18
KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan karunia dan nikmat bagi umat-Nya , atas ridho-Nya jualah akhirnya kami dapat menyelesaikan Makalah Kebutuhan Dasar Manusia 1 yang sederhana ini dengan judul “ Kebersihan Gigi dan Mulut”. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih yang sebanyak- banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah Kebutuhan Dasar Manusia 1 ini. Terutama kepada Ibu Evi Risa Mariana M.Pd selaku dosen mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia 1 yang telah memberikan saran-saran, nasehat dan dorongan moril dalam penggarapan makalah ini. Makalah ini kami susun secara sederhana sesuai dengan kemampuan yang kami miliki, baik wawasan, keahlian maupun keterampilan dan besar harapan kami agar makalah yang berhasil kami tulis ini bisa diterima dan bermanfaat bagi semua. Kami sangat menyadari bahwa dengan terbatasnya kemampuan dan pengalaman kami, maka dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan-kekurangannya. Oleh karena itu,dengan segala kerendahan hati, kami mohon kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun dan mendukung demi kesempurnaan penulisan makalah yang sederhana ini. Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan penulisan makalah yang sederhana ini, masih kurang sempurna. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mendukung dan memberikan motivasi kepada kami.

Kebersihan Gigi Dan Mulut

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kdm

Citation preview

Page 1: Kebersihan Gigi Dan Mulut

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan

karunia dan nikmat bagi umat-Nya , atas ridho-Nya jualah akhirnya kami dapat

menyelesaikan Makalah Kebutuhan Dasar Manusia 1 yang sederhana ini dengan judul “

Kebersihan Gigi dan Mulut”.

Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua

pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah Kebutuhan Dasar Manusia 1 ini.

Terutama kepada Ibu Evi Risa Mariana M.Pd selaku dosen mata kuliah Kebutuhan Dasar

Manusia 1 yang telah memberikan saran-saran, nasehat dan dorongan moril dalam

penggarapan makalah ini.

Makalah ini kami susun secara sederhana sesuai dengan kemampuan yang kami

miliki, baik wawasan, keahlian maupun keterampilan dan besar harapan kami agar makalah

yang berhasil kami tulis ini bisa diterima dan bermanfaat bagi semua.

Kami sangat menyadari bahwa dengan terbatasnya kemampuan dan pengalaman

kami, maka dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan-kekurangannya. Oleh

karena itu,dengan segala kerendahan hati, kami mohon kritik dan saran dari berbagai pihak

yang sifatnya membangun dan mendukung demi kesempurnaan penulisan makalah yang

sederhana ini.

Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan penulisan makalah

yang sederhana ini, masih kurang sempurna. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang mendukung dan memberikan motivasi kepada kami.

Banjarbaru, 2012

Penulis

Page 2: Kebersihan Gigi Dan Mulut

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan

harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.

Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang

sangat berpengaruh itu diantaranya adalah kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan dan

persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan.

Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan yang kurang diperhatikan. Hal ini

terjadi karena kita menganggap bahwa masalah kebersihan adalah masalah sepele atau biasa

saja. Padahal jika hal tersebut dibiarkan terus menerus dapat mempengaruhi kesehatan secara

umum.

Salah satu bagian dari personal hygiene adalah tentang perawatan kebersihan gigi dan

mulut. Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya, sebab

melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk. Banyak organ yang berada dalam mulut

seperti orofaring, kelenjar parotid, tonsil, uvula, kelenjar sublingual, kelenjar submaksilaris,

dan lidah.

Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut dan gigi dari

partikel-partikel makanan, plak dan bakteri;mamase gusi; dan mengurangi ketidaknyamanan

yang dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman. Hygiene mulut yang lengkap

memberikan rasa sehat dan selanjutnya menstimulus nafsu makan.

Tanggung jawab perawat pada hygiene mulut adalah pemeliharaan dan pencegahan.

Hal ini penting, khususnya jika klien hendak menerima kemoterapi sebagai bagian dari

pengobatan medis. Perawat membantu klien untuk memepertahankan hygiene mulut yang

baik dengan mengajarkan teknik yang benar atau dengan menampilkan hygiene secara aktual

pada klien yang lemah atau cacat.

Page 3: Kebersihan Gigi Dan Mulut

B. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk :

1) Mengetahui apa yang dimaksud dengan personal hygiene.

2) Mengetahui tujuan personal hygiene.

3) Mengetahui macam-macam personal hygiene.

4) Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi personal hygiene.

5) Mengetahui bagaimana dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene.

6) Mengetahui pentingnya personal hygiene tentang kebersihan gigi dan mulut.

C. Manfaat Penulisan

1) Memberitahukan kepada masyarakat apa yang dimaksud dengan personal hygiene.

2) Memberitahukan kepada masyarakat tujuan dari personal hygiene.

3) Memberitahukan kepada masyarakat macam-macam dari personal hygiene.

4) Memberitahukan kepada masyarakat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

personal hygiene.

5) Memberitahukan kepada masyarakat dampak yang sering timbul pada masalah

personal hygiene.

6) Memberitahukan kepada masyarakat pentingnya personal hygiene tentang kebersihan

gigi dan mulut.

7) Sebagai bahan masukan untuk penelitian lebih lanjut mengenai personal hygiene

tentang kebersihan gigi dan mulut.

Page 4: Kebersihan Gigi Dan Mulut

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Personal Hygiene

Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu "personal" yang artinya

perorangan dan "hygiene" yang berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan

untuk memelihara kebersihan dan kesehatan sesorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.

Tingkat kebersihan diri seseorang umumnya dilihat dari penampilan yang bersih dan rapi

serta upaya yang dilakukan seseorang untuk menjaga kebersihan dan kerapian tubuhnya

setiap hari.

Bagi dunia keperawatan, personal hygiene merupakan salah satu kebutuhan dasar

manusia yang harus senantiasa terpenuhi. Peran perawat dalam hal ini sangat dibutuhkan

untuk menerapkan prinsip hidup bersih dan sehat.

B.Tujuan Personal Hygiene

1. Meningkatkan derajat seseorang.

2. Memelihara kebersihan diri seseorang.

3. Memberbaiki personal hygiene yang kurang.

4. Mencegah penyakit.

5. Menciptakan keindahan.

6. Meningkatkan rasa percaya diri.

C.Macam-macam Personal Hygiene

Page 5: Kebersihan Gigi Dan Mulut

1. Perawatan kulit kepala dan rambut.

2. Perawatan mata

3. Perawatan hidung

4. Perawatan telinga

5. Perawatan kuku kaki dan tangan

6. Perawatan genetalia

7. Perawatan kulit seluruh tubuh

8. Perawatan tubuh secara keseluruhan.

D.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene

a. Body image

Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi diri, misalnya karena

adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.

b. Praktik sosial

Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi

perubahan pola personal hygiene.

c. Status sosial ekonomi

Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,

sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.

d. Pengetahuan

Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat

meningkatkan kesehatan,pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup, seseorang juga harus

Page 6: Kebersihan Gigi Dan Mulut

termotivasi untuk memelihara perawatan diri. Misalnya pasien DM ia harus menjaga

kebersihan kakinya.

e. Budaya

Di sebagian masyarakat tertentu jika seseorang sakit tertentu maka tidak boleh

dimandikan.

f. Kebiasaan seseorang

Ada kebiasaan seseorang yang menggunkan produk tertentu dalam perawatan

dirinya,seperti penggunaaan sabun, sampo, dan lain-lain.

g. Kondisi fisik

Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu

bantuan untuk melakukannya.

E.Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hygiene

a.Dampak fisik

Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya

kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah

gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan

telinga, dan gangguan fisik pada kuku.

b.Dampak Psikososial

Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan

kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri,

aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

F. Personal Hygiene tentang Kebersihan Gigi dan Mulut

Page 7: Kebersihan Gigi Dan Mulut

Mulut dan gigi merupakan bagian pertama dari system pencernaan makanan. Rongga

mulut merupakan bagian tambahan dari system pernapasan. Di dalam rongga mulut ini

terdapat gigi, lidah, kelenjar ludah (sublingualis, submandibularis, dan parotis), tonsil,

dan uvula. Rongga mulut merupakan rongga yang penuh kuman sehingga harus selalu

dibersihkan. Dalam merawat mulut dan gigi, tindakan keperawatan yang dilakukan pada

klien yang di hospitalisasi. Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien yang sadar secara

mandiri atau dengan bantuan perawat. Untuk pasien yang tidak mampu mempertahankan

kebersihan mulut dan gigi secara mandiri harus di bantu sepenuhnya oleh perawat.

A. Masalah atau Gangguan pada Mulut dan Gigi

1. Halitolis : bau nafas yang tidak sedap yang dapat disebabkan oleh kuman atau

lainnya. Hal ini akibat hygiene mulut yang buruk, pemasukan makanan tertentu, atau

proses infeksi atau penyakit.

2. Ginggivitas : radang pada daerah gusi,biasanya terjadi karena hygiene mulut yang

buruk atau terjadi tanda leukemia.defisiensi vitamin, atau diabetes mellitus.

3. Karies (radang pada gigi) : lubang akibat kerusakan gigi yang berhubungan dengan

kekurangan kalsium.

