19
BAB I PEMBAHASAN A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakay terdiri atas kepala keluarga, serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal dalam satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes, 1988). Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan dan atas adopsi (Bailon dan Maolaya, 1978). Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena ikatan tertentu untuk saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan emosional, serta mengindentifikasi diri mereke sebagai bagian dari keluarga. (Friedman, 1998). Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan, meaumiliki hbungan yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya. (Menurut BKKBN, 1999). 2. Bentuk-Bentuk keluarga 1) Tradisional Nuclear (Keluarga inti) yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah 2) Extended family ( keluarga inti dengan sanak saudara misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan lain sebagainya.

keluarga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

frt

Citation preview

Page 1: keluarga

BAB I

PEMBAHASAN

A. Konsep Keluarga

1. Definisi

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakay terdiri atas kepala keluarga, serta beberapa

orang yang berkumpul dan tinggal dalam satu atap dalam keadaan saling ketergantungan

(Depkes, 1988). Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan

darah, perkawinan dan atas adopsi (Bailon dan Maolaya, 1978). Keluarga adalah dua atau lebih

individu yang bergabung karena ikatan tertentu untuk saling membagi pengalaman dan

melakukan pendekatan emosional, serta mengindentifikasi diri mereke sebagai bagian dari

keluarga. (Friedman, 1998).

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang

sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada

Tuhan, meaumiliki hbungan yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat

serta lingkungannya. (Menurut BKKBN, 1999).

2. Bentuk-Bentuk keluarga

1) Tradisional Nuclear (Keluarga inti) yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal

dalam satu rumah

2) Extended family ( keluarga inti dengan sanak saudara misalnya nenek, kakek,

keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan lain sebagainya.

3) Reconstituted Nuclear (keluarga janda/ duda): pembentukan baru dari keluarga inti

melalui perkawinan kembali suami / istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah

dengan anak-anaknya baik bawaan dari perkawinan lamam maupun dari perkawinan

baru.

4) Niddle age/ aging couple : suami bekerja pencari uang, istri di rumah / kedua-duanya

bekerja di rumah. Anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah, perkawinan/

pekerjaan.

5) Dyadic Nuclear : suami/ istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak

6) Single parent : satu orang tua sebagai akibat dari perceraian/ kematian pasangannya dan

anak-anaknya dapat tinggal di rumah

Page 2: keluarga

7) Dual carrier : suami dan istri sama-sama berkarir dan tidak mempunyai anak

8) Commuter married : suami dan istri sama-sama berkarir dan tinggal terpisah pada jarak

tertentu keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.

9) Single adult : wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya

keinginan untuk kawin

10) Three generation : tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah

11) Institusional : anak-anak atau orang dewasa tinggal dalam suatu panti

12) Comunal : satu rumah terdiri dari dua/ lebih pasangan yang monogami dengan anak-

anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas

13) Group marriage : suatu perumamhan terdiri dari orang tua dan keturunannya di dalam

satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan orang yang lain dan

semua adalah orang tua dari anak-anak

14) Unmarried parent and child : ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki,

anaknya diadopsi

15) Cohibing couple : dua orang/ satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin

3. Fungsi Keluarga

Menurut Friedman (1999), lima fungsi keluarga adalah sebagai berikut

1) Fungsi afektif

Adalah fungsi keluarga yang untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan

anggota keluarga berhubungan dengan orang lain

2) Fungsi sosialisasi

Adalah proses perkembangan dan pembahan individu keluarga, tempat anggota

keluarga berinteraksi social dan belajar berperan di lingkungan social.

3) Fungsi reproduksi

Adalah fungsi keluarga memutuskan kelangsungan keturunan dan menambah SDM.

4) Fungsi ekonomi

Adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti sansang pangan

dan papan.

5) Fungsi perawatan kesehatan

Adalah kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang mengalami

masalah kesehatan.

Page 3: keluarga

4. Peranan keluarga

Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing antara lain

1) Ayah sebagai pemimpin keluarga mempunyai peran sebagai pencari nafkah, pelindung

atau pengayom memberi rasa nyaman kepada setiap anggota keluarga dan juga sebagai

anggota masyarakat kelompok sosial tertentu.

2) Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-anak, pelindung

keluarga juga sebagai pencari nafkah tambahan keluarga dan juga sebagai anggota

masyarakat kelompok sosial tertentu.

3) Anak berperan sebagai pelaku psikososial sesuai perkembangan fisik, mental, sosial,

spiritual.

