L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 9 1

Laporan Hasil Evaluasi NasionalZona Integritas 2019

Executive SummaryTentang Laporan Hasil Evaluasi Nasional Zona Integritas (LHEN ZI) 2019

Laporan Hasil Evaluasi Nasional Zona Integritas (LHEN ZI) 2019 ini merupakan laporan rekapitulasi hasil pelaksanaan evaluasi ZI menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di tahun 2019 dari seluruh instansi, mulai dari Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah serta kawasan pelabuhan dan bandara yang wajib membangun zona integritas berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK). Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) sendiri merupakan salah satu upaya percepatan reformasi birokrasi pemerintah yaitu membangun dan menciptakan unit-unit kerja percontohan yang dapat dijadikan sebagai referensi bagi unit kerja lainnya.

� T����ä�§éÃ�ČĊċē�ä�Ù��Ö�ä�Ö�êâ¹�ä�Ã�û�â�Ý�â�ä�ݪ¢ÃªĆ¹�Ã�éêä�û�â�diajukan untuk mendapat predikat WBK/WBBM, dimana tahun 2018 total unit yang mengusulkan adalah 910 unit kerja dan pada tahun 2019 terdapat 2.239 unit yang diusulkan. Total unit kerja yang mendapat predikat WBK/WBBM juga meningkat, dimana pada tahun 2018 terdapat 200 unit kerja yang mendapat predikat WBK dan 5 unit kerja yang mendapat predikat WBBM dan pada tahun 2019 terdapat 469 unit kerja yang mendapat predikat WBK dan 34 unit kerja yang mendapat predikat WBBM. Semakin banyak unit kerja percontohan ini, yang mendapat predikat WBK/WBBM, menunjujkan bahwa reformasi birokrasi telah berjalan masif dan menyebar pada unit pelayanan terdepan yang langsung dirasakan oleh masyarakat.

Selain hal tersebut, pada tahun 2019 terdapat perubahan regulasi tentang pembangunan zona integritas dimana Peraturan Menteri PANRB Nomor 52 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah diubah dengan Peraturan Menteri PANRB Nomor 10 Tahun 2019

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 92

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri PANRN Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah. Beberapa perubahan mendasar yang terdapat pada Peraturan Menteri PANRB No. 10 tahun 2019 adalah:

1. Mekanisme pembangunan dan evaluasi zona integritas pada kawasan bandara dan pelabuhan.

2. Pengajuan unit kerja yang akan diusulkan untuk mendapatkan predikat WBK/WBBM secara daring melalui www.pmpzi.menpan.go.id.

3. Penilaian internal dilakukan secara berjenjang yang melibatkan unit kerja penanggung jawab teknis dari unit kerja yang akan diajukan.

4. Bobot penilaian di enam area perubahan.5. Syarat kelulusan unit kerja berpredikat WBK/WBBM.6. Pemberian penghargaan bagi unit kerja yang mendapat predikat WBK/WBBM.

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 9 3

Reformasi birokrasi telah memasuki fase akhir dari rangkaian periode reformasi birokrasi 2010-2024, dimana sesuai Peraturan Presiden No.81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi bahwa terdapat 3 fase pelaksanaan mulai tahun 2010-2014, 2015-2019 dan 2020-2-24. Pada fase akhir ini road map RB membahas tentang bagaimana pemerintah ingin mewjudkan pemerintah berkelas dunia, dimana sasaran reformasi birokrasi diarahkan pada tiga kondisi yaitu Birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang kapabel, dan pelayanan publik yang prima.

Sasaran reformasi birokrasi tersebut menjawab hal yang menjadi prioritas Presiden Republik Indonesia tentang mewujudkan pemerintahan yang sederhana, simple, lincah, dan cepat. Selain itu, dalam beberapa kali kesempatan Presiden selalu menyampaikan bahwa yang menghambat pelayanan harus dipangkas, terutama yang lambat, berbeli-belit dan ada punglinya. Hal ini tentu saja menjadi prioritas pelaksanaan reformasi birokrasi yang harus dikawal bersama oleh setiap instansi pemerintah.

Sejalan dengan tersebut, untuk melaksanaan arahan presiden dan mempercepat pencapaian sasaran reformasi birokrasi, terutama terkait birokrasi yang bersih dan akuntabel dan pelayanan public yang prima perlu dibangun zona integritas pada unit kerja sebagai pilot project percontohan. Oleh karena itu pelaksanaan zona integritas yang merupakan miniatur pelaksanaan reformasi birokrasi pada unit kerja terutama yang langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat. Diharapkan unit yang membangun Zona Integritas dan mendapat predikat menuju WBK/WBBM nantinya dapat menjadi percontohan bagi unit kerja lain tentang menerapkan tata kelola yang baik serta memberikan pelayanan public yang prima dan berintergritas.

Selain itu, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi yang disertai dengan Surat Keputusan Bersama dengan lima pimpinan tim Strategi Nasional Pencegahan Korupsi, maka perlu dibangun zona integritas pada kawasan-kawasan strategis. Unit-unit kerja yang ada pada kawasan yang ditunjuk untuk membangun zona integritas wajib membangun zona integritas di internal unit serta membangun proses bisnis kawasan yang terintegrasi sehingga dapat mempercepat kualitas pelayanan dan peningkatan integritas kawasan. Sehingga pembangunan zona integritas akan semakin banyak dilakukan di kawasan dan unit-unit kerjanya

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS SEBAGAI PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 94

Terdapat beberapa tahap pembangunan ZI menuju WBK & WBBM, yaitu pencanangan pembangunan ZI, pembangunan ZI, pengusulan ZI, Reviu oleh TPI, Reviu oleh TPN dan Penetapan WBK/WBBM. Pencanangan pembangunan ZI adalah deklarasi/pernyataan dari pimpinan suatu instansi pemerintah bahwa instansinya telah siap membangun ZI.

Terdapat beberapa tahap pembangunan ZI menuju WBK & WBBM, yaitu pencanangan pembangunan ZI, pembangunan ZI, pengusulan ZI, Reviu oleh TPI, Reviu oleh TPN dan Pembangunan ZI adalah tindak lanjut pencanangan pembangunan ZI dimana terdapat dua komponen utama, yaitu komponen pengungkit dan komponen hasil. Tahapan selanjutnya adalah tahapan pengusulan. Dalam tahapan pengusulan akan dilakukan penilaian mandiri oleh tim penilai internal (TPI). TPI kemudian melaporkan kepada pimpinan instansi untuk kemudian diusulkan kepada Kemen PAN RB. Tahapan selanjutnya adalah Reviu oleh TPN. Tahapan terakhir adalah panel di tingkat tim penilai nasional (TPN) dengan melibatkan KPK dan ORI. Penetapan WBK/WBBM. Pencanangan pembangunan ZI adalah deklarasi/pernyataan dari pimpinan suatu instansi pemerintah bahwa instansinya telah siap membangun ZI.

TAHAPAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

PECANANGAN ZIPenandatanganan P akta I ntegritas o leh seluruh atau sebahian besar pegawaiPernyataan komitmen telah siap membangun Zona Intergritas

REVIU TPNReviu oleh Tim Penilai Nasional

PENETAPAN WBK/WBBMMenPANRB m engusulkan kepada instansi P emerintah agar unit kerja ditetapkan menjadi WBKMenPANRB m enetapkan unit kerja sebagai WBBM

PEMBANGUNAN ZIMembangun unit kerja menuju WBK/WBBMMenetapkan unut kerja yang akan di usulkan WBK/WBBM

PENGUSULANPenilaian mandiri olehTIM Penilai Internal (TPI)TPI menlaporkan kepada pimpinan instansiPengusulan ke Kemen PAN RB

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 9 5

Pencanangan Pembangunan Zona Integritas adalah deklarasi/pernyataan dari pimpinan suatu instansi pemerintah bahwa instansinya telah siap membangun Zona Integritas. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas dilakukan oleh instansi pemerintah yang pimpinan dan seluruh atau sebagian besar pegawainya telah menandatangani Dokumen Pakta Integritas. Penandatanganan dokumen Pakta Integritas dapat dilakukan secara massal/serentak. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas beberapa instansi pusat yang berada di bawah koordinasi Kementerian dapat dilakukan bersama-bersama. Sedangkan Pencanangan Pembangunan Zona Integritas di instansi daerah dapat dilakukan oleh kabupaten/kota bersama-bersama dalam satu provinsi. Pencanangan pembangunan Zona Integritas dilaksanakan secara terbuka dan dipublikasikan secara luas dengan maksud agar semua pihak termasuk masyarakat dapat memantau, mengawal, mengawasi dan berperan serta dalam program kegiatan reformasi birokrasi khususnya di bidang pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan public.

Proses pembangunan Zona Integritas merupakan tindak lanjut pencanangan yang telah dilakukan oleh pimpinan instansi pemerintah. Proses pembangunan Zona Integritas difokuskan pada penerapan program Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang bersifat konkrit. Dalam membangun Zona Integritas, pimpinan instansi pemerintah menetapkan satu atau beberapa unit kerja yang diusulkan sebagai WBK/WBBM. Pemilihan unit kerja yang diusulkan sebagai WBK/WBBM memperhatikan beberapa syarat yang telah ditetapkan, diantaranya: 1) Dianggap sebagai unit yang penting/strategis dalam melakukan pelayanan publik; 2) Mengelola sumber daya yang cukup besar, serta 3) Memiliki tingkat keberhasilan Reformasi Birokrasi yang cukup tinggi di unit tersebut. Proses pemilihan unit kerja yang berpotensi sebagai Zona Integritas dilakukan dengan membentuk kelompok kerja/tim untuk Â�¼�¹é¹�Ã�ª��ÃäªĆ¹�ݪ�ä�Ù§���Ö�éêä�¹�Ù¶��û�â���ÙÖÊä�Ãݪ�Ý���¢�ª�éêä�¹�Ù¶�

berpredikat menuju WBK/WBBM oleh pimpinan instansi. Setelah melakukan ª��ÃäªĆ¹�ݪĭ�¹�¼ÊÂÖʹ�¹�Ù¶�ĸäªÂ�Â�âéÝé¼¹�Ã�éêä�¹�Ù¶��¹�Ö����ÖªÂÖªÃ�Ã�ªÃÝä�Ãݪ�untuk ditetapkan sebagai calon unit kerja berpredikat Zona Integritas menuju

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 96

WBK/WBBM. Selanjutnya dilakukan penilaian mandiri (self assessment) oleh TPI. Setelah melakukan penilaian, TPI melaporkan kepada Pimpinan instansi tentang unit yang akan di usulkan ke Kementerian sebagai unit kerja berpredikat Menuju WBK/WBBM. Apabila unit kerja yang diusulkan memenuhi syarat sebagai Zona Integritas Menuju WBK/WBBM, maka langkah selanjutnya adalah penetapan. Setelah unit kerja yang diusulkan sebagai Zona Integritas menuju WBK/WBBM ditetapkan, maka hal yang selanjutnya dilakukan adalah menentukan komponen-komponen yang harus dibangun. Terdapat dua jenis komponen yang harus dibangun dalam unit kerja terpilih, yaitu komponen pengungkit dan komponen hasil. Di bawah ini adalah gambar yang menunjukkan hubungan masing-masing komponen dan indikator pembangun komponen.

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 9 7

KOMPONEN PENGUNGKIT PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

Manajemen perubahan bertujuan untuk mengubah secara sistematis dan konsisten mekanisme kerja, pola pikir (mind set), serta budaya kerja (culture set) individu pada unit kerja yang dibangun, menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan zona integritas. Penataan tatalaksana bertujuan untuk Â�êâ¹�ä¹�Ã��Ćݪ�Ãݪ���Ã��¡�¹äªôªä�Ý�ݪÝä�Âĭ�ÖÙÊÝ�Ýĭ���Ã�ÖÙÊÝ��éÙ�¹�Ù¶��û�â�¶�¼�Ýĭ� �¡�¹äª¡ĭ� �Ćݪ�Ãĭ� ��Ã� ä�Ùé¹éÙIJ� T�Ã�ä��Ã� ݪÝä�Â� Â�Ã�¶�Â�Ã� [�A� �Ö�Ù�äéÙ�bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme SDM aparatur. Penguatan Akuntabilitas bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Penguatan pengawasan bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN. Peningkatan kualitas pelayanan publik berujuan untuk meningkatkan kualitas dan inovasi pelayanan publik pada masing-masing instansi pemerintah secara berkala sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat.

8%

7%

10%

10%

15%10%Penguatan Pengawasan

Manajemen Perubahan

Penataan Tata Laksana

Penataan Sistem Manajemen SDM

Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Penguatan Pengawasan

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 98

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 9 9

KOMPONEN HASIL PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

UNSUR KOMPONEN HASIL BOBOT 40%

20%

20%

Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN

Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat

Dalam pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan WBBM, fokus pelaksanaan reformasi birokrasi tertuju pada dua sasaran utama, yaitu:

1. Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN Sasaran terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN diukur dengan

menggunakan ukuran:a. Nilai persepsi korupsi (survei eksternal)b. Presentase penyelesaian TLHP.

2. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat Sasaran Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat

diukur melalui nilai persepsi kualitas pelayanan (survei eksternal.

