Upload
jafar-fandy
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Umur harapan hidup di Indonesia dari tahun ketahun terjadi peningkatan yaitu
3,2% dari total populasi pada tahun 1980, menjadi 3,8% pada tahun 1987 dan
kembali meningkat menjadi 4,6% pada tahun 1994. Diperkirakan peningkatan yang
tajam terjadi pada tahun 2020 yaitu sebesar 7,2%. Seiring dengan bertambah lanjut
usia, maka akan berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupannya (Tamher dan
Noorkasiani, 2009). Untuk menangani masalah kesehatan lansia, pemerintah
mengeluarkan beberapa kebijakan atau program yang diterapkan oleh puskesmas.
Program pelayanan lansia disebut juga posyandu lansia (Depakes RI dalam Effendi,
2007).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) (2010), jumlah lansia di Jawa
Tengah 7,55% dari jumlah seluruh jumlah pendudukan yang berjumlah 32.382.657
jiwa. Total jumlah penduduk lanjut usia di Jawa Tengah dengan kategori usia di atas
65 tahun berjumlah 2.323.575. Meningkatnya usia harapan hidup penduduk
Indonesia, maka dapat diperkirakan insidensi penyakit degeneratif akan meningkat
pula. Salah satu penyakit degeneratif adalah dalam bentuk penyakit kardiovaskuler
yang merupakan penyebab utama kematian dan disabilitas pada usia lanjut
(Darmojo & Martono, 2006).
Proses menua di dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal wajar
yang akan dialami semua orang yang dikaruniai umur panjang (Nugroho, 2000).
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan
fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang diderita (Constantinides dalam Nugroho, 2000).
Permasalahan yang sering terjadi pada lanjut usia adalah berkaitan dengan
aktivitas dasar sehari-hari atau mobilisasi. Mobilitas merupakan pergerakan yang
memberikan kebebasan dan kemandirian bagi seseorang, yang jenisnya berubah-
2
ubah sesuai dengan rentang kehidupan manusia. Mempertahankan kemampuan
mobilisasi optimal sangat penting untuk kesehatan mental dan fisik semua lanjut
usia (Stanley dan Beare, 2007).
Kemampuan lansia untuk melakukan aktivitas dasar secara mandiri
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor dari dalam diri meliputi umur,
kesehatan fisiologis, fungsi kognitif, fungsi psikologis, stress dan faktor eksternal
meliputi lingkungan keluarga, lingkungan tempat kerja dan ritme biologi (Potter,
2005).
Penelitian yang dilakukan oleh Septiani (2011) menemukan usia lansia di desa
Sidoharum minimal 65 tahun dan maksimal 95 tahun, di desa Selokerto
menunjukkan minimal 65 tahun dan maksimal 90 tahun. Activity daily living pada
lansia di desa Sidoharum menunjukkan nilai minimalnya adalah 11 dan maksimal
28, sedangkan di desa Selokerto menunjukkan minimalnya 14 dan maksimal 27.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan usia dengan activity daily living di
desa Sidoharum yang sangat erat. Di desa Selokerto angka koefisien korelasinya -
0,635 dengan melihat nilai probabilitas (Sig) 0,000 < 0,05 sehingga dinyatakan ada
hubungan usia dengan activity daily living di desa Selokerto sangat erat. Berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2006) menemukan bahwa tidak
ada hubungan antara tingkat usia dengan tingkat kemandirian lansia dalam
pemenuhan ADL.
Penuaan pada lanjut usia juga menunjukkan adanya kemunduran fisik yang
disebabkan oleh adanya berbagai macam penyakit generatif yaitu penurunan
berbagai macam fungsi organ tubuh. Penelitian yang dilakukan oleh Djuari (2012)
menemukan bahwa yang berpengaruh secara bermakna terhadap penurunan ADL
adalah gangguan penglihatan (p=0.024), inkontinensia (p=0.000) dan umur
(p=0.001).
Studi pendahuluan dilakukan di RT 3 dan 4 desa sidogemah kecamatan
sayung kabupaten demak. seiring bertambahnya umur maka gangguan kesehatanpun
banyak terjadi, Menurut ketua RT tidak ada posyandu lansia di desa sidogemah,
sebagian besar lansia tinggal bersama keluarga namun ada juga yang yang tinggal
3
sendiri.dengan wawancara 12 orang lansia yang tinggal di RT 3 dan 4 desa
sidogemah didapatkan 8 orang lansia mengeluh nyeri pada daerah punggung dan
persendian,ada juga yang mengeluh pandangan kabur, sering pusing,ada pula yang
kesulitan dalam bergerak ataupun melakukan aktivitas sehari-hari lainya.
Upaya yang dilakukan lansia yang di wawancarai mengenai masalah ini
adalah mengkonsumsi obat-obatan yang di beli di warung-warung kecil,sedangkan
untuk mengetahui kesehatanya mereka hanya memeriksakan diri ke Mantri yang ada
di desa sidogemah.
Berkaitan dengan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
tentang perbedaan aktivitas sehari-hari lanjut usia berdasarkan usia dan riwayat
kesehatan fisiologis di desa sidogemah kecamatan sayung kabupaten demak
B. Rumusan Masalah
Lanjut usia memiliki kerentanan terhadap kejadian kejadian penyakit terutama
penyakit generatif. Hal ini dapat disebabkan karena mulai menurunnya berbagai
fungsi organ tubuh sehingga lanjut usia lebih mudah terserang berbagai macam jenis
penyakit. Kondisi badan yang tidak sehat dalam arti status kesehatan yang rendah
pada lanjut usia dapat menyebabkan rendahnya kemampuan fisik pada lanjut usia
yang bersangkutan dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Berkaitan dengan hal
tersebut maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah Apakah ada perbedaan
kemampuan aktivitas dasar sehari-hari pada lanjut usia berdasarkan usia dan
kesehatan fisiologi di Desa Sidogemah Sayung Demak?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui perbedaan kemampuan aktivitas dasar sehari-hari pada lanjut usia
berdasarkan usia dan kesehatan fisiologi di Desa Sidogemah Sayung Demak.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan usia pada lansia di Desa Sidogemah Sayung Demak.
4
b. Mendeskripsikan kesehatan fisiologi pada lansia di Desa Sidogemah
Sayung Demak
c. Mendeskripsikan aktivitas sehari-hari pada lansia di Desa Sidogemah
Sayung Demak.
d. Menganalisis perbedaan aktivitas sehari-hari berdasarkan usia pada lanjut
usia di Desa Sidogemah Sayung Demak.
e. Menganalisis perbedaan aktivitas sehari-hari berdasarkan kesehatan
fisiologi pada lanjut usia di Desa Sidogemah Sayung Demak..
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kesehatan kepada
masyarakat khususnya tentang arti penting kemandirian melakukan aktivitas
sehari-hari lansia.
2. Bagi Praktik Keperawatan
Memberian sumbangan masukan dan pemikiran demi kemajuan praktik
keperawatan khususnya tentang hubungan status kesehatan dengan aktivitas
sehari-hari pada lansia.
E. Bidang ilmu
Penelitian ini berkaitan dengan ilmu keperawatan khusunya keperawatan
komunitas.