37
KEGAWATDARUATAN GIGI PADA ANAK Disusun Oleh: Mutiara Dara Ratih, S. Ked Pembimbing: Drg. Monic Sp, Period Kepaniteraan Klinik Gigi dan Mulut RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya 2015

Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kasus yang dibahas dalam PPT ini adalah fraktur dento alveolar, dry socket, fraktur gigi anterior dan pulpitis

Citation preview

Page 1: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

KEGAWATDARUATAN GIGI PADA ANAK

Disusun Oleh:Mutiara Dara Ratih, S. Ked

Pembimbing:Drg. Monic Sp, Period

Kepaniteraan Klinik Gigi dan MulutRSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya

2015

Page 2: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Pendahuluan

• Kegawatdaruratan gigi adalah suatu keadaan dimana terdapat trauma terhadap mulut yang melibatkan gigi yang tercabut, rahang yang bergeser dan trauma wajah atau fraktur.

• Kegawatdaruratan ini menyangkut rasa sakit, perdarahan, infeksi dan estetika dimana ada keadaan-keadan tertentu yang irreversible bila tidak ditangani dengan cepat.

Page 3: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Fraktur Dentoalveolar

• meliputi avulsi, subluksasi, atau fraktur gigi yang berkaitan dengan fraktur tulang alveolar.

• Puncak insidensi terjadi pada anak usia 2 - 3 tahun, dan pada anak usia 10 tahun saat dimulainya aktivitas atletik.

• Etiologi yang paling sering dilaporkan adalah akibat jatuh, kecelakaan olahraga, pertambahan usia, kecelakaan lalu lintas dan perkelahian.

Page 4: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Klasifikasi

• Tipe 1 yang menyangkut jaringan keras gigi dan pulpa

• Tipe 2 yang mengenai jaringan keras gigi, pulpa, dan tulang alveolar

• Tipe 3 fraktur pada jaringan periodontal, seperti luksasi dan avulsi gigi

• Tipe 4 pada jaringan lunak, seperti abrasi dan laserasi gingiva atau mukosa.

Page 5: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Diagnosis

• Anamnesis• Pemeriksaan fisik– Keadaan umum– Ekstra oral: asimetris wajah, bengkak, hematoma,

laserasi dll– Intra oral: laserasi, keping gigi, deformitas, dll

• Pemeriksaan radiologisKegoyahan beberapa gigi dalam satu segmen

menunjukkan fraktur tulang alveolar. Fraktur alveolar dapat terjadi dengan atau tanpa fraktur gigi.

Page 6: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Penatalaksanaan

• dilakukan sesegera mungkin, karena penundaan perawatan akan mempengaruhi prognosis gigi geligi.

Trauma gigi sulung Gigi sulung yang intrusi biasanya akan erupsi secara

spontan. Gigi yang tidak terlalu bergeser dan tidak menyebabkan gangguan oklusi dapat diobservasi saja. Fraktur dentoalveolar yang kompleks pada gigi sulung jarang terjadi karena elastisitas tulang alveolar.

Page 7: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Trauma Gigi Permanen• Trauma jaringan keras– Trauma mahkota: penghalusan bagian yang tajam,

atau penambalan dengan komposit.– Fraktur akar: ). Bila garis fraktur tidak terlalu jauh

ke apikal dan pulpa tidak terbuka, cukup ditambal dengan restorasi komposit. Bila fraktur meluas sampai jauh ke apikal ekstraksi harus dilakukan.

Page 8: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

• Trauma Periodontal– Malposisi: luksasi, ekstrusi dan intrusi direposisi dan

di-splint untuk imobilisasi gigi selama 7-21 hari. – Avulsi: replantasi

• Trauma tulang alveolar: splinting untuk mobilisasi

• Trauma yang mengenai jaringan lunak mulut (vulnus): Trauma yang mengenai jaringan lunak mulut

Page 9: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Trauma gigi anterior

• Tertinggi usia 1-3 tahun karena pada usia tersebut, anak mempunyai kebebasan serta ruang gerak yang cukup luas, sementara koordinasi dan penilaiannya tentang keadaan belum cukup baik

• usia 2-5tahun, karena pada usia ini anak belajar berjalan dan berlari

• peningkatan kembali pada periode 8-12 tahun karena adanya peningkatan aktifitas fisik mereka

Page 10: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Faktor predisposisi :• Klas II divisi 1 • Penutupan bibir atas dan bawah yang kurang sempurna. • Frekuensi trauma pada gigi depan lebih sering dengan overjet 3

– 6 mm. Overjet > 6 mm, menunjukkan resiko tiga kali lebih tinggi.

