Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ISSN : 2337-4888
Volume 7, No. 1, Tahun 2018
TEKNIK KIMIA - USU
JURNAL
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara
JURNAL TEKNIK KIMIA USU
Jurnal Teknik Kimia USU merupakan jurnal elektronik yang mulai tahun 2018 terbit 2
kali dalam setahun yaitu pada bulan Maret dan bulan September oleh Departemen
Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Jurnal ini merupakan
media publikasi karya ilmiah teknik kimia.
Dewan Editor Jurnal Teknik Kimia USU
Ketua Dewan Editor
Dr. Eng. Rondang Tambun, ST, MT (Dept. Teknik Kimia USU, h-index Scopus : 3)
Anggota Dewan Editor
Dr. Sri Mulyati, ST, MT, (Dept. Teknik Kimia, Universitas Syiah Kuala, h-index Scopus : 5)
Prof. Ir. Indra Surya, MSi, PhD (Dept. Teknik Kimia USU, h-index Scopus : 7)
Prof. Dr. Eng. Irvan, MSi (Dept. Teknik Kimia USU, h-index Scopus : 6)
Erni Misran, ST, MT, PhD (Dept. Teknik Kimia USU, h-index Scopus : 2)
Bode Haryanto, ST, MT, PhD (Dept. Teknik Kimia USU, h-index Scopus : 3)
Sekretaris Redaksi
Eric Kadhy, SKom
Penerbit
Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
Sekretariat Redaksi
Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
Jl. Almamater Kampus USU Medan 20155. Telp: (061) 8214396; Email: [email protected]
Website: http://jurnal.usu.ac.id/index.php/jtk
ISSN : 2337-4888
i
JURNAL TEKNIK KIMIA USU, Vol. 7, No. 1 (Maret 2018)
DAFTAR ISI
Kendali Sistem Bioreaktor Kontinyu
Rudy Agustriyanto
1
Sintesis Stearamida Dari Asam Stearat Dan Urea Menggunakan Pelarut Campuran : Pengaruh
Temperatur Dan Waktu Reaksi
Muhammad Syukri, Zuhrina Masyithah
5
Ekstraksi Kalium dari Abu Kulit Buah Kelapa (Cocos Nucifera L.) Menggunakan Pelarut
Aquadest
Gilang Ramadhan, Lilis Sukeksi
9
Perbandingan Gugus Fungsi dan Morfologi Permukaan Karbon Aktif dari Pelepah Kelapa
Sawit Menggunakan Aktivator Asam Fosfat (H3PO4) dan Asam Nitrat (HNO3)
Vidyanova Anggun Mentari, Gewa Handika, Seri Maulina
16
Studi Pengolahan Air Buangan Domestik Menggunakan Digester Anaerobik Satu Tahap dan
Dua Tahap
Tamaria Kesia Hutasoit, Halimatuddahliana, dan Amir Husin
21
Pembuatan Biobriket dari Pelepah dan Cangkang Kelapa Sawit: Pengaruh Komposisi Bahan
Baku dan Ukuran Partikel
Okta Bani, Iriany, Taslim, Cici Novita Sari, Cindy Carnella
28
Pengolahan Limbah Cair Tahu Menggunakan Bioreaktor Anaerob Satu Tahap dan Dua Tahap
Secara Batch
Florence T.N. Silalahi, Halimatuddahliana, dan Amir Husin
34
Efektifitas Jenis Desikan dan Kecepatan Udara Terhadap Penyerapan Uap Air di Udara
Rosdanelli Hasibuan, Ivo Dian Sari Marbun
41
Pengaruh Penambahan Lauril Alkohol Terhadap Sifat-Sifat Uji Tarik Komposit Karet Alam
Terisi Silika
Rieska Wulandari Sianturi, Indra Surya
48
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 7, No. 1 (Maret 2018)
1
KENDALI SISTEM BIOREAKTOR KONTINYU
CONTROL OF A CONTINUOUS BIOREACTOR
Rudy Agustriyanto
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Surabaya, Jl. Raya Kalirungkut, Surabaya, 60293, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Tujuan dalam industri bioproses umumnya adalah memaksimalkan pertumbuhan mikroba dan / atau
produksi beberapa senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Untuk mencapai hal ini dengan cara
yang efisien, maka diperlukan untuk menjaga lingkungan yang sesuai untuk mikroorganisme setiap saat.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menerapkan algoritma kendali PI (Proporsional integral) dan
PID (Proporsional Integral Derivative) untuk suatu sistem bioproses. Kriteria Bode kemudian diterapkan
untuk memeriksa kestabilan sistem diikuti dengan penentuan parameter pengendali menggunakan metode
TLC (Tyreus-Luyben). Hasil simulasi lintas tertutup menunjukkan kinerja pengendalian yang dapat
diterima.