5. Tahap Perkembangan Keluarga

Duval, 1985, membagi keluarga dalam 8 tahap perkembangan, yaitu

a) Keluarga baru (Berganning Family)

Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak. Tugas perkembangan keluarga tahap

ini antara lain :

- Membina hubungan intim yang memuaskan.

- Menetapkan tujuan bersama.

- Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.

- Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB.

- Persiapan menjadi orang tua.

- Memahami prenatal care (pengertian kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua).

b) Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (Child bearing)

Masa ini merupakan masa transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan krisis

keluarga. Studi Klasik Le Master (1957) dari 46 orang tua dinyatakan 17 % tidak bermasalah

selebihnya bermasalah dalam hal :

- Suami merasa diabaikan.

- Peningkatan perselisihan dan argumen.

- Interupsi dalam jadwal kontinu.

- Kehidupan seksual dan sosial terganggu dan menurun.

Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain :

Page 4: keluarga

- Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi, seksual dan kegiatan).

- Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.

- Membagai peran dan tanggung jawab (bagaimana peran orang tua terhadap bayi dengan

memberi sentuhan kehangatan.

- Bimbing orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.

- Konseling KB postpartum 6 minggu

- Menata ruang untuk anak.

- Biaya/dana Child bearing.

- Memfasilitasi role learing anggota keluarga.

- Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.

c) Keluarga dengan anak pra sekolah

Tugas perkembangan adalah menyesuaikan pada kebutuhan pada anak pra sekolah (sesuai

dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kontak sosial) dan merencanakan kelahiran

berikutnya.

Tugas perkembangan keluarga saat ini adalah :

- Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga.

- Membantu anak bersosialisasi.

- Beradaptasi dengan anak baru lahir, anak yang lain juga terpenuhi.

- Mempertahankan hubungan di dalam maupun di luar keluarga.

- Pembagian waktu, individu, pasangan dan anak.

- pembagian tanggung jawab.

- Merencanakan kegiatan dan waktu simulasi tumbuh dan kembang anak.

d) Keluarga dengan anak usia sekolah (6 – 13 tahun)

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

- Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan lingkungan lebih

luas.

- Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual.

- Menyediakan aktivitas untuk anak.

- Menyesuaikan pada aktivitas komuniti dengan mengikutsertakan anak.

- Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota

keluarga.

Page 5: keluarga

e) Keluarga dengan anak remaja (13 – 20 tahun)

Tugas perkembangan keluarga saat ini adalah

- Pengembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang seiman dan bertanggung

jawab mengingat remaja adalah seorang yang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi).

- Memelihara komunikasi terbuka (cegah gep komunikasi).

- Memelihara hubungan intim dalam keluarga.

- Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan anggota keluarga untuk memenuhi

kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.

f) Keluarga dengan anak dewasa (anak I meninggalkan rumah)

Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima

kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada dalam keluarga, berperan

sebagai suami isteri, kakek dan nenek.

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah

- Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.

- Mempertahankan keintiman.

- Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat.

- Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya.

- Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.

- Berperan suami-isteri kakek dan nenek.

- Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-anaknya.

g) Keluarga usia pertengahan (middle age family)

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah

- Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat sosial dan waktu

santai.

- Memulihkan hubungan antara generasi muda tua.

- Keakraban dengan pasangan.

- Memelihara hubungan atau kontak dengan anak dan keluarga.

- Persiapan masa tua/pensiun.

h) Keluarga lanjut usia

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah

- Penyesuaian tahap masa pensiun dengan cara merubah cara hidup.

Page 6: keluarga

- Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian.

- Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.

- Melakukan life review masa lalu.

Menurut Carter & Mc Goldrick (1989) membagi keluarga dalam 5 tahap perkembangan yaitu

a. Keluarga antara (masa bebas/pacaran) dengan usia dewasa muda.

b. Terbentuknya keluarga baru melalui suatu perkawinan.

c. Keluarga dengan memiliki anak usia muda (anak usia bayi sampai usia sekolah).

d. Keluarga yang memiliki anak dewasa.

e. Keluarga yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah.

f. Keluarga lansia.

B. Asuhan Keperawatan Keluarga

1. Pengkajian

Pengkajian yang dilakukan terhadap keluarga meliputi :

a. Identifikasi data demografi dan sosio kultural

b. Lingkungan rumah

c. Struktur keluarga

d. Fungsi keluarga

e. Perkembangan keluarga

f. Strategi yang digunakan keluarga bila stress

g. Mekanisme koping

h. Budaya hidup sehat yang diaktualisasikan sehari-hari oleh keluarga.

i. Lingkungan fisik-simbolik-sosial keluarga

j. Bahasa yang digunakan

Sedangkan pengkajian pada anggota keluarga :

a. Pengkajian fisik

b. Pengkajian mental

c. Pengkajian emosional

d. Pengkajian sosial

e. Pengkajian spritual setiap keluarga

Page 7: keluarga

2. Diagnosa Keperawatan Keluarga

a. Analisa data

Ada 3 norma yang perlu diperhatikan dalam melihat perkembangan kesehatan keluarga

untuk melakukan analisa data, yaitu

1. Keadaan kesehatan yang normal bagi setiap anggota keluarga, yang meliputi :

a) Keadaan kesehatan fisik, mental dan sosial anggota keluarga.

b) Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga.

c) Keadaan gizi anggota keluarga

d) Status imunisasi anggota keluarga

e) Kehamilan dan KB.

2. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan yang meliputi :

a) Rumah yang meliputi ventilasi, penerangan, kebersihan, konstruksi, luas rumah

dan sebagainya.

b) Sumber air minum.

c) Jamban keluarga.

d) Tempat pembuangan air limbah.

e) Tempat pekarangan yang ada dan sebagainya.

3. Karakteristik keluarga yang meliputi :

a) Sifat-sifat keluarga.

b) Dinamika dalam keluarga.

c) Komunikasi dalam keluarga.

d) Interaksi dalam anggota keluarga.

e) Kesanggupan keluarga dalam membawa perkembangan anggota keluarga.

f) Kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga.

b. Perumusan masalah

Komponen diagnosis keperawatan keluarga meliputi :

1) Masalah atau problem.

Daftar diagnosa keperawatan keluarga berdasarkan NANDA, 1995 adalah sebagai

berikut:

a) Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah lingkungan

- Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah (hygiene lingkungan)

Page 8: keluarga

- Resiko terhadap cedera

- Resiko terjadi infeksi (penularan penyakit)

b) Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah struktur komunikasi

- Komunikasi keluarga disfungsional

c) Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah struktur peran

- Berduka dan diantisipasi

- Berduka disfungsional

- Isolasi sosial

- Perubahan dalam proses keluarga (dampak adanya orang yang sakit terhadap

keluarga)

- Potensial peningkatan menjadi orang tua

- Perubahan menjadi orang tua (krisis menjadi orang tua)

- Perubahan penampilan peran

- Kerusakan penatalaksanaan penataan rumah

- Gangguan citra tubuh

d) Diagnosa keperawatan keluarga pada fungsi afektif

- Perubahan proses keluarga

- Perubahan menjadi orang tua

- Potensial peningkatan menjadi orang tua

- Berduka yang diantisipasi

- Koping keluarga tidak efektif, menurun

- Koping keluarga efektif, ketidakmampuan

- Resiko terhadap tindakan kekerasan

e) Diagnosa keperawatan keluarga pada fungsi sosial

- Perubahan proses keluarga

- Perilaku mencari bantuan kesehatan

- Konflik peran orang tua

- Potensial peningkatan menjadi orang tua

- Perubahan pertumbuhan dan perkembangan

- Perubahan pemeliharaan kesehatan

- Kurang pengetahuan

Page 9: keluarga

- Isolasi sosial

- Kerusakan interaksi sosial

- Resiko terhadap tindakan kekerasan

- Ketidakpatuhan

- Gangguan identitas pribadi

f) Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah fungsi perawatan kesehatan

- Perubahan pemeliharaan kesehatan

- Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan

- Perilaku mencari pertolongan kesehatan

- Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terapeutik keluarga

- Resiko terhadap penularan penyakit

g) Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah koping

- Potensial peningkatan koping keluarga

- Koping keluarga tidak efektif, menurun

- Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan

- Resiko terhadap kekerasan

2) Penyebab atau etiologi

Di keperawatan keluarga etiologi ini mengacu kepada 5 tugas keluarga :

a) Mengenal kesehatan setiap anggotanya

b) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat

c) Memberikan keterangan keperawatan anggotanya yang sakit atau yang tidak yang

dapat membantu dirinya sendiri karena cacatatau usianya yang terlalu muda

d) Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan

perkembangan kepribadian anggota keluarga

e) Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dengan lembaga

kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada)

3) Tanda atau sign

Tanda dan gejala adalah sekumpulan data subjektif dan objektif yang diperoleh

perawat dari keluarga yang mendukung masalah dan penyebab :

a) Aktual (terjadi defisit atau gangguan kesehatan)

Page 10: keluarga

Diagnosa keperawatan aktual memiliki 3 komponen diantaranya adalah problem,

etiologi dan simptom.

b) Resiko (ancaman kesehatan)

Diagnosa keperawatan resiko memiliki 2 komponen diantaranya adalah problem

dan etiologi.

c) Wellness (keadaan sejahtera)

4) Sindrom

Adalah diagnosa yang terdiri dari kelompok diagnosa aktual dan resiko tinggi yang

diperkirakan akan muncul karena suatu kejadian atau situasi tertentu.

