6
Istilah Radiologi Istilah Radiologi. 1. Infiltrat: gambaran densitas paru yang abnormal yang umumnya berbentuk bercak-bercak atau titik-titik kecil dengan densitas sedang dan batas tidak tegas. Merupakan gambaran suatu proses aktif paru. 2. Fibrosis: jaringan parut dengan gambaran umumnya berbentuk garis atau pita dengan batas yang tegas dan densitas yang tinggi. Merupakan gambaran suatu proses lama dari peradangan pada paru. 3. Kalsifikasi : deposit kalsium/kapur yang pada foto toraks memiliki gambaran bercak atau titik dengan densitas yang tinggi menyerupai jaringan tulang, merupakan pertanda dari proses lama pada paru. 4. Bullae: Suatu kantong berdinding tipis yang berisi udara, umumnya disebabkan oleh destruksi alveolus kemudian terisi oleh udara. Bullae biasanya terletak dekat dengan pleura/di perifer paru. Gambaranya adalah area avaskuler berbentuk bulat dan berdinding tipis. 5. Kista : Suatu rongga yang spheris, berdinding tipis nongranulomatous, berisi udara, cairan atau semifluid material. 6. Kavitas: Bentuk rongga udara yang lain dalam paru. Istilah ini biasanya diperuntukkan bagi rongga yang terbentuk akibat nekrosis jaringan, tidak seperti bulla. Dinding yang tebal

Istilah Radiologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

istilah radiologi

Citation preview

Page 1: Istilah Radiologi

Istilah Radiologi

Istilah Radiologi.

1. Infiltrat: gambaran densitas paru yang abnormal yang umumnya berbentuk bercak-

bercak atau titik-titik kecil dengan densitas sedang dan batas tidak tegas. Merupakan

gambaran suatu proses aktif paru.

2. Fibrosis: jaringan parut dengan gambaran umumnya berbentuk garis atau pita dengan

batas yang tegas dan densitas yang tinggi. Merupakan gambaran suatu proses lama dari

peradangan pada paru.

3. Kalsifikasi : deposit kalsium/kapur yang pada foto toraks memiliki gambaran bercak

atau titik dengan densitas yang tinggi menyerupai jaringan tulang, merupakan pertanda

dari proses lama pada paru.

4. Bullae: Suatu kantong berdinding tipis yang berisi udara, umumnya disebabkan oleh

destruksi alveolus kemudian terisi oleh udara. Bullae biasanya terletak dekat dengan

pleura/di perifer paru. Gambaranya adalah area avaskuler berbentuk bulat dan berdinding

tipis.

5. Kista : Suatu rongga yang spheris, berdinding tipis nongranulomatous, berisi udara,

cairan atau semifluid material.

6. Kavitas: Bentuk rongga udara yang lain dalam paru. Istilah ini biasanya diperuntukkan

bagi rongga yang terbentuk akibat nekrosis jaringan, tidak seperti bulla. Dinding yang

tebal dan tidak teratur merupakan gambaran yang membedakannya dengan bulla atau

bleb.

7. Abses: Suatu rongga yang dibatasi jaringan granulasi yang didalamnya terdapat pus.

Gambarannya berupa kavitas dengan air fluid level berdingding tebal dengan area

konsolidasi disekitarnya.

8. Tuberkuloma : merupakan sarang-sarang perkijuan (caseosa) berbentuk bulat/nodul

dengan diameter 0,5-4 cm yang terjadi pada TB paru post primer.

9. Pleural effusion: cairan yang berlebih diantara kedua pleura yaitu pleura visceralis dan

parietalis, dapat disebabkan oleh infeksi, tumor atau kelainan sistemuk. Gambarannya

adalah konsolidasi homogen di struktur paru bawah dengan meniscus sign, berjalan dari

lateral atas menuju ke medial bawah, disebut juga dengan elis line.

Page 2: Istilah Radiologi

10. Pneumotoraks: Terkumpulnya udara dalam rongga pleura, yang memberikan gambaran

berupa area hiperlusen avaskuler di daerah perifer paru. Jika luas akan memberikan efek

pendorongan terhadap paru (menjadi kolaps), dan pendorongan mediastinum.

11. Swarte : penebalan pleura akibat penyakit pleura yang kronis (pleuritis atau

pneumotoraks berulang) sehingga terjadi penimbunan jaringan ikat dan kalsifikasi.

12. Tumor paru: Pertumbuhan abnormal dari jaringan paru yang memberikan gambaran

berupa konsolidasi. Pada massa yang ganas memberikan konsolidasi dengan batas tidak

tegas dan tidak teratur dan dapat menyebabkan emfisema setempat, atelektasis,

peradangan atau efusi pleura. Pada massa jinak gambaran berupa konsolidasi homogen

berbatas tegas.

13. Tumor mediastinum : tumor yang terdapat di mediastinum, misalnya tiroid,kista

bronkogenik, limfoma dan teratoma. Gambarannya berupa konsolidasi di mediastinum

atau mediastinum yang melebar, membentuk sudut yang lancip.

14. Emfisema : suatu keadaan, dimana paru lebih banyak berisi udara sehingga ukuran paru

bertambah, baik anterior-posterior maupun vertikal ke arah diafragma. Gambaran paru

menjadi lebih radiolusen, bentuk torak seringkali menjadi kifosis, diafragma letak rendah

dengan diafragma mendatar dan sela iga melebar.

15. Kardiomegali : pembesaran jantung yang ditandai dengan CTR (membandingkan lebar

jantung dan lebar dada pada foto thoraks PA) lebih dari 50% pada posisi PA.

16. Elongasi Aorta : seringkali didapatkan pada orang tua, aorta (aorta asenden, arkus aorta

dan aorta desenden) memanjang, kadang-kadang disertai pelebaran aorta. Aorta asenden

menjadi batas jantung sisi kanan atas, agak konvek, arkus menjadi lebih menonjol, dapat

diukur jarak antara arkus aorta dengan pertengahan klavikula yang kurang dari 2 cm.

17. Dilatasi Aorta : gambaran aorta yang melebar, aorta melebar lebih dari 4 cm dihitung

dari procc. spinosus vertebra torakal setinggi arcus aorta.

18. Kalsifikasi Aorta : gambaran bintik-bintik perkapuran pada proyeksi aorta.

19. Edema Paru : pembengkakan paru akibat tingginya aliran darah paru. Gambaran

corakan bronkovaskular yang meningkat sampai kranialisasi, penebalan dinding

interlobular dan cuffing peribronkial.

20. Bronkiektasis : dilatasi bronkus, terjadi karena adanya obstruksi dan peradangan yang

kronis. Gambarannya berupa lesi kistik atau cincin-cincin ektasis multipel seperti sarang

Page 3: Istilah Radiologi

tawon yang umumnya terdapat dilapangan bawah paru, atau gambaran garis-garis

translusen yang panjang menuju ke hilus dengan bayangan konsolidasi disekitarnya.

21. Atelektasis : kolaps paru, gambaran udara/lusensi pada jaringan paru berkurang, dapat

terjadi karena sumbatan bronkus oleh karena tumor maupun kelenjar parahiler yang

membesar. Gambaran radiologis berupa konsolidasi homogen (densitas tinggi), dengan

penarikan mediastinum ke arah jaringan kolaps, diafragma tertarik keatas dan sela iga

menyempit.

22. Pneumonia : merupakan peradangan infeksi non spesifik, gambaran radiologis berupa

konsolidasi dapat sebagian atau seluruh paru.

23. TB paru : infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis pada paru. Dapat dibagi 2, primer

dan postprimer.

TB primer, terjadi umumnya pada anak yaitu fokus ghon dan penebalan hilus dan

pelebaran mediastinum, disebut dengan kompleks primer. TB post primer umumnya

terjadi pada orang dewasa, gambaran lesi polimorfik, dapat berupa kavitas, tuberkuloma,

infiltrat, fibrosis dan kalsifikasi. Lokasi terutama di lobus atas paru dan segmen apikal

lobus bawah paru.

24. TB milier : penyebaran hematogen dari TB dengan gambaran bercak halus multiple

berukuran 2-3 mm di seluruh paru.

25. Metastasis paru : adalah penyebaran tumor di paru dari tumor primer di tempat lain.

Gambaran bermacam-macam, dapat berupa nodul multipel, konsolidasi menyerupai

pneumonia, golf ball, lymphangitic spread atau efusi pleura.

26. Pleuropneumonia : proses peradangan pada pleura dan jaringan paru, ditandai opasitas

di mana diafragma menjadi kabur serta gambaran kalsifikasi dari pleura atau penebalan

pleura.

27. Inspirasi maksimal : mencakup sampai tulang iga anterior ke-6 dan tulang iga posterior

ke-9.

28. Bentuk iga depan lebih tinggi di sebelah lateral dari pada medial, sehingga iga-iga kiri

kanan yang sama nomornya kira-kira membentuk huruf “V”. Iga posterior lebih tinggi di

sebelah medial dari pada disebelah lateral, sehingga iga-iga kiri kanan yang sama

nomornya kira-kira membentuk huruf “A”.

Page 4: Istilah Radiologi

29. Hidropneumothoraks : adanya cairan dan udara pada rongga pleura. Pada posisi PA dan

tegak tampak gambaran air fluid level pada rongga pleura dengan sinus kostoprenikus

yang terisi tanpa corakan bronkovaskular, sudut kostofrenikus tumpul, tidak ada elis line.

kadang terdapat pendorongan paru ke arah kontralateral.

30. Persistent Thymus : merupakan thymus yang menetap hingga dewasa, yang normalnya

mengecil pada usia dua sampai delapan tahun. Gambaran berupa pembesaran dari

mediastinum superior yang berbentuk seperti layar atau sayap malaikat.