17
PEMBAHASAN KASUS KAIDAH DASAR BIOETIKA BENEFICENCE Erika Vinariyanti G0012072

Kaidah Dasar Bioetika (Beneficence) Ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppt

Citation preview

KAIDAH DASAR BIOETIKA BENEFICENCE

pembahasan kasus

KAIDAH DASAR BIOETIKABENEFICENCEErika VinariyantiG0012072

Latar Belakang

Dengan kondisi masyarakat yang cerdas dan kritik di era modern, seorang dokter haruslah lebih memperhatikan cara kerja mereka. Disinilah kaidah-kaidah dasar bioetik perlu diperhatikan dan diterapkan agar masyarakat lebih percaya terhadap kinerja dokter

Bagaimana penerapan kaidah dasar bioetika dalam praktek kedokteran di dunia kerja yang sesungguhnya?

Pengertian etika, etika kedokteran dan bioetikaETIKAIlmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)ETIKA KEDOKTERANCabang dari etika yang berhubungan dengan masalah-masalah moral yang timbul dalam praktek pengobatan

BIOETIKAMerupakan cabang dari etika normatif, merupakan etika yang berhubungan dengan praktek kedokteran dan atau penelitian dibidang biomedis

Kaidah Dasar BioetikaTindakan berbuat baik (beneficence)Tidak merugikan (non-maleficence)Keadilan (justice)Menghormati hak pasien (autonomy)

Beneficence Dalam Beneficence tidak hanya dikenal perbuatan untuk kebaikan saja, melainkan juga perbuatan yang sisi baiknya (manfaat) lebih besar daripada sisi buruknya (mudharat).

Pengertian berbuat baikdiartikan bersikap ramah atau menolong, lebih dari sekedar memenuhi kewajiban.

Kriteria Mengutamakan altruisme.Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia.Memandang pasien / keluarga/ sesuatu tak hanya sejauh menguntungkan dokter.Mengusahakan agar kebaikan /manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan keburukannya.Paternalisme bertanggung jawab/berkasih sayingManjamin kehidupan- baik- minimal manusiaPembatasan goal-based.Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien.

Minimalisasi akibat buruk.Kewajiban menolong pasien gawat darurat.Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan.Tidak menarik honorarium diluar kepantasan.Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan.Mengembangkan profesi secara terus-menerus.Memberikan obat berkhasiat namun murah.Menerapkan Golden Rule Principle

Pembahasan kasus

Skenario 1Seleksi penerimaan ipdnKasus dilema etik yang saya temui adalah pada saat seleksi penerimaan mahasiswa baru di Institud Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Tempat pelaksanaan tes dilaksanakan di Rumah Sakit Korem. Dr. Budi merupakan salah satu dokter yang ditunjuk sebagai panitia pelaksana dibagian spesialis interna. Pada hari pemeriksaan pertama dr. Budi memeriksa pasien calon peserta yang bernama Fatur Rahman yang merupakan keponakan dari dr. Budi, setelah diperiksa ternyata Fatur menderita penyakit Tuberkulosis / TB. Dr. Budi mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan . ia dihadapkan oleh dua pilihan yaitu menjunjung tinggi amanah yang diberikan kepadanya sebagai panitia penyeleksi atau amanah yang diberikan oleh keluarganya atas kelulusan keponakannya tersebut yang dititipkan kepadanya .Dr. Budi kemudian memilih untuk tidak meluluskannya dengan alasan selain sebagai tuntutan profesinya sebagai panitia pelaksana, dr. Budi juga mementingkan keselamatan keponakannya tersebut, sebab apabila diluluskan itu akan sangat berbahaya bagi kondisi keselamatannya, sebab stamina dan daya tahan tubuh fatur sangat kurang, hal ini tentu berbahaya, mengingat bahwa ini merupakan tes yang nantinya akan banyak menggunakan fisik, dan juga dr. Budi tidak ingin penyakit tersebut menular diantara peserta yang basis pendidikannya adalah asrama. Meskipun dokter sudah menjelaskan semua kepada keluarganya, dan meminta agar melakukan pengobatan kepada Fatur, namun keluarga sangat kecewa dengan keputusan dr. Budi

Analisis Berdasarkan skenario di atas didapatkan beberapa kriteria KDB Beneficence, yaitu:

Mengutamakan altruisme Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia.Memandang pasien / keluarga/ sesuatu tak hanya sejauh menguntungkan dokter.Mengusahakan agar kebaikan /manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan keburukannya.Paternalisme bertanggung jawab/berkasih sayingManjamin kehidupan- baik- minimal manusiaPembatasan goal-based.Minimalisasi akibat buruk.Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan.Menerapkan Golden Rule Principle

Kesimpulan dr. Budi berusaha untuk melakukan yang terbaik pada pasien (merupakan keluarga dokter) dengan tidak menutup-nutupi penyakit calon taruna yang merupakan keluarga dr. Budi, karena apabila ditutu-tutupi akan membahayakan fatur sendiri dan juga calon taruna yang lain

Skenario 2profesionalisme seorang dokterKorban kecelakaan seorang wanita muda tanpa identitas dibawa penolong ke rumah sakit. Korban tidak sadar, kemudian dimasukan ke instalasi gawat darurat. Dokter bersama paramedis dengan professional memberikan pertolongan sesuai standar profesi. Usaha saving life support untuk menyelamatkan kehidupan pasien gagal, setelah dilakukan pertolongan di IGD selama 10 menit korban meninggal dunia. Selanjutnya korban dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik guna dilakukan otopsi untuk mengetahui sebab kematian.

Analisis Berdasarkan skenario di atas didapatkan beberapa kriteria KDB Beneficence, yaitu:

Mengutamakan altruismeMemandang pasien / keluarga/ sesuatu tak hanya sejauh menguntungkan dokter.Mengusahakan agar kebaikan /manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan keburukannya.Paternalisme bertanggung jawab/berkasih sayingManjamin kehidupan- baik- minimal manusiaPembatasan goal-based.Kewajiban menolong pasien gawat darurat.Menerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang orang lain inginkan.

Kesimpulan Seorang dokter yang profesional berusaha untuk melakukan yang terbaik pada pasien meskipun pasien datang tanpa identitas dan keluarga. Itu artinya seorang dokter berkewajiban menolong siapapun tanpa pandang bulu.