8
Inventory Control •(1) antisipasi adanya unsur ketidakpastian permintaan, (2) adanya unsur ketidakpastian pasokan dari supplier, dan (3) adanya unsur ketidakpastian tenggang waktu (lead time) waktu pemesanan. •Untuk menjawab pertanyaan kapan harus dilakukan pemesanan, dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu : (1) pendekatan titik pemesanan kembali (re order point approach/ROP), (2) pendekatan tinjauan periodik (periodic review approach), dan (3) material requirement planning (MRP). •Dalam melakukan penataan, setiap industry mempunyai model pengaturan inventory control untuk menjamin persediaan dan pelayanannya kepada konsumen. Ada beberapa model sistem inventory control, yaitu model ABC, model VEN dan model JIT.

Inventory Control

Embed Size (px)

DESCRIPTION

j

Citation preview

Page 1: Inventory Control

Inventory Control

• (1) antisipasi adanya unsur ketidakpastian permintaan, (2) adanya unsur ketidakpastian pasokan dari supplier, dan (3) adanya unsur ketidakpastian tenggang waktu (lead time) waktu pemesanan.

• Untuk menjawab pertanyaan kapan harus dilakukan pemesanan, dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu : (1) pendekatan titik pemesanan kembali (re order point approach/ROP), (2) pendekatan tinjauan periodik (periodic review approach), dan (3) material requirement planning (MRP).

• Dalam melakukan penataan, setiap industry mempunyai model pengaturan inventory control untuk menjamin persediaan dan pelayanannya kepada konsumen. Ada beberapa model sistem inventory control, yaitu model ABC, model VEN dan model JIT.

Page 2: Inventory Control

Re-Order Point (ROP)• Apabila persediaan

mencapai jumlah tertentu, maka pemesanan kembali harus dilakukan

• Resiko : Terjadi stock out jika jumlah permintaan selama waktu lead time melebihi jumlah persediaan pengaman (buffer stock).

Page 3: Inventory Control

Periodic Review Approach

• Tingkat persediaan ditinjau pada interval waktu yang sama. Pada setiap tinjauan dilakukan pemesanan kembali agar tingkat persediaan mencapai jumlah yang diinginkan.

• Resiko : Terjadi stock out jika pemesanan diterima melebihi jangka waktu lead time.

Page 4: Inventory Control

Material Requirement Planning (MRP) ApproachLangkah-Langkah Perhitungan MRP• Menentukan Kebutuhan Bersih (Net Requirement). Net Requirement adalah

selisih antara kebutuhan kotor (gross requirement) dengan persediaan yang ada di tangan (on hand). Data yang diperlukan dalam menentukan kebutuhan bersih adalah :

a. Kebutuhan kotor setiap periode b. Persediaan yang ada ditangan c. Rencana penerimaan (scheduled receipts)

• Menentukan Jumlah Pesanan. Berdasarkan kebutuhan bersih, ditentukan jumlah pesanan, baik item maupun komponennya

• Menentukan BOM dan Kebutuhan kotor SETIAP Komponen. Kebutuhan kotor setiap komponen, ditentukan oleh rencana pemesanan (planned order released) komponen yg ada diatasnya dengan dikalikan kelipatan tertentu sesuai kebutuhan

• Menentukan Tanggal Pemesanan. Penentuan tanggal pemesanan yang tepat dipengaruhi oleh Rencana Penerimaan (planned order receipts) dan tenggang waktu pemesanan (lead time)

Page 5: Inventory Control

Model ABC

Teknik analisa pareto :

• Tentukan penggunaan tahunan setiap item persediaan

• Kalikan penggunaan tahunan setiap item dengan harga satuannya, sehingga didapat nilai penggunaan tahunan

• Susun item-item persediaan dalam daftar nilai penggunaan tahunan, yang terbesar diletakkan di atas, sedangkan terkecil diletakkan paling bawah dalam daftar

• Tambahkan secara kumulatif item persediaan dan nilai penggunaannya

• Konversikan jumlah kumulatif menjadi prosentase kumulatif

Page 6: Inventory Control

Model VEN

• Very Essential (Vital): obat-obatan yang harus ada dan penting untuk kelangsungan hidup

• Essential: obat-obatan penting yang dapat melawan penyakit tetapi tidak vital

• Non Essential: obat-obatan yang sifatnya hanya sebagai penunjang

Page 7: Inventory Control

Model JIT (Just in Time)

Perusahaan memberikan kepercayaan kepada pemasok untuk memasok bahan hanya pada saat perusahaan memerlukannya dalam jumlah yang diperlukan. Order dilakukan jika persediaan hampir atau sudah habis.Tujuan pembelian tepat waktu adalah: • Menghilangkan kegiatan yang tak perlu, misalnya waktu pemeriksaan yang

bertele-tele karena supplier telah terpercaya. • Mengurangi inventory stock yang berlebihan, bila perlu “zero stock” karena

perencanaan dan penjadwalan pengiriman terkontrol. • Adanya jaminan kualitas material karena adanya seleksi ketat terhadap

suplier. • Mengurangi resiko penyimpanan karena stock terdapat di supplier.

Page 8: Inventory Control

Daftar Pustaka

• Priyambodo, B. 2007. Manajemen Farmasi Industri. Global PustakaUtama.Yogyakarta. 262-279