Upload
dinarhutami
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/6/2019 industribiobutanol
http://slidepdf.com/reader/full/industribiobutanol 1/5
PENDAHULUAN
Biofuel termasuk topik teknologi yang paling hangat didiskusikan pada saat ini di
samping isu pemanasan global. Seiring dengan kesadaran bahwa minyak bumi akan habis
cepat atau lambat, ide pengembangan biofuel sebagai alternatif bahan bakar muncul sejak
1970an. Jika kita analisis lebih lanjut jenis biofuel yang bisa diproduksi, salah satu pilihan
adalah biobutanol, sejenis alkohol seperti bioethanol.
Saat ini biobutanol bisa diproduksi baik secara fermentasi maupun non-fermentasi
walaupun biayanya masih lebih maha l dari produksi bioethanol. Jenis alkohol dengan empat
atom karbon ini memiliki kandungan energi hampir menyamai premium, yaitu sebesar 29
MJ/liter dengan bilangan oktan 96. Nilai ini jauh di atas bioethanol sebesar 22 MJ/liter. Ron
Cascone dalam artikelnya di jurnal ilmiah terkemuka Chemical Engineering Progress terbaru
di bulan Agustus 2008 memaparkan banyak keuntungan biobutanol relatif terhadap
bioethanol. Pertama, biobutanol memiliki beberapa karakteristik fisika dan kimia lebih mirip
ke bensin. Hal ini menyebabkan tidak perlu membangun infrastruktur baru untuk
transportasi. Biobutanol juga tidak larut dalam air seperti bioethanol sehingga tidak mudah
menyebabkan korosi. Kedua, biobutanol dapat dicampur dengan bensin dalam kadar
bervariasi. Hal yang sama tidak dimungkinkan dengan bioethanol. Campuran bioethanol
bensin memiliki kadar bioethanol maksimum 10 %. Lebih daripada itu harus ada modifikasi
khusus pada mesin kendaraan bermotor. Ketiga, akibat kandungan energi yang tidak jauh
berbeda dengan bensin, maka bensin campur biobutanol lebih ekonomis daripada bensin
campur bioethanol. Keempat, secara lingkungan biobutanol lebih aman daripada bioethanol
karena jika tumpah tidak mudah mencemari air tanah akibat sifatnya yang menolak air.
Dari uraian singkat di atas maka alternatif terbaik jenis biofuel yang bisa menjadi
pengganti atau aditif dari bensin adalah biobutanol. Riset biobutanol giat dilakukan di
negara maju untuk menghasilkan teknologi yang bisa membuat biobutanol bersaing secaraekonomis dengan biofuel lainnya. Adapun bahan baku yang dipakai harus dari bahan non
pangan. Indonesia sebagai produsen beras terbesar ke-3 dan gula tebu ke-9 dunia tentu
memiliki potensi ketersediaan batang padi dan bagasse yang melimpah. Tantangan
selanjutnya adalah bagaimana mendirikan industri biofuel generasi kedua seperti
biobutanol dari bahan baku non pangan di Indonesia. Butuh investasi besar baik dana
maupun sumber daya manusia yang perlu diusahakan dalam waktu dekat.
PROSES INDUSTRI DAN REAKSI-REAKSI YANG TERLIBAT
Dalam perkembangannya produksi alkohol yang paling banyak digunakan adalah
metode fermentasi dan distilasi. Mikroorganisme yang digunakan untuk fermentasi alkohol :
y Bakteri : Clostridium acetobutylicum, Klebsiella pnemoniae, Leuconoctoc
mesenteroides, Sarcina ventriculi, Zymomonas mobilis , dll.
y Fungi : Aspergillus oryzae, Endomyces lactis, Kloeckera sp., Kluyreromyces
fragilis, Mucor sp., Neurospora crassa, Rhizopus sp., Saccharomyces beticus, S.
cerevisiae, S.ellipsoideus, S. oviformis, S. saki, Torula sp. , dll
8/6/2019 industribiobutanol
http://slidepdf.com/reader/full/industribiobutanol 2/5
Bahan baku untuk produksi biobutanol bisa didapatkan dari berbagai tanaman, baik yang
secara langsung menghasilkan gula sederhana semisal Tebu (sugarcane), gandum manis
(sweet sorghum) atau yang menghasilkan tepung seperti jagung (corn), singkong (cassava)
dan gandum (grain sorghum) disamping bahan lainnya.
Industri Biobutanol yang akan dibahas disini adalah industri biobutanol berbahan baku
karbohidrat dengan bantuan bakteri Clostridium acetobutylicum.
Tahap 1-2 Persiapan Bahan Baku Karbohidrat menj adi Glukosa
Tumbuhan berkabohidrat akan mengalami proses pretreatment berupa penimbangan,
pencucian dan pengupasan, pemotongan, pengeringan, pembuburan, dan pengaturan
konsentrasi pati melalui penambahan air. Karena bahan baku yang digunakan adalah
tumbuhan berkabohidrat, perlu dilakukan proses penanakan yang bertujuan untuk
membuat granula pati dapat dengan mudah dihidrolisis secara enzimatik. Karbohidrat lalu
dikonversi menjadi gula melalui proses pemecahan menjadi gula kompleks (liquefaction)
dan sakarifikasi (Saccharification) dengan penambahan air, enzyme serta panas (enzimhidrolisis).
1. Likuefaksi, yaitu pengubahan pati menjadi dekstrin oleh enzim E-amilase melalui
proses pemutusan ikatan ,1-4 glikosidik molekul pati secara acak. Proses ini
berlangsung pada suhu sekitar 80-85 °C, pH optimum tergantung sumber enzim E-
amilase
2. Sakarifikasi pengubahan dekstrin menjadi glukosa dengan menggunakan enzim
glukoamilase pada suhu 60 65 °C.
8/6/2019 industribiobutanol
http://slidepdf.com/reader/full/industribiobutanol 3/5
Gambar 1 Tahapan Proses dan Reaks¡
Umum dalam Indus ¢ ri Biobutanol
(Thaddeus Chukwuemeka Ezeji, Nasib Qureshi, and Hans Peter Blaschek. Bioproduction of Butanol from
Biomass :from Genes to Bioreactors.Journal of Elsevier, page 221£
Diagram Blok Proses Produksi Biobutanol
Tu¤
buh¥
n
B¦ § ¨ ¥
bohid§ ¥
t
Peni¤
b¥
n¥
n
Pencuci ¥ n &
Pen u¥ s
¥ n
Pemo-
ton¥
n
Pengering-
an
Penyim
anan
Pem- buburan
8/6/2019 industribiobutanol
http://slidepdf.com/reader/full/industribiobutanol 4/5
JENIS REAKTOR, KONDISI, DAN FASA
Reaktor yang digunakan dalam industri biobutanol adalah jenis reaktor FBR (Fibrous
Bed Reactor) atau novel reactor sebagai tempat terjadinya proses fermentasi. Adanya pori
dalam reaktor bertujuan untuk memudahkan pergerakan difusi molekuler. Untuk bioreaktor
industri bioetanol, produktivitas proses yang dilakukan secara batch hanya dibatasi 0,5
g/L/hour, sedangkan dalam reaktor batch dapat mencapai hingga 4 g/L/hour.
FBR terdiri dari kolom kaca terjejal dengan media pori yang kedap udara dengan
menggunakan sistem gas nitrogen untuk mengeluarkan oksigen dan udara yang bersifat
racun bagi mikroorganisme. Kondisi operasi reaktor pada tekanan atmosferik dijaga pada
Temperatur ~ 37° dengan kecepatan agitasi 150 rpm serta pH ~ 6 dengan penambahan
NH4OH atau HCl. Fasa reaksi yang terjadi adalah heterogen.
Reaksi-reaksi©
an
terjadi dalam reaktor, adalah :
Reaksi Fermentasi Butiryc acid (tanpa acetic acid :
C6H12O6 CH3CH2CH2COOH + CO2 +2H2
Reaksi Hidrogenasi Butiryc acid menjadi butanol:
CH3CH2CH2COOH + 2H2 CH3CH2CH2CH2OH + H2O
Reaksi Keseluruhan :
C6H12O6 CH3CH2CH2CH2OH + H2O + CO2
Yield yang dihasilkan dalam reaksi tersebut dapat mencapai 83%. Produk yang mengandung butanol
dan air dapat dipisahkan dengan metode distilasi
SKEMA REAKTOR
Berikut disajikan gambar susunan bioreaktor dalam industri b iobutanol :
(Shang-Tian Yang. M eth
f Pr
i
g B
t
l . United States Patent Aplication Publication, US
2008/0248540 A1, pub date Oct. 9, 2008)
8/6/2019 industribiobutanol
http://slidepdf.com/reader/full/industribiobutanol 5/5
Skema Bioreaktor
( Dale C. Guyre. Nov el Bi ore
t or . United States Patent Aplication Publication. Pub. No US 2009/0130704 A1,
pub. Date May 21, 2009 )
Keterangan :
120 : agitator shaft
204 : culture chamber
205 : vessel wall
207 : drain valve
208 : cooling media
209 : cooling media
210 : mechanic seal
215 : agitator drive motor
220 : agitatation shaft
225 : gas dispersion impeller
230 : porous material dome
235 : gas bubble
240 :surface of liquid level
241 : culture medium
245 : gas headspace
247 : spray distribution ball
250 : vessel cover
251 : sealing gasket
255 : sealing gasket
260 : exhaust vent
261 : upper exhaust duct
262 : porous material
265 :exhaust gas vent
270 : inlet sparge gas
275 : gas duct