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 910

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 9 11

Selain pembangunan pada unit kerja, pembangunan Zona Integritas juga dilaksanakan di kawasan terpadu yang bersifat strategis. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahab Korupsi (Stranas PK). Aspek penegakan hukum dan Reformasi Birokrasi menjadi fokus Stranas PK karena Reformasi Birokrasi menjadi area strategis dalam pencegahan korupsi. Salah satu kriteria keberhasilan pada aspek ini adalah meningkatnya kualitas pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM

Terkait pembangunan Zona Integritas pada kawasan terpadu, setiap instansi pemerintah yang memiliki unit pelayanan pada kawasan terpadu wajib melakukan pembangunan Zona Integritas pada unit tersebut. Tujuan pembangunan Zona Integritas pada kawasan terpadu ini adalah:

1. Agar dampak pembangunan Zona Integritas langsung dirasakan masyarakat.2. Mengintegrasikan pembangunan Zona Integritas yang dilakukan unit kerja pada

suatu kawasan.3. Meningkatkan check and crosscheck serta learning process antar unit kerja di

kawasan sehingga setiap unit dapat saling mengingatkan dan belajar pada saat pembangunan Zona Integritas.

.Pembangunan Zona Integritas pada kawasan harus memperhatikan juga integrasi proses business pelayanan antar unit kerja pada suatu kawasan. Atas dasar hal tersebut, maka terdapat beberapa indikator yang perlu dilakukan untuk menerapkan peningkatan integrasi proses business pelayanan antar unit kerja pada suatu kawasan, yaitu: 1. Terdapat peta proses bisnis pelayanan utama kawasan yang menggambarkan

integrasi lintas unit kerja pada suatu kawasan. 2. Peta proses bisnis sudah dijabarkan ke dalam prosedur operasional tetap

(SOP).3. Prosedur operasional tetap (SOP) telah diterapkan.4. Terdapat Peta proses bisnis dan Prosedur operasional telah dievaluasi dan �ªÝ�Ýé�ª¹�Ã���â�Ã�Ö�Ù¹�Â��â�Ã�äéÃäéä�Ã��Ćݪ�Ãݪĭ���Ã��¡�¹äªôªä�Ýķ�

5. Terdapat sistem informasi dalam pelaksanaan proses bisnis yang terintegrasi antar unit kerja pada suatu kawasan.

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BERDASARKAN SRANAS PK

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 912

PENETAPAN KAWASAN BERPREDIKSI WBK DAN WBBM

ILUSTRASI

INTEGRITAS PROSES BISNIS

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 9 13

Key Points :• Pembangunan zona integritas terinspirasi dari konsep “island of integrity”

yang merupakan praktek lebih jauh dari eksistensi pengembangan keilmuan administrasi publik dan tata kelola pemerintahan. Island of integrity merupakan suatu kondisi dimana unit kerja instansi pemerintah yang “imun” dan mampu memberikan tata kelola yang terbaik meskipun instansi pemerintah disekitarnya didominasi oleh manajemen dan tata kelola yang buruk

• Dalam literatur administrasi publik, “island of integrity” juga diberi istilah yang berbeda seperti “islands of excellence” (Therkildsen 2008), “islands of effectiveness” (Crook 2012)”, “pockets of effectiveness” (Leonard 2008; Roll ČĊċċ�Ŀ���Ã�ŊÖÊ�¹�äÝ�Ê¡��¡Ć�ª�Ã�ûŋ�ľ$����Ý�ċēēĎĿIJ Namun di tengah berbagai istilah berbeda yang digunakan kesemuanya mengarah kepada bagaimana membangun instansi pemerintah yang berintegritas di tengah situasi dimana supra sistem masih berada pada kondisi yang sebaliknya

Pembangunan zona integritas terinspirasi dari penerapan “island of integrity“. W�ć�¹Ýª� ��Ùª� ªÝ¼�Ã�� Ê¡� ªÃä�¢Ùªäû� Â�ÙéÖ�¹�Ã� ÖÙ�¹ä�¹� ¼��ª§� ¶�é§� ��Ùª�eksistensi pengembangan ilmu administrasi publik. Konsep dasar dari Island of integrity adalah dimana institusi sektor publik memberikan pelayanan yang terbaik meskipun lingkungan disekitarnya didominasi oleh manajemen dan tata kelola yang buruk. Istilah island of integrity juga diberi nama yang berbeda dalam beberapa literatur, seperti seperti “islands of excellence” (Therkildsen 2008), “islands of effectiveness” (Crook 2012)”, “pockets of effectiveness” (Leonard ČĊĊĒķ�Wʼ¼�ČĊċċ�Ŀ���Ã�ŊÖÊ�¹�äÝ�Ê¡��¡Ć�ª�Ã�ûŋ�ľ$����Ý�ċēēĎĿ

