119
KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DAN KALIMANTAN UTARA MEI 2017 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

KAJIAN EKONOMI

DAN

KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DAN KALIMANTAN UTARA

MEI 2017

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA

Provinsi Kalimantan Timur

Page 2: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

i

Publikasi ini dapat diakses secara online pada:

www.bi.go.id/web/id/publikasi

Salinan publikasi dalam bentuk hardcopy dapat diperoleh di:

Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan

Kantor Perwakilan Bank Indonesia

Provinsi Kalimantan Timur

Jl. Gajah Mada No. 1

Samarinda 75122, Kalimantan Timur

Telp: 0542 – 741 022, 741 023

Fax : 0542 – 732 644

Page 3: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

ii

KATA PENGANTAR

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur dan

Kalimantan Utara (Kaltimra) merupakan hasil asesmen rutin yang dilakukan setiap triwulan oleh

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur. Kajian ini berisi tentang informasi

terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas

keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem pembayaran, ketenagakerjaan dan

kesejahteraan dan prospek perekonomian kedepan. Kajian ini diharapkan dapat menjadi bahan

referensi bagi stakeholders di wilayah Kaltimra dalam melakukan penyusunan kebijakan.

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra) triwulan I

2017 tumbuh 4,1% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya pada level 0,2% (yoy).

Meningkatnya ekonomi Kaltimra triwulan I 2017 didukung oleh perbaikan kinerja lapangan

usaha pertambangan yang pada akhirnya mendorong peningkatan ekspor luar negeri. Lapangan

usaha industri pengolahan yang terus mengalami peningkatan juga menjadi pendorong utama

ekonomi Kaltimra triwulan I 2017

Analisa pada kajian ini menggunakan data primer dan informasi yang kami peroleh dari

kegiatan survei dan liaison yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi

Kalimantan Timur. Kami juga memanfatkan data sekunder yang diperoleh dari berbagai pihak,

baik dari kalangan pemerintah maupun swasta. Atas seluruh bantuan tersebut, kami

menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh

pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan kajian ini.

Harapan kami, hubungan kemitraan yang terjalin selama ini dapat lebih ditingkatkan di masa

yang akan datang. Kami juga senantiasa mengharapkan kritikan, masukan, dan saran untuk

lebih meningkatkan kualitas kajian sehingga dapat memberikan kemanfaatan yang maksimal di

masa yang akan datang.

Akhirnya besar harapan kami mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi

semua kalangan dalam memahami perekonomian Kaltimra.

Samarinda, Mei 2017 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Muhamad Nur Kepala Perwakilan

Page 4: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

iii

VISI BANK INDONESIA

Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-

nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil.

MISI BANK INDONESIA

1. Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi kebijakan moneter

untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

2. Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta mampu

bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk mendukung alokasi sumber

pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas

perekonomian nasional.

3. Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang berkontribusi

terhadap perekonomian, stabilitas moneter, dan stabilitas sistem keuangan dengan

memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan nasional.

4. Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang menjunjung

tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta melaksanakan tata kelola

(governance) yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan

Undang-Undang.

NILAI-NILAI STRATEGIS BANK INDONESIA

Merupakan nilai-nilai yang menjadi dasar Bank Indonesia, manajemen, dan pegawai untuk

bertindak dan atau berperilaku, yang terdiri atas: Trust and Integrity – Professionalism –

Excellence – Public Interest – Coordination and Teamwork.

Page 5: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................................ii

VISI BANK INDONESIA .................................................................................................................. iii

MISI BANK INDONESIA ................................................................................................................. iii

NILAI-NILAI STRATEGIS BANK INDONESIA .................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .............................................................................................................................. vi

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................................... ix

TABEL INDIKATOR MAKROEKONOMI ............................................................................................ x

RINGKASAN EKSEKUTIF .............................................................................................................. xvi

I. PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAERAH .................................................................... 1

Gambaran Umum ......................................................................................................... 1

Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Lapangan Usaha ................................................ 3

Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengeluaran .................................................... 14

BOKS I.1 Estimasi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra Dengan Production Function Approach (Studi Kasus Tahun 2011-2017) ............................................................................. 27

BOKS I.2 Transformasi Ekonomi Kalimantan Timur “Diversifikasi Ekonomi”......................... 31

BOKS I.3 Ketahanan Ekonomi Kaltimra dan Kinerja Perekonomian Tanpa Pertambangan ... 33

II. KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH.................................................................................... 35

APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur ........................................................... 35

APBD Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur .............................................................. 38

APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara ............................................................ 40

APBD Kabupaten/Kota di Kalimantan Utara .............................................................. 42

Dana Kementerian dan Lembaga Pemerintah Pusat ................................................. 44

III. PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH ................................................................................ 47

Gambaran Umum ....................................................................................................... 47

3.1.1 Inflasi Bulanan (mtm) ......................................................................................... 48

Inflasi Triwulanan (qtq) .............................................................................................. 51

Inflasi Tahunan (yoy) .................................................................................................. 52

Inflasi Kota Pembentuk .............................................................................................. 53

Disagregasi Inflasi ....................................................................................................... 53

Inflasi Provinsi Kalimantan Utara ............................................................................... 56

Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah..................................................................... 58

IV. STABILITAS KEUANGAN DAERAH, PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM . 60

Stabilitas Keuangan Daerah Kalimantan Timur .......................................................... 60

Page 6: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

v

Stabilitas Keuangan Daerah Kalimantan Utara .......................................................... 69

V. PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH ............ 77

Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Nontunai ....................................................... 77

Pengelolaan Uang Rupiah .......................................................................................... 78

VI. KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN ................................................................... 81

Ketenagakerjaan ........................................................................................................ 81

6.1.1 Ketenagakerjaan Kalimantan Timur ................................................................... 81

6.1.2 Ketenagakerjaan Kalimantan Utara ................................................................... 82

Kesejahteraan ............................................................................................................ 83

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ........................................................................ 85

6.3.1 IPM Kalimantan Timur ........................................................................................ 85

6.3.2 IPM Kalimantan Utara ........................................................................................ 86

VII. PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH .............................................................................. 88

Prospek Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra .................................................................. 88

Prospek Inflasi Kaltimra .............................................................................................. 91

DAFTAR ISTILAH ......................................................................................................................... 93

Page 7: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

vi

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra Berdasarkan Lapangan Usaha (yoy) ......................................... 4

Tabel I.2 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra Berdasarkan Pengeluaran (yoy) ............................................. 15

Tabel I.3 Perbandingan Perdagangan Internasional Kaltim dan Kaltara ................................................... 16

Tabel I.4 Komoditas Utama Ekspor Kaltim dan Kaltara ............................................................................. 18

Tabel I.5 Negara Tujuan Utama Ekspor Kaltim dan Kaltara ...................................................................... 18

Tabel I.6 Komoditas Utama Impor Kaltim dan Kaltara .............................................................................. 21

Tabel I.7 Negara Asal Utama Impor Kaltim dan Kaltara ............................................................................ 21

Tabel I.8 Belanja K/L di Wilayah Kaltimra ................................................................................................. 25

Tabel I.9 Perkembangan Andil Pertumbuhan Ekonomi Dengan Faktor Produksi Berdasarkan Fase ....... 30

Tabel II.1 Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kaltim Triwulan I 2016 dan 2017 (Rp Juta).. 35

Tabe II.2 Realisasi Belanja APBD Pemerintah Provinsi Kaltim Triwulan I 2016 dan 2017 (Rp Juta) .......... 37

Tabel II.3 Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten/Kota Kaltim Triwulan I 2016 dan 2017 (Rp Juta) ........ 39

Tabel II.4 Realisasi Belanja APBD Kabupaten/Kota Kaltim Triwulan I 2016 dan 2017 (Rp Juta) ............... 40

Tabel II.5 Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kaltara Triwulan I 2016 dan 2017 (Rp Juta) 41

Tabel II.6 Realisasi Belanja APBD Pemerintah Provinsi Kaltara Triwulan I 2016 dan 2017 (Rp Juta) ........ 42

Tabel II.7 Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten/Kota Kaltara Triwulan I 2016 dan 2017 (Rp Juta) ....... 43

Tabel II.8 Realisasi Belanja APBD Kabupaten/Kota Kaltara Triwulan I 2016 dan 2017 (Rp Juta) .............. 44

Tabel II.9 Realisasi Belanja APBN di Wilayah Kaltim Triwulan I 2016 dan 2017 ........................................ 45

Tabel II.10 Realisasi Belanja APBN di Wilayah Kaltara Triwulan I 2016 dan 2017 .................................... 46

Tabel III.1 Perbandingan Inflasi Kaltim Triwulan I2016dan 2017 (mtm) ................................................... 49

Tabel III.2 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Bulanan Kaltim selama Triwulan I 2017 (mtm) .......... 51

Tabel III.3 Inflasi Kaltim s.d. Triwulan I 2017 (qtq) .................................................................................... 51

Tabel III.4 Inflasi Kaltim s.d. Triwulan I 2017 (yoy) .................................................................................... 52

Tabel III.5 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kaltim Triwulan I 2017 (yoy) ...................................... 53

Tabel III.6 Inflasi Kaltim dan Kota s.d. Triwulan I 2017 (qtq & yoy) .......................................................... 53

Tabel III.7 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kelompok Administered pricesKaltim Triwulan I 2017

(yoy) .......................................................................................................................................................... 54

Tabel III.8 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kelompok Core inflation Kaltim Triwulan I 2017 (yoy)55

Tabel III.9 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kelompok Volatile food Kaltim Triwulan I 2017 (yoy) 55

Tabel III.10 Inflasi Kaltara s.d. Triwulan IV 2016 (yoy) .............................................................................. 57

Tabel III.11 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kaltara Triwulan IV 2016 (yoy) ................................. 57

Tabel III.12 Kegiatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Wilayah Kaltim dan Kaltara ............................. 58

Tabel VI.1 Angkatan Kerja dan Pengangguran Provinsi Kaltim ................................................................. 81

Tabel VI.2 Penduduk Yang Bekerja Berdasarkan Lapangan UsahaProvinsi Kaltim ................................... 82

Tabel VI.3 Angkatan Kerja dan Pengangguran Provinsi Kaltara ................................................................ 83

Tabel VI.4 Penduduk Yang Bekerja Berdasarkan Lapangan Usaha Provinsi Kaltara ................................. 83

Tabel VI.5 Indeks Pembangunan Manusia Kalimantan Timur ................................................................... 85

Tabel VI.6 Indeks Pembangunan Manusia Kalimantan Utara ................................................................... 87

Tabel VII.1 Outlook Ekonomi Dunia dan Negara Mitra Dagang Utama Kalimantan Timur ....................... 91

Page 8: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

vii

DAFTAR GRAFIK

Grafik I.1 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra & Nasional ............................................................................... 1

Grafik I.2 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi di Kalimantan Triwulan I 2017 ....................................... 1

Grafik I.3 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra - Sektor Pertambangan ........................................................... 5

Grafik I.4 Harga Batubara Internasional dan HBA ....................................................................................... 5

Grafik I.5 Indeks Manufaktur Tiongkok ....................................................................................................... 5

Grafik I.6 Produksi Batubara Kaltimra ......................................................................................................... 6

Grafik I.7 DMO Batubara Kaltimra .............................................................................................................. 6

Grafik I.8 Lifting Minyak Kaltimra ............................................................................................................... 7

Grafik I.9 Lifting Gas Kaltimra ..................................................................................................................... 7

Grafik I.10 Kredit dan NPL Pertambangan Kaltimra .................................................................................... 8

Grafik I.11 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra - Industri Pengolahan ............................................................ 9

Grafik I.12 Indeks Produksi LNG Kaltimra ................................................................................................... 9

Grafik I.13 Volume Ekspor Pupuk Kaltimra ................................................................................................. 9

Grafik I.14 Volume Ekspor Bahan Kimia Kaltimra ....................................................................................... 9

Grafik I.15 Volume Ekspor CPO Kaltimra .................................................................................................. 10

Grafik I.16 Harga CPO Kaltimra dan CPO Internasional ............................................................................ 10

Grafik I.17 Kredit dan NPL Industri Pengolahan Kaltimra ......................................................................... 10

Grafik I.18 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra - Pertanian........................................................................... 11

Grafik I.19 Bongkar Muat Biji Sawit Kaltimra ............................................................................................ 12

Grafik I.20 Harga TBS Kaltimra dan CPO Internasional ............................................................................. 12

Grafik I.21 Kredit dan NPL Lapangan Usaha Pertanian Kaltimra ............................................................... 12

Grafik I.22 Kredit dan NPL Lapangan Usaha Perikanan Kaltimra .............................................................. 12

Grafik I.23 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra - Konstruksi ......................................................................... 13

Grafik I.24 Penjualan Semen Kaltimra ...................................................................................................... 13

Grafik I.25 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra - Akomodasi dan Makan Minum ......................................... 14

Grafik I.26 Rata-Rata Lama Menginap Wisatawan ................................................................................... 14

Grafik I.27 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra - Perdagangan ..................................................................... 14

Grafik I.28 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra – Ekspor Luar Negeri ........................................................... 16

Grafik I.29 Neraca Perdagangan Luar Negeri Kaltimra ............................................................................. 16

Grafik I.30 Perkembangan Ekspor Migas Kaltimra .................................................................................... 17

Grafik I.31 Perkembangan Ekspor Non-migas Kaltimra ............................................................................ 17

Grafik I.32 Ekspor Batubara Kaltimra ........................................................................................................ 18

Grafik I.33 Harga Batubara Acuan dan Batubara Internasional ................................................................ 18

Grafik I.34 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra – Impor Luar Negeri ............................................................ 19

Grafik I.35 Perkembangan Impor Migas Kaltimra ..................................................................................... 20

Grafik I.36 Perkembangan Impor Non-migas Kaltimra ............................................................................. 20

Grafik I.37 Impor Barang Modal dan Bahan Baku Kaltimra ...................................................................... 20

Grafik I.38 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra - PMTB ................................................................................. 22

Grafik I.39 PMTB Kaltimra – Bangunan dan Non Bangunan ..................................................................... 22

Grafik I.40 Penanaman Modal Asing Kaltimra .......................................................................................... 22

Grafik I.41 Penanaman Modal Dalam Negeri Kaltimra ............................................................................. 22

Grafik I.42 Kredit dan NPL Investasi Kaltimra............................................................................................ 23

Grafik I.43 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra – Konsumsi Rumah Tangga ................................................. 24

Grafik I.44 Optimisme Konsumen Rumah Tangga Kaltimra ...................................................................... 24

Grafik I.45 Kredit Konsumsi Kaltimra ........................................................................................................ 25

Grafik I.46 KPR, KKB dan Kredit Multiguna ............................................................................................... 25

Grafik I.47 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra – Konsumsi Pemerintah ...................................................... 25

Page 9: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

viii

Grafik I.48 Perbandingan Output Riil dan Output Potensial Perekonomian Kaltimra .............................. 28

Grafik I.49 Perkembangan Output Gap Perekonomian Kaltimra .............................................................. 28

Grafik I.50 Contribution to Growth ........................................................................................................... 29

Grafik I.51 Pergerakan Indeks Harga Komoditas Ekspor dan Ekspor Luar Negeri Kaltimra ...................... 33

Grafik I.52 Pergerakan Indeks Harga Komoditas Ekspor dan Ekspor Luar Negeri Kaltimra ...................... 33

Grafik I.53 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra dengan Pertambangan dan Tanpa Pertambangan ............. 34

Grafik II.1 Komponen Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kaltim Triwulan I 2016 dan 2017

.................................................................................................................................................................. 36

Grafik II.2 Komponen Realisasi Belanja APBD Pemerintah Provinsi Kaltim Triwulan I 2016 dan 2017 ..... 38

Grafik II.3 Komponen Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kaltara Triwulan I 2016 dan 2017

.................................................................................................................................................................. 41

Grafik II.4 Komponen Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kaltara Triwulan I 2016 dan 2017

.................................................................................................................................................................. 42

Grafik III.1 Inflasi Kaltim & Nasional .......................................................................................................... 48

Grafik III.2 Perbandingan Inflasi di Kalimantan ......................................................................................... 48

Grafik III.3 Perbandingan Disagregasi Inflasi Kaltim .................................................................................. 54

Grafik III.4 Perkembangan Disagregasi Inflasi Kaltim ................................................................................ 54

Grafik III.5 Perbandingan Inflasi Kaltara dengan Inflasi Nasional dan Inflasi Kaltim ................................. 56

Grafik III.6 Perkembangan Disagregasi Inflasi Kaltara ............................................................................... 56

Grafik IV.1 Perkembangan DPK Kaltim dan Nasional ................................................................................ 60

Grafik IV.2 Perkembangan Kredit Kaltim dan Nasional ............................................................................. 60

Grafik IV.3 Komposisi Kredit Berdasarkan Penggunaan Kaltim................................................................. 61

Grafik IV.4 Komposisi Kredit Berdasarkan Lapangan Usaha Kaltim .......................................................... 61

Grafik IV.5 Perkembangan Kredit Spasial Kota/Kab Kaltim ....................................................................... 62

Grafik IV.6 Komposisi Kredit Spasial Kota/Kab Kaltim............................................................................... 62

Grafik IV.7 Risiko Kredit Spasial Kota/Kab Kaltim...................................................................................... 62

Grafik IV.8 Pangsa Risiko Kredit Spasial Kota/Kab Kaltim ......................................................................... 62

Grafik IV.9 Perkembangan DPK Korporasi Kaltim ..................................................................................... 63

Grafik IV.10 Komposisi DPK Korporasi Kaltim ........................................................................................... 63

Grafik IV.11 Perkembangan Kredit Korporasi Kaltim ................................................................................ 64

Grafik IV.12 Perkembangan Kredit Korporasi Berdasarkan Lapangan Usaha Kaltim ................................ 64

Grafik IV.13 Return on Asset dan Return on Equity Korporasi Sektor Pertambangan .............................. 64

Grafik IV.14 Asset Turn Over Korporasi Sektor Pertambangan ................................................................. 64

Grafik IV.15 Debt to Service Ratio Korporasi Sektor Pertambangan ......................................................... 65

Grafik IV.16 Debt to Equity Ratio dan Solvability Korporasi Sektor Pertambangan .................................. 65

Grafik IV.17 Perkembangan DPK Perorangan Kaltim ................................................................................ 66

Grafik IV.18 Komposisi DPK Perorangan Kaltim ........................................................................................ 66

Grafik IV.19 Perkembangan Kredit Rumah Tangga Kaltim ........................................................................ 67

Grafik IV.20 Perkembangan Kredit Rumah Tangga Berdasarkan Jenisnya Kaltim .................................... 67

Grafik IV.21 Perkembangan Rasio Kredit UMKM Terhadap Total Kredit Kaltim ....................................... 68

Grafik IV.22 Perkembangan Kredit UMKM Kaltim .................................................................................... 68

Grafik IV.23 Komposisi Kredit UMKM Berdasarkan Jenis Penggunaan Kaltim .......................................... 69

Grafik IV.24 Komposisi Kredit UMKM Berdasarkan Lapangan Usaha Kaltim ............................................ 69

Grafik IV.25 Perkembangan DPK Kaltara dan Nasional ............................................................................. 70

Grafik IV.26 Perkembangan Kredit Kaltara dan Nasional .......................................................................... 70

Grafik IV.27 Komposisi Kredit Penggunaan Kaltara .................................................................................. 71

Grafik IV.28 Komposisi Kredit Lapangan Usaha Kaltara ............................................................................ 71

Grafik IV.29 Perkembangan Kredit Spasial Kaltara ................................................................................... 71

Grafik IV.30 Komposisi Kredit Spasial Kota/Kab Kaltara ........................................................................... 71

Page 10: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

ix

Grafik IV.31 Risiko Kredit Spasial Kota/Kab Kaltara .................................................................................. 72

Grafik IV.32 Andil Risiko Kredit Spasial Kaltara ......................................................................................... 72

Grafik IV.33 Perkembangan DPK Korporasi Kaltara .................................................................................. 72

Grafik IV.34 Komposisi DPK Korporasi Kaltara .......................................................................................... 72

Grafik IV.35 Perkembangan Kredit Korporasi Kaltara ............................................................................... 73

Grafik IV.36 Perkembangan Kredit Korporasi Berdasarkan Lapangan Usaha Kaltara ............................... 73

Grafik IV.37 Perkembangan DPK Perorangan Kaltara ............................................................................... 74

Grafik IV.38 Komposisi DPK Perorangan Kaltara ....................................................................................... 74

Grafik IV.39 Perkembangan Kredit Rumah Tangga Kaltara ....................................................................... 75

Grafik IV.40 Perkembangan Kredit Rumah Tangga Berdasarkan Jenisnya Kaltara ................................... 75

Grafik IV.41 Perkembangan Rasio Kredit UMKM Terhadap Total Kredit Kaltara ...................................... 76

Grafik IV.42 Perkembangan Kredit UMKM Kaltara ................................................................................... 76

Grafik IV.43 Komposisi Kredit UMKM Berdasarkan Jenis Penggunaan Kaltara ........................................ 76

Grafik IV.44 Komposisi Kredit UMKM Berdasarkan Lapangan Usaha Kaltara ........................................... 76

Grafik V.1 Perkembangan Nominal Transaksi Kliring Kaltimra ................................................................. 77

Grafik V.2 Perkembangan Volume Transaksi Kliring Kaltimra................................................................... 77

Grafik V.3 Pengedaran Uang Kartal Kaltimra ............................................................................................ 78

Grafik V.4 Pengedaran Uang Kartal Kaltimra – Spasial ............................................................................. 78

Grafik V.5 Penarikan Uang Tidak Layak Edar Kaltimra .............................................................................. 79

Grafik V.6 Rasio Penarikan Uang Tidak Layak Edar terhadap Inflow Kaltimra .......................................... 79

Grafik VI.1 Perkembangan Nilai Tukar Petani Kalimantan Timur .............................................................. 84

Grafik VI.2 Perkembangan Nilai Tukar Petani Kalimantan Timur Berdasarkan Komponen ...................... 84

Grafik VI.3 Perkembangan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini ..................................................................... 85

Grafik VI.4 Perkembangan IPM Kalimantan Timur ................................................................................... 86

Grafik VI.5 Perbandingan Spasial IPM Kalimantan Timur ......................................................................... 86

Grafik VI.6 Perkembangan IPM Kalimantan Utara .................................................................................... 87

Grafik VI.7 Perbandingan Spasial IPM Kalimantan Utara .......................................................................... 87

Grafik VII.1 Perkiraan Pertumbuhan Indeks Harga Ekspor Kalimantan Timur .......................................... 90

Grafik VII.2 Ekspektasi Harga 3 dan 6 bulan ke depan .............................................................................. 92

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Berdasarkan Regional ........................................................ 2

Gambar I.2 Masterplan KEK Maloy ........................................................................................................... 32

Gambar I.3 Pembangunan Pelabuhan KEK Maloy .................................................................................... 32

Gambar I.4 Fauna Bawah Laut Kepulauan Derawan ................................................................................. 32

Gambar I.5 Panorama Kepulauan Derawan .............................................................................................. 32

Page 11: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

x

TABEL INDIKATOR MAKROEKONOMI

PDRB KALTIMRA

EKSPOR DAN IMPOR KALTIMRA

2015 2017

TOTAL I II III IV TOTAL I

%ctc %yoy %yoy %yoy %yoy %ctc %yoy

PDRB TOTAL -0.76 -0.16 -0.28 0.43 0.16 0.04 4.09

Berdasarkan Lapangan Usaha

Pertanian 5.08 -0.55 -0.16 2.66 4.38 1.56 5.30

Pertambangan -4.75 -4.90 -4.56 -2.86 -1.55 -3.48 2.88

Industri Pengolahan 2.83 9.26 6.59 5.23 1.46 5.50 6.71

Listrik dan Gas 30.09 9.67 10.01 8.63 5.13 8.29 5.17

Air 2.54 4.86 5.87 7.43 7.83 6.51 8.78

Konstruksi -0.24 -2.82 -3.84 0.80 -0.41 -1.55 4.25

Perdagangan 1.70 4.58 4.28 2.78 2.42 3.50 4.35

Transportasi dan Pergudangan 3.82 3.93 2.34 3.61 4.48 3.59 5.09

Akomodasi dan Makan Minum 5.56 4.23 4.14 4.55 4.63 4.39 6.29

Informasi dan Komunikasi 8.71 7.39 7.17 7.70 7.89 7.54 7.91

Jasa Keuangan 2.50 1.70 7.84 0.11 -0.82 2.12 -3.48

Real Estate 3.68 0.73 -0.30 -1.50 -1.26 -0.58 0.36

Jasa Perusahaan -3.46 -4.82 -5.68 -4.25 -2.29 -4.27 0.70

Adm. Pemerintahan 4.65 5.95 10.02 -4.25 -11.87 -0.57 -2.11

Jasa Pendidikan 9.94 6.65 8.83 7.24 6.06 7.18 7.57

Jasa Kesehatan dan Sosial 11.96 10.76 10.60 9.83 8.78 9.97 8.47

Jasa lainnya 9.72 9.64 10.14 9.97 9.66 9.85 9.74

Berdasarkan Pengeluaran

Konsumsi Rumah Tangga 1.48 2.03 1.70 -1.25 0.79 0.80 1.54

Konsumsi LNPRT 8.13 5.53 -5.42 -5.35 -6.83 -3.35 8.03

Konsumsi Pemerintah -8.27 7.61 -1.20 -15.51 -13.70 -9.27 3.16

PMTB -0.40 -6.68 -11.32 -3.02 0.16 -5.28 2.31

Perubahan Inventori -30.44 -54.82 -77.77 -57.86 -40.57 -63.03 -8.23

Ekspor Luar Negeri -16.29 -12.92 -5.68 -11.97 -6.42 -9.35 3.54

Impor Luar Negeri 3.10 -15.90 -8.50 -14.39 -11.42 -12.67 -0.65

Net Ekspor Antar Daerah 195.02 39.88 35.08 37.68 14.84 31.37 6.13

2016

2015 2017

TOTAL I II III IV TOTAL I

%ctc %yoy %yoy %yoy %yoy %ctc %yoy

EKSPOR TOTAL -27.81 -33.21 -24.93 -20.98 -2.03 -21.05 28.76

Ekspor Migas -40.65 -46.33 -36.25 -45.69 -34.96 -41.37 1.87

Ekspor Nonmigas -18.43 -25.29 -19.70 -7.46 14.82 -10.24 40.42

TOTAL IMPOR -34.57 -40.25 -30.87 -32.19 -27.24 -32.71 -23.03

Impor Migas -40.16 -45.68 -36.53 -31.89 -32.76 -36.81 -22.79

Impor Nonmigas -9.81 -20.93 -13.60 -33.11 -14.65 -20.62 -23.62

2016

Page 12: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

xi

PDRB KALTIM

EKSPOR DAN IMPOR KALTIM

2015 2017

TOTAL I II III IV TOTAL I

%ctc %yoy %yoy %yoy %yoy %ctc %yoy

PDRB TOTAL -1.21 -0.52 -0.69 -0.01 -0.30 -0.38 3.85

Berdasarkan Lapangan Usaha

Pertanian 4.55 -2.35 -1.50 1.60 4.22 0.46 6.20

Pertambangan -4.89 -4.85 -4.65 -2.88 -1.67 -3.52 2.66

Industri Pengolahan 2.66 9.49 6.57 5.18 1.19 5.46 6.78

Listrik dan Gas 30.43 10.52 11.01 7.98 4.22 8.32 4.54

Air 2.56 4.88 5.85 7.47 8.01 6.57 9.11

Konstruksi -0.94 -4.88 -5.51 -1.23 -2.07 -3.41 3.83

Perdagangan 1.42 3.75 3.58 2.01 1.71 2.75 3.54

Transportasi dan Pergudangan 2.76 3.38 2.01 3.26 3.57 3.05 4.20

Akomodasi dan Makan Minum 5.33 3.63 3.28 3.89 3.89 3.67 5.71

Informasi dan Komunikasi 7.66 7.18 7.28 7.72 7.62 7.45 7.61

Jasa Keuangan 2.05 1.51 8.01 -0.28 -1.50 1.83 -4.22

Real Estate 3.59 0.70 -0.44 -1.84 -1.74 -0.83 0.04

Jasa Perusahaan -3.75 -4.76 -5.64 -4.20 -2.36 -4.25 0.74

Adm. Pemerintahan 4.20 3.97 8.75 -7.76 -15.13 -3.05 -5.71

Jasa Pendidikan 9.88 7.35 9.23 7.07 5.75 7.33 7.13

Jasa Kesehatan dan Sosial 10.53 9.43 9.66 9.49 8.70 9.31 8.43

Jasa lainnya 8.81 8.93 10.12 10.10 9.44 9.65 9.71

Berdasarkan Pengeluaran

Konsumsi Rumah Tangga 1.28 0.01 0.01 0.00 0.51 0.60 1.24

Konsumsi LNPRT 8.30 -11.74 5.25 -4.79 3.76 -4.04 6.32

Konsumsi Pemerintah -7.77 -75.73 85.66 -2.98 95.64 -10.00 2.73

PMTB -1.47 -8.09 2.43 9.52 -4.18 -6.91 1.84

Perubahan Inventori -35.89 -39.65 1.79 -3.22 -3.25 -65.19 -1.74

Ekspor Luar Negeri -16.07 -4.85 -2.25 -4.38 5.64 -9.88 3.31

Impor Luar Negeri 3.49 -18.34 -1.27 10.08 -0.47 -12.70 -0.95

Net Ekspor Antar Daerah 225.50 15.19 -3.03 9.48 -8.73 33.76 5.66

2016

2015 2017

TOTAL I II III IV TOTAL I

%ctc %yoy %yoy %yoy %yoy %ctc %yoy

EKSPOR TOTAL -32.31 -32.51 -25.15 -19.98 -1.38 -20.50 29.24

Ekspor Migas -40.65 -46.33 -36.25 -45.69 -34.96 -41.37 1.87

Ekspor Nonmigas -26.21 -23.25 -19.59 -3.98 17.38 -8.23 42.08

TOTAL IMPOR -34.99 -39.60 -31.09 -32.41 -27.04 -32.59 -23.53

Impor Migas -40.16 -45.68 -36.54 -31.91 -32.79 -36.83 -22.79

Impor Nonmigas -12.06 -16.30 -14.36 -33.94 -13.76 -19.79 -25.39

2016

Page 13: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

xii

PDRB KALTARA

EKSPOR DAN IMPOR KALTARA

2015 2017

TOTAL I II III IV TOTAL I

%ctc %yoy %yoy %yoy %yoy %ctc %yoy

PDRB TOTAL 3.40 3.03 3.38 4.28 4.27 3.75 6.17

Berdasarkan Lapangan Usaha

Pertanian 6.89 5.42 4.35 6.26 4.88 5.22 2.53

Pertambangan -2.63 -5.64 -3.35 -2.58 0.22 -2.85 6.22

Industri Pengolahan 6.14 5.12 7.09 6.15 6.73 6.28 5.51

Listrik dan Gas 27.67 3.73 3.39 13.60 11.96 8.06 9.81

Air 2.39 4.77 6.02 7.16 6.81 6.20 6.87

Konstruksi 3.67 8.44 5.12 11.69 8.42 8.43 6.31

Perdagangan 2.91 8.27 7.33 6.10 5.45 6.75 7.76

Transportasi dan Pergudangan 8.44 6.25 3.69 5.04 8.18 5.80 8.75

Akomodasi dan Makan Minum 6.79 7.36 8.69 7.93 8.40 8.10 9.24

Informasi dan Komunikasi 13.83 8.38 6.65 7.60 9.11 7.94 9.34

Jasa Keuangan 7.99 3.90 5.92 4.76 7.17 5.44 4.97

Real Estate 4.48 0.95 0.84 1.22 2.74 1.44 2.90

Jasa Perusahaan -1.67 -5.18 -5.88 -4.51 -1.87 -4.38 0.44

Adm. Pemerintahan 6.18 13.16 14.24 7.78 -1.56 7.81 9.96

Jasa Pendidikan 10.21 3.31 6.89 8.04 7.55 6.47 9.73

Jasa Kesehatan dan Sosial 18.47 16.66 14.61 11.23 9.13 12.75 8.64

Jasa lainnya 17.15 15.30 10.33 8.98 11.38 11.40 9.98

Berdasarkan Pengeluaran

Konsumsi Rumah Tangga 3.00 2.86 2.84 0.77 2.73 2.29 3.78

Konsumsi LNPRT 7.30 3.76 -2.58 -0.62 -0.16 -0.04 16.43

Konsumsi Pemerintah -10.15 14.63 1.68 -15.77 -10.58 -6.49 4.61

PMTB 8.56 11.19 0.65 6.60 10.11 7.03 5.36

Perubahan Inventori 19.19 -21.51 -73.03 -54.85 -32.11 -52.45 -26.75

Ekspor Luar Negeri -20.45 -37.87 22.03 180.91 -12.47 1.48 7.77

Impor Luar Negeri -24.63 -42.32 -3.29 10.30 17.91 -9.83 29.33

Net Ekspor Antar Daerah 65.77 159.91 -0.18 -37.67 78.98 11.47 10.27

2016

2015 2017

TOTAL I II III IV TOTAL I

%ctc %yoy %yoy %yoy %yoy %ctc %yoy

EKSPOR TOTAL -43.68 -21.00 -32.75 -12.84 -29.30 20.10

Ekspor Migas

Ekspor Nonmigas -43.68 -21.00 -32.75 -12.84 -29.30 20.10

TOTAL IMPOR -81.37 167.11 13.32 -78.76 -51.24 80.05

Impor Migas

Impor Nonmigas -81.37 167.11 13.32 -78.76 -51.24 80.05

2016

Page 14: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

xiii

INFLASI

*)Sejak tahun 2016, inflasi Kaltim tidak lagi memperhitungkan inflasi Kota Tarakan

**)Inflasi Kaltara dihitung menggunakan inflasi Kota Tarakan

2017

I II III IV I II III IV I

%yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy

Kalimantan Timur*

IHK Umum 6.71 7.22 7.42 5.11 4.94 4.37 3.69 3.40 3.89

Core Inflation 5.11 5.55 5.85 4.33 3.62 3.73 3.54 3.03 3.09

Volatile Foods 8.42 8.29 8.34 10.10 8.00 5.58 2.42 1.48 0.65

Administered Prices 9.85 11.21 11.25 2.69 5.93 5.16 5.47 6.40 9.48

IHK Samarinda 5.65 6.48 6.87 4.24 5.09 4.24 3.53 2.83 3.27

IHK Balikpapan 8.12 8.18 8.12 6.26 4.75 4.55 3.90 4.13 4.69

Kalimantan Utara**

IHK Umum 9.52 9.79 6.76 3.42 4.71 6.16 4.56 4.31 4.34

Core Inflation 8.87 8.47 5.86 4.06 4.25 6.07 5.22 5.00 4.41

Volatile Foods 9.27 10.49 6.99 4.07 8.57 8.44 7.24 6.27 5.20

Administered Prices 11.96 12.96 9.31 0.65 0.84 3.33 -1.17 -0.54 2.88

2015 2016

Page 15: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

xiv

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN KALTIM

2017

I II III IV I II III IV I

%yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy

DPK dan ASET

Dana Pihak Ketiga (KC/KCP) 9.42 8.26 5.26 -3.67 -3.10 -5.47 -11.08 0.85 3.46

Giro 23.74 8.38 3.12 -20.54 -11.83 -11.47 -22.84 -0.97 4.97

Tabungan -0.69 1.14 -2.36 2.15 4.13 9.34 4.23 2.39 2.81

Deposito 14.66 17.01 15.89 1.05 -6.04 -17.33 -19.62 -0.25 3.40

Aset 14.86 10.21 8.03 -7.18 -5.46 -10.78 -14.81 -0.97 1.29

KREDIT

Penyaluran Kredit (Lokasi Proyek) 1.69 3.22 4.70 -2.20 0.01 2.97 1.24 2.05 3.82

Non Performing Loans (Lokasi Proyek) 5.12 4.90 5.52 5.46 5.18 6.46 7.01 6.54 7.04

Berdasarkan Jenis Penggunaan

Modal Kerja -5.16 2.60 2.33 -13.56 -3.24 0.99 -0.10 6.92 7.58

Investasi 4.90 2.20 5.55 4.28 0.94 4.50 2.18 -1.60 1.36

Konsumsi 5.76 6.26 6.58 2.65 2.69 2.83 1.28 3.16 3.89

Berdasarkan Sektor Ekonomi

Pertanian dan Kehutanan 4.42 -1.90 2.36 1.86 6.18 8.75 13.16 9.90 20.75

Perikanan 61.54 0.35 1.91 0.49 -10.13 -4.87 -3.13 28.37 11.85

Pertambangan 3.28 29.16 6.13 -29.81 -23.89 -12.38 -14.90 -2.58 -14.32

Industri Pengolahan 9.44 4.25 27.81 23.05 17.39 16.45 15.18 -1.22 3.62

Listrik, Gas dan Air -4.66 44.96 49.79 73.83 53.09 11.97 6.34 -8.16 3.36

Konstruksi 11.92 8.43 3.76 2.33 5.99 6.82 2.69 0.55 0.82

Perdagangan Besar dan Eceran 9.48 5.39 8.83 4.63 2.37 6.96 1.11 5.02 7.94

Akomodasi dan Makan Minum 11.99 17.15 26.55 21.98 47.59 40.33 25.41 -5.59 -11.65

Transportasi, Gudang dan Komunikasi -16.61 -27.20 -22.33 -10.47 -9.76 -2.42 -3.90 -3.77 -4.93

Jasa Keuangan -29.19 -21.87 -18.93 -28.33 4.73 -29.71 -31.88 -26.99 -39.83

Real Estate dan Jasa Perusahaan -18.81 -9.94 -8.66 -19.83 -21.08 -12.13 -17.00 1.71 2.88

Administrasi Pemerintahan -0.28 -4.65 18.01 -18.47 9.77 -6.38 -12.68 -10.59 5.43

Jasa Pendidikan 106.89 63.76 66.32 100.00 90.10 63.52 56.77 42.01 28.67

Jasa Kesehatan dan Sosial 17.62 9.21 13.05 -1.54 -11.99 -4.63 -10.83 3.54 9.32

Jasa Kemasyarakatan -12.35 8.79 -10.54 -8.72 -11.39 -12.21 -5.64 19.28 14.46

Jasa Perorangan 21.46 15.28 25.29 37.56 43.39 35.38 21.44 6.95 4.81

Badan Internasional 0.00 0.00 0.00 0.00 -100.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Lainnya 780.07 -65.13 -50.50 -65.52 -54.18 -44.24 -71.37 -65.15 -59.01

Rumah Tangga 5.76 6.26 6.58 2.65 2.69 2.83 1.28 3.16 3.89

SISTEM PEMBAYARAN

Inflow 28.27 0.52 8.17 -13.92 -3.42 16.37 27.07 32.05 -6.71

Outflow -17.02 19.71 -4.81 -12.30 -2.18 39.05 -32.22 -20.36 54.76

2015 2016

Page 16: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

xv

PERBANKAN KALTARA

2017

I II III IV I II III IV I

%yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy

DPK dan ASET

Dana Pihak Ketiga (KC/KCP) 10.36 -2.22 -10.09 -21.87 -16.89 -18.03 -19.61 -5.52 -3.53

Giro 18.40 -13.05 -11.95 -40.88 -13.87 -27.06 -31.15 -20.87 -13.41

Tabungan 6.09 5.52 3.25 2.34 0.71 7.72 2.73 0.57 2.57

Deposito 8.60 2.80 -19.16 -31.75 -35.81 -33.88 -31.88 -3.09 -1.95

Aset 6.03 -6.15 -12.44 -27.12 -20.33 -20.08 -20.73 -4.95 -3.10

KREDIT

Penyaluran Kredit (Lokasi Proyek) 12.72 14.04 11.23 3.54 5.11 3.80 9.18 14.16 16.79

Non Performing Loans (Lokasi Proyek) 4.56 4.50 1.90 1.74 1.64 1.52 1.19 0.98 1.21

Berdasarkan Jenis Penggunaan

Modal Kerja -0.50 11.87 7.29 4.28 9.01 6.01 9.29 30.38 43.15

Investasi 34.38 23.36 12.84 -4.26 -7.38 -10.16 6.81 -3.16 -5.53

Konsumsi 9.75 9.48 13.49 9.16 11.99 12.61 10.60 13.39 12.08

Berdasarkan Sektor Ekonomi

Pertanian dan Kehutanan 6.47 3.86 6.30 14.37 9.55 10.68 25.58 8.90 0.58

Perikanan -6.15 -1.59 -3.48 35.37 50.42 53.40 37.28 23.34 13.12

Pertambangan 114.09 177.94 87.96 -31.84 -52.89 -54.03 -32.10 -35.00 -25.62

Industri Pengolahan -37.50 -34.27 -62.12 -17.29 72.19 50.16 160.54 251.72 258.32

Listrik, Gas dan Air -86.43 88.28 430.30 882.32 307.25 213.98 -4.17 -15.51 -12.62

Konstruksi -9.92 25.22 7.32 -1.63 1.23 -16.46 -28.86 -30.47 10.85

Perdagangan Besar dan Eceran 15.16 21.84 20.20 15.36 22.15 18.45 25.10 21.93 19.12

Akomodasi dan Makan Minum 0.32 -6.62 -9.98 11.16 21.31 58.56 53.39 34.18 37.37

Transportasi, Gudang dan Komunikasi 48.09 10.54 24.31 -0.52 -10.47 -10.56 -11.58 -11.31 11.74

Jasa Keuangan 30.71 -10.99 -1.58 -14.97 4.84 -15.25 -9.74 -15.17 -11.72

Real Estate dan Jasa Perusahaan -15.90 -13.00 -14.02 -19.48 -15.81 -28.71 -23.39 -25.36 -29.80

Administrasi Pemerintahan 12.49 145.57 316.71 313.54 313.75 86.39 -7.71 -6.65 -6.79

Jasa Pendidikan -18.27 -9.41 19.47 22.98 57.28 65.35 12.68 -14.15 -66.23

Jasa Kesehatan dan Sosial 233.45 101.52 -29.15 -12.17 -18.97 -14.72 -8.78 -8.56 9.01

Jasa Kemasyarakatan -1.32 27.35 10.14 7.81 -0.85 0.08 -10.57 -2.31 13.21

Jasa Perorangan -16.73 35.91 62.50 158.47 91.07 48.78 18.56 -24.71 -8.20

Badan Internasional 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Lainnya 287.75 -98.05 -34.18 -55.45 -87.57 -70.60 -77.75 -84.34 -57.37

Rumah Tangga 9.75 9.48 13.49 9.16 11.99 12.61 10.60 13.39 12.08

20162015

Page 17: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

xvi

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DAN KALIMANTAN UTARA

MEI 2017

Kinerja perekonomian

Kaltimra triwulan I 2017

mengalami peningkatan

dibandingkan triwulan

sebelumnya yang

didukung oleh perbaikan

kinerja lapangan usaha

pertambangan sehingga

mendorong kinerja

ekspor luar negeri

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah

Ekonomi Kaltimra pada triwulan I 2017 mengalami peningkatan

dibandingkan periode sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi

Kaltimra pada triwulan I 2017 sebesar 4,1% (yoy), meningkat

dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,2% (yoy).

Secara spasial, peningkatan ekonomi Kaltimra pada triwulan I

2017 terjadi baik di Kaltim maupun Kaltara. Pertumbuhan

ekonomi Kaltim pada triwulan I 2017 tercatat 3,9% (yoy),

meningkat dibandingkan triwulan IV 2016 yang terkontraksi -

0,3% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Kaltara

meningkat dari 4,3% (yoy) pada triwulan IV 2016 menjadi 6,2%

(yoy) di triwulan I 2017. Peningkatan pertumbuhan ekonomi

Kaltimra triwulan I 2017 sejalan dengan pergerakan ekonomi

nasional. Namun demikian, capaian pertumbuhan ekonomi

Kaltimra masih dibawah ekonomi nasional yang tumbuh 5,0%

(yoy) pada triwulan I 2017.

Berdasarkan lapangan usaha, peningkatan ekonomi Kaltimra

pada triwulan I 2017 didorong oleh pertambangan dan industri

pengolahan. Setelah berada dalam fase kontraksi sejak awal

tahun 2015, lapangan usaha pertambangan tumbuh positif pada

triwulan I 2017. Perbaikan tersebut didorong oleh harga

komoditas batubara internasional yang mengalami peningkatan

sejak akhir tahun 2016. Sementara itu, lapangan usaha industri

pengolahan tumbuh lebih tinggi pada triwulan I 2017 didorong

oleh kinerja industri pengolahan migas dan non-migas.

Dari sisi pengeluaran, perbaikan ekspor luar negeri memberikan

andil terbesar terhadap peningkatan ekonomi Kaltimra pada

Page 18: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

xvii

triwulan I 2017. Ekspor luar negeri Kaltimra triwulan I 2017

tumbuh positif setelah berada terkontraksi selama 3 tahun

terakhir. Perbaikan ekonomi Kaltimra triwulan I 2017 sejalan

dengan kinerja lapangan usaha pertambangan yang didorong

oleh perbaikan harga komoditas batubara internasional.

Peningkatan kinerja Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

yang didorong oleh peningkatan investasi swasta turut

memberikan andil positif terhadap pertumbuhan ekonomi

Kaltimra triwulan I 2017.

Ekonomi Kaltimra triwulan II 2017 diprakirakan tumbuh lebih

rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan

ekonomi Kaltimra triwulan II 2017 diprakirakan tumbuh 3,1-3,5%

(yoy), melambat dibandingkan triwulan I 2017. Berdasarkan

lapangan usaha, perlambatan ekonomi Kaltimra triwulan II 2017

disebabkan oleh penurunan kinerja pertambangan dan industri

pengolahan.

Kinerja fiskal pemerintah

daerah di wilayah

Kalimantan Timur

(Kaltim) dan Kalimantan

Utara (Kaltara)

mengalami penurunan

pada triwulan I 2017

sejalan dengan langkah

efisiensi yang dilakukan

oleh pemerintah daerah

Keuangan Pemerintah Daerah

Realisasi pendapatan fiskal Pemprov Kaltim pada triwulan I 2017

lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Kaltim,

realisasi pendapatan Pemprov Kaltim triwulan I 2017 sebesar

Rp1,61 triliun atau 19,82% dari total APBD TA 2017. Realisasi ini

lebih rendah dibandingkan triwulan I 2016 yang mencapai

Rp2,34 triliun. Sementara itu, realisasi belanja Pemprov Kaltim

triwulan I 2017 juga mengalami penurunan dibandingkan tahun

sebelumnya. Realisasi belanja Pemprov Kaltim pada triwulan

laporan sebesar Rp803 miliar atau 9,92% dari total pagu APBD TA

2017. Capaian realisasi belanja ini lebih rendah apabila

dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Realisasi pendapatan Pemprov Kaltara triwulan I 2017 mencapai

Rp589,05 miliar atau 25,23% dari total APBD TA 2017. Realisasi

pendapatan Pemprov Kaltara triwulan I 2017 mengalami

Page 19: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

xviii

peningkatan sebesar Rp100,36 miliar dibandingkan triwulan

tahun sebelumnya yang tercatat Rp488,69 miliar. Sementara itu,

Realisasi belanja Pemprov Kaltara triwulan I 2017 mencapai

Rp106,50 miliar atau 3,57% dari APBD TA 2017. Capaian ini

mengalami penurunan sebesar Rp69,52 miliar dibandingkan

periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp176

miliar.

Inflasi Kalimantan Timur

(Kaltim) dan Kalimantan

Utara triwulan I 2017

mengalami peningkatan

dibandingkan triwulan

sebelumnya yang

didorong oleh naiknya

tekanan pada kelompok

administered prices.

Perkembangan Inflasi Daerah

Tekanan inflasi Kaltim triwulan I 2017 mengalami peningkatan

dibandingkan triwulan sebelumnya.Inflasi Kaltim triwulan I 2017

tercatat 3,89% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan

sebelumnya secesar 3,39% (yoy). Peningkatan inflasi Kaltim

triwulan I 2017 sejalan dengan pergerakan inflasi nasional yang

naik dari 3,02% (yoy) pada triwulan IV 2016 menjadi 3,61% (yoy)

di triwulan I 2017. Capaian inflasi Kaltim triwulan I 2017 lebih

rendah dibandingkan inflasi di kawasan Kalimantan yang tercatat

4,66% (yoy) namun berada diatas level inflasi di regional

Kawasan Timur Indonesia (KTI) sebesar 3,76% (yoy). Sejalan

dengan inflasi Nasional, meningkatnya tekanan inflasi Kaltim

pada triwulan I 2017 disebabkan oleh naiknya harga-harga pada

kelompok administered prices.

Berdasarkan disagregasinya, inflasi kelompok administered

prices triwulan I 2017 tercatat 9,48% (yoy), meningkat

dibandingkan triwulan IV 2016 sebesar 6,40% (yoy). Naiknya

tekanan inflasi kelompok administered prices disebabkan oleh

penghapusan subsidi listrik bagi pelanggan golongan 900VA dan

penyesuaian biaya STNK. Di sisi lain, inflasi kelompok inti atau

core inflation triwulan I 2017 tercatat 3,09% (yoy), relatif stabil

dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,03% (yoy).

Komoditas utama yang menjadi penyumbang inflasi pada

kelompok inti adalah penyesuaian tarif pulsa ponsel. Sementara

itu, inflasi kelompok volatile food triwulan I 2017 mengalami

penurunan dari 1,48% (yoy) pada triwulan IV 2016 menjadi

Page 20: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

xix

0,65% (yoy). Panen raya dibeberapa sentra produksi pangan dan

kelancaran distribusi menjadi faktor utama penurunan inflasi

kelompok ini.

Inflasi Provinsi Kaltara triwulan I 2017 lebih tinggi dibandingkan

periode sebelumnya. Provinsi Kaltara mengalami inflasi 4,34%

(yoy) pada triwulan I 2017, lebih tinggi dibandingkan triwulan

sebelumnya sebesar 4,31% (yoy). Dibandingkan inflasi nasional

sebesar 3,07% (yoy), inflasi tahunan Kaltara masih berada di atas

level inflasi nasional maupun inflasi Kaltim.

Berdasarkan disagregasinya, inflasi kelompok inti (core inflation)

tercatat 4,41% (yoy) pada triwulan I 2017, lebih rendah

dibandingkan periode sebelumnya sebesar 5,00% (yoy).

Sementara itu, inflasi kelompok volatile food turun dari 6,27%

(yoy) menjadi 5,20% (yoy) pada triwulan I 2017. Di sisi lain,

kelompok administered prices mengalami inflasi sebesar 2,88%

(yoy), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang

terdeflasi -0,54% (yoy).

Stabilitas keuangan

daerah Provinsi Kaltim

dan Kaltara masih

terjaga dalam level yang

positif yang tercermin

dari naiknya

pertumbuhan kredit

Kaltim dan Kaltara.

Sejalan dengan kondisi

tersebut, penghimpunan

dana perbankan dari

pihak ketiga juga

mencatat pertumbuhan

yang lebih baik

Stabilitas Keuangan Daerah, Pengembangan Akses

Keuangan dan UMKM

Indikator stabilitas keuangan daerah Provinsi Kaltim pada

triwulan I 2017 menunjukkan arah yang lebih baik dibandingkan

periode sebelumnya. Perbankan di Kalimantan Timur berhasil

meningkatkan pertumbuhan kinerja penghimpunan dana hingga

3,46% (yoy) atau lebih tinggi dari periode sebelumnya yang

masih tercatat sebesar 0,85% (yoy). Sementara itu, penyaluran

kredit di wilayah Kaltim pada triwulan I 2017 tumbuh 3,82%

(yoy), lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang

mencatat pertumbuhan 2,05% (yoy). Tren pertumbuhan kredit

di Kaltim masih sejalan dengan pergerakan pertumbuhan kredit

nasional walaupun lebih tinggi yaitu sebesar 9,24% (yoy).

Pada triwulan I 2017, pangsa kredit UMKM di wilayah Kaltim

mengalami peningkatan sehingga menyumbang 30,29% dari

total kredit pada triwulan IV 2016, lebih tinggi dibandingkan rasio

Page 21: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

xx

triwulan sebelumnya yang sebesar 20,74%. Kondisi tersebut

sejalan dengan kewajiban rasio kredit atau pembiayaan UMKM

terhadap total portofolio kredit perbankan minimal sebesar 15%

pada tahun 2017 (Peraturan Bank Indonesia Nomor

17/12/PBI/2015).

Stabilitas keuangan daerah Provinsi Kaltara di triwulan I 2017

mulai mengalami perbaikan. Walaupun masih terkontraksi

sebesar -0,78% (yoy), pertumbuhan dana yang dihimpun oleh

perbankan di Kaltara lebih baik dibandingkan triwulan

sebelumnya yang terkontraksi lebih dalam hingga -5,52% (yoy).

Perbankan masih melakukan ekspansi kredit di wilayah Kaltara

secara aktif hingga triwulan I 2017 hingga mencapai angka

pertumbuhan sebesar 16,79% (yoy) dan lebih tinggi dari triwulan

sebelumnya yang juga telah tumbuh positif sebesar 14,16%

(yoy). Lebih lanjut, kredit UMKM di Kaltara tumbuh hingga

24,80% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang tercatat sebesar 9,94% (yoy)

Transaksi keuangan di

Kaltim dan Kaltara

(Kaltimra) yang dikelola

oleh Bank Indonesia

Provinsi Kaltim dan Bank

Indonesia Balikpapan

pada triwulan I 2017

mengalami penurunan

baik tunai maupun

nontunai

Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan

Pengelolaan Uang Rupiah

Pada triwulan I 2017, jumlah transaksi yang menggunakan

Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) di wilayah

Kaltimra mengalami penurunan. Nominal transaksi SKNBI

triwulan I 2017 tercatat Rp6,9 triliun atau terkontraksi sebesar -

48,9% (yoy) lebih dalam dibandingkan triwulan IV 2016 yang

kontraksi sebesar -26,3% (yoy) dengan nominal sebesar Rp7,5

triliun (Grafik V.1). Penurunan juga terjadi secara volume

transaksi, dimana transaksi via SKNBI di Kaltimra tercatat

sebanyak 211,3 ribu transaksi, terkontraksi -37,8% (yoy)

dibandingkan periode sebelumnya yang masih mencatat jumlah

transaksi sebanyak 233,9 ribu.

Jumlah uang kartal yang beredar di Kaltimra selama triwulan I

2017 mengalami penurunan. Secara nominal, nilai transaksi

outflow mencapai Rp2,8 triliun, lebih rendah dibandingkan

Page 22: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

xxi

triwulan sebelumnya yang sebesar Rp4,4 triliun, namun

pertumbuhannya mengalami peningkatan sebesar 54,7% (yoy).

Sementara itu, nilai transaksi inflow tercatat Rp3,0 triliun yang

kontraksi sebesar -6,7% (yoy), namun lebih tinggi dibandingkan

triwulan sebelumnya yang sebesar Rp1,8 triliun.

Perbaikan kondisi

perekonomian Kaltim

dan Kaltara triwulan I

2017 belum memberikan

dampak positif terhadap

kondisi ketenagakerjaan

dan kesejahteraan di

Kaltim dan Kaltara

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Berdasarkan rilis data ketenagakerjaan Februari 2017, kondisi

ketenagakerjaan Kaltim sedikit mengalami penurunan. Kondisi

tersebut tidak sejalan dengan kondisi perekonomian yang mulai

pulih. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada Februari

2017 turun dari 66,06% pada Februari 2016 menjadi 65,45%.

Penurunan TPAK Februari 2017 disebabkan oleh peningkatan

jumlah angkatan kerja lebih kecil dibandingkan dengan

peningkatan jumlah penduduk usia 15 tahun keatas.

Berbeda dengan Kaltim, kondisi ketenagakerjaan Kaltara lebih

rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (TPAK) berdasarkan rilis ketenagakerjaan pada

Februari meningkat dari 62,96% pada Februari 2016 menjadi

68,33%. Meningkatnya TPAK disebabkan oleh peningkatan

jumlah penduduk usia 15 tahun keatas lebih besar dibandingkan

dengan peningkatan jumlah angkatan kerja. Jumlah penduduk

usia 15 tahun keatas.

Ekonomi Kaltimra

diperkirakan masih

tumbuh positif pada

triwulan III 2017 yang

didorong oleh

pertumbuhan di lapagan

usaha pertanian dan

jasa-jasa.Untuk

keseluruhan tahun 2017,

Prospek Perekonomian Daerah

Ekonomi Kaltimra pada triwulan III 2017 diperkirakan masih

tumbuh positif, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan dua

triwulan sebelumnya. Dari sisi lapangan usaha, perbaikan

ekonomi Kaltimra diperkirakan akan didorong oleh peningkatan

kinerja lapangan usaha pertanian dan perdagangan. Dari sisi

pengeluaran, konsumsi rumah tangga Kaltimra diperkirakan

menjadi faktor pendorong utama perbaikan ekonomi Kaltimra

triwulan III 2017. Konsumsi rumah tangga triwulan III 2017

diperkirakan tumbuh lebih baik dibandingkan triwulan

Page 23: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

xxii

ekonomi Kaltimra

diperkirakan tumbuh

lebih baik dibandingkan

tahun sebelumnya

sebelumnya. Berdasarkan hasil Survei Konsumen (SK) Bank

Indonesia Provinsi Kaltim, rata-rata ekspektasi masyarakat

periode Januari-April 2017 menunjukkan tren peningkatan, lebih

tinggi dibandingkan periode sebelumnya.

Secara kumulatif tahunan, ekonomi Kaltimra tahun 2017

diperkirakan akan mengalami peningkatan namun masih

terbatas. Dari dalam negeri, peningkatan kapasitas industri

pengolahan minyak di Balikpapan diperkirakan akan menjadi

salah satu faktor pendorong peningkatan perekonomian

Kaltimra tahun 2017, khususnya pada lapangan usaha konstruksi

dan PMTB. Peningkatan kapasitas industri pengolahan minyak

rencananya akan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2019.

Sementara itu, pembangunan Tol Balikpapan-Samarinda sebagai

salah satu proyek infrastruktur utama yang dimiliki oleh Kaltimra

dikukuhkan sebagai salah satu proyek strategis nasional yang

dimonitor secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia.

Berdasarkan asesmen terhadap indikator-indikator

makroekonomi diatas, pertumbuhan ekonomi Kaltimra triwulan

III 2017 diperkirakan berada pada kisaran 2,6–3,0% (yoy)

sementara untuk keseluruhan tahun 2017 diperkirakan pada 3,0-

3,4% (yoy).

Pada tahun 2017, risiko tekanan inflasi Kaltimra diperkirakan

mengalami peningkatan terutama pada kelompok administered

prices. Berdasarkan realisasi Januari 2017, komoditas

penyumbang inflasi utama adalah kenaikan tarif listrik dan

penyesuaian tarif Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

Pemerintah akan melakukan penyesuaian tarif listrik untuk

pelanggan 900VA bertahap selama tiga bulan, yaitu Januari,

Maret dan Mei 2017. Dari kelompok volatile food, tekanan inflasi

tahun 2017 diperkirakan mengalami peningkatan. BMKG

memperbarui perkiraan sebelumnya tentang fenomena La Nina

yang sebelumnya diperkirakan terjadi cukup singkat, yaitu pada

Desember 2016 sampai dengan Januari 2017 menjadi

diperpanjang hingga tengah tahun 2017. Hal ini akan berdampak

Page 24: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

xxiii

pada potensi meningkatnya tekanan inflasi kelompok volatile

food.

Berdasarkan asesmen terhadap risiko-risiko selama tahun 2017,

inflasi Kaltim dan Kaltara triwulan III 2017 diperkirakan masing-

masing sebesar 4,9-5,3% dan 5,6-6,0% (yoy). Untuk keseluruhan

tahun 2017, inflasi Kaltim dan Kaltara diperkirakan tetap berada

dalam target nasional, yaitu pada kisaran 4+1% (yoy).

Page 25: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

1

I. PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAERAH

Kinerja perekonomian Kaltimra triwulan I 2017 mengalami peningkatan dibandingkan

triwulan sebelumnya yang didukung oleh perbaikan kinerja lapangan usaha

pertambangan sehingga mendorong kinerja ekspor luar negeri.

Gambaran Umum

Ekonomi Kaltimra1 pada triwulan I 2017 mengalami peningkatan dibandingkan

periode sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Kaltimra pada triwulan I 2017 sebesar 4,1% (yoy),

meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,2% (yoy). Secara spasial,

peningkatan ekonomi Kaltimra pada triwulan I 2017 terjadi baik di Kaltim maupun Kaltara.

Pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan I 2017 tercatat 3,9% (yoy), meningkat

dibandingkan triwulan IV 2016 yang terkontraksi -0,3% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan

ekonomi Kaltara meningkat dari 4,3% (yoy) pada triwulan IV 2016 menjadi 6,2% (yoy) di

triwulan I 2017. Peningkatan pertumbuhan ekonomi Kaltimra triwulan I 2017 sejalan dengan

pergerakan ekonomi nasional. Namun demikian, capaian pertumbuhan ekonomi Kaltimra

masih dibawah ekonomi nasional yang tumbuh 5,0% (yoy) pada triwulan I 2017 (Grafik I.1).

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.1 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra & Nasional

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.2 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi di Kalimantan Triwulan I 2017

Peningkatan pertumbuhan ekonomi Kaltimra pada triwulan I 2017 mampu menahan

perlambatan ekonomi Kawasan Timur Indonesia (KTI)2. Ekonomi KTI triwulan I 2017 tumbuh

5,0% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,5% (yoy). Perlambatan

1BPS Provinsi Kaltim telah merilis angka PDRB Provinsi Kaltim yang terpisah dengan Kaltara. Namun demikian, analisis pada bab ini masih menggunakan PDRB Kaltimra karena masih terbatasnya periode data PDRB Provinsi Kaltara. 2 Kawasan Timur Indonesia terdiri dari 18 (delapan belas provinsi) di kawasan Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua

-5

0

5

10

15

20

25

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Nasional Kaltimra Kaltim Kaltara

%yoyWilayah

2016-IV

(%yoy)

2017-I

(%yoy)

Kaltim -0.3 3.9

Kaltara 4.3 6.2

Kaltimra 0.2 4.1

Nasional 4.9 5.0 4.1 3.9

6.2

4.9

2.4

6.9

4.25.0

%yoy

Page 26: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

2

WilayahPangsa thdp

Nasional

Pangsa thdp

KTI

Kaltim 4.4% 22.5%

Kaltara 0.6% 2.9%

Kaltimra 4.9% 25.4%

Kalimantan 8.3% 42.6%

Bali + Nusra 3.1% 15.5%

Sulawesi 6.1% 30.4%

Maluku + Papua 2.7% 11.5%

ekonomi KTI pada triwulan I 2017 disebabkan oleh penurunan kondisi ekonomi Balinusra,

Maluku dan Papua pasca berakhirnya izin ekspor hasil mineral di wilayah tersebut. Di sisi lain,

ekonomi Kalimantan dan Sulawesi pada periode yang sama tumbuh masing-masing 4,9% dan

6,9% (Grafik I.2). Berdasarkan strukturnya, pangsa ekonomi Kaltimra terhadap ekonomi KTI

adalah sebesar 25%. Sedangkan secara wilayah, pangsa ekonomi KTI didominasi oleh

Kalimantan sebesar 42,6%, disusul pangsa ekonomi Sulawesi sebesar 30,4%, Balinusra sebesar

15,5%, Maluku dan Papua sebesar 11,5%. Dengan demikian, peningkatan pertumbuhan

ekonomi Kalimantan dan Sulawesi pada triwulan I 2017 mampu menahan laju perlambatan

ekonomi KTI (Gambar I.1).

Gambar I.1 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Berdasarkan Regional3

Sumber: BPS, diolah

Berdasarkan Berdasarkan lapangan usaha, peningkatan ekonomi Kaltimra pada

triwulan I 2017 didorong oleh pertambangan dan industri pengolahan. Setelah berada dalam

fase kontraksi sejak awal tahun 2015, lapangan usaha pertambangan tumbuh positif pada

triwulan I 2017. Perbaikan tersebut didorong oleh harga komoditas batubara internasional yang

mengalami peningkatan sejak akhir tahun 2016. Sementara itu, lapangan usaha industri

pengolahan tumbuh lebih tinggi pada triwulan I 2017 didorong oleh kinerja industri pengolahan

migas dan non-migas. Lapangan usaha lainnya yang turut menyumbang andil positif terhadap

pertumbuhan ekonomi Kaltimra pada triwulan I 2017 adalah lapangan usaha pertanian.

Peningkatan produksi perkebunan yang diikuti dengan kenaikan harga komoditas menjadi

3 Gambar I.1 menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan regional, sedangkan tabel menunjukkan pangsa perekonomian regional terhadap ekonomi Nasional dan Kawasan Timur Indonesia.

KALIMANTAN

2016-IV 2,2% (yoy)

2017-I 4,9% (yoy) ▲SUMATERA

2016-IV 4,5% (yoy)

2017-I 4,0% (yoy)

JAWA

2016-IV 5,5% (yoy)

2017-I 5,7% (yoy) ▲

BALI + NUSA TENGGARA

2016-IV 4,9% (yoy)

2017-I 2,4% (yoy)

SULAWESI

2016-IV 6,8% (yoy)

2017-I 6,9% (yoy) ▲

MALUKU + PAPUA

2016-IV 14,7% (yoy)

2017-I 4,2% (yoy)

NASIONAL

2016-IV 4,9% (yoy)

2017-I 5,0% (yoy) ▲

Page 27: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

3

pendorong utama naiknya kinerja lapangan usaha pertanian. Di sisi lain, lapangan usaha jasa

keuangan mengalami kontraksi pada triwulan I 2017 dan menyumbang andil negatif terhadap

pertumbuhan ekonomi Kaltimra. Lebih lanjut, pertumbuhan administrasi pemerintahan

triwulan I 2017 juga terkontraksi namun tidak sedalam triwulan sebelumnya.

Dari sisi pengeluaran, perbaikan ekspor luar negeri memberikan andil terbesar

terhadap peningkatan ekonomi Kaltimra pada triwulan I 2017. Ekspor luar negeri Kaltimra

triwulan I 2017 tumbuh positif setelah berada terkontraksi selama 3 tahun terakhir. Perbaikan

ekonomi Kaltimra triwulan I 2017 sejalan dengan kinerja lapangan usaha pertambangan yang

didorong oleh perbaikan harga komoditas batubara internasional. Peningkatan kinerja

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang didorong oleh peningkatan investasi swasta

turut memberikan andil positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltimra triwulan I 2017.

Sementara itu, net ekspor antar daerah atau perdagangan antar provinsi mengalami

perlambatan pada triwulan I 2017 namun tetap memberikan andil positif terhadap

pertumbuhan ekonomi Kaltimra.

Ekonomi Kaltimra triwulan II 2017 diprakirakan tumbuh lebih rendah dibandingkan

triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Kaltimra triwulan II 2017 diprakirakan tumbuh

3,1-3,5% (yoy), melambat dibandingkan triwulan I 2017. Berdasarkan lapangan usaha,

perlambatan ekonomi Kaltimra triwulan II 2017 disebabkan oleh penurunan kinerja

pertambangan dan industri pengolahan. Rata-rata harga komoditas batubara internasional

triwulan II 2017 sampai dengan April 2017 lebih rendah dibandingkan rata-rata harga triwulan

I 2017. Pasca perayaan tahun baru Tiongkok (Imlek), sebagian pelaku usaha pertambangan

telah memasang target produksi yang tinggi seiring dengan peningkatan harga komoditas,

namun demikian permintaan terhadap batubara Indonesia terus mengalami penurunan. Lebih

lanjut, terdapat rumor mengenai pengetatan kebijakan kualitas batubara kalori rendah yang

akan diberlakukan oleh Pemerintah Tiongkok. Penurunan kinerja pertambangan dan industri

pengolahan pada triwulan II 2017 diperkirakan akan berdampak pada melambatnya kinerja

eskpor luar negeri Kaltimra.

Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Lapangan Usaha

Perbaikan kinerja lapangan usaha pertambangan dan peningkatan pertumbuhan

industri pengolahan menjadi pendorong utama meningkatnya ekonomi Kaltimra triwulan I

2017. Lapangan usaha pertambangan menyumbang andil pertumbuhan paling tinggi sebesar

1,4% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltimra triwulan I 2017, disusul oleh industri

pengolahan dengan andil sebesar 1,3% (yoy). Peningkatan ekonomi Kaltimra triwulan I 2017

Page 28: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

4

terjadi hampir di seluruh lapangan usaha, kecuali lapangan usaha jasa keuangan, administrasi

pemerintah dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang mengalami penurunan pada triwulan

I 2017 (Tabel I.1).

Tabel I.1 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra Berdasarkan Lapangan Usaha (yoy)

Sumber: BPS, diolah

Berdasarkan kontribusinya, lapangan usaha pertambangan masih mendominasi

ekonomi Kaltimra triwulan I 2017.Lapangan usaha pertambangan Kaltimra memberikan

kontribusi sebesar 45,1% terhadap total ekonomi Kaltimra triwulan I 2017, lebih rendah

dibandingkan periode sebelumnya sebesar 45,4%. Sementara itu, kontribusi lapangan usaha

industri pengolahan meningkat dari 18,0% pada triwulan IV 2016 menjadi 18,2% di triwulan I

2017. Lapangan usaha pertanian memberikan kontribusi terbesar ketiga sebesar 8,9%, sedikit

meningkat dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat 8,7%. Walaupun harga batubara

internasional sempat menembus level US$100/mt seperti yang terjadi pada era boom harga

komoditas tahun 2011 yang lalu, peningkatan pangsa batubara saat ini tidak sebesar

peningkatan yang terjadi pada era tersebut. Kondisi ini mengindikasikan bahwa saat ini ekonomi

Kaltimra telah bergerak ke arah ekonomi yang terbaharukan dan memberikan nilai tambah

tinggi.

Pertambangan dan Penggalian

Lapangan usaha pertambangan tumbuh positif pada triwulan I 2017 setelah

sebelumnya terkontraksi sejak tahun 2015.Pertumbuhan lapangan usaha pertambangan pada

triwulan I 2017 tercatat 2,9% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang

I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

andil

(%)

share

(%)

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 8.2 8.3 3.5 0.7 5.1 -0.6 -0.2 2.7 4.4 1.6 5.3 0.4 7.7

Pertambangan dan Penggalian -1.5 -3.5 -7.2 -6.7 -4.7 -4.9 -4.6 -2.9 -1.5 -3.5 2.9 1.4 46.5

Industri Pengolahan -4.2 -0.3 2.1 14.2 2.8 9.3 6.6 5.2 1.5 5.5 6.7 1.3 20.3

Pengadaan Listrik, Gas 47.4 44.5 45.3 0.3 30.1 9.7 10.0 8.6 5.1 8.3 5.2 0.0 0.1

Pengadaan Air -0.1 3.1 2.6 4.6 2.5 4.9 5.9 7.4 7.8 6.5 8.8 0.0 0.0

Konstruksi 2.0 1.9 -0.1 -4.4 -0.2 -2.8 -3.8 0.8 -0.4 -1.6 4.3 0.3 7.2

Perdagangan Besar & Eceran 1.7 1.2 0.1 3.8 1.7 4.6 4.3 2.8 2.4 3.5 4.3 0.2 5.5

Transportasi dan Pergudangan 5.2 5.4 3.2 1.6 3.8 3.9 2.3 3.6 4.5 3.6 5.1 0.2 3.2

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6.6 6.8 5.0 4.0 5.6 4.2 4.1 4.5 4.6 4.4 6.3 0.0 0.8

Informasi dan Komunikasi 9.9 9.3 8.4 7.4 8.7 7.4 7.2 7.7 7.9 7.5 7.9 0.1 1.6

Jasa Keuangan 4.0 -1.1 5.0 2.1 2.5 1.7 7.8 0.1 -0.8 2.1 -3.5 -0.1 1.4

Real Estate 6.3 4.5 2.7 1.4 3.7 0.7 -0.3 -1.5 -1.3 -0.6 0.4 0.0 0.9

Jasa Perusahaan 0.3 -2.3 -4.9 -6.7 -3.5 -4.8 -5.7 -4.2 -2.3 -4.3 0.7 0.0 0.2

Administrasi Pemerintahan 2.1 5.9 3.6 6.8 4.6 6.0 10.0 -4.2 -11.9 -0.6 -2.1 0.0 2.0

Jasa Pendidikan 10.9 13.8 10.8 5.0 9.9 6.6 8.8 7.2 6.1 7.2 7.6 0.1 1.5

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 12.5 12.6 12.6 10.3 12.0 10.8 10.6 9.8 8.8 10.0 8.5 0.0 0.6

Jasa lainnya 10.0 9.2 9.2 10.4 9.7 9.6 10.1 10.0 9.7 9.9 9.7 0.0 0.5

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 0.0 -0.3 -2.3 -0.4 -0.8 -0.2 -0.3 0.4 0.2 0.0 4.1 4.1 100.0

PDRB Provinsi Kaltim -0.7 -0.6 -2.7 -0.8 -1.2 -0.5 -0.7 0.0 -0.3 -0.4 3.9 3.5 89.5

PDRB Provinsi Kaltara 6.0 3.1 1.8 2.9 3.4 3.0 3.4 4.3 4.3 3.7 6.2 0.6 10.5

Berdasarkan Lapangan Usaha

2015 2016 2017

I

Page 29: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

5

terkontraksi -1,5% (yoy) (Grafik I.3). Dengan kontribusi sebesar 45,1%, lapangan usaha

pertambangan menyumbang andil positif tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi

Kaltimratriwulan I 2017 sebesar 1,4% (yoy). Peningkatan pertumbuhan lapangan usaha

pertambangan terutama disebabkan oleh membaiknya kinerja pertambangan non-migas

seiring dengan tren kenaikan harga batubara internasional.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.3 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra - Sektor Pertambangan

Tren peningkatan harga komoditas batubara internasional menjadi pendorong utama

perbaikan lapangan usaha pertambangan Kaltimra triwulan I 2017. Rata-rata harga batubara

internasional triwulan I 2017 sebesar US$79,76/mt, meningkat signifikan dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya sebesar US$48,39/mt. Sejalan dengan pergerakan harga

batubara internasional, Harga Batubara Acuan (HBA) mengalami peningkatan dari US$51,91/mt

pada triwulan I 2016 menjadi US$83,82/mt (Grafik I.4). Peningkatan harga batubara

internasional yang terjadi sejak akhir tahun 2016 disebabkan oleh kebijakan Pemerintah

Tiongkok yang sempat mengurangi hari kerja di lapangan usaha pertambangan yang berdampak

pada meningkatnya impor batubara Tiongkok.

Sumber: Worldbank dan ESDM, diolah

Grafik I.4 Harga Batubara Internasional dan HBA

Sumber: National Bureau of Statistics of China, diolah

Grafik I.5 Indeks Manufaktur Tiongkok

-10

-5

0

5

10

15

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Pertambangan dan Penggalian

%yoy 2016-IV : -1,5% (yoy)2017-I : 2,9% (yoy)

0

20

40

60

80

100

120

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Coal, International HBA

US$/mt

47

48

49

50

51

52

53

54

55

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Manuf. PMI Production index

Indeks

Page 30: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

6

Berdasarkan ekspor negara tujuannya, peningkatan permintaan berasal dari

Tiongkok dan India. Permintaan batubara dari Tiongkok tumbuh positif pada triwulan I 2017

walaupun tidak sebesar triwulan sebelumnya. Peningkatan permintaan batubara Tiongkok

terkonfirmasi dari Purchasing Manager Index (PMI) Tiongkok yang meningkat pada triwulan I

2017. PMI Tiongkok triwulan I 2017 tercatat 51,57, lebih tinggi dibandingkan triwulan

sebelumnya sebesar 51,43 (Grafik I.5). Selain Tiongkok, ekspor batubara ke India juga

mengalami peningkatan yang didorong oleh penguatan Rupee terhadap Dollar Amerika dan

peningkatan cadangan batubara menjelang monsoon period (musim hujan) yang terjadi sejak

Juni-September 2017.

Berdasarkan volumenya, produksi batubara Kaltimra triwulan I 2017 sedikit lebih

rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Berdasarkan data produksi

bulanan batubara yang diperoleh dari IHS Energy periode Mei 2017, volume produksi batubara

Kaltimra triwulan I 2017 tercatat 51,3 juta ton atau terkontraksi -4,8% (yoy) dibandingkan

periode yang sama tahun sebelumnya (Grafik I.6). Tingginya curah hujan yang terjadi selama

triwulan I 2017 di wilayah Kaltimra menyebabkan gangguan produksi batubara di wilayah

Kaltimra. Berdasarkan hasil liaison, sebagian pelaku usaha pertambangan batubara menyatakan

bahwa hujan deras yang terjadi selama periode triwulan I 2017 menyebabkan banjir di

beberapa situs penggalian. Lebih lanjut, anomali cuaca yang terjadi juga menyebabkan proses

loading batubara ke pelabuhan menjadi terhambat.

Sumber: Mc Closkey-Indonesian Coal Report, diolah

Grafik I.6 Produksi Batubara Kaltimra

Sumber: Mc Closkey-Indonesian Coal Report, diolah

Grafik I.7 DMO Batubara Kaltimra

Penggunaan batubara domestik pada triwulan I 2017 mengalami penurunan

dibandingkan periode sebelumnya. Rasio penggunaan domestik terhadap total produksi

batubara (Domestic Market Obligation) pada triwulan I 2017 sebesar 12,4%, sedikit lebih

rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat 12,7% (Grafik I.7). Saat ini, penggunaan

batubara domestik paling banyak diserap oleh pembangkit listrik. Namun demikian, jumlah

-40

-20

0

20

40

60

80

100

0

10

20

30

40

50

60

70

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Produksi g.Produksi (Rhs)

Juta ton %yoy

-30

-20

-10

0

10

20

30

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2013 2014 2015 2016 2017

DMO g.DMO (Rhs)

Juta ton %yoy

Page 31: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

7

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kaltim hanya terdapat 2 dari 341 pembangkit yang ada

di Kaltimra. Di tingkat nasional, jumlah PLTU terdapat 86 dari 5.003 unit atau hanya 1,7%

pembangkit yang membutuhkan batubara.

Dari pertambangan migas, realisasi lifting minyak triwulan IV 2016 masih berada tren

penurunannya sementara lifting migas mulai menunjukkan perbaikan. Berdasarkan data

sementara yang diperoleh dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Dinas

Pertambangan dan Energi Mineral (Distamben) Provinsi Kaltim, realisasi lifting minyak Kaltimra

triwulan IV 2016 terkontraksi -11,9% (yoy), lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang

terkontraksi -7,9% (yoy) (Grafik I.8). Sementara itu, lifting gas juga terkontraksi pada level -

11,2% (yoy) namun tidak sedalam triwulan sebelumnya yang terkontraksi -13,0% (yoy) (Grafik

I.9).

Sumber: Kementerian ESDM, diolah

Grafik I.8 Lifting Minyak Kaltimra

Sumber: Kementerian ESDM, diolah

Grafik I.9 Lifting Gas Kaltimra

Dukungan pembiayaan lembaga keuangan terhadap lapangan usaha pertambangan

masih berada dalam fase kontraksi. Pertumbuhan kredit lapangan usaha pertambangan

triwulan I 2017 terkontraksi -14,61% (yoy), lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya.

Profil risiko kredit lapangan usaha pertambangan yang tercermin dari tingkat Non Performing

Loans (NPL) juga mengalami peningkatan dari 22,68% pada triwulan IV 2016 menjadi 28% di

triwulan I 2017 (Grafik I.10). Saat ini perbankan tengah berupaya menurunkan profil risiko kredit

di lapangan usaha pertambangan dan mendorong penyaluran kredit pada lapangan usaha baru

yang potensial.

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

0

2

4

6

8

10

12

14

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016

Lifting Minyak g.Lifting Minyak (Rhs)

Juta barel %,yoy

-30

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

0

50

100

150

200

250

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015 2016

Lifting Gas g.Lifting Gas (Rhs)

Juta mmbtu %,yoy

Page 32: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

8

Grafik I.10 Kredit dan NPL Pertambangan Kaltimra

Kinerja lapangan usaha pertambangan pada triwulan II 2017 diperkirakan mengalami

perlambatan dibandingkan periode sebelumnya. Sampai dengan Mei 2017, rata-rata HBA

berada pada level US$83,16/mt, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata HBA

triwulan I 2017 yang mencapai US$83,82/mt. Berdasarkan informasi yang dikutip dari

McCloskey Coal Report Vol. 408, beberapa pelaku usaha pertambangan menyatakan bahwa

produksi di situs penggalian berada pada kondisi yang baik, namun jalan di areal pertambangan

yang rusak mengakibatkan pelaku usaha pertambangan tidak bisa meningkatkan produksi

untuk sementara waktu. Kerusakan jalan di areal pertambangan berdampak pada terbatasnya

produksi yang bisa dilakukan oleh pelaku usaha pertambangan. Lebih lanjut, Pemerintah

Tiongkok dikabarkan akan menerbitkan kebijakan pengetatan kualitas batubara jenis kalori

rendah yang dapat diimpor oleh Tiongkok.

Industri Pengolahan

Pertumbuhan lapangan usaha industri pengolahan triwulan I 2017 mengalami

peningkatan dibandingkan periode sebelumnya. Industri pengolahan Kaltimra tumbuh 6,7%

(yoy) pada triwulan I 2017, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,5% (yoy)

(Grafik I.11). Dengan pangsa mencapai 18,2%, lapangan usaha industri pengolahan memberikan

andil kedua terbesar setelah pertambangan sebesar 1,3% (yoy) terhadap pertumbuhan

ekonomi Kaltimra triwulan I 2017. Akselerasi pertumbuhan lapangan usaha industri pengolahan

Kaltimra triwulan I 2017 didorong oleh meningkatnya kinerja industri pengolahan migas dan

non-migas.

0

5

10

15

20

25

30

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

gPertambangan NPL (rhs)

%yoy %

Page 33: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

9

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.11 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra - Industri Pengolahan

Grafik I.12 Indeks Produksi LNG Kaltimra

Peningkatan industri pengolahan migas menjadi penyebab utama naiknya

pertumbuhan lapangan industri pengolahan triwulan I 2017. Indeks produksi industri Liquefied

Natural Gas (LNG) pada triwulan I 2017 tercatat 69,02, meningkat dibandingkan triwulan

sebelumnya sebesar 67,87 (Grafik I.12). Peningkatan industri LNG didorong oleh naiknya

permintaan dari Jepang sering dengan musim dingin yang lebih ekstrim dibandingkan tahun

sebelumnya. Berdasarkan data Commodity Market World Bank, harga impor LNG dari Jepang

pada triwulan I 2017 tercatat US$7,71/mmbtu (million metric british thermal unit), relatif tidak

berubah dibandingkan dengan harga triwulan I 2016 sebesar US$7,70/mmbtu.

Grafik I.13 Volume Ekspor Pupuk Kaltimra

Grafik I.14 Volume Ekspor Bahan Kimia Kaltimra

Sementara itu, industri pengolahan migas juga menunjukkan peningkatan kinerja

pada triwulan I 2017. Kinerja industri bahan kimia triwulan I 2017 mengalami peningkatan yang

tercermin dari volume ekspor bahan kimia. Volume ekspor bahan kimia Kaltimra triwulan I 2017

tercatat 364,4 ribu ton atau tumbuh 27,1% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan

triwulan sebelumnya sebesar 5,8% (yoy) (Grafik I.14). Sementara itu kinerja industri CPO juga

mengalami peningkatan pada triwulan I 2017. Volume ekspor CPO triwulan I 2017 tercatat

157,9 ribu ton atau tumbuh 33,6% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang

-10

-5

0

5

10

15

20

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Industri Pengolahan

%yoy 2016-IV : 1,5% (yoy)2017-I : 6,7% (yoy)

0

10

20

30

40

50

60

70

80

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2013 2014 2015 2016

Indeks

-1,000

-500

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

0

100

200

300

400

500

600

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Pupuk g.Volume Ekspor (Rhs)

Ribu ton %yoy

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Bahan Kimia g.Volume Ekspor (Rhs)

Ribu ton %yoy

Page 34: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

10

terkontraksi -16,7% (yoy) (Grafik I.15). Peningkatan kinerja CPO didukung oleh perkembangan

harga komoditas CPO yang naik dari US$630,67/mt pada triwulan I 2016 menjadi US$772,33/mt

pada triwulan I 2017 (Grafik I.16).

Grafik I.15 Volume Ekspor CPO Kaltimra

Sumber: Worldbank dan Dinas Perkebunan Kaltim, diolah

Grafik I.16 Harga CPO Kaltimra dan CPO Internasional

Penyaluran kredit lapangan usaha industri pengolahan Kaltimra triwulan I 2017

mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya.Pertumbuhan kredit lapangan

usaha industri pengolahan tumbuh 8,1% (yoy) pada triwulan I 2017, lebih tinggi dibandingkan

triwulan sebelumnya sebesar 3,4% (yoy) (Grafik I.17). Peningkatan pertumbuhan kredit

lapangan usaha industri pengolahan didorong oleh naiknya kinerja penyaluran kredit pada

industri kayu lapis, industri pengolahan ikan, industri mesin pertambangan dan industri minyak

goreng. Risiko kredit lapangan usaha industri pengolahan tercatat mengalami peningkatan pada

triwulan I 2017 sebesar 3,62%, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya namun masih

dibawah treshold 5%.

Grafik I.17 Kredit dan NPL Industri Pengolahan Kaltimra

Pada triwulan II 2017, kinerja lapangan industri pengolahan diprakirakan tumbuh

positif namun lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Dari lapangan usaha industri

migas, tingginya permintaan LNG pada triwulan I 2017 yang didorong oleh naiknya permintaan

-150

-100

-50

0

50

100

150

200

250

300

0

50

100

150

200

250

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

CPO g.Volume Ekspor (Rhs)

Ribu ton %yoy

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

9,000

10,000

0

200

400

600

800

1,000

1,200

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

CPO International CPO Kaltim (Rhs)

US$/mt Rp/Kg

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

3.5

4.0

0

50

100

150

200

250

300

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

gIndustri NPL (rhs)

%yoy %

Page 35: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

11

selama musim dingin diperkirakan mulai berangsur normal pada triwulan II 2017. Harga spot

LNG ke Jepang turun hingga ke level US$6,0/mmbtu setelah musim dingin berakhir dan

meningkatnya persediaan. Sementara itu, industri non-migas yang didominasi oleh industri CPO

diperkirakan mengalami perlambatan pada triwulan II 2017. Lebih lanjut, harga CPO Kaltim Mei

2017 kembali mengalami penurunan dari Rp8.529,56/Kg pada April 2017 menjadi

Rp8.072,01/Kg. Sementara itu, Tiongkok sebagai salah satu importir utama CPO Kaltim

nampaknya akan memperketak kebijakan impor CPO dan beralih mennggunakan soybean oil

atau minyak kedelai.

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Pertumbuhan lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan mengalami

peningkatan pada triwulan I 2017 dibandingkan triwulan sebelumnya. Lapangan usaha

pertanian tumbuh 5,2% (yoy) pada triwulan I 2017, meningkat dibandingkan triwulan IV 2016

yang tercatat 4,4% (yoy) (Grafik I.18). Pangsa lapangan usaha pertanian triwulan I 2017 tercatat

8,9% sehingga memberikan andil positif sebesar 0,4% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi

Kaltimra. Peningkatan kinerja lapangan usaha pertanian terutama didorong oleh naiknya

kinerja perkebunan.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.18 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra - Pertanian

Perkebunan menjadi pendorong utama meningkatnya pertumbuhan pertanian pada

triwulan I 2017. Berdasarkan data yang perdagangan antar daerah yang diperoleh dari Pelindo,

data muat dalam negeri biji sawit triwulan I 2017 tercatat 5,61 ribu ton, meningkat

dibandingkan triwulan I 2016 sebesar 3,39 ribu ton (Grafik I.19). Peningkatan kinerja

perkebunan didukung oleh naiknya harga TBS Kaltimra. Harga TBS Kaltimra triwulan I 2017

tercatat Rp1.791,93/Kg, meningkat signifikan dibandingkan triwulan I 2016 sebesar

Rp1.121,01/Kg (Grafik I.20).

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

%yoy 2016-IV : 4,4% (yoy)2017-I : 5,3% (yoy)

Page 36: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

12

Grafik I.19 Bongkar Muat Biji Sawit Kaltimra

Sumber: Worldbank dan Dinas Perkebunan Kaltim, diolah

Grafik I.20 Harga TBS Kaltimra dan CPO Internasional

Dari sisi pembiayaan, pertumbuhan kredit lapangan usaha pertanian mengalami

peningkatan pada triwulan I 2017 sementara itu kredit lapangan usaha perikanan mengalami

perlambatan. Pertumbuhan kredit lapangan usaha pertanian tumbuh 20,0% (yoy) pada

triwulan I 2017 dengan tingkat risiko yang masih terjaga pada level 0,2% (Grafik I.21).

Peningkatan kredit lapangan usaha pertanian didorong oleh naiknya kredit perkebunan kelapa

sawit, kredit pengusahaan hutan alam dan kredit perkebunan karet.

Grafik I.21 Kredit dan NPL Lapangan Usaha Pertanian

Kaltimra

Grafik I.22 Kredit dan NPL Lapangan Usaha Perikanan

Kaltimra

Lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan diprakirakan mengalami

perlambatan pada triwulan II 2017. Produksi perkebunan dengan komoditas utama TBS

diperkirakan menjadi penyebab melambatnya lapangan usaha pertanian. Kondisi ini diperkuat

dengan menurunnya harga TBS Kaltim pada bulan April dan Mei 2017 hingga ke level

Rp1.594,09/Kg. Dibandingkan Januari 2017, harga TBS Kaltim per Mei 2017 telah terkoreksi

sebesar -8,5%. Penurunan harga TBS di triwulan II disebabkan karena tanaman kelapa sawit

yang ditanam pada periode 2012-2013 telah memasuki masa produktif sehingga produksi

meningkat.

-

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Ribu ton

0

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

2,000

0

200

400

600

800

1,000

1,200

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

CPO International TBS Kaltim (Rhs)

US$/mt Rp/Kg

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

-10

0

10

20

30

40

50

60

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

gPertanian NPL (rhs)

%yoy %

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

-60

-40

-20

0

20

40

60

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

gPerikanan NPL (rhs)

%yoy %

Page 37: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

13

Lapangan Usaha Lainnya

Lapangan usaha konstruksi Kaltimra tumbuh positif pada triwulan I 2017 setelah pada

triwulan sebelumnya mengalami kontraksi. Pada triwulan I 2017, lapangan usaha konstruksi

tumbuh 4,3 (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi -0,4% (yoy)

(Grafik I.23). Lapangan usaha konstruksi menyumbang andil positif sebesar 0,3% (yoy) terhadap

pertumbuhan ekonomi Kaltimra triwulan I 2017. Peningkatan kinerja lapangan usaha konstruksi

Kaltimra triwulan I 2017 terkonfirmasi dari naiknya pertumbuhan investasi bangunan

Kaltimra.Lebih lanjut, penjualan semen Kaltimra triwulan I 2017 mulai menunjukkan arah

perbaikan, masih terkontraksi namun tidak sedalam triwulan sebelumnya (Grafik I.24). Sejalan

dengan kondisi tersebut, realisasi belanja modal (APBD) Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

triwulan I 2017 tercatat lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.23 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra - Konstruksi

Sumber: Asosiasi Semen, diolah

Grafik I.24 Penjualan Semen Kaltimra

Lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum Kaltimra mengalami

peningkatan pada triwulan I 2017 dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan I 2017,

lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh 6,3% (yoy), tumbuh lebih

baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 4,6% (yoy) (Grafik I.25). Peningkatan

kinerja lapangan usaha akomodasi Kaltimra terkonfirmasi dari rata-rata lama menginap

wisatawan yang mengalami peningkatan pada triwulan I 2017 (Grafik I.26).

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Konstruksi

%yoy 2016-IV : -0,4% (yoy)2017-I : 4,3% (yoy)

-50

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Penjualan Semen g.Penjualan Semen (Rhs)

Ribu ton %yoy

Page 38: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

14

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.25 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra - Akomodasi dan Makan Minum

Grafik I.26 Rata-Rata Lama Menginap Wisatawan

Lapangan usaha perdagangan besar dan eceran Kaltimra triwulan I 2017 mengalami

peningkatan pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan lapangan usaha

perdagangan besar dan eceran triwulan I 2017 tumbuh 4,3% (yoy), meningkat dibandingkan

triwulan sebelumnya sebesar 2,4% (yoy) (Grafik I.27). Lapangan usaha perdagangan mampu

menyumbang andil sebesar 0,2% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltimra triwulan I

2017. Peningkatan kinerja lapangan usaha perdagangan triwulan I 2017 terkonfirmasi dari

Indeks Penjualan Riil hasil Survei Penjualan Riil Bank Indonesia Balikpapan yang terus

mengalami peningkatan sejak Februari 2017.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.27 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra - Perdagangan

Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengeluaran

Peningkatan ekspor luar negeri, kinerja investasi dan konsumsi rumah tangga

menjadi sumber utama peningkatan ekonomi Kaltimra triwulan I 2017 dari sisi pengeluaran.

Ekspor luar negeri Kaltimra meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang dipengaruhi

oleh masih tingginya harga komoditas mineral pada awal tahun 2017. Sementara itu, kinerja

investasi mengalami peningkatan yang didorong oleh investasi swasta pada sektor primer. Di

sisi lain, konsumsi rumah tangga tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

%yoy 2016-IV : 4,6% (yoy)2017-I : 6,3% (yoy)

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

I II III IV I II III IV I II III IV I

2014 2015 2016 2017

Indeks

-4

-2

0

2

4

6

8

10

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Perdagangan Besar & Eceran

%yoy 2016-IV : 2,4% (yoy)2017-I : 4,3% (yoy)

Page 39: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

15

disebabkan masih terjaganya optimisme konsumsi masyarakat serta perbaikan sisi pendapatan

dari ekspor dan perbaikan ekonomi secara keseluruhan.

Tabel I.2 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra Berdasarkan Pengeluaran (yoy)

Sumber: BPS, diolah

Berdasarkan pangsanya, perdagangan luar negeri mendominasi ekonomi Kaltimra

pada triwulan I 2017 dari sisi pengeluaran. Net perdagangan luar negeri (ekspor luar negeri –

impor luar negeri) menyumbang 36,3%, disusul oleh PMTB sebesar 23,9%, net perdagangan

antar daerah sebesar 22,5%dan konsumsi RT sebesar 14,7% terhadap total perekonomian

Kaltimra triwulan I 2017 (Tabel I.2).

Ekspor Luar Negeri

Kinerja ekspor luar negeri Kaltimra (ADHK TD 2010) mengalami kenaikan pada

triwulan I 2017 dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekspor luar negeri Kaltimra

meningkat pada level 3,5% (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan IV 2016 yang terkontraksi

pada level -6,4% (yoy) (Grafik I.28). Dengan pangsa sebesar 50,3% terhadap perekonomian

Kaltimra, kenaikan pertumbuhan ekspor luar negeri Kaltimra menyumbang andil sebesar 1,8%

(yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltimra triwulan I 2017.

I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

andil

(%)

share

(%)

Konsumsi RT 1.1 1.6 2.7 0.6 1.5 2.0 1.7 -1.3 0.8 0.8 1.5 0.2 14.7

Konsumsi LNPRT -8.6 8.4 16.8 17.5 8.1 5.5 -5.4 -5.3 -6.8 -3.4 8.0 0.0 0.4

Konsumsi Pemerintah 17.8 8.3 -2.1 -20.7 -8.3 7.6 -1.2 -15.5 -13.7 -9.3 3.2 0.1 1.9

PMTDB 0.8 0.1 4.9 -7.1 -0.4 -6.7 -11.3 -3.0 0.2 -5.3 2.3 0.6 23.9

Perubahan Inventori -48.4 -17.1 -49.5 70.7 -30.4 -54.8 -77.8 -57.9 -40.6 -63.0 -8.2 0.0 0.3

Ekspor LN -13.0 -19.9 -16.9 -15.4 -16.3 -12.9 -5.7 -12.0 -6.4 -9.3 3.5 1.8 50.3

Impor LN 12.0 -7.0 15.9 -6.0 3.1 -15.9 -8.5 -14.4 -11.4 -12.7 -0.7 -0.1 14.0

Net Ekspor Antar Daerah 210.6 247.6 157.9 183.1 195.0 39.9 35.1 37.7 14.8 31.4 6.1 1.4 22.5

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 0.0 -0.3 -2.3 -0.4 -0.8 -0.2 -0.3 0.4 0.2 0.0 4.1 4.1 100.0

PDRB Provinsi Kaltim -0.7 -0.6 -2.7 -0.8 -1.2 -0.5 -0.7 0.0 -0.3 -0.4 3.9 3.5 89.5

PDRB Provinsi Kaltara 6.0 3.1 1.8 2.9 3.4 3.0 3.4 4.3 4.3 3.7 6.2 0.6 10.5

Berdasarkan Pengeluaran

2015 2016 2017

I

Page 40: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

16

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.28 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra – Ekspor Luar Negeri

Berdasarkan Berita Resmi Statistik (BRS) yang dikeluarkan oleh BPS Kaltim, neraca

perdagangan luar negeri Kaltimra triwulan I 2017 masih mengalami surplus. Secara nominal,

ekspor luar negeri Kaltimra tercatat US$4,5 miliar, meningkat dibandingkan triwulan IV 2016

sebesar US$4,2 miliar. Sementara itu, impor luar negeri nominal Kaltimra turun dari US$0,9

miliar pada triwulan IV 2016 menjadi US$0,6 miliar pada triwulan I 2017. Dengan demikian,

neraca perdagangan luar negeri Kaltimra triwulan I 2017 surplus sebesar US$3,9 miliar, lebih

tinggi dibandingkan surplus triwulan IV 2016 sebesar US$3,2 miliar (Grafik I.29). Secara spasial,

peningkatan surplus perdagangan luar negeri dialami oleh Kaltim, begitu juga dengan

perdagangan luar negeri Kaltara yang juga mengalami peningkatan (Tabel I.3).

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.29 Neraca Perdagangan Luar Negeri Kaltimra

Tabel I.3 Perbandingan Perdagangan Internasional Kaltim dan Kaltara

Sumber: BPS, diolah

Secara nominal4, ekspor luar negeri Kaltimra baik di migas dan non migas mengalami

peningkatan pada triwulan I 2017. Ekspor migas Kaltimra triwulan I 2017 tercatat US$1,1 juta,

sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar US$0,9 juta(Grafik I.30).

Kesepakatan penurunan produksi minyak oleh negara anggota The Organization of the

4 Menggunakan angka nominal pada Berita Resmi Statistik Ekspor dan Impor yang dirilis oleh BPS Provinsi Kaltim

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

25

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Ekspor LN

%yoy 2016-IV : -6,4% (yoy)2017-I : 3,5% (yoy)

-4

-2

0

2

4

6

8

10

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Ekspor Impor Net Ekspor

US$ miliar

2017

I II III IV I

Kaltim (US$ juta)

Ekspor 3,331 3,235 3,294 3,982 4,305

Impor 819 937 1,012 945 626

Net Ekspor 2,512 2,298 2,282 3,037 3,679

Kaltara (US$ juta)

Ekspor 185 189 235 209 222

Impor 4 4 8 1 7

Net Ekspor 181 185 227 208 215

Wilayah2016

Page 41: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

17

Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan 11 negara Non OPEC memberikan dampak kenaikan

harga minyak mentah dunia sehingga menjadi sumber peningkatan kinerja ekspor luar negeri

migas Kaltimra. Sementara itu, ekspor non-migas Kaltimra tercatat US$3,4 miliar pada triwulan

I 2017, sedikit meningkat dibandingkan triwulan IV 2016 sebesar US$3,2 miliar (Grafik I.31).

Meningkatnya kinerja ekspor non-migas didukung oleh kenaikan harga komoditas mineral,

khususnya komoditas batubara.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.30 Perkembangan Ekspor Migas Kaltimra

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.31 Perkembangan Ekspor Non-migas Kaltimra

Ekspor batubara sebagai komoditas utama ekspor luar negeri Kaltimra mengalami

peningkatan kinerja pada triwulan I 2017. Pada triwulan I 2017, ekspor batubara Kaltimra

tumbuh 35,2% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan IV 2016 yang tumbuh 0,7% (yoy) (Grafik

I.32). Berdasarkan negara tujuannya, peningkatan ekspor batubara Kaltimra terbesar

bersumber dari Korea Selatan yang tumbuh hingga 58,6% (yoy), diikuti oleh Tiongkok dan India

yang pertumbuhannya sama sebesar 54,6% (yoy). Kinerja ekspor batubara Kaltimra didukung

oleh harga batubara yang terus stabil di level yang tinggi sejak pertengahan tahun 2016.

Kebijakan India untuk mengurangi impor batubara secara bertahap belum berjalan baik dan

perkembangan rencana pemanfaatan energi terbarukan di India juga tidak secepat yang

diperkirakan. Selain itu, masih berlangsungnya kebijakan pembatasan produksi batu bara oleh

Tiongkok berhasil mempertahankan harga batubara di level yang tinggi sejak pertengahan

tahun 2016. Namun demikian, rata-rata Harga Batubara Acuan (HBA) triwulan I 2017 mencapai

US$79,8/mt, sedikit turun dibandingkan rata-rata harga pada triwulan IV 2016 yang tercatat

US$87,7/mt (Grafik I.33). Sementara itu, dibandingkan dengan triwulan I 2016, HBA triwulan I

2017 meningkat 64,8% (yoy).

-60

-50

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Ekspor Migas Pertumbuhan (rhs)

US$ miliar %yoy

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Ekspor Nonmigas Pertumbuhan (rhs)

US$ miliar %yoy

Page 42: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

18

Grafik I.32 Ekspor Batubara Kaltimra

Sumber: Worldbank dan ESDM, diolah

Grafik I.33 Harga Batubara Acuan dan Batubara Internasional

Berdasarkan komoditasnya, ekspor Kaltim kumulatif sampai dengan triwulan I

2017masih didominasi oleh komoditas mineral non-migas. Komoditas mineral non-migas

(batubara) mendominasi 67,5% dari total ekspor luar negeri Kaltim, disusul oleh minyak mentah

dan gas (migas) sebesar 25,2% dan komoditas non-migas lainnya, seperti CPO, kimia

anorganikdan kayu. Sementara itu di Kaltara, komoditas mineral non-migas (batubara) juga

mendominasi pangsa komoditas ekspor luar negeri mencapai 78,2% dan sisanya merupakan

komoditas non-migas seperti ikan, kayu dan CPO (Tabel I.4). Berdasarkan negara tujuannya

sampai dengan triwulan I 2017, India merupakan negara tujuan utama ekspor luar negeri Kaltim

yang berkontribusi sebesar 20,5%, disusul oleh Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Filipina.

Sementara itu di Kaltara, negara tujuan utama ekspor luar negeri adalah India dengan pangsa

sebesar 39,6%, disusul oleh Jepang, Malaysia, Taiwan, Korea Selatan (Tabel I.5).

Tabel I.4 Komoditas Utama Ekspor Kaltim dan Kaltara

Sumber: BPS, diolah

Tabel I.5 Negara Tujuan Utama Ekspor Kaltim dan Kaltara

Sumber: BPS, diolah

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Batubara g.Nilai Ekspor (Rhs)

US$ juta %yoy

0

20

40

60

80

100

120

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Coal, International HBA

US$/mt

Kaltim % Kaltara %

1 Mineral - Nonmigas (27) 67.47 Mineral - Nonmigas (27) 78.23

2 Mineral - Migas 25.16 Ikan (3) 8.85

3 CPO (15) 2.63 Kayu (44) 6.27

4 Kimia Anorganik (28) 1.82 Tembakau (24) 2.95

5 Kayu (44) 1.43 CPO (15) 2.73

NoKomoditas Ekspor

Kaltim % Kaltara %

1 India 20.522 India 39.62

2 Jepang 16.591 Jepang 20.26

3 Rep. Korea 13.978 Malaysia 9.54

4 Tiongkok 13.949 Taiwan 8.61

5 Filipina 4.8146 Rep. Korea 7.36

NoNegara Tujuan Ekspor

Page 43: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

19

Ekspor luar negeri Kaltimra triwulan II 2017 diperkirakan melambat dibandingkan

triwulan sebelumnya. Intervensi pemerintah Tiongkok terhadap industri batubara domestik

terus berlangsung hingga saat ini. Diperkirakan Tiongkok masih akanterus memberlakukan

pembatasan hari kerja perusahaan tambang untuk melindungi keberlangsungan industri

batubara dalam negeri Tiongkok, di tengah melemahnya permintaan. Tujuan lain adalah untuk

mengurangi polusi udara akibat pembakaran batubara. Kondisi ini kembali menjadi tantangan

bagi kinerja ekspor luar negeri Kaltimra triwulan II 2017. Dari ekspor migas, negara produsen

minyak mentah yang tergabung dalam OPEC diprediksi masih akan memperpanjang

pembatasan produksi demi menjaga laju harga minyak. Kebijakan dimaksud tentunya menjadi

peluang bagi kinerja ekspor luar negeri migas Kaltimra di triwulan II 2017.

Impor Luar Negeri

Impor luar negeri Kaltimra (ADHK TD 2010) masih kontraksi pada triwulan I 2017,

namun tidak sedalam triwulan sebelumnya. Pertumbuhan impor luar negeri Kaltimra triwulan

I 2017 terkontraksi -0,7% (yoy), tidak sedalam triwulan IV 2016 yang terkontraksi -11,4% (yoy)

(Grafik I.34). Dengan pangsa 14,0% terhadap ekonomi Kaltimra, impor luar negeri menyumbang

andil sebesar 0,1% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltimra. Korelasi impor luar negeri

dengan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang terbalik atau negatif. Dengan

demikian, kontraksi impor luar negeri menyumbang andil positif terhadap pertumbuhan

ekonomi Kaltimra.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.34 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra – Impor Luar Negeri

Secara nominal5, impor luar negeri Kaltimra baik non-migas maupun migas

mengalami penurunan pada triwulan I 2017. Impor non-migas Kaltimra turun dari US$0,3

5 Menggunakan angka nominal pada Berita Resmi Statistik Ekspor dan Impor yang dirilis oleh BPS Provinsi Kaltim

-20

-10

0

10

20

30

40

50

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Impor LN

%yoy 2016-IV : -11,4% (yoy)2017-I : -0,7% (yoy)

Page 44: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

20

miliar pada triwulan IV 2016 menjadi US$0,2 miliar pada triwulan I 2017 (Grafik I.35). Penurunan

impor non-migas Kaltimra disebabkan oleh penurunan impor barang modal industri jenis suku

cadang dan aksesoris. Sementara itu, impor migas Kaltimra triwulan I 2017 tercatat US$0,5

miliar, turun dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar US$0,6 miliar (Grafik I.36).

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.35 Perkembangan Impor Migas Kaltimra

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.36 Perkembangan Impor Non-migas Kaltimra

Penurunan impor barang modal menjadi penyebab utama menurunnya kinerja impor

luar negeri non-migas Kaltimra triwulan I 2017. Berdasarkan klasifikasi Broad Economic

Categories (BEC), impor barang modal Kaltimra triwulan I 2017mengalami kontraksi pada level-

37,8% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi -31,9% (yoy)

(Grafik I.37). Penurunan impor barang modal terutama pada komoditas barang modal (BEC-

420). Di sisi lain, impor bahan baku dan barang konsumsi juga mengalami kontraksi pada

triwulan I 2017 dibandingkan triwulan sebelumnya.

Grafik I.37 Impor Barang Modal dan Bahan Baku Kaltimra

Berdasarkan komoditasnya, impor luar negeri Kaltim sampai dengan triwulan I 2017

didominasi oleh komoditas mineral migas sementara impor luar negeri Kaltara didominasi

oleh komoditas pupuk. Di Kaltim, komoditas mineral migas mendominasi 72,0% dari total

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

100

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Impor Migas Pertumbuhan (rhs)

US$ miliar %yoy

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Impor Non Migas Pertumbuhan (rhs)

US$ miliar %yoy

-100

-50

0

50

100

150

200

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Impor Nonmigas Modal Bahan Baku

%yoy

Page 45: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

21

impor luar negeri, disusul oleh mesin dan peralatannya sebesar 12,3% serta komoditas non-

migas lainnya seperti barang dari besi/baja, mesin dan alat listrik dan kendaraan bermotor.

Sementara itu di Kaltara, komoditas yang mendominasi impor luar negeri adalah pupuk sebesar

24,4% disusul oleh garam sebesar 4,3% (Tabel I.6). Berdasarkan negara asalnya, Nigeria

merupakan negara utama asal impor Kaltim yang memiliki pangsa 24,6%, disusul oleh Korea

Selatan, Singapura, Tiongkok dan Jepang. Sementara di Kaltara, Malaysia merupakan negara

utama asal impor Kaltara dengan pangsa mencapai 100,0% (Tabel I.7).

Tabel I.6 Komoditas Utama Impor Kaltim dan Kaltara

Sumber: BPS, diolah

Tabel I.7 Negara Asal Utama Impor Kaltim dan Kaltara

Sumber: BPS, diolah

Impor luar negeri Kaltimra diperkirakan akan mengalami kenaikan pada triwulan II

2017 lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Peningkatan kinerja impor luar negeri

Kaltimra triwulan II 2017 diperkirakan bersumber dari impor barang konsumsi dalam rangka

persiapan bulan puasa dan hari Lebaran untuk kebutuhan masyarakat. Di sisi lain, meningkatnya

kinerja lapangan usaha pertambangan diperkirakan akan berdampak pada naiknya impor

barang modal Kaltimra, terutama jenis suku cadang dan aksesoris.

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) - Investasi

Peningkatan kinerja PMTB Kaltimra triwulan I 2017 menjadi salah satu pendorong

utama pertumbuhan ekonomi Kaltimra. Pertumbuhan PMTB triwulan I 2017 tumbuh 2,3%

(yoy), meningkat dibandingkan triwulan IV 2016 sebesar 0,2% (yoy) (Grafik I.38). Dengan pangsa

23,9%, PMTB menyumbang andil sebesar 0,6% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltimra

triwulan I 2017. Perbaikan kinerja investasi Kaltimra triwulan I 2017 didorong oleh komponen

Kaltim % Kaltara %

1 Mineral - Migas 72 Pupuk (31) 24.42

2 Mesin dan Mekanik (84) 12.27 Garam (25) 4.28

3 Kendaraan Bermotor (87) 3.07 Olahan Serelia (19) 0.44

4 Barang dari Besi/Baja (73) 2.85 Plastik (39) 0.3

5 Karet (40) 2.23 Ikan (3) 0.09

NoKomoditas Impor

Kaltim % Kaltara %

1 Nigeria 29.597 Malaysia 100

2 Rep. Korea 13.231

3 Singapura 6.6162

4 Tiongkok 5.6777

5 Jepang 3.5388

NoNegara Asal Impor

Page 46: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

22

investasi bangunan. Investasi bangunan tumbuh 3,3% (yoy) pada triwulan I 2017, meningkat

dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi -6,5% (yoy) (Grafik I.39). Peningkatan

investasi bangunan terkonfirmasi dengan perkembangan kinerja lapangan usaha konstruksi

yang tumbuh positif pada triwulan I 2017. Sementara itu, investasi nonbangunan tumbuh

melambat pada triwulan I 2017.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.38 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra - PMTB

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.39 PMTB Kaltimra – Bangunan dan Non Bangunan

Investasi langsung Kaltimra yang berasal dari dalam negeri mengalami peningkatan

pada triwulan I 2017. Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) triwulan I 2017 mencapai

US$324,5 juta atau tumbuh 194,8% (yoy) dibandingkan triwulan I 2016 sebesar US$110,1 juta

(Grafik I.40). Sektor yang mengalami peningkatan realisasi PMA terbesar adalah sektor primer

yaitu pertambangan dengan penambahan sebesar US$166,4 juta, disusul oleh transportasi,

gudang dan komunikasi sebesar US$47,5 juta. Sementara itu, Realisasi Penanaman Modal

Dalam Negeri (PMDN) triwulan I 2017 tercatat sebesar Rp3,3 triliun atau tumbuh 7,8% (yoy)

dibandingkan triwulan I 2016 sebesar Rp3,0 triliun (Grafik I.41).

Sumber: DPMPTSP Kaltim, diolah

Grafik I.40 Penanaman Modal Asing Kaltimra

Sumber: DPMPTSP Kaltim, diolah

Grafik I.41 Penanaman Modal Dalam Negeri Kaltimra

Dari sisi pembiayaan, penyaluran kredit investasi yang berlokasi di Kaltimra

mengalami peningkatan pada triwulan I 2017. Pertumbuhan kredit investasi pada triwulan I

-15

-10

-5

0

5

10

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB PMTDB

%yoy 2016-IV : 0,2% (yoy)2017-I : 2,3% (yoy)

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PMTDB Bangunan Non Bangunan

%yoy

-200

-100

0

100

200

300

400

500

600

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2013 2014 2015 2016 2017

PMA g.PMA (Rhs)

US$ juta %yoy

-200

-100

0

100

200

300

400

500

600

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2013 2014 2015 2016 2017

PMDN g.PMDN (Rhs)

Rp miliar %yoy

Page 47: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

23

2017meningkat sebesar 1,1% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2016 yang kontraksi -

1,7% (yoy) (Grafik I.42). Namun demikian, peningkatan pertumbuhan kredit investasi Kaltimra

triwulan I 2017 tidak disertai dengan peningkatan kualitas kredit. Kualitas kredit mengalami

penurunan yang ditunjukkan dengan tingkat risiko default kredit yang tinggi yaitu mencapai

6,4%, lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2016 yang tercatat 6,1% (yoy). Sumber pendorong

pertumbuhan kredit investasi triwulan I 2017 terutama berasal dari industri pengolahan dan

pertanian. Peningkatan kinerja investasi nonbangunan berupa barang modal industri

memberikan dampak lebih tinggi terhadap perkembangan kredit modal kerja dibandingkan

terhadap kredit investasi.

Grafik I.42 Kredit dan NPL Investasi Kaltimra

Pada triwulan II 2017, kinerja PMTB Kaltimra diperkirakan terus mengalami

peningkatan. Peningkatan kinerja investasi diperkirakan bersumber dari investasi bangunan

dan nonbangunan. Dari investasi bangunan, rencana percepatan pembangunan proyek

strategis nasional oleh Pemerintah melalui Peraturan Presiden (Perpres) No.102 tahun 2016

pada 2 Desember 2016, diantaranya proyek jalan tol Balikapapan-Samarinda, peningkatan

kapasitas kilang minyak, bendungan marangkayu dan bendungan tritip dan Kawasan Ekonomi

Khusus Maloy diperkirakan akan menjadi salah satu faktor utama yang mendoronga kinerja

investasi bangunan Kaltimra terutama pada proyek infrastruktur.

Konsumsi Rumah Tangga

Sejalan dengan peningkatan perekonomian Kaltimra triwulan I 2017, konsumsi

rumah tangga mengalami peningkatan. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan I

2017 tercatat 1,5% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan IV 2016 yang tumbuh 0,8% (yoy)

(Grafik I.43). Dengan pangsa sebesar 14,7%, konsumsi rumah tangga mampu menyumbang

andil sebesar 0,2% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltimra triwulan I 2017.

0

1

2

3

4

5

6

7

-10

0

10

20

30

40

50

60

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

g.Investasi NPL (Rhs)

%yoy %

Page 48: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

24

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.43 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra – Konsumsi Rumah Tangga

Sumber: BPS, diolah Grafik I.44 Optimisme Konsumen Rumah Tangga

Kaltimra

Tingkat optimisme masyarakat Kaltimra triwulan I 2017 mengalami peningkatan

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Berdasarkan data Indeks Tendensi Konsumen

(ITK) yang dikeluarkan oleh BPS Provinsi Kaltim, ITK Kaltimra triwulan I 2017 tercatat sebesar

100,4 di atas batas acuan optimisme konsumsi masyarakat sebesar 100,0 (Grafik I.44). Data ITK

tersebut dapat diartikan bahwa saat ini masyarakat Kaltimra masih merasa optimis terhadap

kondisi perekonomian Kaltimra. Masih terjaganya tingkat optimisme masyarakat Kaltimra

terhadap kondisi perekonomian Kaltimra kedepan, terutama didorong oleh komponen tingkat

pendapatan secara umum.

Dari sisi pembiayaan, kredit konsumsi rumah tangga meningkat pada triwulan I2017

sejalan dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Kredit konsumsi rumah tangga triwulan

I 2017 tumbuh 4,8% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 4,2%

(yoy) (Grafik I.45). Namun demikian, risiko kredit konsumsi rumah tangga mengalami

peningkatan pada level 3,4% di triwulan I 2017, lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2016

sebesar 3,1%. Peningkatan kredit konsumsi rumah tangga terutama berasal dari Kredit

Pemilikan Rumah (KPR) dengan tipe menengah (22-70m2) (Grafik I.46). Meningkatnya kinerja

KPR dengan tipe menengah (22-70m2) di wilayah Kaltimra merupakan dampak dari relaksasi

kebijakan Loan to Value (LTV) untuk kredit properti yang dilakukan oleh Bank Indonesia pada

Agustus 2016 yang lalu. Kebijakan baru ini memberi kelonggaran uang muka (down payment)

dari rata-rata 20% menjadi 15% untuk bank konvensional dan untuk bank syariah dari rata-rata

15% menjadi 10%. Sementara itu dari sisi supply, perbankan di wilayah Kaltimra merespon

kebijakan tersebut dengan menurunkan suku bunga properti, khususnya untuk KPR tipe

menengah dan besar dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).

-4

-2

0

2

4

6

8

10

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Konsumsi RT

%yoy 2016-IV : 0,8% (yoy)2017-I : -1,5% (yoy)

80

85

90

95

100

105

110

115

120

125

IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2013 2014 2015 2016 2017

ITK Pendapatan Tingkat Konsumsi

Indeks

Page 49: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

25

Grafik I.45 Kredit Konsumsi Kaltimra

Grafik I.46 KPR, KKB dan Kredit Multiguna

Konsumsi rumah tangga diperkirakan mengalami peningkatan pada triwulan II 2017,

lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Berdasarkan BRS ITK yang dirilis oleh BPS

Provinsi Kaltim, ITK triwulan II 2017 diperkirakan sebesar 101,5 atau mengalami peningkatan

dibandingkan triwulan I 2017 yang tercatat 100,4. Peningkatan konsumsi rumah tangga

diperkirakan bersumber dari naiknya konsumsi masyarakat menjelang bulan puasa sampai

dengan hari raya Idul Fitri. Capaian ini dapat diartikan bahwa konsumsi masyarakat di triwulan

II 2017 mengalami peningkatan, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.

Konsumsi Pemerintah

Konsumsi pemerintah mengalami peningkatan pada triwulan I 2017 dibandingkan

triwulan sebelumnya. Pertumbuhan konsumsi pemerintah triwulan I 2017 tumbuh positif -

3,2% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi -13,7% (yoy).

Meningkatnya kinerja konsumsi pemerintah triwulan I 2017 menjadi sumber perbaikan

ekonomi Kaltimra dengan andil sebesar 0,1% (yoy) (Grafik I.47).

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.47 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra – Konsumsi Pemerintah

Tabel I.8 Belanja K/L di Wilayah Kaltimra

Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan

Timur

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

3.5

4.0

0

5

10

15

20

25

30

35

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

g.Konsumsi NPL (Rhs)

%yoy %

-40

-20

0

20

40

60

80

100

120

140

160

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

g.KPR g.KKB g.Multiguna

%yoy

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PDRB Konsumsi Pemerintah

%yoy 2016-IV : -13,7% (yoy)2017-I : 3,2% (yoy)

Pagu Pagu

Rp Miliar Rp Miliar % Rp Miliar Rp Miliar %

Kaltim 7,441.1 859.0 11.5 7,885.1 977.9 12.4

Kaltara 2,393.4 244.0 10.2 2,782.1 325.1 11.7

TOTAL 9,834.5 1,103.0 11.2 10,667.1 1,303.0 12.2

Realisasi Realisasi

2016-I 2017-I

Wilayah

Page 50: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

26

Peningkatan kinerja konsumsi pemerintah Kaltimra didorong oleh meningkatnya

realisasi APBN Kaltim dan Kaltara. Pada tahun 2017, pagu APBN di wilayah Kaltimra ditetapkan

sebesar Rp10,7 triliun, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp9,8 triliun.

Lebih lanjut, realisasi APBN Kaltimra triwulan I 2017 mencapai Rp1,3 triliun dengan persentasi

realisasi sebesar 12,2%, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar Rp1,1

triliun dengan persentase realisasi sebesar 11,2% (Tabel I.8).

Penurunan kinerja konsumsi pemerintah triwulan II 2017 diperkirakan mengalami

kontraksi dibandingkan triwulan sebelumnya. APBD 2017 untuk DATI I dan II di wilayah

Kaltimra yang telah ditetapkan lebih rendah dibandingkan APBD-P 2016. Kondisi ini

mengakibatkan kemampuan fiskal pemerintah daerah di wilayah Kaltimra menjadi terbatas.

Namun demikian, proyek pembangunan infrastruktur pemerintah yang menggunakan dana

APBN diharapkan dapat menjadi penahan laju penurunan konsumsi pemerintah Kaltimra pada

triwulan II 2017.

Page 51: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

27

BOKS I.1

Estimasi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra

Dengan Production Function Approach

(Studi Kasus Tahun 2011-2017)

Dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir, perkembangan perekonomian Kaltimra sangat

dipengaruhi oleh dinamika sektor primer terutama lapangan usaha pertambangan dan

lapangan usaha terkait lainnya. Ketergantungan kepada sumber daya alam sebagai penopang

utama perekonomian belum dapat tergantikan oleh sektor nonsumber daya alam. Meskipun

pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong ekonomi berbasis

sumber daya alam terbarukan, namun dominasi dari lapangan usaha pertambangan sebagai

sumber pertumbuhan masih amat kuat, terbukti setelah dalam dua tahun terakhir kinerja

perekonomian mengalami kontraksi, kini di triwulan awal 2017 pertumbuhan ekonomi

Kaltimra kembali berada di jalur positif, bahkan lebih tinggi dari berbagai perkiraan. Lagi-lagi,

sumber pertumbuhan utama masih didorong oleh membaiknya harga komoditas sehingga

kinerja pertambangan dan industri pengolahan kembali melejit. Di sisi pengeluaran, eskpor

komoditas tambang dan produk industri pengolahan hasil tambang juga meningkat seiring

dengan membaiknya perkembangan harga komoditas global.

Kajian atau asesmen ekonomi regional sejauh ini masih menggunakan Expenditure Approach

yang menempatkan lapangan usaha pertambangan dari sisi lapangan usaha dan komponen

ekspor dari sisi pengeluaran sebagai kunci utama sumber pertumbuhan ekonomi Kaltimra.

Namun, belum terlalu dibahas mengenai output yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi

seperti tenaga kerja, kapital, dan produktivitas dari faktor produksi tersebut. Apakah output

yang dihasilkan telah menuju ke tingkat potensialnya, di bawah potensial, atau di atas

potensialnya? Berkaca dari hal tersebut, boks ini akan menyajikan ulasan singkat mengenai

identifikasi sumber pertumbuhan dengan menggunakan Production Function Approach.

Dengan kata lain, dalam boks ini akan memberi gambaran awal mengenai dterminan dari

pertumbuhan ekonomi di Kaltimra dengan pendekatan fungsi faktor produksi.

Output Potensial

Pertumbuhan ekonomi yang menuju ke tingkat potensialnya sangat bergantung pada

perkembangan jangka panjang faktor-faktor produksi yang meliputi physical capital (sumber

daya alam, gedung, mesin dan peralatan), employment (ketenaga kerjaan yang meliputi

Page 52: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

28

angkatan kerja dan tingkat partisipasi angkatan kerja), human capital (pengetahuan dan

kompetensi angkatan kerja), dan Total Factor Productivity (TFP) yang menunjukkan sejumlah

teknik “know-how” yang tersedia dan struktur ekonomi yang menjelaskan bagaimana

modal/investasi dan tenaga kerja yang digunakan efisien dalam memproduksi barang dan

jasa.

Perkembangan yang terjadi dalam tujuh tahun terakhir menunjukkan bahwa perekonomian

Kaltimra terbagi menjadi dua fase, yaitu fase boom yang terjadi pada 2011-2013 dan fase

resesi yang terjadi pada 2014-2016. Pada awal 2017, output riil kembali menuju ke titik

potensialnya meskipun cenderung untuk bias ke atas. Pada fase boom terlihat bahwa output

riil melebihi dari output potensialnya, sedangkan pada masa resesi, output riil berada di

bawah output potensialnya.

Sumber: BPS (diolah)

Grafik I.48 Perbandingan Output Riil dan Output Potensial Perekonomian Kaltimra

Sumber: BPS (diolah)

Grafik I.49 Perkembangan Output Gap Perekonomian Kaltimra

Selanjutnya, fungsi produksi digunakan untuk mengestimasi lebih jauh apakah sumber daya

seperti kapital/investasi dan tenaga kerja telah menuju ke tingkat optimalnya pada fase-fase

perkembangan ekonomi Kaltimra. Fungsi produksi adalah suatu fungsi yang ingin

memperlihatkan pengaruh input yang digunakan dengan output yang diinginkan. Fungsi

produksi secara luas digunakan untuk melihat hubungan antara output dan input. Fungsi

produksi secara umum adalah sebagai berikut :

𝑌 = 𝐴.𝐾𝛼 . 𝐿1−𝛼

Keterangan :

Y = Total produksi semua barang dan jasa dalam setahun

K = Modal input

L = Tenaga Kerja Input

A = Produktivitas faktor total (TFP)

α = elastisitas output dari tenaga kerja dan modal (kali ini menggunakan α = 0,5)

95

100

105

110

115

120

125

130

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Output Riil Output Potensial

Rp tril iun

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Output Gap

%

Page 53: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

29

Hasil estimasi menggunakan pendekatan faktor produksi menunjukkan bahwa terdapat

tantangan utama dalam peningkatan produktivitas di Kaltimra. Hal ini tercermin dari

sumbangan produksi faktor total (TFP) yang selalu negatif terhadap pertumbuhan output riil.

Menurut Comin (2006), produksi faktor total (TFP) adalah proporsi dari output yang tidak

dijelaskan dalam input. Angka TFP yang positif menunjukkan peningkatan produktivitas,

sebaliknya TFP yang negatif mengindikasikan penurunan tingkat produktivitas faktor-faktor

produksi di dalam sebuah perekonomian selain kapital (K) dan tenaga kerja (L).

Sumber : BPS (diolah)

Grafik I.50 Contribution to Growth

Sementara itu, variabel input kapital (K) dan tenaga kerja (L) secara umum memberikan andil

yang positif terhadap pertumbuhan output riil, sekaligus menunjukkan dominasi kekuatan

sumber daya alam sebagai faktor produksi utama ekonomi Kaltimra. Namun jika dilihat lebih

mendalam, terlihat bahwa tren dari kontribusi kapital (K) berangsur-angsur mulai menurun.

Sementara itu, kontribusi tenaga kerja (L) sangat berfluktuatif sejalan dengan kondisi

perekonomian. Pada fase boom, kontribusi tenaga kerja sangat tinggi melebihi kontribusi dari

kapital (K). Akan tetapi, kontribusinya terus menurun seiring dengan perlambatan ekonomi

yang terjadi yang diakhiri dengan kontraksi ekonomi. Pada masa tersebut, produktivitas

tenaga kerja menurun mengingat banyaknya perusahaan di lapangan usaha pertambangan

yang mengurangi operasional. Bahkan pada triwulan I 2016, kontribusi tenaga kerja (L)

menjadi negatif dan terendah sepanjang periode estimasi.

Di sisi lain, produksi faktor total (TFP) belum banyak memberikan kontribusinya kepada

output riil karena selalu berada pada tren yang negatif. Hal tersebut terindikasi dan

disebabkan oleh berbagai hal seperti kondisi/kualitas infrastruktur yang buruk,

ketertinggalan teknologi, iklim usaha yang belum kondusif karena banyaknya pungli, dan

efisiensi kinerja institutsi public yang perlu ditingkatkan. Lambatnya industrialisasi seperti

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Estimated TFP (A) Estimated Capital Stock (K) Employment (L)

%

Page 54: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

30

hilirisasi tambang dan pengolahan CPO juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan

total faktor produksi (TFP) belum berkontribusi secara positif.

Tabel I.9 Perkembangan Andil Pertumbuhan Ekonomi Dengan Faktor Produksi Berdasarkan Fase

Sumber : BPS (diolah)

Dari pembahasan di atas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa terdapat tantangan utama

yang dihadapi oleh Kaltimra untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang

potensial. Hal ini dipengaruhi oleh belum adanya kontribusi positif dari produksi faktor total

(TFP). Jika terus bergantung pada sumber daya alam, maka lambat laun pertumbuhan

ekonomi akan menurun. Oleh karena itu, perlu dilakukan berbagi upaya untuk pertumbuhan

ekonomi yang lebih baik dan berkelanjutan, diantara dengan melakukan :

1. Meningkatkan produktivitas dan skil tenaga kerja dengan memperbanyak lembaga

pendidikan vokasi dan mengadakan training.

2. Mendorong proses industrialisasi berjalan dengan cepat

3. Mendorong alih fungsi teknologi dan pemanfaatan teknologi terbaru pada berbagai

proses produksi

4. Menyediakan dan meningkatkan kualitas infrastruktur yang memadai.

Period 2011-2013 2014-2016 2011-2017

Average Growth (%) 4.9 0.5 2.8

TFP (%) -2.4 -2.7 -2.5

Capital (%) 3.5 2.9 3.1

Employment (%) 2.5 1.5 2.0

Page 55: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

31

BOKS I.2

Transformasi Ekonomi Kalimantan Timur

“Diversifikasi Ekonomi”

Sejarah mencatat bahwa perekonomian Kaltim terus didominasi oleh komoditas yang

berbasis sumber daya alam (SDA). Karakteristik perekonomian Kaltim yang berbasis SDA

berdampak pada belum optimalnya nilai tambah produk yang dihasilkan oleh Kaltim. Pada era

tahun 1970-1990, ekonomi Kaltim didominasi oleh hasil hutan dengan komoditas utama

berupa kayu. Pada tahun 1990, ekonomi Kaltim mulai bergeser ke hasil tambang migas yang

didorong oleh peningkatan harga komodias. Tahun 2011 boom harga komoditas batubara

terjadi yang mendorong harga batubara mencapai US$100/mt. Sejak saat itu, ekonomi Kaltim

masih terus didominasi oleh lapangan usaha pertambangan migas dan nomigas dengan

pangsa mencapai 46% di tahun 2016.

Deindustrialisasi terjadi di Kaltim dimana pangsa industri pengolahan secara perlahan mulai

tergantikan oleh pertambangan. Pada tahun 2000, pangsa industri pengolahan mencapai

41%, sementara pangsa pertambangan hanya sebesar 34%. Di tahun 2016, pangsa

pertambangan meningkat signifikan mencapai 46% dari total perekonomian Kaltim,

sementara pangsa industri turun menjadi 20%.

Transformasi perekonomian Kaltim secara umum telah direncanakan oleh Pemprov Kaltim

melalui RPJMD Pemprov Kaltim periode 2013-2018. Pada tahun 2017 merupakan fase dimana

pemprov fokus pada peningkatan nilai tambah produk industri. Adapun visi Kaltim yang

tertuang dalam RPJMD 2013-2018 adalah “Mewujudkan Kaltim Sejahtera Yang Merata dan

Berkeadilan Berbasis Agroindustri dan Energi Ramah Lingkungan”.

Kaltim merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar. Namun

demikian, pemanfaatan yang dilakukan saat ini hanya terbatas pada ekspor barang mentah

dan pengolahan produk setengah jadi yang bernilai tambah rendah. Dalam rangka percepatan

transformasi ekonomi, perlu digali potensi-potensi yang dapat menjadi motor penggerak baru

bagi pengembangan ekonomi Kaltim.

Berdasarkan hasil Growth Strategy yang dilakukan oleh Bank Indonesia Provinsi Kaltim,

terdapat 4 lapangan usaha yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak baru bagi

ekonomi Kaltim, yaitu lapangan usaha industri pengolahan, jasa pariwisata, pertanian dan

Page 56: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

32

perdagangan. Lapangan usaha industri pengolahan merupakan lapangan usaha ekonomi

terbesar kedua di Kaltim. Namun demikian, saat ini industri pengolahan masih terfokus pada

industri migas. Kedepan, industri non-migas diharapkan dapat berperan lebih besar. Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) Maloy merupakan salah satu proyek unggulan Kaltim dalam melakukan

transformasi ekonomi. Harapannya, KEK ini akan menjadi pusat industri yang berbasis

oleochemical dan terintergrasi dengan pelabuhan internasional.

Gambar I.2 Masterplan KEK Maloy

Gambar I.3 Pembangunan Pelabuhan KEK Maloy

Kaltim memiliki segudang potensi wisata alam dengan total luas wilayah sebesar 129.066,64

Km2 atau sama dengan luas pulau Jawa. Di wilayah Kaltim, terletak salah satu objek wisata

yang dinobatkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan Destinasi

Pariwiata Nasional (DPN), yaitu Kepulauan Derawan yang terletak di Kabupaten Berau.

Kepulauan Derawan ditaksir merupakan wisata bawah laut terbaik kedua setelah Kepulauan

Raja Ampat di Papua Barat. Selain memiliki beberapa ekosistem tropis yang terdiri dari

ekosistem terumbu karang, ekosistem lamun, dan ekosistem mangrove, Kepulauan Derawan

juga punya spesies yang dilindungi dan khas, antara lain ketam kelapa, paus, lumba-lumba,

penyu hijau, pari manta dan hiu paus.

Gambar I.4 Fauna Bawah Laut Kepulauan Derawan

Gambar I.5 Panorama Kepulauan Derawan

Page 57: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

33

BOKS I.3

Ketahanan Ekonomi Kaltimra

dan Kinerja Perekonomian Tanpa Pertambangan

Perekonomian Kaltimra didominasi oleh lapangan usaha pertambangan sebesar 41,2% (ADHB

tahun 2016) yang sebagian besar hasilnya di ekspor dalam bentuk komoditas. Berdasarkan

data yang diperoleh dari IHS Energy, lebih dari 80% dari total produksi batubara Kaltimra di

ekspor ke negara mitra dagang utama seperti Tiongkok, India, Jepang dan Korea Selatan.

Konsentrasi ekspor yang sangat tinggi berdampak pada rendahnya ketahanan ekonomi

Kaltimra terhadap gejolak ekonomi global.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan International Monetary

Fund (IMF), hubungan antara Indeks Harga Komoditas Ekspor Kaltim (IHEx) dan kinerja ekspor

luar negeri berkorelasi sebesar 47,5% (Grafik I.51). Artinya, kinerja ekspor luar negeri Kaltim

memiliki hubungan yang cukup kuat terhadap kondisi perekonomian global, khususnya harga

komoditas. Sementara itu, korelasi antara ekspor luar negeri dengan pertumbuhan ekonomi

Kaltimra secara keseluruhan mencapai 80,8% (Grafik I.52).

Sumber: BPS dan IMF (diolah)

Grafik I.51 Pergerakan Indeks Harga Komoditas Ekspor dan Ekspor Luar Negeri Kaltimra

Sumber: BPS dan IMF (diolah)

Grafik I.52 Pergerakan Indeks Harga Komoditas Ekspor dan Ekspor Luar Negeri Kaltimra

Kondisi ini terbukti sejak turunnya harga komoditas pada awal tahun 2012 yang berdampak

pada penurunan kinerja perekonomian Kaltimra secara umum. Di tahun 2015 dan 2016,

dimana harga komoditas mencapai titik terendahnya, ekonomi Kaltimra terus berada dalam

fase kontraksi. Perbaikan ekonomi Kaltimra yang terjadi pada triwulan I 2017 masih didorong

oleh naiknya harga komoditas yang masih belum bersifat fundamental.

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

g.Ekspor LN g.IHEx (Rhs)

%yoy %yoy

KORELASI: 47,5% -30

-20

-10

0

10

20

30

40

-4

-2

0

2

4

6

8

10

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

g.PDRB g.Ekspor LN

%yoy %yoy

KORELASI: 80,8%

Page 58: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

34

Sejalan dengan transformasi ekonomi yang tertuang dalam rencana jangka menengah Pemda,

ekonomi Kaltimra tidak bisa bergantung terus terhadap lapangan usaha pertambangan.

Aktivitas perekonomian Kaltimra perlu dilakukan pergesaran atau shifting dari ekonomi yang

berbasiskan sumber daya alam menjadi ekonomi yang berbasiskan industri yang memberikan

nilai tambah produk tinggi.

Kondisi ini terkonfirmasi dari pegerakan ekonomi Kaltimra tanpa lapangan usaha

pertambangan yang tingkat ketahanannya lebih baik dibandingkan ekonomi Kaltimra dengan

pertambangan (Grafik I.53). Pertumbuhan ekonomi Kaltimra tanpa lapangan usaha

pertambangan terus berada dalam zona positif sejak awal tahun 2011, berbeda dengan

pertumbuhan ekonomi Kaltimra dengan pertambangan yang terkontraksi selama tahun 2015

dan 2016.

Sumber: BPS (diolah)

Grafik I.53 Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra dengan Pertambangan dan Tanpa Pertambangan

-4

-2

0

2

4

6

8

10

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

g.PDRB g.PDRB Non Tambang

%yoy Y14 Y15 Y16 Y17-I

PDRB 2.3 -0.8 0.04 4.1

Non Tambang 4.5 3.2 3.3 5.2

Page 59: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

35

II. KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Kinerja fiskal pemerintah daerah di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan

Utara (Kaltara) mengalami penurunan pada triwulan I 2017 sejalan dengan langkah

efisiensi yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

Realisasi APBD Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim pada triwulan I 2017 tercatat

lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Terbatasnya kemampuan

fiskal Pemprov Kaltim tahun 2017 mengakibatkan Pemprov Kaltim cukup berhati-hati serta

selektif dalam mengeluarkan anggarannya dan fokus terhadap program-program yang memiliki

dampak signifikan terhadap perekonomian seperti belanja jalan, irigasi, dan jaringan.

Realisasi Pendapatan

Realisasi pendapatan fiskal Pemprov Kaltim pada triwulan I 2017 lebih rendah

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Kaltim, realisasi pendapatan

Pemprov Kaltim triwulan I 2017 sebesar Rp1,61 triliun atau 19,82% dari total APBD TA 2017.

Realisasi ini lebih rendah dibandingkan triwulan I 2016 yang mencapai Rp2,34 triliun (Tabel II.1).

Tingkat realisasi triwulan ini termasuk wajar apabila menimbang evaluasi penetapan APBD oleh

Kementerian yang dilakukan di awal tahun dan realisasi periode yang sama tahun lalu

merupakan realisasi terhadap anggaran perubahan.

Tabel II.1 Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kaltim Triwulan I 2016 dan 2017 (Rp Juta)

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Anggaran Anggaran

Rp juta Rp juta % Rp juta Rp juta %

PENDAPATAN (I+II+III) 7,762,674 2,338,183 30.12 8,098,900 1,605,088 19.82

I. PAD 3,921,365 885,014 22.57 3,987,453 575,700 14.44

Pajak daerah 2,942,500 717,052 24.37 3,034,590 489,176 16.12

Retribusi daerah 16,454 3,378 20.53 23,133 2,173 9.39

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 168,328 2,713 1.61 161,562 642 0.40

Lain-lain PAD yang sah 794,082 161,871 20.38 768,168 83,708 10.90

II. Pendapatan Transfer (a+b) 3,818,128 1,450,381 37.99 4,099,545 1,027,774 25.07

a. Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 3,813,128 1,450,381 38.04 4,092,045 880,770 21.52

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 2,700,201 1,154,002 42.74 2,308,624 682,179 29.55

Dana alokasi umum 65,298 26,801 41.04 649,654 155,175 23.89

Dana alokasi khusus 1,047,628 269,578 25.73 1,133,767 43,417 3.83

b. Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 5,000 - - 7,500 147,004 1,960.05

Dana Penyesuaian 5,000 - - 7,500 147,004 1,960.05

III. Lain-lain Pendapatan yang sah 23,182 2,788 12.03 11,902 1,614 13.56

Pendapatan Hibah 7,978 2,788 34.95 11,902 1,614 13.56

2016 2017

Realisasi Tw-I Realisasi Tw-I

Page 60: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

36

Pendapatan Transfer masih menjadi komponen fiskal yang direalisasikan paling

optimal pada triwulan I 2017. Realisasi Pendapatan Transfer merupakan yang tertinggi pada

triwulan laporan yaitu sebesar 25,07% seiring transfer dari pemerintah pusat yang sesuai jadwal

terutama untuk bagi hasil pajak sebesar 29,55%. Sedangkan dana alokasi khusus belum

terealisasi secara optimal dan baru ditransfer sebesar 3,83%.

Di sisi lain, kondisi ekonomi Kaltim secara umum yang mulai meningkat masih belum

tercermin pada realisasi Pendapatan Asli Daerah Provinsi Kaltim yang mencapai 14,44%, dimana

realisasi komponen pajak daerah dan restribusi daerah masing-masing masih lebih rendah

dibandingkan trwulan I tahun lalu. Sub komponen Pajak Daerah mencatat realisasi 16,12%

dengan nominal sebesar Rp489 miliar dan mendominasi share komponen Pendapatan Asli

Daerah. Sub komponen berikutnya yaitu retribusi daerah dan lain-lain PAD yang sah masih

mencatat realisasi yang belum optimal, masing-masing sebesar 9,39% dan 10,90%.

Berdasarkan pangsanya, komponen yang menyumbang realisasi terbesar adalah

pendapatan transfer dengan persentase sebesar 64,03%, disusul oleh pendapatan asli daerah

(PAD) sebesar 35,87% dan terakhir komponen lain-lain pendapatan yang sah sebesar 0,10%

(Grafik II.1). Bila dibandingkan dengan periode sebelumnya, masih terjadi karakteristik yang

sama dimana kemampuan daerah untuk mandiri masih belum optimal dan cukup tergantung

terhadap pendapatan transfer dari pemerintah pusat.

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Grafik II.1 Komponen Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kaltim Triwulan I 2016 dan 2017

Realisasi Belanja

Sementara itu, realisasi belanja Pemprov Kaltim triwulan I 2017 juga mengalami

penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Realisasi belanja Pemprov Kaltim pada triwulan

laporan sebesar Rp803 miliar atau 9,92% dari total pagu APBD TA 2017. Capaian realisasi

37.85 35.87

62.03 64.03

0.12 0.10

2016-I 2017-I

PAD Pendapatan Transfer Lain-Lain Pendapatan yang Sah

Page 61: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

37

belanja ini lebih rendah apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya

(Tabel II.2). Hal ini ditengarai bahwa pemerintah daerah lebih berhati-hati dan selektif dalam

mengeluarkan biaya di tengah kapasitas fiskal yang terbatas.

Tabe II.2 Realisasi Belanja APBD Pemerintah Provinsi Kaltim Triwulan I 2016 dan 2017 (Rp Juta)

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Realisasi Belanja Operasional pada triwulan I 2017 sebesar 8,97% atau secara nominal

sebesar Rp478 miliar, sehingga menjadi komponen belanja yang cukup signifkan

penurunannya dibanding periode sebelumnya. Langkah efisiensi fiskal telah terlihat sejak awal

tahun dimana pemerintah lebih hati-hati dan menunda beberapa pos pengeluaran terutama

untuk belanja barang dan belanja hibah yang masing-masing terealisasi sebesar 5,11% dan

12,33% atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. Sedangkan realisasi belanja

pegawai secara nominal mengalami peningkatan walaupun secara realisasi lebih rendah yang

disebabkan oleh penyesuaian pagu anggaran setelah sempat dilakukan efisiensi cukup ketat

pada belanja pegawai di periode sebelumnya.

Langkah penghematan lain yang terlihat adalah turunnya pagu anggaran untuk belanja

modal yang berdampak pula terhadap turunnya realisasi belanja modal secara nominal yang

tercatat sebesar Rp114 miliar atau turun dibandingkan periode sebelumnya yang dapat

mencapai Rp238 miliar. Namun, pemerintah tetap menjadikan belanja modal infrastruktur

sebagai sebuah prioritas dimana belanja jalan, irigasi dan jaringan mencatat realisasi paling

besar dalam komponen belanja modal hingga 19,19% dari pagu anggaran. Sedangkan

subkomponen Bagi Hasil Pajak ke Kab/Kota/Desa juga turun, dimana pada triwulan I 2017,

Pemerintah provinsi melakukan transfer senilai Rp210,41 miliar atau lebih rendah dibandingkan

transfer periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp.341,88 miliar.

Pagu Pagu

Rp juta Rp juta % Rp juta Rp juta %

BELANJA (I+II+III+IV) 7,989,359 1,204,616 15.08 8,098,900 803,352 9.92

I. Belanja Operasional 3,990,432 624,493 15.65 5,337,419 478,517 8.97

Belanja Pegawai 992,500 255,399 25.73 2,173,332 286,251 13.17

Belanja Barang 2,144,941 188,886 8.81 1,670,776 85,347 5.11

Belanja Hibah 849,121 180,208 21.22 867,159 106,920 12.33

Belanja Bantuan sosial 3,870 - - 5,010 - -

Belanja Bantuan Keuangan 861,149 - - 621,141 - -

II. Belanja Modal 1,646,255 237,742 14.44 925,854 114,421 12.36

Belanja Tanah 63,470 - - 3,476 - -

Belanja Peralatan Mesin 158,948 4,502 2.83 187,980 201 0.11

Belanja Bangunan dan Gedung 143,029 459 0.32 135,856 261 0.19

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 1,263,028 231,052 18.29 591,015 113,394 19.19

Belanja Aset Tetap Lainnya 17,782 1,729 9.72 7,527 564 7.49

Belanja Modal BLUD - - -

III. Belanja tidak terduga 13,000 500 3.85 10,000 - -

Belanja tidak terduga 13,000 500 3.85 10,000 - -

IV. Transfer 2,339,672 341,881 14.61 1,825,627 210,414 11.53

Bagi Hasil Pajak ke Kab/Kota/Desa 1,478,523 341,881 23.12 1,825,627 210,414 11.53

2016 2017

Realisasi Tw-I Realisasi Tw-I

Page 62: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

38

Belanja Operasional mendominasi komponen belanja dengan pangsa mencapai

59,57%. Belanja pegawai merupakan komponen belanja yang mencatat realisasi paling besar

baik dari komponen belanja operasional maupun pada realisasi belanja daerah secara umum

pada triwulan I 2017. Pangsa kedua tertinggi dimiliki oleh Belanja Transfer sebesar 26,19%

sebagai pemenuhan komitmen pemerintah provinsi memenuhi kewajiban kepada kab/kota

dibawahnya dan terakhir Belanja Modal sebesar 14,24% dengan fokus pada realisasi belanja

jalan, irigasi, dan jaringan (Grafik II.2).

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Grafik II.2 Komponen Realisasi Belanja APBD Pemerintah Provinsi Kaltim Triwulan I 2016 dan 2017

APBD Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur

Realisasi Pendapatan

Realisasi pendapatan di 10 kabupaten/kota di Kaltim triwulan I 2017 mencapai

Rp4,04 triliun atau 21,37% dari total APBD TA 2017 kabupaten/kota di Kaltim. Capaian ini

lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,93 triliun atau

turun Rp1,89 triliun. Kondisi ini juga sejalan dengan penurunan komponen transfer pada

realisasi belanja Pemprov Kaltim triwulan I 2017. Penurunan realisasi pendapatan tertinggi

dialami oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan sebesar -45,9% dibandingkan realisasi

pendapatan tahun sebelumnya atau turun sebesar Rp204,23 miliar. Sedangkan secara nominal,

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara mencatat penurunan tertinggi dengan

penurunan sebesar Rp556,18 miliar atau -41,8% periode sebelumnya.

Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan daerah tingkat II yang memberikan

sumbangan terbesar terhadap realisasi pendapatan kabupaten/kota di Kaltim. Realisasi

pendapatan Pemkab Kutai Kartanegara sebesar Rp772,81 triliun atau 20,76% dari total

pendapatan kabupaten/kota di Kaltim pada triwulan I 2017. Kabupaten Kutai Kartanegara

masih menjadi penerima DBH Sumber Daya Alam terbesar dibandingkan wilayah lainnya di

51.84 59.57

19.7414.24

28.38 26.19

2016-I 2017-I

Belanja Operasional Belanja Modal Transfer

Page 63: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

39

Kaltim karena pangsa lapangan usaha pertambangan migas dan non migasnya yang besar.

Urutan kedua ditempati oleh Pemkab Kutai Timur dengan realisasi pendapatan mencapai

Rp695,89 miliar atau 26,59%, diikuti oleh Pemkot Samarinda sebesar Rp444,19 triliun atau

19,80% dari total realisasi pendapatan kabupaten/kota di Kaltim pada triwulan I 2017 (Tabel

II.3).

Tabel II.3 Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten/Kota Kaltim Triwulan I 2016 dan 2017 (Rp Juta)

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Realisasi Belanja

Realisasi belanja di 10 kabupaten/kota di Kaltim pada triwulan I 2017 mencapai

Rp1,80 triliun atau 8,64% dari total pagu APBD-P TA 2017 kabupaten/kota di Kaltim. Capaian

ini mengalami penurunan sebesar Rp881,44 miliar dibandingkan periode sebelumnya yang

tercatat Rp2,68 triliun. Penurunan realisasi belanja tertinggi dialami oleh Pemkab Kutai

Kartanegara sebesar Rp351,88 miliar atau -52,5% dibandingkan realisasi belanja tahun

sebelumnya. Berikutnya dicatat oleh Pemkab Kutai Barat dengan tingkat penurunan sebesar

Rp.243,02 miliar atau -70,7%. Namun, masih ada pemkab yang mampu mencatat kenaikan

realisasi anggaran yaitu Kab. Paser yang meningkat 65,9% atau sebesar Rp108,08 miliar

dibandingkan triwulan I 2016. Hampir seluruh daerah tingkat II di provinsi Kaltim juga

melakukan langkah-langkah penghematan seiring berkurangnya kapasitas fiskal karena

turunnya pendapatan transfer yang selama ini menjadi andalan Kab/Kota di Kaltim.

Pemkab Kutai Kartanegara merupakan pemilik anggaran terbesar di Kaltim, hal ini

juga menempatkan daerah ini sebagai penyumbang terbesar realisasi belanja di Kaltim.

Realisasi belanja Pemkab Kutai Kartanegara tercatat sebesar Rp318,45 miliar atau 17,7% dari

total realisasi belanja kabupaten/kota di Kaltim. Namun, secara persentase, daerah yang

Anggaran Anggaran

Rp juta Rp juta % Rp juta Rp juta %

PENDAPATAN

Kota Samarinda 2,613,862 615,393 23.54 2,243,447 444,188 19.80

Kota Balikpapan 2,234,751 444,554 19.89 1,907,650 240,321 12.60

Kota Bontang 1,143,716 394,073 34.46 916,130 247,100 26.97

Kab. Kutai Kartanegara 4,378,245 1,328,991 30.35 3,722,381 772,812 20.76

Kab. Kutai Barat 2,051,096 560,806 27.34 1,764,229 384,984 21.82

Kab. Kutai Timur 2,812,044 863,791 30.72 2,617,291 695,881 26.59

Kab. Paser 1,819,348 562,342 30.91 1,542,886 279,221 18.10

Kab. Penajam Paser Utara 1,426,858 375,313 26.30 1,143,282 221,794 19.40

Kab. Berau 1,927,800 424,576 22.02 1,845,353 429,101 23.25

Kab. Mahakam Ulu 1,117,063 354,737 31.76 1,187,750 321,086 27.03

Total Kab/Kota Kaltim 21,524,782 5,924,576 27.52 18,890,400 4,036,487 21.37

2016 2017

Realisasi Tw-I Realisasi Tw-I

Page 64: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

40

mencatat realisasi belanja terbesar adalah Kota Bontang yang mencapai 19,99% pada triwulan

laporan. Di sisi lain, Pemkab Mahakam Ulu menyumbang realisasi belanja terendah baik secara

persentase maupun nominal. Lokasi Kabupaten Mahakam Ulu yang cukup jauh disertai dengan

kesulitan akses berdampak pada terbatasnya kemampuan fiskal di wilayah tersebut dengan

realisasi 2,36% atau sebesar Rp35,97 miliar (Tabel II.4).

Tabel II.4 Realisasi Belanja APBD Kabupaten/Kota Kaltim Triwulan I 2016 dan 2017 (Rp Juta)

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Timur

APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

Realisasi Pendapatan

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Pemprov Kaltara, realisasi pendapatan Pemprov Kaltara triwulan I 2017 mencapai Rp589,05

miliar atau 25,23% dari total APBD TA 2017. Realisasi pendapatan Pemprov Kaltara triwulan I

2017 mengalami peningkatan sebesar Rp100,36 miliar dibandingkan triwulan tahun

sebelumnya yang tercatat Rp488,69 miliar (Tabel II.5). Seiring dengan penambahan usia daerah,

kemampuan fiskal Pemprov Kaltara terus mengalami peningkatan.

Peningkatan realisasi pendapatan Pemprov Kaltara berasal dari seluruh komponen

pendapatan. Komponen Pendapatan Transfer mengalami peningkatan sebesar Rp76,77 miliar,

terutama pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak yang

meningkat masing-masing sebesar Rp43,64 miliar dan Rp21,87 miliar pada triwulan I tahun

2017. Peningkatan realisasi pendapatan juga didorong oleh naiknya Komponen Lain-Lain

Pendapatan Yang Sah sebesar Rp18,18 miliar, disusul oleh komponen PAD sebesar Rp5,65

miliar.

Pagu Pagu

Rp juta Rp juta % Rp juta Rp juta %

BELANJA

Kota Samarinda 2,642,919 291,117 11.01 2,434,081 192,880 -

Kota Balikpapan 2,459,642 267,256 10.87 1,908,735 256,653 -

Kota Bontang 1,347,204 218,931 16.25 905,830 181,095 -

Kab. Kutai Kartanegara 4,580,444 670,334 14.63 4,117,143 318,451 -

Kab. Kutai Barat 2,104,509 343,764 16.33 1,987,519 100,741 -

Kab. Kutai Timur 3,178,823 267,621 8.42 2,775,034 146,343 -

Kab. Paser 1,835,879 164,031 8.93 1,709,223 272,111 -

Kab. Penajam Paser Utara 1,451,460 233,020 16.05 1,629,221 154,972 -

Kab. Berau 2,867,552 182,860 6.38 1,839,370 140,789 -

Kab. Mahakam Ulu 1,253,467 42,520 3.39 1,526,743 35,975 -

Total Kab/Kota Kaltim 23,721,899 2,681,454 11.30 20,832,899 1,800,010 8.64

2016 2017

Realisasi Tw-I Realisasi Tw-I

Page 65: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

41

Tabel II.5 Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kaltara Triwulan I 2016 dan 2017 (Rp Juta)

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Utara

Berdasarkan pangsanya, komponen pendapatan transfer mendominasi sebesar

84,55% dari realisasi pendapatan Pemprov Kaltara triwulan I 2017. Sementara itu, komponen

PAD berkontribusi 12,31% terhadap total realisasi pendapatan sementara komponen

pendapatan lainnya yang sah menyumbang 3,14% (Grafik II.3).

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Utara

Grafik II.3 Komponen Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kaltara Triwulan I 2016 dan 2017

Realisasi Belanja

Realisasi belanja Pemprov Kaltara triwulan I 2017 mencapai Rp106,50 miliar atau

3,57% dari APBD TA 2017. Capaian ini mengalami penurunan sebesar Rp69,52 miliar

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp176 miliar (Tabel II.6).

Salah satu penyebab belum optimalnya realisasi belanja Pemprov Kaltara triwulan I 2017 adalah

implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, dimana

terjadi perubahan struktur organisasi di lingkungan pemerintah daerah dari semula Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menjadi Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Anggaran Anggaran

Rp juta Rp juta % Rp juta Rp juta %

PENDAPATAN (I+II+III) 2,316,135 488,690 21.10 2,335,153 589,051 25.23

I. PAD 512,366 66,837 13.04 419,868.02 72,489.09 17.26

Pajak daerah 267,309 50,663 18.95 293,334.56 58,107.80 19.81

Retribusi daerah - 34 - 140.00 48.94 34.96

Lain-lain PAD yang sah 245,057 16,140 6.59 126,393.46 14,332.35 11.34

II. Pendapatan Transfer 1,664,438 421,540 25.33 1,808,196.74 498,064.62 27.54

a. Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 1,659,438 421,540 25.40 1,800,696.74 490,564.62 27.24

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 185,748 45,044 24.25 329,295.15 66,915.38 20.32

Dana Alokasi Umum 1,032,459 344,153 33.33 1,163,384.77 387,794.91 33.33

Dana Alokasi Khusus 441,231 32,343 7.33 308,016.82 35,854.33 11.64

b. Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 5,000 - - 7,500.00 7,500.00 100.00

Dana Penyesuaian 5,000 - - 7,500.00 7,500.00 100.00

III. Lain-lain Pendapatan yang sah 139,331 313 0.22 107,088.23 18,497.41 17.27

Pendapatan Hibah 747 313 41.86 969.48 232.85 24.02

Pendapatan Lainnya 138,584 - - 106,118.75 18,264.57 17.21

2016 2017

Realisasi Tw-I Realisasi Tw-I

13.68 12.31

86.26 84.55

0.06 3.14

2016-I 2017-I

PAD Pendapatan Transfer Lain-Lain Pendapatan yang Sah

Page 66: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

42

Tabel II.6 Realisasi Belanja APBD Pemerintah Provinsi Kaltara Triwulan I 2016 dan 2017 (Rp Juta)

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Utara

Berdasarkan pangsanya, komponen belanja operasional merupakan yang terbesar

mencapai 61,42% dari total realisasi belanja Pemprov Kaltara tahun 2016. Secara nominal,

realisasi belanja operasional Pemprov Kaltara tahun 2016 mencapai Rp2,33 triliun, meningkat

dibandingkan realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp1,44 triliun. Komponen belanja modal

berkontribusi 31,19% terhadap total realisasi belanja sementara komponen transfer

menyumbang 7,39% (Grafik II.4).

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Utara

Grafik II.4 Komponen Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kaltara Triwulan I 2016 dan 2017

APBD Kabupaten/Kota di Kalimantan Utara

Realisasi Pendapatan

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Provinsi Kaltara, realisasi pendapatan kabupaten/kota di Kaltara triwulan I 2017 mencapai

Pagu Pagu

Rp juta Rp juta % Rp juta Rp juta %

BELANJA (I+II+III+IV) 2,901,370 176,013 6.07 2,982,333 106,494 3.57

I. Belanja Operasional 1,848,293 84,764 4.59 1,887,041 104,596 5.5

Belanja Pegawai 442,064 25,761 5.83 718,577 65,740 9.1

Belanja Barang 764,941 27,607 3.61 722,838 18,988 2.6

7,150 - -

Belanja Subsidi 18,000 - - 18,000 - -

Belanja Hibah 210,155 31,396 14.94 228,199 19,868 8.7

Belanja Bantuan sosial 4,600 - - 4,000 - -

Belanja Bantuan Keuangan 408,534 - - 188,276 - -

II. Belanja Modal 827,973 337 0.04 951,353 1,898 0.2

Belanja Tanah - - 62,074 - -

Belanja Peralatan dan Mesin 288 - 119,523 1,880 1.6

Belanja Bangunan dan Gedung - - 517,092 - -

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 50 - 234,860 9 0.0

Belanja Aset Tetap Lainnya - - 2,071 8 0.4

Belanja Aset Lainnya - - 15,733 - -

III. Belanja tidak terduga 10,000 - - 10,000 - -

Belanja tidak terduga 10,000 - - 10,000 - -

IV. Transfer 215,104 90,912 42.26 133,939 - -

Bagi Hasil Pajak ke Kab/Kota/Desa 215,104 90,912 42.26 133,939 - -

2016 2017

Realisasi Tw-I Realisasi Tw-I

48.16

98.22

0.19

1.78

2016-I 2017-I

Belanja Operasional Belanja Modal

Page 67: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

43

Rp1,13 triliun atau 22,08% dari total APBD TA 2017 kabupaten/kota di Kaltara. Realisasi

pendapatan ini lebih rendah Rp303,61 miliar dibandingkan realisasi pendapatan

kabupaten/kota di Kaltara triwulan I 2017 yang tercatat Rp1,43 triliun. Berdasarkan nilai

nominalnya, realisasi pendapatan kabupaten/kota tertinggi dimiliki oleh Pemkab Malinau

sebesar Rp328,63 miliar atau 29,1% dari total pendapatan kabupaten/kota di Kaltara.

Sementara itu, Pemkot Tarakan merupakan kabupaten dengan nominal realisasi pendapatan

terendah sebesar Rp163,26 miliar atau 15,96% dari total realisasi pendapatan kabupaten/kota

di Kaltara triwulan I 2017 (Tabel II.7).

Tabel II.7 Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten/Kota Kaltara Triwulan I 2016 dan 2017 (Rp Juta)

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Utara

Realisasi Belanja

Realisasi belanja kabupaten/kota di Kaltara triwulan I 2017 tercatat Rp491,81 miliar

atau 8,25% dari total APBD TA 2017 kabupaten/kota di Kaltara. Realisasi belanja

kabupaten/kota di Kaltara triwulan I 2017 lebih rendah Rp491,81 miliar dibandingkan dengan

realisasi belanja triwulan I 2016. Penurunan realisasi belanja tertinggi dialami oleh Pemkab

Malinau sebesar Rp132,43 miliar atau turun -9,4% dibandingkan realisasi triwulan I 2016.

Sementara itu, Pemkot Tarakan dan Pemkab Tana Tidung mengalami peningkatan realisasi

belanja walaupun tidak signifikan, masing-masing sebesar Rp5,93 miliar dan Rp3,67 miliar

(Tabel II.8).

Anggaran Anggaran

Rp juta Rp juta % Rp juta Rp juta %

PENDAPATAN

Kota Tarakan 1,035,838 256,910 24.80 1,022,689 163,262 15.96

Kab. Bulungan 1,184,675 285,077 24.06 1,014,462 248,549 24.50

Kab. Malinau 1,505,440 432,069 28.70 1,342,114 328,631 24.49

Kab. Nunukan 1,432,505 260,312 18.17 1,089,630 226,652 20.80

Kab. Tana Tidung 624,657 196,720 31.49 637,810 160,379 25.15

Total Kab/Kota Kaltara 5,783,115 1,431,087 24.75 5,106,706 1,127,473 22.08

2016 2017

Realisasi Tw-I Realisasi Tw-I

Page 68: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

44

Tabel II.8 Realisasi Belanja APBD Kabupaten/Kota Kaltara Triwulan I 2016 dan 2017 (Rp Juta)

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Utara

Dana Kementerian dan Lembaga Pemerintah Pusat

Dana K/L di Kalimantan Timur

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan

Provinsi Kalimantan Timur, pagu belanja APBN yang direalisasikan di wilayah Kaltim pada

triwulan I 2017 sebesar Rp977,89 miliar. Realisasi belanja APBN di wilayah Kaltim pada triwulan

ini sebesar 12,40% dari total pagu belanja TA 2017. Realisasi belanja APBD di triwulan I 2017

mengalami penurunan secara persentase dibandingkan tahun periode sebelumnya, tetapi

secara nominal mencatat kenaikan Rp118,85 miliar.

Secara spasial, Pemprov Kaltim menyumbang realisasi belanja sebesar 14,26% dari

total realisasi belanja APBN di wilayah Kaltim, dibawah Kota Samarinda dan Kota Balikpapan.

Realisasi belanja APBN di Pemprov Kaltim pada triwulan I 2017 mencapai Rp139,44 miliar atau

7,20% dari pagu belanjanya. Di tingkat kabupaten/kota, Kota Samarinda memiliki pagu belanja

APBN tertinggi dengan realisasi belanja pada triwulan laporan sebesar Rp344,49 miliar atau

13,37% dari total pagu belanja TA 2017. Berikutnya adalah Kota Balikpapan dengan realisasi

sebesar Rp324,03 miliar atau 14,29% dari total pagu belanjanya. Sementara itu,

kabupaten/kota yang mencatat realisasi belanja APBN terendah adalah Kabupaten Mahakam

Ulu dengan nominal sebesar Rp252 juta atau 5,45% dari total pagu belanja yang juga terkendala

oleh rendahnya aksesbililitas (Tabel II.9).

Pagu Pagu

Rp juta Rp juta % Rp juta Rp juta %

BELANJA

Kota Tarakan 1,345,776 86,552 6.43 1,198,614 92,490 7.72

Kab. Bulungan 1,512,389 132,759 8.78 1,199,945 91,719 7.64

Kab. Malinau 1,443,890 251,846 17.44 1,278,654 119,414 9.34

Kab. Nunukan 1,462,777 157,981 10.80 1,332,198 143,103 10.74

Kab. Tana Tidung 981,621 41,421 4.22 953,420 45,092 4.73

Total Kab/Kota Kaltara 6,746,452 670,559 9.94 5,962,830 491,818 8.25

Realisasi Tw-I Realisasi Tw-I

2016 2017

Page 69: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

45

Tabel II.9 Realisasi Belanja APBN di Wilayah Kaltim Triwulan I 2016 dan 2017

Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur

Dana K/L di Kalimantan Utara

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan

Provinsi Kalimantan Utara, pagu belanja APBN yang dialokasikan di wilayah Kaltara untuk TA

2017 sebesar Rp2,78 triliun. Sampai dengan akhir triwulan I 2017, realisasi belanja APBN di

wilayah Kaltara mencapai Rp325,10 miliar atau 11,69% dari total pagu belanja TA 2017. Di tahun

2017, pagu belanja APBD di wilayah Kaltara meningkat Rp388,65 miliar dibandingkan pagu

belanja tahun 2016.

Dilihat secara spasial, Pemprov Kaltara mendapat pagu belanja sebesar Rp361,90

miliar dari total pagu belanja APBN di wilayah Kaltara. Sampai dengan akhir triwulan I 2017,

realisasi belanja Pemprov Kaltara mencapai Rp25,24 miliar atau 6,97% dari pagu belanja TA

2017. Di tingkat kabupaten/kota, realisasi belanja Kota Tarakan sebesar Rp139,45 miliar atau

14,60% dari total pagu belanja TA 2017 dan merupakan yang tertinggi di wilayah Kaltara, diikuti

oleh Kabupaten Bulungan sebesar Rp115,45 miliar atau 11,62% dari total pagu belanja TA 2017.

Kabupaten Nunukan merupakan kabupaten dengan realisasi belanja terendah sebesar Rp29,15

miliar atau 8,39% dari total pagu belanja TA 2017 (Tabel II.10).

Pagu Pagu

Rp juta Rp juta % Rp juta Rp juta %

Kalimantan Timur

Kota Samarinda Smr 2,886,071 355,582 12.32 2,576,722 344,490 13.37

Kota Balikpapan Bpp 2,131,057 275,262 12.92 2,267,853 324,027 14.29

Kota Bontang Btg 146,355 22,101 15.10 141,643 24,285 17.15

Kab. Kutai Kartanegara Kkr 5,963 1,088 18.24 220,409 39,207 17.79

Kab. Paser Psr 198,293 24,468 12.34 147,068 27,239 18.52

Kab. Penajam Paser Utara Ppu 89,666 13,375 14.92 87,566 14,956 17.08

Kab. Berau Ber 267,079 37,909 14.19 212,516 27,746 13.06

Kab. Kutai Barat Kbr 143,953 21,291 14.79 170,264 17,404 10.22

Kab. Kutai Timur Ktm 168,965 15,909 9.42 119,412 18,844 15.78

Kab. Mahakam Ulu Mhl 1,729 58 3.36 4,628 252 5.45

Prov. Kalimantan Timur Prov 1,401,965 91,993 6.56 1,936,996 139,437 7.20

Total Kalimantan Timur Total KT 7,441,095 859,037 11.54 7,885,078 977,888 12.40

2016 2017

Realisasi Tw-I Realisasi Tw-I

Page 70: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

46

Tabel II.10 Realisasi Belanja APBN di Wilayah Kaltara Triwulan I 2016 dan 2017

Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur

Pagu Pagu

Rp juta Rp juta % Rp juta Rp juta %

Kalimantan Utara

Kota Tarakan Trk 825,637 103,117 12.49 955,339 139,453 14.60

Kab. Bulungan Bul 583,785 48,473 8.30 993,190 115,447 11.62

Kab. Malinau Mal 105,368 13,393 12.71 115,161 14,334 12.45

Kab. Tana Tidung Ktt 10,902 932 8.55 9,030 1,473 16.31

Kab. Nunukan Nnk 253,964 31,467 12.39 347,450 29,154 8.39

Prov. Kalimantan Utara Prov 613,761 46,612 7.59 361,897 25,242 6.97

Total Kalimantan Utara Total KU 2,393,418 243,993 10.19 2,782,067 325,103 11.69

2016 2017

Realisasi Tw-I Realisasi Tw-I

Page 71: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

47

III. PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

Inflasi Kalimantan Timur (Kaltim)6 dan Kalimantan Utara triwulan I 2017 mengalami

peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang didorong oleh naiknya tekanan

pada kelompok administered prices.

Gambaran Umum

Tekanan inflasi Kaltim triwulan I 2017 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan

sebelumnya. Inflasi Kaltim triwulan I 2017 tercatat 3,89% (yoy), lebih tinggi dibandingkan

triwulan sebelumnya secesar 3,39% (yoy). Peningkatan inflasi Kaltim triwulan I 2017 sejalan

dengan pergerakan inflasi nasional yang naik dari 3,02% (yoy) pada triwulan IV 2016 menjadi

3,61% (yoy) di triwulan I 2017 (Grafik III.1). Capaian inflasi Kaltim triwulan I 2017 lebih rendah

dibandingkan inflasi di kawasan Kalimantan yang tercatat 4,66% (yoy) namun berada diatas

level inflasi di regional Kawasan Timur Indonesia (KTI)7 sebesar 3,76% (yoy) (Grafik III.2). Sejalan

dengan inflasi Nasional, meningkatnya tekanan inflasi Kaltim pada triwulan I 2017 disebabkan

oleh naiknya harga-harga pada kelompok administered prices.

Berdasarkan disagregasinya, meningkatnya tekanan inflasi kelompok administered

prices menjadi penyebab tingginya inflasi Kaltim triwulan I 2017. Inflasi kelompok

administered prices triwulan I 2017 tercatat 9,48% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan IV

2016 sebesar 6,40% (yoy). Naiknya tekanan inflasi kelompok administered prices disebabkan

oleh penghapusan subsidi listrik bagi pelanggan golongan 900VA dan penyesuaian biaya STNK.

Di sisi lain, inflasi kelompok inti atau core inflation triwulan I 2017 tercatat 3,09% (yoy), relatif

stabil dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,03% (yoy). Komoditas utama yang menjadi

penyumbang inflasi pada kelompok inti adalah penyesuaian tarif pulsa ponsel. Sementara itu,

inflasi kelompok volatile food triwulan I 2017 mengalami penurunan dari 1,48% (yoy) pada

triwulan IV 2016 menjadi 0,65% (yoy). Panen raya dibeberapa sentra produksi pangan dan

kelancaran distribusi menjadi faktor utama penurunan inflasi kelompok ini.

6 Sejak tahun 2016, BPS Kaltim telah memisahkan Kota Tarakan dalam rilis inflasi Provinsi Kaltim. Dengan demikian asesmen inflasi yang dilakukan dalam kajian ini sepenuhnya telah memisahkan Kota Tarakan. Kota Tarakan akan dianalisis secara terpisah pada sub-bab tersendiri. 7 Kawasan Timur Indonesia terdiri dari 18 (delapan belas provinsi) di kawasan Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua

Page 72: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

48

Sumber: BPS, diolah

Grafik III.1 Inflasi Kaltim & Nasional

Sumber: BPS, diolah

Grafik III.2 Perbandingan Inflasi di Kalimantan

Sampai dengan April 2017, inflasi tahun kalender Kaltim tercatat 1,28% (ytd), lebih

tinggi dibandingkan inflasi tahun kalender periode yang sama tahun sebelumnya. Inflasi

bulanan Kaltim April 2017 tercatat 1,13% (mtm), sedikit lebih rendah dibandingkan inflasi Maret

2017 sebesar 0,15% (mtm). Secara tahunan, inflasi Kaltim April 2017 tercatat mengalami

peningkatan dari 3,89% (yoy) pada Maret 2017 menjadi 4,38% (yoy). Tingginya realiasi inflasi

tahun kalender Kaltim s.d. April 2017 disebabkan karena adanya kenaikan harga beberapa

komoditas pada kelompok administered prices seperti penyesuaian biaya perpanjangan STNK

pada Januari 2017 dan penghapusan subsidi listrik golongan 900VA tahap I dan II di Januari dan

Maret 2017.

Di triwulan II 2017, inflasi Kaltim diperkirakan meningkat lebih tinggi dibandingkan

triwulan sebelumnya berada pada rentang 4,6-5,0% (yoy). Meningkatnya tekanan inflasi

Kaltim triwulan II 2017 diprakirakan bersumber dari kelompok administered prices yang

didorong oleh penghapusan subsidi listrik untuk pelanggan 900VA tahap II (pelanggan

pascabayar) dan III (pelanggan prabayar dan pascabayar). Memasuki bulan Ramadhan dan

perayaan Iedul Fitri, tekanan inflasi kelompok volatile food diprakirakan mengalami

peningkatan pada triwulan II 2017. Lebih lanjut, pembayaran Tunjangan Hari Raya pada

triwulan II 2017 diprakirakan akan meningkatkan daya beli masyarakat terhadap barang-barang

konsumsi sehingga mendorong tekanan inflasi kelompok inti.

3.1.1 Inflasi Bulanan (mtm)

Rata-rata inflasi bulanan Kaltim triwulan I 2017 lebih tinggi dibandingkan rata-rata

inflasi pada periode yang sama tahun sebelumnya. Rata-rata inflasi bulanan Kaltim triwulan I

2017 sebesar 0,38% (mtm), lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2016 yang tercatat 0,22%

(mtm). Peningkatan rata-rata inflasi bulanan Kaltim triwulan I 2017 terutama disebabkan oleh

0

2

4

6

8

10

12

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Nasional Kaltim

%yoy 2017-IKaltim 3,89%

Nasional 3,61%

0

2

4

6

8

10

12

14

Nasional Kaltim Kaltara Kalimantan KTI

2014 2015 2016 2017-I

%yoy

Page 73: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

49

naiknya harga kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga dan

kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan. Komoditas tarif listrik menjadi penyumbang

inflasi tertinggi selama triwulan I 2017 yang disebabkan oleh penghapusan subsidi listrik bagi

pelanggan golongan 900VA (Tabel III.1).

Tabel III.1 Perbandingan Inflasi Kaltim Triwulan I2016dan 2017 (mtm)

Sumber: BPS, diolah

Januari 2017

Inflasi Kaltim Januari 2017 tercatat 1,04% (mtm), sama dengan inflasi periode

sebelumnya. Capaian inflasi Kaltim Januari 2017 sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi

nasional sebesar 0,97% (mtm).

Inflasi kelompok administered prices mengalami peningkatan pada Januari 2017 yang

didorong oleh kenaikan tarif listrik dan penyesuaian biaya perpanjangan STNK.

Kenaikan tarif listrik merupakan dampak dari penghapusan subsidi bagi pelanggan

golongan 900VA tahap I.

Peningkatan juga dialami oleh kelompok inflasi inti pada Januari 2017. Tekanan pada

inflasi kelompok inti disebabkan oleh kenaikan tarif pulsa ponsel karena adanya

penyesuaian tarif rata-rata telpon dan SMS.

Di sisi lain, inflasi kelompok volatile food mereda pada Januari 2017 didukung oleh

terjaganya pasokan komoditas pangan strategis dan normalisasi tingkat permintaan

pasca perayaan Natal dan tahun baru.

Februari 2017

Pada Februari 2017, Kaltim terdeflasi -0,04% (mtm), turun jika dibandingkan bulan

sebelumnya. Capaian inflasi bulanan Kaltim Februari 2017 tercatat lebih rendah

dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 0,23% (mtm).

Penurunan harga-harga pada kelompok volatile food menjadi faktor utama terjadinya

deflasi pada Februari 2017. Komoditas utama penyumbang deflasi pada kelompok

Jan Feb MarRata-

RataJan Feb Mar

U M U M / T O T A L 0.19 0.24 0.24 0.22 1.04 -0.04 0.15 0.38 ↗

1 Bahan Makanan -0.44 0.65 0.37 0.19 1.06 -1.99 0.65 -0.09 ↘

2 Makanan & Minuman, Rokok dan Tembakau 1.07 0.54 0.38 0.66 0.33 0.44 0.13 0.30 ↘

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan BB 0.57 -0.13 -0.14 0.10 1.31 0.56 0.22 0.70 ↗

4 Sandang 0.38 0.25 0.10 0.24 0.05 0.10 0.08 0.08 ↘

5 Kesehatan 0.40 0.44 0.62 0.49 0.56 0.29 0.35 0.40 ↘

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 0.13 0.21 0.10 0.15 0.01 0.04 0.09 0.05 ↘

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan -0.69 -0.11 0.49 -0.10 2.31 0.57 -0.50 0.79 ↗

No Kelompok Barang

Triwulan I-2016 Triwulan I-2017

Rata-Rata

Page 74: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

50

volatilefoodberasal dari komoditas daging ayam ras, layang/benggol, kacang panjang,

bayam dan bawang merah.

Sama halnya dengan kelompok volatile food, pergerakan inflasi kelompok inti mereda

pada Februari 2017. Penurunan tekanan inflasi kelompok inti lebih disebabkan oleh

komoditas-komoditas inti non food dan non tradeable.

Inflasi kelompok administered prices juga mengalami penurunan tekanan pada Februari

2017. Penurunan inflasi kelompok ini lebih disebabkan oleh normalisasi tarif angkutan

udara pasca perayaan Natal dan tahun baru.

Maret 2017

Inflasi Kaltim Maret 2017 sebesar 0,15% (mtm),kembali mengalami peningkatan

dibandingkan periode sebelumnya. Dibandingkan dengan nasional yang terdeflasi -

0,02% (mtm), inflasi Kaltim tercatat lebih tinggi.

Tekanan inflasi kelompok volatile food mengalami peningkatan pada Maret 2017 dan

menjadi penyebab utama naiknya tekanan inflasi Kaltim. Kenaikan inflasi kelompok

volatile food didorong oleh komoditas bawang merah, ikan layang/benggol, ikan

tongkol dan daging ayam ras. Kenaikan harga komoditas bahan pangan disebabkan oleh

terbatasnya pasokan dari daerah sentra produksi sebagai dampak tingginya curah

hujan.

Kelompok inti mengalami deflasi pada Maret 2017. Menurunnya tekanan inflasi

kelompok inti disebabkan oleh normalisasi tarif pulsa ponsel, bahan bangunan jenis

keramik dan air kemasan. Penurunan tarif pulsa ponsel disebakan oleh persaingan

harga antar penyedia jasa telekomunikasi dalam meningkatkan jumlah konsumen.

Tekanan inflasi kelompok administered prices mengalami perlambatan pada Maret

2017. Penurunan tekanan inflasi kelompok administered prices masih disebabkan oleh

normalisasi tarif angkutan udara dan meredanya tekanan inflasi dari kenaikan tarif

listrik.

Secara ringkas, komoditas-komoditas penyumbang inflasi bulanan Kaltim selama

triwulan I 2017 adalah sebagai berikut (Tabel III.2):

Page 75: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

51

Tabel III.2 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Bulanan Kaltim selama Triwulan I 2017 (mtm)

Sumber: BPS, diolah

Inflasi Triwulanan (qtq)

Secara triwulanan, inflasi Kaltim triwulan I 2017relatif mereda jika dibandingkan

triwulan sebelumnya. Inflasi Kaltim triwulan I 2017 tercatat 1,15% (qtq), sedikit lebih rendah

dibandingkan triwulan IV 2016 sebesar 1,16% (qtq). Meredanya inflasi Kaltim pada triwulan I

2017 terutama didukung oleh turunnya harga kelompok bahan makanan dan kelompok

transpor, komunikasi dan jasa keuangan (Tabel III.3).

Tabel III.3 Inflasi Kaltim s.d. Triwulan I 2017 (qtq)

Sumber: BPS, diolah

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga menyumbang

andil terbesar terhadap pembentukan inflasi triwulanan Kaltim. Kelompok perumahan, air,

listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga menyumbang andil inflasi sebesar 0,54% (qtq) pada

triwulan I 2017. Kenaikan tarif listrik pasca implementasi kebijakan penghapusan subsidi bagi

pelanggan golongan 900VA menjadi pendorong utama meningkatnya inflasi pada kelompok

tersebut. Sementara itu, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan menjadi

penyumbang andil inflasi terbesar kedua dengan andil sebesar 0,41% (qtq) yang didorong oleh

penyesuaian biaya perpajangan STNK yang diberlakukan pada awal tahun 2017.

Komoditas mtm andil Komoditas mtm andil Komoditas mtm andil

Tarif Listrik 10.76 0.33 Tarif Listrik 3.74 0.13 Tarif Listrik 2.00 0.07

Biaya STNK 109.57 0.19 Tarif Pulsa Ponsel 3.59 0.09 Bawang Merah 8.92 0.05

Tarif Pulsa Ponsel 8.22 0.19 Cabai Rawit 15.23 0.07 Layang/Benggol 5.07 0.04

Cabai Rawit 45.20 0.14 Nasi dengan Lauk 0.85 0.03 Mobil 1.09 0.02

Bensin 2.58 0.08 Sewa Rumah 0.50 0.03 Tongkol 5.36 0.02

Daging Ayam Ras 3.74 0.05 Minyak Goreng 2.38 0.02 Susu Untuk Balita 3.86 0.02

Wortel 32.76 0.03 Jeruk 6.44 0.02 Daging Ayam Ras 1.63 0.02

Layang/Benggol 3.25 0.03 Wortel 10.81 0.01 Bayam 13.22 0.01

Kontrak Rumah 1.34 0.03 Sepeda Motor 1.02 0.01 Tomat Sayur 4.24 0.01

Rokok Kretek Filter 1.14 0.02 Soto 1.81 0.01 Sepeda Motor 0.82 0.01

Januari 2017 Februari 2017 Maret 2017

2016

I II III IV I II III IV IV

U M U M / T O T A L 0.83 1.39 1.34 1.46 0.67 0.84 0.68 1.16 1.15 ↘ 1.16 1.15 ↘

1 Bahan Makanan 2.52 2.80 2.11 2.32 0.56 0.52 -0.98 1.40 -0.27 ↘ 0.28 -0.05 ↘

2 Makanan & Minuman, Rokok dan Tembakau 2.62 1.30 2.16 2.25 2.00 1.59 0.96 0.67 0.90 ↗ 0.13 0.18 ↗

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan BB 1.80 0.44 0.36 0.58 0.29 0.21 0.67 1.00 2.12 ↗ 0.26 0.54 ↗

4 Sandang -0.02 0.84 0.41 0.07 0.74 1.34 0.51 0.02 0.23 ↗ 0.00 0.01 ↗

5 Kesehatan 2.05 0.91 1.94 0.54 1.51 1.14 1.52 0.80 1.24 ↗ 0.04 0.07 ↗

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 1.69 0.29 2.25 0.84 0.47 0.38 1.92 0.13 0.16 ↗ 0.01 0.01 ↗

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan -4.74 2.01 0.73 1.86 -0.32 1.21 1.62 2.62 2.33 ↘ 0.45 0.41 ↘

No Kelompok Barang

Inflasi QTQ

2017

I

Andil

2015 2016 2017

I

Page 76: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

52

Inflasi Tahunan (yoy)

Secara tahunan, inflasi Kaltim triwulan I 2017 mengalami peningkatan dibandingkan

periode sebelumnya. Inflasi tahunan Kaltim triwulan I 2017 tercatat 3,89% (yoy), lebih tinggi

dibandingkan periode sebelumnya sebesar 3,39% (yoy). Peningkatan inflasi tahunan Kaltim

triwulan I 2017 terutama disebabkan oleh naiknya tekanan kelompok perumahan, air, listrik,

gas dan bahan bakar rumah tangga dan transpor, komunikasi dan jasa keuangan.Kebijakan

pemerintah dalam menghapus subsidi listrik bagi golongan pelanggan 900VA yang tidak tepat

sasaran yang dilakukan secara bertahap menjadi penyebab utama tingginya tekanan inflasi

pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga. Sementara itu,

penyesuain biaya pengurusan administrasi STNK dan BPKB per Januari 2017 yang berkisar

antara 100-300% menjadi penyebab utama tingginya tekanan inflasi pada kelompok transpor,

komunikasi dan jasa keuangan.

Tabel III.4 Inflasi Kaltim s.d. Triwulan I 2017 (yoy)

Sumber: BPS, diolah

Angkutan udara merupakan komoditas utama penyumbang inflasi Kaltim tertinggi

pada triwulan I 2017. Tarif angkutan udara mengalami kenaikan sebesar 42,48% (yoy) pada

triwulan I 2017 dengan andil inflasi sebesar 0,79% (yoy). Komoditas penyumbang andil inflasi

kedua terbesar adalah tarif listrik, disusul oleh tarif pulsa ponsel.Kenaikan tarif angkutan udara

disebabkan oleh lonjakan permintaan masyarakat pada perayaan Natal dan tahun baru 2016

yang lalu. Di sisi lain, komoditas kacang panjang menjadi komoditas dengan andil deflasi

tertinggi pada triwulan I 2017 sebesar -0,19% (yoy) terhadap pembentukan inflasi Kaltim.

Komoditas lainnya yang turut menyumbang deflasi adalah bensin, kangkung, semen dan tomat

sayur (Tabel III.5).

2016

I II III IV I II III IV IV

U M U M / T O T A L 7.08 7.55 7.33 4.89 4.94 4.37 3.69 3.39 3.89 ↗ 3.39 3.89 ↗

1 Bahan Makanan 8.56 8.53 8.11 9.28 8.00 5.60 2.51 1.50 0.61 ↘ 0.30 0.12 ↘

2 Makanan & Minuman, Rokok dan Tembakau 8.62 9.50 10.92 8.48 8.00 8.31 7.00 5.31 4.17 ↘ 1.05 0.83 ↘

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan BB 7.24 7.55 5.45 3.09 1.70 1.46 1.77 2.18 4.01 ↗ 0.56 1.03 ↗

4 Sandang 1.57 3.49 1.94 1.45 2.07 2.61 2.70 2.63 2.12 ↘ 0.14 0.11 ↘

5 Kesehatan 7.16 5.86 7.46 5.82 4.93 5.31 4.83 5.10 4.85 ↘ 0.26 0.25 ↘

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 6.25 5.94 5.32 5.04 3.82 3.79 3.42 2.71 2.41 ↘ 0.18 0.16 ↘

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 5.59 6.74 8.16 -0.30 4.35 3.58 4.52 5.29 8.14 ↗ 0.91 1.38 ↗

I

Inflasi YOY

No Kelompok Barang

I

Andil

2015 2016 2017 2017

Page 77: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

53

Tabel III.5 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kaltim Triwulan I 2017 (yoy)

Sumber: BPS, diolah

Inflasi Kota Pembentuk

Berdasarkan kota pembentuknya, tekanan inflasi di Kota Samarinda dan Balikpapan

mengalami peningkatan pada triwulan I 2017. Inflasi Kota Balikpapan triwulan I 2017 tercatat

4,69% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan IV 2016 sebesar 4,13% (yoy). Sejalan dengan hal

tersebut, inflasi Kota Samarinda triwulan I 2017 juga mengalami peningkatan dari 2,83% (yoy)

pada triwulan IV 2016 menjadi 3,27% (yoy). Peningkatan inflasi Kota Balikpapan triwulan I 2017

didorong oleh naiknya tarif angkutan udara dan tarif listrik. Sementara itu, tarif listrik dan tarif

pulsa ponsel menjadi penyumbang utama inflasi di Kota Samarinda pada triwulan I 2017 (Tabel

III.6).

Tabel III.6 Inflasi Kaltim dan Kota s.d. Triwulan I 2017 (qtq & yoy)

Sumber: BPS, diolah

Disagregasi Inflasi

Berdasarkan disagregasinya, kelompok administered prices menjadi penyebab

tingginya inflasi Kaltim triwulan I 2017. Inflasi kelompok administered prices triwulan I 2017

tercatat 9,48% (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 6,40% (yoy) dan

periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,93% (yoy) (Grafik III.3 dan III.4).

Komoditas yoy andil Komoditas yoy andil

Angkutan Udara 42.48 0.79 Kacang Panjang -38.27 -0.19

Tarif Listrik 22.18 0.67 Bensin -3.61 -0.12

Tarif Pulsa Ponsel 16.08 0.36 Kangkung -22.46 -0.08

Rokok Kretek Filter 10.99 0.22 Semen -13.38 -0.06

Cabai Rawit 62.33 0.20 Tomat Sayur -12.71 -0.05

Biaya Perpanjangan STNK 109.57 0.20 Kayu Balokan -4.25 -0.04

Nasi dengan Lauk 2.74 0.11 Buncis -31.01 -0.04

Sekolah Dasar 9.73 0.10 Jagung Manis -11.04 -0.03

Sewa Rumah 1.61 0.10 Gabus -39.71 -0.03

Tarif Air Minum PAM 7.47 0.09 Bahan Bakar Rumah Tangga -2.00 -0.03

Andil Inflasi Andil Deflasi

I II III IV I II III IV

Kaltim 0.13 0.85 0.67 1.17 1.15 ↘ 4.94 4.37 3.69 3.39 3.89 ↗

Samarinda 1.00 0.36 0.39 1.05 1.44 ↗ 5.09 4.24 3.53 2.83 3.27 ↗

Balikpapan 0.25 1.47 1.05 1.31 0.78 ↘ 4.75 4.55 3.90 4.13 4.69 ↗

Wilayah

Inflasi YOY

2016 2017 2016 2017

I

Inflasi QTQ

I

Page 78: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

54

Sumber: BPS, diolah

Grafik III.3 Perbandingan Disagregasi Inflasi Kaltim

Sumber: PIHPS Nasional, diolah

Grafik III.4 Perkembangan Disagregasi Inflasi Kaltim

Administered Prices

Pada triwulan I 2017, inflasi kelompok administered prices tercatat 9,48% (yoy), meningkat

dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,40% (yoy) (Grafik III.4). Kelompok administered

prices menjadi penyebab utama tingginya inflasi Kaltim triwulan I 2017. Komoditas utama

penyumbang inflasi pada kelompok administered prices adalah angkutan udara dengan andil

sebesar 0,79% (yoy), disusul oleh tarif listrik sebesar 0,67% (yoy) dan rokok kretek filter sebesar

0,22% (yoy) (Tabel III.10). Kenaikan angkutan udara pada triwulan I 2017 merupakan dampak

dari tingginya permintaan masyarakat pada saat perayaan Natal dan tahun baru 2016 yang lalu.

Sementara itu, naiknya tarif listrik Kaltim pada triwulan I 2017 disebabkan oleh implementasi

kebijakan pemerintah terkait penghapusan subsidi listrik bagi pelanggan golongan 900VA tahap

I dan II (Januari dan Maret). Kenaikan cukai rokok sejak awal tahun 2017 berdampak pada

meningkatnya harga komoditas rokok kretek filter pada triwulan I 2017.

Tabel III.7 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kelompok Administered Prices Kaltim Triwulan I 2017 (yoy)

Sumber: BPS, diolah

Core Inflation

Pada triwulan I 2017, inflasi kelompok inflasi inti atau core inflation tercatat 3,09% (yoy), sedikit

lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,03% (yoy) (Grafik III.4). Pergerakan

6.09

5.16

7.27 7.45

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Kaltim Core Vol Food Adm Prices

2016 I 2017 I Rata-Rata

%yoy

0

2

4

6

8

10

12

14

16

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Kaltim Core Vol Food Adm Prices

%yoy 2017-ICore 3,09%

Vol. Food 0,65%

Adm. Price9,48%

Komoditas Inflasi Andil Komoditas Deflasi Andil

Angkutan Udara 42.48 0.79 Bensin -3.61 -0.12

Tarif Listrik 22.18 0.67 Bahan Bakar Rumah Tangga -2.00 -0.03

Rokok Kretek Filter 10.99 0.22 Solar -7.59 -0.01

Biaya Perpanjangan STNK 109.57 0.20 Angkutan Laut -7.03 0.00

Tarif Air Minum PAM 7.47 0.09

Rokok Kretek 11.82 0.09

Rokok Putih 10.47 0.09

Angkutan Antar Kota 0.92 0.00

Tarif Taksi 1.92 0.00

Angkutan SDP 0.78 0.00

Page 79: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

55

core inflation Kaltim relatif stabil sejak tahun 2010. Komoditas utama penyumbang inflasi

kelompok ini adalah tarif pulsa ponsel sebesar 0,36% (yoy), disusul oleh nasi dengan lauk

sebesar 0,11% (yoy) dan sekolah dasar sebesar 0,10% (yoy) (Tabel III.9). Kenaikan tarif pulsa

ponsel triwulan I 2017 disebabkan karena adanya penyesuaian tarif telpon dan SMS.

Tabel III.8 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kelompok Core Inflation Kaltim Triwulan I 2017 (yoy)

Sumber: BPS, diolah

Volatile Food

Inflasi kelompok volatile food triwulan I 2017 tercatat 0,65% (yoy), lebih rendah dibandingkan

periode sebelumnya sebesar 1,48% (yoy) (Grafik III.4). Penurunan inflasi kelompok ini menjadi

penahan laju inflasi Kaltim triwulan I 2017. Turunnya inflasi kelompok volatile food disebabkan

terutama oleh koreksi harga pada subkelompok sayur-sayuran (Tabel III.8). Komoditas kacang

panjang memberikan andil deflasi tertinggi sebesar -0,19% (yoy), disusul oleh kangkung sebesar

-0,08% (yoy) dan tomat sayur sebesar -0,05% (yoy). Namun demikian, terdapat beberapa

komoditas yang memberi tekanan terhadap inflasi kelompok volatile food pada triwulan I 2017,

antara lain cabai rawit, beras, bawang merah, minyak goreng dan wortel dengan total andil

sebesar 0,46% (yoy).

Tabel III.9 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kelompok Volatile food Kaltim Triwulan I 2017 (yoy)

Sumber: BPS, diolah

Komoditas Inflasi Andil Komoditas Deflasi Andil

Tarif Pulsa Ponsel 16.08 0.36 Semen -13.38 -0.06

Nasi dengan Lauk 2.74 0.11 Kayu Balokan -4.25 -0.04

Sekolah Dasar 9.73 0.10 Telepon Seluler -3.25 -0.02

Sewa Rumah 1.61 0.10 Biawan -38.40 -0.01

Mobil 4.36 0.09 Minuman Ringan -4.65 -0.01

Papan 13.07 0.09 Laptop/Notebook -3.40 -0.01

Ikan Bakar 7.72 0.05 Televisi Berwarna -2.99 -0.01

Sepeda Motor 3.56 0.05 Nanas -18.17 -0.01

Kontrak Rumah 2.33 0.05 Emas Perhiasan -1.00 -0.01

Tukang Bukan Mandor 1.88 0.05 Batu -3.12 -0.01

Komoditas Inflasi Andil Komoditas Deflasi Andil

Cabai Rawit 62.33 0.20 Kacang Panjang -38.27 -0.19

Beras 2.15 0.08 Kangkung -22.46 -0.08

Bawang Merah 10.37 0.06 Tomat Sayur -12.71 -0.05

Minyak Goreng 7.24 0.06 Buncis -31.01 -0.04

Wortel 54.21 0.05 Jagung Manis -11.04 -0.03

Bawang Putih 20.41 0.04 Gabus -39.71 -0.03

Layang/Benggol 5.36 0.04 Bandeng/Bolu -10.03 -0.03

Terong Panjang 32.93 0.03 Telur Ayam Ras -2.83 -0.02

Tongkol/Ambu-ambu 8.06 0.03 Ketimun -21.51 -0.02

Daun Singkong 40.80 0.03 Mas -8.12 -0.02

Page 80: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

56

Inflasi Provinsi Kalimantan Utara8

Inflasi Provinsi Kaltara triwulan I 2017 lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya.

Provinsi Kaltara mengalami inflasi 4,34% (yoy) pada triwulan I 2017, lebih tinggi dibandingkan

triwulan sebelumnya sebesar 4,31% (yoy). Dibandingkan inflasi nasional sebesar 3,07% (yoy),

inflasi tahunan Kaltara masih berada di atas level inflasi nasional maupun inflasi Kaltim (Grafik

III.5).

Sampai dengan April 2017, inflasi tahun kalender Kaltara tercatat 1,40% (ytd), lebih

rendah dibandingkan inflasi tahun kalender periode yang sama tahun sebelumnya. Inflasi

bulanan Kaltara April 2017 tercatat 0,27% (mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi Maret 2017

sebesar 0,40% (mtm). Secara tahunan, tekanan inflasi Kaltara April 2017 juga mereda dari 4,34%

(yoy) pada Maret 2017 menjadi 4,16% (yoy). Meredanya inflasi tahun kalender Kaltim s.d. April

2017 disebabkan karena turunnya harga beberapa komoditas di kelompok core inflation dan

volatile food. Inflasi Kaltara triwulan II 2017 diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya, berkisar pada rentang 3,4-3,8% (yoy). Meredanya Inflasi Kaltara triwulan

II 2017 diperkirakan bersumber dari kelompok core inflation dan administered prices.

Berdasarkan disagregasinya, inflasi kelompok inti (core inflation) tercatat 4,41% (yoy)

pada triwulan I 2017, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 5,00% (yoy).

Sementara itu, inflasi kelompok volatile food turun dari 6,27% (yoy) menjadi 5,20% (yoy) pada

triwulan I 2017. Di sisi lain, kelompok administered prices mengalami inflasi sebesar 2,88%

(yoy), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang terdeflasi -0,54% (yoy) (Grafik III.6).

Sumber: BPS, diolah

Grafik III.5 Perbandingan Inflasi Kaltara dengan Inflasi Nasional dan Inflasi Kaltim

Sumber: BPS, diolah

Grafik III.6 Perkembangan Disagregasi Inflasi Kaltara

8 Kota Tarakan menjadi satu-satunya kota sampling perhitungan inflasi di Kalimantan Utara dan sekaligus menjadi parameter infasi Provinsi Kalimantan Utara.

0

2

4

6

8

10

12

14

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Nasional Kaltara Kaltim

%yoy 2017-IKaltara 4,34%Kaltim 3,89%

Nasional 3,61%

-5

0

5

10

15

20

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Tarakan Core Vol Food Adm Prices

%yoy 2017-ICore 4,41%

Vol. Food 5,20%

Adm. Price2,88%

Page 81: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

57

Dilihat berdasarkan kelompoknya, inflasi kelompok pembentuk inflasi Kaltara

mengalami peningkatan dan penurunan pada triwulan I 2017. Berdasarkan andil kelompoknya,

kelompok bahan makanan menyumbang andil tertinggi sebesar 1,34% (yoy) namun andil

triwulan IV 2016 tercatat lebih rendah dibandingkan andil triwulan I 2016 yang tercatat 1,90%

(yoy) (Tabel III.10).

Tabel III.10 Inflasi Kaltara s.d. Triwulan IV 2016 (yoy)

Sumber: BPS, diolah

Komoditas utama penyumbang tekanan inflasi Kaltara pada triwulan I 2017 adalah

cabai rawit dengan andil sebesar 0,54% (yoy). Komoditas lainnya yang menjadi penyumbang

inflasi adalah sewa rumah, angkutan udara dan rokok kretek filter yang masing-masing

menyumbang andil inflasi sebesar 0,34%, 0,24% dan 0,24%. Di sisi lain, beberapa komoditas

memberikan sumbangan deflasi Kaltara seperti cabai merah yang menyumbang -0,09% (yoy)

terhadap pembentukan inflasi Kaltara triwulan I 2017. Komoditas bayam, bahan bakar rumah

tangga dan bensin juga turut memberikan sumbangan deflaso Kaltara dengan andil masing-

masing sebesar 0,08%, 0,07% dan 0,06% (yoy) (Tabel III.11).

Tabel III.11 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kaltara Triwulan I 2017 (yoy)

Sumber: BPS, diolah

2016

I II III IV I II III IV IV

U M U M / T O T A L 9.52 9.79 6.76 3.42 4.71 6.16 4.56 4.31 4.34 ↗ 4.56 4.34 ↘

1 Bahan Makanan 9.37 10.41 6.95 3.99 8.46 10.53 7.20 6.25 5.08 ↘ 1.45 1.02 ↘

2 Makanan & Minuman, Rokok dan Tembakau 13.20 13.15 10.26 7.25 5.75 9.58 8.64 8.50 6.99 ↘ 1.71 1.38 ↘

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan BB 6.96 7.19 3.24 2.23 2.18 3.10 2.03 1.66 2.03 ↗ 0.52 0.52 ↘

4 Sandang 8.67 11.92 2.70 2.59 6.14 11.14 9.01 6.90 6.29 ↘ 0.47 0.33 ↘

5 Kesehatan 13.49 10.11 8.84 6.85 8.61 10.10 8.00 9.40 6.62 ↘ 0.41 0.34 ↘

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 9.66 7.88 5.43 3.92 4.15 4.31 2.50 2.35 1.85 ↘ 0.17 0.12 ↘

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 9.78 9.85 11.27 -0.68 0.10 5.64 -2.26 -1.13 3.76 ↗ -0.39 0.65 ↗

No Kelompok Barang

Inflasi YOY Andil

2015 2016 2017 2017

I I

Komoditas yoy andil Komoditas yoy andil

Cabai Rawit 46.89 0.41 Cabai Merah -34.55 -0.09

Sewa Rumah 4.79 0.34 Bayam -27.32 -0.08

Angkutan Udara 9.09 0.24 Bahan Bakar Rumah Tangga -6.58 -0.07

Rokok Kretek Filter 15.77 0.24 Bensin -2.59 -0.06

Layang/Benggol 13.56 0.18 Angkutan Laut -24.83 -0.05

Bawang Putih 33.47 0.18 Batu Bata/Batu Tela -5.00 -0.05

Biaya Perpanjangan STNK 102.66 0.17 Bandeng/Bolu -2.92 -0.05

Tarif Pulsa Ponsel 8.95 0.16 Tempe -8.19 -0.05

Air Kemasan 11.30 0.16 Semen -7.97 -0.05

Bawang Merah 10.99 0.15 Bawal -11.65 -0.05

Andil Inflasi Andil Deflasi

Page 82: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

58

Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah

TPID Provinsi dan TPID Kabupaten/Kota terus meningkatkan koordinasi secara

intensif dalam rangka pengendalian inflasi di Kaltim dan Kaltara. Sampai dengan Maret 2017,

sejumlah kegiatan telah dilaksanakan dalam rangka penguatan koordinasi serta rekomendasi di

wilayah kerja TPID Kaltim dan TPID Kaltara (Tabel III.12).

Tabel III.12 Kegiatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Wilayah Kaltim dan Kaltara

No TPID TANGGAL KEGIATAN KETERANGAN PIMPINAN KEGIATAN

1 Kota Balikpapan 11 Januari HLM 1. Evaluasi Kondisi Inflasi Kota Balikpapan Tahun 2016 2. Pembahasan Isu terkini (Kenaikan Harga Cabai) 3. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi

Wakil Ketua TPID Kota Balikpapan

2 Provinsi Kalimantan Timur

16 Januari Rapat Teknis Persiapan komitmen pembuatan PIHPS Kepala Tim Pengembangan Ekonomi BI Kaltim

3 Kota Samarinda 1 Februari Rapat Koordinasi

Rapat evaluasi Inflasi tahun 2016 dan penyusunan program kerja tahun 2017

Wakil Walikota

4 Kabupaten Kutai Barat

7 Februari Rapat Koordinasi

Rapat perdana TPID Kutai Barat Sekretaris Daerah

5 Kab. Penajam Paser Utara

7 Februari Rapat Koordinasi

Refreshment dan capacity building konsep pengendalian inflasi daerah

Sekda Kab. PPU /Ketua TPID Kab. PPU

6 Kota Balikpapan 10 Februari HUT Kota Balikpapan ke

120

Seremonial Tarian Massal Sekolah Peduli Inflasi dan Penerimaan Penghargaan MURI (pembagian lombok terbanyak) untuk BI dan Pemkot

Walikota Balikpapan

7 Provinsi Kalimantan Timur

27 Februari Rapat Teknis Pembahasan skema PIHPS dengan Kepala Bidang Disperindagkop Provinsi Kaltim

Kepala Tim Pengembangan Ekonomi BI Kaltim

8 Kabupaten Berau 8 Maret Rapat Teknis Konsultansi penyusunan program kerja TPID Berau tahun 2017, penyusunan laporan 2016, inisiasi klaster di Berau.

Kepala Bagian Ekonomi Pemkab Berau

9 Kota Balikpapan 13-14 Maret 2017

Press Release Wawancara majalah Bloomberg untuk artikel mengenai Sekolah Peduli Inflasi kepada Ketua TPID Balikpapan dan sejumlah sekolah.

Kepala Perwakilan BI Balikpapan

10 Kab. Paser 14 Maret 2017

Rapat Koordinasi

1) Refreshment konsep pengendalian inflasi dan TPID kepada Kepala Dinas terkait, 2) Pembahasan program kerja TPID Paser tahun 2017 dan rencana penyusunan roadmap pengendalian inflasi kabupaten Paser, 3) Penyusunan laporan penilaian kinerja TPID 2016.

Asisten Bagian Ekonomi III Pemkab. Paser

11 Kota Balikpapan 15 Maret 2017

Rapat Teknis Pembahasan kegiatan TPID 2016 dan progres kegiatan TPID 2017 untuk bahan penyusunan laporan kinerja TPID 2016

Asisten Bagian Ekonomi Pemkot. Balikpapan

12 Kota Balikpapan dan Kab. Penajam Paser Utara

18 Maret 2017

Kick Off Program Inovasi

kick off program unggulan TPID untuk pengendalian inflasi: Sekolah Peduli Inflasi 2017 yang diikuti 20 SMP, 5 pondok pesantren di Balikpapan dan 5 SMA/SMK di Penajam Paser Utara. Pada kesempatan yang sama juga dilakukan edukasi kebanksentralan pada siswa sekolah yang hadir

Kepala Perwakilan BI Balikpapan

13 Kota Bontang 22 Maret Rapat Koordinasi

Evaluasi Kinerja TPID 2017, Pembentukan SK TPID 2017, Penyusunan Program Kerja SKPD

Sekretaris Daerah

14 Provinsi Kalimantan Timur

22 Maret Workshop Workshop SIM-PDN sebagai basis sitem informasi harga pangan strategis yang diikuti oleh operator dari Disperindag Kaltim

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag

15 Provinsi Kalimantan Utara

30 Maret Rapat Teknis Rapat persiapan HLM, pembahasan penyusunan laporan kinerja 2016

Kepala Bagian Ekonomi Pemprov Kaltara

16 Kota Bontang 30 Maret Rapat Teknis Pembahasan penyusunan laporan kinerja TPID 2016 Asisten Manajer, Kasubag Ekonomi Pemkot Bontang

17 Provinsi Kalimantan Timur

4 April Rapat Teknis Pembahasan pendalaman rencana pembuatan PIHPS Kaltim dengan Biro Ekonomi, BKPP, Disperindagkop. Menyepakati terkait supply data harian/mingguan serta anggaran.

Manajer Tim Pengembangan Ekonomi

18 Kota Balikpapan 12 April Kunjungan TPID se-Priyangan

Timur

Rapat menerima kunjungan dari TPID se-Priyanga Timur untuk study banding pengendalian inflasi dan Sekolah Peduli inflasi.

Sekretaris Daerah

19 Provinsi Kalimantan Timur

21 April Rapat Teknis - High Level

Rapat antara Kepala BI Kaltim dan Sekprov Kaltim terkait pembahasan rencana PIHPS Kaltim serta persiapan pelaksanaan HLM TPID Kaltim pada Bulan Mei 2017

Sekprov Kaltim

20 Provinsi Kalimantan Timur

25 April Rapat Koordinasi

Rapat koordinasi pembahasan kesiapan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri

Dirjen Perdaganan Luar Negeri Kementrian Perdagangan & Kepala

Page 83: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

59

No TPID TANGGAL KEGIATAN KETERANGAN PIMPINAN KEGIATAN Dinas Disperindagkop Kaltim

21 Provinsi Kalimantan Timur & Kota Samarinda

25 April Sidak Kegiatan Sidak yang diinisiasi oleh Disperindag Provinsi Kaltim bersama Kementrian Perdagangan dalam rangka persiapan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Sidak dilakukan ke Pasar Segiri, Gudang Bulog, Pelabuhan Palaran.

Dirjen Perdaganan Luar Negeri Kementrian Perdagangan & Wakil Walikota Samarinda

22 Kota Balikpapan 27 April Rapat dan penandatanganan MoU dengan

Distributor

Rapat koordinasi antisipasi ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi menjelang Ramadhan dan Idul fitri sekaligus penandatanganan Pakta Integritas untuk menjaga harga barang di tingkat yang wajar

Sekretaris Daerah

23 Provinsi Kalimantan Timur

10 Mei Rapat Teknis – Provinsi

Rapat teknis bersama BI, Biro Ekonomi, Disperindag, Dinas Pangan untuk pembahasan awal persiapan pelaksanaan HLM TPID sesuai arahan Sekprov. Rapat ini juga merupakan rapat pendahuluan dari rapat lanjutan yang akan dipimpin oleh Sekprov.

Kepala Biro Ekonomi Pemprov Kaltim

24 Provinsi Kalimantan Timur

15 Mei Rapat Teknis – Provinsi

Rapat teknis dalam rangka persiapan pembuatan PIHPS Kaltim dan penyelenggaran HLM TPID. Sekprov berpesan bahwa HLM TPID memiliki 3 Agenda yaitu : 1. Persiapan menjelang HBKN, 2. Komitmen Kab/Kota untuk mendukung PIHPS Kaltim 3. Soft Launching PIHPS Kaltim

Sekprov Kaltim

Sumber: TPID Provinsi Kaltim dan Kaltara (diolah)

Page 84: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

60

IV. STABILITAS KEUANGAN DAERAH, PENGEMBANGAN

AKSES KEUANGAN DAN UMKM

Stabilitas keuangan daerah Provinsi Kaltim dan Kaltara masih terjaga dalam level yang

positif yang tercermin dari naiknya pertumbuhan kredit Kaltim dan Kaltara. Sejalan

dengan kondisi tersebut, penghimpunan dana perbankan dari pihak ketiga juga

mencatat pertumbuhan yang lebih baik

Stabilitas Keuangan Daerah Kalimantan Timur

Indikator stabilitas keuangan daerah Provinsi Kaltim pada triwulan I 2017

menunjukkan arah yang lebih baik dibandingkan periode sebelumnya. Perbankan di

Kalimantan Timur berhasil meningkatkan pertumbuhan kinerja penghimpunan dana hingga

3,46% (yoy) atau lebih tinggi dari periode sebelumnya yang masih tercatat sebesar 0,85% (yoy).

Pertumbuhan DPK tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan positif dana korporasi di

perbankan sebesar 6,58% (yoy) setelah sebelumnya sempat terkontraksi. Hal tersebut

ditengarai sebagai cermin optimisme dunia usaha menghadapi tahun 2017 yang juga tergambar

dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha Bank Indonesia Provinsi Kaltim dimana responden

meyakini kondisi dunia usaha akan lebih baik dengan Saldo Bersih Tertimbang yang positif

sebesar 9,39% dan lebih baik dibandingkan trisulan sebelumnya yang bahkan terkontraksi

hingga -5,60%. Hal yang sama juga terjadi pada dana perseorangan yang dihimpun perbankan

yang tumbuh lebih baik sebesar 2,42% (yoy). Walaupun masih searah dengan tren nasional,

tetapi angka pertumbuhan DPK Kaltim ini masih di bawah pertumbuhan DPK Nasional yang

pada triwulan I 2017 tercatat lebih tinggi yaitu sebesar 10,0% (yoy) (Grafik IV.1).

Grafik IV.1 Perkembangan DPK Kaltim dan Nasional

Grafik IV.2 Perkembangan Kredit Kaltim dan Nasional

-20

-10

0

10

20

30

40

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Kaltim Nasional

%yoy Triwulan I-2017Kaltim 3,46%

Nasional 10,0%

-5

0

5

10

15

20

25

30

35

40

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Kaltim Nasional

%yoy Triwulan I-2017Kaltim 3,82%

Nasional 9,24%

Page 85: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

61

Kredit yang disalurkan di lokasi proyek wilayah Kaltim pada triwulan I 2017 kembali

mencatat peningkatan pertumbuhan. Penyaluran kredit di wilayah Kaltim pada triwulan I 2017

tumbuh 3,82% (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencatat

pertumbuhan 2,05% (yoy). Tren pertumbuhan kredit di Kaltim masih sejalan dengan pergerakan

pertumbuhan kredit nasional walaupun lebih tinggi yaitu sebesar 9,24% (yoy) (Grafik IV.2).

Peningkatan pertumbuhan kredit secara umum didorong andil dari pertumbuhan kredit

perseorangan yang masih tumbuh positif sebesar 3,89% (yoy), sedangkan kredit korporasi

masih mengalami kontraksi sebesar-1,71% (yoy). Di sisi lain, risiko kredit di Kaltim masih

tergolong cukup tinggi pada kisaran 7,04%. Rasio NPL tersebut terutama didorong oleh risiko

kredit korporasi yang mancapai 9,91%, sedangkan kredit perseorangan masih memiliki risiko

kredit yang relati rendah sebesar 3,79%. Bila diklasifikasikan secara penggunaan, kredit di

wilayah Kaltim masih didominasi oleh kredit yang dipergunakan untuk investasi sebesar 45,89%,

disusul oleh kredit untuk modal kerja 31,52% dan kredit untuk konsumsi sebesar 22,59% (Grafik

IV.3). Kredit penggunaan yang mencatat pertumbuhan positif yang cukup signifikan adalah

kredit modal kerja sebesar 7,58% (yoy). Sedangkan kredit investasi mencatat pertumbuhan

yang paling rendah yaitu sebesar 1,36% (yoy) walaupun memiliki pangsa penyaluran yang paling

besar sehingga mendorong andil bersih pertumbuhan kredit di kaltim pada kisaran 3,82% (yoy).

Selanjutnya, berdasarkan lapangan usaha, kredit produktif di Kaltim paling besar disalurkan

kepada sektor pertanian dalam arti luas sebesar 26,15%, kemudian kepada sektor perdagangan

sebesar 20,65% dan sektor industri sebesar 15,31% (Grafik IV.4).

Grafik IV.3 Komposisi Kredit Berdasarkan Penggunaan

Kaltim

Grafik IV.4 Komposisi Kredit Berdasarkan Lapangan

Usaha Kaltim

Secara spasial, sebagian Kota/Kab yang mengalami pertumbuhan kredit secara

positif. Kab. Kutai Timur mencatat pertumbuhan kredit tertinggi hingga 71,16% (yoy) diikuti

oleh Kab. Paser sebesar 15,33% (yoy), sedangkan beberapa kabupaten mengalami kontraksi

pertumbuhan kredit dimana Kab. Penajam Paser Utara mencatat kontraksi terdalam sebesar -

31.5%

45.9%

22.6%

Modal Kerja Investasi Konsumsi 26.1

20.6

15.3

11.8

7.3

7.2

5.9

3.5

2.2

0.0

Pertanian

PHR

Industri

Pertambangan

Trans & Kom

J. Keuangan, R.E. dan J. Usaha

Konstruksi

LGA

J. Lainnya

Lainnya

Page 86: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

62

22,87% (yoy) (Grafik IV.5). Selanjutnya, tidak ada perubahan yang signifikan pada struktur

penyaluran kredit secara spasial dimana sebagian besar kredit disalurkan pada proyek di Kota

Balikpapan dan Samarinda masing-masing sebesar 27,8% dan 25,9% (Grafik IV.6).

Grafik IV.5 Perkembangan Kredit Spasial Kota/Kab

Kaltim

Grafik IV.6 Komposisi Kredit Spasial Kota/Kab Kaltim

Kabupaten Paser masih menjadi daerah yang memiliki risiko kredit paling tinggi pada

triwulan I 2017 dengan rasio NPL sebesar 12,0%, diikuti oleh Balikpapan, Samanrinda dan Berau

yang masing-masing memiliki rasio NPL sudah di atas batas normal 5% (Grafik IV.7). Dan dengan

pangsa kredit yang cukup signifikan, maka rasio NPL Kota Balikpapan dan Samarinda yang tinggi

menjadi andil pendorong utama rasio NPL Kaltim secara keseluruhan sebesar 7,04% (Grafik

IV.8).

Grafik IV.7 Risiko Kredit Spasial Kota/Kab Kaltim

Grafik IV.8 Pangsa Risiko Kredit Spasial Kota/Kab

Kaltim

Perkembangan Stabilitas Keuangan Daerah Kaltim - Korporasi

Dana pihak ketiga perbankan yang bersumber dari korporasi mulai meningkat pada

triwulan I 2017. Terjadi peningkatan pertumbuhan DPK korporasi hingga 6,58% (yoy) setelah

sempat terkontraksi pada triwulan sebelumnya yang tercatat -2,76% (yoy) (Grafik IV.9).

Peningkatan simpanan korporasi berbentuk deposito yang signifkan hingga 23,11% (yoy)

-22.87

-3.89

-3.36

-2.51

-1.89

1.70

5.06

15.33

71.16

Ppu

Btg

Ber

Bpn

Ktm

Smr

Kbr

Psr

Ktm

I 2017

IV 2016

1.58

1.82

2.99

5.96

10.32

11.55

11.98

25.94

27.85

Ppu

Kbr

Psr

Ber

Btg

Ktm

Ktm

Smr

Bpn

0.68

0.84

0.91

3.05

4.60

9.15

9.31

11.12

11.98

Ktm

Kbr

Btg

Ktm

Ppu

Ber

Smr

Bpn

Psr

Samarinda9,31%

Balikpapan11,12%

7,04

Page 87: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

63

menjadi faktor pendorong utama peningkatan DPK korporasi. Hal yang sama juga dicatat oleh

giro yang kembali positif sebesar 0,41% (yoy) setelah sempat terkontraksi pada triwulan

sebelumnya. Sedangkan tabungan masih mencatat pertumbuhan negatif sebesar -7,04% (yoy)

dan sedikit lebih dalam dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat -5,54% (yoy).

Berdasarkan pangsanya, giro masih mendominasi dpk korporasi sebesar 59,1% dari total DPK

Korporasi di Kaltim. Komponen berikutnya adalah deposito dengan pangsa 34,3% dari total DPK,

disusul tabungan sebesar 6,6%. (Grafik IV.10).

Grafik IV.9 Perkembangan DPK Korporasi Kaltim

Grafik IV.10 Komposisi DPK Korporasi Kaltim

Di sisi lain, penyaluran kredit korporasi pada triwulan I 2017 masih mengalami fase

kontraksi. Kredit korporasi pada triwulan I 2017 masih terkontraksi -1,71% (yoy), sedikit lebih

dalam bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat -1,44% (yoy) (Grafik IV.11).

Kredit yang disalurkan pada sektor pertambangan mencatat pertumbuhan negatif yang cukup

signifikan hingga -14,32% (yoy) sehingga menjadi faktor pendorong utama kontraksi kredit

korporasi pada triwulan laporan. Sedangkan sektor pertanian masih tercatat sebagai lapangan

usaha yang paling tinggi tingkat pertumbuhan kreditnya hingga mencapai 20,71% (yoy) pada

triwulan I 2017, sedangkan sektor utama lainnya yaitu PHR dan industri masing-masing

mencatat pertumbuhan positif yang lebih baik yaitu sebesar 5,05% (yoy) dan 3,62% (yoy). Dari

hasil liaison yang dilakukan Bank Indonesia kepada beberapa perbankan di Kalimantan Timur,

penyaluran kredit kepada sektor pertambangan saat ini memang menjadi lebih selektif dan

perbankan lebih berhati-hati sebagai upaya mengurangi risiko kredit yang sudah cukup tinggi

pada kredit yang disalurkan pada lapangan usaha tersebut.

Langkah yang dilakukan oleh perbankan tersebut cukup wajar menimbang risiko kredit

korporasi yang cukup tinggi dengan rasio NPL mencapai 9,91%. Kredit korporasi yang mencatat

risiko paling besar adalah kredit yang disalurkan kepada sektor pertambangan yang tercatat

memiliki rasio NPL hingga sebesar 23,65%. Risiko kredit terbesar berikutnya adalah kredit pada

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

18,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

DPK Korporasi Pertumbuhan (Rhs)

%yoyRp Miliar

59.1%

6.6%

34.3%

Giro Tabungan Deposito

Page 88: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

64

sektor transportasi dan komunikasi yang mencatat rasio NPL sebesar 12,76% dan kredit pada

sektor konstruksi yang memiliki rasio NPL sebesar 10,62%. Kredit pada sektor perdagangan

(PHR) pun perlu menjadi perhatian karena mencatat kenaikan rasio NPL menjadi sebesar 7,92%

dan memiliki pangsa kredit yang cukup besar sehingga dapat memberikan andil risiko signifikan

setelah risiko kredit sektor pertambangan.

Grafik IV.11 Perkembangan Kredit Korporasi Kaltim

Grafik IV.12 Perkembangan Kredit Korporasi

Berdasarkan Lapangan Usaha Kaltim

Tren harga komoditas yang terus meningkat mendorong kinerja sektor korporasi di

sektor ekonomi utama Kaltim. Rasio rentabilitas atau profitabilitas korporasi di sektor

pertambangan yang tercermin dari Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) tercatat

pada level positif pada triwulan IV 2016, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Peningkatan tersebut didorong oleh perbaikan harga batubara internasional yang terjadi pada

akhir tahun 2016 yang lalu (Grafik IV.13). Tingkat efisiensi dan efektivitas perputaran modal

yang tercermin dari Asset Turn Over (ATO) korporasi pertambangan mulai menunjukkan

perbaikan. (Grafik IV.14).

Grafik IV.13 Return on Asset dan Return on Equity

Korporasi Sektor Pertambangan

Grafik IV.14 Asset Turn Over Korporasi Sektor

Pertambangan

0

2

4

6

8

10

12

-10

0

10

20

30

40

50

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Korporasi NPL (Rhs)

%yoy %

-50

0

50

100

150

200

250

300

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Kaltim Pertanian Pertambangan PHR Industri (Rhs)

%yoy %yoy

-50

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

-10

-5

0

5

10

15

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2011 2012 2013 2014 2015 2016

ROA ROE (Rhs)

0.0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Page 89: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

65

Lebih lanjut, kemampuan korporasi sektor pertambangan untuk membayar

hutangnya sedikit mengalami perbaikan. Debt to Service Ratio (DSR) korporasi pertambangan

Kaltim yang menurun mencerminkan beban utang yang ditanggung korporasi terus berkurang

(Grafik IV.15). Namun, hal ini belum memberi dampak yang signifikan terhadap perbaikan rasio

NPL korporasi pertambangan yang masih tinggi. Sementara itu, solvability korporasi yang

mengalami peningkatan menunukkan bahwa kemampuan pembayaran utang korporasi

mengalami perbaikan. Namun demikian, hutang korporasi di sektor pertambangan kembali

mengalami peningkatan yang tercermin dari Debt to Equity Ratio (DER) yang mulai naik (Grafik

IV.16).

Grafik IV.15 Debt to Service Ratio Korporasi Sektor

Pertambangan

Grafik IV.16 Debt to Equity Ratio dan Solvability

Korporasi Sektor Pertambangan

Sedangkan dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia Provinsi

Kaltim, kondisi usaha sektor pertambangan saat ini membaik. Realisasi perkembangan kondisi

usaha sektor pertambangan yang terindikasi dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada triwulan

I 2017 membukukan hasil yang positif sebesar 2,08%. Faktor yang mendorong responden

merespon positif kondisi bisnis pertambangan salah satunya adalah harga komoditas batubara

yang sedang meningkat. Kondisi ini masih lebih baik dari perkembangan sektor ekonomi lain

seperti sektor pengangkutan dan komunikasi, serta sektor bangunan yang masing-masing masih

membukukan hasil negatif yaitu -1,21% dan -2,76% pada triwulan laporan.

Stabilitas Keuangan Daerah Kaltim – Sektor Rumah Tangga

Sejalan dengan peningkatan konsumsi rumah tangga (RT) di Kaltim pada triwulan I

2017, indikator stabilitas keuangan daerah Kaltim sektor rumah tangga juga lebih tinggi

dibandingkan periode sebelumnya. BPS Provinsi Kaltim merilis pertumbuhan ekonomi pada

tanggal 5 Mei 2017, konsumsi RT mencatat pertumbuhan 1,24% (yoy) sehingga memberikan

andil pertumbuhan 0,18% (yoy) terhadap pertumbuhan perekonomian Kaltim pada triwulan I

2017. Pertumbuhan konsumsi RT yang lebih baik dibandingkan periode sebelumnya juga

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2011 2012 2013 2014 2015 2016

DSR

1.2

1.4

1.6

1.8

2.0

2.2

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

3.5

4.0

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2011 2012 2013 2014 2015 2016

DER SOL (Rhs)

Page 90: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

66

terlihat dari meningkatnya pertumbuhan indikator stabilitas keuangan daerah sektor rumah

tangga baik dari sisi penyaluran kredit maupun penghimpunan dana masyarakatnya.

Grafik IV.17 Perkembangan DPK Perorangan Kaltim

Grafik IV.18 Komposisi DPK Perorangan Kaltim

Dana masyarakat rumah tangga yang dihimpun di dalam DPK perbankan Kaltim

mengalami peningkatan pada triwulan I 2017. DPK perseorangan triwulan I 2017 tumbuh

sebesar 2,42% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2016 yang masih tumbuh sebesar

0,67% (Grafik IV.17). Tumbuhnya simpanan dalam bentuk deposito hingga 2,09% (yoy) seteah

sebelumnya sempat terkontraksi menjadi andil utama pertumbuhan DPK perseorangan di

Kaltim. Sedangkan simpanan berbentuk tabungan yang merupakan DPK perseorangan terbesar

mencatat pertumbuhan yang relatif stabil sebesar 2,96% (yoy). Di sisi lain, giro yang dimiliki oleh

masyarakat masih terkontraksi tetapi tidak sedalam periode sebelumnya yaitu sebesar -4,36%

(yoy). Berdasarkan komponennya, masyarakat masih dominan menyimpan dana di perbankan

dalam bentuk tabungan dengan komposisi tabungan pada DPK perseorangan sebesar 61,03%.

Komponen berikutnya adalah simpanan berbentuk deposito dengan pangsa 36,00% dan giro

yang hanya dimiliki sebagain kecil masyarakat yang tercatat sebesar 2,97% (Grafik IV.18).

Pembiayaan perbankan untuk konsumsi kepada RT di wilayah Kaltim meningkat

sejalan dengan peningkatan konsumsi RT. Penyaluran kredit RT di wilayah Kaltim pada triwulan

I 2017 tumbuh 3,89% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,16% (yoy)

(Grafik IV.19). Andil peningkatan pertumbuhan kredit RT di Kaltim terutama didorong oleh

naiknya pertumbuhan kredit multiguna menjadi sebesar 8,44% (yoy) (Grafik IV.20). Kredit

multiguna menjadi favorit masyarakat saat ini untuk dapat memenuhi berbagai kebutuhan

konsumsinya dalam periode waktu yang tidak terlalu panjang. Sementara itu, kredit properti

dan kendaraan bermotor mengalami perlambatan. Kredit properti pada triwulan I 2017 tumbuh

sebesar 4,03% (yoy) atau lebih lambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar

4,34% (yoy). Kondisi tersebut sejalan dengan hasil Survei Harga Properti Residensial di

0

5

10

15

20

25

0

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

DPK Perorangan Pertumbuhan (Rhs)

%yoyRp Miliar

3.0%

61.0%

36.0%

Giro Tabungan Deposito

Page 91: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

67

Kalimantan Timur pada triwulan I 2017 yang masih dalam fase perlambatan mengikuti tren

permintaan yang masih rendah. Sedangkan kredit kendaraan bermotor masih terkontraksi

hingga -19,61% (yoy) atau sedikit lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya. Kontak liaison

Bank Indonesia pada triwulan I 2017 dari sektor perdagangan otomotif mengkonfirmasi

penurunan penjualan kendaraan baru di Kalimantan Timur baik kendaraan niaga maupun

keluarga.

Berdasarkan komposisinya, kredit multiguna masih mencatat pangsa yang paling besar

hingga mencapai 46,06%, disusul oleh kredit properti yang tercatat sebesar 35,53% dimana KPR

tipe menengah (22-70) merupakan kredit yang paling banyak dipilih oleh masyarakat Kaltim

dengan pangsa hingga 20,21% dari total kredit konsumsi. Kredit konsumsi berikutnya yang

cukup besar adalah kredit kendaraan bermotor dengan total pangsa sebesar 8,84% dimana KKB

R4 atau mobil mencatat komposisi terbesar yaitu sebesar 7,33% dari total kredit konsumsi di

Kaltim.

Grafik IV.19 Perkembangan Kredit Rumah Tangga

Kaltim

Grafik IV.20 Perkembangan Kredit Rumah Tangga

Berdasarkan Jenisnya Kaltim

Risiko kredit RT masih berada pada level yang wajar, tetapi sedikit meningkat

dibandingkan dengan triwulan yang lalu. Tingkat NPL kredit RT pada triwulan I 2017 tercatat

sebesar 3,79%, sedikit meningkat bila dibandingkan dengan risiko pada triwulan sebelumnya

sebesar 3,41%. Kredit properti memiliki risiko yang paling besar dan telah berada di atas batas

normal yaitu sebesar 7,38% (yoy). Sedangkan kredit multiguna di Kaltim masih mencatat

kualitas yang baik dengan rasio NPL sebesar 1,37%.

Stabilitas Keuangan Daerah Kaltim - Kredit UMKM

Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) meningkat cukup signifikan baik

secara pertumbuhan maupun pangsa terhadap total pembiayaan di wilayah Kaltim. Pada

triwulan I 2017, pangsa kredit UMKM di wilayah Kaltim mengalami peningkatan sehingga

0

1

1

2

2

3

3

4

4

0

5

10

15

20

25

30

35

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Rumah Tangga NPL (Rhs)

%yoy %

0

20

40

60

80

100

120

140

160

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Rumah Tangga Properti Kend. Bermotor Multiguna (Rhs)

%yoy %yoy

Page 92: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

68

menyumbang 30,29% dari total kredit pada triwulan IV 2016, lebih tinggi dibandingkan rasio

triwulan sebelumnya yang sebesar 20,74% (Grafik IV.21). Kondisi tersebut sejalan dengan

kewajiban rasio kredit atau pembiayaan UMKM terhadap total portofolio kredit perbankan

minimal sebesar 15% pada tahun 2017 (Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/12/PBI/2015).

Kredit UMKM di Kaltim pada triwulan I 2017 tumbuh hingga 53,31% (yoy), jauh lebih

tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang masih terkontraksi sebesar -0,32% (yoy) (Grafik

IV.22). Andil peningkatan pertumbuhan kredit UMKM paling besar didorong oleh komponen

kredit investasi yang naik signifikan hingga 132,82% (yoy), setelah sempat terkontraksi pada

triwuan sebelumnya sebesar -3,71 (yoy). Sedangkan kredit modal kerja tumbuh normal pada

level 4,10% (yoy), lebih tinggi pertumbuhan dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar

1,73% (yoy).

Grafik IV.21 Perkembangan Rasio Kredit UMKM

Terhadap Total Kredit Kaltim

Grafik IV.22 Perkembangan Kredit UMKM Kaltim

Berdasarkan penggunaannya, setelah peningkatan kredit investasi maka saat ini kredit

UMKM di Kaltim didominasi oleh jenis kredit investasi dengan pangsa sebesar 58,05% disusul

oleh kredit modal kerja sebesar 41,95% (Grafik IV.23). Berdasarkan lapangan usahanya,

penyaluran kredit UMKM di Kaltimra didominasi oleh sektor pertanian dengan pangsa 36,94%,

disusul oleh kredit sektor perdagangan sebesar 30,51%, dan kredit pada sektor industri sebesar

7,89% (Grafik IV.24).

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Kredit UMKM Kredit NonUMKM

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

-10

0

10

20

30

40

50

60

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Kaltim UMKM NPL (Rhs)

%yoy %

Page 93: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

69

Grafik IV.23 Komposisi Kredit UMKM Berdasarkan

Jenis Penggunaan Kaltim

Grafik IV.24 Komposisi Kredit UMKM Berdasarkan

Lapangan Usaha Kaltim

Ekspansi kredit UMKM pada triwulan I 2017 tersebut turut berdampak pada turunnya

risiko kredit UMKM secara agregat pada triwulan I 2017 sehingga rasio NPL UMKM Kaltim saat

ini menjadi sebesar 4,79%, lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat masih

pada level 7,26%. Kredit yang disalurkan ke UMKM sektor konstruksi mencatat rasio NPL yang

paling tinggi yaitu sebesar 14,38%, tetapi lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang

sebesar 15,58%. Sedangkan kredit yang disalurkan kepada UMKM sektor pertambangan

mencatat perbaikan risiko menjadi sebesar 4,51%, lebih baik dibandingkan triwulan

sebelumnya yang masih tercatat sebesar 6,93%.

Stabilitas Keuangan Daerah Kalimantan Utara

Stabilitas keuangan daerah Provinsi Kaltara di triwulan I 2017 masih terjaga pada

level yang positif. Walaupun masih terkontraksi sebesar -0,78% (yoy), pertumbuhan dana yang

dihimpun oleh perbankan di Kaltara lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang

terkontraksi lebih dalam hingga -5,52% (yoy). Sedangkan pertumbuhan DPK Nasional tercatat

lebih tinggi yaitu sebesar 10,0% (yoy) pada triwulan I 2017 (Grafik IV.25).

Andil angka pertumbuhan tersebut terutama berasal dari turunnya simpanan

berbentuk tabungan yang disimpan di perbankan Kaltara hingga -10,38% (yoy), tetapi tertahan

oleh peningkatan giro hingga 13,15% (yoy). Selanjutnya, dana yang dihimpun dari korporasi

dan perserorangan di wilayah Kaltara juga tercatat terkontraksi maisng-masing sebesar -14,40%

(yoy) dan –2,21% (yoy)

41.9%

58.1%

Modal Kerja Investasi0.1

1.0

2.2

4.0

4.4

6.0

6.9

7.9

30.5

36.9

Lainnya

Pertambangan

LGA

J. Lainnya

Trans & Kom

J. Keuangan, R.E. dan J. Usaha

Konstruksi

Industri

PHR

Pertanian

Page 94: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

70

Grafik IV.25 Perkembangan DPK Kaltara dan Nasional

Grafik IV.26 Perkembangan Kredit Kaltara dan

Nasional

Kredit yang disalurkan perbankan di Kaltara pada triwulan I 2017 masih dalam tren

peningkatan. Perbankan masih melakukan ekspansi kredit di wilayah Kaltara secara aktif hingga

triwulan I 2017 hingga mencapai angka pertumbuhan sebesar 16,79% (yoy) dan lebih tinggi dari

triwulan sebelumnya yang juga telah tumbuh positif sebesar 14,16% (yoy). Apabila

dibandingkan dengan kredit nasional yang tumbuh 9,24% (yoy), maka pertumbuhan kredit di

Kaltara merupakan pertumbuhan yang signifikan dan ekspansif (Grafik IV.26). Penyaluran kredit

di wilayah Kaltara juga memiliki risiko kredit yang rendah dengan rasio NPL terjaga pada level

1,21%. Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit di wilayah Kaltara didominasi oleh kredit

konsumsi sebesar 40,36%, disusul oleh kredit modal kerja 37,55% dan kredit investasi sebesar

22,09% (Grafik IV.27). Kredit modal kerja yang tumbuh hingga 43,15% (yoy) memberikan andil

pertumbuhan terbesar, diikuti oleh pertumbuhan kredit konsumsi yang tercatat sebesar

16,79% (yoy).

Lapangan usaha di Kaltara yang paling banyak mendapat penyaluran kredit adalah

sektor perdagangan dengan pangsa hingga 39,65% diikuti oleh industri dan pertanian (Grafik

IV.28). Sedangkan andil pertumbuhan paling besar pada triwulan I 2017 berasal dari

pertumbuhan kredit di sektor industri yang tumbuh hingga 258,32% (yoy) diikuti oleh kredit

pada sektor perdagangan dengan pertumbuhan 19,89% (yoy).

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Kaltara Nasional

%yoy Triwulan I-2017Kaltara -3,53%

Nasional 10,0%

0

5

10

15

20

25

30

35

40

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Kaltara Nasional

%yoy Triwulan I-2017kALTARA 16,79%

Nasional 9,24%

Page 95: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

71

Grafik IV.27 Komposisi Kredit Penggunaan Kaltara

Grafik IV.28 Komposisi Kredit Lapangan Usaha Kaltara

Secara spasial, hampir seluruh Kota/Kab di Kaltara mengalami pertumbuhan kredit

secara positif. Kota Tarakan mencatat pertumbuhan kredit tertinggi hingga 21,64% (yoy) diikuti

oleh Kab. Nunukan sebesar 17,54% (yoy) dan hanya Kab. Tana tidung yang mengalami kontraksi

pertumbuhan kredit yaitu sebesar -1,32% (yoy) (Grafik IV.29). Selanjutnya, Kota tarakan sebagai

pusat bisnis di Kaltara masih mendominasi penyaluran kredit dengan pangsa hingga 50,3%,

diikuti oleh Kab. Bulungan sebagai ibu kota provinsi dengan pangsa 19,2% (Grafik IV.30).

Grafik IV.29 Perkembangan Kredit Spasial Kaltara

Grafik IV.30 Komposisi Kredit Spasial Kota/Kab Kaltara

Kab. Bulungan tercatat sebagai daerah yang memiliki risiko kredit paling tinggi di Kaltara

pada triwulan I 2017 di Kaltara tetapi masih berada pada level yang cukup rendah yaitu sebesar

1,4%, sehingga tidak ada kota/kab di Kaltara yang memiliki risiko kredit di atas batas normal

(Grafik IV.31). Selanjutnya, dengan mempertimbangkan bobot komposisi kredit serta tingkat

risiko secara spasial, maka andil utama rasio NPL Kaltara adalah kredit yang disalurkan kepada

Kota Tarakan, Kab. Bulungan, dan Kab. Nunukan yang secara agregat masih berada pada level

yang rendah yaitu 1,21% (Grafik IV.32).

37.6%

22.1%

40.4%

Modal Kerja Investasi Konsumsi461.3

364.3

270.1

208.4

128.2

126.4

104.3

61.6

39.1

0.5

Pertanian

PHR

Industri

Pertambangan

Trans & Kom

J. Keuangan, R.E. dan J. Usaha

Konstruksi

LGA

J. Lainnya

Lainnya

-1.32

9.70

12.24

17.54

21.64

Ktt

Bul

Mal

Nun

Trk

I 2017

IV 2016

2.54

10.14

17.77

19.22

50.33

Ktt

Mal

Nun

Bul

Trk

Page 96: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

72

Grafik IV.31 Risiko Kredit Spasial Kota/Kab Kaltara

Grafik IV.32 Andil Risiko Kredit Spasial Kaltara

Stabilitas Keuangan Daerah Kaltara – Sektor Korporasi

Dana pihak ketiga korporasi di Kaltara masih mengalami tren penurunan pada

triwulan I 2017. DPK yang bersumber dari korporasi terkontraksi sebesar -14,40% (yoy) lebih

dalam dibandingkan triwulan sebelumnya masih tercatat sebesar -0,82% (yoy) (Grafik IV.33).

Jenis simpanan yang memberikan andil penurunan paling besar adalah giro yang terkontraksi

hingga -29,65% (yoy). Di sisi lain, saldo simpanan berbentuk deposito mengalami peningkatan

cukup tinggi hingga 63,62% (yoy), sedangkan tabungan yang dimiliki korporasi masih tumbuh

positif walaupun sedikit melambat menjadi sebesar 3,78% (yoy). Simpanan berbentuk giro juga

menjadi pilihan utama korporasi di dengan pangsa hingga 64,28%. Komponen berikutnya

adalah deposito sebesar 25,45%, diikuti oleh simpanan tabungan dengan komposisi 10,27%.

(Grafik IV.34).

Grafik IV.33 Perkembangan DPK Korporasi Kaltara

Grafik IV.34 Komposisi DPK Korporasi

Kaltara

Dari sisi pembiayaan, tercatat peningkatan pertumbuhan kredit korporasi di Kaltara

pada triwulan I 2017. Kredit perbankan kepada korporasi di Kaltara tumbuh 23,04% (yoy) pada

triwulan I 2017, lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 8,33% (yoy)

0.71

1.13

1.23

1.24

1.39

Mal

Ktt

Nun

Trk

BulBulungan

1,39%

Nunukan1,23%Tarakan

1,24%

1,21

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

DPK Korporasi Pertumbuhan (Rhs)

%yoyRp Miliar

64.3%10.3%

25.5%

Giro Tabungan Deposito

Page 97: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

73

(Grafik IV.35). Risiko kredit korporasi di Kaltara pun masih terjaga pada level yang rendah

dengan rasio NPL sebesar 1,53% (yoy).

Bila diklasifikasikan berdasarkan sektor ekonominya, kredit pada sektor industri

pengolahan mencatat andil pertumbuhan paling besar hingga mencapai 258,32% (yoy).

Realisasi investasi yang cukup besar di sektor industri pengolahan dan pengawetan ikan di kota

Tarakan ditengarai sebagai faktor pendorong tumbuhnya kredit sektor tersebut. Sektor

berikutnya yang mencatat pertumbuhan penyaluran kredit cukup besar adalah sektor

perdagangan, hotel & restoran dengan kredit yang tumbuh 19,89% (yoy). Sedangkan kredit

pada sektor utama lainnya di Kaltara yaitu pertambangan masih mencatat kontraksi

pertumbuhan sebesar -25,62% (yoy) sebagai bahwa perbankan saat ini sangat berhati-hati dan

selektif terhadap sektor-sektor yang masih memiliki risiko cukup tinggi (Grafik IV.36).

Grafik IV.35 Perkembangan Kredit Korporasi Kaltara

Grafik IV.36 Perkembangan Kredit Korporasi

Berdasarkan Lapangan Usaha Kaltara

Stabilitas Keuangan Daerah Kaltara – Sektor Rumah Tangga

Konsumsi rumah tangga (RT) di Kaltara mengalami peningkatan pertumbuhan pada

triwulan IV 2016. BPS Provinsi Kaltara merilis peningkatan pertumbuhan perekonomian Kaltara

pada tanggal 5 Mei 2017. Salah satu komponen pengeluaran pada PDRB Kaltara yaitu konsumsi

RT mencatat pertumbuhan 3,78% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pada triwulan sebelumnya

yang tercatat sebesar 2,73% (yoy). Pertumbuhan konsumsi masyarakat di Kaltara ini juga

didukung oleh indikator perbankan, dimana kredit konsumsi perseorangan tetap tumbuh

positif, sedangkan simpanan masyarakat mengalami kontraksi yang ditengarai digunakan untuk

konsumsi.

DPK milik perseorangan di perbankan Kaltara mengalami penurunan pada triwulan I

2017. DPK perseorangan di Kaltara pada triwulan I 2017 terkontraksi -2,21% (yoy), lebih rendah

bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sempat tumbuh sebesar 3,44% (Grafik

0

2

4

6

8

10

12

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Korporasi NPL (Rhs)

%yoy %

-100

-50

0

50

100

150

200

250

300

-100

-50

0

50

100

150

200

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Kaltara Pertanian Pertambangan PHR Industri

%yoy %yoy

Page 98: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

74

IV.37). Simpanan berbentuk tabungan dan giro yang dimiliki oleh nasabah perseorangan di

Kaltara mencatat kontraksi pertumbuhan masing-masing sebesar -9,02% (yoy) dan -6,05% (yoy)

setelah pada triwulan sebelumnya keduanya masih tumbuh positif. Sedangkan deposito yang

dimiliki oleh rumah tangga mencatat peningkatan pertumbuhan hingga 14,03% (yoy), lebih

tinggi bila dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tumbuh 7,05% (yoy). Berdasarkan

komponennya, simpanan dalam bentuk tabungan masih mendominasi struktur DPK

perseorangan di Kaltara dengan komposisi sebesar 63,91%. Komponen berikutnya adalah

simpanan berbentuk deposito dengan pangsa 34,13% dan giro sebesar 1,96% (Grafik IV.38).

Grafik IV.37 Perkembangan DPK Perorangan Kaltara

Grafik IV.38 Komposisi DPK Perorangan Kaltara

Penyaluran kredit perbankan untuk konsumsi kepada RT di wilayah Kaltara masih

tumbuh positif walaupun sedikit melambat. Penyaluran kredit RT di wilayah Kaltara pada

triwulan I 2017 tumbuh 12,08% (yoy), sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya

yang mencapai 13,39% (yoy) (Grafik IV.39). Pertumbuhan paling besar berasal dari kredit

properti sebesar 17,55% (yoy) meskipun sedikit lebih lambat dibandingkan triwulan

sebelumnya. Sedangkan kredit kendaraan bermotor walaupun masih terkontraksi sebesar -

7,95% (yoy), tetapi sudah lebih baik dan tidak sedalam triwulan sebelumnya yang mencapai -

10,61% (yoy) (Grafik IV.40). Kemudahan pembayaran uang muka dari relaksasi kebijakan Loan

to Value ditengarai turut memberi andil pertumbuhan kredit tersebut seperti yang

diinformasikan oleh salah satu kontak liaison Bank Indonesia pada bisnis ritel otomotif.

Berdasarkan komposisinya, kredit RT masih didominasi oleh kredit multiguna yang mencapai

79,33% karena flesibilitas penggunaan dan kemudahan pencairannya, disusul oleh kredit

properti yang mencakup KPR, KPA, serta kredit pemilikan ruko dengan total komposisi sebesar

8,45%. Pangsa penggunaan kredit perseorangan berikutnya adalah yang digunakan untuk

pembelian kendaraan bermotor sebesar 5,66% dari total kredit konsumsi di Kaltara.

-10

-5

0

5

10

15

20

25

30

35

40

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

DPK Perorangan Pertumbuhan (Rhs)

%yoyRp Miliar

2.0%

63.9%

34.1%

Giro Tabungan Deposito

Page 99: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

75

Grafik IV.39 Perkembangan Kredit Rumah Tangga

Kaltara

Grafik IV.40 Perkembangan Kredit Rumah Tangga

Berdasarkan Jenisnya Kaltara

Risiko kredit RT di Kaltara masih berada pada level yang rendah, sejalan dengan cukup

baiknya kualitas kredit secara umum di Kaltara. Tingkat NPL kredit RT pada triwulan I 2017

tercatat 0,51%, sedikit lebih rendah dibandingkan risiko pada triwulan sebelumnya sebesar

0,55%. Risiko paling tinggi dicatat oleh kredit kendaraan bermotor dengan rasio NPL sebesar

1,61(yoy) dan masih dalam level yang wajar. Sedangkan kredit multiguna yang mendominasi

penyaluran kredit RT di Kaltim masih memiliki kualitas yang baik dengan rasio NPL yang rendah

yaitu sebesar 0,27%.

Stabilitas Keuangan Daerah Kaltara – Kredit UMKM

Rasio kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap total pembiayaan

di wilayah Kaltara meningkat pada triwulan I 2017. Kredit yang disalurkan kepada UMKM di

wilayah Kaltara memiliki rasio sebesar 33,15% dari total kredit di Kaltara pada triwulan IV 2016.

Rasio ini lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 30,63% sehingga

pangsa kredit UMKM di Kaltara sudah berada pada level yang cukup signifikan dan di atas

ketentuan rasio kredit atau pembiayaan UMKM minimal terhadap total portofolio kredit

perbankan yang ditargetkan minimal 15% pada tahun 2017 (Grafik IV.41).

Penyaluran kredit kepada UMKM di Kaltara pada triwulan IV 2016 mencatat

peningkatan pertumbuhan. Kredit UMKM di Kaltara tumbuh hingga 24,80% (yoy), lebih tinggi

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 9,94% (yoy) (Grafik IV.42).

Meningkatnya pertumbuhan kredit investasi dari sebesar 3,49% (yoy) pada triwulan lalu

menjadi sebesar 39,58% (yoy) pada periode ini menjadi andil utama. Komponen kredit

penggunaan berikutnya yaitu kredit modal kerja yang juga mengalami peningkatan

pertumbuhan yaitu sebesar 17,87% (yoy).

0

0

0

1

1

1

1

0

5

10

15

20

25

30

35

40

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Rumah Tangga NPL (Rhs)

%yoy %

0

20

40

60

80

100

120

140

-80

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

100

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Rumah Tangga Properti Kend. Bermotor Multiguna

%yoy %yoy

Page 100: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

76

Grafik IV.41 Perkembangan Rasio Kredit UMKM

Terhadap Total Kredit Kaltara

Grafik IV.42 Perkembangan Kredit UMKM Kaltara

Dilihat dari komposisinya, kredit UMKM yang digunakan untuk modal kerja masih

mendominasi dibandingkan kredit untuk investasi dengan perbandingan 64,3 : 35,7 (Grafik

IV.43). Sedangkan menurut lapangan usahanya, kredit UMKM paling besar disalurkan ke sektor

perdagangan, hotel dan restoran hingga mencapai 58,5% dari total kredit UMKM (Grafik IV.44).

Dengan share yang dominan maka pertumbuhan kredit pada UMKM sektor PHR sebesar 19,59%

(yoy) memberikan andil paling besar pada pertumbuhan kredit UMKM secara umum.

Grafik IV.43 Komposisi Kredit UMKM Berdasarkan

Jenis Penggunaan Kaltara

Grafik IV.44 Komposisi Kredit UMKM Berdasarkan

Lapangan Usaha Kaltara

Sedangkan risiko kredit UMKM di Kaltara masih pada batas wajar, tetapi lebih besar

dibandingkan risiko kredit secara umum yaitu sebesar 2,71%. Risiko kredit UMKM di Kaltara

tersebut sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang masih tercatat sebesar

2,46%. Risiko kredit paling besar dicatat oleh kredit UMKM kepada sektor kontruksi yaitu

sebesar 11,27%, tetapi lebih baik dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai 18,20%.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Rasio Kredit UMKM Kredit NonUMKM

0

1

2

3

4

5

6

0

5

10

15

20

25

30

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Kaltara UMKM NPL(Rhs)

%yoy %

64.3%

35.7%

Modal Kerja Investasi0.1

1.0

2.2

4.0

4.4

6.0

6.9

7.9

30.5

36.9

Lainnya

Pertambangan

LGA

J. Lainnya

Trans & Kom

J. Keuangan, R.E. dan J. Usaha

Konstruksi

Industri

PHR

Pertanian

Page 101: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

77

V. PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN

PENGELOLAAN UANG RUPIAH

Transaksi keuangan di Kaltim dan Kaltara (Kaltimra) yang dikelola oleh Bank Indonesia

Provinsi Kaltim dan Bank Indonesia Balikpapan pada triwulan I 2017 mengalami

penurunan baik tunai maupun nontunai

Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Nontunai

Pada triwulan I 2017, jumlah transaksi yang menggunakan Sistem Kliring Nasional

Bank Indonesia (SKNBI) di wilayah Kaltimra mengalami penurunan. Nominal transaksi SKNBI

triwulan I 2017 tercatat Rp6,9 triliun atau terkontraksi sebesar -48,9% (yoy) lebih dalam

dibandingkan triwulan IV 2016 yang kontraksi sebesar -26,3% (yoy) dengan nominal sebesar

Rp7,5 triliun (Grafik V.1). Penurunan juga terjadi secara volume transaksi, dimana transaksi via

SKNBI di Kaltimra tercatat sebanyak 211,3 ribu transaksi, terkontraksi -37,8% (yoy)

dibandingkan periode sebelumnya yang masih mencatat jumlah transaksi sebanyak 233,9 ribu

(Grafik V.2).

Grafik V.1 Perkembangan Nominal Transaksi Kliring

Kaltimra

Grafik V.2 Perkembangan Volume Transaksi Kliring

Kaltimra

Berakhirnya masa peralihan BI-RTGS kepada BI-RTGS generasi ke II mengakibatkan

transaksi yang menggunakan SKNBI kembali pada level normal. Masa peralihan sistem BI-

RTGS kepada BI-RTGS generasi ke II telah selesai per 1 Juli 2016. Sehingga, nilai nominal transfer

di atas Rp100.000.000 (seratus juta rupiah) per transaksi telah kembali menggunakan sistem BI-

RTGS generasi ke II. Hal tersebut mengakibatkan transaksi SKNBI menurun sejak triwulan III

2016. Sebelumnya, melalui Surat Edaran Bank Indonesia No. 17/753/DPSP, terhitung sejak

tanggal 16 November 2015 sampai dengan 30 Juni 2016, nilai nominal transfer untuk transaksi

RTGS hanya diperkenankan untuk transaksi di atas Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah).

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

100

120

-

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Kliring Nominal g.Nominal (Rhs)

Rp miliar %yoy

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

-

50

100

150

200

250

300

350

400

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Kliring Volume g.Volume (Rhs)

Ribu transaksi %yoy

Page 102: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

78

Sehingga transaksi di bawah nominal tersebut harus beralih menggunakan SKNBI yang

berdampak peningkatan arus transaksi SKNBI pada periode dimaksud.

Berbagai program kerjasama telah dilakukan antara Bank Indonesia Provinsi Kaltim

dengan Pemerintah Daerah dan Perbankan untuk meningkatkan program elektronifikasi -

Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di wilayah Kaltimra. Selain itu, berbagai layanan

elektronifikasi yang merupakan produk-produk atau program perbankan secara nasional juga

terus berkembang terutama di Samarinda dan Balikpapan seperti e-tax hingga uang elektronik.

Salah satu indikator elektronifikasi yang dapat diukur adalah jumlah uang elektronik yang

beredar di Kalimantan Timur yang pada triwulan I 2017 tercatat sebanyak 16.356. Kemudian,

jumlah agen Layanan Keuangan Digital (LKD) yang ada di Kaltim pun mengalami peningkatan di

triwulan I 2017 menjadi sebanyak 2.190 atau 2 kali lebih banyak dibandingkan jumlah agen LKD

di triwulan I 2016 yang masih tercatat sebanyak 1.070 agen.

Pengelolaan Uang Rupiah

Jumlah uang kartal yang beredar di Kaltimra selama triwulan I 2017 mengalami

penurunan. Secara nominal, nilai transaksi outflow mencapai Rp2,8 triliun, lebih rendah

dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar Rp4,4 triliun, namun pertumbuhannya

mengalami peningkatan sebesar 54,7% (yoy). Sementara itu, nilai transaksi inflow tercatat

Rp3,0 triliun yang kontraksi sebesar -6,7% (yoy), namun lebih tinggi dibandingkan triwulan

sebelumnya yang sebesar Rp1,8 triliun (Grafik V.3).

Grafik V.3 Pengedaran Uang Kartal Kaltimra

Grafik V.4 Pengedaran Uang Kartal Kaltimra – Spasial

Secara spasial, penurunan jumlah transaksi di triwulan I 2017 terjadi di seluruh Bank

Indonesia di wilayah Kaltimra. Bank Indonesia Provinsi Kaltim mencatat peningkatan transaksi

outflow hingga 49,9% (yoy), namun, jumlah uang kartal yang masuk masih lebih besar

dibandingan transaksi outflow sehingga di wilayah kerja Bank Indonesia Provinsi Kaltim masih

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Inflow Outflow Netflow

Rp tril iun

INFLOW

OUTFLOW -5

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

SMR-Inflow SMR-Outflow BPP-Inflow

BPP-Outflow SMR-Netflow BPP-Netflow

Rp tril iun

INFLOW

OUTFLOW

Page 103: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

79

mencatat net inflow sebesar Rp 0,2 triliun. Sementara itu, outflow uang kartal di Bank Indonesia

Balikpapan juga mengalami kenaikan hingga 66,58% (yoy), namun transaksi inflow terkontraksi

-4,22% (yoy) dengan nominal yang lebih rendah dibanding outflow sehingga tercatat net inflow

sebesar Rp.0,02 triliun (Grafik V.4).

Sementara itu, dalam rangka menjaga kualitas uang yang beredar di masyarakat,

Bank Indonesia secara berkala melakukan penarikan Uang Tidak Layak Edar (UTLE) atau

disebut juga Clean Money Policy (CMP). Selama triwulan I 2017, pemusnahan UTLE yang

dilakukan Bank Indonesia di Kaltimra meningkat hingga 51,4% (yoy) (Grafik V.5). Namun, rasio

pemusnahan UTLE terhadap inflow pada triwulan laporan menurun sebesar 39,3%, lebih

rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 43,9% (Grafik V.6). Secara spasial, Bank

Indonesia Provinsi Kaltim masih melakukan penarikan UTLE yang lebih besar dibandingkan Bank

Indonesia Balikpapan. Kondisi ini disebabkan karena wilayah kerja yang lebih luas hingga

mencapai wilayah perbatasan di Kalimantan Utara (Kaltara).

Grafik V.5 Penarikan Uang Tidak Layak Edar Kaltimra

Grafik V.6 Rasio Penarikan Uang Tidak Layak Edar

terhadap Inflow Kaltimra

Bank Indonesia di wilayah Kaltimra selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas

uang layak edar di masyarakat. Salah satu langkah yang dilakukan adalah kas keliling yang

dilakukan oleh Bank Indonesia Provinsi Kaltim dan Balikpapan hingga ke wilayah terpencil di

Kaltim dan Kaltara. Kas keliling dilakukan di dalam kota yaitu Samarinda dan Balikpapan, serta

ke luar kota hingga ke Tarakan, Malinau, Nunukan dan Sebatik yang selama Triwulan I 2017.

Selama periode triwulan I 2017, Bank Indonesia Provinsi Kaltim telah melakukan peredaran

uang kartal sebanyak Rp832 miliar di 3 (tiga) lokasi kas titipan yaitu di wilayah Sangatta, Tanjung

Redeb, dan Tanjung Selor. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya yang sebesar Rp347 miliar.

-100

-50

0

50

100

150

200

250

300

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

1.2

1.4

I II III IV I II III IV I II III IV I

2014 2015 2016 2017

Kaltim Samarinda Balikpapan g.Kaltim (Rhs)

Rp tril iun %yoy

0

10

20

30

40

50

60

70

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

3.5

4.0

I II III IV I II III IV I II III IV I

2014 2015 2016 2017

Inflow CMP Rasio CMP to Inflow (Rhs)

Rp tril iun %

Page 104: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

80

Dalam rangka terus meningkatkan kualitas uang layak edar di masyarakat, satu buah

lokasi kas titipan yaitu Kabupaten Paser telah diresmikan sejak Januari 2017 yang berada di

wilayah kerja Bank Indonesia Balikpapan. Kemudian, Bank Indonesia Provinsi Kaltim juga telah

berencana untuk membuka lokasi kas titipan baru di Malinau yang rencananya akan mulai

beroperasi di pertengahan tahun 2017.

Jumlah uang palsu yang ditemukan di wilayah Kaltim meningkat dibandingkan

periode sebelumnya. Pada triwulan I 2017, uang palsu yang ditemukan oleh Bank Indonesia

Provinsi Kaltim dan Bank Indonesia Balikpapan mencapai 296 bilyet, lebih rendah dibandingkan

dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 352 bilyet. Bank Indonesia Provinsi Kaltim

dan Bank Indonesia Balikpapan secara rutin terus menyelenggarakan kegiatan sosialisasi Ciri-

Ciri Keaslian Uang Rupiah (CIKUR) di wilayah Kaltim dan Kaltara dengan peserta mulai dari siswa

sekolah, mahasiswa, pelaku usaha maupun SKPD.

Page 105: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

81

VI. KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

Perbaikan kondisi perekonomian Kaltim dan Kaltara triwulan I 2017 belum memberikan

dampak positif terhadap kondisi ketenagakerjaan dan kesejahteraan di Kaltim dan

Kaltara

Ketenagakerjaan

6.1.1 Ketenagakerjaan Kalimantan Timur

Berdasarkan rilis data ketenagakerjaan Februari 2017, kondisi ketenagakerjaan

Kaltim sedikit mengalami penurunan. Kondisi tersebut tidak sejalan dengan kondisi

perekonomian yang mulai pulih. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada Februari 2017

turun dari 66,06% pada Februari 2016 menjadi 65,45%. Penurunan TPAK Februari 2017

disebabkan oleh peningkatan jumlah angkatan kerja lebih kecil dibandingkan dengan

peningkatan jumlah penduduk usia 15 tahun keatas. Jumlah angkatan kerja periode Februari

2017 sebesar 1,68 juta jiwa, meningkat 1,73% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu,

jumlah penduduk usia 15 tahun keatas sebanyak 2,57 juta jiwa atau tumbuh 2,67%

dibandingkan tahun sebelumnya.

Di sisi lain, tingkat pengangguran Kaltim Februari 2017 mengalami penurunan

dibandingkan tahun sebelumnya. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2017

turun dari 8,86% pada tahun 2016 menjadi 8,55%. Berbeda dengan TPAK, penurunan TPT

disebabkan karena pertambahan jumlah penganggur lebih tinggi dibandingkan pertambahan

jumlah angkatan kerja. Jumlah penganggur berdsarkan survei Februari 2017 sebanyak 143,62

jiwa, meningkat 1,80% dibandingkan tahun sebelumnya (Tabel VI.1).

Tabel VI.1 Angkatan Kerja dan Pengangguran Provinsi Kaltim

Sumber : BPS, diolah

Sektor perdagangan menyerap tenaga kerja paling banyak di Kaltim Februari 2017.

Berdasarkan pangsanya, sektor perdagangan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak

2016 2017

Feb Feb Orang %

Jumlah Penduduk 15+ 2,498,281 2,565,035 66,754 2.67

Jumlah Angkatan Kerja 1,650,377 1,678,913 28,536 1.73

Jumlah Bekerja 1,504,133 1,535,296 31,163 2.07

Jumlah Penganggur 146,244 143,617 (2,627) -1.80

Bukan Angkatan Kerja 847,904 886,122 38,218 4.51

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 66.06 65.45

Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 8.86 8.55

Kondisi KetenagakerjaanPertumbuhan

Page 106: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

82

442,69ribu jiwa atau 28,83% dari total penduduk yang bekerja di Kaltim, disusul oleh sektor jasa

kemasyarakatan sebanyak 353,84 ribu jiwa (23,05%) dan sektor pertanian sebanyak 337,96 ribu

jiwa (22,01%). Sektor yang mengalami penambahan tenaga kerja paling banyak adalah sektor

perdagangan yang bertambah 27,74 ribu jiwa atau naik 6,69% disusul oleh sektor pertanian

sebanyak 27,38 ribu jiwa atau naik 8,82% dan sektor industri pengolahan sebanyak 24,02 ribu

jiwa atau naik 7,28% dibandingkan Februari 2016 (Tabel VI.2).

Tabel VI.2 Penduduk Yang Bekerja Berdasarkan Lapangan UsahaProvinsi Kaltim

Sumber : BPS, diolah

Peningkatan kondisi ketenagakerjaan Kaltim terkonfirmasi dari hasil Survei Kegiatan

Dunia Usaha KPw BI Provinsi Kaltim. Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penggunaan tenaga kerja

Kaltim triwulan I 2017 turun 7,41% dibandingkan triwulan sebelumnya. Penurunan SBT

penggunaan tenaga kerja terutama berasal dari sektor industri pengolahan yang turun sebesar

3,24% dari triwulan sebelumnya.

6.1.2 Ketenagakerjaan Kalimantan Utara

Berbeda dengan Kaltim, kondisi ketenagakerjaan Kaltara lebih rendah dibandingkan

tahun sebelumnya. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) berdasarkan rilis ketenagakerjaan

pada Februari meningkat dari 62,96% pada Februari 2016 menjadi 68,33%. Meningkatnya TPAK

disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk usia 15 tahun keatas lebih besar dibandingkan

dengan peningkatan jumlah angkatan kerja. Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas sebanyak

475,05 ribu jiwa, meningkat 4,32% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, tingkat pengangguran Kaltara Februari 2017 lebih tinggi dibandingkan

tahun sebelumnya. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2017 meningkat dari 3,92%

pada tahun Februari 2016 menjadi 5,17%. Meningkatnya TPT Kaltara disebabkan karena jumlah

penganggur periode Februari 2017 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah

2016 2017

Feb Feb Orang %

Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan 310,581 337,960 27,379 8.82

Pertambangan dan penggalian 101,448 103,822 2,374 2.34

Industri Pengolahan 83,299 67,979 (15,320) -18.39

Listrik, gas dan air 10,613 13,248 2,635 24.83

Bangunan 80,814 75,164 (5,650) -6.99

Perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel 414,941 442,685 27,744 6.69

Angkutan, pergudangan dan komunikasi 89,665 70,572 (19,093) -21.29

Keuangan, asuransi, sewa dan jasa perusahaan 82,958 70,030 (12,928) -15.58

Jasa kemasyarakatan 329,814 353,836 24,022 7.28

Total 1,504,133 1,535,296 31,163 2.07

Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan UsahaPertumbuhan

Page 107: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

83

penganggur Kaltara sebanyak 16,77 ribu jiwa, meningkat 49,39% dibandingkan Februari 2016

(Tabel VI.3).

Tabel VI.3 Angkatan Kerja dan Pengangguran Provinsi Kaltara

Sumber : BPS, diolah

Sektor jasa kemasyarakatan menyerap tenaga kerja paling banyak di Kaltara Februari

2017. Berdasarkan pangsanya, sektor jasa kemasyarakatan mampu menyerap tenaga kerja

sebanyak 95,66 ribu jiwa atau 31,08% dari total penduduk yang bekerja di Kaltara, disusul oleh

sektor pertanian sebanyak 87,96 ribu jiwa (28,58%) dan sektor perdagangan sebanyak 68,61

ribu jiwa (22,29%). Sektor yang mengalami penambahan tenaga kerja paling banyak adalah

sektor jasa kemasyarakatan yang bertambah 37,90 ribu jiwa atau naik 65,60% disusul oleh

sektor pertanian sebanyak 4,99ribu jiwa atau naik 6,01% dibandingkan Februari 2016 (Tabel

VI.4).

Tabel VI.4 Penduduk Yang Bekerja Berdasarkan Lapangan Usaha Provinsi Kaltara

Sumber : BPS, diolah

Kesejahteraan

Tingkat kesejahteraan petani Kaltim pada triwulan I 2017 menunjukkan perbaikan.

Perbaikan ini tergambar pada Nilai Tukar Petani (NTP) yang meningkat jika dibandingkan

2016 2017

Feb Feb Orang %

Jumlah Penduduk 15+ 455,359 475,051 19,692 4.32

Jumlah Angkatan Kerja 286,702 324,586 37,884 13.21

Jumlah Bekerja 275,474 307,812 32,338 11.74

Jumlah Penganggur 11,228 16,774 5,546 49.39

Bukan Angkatan Kerja 168,657 150,465 (18,192) -10.79

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 62.96 68.33

Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 3.92 5.17

Kondisi KetenagakerjaanPertumbuhan

2016 2017

Feb Feb Orang %

Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan 82,976 87,963 4,987 6.01

Pertambangan dan penggalian 7,916 3,814 (4,102) -51.82

Industri Pengolahan 19,373 11,735 (7,638) -39.43

Listrik, gas dan air 1,692 1,517 (175) -10.34

Bangunan 24,556 10,007 (14,549) -59.25

Perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel 54,488 68,606 14,118 25.91

Angkutan, pergudangan dan komunikasi 21,448 20,224 (1,224) -5.71

Keuangan, asuransi, sewa dan jasa perusahaan 5,262 8,290 3,028 57.54

Jasa kemasyarakatan 57,763 95,656 37,893 65.60

Total 275,474 307,812 32,338 11.74

Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan UsahaPertumbuhan

Page 108: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

84

dengan triwulan sebelumnya.Nilai Tukar Petani adalah salah satu indikator yang dapat

digunakan untuk mengetahui gambaran tentang perkembangan tingkat pendapatan petani dari

waktu ke waktu sebagai dasar kebijakan untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan petani. NTP

pada triwulan I 2017 tercatat sebesar 98,55 naik dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar

98,47 (Grafik VI.1). Hal tersebut menandakan bahwa tingkat daya beli petani di Kaltim

meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya walaupun indeksnya masih dibawah 100.

Kenaikan NTP tersebut terjadi karena indeks yang diterima (It) petani mengalami

peningkatan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Indeks yang diterima petani

mengalami pertumbuhan sebesar 3,61% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya

sebesar 3,21% (yoy). Dibandingkan triwulan sebelumnya, seluruh sektor usaha pertanian

mengalami kenaikan indeks yang diterima petani dari hasil penjualan produksi.

Sementara itu indeks yang dibayar (Ib) petani tumbuh 2,57% (yoy), sedikit meningkat

dibanding triwulan sebelumnya sebesar 2,56% (yoy). Peningkatan terbesar berasal dari Indeks

Konsumsi Rumah Tangga petani di triwulan I 2017yang meningkat sebesar 3,28% (yoy). Adapun

Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) meningkat pada level lebih kecil

yaitu sebesar 0,02% (yoy).

Sumber: BPS, diolah

Grafik VI.1 Perkembangan Nilai Tukar Petani Kalimantan Timur

Sumber: BPS, diolah

Grafik VI.2 Perkembangan Nilai Tukar Petani Kalimantan Timur Berdasarkan Komponen

Membaiknya kinerja perekonomian Kaltim pada triwulan I 2017 belum berdampak

langsung pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat Kaltim di wilayah perkotaan. Beberapa

indikator seperti indeks keyakinan konsumen akan kondisi ekonomi saat ini, indeks

ketersediaan lapangan pekerjaan, dan indeks penghasilan saat ini menunjukkan pelemahan dan

berada pada level pesimis. Persepsi masyarakat terhadap kondisi perekonomian saat ini,

lapangan pekerjaan dan penghasilan mengalami penurunan pada triwulan I 2017 dibandingkan

triwulan sebelumnya maupun periode yang sama tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil Survei

96

97

97

98

98

99

99

100

100

101

101

70

80

90

100

110

120

130

I II III IV I II III IV I II III IV I

2014 2015 2016 2017

IT IB NTP (Rhs)

Indeks Indeks

80

85

90

95

100

105

110

Pangan Holti Kebun Ternak Ikan NTP

2014 I

2015 I

2016 I

2017 I

Page 109: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

85

Konsumen Bank Indonesia, indeks kondisi perekonomian saat ini sebesar 62,73 atau yang

terendah selama 9 tahun terakhir. Kondisi yang sama juga dialami oleh indeks ketersediaan

lapangan kerja yang sebesar 34,67 dan indeks penghasilan saat ini yang sebesar 78,33 (Grafik

VI.3).

Grafik VI.3 Perkembangan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

6.3.1 IPM Kalimantan Timur

Kualitas sumber daya manusia Kaltim termasuk dalam kategori tinggi bersama

dengan 8 provinsi lainnya. Peningkatan tersebut ditandai dengan terus meningkatnya angka

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kaltim yang telah mencapai 74,59, meningkat sebesar 0,42

poin dibandingkan IPM Kaltim tahun 2015 yang sebesar 74,17 (Tabel VI.5). Peningkatan IPM

Kaltim bersumber dari tiga dimensi penyusunnya yaitu kesehatan, pengetahuan, dan standar

hidup layak.

Tabel VI.5 Indeks Pembangunan Manusia Kalimantan Timur

Sumber : BPS, diolah

0

20

40

60

80

100

120

140

160

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

IKE Penghasilan

Pembelian barang tahan lama Ketersediaan lapangan kerja

Indeks

(%)

2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015-2016

Paser 71.98 72.02 12.65 12.96 8.12 8.19 9,900 10,171 70.30 71.00 1.00

Kutai Barat 72.19 72.28 12.30 12.75 8.02 8.03 9,380 9,492 69.34 69.99 0.94

Kutai Kartanegara 71.60 71.64 13.25 13.26 8.68 8.71 10,250 10,593 71.78 72.19 0.57

Kutai Timur 72.39 72.45 14.43 12.44 8.69 8.72 9,704 9,960 70.76 71.10 0.48

Berau 71.31 71.37 13.17 13.18 8.62 8.78 11,572 11,675 72.72 73.05 0.45

Penajam Paser Utara 70.53 70.80 12.02 12.46 7.59 7.60 10,913 11,019 69.26 69.96 1.01

Mahakam Ulu 71.13 71.19 12.03 12.42 7.36 7.37 7,162 7,281 64.89 65.51 0.96

Kota Balikpapan 73.95 73.96 13.46 13.59 10.44 10.54 13,705 13,883 78.18 78.57 0.50

Kota Samarinda 73.65 73.68 14.17 14.23 10.31 10.33 13,825 14,010 78.69 78.91 0.28

Kota Bontang 73.69 73.71 12.77 12.79 10.38 10.39 15,980 16,157 78.78 78.92 0.18

Provinsi Kalimantan Timur 73.65 73.68 13.18 13.35 9.15 9.24 11,229 11,355 74.17 74.59 0.57

Kabupaten/KotaAHH (tahun) HLS (Tahun) RLS (Tahun)

Pengeluaran per

Kapita Disesuaikan

IPM

Capaian

Page 110: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

86

Dimensi kesehatan yang ditunjukkan oleh Angka Harapan Hidup (AHH) tumbuh sebesar

0,04% atau sebesar 0,03 poin dibandingkan tahun 2015. Dimensi pengetahuan ditunjukkan oleh

dua indikator yaitu Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). HLS tumbuh

1,29% atau meningkat 0,17 poin dibandingkan tahun 2015. Adapun RLS tumbuh 0,98% atau

meningkat 0,09 poin dibandingkan tahun 2015. Tren peningkatan juga dialami oleh dimensi

standar hidup layak yang diwakili oleh indikator pengeluaran per kapita. Pada tahun 2016

indikator pendapatan per kapita penduduk Kaltim yang mencapai Rp11,36 juta, tumbuh sebesar

1,12% dibandingkan tahun 2015 (Grafik VI.4).

Sumber: BPS, diolah

Grafik VI.4 Perkembangan IPM Kalimantan Timur

Sumber: BPS, diolah

Grafik VI.5 Perbandingan Spasial IPM Kalimantan Timur

Tren peningkatan IPM juga terjadi secara spasial di 10 kabupaten/kota di Kaltim. IPM

tertinggi tahun 2016 di Kaltim dimiliki oleh Kota Bontang sebesar 78,92, diikuti oleh Kota

Samarinda sebesar 78,91 dan Kota Balikpapan sebesar 78,57. Sementara kota/kabupaten yang

mengalami peningkatan tahunan tertinggi adalah Kabupaten Penajam Paser Utara yang

tumbuh 1,01% dibandingkan tahun 2015. Peningkatan tertinggi selanjutnya adalah Kabupaten

Paser yang tumbuh 1,00% dan Kabupaten Mahakam Ulu yang tumbuh sebesar 0,96%

dibandingkan tahun 2015 (Grafik VI.5).

6.3.2 IPM Kalimantan Utara

Kualitas sumber daya manusia Kaltara terus mengalami peningkatan pada tahun

2016. Peningkatan tersebut ditandai dengan terus meningkatnya angka Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) Kaltara yang telah mencapai 69,20, meningkat sebesar 0,44 poin atau tumbuh

sebesar 0,64% dibandingkan IPM Kaltara tahun 2015 yang sebesar 68,76. Peningkatan IPM

Kaltara bersumber dari tiga dimensi penyusunnya yaitu kesehatan, pengetahuan, dan standar

hidup layak.

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

1.2

70.5

71.0

71.5

72.0

72.5

73.0

73.5

74.0

74.5

75.0

2011 2012 2013 2014 2015 2016

IPM Pertumbuhan (Rhs)

Indeks %yoy

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

2015 2016

Indeks

Page 111: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

87

Tabel VI.6 Indeks Pembangunan Manusia Kalimantan Utara

Sumber : BPS, diolah

Dimensi kesehatan yang ditunjukkan oleh Angka Harapan Hidup (AHH) tumbuh sebesar

0,27% atau sebesar 0,27 poin dibandingkan tahun 2015. Dimensi pengetahuan ditunjukkan oleh

dua indikator yaitu Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). HLS tumbuh

0,40% atau meningkat 0,05 poin dibandingkan tahun 2015. Adapun RLS tumbuh 1,56% atau

meningkat 0,13 poin dibandingkan tahun 2015. Tren peningkatan juga dialami oleh dimensi

standar hidup layak yang diwakili oleh indikator pengeluaran per kapita. Pada tahun 2016

indikator pendapatan per kapita penduduk Kaltara yang mencapai Rp8,43 juta, tumbuh sebesar

0,96% dibandingkan tahun 2015 (Grafik VI.6).

Sumber : BPS, diolah

Grafik VI.6 Perkembangan IPM Kalimantan Utara

Sumber : BPS, diolah

Grafik VI.7 Perbandingan Spasial IPM Kalimantan Utara

Tren peningkatan IPM juga terjadi secara spasial di 5 kabupaten/kota di Kaltara. IPM

tertinggi tahun 2016 di Kaltara dimiliki oleh Kota Tarakan sebesar 74,88, diikuti oleh Kabupaten

Malinau sebesar 70,71. Sementara kota/kabupaten yang mengalami peningkatan tahunan

tertinggi adalah Kabupaten Nunukan yang tumbuh 1,58%, diikuti kemudian dengan Kabupaten

Tana Tidung yang tumbuh 1,11% (Grafik VI.7).

(%)

2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015-2016

Malinau 71.03 71.24 13.23 13.24 8.29 8.56 9,415 9,529 70.15 70.71 0.80

Bulungan 72.21 72.36 12.56 12.75 8.29 8.43 8,877 8,933 69.37 69.88 0.74

Tana Tidung 70.81 71.31 12.16 12.17 7.85 8.11 6,807 6,919 64.92 65.64 1.11

Nunukan 70.83 71.23 12.41 12.58 7.22 7.57 6,199 6,333 63.35 64.35 1.58

Kota Tarakan 73.52 73.69 13.41 13.42 9.91 9.92 10,642 10,715 74.70 74.88 0.24

Provinsi Kalimantan Utara 72.16 72.43 12.54 12.59 8.36 8.49 8,354 8,434 68.76 69.20 0.64

IPM

CapaianKabupaten/KotaAHH (tahun) HLS (Tahun) RLS (Tahun)

Pengeluaran per

Kapita Disesuaikan

0.0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

1.0

68.3

68.4

68.5

68.6

68.7

68.8

68.9

69.0

69.1

69.2

69.3

2014 2015 2016

IPM Pertumbuhan (Rhs)

Indeks %yoy

56

58

60

62

64

66

68

70

72

74

76

Malinau Bulungan KTT Nunukan Tarakan Kaltara

2015 2016

Indeks

Page 112: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

88

VII. PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

Ekonomi Kaltimra diperkirakan masih tumbuh positif pada triwulan III 2017 yang

didorong oleh pertumbuhan di lapangan usaha pertanian dan jasa-jasa.Untuk

keseluruhan tahun 2017, ekonomi Kaltimra diperkirakan tumbuh lebih baik

dibandingkan tahun sebelumnya.

Prospek Pertumbuhan Ekonomi Kaltimra9

Ekonomi Kaltimra pada triwulan III 2017 diperkirakan masih tumbuh positif, sedikit

lebih rendah dibandingkan dengan dua triwulan sebelumnya. Dari sisi lapangan usaha,

perbaikan ekonomi Kaltimra diperkirakan akan didorong oleh peningkatan kinerja lapangan

usaha pertanian dan perdagangan. Di lapangan usaha pertanian, permintaan Tandan Buah

Segar (TBS) diperkirakan akan mengalami peningkatan pasca beroperasinya 20 pabrik CPO baru

pada awal 2017. Perbaikan kinerja lapangan usaha pertanian juga didukung oleh harga

komoditas yang terus mengalami peningkatan hingga menyentuh level tertinggi pada Februari

2017 sejak lima tahun terakhir. Pada tahun 2016, produksi kelapa sawit Kaltimra mencapai 14

juta ton TBS atau setara dengan 3,2 juta ton CPO. Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kaltim

memperkirakan hingga tahun 2018, produksi kelapa sawit Kaltimra akan mencapai angka 18

juta ton TBS. Di tahun 2017, Disbun Provinsi Kaltim menerima dukungan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara (APBN) yang bersumber dari Kementerian Pertanian mencapai Rp4,0

miliar.Anggaran tersebut diperuntukkan untuk peningkatan produksi komoditas perkebunan

berkelanjutan berupa kegiatan peremajaan tanaman dan intensifikasi lahan.Sementara itu,

peningkatan kinerja lapangan usaha perdagangan diperkirakan bersumber dari naiknya

konsumsi masyarakat selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga Kaltimra diperkirakan menjadi faktor

pendorong utama perbaikan ekonomi Kaltimra triwulan III 2017. Konsumsi rumah tangga

triwulan III 2017 diperkirakan tumbuh lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya.

Berdasarkan hasil Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia Provinsi Kaltim, rata-rata ekspektasi

masyarakat periode Januari-April 2017 menunjukkan tren peningkatan, lebih tinggi

dibandingkan periode sebelumnya. Kondisi ini menggambarkan bahwa tingkat optimisme

masyarakat Kaltim terhadap kondisi perekonomian kedepan mengalami peningkatan. Pada

triwulan III 2017, daya beli masyarakat diperkirakan akan meningkat seiring dengan

9 Asesmen prospek perekonomian daerah dalam kajian ini masih menggabungkan data Kaltim dan Kaltara

Page 113: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

89

pembayaran gaji ke-13 bagi pegawai pemerintah dan bonus tahunan bagi pegawai swasta yang

diperkirakan jatuh pada periode tersebut. Sementara itu, PMTB diperkirakan masih tumbuh

positif pada triwulan III 2017 yang didorong oleh berlanjutnya kegiatan peningkatan kapasitas

indutri pengolahan minyak di Balikpapan yang saat ini tengah dilakukan proses pekerjaan Front

End Engineering Design (FEED). Adapun untuk pekerjaan fisik rencanya akan dimulai pada

pertengahan tahun 2017. Meskipun demikian, kinerja pMTB masih dibayangi oleh wait and see

para investor terkait akan dimulainya tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Provinsi

Kalimantan Timur. Berdasarkan asesmen terhadap indikator-indikator makroekonomi diatas,

pertumbuhan ekonomi Kaltimra triwulan III 2017 diperkirakan berada pada kisaran 2,6-3,0%

(yoy).

Secara kumulatif tahunan, ekonomi Kaltimra tahun 2017 diperkirakan akan

mengalami peningkatan namun masih terbatas. Dari dalam negeri, peningkatan kapasitas

industri pengolahan minyak di Balikpapan diperkirakan akan menjadi salah satu faktor

pendorong peningkatan perekonomian Kaltimra tahun 2017, khususnya pada lapangan usaha

konstruksi dan PMTB. Peningkatan kapasitas industri pengolahan minyak rencananya akan

dilakukan secara bertahap hingga tahun 2019. Pada tahun 2019, kapasitas industri pengolahan

minyak di Balikpapan ditargetkan meningkat dari 260 ribu barel/hari menjadi 360 ribu

barel/hari. Sementara itu, pembangunan Tol Balikpapan-Samarinda sebagai salah satu proyek

infrastruktur utama yang dimiliki oleh Kaltimra dikukuhkan sebagai salah satu proyek strategis

nasional yang dimonitor secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia. Dalam

kunjungannya ke Balikpapan pada akhir Desember yang lalu, Presiden memastikan bahwa

proyek pembangunan jalan tol ini akan berjalan sesuai rencana dan selesai pada akhir 2018.

Adapun jalan tol ini direncanakan bisa dilanjutkan pembangunannya hingga menghubungkan

Samarinda dan Bontang. Di sisi lain, APBD TA 2017 Pemprov Kaltim dan Kaltara tidak mengalami

banyak perubahan dibandingkan anggaran tahun sebelumnya sehingga kemampuan fiskal

Kaltimra tahun 2017 diperkirakan sangat terbatas. Peran Regional Investor Relation Unit yang

telah dibentuk sejak akhir tahun 2015, diharapkan dapat menciptakan persepsi positif bagi

calon investor untuk selanjutnya dapat menjadi sumber pembiayaan alternatif bagi

pembangunan ekonomi Kaltm.

Dari sisi eksternal, ekspor luar negeri diperkirakan mengalami perbaikan pada tahun

2017. Relaksasi kebijakan pengurangan hari kerja di lapangan usaha pertambangan kembali

menjadi 330 hari/tahun ditargetkan berakhir pada akhir Maret 2017 oleh Pemerintah Tiongkok.

Dengan demikian, impor batubara Tiongkok diperkirakan akan kembali mengalami peningkatan

Page 114: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

90

pasca berakhirnya relaksasi kebijakan. Sementara itu ekspor batubara ke India diperkirakan

mengalami hambatan menyusul komitmen Pemerintah India untuk mengurangi impor

batubara dan beralih menggunakan batubara domestik.Kebijakan ini ditempuh oleh

Pemerintah India karena kondisi saat ini terjadi surplus pasokan yang cukup tinggi. Saat ini India

memiliki surplus pasokan batubara untuk kebutuhan 20 hari kalender.

Berdasarkan hasil perhitungan Indeks Harga Ekspor (IHEx) Kaltimra yang dilakukan

oleh Bank Indonesia Provinsi Kaltim, harga komoditas ekspor tahun 2017 akan meningkat.

IHEx Kaltim tumbuh diperkirakan tumbuh positif pada tahun 2017 yang diorong oleh perbaikan

harga komoditas migas. Pada akhir tahun 2016, negara-negara produsen minyak yang

tergabung dalam The Organization of the Petroleum Exporting Countries(OPEC) sepakat untuk

mengurangi produksinya sekitar 1,2 juta barel/hari (mmbpd) yang efektif diberlakukan pada

Januari 2017. Tidak lama setelah itu, OPEC juga berhasil meyakinkan 11 negara produsen

minyak dunia yang tidak tergabung dalam OPEC untuk melakukan hal yang sama. Kesepakatan

ini diyakini dapat menjadi solusi terhadap pasokan minyak dunia yang saat ini lebih besar

dibandingkan dengan permintaannya (excessive supply) yang pada akhirnya akan berpengaruh

terhadap perbaikan harga komoditas.Sementara itu, harga batubara diperkirakan masih

tumbuh positif pada tahun 2017 namun lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

Beberapa pengamat ekonomi memperkirakan bahwa perbaikan harga batubara internasional

setelah diberlakukannya kebijakan restriksi produksi batubara domestik hanya temporer, tidak

bersifat fundamental.

Sumber: IMF (diolah)

Grafik VII.1 Perkiraan Pertumbuhan Indeks Harga Ekspor Kalimantan Timur

p : perkiraan

Kinerja perekonomian beberapa negara mitra dagang utama Kaltimra diperkirakan

mengalami peningkatan pada tahun 2017. Berdasarkan rilis pertumbuhan ekonomi oleh

International Monetary Fund (IMF) dalam World Economic Outlook periode April 2017,

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

I III I III I III I III I III I IIIp Ip IIIp

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

%yoy

Page 115: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

91

pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2017 diperkirakan pada level 3,5% (yoy), mengalami

peningkatan dibandingkan proyeksi Oktober 2016. Sementara itu proyeksi pertumbuhan

Jepang tahun 2017 direvisi keatas dari semula 0,6% (yoy) menjadi 1,2% (yoy) pada April 2017.

Perbaikan proyeksi juga dialami oleh pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun 2017 yang direvisi

dari 6,2% (yoy) menjadi 6,6% (yoy). Berdasarkan hasil asesmen terhadap beberapa indikator

makro dan perekembangan ekonomi terkini, ekonomi Kaltimra tahun 2017 diperkirakan

tumbuh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Kaltimra untuk

keseluruhan tahun 2017 diperkirakan pada kisaran 3,0% s.d 3,4% (yoy).

Tabel VII.1 Outlook Ekonomi Dunia dan Negara Mitra Dagang Utama Kalimantan Timur

Sumber : IMF dan Consensus Forecast

Prospek Inflasi Kaltimra

Pada tahun 2017, risiko tekanan inflasi Kaltimra diperkirakan mengalami peningkatan

terutama pada kelompok administered prices. Berdasarkan realisasi Januari 2017, komoditas

penyumbang inflasi utama adalah kenaikan tarif listrik dan penyesuaian tarif Surat Tanda

Nomor Kendaraan (STNK). Pemerintah akan melakukan penyesuaian tarif listrik untuk

pelanggan 900VA bertahap selama 3 bulan, yaitu Januari, Maret dan Mei 2017 dan terhitung 1

Juli 2017 tarif pelanggan 900VA akan mengikuti penyesuaian seperti 12 golongan pelanggan

lainnya. Adapun penyesuaian tarif listrik direncanakan rata-rata sekitar 30% untuk sekali

kenaikan. Kenaikan harga minyak dunia pasca pemotongan produksi yang dilakukan oleh

negara-negara produsen minyak juga menjadi risiko bagi harga energi domestik tahun 2017.

Kenaikan tarip listrik diperkirakan akan berdampak pada kelompok inti (core inflation),

terutama pada tarif sewa rumah.

Dari kelompok volatile food, tekanan inflasi tahun 2017 diperkirakan mengalami

peningkatan. BMKG memperbarui perkiraan sebelumnyatentang fenomena La Nina yang

2014 2015 2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018

World 3.4 3.1 3.1 3.4 3.6 3.2 3.5 3.6 2.5 2.8 2.9 2.5 2.9 3.0

Jepang 0.0 0.6 0.9 0.8 0.5 0.5 -0.1 0.4 0.9 1.1 0.9 1.0 1.3 1.0

Tiongkok 7.3 6.9 6.7 6.5 6.0 6.5 6.2 6.0 6.7 6.4 6.1 6.7 6.5 6.2

India 7.3 7.3 6.6 7.2 7.7 7.5 7.5 7.6 6.8 7.5 7.7 7.0 7.3 7.6

ASEAN-5 4.6 4.7 4.8 4.9 5.2 4.8 5.1 5.2 4.5 4.5 4.6 4.6 4.7 4.7

naik proyeksi meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya

stabil proyeksi tidak berubah dibandingkan dengan periode sebelumnya

turun proyeksi menurun dibandingkan dengan periode sebelumnya

NegaraRealisasi

WEO IMF Consensus Forecast

Jan-17 Apr-17 Jan-17 Apr-17

Page 116: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

92

sebelumnya diperkirakan terjadi cukup singkat, yaitu pada Desember 2016 sampai dengan

Januari 2017 menjadi diperpanjang hingga tengah tahun 2017. Hal ini akan berdampak pada

potensi meningkatnya tekanan inflasi kelompok volatile food. Berdasarkan fenomena La Nina

sebelumnya, tekanan inflasi diperkirakan akan didorong dari subkelompok bumbu-bumbuan.

Tingginya curah hujan hingga memasuki triwulan II 2017 menyebabkan bencana banjir di

beberapa daerah, termasuk di beberapa sentra produksi. Bencana banjir yang malanda

beberapa daerah di Jawatelah merendam ratusan hektar tanaman bawang merah yang sudah

hampir memasuki masa panen, terutama di Brebes dan sekitarnya yang merupakan salah satu

sentra produksi bawang merah nasional. Curah hujan yang sangat tinggi juga menurunkan

produksi bawang putih yang sedang digalakkan di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Meningkatnya tekanan inflasi pada tahun 2017 terkonfirmasi dari hasil Survei

Konsumen Bank Indonesia Provinsi Kaltim. Ekspektasi masyarakat terhadap kenaikan harga 3

bulan dan 6 bulan yang akan datang relatif meningkat (Grafik VII.2). Berdasarkan asesmen

terhadap risiko-risiko selama tahun 2017, inflasi Kaltim dan Kaltara triwulan III 2017

diperkirakan masing-masing sebesar 4,9-5,3% (yoy) dan 5,6-6,0% (yoy). Untuk keseluruhan

tahun 2017, inflasi Kaltim dan Kaltara diperkirakan tetap berada dalam target nasional, yaitu

pada kisaran 4+1% (yoy).

Grafik VII.2 Ekspektasi Harga 3 dan 6 bulan ke depan

p : perkiraan

80

100

120

140

160

180

200

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Ekspektasi Harga 6bln yad Ekspektasi Harga 3bln yad

Indeks

Page 117: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

93

DAFTAR ISTILAH

Administered Price

Kelompok komoditas yang perkembangan harganya diatur oleh pemerintah.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh

pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah.

Clean Money Policy

Kebijakan Bank Indonesia untuk menarik uang tidak layak edar dan memusnahkannya serta

menyediakan uang layak edar bagi masyarakat.

Cummulative to Cummulative

Perbandingan antara data kumulatif satu tahun dengan kumulatif satu tahun sebelumnya.

Dana Alokasi Khusus (DAK)

Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu

dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah

dan sesuai dengan prioritas nasional.

Dana Alokasi Umum (DAU)

Merupakan salah satu transfer dana Pemerintah kepada pemerintah daerah yang bersumber

dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan

antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

Dana Bagi Hasil (DBH)

Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah dengan

memperhatikan potensi daerah penghasil berdasarkan angka persentase tertentu untuk

mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

Dana Perimbangan

Sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan

kewenangan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi daerah.

Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana yang dihimpun perbankan dari masyarakat, yang berupa giro, tabungan atau deposito.

Ekspor-Impor

Dalam konteks PDRB adalah mencakup perdagangan barang dan jasa antar negara dan antar

provinsi.

Indeks Harga Konsumen (IHK)

Sebuah indeks yang merupakan ukuran perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang

dikonsumsi masyarakat pada suatu periode tertentu.

Page 118: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

94

Imported inflation

Kelompok komoditas yang harganya dipengaruhi perkembangan harga di luar negeri.

Indeks Ekspektasi Konsumen

Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap ekspektasi kondisi ekonomi 6

bulan mendatang dengan skala 1-100.

Inflasi

Kenaikan harga barang secara umum dan terus menerus (persistent).

Liaison

Kegiatan pengumpulan data/statistik dan informasi yang bersifat kualitatif dan kuantitatif

yang dilakukan secara periodik melalui wawancara langsung kepada pelaku ekonomi

mengenai perkembangan dan arah kegiatan ekonomi dengan cara yang sistematis dan

didokumentasikan dalam bentuk laporan.

Loan to Deposit Ratio (LDR)

Adalah rasio antara jumlah kredit yang disalurkan terhadap dana yang dihimpun (giro,

tabungan dan deposito).

Loan to Value Ratio (LTV)

Adalah rasio dalam analisis kredit yang mengukur cakupan jaminan melalui perbandingan

jumlah total kewajiban peminjam kepada bank terhadap nilai agunan total.

Month to month (mtm)

Perbandingan antara data satu bulan dengan bulan sebelumnya.

Non Performing Loan (NPL)

Kredit/pembiayaan yang bermasalah atau non-lancar yang terdiri dari kredit dengan klasifikasi

kurang lancar, diragukan dan macet berdasarkan ketentuan Bank Indonesia tentang kualitas

aktiva produktif.

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi suatu daerah seperti hasil pajak daerah,

retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah.

Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB)

Kegiatan pemusnahan uang bagi uang yang sudah tidak layak edar.

Pertumbuhan Ekonomi

Perubahan nilai PDRB atas harga konstan dalam suatu periode tertentu (triwulanan atau

tahunan).

Page 119: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL - bi.go.id · terkini mengenai kondisi ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas keuangan dan pengembangan akses UMKM, sistem

95

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Pendapatan suatu daerah yang mencerminkan hasil kegiatan ekonomi yang ada di suatu

wilayah tertentu.

Purchasing Managers Index (PMI)

Merupakan indeks gabungan dari berbagai indikator bertujuan untuk mengukur tingkat

produksi, mendeteksi tekanan inflasi dan aktivitas perindustrian.

Quarter to quarter (qtq)

Perbandingan antara data satu triwulan dengan triwulan sebelumnya.

Volatile food

Kelompok barang konsumsi masyarakat yang pergerakan harganya harganya bergerak sangat

volatile (misalnya bahan makanan / beras).

Year on year (yoy)

Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya.