13
1 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Penangkaran Kinantan Bagombak Usaha penangkaran Kinantan Bagombak Ampang Kualo Kota Solok didirikan pada tanggal 17 Juni 2011. Saat ini jumlah populasi Ayam Kokok Balenggek di Penangkaran Kinantan Bagombak berjumlah 528 ekor. Penangkaran Kinantan Bagombak terletak di Kecamatan Tanjung Harapan Ampang Kualo Kota Solok. Sistem pemeliharaan ayam di Penangkaran Kinantan Bagombak dapat dilihat pada gambar 1 dan 2. Gambar 1. Pemeliharaan Ayam Kokok Balenggek secara semi-Intensif Pemeliharaan semi intensif yang diperlihatkan pada Gambar 1 memerlukan adanya kandang sebagai tempat berlindung. Kandang dibuat sederhana, murah, namun sehat, bersih dan sesuai dengan kebutuhan ayam. Kandang perlu dilengkapi dengan kandang anak ayam (colony cage) sampai disapih, dan dilengkapi dengan tempat makan dan minum. Pemeliharaan secara intensif

IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Penangkaran Kinantan ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120026_4_9260.pdf · Hasil dari panen padi ini bisa dijadikan benih kembali

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Penangkaran Kinantan ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120026_4_9260.pdf · Hasil dari panen padi ini bisa dijadikan benih kembali

1

IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Penangkaran Kinantan Bagombak

Usaha penangkaran Kinantan Bagombak Ampang Kualo Kota Solok

didirikan pada tanggal 17 Juni 2011. Saat ini jumlah populasi Ayam Kokok

Balenggek di Penangkaran Kinantan Bagombak berjumlah 528 ekor. Penangkaran

Kinantan Bagombak terletak di Kecamatan Tanjung Harapan Ampang Kualo Kota

Solok. Sistem pemeliharaan ayam di Penangkaran Kinantan Bagombak dapat

dilihat pada gambar 1 dan 2.

Gambar 1. Pemeliharaan Ayam Kokok Balenggek secara semi-Intensif

Pemeliharaan semi intensif yang diperlihatkan pada Gambar 1 memerlukan

adanya kandang sebagai tempat berlindung. Kandang dibuat sederhana, murah,

namun sehat, bersih dan sesuai dengan kebutuhan ayam. Kandang perlu

dilengkapi dengan kandang anak ayam (colony cage) sampai disapih, dan

dilengkapi dengan tempat makan dan minum. Pemeliharaan secara intensif

Page 2: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Penangkaran Kinantan ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120026_4_9260.pdf · Hasil dari panen padi ini bisa dijadikan benih kembali

2

bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, nilai ekonomis dan

memudahkan manajemen pemeliharaan ternak.

Gambar 2. Kondisi penangkaran Kinantan Bagombak secara Intensif

Bahan pakan yang diberikan terdiri atas campuran dedak, jagung, tepung

ikan dan ada juga pakan tambahan seperti puding. Puding adalah padi unggul

yang dicampurkan dengan telur ayam dengan perbandingan 3 : 1. Jenis padi

unggul yang dimaksud adalah padi yang bisa berkali-kali ditanam dengan

perlakuan yang baik. Hasil dari panen padi ini bisa dijadikan benih kembali

(Heryandi, dkk, 1994). Bahan pakan yang diberikan untuk ayam yang akan

melaksanakan lomba juga mendapat pakan tambahan dan buah-buahan seperti

pisang, pepaya atau jeruk. Selain itu, peternak menambahkan jamu untuk

melembutkan dan mencegah suara serak dari Ayam Kokok Balenggek.

4.2. Kontes Ayam Kokok Balenggek

Kontes yang dilaksanakan setidaknya setahun satu kali pada bulan April

atau Mei. Hal ini dikarenakan belum adanya himpunan atau lembaga resmi yang

Page 3: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Penangkaran Kinantan ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120026_4_9260.pdf · Hasil dari panen padi ini bisa dijadikan benih kembali

3

terkait. Kontes diadakan oleh komunitas yang rutin melaksanakan latihan bersama

tiap hari Minggu. Tujuan diadakannya kontes antara lain untuk menentukan

kategori dari Ayam Kokok Balenggek, membudidayakan Ayam Kokok Balenggek

diluar Kabupaten Solok dan mempererat tali silaturahmi antar komunitas Ayam

Kokok Balenggek di Sumatera Barat.

Pada dasarnya kontes yang dilakukan menggunakan penilaian yang sudah

ditetapkan. Penilaian yang dilakukan pada kontes Ayam Kokok Balenggek

berdasarkan 3 nilai yaitu jumlah lenggek, kerajinan berkokok atau frekuensi dan

tipe suara. Penilaian yang pertama adalah jumlah lenggek dengan 3 kategori yang

bisa diikuti Ayam Kokok Balenggek yaitu :

Landi, adalah jumlah lenggek yang berjumlah 2 hingga 4 kali

Boko, adalah jumlah lenggek yang berjumlah 4 hingga 7 kali

Favorit, atau istimewa adalah jumlah lenggek yang berjumlah diatas 7 kali

Setelah diketahui jumlah lenggeknya, kemudian penilaian dilanjutkan

dengan menghitung kerajinan berkokok pada waktu yang ditentukan biasanya

sekitar 30 atau 60 menit, semakin banyak ayam tersebut berkokok akan langsung

dijadikan pemenang kontes. Apabila jumlah kerajinan kokok sama, maka akan

dilakukan penilaian ketiga yaitu melihat kelangkaan tipe suara. Makin langka tipe

suara yang diikut sertakan kontes maka ayam tersebut yang akan mendapat

penilaian lebih dari juri kontes.

4.3. Performans Suara Kokok Ayam Kokok Balenggek

Penelitian dilakukan pada waktu yang berbeda yaitu pagi hari (06.00-08.00

WIB), siang hari (11.00-13.00 WIB) dan sore hari (15.00-17.00 WIB). Rataan

Page 4: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Penangkaran Kinantan ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120026_4_9260.pdf · Hasil dari panen padi ini bisa dijadikan benih kembali

4

jumlah frekuensi, jumlah suku kata, jumlah lenggek dan durasi berkokok Ayam

Kokok Balenggek di Penangkaran Kinantan Bagombak dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Rataan Jumlah Frekuensi, Jumlah Suku Kata, Jumlah Lenggek, danDurasi Berkokok dipenangkaran Kinantan Bagombak

NoKarakteristik

Kokok(Satuan)

RataanRataan

Pagi Siang Sore

1Frekuensi Kokok* (Kali)

53,63 ± 13,09 50,73 ± 13,01 46,43 ± 10,12 50,27 ± 12,37

2Suku Kata (Kali)

9,30 ± 1,44 8,47 ± 1,31 8,67 ± 1,45 8,81 ± 1,43

3Lenggek Kokok (Kali)

6,30 ± 1,44 5,47 ± 1,31 5,67 ± 1,45 5,81 ± 1,43

4Durasi Berkokok (Detik)

3,24 ± 0,00 3,08 ± 0,00 3,14 ± 0,00 3,14 ± 0,00

*Frekuensi/60 menit

4.3.1. Frekuensi Kokok

Pada Tabel 1 dapat dilihat rata-rata frekuensi kokok Ayam Kokok Balenggek

adalah 50,27/60 menit artinya dalam kurun waktu 60 menit Ayam Kokok

Balenggek mampu berkokok sebanyak 50 kali secara berturut-turut dalam kurun

waktu 60 menit. Jumlah kokok per menit (crow rate) Ayam Kokok Balenggek

adalah 0,842 kali per menit.

Tabel 1 menunjukkan bahwa Ayam Kokok Balenggek lebih sering berkokok

pada pagi hari (53,63) dibandingkan siang hari (50,73) dan semakin menurun pada

sore hari (46,43). Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan suhu rendah dari pagi

hari ke siang hari yang memiliki suhu tinggi.

