6
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keadaan perekonomian bangsa Indonesia yang semakin terpuruk dalam krisis ekonomi yang berkepanjangan, menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja yang cukup besar. Hampir seluruh aspek perekonomian terkena imbas dari krisis ekonomi yang sangat merugikan bagi rakyat Indonesia. Jumlah pengangguran makin bertambah sementara jumlah lapangan kerja semakin sempit. Ditengah kondisi yang sangat buruk dan serba tidak menentu untuk berkembangnya suatu usaha ternyata kita semua harus mengakui bahwa masih ada bidang usaha yang ternyata mampu bertahan ditengah kondisi seperti saat ini, salah satunya adalah bidang agrobisnis. Dewasa ini bidang agrobisnis memang merupakan primadona baru bagi masyarakat Indonesia sebagai ladang usaha yang cukup memberikan prospek yang menggembirakan. Bidang ini tidak hanya meliputi hal-hal yang berkaitan dengan pertanian sebelum panen, tetapi yang justru lebih berkembang adalah industri pengolahan hasil-hasil pertanian ( pasca panen ). Satu hal yang perlu kita perhatikan disini adalah bahwa bidang ini ternyata dikuasai oleh industri rumah kecil dan menengah yang sebenarnya adalah industri rumah tangga. Selain itu dikarenakan makin sulitnya mendapatkan pekerjaan dan juga PHK ( Pemutusan Hubungan Kerja ) yang sering terjadi,sehingga menyebabkan tenaga kerja tidak lagi berharap untuk bekerja di pabrik-pabrik atau industri. Para korban PHK maupun calon tenaga kerja,

jtptunimus-gdl-s1-2008-triutomoc0-799-1-bab1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penggiling

Citation preview

Page 1: jtptunimus-gdl-s1-2008-triutomoc0-799-1-bab1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keadaan perekonomian bangsa Indonesia yang semakin terpuruk dalam

krisis ekonomi yang berkepanjangan, menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan

kerja yang cukup besar. Hampir seluruh aspek perekonomian terkena imbas dari

krisis ekonomi yang sangat merugikan bagi rakyat Indonesia. Jumlah pengangguran

makin bertambah sementara jumlah lapangan kerja semakin sempit. Ditengah

kondisi yang sangat buruk dan serba tidak menentu untuk berkembangnya suatu

usaha ternyata kita semua harus mengakui bahwa masih ada bidang usaha yang

ternyata mampu bertahan ditengah kondisi seperti saat ini, salah satunya adalah

bidang agrobisnis.

Dewasa ini bidang agrobisnis memang merupakan primadona baru bagi

masyarakat Indonesia sebagai ladang usaha yang cukup memberikan prospek yang

menggembirakan. Bidang ini tidak hanya meliputi hal-hal yang berkaitan dengan

pertanian sebelum panen, tetapi yang justru lebih berkembang adalah industri

pengolahan hasil-hasil pertanian ( pasca panen ). Satu hal yang perlu kita perhatikan

disini adalah bahwa bidang ini ternyata dikuasai oleh industri rumah kecil dan

menengah yang sebenarnya adalah industri rumah tangga. Selain itu dikarenakan

makin sulitnya mendapatkan pekerjaan dan juga PHK ( Pemutusan Hubungan Kerja

) yang sering terjadi,sehingga menyebabkan tenaga kerja tidak lagi berharap untuk

bekerja di pabrik-pabrik atau industri. Para korban PHK maupun calon tenaga kerja,

Page 2: jtptunimus-gdl-s1-2008-triutomoc0-799-1-bab1

kini mengalihkan perhatian untuk menjadi pengusaha-pengusaha baru yang tidak

memerlukan modal usaha yang besar akan tetapi cukup menjanjikan.

Dalam hal ini pemerintah membantu para pengusaha baik yang besar

maupun kecil dalam segala hal, untuk meningkatkan produk yang dihasilkan baik

dalam segi kualitas maupun kuantitasnya.

Singkong merupakan bahan pangan pokok ketiga setelah padi dan jagung,

dimana bahan pokok tersebut mudah rusak dan menjadi busuk dalam jangka waktu 2

sampai 5 hari setelah panen, bila tidak mendapatkan perlakuan pasca panen dengan

baik. Beberapa perlakuan pasca panen antara lain dikeringkan ( dibuat gaplek ),

dibuat tepung tapioca maupun dibuat produk yang bernilai tinggi, antaralain kerupuk

dari tepung tapioca dan keripik singkong.

Di daerah Pati, sekarang ini banyak dijumpai penjual keripik singkong yang

umumnya dibuat atau dikerjakan dirumah-rumah sebagai industri rumah tangga.

Artinya belum ada sebuah pabrik besar yang khusus memproduksi keripik singkong.

Untuk mendapatkan potongan keripik singkong tipis-tipis tersebut, belum digunakan

suatu alat mekanis yang efesien pada proses pembuatannya. Alat yang digunakan

adalah masih menggunakan penggerak manual yaitu penggerak dengan tenaga

manusia, sehingga produksinya tidak optimal.

Atas dasar itulah penulis menganggap perlunya memperkecil kendala yang

dihadapi oleh para produsen keripik singkong, dengan cara memperbaiki proses

perajangan bahan baku keripik singkong, dengan kapasitas sebuah mesin perajang

yang cukup dan memiliki keseragaman dalam hal ketebalan hasil irisan.

Page 3: jtptunimus-gdl-s1-2008-triutomoc0-799-1-bab1

Karena umumnya produsen merupakan industri rumah tangga, maka mesin

ini harus memperhatikan berbagai hal diantaranya adalah harga mesin tidak terlalu

mahal, sumber tenaga penggerak yang mudah didapatkan oleh rumah tangga dan

juga untuk mendapatkanya tidak membutuhkan biaya yang besar.

1.2. Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan tugas akhir ini dapat

dikelommpokkan menjadi 2 bagian, yaitu :

1.2.1. Tujuan Akademik

Secara akademik tujuan yang dicapai oleh peneliti adalah :

1. Menerapkan secara nyata, terpadu, dan terencana ilmu-ilmu yang

didapatkan dalam bidang teknik mesin selama kegiatan perkuliahan.

2. Mengembangkan dan menyajikan gagasan ilmiah secara sistematis.

3. Sebagai sarana pengembangan mata kuliah yang didapat selama ini.

1.2.2. Tujuan teknis

Secara teknis, tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam pembuatan proyek

akhir ini antara lain :

1. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan kerja tentang segala sesuatu yang

berkaitan dengan penerapan teori dibidang teknik mesin.

2. Mengetahui, memahami dan memecahkan segala masalah yang timbul dalam

proses merancang dan pembuatannya.

Page 4: jtptunimus-gdl-s1-2008-triutomoc0-799-1-bab1

3. Membuat mesin perajang singkong sebagai bahan baku keripik singkong yang

efektif dan efisien.

1.3. Manfaat Tugas Akhir

Dilihat dari beberapa segi, pembuatan mesin perajang singkong akan

memberi manfaat bagi masyarakat , dalam hal ini adalah para pengusaha kecil. Hal

ini dikarenakan mesin yang dibuat ini mempunyai beberapa keuntungan, yaitu :

1. Proses pengoperasian mudah

Hal ini dikarenakan prinsip kerja yang dipakai cukup sederhana dan

pengoperasian mesin ini tidak memerlukan operator dengan tingkat pendidikan

atau keahlian khusus.

2. Kapasitas produksi tinggi

Dibandingkan dengan menggunakan penggerak manual, mesin ini lebih efisien

sehingga kapasitas produksi lebih tinggi.

3. Dapat digunakan oleh industri rumah tangga yang lebih terpasang instalasi

listriknya.

4. Keamanan operator tetap terjaga.

1.4. Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah yang ada dalam laporan Tugas

Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Bahan baku yang digunakan adalah singkong.

2. Ketebalan irisan seragam dengan ketebalan 1-2 mm.

Page 5: jtptunimus-gdl-s1-2008-triutomoc0-799-1-bab1

3. Sistem transmisi yang digunakan adalah sabuk-V.

4. Penggerak dari mesin perajang ini adalah motor listrik 1 fasa.

5. Mesin ini hanya digunakan untuk industri rumah tangga yang sudah terpasang

instalasi listrik.

6. Pembatasan konstruksi terbatas pada, rangka, poros, bantalan, pully, belt,

piringan tempat pisau.

1.5. Sistematika Penulisan

Permasalahan yang ada dalam pembuatan proyek ahir ini akan disajikan

dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang, tujuan penulisan,

manfaat tugas akhir, batasan masalah, dan Sistematika penulisan.

Bab II Dasar Teori

Pada bab ini diuraikan mengenai prinsip kerja mesin perajang batangan

bahan baku keripik singkong dan teori yang mendasari perancangan dan

pembuatan yang diambil dari literatur-literatur yang ada.

Bab III Perancangan

Pada bab ini diuraikan tentang perancangan alat dan bahan yang digunakan.

Bab IV Kalkulasi Dana dan Proses Pembuatan ( Alat )

Pada bab ini diuraikan tentang langkah-langkah pembuatan benda kerja dan

pengujian-pengujian serta besarnya biaya yang dibutuhkan.

Page 6: jtptunimus-gdl-s1-2008-triutomoc0-799-1-bab1

Bab V Penutup

Bab ini berisi kesimpulan tentang pembuatan mesin ini, serta saran-saran

atas proses perancangan ataupun pembuatan mesin.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN.