16
1 JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI PERANCANGAN ALAT PENYIMPAN REFRIGERANT UNTUK MENINGKATKAN KEUNTUNGAN DI BENGKEL NISSAN DATSUN BASUKI RAHMAT SURABAYA Charis Leiressa Rachman Hery Murnawan, S.T., M.T. Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menjiplak produk yang sudah ada dengan biaya yang lebih murah dan memiliki fungsi kerja yang sama. Produk tersebut adalah alat penyimpan refrigerant sementara. Pembuatan alat ini dimulai dengan mengidentifikasi data customer yang melakukan perbaikan atau servis AC di Nissan Basuki Rahmat Surabaya semakin menurun karena alat yang ada mengalami kerusakan. Akibatnya terjadilah penurunan kapasiatas penerimaan perbaikan serta dapat berimbas pada berkurangnya jumlah pendapatan dan kualitas mutu pelayanan di bengkel. Agar kondisi penerimaan perbaikan kembali seperti semula maka diperlukan alat penyimpanan gas refrigerant yang baru, namun harga alat penyimpanan tersebut cukup mahal yakni sekitar 80 juta, sehingga memerlukan waktu realisasi yang cukup lama. Sehingga terpikirkan untuk membuat sendiri alat penyimpan refrigerant dengan peralatan yang sederhana dan memiliki fungsi yang sama. Penerapan ilmu yang digunakan adalah perencanaan pengembangan produk kemudian dengan analisa dan estimasi biaya. Dilanjutkan dengan pembuatan desain, uji coba, pembuatan desain akhir, estimasi biaya perancangan selanjutnya menganalisis kondisi sebelum dan sesudah adanya alat. Hasil yang diperoleh dari pembuatan alat penampung refrigerant diharapkan bisa menjaga kualitas pelayanan kepada customer, meningkatkan profit bengkel serta lebih ramah lingkungan karena refrigerant tidak dibuang ke udara. Kata Kunci: Refrigerant, AC Kendaraan, Alat AC ABSTRACT This study aims to design and copy existing products at lower cost and have the same work function. The product is a temporary refrigerant storage device. Making this tool begins with identifying customer data that make improvements or servicing air conditioner at Nissan Basuki Rahmat Surabaya decreases because the existing equipment is damaged. As a result there was a decrease in capacity to receive improvements and could impact on the reduced amount of income and quality of service quality in the workshop. In order to recover the conditions of repairs as before the new refrigerant gas storage tool is needed, but the price is quite expensive tool storage is about 80 milion, so it takes a long time of realization. So it is unthinkable to make own refrigerant storage

JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI PERANCANGAN ALAT …industri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/Journal_TA_Charis.pdfpada berkurangnya jumlah pendapatan dan kualitas mutu pelayanan

Embed Size (px)

Citation preview

1

JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI

PERANCANGAN ALAT PENYIMPAN REFRIGERANT UNTUK

MENINGKATKAN KEUNTUNGAN DI BENGKEL NISSAN

DATSUN BASUKI RAHMAT SURABAYA

Charis Leiressa Rachman

Hery Murnawan, S.T., M.T.

Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menjiplak produk yang sudah ada

dengan biaya yang lebih murah dan memiliki fungsi kerja yang sama. Produk tersebut

adalah alat penyimpan refrigerant sementara. Pembuatan alat ini dimulai dengan

mengidentifikasi data customer yang melakukan perbaikan atau servis AC di Nissan

Basuki Rahmat Surabaya semakin menurun karena alat yang ada mengalami kerusakan.

Akibatnya terjadilah penurunan kapasiatas penerimaan perbaikan serta dapat berimbas

pada berkurangnya jumlah pendapatan dan kualitas mutu pelayanan di bengkel. Agar

kondisi penerimaan perbaikan kembali seperti semula maka diperlukan alat penyimpanan

gas refrigerant yang baru, namun harga alat penyimpanan tersebut cukup mahal yakni

sekitar 80 juta, sehingga memerlukan waktu realisasi yang cukup lama. Sehingga

terpikirkan untuk membuat sendiri alat penyimpan refrigerant dengan peralatan yang

sederhana dan memiliki fungsi yang sama. Penerapan ilmu yang digunakan adalah

perencanaan pengembangan produk kemudian dengan analisa dan estimasi biaya.

Dilanjutkan dengan pembuatan desain, uji coba, pembuatan desain akhir, estimasi biaya

perancangan selanjutnya menganalisis kondisi sebelum dan sesudah adanya alat. Hasil

yang diperoleh dari pembuatan alat penampung refrigerant diharapkan bisa menjaga

kualitas pelayanan kepada customer, meningkatkan profit bengkel serta lebih ramah

lingkungan karena refrigerant tidak dibuang ke udara.

Kata Kunci: Refrigerant, AC Kendaraan, Alat AC

ABSTRACT

This study aims to design and copy existing products at lower cost and have the

same work function. The product is a temporary refrigerant storage device. Making this

tool begins with identifying customer data that make improvements or servicing air

conditioner at Nissan Basuki Rahmat Surabaya decreases because the existing equipment

is damaged. As a result there was a decrease in capacity to receive improvements and

could impact on the reduced amount of income and quality of service quality in the

workshop. In order to recover the conditions of repairs as before the new refrigerant gas

storage tool is needed, but the price is quite expensive tool storage is about 80 milion, so it

takes a long time of realization. So it is unthinkable to make own refrigerant storage

2

devices with simple equipment and have the same function. Application of science used is

product development planning then with analysis and cost estimation. Followed by

designing, testing, final design, cost estimation of design then analyzing condition before

and after tool. The results obtained from the manufacture of refrigerant storage equipment

is expected to maintain the quality of service to customers, increase profit shop and more

environmentally friendly because the refrigerant is not discharged into the air.

Keywords: Refrigerant, Vehicle AC, AC Tools

1 PENDAHULUAN

PT. United Indo Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak dibidang retail

otomotif.PT. UIS mulai beroperasional pada tahun 1997.Perusahaan yang berdomisili di Jl.

Basuki Rahmat 14, Tegalsari, Surabaya sudah banyak menjalin kerjasama dengan perusahaan

lain diantaranya Nissan, Datsun, Volvo, Renault, VW, Audi dan SangYong.Akan tetapi

dikarenakan penjualan semakin menurun, maka perusahaan ini memutuskan untuk

bekerjasama hanya dengan 2 brand yakni Nissan dan Datsun.

PT. UIS tidak hanya melayani purna jual unit, perusahaan ini juga menyediakan purna

jual sparepart dan jasa servis. Jasa servis yaitu meliputi tune up, perawatan berkala, perbaikan

general dan perbaikan AC mobil. Perbaikan AC mobil menggunakan teknik yang berbeda

dengan AC rumah, perbaikan AC rumah bisa dilakukan tanpa melepas gas refrigerant

sebaliknya AC mobil harus melepas gas refrigerant terlebih dahulu agar bisa dilakukan

perbaikan.

Bengkel Nissan Datsun milik PT. UIS mempunyai alat penyimpan gas refrigerant

namun pada akhir tahun 2017 alat penyimpanan gas refrigerant tersebut mengalami kerusakan

sehingga membuat bengkel tersebut terpaksa membuang gas refrigerant ke udara pada saat

perbaikan AC. Membuang gas refrigerant di udara dapat menyebabkan udara menjadi

tercemar, gas refrigerant ini juga mudah terbakar serta beracun. Kerusakan pada alat

penyimpanan membuat proses analisa kerusakan AC menjadi lebih lama berakibat pada

penurunan jumlah kapasitas penerimaan perbaikan. Berikut data yang saya amati di bengkel

Nissan Datsun Basuki Rahmat Surabaya adalah

2

Tabel 1. Data kendaraan yang melakukan servis AC

No. Bulan

Jumlah

kendaraan

2016

Jumlah

kendaraan

2017

Jumlah

kendaraan

2018

Kendaraan

ditolak

1 Januari 29 31 14 15

2 Februari 32 29 18 13

3 Maret 18 40 18 12

4 April 52 26 18 12

5 Mei 35 25 17 14

6 Juni 26 20 15 13

7 Juli 31 50

8 Agustus 50 58

9 September 35 46

10 Oktober 25 52

11 November 23 37

12 Desember 39 24

Total 395 438

Rataan per

bulan 33 36

Dari data diatas terlihat bahwa terjadi penurunan yang sangat segnifikan pada tahun

2018 karena hampir separuhnya ditolak dan dialihkan ke bengkel lain, akibatnya terjadilah

penurunan kapasiatas penerimaan perbaikan serta dapat berimbas pada berkurangnya jumlah

pendapatan dan kualitas mutu pelayanan di bengkel. Agar kondisi penerimaan perbaikan

kembali seperti tahun 2017 dan tahun sebelumnya maka memerlukan alat penyimpanan gas

refrigerant yang baru, namun harga alat penyimpanan tersebut cukup mahal yakni sekitar 80 jt

sehingga memerlukan waktu realisasi yang cukup lama. Untuk itu perlu dibuat alat

penyimpan refrigerant sederhana dengan komponen yang terjangkau dan mempunyai prinsip

kerja yang sama, agar bisa menjaga kualitas pelayanan kepada customer dan tetap

meningkatkan profit bengkel. Maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini berupa cara

merancang alat penyimpan refrigerant dan keuntungan yang didapat dari alat itu.

2 MATERI DAN METODE

Konsep Awal

Menurut T. Ulrich 1995, kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur

tergantung kepada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian

secara cepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan terebut dengan biaya yang

rendah.

Tantangan Pengembangan Produk

Menurut T. Ulrich 1995, Bebrapa hal yang membuat usaha pengembangan produk

cukup menantang adalah:

Trade offs: Pesawat terbang dapat dibuat lebih ringan, tetapi tindakan ini akan

meningkatkan biaya manufaktur. Salah satu aspek yang paling sulit pada pengembangan

produk adalah mengetahui, memahami dan mengendalikan pertentangan seperti pada

kasus pesawat terbang tersebut.

Dinamika: Teknologi berkembang, selera konsumen berubah, competitor meluncurkan

produk baru, dan kondisi lingkungan yang secara konstan berubah merupakan tantangan

yang cukup berat.

Detail: Pilihan apakah yang menggunakan baut atau katup yang pas pada bagian penutup

komputer akan mempunyai implikasi ekonomi yang cukup besar. Proses pengembangan

produk akan menjumpai banyak permasalahan menyangkut detail-detail seperti ini.

Tekanan Waktu: Setiap kesulitan dapat dengan mudah dikendalikan apabila tersedia

cukup waktu, namun seringkali keputusan dalam proses pengembangan produk harus

diambil dengan cepat tanpa informasi yang lengkap.

Faktor Ekonomi: Pengembangan, produksi dan pemasaran produk baru membutuhkan

investasi yang besar. Untuk memperoleh pengembalian yang layak untuk investasi

tersebut produk yang dihasilkan harus menarik bagi pelanggan dan relative tidak mahal

untuk di produksi.

Proses Pengembangan Produk

Menurut T. Ulrich 1995, proses adalah merupakan urutan langkah-langkah

pengubahan sekumpulan input menjadi sekumpulan output. Proses pengembangan produk

4

adalah urutan langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan dimana suatu perusahaan berusaha

untuk menyusun, merancang, dan mengkomersialkan suatu produk, beberapa perusahaan

mungkin mengikuti proses-proses yang berbeda untuk setiap tipe proyek pengembangan yang

berbeda.

Suatu proses pengembangan yang terdefinisi dengan baik berguna karena alasan

berikut:

Jaminan kualitas (quality assurance)

Koordinasi

Perencanaan

Manajemen

Perbaikan

Enam fase dalam proses pengembangan secara umum adalah:

1. Perencanaan: Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai 'zerofase' karena kegiatan ini

mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual.

2. Pengembangan Konsep: adalah uraian dari bentuk, fungsi, dan tampilan suatu produk dan

biasanya dibarengi dengan sekumpulan spesifikasi, analisis produk-produk pesaing serta

pertimbangan ekonomis proyek.

3. Perancangan Tingkatan Sistem: Fase perancangan tingkatan sistem mencakup definisi

arsitektur produk dan uraian produk menjadi subsistem-subsistem serta komponen-

komponen.

4. Perancangan Detail: Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk,

material, dan toleransi-toleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan

identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari pemasok.

5. Pengujian dan Perbaikan: Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan

evaluasi dari bermacam-macam versi produksi awal produk.

6. Produksi awal: Tujuan dari produksi awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam

memecahkan permasalahan yang mungkin timbul pada proses produksi sesungguhnya.

Pengembangan Konsep: Awal Hingga Akhir

Menurut T. Ulrich 1995, karena tahap pengembangan konsep dalam proses

pengembangan itu sendiri membutuhkan lebih banyak koordinasi dibandingkan fungsi-fungsi

5

lainnya, banyak metode pengembangan terintegrasi Yang ditunjukkan di buku ini

terkonsentrasi di sini.

Proses pengembangan konsep mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Identifikasi kebutuhan pelanggan

Penetapan spesifikasi target

Penyusunan Konsep

Pcntilihan Konsep

Pcngujian Konsep

Penentuan Spesifikasi Akhir

Perencanaan Proyek

Analisis EkonomiAnalisa Produk-produk Pesaing

Pemodelan dan Pembuatan Prototipe

Proses Perencanaan Produk

Manurut Steven D. Eppinger 1995, perencanaan produk adalah proses secara periodik

yang mempertimbangkan portofolio dari proyek pengembangan produk untuk dikembangkan

Proyek pengembangan produk dikelompokkan menjadi 4 tipe:

Platform produk baru

Turunan dari platform produk yang telah ada

Peningkatan perbaikan untuk produk yang telah ada

Pada dasarnya produk baru

Untuk mengembangkan suatu rencana produk dan pertanyaan misi proyek, pengarang

mengusulkan lima tahapan proses berikut:

Mengidentifikasi peluang

Mengevaluasi dan memprioritaskan proyek

Mengalokasikan sumberdaya dan rencana waktu

Melengkapi perancanaan pendahuluan proyek

Merefleksikan kembali hasil dan proses

6

Penyusunan Konsep

Menurut T. Ulrich 1995, konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan

mengenai teknologi, prinsip kerja, dan bentuk produk.Konsep produk merupakan gambaran

singkat bagaimana produk memuaskan kebutuhan pelanggan.

Cara Kerja Sistem AC

Menurut Gerschler 1984, pada dasarnya prinsip kerja AC mobil adanya perubahan

atau perbedaan tekanan, hal tersebut akan menyebabkan perbedaan temperatur. Agar

pengaruh perubahan tekanan dapat menghasilkan perubahan temperatur yang sesuai maka

digunakanlah media pendingin pada sistem AC yaitu refrigerant atau dikenal dengan istilah

Freon.

Cara kerja ac keseluruhan

Gambar 1. Sistem kerja AC keseluruhan

Kompresor yang digerakan oleh tenaga mesin mobil tersebut, memompa dan

mensirkulasikan media pendingin / Refrigerant / Freon yang masih berbentuk Gas ke

dalam sistem dengan tekanan tertentu.

Selanjutnya media pendingin tersebut dialirkan ke kondensor, di kondensor media

pendingin didinginkan dengan jalan melepas panas ke udara luar lewat sirip-sirip

kondensor. Dikarenakan temperaturnya menurun maka media pendingin yang tadinya

berbentuk gas dari kompresor akan berubah menjadi media pendingin berbentuk cair.

Selanjutnya media pendingin tersebut dialirkan ke Filter / Dryer untuk dilakukan

penyaringan maupun pengeringan terhadap uap air yang ikut beredar di dalam sistem.

Media pendingin yang sudah difilter di alirkan ke katu expansi yang bertugas untuk

menurunkan tekanan media pendingin, karena tekanan turun maka otomatis temperatur

7

juga turun, akibat dari penurunan tekanan media pendingin berubah menjadi kabut

dengan temperatur yang rendah.

Media pendingin yang sudah turun tekanan dan temperaturnya dialirkan ke

evaporator, akibatnya evaporator menjadi dingin, udara yang mengalir melalui sirip-sirip

evaporator panasnya diserap sehingga temperatur udara tersebut menjadi turun.Udara

yang sudah turun temperaturnya dialirkan kedalam ruang kendaraan sehingga terasa

sejuk.Sementara itu di dala evaporator terjadi perubahan bentuk pada media pendingin,

yang semula berbentuk kabut dari katup expansi berubah menjadi gas pada evaporator.

Media pendingin yang sudah dalam bentuk gas dari evaporator siap dihisap dan di

sirkulasikan ke dalam sistem.

Analisis Dan Estimasi Biaya

Pengertian

Estimasi biaya adalah penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk

menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan persyaratan atau kontrak.

Dalam melakukan estimasi (perhitungan) biaya diperlukan:

Pengetahuan dan keterampilan teknis estimator, seperti membaca gambar, melakukan

estimasi (perhitungan), dll.

Personal judgement berdasarkan pengalaman estimator.

Tujuan Estimasi Biaya

Penting bagi manajemen untuk memahami bagaimana hubungan antara biaya dengan

faktor-faktor yang memicu perubahan biaya (cost driver)

Estimasi biaya membantu manajemen untuk memprediksi berapabesarnya biaya pada

level aktivitas yang direncanakan termasuk menyusun perencanaan kegiatan dan

menyusun anggaran.

Metode Yang Digunakan

Dalam metode garis lurus lebih melihat aspek waktu daripada aspek kegunaan. Metode

ini paling banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan karena paling mudah diaplikasikan

dalam akuntansi. Dalam metode penyusutan garis lurus, beban penyusutan untuk tiap tahun

nilainya sama besar dan tidak dipengaruhi dengan hasil/output yang diproduksi.

8

Perhitungan tarif penyusutan untuk metode garis lurus adalah sebagi berikut:

Tarif Penyusutan = (Harga Perolehan - Nilai Sisa) / Estimasi Umur Kegunaan

3

Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang digunakan untuk memperkuat alasan

mengapa dibutuhkannya perancangan alat tersebut dikarenakan alat yang ada di bengkel

mengalami kerusakan. Data yang diambil tahun 2016-2017

Analisis Keuntungan

Setelah semua data terlengkapi, maka perbandingan keuntungan yang di dapat saat ini

dan saat adanya alat dapat diketahui.

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengumpulan Data

Hasil pengamatan di bengkel Nissan Datsun Basuki Rahmat Surabaya didapatkan data

sebagai berikut :

Biaya Perbaikan AC Setiap Kendaraan

Biaya perbaikan AC setiap mobil adalah

Jasa Rp 700.000

Refrigerant (0,5kg) RP 200.000

Total Rp 900.000

Keuntungan Yang Diperoleh Dari Alat Yang Lama

Keuntungan = Jasa – TK – Penyusutan alat – OH

Jasa = Rp 700.000,00

Tenaga Kerja = Rp 140.000,00

Penyusutan alat menggunakan metode straight line (garis lurus)

=

=

= Rp 135.000,00

Perhitungan Over Head Cost:

Daya dari alat tersebut 1000 watt

9

1 KWH = Rp 1500,00

1 hari menyala 0,5 jam

KWH = (watt x jam) / 1000

= (1000 x 0,5 jam/hari) / 1000

= 0,5 KWH/ hari

Biaya listrik perhari = 1500 x 0,5 = Rp 750,00

OH = Rp 750,00 (biaya listrik)

Keuntungan = Rp 700.000,00 - Rp 140.000,00 - Rp 135.000,00 – Rp 750,00

Keuntungan = Rp 424.250,00

Keuntungan yang didapat pada saat melakukan perbaikan satu unit kendaraan

menggunakan alat yang lama adalah Rp 424.250,00

Pembuatan Alat Yang Baru

Desain Alat Yang Baru

Gambar 2 Gambar Komponen

Komponen Yang Digunakan Untuk Merancang Alat

1. Manometer tabung penyimpanan

2. Tabung Penyimpanan refrigerant

3. Selang penghubung

4. Kipas

5. Kondensor

6. Kabel listrik

7. Saringan

8. Kompresor

9. Alat AC Manual

10. Valve

11. Frame (rangka)

Estimasi Biaya Dari Pembuatan Alat

Tabel 2 Daftar harga komponen

NO. NAMA

KOMPONEN Qty HARGA

1 Kompresor kulkas 1 Rp 500,000.00

2 Saringan 1 Rp 200,000.00

3 Tabung Refrigerant 1 Rp 100,000.00

4 Kondensor 1 Rp 100,000.00

5 Manometer 1 Rp 150,000.00

6 Kipas 1 Rp 200,000.00

7 Kran 4 Rp 200,000.00

8 Kabel 2 mtr Rp 50,000.00

9 Selang 6 mtr Rp 300,000.00

10 Alat AC Manual 1 Rp 300,000.00

11 Roda 4 Rp 50,000.00

12 Papan kayu 240 Rp 100,000.00

13 Footklep 1 Rp 150,000.00

14 Besi L 15 mtr Rp 300,000.00

15 Adaptor 1 Rp 100,000.00

16 Biaya tenaga kerja Rp 700,000.00

Total Rp 3,500,000.00

11

Cara Kerja Alat Refrigerant

Gambar 3 Gambar Cara kerja

Urutan cara kerja saat recovering

1. Pasang high pipe dan low pipe ke kendaraan

2. Buka keran high pipe dan low pipe

3. Nyalakan kompresor dan kipas

4. Buka kran A, C dan tutup kran B (aliran refrigerant akan melewati jalur kran A,

ke saringan, kompresor)

5. Kompresor akan menekan refrigerant melewati kondensor dan didinginkan oleh

kipas

6. Terakhir refrigerant akan melewati kran C dan tersimpan didalam tabung

7. Tutup semua kran

Urutan cara kerja saat charge

1. Pasang high pipe dan low pipe ke kendaraan (semua kran masih tertutup).

2. Hidupkan kendaraan dan nyalakan AC.

3. Buka kran B.

4. Buka pelan-pelan kran low pipe sampai tekanan didalam system AC terpenuhi.

5. Jika sudah selesai tutup kembali semua kran.

Penyusutan Alat Yang Baru

Menggunakan metode straight line (garis lurus) dari biaya tersebut:

Biaya penyusutan =

=

= Rp 12.000,00

Perhitungan Over Head Cost Alat Yang Baru:

12

Daya dari alat tersebut 300 watt

1 KWH = Rp 1500,00

1 hari nyala 0,5 jam

KWH = (watt x jam) / 1000

= (300 x 0,5 jam/hari) / 1000

= 0,15 KWH/ hari

Biaya listrik perhari = 1500 x 0,15 = Rp 225,00

Analisis

Perbandingan Kondisi Awal Dan Saat Ini

Menghitung keuntungan dari alat penyimpan refrigerant yang baru dirakit:

Keuntungan = Jasa – TK – Penyusutan alat – OH

Jasa = Rp 700.000,00

Tenaga Kerja = Rp 140.000,00

Penyusutan alat = Rp 12.000,00

OH = Rp 225,00 (biaya listrik)

Keuntungan= Rp 700.000,00 - Rp 140.000,00 - Rp 12.000,00 – Rp 225,00 = Rp 547.775,00

Keuntungan yang didapat pada saat melakukan perbaikan satu unit kendaraan adalah Rp

547.775,00

Dari perhitungan diatas membuktikan bahwaalat penyimpan refrigerant yang baru

lebih menguntungkan dari pada yang lama.

Keuntungan alat yang lama Rp 424.250,00

Keuntungan alat yang baru Rp 547.775,00

Strategi Pasar Terhadap Refrigeran bekas

Perlakuan terhadap sisa refrigerant yang terdapat pada mobil customer saat dilakukan

recovering adalah

Diketahui: Biaya perbaikan AC setiap mobil adalah

Jasa Rp 700.000

Refrigerant (0,5kg) RP 200.000

Total Rp 900.000

13

Saat dilakukan recovering pada mobil customer, ada yang terdapat sisa refrigerant dan ada

yang tidak, jika ada sisa refrigerant dikendaraan lebih dari 40% customer bisa ditawarkan

untuk sebagian memakai refrigerant yang lama agar biaya perbaikan menjadi lebih murah.

Rumus = jasa perbaikan + ( harga refrigerant – (sisa refrigerant % x harga refrigerant))

Berikut tabel pembayaran jika customer mau menggunakan refrigerant yang lama:

Tabel 3 Estimasi biaya perbaikan

NO. Biaya

Perbaikan

Sisa

Refrigerant

Yang Harus

Dibayarkan

1

Rp

900,000.00

40% Rp 820,000.00

2 50% Rp 800,000.00

3 60% Rp 780,000.00

4 70% Rp 760,000.00

5 80% Rp 740,000.00

6 90% Rp 720,000.00

Harga perbaikan inilah yang ditawarkan kepada customer agar bisa bersaing dengan

bengkel-bengkel yang lain.

Analisis Keuntungan Menggunakan Alat Yang Baru

Dari pengolahan data diatas dapat dianalisis bahwa setiap perbaikan AC kendaraan

yang menggunakan alat AC lama perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp

424.250,00 dan saat menggunakan alat rakitan yang baru perusahaan mendapatkan

keuntungan sebesar Rp 547.775,00

Alat AC yang baru bisa menjadi opsi saat alat yang lama mengalami kerusakan karena

harganya jauh lebih murah, 80 juta untuk alat yang lama dibanding 3,5 juta untuk alat yang

baru. Atau bisa digunakan keduanya agar pekerjaan servis AC menjadi lebih cepat.

Keuntungan yang lain adalah

a) Untuk perusahaan, profit yang didapatkan oleh perusahaan meningkat karena nilai

depresiasinya semakin kecil.

b) Customer diuntungkan karena sisa refrigerant masih bisa digunakan sehingga

customer tidak perlu membeli penuh refrigerant. Jika refrigeran customer sisa

60% maka customer hanya membeli refrigerant 40% dari kapasitas kendaraannya.

14

c) Mempercepat kerja teknisi dalam menganalisa kerusakan pada system AC, karena

jika kendaraan customer sudah kosong refrigerantnya maka sangat sulit

menganalisa kebocorannya. Tersedianya alat penyimpan refrigerant tersebut

teknisi bisa mengambil refrigerant untuk menganalisa kendaraan tanpa harus

estimasi ke sparepart dulu.

d) Tidak mencemari udara saat melakukan perbaikan karena gas refrigerant tidak

langsung dibuang ke udara. Selain merusak ozon gas refrigerant ini juga mudah

terbakar.

Tolak Ukur Keberhasilan Dari Alat Yang Baru

Hasil Pengujian Alat

Tanggal:

Tabel 4 Tolak ukur

KESIMPULAN

Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Cara merancang alat penyimpan refrigerant dengan menyiapkan bahan utama yaitu

kompresor kulkas yang masih berfungsi dengan baik, selang dengan kapasitas kekuatan

minimal 500 Psi, tabung khusus refrigerant tipe R134a, filter khusus refrigerant, manifold

gauge tipe R134a, kondensor ber SNI, selanjutnya dirakit menggunakan peralatan kunci

inggris dan diletakkan disebuah rangka atau wadah yang mudah dipindahkan, setelah itu

alat penyimpan refrigerant tersebut dapat diuji coba dan dianalisis.

NO. Kriteria Ya Tdk

1 Dapat menghisap refrigerant

2 Dapat menyimpan refrigerant

3 Dapat membuat kevakuman

4 Dapat menyalurkan refrigerant ke kendaraan

5 Mudah digunakan

6 Aman saat digunakan

15

2. Setiap perbaikan AC kendaraan yang menggunakan alat AC lama perusahaan

mendapatkan keuntungan sebesar Rp 424.250,00 dan saat menggunakan alat rakitan yang

baru perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 547.775,00. Maka perusahaan

akan lebih untung sebesar Rp 123.535,00 setiap kali ada perbaikan jika menggunakan alat

penyimpan refrigerant yang baru. Serta perusahaan diuntungkan dengan pengadaan alat

penyimpan refrigerant yang baru jauh lebih murah.

4 DAFTAR PUSTAKA

Au, Tung and Thomas P. Au, ENGINEERING ECONOMICS FOR CAPITAL INVESTMENT

ANALYSIS, 2nd

Edition, Prentice-Hall International Inc., New Jersey, 1992.

Eppinger,Steven D. (1995). PERANCANGAN PENGEMBANGAN PRODUK. Philadelpia:

Salemba Teknika.

Goldenberg, Jacob, David Mazursky, and Sorin Solomon, Toward Identifying the Inventive

Templates of New Products: A Channeled Ideation Approach, Journal of Marketing

research, Vol. 36, No. 2,1999.

Jaidin (2010).MENGENAL KERUSAKAN A.C MOBIL DENGAN ALAT PENUNJUK

TEKANAN / MANIFOLD GAUGE. Pontianak: Universitas Muhammadiyah Pontianak.

John A. White, Kenneth E. Case, and David B. Pratt, ENGINEERING ECONOMY, 5th

Edition, John Wiley and Sons, Singapore, 2009.

Leland T Blank and Anthony Tarquin, ENGINEERING ECONOMY, 6th Edition, MC Graw-

Hill Book Co., Singapore, 2004.

Pujawan I Nyoman, EKONOMI TEKNIK, Edisi ke 2,Surabaya: Guna Widya, 2009.

Ulrich, K. T. (1995). PERANCANGAN PENGEMBANGAN PRODUK. Philadelpia: Salemba

Teknika.

Wheelwright, Stephen C., dan Kim B.Clark (1992). QUANTUM LEAPS IN SPEED,

EFFICIENCY, AND QUALITYTHE FREE PRESS. New York: Revolutionizing

Product Development.

Widhiarto, K. (2012). PERENCANAAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALAT PERAGA

PERAWATAN PENGKODISIAN UDARA MOBIL (AIR CONDITIONER

MAINTENANCE TRAINER) JENIS SUZUKI KATANA GX. Kediri: Politeknik Kediri.