Pada syring terdapat sepasang membran tymphani medial, yaitu selaput

getar dan menghasilkan bunyi jika dilewati oleh udara pada saat ekspirasi. Pada

Page 5: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Penangkaran Kinantan ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120026_4_9260.pdf · Hasil dari panen padi ini bisa dijadikan benih kembali

5

sebagian besar unggas, selaput ini berupa organ yang sederhana, namun ia

merupakan selaput yang kompleks pada burung penyanyi (Young, 1986).

Produksi song dan song learning dikontrol oleh sebuah daerah di otak yang

disebut vocal control region. Kerja vocal control region sangat dipengaruhi oleh

hormon testosteron dan photo period, respon fisiologis terhadap panjang

pendeknya hari disebut photo period (Dloniak dan Deviche, 2000). Maka dari itu

faktor hormonal tersebut yang mempengaruhi tinggi rendahnya frekuensi

berkokok pada Ayam Kokok Balenggek.

4.3.2. Jumlah Suku Kata Kokok

Suku kata kokok adalah suara kokok yang mengelompok dalam sebuah

kelompok suara yang rapat dan antara suku kata terdapat fragmentasi yang jelas.

Pada Tabel 1 dapat dilihat jumlah suku kata Ayam Kokok Balenggek di

Penangkaran Kinantan Bagombak Ampang Kualo Kota Solok berkisar 6-12 suku

kata dengan rataan 8,81 ± 1,43. Rataan Ayam Kokok Balenggek di penangkaran

Kinantan Bagombak lebih tinggi dibandingkan peneliti terdahulu seperti Rusfidra

(2004) dan Rusfidra dkk (2009) dengan rataan 8,07 suku kata.

Bertambah atau berkurangnya kokok Ayam Kokok Balenggek jantan sesuai

dengan testosteron di dalam darah karena ada reseptor testosteron di dalam syring.

Produksi testosteron dimulai di kelenjar hipotalamus yang terletak di daerah otak.

Karena rangsangan suhu, tubuh akan mengaktifkan hipotalamus untuk

mengeluarkan suatu zat yang disebut gonadotropin-releasing hormone (GnRH).

Setelah GnRH dirilis ke dalam aliran darah, pembuluh darah membawa hormon

tersebut ke kelenjar pituitari. Pada kelenjar pituitari, GnRH mengaktifkan

kemampuan kelenjar pituitari untuk menghasilkan gonadotropin yang disebut

follicle-stimulating hormone dan luteinizing hormone dan memasukkannya ke

Page 6: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Penangkaran Kinantan ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120026_4_9260.pdf · Hasil dari panen padi ini bisa dijadikan benih kembali

6

dalam aliran darah. Testosteron kemudian dilepaskan ke dalam aliran darah untuk

melakukan tugas yang telah ditetapkan oleh hipotalamus (Nalbandov, 1990)

Selain itu ada beberapa faktor yang membuat Ayam Kokok Balenggek

mengalami penurunan kualitas jumlah suku kata kokok yaitu temperatur, faktor

umur dan pengaruh cahaya (Rusfidra, 2004). Jumlah suku kata kokok pada pagi

hari yaitu 9,3, sore hari 8,667 sedangkan pada siang hari jumlah suku kata

menurun berkisar 8,467. Koefisien keragaman jumlah suku kata yaitu 16%,

artinya jumlah suku kata yang diteliti memilki keragaman yang mendekati dengan

literatur yaitu 6-14% (Kurnianto, 2010)

4.3.3. Jumlah Lenggek

Pada Tabel 1 dapat dilihat jumlah lenggek Ayam Kokok Balenggek di

Penangkaran Kinantan Bagombak berkisar 3-9 dengan rataan lenggek kokok 5,81

± 1,43. Tidak jauh berbeda dengan jumlah suku kata kokok, jumlah lenggek

kokok memiliki hasil yang lebih tinggi dari literatur hasil peneliti Rusfidra (2004)

dan Rusfidra dkk (2009) yang didapat yakni 5,07.

Perbedaan jumlah lenggek kokok antar Ayam Kokok Balenggek diduga

sebagai bentuk variasi individu. Jumlah lenggek kokok pada pagi hari dan sore

hari tidak jauh berbeda dengan jumlah lenggek kokok pada siang hari. Jumlah

lenggek kokok pada pagi hari lebih tinggi yaitu 6,3 lenggek, sore hari 5,667

lenggek dan pada siang hari jumlah lenggek menurun menjadi 5,467 lenggek.

Lenggek kokok juga sangat berpengaruh terhadap penilaian pada kontes dan harga

jual ayam tersebut karena semakin banyak jumlah lenggek maka semakin tinggi

harga dari ayam tersebut. Koefisien keragaman jumlah lenggek yaitu 25%, artinya

sangat berbanding jauh dengan koefisien jumlah lenggek pada pagi, siang dan

sore hari berkoefisien kecil hanya 5 % (Kurnianto, 2010)

Page 7: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Penangkaran Kinantan ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120026_4_9260.pdf · Hasil dari panen padi ini bisa dijadikan benih kembali

7

Saat ini di daerah sentra populasi Ayam Kokok Balenggek makin berkurang

karena banyak ayam yang dijual keluar daerah sentra, bahkan Ayam Kokok

Balenggek yang memiliki suara kokok ayam panjang (banyak lenggek) sudah

jarang dijumpai di daerah asalnya di Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok.

Selain itu, populasi Ayam Kokok Balenggek menurun drastis karena serangan

penyakit ND (Newcastle disease) serta kurangnya kontes Ayam Kokok

Balenggek. Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu dilakukan upaya-upaya

untuk menjaga kelestarian Ayam Kokok Balenggek agar tidak punah, baik

konservasi di daerah sentra, maupun di luar daerah sentra.

4.3.4. Durasi Berkokok

Ayam Kokok Balenggek di penangkaran Kinantan Bagombak berkisar

antara 2,39 detik sampai 3,94 detik (Tabel 1). Durasi berkokok pagi hari lebih

tinggi (3,24 ± 0) dibandingkan sore hari (3,14 ± 0). Hasil ini menandakan bahwa

durasi Ayam Kokok Balenggek relatif sama dengan penelitian lain. Menurut

Rusfidra (2014), durasi berkokok Ayam Kokok Balenggek dari 2,01 sampai 4,43

detik, sementara menurut Rusfidra (2004), durasi kokok Ayam Kokok Balenggek

adalah 3,018 detik, dengan kisaran 2,088-4,431 detik, tidak jauh berbeda dengan

durasi kokok ayam domestik 2-3 detik (Siegel dan Dunnington, 1990). Hal ini

dapat disebabkan oleh sudah mulai terbentuknya komunitas Ayam Kokok

Balenggek yang mulai peduli dengan konservasi Ayam Kokok Balenggek

sehingga perawatannya juga sudah lebih baik seperti diberikan jamu. Durasi

kokok Ayam Kokok Balenggek dapat dijadikan sebagai kriteria seleksi pejantan

ayam (Rusfidra, 2004).

Page 8: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Penangkaran Kinantan ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120026_4_9260.pdf · Hasil dari panen padi ini bisa dijadikan benih kembali

8

4.4. Tipe Suara Ayam Kokok Balenggek

Tipe suara Ayam Kokok Balenggek pada dasarnya ada tujuh macam yaitu :

Rantak Gumarang, Riak Hilia Aia, Sigegek Angin, Ginyang, Ginyang Mataci,

Gayuang Luluah dan Alang Babega. Tetapi yang ditemukan di penangkaran

Kinantan Bagombak yakni hanya enam kecuali Gayuang Luluah dikarenakan

kelangkaan dari tipe suara tersebut.

1. Rantak Gumarang adalah ayam yang memiliki alunan suara yang jelas

dengan intonasi yang sama dan hentakan yang jelas, seperti bunyi tapak

kuda berpacu dengan jarak yang teratur (Abbas, 2015). Grafik suara Rantak

Gumarang dapat dilihat pada Ilustrasi 1.

