Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
10/4/2019
1
KAJIAN HUKUM RANCANGAN
PERUBAHAN PERATURAN DAERAH
NO 3 TAHUN 2013 TENTANG
PENGELOLAAN SAMPAH
LATAR BELAKANG
Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA) atau ITF (intermediate treatment facility) belum diatur di dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah
Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA) atau ITF (intermediate treatment facility) memerlukan biaya, yaitu CAPEX dan OPEX. Untuk pengembalian biaya tersebut diperlukan pemasukan bagi Badan Usaha berupa Biaya Layanan Pengolahan Sampah (Tipping Fee).
Biaya Layanan Pengolahan Sampah (BLPS) bersumber dari APBD yang harus diatur dalam Peraturan Daerah
10/4/2019
2
LATAR BELAKANG Peraturan Gubernur untuk mengatur lebih
lanjut Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA) atau ITF (intermediate treatment facility) memerlukan payung hukum yang diatur dalam Peraturan Daerah
Lebih mudah merevisi Perda yang ada dibandingkan dengan membuat Perda yang baru Sebagaimana yang diatur dalam Pasal 43 jo. Pasal 56 Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan peraturan Perundang-Undangan
10/4/2019
3
PEMBIAYAAN
10/4/2019
4
PEMBIAYAAN PENGELOLAAN SAMPAH
PERUBAHAN ATAU PENAMBAHAN
PASAL
10/4/2019
6
Pasal yang Diubah
atau Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 1 angka 6 Dinas Kebersihan yang
selanjutnya disebut
Dinas adalah Dinas
Kebersihan Provinsi
Daerah Khusus Ibukota
Jakarta.
Dinas Lingkungan
Hidup yang
selanjutnya disebut
Dinas adalah Dinas
Lingkungan Hidup
Daerah Khusus
Ibukota Jakarta.
Penggunaan Dinas
Lingkungan Hidup
didasarkan pada
Peraturan
Gubernur Provinsi
DKI Khusus Ibukota
Jakarta NO. 284
tahun 2016 yang
telah mencabut
Peraturan
Gubernur No.
226/2014 tentang
Organisasi dan
Tata Kerja Dinas
Kebersihan
dengan hal ini
tugas pengelolaan
kebersihan
dilaksanakan oleh
Dinas Lingkungan
Hidup.
10/4/2019
7
Pasal yang
Diubah atau
Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 1 angka 37 Badan Usaha di bidang
kebersihan adalah
pelaku usaha yang
diberikan izin untuk
melakukan kegiatan
pengelolaan sampah.
Badan Usaha adalah
pelaku usaha yang
diberikan izin
dan/atau mendapat
penugasan dan/atau
melakukan kerja
sama dengan
pemerintah daerah
untuk melakukan
kegiatan
pengelolaan
sampah.
Adanya potensi
keterlibatan
pemangku
kepentingan yang
berasal atau
berlatar belakang
Badan Usaha yang
bergerak di luar
Bidang Kebersihan
namun
mempunyai
kemampuan untuk
melakukan
kegiatan
pengelolaan
sampah.
10/4/2019
8
Pasal yang
Diubah atau
Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 1 angka 39 Petugas kebersihan
adalah orang yang
diberi tugas
menjalankan
pelayanan kebersihan
oleh Pemerintah
Daerah dan/ atau
badan usaha di bidang
kebersihan.
Petugas Kebersihan
adalah orang yang
diberi tugas
menjalankan
pelayanan
kebersihan oleh
Pemerintah Daerah
dan/atau badan
usaha.
Menghapus di
bidang
kebersihan, untuk
lebih general, dan
tidak membatasi
hanya yang
bergerak di
bidang
kebersihan.
10/4/2019
9
Pasal yang
Diubah atau
Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 1 angka 42 Tidak diatur. Anggaran
Pendapatan dan
Belanja Daerah,
selanjutnya disingkat
APBD adalah
Anggaran
Pendapatan dan
Belanja Daerah
tahunan provinsi
Daerah Khusus Ibu
Kota Jakarta yang
ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
Untuk
menjelaskan
pendanaan
terhadap
pengelolaan
sampah di DKI
Jakarta melalui
Biaya
Pengelolaan
Sampah , menjadi
bagian dari APBD.
10/4/2019
10
Dahulu Dahulu
Pasal yang Diubah
atau Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 1 angka 43 Tidak diatur. Anggaran Biaya
Pengelolaan Sampah
adalah dana yang
dialokasikan dalam
APBD dalam rangka
Pelaksanaan
pengeluaran Biaya
Pengelolaan Sampah
pada setiap tahun
anggaran.
Untuk menjelaskan
pendanaan
terhadap
pengelolaan
sampah di DKI
Jakarta melalui
Biaya Pengelolaan
Sampah.
10/4/2019
11
Pasal yang Diubah
atau Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 1 angka 44 Tidak diatur. Biaya Pengelolaan
Sampah adalah Biaya
yang dibayarkan oleh
Pemerintah Daerah
kepada Badan Usaha
dalam rangka
Pengelolaan Sampah
di Daerah
sebagaimana telah
ditetapkan dalam
Anggaran Biaya
Pengelolaan Sampah.
Untuk menjelaskan
pendanaan
terhadap
pengelolaan
sampah di DKI
Jakarta melalui
Biaya Pengelolaan
Sampah.
10/4/2019
12
Dahulu
Pasal yang
Diubah atau
Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 1 angka 45 Tidak diatur. Biaya Layanan
Pengolahan Sampah
adalah bagian dari
Biaya Pengelolaan
Sampah yang
dibayarkan oleh
Pemerintah Daerah
kepada Badan
Usaha yang
melakukan
kegiataan
pengelolaan
Sampah berdasarkan
volume yang dikelola
per ton.
Untuk menjelaskan
pendanaan
terhadap
pengolahan
sampah, yang
menjadi bagian
Biaya Pengelolaan
Sampah di DKI
Jakarta yang
dianggarkan oleh
APBD.
10/4/2019
13
Pasal yang
Diubah atau
Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 1 angka 46 Tidak diatur. Fasilitas Pengolahan
Sampah Antara
yang selanjutnya
disingkat FPSA
adalah fasilitas
pengolahan sampah
untuk mengurangi
sampah, melalui
perubahan bentuk,
komposisi,
karakteristik, dan
jumlah (volume dan
berat) sampah
dengan
menggunakan
teknologi
pengolahan sampah
yang tepat guna,
teruji, dan ramah
lingkungan.
Untuk
memasukkan
FPSA, menjadi
bagian dalam
Perda 3/2013.
Adapun Fasilitas
Pengolahan
Sampah di sini
tidak dibatasi
pada yang
memberikan nilai
tambah. Yang
menjadi fokus
adalah
pengolahan untuk
mengurangi
sampah.
10/4/2019
14
Pasal yang Diubah
atau Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 5 Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana yang
dimaksud dalam Pasal 4,
Pemerintah Daerah
mempunyai wewenang: a. merumuskan dan
menetapkan kebijakan
dan strategi
pengelolaan sampah
berdasarkan kebijakan
nasional;
b. melakukan kerjasama
antar daerah, kemitraan
dan jejaring dalam
pengelolaan sampah;
Untuk melaksanakan
tugas sebagaimana
yang dimaksud dalam
Pasal 4, Pemerintah
Daerah mempunyai
wewenang: a. merumuskan dan
menetapkan
kebijakan dan
strategi pengelolaan
sampah berdasarkan
kebijakan nasional;
b. melakukan
kerjasama antar
daerah, kemitraan
dan jejaring dalam
pengelolaan
sampah;
Sebagai konsistensi,
memasukkan FPSA,
menjadi bagian dari
Tugas & Kewenangan
Pemda.
10/4/2019
15
Pasal yang Diubah
atau Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 5 c. menetapkan lokasi TPS,
TPS 3R, TPST, dan TPA di
dalam Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR)
d. melakukan pemantauan
dan evaluasi secara
berkala terhadap TPS, TPS
3R, dan TPST
e. melakukan pemantauan
dan evaluasi terhadap TPA
setelah TPA, dinyatakan
ditutup secara berkala
setiap 6 (enam) bulan sekali
selama 20 (dua puluh)
tahun;
c. menetapkan lokasi
TPS, TPS 3R, TPST, FPSA dan TPA di dalam
Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR);
d. melakukan
pemantauan dan
evaluasi secara berkala
terhadap TPS, TPS 3R,
TPST dan FPSA;
e. melakukan
pemantauan dan
evaluasi terhadap TPA
setelah TPA dinyatakan
ditutup secara berkala
setiap 6 (enam) bulan
sekali selama 20 (dua
puluh) tahun;
10/4/2019
16
Pasal yang Diubah
atau Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 5 f. memfasilitasi dan
menyelesaikan perselisihan
dalam pengelolaan
sampah;
g. melakukan pembinaan
dan pengawasan
pengelolaan sampah; dan
h. menyusun dan
menyelenggarakan sistem
tanggap darurat
pengelolaan sampah sesuai
dengan kewenangannya.
f. memfasilitasi dan
menyelesaikan
perselisihan dalam
pengelolaan sampah;
g. melakukan
pembinaan dan
pengawasan
pengelolaan sampah;
dan
h. menyusun dan
menyelenggarakan
sistem tanggap darurat
pengelolaan sampah
sesuai dengan
kewenangannya.
10/4/2019
17
Pasal yang Diubah atau Ditambah
Pasal yang Diubah atau Ditambah
Pasal yang Diubah
atau Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 50 ayat (1) Prasarana dan sarana
pengelolaan sampah,
terdiri atas:
a. wadah sampah;
b. TPS
c. TPS 3R;
d. TPST;
e. TPA;
f. sarana pengumpulan
sampah; dan
g. sarana
pengangkutan
sampah.
Prasarana dan sarana
pengelolaan sampah,
terdiri atas:
a. wadah sampah;
b. TPS
c. TPS 3R;
d. TPST dan FPSA;
e. sarana
pengumpulan
sampah; dan
f. sarana
pengangkutan
sampah.
Menambahkan
FPSA menjadi
bagian prasarana
dan sarana
pengelolaan
sampah
10/4/2019
18
Pasal yang Diubah
atau Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 55 A Tidak ada. (Terdiri dari enam (6)
ayat)
Penyisipan Pasal 55A
diantara Pasal 55 dan
56 dilakukan oleh
karena klausul
mengenai FPSA harus
dimasukkan ke Bab IV
mengenai
Prasaranan dan
Sarana. Adapaun
Pasal 55a diatur
sesudah Pasal 55
mengingat di Pasal
50, FPSA disebutkan
sesudah TPST dan
pengadaan FPSA
memiliki keterkaitkan
dengan TPST.
10/4/2019
19
Pasal yang Diubah
atau Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 55 A ayat (1) 1) Dalam rangka
mengurangi volume dan
berat sampah yang
dibuang ke TPST atau
TPA, dibangun FPSA untuk melakukan
Pengolahan Sampah.
Menjelaskan alasan
pembangunan FPSA
dan posisi FPSA
dalam proses
pengelolaan sampah
secara umum.
10/4/2019
20
Pasal yang Diubah atau Ditambah
Pasal yang Diubah
atau Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 55 A ayat (2) 2) Penyediaan FPSA
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), harus
memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a. dilengkapi dengan
teknologi
pengolahan sampah
yang tepat guna,
teruji, dan ramah
lingkungan;
b. dilengkapi dengan
fasilitas
pengendalian
pencemaran;
c. memperhatikan
aspek geologi tata
lingkungan lokasi dan
sekitar;
Menjelaskan
ketentuan dan syarat
penyediaan atau
pengadaan FPSA.
10/4/2019
21
Pasal yang Diubah
atau Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 55 A ayat (2) d. memperhatikan aspek
sosial dan ekonomi
masyarakat sekitar;
e. memperhatikan aspek
kelayakan pembiayaan.
Menjelaskan
ketentuan dan syarat
penyediaan atau
pengadaan FPSA.
10/4/2019
22
Pasal yang Diubah
atau Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 55 A ayat (3) (3) Penyediaan FPSA
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dapat
diintegrasikan dengan
daerah sekitarnya
dan/atau dapat
dilakukan melalui
kerjasama dengan
badan usaha dan/atau
penugasan kepada
BUMD, termasuk
pengoperasiannya;
Menegaskan adanya
jalan bagi
pemerintah daerah
untuk melakukan
kerja sama dengan
pihak lain dalam
pengadaan dan
pengoperasiaan
pengolahan sampah,
antara termasuk
dengan Badan Usaha
baik BUMD
(penugasan)
maupun swasta
(kerjasama).
10/4/2019
23
Pasal yang Diubah
atau Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 55 A ayat (4) (4) kerjasama dalam
penyediaan dan/atau
pengoperasian FPSA
sebagaimana dimaksud
pada ayat (3)
dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan
Menegaskan bahwa
kerjasama dalam hal
pengadaan dan
pengoperasian FPSA
dilakukan sesuai
dengan peraturan
perundangan-
undangan dalam hal
ini adalah peraturan
yang terkait dengan
kerjasama,
penugasan, ataupun
kemitraan.
10/4/2019
24
Pasal yang Diubah
atau Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 55 A ayat (5) (5) kegiataan
pengolahan sampah
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) yang
dilakukan oleh Badan
Usaha diberikan Biaya
Layanan Pengolahan
Sampah oleh
Pemerintah Daerah
Menegaskan bahwa
pemerintah daerah
memiliki kewajiban
untuk membiayai
Biaya Layanan
Pengolahan Sampah
yang dilakukan oleh
Badan Usaha baik
atas dasar
penugasan,
kerjasama maupun
kemitraan.
10/4/2019
25
Pasal yang Diubah
atau Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 55 A ayat (6) (6) Ketentuan lebih
lanjut mengenai FPSA
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(1), ayat (2), ayat (3),
ayat (4), dan ayat (5)
diatur dengan
Peraturan Gubernur.
Pasal ini adalah
klausul yang
mendelegasikan
pengaturan
mengenai
pengadaan dan
pengoperasiaan
FPSA ke peraturan
di bawah
Peraturan Daerah
yakni peraturan
gubernur.
10/4/2019
26
Pasal yang Diubah
atau Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 104 A Tidak ada. (Terdiri dari tiga (5) ayat) Penyisipan Pasal 104
A di antara Pasal 104
dan Pasal 105
dilakukan dengan
mempertimbangkan
bahwasannya
ketentuan mengenai
Biaya Pengelolaan
Sampah dimasukan
ke dalam bagian
Pendanaan
Pengelolaan
Sampah.
10/4/2019
27
Pasal yang Diubah
atau Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 104 A ayat (1) 1) Pemerintah Daerah
memberikan Biaya
Pengelolaan Sampah
kepada Badan Usaha
yang
menyelenggarakan
Pengelolaan
Sampah.
Pasal ini digunakan
untuk
mengartikulasikan
adanya kewajiban
pemerintah
daerah DKI Jakarta
untuk memberikan
Biaya Pengelolaan
Sampah kepada
Badan Usaha
yang
menyelenggaraka
n pengelolaan
Sampah.
Adapun mengenai
bentuk biaya ini
ditentukan sesuai
dengan peraturan
perundang-
undangan. 10/4/2019
28
Pasal yang Diubah
atau Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 104 A ayat (2) (2) Biaya Pengelolaan
Sampah meliputi biaya
yang dikeluarkan untuk
Pengurangan Sampah
dan Penanganan
Sampah.
Pasal ini menjelaskan
biaya-biaya yang
dicakup dalam Biaya
Pengelolaan
Sampah.
10/4/2019
29
Pasal yang Diubah
atau Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 104 A ayat (3) (3) Biaya yang
dikeluarkan untuk
Penanganan Sampah
meliputi biaya untuk
Pemilahan Sampah,
Pengumpulan Sampah,
Pengangkutan Sampah,
Pengolahan Sampah,
dan Pemrosesan Akhir.
Pasal ini adalah pesal
yang menjelaskan
lebih rinci mengenai
bagian-bagian dari
Biaya Pengelolaan
Sampah yang
berada dalam proses
Penangan Sampah.
10/4/2019
30
Pasal yang Diubah
atau Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 104 A ayat (4) (4) Ketentuan lebih lanjut
mengenai tata cara
pelaksanaan Biaya
Pengelolaan Sampah
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur
dalam Peraturan
Gubernur.
Pasal ini adalah klasul
yang
mendelegasikan
pengaturan
mengenai tata cara
pelaksanaan Biaya
Pengelolaan Sampah
ke Peraturan di
bawah Peraturan
Derah yakni
Peraturan Gubernur,
khususnya hal-hal
yang bersifat teknis
dan spesifik. Adapun
tata cara yang
dimaksud dalam
klausul ini dijelaskan
dalam Penjelasan
bagian Pasal demi
Pasal.
10/4/2019
31
Pasal yang Diubah
atau Ditambah
Dahulu Sekarang Alasan
Pasal 104 A ayat (5) (5) Mekanisme
penetapan Anggaran
Biaya Pengelolaan
Sampah dilaksanakan
sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal ini adalah klasul
yang menjelaskan
bahwa
penganggaran Biaya
Pengelolaan Sampah
di DKI Jakarta yang
menjadi kewajiban
Pemerintah Daerah
dilaksanakan dengan
proses
penganggaran
sebagaimana diatur
dalam perundang-
undangan yang ada
10/4/2019
32
TERIMA KASIH 10/4/2019
33