4. Stomatitis (sariawan) : radang pada daerah mukosa atau rongga mulut, dapat

disebabkan oleh defisiensi vitamin, infeksi bakteri atau virus, dan kemoterapi.

5. Periodontal desease (gusi yang mudah berdarah dan bengkak)

6. Glostitis : radang pada lidah,hasil karena penyakit infeksi atau cedera,seperti luka

bakar atau gigitan.

7. Chilosis : bibir yang pecah-pecah. Penyakit ini dapat disebabkan oleh produksi salvias

yang berlebihan, napas mulut, dan defisiensi riboflavin.

B. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian pada gigi dan mulut yang perlu diperhatikan antara lain :

Page 8: Kebersihan Gigi Dan Mulut

1) Riwayat keperawatan : kunjungan ke dokter, kemampuan perawatan diri, dan masalah

mulut yang pernah dialami.

2) Pemeriksaan fisik :

warna, keadaan permukaaan, dan kelengkapan gigi.

Pada pipi dalam perlu dilihat adanya warna mukosa dan keadaan permukaan

rongga mulut.

pada gusi perlu dilihat warna, tekstur, dan kelembaban.

Pada daerah lidah dapat dilihat warna, tekstur, dan posisi lidah.

C. Diagnosis Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan radang pada daerah gusi atau gigi

2. Perubahan nutrisi (kurang dari kebutuhan), berhubungan dengan intake (asupan) yang

tidak adekuat (cukup) akibat radang gigi atau gusi. Radang tersebut antara lain dapat

disebabkan oleh gigi palsu yang tidak pas atau infeksi kuman.

D. Perencanaan Keperawatan

Tujuan :

a) Mengurangi nyeri

b) Mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat

c) Mempertahankan kebersihan gigi dan mulut

d) Mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut

Rencana tindakan pada masalah mulut dan gigi salah satunya adalah dengan merawat gigi

dan mulut secara teratur serta benar.

E. Pelaksanaan ( Tindakan ) Keperawatan

Perawatan mulut dan gigi diterapkan pada pasien yang tidak mampu mempertahankan

kebersihan mulut dan gigi. Perawatan ini diberikan dengan cara membersihkan serta

Page 9: Kebersihan Gigi Dan Mulut

menyikat gigi dan rongga mulut secara teratur. Perawatan mulut dan gigi bertujuan menjaga

kebersihan mulut dan gigi, mencegah infeksi akibat kerusakan pada mulut atau gigi, serta

membantu mengembalikan nafsu makan.

Alat dan Bahan

1. Handuk dan kain pengalas

2. Gelas kumur berisi : air masak atau NaCl, obat kumur, gliserin.

3. Spatel lidah yang telah dibungkus kain kasa

4. Kapas lidi

5. Bengkok atau nierbekken

6. Kain kasa

7. Pinset atau arteri klem

8. Sikat gigi dan pasta gigi

Hygiene Mulut Khusus

1. Klien yang Tidak Sadar

Klien ini lebih rentan terkena kekeringan sekresi air liur pada mukosa yang

tebal karena mereka tidak mampu untuk makan atau minum, sering bernafas melalui

mulut, dan seringkali memperoleh terapi oksigen. Klien yang tidak sadar juga tidak

dapat menelan sekresi air liur yang mengumpul dalam mulut. Sekresi ini sering terjadi

dari bakteri gram-negatif yang menyebabkan pneumonia jika dihembuskan ke paru-

paru. Dengan demikian perawat harus melindungi klien dari hambatan dan aspirasi.

Prosedur Kerja untuk Pasien tidak sadar

1. Jelaskan prosedur pada pasien

2. Cuci tangan

3. Atur posisi dengan posisi tidur miring kanan/kiri

4. Pasang handuk di bawah dagu/ pipi pasien

Page 10: Kebersihan Gigi Dan Mulut

5. Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang di basahi air hangat/masak

6. Gunakan tong spatel (sudip lidah) untuk membuka mulut pada saat membersihkan

gigi/mulut

7. Lakukan pembersihan dimulai dari dinding rongga mulut, gusi, gigi dan lidah.

8. Keringkan dengan kasa steril yang kering.

9. Setelah bersih, oleskan gliserin

10. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

2.Klien yang Sadar , tetapi tidak Mampu Melakukan Sendiri.

Prosedur Kerja untuk Pasien sadar, tetapi tidak mampu melakukan sendiri

1. Jelaskan prosedur pada pasien

2. Cuci tangan

3. Atur posisi dengan duduk

4. Pasang handuk di bawah dagu

5. Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang di basahi air hangat/masak

6. Kemudian bersihkan pada daerah mulut mulai rongga mulut, gusi, gigi dan lidah. Lalu

bilas air

7. Setelah bersih, oleskan gliserin

8. Untuk perawatan gigi lakukan penyikatan dengan gerak naik turun

9. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

E. Pencegahan Kelainan Gigi dan Mulut

1. Menggosok gigi

Gosok gigi dengan teliti sedikitnya empat kali sehari setelah makan dan waktu tidur

adalah dasar program hygiene mulut yang efektif. Sikat gigi harus memiliki pegangan

yang lurus,dan bulunya harus cukup kecil untuk menjangkau semua bagian mulut.

Sikat gigi harus diganti setiap 3 bulan. Pada lansia dengan penurunan kecekatan dan

pegangan membutuhkan pegangan sikat gigi yang lebih lebar yang memberikan

kemudahan pegangan.

Page 11: Kebersihan Gigi Dan Mulut

Cara menggosok gigi yang baik:

1. Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45 derajat di daerah perbatasan antara gigi dengan gusi.

2. Gerakan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat bagian luar permukaan setiap gigi atas dan bawah dengan posisi bulu sikat 45 derajat berlawanan dengan garis gusi agar sisa makanan yang mungkin masih menyelip dapat dibersihkan.

3. Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat bagian dalam permukaan gigi.

4. Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah. Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan ringan sehingga bulu sikat tidak membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan celah-celah gigi. Rubah posisi sikat gigi sesering mungkin.

5. Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan posisi tegak dan gerakkan perlahan ke atas dan bawah melewati garis gusi.

6. Sikat lidah untuk menyingkirkan bakteri dan agar napas lebih segar.

7. Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut karena yang keras dapat membuat gusi terluka dan menimbulkan abrasi pada gigi, yaitu penipisan struktur gigi terutama di sekitar garis gusi. Abrasi dapat membuat bakteri dan asam menghabiskan gigi karena lapisan keras pelindung enamel gigi telah terkikis.

8. Ganti sikat gigi jika bulu sikat sudah rusak dan simpan di tempat yang kering sehingga dapat mongering setelah dipakai.

9. Jangan pernah meminjamkan sikat gigi Anda kepada orang lain karena sikat gigi mengandung bakteri yang dapat berpindah dari orang yang satu ke yang lain meski sikat sudah dibersihkan.

10. Gunakan sikat gigi elektrik untuk si kecil agar lebih mudah digunakan. Sikat gigi jenis ini sebenarnya dapat membersihkan lebih baik daripada sikat gigi manual, namun sebaiknya konsultasikan terlebih dulu soal penggunaannya dengan dokter gigi Anda.

2. Mengurangi makanan yang manis dan lengket

Untuk mencegah kerusakan gigi, klien harus mengubah kebiasaan makan,

mengurangi asupan karbohidrat, terutama kudapan manis diantara waktu makan.

Makanan yang manis atau yang mengandung tepung akan menempel pada permukaan

gigi. Setelah memakan yang manis, klien harus menggosok gigi dalam waktu 30

menit untuk mengurangi aksi plak. Memakan buah yang mengandung asam seperti

apel dan makanan berserat seperti sayuran segar juga mengurangi plak.

Page 12: Kebersihan Gigi Dan Mulut

3. Pemberian Flouride

Pemberian flour pada air minum telah memainkan peranan yang dominan dalam

menurunkan karies gigi. Orang yang tidak memiliki air berflouride dapat memperoleh

flourid dalam bentuk obat kumur, pasta gigi atau suplemen.

4. Flossing

Flossing gigi adalah pentig untuk meangkat plak dan tartar dengan efektif diantara

gigi. Gerakan menggergaji digunakan untuk menarik serat halus diantara

gigi,mengangkat plak dan tartar dari email gigi. Jika pasta gigi digunakan pada gigi

sebelum flossing maka fluoride akan masuk kontak langsung dengan permukaan gigi,

membantu mencegah terjadi lubang.

5. Ke dokter gigi

Memeriksakan gigi ke dokter gigi secara rutin setiap 6 bulan sekali sangat dianjurkan.

Hal ini diperlukan agar dokter dapat mendeteksi lubang kecil pada gigi dan dapat

ditangani segera agar lubang tidak semakin besar. Dapat juga dideteksi bagian gigi

yang tidak rata atau berlekuk yang dapat menyebabkan gigi sulit dibersihkan.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Page 13: Kebersihan Gigi Dan Mulut

B.Saran

Saran kami agar dengan penulisan makalah ini masyarakat sadar akan pentingnya

personal hygiene, khususnya untuk kebersihan gigi dan mulut

DAFTAR PUSTAKA