perlakuan risiko berupa checklist. yang terlampir pada

halaman 97-100.

b. Data sekunder

Menurut Sekaran dan Bougie (2017), data sekunder

mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

31

sudah ada. Data sekunder yang diambil dalam penelitian ini

yaitu informasi mengenai profil kafe secara lebih lengkap yang

diambil dari internet.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Cheklist

Menurut Herdiansyah (2019), checklist merupakan suatu metode

dalam observasi yang mampu memberikan keterangan mengenai

muncul atau tidaknya perilaku yang diobservasi dengan memberikan

tanda cek (√) jika perilaku yang diobservasi muncul. Teknik checklist

dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai

implementasi manajemen risiko operasional pada risiko proses dan

risiko SDM yang dilakukan oleh pihak manajemen kafe di tengah

pandemi COVID-19. Checklist diisi oleh pihak pemilik, manajer, atau

pihak yang mampu untuk mewakilkan. Checklist terdiri dari tiga bagian

yaitu checklist untuk identifikasi risiko, checklist untuk analisis dan

evaluasi risiko, serta checklist untuk pengelolaan risiko. Checklist

terlampir pada halaman 34 hingga 41.

2. Wawancara

Menurut Sugiyono (2011), wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenna sedikit/kecil.

Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara tidak terstruktur

atau terbuka. Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

32

bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang

telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan

datanya. Wawancara dilakukan dengan pihak pemilik, manajer, atau

pihak yang mampu untuk mewakilkan untuk menjadi narasumber

wawancara. Wawancara bertujuan mendapatkan pengetahuan

mengetahui gambaran umum perusahaan serta untuk mengetahui lebih

dalam sejauh mana pihak kafe mengimplementasikan manajemen risiko

di tengah pandemi COVID-19 yang dilihat dari daftar checklist yang

diisi oleh responden.

Panduan wawancara terlampir pada halaman 84.

F. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab rumusan masalah, peneliti melakukan teknik analisis data.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

analisis dan penyajian studi kasus menurut Creswell (2014:292), analisisnya

berupa pembuatan deskripsi detail tentang kasus atau peristiwa dari hal yang

akan diteliti. Oleh karena itu maka peneliti melakukan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan mengenai profil dan gambaran umum tempat

penelitian yang didapat dari hasil wawancara dan pencarian dari

internet.

2. Mendeskripsikan identifikasi risiko saat pandemi COVID-19 yang

didasarkan pada hasil checklist dan hasil wawancara yang dilakukan

dengan narasumber terkait.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

33

3. Mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana responden menganalisis

risiko yang telah diidentifikasi. Terdapat dua kriteria risiko yang akan

dianalisis, yaitu probabilitas risiko dan dampak risiko. Analisis yang

dilakukan didasarkan pada hasil checklist dan hasil wawancara yang

dilakukan dengan narasumber terkait.

4. Mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana responden

memperlakukan serta menghadapi risiko yang telah diidentifikasi dan

dianalisis dengan cara menganalisis hasil checklist perlakuan risiko dan

hasil wawancara yang dilakukan dengan narasumber terkait.

5. Menarik kesimpulan terkait implementasi manajemen risiko saat

pandemi COVID-19 yang dilakukan oleh sepuluh kafe yang diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

34

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Identitas Perusahaan

Terdapat 10 perusahaan yang menjadi objek penelitian. Seluruh objek

penelitian berada di kabupaten Sleman, DIY. Sebagian besar kafe yang

diteliti berada di Kecamatan Depok yaitu sebanyak 7 kafe dan sisanya

berada di Kecamatan Mlati sebanyak 1 kafe dan Ngaglik sebanyak 2 kafe.

Kesepuluh kafe memiliki tahun berdiri yang beragam dan paling banyak

kafe berdiri pada tahun 2017 ke atas sehingga dapat diketahui bahwa bisnis

kafe semakin lama semakin meningkat. Jumlah karyawan dari tiap-tiap kafe

juga beragam mulai dari 4 orang hingga 40 orang, namun dari kesepuluh

kafe yang diteliti paling banyak memiliki jumlah karyawan dari rentang 10-

20 orang. Alamat dan tahun berdiri dari masing-masing kafe dapat dilihat

pada tabel 1 (halaman 35).

Tabel 1. Identitas Perusahaan

No Nama

Perusahaan Alamat

Tahun

Berdiri

1 Lagani Coffee

& Co

Jl. Komp. Colombo No.45, Mrican,

Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

2008

2 Melipir Coffee

& Space

Jl. Amarta No.1, Kledokan,

Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

2019

3 English Ivy

Coffee

Jl. Sidomukti, Tiyosan, Condongcatur,

Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta

2017

4 Bjongngopi

Nologaten

Jl. Nologaten, Nologaten, Caturtunggal,

Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta

2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

35

Tabel 1. Identitas Perusahaan (Lanjutan)

No Nama

Perusahaan Alamat

Tahun

Berdiri

5 Kedai Oak

Jl. Wahid Hasyim No.50, Ngropoh,

Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

2014

6

Konogawa

Coffee &

Culture

Jl. Jati Mataram No.277, Kutu Dukuh,

Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

2020

7 Café Brick

Jl. Damai No.8, Tambakan, Sinduharjo,

Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman,

Daerah Istimewa Yogyakarta

2017

8 Konkrite Coffee

and Place

Jatempanol, Tempel, Caturtunggal,

Depok, Kabupaten Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta

2018

9 Kait Energi

Jl. Pandean Sari III No.10 A,

Kentungan, Condongcatur, Kec. Depok,

Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta

2020

10 Habitat

Jl. Palagan Tentara Pelajar No.2-33,

Karang Moko, Sariharjo, Kec. Ngaglik,

Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta

2018

Sumber: Data Primer Diolah,2021

B. Latar Belakang Berdiri dan Profil Singkat Perusahaan

Berikut merupakan latar belakang berdiri serta profil singkat dari masing-

masing kafe yang diteliti:

1. Lagani Coffee & Co.

Lagani Coffe & Co. berdiri karena impian pemilik untuk mendirikan

sebuah coffeeshop dan ingin merambah ke dalam dunia coffeshop. Lagani

Coffee & Co memiliki tempat yang tidak terlalu luas namun banyak

pelanggan yang menghabiskan waktu di tempat ini. Jam operasional Lagani

Coffee & Co sebelum terjadinya pandemi COVID-19 yaitu mulai pukul

10:00 pagi hingga 00:00 setiap harinya. Namun setelah terjadinya pandemi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

36

COVID-19 jam operasional diubah menjadi pukul 10:00 pagi hingga 21:00

malam. Lagani Coffee & Co menyediakan berbagai varian menu minuman

serta kudapan khususnya kopi, untuk harga yang dibanderol mulai dari

Rp20.000 hingga Rp30.000.

2. Melipir Coffee & Space

Melipir Coffee & Space berdiri karena pemilik melihat sebuah ruko

yang kosong yang berpotensi untuk diubah menjadi sebuah usaha dan

memutuskan untuk membangun sebuah kafe di daerah tersebut. Melipir

Coffee & Space terletak pada sebuah salah satu ruko yang tergabung ke

dalam bangunan apartemen Indoluxe Jogja. Kafe ini memiliki interior yang

minimalis. Ukuran luas kafe ini cukup luas, untuk layanan di tempat

disediakan dua ruangan bagi pengunjung yaitu bagian smoking room dan

non smoking room. Sebelum terjadi pandemi COVID-19, jam operasional

kafe dimulai dari pukul 08:00 pagi hingga pukul 02:00 dini hari. Namun

setelah terjadi pandemi COVID-19 pada masa pemberlakuan PSBB

(Pembatasan Sosial Berskala Besar) jam operasional diubah menjadi pukul

08:00 pagi hingga 19:00 malam, dan setelah adanya sedikit pelonggaran

kebijakan PSBB yang diubah menjadi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan

Kegiatan Masyarakat) jam operasional ditambah sehingga jam buka diubah

menjadi 10:00 pagi hingga 00:00 malam. Terdapat berbagai varian menu

dari berbagai jenis kopi,kudapan hingga makanan berat. Harga yang

dibanderol mulai dari Rp20.000 hingga Rp32.000.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

37

3. English Ivy Coffee

English Ivy Coffee didirikan karena pemilik berkeinginan untuk

membuat sebuah tempat bekerja (working space) yang berbeda dari kafe

yang lainnya, yaitu kafe yang bertemakan alam sehingga dapat menjadi

tempat penyegaran (refreshing) bagi pengunjungnya untuk melepas penat

dari pekerjaan atau keramaian. English Ivy Coffee menyediakan 3 tempat

untuk menghabiskan waktu di kafe ini, yaitu indoor, semi outdoor, dan

outdoor. Jam operasional kafe sebelum pandemi COVID-19 dimulai dari

pukul 10:00 hingga 01:00. Namun setelah terjadi pandemi COVID-19 pada

masa pemberlakuan PSBB jam operasional diubah menjadi pukul 10:00

pagi hingga 19:00 malam, dan setelah adanya sedikit pelonggaran kebijakan

PSBB yang diubah menjadi PPKM jam operasional ditambah sehingga jam

buka diubah menjadi 08:30 pagi hingga 22:30 malam. English Ivy Coffe

menyediakan berbagai menu mulai dari kopi hingga kudapan. Kafe ini

menentukan harga flat untuk menu yang dijual, yaitu untuk varian kopi,

coklat, dan buah, harga flat Rp 25.000, sedangkan untuk varian teh dan

pastry,harga nya flat Rp 15.000.

4. Bjongngopi Nologaten

Bjongngopi didirikan karena pemilik melihat peluang usaha tempat

nongkrong, karena pada tahun 2014 belum banyak tempat nongkrong atau

kafe yang berdiri, sehingga pemilik ingin menjadi salah satu pelopor kafe

yang ada di Yogyakarta. Bjongngopi memiliki konsep serta interior yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

38

sederhana didominasi dengan kayu serta berdinding semen tanpa cat. Selain

menyediakan menu makan dan minum, kafe ini juga menyediakan tempat

untuk NoBar (Nonton Bareng) sepakbola. Pengunjung kafe ini didominasi

oleh kalangan muda seperti mahasiswa dan pelajar. Jam operasional kafe

Bjongngopi sebelum terjadinya pandemi COVID-19 yaitu 24 jam. Selama

pemberlakuan PSBB diubah menjadi pukul 10:00 pagi hingga 19:00 malam

dan selama pemberlakuan PPKM diubah menjadi pukul 10:00 pagi hingga

22:00 malam. Bjongnopi menyediakan berbagai menu mulai dari minuman,

kudapan, hingga makanan berat. Harga yang ditetapkan mulai dari Rp3.000

hingga Rp16.000.

5. KONKRITE Coffee & Place

Adanya peningkatan terhadap minat kopi di Indonesia dan

khususnya Jogjakarta menjadi latar belakang pemilik mendirikan

KONKRITE Coffee & Place, selain itu masih sangat terbuka nya peluang

coffeeshop/workingspace di Yogjakarta juga menjadi salah satu faktor lain

sebagai pendukung dalam mendirikan KONKRITE Coffee & Place. Kafe

ini memiliki luas kafe yang cukup luas, memiliki 2 lantai dan berkonsep

indoor dan outdoor. Konsep interior kafe terlihat minimalis namun

memiliki kesan estetik. Jam operasional kafe KONKRITE Coffee & Place

sebelum terjadinya pandemi COVID-19 yaitu mulai pukul 10:00 pagi

hingga 00:00 malam. Selama pemberlakuan PSBB diubah menjadi pukul

10:00 pagi hingga 19:00 malam dan selama pemberlakuan PPKM diubah

menjadi pukul 10:00 pagi hingga 21:00 malam. Menu yang disediakan juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

39

cukup bervariasi, mulai dari es kopi hingga menu ricebowl (menu nasi

beserta lauk yang disajikan ke dalam mangkuk). Harga yang ditetapkan

untuk menu yang disajikan mulai dari Rp15.000 hingga Rp28.000.

6. Kedai Oak

Kedai Oak berdiri karena keinginan pemilik sebagai salah satu

pelopor pendiri kafe yang ada di Yogyakarta karena pada tahun 2014 belum

banyak kafe pada tahun tersebut. Kedai Oak memiliki konsep dan interior

yang sederhana namun menyediakan tempat yang luas karena tujuan utama

dari kafe ini yaitu untuk menyediakan tempat bagi pengunjung untuk

mengerjakan tugas maupun hanya sekedar berkumpul bersama teman. Jam

operasional Kedai Oak sebelum dan selama terjadinya pandemi COVID-19

tetap sama yaitu mulai pukul 10:00 pagi hingga 02:00 dini hari. Menu yang

ditawarkan juga bervariasi dengan harga yang ditetapkan mulai dari

Rp8.000 hingga Rp25.000.

7. Konogawa Coffee & Culture

Konogawa Coffee & Culture didirikan karena pemilik melihat

sebuah peluang usaha baru di tengah banyaknya kafe yang lain tutup selama

pandemi COVID-19. Pemilik Konogawa Coffee & Culture mengusung

tema budaya Jepang sebagai konsep interior dan menunya sehingga dapat

juga sebagai salah satu pembeda dari kafe-kafe yang lain. Luas kafe

Konogawa Coffee & Culture tidak memiliki tempat yang cukup luas, namun

pemiliknya memaksimalkan tempat yang ada dengan menyediakan rooftop

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

40

dan bagian outdoor. Menu yang ditawarkan cukup bervariasi yaitu mulai

dari menu kopi hingga katsu dengan harga mulai dari Rp15.000 hingga

Rp40.000. Jam operasional kafe selama pemberlakuan PSBB yaitu pukul

10:00 pagi hingga 19:00 malam dan selama pemberlakuan PPKM diubah

menjadi pukul 08:00 pagi hingga 22:00 malam.

8. Cafe Brick

Café Brick didirikan oleh pemilik kafe yang kebetulan juga bekerja

sebagai arsitek. Pemilik berkeinginan untuk membuat suatu inovasi baru

sebagai kafe yang memiliki konsep interior bergaya British, sehingga

menjadi salah satu pembeda dengan kafe-kafe yang lainnya. Luas kafe ini

cukup luas dan disediakan juga lantai 2 untuk menambah tempat. Umumnya

pelanggan datang untuk berfoto-foto atau hanya bersantai menghabiskan

waktu. Menu yang ditawarkan cukup beragam mulai dari minuman kopi dan

non kopi, kudapan hingga makanan berat seperti steak dengan harga mulai

Rp15.000 hingga Rp90.000. Jam operasional sebelum terjadinya pandemi

COVID-19 yaitu mulai pukul 09:00 pagi hingga 01:00 malam. Selama

pemberlakuan PSBB diubah menjadi pukul 10:00 pagi hingga 19:00 malam

dan selama pemberlakuan PPKM diubah menjadi pukul 09:00 pagi hingga

00:00 malam.

9. Kait Energi

Awal mula Kait Energi berdiri yaitu sebagai kantin bagi kantor-

kantor yang berada di kawasan Condong Catur. Pemilik melihat sebuah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

41

peluang lebih besar dan memutuskan untuk meningkatkan kantin tersebut

menjadi sebuah Kafe sehingga mayoritas pengunjung berasal dari

karyawan-karyawan yang bekerja di sekitar kafe berdiri. Interior kafe cukup

sederhana dengan bertemakan semi outdoor. Menu yang ditawarkan

bervariatif dengan harga mulai dari Rp15.000 hingga Rp30.000. Jam

operasional selama pemberlakuan PSBB yaitu pukul 10:00 pagi hingga

19:00 malam dan selama pemberlakuan PPKM diubah menjadi pukul 10:00

pagi hingga 23:00 malam.

10. Habitat

Kafe habitat didirikan karena pemilik yang berkeinginan untuk

memiliki usaha di bidang kafe karena kafe dirasa menjadi suatu peluang

usaha yang menjanjikan bagi pemilik. Kafe Habitat memiliki tempat yang

cukup luas dengan berkonsep semi outdoor. Kafe ini juga dilengkapi dengan

panggung yang biasanya digunakan untuk pertunjukkan live music.

Sebelum adanya pandemi COVID-19, kafe Habitat memiliki jam

operasional selama 24 jam, namun setelah adanya kebijakan jam

operasional dari pemerintah terkait jam operasional, kafe Habitat hanya

beroperasional mulai dari pukul 10:00 hingga pukul 22:00.

C. Target Pasar

Seluruh kafe yang telah diteliti mengungkapkan bahwa target pasar

yang dituju sama yaitu mahasiswa. Hal tersebut didasari oleh banyaknya

universitas/perguruan tinggi yang ada di provinsi Daerah Istimewa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

42

Yogyakarta. Umumnya kafe-kafe yang berdiri bertujuan menyediakan

tempat yang nyaman bagi para mahasiswa untuk mengerjakan tugas atau

sekedar bersantai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

43

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Identitas Responden

Terdapat 10 responden dalam penelitian ini. Tabel di bawah (tabel

2) menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang bersedia menjadi

subjek penelitian memiliki jabatan sebagai manajer dan jabatan yang setara

dengan manajer (bussines development dan supervisor) yaitu sebanyak 4

responden. Dua responden memiliki jabatan sebagai pemilik, satu

responden memiliki jabatan sebagai kepala pemasaran (Chief Marketing

Officer), satu responden memiliki jabatan sebagai HRD (Human Resource

Development) dan 2 sisanya memiliki jabatan sebagai barista dan waiters.

Tabel 2. Identitas Responden

No Nama Perusahaan Nama Responden Jenis

kelamin* Jabatan

1 Lagani Coffee & Co Fahmi L Barista

2 Melipir Coffee &

Space Nur Chomimah P Manajer

3 English Ivy Coffee C. Yonathan L Pemilik

4 Bjongngopi

Nologaten Ronny Matuda L Pemilik

5 KONKRITE Coffee

& Place Hafidh L

Business

Development

(Manajemen)

6 Kedai Oak Refina Marsheila P Waiters

7 Konogawa Coffee

& Culture El Kei L

Chief Marketing

Officer

8 Café Brick Gareni

Ayuningtyas P HRD

9 Kait Energi Ronald

Sitangnga L Manajer

10 Kafe Habitat Bagus Sawiji

Pamungkas L Supervisor

Sumber: data primer diolah, 2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

44

*Keterangan:

L = Laki-laki

P = Perempuan

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 3 berikut menunjukkan karakterisitik responden berdasarkan usia:

Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia (Tahun) Jumlah %

17-20 1 10%

21-24 4 40%

25-28 2 20%

>28 3 30%

Sumber: data primer diolah, 2021

Tabel di atas menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang

berusia 21-24 tahun yaitu sebanyak 4 orang atau 40%, sedangkan

sisanya berusia 17-20 tahun sebanyak 1 orang atau 10%, 2 orang atau

20% berusia 25-28 tahun dan 3 orang atau 30% berusia di atas 28 tahun.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4 berikut menunjukkan karakterisitik responden berdasarkan

pendidikan terakhir:

Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Terakhir

Pendidikan terakhir Jumlah %

SMA/K 4 40%

S1 4 40%

S2 2 20%

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 4 orang atau 40%

memiliki tingkat pendidikan akhir SMA/K yaitu Fahmi, Refina Marsheila,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

45

El Kei, dan Ronald Sitangnga, sedangkan yang memiliki tingkat pendidikan

terakhir sarjana strata satu (S1) juga sebanyak 4 orang yaitu Nur

Chomimah, Hafidh, Gareni Ayuningtyas, dan Bagus Sawiji Pamungkas.

Dua dari responden yang tersisa memiliki tingkat pendidikan akhir pasca

sarjana (S2) yaitu C. Yonathan dan Ronny Matuda.

B. Analisis Data dan Pembahasan

Dalam menganalisis manajemen risiko, hal yang akan dilakukan

yaitu dengan mengidentifikasi risiko. Identifikasi risiko dilakukan untuk

mengetahui apakah responden telah menemukan, mengenali dan

mendeskripsikan risiko yang mungkin terjadi terhadap kafe. Setelah

melakukan identifikasi risiko, selanjutnya melakukan analisis dan evaluasi

risiko. Analisis risiko dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

responden memahami sifat dan karakterisitik risiko termasuk tingkat risiko

yang telah diidentifikasi sebelumnya, sedangkan evaluasi risiko dilakukan

untuk mengelompokkan risiko sesuai dengan kriteria risiko. Langkah

terakhir dalam menganalisis manajemen risiko yaitu menganalisis

perlakuan risiko. Perlakuan risiko dilakukan untuk mengetahui bagaimana

pihak kafe memilih dan menerapkan opsi untuk menangani risiko.

1. Hasil Identifikasi Risiko

Proses identifikasi risiko dilakukan dengan menggunakan teknik

checklist. Checklist yang diberikan kepada responden berisi sebanyak

10 pertanyaan beserta dengan deskripsi dari risiko operasional beserta

alasan responden mengapa memilih “YA” atau “TIDAK”. Adapun hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

46

dari identifikasi risiko ini diklasifikasikan ke dalam dua ruang lingkup

yaitu:

a. Risiko Proses

Risiko proses merupakan salah satu bagian dari risiko

operasional yang umumnya dikaitkan dengan pemrosesan

transaksi, termasuk potensi kesalahan dalam setiap tahap

transaksi bisnis, termasuk penjualan, penetapan harga, dominasi,

konfirmasi, dan pemenuhan Tabel 5 (hal. 46) menunjukkan

menunjukkan responden mengidentifikasi risiko-risiko yang

termasuk ke dalam risiko proses.