Dalam karyanya Public Sector Reforms and the Development of Productive Capacities in Least Development Countries (LDCs), Therdkildsen (2008) menyatakan bahwa pelaksanaan reformasi administrasi dapat dilakukan melalui “islands of excellence”. Islands of excellence mengacu kepada organisasi yang secara sengaja melalui desain atau skema tertentu atau melalui upayanya sendiri, mengelola untuk menunjukkan kinerja yang terbaik dibawah situasi dan kondisi û�â�Ý鼪äIJ�fÃäé¹�Â�âª��ÃäªĆ¹�ݪ�§�¼� ä�ÙÝ��éä�Â�Â�â��é¹�ü�§�Â�ÙéÖ�¹�Ã�hal yang mudah apalagi ketika basis data yang digunakan sangatlah lemah dan

KONSEP “ISLAND OF INTEGRITY”DAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 914

tidak bisa diandalkan. Istilah lain diungkapkan oleh crook sebagai islands of effectiveness (Crook, 2012) untuk menciptakan unit untuk menghasilkan tata kelola pemerintahan yang berkualitas dan efektif tidak harus melalui sumber daya yang terlalu besar. Istilah lain juga diungkapkan oleh Hout (2013) yang menyampaikan bahwa ada dua strategi yang dilakukan untuk menciptakan pocket of effectiveness, yaitu internal strategy dan external strategy. Internal strategy diambil dari visi manajemen dan ideologi yang kuat dari pimpinan organisasi sehingga mampu meningkatkan kapasitas manajemen. Sementara strategi eksternal merupakan upaya untuk “steering away” dari pengaruh politik dalam organisasi. Upaya ini merupakan langkah untuk menghindarkan organisasi dari kooptasi politik sehingga organisasi dapat berjalan dengan lebih effektif dan �Ćݪ�ÃIJ�

Dampak dari pelaksanaan island of integrity setidaknya dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu: 1. Menciptakan kinerja organisasi yang bebas korupsi; ČIJ� �Ćݪ�Ãݪ� û�â� ¼��ª§� ��Ý�Ùķ� čIJ� A�ÂÖ�â�Ù駪� ݪÝä�Â� û�â� ¼��ª§� ¼é�Ýķ� ĎIJ�Membangun motivasi untuk membangun integritas dan 5. Interaksi dengan eksternal organisasi yang lebih luas (Zuniga, 2018). Menciptakan kinerja organisasi yang bebas korupsi merupakan dampak sekaligus tujuan utama dari pelaksanaan island of integrity. Melalui pelaksanaan island of integrity diharapkan tercipta sumber daya organisasi yang berintegritas dan terhindar dari korupsi. Dampak lain dari pelaksanaan island of integrity����¼�§��Ćݪ�Ãݪ�û�â�¼��ª§���Ý�Ù�¹�Ù�Ã��ÊÙ¢�êÝ�ݪ�Â�ÂÖé�Â�Ã�ªÖä�¹�Ã�ÊÙ¢�êÝ�ݪ� û�â� ¼��ª§� �Ćݪ�ÃIJ���â�Ã�menggunakan sumber daya yang lebih minimal akan dihasilkan output yang lebih optimal. Hal penting lainnya dari pelaksanaan island of integrity adalah untuk mempengaruhi sistem yang lebih luas. Unit organisasi yang melaksanakan island of integrity diharapkan mampu menularkan virus keberhasilannya untuk mempengaruhi sistem organsasi yang lebih luas, sehingga mampu menghasilkan lebih banyak unit organisasi yang memiliki zona integritas.

Dampak lain dari pelaksanaan island of integrity adalah membangun motivasi sehingga setiap elemen dalam organisasi memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk membangun integritasnya. Ini dikarenakan lingkungan disekitar unit juga telah memiliki semangat yang sama. Masih sejalan dengan dampak dari mempengaruhi sistem yang lebih luas, pembangunan zona integritas juga memiliki dampak interaksi dengan eksternal organisasi yang lebih luas.

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 9 15

CAPAIAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH MELAYANI

Antusiasme berbagai instansi pemerintah dan unit kerja untuk melaksanakan ZI semakin meningkat. Ini dapat dilihat dari instansi pengusul ZI yang terus meningkat ݪ¢ÃªĆ¹�Ã���Ùª�ä�§éÃ�¹��ä�§éÃIJ�

Kepercayaan publik kepada instansi pemerintah semakin meningkat. Ini dibuktikan dengan berbagai hasil capaian dan survei dari berbagai lembaga pemerintah. Selain itu capaian kualitatif tersebut bisa dilihat dari tingkat kepuasan masyarakat luas yang tinggi terhadap kinerja dan pelayanan unit kerja yang memperoleh WBK dan WBBM.

� [�äª�Ö� ä�§éÃÃû�� ä�Ù��Ö�ä� ¹�Ã�ª¹�Ã� û�â� ݪ¢ÃªĆ¹�Ã� ä�Ù§���Ö� éêä� ¹�Ù¶��yang diajukan untuk mendapatkan predikat WBK atau WBBM. Hal ini menunjukan keseriusan instansi pemerintah dalam mewujudkan pelayanan public yang berkualitas dan berintegritas. Pada tahun 2019, pengajuan unit kerja untuk mendapat predikat WBK-WBBM sebanyak 2.239. Pengajuan ini lebih dari dua kali lipat dari total pengajuan di tahun 2018 yang sebanyak 910. Dari total pengajuan 2019 tersebut, terdapat 34 unit kerja berpredikat WBBM dan 469 unit berpredikat WBK.

Instansi pemerintah yang paling banyak mengajukan dan unit kerjanya mendapat predikat WBK/WBBM adalah Kementerian Keuangan, Mahkamah Agung, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan Agung, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Perhubungan.

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 916

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 9 17

TANTANGAN DAN ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN ZI

Key Points:• Komitmen pimpinan untuk melaksanakan ZI. Belum seluruh pimpinan unit

kerja memiliki komitmen dalam melaksanakan ZI. Tanpa adanya komitmen dari pimpinan, maka pembangunan ZI tidak akan berjalan dengan optimal

• Hasil evaluasi Tim Penilai Internal (TPI) yang belum menggambarkan kualitas pembangunan zona integritas pada unit kerja sehingga banyak terdapat gap antara penilaian internal dengan kondisi yang ada di unit kerja

• Monitoring dan evaluasi terhadap unit kerja yang akan atau telah melakukan pembangunan ZI. Unit kerja yang akan atau telah membangun ZI perlu untuk terus dilakukan proses monitoring dan evaluasi

• Unit kerja yang membangun zona integritas belum pernah melakukan survey persepsi anti korupsi secara mandiri sehingga belum mengetahui persepsi masyarakat terhadap perilaku anti korupsi di internalnya

• Minimnya pelibatan masyarakat/pemangku kepentingan terhadap upaya pembangunan zona integritas di unit kerja. Dengan pelibatan masyarakat/stakeholder maka setiap perbaikan/inovasi yang akan dilakuakn berdasarkan kebutuhan dari masyarakat/stakeholder

Komitmen pimpinan untuk melaksanakan ZI merupakan komponen yang sangat penting terhadap keberhasilan pelaksanaan ZI. Komitmen pimpinan inilah yang akan menggerakkan berbagai komponen lain dalam pembangunan ZI. Tanpa adanya komitmen dari pimpinan unit, maka pelaksanaan ZI tidak akan berjalan dengan optimal, bahkan diragukan keberhasilannya. Kepemimpinan ini adalah kepemimpinan yang berbasis proses, visi yang jelas dan mampu mempengaruhi bawahannya untuk berubah. Namun belum seluruh unit kerja memiliki komitmen yang tinggi dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.

Hasil evaluasi Tim Penilai Internal selama ini belum menggambarkan kualitas atas implementasi pembangunan zona integritas di unit kerja sehingga terdapat gap/perbedaan antara hasil penilaian internal dengan kondisi/keadaan pembangunan zona integritas di unit kerja. TPI sebagai penilai pembangunan zona integritas seharusnya mempunyai pemahaman tentang pembangunan zona integritas

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 918

sehingga dapat memberikan penilaian yang obyektif terhadap pembangunan zona integritas pada unit kerja.

Monitoring dan evaluasi terhadap unit kerja yang akan atau telah melakukan pembangunan ZI. Unit kerja yang akan atau telah membangun ZI perlu untuk terus dilakukan proses monitoring dan evaluasi baik dari monitoring internal ataupun monitoring dari unit kerja yang ada diatasnya. Hal ini untuk memastikan progress pembangunan zona integritas sesuai dengan perencanaan dan dapat diketahui kendala-kendala yang dihadapi.

Unit kerja yang membangun zona integritas selama ini belum melakukan survei persepsi anti korupsi secara mandiri sehingga unit kerja tidak mengetahui persepsi masyarakat terhadap perilaku anti korupsi di unit kerja tersebut. Hal ini mengakibatkan unit kerja tidak dapat menerima feed back dari masyarakat tentang bagaimana membangun system pencegahan korupsi di internal unit kerja tersebut.

Pelibatan masyarakat/pemangku kepentingan dalam pembangunan zona integritas untuk memastikan bahwa setiap upaya perbaikan yang dilakukan oleh unit kerja berdasarkan kebutuhan masyarakat/pemangku kepentingan. Selama ini unit kerja tidak melibatkan masyarakat/pemangku kepentingan dalam pembangunan zona intregritas sehingga pembangunan yang dilakukan hanya dilihat untuk perbaikan internal saja tanpa mengetahui bahwa perbaikan tersebut dibutuhkan oleh masyarakat atau tidak.

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 9 19

REKOMENDASI PERBAIKAN

Key Points :• Meningkatkan komitmen pimpinan unit kerja terhadap pembangunan zona

integritas sehingga pembangunan zona integritas dapat dilakukan secara masif.

• Meningkatkan kualitas hasil evaluasi pembangunan zona integritas oleh Tim Penilai Internal sehingga hasil evaluasi dapat menggambarkan secara obyektif pembangunan zona integritas yang dilakukan oleh unit kerja

• Monitoring dan evaluasi secara lebih sistematis dalam proses pembangunan dan pasca pembangunan ZI. Monev terhadap ZI dilakukan tidak hanya dalam proses pembangunan, tetapi juga pasca pembangunan ZI

• Mendorong pelaksanaan survey persepsi anti korupsi secara mandiri oleg unit kerja karena selama ini survey yang dilakukan hanya terkait pelayanan

• Pelibatan masyarakat (public engagement) dalam pembangunan ZI. Pelibatan masyarakat adalah agar proses pembangunan dan hasil yang diperoleh oleh ZI bermanfaat bagi masyarakat

• Penerapan knowledge management pada unit kerja yang telah berhasil membangun ZI. Knowledge management merupakan sebuah proses untuk menciptakan, membagi, menggunakan dan mengelola pengetahuan dan informasi dalam organisasi

Komitmen pimpinan adalah kunci utama pembangunan zona integritas, oleh karena itu diharapkan setiap unit kerja yang membangun zona integritas dikoordinasikan secara langsung oleh pimpinan unit kerja. Oleh karena itu kami mendorong komitmen disertai pemahaman oleh pimpinan unit kerja terhadap pembangunan zona integritas.

Tim Penilai Internal (TPI) meningkatkan kualitas hasil evaluasi sehingga tidak terdapat gap yang besar antara hasil evaluasi dengan kondisi pembangunan zona integritas unit kerja. Salah satu upaya meningkatkan hasil evaluasi adalah peningkatan kompetensi SDM yang melakukan evaluasi, reviu berjenjang atas hasil evaluasi internal, serta penggunaan teknologi informasi untu proses evaluasi internal.

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 920

Survey persepsi anti korupsi adalah survey yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana persepsi penerima layanan terhadap perilaku anti korupsi di unit kerja tersebut. Survey ini diharapkan dapat memberikan feed back perbaikan atas pembangunan zona integritas yang dilakukan unit kerja. Selama ini unit kerja hanya melakukan survey pelayanan publik untuk mengetahui kepuasan masyarakat atas pelayanan yang diberikan. Kedepan kami mendorong unit kerja yang membangun zona integritas untuk melakukan survey secara mandiri terhadap persepsi pelayanan public dan persepsi anti korupsi.

Monitoring dan evaluasi adalah upaya untuk terus melakukan analisis terhadap proses pembangunan ZI sehingga dapat membantu untuk meningkatkan kinerja dan pencapaian hasil yang diharapkan dari pembangunan zona integritas. Dengan berdasarkan monitoring dan evaluasi maka dapat meningkatkan pengelolaan untuk memperbaiki ouput, hasil dan dampak dari pembangunan ZI. Oleh karena itu monitoring terhadap unit kerja yang telah melaksanakan zona integritas, tidak hanya dilaksanakan pada saat pembangunan ZI namun juga setelah pembangunan ZI dilakukan.

Rekomendasi lain yang dapat dilakukan adalah dengan melibatkan masyarakat dalam pembangunan ZI. Pelibatan ini bertujuan agar masyarakat juga dapat memberikan masukan terhadap proses pembangunan ZI ataupun pasca pembangunan ZI. Dengan adanya pelibatan ini unit kerja akan memperoleh masukan secara langsung dari masyarakat. Rekomendasi selanjutnya adalah pemberian reward yang lebih jelas bagi unit kerja yang telah melakukan proses pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM. Hal ini penting dilakukan untuk memberikan penghargaan kepada unit kerja yang telah memperoleh ZI.