3. Menentukan Prioritas Masalah

Untuk menentukan prioritas masalah terhadap diagnosa keperawatan keluarga yang

ditemukan dihitung dengan menggunakan skala prioritas (Skala Baylon dan Maglaya) sebagai

berikut :

- Tentukan skor untuk setiap kriteria

-

- Jumlahkan skor untuk semua kriteria.

- Skor tertinggi adalah 5 dan sama untuk seluruh bobot.

No Kriteria Skor Bobot Nilai1 Sifat masalah 1

- Ancaman 2 2/3 x 1- Kurang sehat 3- Krisis 1

2 Kemungkinan masalah 2dapat diubahDengan mudah 2Hanya sebagian 1 ½ x 2Tidak dapat 0

3 Retensi masalah u/ dicegah 1Tinggi 3Cukup 2 2/3 x 1Rendah 1

4 Menonjolnya msalahMasalah berat yg harus segera diatasi 2Masalah dirasakan, tapi tidak perlu 1 1 ½ x 1

Page 11: keluarga

segera diatasiMasalah tidak dirasakanMasalah tidak dirasakan 0

Penentuan kriteria sesuai dengan kriteria skala :

1. Kriteria I, yaitu sifat masalah, bobot yang lebih berat yaitu tidak atau kurang sehat karena

memerlukan tindakan segera dan disadari dan dirasakan oleh keluarga. Untuk mengetahui

sifat masalah ini mengacu pada tipologi masalah kesehatan yang terdiri dari 3 kelompok

besar yaitu :

a. Ancaman kesehatan

Yaitu keadaan yang memungkinkan keadaan terjadinya penyakit, kecelakaan dan

kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan. Keadaan yang disebut ancaman kesehatan

antara lain adalah

1) Penyakit keturunan

2) Anggota keluarga ada yang menderita penyakit menular

3) Jumlah anggota terlalu besar dan tidak sesuai dengan kemampuan sumber daya

keluarga

4) Resiko terjadi kecelakaan

5) Kekurangan dan kelebihan gizi dari masing-masing anggota keluarga

6) Keadaan yang menimbulkan stres antara lain :

- Hubungan keluarga tidak harmonis

- Hubungan orangtua dan anak yang tegang

- Orangtua yang tidak dewasa

7) Sanitasi lingkungan yang buruk, diantaranya

- Ventilasi yang kurang baik

- Sumber air minum yang tidak memenuhi syarat

- Polusi udara

- Tempat pembuangan sampah yang tidak sesuai dengan syarat

- Tempat pembuangan tinja yang mencemari sumber air minum

- Kebisingan

8) Kebiasaan yang merugikan kesehatan seperti merokok, minum minuman keras,

makan obat tanpa resep, makan daging mentah, hygiene perseorangan jelek.

Page 12: keluarga

9) Sifat kepribadian yang melekat, misalnya pemarah..

10) Riwayat persalinan sulit.

11) Peran yang tidak sesuai, misalnya anak wanita memainkan peran ibu karena ibunya

meninggal.

12) Imunisasi anak yang tidak lengkap.

b. Kurang/tidak sehat

Yaitu kegagalan dalam menetapkan kesehatan.

1. Keadaan sakit (sesudah atau sebelum didiagnosa)

2. Gagal dalam pertumbuhan dan perkembangan yang tidak sesuai dengan pertumbuhan

normal.

c. Situasi krisis

1) Perkawinan

2) Kehamilan

3) Persalinan

4) Masa nifas

5) Menjadi orang tua

6) Penambahan anggota keluarga (bayi)

7) Abortus

8) Anak masuk sekolah

9) Anak remaja

10) Kehilangan pekerjaan

11) Kematian anggota keluarga

12) Pindah rumah

2. Kriteria II, yaitu kemungkinan masalah dapat diubah.

Perhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut :

a. Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah.

b. Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga.

c. Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu.

d. Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat dan

sokongan masyarakat.

Page 13: keluarga

3. Kriteria III, yaitu potensial masalah dapat dicegah.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah :

a. Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit/masalah.

b. Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada.

c. tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam memperbaiki

masalah

d. Adanya kelompok “High Risk” atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk

mencegah.

4. Kriteria IV, menonjolnya masalah

Perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut.

Page 14: keluarga

DAFTAR PUSTAKA

Suharto, S.Kp. M.Kes. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan

Transkurtural. Jakarta : EGC

Suprajitno, S.Kp. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC