63
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDEL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 33 /PB/2018 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI PADA KEMENTERIAN NEGARA/ LEMBAGA Menimbang Mengingat DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pembinaan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan instansi telah ditetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-60/PB/2013 tentang Pedoman Bimbingan Pelaksanaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga; b. bahwa perkembangan teknologi pelaporan keuangan kementerian negara/lembaga berbasis web yang menggunakan database tunggal telah mengakibatkan penyesuaian mekanisme penyusunan laporan keuangan; c. bahwa untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan kementerian negara/lembaga, perlu menyempumakan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 60/PB/2013 tentang Pedoman Bimbingan Pelaksanaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Pedoman Pembinaan Pelaksanaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Instansi pada Keenterian Negara/Lembaga; 1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat; 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga; 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2017 tentang Pedoman Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian Negara/Lembaga; 4. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 38/PB/2016 tentang Pembina Pengelola Perbendaharaan; \ ,j l

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 33 /PB/2018

TENTANG

PEDOMAN PEMBINAAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI

PADA KEMENTERIAN NEGARA/ LEMBAGA

Menimbang

Mengingat

DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,

a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pembinaan sistemakuntansi dan pelaporan keuangan instansi telahditetapkan Peraturan Direktur Jenderal PerbendaharaanNomor PER-60/PB/2013 tentang Pedoman BimbinganPelaksanaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuanganpada Kementerian Negara/Lembaga;

b. bahwa perkembangan teknologi pelaporan keuangankementerian negara/lembaga berbasis web yangmenggunakan database tunggal telah mengakibatkanpenyesuaian mekanisme penyusunan laporan keuangan;

c. bahwa untuk meningkatkan kualitas laporan keuangankementerian negara/lembaga, perlu menyempumakanPeraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-60/PB/2013 tentang Pedoman Bimbingan PelaksanaanSistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan padaKementerian Negara/Lembaga;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksudpada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkanPeraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentangPedoman Pembinaan Pelaksanaan Sistem Akuntansi danPela po ran Keuangan Instansi pada Kernen terianNegara/ Lembaga;

1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan KeuanganPemerintah Pusat sebagaimana diubah dengan PeraturanMenteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentangPerubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi danPelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177 /PMK.05/2015tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian LaporanKeuangan Kementerian Negara/Lembaga sebagaimanatelah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor222/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas PeraturanMenteri Keuangan Nomor 177 /PMK.05/2015 tentangPedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan KeuanganKementerian Negara/Lembaga;

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2017tentang Pedoman Rekonsiliasi dalam Penyusunan LaporanKeuangan Lingkup Bendahara Umum Negara danKementerian Negara/Lembaga;

4. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-38/PB/2016 tentang Pembina Pengelola Perbendaharaan;

\ ,j l

Page 2: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 2 -

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG PEDOMAN PEMBINMN PELAKSANMN SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA.

Pasal 1

Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini, yang dimaksud dengan:

1. Pembinaan Pelaksanaan Sistem Akuntansi dan PelaporanKeuangan Instansi yang selanjutnya disebut PembinaanSAI adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangkamemberikan arahan, pengetahuan, keterampilan, danpemahaman kepada pengelola laporan keuangan

2. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yangselanjutnya disebut Kanwil DJPb adalah instansi vertikalDirektorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawahdan bertanggung jawab langsung kepada Direktur JenderalPerbendaharaan

3. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yangselanjutnya disingkat KPPN adalah instansi vertikalDirektorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawahdan bertanggung jawab langsung kepada Kepala KantorWilayah

4. Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Instansi yangselanjutnya disebut SAi adalah serangkaian prosedurmanual maupun yang terkomputerisasi mulai daripengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampaidengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuanganpada kementerian negara/lembaga

5. Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kuasa PenggunaAnggaran yang selanjutnya disebut UAKPA adalah unitakuntansi yang melakukan kegiatan akuntansi danpelaporan tingkat Satker

6. Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan PembantuPengguna Anggaran Wilayah yang selanjutnya disebutUAPPA-W adalah unit akuntansi pada tingkat wilayah atauunit kerja lain yang ditetapkan sebagai UAPPA-W yangmelakukan kegiatan penggabungan laporan keuanganseluruh UAKPA yang berada dalam wilayah kerjanya.