• Aktifitas olah raga • Laki laki > perempuan• hipoplasia email• anak penderita cerebral palsy• anak dengan kebiasaan mengisap ibu jari yang menyebabkan gigi

anterior protrusif.

Page 11: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Klasifikasi Ellis dan Davey • Kelas 1 : Fraktur mahkota sederhana yang hanya melibatkan jaringan

email. • Kelas 2 : Fraktur mahkota yang lebih luas yang telah melibatkan jaringan

dentin tetapi belum melibatkan pulpa. • Kelas 3 : Fraktur mahkota gigi yang melibatkan jaringan dentin dan

menyebabkan terbukanya pulpa. • Kelas 4 : Trauma pada gigi yang menyebabkan gigi menjadi non vital

dengan atau tanpa kehilangan struktur mahkota. • Kelas 5 : Trauma pada gigi yang menyebabkan kehilangan gigi atau avulsi. • Kelas 6 : Fraktur akar dengan atau tanpa kehilangan struktur mahkota. • Kelas 7 : Perubahan posisi atau displacement gigi. • Kelas 8 : Kerusakan gigi akibat trauma atau benturan pada gigi sulung.

Page 12: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

WHOI. Kerusakan pada jaringan keras gigi dan pulpa • Retak mahkota (enamel infraction)• Fraktur email yang tidak kompleks

(uncomplicated crown fracture• Fraktur email -dentin (uncomplicated crown

fracture• Fraktur mahkota yang kompleks (complicated

crown fracture)

Page 13: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

II. Kerusakan pada jaringan keras gigi, pulpa, dan tulang alveolar

• Fraktur mahkota-akar• Fraktur akar• Fraktur dinding soket gigi• Fraktur prosesus alveolaris• Fraktur korpus mandibula atau maksila

Page 14: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

III. Kerusakan pada jaringan periodontal • Concusion• Subluxation• Luksasi ekstrusi (partial displacement)• Luksasi• Luksasi intrusi• Laserasi (hilang atau ekstrartikulasi)

Page 15: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi
Page 16: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

IV. Kerusakan pada gusi atau jaringan lunak rongga mulut

• Laserasi• Kontusio• Luka abrasi

Page 17: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Penanganan

• Penangan Umum: Pemeriksaan klinis dan pemerik saan penunjang, Perawatan darurat , Imunisasi Tetanus.

• Trauma gigi sulung:– Fraktur Email dan Email-Dentin: menghilangkan bagian-

bagian yang tajam, dan penambalan– Fraktur Mahkota Lengkap: Pencabutan gigi atau perawatan

saluran akar dan dilanjutkan dengan penambalan– Fraktur Mahkota-Akar : ekstraksi– Fraktur Akar:mahkota terlihat menjauh dari posisi

seharusnya maka gigi dicabut, Bagian akar yang tertinggal hendaknya tidak dicabut

Page 18: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

– Concussion– Subluksasi : Orang tua dianjurkan membersihkan daerah luka dan

memberikan makanan lunak beberapa hari. Kegoyangan akan berkurang dalam 1-2 minggu

– Extrusive luxation: Perawatan terbaik adalah dengan mencabut gigi yang mengalami trauma

– Lateral luxation • Luksasi mahkota ke arah palatal: mengevaluasi gigi • mengalami luksasi mahkota ke arah bukal: melakukan pencabutan

- Intrusive luxation: intrusi ke arah palatal perawatan terbaik adalah ekstraksi

- Avulsi: Pada gigi sulung yang mengalami avulsi replantasi merupakan kontraindikasi

Page 19: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

• Perawatan segera pada trauma gigi tetap – Fraktur mahkota • Infraksi email: tak perlu penanganan• Fraktur email: penambalan • Fraktur email-dentin: Pembuatan restorasi mahkota

sementara untuk melindungi pulpa. Melekatkan kembali fragmen mahkota. Composite crown build up bila fragmen mahkota tidak ditemukan• Complicated crown fracture: perawatan vitalitas

Page 20: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

- Perawatan fraktur mahkota akar dilakukan pada gigi yang masih bisa dilakukan restorasi

- Fraktur Akar: reposisi fragmen mahkota segera dan stabilisasi

- Concusion: tidak dilakukan perawatan- Subluksasi: splinting dan makan makanan lunak 1-2 mgg- Extrusive luxation reposisi segera dan fiksasi- Intrusive luxation: reposisi atau perawatan ortodontik dan

reerupsi spontan- Avulsi: replantasi

Page 21: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Dry Socket (alveolitis)

• hilangnya bekuan darah dari soket. Awalnya, bekuan tersebut mempunyai tampilan berwarna abu-abu kotor, kemudian hancur dan pada akhirnya meninggalkan soket tulang berwarna keabu-abuan atau kuning keabu-abuan yang tidak berjaringan granulasi.

• terjadi pada 3% kasus ekstraksi• dengan menggunakan probe kecil yang dilewati

secara perlahan ke dalam luka bekas ekstraksi.• pada hari ke 3-5 setelah operasi

Page 22: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Etiologi patogenesis

• hilangnya bekuan akibat lisis, mengelupas atau keduanya.• Trauma dan infeksi→aktivator-aktivator pasminogen menjadi

plasmin→melarutkan bekuan darah dan melepaskan kinin → rasa sakit

Page 23: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

• Gejala klinis: adalah rasa nyeri yang sedang hingga parah, terdiri dari sensasi tumpul, biasanya menusuk dan menyebar ke daerah telinga, bau mulut tak sedap serta peradangan gingiva. Regio yang sering terkena adalah regio molar bawah.

Page 24: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Penatalaksanaan

Dua Cara:• lokal berupa irigasi dengan larutan saline isotonic sterile yang

hangat atau larutan hidrogen peroksida yang dicairkan untuk membuat material nekrotik dan debris lainnya menghilang yang diikuti oleh aplikasi obtudent (eugenol) atau anestesi topical (butakain [benzokain]).berikan analgetik antipiretik

• Bila dalam 24 jam nyeri berhentik medikasi tidka perlu diulang

• Bila nyeri tak berkurang irigasi dan dressing socket harus diulang

• Antibiotik tidak diperlukan

Page 25: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Pulpitis

Pulpitis reversible• kondisi inflamasi pulpa ringan-sampai-sedang

yang disebabkan oleh stimuli noksius, tetapi pulpa mampu kembali pada keadaan tidak terinflamasi setelah stimuli ditiadakan.

• Gejala klinis: rasa sakit tajamyang hanya sebentar. Tidak timbul secara spontan dan tidak berlanjut bila penyebabnya telah ditiadakan

Page 26: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

• Diagnosis: pulpa sangat sensitif terhadap perubahan suhu, dilakukan aplikasi dingin. bereaksi terhadap perkusi, palpasi, dan mobilitas, dan pada pemeriksaan radiografi jaringan periapikal adalah normal

• Pemeriksaan Objektif :25

• Ekstra oral : Tidak ada pembengkakan• Intra oral :– Perkusi (-)– Karies mengenai dentin/karies profunda– Pulpa belum terbuka– Sondase (+)– Chlor etil (+)

Page 27: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

• Parawatan: Menghilangkan iritan dan menutup serta melindungi dentin yang terbuka atau pulpa vital dan memulihkan proses inflamasi jaringan pulpa.

Page 28: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Pulpitis irreversibel

• inflamasi pulpa yang persisten, dapat simptomatik atau asimptomatik yang disebabkan oleh stimulusnoksius. Rasa sakit bertahan untuk beberapa menit sampai berjam-jam, dan tetap ada setelah stimulustermal dihilangkan.

Page 29: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

• rasa sakit sebagai menusuk, tajam-menusuk, atau menyentak-nyentak, dan umumnya adalah parah. Rasa sakit dapat sebentar-sebentar atau terus-menerus tergantung pada tingkat keterlibatan pulpa dan tergantung pada hubungannya dengan ada tidaknya suatu stimulus eksternal.

Page 30: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Diagnosis: • Pemeriksaan Objektif :• Ekstra oral : tidak ada kelainan• Intra oral :– Kavitas terlihat dalam dan tertutup sisa makanan– Pulpa terbuka bisa juga tidak – Sondase (+)– Khlor ethil (+)– Perkusi bisa (+) bisa (-)

Page 31: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Perawatan:• Pada dewasa muda dengan pulpitis ringan

dilakukan pulpotomi (Ca(OH)2) dan pada pulpitis yang berlangsung lama dilakukan pulpotomi foromoeresol menunggu apeksogenesis. Pada gigi dewasa dengan perawatan saluran akar dan dilanjutkan restorasi yang sesuai.

Page 32: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Pulpitis hiperplastik kronis

• Pulpitis hiperplastik kronis atau polip pulpa adalah suatu inflamasi pulpa produktif yang disebabkan oleh suatu pembukaan karies luas yang kadang-kadang tertutup oleh epithelium dan disebabkan karena iritasi tingkat rendah yang berlangsung lama.

Page 33: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Penyebab:• Terbukanya pulpa karena karies yang lambat dan

progresif. Untuk pengembangan pulpitis hiperplastik diperlukan suatu kavitas besar yang terbuka, pulpa muda yang resisten, dan stimulus tingkat rendah yang kronis.

Gejala:• Pulpitis hiperplastik kronis tidak mempunyai gejala,

kecuali selama mastikasi, bila tekanan bolus makanan menyebabkan rasa tidak menyenangkan.

Page 34: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Diagnosis• suatu massa pulpa yang kemerah-merahan seperti daging mengisi

sebagian besar kamar pulpa atau kavitas atau bahkan meluas melewati perbatasan gigi. Jaringan polipoid kurang sensitif daripada jaringan normal daripada jaringan pulpa normal dan lebih sensitif daripada jaringan gingival. Pemotongan jaringan ini tidak menyebabkan rasa sakit. Jaringan ini mudah berdarah karena suatu anyaman pembuluh darah yang subur.

• Radiografi umumnya menunjukkan suatu kavitas besar yang terbuka dengan pembukaan kamar pulpa. Gigi bereaksi lemah atau sama sekali tidak terhadap tes termal.

Page 35: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Perawatannya adalah pulpotomi, perawatan saluran akar atau ekstraksi.

Page 36: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

Kesimpulan

• Kegawatdaruratan ini menyangkut rasa sakit, perdarahan, infeksi dan estetika dimana ada keadaan-keadan tertentu yang irreversible bila tidak ditangani dengan cepat.

• Fraktur dentoalveolar meliputi avulsi, subluksasi, atau fraktur gigi yang berkaitan dengan fraktur tulang alveolar. Paling sering terjadi pada usia 2-3 tahun dan 10 tahun

Page 37: Kegawatdaruatan Gigi Pada Anak Presentasi

• Trauma gigi anterior meliputi Kerusakan pada jaringan keras gigi dan pulpa, Kerusakan pada jaringan keras gigi, pulpa, dan tulang alveolar, Kerusakan p Kerusakan pada gusi atau jaringan lunak rongga mulut ada jaringan periodontal.

• Dry socket adalah hilangnya bekuan darah dari soket. Terjadi pada 3% kasus ekstraksi dimana keluhan muncul pada hari ke 3-5 setelah operasi

• Pulpitis reversible akan memunculkan keluhan bila terpapar agen pencetus dan menghilang dengan dihilangkannya agen tersebut.

• Pulpitis ireversible keluhan akan muncul lebih parah dibandingkan dengan pulpitis reversible

• Pulpitis hiperplastik kronis atau polip pulpa adalah suatu inflamasi pulpa produktif yang disebabkan oleh suatu pembukaan karies luas yang tertutup oleh epithelium