Tabel 5. Hasil Identifikasi Risiko Proses

Tabel 5 menunjukkan hasil jawaban dari seluruh

responden yang terkait dengan identifikasi risiko pada ruang

lingkup proses. Berikut merupakan penjelasan dari masing-

masing risiko yang bersumber dari checklist dan wawancara

yang dilakukan kepada responden:

No Macam-macam risiko Ya Tidak

1 Pendapatan 10 0

2 Reputasi 0 10

3 Bahan Baku 4 6

4 Prosedur kerja 8 2

5 Biaya 6 4

6 Cluster baru penyebaran COVID-19 0 10

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

47

1) Risiko pendapatan

Risiko pendapatan merupakan risiko yang timbul

karena menurunnya pelanggan yang datang karena

kebijakan pemerintah yang meminimalisir kegiatan di

luar rumah sehingga menyebabkan pendapatan kafe ikut

menurun. Seluruh responden menjawab YA pada risiko

tersebut. Pemerintah memberlakukan sistem PSBB

(Pembatasan Sosial Berskala Besar) di kabupaten

Sleman karena jumlah kenaikan kasus penyebaran

COVID-19 yang masih tinggi. Dengan adanya kebijakan

tersebut, para responden memprediksi bahwa penurunan

omzet atau pendapatan akan semakin menurun karena

menurunnya pelanggan yang datang.

2) Risiko reputasi

Risiko reputasi merupakan risiko yang timbul

karena kualitas produk dan pelayanan yang menurun,

tempat yang kurang bersih, serta perilaku tidak patuh

terhadap peraturan pemerintah maupun masyarakat

setempat sehingga menyebabkan kafe dapat memiliki

citra buruk bagi pelanggan maupun masyarakat. Seluruh

responden menjawab “TIDAK” pada risiko reputasi ini.

Mereka beranggapan bahwa kualitas produk yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

48

disajikan serta pelayanan yang diberikan kepada

pelanggan tetap sama walaupun omzet yang didapatkan

menurun. Selain itu mereka juga merasa telah patuh

terhadap aturan-aturan yang berlaku selama masa

pandemi COVID-19 seperti harus mengurangi jam

operasional, sehingga dapat meminimalisir kafe ditutup

secara paksa oleh petugas atau masyarakat.

3) Risiko bahan baku

Empat responden memberikan jawaban “YA” dan

delapan responden memberikan jawaban “TIDAK” pada

risiko bahan baku yaitu risiko yang timbul karena

kenaikan harga serta kelangkaan bahan baku akibat

pandemi COVID-19. Empat responden yang

mengidentifikasi risiko ini yaitu KONKRITE Coffee &

Place, Bjongngopi Nologaten, Kedai Oak, dan Café

Brick. Menurut keempat responden tersebut,

berkurangnya mobilitas atau pergerakan transportasi

yang menyebabkan kenaikan ongkos berimbas juga pada

kenaikan harga bahan baku sehingga harus menyiapkan

strategi yang tepat untuk menghadapi keadaan tersebut.

Enam responden tidak mengidentifikasi risiko bahan

baku, yaitu Lagani Coffee & Co, Melipir Coffee &

Space, English Ivy Coffee, Konogawa Coffe & Culture,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

49

Kait Energi, dan Habitat. Alasan mengapa mereka tidak

mengidentifikasi risiko tersebut yaitu karena bahan baku

yang digunakan oleh keenam kafe tersebut memiliki

jangka waktu simpan yang lama dan masih didapatkan

dengan mudah, sehingga risiko bahan baku meningkat

tidak akan terjadi.

4) Risiko prosedur kerja

Risiko prosedur kerja yaitu risiko yang timbul

karena adanya pemberlakuan pembatasan jarak dan

kontak fisik sehingga menyebabkan adanya keterbatasan

prosedur kerja karyawan dan berdampak pada penurunan

kualitas pelayanan kafe. 8 dari 10 responden yang

menyatakan telah mengidentifikasi risiko prosedur kerja.

Hal tersebut dikarenakan pengurangan karyawan yang

terjadi pada kedelapan kafe tersebut untuk meminimalisir

biaya yang timbul sehingga karyawan yang tersisa merasa

harus bekerja ekstra. Adanya pengurangan karyawan

tersebut memaksa kafe mengubah sistem pelayanan kafe

menjadi self service. Sisanya yaitu sebanyak 2 responden

(Melipir Coffee & Space dan KONKRITE Coffee and

Place) tidak mengidentifikasi risiko tersebut karena tidak

mengurangi karyawan dan menganggap bahwa prosedur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

50

kerja akan tetap sama seperti sebelum pandemi COVID-

19.

5) Risiko biaya

Enam responden menyatakan “YA” dan empat

lainnya menyatakan “TIDAK” dalam mengidentifikasi

risiko biaya yaitu risiko yang timbul karena biaya yang

timbul tidak dapat dikendalikan. Salah satu responden

yang menyatakan “YA” yaitu Pak Ronny Matuda

(Bjongngopi). Beliau mengatakan bahwa dengan

diberlakukannya PSBB yang belum pasti kapan berakhir

berdampak pada biaya yang dikeluarkan karena harus

tetap mengeluarkan biaya-biaya seperti biaya listrik, WI-

FI dan perawatan namun pendapatan yang didapatkan

tidak mampu menutupi biaya yang telah dikeluarkan.

Salah satu responden yang menyatakan tidak

mengidentifikasi yaitu Mas El Kai (Konogawa Coffee &

Culture). Kafe Konogawa Coffee & Culture baru berdiri

selama pandemi COVID-19 sehingga pihak manajemen

kafe belum merasa perlu mengidentifikasi risiko ini serta

merasa bahwa jika biaya yang dikeluarkan lebih besar

dari pendapatan masih dalam kategori yang wajar pada

masa pandemi COVID-19, terlebih belum banyak yang

mengetahui keberadaan kafe ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

51

6) Risiko cluster baru penyebaran COVID-19

Risiko terakhir dalam risiko proses yaitu risiko

cluster baru penyebaran COVID-19. Risiko ini

merupakan Risiko yang timbul karena perusahaan tidak

menerapkan protokol kesehatan dengan baik seperti

melakukan pembatasan jarak, kewajiban memakai

masker, menyediakan tempat cuci tangan, melakukan

pembersihan secara berkala, dan mengukur suhu badan.

Seluruh responden menyatakan “TIDAK”

mengidentifikasi risiko cluster baru penyebaran COVID-

19. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri karena kafe

merupakan salah satu tempat anak muda atau masyarakat

berkumpul. Menurut peneliti, penerapan protokol

kesehatan pada kesepuluh kafe hanya sebatas jaga jarak,

himbauan memakai masker, dan menyediakan tempat

cuci tangan. Beberapa kafe (seperti Bjongngopi

Nologaten dan Kafe Habitat) mengaku telah

menyediakan alat pengukur suhu namun tidak

digunakan, serta kesepuluh responden menyatakan

bahwa pengurus kafe masih sungkan dalam menghimbau

pelanggan untuk menjaga jarak antara satu dengan yang

lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

52

b. Risiko SDM

Risiko SDM merupakan salah satu bagian dari risiko

operasional yang biasanya timbul karena diakibatkan oleh

kendala yang berasal dari karyawan atau staf. Tabel 6 (hal. 52)

menunjukkan hasil dari identifikasi risiko SDM yang didapatkan

dari hasil checklist serta wawancara yang telah dilakukan.

Tabel 6. Hasil Identifikasi Risiko SDM

No Macam-macam risiko Ya Tidak

1 Produktivitas 7 3

2 Integritas 0 10

3 Konflik kepentingan 2 8

4 Penyebaran COVID-19 0 10

Berikut merupakan penjelasan umum dari hasil jawaban

responden mengenai identifikasi risiko SDM pada tabel 6 (Hal.

53) yang dihasilkan melalui hasil checklist dan wawancara:

1) Risiko produktivitas

Risiko produktivitas merupakan risiko yang

timbul karena penurunan produktivitas karyawan

yang disebabkan karena menurunnya

pembeli/pelanggan. Tujuh responden menyatakan

“YA” dengan alasan bahwa pelanggan yang terus

menurun selama COVID-19 berlangsung. Tiga

lainnya yaitu Melipir Coffee & Space, English Ivy

Coffee, dan Lagani Coffee & Co menyatakan

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

53

“TIDAK” dengan alasan bahwa antusias pelanggan

yang datang akan tetap sama dan kinerja karyawan

tetap maksimal.

2) Risiko integritas

Risiko integritas merupakan risiko yang

disebabkan karena sikap dan perilaku karyawan yang

tidak jujur pada saat bekerja. Seluruh responden

menyatakan “TIDAK” mengidentifikasi risiko

integritas. Masing-masing responden menyatakan

bahwa karyawan-karyawan yang berada di bawah

naungan masing-masing kafe memiliki tingkat

loyalitas yang tinggi dan akan selalu berperilaku

jujur sehingga risiko tersebut tidak pernah dan tidak

akan terjadi.

3) Risiko konflik kepentingan

Risiko konflik kepentingan merupakan risiko

yang timbul karena karyawan merasa upah yang

diberikan tidak sesuai, dua responden menyatakan

“YA” (Konogawa Coffee & Culture dan Kait Energi)

dan sisanya menyatakan “TIDAK” mengidentifikasi.

Ronald Sitangnga (Kait Energi) mengatakan bahwa

jumlah shift yang sama antar karyawan dapat

menyebabkan adanya ketidakpuasan bagi karyawan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

54

sedangkan menurut Mas Bagus Sawiji Pamungkas

(Kafe Habitat) sebagai salah satu responden yang

menyatakan tidak mengidentifikasi mengatakan

bahwa seluruh karyawan memiliki loyalitas yang

tinggi sehingga dapat mengerti dan memahami

mengenai situasi yang sedang terjadi jika upah yang

diberikan tidak sesuai seperti sebelum terjadi

pandemi.

4) Risiko penyebaran COVID-19

Risiko penyebaran COVID-19 merupakan

peningkatan penularan COVID-19 yang berasal dari

karyawan karena tidak menerapkan protokol

kesehatan dengan baik. Seluruh responden

menyatakan “TIDAK” mengidentifikasi risiko ini.

Seluruh responden memiliki alasan yang sama untuk

menyatakan tidak mengidentifikasi risiko tersebut

karena seluruh responden meyakini bahwa seluruh

karyawan telah menerapkan protokol kesehatan

dengan baik seperti selalu memakai masker pada saat

bekerja dan melayani pelanggan.

2. Hasil Analisis dan Evaluasi Risiko

Analisis risiko dilakukan dengan tujuan untuk memahami sifat

dan karakterisitik risiko termasuk tingkat risikonya, sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

55

evaluasi risiko dilakukan untuk membantu para pemangku

kepentingan dalam pengambilan keputusan yang tepat sesuai

dengan analisis risiko yang telah dilakukan.

a. Analisis Risiko

Proses analisis risiko dilakukan dengan menggunakan

teknik checklist. Proses analisis risiko merupakan lanjutan dari

proses hasil identifikasi risiko yang telah dibahas pada halaman

43 hingga 49. Terdapat dua kriteria dalam menganalisis risiko

yaitu:

a. Probabilitas (likelihood) yang merupakan seberapa sering

risiko terjadi.

b. Dampak (consequence) yang merupakan seberapa besar

akibat yang ditimbulkan dari risiko yang terjadi.

Masing-masing kriteria akan dinilai dengan indeks 1-3. Kriteria

probabilitas memiliki indeks 1-3 dengan arti sebagai berikut:

Tabel 7. Deskripsi Probabilitas Risiko

Indeks Deskripsi Persentase

3 Risiko sangat mungkin terjadi

(High) >60%

2

Risiko sama kemungkinannya

antara terjadi dan tidak terjadi

(Medium)

>30% sampai

≤60%

1 Risiko sangat kecil terjadi (Low) ≤ 30%

Sumber: Bahrudin (2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

56

Kriteria dampak memiliki indeks 1-3 dengan arti sebagai

berikut:

Tabel 8. Deskripsi Probabilitas Risiko

Indeks Deskripsi

3 Dampak yang ditimbulkan luas (major)

2 Dampak yang ditimbulkan sedang (moderate)

1 Dampak yang ditimbulkan sempit (minor)

Sumber: Bahrudin (2016)

Adapun hasil dari analisis dan evaluasi risiko ini

diklasifikasikan ke dalam dua ruang lingkup yaitu:

1) Risiko Proses

Dari hasil identifikasi risiko proses sebelumnya (hal. 43-

49) selanjutnya dilakukan analisis risiko. Sesuai dengan hasil

identifikasi risiko, risiko proses yang dianalisis yaitu risiko

pendapatan, bahan baku, prosedur kerja, dan biaya. Tabel 9

menunjukkan hasil dari analisis risiko proses (hal. 56-58).

Tabel 9. Hasil Analisis Risiko Proses

No

Macam-

macam risiko

proses

Probabilitas Dampak Jumlah Nama kafe

1 Pendapatan Rendah

rendah

sedang

tinggi

Sedang rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

57

Tabel 9. Hasil Analisis Risiko Proses (Lanjutan)

No

Macam-

macam risiko

proses

Probabilitas Dampak Jumlah Nama kafe

tinggi 2

Melipir

Coffe &

Space dan

Kait Energi

Tinggi

rendah

sedang 2

Café Brick

dan Kafe

Habitat

tinggi 4

Bjongngopi

Nologaten,

KONKRIRE

Coffee &

Place, Kedai

Oak, dan

Konogawa

Coffee &

Culture

2 Bahan Baku

Rendah

rendah

sedang

tinggi

Sedang

rendah

sedang 3

KONKRITE

Coffee &

Place, Kedai

Oak, dan

Café Brick

tinggi

Tinggi

rendah

sedang 1 Bjongngopi

Nologaten

tinggi

3 Prosedur

kerja

rendah rendah 2

Lagani

Coffee & Co

dan Kedai

Oak

sedang

tinggi

sedang rendah 2

Kait Energi

dan Kafe

Habitat

sedang 1 Café Brick

tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

58

Tabel 9. Hasil Analisis Risiko Proses (Lanjutan)

No

Macam-

macam risiko

proses

Probabilitas Dampak Jumlah Nama kafe

4 Biaya

rendah

rendah

sedang

tinggi

sedang

rendah

sedang 4

Lagani

Coffee & Co,

English Ivy

Coffee,

Kedai Oak,

dan Kafe

Habitat

tinggi

tinggi

rendah

sedang 2

Bjongngopi

Nologaten

dan Café

Brick

tinggi

Dari hasil analisis risiko proses pada tabel 9 (hal. 53-55) dapat

diuraikan sebagai berikut:

a) Risiko pendapatan

Sebagian besar responden (sebanyak 6 responden)

menyatakan bahwa tingkat probabilitas untuk terjadinya risiko

pendapatan tinggi dan empat diantaranya menyatakan bahwa

dampak yang mungkin saja timbul juga tinggi. Menurut Pak

Ronny Matuda (Bjongngopi Nologaten), jika keadaan tidak

kunjung membaik atau aturan pembatasan semakin bertambah

ketat dapat menyebabkan kafe ditutup karena sudah tidak

mampu mengimbangi antara pendapatan dengan pengeluaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

59

b) Risiko bahan baku

Terdapat 4 responden yang telah mengidentifikasi risiko

bahan baku, 3 diantaranya menyatakan bahwa risiko bahan

baku memiliki tingkat probabiltas yang sedang dan dampak

yang mungkin ditimbulkan juga sedang. Mas Hafidh

(Konkrite Coffee & Place) memutuskan memilih tingkat

probabilitas yang sedang karena hal tersebut telah terjadi

pada kafe Konkrite dan hal tersebut masih dapat diatasi

dengan mengganti beberapa bahan baku yang memiliki

kualitas dan nilai yang sama namun dengan harga yang lebih

murah, contohnya mengganti selada dengan timun sebagai

hiasan.

c) Risiko prosedur kerja

Terdapat 8 responden yang mengidentifikasi risiko

prosedur kerja. Hasil dari analisis risiko yang ditunjukkan

pada tabel 9 (hal. 53-55) menunjukkan hasil yang beragam

pada risiko prosedur kerja. Tiga responden (English Ivy

Coffee, Bjongngopi Nologaten, dan Konogawa Coffee &

Culture) menyatakan bahwa risiko ini memiliki tingkat

probablitas yang tinggi dengan dampak yang mungkin timbul

sedang. Menurut Mas El Kai (Konogawa Coffee & Culture),

hal tersebut didasari karena kasus COVID-19 yang semakin

bertambah menyebabkan aturan pembatasan akan semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

60

ketat, sehingga berdampak pada risiko prosedur kerja.

Berkurangnya jam operasional kafe menyebabkan

pengurangan terhadap jam kerja dan jumlah karyawan yang

bekerja setiap harinya. Namun dampak yang timbul masih

dapat dikendalikan karena jumlah pengunjung yang datang

tidak banyak sehingga menyebabkan prosedur kerja tidak

terlalu terbatas.

d) Risiko biaya

4 dari 6 responden yang mengidentifikasi risiko biaya

menyatakan bahwa risiko biaya memiliki tingkat

probabilitas sedang dan dampak yang mungkin ditimbulkan

juga sedang. Menurut Mbak Refina Marsheila (Kedai Oak),

biaya tetap maupun biaya bahan baku yang timbul selama

pandemi tidak mampu ditutup dengan pendapatan per hari

karena tingkat pengunjung yang menurun drastis, sehingga

hal yang dilakukan yaitu dengan mengosongkan menu-menu

yang biasanya jarang dipesan oleh pelanggan untuk

meminimalisir pengeluaran biaya bahan baku serta

mengurangi tenaga kerja untuk mengurangi biaya tenaga

kerja.

2) Risiko SDM

Dari hasil identifikasi risiko SDM sebelumnya (hal. 49), selanjutnya

dilakukan analisis risiko. Sesuai dengan hasil identifikasi risiko,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

61

risiko proses yang dianalisis yaitu risiko pendapatan, bahan baku,

prosedur kerja, dan biaya. Tabel 10 (hal. 61) menunjukkan hasil dari

analisis risiko.

Tabel 10. Hasil Analisis Risiko SDM

No

Macam-

macam risiko

SDM

Probabilitas Dampak Jumlah Nama kafe

1 Produktivitas

rendah

rendah 1

KONKRITE

Coffee &

Place

sedang

tinggi

sedang

rendah 3

Kedai Oak,

Café Brick,

dan Kait

Energi

sedang 1

Konogawa

Coffee &

Culture

tinggi

tinggi

rendah 2

Bjongngopo

Nologaten

dan Kafe

Habitat

sedang

tinggi

2 Konflik

Kepentingan

rendah

rendah

sedang 1 Kait Energi

tinggi

sedang

rendah

sedang 1

Konogawa

Coffee &

Culture

tinggi

tinggi

rendah

sedang

tinggi

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

62

Dari data di atas (tabel 10), dapat diketahui seberapa besar

kemungkinan risiko terjadi dan seberapa besar dampak yang timbul jika

risiko terjadi. Secara keseluruhan, analisis risiko didasarkan pada

keadaan yang telah terjadi dan pandangan responden terhadap keadaan

perusahaan kedepannya. Data yang dihasilkan dari 10 kafe cukup

bervariasi. Berikut merupakan penjelasan dari analisis risiko:

a) Risiko produktivitas

Tiga kafe (Kedai Oak, Café Brick, dan Kait Energi)

menyatakan bahwa risiko produktivitas memiliki tingkat

probabiltas sedang dengan dampak yang timbul rendah. Menurut

Mas Ronald Sitangnga (Kait Energi), hal tersebut pasti terjadi

selama pandemi COVID-19 ini karena sudah dipastikan bahwa

pengunjung yang datang menurun dan tingkat produktivitas juga

ikut menurun. Beliau juga menuturkan bahwa walaupun tingkat

produktivitas menurun, kualitas pelayanan yang diberikan oleh

karyawan tetap baik.

b) Risiko konflik kepentingan

Analisis risiko konflik kepentingan hanya dilakukan oleh

kedua responden saja yaitu Kait Energi dan Konogawa Coffee &

Culture, karna hanya kedua kafe tersebut yang mengidentifikasi

risiko konflik kepentingan. Kait Energi menganalisis risiko

konflik kepentingan dengan memiliki tingkat probabilitas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

63

rendah namun memiliki dampak yang sedang. Hal tersebut

didasari oleh sikap karyawan yang masih mampu mengerti

keadaan jika shift dan gaji yang diterima tidak sesuai dengan

sebelum terjadi pandemi COVID-19, selain itu alasan mengapa

memilih dampak yang sedang karena jika konflik kepentingan

terjadi dapat mempengaruhi kualitas pelayanan karyawan

terhadap pelanggan sehingga berdampak buruk terhadap citra

kafe. Di sisi lain, Konogawa Coffee & Culture menganalisis

risiko konflik kepentingan dengan memiliki tingkat probabilitas

yang sedang namun memiliki tingkat dampak yang rendah. Mas

El Kai (Konogawa Coffee & Culture) menuturkan bahwa

menjadi hal yang wajar jika karyawan merasa tidak puas jika gaji

yang diberikan tidak sebanyak dengan hari biasa namun dampak

yang timbul masih dapat dikendalikan karena itu hanya menjadi

masalah internal saja sehingga tidak mempengaruhi kualitas

pelayanan karyawan terhadap pelanggan.

