Upload
irwan-iid-idris
View
218
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Presentation
Citation preview
JAMINAN KESEHATAN NASIONALDevi Ridayani137032Lira Fasyamuju137032147Irwan Idris137032243Desman137032223Dexsa Kefine137032138T. Mukhlis137032239Nurhanifah Siregar137032039
Peminatan : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
PENGERTIANADALAHPerlindungan dan pemeliharaan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah
SISTEM JKNAdalah Suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial oleh beberapa Badan Penyelenggara Jaminan SosiaL
LATAR BELAKANG SISTEM JKNMemberikan jaminan kebutuhan dasar yang layak bagi setiap peserta dan/atau anggota keluarganya (JK, JKK, JKm, JP, dan JHT)
UU SJKN : Mensinkronisasikan penyelenggaraan berbagai bentuk jaminan sosial agar dapat menjangkau kepesertaan yang lebih luas serta memberikan manfaat yang lebih besar bagi setiap pesertanya
AMANAT UU SJKN Pasal 6: Untuk penyelenggaraan SJSN dibentukDewan Jaminan Sosial NasionalDJSN terdiri dari 5 orang unsur Pemerintah, 6 orang unsurPakar dan Tokoh, 2 orang unsur Organisiai Pemberi Kerja, dan 2 orang unsur Organisasi Pekerja
Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52: BPJS harus dibentuk dengan Undang-Undang UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS:Tranformasi ke-4 BUMN (PT. Askes, PT. Jamsostek, PT. Asabri, dan PT. Taspen) menjadi BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan
PRINSIP JKN1. Prinsip Asuransi Sosial(UU No. 40 Tahun 2004 Penjelasan Pasal 19 ayat 1 ) Prinsip Kegotongroyongan Prinsip Kepesertaan bersifat wajib dan tidak selektifPrinsip PortabilitasPrinsip Nir-laba
Prinsip Ekuitas (UU No. 40 Tahun 2004 Penjelasan Pasal 19 ayat 1 ) yaitu Kesamaan dalam memperoleh pelayanan Prinsip ini diwujudkan dengan:- Pembayaran iuran sebesar prosentase tertentu dari upah bagi yang memiliki penghasilan (UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 17 ayat 1) - Pemerintah membayarkan iuran bagi mereka yang tidak mampu (UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 17 ayat 4 )
TRANSFORMASI BJPS
Sejarah singkat PT. AskesTahun 1968 Kebijakan yang jelas mengatur pemeliharaan kesehatan bagi PNS dan ABRI beserta anggota keluarganya berdasarkan KePres No. 230 Tahun 1968 MenKes membentuk Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK) sebagai cikal-bakal Asuransi Kesehatan Nasional.Tahun 1984 Pemerintah menerbitkan PP No. 22 Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil,Penerima Pensiun (PNS, ABRI dan Pejabat Negara) beserta anggota keluarganya. PP No. 23 tahun 1984 status badan penyelenggara diubah menjadi Perusahaan Umum Husada Bhakti
Tahun 1991 PP No.69 Tahun 1991, Dikelola Perum Husada Bhakti ditambah dengan Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya.Tahun 1992PP No. 6 Tahun 1992 status Perum menjadi Perusahaan Perseroan (PT Persero) dengan pertimbangan fleksibilitas pengelolaan keuangan, kontribusi kepada Pemerintah dapat dinegosiasi untuk kepentingan pelayanan kepada peserta dan manajemen lebih mandiri.
Tahun 2005PT. Askes (Persero), sesuai KepMenKes RI No.1241/MENKES/SK/XI/2004 dan No.56/MENKES/SK/I/2005, sebagai Penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin (PJKMM/ASKESKIN)
Dasar Penyelenggaraan: UUD 1945UU No. 23/1992 tentang KesehatanUU No.40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional KepMenKes No.1241/MENKES/SK/XI/2004 dan No.56/MENKES/SK/I/2005
Tahun 2008 Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Berdasarkan Surat MenKes RI No. 112/Menkes/II/2008 PT. Askes melaksanakan Manajemen Kepesertaan Program Jamkesmas :- Tatalaksana Kepesertaan- Tatalakasana Pelayanan - Tatalaksana Organisasi dan Manajemen
UU No.40/20046 Oktober 2008 Berdasarkan Akta Notaris No.2 Tahun 2008 berdiri PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia yang dikenal juga dengan sebutan PT AJII
Tahun 2014
Mulai tanggal 1 Januari 2014, PT Askes Indonesia (Persero) berubah nama menjadi BPJS Kesehatan sesuai dengan Undang-Undang no. 24 tahun 2011 tentang BPJS (Pasal 60 ayat (1) UU BPJS)Tahun 2011
Terkait UU No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional di tahun 2011, PT Askes (Persero) resmi ditunjuk menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang meng-cover jaminan kesehatan seluruh rakyat Indonesia yang tertuang dalam UU BPJS Nomor 24 tahun 2011
