22
MAKALAH ITMKG 4 Pengaruh Sodium Hypochlorite ( NaOCl) terhadap Perubahan Warna Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Oleh: KELOMPOK 2 1. Dwi Mayang Ayu Ningtias 04101004002 2. Veralita Israjannah 04101004012 3. Isha Arfina Haris 04101004022 4. Ade Irma Suryani 04101004032 5. Muthiara Praziandite 04101004042 6. Neno Kharisma 04101004052 7. Desti Adestia 04101004062 8. Marta Rayani. S 04101004082 Dosen Pembimbing : drg. Martha Mozartha, M.Si

Itmkg Denture Cleanser

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Itmkg Denture Cleanser

MAKALAH ITMKG 4

Pengaruh Sodium Hypochlorite (NaOCl) terhadap Perubahan Warna Basis Gigi Tiruan

Resin Akrilik

Oleh:

KELOMPOK 2

1. Dwi Mayang Ayu Ningtias 04101004002

2. Veralita Israjannah 04101004012

3. Isha Arfina Haris 04101004022

4. Ade Irma Suryani 04101004032

5. Muthiara Praziandite 04101004042

6. Neno Kharisma 04101004052

7. Desti Adestia 04101004062

8. Marta Rayani. S 04101004082

Dosen Pembimbing : drg. Martha Mozartha, M.Si

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2012

Page 2: Itmkg Denture Cleanser

BAB I

PENDAHULUAN

Bahan dasar basis gigi tiruan yang lazim dipakai adalah resin akrilik polimetil

metakrilat jenis heat cured. Resin akrilik dipakai sebagai basis gigi tiruan karena bahan ini

memiliki sifat tidak toksik, tidak iritasi, tidak larut dalam cairan mulut, estetik baik, mudah

dimanipulasi, reparasinya mudah dan perubahan dimensinya kecil. Namun, resin akrilik

memiliki beberapa kekurangan, diantaranya yaitu mudah patah bila jatuh pada permukaaan

yang keras atau akibat kelelahan bahan karena lama pemakaian serta mengalami perubahan

warna setelah beberapa waktu dipakai dalam mulut.1

Pemeliharan kebersihan gigi tiruan yang kurang diperhatikan dapat menyebabkan

terjadinya penyakit di kalangan pemakai gigi tiruan seperti ulser pada rongga mulut dan

denture stomatitis. Denture stomatitis adalah salah satu infeksi gigi tiruan yang disebabkan

oleh spesies dominan khususnya Candida albicans dan beberapa spesies Stretokokus.2

Risiko komplikasi oral juga meningkat dengan adanya berbagai macam penyakit dan kondisi

seperti diabetes mellitus, gagal ginjal, terapi kanker, obat imunosupresif.3 Untuk itu

diperlukan pemeliharaan dan perawatan yang tepat terhadap kebersihan penggunaan gigi

tiruan.

Salah satu cara untuk merawat gigi tiruan adalah dengan merendam dalam pembersih

gigi tiruan yang mengandung larutan desinfektan. Berbagai bentuk pembersih gigi tiruan

yang beredar dipasaran antara lain ada yang berbentuk pasta, tablet, cairan dan lain-lain.

Beberapa contoh pembersih gigi tiruan yaitu Sodium hypochlorite, Chlorhexidine, Polident,

Tablet Dentamize, Trisodium Phosphate, Sodium Perborat.4,5 Prosedur pemakaiannya harus

disesuaikan dengan petunjuk pabrik.

Sodium hypochlorite sebagai desinfektan dapat mengurangi mikroorganisme yang

melekat pada gigi tiruan, sedangkan bahan desinfektan sebagai bahan pembersih seperti

klorhexidin glukonat atau salisilat dapat mengurangi plak pada gigi. Namun, lempeng resin

akrilik yang direndam dalam pembersih gigi tiruan dalam jangka waktu yang terus–menerus

dapat menyebabkan terjadinya perubahan warna. Makalah ini akan membahas mengenai

pengaruh sodium hipochlorit terhadap perubahan warna basis gigi tiruan resin akrilik.

