Upload
tyana
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Jurnal Mata Itong
1/8
1. Judul Jurnal
Cyclosporine a 0.05% eye drops for the treatment of subepithelial infiltrates
after epidemic keratoconjungtivitis2. Resume Laporan Penelitian
“Cyclosporine a 0.05% eye drops for the treatment of subepithelial infiltrates
after epidemic keratoconjungtivitis”Seydi Okumus, Erol Coskun, Mehmet Gurlan Tatar
University of a!iantep" #aculty of $edicine" epartment of &phthalmology
a!iantep" 'urkey&kumus et al. BMC Opthalmology (0)(" )(*+(
,atar belakang-pidemik keratokonjungtivitis -/C adalah salah satu infeksi virus yang
paling umum pada mata yang disebabkan oleh adenovirus. 1denovirus terdiri
dari beberapa serotipe yang berbeda. 2erotipe 3"))" )4" 6 yang bertanggung
ja7ab atas -/C. 1dapun serotipe 3 dan )4 adalah penyebab utama yang paling
sering menyebabkan -/C. ejala dari infeksi ini muncul setelah periode
inkubasi yang membutuhkan 7aktu ( hari sampai )+ hari. 8yeri" rasa terbakar"
gatal" mata merah"penurunan visus" halo"fotofobia"kimosis" periaurikular
ipisilateral limfadenopai dapat terjadi selama infeksi tersebut. 2ekitar 30%
kasus keratitis dalam bentuk difus superfisial punctum keratitis" fokal epitel
pungtum keratitis" dan infiltrat subepitel 2-9 yang dapat terjadi setelah
infeksi konjungtivitis dalam 7aktu ) sampai minggu. :ada kasus ini terjadi
infiltrat subepitelial kecil" bulat ber7arna keabu;abuan yang terdiri dari residu
antigen dan akumulasi limfosit pada permukaan sel stroma. ,esi ini akan
menghilang tanpa menyebabkan jaringan parut atau neovaskularisasi. ,esi
biasanya bilateral dan sering asimetris. 9nfeksi virus ini dapat dorman dalamkornea selama berbulan;bulan atau dapat menyebabkan infeksi yang akut.
'erapi kortikosteroid topikal terbukti dapat menekan gejala yang terjadi pada
infeksi -/C" akan tetapi penggunaan jangka panjang dari obat tersebut dapat
menimbulkan berbagai penyakit mata lainnya seperti katarak" glaukoma"
infeksi yang lebih berat lainnya. 1da beberapa laporan lainnya yang
menunjukkan kemanjuran topikal siklosporin 1 Cs1 dengan konsentrasi )%
dan ( % pada fase akut infeksi adenoviral dalam terapi a7al dapat menurunkan
8/17/2019 Jurnal Mata Itong
2/8
gejala dan kekeruhan kornea serta dapat menjadi pilihan dalam terapi infiltrat
subepitel aktif dalam fase kronis.
8/17/2019 Jurnal Mata Itong
3/8
@asil(( mata dari )= pasien dimasukkan studi ini. = pasien adalah laki;laki
6"5% dan )0 pasien adalah perempuan =("5%. Aata;rata usia pasien adalah
5"( B )="= tahun );65 tahun. 9nfiltrat subepitel yang terletak pada mata
kanan didapatkan pada )+ pasien sedangkan mata kiri didapatkan pada 3
pasien. 2ebelum pengobatan 1 adalah 0.00 ,og$1A pada )0 mata dan
ada berbagai gangguan tingkat penglihatan pada )( mata dengan nilai 0"+0
0")0 ,og$1A. 2ebelum terapi rata;rata '9& yang tercatat )3"50 B"3( mm@g
));(= mm@g" dan skor rata;rata C292 )"=3B0"34. urasi rata;rata
penggunaan kortikosteroid pada pasien ="6 B"4 bulan ;)+ bulan. 'erapi#luorometholone dilakukan pada )) mata" ,oteprednol etabonate pada 4 mata
dan :rednisolon asetat pada ( mata. 2ebelum menerima topikal Cs1 terdapat 6
pasien 3 mata yang masih dalam terapi glaukoma. 2etelah ) bulan pertama"
skala C292 ditemukan 0 pada 3 mata sehingga pengobatan dihentikan dan
pasien difollo7 up pada periode berikutnya dengan hasil tidak ada kekambuhan
selama periode tersebut. :ada )+ mata terapi topikal 0"05% Cs1 dilanjutkan
