Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Media Farmasi Vol. XII. No. 20, April 2014 ii
ISSN No. 0216-2083
MEDIA FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
Penasehat : Direktur Politeknik Kementrian Kesehatan Makassar
Penanggung Jawab : Ketua Jurusan Farmasi Poltekkes Kementrian
Kesehatan Makassar
Dewan Redaksi
Ketua : Drs. Jumain, M.Kes, Apt.
Wakil Ketua : Ronny Horax, S.Si.,M.Sc.,PhD.
Muhammad saud, SH, S.Farm, M.Kes.
Drs. H. Tahir Ahmad, Apt.
Drs. H. Ismail Ibrahim, Apt.
Drs. Rusli, Sp.FRS.,Apt.
Redaksi Pelaksana
Ketua : Rusdiaman, S.Si.,M.Si.,Apt.
Wakil Ketua : Drs. H. Asyhari Asyikin, S.Farm., M.Kes.
Sekretaris : DR. Hj. Nurisyah, M.Si.,Apt.
Bendahara : Tajuddin Abdullah, ST.,M.Kes.
Anggota : Dra. Hiany Salim, M.MKes., Apt.
Djuniasti Karim, S.Si., M.Si., Apt.
Sultan, S.Farm., M.MKes.
Harbiah, ST., M.Si.
Humas : Mispari, SH., S.Farm., M.Kes.
Rusdiaman, S.Si., M.Si.,Apt.
Raimundus Chaliks, S.Si
Arisanty, S.Si.,Apt.
Sirkulasi : Ahmad Murad, S.Sos.
Hendra Stevani, S.Si., Apt
Alamat Redaksi : Jurusan Farmasi Politeknik Kementrian
Kesehatan RI Makassar
Jl. Baji Gau No. 10 Makassar
Telp. +62411-854021
Fax. +62411-830883
e-mail : [email protected]
Kode Pos 90134
Media Farmasi Vol. XII. No. 20, April 2014 iv
DAFTAR ISI
MEDIA FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR ii
EDITORIAL iii
DAFTAR ISI iv
1. ASUHAN KEFARMASIAN PASIEN X DIABETES MELITUS RAWAT
INAP TERHADAP PENATALAKSANAAN TERAPI MENGGUNAKAN
OBAT DI RSUP DR WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR. Oleh Rusli,
Rusdiaman …………………………………………………………………
1
2. IDENTIFIKASI SENYAWA KORTIKOSTEROID DALAM JAMU
PENAMBAH BERAT BADAN YANG BEREDAR DI KABUPATEN
PANGKEP SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS. Oleh Rusdiaman,
Ismail Ibrahim …………………………………………………………………..
7
3. FORMULA SEDIAAN GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK LIDAH
BUAYA (Aloe vera L) MENGGUNAKAN KOMBINASI PEMANIS
ASPARTAM SUKROSA. Oleh Siti Sri Wulan, Ariyani Buang, Rusmin Rivai,
Ajeng Kurniati Roddu …………………………………………………………..
13
4. AKTIVITAS EKSTRAK MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff)
Boerl.) TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus mutans PENYEBAB
KARIES GIGI. Oleh Alfrida Monica Salasa ……………………………………
21
5. ASUHAN KEBIDANAN PADA NY A DENGAN ABORTUS IMINIENS DI
RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR TANGGAL 03 S/D 05 JUNI 2012.
Oleh Hj. Ernawati Pohan, Riska Sabriana, Selpita Paranta ……………………
25
6. ASUHAN KEBIDANAN PADA NY I AKSEPTOR KB IUD DI RUMAH
SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR. TANGGAL 28 S/D 30 MEI 2013
Oleh Lintje Tulu, Theresia Limbong, Welly ……………………………………
36
7. PROFIL SENYAWA DAN AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN
SALAM (Eugenia polyantha W. ) TERHADAP PERTUMBUHAN
Streptococcus mutans PENYEBAB KARIES GIGI. Oleh Dwi Rachmawaty
Daswi …………………………………………………………………………….
44
8. PENGARUH EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum, Wight)
TERHADAP AKTIVITAS IMUNOGLOBULIN M (IgM) Oleh Sainal Edi
Kamal, Maringan Lambert Pasaribu ……………………………………………
51
9. UJI DAYA HAMBAT PERASAN CAMPURAN DAUN ASAM JAWA
(Tamarindus indica L) DENGAN RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica
Vall) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI PENYEBAB BISUL Oleh
H. Sultan …………………………………………………………………………
57
10. STUDI TINDAKAN IBU MENURUNKAN DEMAM PADA ANAK
SEBELUM KE PELAYANAN KESEHATAN. Oleh Harliani, Muda Samsu,
Ramlah Dillah …………………………………………………………………...
62
11. GAMBARAN TINGKAT PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA DI RUMAH
SAKIT UMUM DAYA KOTA MAKASSAR TAHUN 2012 Oleh Megawati,
Hendra Stevani, Hasnah Ibrahim, Mispari ……………………………………..
69
12. UJI ANTIBAKTERI SEDIAAN OBAT KUMUR YANG MENGANDUNG 74
Media Farmasi Vol. XII. No. 20, April 2014 v
SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz dan Pav). TERHADAP Streptococcus
mutans PENYEBAB KARIES GIGI. Oleh Muhammad Saleh, Kris Paulus,
Jumain …………………………………………………………………………...
13. HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN
KETERATURAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS UJUNG LERO
KECAMATAN SUPPA KABUPATEN PINRANG SULAWESI SELATAN.
Oleh Hj. Farida Hamzah ………………………………………………………
81
14. PENENTUAN NILAI SUN PROTECTOR FACTOR (SPF) EKSTRAK
ETANOL BIJI ALPUKAT (Persea Americana P Mill) SEBAGAI BAHAN
AKTIF TABIR SURYA Oleh Hj. Nurisyah, Alfrida Monica Salasa, St. Ratnah,
Dwi Rachmawati Daswi …………………………………………………………
88
15. FAKTOR YANG BERHUBUNGA DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN
MEROKOK DI KECAMATAN TAMALATE KOTA MAKASSAR. Oleh
Baharuddin Sunu ………………………………………………………………..
94
16. UJI EFEK ANTIHIPERLIPIDEMIA KOMBINASI EKSTRAK DAUN
SALAM (Syzygium polyanthum) EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona
muricata) PADA TIKUS WISTAR. Oleh Jumain, Muhammad Saud, Hendra
Stevani ……………………………………………………..…………………….
101
17. GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG OBESITAS DI SMA
TUTWURI HANDAYANI MAKASSAR APRIL 2011 Oleh St. Hadijah,
Harfina …………………………………………………………………………..
108
18. PENENTUAN EFEK PELEPASAN MINYAK ATSIR DARI BERBAGAI
BASIS MINYAK PEMBAWA UNTUK PEMBUATAN AROMATERAPI
Oleh Ronny Horax, Sisilia TR Dewi, Nurisyah, Sri Anggun ……………………
115
19. EVALUASI KEMAMPUAN PRAKTIS MAHASISWA D III FARMASI
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR DALAM MENGGUNAKAN
MICROSOFT WORD DAN EXCEL. Oleh Sesilia Rante Pakadan,Hiany Salim,
Hasnah Ibrahim, …………........................................................................
120
20. PROFIL SENYAWA KIMIA DAN AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL
DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L) TERHADAP PERTUMBUHAN
Streptococcus mutans PENYEBAB KARIES GIGI Oleh St Ratnah ……………
127
21. ISOLASI DAN KARAKTERISASI ACTINOMYCETES SEBAGAI
PENGHASIL ANTIBIOTIKA DARI SAMPEL TANAH PADA
PETERNAKAN SAPI DI KECAMATAN GALESONG KABUPATEN
TAKALAR. Oleh Yessica Febriawanti T, H Tahir Ahmad, Adriani, Andi
Indrawati ………………………………………………………………………
133
22. KADAR DISSOLVED OXYGEN (DO) AIR MINUM BEROKSIGEN
BERDASARKAN WAKTU DAN SUHU PENYIMPANAN DENGAN
METODE TITRASI WINKLER. Oleh Tajuddin Abdullah, Ratnasari Dewi, Ida
Adhayanti ………………………………………………………………………..
141
23. PERBANDINGAN PENGGUNAAN MINYAK GORENG CURAH DAN
MINYAK GORENG KEMASAN TERHADAP EFEK PENURUNAN
KOLESTEROL TEMPE SECARA IN VITRO. Oleh Arisanty, Djuniasti Karim,
Muh Tang ………………………………………………………………………..
146
24. PENGARUH KONSELING TERHADAP PERILAKU MEROKOK PADA
SISWA SMAN 09 KABUPATEN MAROS PROVINSI SULAWESI
151
Media Farmasi Vol. XII. No. 20, April 2014 vi
SELATAN TAHUN 2013. Oleh Muhasidah, Alias, Rahmatia …………………
25. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDAK TERLAKSANANYA
PELAYANAN INFORMASI OBAT PADA APOTEK DI KOTA PALOPO
Oleh Sultan, Raimundus Chaliks, Sundarika Nastitin …………………………...
161
26. KESIAPAN LANSIA PNS NON DOSEN MENGHADAPI MASA PENSIUN
DI LINGKUNGAN POLTEKKES KOTA MAKASSAR. Oleh Hj. Nuraeni
Jalil, Hj Hamsiah Hamzah, Muhasidah ………………………………………...
165
27. TINGKAT KEPATUHAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS PADA
PASIEN JAMKESMAS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT ISLAM
FAISAL MAKASSAR. Oleh Raimundus Chaliks ………………………………
173
28. HUBUNGAN KADAR KOLESTEROL, IMT, LINGKAR PINGGANG
DENGAN DERAJAT PREMENSTRUAL SYNDROME PADA WANITA
USIA SUBUR. Oleh Ratnasari Dewi ……………………………………………
177
29. GAMBARAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN
DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMA MAKASSAR TAHUN 2012. Oleh
Junaedah Rasyad ………………………………………………………………..
182
30. ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEPSI
TENTANG KESELAMATAN BERKENDARA (SAFETY RIDING) PADA
SMA DI KABUPATEN MAJENE TAHUN 2013. Oleh Baharuddin Sunu,
Irma Sari …………………………………………………………………………
191
31. HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN UMUR DENGAN KEJADIAN
RETENSIO PLASENTA DI RUMAH SAKIT UMUM LASINRANG
PINRANG TAHUN 2013. Oleh Farida Hamzah, Syarifuddin ………………….
196
32. DESAIN BIOSENSOR DIAZINON DENGAN MENGGUNAKAN
TRANDUSER PLATINA UNTUK DETEKSI POLUTAN PETISIDA
DIAZINON DALAM BAHAN PANGAN. Oleh Thamrin Asis , HM Natsir…...
204
33. HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERUBAHAN
RESPON EMOSIONAL PASIEN YANG MENJALANI PROGRAM TERAPI
RUMATAN METADON DI PUSKESMAS KASSI KASSI MAKASAR Oleh
H. Ismail, Hj. Sri Purnama Rauf, Made Rio Dwijayanto ………………………..
208
34. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG
PENANGANAN DINI DEMAM PADA ANAK DI PUKESMAS LUMPUE
KOTA PARE PARE. Oleh Syarifuddin, Bahruddin …………………………...
213
35. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG POLA PEMBERIAN
MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU PADA ANAK USIA 6 – 24
BULAN DI PUSKESMAS LUMPUE KOTA PARE PARE. Oleh Bahruddin,
Syarifuddin ………………………………………………………………………
220
36. MEDIA FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR 228
GAMBARAN TINGKAT PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
DI RUMAH SAKIT UMUM DAYA
KOTA MAKASSAR
*)Megawati **) Hendra Stevani (**Hasnah Ibrahim (**Mispari
*) STIKES Nani Hasanuddin **)Poltekkes Makassar
ABSTRAK
Penelitian mengenai tingkat penggunaan antibiotik dilakukan di Rumah Sakit Umum Daya kota
Makassar pada bulan Januari-juni 2012, yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang
tentang tingkat penggunaan antibiotik, dan jenis penyakit berdasarkan musim di Rumah Sakit
tersebut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan cara mengumpulkan data
sekunder berupa jenis penyakit dan penggunaan antibiotik. Data yang diperoleh dipersentasekan
kemudian dibuat dalam bentuk grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cotrimoksazol tablet
merupakan antibiotik yang paling tinggi jumlah penggunaannya dibanding antibiotik lainnya
yakni sebanyak 591 tablet (54,8%) dan merupakan antibiotik yang paling sering digunakan tiap
bulannya. Dan tingkat penggunaan tertinggi pada bulan Februari sebanyak 305 (28,2%). Serta
terdapat 4 jenis penyakit penyakit yaitu disentri akut, demam thypoid, febris, dan gastroenteritis
akut. Jenis penyakit yang paling sering muncul dari bulan Januari-Juni adalah gastroenteritis akut
dan demam thypoid.
Kata kunci, Penggunaan, Antibiotik RSU Daya
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan tempat
penggunaan antibiotik paling banyak
ditemukan. Di negara yang sudah maju 13-
37% dari seluruh penderita yang dirawat di
rumah sakit mendapatkan antibiotik baik
secara tunggal maupun kombinasi,
sedangkan di negara berkembang 30-80%
penderita yang dirawat di rumah sakit
mendapatkan antibiotik. (Khairuddin, 2008)
Antibiotik (L. Anti = lawan, bios =
hidup) adalah zat-zat kimia yang dihasilkan
oleh fungi dan bakteri, yang memiliki
khasiat mematikan atau menghambat
pertumbuhan kuman, sedangkan
toksisitasnya bagi manusia relatif kecil.
(Tjay, H., T.,dan Rahardja, K., 2007).
Tingkat penggunaan antibiotik sangat
berpengaruh terhadap perencanaan
pengadaan obat di instalasi farmasi.
Perencanaan adalah suatu kegiatan yang
dilakukan dalam rangka menyusun daftar
agar kebutuhan obat yang berkaitan dengan
suatu pedoman dasar konsep kegiatan yang
sistematis dengan urutan yang logis dalam
mencapai sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan. (Sulistyaningsih, L., 1999)
Perencanaan yang tepat membutuhkan
informasi yang akurat mengenai jumlah
pemakaian suatu obat dalam hal ini
antibiotik. Antibiotik adalah obat yang
digunakan untuk mengobati infeksi dimana
infeksi tersebut dipengaruhi oleh berbagai
faktor misalnya pola hidup dan musim.
Wilayah Indonesia sangat rawan
dengan penyakit musiman yaitu penyakit
yang dipengaruhi oleh musim. Agar
kebutuhan perbekalan farmasi tepat sesuai
kebutuhan, perlunya melihat keadaan musim
sehingga mencegah terjadinya kekurangan
atau kelebihan serta mencapai perencanaan
obat yang efektif dan efisien. Sehingga
melalui penelitian ini ingin diketahui tingkat
penggunaan antibiotik pada bulan Januari-
Juli yang dapat memberikan gambaran
tentang jenis dan jumlah antibiotik yang
paling sering digunakan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di
atas, maka rumusan masalah yaitu
bagaimana tingkat penggunaan antibiotik
untuk pasien rawat inap di Rumah Sakit
Daya Kota Makassar tahun 2012?
Tujuan Penelitian
Tujuan umum
Untuk memperoleh gambaran
tentang tingkat penggunaan antibiotik di
Rumah sakit Daya Kota Makassar tahun
2012.
Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui gambaran tingkat
penggunaan antibiotik di Rumah Sakit
Daya Kota Makassar berdasarkan jenis
penyakit.
2. Untuk mengetahui gambaran tingkat
penggunaan antibiotik di Rumah Sakit
Daya Kota Makassar berdasarkan
musim.
Manfaat Penelitian
1. Memperoleh data mengenai jenis dan
jumlah antibiotik yang digunakan untuk
pasien rawat inap di Rumah Sakit Daya
Kota Makassar tahun 2012.
2. Sebagai bahan acuan di Rumah Sakit
Daya untuk membuat program
perencanaan, pengadaan antibiotik pada
pasien rawat inap.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif yaitu dengan
melakukan pengumpulan data tentang
penggunaan antibiotik dari rekam medik
pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Daya
kota Makassar dari bulan Januari sampai
dengan Juni 2012.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah
semua pasien rawat inap interna di Rumah
Sakit Daya Kota Makassar tahun 2012.
Sampel dalam penelitian ini adalah
pasien di interna yang mendapatkan
antibiotik dengan melihat data dari rekam
medik pada bulan Januari sampai dengan
Juni 2012.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah
Sakit Daya Kota Makassar pada bulan
Januari sampai dengan Juni 2012.
D. Analisis dan Pengolahan data
Data yang diperoleh ditabulasikan
kemudian dipresentasikan lalu dibuat dalam
bentuk grafik batang (bar).
E. Defenisi Operasional
1. Tingkat penggunaan obat adalah
frekuensi dan jenis antibiotik yang
digunakan di Rumah Sakit Daya
Kota Makassar tahun 2012.
2. Antibiotik adalah jenis obat yang
digunakan untuk mengobati
penyakit infeksi. Obat antibiotik
yang dimaksud adalah golongan
penisilin, sefalosforin,
kloramfenikol, aminoglikosida,
kuinolon, makrolida, tetrasiklin.
3. Jenis penyakit adalah penyakit yang
muncul pada musim hujan dan
musim panas.
4. Musim merupakan salah satu dari
peristiwa di bumi dalam jangka
waktu setahun, berdasarkan pada
perubahan cuaca.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Unit
Rawat Inap Interna Dewasa di Rumah Sakit
Umum Daya Makassar pada bulan Januari-
Juni 2012, dan di peroleh data mengenai
jumlah pasien dan frekuensi penggunaan
antibiotik. Dari 875 pasien yang di rawat di
Unit Rawat Inap Interna Dewasa Rumah
Sakit Umum Daya Makassar, di temukan
132 (15%) penderita infeksi dari 4 jenis
penyakit.
Adapun jenis penyakit infeksi
dan jumlah antibiotik yang digunakan
selama bulan Januari-Juni 2012 dilihat pada
tabel I di bawah ini.
Tabel 4.1 : Data Jenis Penyakit Infeksi di Unit Rawat Inap Interna Rumah Sakit Umum
Daya Kota Makassar periode Januari – Januari 2012
No Jenis
Penyakit
Jumlah Penderita Total
penderita %
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
1 Disentri
akut 1 3 1 1 1 0 7 5,3%
2 Demam
Thypoid 11 13 7 6 3 5 45 34%
3 Febris 13 9 5 5 0 2 34 25,7%
4 GEA 13 11 8 8 4 2 46 34,8%
Jumlah 38 36 21 20 8 9 132
Persentase 28,7% 27,2% 15,9% 15,1% 6% 6,8% 100%
Tabel 4.2 : Data Jenis Penyakit Infeksi dan Obat yang digunakan di Unit Rawat Inap
Interna Rumah Sakit Umum Daya Kota Makassar Periode Januari – Juni 2012
No Jenis penyakit
Nama obat Jumlah
penderita A B C D E
1 Disentri akut 99 0 0 0 0 7
2 Demam thypoid 0 0 139 20 0 45
3 Febris 0 88 91 50 0 34
4 GEA 0 0 0 0 591 46
Jumlah 99 88 230 70 591 132
Keterangan :
A. Amoxicillin
B. Cefadroxil
C. Ceftriaxon inj.
D. Ciprofloxasin
E. Cotrimoksazol
Tabel 4.3 : Persentase Penggunaan Antibiotik di Unit Rawat Inap Interna Rumah Sakit
Umum Daya Kota Makassar Periode Januari – Juni 2012
No Bulan
Nama obat Jumlah %
A B C D E
1 Januari 9 0 80 0 184 273 25,3%
2 Februari 51 40 62 0 152 305 28,2%
3 Maret 21 48 19 0 100 188 17,4%
4 April 9 0 29 40 87 165 15,3%
5 Mei 9 0 9 0 49 67 6,2%
6 Juni 0 0 31 30 19 80 7,4%
Jumlah 99 88 230 70 591 1078
Persentase 9,1% 8,1% 21,3% 6,4% 54,8% 100 %
Sumber : Data sekunder
Keterangan :
A. Amoxicillin
B. Cefadroxil
C. Ceftriaxon inj.
D. Ciprofloxasin
E. Cotrimoksazol
B. Pembahasan
Penyakit infeksi merupakan salah satu
kasus penyakit yang paling sering terjadi,
penyakit ini berhubungan dengan
mikroorganisme yaitu bakteri sehingga
dibutuhkan antibiotik dalam pengobatannya.
Penyakit infeksi sangat erat kaitannya
dengan musim. Oleh karena itu, beberapa
penyakit timbul pada musim tertentu.
Musim hujan biasanya terjadi pada
bulan Desember, Januari, dan Februari.
Kuman atau bibit penyakit akan tumbuh
subur pada lingkungan kotor, keadaan
lingkungan pada musim hujan merupakan
keadaan lingkungan yang memungkinkan
tumbuh suburnya berbagai kuman penyakit
khususnya penyakit yang potensial untuk
terjadinya wabah. Ketika hujan, tumpukan
sampah cenderung menjadi lembab sehingga
mengundang datangnya lalat dan kecoa
vector penting pembawa kuman penyakit
terutama kuman penyakit yang menyerang
pencernaan. Berbagai kuman penyakit
penyebab muntaber atau diare antara lain
vibrio cholera, E. coli, entamoeba histolitika
dan shigela penyebab penyakit disentri,
salmonella penyebab penyakit thyphoid,
staphylokokus, dan berbagai kuman.
Pada hasil penelitian penyakit yang
sering muncul yaitu gastroenteritis akut,
demam thypoid, febris, dan disentri.
Antibiotik yang digunakan pada penyakit
gastroenteritis akut yaitu cotrimoksazol.
GEA adalah gastroenteritis akut (juga
dikenal sebagai gastro, flu lambung, bug
perut di Inggris, dan flu perut, meskipun
tidak terkait dengan influenza) adalah
peradangan pada saluran pencernaan, yang
melibatkan baik lambung dan usus kecil
(gastritis dan enteritis) dan mengakibatkan
pada diare akut. Gastroenteritis merupakan
keadaan non-spesifik untuk berbagai macam
keadaan patologis di jalur gastrointestinal.
Manifestasi utama dari gastroenteritis adalah
diare. Diare akut merupakan diare yang
terjadi selama kurang dari 14 hari. Penyebab
adalah pertama faktor infeksi bakteri E. coli,
salmonella, dan kolera (memanfaatkan
kesempatan saat kondisi tubuh lemah).
Kedua faktor malabsorbsi lemak dan
karbohidrat. Ketiga faktor makanan yang
tercemar, basi, beracun, banyak lemak, dan
sayuran yang mentah atau kurang matang.
Keempat adalah rasa takut, cemas, dan
tegang.
Demam thypoid, antibiotik yang
digunakan yaitu ceftriaxon inj. dan
ciprofloxasin. Demam thypoid adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh
kuman salmonella typosa ditandai dengan
demam 1 minggu dan disertai gangguan
saluran pencernaan serta gangguan
kesadaran.
akibat infeksi oleh bakteri golongan
salmonella yang memasuki tubuh penderita
melalui saluran pencernaan. Sumber utama
yang terinfeksi adalah manusia yang selalu
mengeluarkan mikroorganisme penyebab
penyakit, baik ketika ia sedang sakit atau
sedang masa penyembuhan.
Febris, antibiotik yang digunakan pada
febris adalah cefadroxil, ceftiaxon inj., dan
ciprofloxasin. Febris (demam) yaitu
meningkatnya temperatur tubuh secara
abnormal.
Disentri, antibiotik yang digunakan
pada disentri adalah amoxicillin. Disentri
merupakan peradangan pada usus besar
yang ditandai dengan sakit perut dan buang
air yang encer secara terus-menerus (diare)
yang bercampur lendir darah. Berdasarkan
penyebabnya disentri dapat dibedakan
menjadi dua yaitu disentri amuba dan
disentri basiler. Penyebab yang paling
umum yaitu adanya infeksi parasit
entamubae hystolytica yang menyebabkan
disentri amuba dan infeksi bakteri golongan
shigella yang menjadi penyebab disentri
basiler. Kuman-kuman tersebut dapat
tersebar dan menular ke orang lain melalui
makanan dan air yang sudah terkontaminasi
kotoran dan juga lalat. Bakteri yang sudah
masuk ke organ pencernaan mengakibatkan
pembengkakan dan menimbulkan luka pada
dinding usus besar.
Sementara pada bulan Maret-Mei
adalah musim peralihan dari musim hujan ke
musim kemarau. Perubahan suhu dari dingin
ke panas akan mempengaruhi daya tahan
tubuh. Apalagi pada mereka yang dalam
kesehariannya selalu kehujanan, dan kini
terpapar dengan udara terbuka dan teriknya
panas matahari. Cuaca yang tidak menentu
berpotensi mengundang berbagai macam
penyakit. Dari hasil penelitian penyakit yang
paling sering muncul adalah gastroenteritis
akut.
Musim kemarau terjadi pada bulan
Juni hingga Agustus, adapun penyakit yang
paling sering muncul yaitu demam thypoid.
Air bersih yang terbatas membuat
lingkungan menjadi relatif lebih kotor dan
masyarakat membatasi penggunaan air
bersih. Kondisi lingkungan yang kotor ini
akan membuat lalat menjadi lebih banyak,
sehingga membuat makanan dan minuman
menjadi mudah tercemar. Apabila kondisi
ini terjadi maka angka kejadian demam
thypoid akan meningkat.
Data pada tabel 4.1 menunjukkan
bahwa penggunaan antibiotik pada pasien
rawat inap interna di Rumah Sakit Umum
Daya kota Makassar selama tahun 2012
adalah sebanyak 132 pasien (15%) dan 4
jenis penyakit infeksi berdasarkan musim.
Penggunaan antibiotik terbanyak adalah
pada penyakit gastroenteritis akut 46 kasus
(34,8%), demam thypoid sebanyak 45 kasus
(34%), febris sebanyak 34 kasus (25,7%),
dan disentri akut sebanyak 7 kasus (5,3%).
Data pada tabel 4.2 menunjukkan
bahwa penyakit disentri menggunakan obat
amoxicillin. Demam thypoid menggunakan
obat ceftriaxon inj., dan ciprofloxasin.
Febris menggunakan cefadroxil, ceftriaxon,
dan ciprofloxasin. Kemudian gastroenteritis
akut menggunakan cotrimoksazol.
Data pada tabel 4.3 menunjukkan
tingkat penggunaan antibiotik tertinggi yaitu
pada bulan Februari 305 (28,2%), kemudian
bulan Januari 273 (25,3%), Maret 188
(17,4%), April 165 (15,3%), Juni 80 (7,4%),
dan Mei 67 (6,2%). Dari data tersebut
menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik
dari bulan Januari-Juni semakin menurun,
dikarenakan banyaknya penyakit infeksi
yang muncul pada musim hujan yaitu pada
bulan Januari dan Februari.
Jenis penyakit yang paling sering
muncul dari Januari – juni adalah GEA dan
demam thypoid, dari 4 jenis penyakit.
Antibiotik yang paling banyak digunakan
yaitu cotrimoksazol sebanyak 591 tablet
(54,8%), dan penggunaan antibiotik paling
banyak tiap bulannya adalah pada bulan
Februari sebanyak 305 (28,2%). Serta
penggunaan antibiotik Januari – Juni
sebanyak 1078 (816%) dari 132 pasien
(15%).
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dari hasil penelitian dan pembahasan
yang telah diuraikan, maka dapat
disimpulkan :
2. Jenis penyakit yang paling sering
muncul dari bulan Januari-Juni
adalah GEA dan demam thypoid.
3. Jenis antibiotik yang paling banyak
digunakan adalah cotrimoksazol
sebanyak 591 tablet (54,8%), dan
juga merupakan antibiotik yang
paling sering digunakan setiap bulan.
Penggunaan selama Januari dan
Februari adalah sebanyak 1078
(816%). Sedangkan penggunaan
antibiotik untuk tiap bulannya paling
banyak adalah pada bulan Februari
sebanyak 305 (28,2%).
B. Saran
Disarankan agar periode penelitiannya
selama 1 tahun agar data yang diperoleh
lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Afrianty, F., G., 2010, Penyakit Musiman,
http://yantigobel.wordpress.com/ta
g/fkm-umi-makassar, diaskes
tanggal 9 juli 2012
Anief, M., 1996, Penggolongan Obat
Berdasarkan Khasiat dan
Penggunaan, Gadja Madah
University Pres, Yogyakarta
Anonim, 2010, Musim,
http://id.shvoong.com/exact-
sciences/2242069/Pengertian-
Musim, diakses 9 Juli 2012
Darmansyah, I., Tuemay, Bijak Dengan
Antibiotik, htpp://wwwgloria.org,
diakses tanggal 11 Juli 2012.
Nadira, I., 2010, Tingkat Pengetahuan
Pasien Puskesmas Barandasi
Maros, Karya Tulis Ilmiah,
Makassar.
Pratiwi, T., Sylvia, 2008, Mikrobiologi
Farmasi, Erlangga, Jakarta.
Sugiono, 2009, Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kuantitatif,
cetakan ke 8 November 2009,
Alfabeta, Bandung.
Tdjay, H., T., dan Rahardja, K., 2007, Obat-
obat Penting, Khasiat Penggunaan
dan Efek sampingnya, Edisi
keenam, Dirjen POM DEPKES RI,
Jakarta.
Wijoyo, Y., 211, Penggolongan Obat,
Citra Aji Parama, Yogyakarta.