SEJARAH SINGKAT PT.JAMSOSTEKUU No.33/1947 dan UU No.2/1951 tentang kecelakaan kerjaPeraturan Menteri Perburuhan (PMP) No.48/1952 dan PMP No.8/1956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruhPMP No.15/1957 tentang pembentukan Yayasan Sosial BuruhPMP No.5/1964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS)UU No.14/1969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja
Tahun 1992UU No.3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)
Tahun 1995 PP No.36/1995 ditetapkannya PT Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Tahun 1977 PP No.33 tahun 1977 tentang pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK), yang mewajibkan setiap pemberi kerja/pengusaha swasta dan BUMN untuk mengikuti program ASTEKPP No.34/1977 tentang pembentukan wadah penyelenggara ASTEK yaitu Perum Astek
Tahun 2004UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, yang berhubungan dengan Amandemen UUD 1945 dengan perubahan pada pasal 34 ayat 2
TAHUN 2014Berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan pada tanggal 1 Januari 2014 (Pasal 62 ayat (1) UU BPJS)BPJS Ketenagakerjaan paling lambat mulai beroperasi pada tanggal 1 Juli 2015, termasuk menerima peserta baru (Pasal 62 ayat (2) huruf d UU BPJS)
SEJARAH SINGKAT PT ASABRI TAHUN 1963PP No. 15 Tahun 1963 : Semula prajurit TNI, anggota Polri dan PNS Dephan/Polri menjadi peserta Taspen (Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri) yang didirikan pada tanggal 17 April 1963
TAHUN 1991 PP No.68 Tahun 1991 bentuk usaha ASABRI dari Perusahaan Umum (Perum) dialihkan menjadi PT ASABRI (Persero)
TAHUN 2001PT ASABRI (Persero) merupakan BUMN berdasarkan PP No. 64 Tahun 2001 tentang Pengalihan kedudukan, tugas, dan wewenang Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan (Persero), Perusahaan Umum (Perum), dan Perusahaan Jawatan (Perjan) kepada Menteri Negara BUMN
TAHUN 2014Menyelesaikan pengalihan program ASABRI dan program pembayaran pensiun ke BPJS Ketenagakerjaan paling lambat tahun 2029 (Pasal 65 ayat (1) UU BPJS)
SEJARAH SINGKAT PT TASPENTAHUN 1963Pembentukan Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri : PP No.9 tahun 1963 tentang Pembelanjaan Pegawai NegeriPP No. 10 tahun 1963 tentang Tabungan Asuransi dan Pegawai negeri
Proses pembentukan program pensiun pegawai negeri ditetapkan :UU No.11 tahun 1956 tentang pembelanjaan PensiunUU No.11 tahun 1969 tentang pensiun pegawai dan pensiun janda/dudaUU No.8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok kepegawaian
TAHUN 1981PP No. 25 tahun 1981 tentang Asuransi Sosial PNS maka dilakukan proses penggabungan program kesejahteraan pegawai negeri yang terdiri dari Program Tabungan Hari Tua dan Pensiun yang dikelola PN TaspenPP No. 26 tahun 1981 badan hukum Perum Taspen diubah menjadi PT Taspen (Persero)
TAHUN 1995UU No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang menetapkan tambahan modal dasar
TAHUN 2014Menyelesaikan pengalihan program THT dan program pembayaran pensiun ke BPJS Ketenagakerjaan paling lambat tahun 2029 (Pasal 65 ayat (1) UU BPJS)
AMANAT UU BPJS
Regulasi (8 PP, 7 Perpres, 1 Keppres) Peraturan Pelaksana BPJS Fungsi DJSN
Regulasi UU BPJS: PP
Regulasi UU BPJS: PerPres
Regulasi UU BPJS: Keppres
UU BPJS: Fungsi DJsN
Progres SJKN
drafting Per-UU-an SJKN
TUJUAN PENYELENGGARAAN Memberikan manfaat pemeliharaan kesehatan Memberikan perlindungan akan pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan (UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 19 ayat 2)
KEPESERTAAN WAJIBWNI dan WNA yang sudah berdiam di Indonesia selama minimal enam bulan wajib menjadi anggota BPJS (Pasal 14 UU BPJS)
Selama kurun waktu 2014-2018Pengalihan & integrasi kepesertaan Jamkesda & Asuransi lain2. Perluasan peserta pada perusahaan secara bertahap Dilakukan kajian berbagai regulasi, iuran dan manfaat Perluasan kepesertaan seluruh penduduk papa tahun 2019
PERAN PEMERINTAH DAERAHPengawasanMembayar iuran (tambahan) dan penerima bantuan iuran.Penentuan peserta penerima bantuan iuranPenyediaan /pengelolaan sarana penunjang Jamnian Sosial.Pemanfaatan Dana SJKNSaran/usul kebijakan
PERAN DINKES DALAM BPJSMemberikan Pel.Kes PPK I melalui PKMIntegrasi dan mutasi data kepesertaanMelakukan sosialisasi kepada jajaran kesehatan s/d tingkat PKM/RSMembantu mensosialisasikan JKN kepada masyarakat berjenjangKoordinasi dan evaluasi pelaksanaan JKNMelakukan pendisiplinan rujukan
TERIMA KASIH
*