Upload
dangkien
View
253
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
1
JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI
PERANCANGAN ALAT PENYIMPAN REFRIGERANT UNTUK
MENINGKATKAN KEUNTUNGAN DI BENGKEL NISSAN
DATSUN BASUKI RAHMAT SURABAYA
Charis Leiressa Rachman
Hery Murnawan, S.T., M.T.
Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menjiplak produk yang sudah ada
dengan biaya yang lebih murah dan memiliki fungsi kerja yang sama. Produk tersebut
adalah alat penyimpan refrigerant sementara. Pembuatan alat ini dimulai dengan
mengidentifikasi data customer yang melakukan perbaikan atau servis AC di Nissan
Basuki Rahmat Surabaya semakin menurun karena alat yang ada mengalami kerusakan.
Akibatnya terjadilah penurunan kapasiatas penerimaan perbaikan serta dapat berimbas
pada berkurangnya jumlah pendapatan dan kualitas mutu pelayanan di bengkel. Agar
kondisi penerimaan perbaikan kembali seperti semula maka diperlukan alat penyimpanan
gas refrigerant yang baru, namun harga alat penyimpanan tersebut cukup mahal yakni
sekitar 80 juta, sehingga memerlukan waktu realisasi yang cukup lama. Sehingga
terpikirkan untuk membuat sendiri alat penyimpan refrigerant dengan peralatan yang
sederhana dan memiliki fungsi yang sama. Penerapan ilmu yang digunakan adalah
perencanaan pengembangan produk kemudian dengan analisa dan estimasi biaya.
Dilanjutkan dengan pembuatan desain, uji coba, pembuatan desain akhir, estimasi biaya
perancangan selanjutnya menganalisis kondisi sebelum dan sesudah adanya alat. Hasil
yang diperoleh dari pembuatan alat penampung refrigerant diharapkan bisa menjaga
kualitas pelayanan kepada customer, meningkatkan profit bengkel serta lebih ramah
lingkungan karena refrigerant tidak dibuang ke udara.
Kata Kunci: Refrigerant, AC Kendaraan, Alat AC
ABSTRACT
This study aims to design and copy existing products at lower cost and have the
same work function. The product is a temporary refrigerant storage device. Making this
tool begins with identifying customer data that make improvements or servicing air
conditioner at Nissan Basuki Rahmat Surabaya decreases because the existing equipment
is damaged. As a result there was a decrease in capacity to receive improvements and
could impact on the reduced amount of income and quality of service quality in the
workshop. In order to recover the conditions of repairs as before the new refrigerant gas
storage tool is needed, but the price is quite expensive tool storage is about 80 milion, so it
takes a long time of realization. So it is unthinkable to make own refrigerant storage
2
devices with simple equipment and have the same function. Application of science used is
product development planning then with analysis and cost estimation. Followed by
designing, testing, final design, cost estimation of design then analyzing condition before
and after tool. The results obtained from the manufacture of refrigerant storage equipment
is expected to maintain the quality of service to customers, increase profit shop and more
environmentally friendly because the refrigerant is not discharged into the air.
Keywords: Refrigerant, Vehicle AC, AC Tools
1 PENDAHULUAN
PT. United Indo Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak dibidang retail
otomotif.PT. UIS mulai beroperasional pada tahun 1997.Perusahaan yang berdomisili di Jl.
Basuki Rahmat 14, Tegalsari, Surabaya sudah banyak menjalin kerjasama dengan perusahaan
lain diantaranya Nissan, Datsun, Volvo, Renault, VW, Audi dan SangYong.Akan tetapi
dikarenakan penjualan semakin menurun, maka perusahaan ini memutuskan untuk
bekerjasama hanya dengan 2 brand yakni Nissan dan Datsun.
PT. UIS tidak hanya melayani purna jual unit, perusahaan ini juga menyediakan purna
jual sparepart dan jasa servis. Jasa servis yaitu meliputi tune up, perawatan berkala, perbaikan
general dan perbaikan AC mobil. Perbaikan AC mobil menggunakan teknik yang berbeda
dengan AC rumah, perbaikan AC rumah bisa dilakukan tanpa melepas gas refrigerant
sebaliknya AC mobil harus melepas gas refrigerant terlebih dahulu agar bisa dilakukan
perbaikan.
Bengkel Nissan Datsun milik PT. UIS mempunyai alat penyimpan gas refrigerant
namun pada akhir tahun 2017 alat penyimpanan gas refrigerant tersebut mengalami kerusakan
sehingga membuat bengkel tersebut terpaksa membuang gas refrigerant ke udara pada saat
perbaikan AC. Membuang gas refrigerant di udara dapat menyebabkan udara menjadi
tercemar, gas refrigerant ini juga mudah terbakar serta beracun. Kerusakan pada alat
penyimpanan membuat proses analisa kerusakan AC menjadi lebih lama berakibat pada
penurunan jumlah kapasitas penerimaan perbaikan. Berikut data yang saya amati di bengkel
Nissan Datsun Basuki Rahmat Surabaya adalah
2
Tabel 1. Data kendaraan yang melakukan servis AC
No. Bulan
Jumlah
kendaraan
2016
Jumlah
kendaraan
2017
Jumlah
kendaraan
2018
Kendaraan
ditolak
1 Januari 29 31 14 15
2 Februari 32 29 18 13
3 Maret 18 40 18 12
4 April 52 26 18 12
5 Mei 35 25 17 14
6 Juni 26 20 15 13
7 Juli 31 50
8 Agustus 50 58
9 September 35 46
10 Oktober 25 52
11 November 23 37
12 Desember 39 24
Total 395 438
Rataan per
bulan 33 36
Dari data diatas terlihat bahwa terjadi penurunan yang sangat segnifikan pada tahun
2018 karena hampir separuhnya ditolak dan dialihkan ke bengkel lain, akibatnya terjadilah
penurunan kapasiatas penerimaan perbaikan serta dapat berimbas pada berkurangnya jumlah
pendapatan dan kualitas mutu pelayanan di bengkel. Agar kondisi penerimaan perbaikan
kembali seperti tahun 2017 dan tahun sebelumnya maka memerlukan alat penyimpanan gas
refrigerant yang baru, namun harga alat penyimpanan tersebut cukup mahal yakni sekitar 80 jt
sehingga memerlukan waktu realisasi yang cukup lama. Untuk itu perlu dibuat alat
penyimpan refrigerant sederhana dengan komponen yang terjangkau dan mempunyai prinsip
kerja yang sama, agar bisa menjaga kualitas pelayanan kepada customer dan tetap
meningkatkan profit bengkel. Maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini berupa cara
merancang alat penyimpan refrigerant dan keuntungan yang didapat dari alat itu.
2 MATERI DAN METODE
Konsep Awal
Menurut T. Ulrich 1995, kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur
tergantung kepada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian
secara cepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan terebut dengan biaya yang
rendah.
Tantangan Pengembangan Produk
Menurut T. Ulrich 1995, Bebrapa hal yang membuat usaha pengembangan produk
cukup menantang adalah:
Trade offs: Pesawat terbang dapat dibuat lebih ringan, tetapi tindakan ini akan
meningkatkan biaya manufaktur. Salah satu aspek yang paling sulit pada pengembangan
produk adalah mengetahui, memahami dan mengendalikan pertentangan seperti pada
kasus pesawat terbang tersebut.
Dinamika: Teknologi berkembang, selera konsumen berubah, competitor meluncurkan
produk baru, dan kondisi lingkungan yang secara konstan berubah merupakan tantangan
yang cukup berat.
Detail: Pilihan apakah yang menggunakan baut atau katup yang pas pada bagian penutup
komputer akan mempunyai implikasi ekonomi yang cukup besar. Proses pengembangan
produk akan menjumpai banyak permasalahan menyangkut detail-detail seperti ini.
Tekanan Waktu: Setiap kesulitan dapat dengan mudah dikendalikan apabila tersedia
cukup waktu, namun seringkali keputusan dalam proses pengembangan produk harus
diambil dengan cepat tanpa informasi yang lengkap.
Faktor Ekonomi: Pengembangan, produksi dan pemasaran produk baru membutuhkan
investasi yang besar. Untuk memperoleh pengembalian yang layak untuk investasi
tersebut produk yang dihasilkan harus menarik bagi pelanggan dan relative tidak mahal
untuk di produksi.
Proses Pengembangan Produk
Menurut T. Ulrich 1995, proses adalah merupakan urutan langkah-langkah
pengubahan sekumpulan input menjadi sekumpulan output. Proses pengembangan produk
4
adalah urutan langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan dimana suatu perusahaan berusaha
untuk menyusun, merancang, dan mengkomersialkan suatu produk, beberapa perusahaan
mungkin mengikuti proses-proses yang berbeda untuk setiap tipe proyek pengembangan yang
berbeda.
Suatu proses pengembangan yang terdefinisi dengan baik berguna karena alasan
berikut:
Jaminan kualitas (quality assurance)
Koordinasi
Perencanaan
Manajemen
Perbaikan
Enam fase dalam proses pengembangan secara umum adalah:
1. Perencanaan: Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai 'zerofase' karena kegiatan ini
mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual.
2. Pengembangan Konsep: adalah uraian dari bentuk, fungsi, dan tampilan suatu produk dan
biasanya dibarengi dengan sekumpulan spesifikasi, analisis produk-produk pesaing serta
pertimbangan ekonomis proyek.
3. Perancangan Tingkatan Sistem: Fase perancangan tingkatan sistem mencakup definisi
arsitektur produk dan uraian produk menjadi subsistem-subsistem serta komponen-
komponen.
4. Perancangan Detail: Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk,
material, dan toleransi-toleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan
identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari pemasok.
5. Pengujian dan Perbaikan: Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan
evaluasi dari bermacam-macam versi produksi awal produk.
6. Produksi awal: Tujuan dari produksi awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam
memecahkan permasalahan yang mungkin timbul pada proses produksi sesungguhnya.
Pengembangan Konsep: Awal Hingga Akhir
Menurut T. Ulrich 1995, karena tahap pengembangan konsep dalam proses
pengembangan itu sendiri membutuhkan lebih banyak koordinasi dibandingkan fungsi-fungsi
5
lainnya, banyak metode pengembangan terintegrasi Yang ditunjukkan di buku ini
terkonsentrasi di sini.
Proses pengembangan konsep mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Identifikasi kebutuhan pelanggan
Penetapan spesifikasi target
Penyusunan Konsep
Pcntilihan Konsep
Pcngujian Konsep
Penentuan Spesifikasi Akhir
Perencanaan Proyek
Analisis EkonomiAnalisa Produk-produk Pesaing
Pemodelan dan Pembuatan Prototipe
Proses Perencanaan Produk
Manurut Steven D. Eppinger 1995, perencanaan produk adalah proses secara periodik
yang mempertimbangkan portofolio dari proyek pengembangan produk untuk dikembangkan
Proyek pengembangan produk dikelompokkan menjadi 4 tipe:
Platform produk baru
Turunan dari platform produk yang telah ada
Peningkatan perbaikan untuk produk yang telah ada
Pada dasarnya produk baru
Untuk mengembangkan suatu rencana produk dan pertanyaan misi proyek, pengarang
mengusulkan lima tahapan proses berikut:
Mengidentifikasi peluang
Mengevaluasi dan memprioritaskan proyek
Mengalokasikan sumberdaya dan rencana waktu
Melengkapi perancanaan pendahuluan proyek
Merefleksikan kembali hasil dan proses
6
Penyusunan Konsep
Menurut T. Ulrich 1995, konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan
mengenai teknologi, prinsip kerja, dan bentuk produk.Konsep produk merupakan gambaran
singkat bagaimana produk memuaskan kebutuhan pelanggan.
Cara Kerja Sistem AC
Menurut Gerschler 1984, pada dasarnya prinsip kerja AC mobil adanya perubahan
atau perbedaan tekanan, hal tersebut akan menyebabkan perbedaan temperatur. Agar
pengaruh perubahan tekanan dapat menghasilkan perubahan temperatur yang sesuai maka
digunakanlah media pendingin pada sistem AC yaitu refrigerant atau dikenal dengan istilah
Freon.
Cara kerja ac keseluruhan
Gambar 1. Sistem kerja AC keseluruhan
Kompresor yang digerakan oleh tenaga mesin mobil tersebut, memompa dan
mensirkulasikan media pendingin / Refrigerant / Freon yang masih berbentuk Gas ke
dalam sistem dengan tekanan tertentu.
Selanjutnya media pendingin tersebut dialirkan ke kondensor, di kondensor media
pendingin didinginkan dengan jalan melepas panas ke udara luar lewat sirip-sirip
kondensor. Dikarenakan temperaturnya menurun maka media pendingin yang tadinya
berbentuk gas dari kompresor akan berubah menjadi media pendingin berbentuk cair.
Selanjutnya media pendingin tersebut dialirkan ke Filter / Dryer untuk dilakukan
penyaringan maupun pengeringan terhadap uap air yang ikut beredar di dalam sistem.
Media pendingin yang sudah difilter di alirkan ke katu expansi yang bertugas untuk
menurunkan tekanan media pendingin, karena tekanan turun maka otomatis temperatur
7
juga turun, akibat dari penurunan tekanan media pendingin berubah menjadi kabut
dengan temperatur yang rendah.
Media pendingin yang sudah turun tekanan dan temperaturnya dialirkan ke
evaporator, akibatnya evaporator menjadi dingin, udara yang mengalir melalui sirip-sirip
evaporator panasnya diserap sehingga temperatur udara tersebut menjadi turun.Udara
yang sudah turun temperaturnya dialirkan kedalam ruang kendaraan sehingga terasa
sejuk.Sementara itu di dala evaporator terjadi perubahan bentuk pada media pendingin,
yang semula berbentuk kabut dari katup expansi berubah menjadi gas pada evaporator.
Media pendingin yang sudah dalam bentuk gas dari evaporator siap dihisap dan di
sirkulasikan ke dalam sistem.
Analisis Dan Estimasi Biaya
Pengertian
Estimasi biaya adalah penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan persyaratan atau kontrak.
Dalam melakukan estimasi (perhitungan) biaya diperlukan:
Pengetahuan dan keterampilan teknis estimator, seperti membaca gambar, melakukan
estimasi (perhitungan), dll.
Personal judgement berdasarkan pengalaman estimator.
Tujuan Estimasi Biaya
Penting bagi manajemen untuk memahami bagaimana hubungan antara biaya dengan
faktor-faktor yang memicu perubahan biaya (cost driver)
Estimasi biaya membantu manajemen untuk memprediksi berapabesarnya biaya pada
level aktivitas yang direncanakan termasuk menyusun perencanaan kegiatan dan
menyusun anggaran.
Metode Yang Digunakan
Dalam metode garis lurus lebih melihat aspek waktu daripada aspek kegunaan. Metode
ini paling banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan karena paling mudah diaplikasikan
dalam akuntansi. Dalam metode penyusutan garis lurus, beban penyusutan untuk tiap tahun
nilainya sama besar dan tidak dipengaruhi dengan hasil/output yang diproduksi.
8
Perhitungan tarif penyusutan untuk metode garis lurus adalah sebagi berikut:
Tarif Penyusutan = (Harga Perolehan - Nilai Sisa) / Estimasi Umur Kegunaan
3
Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang digunakan untuk memperkuat alasan
mengapa dibutuhkannya perancangan alat tersebut dikarenakan alat yang ada di bengkel
mengalami kerusakan. Data yang diambil tahun 2016-2017
Analisis Keuntungan
Setelah semua data terlengkapi, maka perbandingan keuntungan yang di dapat saat ini
dan saat adanya alat dapat diketahui.
3 HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengumpulan Data
Hasil pengamatan di bengkel Nissan Datsun Basuki Rahmat Surabaya didapatkan data
sebagai berikut :
Biaya Perbaikan AC Setiap Kendaraan
Biaya perbaikan AC setiap mobil adalah
Jasa Rp 700.000
Refrigerant (0,5kg) RP 200.000
Total Rp 900.000
Keuntungan Yang Diperoleh Dari Alat Yang Lama
Keuntungan = Jasa – TK – Penyusutan alat – OH
Jasa = Rp 700.000,00
Tenaga Kerja = Rp 140.000,00
Penyusutan alat menggunakan metode straight line (garis lurus)
=
=
= Rp 135.000,00
Perhitungan Over Head Cost:
Daya dari alat tersebut 1000 watt
9
1 KWH = Rp 1500,00
1 hari menyala 0,5 jam
KWH = (watt x jam) / 1000
= (1000 x 0,5 jam/hari) / 1000
= 0,5 KWH/ hari
Biaya listrik perhari = 1500 x 0,5 = Rp 750,00
OH = Rp 750,00 (biaya listrik)
Keuntungan = Rp 700.000,00 - Rp 140.000,00 - Rp 135.000,00 – Rp 750,00
Keuntungan = Rp 424.250,00
Keuntungan yang didapat pada saat melakukan perbaikan satu unit kendaraan
menggunakan alat yang lama adalah Rp 424.250,00
Pembuatan Alat Yang Baru
Desain Alat Yang Baru
Gambar 2 Gambar Komponen
Komponen Yang Digunakan Untuk Merancang Alat
1. Manometer tabung penyimpanan
2. Tabung Penyimpanan refrigerant
3. Selang penghubung
4. Kipas
5. Kondensor
6. Kabel listrik
7. Saringan
8. Kompresor
9. Alat AC Manual
10. Valve
11. Frame (rangka)
Estimasi Biaya Dari Pembuatan Alat
Tabel 2 Daftar harga komponen
NO. NAMA
KOMPONEN Qty HARGA
1 Kompresor kulkas 1 Rp 500,000.00
2 Saringan 1 Rp 200,000.00
3 Tabung Refrigerant 1 Rp 100,000.00
4 Kondensor 1 Rp 100,000.00
5 Manometer 1 Rp 150,000.00
6 Kipas 1 Rp 200,000.00
7 Kran 4 Rp 200,000.00
8 Kabel 2 mtr Rp 50,000.00
9 Selang 6 mtr Rp 300,000.00
10 Alat AC Manual 1 Rp 300,000.00
11 Roda 4 Rp 50,000.00
12 Papan kayu 240 Rp 100,000.00
13 Footklep 1 Rp 150,000.00
14 Besi L 15 mtr Rp 300,000.00
15 Adaptor 1 Rp 100,000.00
16 Biaya tenaga kerja Rp 700,000.00
Total Rp 3,500,000.00
11
Cara Kerja Alat Refrigerant
Gambar 3 Gambar Cara kerja
Urutan cara kerja saat recovering
1. Pasang high pipe dan low pipe ke kendaraan
2. Buka keran high pipe dan low pipe
3. Nyalakan kompresor dan kipas
4. Buka kran A, C dan tutup kran B (aliran refrigerant akan melewati jalur kran A,
ke saringan, kompresor)
5. Kompresor akan menekan refrigerant melewati kondensor dan didinginkan oleh
kipas
6. Terakhir refrigerant akan melewati kran C dan tersimpan didalam tabung
7. Tutup semua kran
Urutan cara kerja saat charge
1. Pasang high pipe dan low pipe ke kendaraan (semua kran masih tertutup).
2. Hidupkan kendaraan dan nyalakan AC.
3. Buka kran B.
4. Buka pelan-pelan kran low pipe sampai tekanan didalam system AC terpenuhi.
5. Jika sudah selesai tutup kembali semua kran.
Penyusutan Alat Yang Baru
Menggunakan metode straight line (garis lurus) dari biaya tersebut:
Biaya penyusutan =
=
= Rp 12.000,00
Perhitungan Over Head Cost Alat Yang Baru:
12
Daya dari alat tersebut 300 watt
1 KWH = Rp 1500,00
1 hari nyala 0,5 jam
KWH = (watt x jam) / 1000
= (300 x 0,5 jam/hari) / 1000
= 0,15 KWH/ hari
Biaya listrik perhari = 1500 x 0,15 = Rp 225,00
Analisis
Perbandingan Kondisi Awal Dan Saat Ini
Menghitung keuntungan dari alat penyimpan refrigerant yang baru dirakit:
Keuntungan = Jasa – TK – Penyusutan alat – OH
Jasa = Rp 700.000,00
Tenaga Kerja = Rp 140.000,00
Penyusutan alat = Rp 12.000,00
OH = Rp 225,00 (biaya listrik)
Keuntungan= Rp 700.000,00 - Rp 140.000,00 - Rp 12.000,00 – Rp 225,00 = Rp 547.775,00
Keuntungan yang didapat pada saat melakukan perbaikan satu unit kendaraan adalah Rp
547.775,00
Dari perhitungan diatas membuktikan bahwaalat penyimpan refrigerant yang baru
lebih menguntungkan dari pada yang lama.
Keuntungan alat yang lama Rp 424.250,00
Keuntungan alat yang baru Rp 547.775,00
Strategi Pasar Terhadap Refrigeran bekas
Perlakuan terhadap sisa refrigerant yang terdapat pada mobil customer saat dilakukan
recovering adalah
Diketahui: Biaya perbaikan AC setiap mobil adalah
Jasa Rp 700.000
Refrigerant (0,5kg) RP 200.000
Total Rp 900.000
13
Saat dilakukan recovering pada mobil customer, ada yang terdapat sisa refrigerant dan ada
yang tidak, jika ada sisa refrigerant dikendaraan lebih dari 40% customer bisa ditawarkan
untuk sebagian memakai refrigerant yang lama agar biaya perbaikan menjadi lebih murah.
Rumus = jasa perbaikan + ( harga refrigerant – (sisa refrigerant % x harga refrigerant))
Berikut tabel pembayaran jika customer mau menggunakan refrigerant yang lama:
Tabel 3 Estimasi biaya perbaikan
NO. Biaya
Perbaikan
Sisa
Refrigerant
Yang Harus
Dibayarkan
1
Rp
900,000.00
40% Rp 820,000.00
2 50% Rp 800,000.00
3 60% Rp 780,000.00
4 70% Rp 760,000.00
5 80% Rp 740,000.00
6 90% Rp 720,000.00
Harga perbaikan inilah yang ditawarkan kepada customer agar bisa bersaing dengan
bengkel-bengkel yang lain.
Analisis Keuntungan Menggunakan Alat Yang Baru
Dari pengolahan data diatas dapat dianalisis bahwa setiap perbaikan AC kendaraan
yang menggunakan alat AC lama perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp
424.250,00 dan saat menggunakan alat rakitan yang baru perusahaan mendapatkan
keuntungan sebesar Rp 547.775,00
Alat AC yang baru bisa menjadi opsi saat alat yang lama mengalami kerusakan karena
harganya jauh lebih murah, 80 juta untuk alat yang lama dibanding 3,5 juta untuk alat yang
baru. Atau bisa digunakan keduanya agar pekerjaan servis AC menjadi lebih cepat.
Keuntungan yang lain adalah
a) Untuk perusahaan, profit yang didapatkan oleh perusahaan meningkat karena nilai
depresiasinya semakin kecil.
b) Customer diuntungkan karena sisa refrigerant masih bisa digunakan sehingga
customer tidak perlu membeli penuh refrigerant. Jika refrigeran customer sisa
60% maka customer hanya membeli refrigerant 40% dari kapasitas kendaraannya.
14
c) Mempercepat kerja teknisi dalam menganalisa kerusakan pada system AC, karena
jika kendaraan customer sudah kosong refrigerantnya maka sangat sulit
menganalisa kebocorannya. Tersedianya alat penyimpan refrigerant tersebut
teknisi bisa mengambil refrigerant untuk menganalisa kendaraan tanpa harus
estimasi ke sparepart dulu.
d) Tidak mencemari udara saat melakukan perbaikan karena gas refrigerant tidak
langsung dibuang ke udara. Selain merusak ozon gas refrigerant ini juga mudah
terbakar.
Tolak Ukur Keberhasilan Dari Alat Yang Baru
Hasil Pengujian Alat
Tanggal:
Tabel 4 Tolak ukur
KESIMPULAN
Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Cara merancang alat penyimpan refrigerant dengan menyiapkan bahan utama yaitu
kompresor kulkas yang masih berfungsi dengan baik, selang dengan kapasitas kekuatan
minimal 500 Psi, tabung khusus refrigerant tipe R134a, filter khusus refrigerant, manifold
gauge tipe R134a, kondensor ber SNI, selanjutnya dirakit menggunakan peralatan kunci
inggris dan diletakkan disebuah rangka atau wadah yang mudah dipindahkan, setelah itu
alat penyimpan refrigerant tersebut dapat diuji coba dan dianalisis.
NO. Kriteria Ya Tdk
1 Dapat menghisap refrigerant
2 Dapat menyimpan refrigerant
3 Dapat membuat kevakuman
4 Dapat menyalurkan refrigerant ke kendaraan
5 Mudah digunakan
6 Aman saat digunakan
15
2. Setiap perbaikan AC kendaraan yang menggunakan alat AC lama perusahaan
mendapatkan keuntungan sebesar Rp 424.250,00 dan saat menggunakan alat rakitan yang
baru perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 547.775,00. Maka perusahaan
akan lebih untung sebesar Rp 123.535,00 setiap kali ada perbaikan jika menggunakan alat
penyimpan refrigerant yang baru. Serta perusahaan diuntungkan dengan pengadaan alat
penyimpan refrigerant yang baru jauh lebih murah.
4 DAFTAR PUSTAKA
Au, Tung and Thomas P. Au, ENGINEERING ECONOMICS FOR CAPITAL INVESTMENT
ANALYSIS, 2nd
Edition, Prentice-Hall International Inc., New Jersey, 1992.
Eppinger,Steven D. (1995). PERANCANGAN PENGEMBANGAN PRODUK. Philadelpia:
Salemba Teknika.
Goldenberg, Jacob, David Mazursky, and Sorin Solomon, Toward Identifying the Inventive
Templates of New Products: A Channeled Ideation Approach, Journal of Marketing
research, Vol. 36, No. 2,1999.
Jaidin (2010).MENGENAL KERUSAKAN A.C MOBIL DENGAN ALAT PENUNJUK
TEKANAN / MANIFOLD GAUGE. Pontianak: Universitas Muhammadiyah Pontianak.
John A. White, Kenneth E. Case, and David B. Pratt, ENGINEERING ECONOMY, 5th
Edition, John Wiley and Sons, Singapore, 2009.
Leland T Blank and Anthony Tarquin, ENGINEERING ECONOMY, 6th Edition, MC Graw-
Hill Book Co., Singapore, 2004.
Pujawan I Nyoman, EKONOMI TEKNIK, Edisi ke 2,Surabaya: Guna Widya, 2009.
Ulrich, K. T. (1995). PERANCANGAN PENGEMBANGAN PRODUK. Philadelpia: Salemba
Teknika.
Wheelwright, Stephen C., dan Kim B.Clark (1992). QUANTUM LEAPS IN SPEED,
EFFICIENCY, AND QUALITYTHE FREE PRESS. New York: Revolutionizing
Product Development.
Widhiarto, K. (2012). PERENCANAAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALAT PERAGA
PERAWATAN PENGKODISIAN UDARA MOBIL (AIR CONDITIONER
MAINTENANCE TRAINER) JENIS SUZUKI KATANA GX. Kediri: Politeknik Kediri.