1 2 3

Ilustrasi 1. Grafik Rantak Gumarang

Dilihat dari Ilustrasi 1, tipe suara Rantak Gumarang memperlihatkan

bahwa kokok depan dan tengah memiliki frekuensi yang lebih rapat dengan

kokok kedua dan ketujuh yang cukup panjang, lalu pada kokok belakang

lebih terlihat bersusun-susun dengan rapih dan teratur, kemudian dilihat dari

grafiknya contoh tipe suara Rantak Gumarang memiliki 9 Hz dengan

amplitudo yang tinggi dan dapat dikatakan tipe suara Rantak Gumarang

jelas dan lantang terdengar.

Page 9: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Penangkaran Kinantan ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120026_4_9260.pdf · Hasil dari panen padi ini bisa dijadikan benih kembali

9

Kemudian dapat dilihat bahwa angka 1 adalah kokok depan yang terdiri

dari lenggek 1 & 2, lalu pada angka 2 adalah kokok tengah yang hanya

terdiri dari lenggek ketiga dan angka 3 menunjukan kokok belakang yang

terdiri dari 4 lenggek dengan lenggek ketujuh yang lebih panjang.

2. Riak Hilia Aia adalah alunan suara yang memiliki serak dan diakhir suara

akan hilang, tipe suara ini bisa diartikan bagai aliran sungai dari tempat

yang tinggi ke yang rendah. Dengan kata lain nada dasar Ayam Kokok

Balenggek dari suara nada tinggi ke rendah sampai batas akhir (Abbas,

2015). Grafik suara Riak Hilia Aia dapat dilihat pada Ilustrasi 2.

1 2 3

Ilustrasi 2. Grafik Riak Hilia Aia

Dilihat dari Ilustrasi 2, bahwa tipe suara Riak Hilia Aia memiliki kokok

depan yang jelas dengan jarak yang begitu jauh lalu kokok tengah dengan

frekuensi rapat dan panjang serta di kokok belakang memiliki frekuensi

yang tidak terpisah namun tetap bersusun tetapi akan melemah kekuatan

amplitudonya.

Frekuensi yang dapat dihitung pada ilustrasi 2 adalah 14 Hz, walaupun

memiliki frekuensi yang lebih baik namun kekuatan ampllitudo yang

melemah yang membuat tipe suara ini kurang disukai dari para pendengar.

Page 10: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Penangkaran Kinantan ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120026_4_9260.pdf · Hasil dari panen padi ini bisa dijadikan benih kembali

10

Dapat dilihat bahwa pada ilustrasi 2, angka 1 dan 2 sama seperti ilustrasi 1

yaitu memiliki total 3 lenggek dan berbeda pada angka 3 yaitu kokok

belakang yang terdiri dari 10 lenggek.

3. Sigegek Angin adalah tipe suara dengan alunan suara bergetar tertahan

dengan alunan suara tertahan tertatih-tatih ibarat baling-baling diterpa angin

kencang yang menahan. Grafik suara Sigegek Angin dapat dilihat pada

Ilustrasi 3.

1 2 3

Ilustrasi 3. Grafik Sigegek Angin

Ilustrasi 3 menyatakan bahwa tipe suara Sigegek Angin tidak jauh berbeda

dengan tipe suara Rantak Gumarang namun perbedaannya adalah tipe suara

Sigegek Angin memiliki kokok akhir dengan frekuensi yang terlalu rapat

sehingga lenggeknya tidak terdengar jelas bahkan tidak dapat membedakan

suku katanya dan akhirnya seperti suara tercekik.

Frekuensi yang dapat dihitung pada ilustrasi 3 adalah 5 Hz, tingkat

kerapatan pada kokok belakang sangat mempengaruhi kecilnya frekuensi

yang didapat pada tipe contoh suara ini. Tidak jauh berbeda dari ilustrasi

sebelumnya, tipe suara yang ditampilkan memiliki 6 lenggek dengan 3

lenggek yang berada pada angka 3 di kokok belakang.

Page 11: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Penangkaran Kinantan ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120026_4_9260.pdf · Hasil dari panen padi ini bisa dijadikan benih kembali

11

4. Ginyang adalah suara kokok yang tidak stabil berubah-ubah dan tidak

teratur merupakan gabungan dari dua atau lebih suara. Grafik suara

Ginyang dapat dilihat pada Ilustrasi 4.

1 2 3

Ilustrasi 4. Grafik Ginyang

Ilustrasi 4 memperlihatkan bahwa tipe suara Ginyang adalah suara yang

tidak beraturan, baik dari frekuensi maupun amplitudonya dan

memperlihatkan bahwa kokok depan, tengah dan belakang hampir tidak

terlihat perbedaannya karena memiliki frekuensi yang tidak beraturan.

Frekuensi yang dapat dihitung pada contoh tipe suara ini adalah 6 Hz

dengan kekuatan amplitudo yang tidak kuat dan teratur sehingga tipe suara

Ginyang ini sangat sulit dihitung suku katanya, namun apabila dihitung

maka grafik suara diatas memiliki 6 lenggek dengan kokok belakang yang

ditunjukkan dengan anka 3 memiliki 3 lenggek.

5. Ginyang Mataci tidak jauh berbeda dengan tipe suara Ginyang yang tidak

beraturan, namun masih memiliki keindahan dalam kokok nya. Grafik suara

Ginyang Mataci dapat dilihat pada Ilustrasi 5

Page 12: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Penangkaran Kinantan ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120026_4_9260.pdf · Hasil dari panen padi ini bisa dijadikan benih kembali

12

1 2 3

Ilustrasi 5. Grafik Ginyang Mataci

Dilihat dari Ilustrasi 5, tipe suara Ginyang Mataci tidak jauh berbeda

dengan tipe suara Ginyang, sama-sama tidak memiliki amplitudo yang tidak

beraturan namun frekuensi yang terdapat pada kokok depan lebih terlihat

jelas susunannya walaupun pada kokok belakang sangat terlihat frekuensi

yang berantakan. Frekuansi yang dapat dihitung pada tipe suara ini adalah

11 Hz dengan amplitudo yang tidak jauh berbeda dengan tipe suara

Ginyang.

Tipe suara Ginyang Mataci yang ditunjukkan pada ilustrasi 5 memiliki 11

lenggek dengan kokok depan 2 lenggek, kokok tengah 1 lenggek dan kokok

belakang memiliki 8 lenggek.

6. Alang Babega, pengambilan nama kokok ini berdasarkan suaranya yang

dari jauh jelas terdengar seperti suara elang. Grafik suara Alang Babega

dapat dilihat pada Ilustrasi 6.

1 2 3Ilustrasi 6. Grafik Alang Babega

Page 13: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Penangkaran Kinantan ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120026_4_9260.pdf · Hasil dari panen padi ini bisa dijadikan benih kembali

13

Pada Ilustrasi 6, tipe suara Alang Babega memiliki grafik yang berbeda

dari tipe suara lainnya. Kokok depan dan tengah masih terlihat memiliki

frekuensi yang rapat dan amplitudo yang kuat namun pada kokok belakang

menjadi nyaring itu terlihat dari amplitudo yang makin melemah dengan

frekuensi yang lebar. Frekuensi yang dimiliki tipe suara diatas adalah 7 Hz

dengan amplitudo yang tegak lurus sehingga suara dapat terdengar nyaring

dan jelas. Tipe suara Alang Babega yang ditunjukkan pada ilustrasi 6

memiliki 8 lenggek dengan perbedaan pada kokok belakang yakni terdapat

5 lenggek.

7. Gayuang Luluah adalah ayam yang memiliki suara halus yang meluluhkan

hati dengan lenggekan satu persatu dengan jelas. Tetapi karena

kelangkaannya, tipe suara Gayuang Luluah sangat sulit ditemukan karena

memang membutuhkan pendengaran yang cukup bagus untuk

menemukannya.