sesuai dengan temuan pemeriksaan 1" C292 dan adanya gejala yangterdapat pada pasien seperti halo" fotofobia. 1dapun hasil skala C292 yaitu )
mata dengan skala (" ( mata dengan skala dan ) mata dengan skala + dimana
semua skala tidak kembali ke 0 setelah pengobatan. Aata;rata durasi
pengobatan Cs1 topikal dari pasien 5") B "5 bulan );) bulan. Aata;rata
follo7 up pasien adalah 4"( B+"6 +;(( bulan. ) pasien dengan hasil skala
C292 tidak mencapai " tidak datang pada saat follo7 up setelah = bulan.:ada kontrol yang terakhir hasil 1 yang tercatat menjadi 0"06 B0"06
sedangkan '9& adalah )="3= B("6= mmhg dan C292 adalah 0"( B 0"5 pada
masing;masing pasien. 8ilai 1 rata;rata " C292 " '9& sebelum terapi dan
saat kontrol terakhir dibandingkan didapatkan hasil statistik yang signifikan
yaitu perbedaan diantara adalah p D0"00( E p D 0"00(E p ? 0.00). :ada
kontrol yang terakhir gejala silau" fotofobia" ketidanyamanan sudah tidak
dikeluhkan lagi pada )3 mata 3)"3%" + mata )3"( masih didapatkan infiltrat
subepitel" fotofobia. Aata;rata durasi penghentian obat aalah periode +") B ("=
bulan 0;)( bulan" pada akhir bulan pertama penghentian terapi Cs1 pada 3
8/17/2019 Jurnal Mata Itong
4/8
mata tanpa adanya kekambuhan namun setelah bulan sejak penghentian obat
terdapat kekambuhan pada ( mata sehingga diperlukan terapi Cs1 selama 6;3
bulan. terdapat )= dari )3 mata yang bebas dari infiltrat subepitel.
iskusi-pidemik keratokonjungtivitis -/C dapat hadir dengan gejala kimosis"
sakit mata" gatal" hipermia" fotofobia" pembengkakkan kelopak mata yang
dapat berakibat gangguan dalam kegiatan sehari;hari. alam 30% kasus pada
pasien" keratitis dengan infiltrat subepitelial 2-9 dapat terjadi pada
konjungtivitis. 2-9 dapat mengakibatkan penurunan ketajaman penglihatan"
halo" silindris tidak teratur dan fotofobia.
8/17/2019 Jurnal Mata Itong
5/8
pemberian terapi (% Cs1 topikal" dan tidak terdapat kekambuhan setelah
terapi dihentikan. alam beberapa literatur juga dilaporkan bah7a )% C21
topikal adalah toleransi yang baik dan tidak menimbulkan efek samping
sistemik pada jangka panjang. Aomano7sky juga melaporkan bah7a
percobaan 0"5% dan (% topikal Cs1 efektif dalam mengurangi jumlah 2-9
serta replikasi virus.alam penelitian ini terdapat perbaikan klinis dari gejala yang disebabkan
oleh 2-9 pada infeksi -/C tersebut" dengan menggunakan topikal 0"05% Cs1 .
pada penelitian ini terdapat ( kasus berulang ))")(% yang telah diobati
dengan Cs1 topikal dalam + dan 3 bulan. 2ementara durasi pera7atan untuk semua mata adalah sekitar 5") B "5 bulan. 2etelah 4"( B +"6 bulan +;(( bulan
pengobatan hanya ( mata saja terjadi kekambuhan pada bulan ke dari )3
yang terdeteksi. 1dapun pengobatan untuk 2-9 dengan menggunakan Cs1
harus tetap dilanjutkan sampai C292 menjadi 0. 1kan tetapi dalam penelitiam
ini belum dapat menjelaskan apakah 2-9 akan kambuh setelah pengobatan atau
saat beberapa bulan setelah terapi. 1dapun kekurangan yang ada yaitu durasi
kunjungan F follo7 up kurang lama" jumlah pasien yang sedikit" tidak adanyakelompok kontrol" desain penelitian retrospektif tampaknya menjadi
keterbatasan dalam penelitian ini.Untuk pengobatan 2-9 setelah -/C dibutuhkan ( terapi yang efektif dalam
proses penyembuhan. ( metode tersebut adalah topikal kortikosteroid dan
topikal Cs1. /arena kelompok sampel yang diambil dalam penelitian ini hanya
kelompok kasus saja tanpa adanya kelompok kontrolFplasebo maka penelitian
ini masih tidak dapat menjelaskan kemungkinan kejadian kekambuhan yang
terjadi pada pasien.
/esimpulan'erapi topikal 0"05% Cs1 adalah pilihan yang aman dan efektif dalam
memberantas gejala dari infeksi adenovirus dan terapi pada subepitel infiltrat
yang resisten pada pemberian kortikosteroid.
3. Worksheet Critical Appraisal
Worksheet Critical Appraisal
Jurnal Terapi
8/17/2019 Jurnal Mata Itong
6/8
Judul Jurnal: Cyclosporine a 0.05% eye drops for the treatment of
subepithelial infiltrates after epidemic keratoconjungtivitis&kumus et al. BMC Opthalmology (0)(" )(*+(
Validitas
)a. 1pakah alokasi pasien terhadap
terapiFperlakuan dikalukan secara
randomG
HaIJ'idak IK J
1lokasi pasien dilakukan tidak
dilakukan secara random.
'erdapat dalam Methode
halaman (.
)b. 1pakah randomisasi dilakukantersembunyiG
HaIJ'idak IK J
1lokasi pasien dilakukan tidak dilakukan secara random.
'erdapat dalam Methode
halaman (.)c. 1pakah antara subyek
penelitian dan peneliti LblindM
terhadap terapiFperlakuan yang
diberikanG
HaIJ'idak IKJ
:asien maupun peneliti
mengetahui pengalokasian
kelompok pasien dan
perlakuan yang diberikan.
(a. 1pakah semua subyek yang
ikut serta dalam penelitian
diperhitungkan dalam hasil
FkesimpulanG apakah pengamatan
nya cukup lengkapG
HaIK J'idak IJ
:engamatan dilakukan cukup
lengkap.
'erdapat dalam asil halaman
(;;+.(b. 1pakah pengamatan yang
dilakukan cukup panjangG
HaIKJ
'idak IJ
:engamatan ini cukup
panjang 'erdapat dalam
Methode dan Result halaman
(;+.(c. 1pakah subyek dianalisis pada
kelompok dimana subyek tersebut
dikelompokkan dalam
randomisasiG
HaI'idak IKJ J
:asien yang memenuhi kriteria
dibagi menjadi ) kelompok
dan tetap dalam kelompok
masing;masing sampai hasil
dianalisis.
'erdapat dalam Metods N
8/17/2019 Jurnal Mata Itong
7/8
result !halaman (;+a. 2elain perlakuan yang
dieksperimenkan" apakah subyek
diperlakukan samaG
Ha
IKJ'idak I J
2etiap subyek mendapat terapi
yang sama sesuai dengan
kelompok hingga selesai
penelitian.'erdapat dalam result
halaman (;+b. 1pakah kelompok dalam
penelitian sama pada a7al
penelitianG
HaIKJ'idak I J
/edua kelompok sama secara
statistik" baik dari segi
karakteristik maupun ri7ayat
penyakit.
apat dilihat dalam kriteria
inklusi dan eksklusi di bagian
Methods halaman ("mportance
).
8/17/2019 Jurnal Mata Itong
8/8
dalam penelitianG IKJ(. 1pakah hasil yang baik dari
penelitian dapat diterapkan
dengan kondisi yang kita milikiG
Ha
IKJ'idak I J
engan melihat hasil maka
metode ini bisa diterapkan.
. 1pakah semua outcome klinis
yang penting dipertimbangkan
efek samping yang mungkin
timbulG
HaIKJ'idak I J
ari penelitian ini semua
outcome sudah
dipertimbangkan. 'etapi tidak
ada efek samping dalam
metode ini.+. 1pakah sudah memahami
harapan dan pilihan pasienG
HaIKJ'idak I J
$etode ini sudah sesuai
harapan dan pilihan pasien.
5. 1pakah intervensi yang akan
diberikan akan memenuhi
harapan pasienG :asien siap
akan konsekuensinyaG
HaIKJ'idak I J
Oika ini diterapkan maka
harapan pasien akan terpenuhi
dalam meningkatkan aliran
udara ke paru.
$esimpulan
ari hasil penilaian validitas dan kepentingan maka laporan penelitian ini
dapat disimpulkan bah7a laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai
referensi namun untuk diterapkan dalam klinis masih belum dapat dipakai
dikarenakan terdapat beberapa kekurangan dalam penelitian ini sehingga
dibutuhkan penelitian lebih lanjut.