Upload
gunteitb
View
5.067
Download
138
Embed Size (px)
Citation preview
DINAS TATA RUANG KABUPATEN TANGERANG
Kabupaten Tangerang terletak di bagian Timur Provinsi Banten pada koordinat 106°20’-106°43’ Bujur Timur dan 6°00’-6°00-6°20’ Lintang Selatan. Terletak pada posisi geografis dengan batas-batas :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa (dengan garis pantai ± 50 Km)
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kota TangerangSelatan, Kota Tangerang, dan Propinsi DKI Jakarta.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak.
Jarak antara pusat pemerintahan Kabupaten Tangerangdengan pusat pemerintahan Republik Indonesia (DKIJakarta) sekitar 30 km, dihubungkan dengan lajur lalulintas darat bebas hambatan Jakarta-Merak yang menjadijalur utama lalu lintas perekonomian antara Pulau Jawadengan Pulau Sumatera.
Munculnya Wacana Pembentukan Megapolitan Area
Rencana Pembangunan Jaringan Jalan Tol
Pengelolaan DAS Cisadane
Rencana Perluasan Bandara Soekarno Hatta
Terbentuknya Kota Tangerang Selatan
Perubahan dan Alih fungsi Lahan
Peningkatan jumlah penduduk
Peningkatan jumah permohonan Investasi
Pengelolaan sistem transportasi
Peningkatan Infrastruktur
Pengelolaan kawasan Pesisir Utara
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26
Tahun 2007, Tentang Penataan Ruang
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008
tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur
Permen PU nomor 16 tahun 2009 tentang
Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten
Penataan ruang wilayah kabupaten
bertujuan untuk mewujudkan kawasan
industri, permukiman, dan kawasan
reklamasi pantai utara yang
berwawasan lingkungan dan berdaya
saing menuju masyarakat madani.
Kebijakan penataan ruang wilayah
kabupaten, meliputi:
1. Pengembangan industri yang memiliki daya
saing dan nilai tambah di wilayah Kecamatan
Balaraja, Cikupa, Pasar Kemis, Curug, dan
Kosambi;
2. Pengembangan kawasan permukiman di
seluruh kecamatan di Kabupaten Tangerang;
dan,
3. Pengembangan kawasan perkotaan baru
melalui penyelenggaraan reklamasi pantai
utara.
Kebijakan I, dilaksanakan melalui strategi:
Menata industri yang tersebar menjadi
kawasan industri yang berwawasan lingkungan.
Membangun infrastruktur pendukung
pengembangan kawasan industri yang
menghubungkan simpul-simpul kegiatan di
wilayah selatan, tengah, dan utara.
Kebijakan II dilaksanakan melalui strategi:
Mengintegrasikan pembangunan infrastruktur
permukiman dengan infrastruktur pendukung
kawasan industri;
Meningkatkan intensitas pembangunan
perumahan dan permukiman di tiap kecamatan
melalui pola intensifikasi dan ekstentifikasi
dengan tetap mempertahankan ekosistem
lingkungan;
Menata kawasan permukiman Tigaraksa untuk
meningkatkan peran dan fungsi kawasan
perkotaan Tigaraksa sebagai pusat
pemerintahan dan ibukota Kabupaten
Tangerang;
Kebijakan II dilaksanakan melalui strategi:
Menetapkan PKWp, PKL, PKLp, dan PPK
sebagai pusat permukiman yang terhierarki
didukung oleh prasarana dan sarana yang
memadai;
Menata ruang kawasan permukiman di
wilayah perbatasan; dan,
Mengembangkan kawasan pertanian yang
berkelanjutan di bagian utara Kabupaten
Tangerang untuk menunjang keberadaan
kawasan permukiman dan meningkatkan
ketahanan pangan masyarakat Kabupaten
Tangerang.
Kebijakan III dilaksanakan melalui strategi:
Menyiapkan regulasi operasional pelaksanaan
reklamasi;
Mengendalikan dampak penyelenggaraan
reklamasi; dan
Membangun dan mengintegrasikan infrastruktur
pendukung secara keseluruhan.
Rencana Struktur Ruang Kabupatenmeliputi :
1. Pusat Kegiatan Wilayah Promosi(PKWp), berfungsi melayani kegiatanskala propinsi atau beberapakabupaten/kota, terdiri darikecamatan Balaraja, Teluknaga danCurug
2. Pusat Kegiatan Lokal (PKL), berfungsimelayani kegaitan skala kabupatenatau beberapa kecamatan, terdiri darikecamatan Kronjo dan Tigaraksa
3. Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp),
dipromosikan untuk dapat ditetapkan
sebagai PKL, terdiri dari kecamatan Mauk,
Cikupa, Sepatan, Pasarkemis, Kosambi dan
Kelapadua
4. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) berfungsi
melayani kegiatan skala kecamatan atau
beberapa desa, terdiri dari kecamatan
Mekarbaru, Gunungkaler, Kresek,
Sukamulya, Kemiri, Sindangjaya, Jayanti,
Solear, Cisoka, Sepatan Timur, Jambe,
Cisauk, Panongan, Rajeg, Pakuhaji,
Sukadiri, Pagedangan dan Legok
A. Rencana sistem jaringan jalan :
Sistem jaringan jalan bebas hambatan
Sistem jaringan jalan arteri primer
Sistem jaringan jalan kolektor primer
Sistem jaringan jalan kolektor sekunder
Sistem jaringan jalan lokal primer
Pembangunan baru Jaringan jalan dan jembatan
Rencana sistem jaringan jalan kereta api
Rencana sistem pengembangan terminal
B. Rencana sistem transportasi laut
C. Rencana sistem transportasi udara
D. Rencana sistem jaringan energi kelistrikan
E. Rencana sistem jaringan gas
F. Rencana sistem jaringan telekomunikasi
G. Rencana sistem jaringan sumber daya air
H. Rencana pengelolaan sampah
I. Rencana pengelolaan limbah tinja
J. Rencana sistem drainase
K. Rencana tempat pemakaman umum
L. Rencana fasilitas pemadam kebakaran
A. Kawasan lindung terdiri dari :
Kawasan cagar budaya di kecamatan
Mauk,Kronjo, Solear dan Pagedangan;
Kawasan konservasi berupa hutan
konservasi di kecamatan Pakuhaji, Mauk,
Teluknaga, Kronjo dan Pakuhaji; dan
Kawasan lindung Setempat yang berupa
sempadan pantai, sempadan sungai,
sempadan situ/danau dan ruang terbuka
hijau.
B. Kawasan budi daya terdiri dari :•Kawasan pertanian di kecamatan Kresek, Gunungkaler,Mekarbaru, Kronjo, Sukamulya, Mauk, Sukadiri, Kemiri,Rajeg, Pakuhaji, sebagian Sepatan, dan Teluknaga;
•Perikanan di kecamatan Mekar Baru dan Kronjo;•Peternakan di kecamatan Teluknaga, Cisauk, Jambe,Cisoka dan Gunungkaler;
•Permukiman perkotaan di kecamatan Balaraja, Jayanti,Cisoka, Solear, Tigaraksa, Jambe, Panongan, Legok,Pagedangan, Cisauk, Curug, Kelapa dua, Pasarkemis,Cikupa, Sindangjaya, Sepatan, Sepatan Timur, Teluknaga,Kosambi dan pada pusat-pusat kecamatan;
•Permukiman perdesaan di kecamatan Kresek, Gunungkaler,Mekarbaru, Kronjo, Kemiri, Sukadiri, Mauk, Rajeg,Sukamulya, dan Pakuhaji;
•Pariwisata di kecamatan Teluknaga, Mauk, kronjo,Kosambi, Solear dan Pagedangan
•Industri di kecamatan Balaraja, Cikupa, Pasarkemis,Curug, Sepatan, Legok, Pagedangan dan Kosambi; dan
•Reklamasi pantai ± 200 meter dari bibir pantai utara.
No. Alokasi RuangLuas
(Ha)%
1 Kawasan Cagar Budaya 20,00 0.01
2 Kawasan Lindung / Konservasi 1.500,00 1.23
3 Kawasan Lindung Setempat 2.321,00 2.20
4 Kawasan Pertanian 29.295,00 27.76
5 Perikanan 2.789,00 2.64
6 Peternakan 200,00 0.19
7 Permukiman Perkotaan 30.937,00 29.32
8 Permukiman Perdesaan 18,960.00 17.97
9 Kawasan Industri 10.586,00 10.03
10 Pariwisata 100,00 0.09
11 Kawasan Perkotaan Baru Pantura/Kawasan Reklamasi 9,000.00 8.53
Jumlah 105.708,00 100.00
Rencana Pola Ruang Kabupaten Tangerang
Tahun 2010 - 2030
Rencana Kawasan strategis meliputi :
Kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Lontar di
Desa Lontar di Kecamatan Kemiri;
Kawasan Reklamasi Pantai di wilayah Utara
Kabupaten;
PKWp di Kecamatan Balaraja, Teluknaga, dan Curug;
Kawasan pusat pemerintahan di Kecamatan
Tigaraksa;
Kawasan dry port di Kecamatan Jambe dan Mauk;
Kawasan bandara Soekarno – Hatta di Kecamatan
Kosambi;
Kawasan perbatasan dengan DKI Jakarta.
Pemanfaatan ruang wilayahkabupaten berpedoman padarencana struktur ruang dan polaruang;
Pemanfaatan ruang wilayahkabupaten dilaksanakan melaluipenyusunan dan pelaksanaanprogram pemanfaatan ruang;
Penyusunan KLHS yang dapat
menghasilkan Rekomendasi
Keseimbangan dan pengembangan
wilayah yang terpadu antar wilayah
Kabupaten Tangerang, DKI Jakarta,
Bekasi dalam aspek Lingkungan Hidup,
Sosial, Ekonomi, Sarana dan Prasarana.
Pengendalian pemanfaatan ruang
diselenggarakan melalui penetapan
peraturan Zonasi, perijinan, pemberian
insentif dan disinsentif serta pengenaan
sanksi;
Koordinasi pengendalian pemanfaatan
ruang dilakukan oleh Tim Koordinasi
Penataan Ruang Kabupaten Tangerang
bekerjasama dengan instansi terkait
serta melibatkan masyarakat.