b. Evaluasi Risiko

Dari hasil analisis risiko yang telah dipaparkan pada tabel 9

dan 10, maka hasil analisis risiko tersebut dapat disimpulkan ke

dalam matriks risiko sesuai dengan tingkat probabilitas dan

dampaknya. Secara berurutan risiko yang digambarkan dimulai dari

yang paling tinggi/high risk (zona merah), sedang/medium (zona

kuning), dan rendah/low (zona hijau).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

64

1) Risiko Proses

Berikut merupakan hasil evaluasi risiko proses dari masing-masing

risiko yang telah dianalisis:

Tabel 11. Tabel Evaluasi Risiko Proses

No

Macam-

macam

risiko proses

Probabilitas Dampak Jumlah Nama

kafe

Evaluasi

risiko

1 Pendapatan

rendah

rendah

sedang

tinggi

sedang

rendah

sedang 2

Lagani

Coffee &

Co. dan

English

Ivy

Coffee

Medium

risk

tinggi 2

Melipir

Coffe &

Space dan

Kait

Energi

High risk

Rendah 2

Café

Brick dan

Kafe

Habitat

Medium

risk

Sedang 4

Bjongngo

pi

Nologate

n,

KONKRI

RE

Coffee &

Place,

Kedai

Oak, dan

Konogaw

a Coffee

& Culture

High risk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

65

Tabel 11. Tabel Evaluasi Risiko Proses (Lanjutan)

No

Macam-

macam

risiko proses

Probabilitas Dampak Jumlah Nama

kafe

Evaluasi

risiko

Tinggi 2

Café

Brick dan

Kafe

Habitat

High risk

2 Bahan Baku

rendah

rendah

sedang

tinggi

sedang

rendah

sedang 3

KONKRI

TE

Coffee &

Place,

Kedai

Oak, dan

Café

Brick

Medium

risk

tinggi

tinggi

rendah

sedang 1

Bjongngo

pi

Nologate

n

High risk

tinggi

3 Prosedur

kerja

rendah rendah 2

Lagani

Coffee &

Co dan

Kedai

Oak

Low risk

sedang

tinggi

sedang rendah 2

Kait

Energi

dan Kafe

Habitat

Low risk

sedang 1 Café

Brick

Medium

risk

tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

66

Tabel 11. Tabel Evaluasi Risiko Proses (Lanjutan)

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

Hasil evaluasi risiko proses yang telah ditunjukkan ke dalam tabel

11 (hal. 64-66) digambarkan ke dalam matriks risiko sebagai berikut:

No

Macam-

macam

risiko proses

Probabilitas Dampak Jumlah Nama

kafe

Evaluasi

risiko

tinggi

rendah

sedang 3

English

Ivy

Coffee,

Bjongngo

pi

Nologate

n, dan

Konogaw

a Coffee

& Culture

High risk

tinggi

4 Biaya

rendah

rendah

sedang

tinggi

sedang

rendah

sedang 4

Lagani

Coffee &

Co,

English

Ivy

Coffee,

Kedai

Oak, dan

Kafe

Habitat

Medium

risk

tinggi

tinggi rendah

sedang 2

Bjongngo

pi

Nologate

n dan

Café

Brick

High risk

tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

67

Gambar 3. Hasil Matriks Risiko Proses

Dam

pak

major Pendapatan (2) Pendapatan (4)

moderate Bahan baku (2)

Pendapatan (2),

bahan baku (3),

prosedur kerja

(1), dan biaya

(4)

Pendapatan (2),

bahan baku (1),

dan biaya (2)

minor Prosedur kerja

(2)

Prosedur kerja

(2)

rendah sedang Tinggi

Probabilitas

Dari matriks tersebut dapat diketahui bahwa risiko proses yang

diteliti yang masuk ke dalam zona hijau yakni sebanyak 6 pernyataan

atau sebanyak 21,43% , lalu sisanya yang masuk ke dalam zona kuning

sebanyak 10 pernyataan (35,71%) dan 11 pernyataan (39,29%) masuk

ke dalam zona merah. Dari hasil matrix di atas hal yang dapat dilakukan

oleh narasumber yaitu:

a) Low risk atau risiko rendah (zona hijau)

Jika risiko termasuk ke dalam zona hijau, manajemen tidak

perlu melakukan mitigasi namun dapat ditetapkan antisipasi

untuk menghindari risiko yang timbul.

b) Medium risk atau risiko sedang (zona kuning)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

68

Zona kuning memberikan pertanda untuk manajemen harus

mulai mengontrol dan melakukan mitigasi agar risiko yang

ditimbulkan tidak semakin tinggi (berubah menjadi risiko

tinggi).

c) High risk atau risiko tinggi (zona merah)

Jika risiko sudah termasuk ke dalam zona merah, maka

manajemen harus bertindak dengan melakukan mitigasi risiko

agar risiko yang ditimbulkan dapat berkurang dan harus

dilakukan secepat mungkin.

Hasil dari matrix risiko yang telah ditampilkan pada gambar 3

(hal. 67), dapat disimpulkan bahwa pada risiko-risiko yang telah

dianalisis dominan masih memiliki tingkat risiko yang tinggi sehingga

perlu dilakukan mitigasi dengan cepat dan tepat agar dapat berkurang.

Setelah dianalisis dan dievaluasi, selanjutnya dapat dilanjutkan untuk

menentukan perlakuan risiko yang sesuai yang ditunjukkan pada tabel

12 (hal. 69).

2) Risiko SDM

Berikut merupakan hasil evaluasi risiko proses dari masing-masing

risiko yang telah dianalisis pada tabel 10 (hal. 61):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

69

Tabel 12. Tabel Evaluasi Risiko SDM

No

Macam-

macam

risiko SDM

Probabilitas Dampak Jumlah Nama kafe Evaluasi

risiko

1 Produktivitas

rendah

rendah 1

KONKRITE

Coffee &

Place

Low

risk

sedang

tinggi

sedang

rendah 3

Kedai Oak,

Café Brick,

dan Kait

Energi

Low

risk

sedang 1

Konogawa

Coffee &

Culture

Medium

risk

tinggi

tinggi

rendah 2

Bjongngopo

Nologaten

dan Kafe

Habitat

Medium

risk

sedang

tinggi

2 Konflik

Kepentingan

rendah

rendah

sedang 1 Kait Energi Low

risk

tinggi

sedang

rendah

sedang 1

Konogawa

Coffee &

Culture

Medium

risk

tinggi

tinggi

rendah

sedang

tinggi

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

Hasil evaluasi risiko proses yang telah ditunjukkan pada

tabel 12 (hal. 69) selanjutnya dapat digambarkan ke dalam matriks

risiko sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

70

Gambar 4. Hasil Matriks Risiko SDM

Dam

pak

major

moderate Produktivitas (1),

dan konflik

kepentingan (1)

minor

Produktivitas

(1), konflik

kepentingan (1)

Produktivitas (3), Produktivitas (2)

rendah sedang tinggi

Probabilitas

Dari matriks tersebut dapat diketahui bahwa risiko proses yang

diteliti yang masuk ke dalam zona hijau yakni sebanyak 5 pernyataan

(55,56%), lalu sisanya yang masuk ke dalam zona kuning sebanyak 4

pernyataan (44,44%). Dari hasil matrix di atas hal yang dapat dilakukan

oleh narasumber yaitu:

a) Low risk atau risiko rendah (zona hijau)

Jika risiko termasuk ke dalam zona hijau, manajemen tidak

perlu melakukan mitigasi namun dapat ditetapkan antisipasi

untuk menghindari risiko yang timbul.

b) Medium risk atau risiko sedang (zona kuning)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

71

Zona kuning memberikan pertanda untuk manajemen harus

mulai mengontrol dan melakukan mitigasi agar risiko yang

ditimbulkan tidak semakin tinggi (berubah menjadi risiko

tinggi).

c) High risk atau risiko tinggi (zona merah)

Jika risiko sudah termasuk ke dalam zona merah, maka

manajemen harus bertindak dengan melakukan mitigasi risiko

agar risiko yang ditimbulkan dapat berkurang dan harus

dilakukan secepat mungkin.

Hasil dari matrix risiko yang telah ditampilkan pada gambar

3 (hal. 65), dapat disimpulkan bahwa pada risiko-risiko yang telah

dianalisis dominan masih memiliki tingkat risiko yang rendah

sehingga belum terlalu membutuhkan mitigasi. Setelah dianalisis

dan dievaluasi, selanjutnya dapat dilanjutkan untuk menentukan

perlakuan risiko yang sesuai yang ditunjukkan pada tabel 14 (hal.

78).

3. Hasil Perlakuan Risiko

Hasil perlakuan risiko dilakukan dengan mengisi daftar checklist yang

tersedia. Perilaku risiko merupakan bagaimana cara perusahaan mengelola

dan memperlakukan risiko. Di dalam daftar checklist terdapat enam risiko

yang diambil dari ISO 31000:2018 yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

72

a. Menghindari risiko artinya dilakukan dengan cara menghentikan

atau tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan risiko.

b. Mengambil atau meningkatkan risiko, keputusan ini biasanya

diambil beberapa perusahaan dengan alasan bahwa semakin

tingginya risiko maka semakin tinggi pula ketercapaian tujuan dari

strategi yang diambil.

c. Menghilangkan sumber risiko, yang dapat dilakukan dengan cara

menghapus atau mengganti strategi kegiatan yang berdampak

risiko.

d. Mengubah kemungkinan konsekuensi risiko merupakan cara

perusahaan untuk mengurangi dampak dari risiko yang

ditimbulkan.

e. Berbagi risiko merupakan cara mengurangi dampak risiko dengan

membaginya dengan pihak lain.

f. Mempertahankan risiko dengan keputusan yang tepat, yaitu

perusahaan mempertahankan dan mengelola risiko dengan cara

yang tepat agar dampak risiko yang ditimbulkan berkurang.

Berdasarkan penjelasan di atas, berikut merupakan hasil perlakuan

risiko dari 10 responden:

1) Risiko proses

Tabel 13 (hal. 73-74) menunjukkan hasil dari hasil

perlakuan risiko proses yang diterapkan responden yang risikonya

telah diidentifikasi, dianalisis dan dievaluasi sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

73

Tabel 13. Hasil Perlakuan Risiko Proses

No Macam-

macam risiko Perilaku risiko Jumlah Nama kafe

1 Pendapatan

Menghindari

Mengambil/me-

ningkatkan

Menghilangkan

Mengubah 2

Konogawa Coffee &

Culture dan Kait

Energi

Berbagi

Mempertahan-

kan 8

Lagani Coffe & Co,

Melipir Coffee &

Space, English Ivy

Coffee, Bjongngopi

Nologaten,

KONKRITE Coffee

& Space, Kedai Oak,

Café Brick, dan Kafe

Habitat

2 Bahan baku

Menghindari 1 Konogawa Coffee &

Culture

Mengambil/me-

ningkatkan

Menghilangkan

Mengubah 1 Kedai Oak

Berbagi 1 Café Brick

Mempertahan-

kan 1

Bjongngopi

Nologaten

3 Prosedur kerja

Menghindari

Mengambil/me-

ningkatkan

Menghilangkan

Mengubah 6

Lagani Coffe & Co,

Konogawa Coffee &

Culture, English Ivy

Coffee, Kedai Oak,

Café Brick, dan Kait

Energi

Berbagi

Mempertahan-

kan 2

Bjongngopi

Nologaten, dan Kafe

Habitat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

74

Tabel 13. Hasil Perlakuan Risiko Proses (Lanjutan)

No Macam-

macam risiko Perilaku risiko Jumlah Nama kafe

4 Biaya

Menghindari

Mengambil/me-

ningkatkan 1 Lagani Coffe & Co.

Menghilangkan

Mengubah 2 English Ivy Coffee

dan Kedai Oak

Berbagi 1 Café Brick

Mempertahan-

kan 2

Bjongngopi

Nologaten dan Kafe

Habitat

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

Tabel di atas menunjukkan bahwa perlakuan risiko yang

dilakukan pada tiap kafe bervariasi, namun sebagian besar perlakuan

yang dipilih yaitu mempertahankan. Berikut merupakan penjelasan

perlakuan risiko dari masing-masing risiko proses:

a) Risiko pendapatan

Dua responden (Konogawa Coffee & Culture dan Kait

Energi) memilih mengubah risiko pada risiko pendapatan.

Hal yang dilakukan oleh kedua kafe tersebut yaitu dengan

melakukan inovasi baru dalam interior dan menu untuk

menarik pelanggan lebih banyak. Sisanya, sebanyak delapan

responden (Lagani Coffee & Co, Melipir Coffee & Space,

English Ivy Coffee, Bjongngopi Nologaten, KONKRITE

Coffee & Space, Kedai Oak, Café Brick, dan Kafe Habitat)

memilih perlakuan risiko dengan mempertahankan.

Kebijakan-kebijakan dan inovasi yang dilakukan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

75

berubah atau sama seperti sebelum terjadinya pandemi

COVID-19 karena menyadari bahwa sebanyak apapun

inovasi yang dilakukan dan faktor adanya kebijakan PSSB

yang ditetapkan oleh Pemerintah tetap menyebabkan

pendapatan yang didapatkan akan tetap menurun. Dengan

memilih opsi perlakuan risiko mempertahankan, kafe yang

memilih opsi perlakuan tersebut bersiap untuk tutup jika

merasa sudah tidak kuat lagi untuk menutupi biaya yang

timbul dengan pendapatan yang minim.

b) Risiko bahan baku

Satu kafe (Konogawa Coffee & Culture) memilih

menghindari risiko bahan baku. Hal yang dilakukan oleh

kafe tersebut yaitu dengan menyediakan bahan baku sesuai

dengan jumlah pelanggan yang datang pada hari sebelumnya

dan akan melakukan pembelian mendadak pada saat bahan

baku dirasa kurang. Satu lainnya (Kedai Oak) memilih untuk

mengubah risiko yaitu dengan mengosongkan menu-menu

yang peminatnya sedikit. Café Brick memperlakukan risiko

bahan baku dengan membagi risiko tersebut dengan cabang

Café Brick yaitu Brick Burger. Bahan baku yang dibeli tidak

hanya untuk Café Brick saja tetapi juga cabangnya, sehingga

bahan baku akan cepat habis dan terpakai tanpa terbuang sia-

sia. Sisanya (Bjongngopi Nologaten) memilih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

76

mempertahankan risiko. Hal yang dilakukan oleh ketiga kafe

yaitu dengan melakukan pembelian rutin bahan baku dengan

kuantitas yang sama seperti sebelum terjadinya pandemi

COVID-19 dengan konsekuensi rugi karena bahan baku

tidak terpakai. Walaupun terdapat konsekuensi rugi, ketiga

kafe merasa optimis bahwa penjualan semakin hari akan

semakin membaik sehingga tidak ada bahan baku yang

terbuang sia-sia.

c) Risiko prosedur kerja

Enam responden (Lagani Coffe & Co, Konogawa

Coffee & Culture, English Ivy Coffee, Kedai Oak, Café

Brick, dan Kait Energi) menyatakan bahwa memperlakukan

risiko prosedur kerja dengan mengubah risiko. Hal yang

dilakukan dari keenam kafe tersebut yaitu dengan

melakukan pengurangan jumlah shift karyawan dan tetap

menerapkan protokol kesehatan. Sisanya (Bjongngopi

Nologaten dan Kafe Habitat) memilih untuk mempertahakan

risiko tersebut.

d) Risiko biaya

Kafe Lagani Coffe & Co memilih untuk

mengambil/meningkatkan risiko biaya. Lagani Coffee & Co

tetap beroperasi hingga pukul 21:00 tetapi kafe tersebut

memberlakukan pembatasan jarak pada tiap pelanggan agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

77

tidak meningkatkan risiko penyebaran COVID-19. Selain itu

Kedai Oak dan English Ivy Coffee memilih untuk mengubah

risiko. Kedai Oak tetap membuka kafe di atas pukul 19:00

namun hanya memberlakukan wajib take away dan lebih

mempromosikan menu melalui online yaitu dengan

menggunakan jasa ojek online. English Ivy Coffee juga

mengubah jam operasional kafe yang pada sebelum pandemi

pukul 10:00 pagi diubah menjadi lebih pagi yaitu pukul

08:00. Café Brick memilih untuk berbagi risiko. Café Brick

membagikan risiko tersebut kepada cabang-cabang café

brick seperti Burger Brick yang bertempat pada daerah yang

sama dengan Café Brick. Sisanya (Bjongngopi Nologaten

dan Kafe Habitat) memilih untuk mempertahankan risiko

karena merasa tidak ada yang dapat dilakukan untuk

mengurangi risiko biaya.

Berdasarkan hasil analisis dari tabel 13 (hal. 73-74) dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar perlakuan risiko didominasi oleh

mempertahankan risiko sebanyak 13 pernyataan (46,43%) dan

mengubah risiko sebanyak 11 pernyataan (39,29%). Sisanya 1

pernyataan (3,57%) memilih menghindari risiko, 1 pernyataan (3,57%)

memilih mengambil/meningkatkan risiko, dan 2 pernyataan (7,14%)

memilih berbagi risiko.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

78

2) Risiko SDM

Tabel 14 (hal. 78) menunjukkan hasil perlakuan risiko SDM

yang diterapkan responden yang risikonya telah diidentifikasi,

dianalisis dan dievaluasi sebelumnya.

Tabel 14. Hasil Perlakuan Risiko SDM

No Macam-

macam risiko Perilaku risiko Jumlah Nama kafe

1 Produktivitas

Menghindari

Mengambil/me-

ningkatkan

Menghilangkan

Mengubah 3

Konogawa Coffee

& Culture, Kedai

Oak, dan Kait

Energi

Berbagi

Mempertahan-

kan 4

Bjongngopi

Nologaten,

KONKRITE

Coffee & Space,

Café Brick, dan

Kafe Habitat

2 Konflik

Kepentingan

Menghindari 1 Kait Energi

Mengambil/me-

ningkatkan

Menghilangkan 1 Konogawa Coffee

& Culture

Mengubah

Berbagi

Mempertahan-

kan

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

Data dari tabel 14 menunjukkan perlakuan risiko terhadap

risiko SDM dari sepuluh kafe. Berikut merupakan penjelasan

perlakuan risiko dari masing-masing risiko SDM:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

79

a) Risiko produktivitas

Tiga responden (Konogawa Coffee & Culture , Kedai

Oak, dan Kait Energi) menyatakan memperlakukan risiko

produktivitas dengan mengambil/meningkatkan risiko. Hal

yang dilakukan yaitu dengan mengurangi jumlah shift atau

jam kerja karyawan. Selain bertujuan untuk mengurangi

biaya tenaga kerja, hal tersebut dilakukan agar tingkat

produktivitas karyawan tetap sama. Sisanya, yaitu sebanyak

empat responden (Bjongngopi Nologaten, KONKRITE

Coffee & Space, Café Brick, dan Kafe Habitat) memilih

untuk mempertahankan risiko karena merasa produktivitas

karyawan menyesuaikan banyaknya pengunjung yang

datang dan merasa tidak memberikan dampak yang besar

bagi kafe.

b) Risiko konflik kepentingan

Responden dari kafe Kait yaitu Mas Ronald

menyatakan bahwa akan memperlakukan risiko dengan

menghindari risiko. Mas Ronald mengatakan bahwa untuk

menghindari risiko, pihak manajemen menjaga keakraban

antar karyawan dan memberi pengertian terhadap karyawan

mengenai keadaan yang tidak memungkinkan untuk

memberikan gaji karyawan sama seperti sebelum terjadinya

pandemi COVID-19, sedangkan kafe Konogawa Coffee &

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

80

Culture memilih untuk menghilangkan risiko dengan

menetapkan standar kerja dan pengertian kepada karyawan

agar tidak terjadi konflik antar karyawan.

Dari kedua pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada risiko

SDM, sebagian besar respoden memilih untuk mempertahankan risiko,

yaitu sebanyak 4 pernyataan (44,44%). Sisanya 3 pernyataan (33,33%)

memilih untuk mengubah risiko, 1 pernyataan (11,11%) memilih

menghindari risiko, dan 1 pernyataan (11,11%) memilih menghilangkan

risiko.

Dari hasil temuan serta analisis yang telah dilakukan, implementasi

manajemen risiko yang dilakukan oleh kesepuluh kafe masih tergolong kurang

karena sebagian besar responden tidak mengidentifikasi risiko yang mungkin saja

timbul di kemudian hari. Hasil analisis dan evaluasi risiko yang telah dilakukan

oleh responden menunjukkan bahwa sebagian besar risiko masih berada pada zona

hijau dan zona kuning, sehingga risiko-risiko tersebut masih dapat ditangani dan

dikontrol dengan baik. Perlakuan risiko yang paling banyak dipilih yaitu

mempertahankan risiko. para responden cenderung kurang melakukan inovasi dan

lebih menerima risiko yang ada karena beralasan bahwa pandemi COVID-19 terjadi

di luar dugaan dan sulit untuk meminimalisirnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

81

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Melalui analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab V, peneliti

menyimpulkan bahwa implementasi manajemen risiko yang telah dilakukan

oleh sepuluh kafe di Kabupaten Sleman, DIY adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi risiko

63 pernyataan (63%) dari 100 pernyataan menyatakan tidak

mengidentifikasi risiko. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian

besar responden tidak mengidentifikasi risiko atau tidak

mempertimbangkan risiko-risiko operasional yang mungkin saja timbul

di kemudian hari.

2. Analisis dan evaluasi risiko

Hasil dari analisis dan evaluasi risiko yang telah diidentifikasi

sebelumnya menunjukkan bahwa di dalam risiko proses sebanyak

22,22% pernyataan masuk ke dalam zona hijau (low risk), 37,04%

pernyataan masuk ke dalam zona kuning (medium risk), dan 40,74%

pernyataan masuk ke dalam zona merah (high risk), sedangkan untuk

risiko SDM menunjukkan bahwa sebanyak 55,56% pernyataan masuk

ke dalam zona hijau (low risk) dan sisanya 44,44% pernyataan masuk

ke dalam zona kuning (medium risk). Jika digabungkan, maka hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

82

analisis dan evaluasi risiko dari risiko proses dan risiko SDM yaitu

30,56% pernyataan masuk ke dalam zona hijau, 38,89% pernyataan

masuk ke dalam zona kuning, dan 30,56% masuk ke dalam zona merah.

3. Perlakuan risiko

Perlakuan risiko yang dilakukan oleh responden baik dalam

risiko proses maupun risiko SDM memiliki hasil yang bervariasi yaitu

menghindari risiko sebanyak 2 pernyataan (5,41%),

mengambil/meningkatkan risiko sebanyak 1 pernyataan (2,70%)

menghilangkan risiko sebanyak 1 pernyataan (2,70%), mengubah risiko

sebanyak 14 pernyataan (37,84%), berbagi risiko sebanyak 2

pernyataan (5,41%), dan mempertahankan risiko sebanyak 17

pernyataan (45,95%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dari

sebagian besar responden memilih untuk mempertahankan risiko.

B. Keterbatasan Penelitian

Peneliti mengalami sedikit hambatan dalam mendapatkan informasi

yang luas dan mendetail. Hal tersebut disebabkan karena waktu responden

cukup terbatas untuk meluangkan waktu dalam melakukan wawancara.

C. Saran

1. Bagi penelitian selanjutnya

Meneliti mengenai implementasi manajemen risiko pada

saat pandemi COVID-19 telah berakhir untuk mengetahui mengenai

bagaimana perbedaan implementasi manajemen risiko selama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

83

pandemi COVID-19 dan setelah pandemi COVID-19 dengan

memilih risiko-risiko operasional yang relevan dengan keadaan

tersebut agar mendapatkan hasil yang mendalam dan akurat.

2. Bagi kafe yang dijadikan sebagai objek penelitian

Hal yang perlu ditingkatkan bagi kesepuluh kafe adalah

melakukan identifikasi risiko secara lebih mendalam. Contohnya,

pada saat pandemi ini kemungkinan terjadinya penyebaran COVID-

19 di lingkungan kafe sangat mungkin terjadi. Jika risiko tersebut

terjadi maka dapat menyebabkan kafe ditutup paksa dan

menimbulkan kerugian yang jauh lebih besar di kemudian hari. Oleh

karena itu kafe perlu mengidentifikasi, analisis dan evaluasi risiko

tersebut sehingga dapat memperlakukan risiko agar kemungkinan

terjadinya risiko penyebaran COVID-19 dapat diminimalisir atau

diantisipasi. Perlakuan risiko lebih ditingkatkan lagi dengan cara

melakukan inovasi-inovasi yang baru seperti menambah kreasi

dalam menu,merubah interior tempat, serta mempromosikan kafe

melalui media sosial agar dapat meningkatkan minat pengunjung

yang datang dan mampu meningkatkan pendapatan. Manajemen

risiko yang dilakukan harus dilakukan dengan baik dan benar agar

dapat memberikan dampak baik dan terhindar dari risiko-risiko yang

mungkin saja timbul di kemudian hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

84

DAFTAR PUSTAKA

Robin,Innosensius. (2018). Analisis Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000 Pada

Aspek Operasional Perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas

Sanata Dharma: Yogyakarta

Bahrudin, M. (2016). Desain Implementasi ISO 31000 sebagai Panduan

Manajemen Risiko di Unit Dokumentasi dan Data Standarisasi Busindo

BSN. Researchgate, 19.

COSO. (2017). Enterprise Risk Management Integrating with Strategy and

Performance. (Vol. 1, pp. 1-32, Publication)

Creswell, J. W. (2014). Analisis dan Penyajian Studi Kasus. In J. W. Creswell,

Penelitian Kualitatif & Desain Riset (p. 292). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Herdiansyah, H. (2019). Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial.

Jakarta: Salemba Humanika.

ISO. (2018, february). ISO 31000:2018 Risk Management. Diakses pada 5 Oktober

2020 dari https://www.iso.org/standard/65694.html

KNKG. (2012). Pedoman Manajemen Risiko Berbasis Governance. KOMITE

NASIONAL KEBIJAKAN GOVERNANCE.

Lam, J. (2014). Enterprise Risk Management. Canada: John Wiley & Sons, Inc.

OECD. (2020, Juli 15). COVID-19virus (COVID-19): SME Policy Responses.

Diakses pada 1 Oktober dari OECD: https://read.oecd-

ilibrary.org/view/?ref=119_119680-di6h3qgi4x&title=Covid-

19_SME_Policy_Responses

Pakpahan, A. K. (2020). COVID-19 dan Implikasi Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah. Universitas Katolik Parahyangan, 6.

Rustam, B. R. (2017). Manajemen Risiko: Prinsip, Penerapan, dan Penelitian.

Jakarta: Salemba Empat.

Safi’i, I., Widodo, S. R., & Pangastuti, R. L. (2020). Analisis Risiko pada UKM

Tahu Takwa Kediri terhadap Dampak Pandemi COVID-19. researchgate,

8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

85

Sekaran, U., & Bougie, R. (2017). Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta:

Salemba Empat.

WHO. (2020). Pertanyaan dan Jawaban Terkait Coronavirus. Diakses pada 10

Oktober dari World Health Organization:

https://www.who.int/indonesia/news/novel-COVID-19virus/qa-for-public

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

86

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

87

Lampiran 1

IDENTITAS RESPONDEN

Nama : …………………………………………………………….

Jenis kelamin : Pria

Wanita

Usia : ……………………………………………………... tahun

Pendidikan terakhir : ……………………………………………………………..

Nama usaha : ……………………………………………………………..

Tanggal berdiri : ……………………………………………………………..

Alamat usaha : ……………………………………………………………..

Jumlah karyawan : ……………………………………………………………..

Jabatan : ……………………………………………………………..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

88

Lampiran 2

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

1. Apa yang melatarbelakangi saudara/ pendiri untuk mendirikan kafe ini?

2. Siapa saja yang menjadi target pasar kafe ini?

3. Apakah COVID-19 memberikan dampak besar bagi kafe ini?

4. Seberapa besar dampak yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 ini?

5. Sebelum adanya pandemi COVID-19, apakah pihak pengelola kafe telah

menerapkan manajemen risiko pada operasional kafe? Jika ya apa saja yang

dilakukan dalam penerapan manajemen risiko?

6. Dari daftar checklist yang diberikan, apakah terdapat hal yang

membingungkan bagi Anda?

7. Menurut Anda apakah dampak yang muncul masih bisa dikendalikan?

8. Bagaimana penanganan atau solusi yang Anda atau pihak manajemen kafe

lakukan demi menangani risiko yang timbul?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

89

Lampiran 3

CHECKLIST IDENTIFIKASI RISIKO

Petunjuk pengisian:

Daftar checklist berikut merupakan daftar risiko-risiko yang mungkin terjadi pada

usaha yang Bapak/Ibu kelola. Bapak/Ibu diharapkan untuk memilih tanda checklist

(√) pada setiap jenis risiko yang ada, dengan ketentuan:

1. “YA” (apabila sesuai)

2. “TIDAK” (apabila tidak sesuai atau tidak relevan)

A. Risiko Proses

No Macam-macam

Risiko Deskripsi YA TIDAK Alasan

1 Pendapatan Risiko yang timbul karena

menurunnya pelanggan yang

datang.

2 Reputasi Risiko yang timbul karena

kualitas produk yang disajikan

menurun.

3 Bahan baku Risiko yang timbul karena

kenaikan bahan baku akibat

pandemi COVID-19.

4 Prosedur kerja Risiko yang timbul karena

prosedur kerja terbatas.

5 Biaya Risiko yang timbul karena biaya

yang timbul tidak dapat

dikendalikan.

6 Cluster baru

penyebaran

COVID-19

Risiko yang timbul karena

perusahaan tidak menerapkan

protokol kesehatan dengan baik

seperti melakukan pembatasan

jarak, kewajiban memakai

masker, menyediakan tempat cuci

tangan, melakukan pembersihan

secara berkala, dan mengukur

suhu badan.

Sumber: Lam (2014) dan diolah oleh peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

90

B. Risiko SDM

No Macam-macam

Risiko Deskripsi YA TIDAK Alasan

1. Produktivitas Risiko yang timbul karena

penurunan produktivitas

karyawan yang disebabkan

karena menurunnya

pembeli/pelanggan.

2. Integritas Risiko yang timbul karena

karyawan tidak bersikap jujur.

3. Konflik

kepentingan

Risiko yang timbul karena

karyawan merasa upah yang

diberikan tidak sesuai.

4. Penyebaran

COVID-19

Risiko yang timbul karena

karyawan tidak tertib dalam

melaksanakan protokol

kesehatan.

Sumber: Lam (2014) dan diolah oleh peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

91

Lampiran 4

CHECKLIST ANALISIS RISIKO

Petunjuk pengisian:

Daftar checklist berikut merupakan bagaimana perusahaan menganalisis risiko-

risiko yang telah diidentifikasi, terdapat dua kriteria yaitu:

1. Probabilitas (likelihood) yang merupakan seberapa sering risiko

terjadi.

2. Dampak (consequence) yang merupakan seberapa besar akibat yang

ditimbulkan dari risiko yang terjadi.

Masing-masing kriteria akan dinilai dengan indeks 1-3. Kriteria probabilitas

memiliki indeks 1-3 dengan arti sebagai berikut:

Indeks Deskripsi Persentase

3 Risiko sangat mungkin terjadi (High) >60%

2 Risiko sama kemungkinannya antara

terjadi dan tidak terjadi (Medium) >30% sampai ≤60%

1 Risiko sangat kecil terjadi (Low) ≤ 30%

Sumber: Bahrudin (2016)

Kriteria dampak memiliki indeks 1-3 dengan arti sebagai berikut:

Indeks Deskripsi

3 Dampak yang ditimbulkan luas (major)

2 Dampak yang ditimbulkan sedang (moderate)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

92

Indeks Deskripsi

1 Dampak yang ditimbulkan sempit (minor)

Sumber: Bahrudin (2016)

Berdasarkan uraian di atas, Bapak/Ibu diharapkan untuk memberikan tanda

checklist (√) pada kriteria probabilitas dan dampak berikut:

A. Kriteria Probabilitas

1. Risiko Proses

Sumber: Bahrudin (2016) dan diolah oleh peneliti

No Risiko yang Timbul

Probabilitas Alasan

1 2 3

1 Pendapatan

2 Reputasi

3 Bahan baku

4 Prosedur kerja

5 Biaya

6 Cluster baru penyebaran

COVID-19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

93

2. Risiko SDM

No Risiko yang Timbul

Probabilitas Alasan

1 2 3

1. Produktivitas

2. Integritas

3. Konflik kepentingan

4. Penyebaran COVID-19

Sumber: Bahrudin (2016) dan diolah oleh peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

94

B. Kriteria Dampak

1. Risiko Proses

Sumber: Bahrudin (2016) dan diolah oleh peneliti

2. Risiko SDM

No Risiko yang Timbul

Dampak

Alasan

1 2 3

1. Produktivitas

2. Integritas

3. Konflik kepentingan

4. Penyebaran COVID-19

Sumber: Bahrudin (2016) dan diolah oleh peneliti

No Risiko yang Timbul

Dampak

Alasan

1 2 3

1. Pendapatan

2. Reputasi

3. Bahan baku

4. Prosedur kerja

5. Biaya

6. Cluster baru penyebaran

COVID-19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

95

Lampiran 5

CHECKLIST PERLAKUAN RISIKO

Petunjuk pengisian:

Daftar checklist perilaku risiko terdiri dari bagaimana perusahaan mengelola dan

memperlakukan risiko. Di dalam daftar checklist ini terdapat enam risiko yang

diambil dari ISO 31000:2018 yaitu:

g. Menghindari risiko artinya dilakukan dengan cara menghentikan

atau tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan risiko.

h. Mengambil atau meningkatkan risiko, keputusan ini biasanya

diambil beberapa perusahaan dengan alasan bahwa semakin

tingginya risiko maka semakin tinggi pula ketercapaian tujuan dari

strategi yang diambil.

i. Menghilangkan sumber risiko, yang dapat dilakukan dengan cara

menghapus atau mengganti strategi kegiatan yang berdampak

risiko.

j. Mengubah kemungkinan konsekuensi risiko merupakan cara

perusahaan untuk mengurangi dampak dari risiko yang

ditimbulkan.

k. Berbagi risiko merupakan cara mengurangi dampak risiko dengan

membaginya dengan pihak lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

96

l. Mempertahankan risiko dengan keputusan yang tepat, yaitu

perusahaan mempertahankan dan mengelola risiko dengan cara

yang tepat agar dampak risiko yang ditimbulkan berkurang.

Berdasarkan uraian di atas, Bapak/Ibu diharapkan untuk memberikan tanda

checklist (√) pada penanganan risiko yang dianggap paling tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

97

A. Risiko Proses

No Risiko yang

timbul

Perlakuan Risiko

Alasan

Menghindari

Mengambil/

Meningkatka

n

Menghilang-

kan Mengubah Berbagi

Memperta-

hankan

1 Pendapatan

2 Reputasi

3 Bahan baku

4 Prosedur kerja

5 Biaya

6 Cluster baru

penyebaran

COVID-19

Sumber: ISO 31000:2018 dan diolah oleh peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

98

B. Risiko SDM

No Risiko yang

timbul

Perlakuan Risiko

Alasan

Menghindari

Mengambil/

Meningkatka

n

Menghilang-

kan Mengubah Berbagi

Memperta-

hankan

1. Produktivitas

2. Integritas

3. Konflik

kepentingan

4. Penyebaran

COVID-19

Sumber: ISO 31000:2018 dan diolah oleh peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

99

Lampiran 6

HASIL IDENTIFIKASI RISIKO

RISIKO PROSES

No Macam-macam risiko Responden Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ya Tidak

1 Pendapatan 10 0

2 Reputasi 0 10

3 Bahan Baku 4 6

4 Prosedur kerja 8 2

5 Biaya 6 4

6 Cluster Baru penyebaran

COVID-19

0 10

Jumlah jawaban 28 32

Persentase 47% 53%

RISIKO SDM

No Macam-macam risiko Responden Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ya Tidak

1 Produktivitas 7 3

2 Integritas 0 10

3 Konflik Kepentingan 2 8

4 Penyebaran COVID-19 0 10

Jumlah jawaban 9 31

Persentase 23% 78%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

100

Lampiran 7

HASIL ANALISIS DAN EVALUASI RISIKO

A. Risiko Proses

No Nama perusahaan Macam-macam risiko P D

1 Lagani Coffee &

Co

Pendapatan 2 2

Reputasi - -

Bahan Baku - -

Prosedur kerja 1 1

Biaya 2 2

Cluster Baru

penyebaran COVID-19 - -

2 Melipir Coffee &

Space

Pendapatan 2 3

Reputasi - -

Bahan Baku - -

Prosedur kerja - -

Biaya - -

Cluster Baru

penyebaran COVID-19 - -

3 English Ivy Coffee

Pendapatan 2 2

Reputasi - -

Bahan Baku - -

Prosedur kerja - -

Biaya 2 2

Cluster Baru

penyebaran COVID-19 - -

4 Bjongngopi

Nologaten

Pendapatan 3 3

Reputasi - -

Bahan Baku 3 2

Prosedur kerja 3 2

Biaya 3 2

Cluster Baru

penyebaran COVID-19

5 KONKRITE

Coffee & Place

Pendapatan 3 3

Reputasi - -

Bahan Baku 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

101

No Nama perusahaan Macam-macam risiko P D

Prosedur kerja 1 1

Biaya - -

Cluster Baru

penyebaran COVID-19 - -

6 Kedai Oak

Pendapatan 3 3

Reputasi - -

Bahan Baku 2 2

Prosedur kerja 1 1

Biaya 2 2

Cluster Baru

penyebaran COVID-19 - -

7 Konogawa Coffee

& Culture

Pendapatan 3 3

Reputasi - -

Bahan Baku - -

Prosedur kerja 3 2

Biaya - -

Cluster Baru

penyebaran COVID-19 - -

8 Café Brick

Pendapatan 3 2

Reputasi - -

Bahan Baku 2 2

Prosedur kerja 2 2

Biaya 3 2

Cluster Baru

penyebaran COVID-19 - -

9 Kait Energi

Pendapatan 2 3

Reputasi - -

Bahan Baku - -

Prosedur kerja 2 1

Biaya - -

Cluster Baru

penyebaran COVID-19 - -

10 Kafe Habitat

Pendapatan 3 2

Reputasi - -

Bahan Baku - -

Prosedur kerja 2 1

Biaya 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

102

No Nama perusahaan Macam-macam risiko P D

Cluster Baru

penyebaran COVID-19 - -

B. Risiko SDM

No Nama Kafe Macam-macam risiko P D

1 Lagani Coffee &

Co

Produktivitas - -

Integritas - -

Konflik Kepentingan - -

Penyebaran COVID-19 - -

2 Melipir Coffee &

Space

Produktivitas 2 1

Integritas - -

Konflik Kepentingan - -

Penyebaran COVID-19 - -

3 English Ivy Coffee

Produktivitas 2 2

Integritas - -

Konflik Kepentingan - -

Penyebaran COVID-19 - -

4 Bjongngopi

Nologaten

Produktivitas 3 1

Integritas - -

Konflik Kepentingan - -

Penyebaran COVID-19 - -

5 KONKRITE

Coffee & Place

Produktivitas 1 1

Integritas - -

Konflik Kepentingan - -

Penyebaran COVID-19 - -

6 Kedai Oak

Produktivitas 2 1

Integritas - -

Konflik Kepentingan - -

Penyebaran COVID-19 - -

7 Konogawa Coffee

& Culture

Produktivitas 2 2

Integritas - -

Konflik Kepentingan 2 2

Penyebaran COVID-19 - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

103

No Nama Kafe Macam-macam risiko P D

8 Café Brick

Produktivitas 2 1

Integritas - -

Konflik Kepentingan - -

Penyebaran COVID-19 - -

9 Kait Energi

Produktivitas 2 1

Integritas - -

Konflik Kepentingan 1 2

Penyebaran COVID-19 - -

10 Kafe Habitat

Produktivitas 3 1

Integritas - -

Konflik Kepentingan - -

Penyebaran COVID-19 - -

KETERANGAN

P = Probabilitas

D = Dampak

INDEKS PROBABILITAS DAN DAMPAK

1 = Low risk (risiko rendah)

2 = Medium risk (risiko sedang)

3 = High risk (risiko tinggi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

104

Lampiran 8

HASIL PERLAKUAN RISIKO

RISIKO PROSES

No Macam-macam

risiko

Responden

Lagani

Coffee

& Co

Melipir

Coffee

&

Space

English

Ivy

Coffee

Bjongngopi

Nologaten

KONKRITE

Coffee &

Place

Kedai

Oak

Konogawa

Coffee &

Culture

Café

Brick

Kait

Energi

Kafe

Habitat

1 Pendapatan 6 6 6 6 6 6 4 6 4 6

2 Reputasi - - - - - - - - - -

3 Bahan Baku - - 4 6 - 4 1 5 - -

4 Prosedur kerja 4 - 4 6 - 4 4 4 4 6

5 Biaya 2 - - 6 - 4 - 5 - 6

6

Cluster Baru

penyebaran

COVID-19

- - - - - - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

105

RISIKO SDM

No Macam-macam

risiko

Responden

Lagani

Coffee

& Co

Melipir

Coffee

&

Space

English

Ivy

Coffee

Bjongngopi

Nologaten

KONKRITE

Coffee &

Place

Kedai

Oak

Konogawa

Coffee &

Culture

Café

Brick

Kait

Energi

Kafe

Habitat

1 Produktivitas - - - 6 6 4 4 6 4 6

2 Integritas - - - - - - - - - -

3 Konflik

Kepentingan - - - - - - 3 - 1 -

4 Penyebaran

COVID-19 - - - - - - - - - -

KETERANGAN

1 = Menghindari

2 = Mengambil/meningkatkan

3 = Menghilangkan

4 = Mengubah

5 = Berbagi

6 = Mempertahankan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

106

Lampiran 9

HASIL DOKUMENTASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI TENGAH PANDEMI …

107

BIODATA PENULIS

Nama lengkap penulis adalah Maria Elvera Prapmawati.

Lahir di Baturaja pada tanggal 7 Mei 1999. Penulis

merupakan anak kedua dari dua bersaudara, pasangan dari

Bapak Sadiman dan Ibu Yuliana Waliyem.

Penulis mulai menempuh pendidikan Sekolah Dasar pada

tahun 2005 di SDN 26 OKU dan lulus pada tahun 2011.

Kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah

Pertama pada tahun 2011 di SMP Xaverius Baturaja dan

lulus pada tahun 2014. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan Sekolah

Menengah Atas pada tahun 2014 di SMA Santa Maria Yogyakarta dan lulus pada

tahun 2017.

Penulis kemudian melanjutkan pendidikan program Sarjana pada tahun 2017 di

Universitas Sanata Dharma dan mengambil Program Studi Akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI