Click here to load reader
Upload
sophia-auliasari
View
29
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
INDUSTRI PETROKIMIA
PT. PUPUK KALTIM
Produk yang dihasilkan yaitu Urea dengan menggunakan bahan baku Amoniak dan CO2
Reaksi pembentuka urea dari amoniak dan karbondioksida :
Terdiri dari 2 tahap reaksi :
Pembentukan karbamat (eksotermis & cepat) :
Dehidrasi karbamat (endotermis dan lambat) :
Diagram blog proses pembentukan Urea
2 NH 3+CO2⇔NH 2 CONH 2 +H 2O
2 NH 3+CO2⇔NH 2 CO2 NH 4
NH 2 CO 2 NH 4⇔NH 2CONH2 +H 2O
Manfaat dari Urea yaitu :
1. Sebagai bahan baku pembuatan melamin
2. Sebagai pupuk tanaman untuk memperkaya unsur hara pada tanaman
Deskripsi Proses Urea
Unit urea Kaltim-2 didesain oleh Stami Carbon BV Gellen Holland dengan
menggunakan proses total recycle CO2 stripping yang berkapasitas produksi sekitar
1725 MTPD. Proses ini terdiri atas beberapa pokok tahapan, yaitu :
1. Persiapan bahan baku
Tahapan ini berfungsi untuk menyiapkan bahan baku ammonia dan
karbondioksida sebelum dimasukkan ke tahap sintesa.
2. Sintesa urea
Tahapan ini berfungsi untuk mereaksikan ammonia, karbondioksida, dan
karbamat sehingga dihasilkan urea sebagai produk utama.
3. Resirkulasi
Synthesis
Decomposition
Concentration
Prilling/Granulation
Recovery
CO2 NH3
Urea Prill/Granule
cooling
heat
heat
urea
urea, H2O
H2O Waste Water Treatment
carbamate
Process condensate
NH3,CO2,H2O
Urea, inertNH3,CO2,H2O
heat
Tahap ini berfungsi untuk memanfaatkan kembali reaktan melalui proses
dekomposisi karbamat menjadi ammonia dan karbondioksida.
4. Evaporasi dan Prilling
Tahapan ini merupakan tahapan akhir untuk mendapatkan urea prill dengan cara
pemekatan, solidifikasi, dan pendinginan urea.
5. Waste Water Treatment
Tahap ini berfungsi mengolah kondensat proses untuk mendapatkan kembali
ammonia dan karbondioksida, serta mencegah pemcemaran lingkungan.
Urea adalah senyawa berbentuk serbuk putih, tidak berbau atau mengeluarkan bau
ammonia, dan tidak berasa. Urea mempunyai rumus molekul NH2CONH2. Di dalam
air, urea akan terhidrolisis menjadi amonium karbamat (NH2COONH4) yang
selanjutnya akan terdekomposisi menjadi NH3 dan CO2.
Adapun secara garis besar tahapan prosesnya adalah sebagai berikut :
Tahapan persiapan bahan baku meliputi persiapan umpan CO2 dan persiapan
umpan NH3. Gas umpan CO2 dicampur dengan udara dan dialirkan melalui knock out
drum yang bertujuan untuk mengurangi kandungan air yang terbawa dari ammonia
plant. Dari KO-drum, gas umpan dikompresi dengan CO2 compressor dan
dimasukkan ke dalam H2 converter. Dalam H2 converter, gas H2 akan bereaksi secara
katalitik dengan O2 menjadi H2O. Kandungan H2 setelah melewati H2 converter
diharapkan kurang 100 ppm. Setelah tahap reaksi ini, gas umpan CO2 dilewatkan
melalui bagaian HP stripper dasn masuk ke HP Carbamate Condenser.
Pada persiapan umpan ammonia, ammonia cair dari ammonia plant dipompa
dengan HP ammonia pump dan dipanaskan terlebih dahulu di ammonia preheater
dengan menanfaatkan panas air buangan dari unit waste water treatment. Selanjutnya
umpan ammonia yang telah dipanasi dialirkan melalui HP ejector yang sekaligus
berfungsi untuk menghisap larutan karbamat dari HP scrubber. Larutan kerbamat ini
bersama-sama dengan umpan ammonia akan masuk ke HP carbamate Condenser.
Pada tahap sintesa urea, reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
2NH3(g) + CO2(g) NH2COONH4(l) ΔHr,298 = -28,5 kkal/mol
NH2COONH4(g) NH2CONH2(g) + H2O(l) ΔHr,298 =4-6 kkal/mol
Reaksi pertama terjadi di HP Carbamate Condenser, sedangkan reaksi kedua
terjadi di dalam reaktor. Campuran umpan ammonia dan larutan karbamat dari HP
ejector dan campuran gas CO2 dari HP stripper masuk kebagian atas HP carbamate
Condenser pada dua line yang berbeda.
Di dalam HPCC sebagian besar NH3 dan CO2 akan bereaksi dan terkondensasi
menjadi larutan karbamat. Larutan karbamat yang terbentuk ini akan masuk ke dalam
reaktor, demikian juga dengan NH3 dan CO2 yang belum bereaksi di HPCC. Di dalam
reaktor, sisa NH3 dan CO2 akan bereaksi menjadi karbamat dan panas reaksi yang
timbul digunakan untuk reaksi pembentukan urea (mengkonversikan karbamat
menjadi urea).
Fasa larutan yang meninggalkan reaktor akan dikirim menuju HP stripper
untuk memisahkan urea yang terbentuk dengan reaktan yang tidak terkonversi
menjadi urea. Di HP stripper, sebagian karbamat akan terurai kembali menjadi NH3
dan CO2. Larutan urea yang mengandung relatif kecil karbamat akan meninggalkan
bagian bawah HP stripper menuju ke unit resikulasi, sedangkan campuran gas yang
sebagian besar mengandung CO2 akan menuju bagian atas HP Stripper dan mengalir
ke HP Carbamat condenser. Sementara itu, fasa gas dari reaktor, yang mengandung
NH3 dan CO2 tidak terkonversi, bersama-sama mengalir ke HP scrubber. Di dalam
scrubber, sebagian gas NH3 dan CO2 dikondensasikan, sedangkan sebagian lagi
diserap oleh larutan karbamat encer dari bagian resikulasi. Larutan karbamat dihisap
oleh HP ejector untuk dialirkan bersama-sama dengan umpan NH3 menuju HPCC,
sedangkan gas inert yang sedikit mengandung NH3 dan CO2 dibuang ke atmosfer.
Pada tahap resikulasi, larutan urea karbamat (dengan konsentrasi urea 56%)
yang keluar dari bagian bawah HP stripper diekspansikan sampai tekanan 4,2
kg/cm2-a sehingga sebagian dari karbamat terurai menjadi NH3 dan CO2. Selanjutnya
larutan tersebut dispray di top rectifying column. Karbamat yang terurai menjadi NH3
dan CO2 langsung mengalir ke LPCC, sedangkan cairan urea dan karbamat yang
tidak terurai akan mengalami kontak dengan gas panas dari heater retifying column
selanjutnya mengalir ke flash tank, sedangkan uapnya mengalir ke LPCC. Di LPCC,
uap akan terkondensasi menjadi karbamat dan dipompa kembali menuju HP
scrubber.
Gas-gas yang tidak terkondensasi di LPCC mengalir ke absorber untuk diserap
kembali dengan menggunakan water ammonia. Larutan hasil penyerapan ini
ditampung di ammonia water tank yang selanjutnya akan diproses kembali di waste
water treatment. Adapun larutan yang mengalir ke flash tank akan mengalami
flashing sehingga sisa-sisa NH3 dan CO2 yang tidak terurai di retifying column akan
terurai disini. Gas yang terurai tersebut akan dikondensasikan di flash tank condenser
dan ditampung di ammonia water tank, sedangkan larutan yang keluar dari flash tank
mengalir secara gravitasi ke urea storage tank.
Selanjutnya larutan yang mengandung sekitar 73% urea dari urea solution tank
dipompa ke first stage evaporation. Sebelumnya larutan tersebut masuk ke heater
sehingga air yang terkandung di dalam larutan menguap. Pada first stage evaporation
terjadi pemisahan uap air dari larutan. Uap airnya dikondensasikan di first
evaporator condenser dan ditampung di ammonia water tank, sedangkan larutannya
akan mengalir ke second stage evaporation. Aliran dari first stage evaporator masuk
melalui heater sehingga air yang terbawa dalam larutan akan menguap. Larutan yang
bercampur uap air kemudian masuk ke second stage evaporation shingga terjadi
pemisahan antara uap air dengan larutan. Uap air akan dikondensasikan di second
evaporator condenser dan ditampung di ammonia water tank.
Larutan yang keluar dari second stage evaporation, yang berupa urea melt
dengan konsentrasi sekitar 99% akan dipompakan melalui urea melt pump masuk ke
prill bucket yang berputar. Prill bucket ini dilengkapi dengan lubang-lubang sehingg
urea yang keluar dari prill bucket akan berupa tetesan-tetesan yang disebut prill,
yang menyebar ke seluruh prilling tower dan turun ke bawah. Di dalam tower, prill
ini didinginkan oleh udara dari bagian bawah tower yang dihisap ke atas oleh ID fan.
Pada bagian dasar prilling tower, urea ini siap di scrab oleh scrapper menuju ke
funnel-funnel yang selanjutnya ke belt conveyor untuk diangkut ke gudang. Untuk
memperkuat inti dari urea prill, disemprotkan urea yang dihaluskan di unit seeding
menuju ke dalam tower. Debu urea ini bertemu dengan tetesan-tetesan urea sehingga
terbentuk inti urea prill yang kuat. Untuk menghindari terjadinya cracking, maka
disemprotkan urea soft sebagai coating, atau juga biasa diinjeksikan urea
formaldehyde.
Tahap akhir dari pembuatan urea adalah waste water treatment. Pada tahap ini,
ammonia cair dari ammonia water tank dipompa ke bagian atas first desorber
sehingga cairan mengalir ke bawah melalui tray-tray. Di first desorber, NH3 dan CO2
yang telah terurai akan distripping oleh steam dari second desorber. Uap yang
mengadung NH3, CO2 dan steam akan keluar melalui bagaian atas desorber dan
didinginkan di reflux condenser. Karbamat hasil pendinginan ini dikirim kembali ke
LPCC yang selanjutnya dipompa kembali ke sintesis. Cairan dari first desorber
dipanaskan dengan steam dari hydrolyzer masuk ke dalam first desorber, sedangkan
cairan yang keluar menuju ke bagian atas second desorber. Pada bagian bawah
second desorber dimasukkan steam yang akan memanaskan cairan yang masuk dari
atas. Uap dan sebagian besar gas NH3 dan CO2 yang terurai akan mengalir ke atas
dan memanaskan cairan di first desorber. Cairan mengalir kebawah untuk
memanaskan ammonia di ammonia preheater dan selanjutnya dibuang ke sewer
setelah melalui pendinginan. Kandungan NH3 maksimum yang diijinkan adalah 50
ppm dan ureanya 100 ppm.