Upload
brainer-sibula
View
26
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ITS
Citation preview
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Berdasarkan data PDAM Nganjuk dan peningkatan
kapasitas pelayanan air bersih di Kecamatan Loceret menghasilkan beberapa kesimpulan, antara lain: 1. Dalam peningkatan kapsitas pelayanan kebutuhan air bersih
di Kecamatan Loceret dengan debit 30 lt/dt diharpakan mampu meningkatkan pelanggan sebesar minimal 20%.
2. Tingkat kebocoran adalah tingkat kehilangan air yang dialami PDAM Nganjuk sebesar 40% dimana angka ini dirasa cukup tinggi., sehingga beban biaya operasinal produksi menjadi membengkak dan sia-sia.
3. PDAM Nganjuk tidak melayani air bersih di seluruh wilayah desa yang ada di kecamatan Loceret hanya 9 kelurahan, karena masyarakat pada umumnya menggunakan air tanah (sumur gali).
5.2 Saran Dari hasil analisa pembahasan dan perencanaan pengembangan yang dilakukan maka saran untuk perbaikan adalah : 1. Untuk meningkatkan pelanggan PDAM besarta perangkat
Pemerintahan Kabupaten Nganjuk harus memberikan sosialisasi kepada masyarakat tetang pentingnya manfaat air bersih yang dikelola PDAM untuk kebutuhan sehari-hari.
2. Pengecekan kembali pada jaringan distribusi adalah salah satu cara untuk menekan kebocoran, baik itu kebocoran yang ditimbulkan oleh ulah manusia (wastage) ataupun kesalahan teknis dalam pemasangan pipa.(leakage).
DIV Teknik Sipil TPLP 113
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
DAFTAR PUSTAKA Al-Layla, M.A., Ahmad, S., Middlebrooks, E.J., 1978, “Water Supply
Engineering Design”, Ann Arbor Science, Michigan
Anonim, 2005, “Kabupaten Nganjuk Dalam Angka 2005”, Badan Pusat Statistik Kabupaten Nganjuk
Basuki, S., 1993, “Macam-macam Pipa dan Aksesoris dalam Pemakaian di Bidang Teknik Lingkungan”, Teknik Lingkungan, FTSP-ITS, Surabaya
Departemen Pekerjaan Umum Derektorat Jenderal Cipta Karya, 1998 “Petunjuk Teknis Perencanaan Rancangan Teknik Sistem Penyediaan Air Minum Perkotaan”
NSPM, Kimpraswil, Balitbang Depatremen Kimpraswil, Jakarta, 2002, “Metode, Spesifikasi dan Tata Cara” Bagian: 6 Edisi Pertama
Modul Balai Pelatihan Air Bersih dan PLP Wiyung Surabaya, 2002, “Operasi dan Pemeliharaan Sumur Bor”, Departemen Pekerjaan Umum.
Modul Balai Pelatihan Air Bersih dan PLP Wiyung Surabaya, 2004, “Jaringan Perpipaan Transmisi dan Distribusi”, Departemen Pekerjaan Umum.
Prasetiyo, N., 2003, “Tugas Akhir: Evaluasi dan Pengembangan Sistem Distribusi Air Minum Perusahaan Daerah Air Minum Nganjuk dengan Program EPANET Versi 2.0”, Teknik Lingkungan, FTSP-ITS, Surabaya
Streeter, V.L., Wylie, E.B., 1988, “Mekanika Fluida”, Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta
Walski, T.M., Chase, D.V., Savic, D.A., 2001, “Water Distribution Modelling”, 1st Edition, Haested Press Water Bury, CT, USA
DIV Teknik Sipil TPLP 115
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
4.1. Umum
Untuk peningkatan pelayanan air bersih dengan
air tanah (Sumur Bor) serta jaringan perpipaan
distribusi, diharapkan mampu melayani masyarakat
di Kecamatan Loceret sesuai dengan kebutuhan air
bersih sehari-hari. Pada landasan teori ini akan
dijelaskan secara garis besar mengenai landasan
dalam penulisan proyek akhir. Hal ini dimaksudkan
agar pada perencanaan pembuatan Sumur Bor dan
DIV Teknik Sipil TPLP 116
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
jaringan pipa distribusi air bersih kemasyarakat,
didapatkan debit dan tekanan air sesuai yang
diharapkan, dengan konstruksi sumur yang baik dan
biaya perawatan / operasional rendah.
1.4.1. Sumur Bor
Untuk mendapatkan debit air dalam (sumur) yang
dibutuhkan ditentukan oleh :
Luas Bukaan (Open Area) Saringan
Parameter kapasitas jenis sumur sangat
dipengaruhi oleh open area saringan (screen)
yang dipasang guna menyadap akifer, dimana
mekin besar open area semakin besar pula
kapasitas jenis sumurnya.
Dari beberapa jenis saringan (continuous slot,
bridge slot, mill slot, perforated dan louvered),
type countinous slot merupakan jenis saringan
yang memiliki open area paling besar.
Guna memperkecil friction losses pada bukaan
saringan, kemungkinan tertutupnya lubang
(incrustation), serta memperkecil proses korosi,
kecepatan aliran masuk air dari akifer ke dalam
saringan sisarankan lebih kecil dari 0,03
meter/detik.
DIV Teknik Sipil TPLP 117
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
Besarnya aliran yang masuk (entrance velocity)
rata-rata dapat diperoleh dari pembagian debit
sumur oleh jumlah open area saringan :
Q V =
A
Dimana : V = kecepatan aliran masuk,
meter/detik
Q = debit yang direncanakan,
m3/detik
A = open area saringan, m2
= jumlah luas permukaan
saringan x open area
saringan
jumlah luas lubang
% open area = x 100%
Jumlah luas permukaan
saringan
Jika kecepatan aliran masuk kedalam saringan
lebih besar dari yang disarankan (0,03
meter/detik), panjang saringan harus ditambah,
DIV Teknik Sipil TPLP 118
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
sehingga dapat menyediakan open area yang
mampu menghasilkan kecepatan aliran masuk
0,03 meter/detik atau lebih kecil.
Diameter Saringan
Penentuan diameter saringan umumnya
dilakukan setelah panjang dan ukuran bukaan
saringan ditentukan.
Produktifitas suatu sumur antara lain
dipengaruhi oleh diameter saringan, meskipun
demikian pengaruh pembesaran ukuran
diameter saringan adalah sangat kecil jika
dibandingkan dengan pengaruh yang
ditimbulkan oleh penambahan panjang saringan.
Penambahan debit sumur sebagai akibat
pembesaran diameter saringan, secara teoritis
dapat dihitung menggunakan persamaan :
C Q = Log R/r
Dimana : Q = debit sumur bor, m3/hari
C = 1,366 K (H 2 - h 2)
DIV Teknik Sipil TPLP 119
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
R = jari-jari pengaruh kerucut
penurunan, meter
r = jari-jari sumur, meter
K = koefisien pemeabilitas, m/hari
H = tinggi kenaikan air diukur dari
dasar akifer, meter
h = tinggi muka air selama
pemompaan diukur dari dasar
akifer, meter
Dari persamaan tersebut, terlihat bahwa
pembesaran diameter saringan tidak dapat
meningkatkan kapasitas jenis atau luah (yield)
yang sebanding.
1.4.2. Tekanan Air
Untuk mensuplay air bersih sampai kemasyarakat,
maka besar tekanan air harus benar-benar dijaga,
dimaksudkan agar :
pipa distribusi (PVC) bila mandapat tekanan air
tidak pecah/bocor, karena batas maksimum
tekanan air dalam pipa 12 atm atau 120 meter
kolom air (standard SNI)..
Sisa tekanan air didalam pipa dapat di hitung
dengan :
DIV Teknik Sipil TPLP 120
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
Persamaan Bernuoli (Kekekalan Energi)
Pada dasarnya suatu energi tidak dapat hilang,
tapi suatu bentuk energi dapat berubah menjadi
bentuk energi lain, misalnya :
Energi kecepatan dapat berubah menjadi
energi ketinggian, dan sebaliknya.
Energi tekanan dapat berubah menjadi
energi kecepatan, dan sebaliknya.
V1² P1 V2² P2
+ + h1 = + + h2 + H2g W 2g W
Dimana : V = Kecepatan (m/dt)
h = energi ketinggian
(meter)
g = percepatan gravitasi
(10 m/detik2)
P = tekanan =
Energi tekanan (meter) W
BD air
H = Kehilangan energi
(meter)
Persamaan Darcy
DIV Teknik Sipil TPLP 121
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
DIV Teknik Sipil TPLP 122
Kehilangan energi air akibat gesekan air dengan
dinding pipa :
L V²H = f x x
D 2g
Dimana : H = Kehilangan energi
(m)
f = koefisien gesek
darcy (0,02 – 0,04)
L = panjang pipa (m)
g = percepatan gravitasi
(10 m/detik)
V = Kecepatan aliran air
(m/dt)
D = Diameter pipa (m)
Persamaan Hazen Williams
Kehilangan tekanan air akibat akibat gesekan air
dengan pipa :
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
(HL)0,54 = 2,82 x L0,54
x V
C
D0,63
Dimana : HL = Kehilangan tekanan
(m)
L = Panjang pipa (m)
D = Diameter pipa (m)
V = Kecepatan aliran air
(m/detik)
C = Koefisien gesekan
Hazen Williams
Koefisien gesekan Hazen Wiliams ini antara lain
tergantung dari :
- Jenis pipa (kekasaran pipa)
- Diameter pipa
- Umur pipa
Nilai koefisien gesekan Hazen Williams (C) :
DIV Teknik Sipil TPLP 123
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
Jenis Pipa C
PVC 140 - 150 Pipa Asbes 120 - 150 Pipa berlapis semen 100 - 140Pipa besi digalvani 100 - 120 Cast Iron 90 - 125
Biasanya C dicantumkan dalam brosur pipa yg bersangkutan
Persamaan Anak dan Istri ( Ir. Hari Wiko)
L x Q 1,85 Hf = 0,0015 x D 2,63 x C 1,85
Dimana : Hf = Kehilangan tekanan
(m)
L = Panjang pipa (m)
D = Diameter pipa (cm)
Q = Debit air (liter/detik)
C = Koefisien gesekan
Hazen Williams
DIV Teknik Sipil TPLP 124
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
Proses pembuatan Sumur Bor dan pipa
distribusi di desa Godeon Kecamatan Loceret
Kabupaten Nganjuk merupakan suatu masalah
yang cukup rumit terutama dari teknis
pelaksanaannya. Batasan masalah dalam proses
pembutan Sumur Bor ini adalah sebagai berikut
1. Konstruksi yang digunakan adalah pipa baja
dan pipa screen, yang telah memenuhi
Standard Nasional.
2. Perencanaan dan perhitungan debit
Perencanaan dalam pembuatan Sumur
Bor sudah ditentukan kedalamannya,
baik pipa casingnya maupun house
casingnya.
Perhitungan pengambilan debit 20 lt/dt
sudah direncanakan, untuk melayani
2000 sambungan rumah.
3. Jaringan pipa distribusi mengunakan pipa
PVC dengan diameter yang sudah
ditentukan dan disesuaikan dengan debit
dan tekanan.
DIV Teknik Sipil TPLP 125
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
1.6. Metodologi Perencanaan
1.6.1. Umum
Ide Proyek Akhir ini berjudul “Peningkatan
Kapasitas Air Bersih dengan Sumur Bor di
Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk” sehingga
dalam penyusunan ini diperlukan penyusunan
metoda perencanaan untuk mendapatkan
gambarantahapan yang sistematis.
1.6.2.
DIV Teknik Sipil TPLP 127
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
DIV Teknik Sipil TPLP 128
IDE PROYEK AKHIR
STUDI LITERATUR - Dasar-dasar perencanaan - Pengolahan Data Eksisting - Perencanan Pengembangan
PENGUMPULAN DATA A. Data Sekunder 1. Peta Jaringan Jalan 2. Peta Jaringan Distribusi Eksisting 3. Peta Topografi 4. Peta Administrasi 5. Peta Tata guna Lahan 6. Data Sumber Air 7. Data Penduduk 8. Data Pelanggan 9 D t T k i S B
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
Kompilasi dan Analisa Data
Aplikasi dan Pengolahan Data Kondisi Eksisting
Perhitungan Terhadap Data-data : - junlah pelanggan - Kebutuhan Air Bersih Kec. Loceret
Perencanaan PeningkatBersih Berdasarkan K
Eksisting dan Renca
Perhitungan Terhadap Da- proyeksi penduduk - kebutuhan air bersih dari hasil
Kesimpulan dan Saran
Evaluasi dan Pembahasan
DIV Teknik Sipil TPLP 129
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
Data- data Proyek
1. Nama Kegiatan : Pembuatan Sumur
Bor dengan Pompa
dan
DIV Teknik Sipil TPLP 130
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
Pengembangan
Jaringan Pipa
Transmisi-Distribusi
dengan menambah
kapasitas produksi 20
l/dt.
2. Pemilik Proyek : Satuan Kerja Non
Vertikal Tertentu
Pengembangan
Kinerja Pengelolaan
Air Bersih dan Air
Limbah (SNVT
BKPAM dan AL)
Jatim.
3. Lokasi Pekerjaan : Desa Godean
Kecamatan Loceret
Kabupaten Nganjuk –
Jawa Timur
4. Uraian Kegiatan :
7. Mobilisasi dan Demobilisasi peralatan,
material, direksi keet, gudang,
DIV Teknik Sipil TPLP 131
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
persiapan lokasi, pembersihan
lapangan.
8. Pemboran Pilot Hole dan Reming.
9. Pengadaan Pengadaan dan
Pemasangan Instalasi Pipa dan
Saringan.
a. Pipa Jambang / Pump house
casing
Jenis Pipa : Baja
Klas : API
OD : 266 mm, ID : 250
mm
10. Pipa Naik
Jenis Pipa : Baja
Klas : API
OD : 162 mm, ID : 150
mm
11. Pipa Saringan / Screen
Jenis Pipa : Baja
Klas : API
OD : 162 mm, ID : 150
mm
DIV Teknik Sipil TPLP 132
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
12. Pipa Buta untuk piezometer ID +/-
1”
Jenis Pipa : Baja Galvanized
Klas : Medium
Sambungan Ulir/Socket
13. Centering Guides / Pelurus,
dipasang setipa 20 meter
kedalaman
14. Reducer
15. Bore hole Logging SP, Resistivity,
gamma
Pengadaan dan Pemasangan Pompa
Submersible 20 lt/dt
6. Pemasangan pipa PVC diameter :
- 6 “ sepanjang 1350 m
- 4 “ sepanjang 1000 m
- 3 “ sepanjang 750 m
7. Crossing Jalan = 69 m (7 unit)
DIV Teknik Sipil TPLP 133
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
TINJAUAN PUSTAKA
4.2. Landasan Teori
Untuk peningkatan pelayanan air bersih
dengan air dalam (Sumur Bor) serta jaringan
perpipaan, diharapkan mampu melayani
masyarakat di Kecamatan Loceret sesuai
dengan kebutuhan air bersih sehari-hari. Pada
landasan teori ini akan dijelaskan secara garis
besar mengenai landasan dalam penulisan
proyek akhir. Hal ini dimaksudkan agar pada
perencanaan pembuatan Sumur Bor dan
jaringan pipa distribusi air bersih kemasyarakat,
didapatkan debit dan tekanan air sesuai yang
diharapkan, dengan konstruksi sumur yang baik
dan biaya perawatan / operasional rendah.
1.4.1. Sumur Bor
DIV Teknik Sipil TPLP 134
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
Untuk mendapatkan debit air dalam (sumur)
yang dibutuhkan ditentukan oleh :
Luas Bukaan (Open Area) Saringan
Parameter kapasitas jenis sumur sangat
dipengaruhi oleh open area saringan
(screen) yang dipasang guna menyadap
akifer, dimana mekin besar open area
semakin besar pula kapasitas jenis
sumurnya.
Dari beberapa jenis saringan (continuous
slot, bridge slot, mill slot, perforated dan
louvered), type countinous slot merupakan
jenis saringan yang memiliki open area
paling besar.
Guna memperkecil friction losses pada
bukaan saringan, kemungkinan tertutupnya
lubang (incrustation), serta memperkecil
proses korosi, kecepatan aliran masuk air
dari akifer ke dalam saringan sisarankan
lebih kecil dari 0,03 meter/detik.
Besarnya aliran yang masuk (entrance
velocity) rata-rata dapat diperoleh dari
DIV Teknik Sipil TPLP 135
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
pembagian debit sumur oleh jumlah open
area saringan :
Q
V = A
Dimana : V = kecepatan aliran masuk,
meter/detik
Q = debit yang direncanakan,
m3/detik
A = open area saringan, m2
= jumlah luas permukaan
saringan x open area
saringan
jumlah luas
lubang
% open area = x 100%
DIV Teknik Sipil TPLP 136
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
Jumlah luas permukaan
saringan
Jika kecepatan aliran masuk kedalam
saringan lebih besar dari yang disarankan
(0,03 meter/detik), panjang saringan harus
ditambah, sehingga dapat menyediakan
open area yang mampu menghasilkan
kecepatan aliran masuk 0,03 meter/detik
atau lebih kecil.
Diameter Saringan
Penentuan diameter saringan umumnya
dilakukan setelah panjang dan ukuran
bukaan saringan ditentukan.
Produktifitas suatu sumur antara lain
dipengaruhi oleh diameter saringan,
meskipun demikian pengaruh pembesaran
ukuran diameter saringan adalah sangat
kecil jika dibandingkan dengan pengaruh
yang ditimbulkan oleh penambahan panjang
saringan.
DIV Teknik Sipil TPLP 137
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
Penambahan debit sumur sebagai akibat
pembesaran diameter saringan, secara
teoritis dapat dihitung menggunakan
persamaan :
C Q =
Log R/r
Dimana : Q = debit sumur bor, m3/hari
C = 1,366 K (H 2 - h 2)
R = jari-jari pengaruh kerucut
penurunan, meter
r = jari-jari sumur, meter
K = koefisien pemeabilitas,
m/hari
DIV Teknik Sipil TPLP 138
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
H = tinggi kenaikan air diukur
dari dasar akifer, meter
h = tinggi muka air selama
pemompaan diukur dari
dasar akifer, meter
Dari persamaan tersebut, terlihat bahwa
pembesaran diameter saringan tidak dapat
meningkatkan kapasitas jenis atau luah
(yield) yang sebanding.
1.4.2. Tekanan Air
Untuk mensuplay air bersih sampai
kemasyarakat, maka besar tekanan air harus
benar-benar dijaga, dimaksudkan agar :
pipa distribusi (PVC) bila mandapat tekanan
air tidak pecah/bocor, karena batas
maksimum tekanan air dalam pipa 12 atm
atau 120 meter kolom air (standard SNI)..
Sisa tekanan air didalam pipa dapat di
hitung dengan :
Persamaan Bernuoli (Kekekalan Energi)
DIV Teknik Sipil TPLP 139
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
Pada dasarnya suatu energi tidak dapat
hilang, tapi suatu bentuk energi dapat
berubah menjadi bentuk energi lain,
misalnya :
Energi kecepatan dapat berubah menjadi
energi ketinggian, dan sebaliknya.
Energi tekanan dapat berubah menjadi
energi kecepatan, dan sebaliknya.
V1² P1 V2² P2
+ + h1 = + + h2 + H2g W 2g W
Dimana : V = Kecepatan (m/dt)
h = energi ketinggian
(meter)
g = percepatan
gravitasi (10 m/detik2)
P = tekanan =
Energi tekanan (meter) W
BD air
H = Kehilangan energi
(meter)
DIV Teknik Sipil TPLP 140
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
Persamaan Darcy
Kehilangan energi air akibat gesekan air
dengan dinding pipa :
L V²H = f x x
D 2g
Dimana : H = Kehilangan energi
(m)
f = koefisien gesek
darcy (0,02 – 0,04)
L = panjang pipa (m)
g = percepatan
gravitasi (10 m/detik)
V = Kecepatan aliran
air (m/dt)
D = Diameter pipa (m)
Persamaan Hazen Williams
Kehilangan tekanan air akibat akibat
gesekan air dengan pipa :
DIV Teknik Sipil TPLP 141
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
(HL)0,54 = 2,82 x L0,54
x V
C
D0,63
Dimana : HL = Kehilangan
tekanan (m)
L = Panjang pipa (m)
D = Diameter pipa (m)
V = Kecepatan aliran
air (m/detik)
C = Koefisien gesekan
Hazen Williams
Koefisien gesekan Hazen Wiliams ini antara
lain tergantung dari :
- Jenis pipa (kekasaran pipa)
- Diameter pipa
- Umur pipa
DIV Teknik Sipil TPLP 142
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
Nilai koefisien gesekan Hazen Williams (C) :
Jenis Pipa C
PVC 140 - 150 Pipa Asbes 120 - 150 Pipa berlapis semen 100 - 140Pipa besi digalvani 100 - 120 Cast Iron 90 - 125
Biasanya C dicantumkan dalam brosur pipa yg bersangkutan
Persamaan Anak dan Istri ( Ir. Hari Wiko)
L x Q 1,85 Hf = 0,0015 x D 2,63 x C 1,85
Dimana : Hf = Kehilangan
tekanan (m)
L = Panjang pipa (m)
DIV Teknik Sipil TPLP 143
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
D = Diameter pipa
(cm)
Q = Debit air
(liter/detik)
Proses pembuatan Sumur Bor dan pipa
distribusi di desa Godeon Kecamatan Loceret
Kabupaten Nganjuk merupakan suatu masalah
yang cukup rumit terutama dari teknis
pelaksanaannya. Batasan masalah dalam
proses pembutan Sumur Bor ini adalah sebagai
berikut
3. Konstruksi yang digunakan adalah pipa
baja dan pipa screen, yang telah
memenuhi standard Nasional.
4. Perencanaan dan perhitungan debit
Perencanaan dalam pembuatan
Sumur Bor sudah ditentukan
kedalamannya, baik pipa casingnya
maupun house casingnya.
DIV Teknik Sipil TPLP 144
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
Perhitungan pengambilan debit 20
lt/dt sudah direncanakan, untuk
melayani 2000 sambungan rumah.
3. Jaringan pipa distribusi mengunakan
pipa PVC dengan diameter yang sudah
ditentukan dan disesuaikan dengan debit
dan tekanan.
DIV Teknik Sipil TPLP 145
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
Konstruksi Bangunan Sumur Bor
2. Pengumpulan Data Proyek
Mencari dan mengumpulkan data proyek
baik berupa gambar maupun data di lapangan
secara teknis maupun data yang diperoleh dari
kantor / administrasi proyek. Selain itu,
pengumpulan data juga dapat dilakukan dengan
melengkapi referensi yang dapat diperoleh dari
perpustakaan maupun ruang baca.
3. Pengamatan/peninjauan lapangan
Pengamatan di lapangan ini merupakan
bentuk kegiatan yang dilakukan selama kerja
praktek, dimana pengamatan ini dilakukan dua
kali selama satu minggu. Pengamatan ini akan
bermanfaat juga untuk mendapatkan data teknis
proyek yang diambil secara langsung baik melalui
pengukuran maupun interaksi dengan pelaksana di
lapangan.
DIV Teknik Sipil TPLP 147
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
4. Konsultasi dengan dosen pembimbing dan
pembimbing lapangan.
Melakukan diskusi terhadap segala
permasalahan yang ada di lapangan dengan
pembimbing lapngan dan mengkonsultasikannya
dengan dosen pembimbing.
5. Penyusunan laporan
- laporan hasil kerja praktek akan
dikonsultasikan kepada pembimbing lapangan
untuk mendapatkan penjelasan dan
persetujuan hasil kerja praktek.
- Membuat laporan hasil akhir tentang hasl kerja
praktek setelah mendapatkan persetujuan dari
dosen pembiming.
- Menyampaikan tembusan laporan akhir
kepada pemilik proyek dan pengajaran.
1.3. PELAKSANA
Pelaksana kerja praktek adalah mahasiswa
Program Diploma IV Jurusan Teknik Perancangan
Lingkungan Pemukiman Institut Teknologi Sepuluh
DIV Teknik Sipil TPLP 148
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
November (ITS) Surabaya, dengan data sebagai
berikut :
Nama : Wasis Prabawa
NRP : 3105.040.708
Semester : IX (Sembilan)
Alamat : Gayungan V/1
Surabaya
Nama : Agus Siswanto
NRP : 3105.040.715
Semester : IX (Sembilan)
Alamat : Gayung Kebonsari
A/10 Surabaya
JADWAL PELAKSANAAN PROYEK
DIV Teknik Sipil TPLP 149
Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih dengan Sumur Bor Di Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk
: PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI: PENINGKATAN DRAINASE WATESTANI: SEBALONG: WATESTANI: NGULING: 2006
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Uitzet/Pasang Profil Titik
2 Galian Tanah m³
3 Urugan Tanah m³
4 Pasangan Batu Kali m³
5 Siaran m²
6 Plesteran m²
DESA
BULAN Ke 2 BULAN Ke 3
JADWAL PELAKSANAAN PROYEK
VOLUME SATUAN
KECAMATANTAHUN
KEGIATAN PEKERJAANJARINGAN IRIGASI
470,250
URAIAN KEGIATANNOBULAN Ke 1
205,500
270,000
13,000
162,345
233,508
DIV Teknik Sipil TPLP 150