Implementasi Metode Pembelajaran Eksperimen

  • Upload
    malays

  • View
    29

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Implementasi Metode Pembelajaran Eksperimen

Citation preview

  • STUDI KOMPARASI IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN

    DENGAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

    PELAJARAN PEKERJAAN MEKANIK DASAR KELISTRIKAN DI SMK N 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010 / 2011

    SKRIPSI

    Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

    untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik

    Oleh: SITI JAMYAMAH

    NIM. 06501241031

    PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010

  • LEMBAR PERSETUJUAN

    SKRIPSI

    Dengan judul

    STUDI KOMPARASI IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN

    DENGAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

    PELAJARAN PEKERJAAN MEKANIK DASAR KELISTRIKAN DI SMK N 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010 / 2011

    Dipersiapkan dan disusun oleh

    SITI JAMYAMAH 06501241031

    Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

    Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

    dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diujikan

    Pembimbing,

    Zamtinah,M.Pd NIP. 19620217 198903 2 002

  • IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DENGAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

    TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PELAJARAN PEKERJAAN MEKANIK DASAR KELISTRIKAN

    DI SMK N 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010 / 2011

    Telah dipertahankan di depan dewan penguji Tugas AkhirFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    dan dinyatakan telah memenuhi syarat guna memperoleh gelar

    Jabatan

    Ketua Penguji

    Sekretaris Penguji

    Penguji Utama

    Nama Lengkap dan Gelar

    : Zamtinah M.Pd

    : Nur Kholis M.Pd

    : Dr. Samsul Hadi M.Pd, M.T

    LEMBAR PENGESAHAN

    SKRIPSI

    STUDI KOMPARASI IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN

    DENGAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

    PELAJARAN PEKERJAAN MEKANIK DASAR KELISTRIKAN DI SMK N 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010 / 2011

    Dipersiapkan dan disusun oleh :

    SITI JAMYAMAH NIM.06501241031

    Telah dipertahankan di depan dewan penguji Tugas Akhir SkripsiFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    Pada tanggal : 15 Oktober 2010

    an dinyatakan telah memenuhi syarat guna memperoleh gelarSTRATA I

    Susunan Panitia Penguji

    Nama Lengkap dan Gelar

    Zamtinah M.Pd

    Nur Kholis M.Pd

    Dr. Samsul Hadi M.Pd, M.T

    Tanda Tangan

    .........................

    .........................

    .........................

    Yogyakarta,Dekan FT UNY

    Wardan Suyanto,Ed.DNIP. 19540810 197803 1 001

    IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DENGAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

    PELAJARAN PEKERJAAN MEKANIK DASAR KELISTRIKAN DI SMK N 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010 / 2011

    Skripsi FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    an dinyatakan telah memenuhi syarat guna memperoleh gelar

    Tanda Tangan

    .........................

    .........................

    .........................

    Tanggal

    .........................

    .........................

    .........................

    Yogyakarta, Oktober 2010 Dekan FT UNY

    Wardan Suyanto,Ed.D 19540810 197803 1 001

  • LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama : SITI JAMYAMAH

    NIM : 06501241031

    Program Studi : Pendidikan Teknik Elektro (S1)

    Judul Tugas Akhir : Studi Komparasi Implementasi Metode

    Pembelajaran Eksperimen Dengan Metode

    Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar

    Siswa Kelas X Pelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar

    Kelistrikan Di SMK N 2 Yogyakarta Tahun Ajaran

    2010 / 2011

    Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang

    pengetahuan saya, tidak berisi materi yang ditulis oleh orang lain sebagai

    persyaratan penyelesaian studi di Universitas Negeri Yogyakarta atau perguruan

    tinggi lain, kecuali bagian-bagian tertentu yang saya ambil sebagai acuan dengan

    mengikuti kaidah penulisan karya ilmiah yang benar. Jika ternyata terbukti

    pernyatan ini tidak benar, sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

    Yogyakarta, Oktober 2010

    Yang Menyatakan,

    Siti Jamyamah NIM. 06501241031

  • PERSEMBAHAN

    Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

    Ayah dan Ibu tercinta yang telah merawat, bekerja keras menafkahiku

    untuk studyku, menjaga serta mendidiku dengan penuh kasih sayang serta

    selalu berdoa untuk keselamatan dan kebahagianku.

    Kakak - kakakku. Aku bangga menjadi bagian dari kalian

    Teman teman seperjuangan yang telah banyak membantuku (ota, agu

    fondra, agung, desi, hera, susilo, resti, vio)

    Siswa - siswi kelas L1, L2, L3 dan L4 SMK N 2 Yogyakarta terimakasih

    atas kerjasama yang baik selama ini, I love U all

    Teman teman seperjuangan di kelas A PT. Elektro 06 terimakasih atas

    hari hari menjadi mahasiswa terasa seru bersama kalian, kapan liburan

    lagi

    Teman teman satu angkatan di jurusan PT Elektro 06

    Teman teman satu jurusan, semua angkatan

    UNY ku

  • MOTTO

    jika kamu berjalan pada lorong yang gelap, kamu pasti akan

    selalu melihat cahaya di ujung lorong, itulah harapan ( general

    iroh :avatar last air bender)

    ingatlah Allah saat kau suka, maka Allah akan mengingatmu

    saat kau duka

    orang yang tidak mengamalkan ilmunya, bagai sebatang pohon

    yang tak menghasilkan apa - apa

    syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah. tetap jalani hidup

    ini, melakukan yang terbaik (dmasiv jangan menyerah)

    Tuhan pasti kan menunjukkan kebesaran dan kuasa- Nya, bagi

    hambanya yang sabar dan tak pernah putus asa (dmasiv jangan

    menyerah)

    jangan marahi satu satunya orang yang bisa menolongmu

  • Studi Komparasi Implementasi Metode Pembelajaran Eksperimen Dengan Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan Di SMK N 2 Yogyakarta

    Tahun Ajaran 2010 / 2011

    ABSTRAK

    Penulis : Siti Jamyamah/NIM. 06501241031 Dosen Pembimbing : Zamtinah, M.Pd/NIP. 19620217 198903 2 002

    Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil belajar PMDK pokok bahasan identifikasi peralatan dan pengukuran dengan jangka sorong antara metode pembelajaran demonstrasi dan metode pembelajaran eksperimen pada siswa kelas X SMK N 2 Yogyakarta Jurusan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik.

    Sampel yang digunakan adalah kelas X TPTL 2 sebagai kelompok demonstrasi dan kelas X TPTL 3 sebagai kelompok eksperimen. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari metode pembelajaran demonstrasi dan model pembelajaran eksperimen sebagai variabel bebas dan hasil belajar siswa sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes. Analisis data menggunakan t test dengan bantuan software aplikasi SPSS 17.

    Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata - rata hasil pre test kelompok demonstrasi sebesar 14,4722 dan kelompok eksperimen sebesar 14,5278. Hasil uji t nilai pre test didapat t tabel(-1,994) < -t hitung(-1,11)< t tabel ( yaitu 1,994 untuk derajat kebebasan n=70) dan p value > 0,05 sehingga Ho diterima. Artinya, tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, yang berarti kedua kelompok tersebut ekuivalen. Rata-rata hasil post test kelompok demonstrasi sebesar 17,1667 dan kelompok eksperimen sebesar 18,5. Hasil uji t data post test diperoleh dapat dilihat bahwa nilai t hitung (-2,277)

  • KATA PENGANTAR

    Segala puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas

    berkat bimbingan dan karunia-nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi

    yang berjudul Studi Komparasi Implementasi Metode Pembelajaran

    Eksperimen Dengan Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Hasil

    Belajar Siswa Kelas X Pelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan Di

    SMK N 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010 / 2011 ini dengan lancar.

    Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan arahan dan

    bimbingan serta saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini

    berjalan dengan lancar. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

    kasih kepada :

    1. Rochmad Wahab, DR. selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.

    2. Wardan Suyanto, Ed.D. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

    Yogyakarta.

    3. Bapak Mutaqin, M.Pd. selaku Kepala Jurusan Pendidikan Teknik

    Elektro Universitas Negeri Yogyakarta.

    4. Ibu Zamtinah, M.Pd selaku dosen pembimbing yang dengan sabar

    memberikan pengarahan, bimbingan dan petunjuk selama penyusunan

    skripsi.

    5. Ayah dan Ibu tercinta yang telah banyak membimbing dan segala

    pengorbanannya serta doanya dalam studi saya.

    6. Teman-teman Mahasiswa UNY yang telah memberi ruang

    persaudaraan bagi saya.

  • 7. Teman-teman Electrical Engineering06 UNY yang telah memberi

    motivasi dan jangan pernah lupa cerita kita di UNY ini serta

    ingatlah disaat kita lanjut usia.

    8. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu terselesaikannya

    Tugas Akhir ini.

    Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih belum sempurna.

    Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang

    membangun demi sempurnanya skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini

    dapat bermanfaat bagi penelitian dan pengembangan selanjutnya.

    Yogyakarta, Oktober 2010

    Penulis

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

    LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ ii

    LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iii

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN .................................................... iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

    MOTTO ...................................................................................................... vi

    ABSTRAK ................................................................................................. vii

    KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

    DAFTAR ISI .............................................................................................. x

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv

    DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

    B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 8

    C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 9

    D. Perumusan Masalah ........................................................................... 10

    E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 10

    F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 11

    BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 13

    A. Deskripsi Teori ................................................................................... 13

  • 1. Pendidikan Kejuruan....................................... ................................ 13

    2. Tinjauan Tentang Belajar .............................................................. 16

    2.1. Pengertian Belajar ................................................................... 16

    2.2. Hakekat Hasil Belajar .............................................................. 19

    3. Hakekat Metode Demonstrasi ........................................................ 20

    4. Hakekat Metode Eksperimen ......................................................... 23

    5. Hakekat Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan .............................. 25

    B. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 27

    C. Kerangka Berfikir ............................................................................... 28

    D. Hipotesis ............................................................................................. 30

    BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 32

    A. Populasi dan Sampel ........................................................................... 32

    B. Definisi Opeasional Variabel .............................................................. 33

    C. Desain Penelitian .............................................................................. 34

    D. Variabel Penelitian ............................................................................. 36

    1. Variabel Terikat ........................................................................... 36

    2. Variabel Bebas ............................................................................ 36

    3. Variabel Yang Dikendalikan ........................................................ 36

    E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 38

    F. Instrumen Penelitian ........................................................................... 39

    1. Pengembangan Instrumen ............................................................ 39

    2. Uji Validitas ................................................................................ 40

    3. Uji Reliabilitas ............................................................................. 42

  • G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 43

    1. Uji Persyaratan Analisis....................................... ......................... 44

    a. Uji Normalitas ...................................................................... 44

    b. Uji Homogenitas ................................................................... 44

    2. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 45

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 47

    A. Profil SMK Negeri 2 Yogyakarta ....................................................... 47

    B. Pengumpulan Data .............................................................................. 48

    1. Proses Pembelajaran pada Kelas Eksperimen......................... .. 48

    2. Proses Pembelajaran pada Kelas Demonstrasi......................... . 51

    C. Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................................. 52

    1. Analisis Validitas Instrumen .................................................... 52

    2. Reliabilitas Instrumen .............................................................. 53

    D. Deskripsi Data ................................................................................... 54

    1. Implementasi Metode Demonstrasi dalam Proses

    Pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan................. 54

    2. Implementasi Metode Eksperimen dalam Proses

    Pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan ................ 59

    3. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kelas Demonstrasi

    dengan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen............ ............. 63

    E. Uji Persyaratan Analisis ................................................................ 65

    1. Uji Normalitas......................... ................................................. 65

    2. Uji Homogenitas........ .............................................................. 67

  • F. Uji Hipotesis ................................................................................. 67

    G. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 71

    1. Implementasi Metode Demonstrasi dalam Proses

    Pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan ................ 71

    2. Implementasi Metode Eksperimen dalam Proses

    Pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan ................ 72

    3. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kelas Demonstrasi

    dengan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen ........................ 74

    BAB V PENUTUP ...................................................................................... 75

    A. Kesimpulan ................................................................................... 75

    B. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 75

    C. Saran-saran .................................................................................... 76

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 77

    LAMPIRAN ................................................................................................ 80

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Kegiatan Pembelajaran di Kelas Eksperimen ................................... 50

    Gambar 2. Kegiatan Pembelajaran di Kelas Demonsrasi ................................... 51

    Gambar 3. Kegiatan Pre Test Kelas Demonstrasi .............................................. 54

    Gambar 4. Histrogram distribusi frekuensi hasil pre-test kelas demonstrasi....... 56

    Gambar 5. Histrogram distribusi frekuensi hasil post-test kelas demonstrasi ..... 57

    Gambar 6. Kegiatan Pre Test Kelas Eksperimen ............................................... 59

    Gambar 7. Histrogram Distribusi Frekuensi Hasil Pre-test kelas eksperimen ..... 60

    Gambar 8. Histrogram Distribusi Frekuensi Hasil Post-test kelas eksperimen ... 62

    Gambar 9. Histrogram nilai rata rata (mean) kelas demonstrasi dan

    eksperimen ...................................................................................... 64

    Gambar 10. Histrogram rata rata (mean) nilai keseluruhan kelas

    demonstrasi dan eksperimen ............................................................ 65

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen untuk variabel hasil belajar ............................ 40

    Tabel 2. Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi ............................................ 42

    Tabel 3. Hasil Uji Validitas Instrumen ....................................................... 53

    Tabel 4. Distribusi frekuensi hasil pre-test kelas demonstrasi ..................... 55

    Tabel 5. Distribusi frekuensi hasil post-test kelas demonstrasi ................... 57

    Tabel 6. Distribusi frekuensi hasil pre-test kelas eksperimen ...................... 60

    Tabel 7. Distribusi frekuensi hasil post-test kelas eksperimen .................... 61

    Tabel 8. Nilai rata rata kelas demonstrasi dan eksperimen ....................... 63

    Tabel 9. Rata rata nilai keseluruhan kelas demonstrasi dan eksperimen ... 64

    Tabel 10. Rangkuman Hasil Uji Normalitas ................................................. 66

    Tabel 11. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas ............................................. 67

    Tabel 12. Rangkuman Hasil T-Test Pre-test ................................................. 68

    Tabel 12. Rangkuman Hasil T-Test Post-test ................................................ 70

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Instrumen Penelitian

    Lampiran 2. Lembar Jawaban

    Lampiran 3. Validasi Instrumen

    Lampiran 4. Analisis Instrumen

    Lampiran 5. Pengujian Persyaratan Analisis

    Lampiran 6. Pengujian Hipotesis

    Lampiran 7. Program Tahunan

    Lampiarn 8. RPP Job Pengenalan Alat Ukur Kelas Demonstrasi

    Lampiran 9. RPP Job Pengenalan Alat Ukur Kelas Eksperimen

    Lampiran 10. RPP Job Pengukuran dengan Jangka Sorong Kelas Demonstrasi

    Lampiran 11. RPP Job Pengukuran dengan Jangka Sorong Kelas Eksperimen

    Lampiran 12. Job sheet Pengenalan dan Identifikasi Alat Ukur

    Lampiran 13. Job sheet Pengukuran dengan Jangka Sorong

    Lampiran 14. Instrumen Evaluasi Peneliti oleh Observer

    Lampiran 15. Daftar Hadir Siswa

    Lampiran 16. Surat-surat

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pendidikan merupakan suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam

    mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan

    masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan. Hal ini tertuang dalam

    Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang mengamanatkan upaya

    untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tanpa membedakan suku, ras, dan

    agama sesuai pasal 31 ayat 1 dan 2 dinyatakan bahwa (1) tiap-tiap warga

    negara berhak mendapatkan pengajaran,dan (2) pemerintah mengusahakan

    dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan

    Undang-Undang (1996: 7).

    Berkaitan dengan pasal di atas maka perlu diperhatikan kondisi saat ini

    sehingga pendidikan sesuai kondisi sekarang untuk menghadapi

    kecenderungan dan tantangan di masa mendatang. Mutu pendidikan masih

    merupakan salah satu permasalahan yang kurang diperhatikan di beberapa

    negara, tidak terkecuali di negara-negara yang sedang berkembang, termasuk

    Indonesia. Padahal, melalui pendidikan dapat diciptakan tenaga-tenaga kerja

    berkualitas yang mampu bekerja dan dapat menunjang pelaksanaan

    pembangunan bangsa dan negara. Sebaliknya mutu pendidikan yang rendah

    akan mengakibatkan kualitas tenaga kerja juga rendah, dan sekaligus dapat

  • mempengaruhi produktivitas kerja, dengan demikian akan mempengaruhi

    pelaksanaan pembangunan (Hary:2007).

    Pembangunan akan terlaksana dengan lancar apabila di dukung oleh

    tenaga kerja yang bermutu. Dalam rangka menciptakan tenaga kerja yang

    bermutu dan meningkatkan kemampuan angkatan kerja, pemerintah telah

    menyediakan berbagai fasilitas untuk memberikan keterampilan yang sesuai

    dengan kebutuhan kerja, salah satunya adalah melalui pendidikan formal.

    Program pendidikan formal tersebut adalah sekolah, jenjang pendidikan

    sekolah yang ada di Indonesia dimulai dari TK, SD, SMP, SMA dan SMK,

    dan Perguruan Tinggi. Tingkat pendidikan formal yang dibekali dengan

    berbagai keterampilan langsung melalui praktek adalah pada tingkatan SMK.

    Departemen Pendidikan Nasional melalui Pendidikan Menengah dan

    Kejuruan telah melakukan berbagai upaya penyiapan lulusan yang berkualitas

    dan dapat bersaing dalam memasuki lapangan kerja. Pendidikan menengah

    kejuruan adalah salah satu alternatif upaya pemenuhan tenaga terdidik yang

    siap kerja. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk

    lembaga pendidikan menengah yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga

    menengah yang terampil dan siap pakai. Tujuan dari SMK adalah

    menyiapkan siswa atau tamatan untuk memasuki lapangan kerja serta

    mengembangkan sikap profesionalisme, mampu memilih karir, mampu

    berkompetensi dan mampu mengembangkan diri, menjadi tenaga kerja

    tingkat menengah untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri pada

    saat ini maupun masa yang akan datang, serta menjadi warga negara yang

  • adaptif, produktif dan kreatif. Untuk mencapai tujuan tersebut maka siswa

    SMK dibekali dengan keterampilan - keterampilan yang sesuai dengan

    kompetensi dalam dunia kerja, baik di bidang pendidikan, dunia usaha,

    maupun dunia industri. Dalam pelaksanaannya, SMK harus mampu

    mengembangkan kemampuan dan keterampilan setiap peserta didiknya yang

    sesuai dengan kebutuhan industri. Untuk itu perlu adanya kesesuaian antara

    keterampilan yang dipelajari di SMK dengan keterampilan yang ada di

    industri. Dengan kata lain diperlukan suatu sistem pembelajaran yang mampu

    mengakomodasikan kegiatan program pendidikan yang bermutu, baik dari

    segi kualitas maupun kuantitasnya.

    Empat kompetensi dari aspek kualitas lulusan SMK meliputi:

    kompetensi profesi, kompetensi adaptif, kompetensi kepedulian dan

    kompetensi nilai (Supriyoko 1993: 15-16). Keempat kompetensi tersebut

    bertujuan agar siswa mampu menguasai iptek secara mandiri, mampu

    memahami dan mengantisipasi perubahan, peka dan peduli terhadap sesama

    makhluk sosial serta memiliki kesadaran hidup berbudaya. Jika keempat

    kompetensi tersebut dapat dikembangkan oleh siswa secara simultan, maka

    akan menghasilkan lulusan yang berkualitas, sehingga dapat mengisi peluang

    tenaga kerja yang diperlukan dunia kerja.

    Pemerintah telah mengembangan kurikulum 1999 menjadi KTSP untuk

    menindaklanjuti kebijakan tersebut. Mata pelajaran dalam KTSP

    dikelompokkan menjadi 3 program pendidikan dan pelatihan yaitu program

  • mata pelajaran normatif, program mata pelajaran adaptif, dan program mata

    pelajaran produktif.

    Program mata pelajaran normatif terdiri dari mata pelajaran Pendidikan

    Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra

    Indenesia, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Sejarah Nasional dan Sejarah

    umum. Sedangkan program mata pelajaran adaptif terdiri dari mata pelajaran

    Matematika, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, Komputer dan Kewirausahaan.

    Untuk program mata pelajaran produktif bidang keahlian pemanfaatan tenaga

    listrik terdiri dari mata pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan

    Elektronika, Menggambar Teknik, Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan,

    Penggunaan Alat Ukur Listrik, Pemasangan Instalasi Listrik Penerangan dan

    Tenaga, Mesin Listrik, Rangkaian Pengendali Dasar, Pengkajian Sumber-

    Sumber Tenaga Listrik Alternatif.

    Pembelajaran berbasis normatif dan adaptif merupakan suatu

    pendekatan pembelajaran yang memandang peserta didik sebagai pribadi

    yang utuh, yang memiliki norma-norma sebagai makhluk sosial (anggota

    masyarakat) dan memiliki potensi untuk berkembang secara mandiri.

    Wawasan ini sangat penting dalam mengarahkan agar proses pembelajaran

    tidak hanya dipandang sebagai proses transfer ilmu pengetahuan dan

    teknologi, tetapi juga merupakan proses pembentukan watak, kepribadian,

    sikap dan kemandirian peserta. Sedangkan pembelajaran berbasis produktif

    merupakan proses pembelajaran keahlian atau keterampilan yang dirancang

    dan dilaksanakan, berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang

  • sesungguhnya (real job) untuk menghasilkan barang atau jasa sesuai tuntutan

    pasar atau komsumen. Mata pelajaran satu dengan yang lainnya harus

    mempunyai hubungan untuk saling mendukung dan mempunyai keterkaitan

    yang erat.

    Program pembelajaran normatif bertujuan agar peserta didik bisa hidup

    dan berkembang selaras dalam kehidupan pribadi, sosial dan bernegara,

    disamping content pengetahuan dan keterampilan yang ada di dalamnya.

    Program pembelajaran adaptif mempunyai tujuan membentuk peserta didik

    menjadi individu yang memiliki dasar pengetahuan yang luas dan kuat untuk

    dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan

    sosial, kerja, serta mampu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan

    ilmu pengetahuan dan teknologi. Program pembelajaran produktif berfungsi

    membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai dengan

    Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

    Proses belajar mengajar merupakan bagian terpenting dalam proses

    pendidikan yang didalamnya terdapat guru sebagai pengajar dan siswa yang

    sedang belajar. Tujuan pembelajaran dalam kegiatan belajar - mengajar

    membutuhkan berbagai komponen meliputi materi, metode, sarana dan

    prasarana serta evaluasi. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti

    dalam proses pembelajaran sering kali terlihat siswa pasif dengan adanya

    kecenderungan siswa tidak mau bertanya pada guru meskipun sebenarnya

    belum mengerti materi yang diajarkan. Dalam proses belajar mengajar terlihat

    bahwa banyak siswa yang hanya mendengarkan pada waktu guru

  • menerangkan, banyak siswa berdiskusi tentang hal-hal diluar materi

    pembelajaran, sehingga siswa tidak segera tanggap ketika guru mengajukan

    pertanyaan. Hal ini dikarenakan dalam proses belajar mengajar, siswa hanya

    menerima materi pelajaran dari guru saja. Tentu hal tersebut mempengaruhi

    kondisi siswa dalam menanggapi permasalahan - permasalahan yang

    diberikan oleh guru.

    Strategi yang sering digunakan oleh guru untuk mengaktifkan siswa

    adalah melibatkannya dalam diskusi. Tetapi strategi ini tidak terlalu efektif

    karena sebagian siswa terpaku menjadi penonton, sementara arena diskusi

    hanya dikuasai segelintir siswa. Suasana kelas perlu direncanakan dan

    dibangun sedemikian rupa sehingga siswa mendapatkan kesempatan untuk

    berinteraksi satu sama lain. Pengajar perlu menciptakan suasana belajar

    dimana siswa bekerja secara gotong royong.

    Metode pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat

    mempengaruhi hasil belajar mengajar. Metode pembelajaran harus

    memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengembangkan

    kecerdasan secara optimal. Metode pembelajaran yang sering dipakai dalam

    proses pembelajaran di sekolah-sekolah sangat mempengaruhi kondisi siswa.

    Hal ini juga berpengaruh pada hasil belajar siswa.

    Pembelajaran yang inovatif dan kreatif dapat menumbuhkan semangat

    belajar dan memperkuat daya ingat siswa terhadap materi yang dipelajari.

    Usaha guru untuk mencapai tujuan pembelajaran antara lain memilih metode

    yang tepat, sesuai materinya dan menunjang terciptanya kegiatan belajar

  • mengajar yang kondusif. Dari berbagai macam metode mengajar yang ada,

    tidak ada satu metode pun yang dianggap paling baik diantara metode-metode

    yang lain. Tiap metode mempunyai karakteristik tertentu dengan segala

    kelebihan dan kelemahan masing masing. Suatu metode mungkin baik untuk

    suatu tujuan tertentu, pokok bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu,

    tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yang lain. Demikian pula suatu

    metode yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan

    oleh guru tertentu, terkadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru lain

    (Deddy Krishannanto:2008).

    Siswa yang belajar diharapkan mengalami perubahan baik dalam

    bidang pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap. Perubahan

    tersebut dapat tercapai bila ditunjang berbagai macam faktor. Faktor yang

    dapat menghasilkan perubahan juga berpengaruh untuk meningkatkan hasil

    belajar. Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

    menerima pengalaman belajarnya. Oleh karena itu, hasil belajar merupakan

    faktor yang paling penting dalam proses belajar mengajar.

    Salah satu mata pelajaran yang termasuk dalam kelompok produktif

    adalah mata pelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan. Dalam mata

    pelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan, beberapa topik yang dikuasai

    antara lain penggunaan mesin bor, mesin potong, mesin lipat, mesin gerinda,

    solder, palu, ragum, alat alat tangan (tang, obeng, kikir, kunci pas, dan

    sebagainya).

  • Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk meneliti

    seberapa besar perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode

    pembelajaran tertentu. Sehingga peneliti tertarik mengadakan penelitian

    dengan memilih judul :

    Studi Komparasi Implementasi Metode Pembelajaran Eksperimen dan

    Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X

    Mata Pelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan di SMK N 2

    Yogyakarta Tahun Ajaran 2010 / 2011 .

    B. Identifikasi Masalah

    Masalah - masalah yang mempengaruhi sekaligus mendukung hasil

    pembelajaran antara lain, proses komunikasi, strategi pembelajaran, suasana

    kelas, metode pembelajaran dan lain lain. Permasalahan yang terkait dalam

    judul penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

    1. Siswa cenderung pasif pada saat proses pembelajaran dengan tidak mau

    bertanya pada guru meskipun sebenarnya belum mengerti materi yang

    diajarkan.

    2. Siswa sibuk dengan urusan masing masing yang bukan merupakan

    bagian dari proses pembelajaran.

    3. Strategi yang sering digunakan guru yaitu melibatkan siswa dalam

    diskusi masih belum tepat untuk diterapkan dalam proses pembelajaran.

  • 4. Dibutuhkan metode pembelajaran yang dapat membuat siswa melakukan

    percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang

    dipelajari sehingga siswa dapat berpartisipasi aktif saat proses

    pembelajaran.

    5. Dibutuhkan metode pembelajaran yang memungkinkan peserta didik

    terlibat secara langsung sehingga memberi kemungkinan yang benar bagi

    peserta didik memperoleh pengalaman langsung.

    6. Dibutuhkan metode pembelajaran yang dapat memusatkan perhatian

    siswa terhadap kegiatan pembelajaran sehingga tidak ada waktu bagi

    siswa untuk sibuk dengan urusan masing masing.

    C. Pembatasan Masalah

    Berdasarkan identifikasi masalah yang muncul, maka perlu adanya

    pembatasan masalah sehingga ruang lingkup permasalahannya jelas.

    Penelitian ini dibatasi pada perbandingan efektifitas metode pembelajaran

    eksperimen dan demonstrasi terhadap hasil pembelajaran pada mata diklat

    Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan siswa kelas X jurusan Teknik

    Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK N 2 Yogyakarta.

  • D. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka

    rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

    1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran

    Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan dengan metode pembelajaran

    eksperimen dengan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran

    Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan dengan metode demonstrasi ?

    2. Seberapa besar perbedaan hasil belajar siswa yang mengikuti

    pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan dengan metode

    pembelajaran eksperimen dengan hasil belajar siswa yang mengikuti

    pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan dengan metode

    demonstrasi ?

    E. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas maka

    rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

    1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang

    mengikuti pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan dengan

    metode pembelajaran eksperimen dengan hasil belajar siswa yang

    mengikuti pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan dengan

    metode demonstrasi.

  • 2. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan hasil belajar siswa yang

    mengikuti pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan dengan

    metode pembelajaran eksperimen dengan hasil belajar siswa yang

    mengikuti pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan dengan

    metode demonstrasi.

    F. Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat terutama:

    1. Manfaat Secara Praktis

    a. Bagi Pihak sekolah

    Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengadakan variasi

    metode pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa.

    b. Bagi Pihak Lembaga Terkait

    Sebagai bahan pertimbangan untuk pembuatan kebijaksanaan -

    kebijaksanaan baru tentang pendidikan.

    2. Manfaat Secara Teoritis

    1. Pembaca

    Menambah pengetahuan pembaca.

    2. Peneliti Berikutnya

    Dapat dijadikan masukan bagi peneliti-peneliti lain yang melakukan

    penelitian serupa di masa yang akan datang.

  • 3. Peneliti yang Bersangkutan

    Menambah ilmu pengetahuan yang telah dimiliki peneliti dan

    merupakan wahana untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah

    didapat di bangku kuliah.

  • BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Deskripsi Teori

    1. Pendidikan Kejuruan

    Pendidikan merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh

    manusia untuk memperoleh ilmu, pengetahuan dan ketrampilan yang

    berguna bagi pengembangan potensi dirinya dan kelangsungan hidupnya,

    baik untuk saat ini maupun di masa mendatang. Hal ini sebagaimana

    dinyatakan dalam Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat (1)

    menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

    mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

    secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

    spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

    mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

    negara.

    Pendidikan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia

    yang unggul, kompeten, kreatif, tanggung jawab disertai dengan

    kepribadian dan akhlak mulia. Pendidikan tidak hanya mengajar peserta

    didik untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi juga

    mengajarkan bagaimana peserta didik dapat memanfaatkan ilmu

    pengetahuan dan teknologi tersebut dengan baik tanpa merugikan

    kepentingan orang lain. Berdasarkan penjelasan umum UU Nomor 20

  • Tahun 2003, pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem

    pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk

    memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi

    manusia yang berkualitas sehingga mampu dan produktif menjawab

    tantangan zaman yang selalu berubah.

    Beberapa pendapat ahli pendidikan dalam Thompson (1973: 105-

    115) menyatakan bahwa pendidikan kejuruan merupakan program

    pendidikan yang dirancang oleh pemerintah untuk menghasilkan bekerja

    di segala jenis pekerjaan berdasarkan kesesuaian kebutuhan masyarakat

    dan mempersiapkan siswa untuk menemukan pekerjaan yang sesuai

    dengan kemampuan para siswa. Program pendidikan dirancang berbeda

    oleh pendidikan formal lainnya yang terfokus dari pendidikan umum yang

    berada dibawah tingkat akademik.

    Berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 15, pendidikan

    kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta

    didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Pendidikan kejuruan

    berperan menyiapkan peserta didiknya untuk siap memasuki dunia kerja

    dengan berbekal ilmu pengetahuan dan keahlian serta dapat

    mengembangkan diri dan kemampuannya sesuai dengan perkembangan

    ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi.

    Pendidikan Menengah Kejuruan bertujuaan untuk meningkatkan

    kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan

    untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan

  • kejuruannya (Dirjenmandikdasmen, 2006: 2). Pendidikan menengah

    kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja

    serta mengembangkan sikap profesional serta membentuk dan

    mengembangkan kemampuan dan kompetensi siswa yang meliputi

    kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

    Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang

    pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan

    siswa untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, kemampuan beradaptasi

    di lingkungan kerja, melihat peluang kerja, dan pengembangan diri di

    kemudian hari. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang

    mempersiapkan siswa menjadi manusia yang produktif yang dapat

    langsung bekerja di bidangnya setelah melalui pendidikan dan latihan

    berbasis kompetensi (Direktorat PSMK, 2004: 3).

    Bentuk satuan pendidikan menengah kejuruan yang dimaksud adalah

    Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), selain beberapa tujuan yang telah

    diungkapkan di atas pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk

    meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

    keterampilan siswa untuk hidup mandiri dan mengikut pendidikan lebih

    lanjut sesuai dengan program kejuruannya (Mulyasa, 2007: 62).

    Berdasarkan berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan

    pendidikan kejuruan adalah pendidikan pada jenjang menengah yang

    mempersiapkan, mengutamakan pengembangan kemampuan dan

    kompetensi siswa yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan

  • psikomotorik dalam bidang tertentu yang bertujuan untuk mencerdasakan,

    pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan pada diri siswa.

    2. Tinjauan Tentang Belajar

    2.1 Pengertian Belajar

    Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

    memperoleh suatu perubahan. Tingkah laku yang baru secara

    keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

    lingkungannya (Slameto,2003:2).

    Menurut Winkel (dalam Darsono, dkk. 2000) belajar adalah aktivitas

    mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

    lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,

    pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

    Jadi belajar merupakan suatu kegiatan yang mengakibatkan

    perubahan, dimana perubahan ini tidak lepas dari peran guru sebagai

    pengajar.

    a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

    Sunarto (2009) mendeskripsikan faktor-faktor yang dapat

    mempengaruhi prestasi belajar dan mengklasifikasikannya menjadi

    dua bagian, yaitu: 1) faktor-faktor intern; dan 2) faktor-faktor ekstern.

    1) Faktor-faktor Intern

  • Faktor intern adalah faktor yang berasal dari diri individu

    yang sedang mengalami proses belajar. Faktor intern di sini

    meliputi :

    a. Faktor jasmani : kesehatan tubuh dalam kesiapan

    menerima pelajaran, cacat tubuh yang mempengaruhi

    secara langsung atau tidaknya dalam proses belajar

    b. Faktor psikologis : intelegesi, perhatian, minat, bakat,

    motif, kematangan, kesiapan

    c. Faktor kelelahan : Kelelahan itu mempengaruhi belajar,

    agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah

    menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam

    belajar, dan diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan.

    2) Faktor-faktor Ekstern

    Faktor - faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar

    terdiri dari :

    a. Faktor Keluarga

    Cara orang tua mendidik anaknya, relasi antar anak

    dan anggota keluarga yang lain, kemudian suasana rumah

    terkait dengan kejadian yang sering terjadi di dalam

    keluarga di mana anak berada dan belajar, serta keadaan

    ekonomi keluarga.

    b. Faktor Sekolah

    1) Kurikulum,

  • 2) Relasi siswa dengan guru dan siswa lain

    3) Disiplin sekolah

    4) Kondisi dan fasilitas belajar

    5) Metode adalah cara yang harus dilalui di dalam

    mengajar. Metode mengajar sangat mempengaruhi

    belajar. Metode mengajar guru yang kurang baik

    akan mempengaruhi belajar siswa yang kurang baik

    pula.

    c. Faktor Masyarakat

    Masyarakat merupakan faktor ektern yang juga

    berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi

    karena keberadaanya siswa dalam masyarakat, dan

    pergaulan siswa dalam masyarakat. Selain faktor - faktor

    diatas, menurut Sudjana (2000: 67) ada tiga unsur dalam

    kualitas pengajaran yang berpengaruh pada hasil belajar

    siswa, yakni kompetensi guru, karakteristik kelas dan

    karakteristik sekolah. Berkaitan dengan kompetensi guru,

    yang merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi

    kualitas belajar, maka dalam pembelajaran guru harus

    pandai-pandai memilih pendekatan dan metode mengajar

    yang sesuai dengan isi materi pelajaran. Metode tersebut

    harus benar - benar sesuai dengan materi, efektif dan

  • efisien. Terkait dengan masalah ini peneliti akan mengkaji

    lebih jauh tentang metode dalam mengajar.

    2.2 Hakekat Hasil Belajar

    Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

    menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan

    penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil

    belajar dapat memberikan informasi kepada

    guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-

    tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi

    tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa

    lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.

    Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2004:22) hasil belajar

    dibagi menjadi tiga macam hasil belajar yaitu : (a). Keterampilan dan

    kebiasaan; (b). Pengetahuan dan pengertian; (c). Sikap dan cita-cita,

    yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ada

    pada kurikulum sekolah.

    3. Hakekat Metode Demonstrasi

    Guru dalam kegiatan mengajar seringkali harus menunjukkan dan

    memperagakan keterampilan fisik atau kegiatan lainnya. Untuk melakukan

  • hal tersebut guru harus dapat memilih atau mencari metode yang dapat

    digunakan untuk memudahkan penyampaian maksud dan tujuan yang akan

    dicapai.

    Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang paling

    sederhana, namun untuk menggunakannya seorang guru harus paham

    benar terhadap pengertian dari metode demonstrasi tersebut. Menurut

    Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (1997:102) demonstrasi adalah

    suatu penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan

    kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang

    dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan

    penjelasan lisan. Metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan

    gambaran yang lebih jelas tentang hal hal yang berhubungan dengan

    proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya

    sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya, komponen

    komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara dengan

    cara lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu.

    Dalam pelaksanaanya demonstrasi sebagai metode mengajar tidak

    harus dilaksanakan oleh seorang guru. Hal ini ditegaskan oleh J.J Hasibuan

    dan Moedjiono (1986 : 29) bahwa untuk mendemonstrasikan atau

    memperagakan tidak harus dilakukan oleh guru sendiri, orang luar yang

    sengaja diminta atau seorang siswa pun dapat melaksanakan demonstrasi

    tersebut untuk memperlihatkan kepada seluruh kelas suatu proses.

  • Kesimpulan yang didapatkan bahwa metode demonstrasi merupakan

    format interaksi belajar mengajar yang sengaja memperlihatkan atau

    memperagakan tindakan, proses atau prosedur yang dilakukan oleh guru

    atau orang lain kepada seluruh siswa atau sebagian siswa. Dengan

    mempertunjukkan atau memperagakan suatu tindakan, proses atau

    prosedur, tentunya metode demonstrasi memiliki kelebihan dan

    kekurangan.

    Menurut Mudjiono dan J.J Hasibuan (1986 : 30) kelebihan

    kelebihan metode demonstrasi adalah sebagai berikut :

    a. Perhatian siswa dapat dipusatkan kepada hal hal yang dianggap penting oleh pengajar sehingga siswa dapat menangkap hal hal yang penting. Perhatian siswa lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar, dan tidak tertuju kepada hal lain.

    b. Dapat mengurangi kesalahan kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan keterangan guru. Sebab siswa memperoleh persepsi yang jelas dari hasil pengamatannya.

    c. Bila siswa turut aktif melakukan demonstrasi, maka siswa akan memperoleh pengalaman praktik untuk mengembangkan kecakapan dan keterampilan

    d. Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan siswa akan dapat dijawab waktu mengamati proses demonstrasi

    Sedangkan kekurangan yang terdapat dalam metode demonstrasi

    adalah :

    a. Demonstrasi akan merupakan metode yang tidak wajar bila alat atau benda yang didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan jelas oleh siswa. Misalnya alat terlalu kecil atau penjelasan tidak terlalu jelas

    b. Demonstrasi tidak efektif bila tidak diikuti kegiatan yang memungkinkan siswa ikut mencoba, yang merupakan pengalaman yang berharga bagi siswa

  • c. Kadang kadang suatu demonstrasi menjadi kurang bermakna bila tidak dilakukan di tempat yang sebenarnya

    E. Mulyasa (2006 : 108) mengungkapkan bahwa langkah langkah

    yang dapat ditempuh dalam merencanakan suatu demonstrasi yang efektif

    adalah sebagai berikut :

    a. Lakukanlah perencanaan yang matang sebelum pembelajaran dimulai. Hal hal tertentu perlu dipersiapkan, terutama fasilitas yang akan digunakan untuk kepentingan demonstrasi.

    b. Rumuskanlah tujuan pembelajaran dengan metode demonstrasi dan pilihlah materi yang tepat untuk didemonstrasikan

    c. Buatlah garis besar langkah langkah demonstrasi, akan lebih efektif jika yang dikuasai dan dipahami baik oleh peserta didik maupun oleh guru

    d. Tetapkanlah apakah demonstrasi tersebut akan dilakukan oleh guru atau oleh peserta didik, atau oleh guru kemudian diikuti peserta didik

    e. Mulailah demonstrasi dengan menarik perhatian seluruh peserta didik, dan ciptakanlah suasana yang tenang dan menyenangkan

    f. Upayakanlah agar semua peserta didik terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran

    g. Lakukanlah evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, baik terhadap efektifitas metode demonstrasi maupun terhadap hasil belajar peserta didik

    h. Untuk memantapkan hasil pembelajaran melalui metode demonstrasi, pada akhir pertemuan dapat diberikan tugas tugas yang sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan

    4. Hakekat Metode Eksperimen

    E.Mulyono (2006 : 110) menyatakan bahwa metode eksperimen

    merupakan suatu bentuk pembelajaran yang melibatkan peserta didik

    bekerja dengan benda benda, bahan bahan dan peralatan laboratorium,

    baik secara perorangan maupun kelompok. Eksperimen merupakan situasi

    pemecahan masalah yang variabel variabel yang dikontrol secara ketat.

    Hal yang diteliti dalam suatu eksperimen adalah pengaruh variabel tertentu

    terhadap variabel lain.

  • Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (1997:95) metode

    eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan

    percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang

    dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan ini

    siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri,

    mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis,

    membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu obyek,

    keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk

    mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu

    hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya.

    Keunggulan metode eksperimen menurut Syaiful Bahri Djamarah

    dan Aswan Zain (1997:95) yaitu :

    1. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya

    2. Dalam membina siswa untuk membuat terobosan terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaanya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia

    3. Hasil hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia

    Kekurangan atau kelemahan dari metode eksperimen adalah :

    1. Metode ini lebih sesuai dengan bidang bidang sains dan teknologi 2. Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang

    tidak selalu mudah diperoleh dan mahal 3. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan 4. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan

    karena mungkin ada faktor faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian

    Prosedur pemakaian metode eksperimen oleh E. Mulyasa (2006 :

    110) diungkap bahwa langkah yang harus ditempuh adalah:

  • 1) Tetapkan tujuan eksperimen 2) Persiapkan alat dan atau bahan yang diperlukan 3) Persiapkan tempat eksperimen 4) Pertimbangkan jumlah peserta didik sesuai dengan alat alat

    yang tersedia 5) Perhatikan keamanan dan kesehatan agar dapat memperkecil

    atau menghindarkan resiko yang merugikan atau berbahaya 6) Perhatikan disiplin atau tata tertib, terutama dalam menjaga

    peralatan dan bahan yang akan digunakan 7) Berikan penjelasan tentang apa yang harus diperhatikan dan

    tahapan tahapan yang harus dilakukan peserta didik, termasuk yang dilarang dan membahayakan

    8) Bila perlu menyediakan lembar kerja

    Hal terpenting dari ketiga langkah ini adalah peran guru sebagai

    fasilitator dan motivator, serta metode ini menekankan pada keaktifan

    siswa untuk memproses sendiri.

    5. Hakekat Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan

    Kegiatan Praktik Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan meliputi

    pembahasan tentang peralatan tangan meliputi kikir, gergaji tangan, tap

    dan ulir, alat ukur, solder dan penggunaannya, pembahasan tentang

    peralatan mesin meliputi mesin gerinda, mesin bor, mesin gergaji, dan

    mesin pengerjaan plat. Hasil belajar yang akan dicapai setelah selesai

    mempelajari materi ini adalah siswa mampu menggunakan peralatan

    bengkel sesuai dengan fungsi dan prosedur yang berlaku dan penggunaan

    perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengn prosedur yang

    berlaku.

  • Langkah - langkah yang perlu dilakukan dalam kegiatan

    pembelajaran, untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal antara

    lain:

    a) Bagi Siswa

    1) Mempersiapkan mental dan fisik secara baik.

    2) Menggunakan sistem keselamatan kerja yang benar.

    3) Bekerja secara kelompok untuk pekerjaan yang komplek.

    4) Melakukan diskusi tentang hal-hal yang akan dilakukan dalam

    mempraktikkan materi materi dengan instruktur.

    5) Menyiapkan segala bahan dan perlengkapan yang diperlukan.

    b) Bagi Guru

    1) Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar

    2) Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan

    dalam tahap belajar

    3) Membantu siswa dalam memahami konsep, praktik baru, dan

    menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa

    4) Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber

    tambahan lain yang diperlukan untuk belajar

    5) Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan

    6) Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja

    untuk membantu jika diperlukan

  • Setelah mempelajari dan melakukan praktik berdasarkan kegiatan

    belajar dan lembar kerja yang ada pada materi, diharapkan siswa mampu

    menggunakan peralatan bengkel proyek sesuai dengan fungsi dan prosedur

    yang berlaku dan penggunaan perlengkapan keselamatan dan kesehatan

    kerja sesuai dengan prosedur yang berlaku.

    Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK Negeri 2

    Yogyakarta materi pokok bahasan jenis jenis peralatan bengkel dan

    proyek pada siswa kelas X teknik pemanfaatan tenaga listrik meliputi

    ketelitian dan keselamatan kerja tentang penggunan mesin bor, mesin

    potong, mesin lipat, mesin gerinda, solder, palu, ragum alat alat tangan

    (tang, obeng, kikir, kunci pas dan sebagainya).

    B. Penelitian yang Relevan

    Penelitian yang dilakukan oleh Setyo Warjanto (1996) berjudul

    Remediasi Dengan Metode Demonstrasi Dan Eksperimen Untuk Mengurangi

    Salah Konsepsi Tentang Gaya Pada Siswa Kelas I MAN Yogyakarta I.

    Bertujuan untuk (1) mengetahui salah konsepsi tentang gaya pada siswa kelas

    I MAN Yogyakarta I, (2) mengungkap metode demonstrasi dan eksperimen

    dapat digunakan sebagai metode alternatif dalam usaha perbaikan (remediasi)

    salah konsepsi berdasarkan pemahaman konsep sebelum dan setelah

    mendapatkan perlakuan, (3) mengetahui perbedaan efektifitas remediasi

    dengan metode eksperimen dan demonstrasi.

    Subyek penilitian ini adalah siswa kelas 1 MAN Yogyakarta I tahun

    ajaran 1995/1996. Sampel penelitian dipilih dengan cara random dan

  • diperoleh jumlah sampel sebesar 72 peserta didik. Teknik pengumpulan data

    menggunakan tes. Teknik analisis data dilakukan dengan uji-t dan anakova.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) terdapat salah konsepsi dalam

    memahami gaya. Disamping itu diperoleh kesimpulan bahwa salah konsepsi

    dalam memahami gaya dapat dikurangi dengan metode demonstrasi dan

    eksperimen yaitu dengan nilai t hitung > t t,5 %. Diperoleh kesimpulan pula

    bahwa pemahaman konsep gaya melalui metode eksperimen lebih tinggi

    dibandingkan dengan metode demonstrasi dengan nilai F hitung > F t,5 %.

    C. Kerangka Berfikir

    Proses pembelajaran dalam pendidikan memegang peranan yang sangat

    penting untuk menambah ilmu pengetahuan, ketrampilan dan penerapan

    konsep diri. Keberhasilan proses pembelajaran dalam dunia pendidikan dapat

    tercermin dari peningkatan mutu lulusan yang dihasilkannya. Untuk itu perlu

    adanya peran aktif seluruh komponen pendidikan terutama siswa yang

    berfungsi sebagai input sekaligus calon output dan juga guru sebagai

    fasilitator. Guru yang berfungsi sebagai fasilitator diharapkan mampu

    memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh siswa untuk dapat digunakan dalam

    belajar. Fungsi fasilitator akan berhasil jika dalam merancang proses belajar

    mengajar dilakukan berdasarkan langkah-langkah yang sistimatis dan luwes,

    yang memungkinkan terjadinya revisi terhadap tujuan, bahan, ataupun

  • strategi belajar mengajar melalui proses umpan balik yang diperoleh dari

    hasil evaluasi.

    Metode mengajar adalah sebuah teknik yang digunakan guru dalam

    mengadakan hubungan dengan siswa pada saat proses belajar mengajar.

    Dengan pemilihan metode pembelajaran yang baik akan muncul interaksi

    edukatif. Interaksi edukatif ini timbul bila aktivitas siswa lebih besar

    dibandingkan dengan aktivitas guru. Untuk mencapai proses belajar yang

    ideal, hendaknya digunakan variasi dalam mengunakan metode pembelajaran.

    Mata pelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan di SMK jurusan

    Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik adalah bersifat dasar. Ruang lingkup

    Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan meliputi menguasai peraturan, norma,

    standar, dari sistem keselamatan kerja, menggunakan dan merawat peralatan

    tangan dan mesin, menggunakan peralatan tangan dan mesin untuk membuat

    alat-alat dari logam dan non logam untuk keperluan teknik elektro,

    merencanakan tata letak komponen dan membuat jalur sambungan,

    menguasai teknik pembuatan peralatan rumah tangga, merakit komponen dan

    menguji coba hasil rakitan, memahami penanggulangan dan daur ulang

    limbah, memahami cara-cara melindungi alam sekitar dan lain sebagainya

    merupakan bagian yang sangat penting yang harus dipahami oleh siswa. Hal

    ini disebabkan mata pelajaran ini adalah dasar sebelum siswa SMK

    melanjutkan ke jenjang berikutnya (kelas XI dan XII) atau bahkan sampai

  • kuliah sekalipun. Jadi materi dan praktek pelajaran mata diklat PMDK

    (Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan), adalah pondasi awal dari siswa SMK.

    Pemilihan metode pembelajaran yang dianggap baik diharapkan mampu

    meningkatkan prestasi belajar yang baik pada siswa. Peningkatan hasil belajar

    ini dilihat dari kemampuan siswa dalam menguasai materi yang telah

    diajarkan dengan menggunakan alat ukur berupa tes.

    Pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan (PMDK) sangat

    cocok bila diterapkan dengan metode pembelajaran eksperimen dan

    demonstrasi. Melalui pembelajaraan eksperimen dan demonstrasi, diharapkan

    dapat membuat siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan

    membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari sehingga siswa dapat

    berpartisipasi serta dapat memusatkan perhatian siswa terhadap kegiatan

    pembelajaran.

    Dari uraian di atas untuk mempermudah pemikiran tersebut digunakan

    skema sebagai berikut :

    D. Hipotesis

    Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang

    kebenaranya masih harus di uji secara empiris (Maman Rachman, 1988:36).

    Jadi suatu hipotesis masih merupakan jawaban sementara terhadap suatu

    Siswa Metode eksperimen

    Metode demonstrasi

    Hasil belajar

    Hasil belajar

    Dibandingkan

  • permasalahan yang kebenarannya masih perlu adanya pembuktian lebih

    lanjut. Hipotesis ada dua kemungkinan, yaitu kemungkinan yang benar dan

    kemungkinan yang salah. Untuk mengetahui suatu itu benar atau salah, maka

    harus melalui penelitian atau penyelidikan.

    Penelitian tersebut haruslah mengenai sasaran terhadap masalah yang

    akan dihadapi berkaitan dengan hipotesis. Apakah penelitian memperoleh

    hasil yang nyata sesuai dengan hipotesis yang diajukan, maka hipotesis

    tersebut diterima. Sebaliknya kalau penelitian tersebut tidak memperoleh

    kebenaran, maka hipotesis tersebut ditolak.

    Dari kajian pustaka dan kerangka berpikir di atas maka dapat

    dikemukakan hipotesis sebagai jawaban sementara atas permasalahan

    penelitian sebagai berikut :

    Ada perbedaan hasil belajar siswa mata diklat Pekerjaan Mekanik Dasar

    Kelistrikan dengan metode pembelajaran eksperimen dengan hasil belajar

    siswa mata diklat Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan dengan metode

    demonstrasi.

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam metode penelitian yaitu, cara

    ilmiah yang dapat diartikan bahwa kegiatan penelitian itu bercirikan keilmuan,

    yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional dapat diartikan masuk akal,

    sehingga penelitian yang dilakukan harus dapat dicerna oleh penalaran manusia.

    Sistematis adalah langkah-langkah penelitian yang digunakan tersusun secara

    logis. Metode penelitian dapat juga diartikan sebagai cara ilmiah untuk

    mendapatkan data pengetahuan yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

    dikembangkan, dan dibuktikan sehingga dapat digunakan untuk memahami,

    memecahkan, dan mengantisipasi masalah.

    A. Populasi dan Sampel

    Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X jurusan TPTL

    SMKN 2 Yogyakarta yang berjumlah 4 kelas. Jumlah siswa masing masing

    kelas adalah 36 siswa. Jadi jumlah keseluruhan siswa SMK N 2 Yogyakarta

    kelas X jurusan TPTL adalah 144 siswa. Pengambilan populasi dilaksanakan

    pada kelas X disebabkan mata diklat PMDK merupakan mata pelajaran dasar

    dan disampaikan pada level kelas X .

  • Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik Cluster Random

    Sampling. Hal ini dilakukan setelah memperhatikan cirri - ciri antara lain :

    1. Siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama

    2. Siswa diampu oleh guru yang sama

    3. Siswa yang menjadi objek penelitian duduk pada tingkat kelas yang

    sama dan pembagian kelas tidak ada yang kelas unggulan.

    Dari penentuan kelompk secara acak ini diperoleh bahwa kelas X TPTL

    3 dengan jumlah 36 siswa sebagai kelompok eksperimen 1 yaitu kelas yang

    diberi perlakuan dengan metode ( eksperimen ) dan kelas X TPTL 2 dengan

    jumlah 36 siswa sebagai kelompok eksperimen 2 yaitu kelas yang diberi

    perlakuan dengan metode demonstrasi.

    B. Definisi Operasional Variabel

    Agar tidak menimbulkan interpretasi yang menyimpang dari maksud

    penelitian maka peneliti perlu memberikan definisi operasional variabel yang

    akan diteliti. Definisi operasional merupakan spesifikasi kegiatan operasional

    peneliti dalam mengukur suatu variabel yang merupakan suatu pegangan

    yang berisi petunjuk-petunjuk bagi peneliti.

    Definisi operasional variabel ini dirumuskan sebagai berikut :

    1. Metode pembelajaran eksperimen : adalah cara penyajian dimana siswa

    melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari

    atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek,

    keadaan atau proses tertentu.

  • 2. Metode pembelajaran demonstrasi : adalah metode mengajar dengan

    menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk

    memperlihatkan bagaimana berjalannya atau bekerjanya suatu proses

    atau langkah langkah kerja dari suatu alat atau instrumen tertentu

    kepada siswa.

    3. Hasil belajar adalah : Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki

    siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

    C. Desain Penelitian

    Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam

    perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam pengertian yang lebih sempit,

    desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja. Desain

    pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun

    pengamatan serta memilih pengukuran pengukuran variabel, memilih

    prosedur dan teknik sampling, alat alat untuk mengumpulkan data

    kemudian membuat coding, editing dan memproses data yang dikumpulkan.

    Dalam pelaksanaan penelitian termasuk juga proses analisa data serta

    membuat pelaporan.

    Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang melibatkan dua

    kelompok yaitu kelompk eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Kedua

    kelompok ini diasumsikan sama karena siswa telah mendapat materi yang

  • sama dan diberikan oleh guru yang sama pula. Pada penelitian ini yang

    berbeda hanya perlakuan yang diberikan terhadap kedua kelompok tersebut.

    Berdasarkan tujuan penelitian serta memperhatikan bahwa data yang

    digunakan adalah tes awal dan tes akhir maka penelitian ini menggunakan

    random group pre-test post test design yang secara skematis desain tersebut

    dapat digambarkan sebagai berikut :

    Kelompok Variabel bebas (Perlakuan)

    Varibel terikat (hasil belajar)

    KE 1 KE 2

    X1 X2

    Y1 Y2

    Keterangan :

    KE 1 : Randomisasi kelompok siswa yang diberi perlakuan melalui

    metode pembelajaran eksperimen ( praktikum )

    KE 2 : Randomisasi kelompok siswa yang diberi perlakuan melalui metode

    demontrasi

    X1 : Perlakuan berupa pengajaran dengan metode pengajaran eksperimen

    X2 : Perlakuan berupa pengajaran dengan metode demonstrasi

    Y1 : hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode

    eksperimen

    Y2 : hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode

    demonstrasi

  • D. Variabel Penelitian

    1. Variabel Terikat

    Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa

    setelah kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 mendapat

    perlakuan. Hasil belajar siswa tersebut dicerminkan oleh skor tes akhir

    dengan pokok bahasan identifikasi pengenalan alat ukur dan pengukuran

    dengan jangka sorong .

    2. Variabel Bebas

    Dalam penelitian ini variabel yang menjadi variabel bebas adalah

    model pembelajaran eksperimen (eksperimen) dan model pembelajaran

    demonstrasi (kontrol).

    3. Variabel yang Dikendalikan

    Sebelum eksperimen dilaksanakan ada berbagai faktor, variabel,

    serta kondisi apa saja yang berkaitan dengan kegiatan eksperimen perlu

    diperhatikan. Hal ini untuk mengantisipasi adanya perbedaan sesudah

    eksperimen itu benar-benar disebabkan oleh metode bukan karena faktor

    lain. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut :

    a. Karakteristik Siswa

    Setiap siswa mempunyai sifat dan kebiasaan yang berbeda.

    Untuk itu perlu diperhatian agar adanya perbedaan hasil belajar

    bukan karena faktor ini tetapi faktor metode mengajarnya.

  • b. Kemampuan Awal Siswa

    Sebelum eksperimen dimulai siswa masing-masing

    kelas/kelompok perlu diseimbangkan agar tidak terjadi salah satu

    kelas terdiri atas siswa yang pandai sedang lainnya terdiri atas siswa

    yang sedang dan kurang pandai, sehingga adanya perbedaan hasil

    akhir eksperimen bukan disebabkan oleh metode mengajar tetapi

    oleh kondisi siswa yang berbeda. Hal ini dilakukan dengan

    melakukan pre tes.

    c. Waktu Pembelajaran

    Perlu diperhatikan waktu berlangsungnya jam pelajaran, tidak

    diperkenankan kelompok eksperimen (E) masuk pagi kelompok

    kontrol (K) masuk sore atau sebaliknya. Jika kelas E masuk pagi,

    kelas K harus masuk pagi. Jumlah jam kedua kelas/kelompok juga

    harus sama. Kegiatan pembelajaran kelas eksperimen dan kelas

    kontrol dilakukan menurut jadwal yang sudah ada, yaitu hari Rabu

    dan hari Sabtu. Waktu pembelajarannya dimulai pada pagi hari

    untuk kedua kelas yaitu jam 06.45 WIB

    d. Lingkungan Pembelajaran

    Ruangan kelas elompok eksperimen dan kontrol harus dibuat

    sedemikian rupa sehingga tidak ada perbedaan kebisingan,

    kepengapan, ventilasi, serta tata ruang lainnya. Berhubung

    pembelajaran PMDK merupakan mata pelajaran praktik dan kedua

  • kelas memiliki jadwal yang berbeda, maka ruangan yang digunakan

    sama antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

    e. Kelengkapan peralatan

    Peralatan pembelajaran masing masing kelas harus sama agar

    perbedaan hasil eksperimen disebabkan oleh metode mengajar bukan

    karena peralatan pembelajaran yang digunakan tidak sama.

    Berhubung ruangan yang digunakan antar kedua kelompok sama,

    maka peralatan yang digunakan juga sama.

    E. Teknik Pengumpulan Data

    Pengumpulan data dalam penelitian dapat digunakan berbagai macam

    cara misalnya metode angket (kuesioner), tes, dokumentasi. Dalam penelitian

    ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes. Metode tes

    digunakan untuk mengumpulkan data mengenai variabel hasil belajar. Tes

    yang digunakan untuk mengumpulkan data tersebut menggunakan tes

    obyektif (pilihan ganda) dengan jumlah soal tertentu. Materi yang digunakan

    untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar ini disesuaikan dengan

    materi yang telah diterima oleh siswa pada mata pelajaran yang tercantum

    dalam silabus mata pelajaran yang bersangkutan. Selain melalui metode tes,

    data penilaian hasil belajar juga diperoleh dari penilaian proses dan laporan

    kerja praktik yang dibuat siswa sebagai subjek penelitian.

    Selain dengan metode tes, peneliti juga menggunakan penilaian proses

    dan penilaian laporan yang dibuat siswa untuk mendapatkan hasil belajar

  • yang akan dibandingkan. Nilai nilai tersebut akan dihitung sesuai rumus

    dan proporsinya sehingga didapatkan nilai akhir atau nilai keseluruhan.

    F. Instrumen Penelitian

    1) Pengembangan Instrumen

    Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes yang

    dapat digunakan untuk mengukur pemahaman PMDK mengenai

    penggunaan peralatan bengkel proyek serta peralatan keselamatan dan

    kesehatan kerja sesuai prosedur yang diberlakukan.

    Bentuk tes ini adalah pilihan ganda. Alternatif pilihan jawaban ada

    2 pilihan. Penskoran disesuaikan dengan kunci jawaban yang telah

    disediakan. Rentang penilaiannya 0 sampai 1 dengan perincian sebagai

    berikut :

    a. Jawaban benar nilainya 1

    b. Jawaban salah atau tidak menjawab nilainya 0

    Pembuatan instrumen dalam penelitian ini disusun atas inisiatif

    penulis sendiri dengan berpedoman pada dimensi-dimensi atau indikator-

    indikator yang dijadikan sebagai konsep dasar teori pada penyusunan

    butir-butir setiap perubahan. Dimensi ini dijabarkan menjadi beberapa

    bentuk butir-butir pertanyaan yang disusun sesuai dengan keperluan.

    Sedangkan pengumpulan data dari jawaban responden dilakukan

    dengan memberi angka atau skor nilai terhadap keseluruhan jawaban

    yang telah diberikan oleh responden.

  • Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen untuk Variabel Hasil Belajar No. Materi pokok Butir item Jumlah 1. Siswa dapat mengidentifikasi

    dan memahami cara penggunaan peralatan tangan dan peralatan mesin sesuai prosedur

    1,2,3,4,5,6,10,11, 12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,23,24,25,26,27

    24

    2. Siswa dapat memahami dan melaksanakan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja

    28,29,30 3

    3. Siswa dapat memahami dan melaksanakan teknik pengukuran menggunakan jangka sorong

    7,8,9 3

    Jumlah 30

    2) Uji Validitas

    Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

    atau kesahihan suatu instrument ( Arikunto, 2006 : 168). Instrumen yang

    valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

    (mengukur) itu valid, valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

    untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, lebih lanjut menyatakan

    bahwa instrumen yang berbentuk tes harus memenuhi validitas

    konstruksi dan validitas isi.

    Untuk menguji validitas konstruksi dapat digunakan penilaian dari

    para ahli. Sedangkan untuk validitas isi, dalam hal ini untuk instrumen

    yang berbentuk tes pengujian instrumen dilakukan dengan

    membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah

    diajarkan (Sugiyono, 2007: 137).

  • Setelah pengujian konstruksi dan pengujian isi, maka diteruskan

    dengan dengan uji coba instrumen. Hal tersebut untuk mengetahui

    validitas, dan reliabilitas soal. Uji coba soal dilakukan di kelas X TPTL 1

    SMK N 2 Yogyakarta dengan asumsi siswa di kelas tersebut sama

    sama belum mendapat materi seperti kelas sampel sehingga pengukuran

    dan penelitian dapat menghasilkan data yang benar - benar

    mencerminkan keadaan yang diukur.

    Selanjutnya dari hasil uji coba dilakukan analisis butir. Menurut

    Arikunto (2002: 14), untuk menguji validitas setiap butir maka skor-skor

    yang ada butir yang dimaksud, dikorelasikan dengan skor total. Skor

    butir dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y.

    Dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir, maka dapat diketahui

    dengan pasti butir yang memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya.

    Adapun untuk mengkorelasikan skor tiap-tiap butir dengan skor

    totalnya digunakan korelasi product moment yang di kemukakan oleh

    Karl Pearson sebagai berikut:

    ( )( )( ){ } ( ){ }2222 yyNxxN

    yxxyNrXY

    =

    Keterangan:

    = Koefisien korelasi product moment

    = Skor butir pertanyaan

    = Skor total

    xyr

    x

    y

  • = Skor pertanyaan dikalikan dengan skor total

    = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x

    = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y

    N = Jumlah responden

    Setelah didapat perhitungannya, maka dikonsultasikan atau

    dibandingkan dengan tabel r, dengan taraf signifikani 5% untuk

    mengetahui valid tidaknya instrumen. Kriteria valid adalah apabila harga

    xyr setelah dibandingkan dengan tabel, hasilnya sama atau lebih besar.

    Sedangkan bila harga xyr setelah dibandingkan dengan tabel, harganya

    lebih kecil, maka butir tersebut tidak valid atau gugur. Namun ada cara

    lain yang lebih sederhana dan mudah yaitu menggunakan interpretasi

    terhadap koefisien korelasi yang diperoleh, atau nilai r (Arikunto,

    2006:276). Interpretasi tersebut adalah sebagai berikut :

    Tabel 2. Tabel Interpretasi Nilai r Besarny nilai r Interpretasi

    Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200

    Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah (Tak berkorelasi)

    3) Uji Reliabilitas

    Instrumen reliabel adalah instrumen yang digunakan beberapa kali

    untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama

    (Sugiyono, 2007: 137). Untuk menguji reliabilitas dari instrumen

    xy

    2y

    2x

  • penelitian yang berupa tes serta skor dengan variabel diskrit ini

    digunakan rumus K-R 20.

    Adapun rumus K-R 20 adalah:

    ( )

    =

    t

    t

    VpqV

    kk

    r111

    Keterangan:

    r11 = Reliabilitas instrumen

    k = Banyakanya butir pertanyaan atau soal

    Vt = Varians total

    p =

    q = 1 - p

    Sebagai pedoman untuk menentukan tingkat kehandalan instrumen

    penelitian, penelitian ini menggunakan interprestasi nilai r yang

    dikemukakan oleh Arikunto (2006: 276) seperti yang tertera pada tabel 2

    diatas.

    G. Teknik Analisis Data

    Sebelum dilakukan analisa data untuk menguji hipotesis akan dilakukan

    uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas, uji linearitas, dan uji

    homogenitas. Keseluruhan perhitungan dalam pengujian ini akan dilakukan

    dengan paket komputer SPSS 17. Pengujian hipoteis penelitian baru

    dilaksankan setelah data yang dikumpulkan memenuhi persyaratan dalam uji

    normalitas, uji linearitas, dan uji homogenitas.

  • 1. Uji Persyaratan Analisis

    Sebelum diadakan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan

    dilakukan pengujian persyarata analisis uji t dan analisis kovarian yang

    meliputi uji normalitas, uji linearitas, dan uji homogenitas varians.

    Apabila keseluruhan persyaratan analisis itu terpenuhi, maka analisis

    untuk pengujian hipotesis baru dapat dilaksanakan.

    1) Uji Normalitas

    Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah

    masing-masing variabel dalam penelitian ini datanya berdistribusi

    normal atau tidak sebagai persyaratan pengujian hipotesis,

    normalitas untuk data penelitian ini menggunakan bantuan program

    komputer SPSS versi 17.0 dengan teknik analisis Kolmogorov-

    Smirnov. Dasar pengambilan keputusan yang dipergunakan adalah

    jika Asymp Sig ( 2-tailed) > (p-value ( 2-tailed) lebih besar 0,05)

    maka sebarannya dinyatakan normal.

    2) Uji Homogenitas

    Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

    memiliki tingkat varians data yang sama atau tidak. Varians dapat

    menjelaskan homogenitas suatu kelompok. Semakin kecil varians

    maka semakin homogen data dalam kelompok tersebut. Sebaliknya,

    semakin besar varians maka maka makin heterogen data dalam

  • kelompok tersebut. Menurut Sugiyono (2009:276) untuk menguji

    kesamaan dua varians data dari kelompok rumus yang digunakan

    adalah sebagai berikut:

    F =

    Nilai F yang diperoleh dari perhitungan dikonsultasikan

    dengan F tabel yang mempunyai taraf signifikansi = 5%. Ho diterima

    jika F hitung < F tabel dan Ho ditolak jika F hitung > F tabel.

    2. Pengujian Hipotesis

    Penelitian kuantitatif pada umumnya diarahkan untuk menguji

    hipotesis. Kebenaran hipotesis penelitian harus dibuktikan berdasarkan

    data yang telah dikumpulkan. Hipotesis penelitian adalah jawaban

    sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian

    kuantitatif. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu hipotesis komparatif yang

    diajukan sebagai jawaban atas rumusan masalah penelitian yang

    menanyakan tentang ada atau tidaknya perbedaan keberadaan variabel

    dari dua kelompok data atau lebih.

    Hipotesis statistik (yang akan diuji):

    Ho : 1 = 2 (Hipotesis Nol)

    Pernyataan diatas berarti tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara

    siswa kelas eksperimen dan kelas demonstrasi.

    H1 : 1 2 (Hipotesis alternatif = Hipotesis penelitian)

  • Pernyataan diatas berarti terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa

    kelas eksperimen dan siswa kelas demonstrasi.

    Pengujian hipotesis data penilitian ini menggunakan bantuan

    program SPSS versi 17.0 dengan teknik analisis independent - sample T

    Test yaitu untuk membandingkan dua kelompok mean dari dua sampel

    yang berbeda. Prinsip dari pengujian ini yaitu untuk mengetahui apakah

    ada perbedaan mean antara dua populasi, dengan membandingkan dua

    mean sampelnya.

    Rumus dari independent sampel t-test adalah:

    t =

    !"#"

    Keterangan :

    t : nilai t hitung

    $ : rata rata kelompok 1 $% : rata rata kelompok 2 & : standar error kedua kelompok

    Dasar pengambilan keputusan yang dipergunakan adalah jika t

    hitung > t tabel maka berbeda secara signifikan. Jika t hitung < t tabel

    maka tidak berbeda secara signifikan.

  • BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Profil SMK Negeri 2 Yogyakarta SMKN 2 Yogyakarta mempunyai beberapa bidang keahlian antara lain

    Teknik Bangunan dengan program keahlian teknik gambar bangunan, teknik

    bangunan gedung sederhana, teknik konstruksi kayu, teknik survei dan

    pemetaan dan teknik konstruksi bangunan. Teknik Elektro dengan program

    keahlian teknik pemanfaatan tenaga listrik dan teknik listrik pemakian.

    Teknik Elektronika dengan program keahlian teknik audio video dan teknik

    elektronika komunikasi. Teknik Informatika dengan program keahlian teknik

    komputer dan jaringan. Teknik Mesin dengan program keahlian teknik

    permesinan dan teknik mesin perkakas dan Teknik Otomotif dengan program

    keahlian teknik mekanik otomotif. SMK Negeri 2 Yogyakarta ini memiliki

    fasilitas ruang kelas dan ruang bengkel yang memadai dengan kegiatan

    belajar meliputi kegiatan belajar mengajar kurikuler dan kegiatan

    ekstrakurikuler.

    Hasil observasi diperoleh data kondisi kedisiplinan di SMKN 2

    Yogyakarta adalah masuk sekolah/ jam efektif dimulai pukul 06.45 WIB. Dan

    tiap jurusan menyelenggarakan KBM dengan sistem blok maka terdapat

    penyesuaian terhadap jam masuk dan jam pulang sekolah. Kedisiplinan siswa

    masih perlu ditingkatkan ada sebagian kecil siswa yang masih terlambat

    masuk sekolah dan tidak rapi dalam berpenampilan sebagai siswa yang tertib.

  • B. Pengumpulan Data Ada tiga variabel dalam penelitian ini yaitu dua variabel bebas

    (independent variable) dan satu variabel terikat (dependent variable). Lebih

    lanjut dapat diuraikan sebagai berikut:

    1. X1 = variabel bebas metode ekperimen

    2. X2 = variabel bebas metode demonstrasi

    3. Y = variabel terikat hasil belajar

    Dari penentuan kelompok secara acak diperoleh bahwa kelas X TPTL 3

    dengan jumlah 36 siswa sebagai kelompok eksperimen 1 yaitu kelas yang

    diberi perlakuan dengan metode ( eksperimen ) dan kelas X TPTL 2 dengan

    jumlah 36 siswa sebagai kelompok eksperimen 2 yaitu kelas yang diberi

    perlakuan dengan metode demonstrasi.

    Pada prinsipnya, kepada kedua kelompok dilaksanakan tiga tahap

    kegiatan yaitu pre test, pembelajaran, dan post test. Pre test digunakan untuk

    mengetahui kemampuan dasar siswa sebelum diadakan pembelajaran dan

    post test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti

    pembelajaran.

    1. Proses Pembelajaran pada Kelas Eksperimen

    Semua kegiatan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan

    setiap kali pertemuan adalah satu job praktikum. Job I dilaksanakan

    selama 4 x 45 menit, begitu pula dengan Job II dilaksanakan selama 4 x

    45 menit. Kegiatan yang dilakukan guru sebelum memulai pelajaran

    adalah menyiapkan dan menata ruang kelas, 15 menit sebelum kegiatan

  • pembelajaran dimulai untuk menyediakan kondisi ruangan kelas yang

    kondusif, setelah keadaan kelas kondusif untuk diadakannya proses

    pembelajaran, guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan

    mempresensi dan menanyakan kondisi fisik siswa, guru memberikan

    motifasi agar siswa benar-benar siap fisik dan mental sehingga dapat

    mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Sebagai kegiatan motivasi

    guru menyampaikan indikator atau tujuan yang hendak dicapai dari

    pelaksanaan pembelajaran dengan memberikan apersepsi yang berkaitan

    dengan materi pelajaran yang akan dikerjakan.

    Untuk membantu siswa dalam melakukan eksperimen dalam kelas

    eksperimen guru membuat dan menyediakan alat bantu yang berupa

    meteri yang akan disampaikan, jobsheet, dan langkah-langkah pengerjaan

    jobshet. Job sheet yang dibuat adalah pengenalan dan identifikasi

    peralatan di bengkel PMDK sebagai job I dan jobsheet pengukuran

    menggunakan jangka sorong sebagai job II. Sebagai persiapan dalam

    kegiatan evaluasi guru membuat pedoman observasi siswa dan guru

    untuk menganalisis kegiatan pembelajaran ketika pembelajaran

    eksperimen dilaksanakan.

    Kegiatan inti pembelajaran diawali dengan guru membagi siswa

    menjadi 12 kelompok dengan masing masing anggota 3 orang tiap 1

    kelompok kemudian guru memberikan materi dan jobsheet kepada setiap

    kelompok. Setelah siswa mendapatkan kelompok siswa mengidentifikasi

    peralatan yang ada di bengkel, mencatat nama, fungsi dan cara kerja

  • dengan berpedoman pada materi dan jobsheet yang diberikan. Namun

    pada kenyataannya, kegiatan pada kelas eksperimen tidaklah murni

    pembelajaran eksperimen. Selama kegiatan identifikasi berlangsung guru

    mengamati dan memberikan bimbingan dengan mendemonstrasikan

    secara langsung kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam

    mengerjakan jobsheet. Siswa yang sudah selesai mengidentifikasi

    peralatan bengkel kemudian membuat hasil pengamatan sebagai laporan

    sementara.

    Sebagai kegiatan penutup, guru memberikan laporan sesungguhnya

    dibuat dirumah dan dikumpulkan minggu berikutnya sebelum memasuki

    job II, disusun dengan format laporan yang tertera seperti pada jobsheet.

    Sebagai kegiatan penutup guru memberikan penguatan, penegasan

    tentang konsep dan simpulan atau rangkuman.

    ( a ) ( b ) Gambar 1. Kegiatan Pembelajaran di Kelas Eksperimen (a) Siswa

    Mempelajari Modul (b) Siswa Melaksankan Praktik Berdasarkan Petunjuk pada Modul

  • 2. Proses Pembelajaran pada Kelas Demonstrasi

    Pada prinsipnya, pembelajaran pada kelas demonstrasi relatif sama

    dengan pembelajaran pada kelas eksperimen. Yang membedakan antara

    kedua kelompok tersebut adalah cara mempelajari materi. Pada kelas

    demonstrasi pembelajaran dilakukan secara konvensional berupa transfer

    informasi dari guru kepada siswa melalui demonstrasi dan peragaan oleh

    guru. Penjel