Page 3: Itmkg Denture Cleanser

BAB 2

ISI

2.1 Basis gigi tiruan resin akrilik

2.1.1 Definisi basis gigi tiruan

Basis gigi tiruan adalah bagian dari suatu gigi tiruan yang bersandar pada jaringan

pendukung dan tempat anasir gigi tiruan dilekatkan. Basis gigi tiruan digunakan untuk

membentuk bagian dari gigi tiruan baik yang terbuat dari logam maupun bahan resin akrilik.6

Bahan yang terbuat dari logam seperti kobalt kromium, aloi emas, aluminium dan

stainless steel, titanium (gambar 1)7. Sedangkan bahan basis gigi tiruan yang terbuat dari resin

adalah resin akrilik (polimetil metakrilat) yang telah diperkenalkan dan dengan cepat

menggantikan bahan sebelumnya seperti vulkanit, nitroselulosa, fenol formaldehid dan

porselen (gambar 2).

Gambar 1. Basis gigi tiruan yang memakai kerangka logam

(www.google.com/gambar)

Page 4: Itmkg Denture Cleanser

Gambar 2. Basis gigi tiruan yang menggunakan resin akrilik

(www.google.com/gambar)

2.1.2 Jenis-jenis resin akrilik

Bahan basis gigitiruan resin akrilik dibagi atas tiga macam yaitu:

1. Resin akrilik polimerisasi panas (heat cured acrylic resin) adalah resin akrilik

yang menggunakan proses pemanasan untuk polimerisasi.

2. Resin akrilik swapolimerisasi (self cured acrylic resin) adalah resin akrilik yang

menggunakan akselerator kimia untuk polimerisasi yaitu dimetil-para-toluidin

(CH3C6H4N(CH3))2. Bila dibandingkan dengan heat cured acrylic resin bahan ini

memiliki stabilitas warna yang kurang baik.

3. Resin akrilik polimerisasi sinar (light cured resin) adalah resin akrilik yang

menggunakan sinar tampak untuk polimerisasi. Penyinaran dilakukan selama 5

menit dengan gelombang cahaya sebesar 400-500 nm sehingga memerlukan unit

curing khusus dengan menggunakan empat buah lampu halogen

tungtens/ultraviolet.

Bahan dasar basis gigi tiruan yang lazim dipakai adalah resin akrilik polimetil

metakrilat jenis heat cured (polimerisasi panas).8 Resin akrilik dipakai sebagai basis gigi

tiruan karena bahan ini memiliki sifat tidak toksik, tidak iritasi, tidak larut dalam cairan

mulut, estetik baik, mudah dimanipulasi, reparasinya mudah dan perubahan dimensinya kecil.

Kekurangan dari resin akrilik yaitu mudah patah bila jatuh pada permukaaan yang keras atau

akibat kelelahan bahan karena lama pemakaian serta mengalami perubahan warna setelah

beberapa waktu dipakai dalam mulut.

Page 5: Itmkg Denture Cleanser

2.1.3 Komposisi resin akrilik

Komposisi resin akrilik polimerisasi panas tersedia dalam bentuk bubuk dan cairan.

Unsur-unsur yang terkandung dalam resin akrilik polimerisasi panas antara lain:

a. Bubuk

Polimer : butiran atau granul polimetil metakrilat

Inisiator : benzoyl peroxide

Pigmen/pewarna : garam cadmium atau besi, atau pigmen organik

b. Cairan

Monomer : metil metakrilat

Cross-linking agent : ethyleneglycol dimethylacrylate

Inhibitor : hydroquinone

2.1.4 Sifat-sifat resin akrilik

Sifat-sifat mekanis adalah respons yang terukur, baik elastis maupun plastis, dari

bahan bila terkena gaya atau distribusi tekanan. Sifat mekanis bahan basis gigitiruan terdiri

atas:

a. Retak: pada permukaan resin akrilik dapat terjadi retak karena adanya tekanan tarik

yang menyebabkan terpisahnya molekul-molekul polimer.

b. Fraktur: gigitiruan dapat mengalami fraktur yang disebabkan karena benturan

(impact) misalnya terjatuh pada permukaan yang kasar, fatique yang terjadi karena

gigitiruan mengalami pembengkokan yang berulang-ulang selama pemakaian dan

tekanan pada basis gigitiruan selama proses pengunyahan (transversal/fleksural).

c. Mudah porus.

d. Warna berubah apabila durasi pemakaian yang lama.

e. Menyerap air secara perlahan dalam jangka waktu tertentu dengan mekanisme

penyerapan melalui difusi.

f. Polimerisasi.

g. Tidak larut dalam cairan mulut (kelarutannya rendah).

h. Tidak toksik.

i. Tidak mengiritasi.

j. Estetik baik.

Page 6: Itmkg Denture Cleanser

k. Mudah dimanipulasi.

l. Reparasinya mudah, dan

m. Perubahan dimensinya kecil.

2.1.5 Cara membersihkan gigi tiruan basis resin akrilik

Gigi tiruan sebaiknya dibersihkan setiap selesai makan. Ada beberapa cara yang dapat

dilakukan

1. Mekanik

Penyikatan dan perendaman.

Penyikatan menggunakan sikat gigi tiruan yaitu bulu sikat luar dan dalam (gambar 3)

dan perendaman di dalam air bersih (gambar 4). Gigi tiruan sebaiknya dibilas setiap sesudah

makan dan disikat sehari sekali menggunakan air dingin atau hangat, tidak disarankan

menggunakan air panas.

Gambar 1

Gambar 3. Penyikatan gigi tiruan dengan menggunakan bulu sikat luar dan dalam

(http://www.intelligentdental.com/2009/08/24/how-to-care-for-your-dentures/)

Page 7: Itmkg Denture Cleanser

Gambar 4. Perendaman dalam air bersih

(http://www.intelligentdental.com/2009/08/24/how-to-care-for-your-dentures/)

Penyikatan sebaiknya di atas telapak tangan (gambar 5) atau tempat berisi air atau

diatas handuk agar gigi tiruan tidak patah jika terlepas dari tangan. Penggunaan pasta gigi

tidak disarankan karena terlalu abrasif. Sikat seluruh permukaan gigi tiruan tetapi jangan

terlalu keras, karena jika terlalu keras dapat merusak material gigi tiruan. Keuntungan:

murah, sederhana, cepat. Kekurangan: kebersihannya terbatas, lebih beresiko patah.

Disarankan mengkombinasi teknik ini dengan teknik kimia untuk hasil yang maksimal.

Gambar 5. Penyikatan dilakukan di atas telapak tangan

(http://www.intelligentdental.com/2009/08/24/how-to-care-for-your-dentures/)

Page 8: Itmkg Denture Cleanser

Ultrasonic

Alat pembersih gigi mekanik dengan getaran atau gelembung-gelembung kecil yang

mampu mengangkat partikel sisa makanan yang tidak dapat dihilangkan dengan penyikatan.

Disarankan gigi tiruan disikat dan dibilas terlebih dahulu sebelum dibersihkan menggunakan

pembersih ultrasonic9 (gambar 6). Setelah menggunakan pembersih ultrasonic, gigi tiruan di

bilas kembali lalu direndam didalam air bersih. Keuntungan: sangat bersih, mudah, tidak

beresiko patah. Kerugian: harganya mahal, porositas.

Gambar 6. Alat pembersih gigi tiruan yang menggunakan ultrasonic

(www.google.com/gambar)

2. Kimia

Pembersihan gigi tiruan secara kimia dengan penggunaan denture cleanser berupa

pasta, gel, tablet, atau cairan. Penggunaan denture cleanser sebaiknya sesuai dengan aturan

pakai masing-masing jenis maupun merek. Ada banyak jenis denture cleanser, misalnya

polident (gambar 5), sodium hypochlorite, chlorhexidine, nystatin, larutan peroksida, dan

sebagainya. Saat ini sodium hypochlorite merupakan deture cleanser yang paling sering

digunakan. Disarankan teknik ini dikombinasi dengan teknik mekanik untuk hasil yang

maksimal, contohnya saat penyikatan menggunakan denture cleanser berbentuk pasta atau

gigi tiruan direndam didalam cairan denture cleanser.