Penerapan knowledge management yang lebih sistematis pada unit kerja yang telah berhasil membangun ZI, juga menjadi rekomendasi perbaikan dalam pelaksanaan ZI. Knowledge management merupakan sebuah proses untuk menciptakan, membagi, menggunakan dan mengelola pengetahuan dan informasi dalam organisasi. Dalam banyak kasus unit kerja yang melaksanakan ZI belum memiliki knowledge management yang tersistematis yang dapat memberikan informasi kepada seluruh stakeholders, khususnya pejabat yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan di masa yang akan datang.

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 9 21

Kunci utama pembangunan zona integritas pada instansi pemerintah terletak pada komitmen pimpinan tertinggi dalam instansi tersebut. Berikut beberapa testimoni pimpinan instansi pemerintah terhadap pembangunan zona integritas di unit kerjanya

TESTIMONI KEPALA INSTANSI PEMERINTAH TERHADAP PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 922

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 9 23

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 924

CONTOH KESUKSESAN PEMBANGUNAN ZI

Unit kerja yang berhasil membangun ZI dan mendapat predikat WBK/WBBM merupakan unit yang berhasil meningkatkan kualitas pelayanan dan integritas, sehingga masyarakat merasa puas akan pelayanan yang diberikan. Peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan bisa berupa inovasi berbasis pengembangan teknologi informasi atau percepatan pelayanan. Berikut beberapa contoh kesuksesan pembangunan ZI

Sekarang bukan zamannya lagi pelayanan hanya diam ditempat tapi pelayanan yang sifatnya jemput bola, pelayanan kantor imigrasi di Cirebon sudah menerapkan Pelayanan passport jemput bola, dimana pemohon cukup menunggu drumah untuj meminta pelayanan passport. Permohonannya pun sudah menggunakan online

Kepolisian merupakan salah satu instansi pemerintantah yang sangat cepat melakukan transformasi pelayanan melalui pembangunan ZI, beberapa polres sudah bergerak untuk merubah paradigm lama masyarakat tentang kepolisian, melalui pelayanan SIM dan SKCK online, polisi sahabat petani Kepolisian merupakan salah satu instansi pemerintantah yang sangat cepat melakukan transformasi pelayanan melalui pembangunan ZI, beberapa polres sudah bergerak untuk merubah paradigm lama masyarakat tentang kepolisian, melalui pelayanan SIM dan SKCK online, polisi sahabat petani

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 9 25

Kejaksaan agung juga membuat gerakan-gerakan perubahan pada unit kerjanya dengan membuat pelayanan terpadu satu pintu, pengambilan tilang online, penngiriman barang bukti gratis, pendampingan penggunaann dana desa, pelayanan konsultansi hukum pada masyarakat dll.

Berikut adalah kunci sukses pembangunan zona integritas yang telah dilakukan oleh unit-unit kerja yang telah berhasil mendapatkan predikat WBK/WBBM

Program SKCK KELILING

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 926

Crook, R. 2010. Rethinking Civil Service Reform in Africa: ‘Islands of �¡¡��äªô�Ã�ÝÝŋ��Ã��HÙ¢�êÝ�äªÊÃ�¼��ʪäÂ�Ãä

Daland, R. 1981. Exploring Brazilian Bureaucracy: Performance and Pathology. Washington D.C.: University Press of America

Setiawan, Dony., 2018. Membangun Zona Integritas : Tantangan Dan Peluang Menuju Polri Yang Dicintai Masyarakat, Penerbit Thafa Media, Yogyakarta

Therkildsen, O. 2008. Public Sector Reforms and the Development of Productive Capacities in the LDCs.. https://www.diis.dk/files/media/ publications/import/extra/ldcr2009_therkildsen_en.pdf (PDF)

Tribratanewspolrestasidoarjo.com, 2018, Kantor Baru Polresta Sidoarjo, Bukti Kepercayaan Publik [online]: https://tribratanewspolrestasidoarjo.com/berita2160-Kantor-Baru-Polresta-Sidoarjo,-Bukti-Kepercayaan-Publik.htmlZuniga, 2018. The Impacts of “Island of Integrity”. https://www.u4.no/publications/the-impact-of-islands-of-integrity.pdf

REFERENSI

L a p o r a n H a s i l E v a l u a s i N a s i o n a l Z o n a I n t e g r i t a s 2 0 1 9 27