Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KEDUDUKAN HUKUM BIDAN MAGANG SEBAGAI TENAGA
KESEHATAN DALAM MEMBERIKAN
PELAYANAN KESEHATAN
STUDI KASUS DI PUSKESMAS II MELAYA, JEMBRANA, BALI
TESIS
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat sarjana S-2
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Konsentrasi Hukum Kesehatan
Diajukan oleh:
Tias Rizki Ferlina
NIM: 15.C2.0022
kepada
FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG 2018
i
KEDUDUKAN HUKUM BIDAN MAGANG SEBAGAI TENAGA KESEHATAN DALAM MEMBERIKAN
PELAYANAN KESEHATAN
STUDI KASUS DI PUSKESMAS II MELAYA, JEMBRANA, BALI
TESIS
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat sarjana S-2
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Konsentrasi Hukum Kesehatan
Diajukan oleh:
Tias Rizki Ferlina
NIM: 15.C2.0022
kepada
FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2018
ii
iii
iv
LAMPIRAN KEPUTUSAN REKTOR
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG
Nomor : 0047/SK.Rek/X/2013
Tanggal : 07 Oktober 2013
Tentang : PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI, TUGAS AKHIR,
DAN TESIS
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tesis yang berjudul:
"KEDUDUKAN HUKUM BIDAN MAGANG SEBAGAI TENAGA
KESEHATAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN
STUDI KASUS DI PUSKESMAS II MELAYA, JEMBRANA, BALI" ini
tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
Magister di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya
juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari ternyata terbukti bahwa Tesis ini
sebagian atau seluruhnya merupakan hasil plagiasi, maka saya rela
untuk dibatalkan, dengan segala akibat hukumnya sesuai peraturan yang
berlaku pada Universitas Katolik Soegijapranata Semarang dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Semarang, 18 Oktober 2018
(Tias Rizki Ferlina)
NIM: 15.C2.0022
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat, ridho, dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tesis dengan judul "Kedudukan Hukum Bidan Magang Sebagai Tenaga
Kesehatan Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan Studi Kasus Di
Puskesmas II Melaya, Jembrana, Bali" yang dimaksudkan untuk
memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana Strata 2
(S2).
Penyelesaian penulisan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu baik dalam
proses bimbingan, penelitian, maupun selama penulisan. Ucapan
terimakasih disampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Frederik Ridwan Sanjaya, S.E., S.Kom., M.S., IEC selaku
Rektor Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh
pendidikan pada Program Studi Magister Ilmu Hukum Konsentrasi
Hukum Kesehatan.
2. Dr. Marcella Elwina Simandjuntak, S.H., CN., M.Hum selaku Dekan
Fakultas Ilmu Hukum dan Komunikasi Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang.
3. Dr. Endang Wahyati Yustina, S.H., M.H selaku Ketua Program Studi
Magister Ilmu Hukum Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
4. Dr. Yustina Trihoni Nalesti Dewi, S.H., M.Hum selaku dosen
pembimbing 1 yang telah sabar dan meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan, arahan, koreksi, serta memberikan ilmu
selama penyusunan tesis.
5. dr. Hadi Sulistyanto, Sp.PD., MH.Kes., FINASIM selaku dosen
pembimbing 2 yang telah meluangkan waktu untuk membimbing,
vi
mengoreksi, memberikan semangat, serta motivasi selama
penyusunan tesis.
6. Drs. Hermawan Pancasiwi, BA., MSi selaku dosen penguji yang telah
meluangkan waktu untuk menguji dan memberikan masukan selama
seminar proposal, seminar hasil, dan sidang tesis.
7. Yovita Indrayati, S.H., M.Hum selaku Ahli Hukum dari Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang yang telah meluangkan waktu untuk
memberikan informasi, arahan, dan masukan terkait ilmu hukum untuk
memperkuat penyusunan tesis ini.
8. Seluruh staff pengajar Program Studi Magister Ilmu Hukum
Konsentrasi Hukum Kesehatan Fakultas Pascasarjana Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang yang telah memberikan ilmu yang
sangat bermanfaat bagi terwujudnya tesis ini.
9. Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, Dinas Badan Kepegawaian
Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten
Jembrana, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Jembrana,
dan Puskesmas II Melaya yang telah bersedia menjadi tempat
penelitian bagi penulis dengan memberikan sumber data primer
maupun sumber data sekunder mengenai Kedudukan Hukum Bidan
Magang Sebagai Tenaga Kesehatan Dalam Memberikan Pelayanan
Kesehatan Studi Kasus Di Puskesmas II Melaya, Jembrana, Bali.
10. Orangtua tercinta Bapak H. Suhardi (Alm.) dan Ibu Hj. Sutini
Ambarwati, S.Ag yang telah memberikan segenap dukungan dan
untaian doa yang tiada henti sehingga penulis dapat menyelesaikan
pendidikan Magister Hukum Kesehatan.
11. Suami tercinta Tri Susilo, S.Pd yang telah sabar menunggu,
mendukung, memotivasi, dan mendoakan sehingga penulis dapat
menyelesaikan pendidikan Magister Hukum Kesehatan.
12. Rekan-rekan mahasiwa dan mahasiswi Angkatan 23 Program Studi
Magister Ilmu Hukum Konsentrasi Hukum Kesehatan Fakultas
Pascasarjana Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang
vii
telah bersedia berbagi pengalaman, ilmu pengetahuan, semangat,
serta kerja sama yang baik selama menempuh pendidikan Magister di
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
13. Serta seluruh pihak yang ikut mendukung penyelesaian penyusunan
tesis dan tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam tesis ini masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu, masukan berupa kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan.
Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca dan semua pihak.
Semarang, 18 Oktober 2018
Penulis,
Tias Rizki Ferlina
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... iii
LAMPIRAN KEPUTUSAN REKTOR .................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................ v
DAFTAR ISI ........................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xi
ABSTRAK ............................................................................................ xii
ABSTRACT ........................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .................................................................. 10
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 11
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 11
E. Kerangka Konsep ....................................................................... 13
F. Metode Penelitian ....................................................................... 14
1. Metode Pendekatan ................................................................ 14
2. Spesifikasi Penelitian ............................................................. 16
3. Jenis Data .............................................................................. 17
4. Metode Pengumpulan Data .................................................... 20
5. Metode Analisis Data ............................................................. 22
ix
G. Rencana Penyajian Tesis .......................................................... 24
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 26
A. Teori Hukum .............................................................................. 26
B. Definisi Kesehatan ..................................................................... 30
C. Pelayanan Kesehatan ................................................................ 32
D. Tenaga Kesehatan ..................................................................... 35
E. Puskesmas ................................................................................. 39
F. Bidan .......................................................................................... 44
G. Hak Asasi Manusia (HAM) Bagi Tenaga Kesehatan Bidan ....... 51
H. Peran Bidan Di Puskesmas ....................................................... 56
I. Bidan Magang ............................................................................ 59
J. Teori Kedudukan Hukum ............................................................ 66
K. Kedudukan Hukum Bidan .......................................................... 69
L. Teori Kewenangan ..................................................................... 71
M. Teori Perjanjian ......................................................................... 73
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 79
A. Kedudukan Bidan Magang Sebagai Tenaga Kesehatan
Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan Dalam
Ketentuan Hukum Di Indonesia .................................................. 79
B. Pelaksanaan Tugas Dan Kewenangan Bidan Magang
Sebagai Tenaga Kesehatan Dalam Memberikan
Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas II Melaya,
Jembrana, Bali ........................................................................... 90
x
C. Persoalan Hukum Yang Muncul Dalam Pelaksanaan
Tugas Bidan Magang Sebagai Tenaga Kesehatan
Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan ................................ 102
BAB IV PENUTUP . ............................................................................... 117
A. Kesimpulan ................................................................................ 117
1. Kedudukan Bidan Magang Sebagai Tenaga Kesehatan
Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan Dalam
Ketentuan Hukum Di Indonesia .............................................. 117
2. Pelaksanaan Tugas Dan Kewenangan Bidan Magang
Sebagai Tenaga Kesehatan Dalam Memberikan
Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas II Melaya,
Jembrana, Bali ....................................................................... 118
3. Persoalan Hukum Yang Muncul Dalam Pelaksanaan
Tugas Bidan Magang Sebagai Tenaga Kesehatan
Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan ............................ 121
B. Saran .......................................................................................... 126
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 127
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara Bidan Magang Puskesmas II Melaya,
Jembrana, Bali
Lampiran 2 Pedoman Wawancara Bidan PNS Puskesmas II Melaya,
Jembrana, Bali
Lampiran 3 Pedoman Wawancara Kepala Puskesmas II Melaya,
Jembrana, Bali
Lampiran 4 Pedoman Wawancara Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
Cabang Kabupaten Jembrana
Lampiran 5 Pedoman Wawancara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana
Lampiran 6 Pedoman Wawancara Kepala Badan Kepegawaian Dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)
Kabupaten Jembrana
Lampiran 7 Pedoman Wawancara Ahli Hukum Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang
Lampiran 8 Matriks Hasil Analisis Perundang-Undangan
Lampiran 10 Surat Perjanjian Magang Nomor 800/003/MGG/Diskes/2017
Lampiran 11 Surat Ijin Penelitian Fakultas Pascasarjana Universitas
Soegijapranata Semarang Nomor 165/B.7.3/PMHK/I/2018
Lampiran 12 Surat Rekomendasi Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bali
Nomor 070/00197/DPMPTSP-B/2018
Lampiran 13 Surat Ijin Penelitian Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik
Kabupaten Jembrana Nomor 070/05/Kesbangpol/2018
Lampiran 14 Formulir Scan Anti Plagiarisme Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang
xii
KEDUDUKAN HUKUM BIDAN MAGANG SEBAGAI TENAGA KESEHATAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN
STUDI KASUS DI PUSKESMAS II MELAYA, JEMBRANA, BALI
ABSTRAK
Tias Rizki Ferlina, Yustina Trihoni Nalesti Dewi, Hadi Sulistyanto
Kabupaten Jembrana adalah salah satu Kabupaten yang melaksanakan praktik pelayanan kesehatan melalui program pemagangan bidan. Syarat bidan magang adalah bidan yang sudah lulus dari pendidikan formal jenjang Diploma III dan Diploma IV. Pengangkatan bidan magang dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, dengan jangka waktu selama 2 tahun dimana bidan magang berada dibawah bimbingan bidan PNS atau Kontrak.
Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis. Spesifikasi penelitian menggunakan metode eksplikatif untuk melihat, menilai, dan menjelaskan hubungan antara kedudukan hukum bidan magang dalam ketentuan hukum di Indonesia dengan persoalan hukum yang muncul dalam pelaksanaan tugas bidan magang. Analisis data menggunakan metode kualitatif, yang didasarkan pada data primer dan data sekunder.
Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya peraturan tentang kedudukan hukum bidan magang, menjadikan bidan magang tidak terlindungi secara hukum. Pemagangan bidan sudah dilakukan sejak tahun 2011 dan bukan kebijakan daerah, karena tidak ada satupun Peraturan Daerah yang memberikan dasar pengaturannya. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana mengangkat bidan magang tanpa dasar kewenangan yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan dan tanpa kewenangan Delegatif dari Bupati Kabupaten Jembrana. Isi dari Surat Perjanjian Magang menjelaskan bahwa dalam pelaksanaanya bidan magang harus bersedia dan sanggup tidak mendapat imbalan jasa dan tidak menuntut pengangkatan sebagai PNS atau Kontrak pada Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana tidak mengeluarkan surat cuti hamil dan melahirkan untuk bidan magang. Sehingga konten Surat Perjanjian Magang tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia (HAM) bagi tenaga kesehatan bidan karena tidak adanya dasar pengaturan tentang pemagangan bidan, tidak dipenuhinya hak-hak bidan, serta dari sisi pembentukannya tidak sah, dengan demikian peneliti memandang bahwa Surat Perjanjian Magang tersebut batal demi hukum (null and void).
Kata kunci: kedudukan hukum, bidan magang, kewenangan, perjanjian
xiii
LEGAL STANDING OF APPRENTICE MIDWIVES AS HEALTH PERSONNELS IN PROVIDING HEALTH SERVICES
A CASE STUDY AT HEALTH CENTER II OF MELAYA, JEMBRANA, BALI
ABSTRACT
Tias Rizki Ferlina, Yustina Trihoni Nalesti Dewi, Hadi Sulistyanto
Jembrana District was one of the Districts implementing health
services through midwife apprenticeship program. One of the requirements of what so-called apprentice midwives was they who had graduated from formal education of Diploma III and Diploma IV grades. The apprentice midwives appointment was conducted by the Head of the District Health Office and it was for two-year period. During the period of apprenticeship the midwives were under the guidance of Civil Servant or Contract midwives.
This study used socio-legal approach and its specification was explicative in order to view, assess and explain the relationships between the legal standing of apprentice midwife within Indonesian legal system and the legal issues appearing about the job accomplishment of the apprentice midwives. The data consisted of primary and secondary data that were then qualitatively analyzed.
The results of the study showed that there was no regulation regarding the legal standing of the apprentice midwives and this made the midwives legally unprotected. Midwife apprenticeship had been carried out since 2011 but it was not a regional policy, because there was no any Regional Regulation giving a basic arrangement on it. The Head of District Health Office appointed apprentice midwives without any authority base that was granted by any legislation nor without a discretionary authority by the Regent of Jembrana. The Internship Agreement explained that the apprentice midwifes should be willing and able not to get a service fee and not demand to be appointed as Civil Servants or Contract workers of the Health Office of Jembrana District, and the Health Office of Jembrana District did not issue maternity and child birth leave letters for apprentice midwives. Besides, for the midwives as health personnels the content of the Apprenticeship Agreement was therefore contrary to the Human Rights principles because there was no basic regulations of midwife apprenticeship, the fulfillment of midwife’s rights and, from its establishment point of view, the agreement was invalid. Therefore, the apprenticeship agreement could be concluded as null and void. Keywords: legal standing, apprenticeship midwife, authority, agreement