Kata kunci: Bioproses; Bode; kendali PID; stabilitas
Abstract
The aim in an industrial bioprocess is commonly to maximize microbial growth and / or production of some
compound produced by microorganisms. To achieve this in an efficient manner, it is necessary to maintain a
suitable environment for the microorganisms at all times. The main objective of this research is to
implement PI (Proportional Integral) and PID (Proportional Integral Derivative) control algorithm to the
bioprocess system. The Bode criterion were then applied to check its stability followed by determining
controller parameters using TLC method (Tyreus-Luyben). Closed loop simulation results were presented
and it is found that TLC performance give acceptable results.
Keywords: Bioprocess; Bode; PID control; stability
Pendahuluan
Salah satu aspek penting dalam pengendalian
bioproses adalah operasional real time yang stabil,
tidak rentan terhadap berbagai gangguan, dekat
dengan suatu keadaan tertentu atau profil yang
diharapkan yaitu suatu kondisi operasi yang optimal
[5]. Pengendalian bioproses sendiri dapat
didefinisikan sebagai menyediakan lingkungan yang
dekat optimal agar mikroorganisme dapat tumbuh
berkembang biak dan menghasilkan produk yang
diinginkan. Termasuk didalamnya menyediakan
konsentrasi nutrisi yang tepat (misal karbon, nitrogen,
oksigen, fosfor, sulfur, mineral), menghilangkan
produk metabolik toksik (misal CO2) dan
mengendalikan parameter seluler penting (misal pH,
suhu).
Model dinamika untuk suatu sistem bioreaktor
telah tersedia [7]. Berdasarkan model dari Riggs dan
Karim tersebut, Agustriyanto [1] mendapatkan fungsi
hantar orde satu dalam domain Laplace,yang
kemudian berhasil dikendalikan dengan pengendali PI
[2]. Hasil simulasi lintas tertutup dengan pengendali
PI yang disetel dengan metode sintesa langsung telah
dipresentasikan [2].
Tujuan penelitian ini adalah menganalisa
kestabilan sistem bioproses yang ditinjau dengan
menggunakan kriteria kestabilan Bode, kemudian
melakukan penyetelan pengendali dengan metode
Tyreus-Luyben.
Teori
Kriteria Kestabilan Bode
Diagram Bode menunjukkan karakteristik
response frekwensi suatu sistem [4, 6] dan terdiri atas
sepasang plot yang menampilkan:
• Plot logaritmik rasio amplitudo (AR) vs logaritmik
frekwensi (ω)
• Plot sudut fasa (φ) vs logaritmik frekwensi (ω)
Untuk menggunakan plot Bode, perlu dipahami
definisi frekwensi cross-over (ωco) yaitu frekwensi
dimana kelambatan fasa nya -180º.
Kriteria kestabilan Bode menyatakan bahwa pada
saat frekwensi cross-over, jika log modulus kurang
dari 0 dB, maka sistem adalah stabil.
Metode Penyetelan Pengendali TLC (Tyreus-
Luyben)
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 7, No. 1 (Maret 2018)
2
Segera setelah Bode plot tersedia, maka
parameter pengendali dapat ditentukan menurut
Tyreus-Luyben (TLC Tuning). Tabel 1 menunjukkan
aturan penyetelan pengendali menurut Tyreus-
Luyben. Tampak bahwa parameter pengendali adalah
fungsi Ku dan Pu, dimana:
AKu
1 = ultimate gain (1)
couP
2 = ultimate period (2)
A = harga amplitude rasio pada saat frekwensi
cross-over (3)
Tabel 1. Aturan TLC untuk PI dan PID
Pengendali Kc τI τD
PI
2,3
uK
2,2 Pu
PID
2,2
uK
2,2 Pu
3,6
uP
Metodologi Penelitian
Sistem Bioreaktor
Sistem bioreaktor yang dipelajari disini [7]
ditunjukkan pada Gambar 1. Model dinamika untuk
sistem ini adalah sebagai berikut:
xxV
F
dt
dx Vmax (4)
xY
SV
FS
V
F
dt
dS
xS
VF
Vmax
1 (5)
xY
PV
F
dt
dP
xP
Vmax
1 (6)
Diasumsikan bahwa pertumbuhan sel mengikuti
kinetika Monod dan sebagian besar substrat
dikonsumsi oleh sel. Parameter dan variabel proses
diberikan pada Tabel 2.
Pada industri, biasanya digunakan filter untuk
semua aliran masuk dan keluar bioreaktor untuk
menjaga kondisi steril, namun tidak ditunjukkan pada
gambar di atas.
Umpan yang mengandung gula sebagai
substrat (S) dari jagung atau biji-bijian lainnya (seperti
gandum, beras, barley dsb) dan garam nutrisi untuk
mendukung pertumbuhan sel (X). Sel (X)
mengkonsumsi substrat (S) dan menghasilkan produk
(P) dan CO2. Suatu blower udara memberikan
oksigen kepada sel. Gas keluar terdiri atas nitrogen
dari udara, oksigen yang tidak terkonsumsi, dan
karbondioksida yang dihasilkan sel dari konsumsi
gula. Konsentrasi sel diukur dengan suatu
turbidimeter, konsentrasi substrat diukur dengan
HPLC on-line.
Gas Keluar
Udara
Produk
Blower
PompaTanki Umpan
Gambar 1. Sistem Bioreaktor Kontinyu
Tabel 2. Parameter proses dan harga steady state
Symbol Parameter
dan Variabel
Harga Satuan
Fv Laju alir umpan 1000 L/j
Ks Konstanta saturasi
Monod
0,1 g/L
P Konsentrasi produk
dalam reaktor
1,25 g/L
S Konsentrasi substrat
dalam reaktor
25 g/L
SF Konsentrasi substrat
pada umpan
50 g/L
t Waktu h
V Volume reaktor 5000 L
x Konsentrasi sel dalam
reaktor
0,25 g/L
YxP Yield faktor 0,2 g-sel/g-
produk
YxS Koefisien yield 0,01 g-sel/g-
substrat
μmax Laju pertumbuhan
spesifik maksimum
0,2 j
Fungsi Hantar Sistem Bioreaktor
Studi dinamika dalam domain waktu
memerlukan solusi langsung dari persamaan
diferensial. Namun untuk keperluan analisis dan
desain pengendalian, lebih disukai untuk mendapatkan
fungsi hantar dalam domain Laplace.
Fungsi hantar untuk sistem tersebut di atas
telah ditentukan sebelumnya [1] dengan
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 7, No. 1 (Maret 2018)
3
menyelesaikan 3 persamaan differensial (Pers.4-6) dan
memperhatikan parameter dan harga steady state
pada Tabel 2 dengan menggunakan Differential
Equation Editor (DEE) pada Matlab. Hasil simulasi
kemudian diidentifikasi dengan menggunakan System
Identification Toolbox.
Fungsi hantar sistem bioreaktor kontinyu
tersebut adalah sebagai berikut:
P
S
x
=
1100
025.0
1663.96
54813.0
1100
005.0
s
s
s
vF (7)
Hasil dan Pembahasan
Pada sistem ini, produk (P) akan dikendalikan
dengan memanipulasi laju alir umpan (Fv).
Diasumsikan terjadi waktu tunda dari pengukuran
konsentrasi produk sebesar 5 menit sehingga untuk
keperluan pembuatan diagram Bode, fungsi hantar
antara produk terhadap laju alir umpan menjadi
sebagai berikut:
s
V
esF
P 5
1100
025.0
(8)
Gambar 2 menunjukkan diagram Bode untuk
sistem bioreaktor kontinyu. Dari diagram Bode
diperoleh harga frekwensi cross-over sebesar 0,944
dan amplitudo sebesar 0,000266 pada saat frekwensi
cross-over, sehingga harga ultimate gain dan ultimate
period dapat ditentukan:
3759uK
6599,6uP
Bode Diagram
Frequency (rad/s)
10-4
10-3
10-2
10-1
100
101
-2880
-2160
-1440
-720
0
720
Phase (
deg)
0
0.005
0.01
0.015
0.02
0.025
Magnitude (
abs)
Gambar 2. Diagram Bode
Sesuai kriteria kestabilan Bode, sistem adalah
stabil karena harga amplitudo rasio kurang dari 1 (log
modulus kurang dari nol) pada saat frekwensi cross
over. Harga parameter pengendali ditunjukkan pada
Tabel 3, yang dihitung menurut Tabel 1.
Tabel 3. Harga parameter pengendali
Pengendali Kc τI τD
PI -1175 14,65
PID -1709 14,65 1,06
Gambar 3 menunjukkan plot konsentrasi (P) vs
waktu untuk pengendali PI dan PID yang
dibandingkan dengan perubahan set point yang
dilakukan, yaitu dari kondisi steady state (1,25 g/L)
diubah harganya menjadi 1,24 g/L pada saat t=0
(mula-mula) kemudian pada saat t=200 dinaikkan
menjadi 1,225 g/L dan akhirnya kembali ke 1,25 g/L
pada saat t=300.
Tampak dari Gambar 3, bahwa sistem kendali
yang disetel dengan metode TLC memiliki kinerja
yang memuaskan baik PI maupun PID, dan
memberikan hasil yang mirip. Variabel yang
dikendalikan (P) mampu meresponse dengan baik
terhadap perubahan set point (fungsi servo). Begitu
pula, dari Gambar 4 tampak bahwa profile variable
yang tidak dikendalikan (sel dan substrat) berubah
dimana kinerja PI dan PID hampir sama sehingga plot
PI dan PID seperti segaris dan tidak tampak
perbedaaannya.
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 5001.18
1.19
1.2
1.21
1.22
1.23
1.24
1.25
1.26
Waktu, [jam]
Konsentr
asi P
roduk,
P,
[g/L
]
Set point
PI
PID
Gambar 3. Plot konsentrasi produk (P) vs waktu untuk
pengendali PI dan PID
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 7, No. 1 (Maret 2018)
4
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 5000.235
0.24
0.245
0.25
0.255
Waktu, [jam]
Konsentr
asi S
el, x
, [g
/L]
PI
PID
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 50024.5
25
25.5
26
26.5
Waktu, [jam]
Konsentr
asi S
ubstr
at,
S,
[g/L
]
PI
PID
Gambar 4. Plot konsentrasi sel (x) dan substrat (S) vs
waktu
Kesimpulan
Hasil analisa kestabilan Bode menyatakan
bahwa sistem yang dipelajari adalah sistem yang
stabil. Untuk memudahkan penyetelan pengendali,
digunakan asumsi waktu tunda sebesar 5 menit pada
fungsi hantar karena sistem orde satu tanpa fungsi
hantar akan kesulitan dalam mendapatkan frekwensi
cross-over. Penyetelan pengendali dengan metode
TLC telah dilakukan untuk tipe PI dan PID dan
memberikan kinerja yang baik (Gambar 3 dan 4).
Ucapan Terimakasih
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Universitas Surabaya.
Daftar Pustaka
[1] Agustriyanto, R., Simulation of Continuous
Bio-Reactor, Proceedings of the International
Conference of Chemical Engineering on Science
and Applications (The 8th Chesa 2015), 9-11
September 2015, Banda Aceh Indonesia.
[2] Agustriyanto, R., (2016), PI Control of a
Continuous Bio-Reactor, Proceedings of the
6th Annual International Conference (AIC
2016), October 4-6, 2016, Banda Aceh
Indonesia.
[3] Alford, J.S., (2006), Bioprocess Control:
Advances and Challenges, Computers and
Chemical Engineering, 30 (10-12), 1464-1475.
[4] Coughanowr D R, (1991), Process Systems
Analysis and Control, McGraw Hill, New York.
[5] Dochain D, (2008), Bioprocess Control, John
Wiley and Sons, Inc.
[6] Luyben, W.L., (1996), Process Modeling,
Simulation and Control for Chemical Engineers,
McGraw Hill, New York.
[7] Riggs J B, Karim M N, (2006), Chemical and
Bioprocess Control, Pearson Prentice Hall.
[8] Tomas B. Co, 2017. Ziegler-Nichols Method.
<http://www.chem.mtu.edu/~tbco/cm416/zn.ht
ml> diakses pada 5 January 2017.