Page 9: Itmkg Denture Cleanser

Gambar 5. Jenis denture cleanser yang berupa Polident

(www.google.com/gambar)

Metoda Kimia pembersih gigi tiruan dapat dibagi menjadi kelompok berikut10,11:

1. Peroksidase Alkaline: adalah pembersih gigi tiruan yang paling sering digunakan

untuk perendaman pada malam hari setiap hari yang melepaskan gelembung oksigen

dan memberikan suatu efek pembersihan mekanis. Studi mikroskopis menunjukkan

bahwa perendaman berkepanjangan dari resin akrilik dalam pembersih peroksida

tidak mempengaruhi permukaan resin akrilik. Tapi dapat menyebabkan pemutihan

resin akrilik.12

2. Hipoklorit Alkaline: merupakan bahan kimia yang menghilangkan noda, melarutkan

musin dan zat organik, bakterisida, serta fungisida. Bahan ini tidak dapat melarutkan

kalkulus tapi mungkin menghambat pembentukan kalkulus pada gigi

tiruan. Penggunaannya efektif dengan perendaman malam hari, tetapi dapt

menyebabkan pemutihan sehingga digunakan hanya sesekali (misalnya seminggu

sekali).

3. Acids (asam): Pembersih dengan basis asam encer efektif terhadap kalkulus dan noda

pada gigi tiruan. Asam encer seperti asam asetat dapat digunakan untuk melarutkan

kalkulus direndam pada malam hari, tapi hanya pada interval mingguan atau dua

mingguan. Hati-hati karena dalam penggunaannya dapat membahayakan mata dan

kulit. 

Page 10: Itmkg Denture Cleanser

4. Disinfeksi agen (disenfektan): Telah dilaporkan bahwa Etanol, Isopropil Alkohol,

Kloroform, asam asetat dan Formalin dapat digunakan untuk desinfeksi gigi tiruan

dan untuk menghindari kontaminasi dari operatory ke laboratorium dan wakil

versa. Chlorhexidine gluconate tidak cocok untuk perendaman gigi tiruan setiap hari

karena dapat menyebabkan perubahan pewarnaan.  Natrium salisilat 0,1% mungkin

memiliki efek yang menguntungkan yang sama tanpa menyebabkan

pewarnaan. Perendaman gigi palsu selama beberapa menit setiap hari dalam larutan

klorheksidin dapat menyebabkan stain. Glukonat atau salisilat menyebabkan

penurunan yang signifikan dalam jumlah plak gigi tiruan dan perbaikan dalam

mukosa gigi tiruan. Tapi zat ini tidak cocok untuk penggunaan sehari-hari karena bau

dan rasa serta menyebabkan pemutihan dan efek crazing.

5. Enzim: dapat menghancurkan glikol-protein, muco-protein dan polisakarida dari

plak. Tidak ada efek samping berbahaya dari penggunaan enzim sebagai pembersih

gigi tiruan. Perendaman menggunakan 15-menit waktu perendaman, yang lebih

mudah diterima oleh pasien dibandingkan perendaman semalam. Namun, masih harus

dilihat apakah pembersih berbasis enzim cukup efisien untuk menjadi pengganti atau

hanya tambahan untuk membersihkan gigi tiruan secara mekanik.

6. Sodium hypochlorite.

7. Chlorhexidine.

8. Polident.

9. Tablet Dentamize.

10. Trisodium Phosphate.

11. Sodium Perborat.

2.2 Sodium Hypochlorite

2.2.1 Definisi sodium hypochorite

Sodium hypochlorite adalah senyawa kimia dengan rumus NaOCl. Sodium

hypochlorite, umumnya dikenal sebagai pemutih, sering digunakan sebagai desinfektan atau

pemutih. Sodium hypochlorite termasuk golongan halogen yang mudah berikatan dengan

oksigen.

Rumus kimia sodium hypochlorite yaitu:

2NaOH + Cl2 => NaOCl + H20 + Heat

Page 11: Itmkg Denture Cleanser

Sodium hypochlorite umumnya digunakan untuk mensterilkan air dengan cara

memasukkan Sodium hypochlorite ke dalam air dengan konsentrasi yang berbeda-beda.

Sodium hypochlorite juga digunakan untuk bahan irigasi saluran akar. Penggunaan sodium

hypochlorite di seluruh dunia sebagai bahan irigasi saluran akar karena kemampuannya

mematikan bakteri.

2.2.2 Komposisi sodium hypochlorite

Sodium hypochlorite dalam larutan membentuk hypochlorus acid (HOCl) dan

oxychloride (OCl). Desinfektan ini adalah larutan yang berbahan dasar klorin (Cl2), larutan

ini merupakan desinfektan derajat tinggi (high level disinfectants) karena sangat aktif pada

semua bakteri, virus, jamur, parasit, dan beberapa spora.

2.2.3 Keuntungan sodium hypochlorite yaitu:

Aktif pada semua bakteri, virus, jamur, parasit dan beberapa spora.

Bekerja cepat atau fast acting.

Menghilangkan stain.

Menghilangkan komponen organik dari deposit plak.

2.2.4 Efek sodium hypochlorite, yaitu:

1. Perubahan warna atau adanya efek pemutihan pada basis gigi tiruan resin akrilik yang

direndam dalam sodium hypochlorite

2. perubahan kekerasan permukaan pada resin akrilik

3. antibakteri,

4. antifungi, apabila direndam lebih dari 40 menit.13

5. Desinfektan

Page 12: Itmkg Denture Cleanser

2.2.5 Pengaruh Sodium Hypochlorite (NaOCl) terhadap perubahan warna

basis gigi tiruan resin akrilik

Perendaman lempeng akrilik dalam sodium hipoklorit kemungkinan menyebabkan

adanya perubahan dalam matrix interstitial pada struktur permukaan sehingga terjadi efek

pemutihan dan terjadi perubahan warna lempeng akrilik. Perubahan warna pada basis resin

akrilik apabila direndam lebih dari 70 menit dengan konsentrasi 0,5 %. Klorin selain sebagai

desinfektan juga dipakai sebagai bahan pemutih pakaian dan untuk menghilangkan noda

pakaian sehingga klorin mempunyai kemampuan untuk memudarkan warna. Perubahan

warna lempeng akrilik dapat disebabkan oleh karena kemampuan penyerapan cairan pada

bahan dan lingkungan sekitar tempat anasir gigi tiruan, sehingga zat yang terserap dapat

bereaksi dengan unsur dalam resin akrilik.

Bahan seperti zat warna kloroform dapat menyebabkan terjadinya perubahan warna

lempeng akrilik. Sodium hipoklorit yang mengandung klorin dapat menghilangkan stain dan

menghilangkan komponen organik dari deposit tartar. Klorin bereaksi langsung dengan

menghambat formasi dari kalkulus dengan menghilangkan organik matriks plak, tetapi klorin

ini meyebabkan pemutihan. Larutan ini bereaksi dengan bahan dasar dari lempeng

akrilik.Selain itu efek pemutihan permukaan lempeng akrilik dapat terjadi jika sering

direndam dalam larutan yang keras yang mengandung kadar klorin tinggi.

Perubahan warna lempeng akrilik tidak hanya disebabkan oleh karena perendaman

dalam larutan desinfektan saja tetapi juga karena faktor berbagai macam makanan dan

minuman sehari-hari yang dikonsumsi oleh pemakai gigi tiruan misalnya teh, kopi, minuman

yang mengandung cola menyebabkan warna lempeng akrilik menjadi tambah gelap. Hal ini

karena adanya akumulasi penempelan pigmen warna pada permukaan dan absorsi perlekatan

partikel yang masuk ke bagian liang renik resin akrilik, sehingga warna yang diserap lebih

banyak daripada warna yang dipantulkan. Pada keadaan ini nilai rerata semakin besar dengan

bertambahnya waktu. Hal ini berbeda pada perendaman dalam sodium hipolorit tidak terjadi

akumulasi noda pada permukaan ataupun liang renik melainkan karena reaksi klorin atau klor

dengan lempeng akrilik kemudian terjadi efek pemutihan sehingga warna akrilik menjadi

lebih muda.

Page 13: Itmkg Denture Cleanser

2.2.6 Aplikasi sodium hypochlorite

1. Gigi tiruan dibersihkan terlebih dahulu dengan cara disikat menggunakan sikat gigi

dengan bulu sikat luar dengan menggunakan air yang dingin dan dalam dan tidak

disarankan menggunakan pasta gigi.

2. Setelah itu gigi tiruan di cuci bersih.

3. Lalu gigi tiruan direndam larutan sodium hypochlorite denga konsentrasi 0,5 % dalam

waktu 10 menit. Fungsi sodium hypochlorite disini sebagai desinfektan. Dan jangan

merendam gigi tiruan tersebut lebih dari 70 menit karena sodium hypochlorite akan

menyebabkan perubahan warna pada gigi tiruan tersebut.

4. Sebelum gigi tiruan tersebut dipakai dicuci terlebih dahulu dengan air yang bersih.

Page 14: Itmkg Denture Cleanser

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa perendaman basis gigi

tiruan resin akrilik dengan sodium hypochlorite 0,5% dalam waktu 10 menit

memberikan efek desinfektan. Namun, perendaman basis gigi tiruan resin akrilik

menggunakan sodium hypochlorite 0,5% dapat menyebabkan perubahan warna resin

akrilik setelah perendaman lebih dari 70 menit. Semakin lama perendaman dalam

sodium hipoklorit ternyata pigmen warna lempeng akrilik semakin memudar sehingga

perubahan warna yang terjadi semakin besar.

3.2 Saran

Disarankan perendaman gigi tiruan dalam larutan sodium hypochlorite dengan

konsentrasi 0,5 % cukup dalam waktu 10 menit serta jangan merendam gigi tiruan

tersebut lebih dari 70 menit karena sodium hypochlorite akan menyebabkan

perubahan warna pada gigi tiruan basis resin akrilik yang direndam.

Page 15: Itmkg Denture Cleanser

Daftar Pustaka

1. David et al. Perubahan Warna Lempeng Resin Akrilik yang direndam dalam Larutan

Desinfektan Sodium Hipoklorit dan Klorhexidin. Maj Ked. Gigi. (Dent. J.), Vol. 38.

No. 1 Januari 2005: 36–40.

2. A. Falah-Tafti et al. Comparison of the Effectiveness of Sodium Hypochlorite and

Dentamize Tablet for Denture Disinfection. World J. Med. Sci., 2008. 3 (1): 10-14.

3. M. Rathee et al. Denture Hygiene in Geriatric Persons. The Internet Journal of

Geriatrics and Gerontology. 2010. Volume 6 number 1.

4. D.N.B. Felipucci et al. Effect of Different Cleansers on the Surface of Removable

Partial Denture. Braz Dent J. 2011. 22 (5): 392-397.

5. Dr. Chetchan M D et al. Microbiological Evaluation of the Effectiveness of

Commercially Available Denture Cleansing Agent. International Journal of Drug

Development and Research. July-September 2011. Vol 3. Issue 3.

6. Ali Azad et al. Effect of Mechanical Modification of Acrylic Resin Denture Teeth

Bonded to Acrylic Denture. Pakistan Oral & Dental Journal. April, 2012. Vol 32, No.

14.

7. Fahad A. Al-Harbi et al. Bond Strength of Poly (methyl methacrylate) Denture Base

to cast Titanium and cobalt-chromium Frameworks of Different Designs. Life Science

Journal, 2012;9(1).

8. Senna et al. Influence of Immersion Time of Denture Cleansers on the Surface

Roughness of Resilient Denture Liners. Rev odonto Cienc. 2011. 26 (1): 35-39.

9. Rahn, Arthur O; Ivanhoe, John R; Plummer, Kevin D. Textbook of Complete

Dentures. PMPH-USA. 2009. 446 (2): 19.

10. M. Beyari, Mohammad et al. Tissue Inflammatory Response and Salivary

Streptococcus Mutans Count with Three Different Denture Cleansers. African Journal

of Microbiology Research. 18 April, 2011. Vol. 5 (8) pp. 965-974.

11. H.F.O. Paranhose et al. Comparison of Physical and Mechanical Properties of

Microwave-Polymerized Acrylic Resin after Disinfection in Sodium Hypochlorite

Solutions. Braz Dent J. 2009. 20 (4): 331-335.

12. M. Vojdani et al. Cytotoxicity of Resin-Based Cleansers: An In Vitro Study. Iranian

Red Crescent Medical Journal. 2010. 12 (2): 158-162.

Page 16: Itmkg Denture Cleanser

13. Subrata, Gantini. Antifungal Properties of Sodium Peroxide and Sodium Hypochlorite

as a Denture for Full Acrylic Denture in Vitro. Padjadjaran Journal of Dentistry. 2008.

20 (1): 1-10.