Upload
andi-firmansyah
View
250
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
yes
Citation preview
KELUARGA BERENCANA DAN
KESEHATAN
Hubungan antara pembangunan nasional, sumberdaya manusia dan program KB
Definisi keluarga berencana….
Pendahuluan
Definisi Keluarga Berencana atau Family Planning menurut WHO "An Expert Commite" adalah usaha menolong individu atau pasangan antara lain untuk :
1. Mencegah terjadinya kelahiran yang tidak dikehendaki atau sebaliknya bagi pasangan yang menginginkan anak
2. Mengatur interval waktu kehamilan
3. Mengontrol waktu kelahiran berhubungan dengan usia orang tua
4. Menentukan jumlah anak dalam keluarga
Definisi Keluarga Berencana
Ruang lingkup program Keluarga Berencana yang modern tidak hanya sebatas pada definisi, tetapi juga melaksanakan program sterilisasi, pendidikan seks, tes skrining pada kelainan patologis sistem reproduksi, konsultasi sebelum dan sesudah perkawinan, mengajar masyarakat cara meningkatkan ekonomi dan gizi keluarga dan kegiatan lain
Umum : Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dalam rangka mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera (NKKBS) yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia
Khusus : 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat/keluarga dalam penggunaan alat kontrasepsi, 2. Menurunnya angka kelahiran bayi, 3. meningkatkan kesehatan measyarakat/keluarga dengan cara penjarangan kelahiran
Tujuan Keluarga berencana
1. Petugas puskesmas bersama-sama dengan petugas Dinas Kesehatan Kabupaten yang bersangkutan hendaknya membuat suatu rencana program secara menyeluruh.
2. Petugas puskesmas hendaknya membicarakan rencana tersebut denga pemuka masyarakat dan pemuka-pemuka agama setempat dan membuat jadwal pelaksanaan rencana tersebut.
Perencanaan program KB
3. Petugas puskesmas bersama-sama dengan petugas Dinas Kesehatan Kabupaten hendaknya membuat suatu rencana kerja yang terperinci untuk kegiatan Keluarga Berencana, dengan memperhitungkan hal-hal seperti berikut :
◦ Fasilitas pelayanan yang ada, baik di Puskesmas, maupun di sekitarnya yang diselenggarakna oleh badan-badan lain (misalnya oleh PKBI dan lain-lain).
◦ Sasaran pelayanan yaitu siapa-siapa yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana dan beberapa jumlah mereka.
◦ Penjelasan-penjelasan tentang kegiatan dan cara Keluarga Berencana yang akan diberikan.
◦ Macam dan cara pelayanan yang akan diberikan.
Pasangan yang seharusnya diberi pelayanan Keluarga berencana, mis….
Penentuan orang-orang yang memrlukan penerangan dan pelayanan Keluarga Berencana
Tempat-tempat terbaik digunakan untuk memajukan program Keluarga Berencana adalah : Puskesmas, BKIA, Klinik hamil, nifas dan penyakit kandungan, Ruang bersalin Rumah Sakit, dan pada waktu kunjungan rumah.
Sasaran Keluarga berencana
Komunikasi informasi dan edukasi (KIE) Konseling Pelayanan kontrasepsi Pendidikan seks Konsultasi Pra-perkawinan dan Konsultasi
Perkawinan Konsultasi genetik Test keganasan
Kegiatan pelayanan KB
Pola perencanaan keluarga
1. Masa menunda kehamilan/kesuburan
2. Masa mengatur kesuburan/menjarangkan kehamilan
3. Masa mengakhiri kesuburan (tidak lagi hamil)
Pola dasar penggunaan kontrasepsi
1.Metode sederhana◦ - Tanpa alat: menentukan masa subur, coitus
interruptus◦ - Dengan alat: mekanis/barrier misalnya kondom
dan barrier intravaginal
2. Metode modern◦ - kontrasepsi hormonal (oral, injeksi,
subkutis/implan)◦ - IUD (Intra Uterine Device)
Macam-macam metode kontrasepsi
◦ - Kontrasepsi mantap: pada wanita (penyinaran, operatif/tubektomi), pada pria (operasi/vasektomi)
1. Keterpaduan pelayanan kesehatan dan KB
2. Mewujudkan primary health care seperti: KIA, imunisasi, gizi serta program KB
Hubungan program KB dengan kesehatan
Camat dan StafKoordinator perencanaan, penggerakan, pengawasan, pengendalian, dan penilaian pelaksanaan program keterpaduan KB-Kesehatan.
Petugas PuskesmasMembantu camat sebagai koordinator dan berperan sebagai pimpinan dalam melakukan penggerakan, pengawasan, pengendalian dan penilaian pelaksanaan program keterpaduan KB-Kesehatan.
Petugas KB (PPLKB dan PLKB)Membantu camat dalam melakukan perencanaan, penggerakan, pengawasan, pengendalian dan penilaian pelaksanaan program keterpaduan KB-Kesehatan
Peran dan program keterpaduan KB-kesehatan
Tim pembina LKMDMerumuskan dukungan sumber daya dari sektor-sektor yang terkait dalam pembinaan desa dan sebagai koordinator pembimbing terhadap LKMD.
Tim penggerak PKKDapat memberikan bantuan sarana dan prasaran serta menggerakkan anggota PKK dalam pelaksanaan program keterpaduan KB-Kesehatan.
Kepala Desa/LurahKoordinator penyelenggaraan program keterpaduan KB-Kesehatan di desa.
Kader KesehatanTenaga pelaksanaan program keterpaduan KB-Kesehatan di desa.
PPKBD, KB DesaWahana pelaksana program keterpaduan KB-Kesehatan di desa
LKMDWahana dan pusat penggerakan partisipasi masyarakat dalam program keterpaduan KB-Kesehatan di desa
Anggota PKKTenaga pelaksana program keterpaduan KB-Kesehatan di desa.
Definisi problem solving cycle:
Problem solving cycle merupakan proses yang terdiri dari langkah – langkah berkesinambungan yang terdiri dari analisa situasi, perumusan masalah secara spesifik, penentuan prioritas masalah, penentuan tujuan, memilih alternatif terbaik, menguraikan alternatif terbaik menjadi rencana operasional dan melaksanakan rencana kegiatan serta mengevaluasi hasil kegiatan
Problem solving cycle, demografi penduduk dan analisis sistem
Langkah-langkah dalam problem solving cycle ini yaitu :
Analisis situasi Identifikasi masalah Prioritas masalah Alternatif solusi Pelaksanaan solusi terpilih Evaluasi solusi yang dilaksanakan
Ukuran demografis yang digunakan dalam analisis kependudukan antara lain: jumlah penduduk, derajat kesuburan (angka kelahiran kasar, angka kesuburan), derajat kematian (angka kematian kasar, angka kematian menurut kelompok umur), laju petumbuhan penduduk, struktur umur, angka ketergantungan, distribusi penduduk, mobilitas penduduk.
Ukuran demografi penduduk
Pelayanan atau upaya kesehatan meliputi upaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif .
Analisis ini menghasilkan data atau informasi tentang input, proses, out put dan dampak dari pelayanan kesehatan .
Input meliputi aspek ketenagaan kesehatan, biaya, sarana dan prasarana kesehatan .Proses meliputi pengorganisasian, koordinasi, dan supervisi. Sementara output meliputi cakupan pelayanan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan.
Pelayanan atau upaya kesehatan
Solusi yang paling tepat dapat dipilih dengan menggunakan 2 cara yaitu teknik skoring dan non skoring.
Pada teknik skoring dilakukan dengan memberikan nilai (skor) terhadap beberapa alternatif solusi yang menggunakan ukuran (parameter).
Pada teknik non scoring alternative solusi didapatkan melalui diskusi kelompok sehingga teknik ini disebut juga nominal group technique (NGT)
Solusi
Hasil yang dicapai sesuai denganrencana (masalah terpecahkan).
Terdapat kesenjangan antara berbagai ketetapan dalam rencana dengan hasil yang dicapai (tidak seluruh masalah teratasi).
Hasil yang dicapai lebih dari yang direncanakan (masalah lain ikut terpecahkan).
Evaluasi kegiatan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (dahulu Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional), disingkat BKKBN, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera.
Program KB pemerintah
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi
Posyandu
Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diberikan oleh kader adalah pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dapat dilakukan pelayanan suntikan KB dan konseling KB. Apabila tersedia ruangan dan peralatan yang menunjang serta tenaga yang terlatih dapat dilakukan pemasangan IUD dan implant
Program Keluarga Berencana yang dicanangkan pemerintah memegang peranan penting dalam mengatur angka pertumbuhan penduduk melalui demografi. Yang berperan dalam terlaksananya program ini tidak hanya dari pemerintah, namun juga ada peran serta dari masyarakat, keluarga dan juga pasangan suami istri dalam bimbingan puskesmas. Maka dengan kerja sama yang menyeluruh dan terpadu program Keluarga Berencana dapat terlaksana dengan optimal
Kesimpulan