9
  Jurnal ELTEK, Volume 06 Nomor 01, April 2007 ISSN 1693-4024 10 KAJIAN DEKOMPOSISI MINYAK TRANSFORMATOR UNTUK MENENTUKAN INTERNAL FAULT James E. Arby *)  Abstrak Transformator yang mengalami gangguan dalam (internal fault ), yang dapat menyebabkan kenaikan suhu, merupakan gangguan yang sulit dite ntukan je nis gangguannya. Kemungkinan gangguan pada tap changer  dapat menyebabkan kenaikan suhu minyak transformator. Terjadinya spark  akibat melemahnya spring pada moving contact tap changer  dapat menyebabkan arcing, yang selanjutnya menyebabkan  pemanasan minyak transformator pada suhu diatas 63 derajat Celcius, gejala in ilah yang menyebabkan dekomposisi minyak sehingga terbentuk gas yang mudah terbakar dan ledakan. Dengan analisa gas yang dilakuka n secara pe riodik selang waktu s atu bulan, gas yang terbentuk seperti metane dan ethane, akibat dekomposisi dapat diperkirakan  jenis gangguan y ang terjadi didalam transfo rmator. Kata kunci: gangguan dalam, kenaikan suhu, dekomposisi minyak trafo, analisis gas   Abstract Transformator that experience internal fault can cause temperature rise. This kind of disturbance is difficult to examine since there is another posibility that tap changer cause the temperature rise. If spark happens, it can weaken spring which then cause arcing in moving contact tap changer. It can cause transformator oil heating above 63 degree celcius. This phenomena causes oil decomposition which form gas, mainly methane and ethane, that is combustible and explosive. With the periodicaly Chromatography Gas analysis every month,gas that is formed by d ecompositio n can be predicted the kind o f disturbance in transformator.  Keyword s : internal fault, temperatur rise, decomposition oil, gas analysis 1. PENDAHULUAN PLTA Lodoyo merupakan water way dari PLTA Wlingi dengan kapasitas transformator daya yang terpasang 5300kVA yang letaknya di Dusun Serut, Desa Gogodeso Kecamatan Kanigoro kabupaten Blitar. PLTA Lodoyo yang berkapasitas 5300kVA mensuplai energi listriknya melalui dua penyulang. Untuk mengetahui daya yang dipakai oleh konsumen / yang dijual PLTA maka daya tersebut dapat dimonitoring melalui KWH di pembangkit. Pada tanggal 01 Juni 2005 pukul 12.03 unit generator lepas dari jaringan, yang kemungkinan dikarenakan telah terjadi gangguan didalam transformator pada off load tap changer  didalam transformator 5300kVA 6,6kV/20kV. Kejadian tersebut menyebabkan rele differensial 87 T dan rele 86 lock out   beke rja, sehing ga meme rintahkan PMT di sisi generator lepas dan secara bersamaan PMT 22kV Lodoyo Wlingi lepas (pada sisi saluran 20kV) selain itu rele temperatur 26 T bekerja dikarenakan temperatur oli naik sampai dengan 83°C sehingga rele 26 T bekerja dan alarm berbunyi, pada saat transformator mengalami gangguan, di sekitar area transformator mengalami suara ledakan. Studi ini akan mempelajari kasus tentang kemungkinan terjadi gangguan pada tap changer  didalam transformator 5300kVA, 6,6kV/20kV sehingga menyebabkan transformator meledak (exsplose  )  dengan mengaplikasi kan teori dekomposis i minyak transformator (terbentuknya gas yang mudah terbakar, yang larut didalam minyak transformator). Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui gangguan yang pernah terjadi didalam transformator 5300kVA 6,6kV/20kV dengan meng aplikasikan teori dekomposisi minyak transformator (terbentuknya gas yang mudah terbakar, yang larut didalam minyak transformator). Kajian di lakukan sebagai berikut: a) Mengumpulkan data-data yang ada dilapangan. *)  James E. Arb y. Dosen Pr ogram S tudi Teknik L istrik Jurusa n Teknik Elek tro, Politekni k Negeri  Malang

Kajian Dekomposisi Minyak Trafo Terhadap Internal Faults

Embed Size (px)

Citation preview

Jurnal ELTEK, Volume 06 Nomor 01, April 2007 ISSN 1693-4024

KAJIAN DEKOMPOSISI MINYAK TRANSFORMATOR UNTUK MENENTUKAN INTERNAL FAULTJames E. Arby*)Abstrak Transformator yang mengalami gangguan dalam (internal fault), yang dapat menyebabkan kenaikan suhu, merupakan gangguan yang sulit ditentukan jenis gangguannya. Kemungkinan gangguan pada tap changer dapat menyebabkan kenaikan suhu minyak transformator. Terjadinya spark akibat melemahnya spring pada moving contact tap changer dapat menyebabkan arcing, yang selanjutnya menyebabkan pemanasan minyak transformator pada suhu diatas 63 derajat Celcius, gejala inilah yang menyebabkan dekomposisi minyak sehingga terbentuk gas yang mudah terbakar dan ledakan. Dengan analisa gas yang dilakukan secara periodik selang waktu satu bulan, gas yang terbentuk seperti metane dan ethane, akibat dekomposisi dapat diperkirakan jenis gangguan yang terjadi didalam transformator. Kata kunci: gangguan dalam, kenaikan suhu, dekomposisi minyak trafo, analisis gas Abstract Transformator that experience internal fault can cause temperature rise. This kind of disturbance is difficult to examine since there is another posibility that tap changer cause the temperature rise. If spark happens, it can weaken spring which then cause arcing in moving contact tap changer. It can cause transformator oil heating above 63 degree celcius. This phenomena causes oil decomposition which form gas, mainly methane and ethane, that is combustible and explosive. With the periodicaly Chromatography Gas analysis every month,gas that is formed by decomposition can be predicted the kind of disturbance in transformator. Keywords : internal fault, temperatur rise, decomposition oil, gas analysis

1. PENDAHULUAN PLTA Lodoyo merupakan water way dari PLTA Wlingi dengan kapasitas transformator daya yang terpasang 5300kVA yang letaknya di Dusun Serut, Desa Gogodeso Kecamatan Kanigoro kabupaten Blitar. PLTA Lodoyo yang berkapasitas 5300kVA mensuplai energi listriknya melalui dua penyulang. Untuk mengetahui daya yang dipakai oleh konsumen / yang dijual PLTA maka daya tersebut dapat dimonitoring melalui KWH di pembangkit. Pada tanggal 01 Juni 2005 pukul 12.03 unit generator lepas dari jaringan, yang kemungkinan dikarenakan telah terjadi gangguan didalam transformator pada off load tap changer didalam transformator 5300kVA 6,6kV/20kV. Kejadian tersebut menyebabkan rele differensial 87 T dan rele 86 lock out bekerja, sehingga memerintahkan PMT di sisi generator lepas dan secara bersamaan PMT 22kV Lodoyo Wlingi lepas (pada sisi saluran 20kV) selain itu rele temperatur 26 T bekerja dikarenakan temperatur oli naik sampai*)

dengan 83C sehingga rele 26 T bekerja dan alarm berbunyi, pada saat transformator mengalami gangguan, di sekitar area transformator mengalami suara ledakan. Studi ini akan mempelajari kasus tentang kemungkinan terjadi gangguan pada tap changer didalam transformator 5300kVA, 6,6kV/20kV sehingga menyebabkan transformator meledak (exsplose) dengan mengaplikasikan teori dekomposisi minyak transformator (terbentuknya gas yang mudah terbakar, yang larut didalam minyak transformator). Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui gangguan yang pernah terjadi didalam transformator 5300kVA 6,6kV/20kV dengan mengaplikasikan teori dekomposisi minyak transformator (terbentuknya gas yang mudah terbakar, yang larut didalam minyak transformator). Kajian di lakukan sebagai berikut: a) Mengumpulkan data-data yang ada dilapangan.

James E. Arby. Dosen Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Malang

10

James E. Arby, Kajian Dekomposisi Minyak Trasformator, Halaman 10-18 b) Dengan cara mendapatkan informasi dilapangan ( PLTA Lodoyo.) Dalam proses pengumpulan data-data dengan mencatat dan menggandakan data secara langsung. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Transformator Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya dengan kopling elektromagnetis. Dalam operasi umumnya, trafo-trafo tenaga ditanahkan pada titik netralnya sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan/proteksi, sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV. Transformator yang telah diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan. 2.1.1 Prinsip Kerja Transformator Apabila kumparan primer dihubungkan dengan tegangan AC (sumber), maka akan mengalir arus bolak balik I, pada kumparan tersebut. Oleh karena itu, kumparan mempunyai inti arus I1, menimbulkan fluks magnet yang juga berubah-ubah pada intinya. Akibat adanya fluks magnet yang berubahubah, pada kumparan primer akan timbul GGL Induksi ep. Dengan adanya daya yang hilang ini diakibatkan karena terjadi rugi-rugi pada transformator seperti : a) Rugi daya pada arus pusar yang diinduksikan dalam inti trafo akan mendisipasikan bentuk panas.. b) Rugi daya pada kawat lilitan Arus listrik yang melalui lilitan kawat tembaga akan timbul daya didisipasikan I2 R. 2.1.2. Bagian Utama Bagian utama transformator terdiri dari inti besi, kumparan trafo, kumparan tertier, bushing, tangki dan konservator berikut adalah penjelasan mengenai tiap-tiap bagian dari transformator : 2.1.3. Inti Besi Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh eddy current yang dapat menyebabkan kenaikan suhu pada transformator.

Gambar 2. Inti Besi 2.1.4. Kumparan Transformator Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan. Kumparan tersebut diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan isolasi padat seperti karton, pertinax dan lainlain. Umumnya pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder. Bila kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolakbalik maka pada kumparan tersebut timbul fluksi yang menginduksikan tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka akan mengalir arus pada kumparan ini. Jadi kumparan yang mentransformasikan tegangan dan arus akan menghasilkan panas pada bagian kumparan tersebut yang pada akhirnya menaikan suhu minyak.

Gambar 1. Bagian-bagian Transformator*) *) Stephen J, Chapman,1981 : 57. Suatu transformator selalu mengalami kerugian yaitu energi yang masuk lebih besar daripada energi yang dikeluarkan oleh karena itu tiap transformator mempunyai efisiensi tertentu dirumuskan sebagai berikut =

Pout x100 % Pin

(1)

11

Jurnal ELTEK, Volume 06 Nomor 01, April 2007 ISSN 1693-4024 2.1.5 Minyak Trasformator Minyak transformator adalah minyak mineral yang diperoleh dengan proses refenery. Akibat pengaruh panas yang terjadi karena rugi-rugi didalam transformator, maka akan terjadi dekomposisi dan terurailah gasgas. Sebagai bahan isolasi, minyak transformator harus mempunyai tegangan tembus yang tinggi, untuk mengetahui dari nilai tegangan tembus minyak trafo diperlukan pengujian dengan menggunakan alat. Tegangan tembus nominal minyak transformator untuk tegangan kerja tertentu dapat dilihat ada tabel 1. Tabel 1. Tegangan Tembus Nominal Minyak TransformatorTegangan Kerja Peralatan Teg. Tembus (kV) Untuk Jarak 2,5 mm Minyak Minyak Baru Dipakai 40 30 30 35 25 20

2.1.7 Temperatur Terbentuknya Gas Pada temperatur tinggi, di dalam minyak trafo akan terbentuk gasgas yang terlarut dissolve didalamnya, gas-gas tersebut mudah terbakar, pada suhu yang tinggi, akibat rugirugi yang terjadi didalam transformator dalam kondisi normal/gangguan gas2 tersebut akan terpisah dari minyak dan mengambil tempat pada bagian atas dari rele Bucholzs, gas-gas tersebut seperti tabel 2. Tabel 2. Solubility Of Gasses In Transformer Oil*) SOLUBILITY OF GASSES IN TRANSFORMER OIL H2 Hydrogen N2 Nitrogen CO Carbon Monoxide Oxigen O2 Methane C2H2 Carbon Dioxide Ethylene CO2 Ethane C2H2 Acetylene C2H4 C2H6 Static equilibrium mm Hg and 25C Denotes combustible gas *) Myers. SD and Kelly J, 1981:103 Overheating bisa disebabkan karena terjadinya gangguan di dalam transformator (internal fault). Pada keadaan tanpa beban atau berbeban transformator akan mengalami kenaikan temperatur yang normal yang diizinkan sesuai dengan limiting temperature rise yang tertulis di nameplate transformer.. Kenaikan suhu yang abnormal didalam transformer disebabkan oleh : a) Corona b) Percikan muatan listrik sparking c) Arcing Energi listrik yang disebabkan oleh fenomena tersebut, didisipasikan menjadi panas. Panas yang berlebihan dapat mengindikasikan adanya kelainan fault pada bagian transformator didalam tangki. Suatu teknik yang dapat digunakan untuk mendiagnosa kondisi awal terdeteksinya gas pada minyak transformer, teknik ini sudah banyak digunakan oleh industri sebagai alat mendiagnosa dan perawatan transformator peralatan ini sangat penting digunakan bagi

Di atas 35 kV 6 s\d 35 kV Di bawah 6 kV

Bahan dasar dari minyak transformator adalah minyak bumi yang mempunyai komposisi hydrocarbon, minyak ini digunakan sebagai insulasi. Bahan insulasi yang lain yang dipakai untuk mengisolasi belitan tegangan tinggi dan tegangan rendah adalah karton (paper kraft). Bahan isolasi seperti karton, pita dengan bahan katun merupakan bahan yang akan berubah menjadi karbon apabila mengalami suhu yang tinggi, karbon pada minyak transformator menyebabkan kemampuan sebagai bahan isolasi akan menurun, sehingga tegangan tembusnya akan menurun. 2.1.6 Penyebab Kenaikan Temperatur Minyak Kenaikkan temperatur dapat disebabkan karena overheating pada bagian utama dari transformator, alat untuk mendeteksi temperatur maximum sangat diperlukan untuk menjaga transformator agar tetap pada kondisi normal (Harlow, James H., 200l: 203).

12

James E. Arby, Kajian Dekomposisi Minyak Trasformator, Halaman 10-18 pemilik transformer sebagai program pencegahan terjadinya gangguan pada transformator baik (Harlow, James H., 2004:203) dengan menggunakan peralatan Gas Chromatography. Metode Diagnosa dengan Gas Chromatography Cara untuk mendiagnosa gas yang terkandung didalam minyak transformator, contoh minyak yang akan dianalisis diambil dari katub valve pada bagian tangki transformator sebanyak 40-50 ml dengan menggunakan tabung yang dapat ditutup rapat, supaya gas yang terkandung di dalam minyak tidak bebas ke udara contoh minyak ini kemudian dianalisis dilaboratorium kimia kemudian minyak dianalisa dengan menggunakan alat Gas Chromatography. Langkah pertama mengekstraksi gas dengan cara memanaskan, kemudian memisahkan gas-gas yang terlarut dan mendeteksi kandungannya dengan peralatan analisa gas chromatography. Hasil deteksi ini dinyatakan dalam satuan parts per million (ppm). Proses ekstraksi, pemisahan dan deteksi gas mengikuti IEEE Standart C 57 104-1991. 2.1.8 Tabel 3. Four-Ratio Code RATIO RATIO RANGE CODE CH4 5 0.1 0 0.1-1 1 1.0-3.0 2 3

C2H6/ CH4 C2H4/ C2H6 C2H2/ C2H4

< 1.0 1.0 < 1.0 1.0-3.0 > 3.0 < 0.5 0.5-3.0 > 3.0

0 1 0 1 2 0 1 2

Kemudian dikombinasikan kode yang dapat di gunakan untuk mendiagnosis gangguan di dalam transformator, seperti pada tabel 4. Tabel 4. Diagnosa Gangguan Transformator Berdasar The Four-Ratio CodeCH4 H2 0 5 1,2 C2H6 CH4 0 0 0 1 C2H4 C2H6 0 0 0 C2H2 C2H4 0 0 0Diagnosis Normal detoration Corona Slight over heating below 150 C Overheating 150 C - 200 C0 00

1,2

0

0

0

1

0

0

Overheating 200 C- 300 C General conductor overheating Winding circulating currents Core and tank circulating currents,over heated joints Flashover without power follow through Arc with powre follow through Continous sparking to floating potential Partial discharge with tracking0 0

0

0 0

1 1

0 0

Gambar 3. Bagian-bagian Gas Chromatography Setelah gas terdeteksi dengan menggunakan peralatan gas chromatography hasilnya berupa kandungan gas-gas yang mudah terbakar seperti H2, CH4, C2H2, C2H6, C2H4 dan CO, dengan satuan parts per million (ppm). Berdasarkan hasil pemisahan dan deteksi gas dapat diagnosis gangguan pada transformer dengan menggunakan metode Rogers Ratio seperti ditunjukkan pada tabel 3.

1

1,2

0

2

0

0 0 0 5

0 0 0 0

0 1,2 2 0

1 1,2 2 1,2

*) Winder Jr, M , DEKKER, 2002:263

13

Jurnal ELTEK, Volume 06 Nomor 01, April 2007 ISSN 1693-4024 Langkah-langkah yang dianjurkan berdasarkan hasil analisa gas mudah terbakar yang terlarut di dalam minyak, dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Analisa Gas Mudah Terbakar *)Kegiatan kegiatan yang diajukan berdasarkan pada Total Combustible Dissolved Gas dalam minyak 0 to 500 Mewakili umur normal dan ppm dianalisa kembali dalam enam bulan. 501-1200 Menunjukkan kembali dalam tiga ppm bulan. 1201-2500 Menunjukkan lebih dari ppm dekomposisi normal dan dianalisa kembali dalam satu bulan. More than Membuat analisa perminggu 2501 ppm untuk menentukan generasi ratarata. Setelah adanya generasi ratarata, langsung hubungi perusahaan yang berhubungan dengan operasi berikutnya.

transformator yang melebihi nilai kenaikan temperatur yang diijinkan yaitu pada temperatur 63C. 3.2. Keadaan Minyak Transformator Berdasarkan laporan harian PLTA Lodoyo Blitar bahwa transformator telah mengalami kenaikan yang di ambang batas tidak sesuai dengan nameplate transformator, yaitu temperatur transformer mencapai 63C dan maksimalnya mencapai 66C . Berdasarkan hasil survey dilapangan diketemukan alat pengontrol suhu transformator yang hanya tersedia ditransformator saja sehingga hanya dikontrol 1 jam sekali dengan begitu suhu transformator tidak dapat dikontrol sewaktu waktu bila terjadi suhu yang tiba tiba naik ini tidak dapat terdeteksi dan akan membahayakan transformator tersebut.

*) Winder Jr, M , DEKKER, 2002:265 3.Spesifikasi Transformator Utama Manufacturer : Meidensha Rated capacity : 5300 KVA Type : NORSD-Y Phase & frequency : 3/50 Hz Impedansi volt (57C) : 5,35 % Rated volt, primer : 6,6 kV Rated Sekunder : 22 kV Core & Coil : 6700 Kg Pendingin : ONAN Total oil : 3700 L Total weight : 14300 Kg Date : Nov 1982 Kondisi Sebelum Transformator Mengalami Gangguan Berdasarkan data historikal gangguan, transformator 5300kVA sejak dioperasikan dari tahun 1983 sampai dengan tahun 2005 pernah mengalami 2 kali gangguan yaitu pernah terjadi gangguan pada tahun 1999 dimana mekanisme tap changer sebagian patah pada bagian universal joint setelah itu diadakan perbaikan dengan cara dilas, kedua terjadi gangguan loss contact pada tap changer fasa U, sehingga transformator meledak. Sebelum terjadi gangguan unit dalam keadaan operasi normal dengan beban maksimum dan tidak ada indikasi parameter yang menyimpang kecuali temperatur 3.1

Gambar 5. Sistem Pendinginan ONAN 3.3 Indikasi Rele Yang Bekerja Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan foreman di PLTA Lodoyo pada tanggal 31 juni 2005. Sebelum terjadi gangguan pada transformator 5300kVA, transformator beroperasi dengan kondisi normal. Pada tanggal 01 Juni 2005, jam 12.03 secara tiba-tiba terdengar suara alarm berbunyi karena rele bucholz 96-1 bekerja. Setelah sekian detik rele 87 T diaktifkan oleh rele bucholz 96-2. Rele 86 T bekerja bersamaan dengan memerintahkan PMT pada pembangkit dan penyulang Wlingi lepas. Akibat tekanan yang sangat besar di dalam transformator, maka minyak transformator di dalam tangki keluar melalui pengaman terakhir transformator, sehingga transformator harus berhenti total.

14

James E. Arby, Kajian Dekomposisi Minyak Trasformator, Halaman 10-18

MULAI

Mulai

IDENTIFIKASI MASALAH

Temperatur

OBSERVASI DATA

PENGOLAHAN DATA

Di atas 55C

< 50 CTEMPERATUR > 55C

Arcing

NORMAL CONDITION

< 55C

ABNORMAL 1983-2005

NORMAL 1983-2005

OVERHEATING

GAS

CarbonTIMBUL GAS

METHANE < 55C

WAKTU

ETHANE < 58C WAKTU TRANSISI 1983-2005

EXPLOSSIVE01-06-05 KONDISI SPRING ABNORMAL

ETHYLENE < 63C

Gambar 6. Kronologi Gangguan

ACETYLENE < 66C EXPLOSSIVE KONDISI SPRING YANG MELEMAH

Gambar 7.Flowchart Analisis 4. PEMBAHASAN Pada saat transformator 5300kVA, 6,6kV/20kV, mengalami gangguan, diketahui terjadi loss contact pada fasa U yang mengakibatkan ampere tidak seimbang sehingga Rele Diferensial 87 T bekerja

15

Jurnal ELTEK, Volume 06 Nomor 01, April 2007 ISSN 1693-4024 memerintahkan Relay Lock Out 86 mentripkan PMT Generator dan PMT pada gardu induk yang letaknya di Lodoyo Wlingi sehingga generator kehilangan beban. Selain itu akibat tekanan tinggi didalam transformator secara tiba-tiba rele bucholz 96-2 bekerja bersamaan dengan rele deferensial mengetripkan PMT, sebelum rele 96-2 bekerja, rele 96-1 bekerja terlebih dahulu menandakan adanya tekanan lebih di dalam transformator yaitu alarm berbunyi beberapa detik. Kenaikan suhu yang tidak sesuai dengan limiting temperatur rise yang terdapat dalam nameplate transformator 5300kVA menandakan adanya kelainan yang terjadi di dalam transformator. Pada saat kejadian tanggal 01 Juni 2005, suhu minyak transformator berdasarkan data harian yang di dapat suhu transformator mencapai 63C sedangkan kenaikkan suhu yang normal pada transformator adalah yang tercantum didalam name plate yaitu 50C. Dengan adanya perbedaan suhu tersebut maka dugaan besar telah terbentuk gas-gas yang membahayakan. Gas tersebut larut (dissolve) di dalam minyak dengan konsentrasi yang berbeda. Dengan timbulnya gas-gas tersebut ini terbukti bahwa rele Bucholz yaitu rele Bucholz 96-1 bekerja. Pada kondisi ini menandakan pada suhu lebih besar 63C, sehingga dibagian dalam transformator tersebut sudah terbentuk gas-gas yang mudah terbakar. Berdasarkan dari data dan hasil analisa diatas, terjadi gangguan pada transformator 5300kVA. Penyebab terjadinya gangguan adalah lemahnya tekanan pada moving contact tap changer. Yang mana moving contact terdapat spring yang berfungsi untuk menekan moving contact ke stationary contact, dengan adanya permasalahan pada spring tersebut melemah, sehingga tap changer mengalami gagal kontak. Melemahnya spring yang terdapat didalam moving contact tap changer ini diakibatkan spring tersebut terpengaruh beban yang terus menerus dan panas yang berkepanjangan sehingga mempengaruhi elastisitas dari spring tersebut. Pada modulus elastisitas/modulus young menerangkan konstanta perbandingan lurus antara tegangan dan regangan menunjukkan kekakuan logam, ini terlihat pada angka kemiringan kurva tegangan dan regangan yang berupa garis lurus pada bagian yang dekat dengan titik nol. Kekuatan dari logam akan terpengaruh dengan adanya batas kemuluran logam, kekuatan mulur lebih peka terhadap perubahan perlakuan panas .Tegangan 3 2 1 Batas maksimal kemuluran logam Batas kemuluran logam

Batas Kekakuan logam

Regangan

Gambar 8.Kurva Tegangan dan Regangan untuk logam baja*) *) Sumanto, Pengetahuan Bahan untuk mesin dan listrik, 1996:5Waktu terjadinya kemuluran logam 2005 Batas maksimal kemuluran logam Batas kemuluran logam

Batas Kekakuan logam 2003 1998 1993 1988 1983 >55C Temperature yang Abnormal

Gambar 9. Kurva Analisa kekakuan logam spring yang dipengaruhi panas Berdasarkan data harian operasional Transformator 5300kVA, bahwa temperatur yang dihasilkan lebih tinggi 55C. Menurut teori bahwa pada transformator telah terjadi temperatur yang abnormal, ini mempengaruhi kinerja dari komponen lainnya di dalam transformator. salah satunya spring yang terdapat di dalam moving contact. Berkurangnya kekuatan logam pada spring akan mempengaruhi gaya dorong spring tersebut berkurang (melemah). Sehingga bahan dasar dari spring tersebut mencapai pada batas kemuluran logam. Dan pada akhirnya berpengaruh pada kinerja kontak selector swicth tap changer di dalam transformator dan terjadi percikan bunga api di antara moving contact dan stationary contact.

16

James E. Arby, Kajian Dekomposisi Minyak Trasformator, Halaman 10-18

TEMPERATUR C63 62 61

6059 58 57 56 Area Terbentuknya Gas

55Batasan Temperatur Normal

50Normal

Methane Ethane Ethylene Acetylene

Gas Yang Terbentuk

Gambar 10. Letak Tap Changer*) *) Dokumentasi PLTA Lodoyo, 2007 Kenaikan temperatur minyak transformator mencapai sebesar 66C, disini terlihat temperatur pada lilitan bisa lebih tinggi dari temperatur minyak transformator. Setelah transformator mengalami gangguan kemudian dilakukan pemeriksaan dengan cara membuka cover transformator dan ditemukan bahwa Tap Changer rusak yaitu terjadi loss kontak didalam transformator yang tidak terdeteksi dari luar, menyebabkan panas yang terus bertambah, dan mempengaruhi komponen yang ada didalam tangki transformator.Temperature 66 65 64 63 60 55 50 45 40 35 30

Gambar 12. Kurva Dekomposisi Minyak Trafo Dari grafik gambar 12 menunjukkan bahwa temperatur yang abnormal dapat menimbulkan terjadinya gas yang mudah terbakar(combustible), di dalam transformator gas tersebut terjadi bersamaan dengan kenaikan temperatur yang dihasilkan oleh transformator tersebut. Gas-gas ini timbul pada temperatur yang telah diuraikan pada grafik di atas. Perkembangan gas yang timbul dan larut bersama dengan minyak transformator pada temperatur mencapai 66C memerlukan waktu sampai dengan terbentuknya gas yang membahayakan dari pertama transformator beroperasi pada tahun 1983 sampai pada tahun 2005 transformator tersebut meledak. 5. PENUTUP Kesimpulan yang dapat diambil dari Kajian Tentang Gangguan Pada Off Load Tap Changer Di Dalam Transformator 5300 kVA 6,6 kV/20 kV (Di PLTA Lodoyo) sebagai berikut: 1). Faktor penyebab meledaknya transformator 5300kVA: a. terjadinya temperatur yang abnormal pada transformator 5300 kVA b. timbulnya gas yang eksplosiv methane dan ethane didalam tranformator c. terjadinya loss kontak pada off load tap changer 2). Dengan berdasarkan analisa adanya suhu abnormal lebih tinggi 63C pada transformator 5300kVA selama 22 tahun mengidentifikasikan terbentuknya gas-gas yang membahayakan seperti Methane, ethane, ethylene, Acethylene yang bersifat mudah terbakar.

Area temperature terbentuknya gas Batasan temperature tertinggi Limiting temperature winding Limiting temperature oil

Temperature normal

83

99 00 01 02 03 04 05 tahun

Gambar 11.Temperatur Rise Trafo 5300KVA Grafik diatas menunjukkan pada tranformator 5300kVA bahwa gas-gas yang membahayakan di dalam transformator mulai terbentuk dan berkembang pada temperatur lebih tinggi 50C. Pada temperatur yang abnormal gas-gas methane, ethane ethylene, acetylene ini berkembang dan larut di dalam minyak tranformator, perkembangan gas yang timbul sesuai dengan temperatur yang dihasilkan oleh transformator tersebut. Grafik perkembangan gas yang terbentuk berdasarkan temperatur yang dihasilkan oleh transformator ditunjukkan pada gambar 12.

17

Jurnal ELTEK, Volume 06 Nomor 01, April 2007 ISSN 1693-4024 3). Gas-gas yang timbul disebabkan dari kenaikkan temperatur yang abnormal bisa dideteksi dengan peralatan gas chromatography dan dianalisa menggunakan metode Rogers ratio. Dengan adanya suhu yang abnormal, diperlukan alat pendingin ekstra seperti pemberian kipas pendingin pada sirip-sirip radiator dan kontrol suhu untuk megamati kenaikan temperatur. 6. DAFTAR PUSTAKA H. Harlow, James. 2004. Electric Power Transformer, Engineering. United State America, America. Muhaimin, Drs. 2001. Bahan-bahan Listrik Untuk Politeknik. PT. Pradya Paramita:Jakarta. Myers. SD and Kelly J. J. 1981. A Guide to Transformer Maintenance. Transformer Maintenance Institute, AKRON. OHIO. Pusat Pendidikan dan Latihan PLN. 1985. Teori Listrik II. Jakarta. Sumanto, Pengetahuan Bahan untuk mesin dan listrik. 1996. Yogyakarta. Stephen J,Chapman, Electric Machinery Fundamental, Grow Hill International, Singapore. Wisono, Aman. 2005, Laporan Gangguan main transformer PLTA LODOYO, Blitar. Winder Jr, M, DEKKER. 2002. Power Transformer Principle And Application, Google.com/Gas Chromatography/Image 2007.

18