7. Pembina Pengelola Perbendaharaan (Treasury ManagementRepresentative) yang selanjutnya disebut TMR adalahpelaksana pada Kanwil DJPb dan KPPN yang memilikisertifikat pendidikan dan pelatihan TMR.

Pasal 2

(1) Pembinaan SAI pada kementerian negara/lembagabertujuan untuk meningkatkan kualitas laporankeuangan kementerian negara/lembaga.

(2) Pembinaan SAI sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdiri dari:

a. Pembinaan SAi tingkat pusat; dan

b. Pembinaan SAi tingkat_ wilayah.

\/

Page 3: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 3 -

Pasal 3

(1) Pembinaan SAI tingkat pusat sebagaimana dimaksuddalam Pasal 2 ayat (2) huruf a dilaksanakan oleh TimPembina SAI Tingkat Pusat.

(2) Tim Pembina SAI Tingkat Pusat sebagaimana dimaksudpada ayat (1) terdiri dari pejabat/pegawai dari DirektoratAkuntansi dan Pelaporan Keuangan.

(3) Dalam hal diperlukan, Tim Pembina SAI Tingkat Pusatsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatmengikutsertakan pejabat/pegawai dari direktorat teknislain.

(4) Tim Pembina SAi Tingkat Pusat sebagaiman dimaksudpada ayat ( 1) ditetapkan dengan Keputusan DirekturJenderal Perbendaharaan.

Pasal 4

(1) Pembinaan SAI tingkat wilayah sebagaimana dimaksuddalam Pasal 2 ayat (2) huruf b dilaksanakan oleh TimPembina SAi Tingkat Wilayah.

(2) Tim Pembina SAI Tingkat Wilayah sebagaimana dimaksudpada ayat (1) terdiri atas:

a. pejabat/pegawai pada Bidang Pembinaan AkuntansiPelaporan Keuangan Kanwil DJPb; dan

b. TMR, pe_iabat fungsional Pembina TeknisPerbendaharaan Negara, dan/ atau pejabat fungsionalAnalis Perbendaharaan Negara pada Kanwil DJPb.

(3) Dalam hal diperlukan, Tim Pembina SAi dapatmengikutsertakan tenaga TMR, pe_iabat fungsionalPembina Teknis Perbendaharaan Negara, dan/ ataupejabat fungsional Analis Perbendaharaan Negara padaKPPN.

(4) Tim Pembina SAi Tingkat Wilayah sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala KanwilDJPb.

Pasal 5 (1) Pembinaan SAi di tingkat pusat sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a dilakukan kepadapengelola laporan keuangan kementerian negara/lembagadan pengelola laporan keuangan eselon I.

(2) Pembinaan SAI Tingkat Wilayah sebagaimana dimaksuddalam Pasal 2 ayat (2) huruf b dilakukan kepada:

a. pengelola laporan keuangan UAPPA-W;b. pengelola laporan keuangan UAKPA yang teridentifikasi

mempunyai masalah pada laporan keuangannya; atauc. pengelola laporan keuangan UAKPA yang memerlukan

pembinaan.

V

Page 4: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 4 -

Pasal 6

Bentuk Pembinaan SAi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 an tara lain: a. Penyuluhan dan bimbingan teknis, yang merupakan

kegiatan sosialisasi sistem akuntansi dan pelaporankeuangan, bimbingan teknis pendampingan penyusunanpelaporan dan pelayanan konsultasi melalui berbagaiforum atau berbagai media.

b. Monitoring kualitas data laporan keuangan yang dilakukansebelum laporan keuangan disusun.

c. Telaah laporan keuangan yang dilakukan setelah laporankeuangan di terima.

Pasal 7

( 1) Tata cara pelaksanaan Pembinaan SAi tingkat pusatdilaksanakan sesuai Lampiran I yang merupakan bagiantidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

(2) Tata cara dan pelaksanaan Pembinaan SAI tingkatwilayah dilaksanakan sesuai Lampiran II yang merupakanbagian tidak terpisahkan dari Peraturan DirekturJ enderal ini.

Pasal 8

(1) Tim pembina SAi menyampaikan laporan Pembinaan SAikepada Direktur Jenderal Perbendaharaan c.q. DirekturAkuntansi dan Pelaporan Keuangan secara semesteran.

(2) Laporan Pembinaan SAi sebagaimana dimaksud padaayat ( 1) disampaikan dalam bentuk softcopy melalui suratelektronik.

(3) Batas waktu penyampaian laporan Pembinaan SAisebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk Tim PembinaSAI tingkat Pusat adalah sebagai berikut.

a. Laporan penyuluhan dan bimbingan teknis semester Idisampaikan paling lambat tanggal 10 Juli tahunberkenaan.

b. Laporan penyuluhan dan bimbingan teknis semesterII disampaikan paling lambat tanggal 10 Januaritahun berikutnya.

c. Laporan monitoring kualitas data laporan keuangansemester I disampaikan paling lam bat tanggal 10Agustus tahun berkenaan.

d. Laporan monitoring kualitas data laporan keuangansemester II disampaikan paling lambat tanggal 30April tahun berikutnya.

e. Laporan telaah laporan keuangan semester Idisampaikan paling lam bat tanggal 10 Agustus tahunberkenaan.

f. Laporan telaah laporan keuangan semester IIdisampaikan paling lam bat tanggal 10 Maret tahunberikutnya.

\,(

Page 5: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 5 -

(4} Batas waktu penyampaian laporan Pembinaan SAI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk Tim Pembina SAi tingkat Wilayah adalah sebagai berikut. a. Laporan penyuluhan dan bimbingan teknis semester I

disampaikan paling lambat tanggal 10 Juli tahun berkenaan.

b. Laporan penyuluhan dan bimbingan teknis semesterII disampaikan paling lambat tanggal 10 Januari tahun berikutnya.

c. Laporan monitoring kualitas data laporan keuangansemester I disampaikan paling lambat tanggal 25 Juli tahun berkenaan.

d. Laporan monitoring kualitas data laporan keuangansemester II disampaikan paling lambat tanggal 20 April tahun berikutnya.

e. La po ran telaah la po ran keuangan semester Idisampaikan paling lambat tanggal 31 Juli tahun berkenaan.

f. Laporan telaah laporan keuangan semester IIdisampaikan paling lambat tanggal 28 Februari tahun berikutnya.

(5) Dalam hal batas waktu penyampaian laporan PembinaanSAI sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan (4} jatuh pada hari libur atau hari yang diliburkan, maka laporan disampaikan paling lambat pada hari kerja sebelumnya.

(6) Tata cara penyampaian laporan Pembinaan SAIsebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam Lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal9 Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-60/PB/2013 tentang Pedoman Bimbingan Pelaksanaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 10 Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada t-anggal 28 De3ember 2018

/ \I� QR JENDERAL PERBENDAHARAAN,

� TO HARJOWIRYONOf

Page 6: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

MODUL

Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 33 /PB/2018 tentang Pedoman Pembinaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Instansi pad a Kementerian Negara/ Lembaga

PEDOMAN PEMBINAAN SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN

INSTANSI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

TINGKAT PUSAT

V

Page 7: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

ii

DAFTAR ISi

A. PENDAHULUAN 1

1. Latar Belakang 1

2. Tujuan Pedoman Pembinaan 2

3. Ruang Lingkup 2

B. DESKRIPSI PEMBINMN SISTEM AKUNTANSI DAN 3

PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI

1. Pengertian Pembinaan SAi (Sistem Akuntansi dan 3

Pelaporan Keuangan Instansi) Tingkat Wilayah

2.Tujuan Pembinaan 3

3.Jenis-Jenis Pembinaan 3

C. SUSUNAN, TUGAS DAN TATA TERTIB TIM PEMBINA SISTEM 4

AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI

1. Susunan Tim Pembina SAI Tingkat Pusat 4

2. Togas Tim Pembina SAI Tingkat Pusat 5

3. Tata Tertib Pembinaan 7

D. PERSIAPAN PEMBINMN SISTEM AKUNTANSI DAN 8

PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI

E. PELAKSANMN PEMBINMN SISTEM AKUNTANSI DAN 8

PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI

1. Pelaksanaan Pembinaan Teknis dan Penyuluhan 8

2. Tata Cara Pelaksanaan Monitoring Kualitas Data Melalui e- 10

Rekon&LK

3. Pelaksanaan Telaah Laporan Keuangan Yang Dilaksanakan 16

oleh Pembina SAi

F. PELAPORAN HASIL PEMBINMN SISTEM AKUNTANSI DAN 16

PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI

G. KETENTUAN LAINNYA 18

H. FORMAT LAPORAN 18

V

Page 8: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 1 -

PEDOMAN PEMBINAAN SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN

INSTANSI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA TINGKAT PUSAT

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) merupakan bentuk

pertanggungjawaban Pemerintah atas pelaksanaan APBN, yang harus

disusun Pemerintah sesuai amanat Pasal 55 ayat (1) Undang-Undang No 1

Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. LKPP disusun setiap periode

pelaporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah yang

ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010.

Kualitas LKPP sangat bergantung pada komponen penyusunnya,

yaitu LKKL (Laporan · Keuangan Kementerian Negara/ Lembaga) dan LKBUN

(Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara). LKKL dan LKBUN disusun

secara berjenjang mulai dari Laporan Keuangan tingkat Satuan Kerja

(Satker), Laporan Keuangan tingkat Wilayah, Laporan Keuangan tingkat

Eselon I, dan Laporan Keuangan tingkat Kementerian Negara/Lembaga

yang jumlahnya tidak kurang dari 23.000 Satker Penyusun. Masing-masing

Satker tersebut memiliki karakteristik dan kapabilitas penyusun laporan

keuangan yang beragam. Karakteristik suatu Satker dapat dipengaruhi

oleh tingkat kompleksitas transaksi, semakin kompleks transaksi di suatu

satker, semakin sulit tingkat penyelesaian laporan dari satker tersebut.

Sementara itu, kapabilitas penyusun laporan keuangan dipengaruhi oleh

tingkat kesiapan penyediaan dan pengembangan SDM di setiap unit kerja

dalam Kementerian Negara/Lembaga.

Dalam perjalanannya, kapasitas SDM di satker dapat berubah seiring

adanya dinamika perubahan peraturan dan perkembangan teknologi serta

adanya perubahan komposisi SDM penyusun laporan keuangan karena

adanya mutasi dan promosi pegawai. Apabila penyiapan dan

pengembangan SDM di satker tidak cukup memadai, tidak menutup

kemungkinan laporan keuangan yang berkualitas tidak dapat terwujud,

yang kemudian dapat mempengaruhi kualitas LKKL dan LKPP. Oleh karena

itu, pembinaan akuntansi dan pelaporan keuangan perlu terus menerus

dilakukan dalam mengawal keberlangsungan penyusunan laporan

keuangan yang berkualitas. Seiring dengan dinamika perubahan jaman,

inovasi kegiatan pembinaan juga harus dilakukan sehingga kegiatan

pembinaan dapat mencapai hasil yang gemilang. Kementerian Keuangan

sebagai penyusun LKPP sekaligus sebagai regulator penyusunan laporan

V

Page 9: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 2 -

keuangan berkewajiban menyelenggarakan pembinaan yang berkelanjutan.

Kegiatan pembinaan tersebut juga menjadi perhatian BPK, khususnya

pada saat implementasi sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

pertama kali diterapkan secara penuh pada laporan keuangan tahun 2015.

BPK meminta Pemerintah menyelenggarakan pembinaan kepada seluruh

Kementerian Negara/Lembaga dalam penyusunan laporan keuangan.

Pembinaan yang diberikan oleh Kementerian Keuangan kepada

Kementerian Negara/Lembaga meliputi pembinaan atas regulasi dalam

menyusun laporan keuangan serta pembinaan atas aplikasi yang

digunakan untuk mengolah data keuangan menjadi laporan keuangan.

Untuk memantau apakah pembinaan yang diselenggarakan telah

menghasilkan outcome yang diharapkan, Direktorat Jenderal

Perbendaharaan mengembangkan aplikasi pelaporan keuangan yang

memiliki fitur untuk memonitor kualitas data. Dengan demikian, feedback

(umpan balik) hasil pembinaan antara lain kualitas data keuangan

maupun penyelesaian tindak lanjut permasalahan oleh unit akuntansi

dapat menjadi salah satu indikator tercapainya tujuan dari Pembinaan

Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Instansi.

Selanjutnya, agar kegiatan pembinaan dapat berjalan efektif dan

tepat sasaran sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dalam

pelaporan keuangan, perlu dilakukan perubahan atas Pedoman

Pelaksanaan Pembinaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan pada

Kementerian Negara/Lembaga yang selama ini diatur dengan Peraturan

Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-60/PB/2013.

2. Tujuan Pedoman Pembinaan

Pedoman Pembinaan SAI (Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Instansi) Tingkat Pusat bertujuan untuk menyediakan panduan tata cara

melakukan pembinaan agar pelaksanaan pembinaan dapat berjalan efektif,

terarah, memenuhi standar minimum pembinaan dan dapat mencapai

hasil peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengelola laporan

keuangan Kementerian Negara/ Lembaga dan Eselon I sesuai dengan

harapan sehingga Kementerian Negara/Lembaga dan Eselon I dapat

menyusun laporan keuangan dengan tepat waktu dan berkualitas sesuai

Standar Akunta.nsi Pemerintahan

3. Ruang Lingkup

Pedoman pembinaan ini mencakup kegiatan pembinaan Sistem

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Instansi pada tingkat pusat yang

\/

Page 10: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 3 -

dilaksanakan Tim Pembina SAI Tingkat Pusat kepada Kementerian

Negara/Lembaga dan Eselon I

B. DES KRIPSI PEMBINAAN SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN

KEUANGANINSTANSI

1. Pengertian Pembinaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan lnstansi

Pembinaan SAi tingkat pusat adalah kegiatan yang dilakukan Pembina SAi

Pusat dalam rangka memberikan arahan, pengetahuan, keterampilan dan

pemahaman kepada para pengelola laporan keuangan Kementerian

Negara/Lembaga dan Eselon I atas ketentuan dan tata cara penyusunan

laporan keuangan, sehingga unit kerja tersebut dapat menyusun laporan

keuangan yang berkualitas sesuai dengan Standar Akuntansi

Pemerin tahan.

2. Tujuan Pembinaan

Pembinaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Instansi pada

Kementerian Negara/Lembaga Tingkat Pusat bertujuan untuk:

a. mendorong ketepatan waktu penyampaian laporan

Kementerian Negara/Lembaga/Eselon I;

keuangan

b. mensosialisasikan SAI terkait peraturan/tatacara dan Aplikasi SAI terkini

c. mendukung kelancaran penyusunan Laporan Keuangan Kementerian

Negara/Lembaga/Eselon I;

d. mendorong kemandirian

Negara/Lembaga/Eselon I.

3. Jenis-Jenis Pembinaan

pelaksanaan SAi pada Kementerian

Agar kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh pembina pusat dapat

mencapai sasaran yang diharapkan, kegiatan pembinaan dilakukan dalam

beberapa jenis pembinaan, yaitu

a. Penyuluhan dan Bimbingan Teknis meliputi:

1) Kegiatan pembinaan dalam bentuk pemaparan materi, simulasi, tanya

jawab ataupun diskusi terkait dengan pelaksanaan SAi dalam

berbagai forum seperti pelatihan, sosialisasi, diseminasi, seminar,

forum group discussion (FGD) dan sebagainya yang diselenggarakan

oleh Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan maupun kegiatan

yang diselenggarakan oleh Kementerian Negara/Lembaga/Eselon I.

2) Kegiatan pembinaan dalam bentuk pelayanan konsultasi atas

peraturan, kebijakan, dan troubleshooting aplikasi penyusunan

Page 11: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 4 -

laporan keuangan yang dapat dilakukan secara tatap muka di ruang

konsultasi (Klinik Akuntansi), dan juga dapat melalui sarana sosial

media atau media elektronik lainnya.

b. Pemantauan/ monitoring penyusunan laporan keuangan

Pemantauan/ monitoring dengan menggunakan aplikasi rekonsiliasi

terintegrasi berbasis web e-Rekon&LK untuk memantau pelaksanaan

rekonsiliasi dan validitas data laporan keuangan Kementerian

Negara/Lembaga/Eselon I dengan mengikuti perkembangan dan

mengevaluasi sejauh mana tingkat akurasi data laporan keuangan.

c. Penelaahan Laporan Keuangan

Kegiatan memeriksa Laporan Keuangan untuk meyakini keandalan

Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dituangkan

dalam bentuk Kertas Kerja Telaah Laporan Keuangan.

C. SUSUNAN, TOGAS, DAN TATA TERTIB TIM PEMBINAAN SISTEM

AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI

1. Susunan Tim Pembinaan SAI Tingkat Pusat

a. Pengarah, dalam hal ini dijabat oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan;

b. Pembina, dalam hal ini dijabat oleh Direktur Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan;

c. Koordinator Umum, dalam hal ini dijabat oleh Kepala Subdirektorat

Bimbingan Akuntansi Instansi (BAI) dan BUN;

d. Koordinator Tim, dalam hal ini dijabat oleh Kepala Subdirektorat atau

pejabat eselon III di lingkungan Direktorat Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan;

e. Ketua Tim, dalam hal ini adalah kepala seksi/pegawai yang memiliki

kompetensi pembinaan SAi di lingkungan Direktorat Akuntansi dan

Pelaporan Keuangan serta direktorat terkait di lingkungan Direktorat

Jenderal Perbendaharaan yang ditunjuk oleh Direktur Akuntansi dan

Pelaporan Keuangan berdasarkan usulan Koordinator Umum;

f. Anggota Tim adalah pegawai Direktorat Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan/ pegawai di luar Direktorat Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan yang memiliki kompetensi (sertifikasi) untuk melaksanakan

pembinaan SAI di Kementerian Negara/Lembaga. Dalam hal pegawai

belum memiliki sertifikasi, penetapan pegawai tersebut untuk menjadi

anggota tim dapat dilakukan atas rekomendasi Ketua Tim.

Page 12: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 5 -

2. Tugas Tim Pembinaan SAI Tingkat Pusat

a. Pengarah

Pengarah memberikan arahan, pertimbangan, saran, dan pendapat,

memantau, dan meminta pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan

pembinaan SAI pada Kementerian Negara/Lembaga dari Pembina.

b. Pembina

Pembina memberikan penugasan kepada Tim dalam pelaksanaan

pembinaan, melakukan pemantauan pelaksanaan pembiriaan, menilai

sistem dan prosedur kegiatan pembinaan, serta meminta

pertanggungjawaban pelaksanaan pembinaan SAI pada Kementerian

Negara/Lembaga dari Koordinator Umum.

c. Koordinator Umum

Koordinator Umum mengkoordinasikan keseluruhan pelaksanaan

pembinaan, membantu Pembina dalam pemantauan pembinaan serta

meminta pertanggungjawaban pelaksanaan SAIKementerian

Negara/Le:rp.baga dari Koordinator Tim dan Ketua Tim dalam bentuk

Laporan Hasil Pembinaan. Koordinator Umum dibantu oleh para Kepala

Seksi di Subdirektorat Bimbingan Akuntansi Instansi (BAI) dan BUN

dalam pemantauan pelaksanaan pembinaan.

Kepala Seksi di Subdirektorat Bimbingan Akuntansi Instansi (BAI) dan

BUN dalam pelaksanaan pembinaan SAi pada Kementerian

Negara/Lembaga memiliki tugas sebagai berikut.

1) Menetapkan rencana kegiatan pembinaan.

2) Menetapkan jadwal pelaksanaan pembinaan.

3) Menyusun jadwal rapat koordinasi

Negara/ Lembaga.

dengan Kernen terian

4) Menerima dan memroses surat-surat mengenai permintaan

penyuluhan/bimbingan teknis dari Kementerian Negara/Lembaga.

5) Mengusulkan penugasan Pembina Pusat/Penyuluh/Bimbingan

Teknis Kementerian Negara/Lembaga untuk ditetapkan oleh Direktur

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.

6) Memantau hasil pelaksanaan telaah Laporan Keuangan Kementerian

Negara/Lembaga.

7) Memantau dan mengevaluasi kegiatan pembinaan SAi melalui

laporan hasil pembinaan di tingkat pusat maupun wilayah.

8) Mengikhtisarkan laporan pembinaan tingkat pusat dan wilayah per

bagian anggaran.

\/

Page 13: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 6 -

9) Menindaklanjuti permasalahan-permasalahan yang ditemukan

berdasarkan laporan yang diterima dari Pembina Pusat/Wilayah dan

yang secara langsung diterima dari Kementerian Negara/Lembaga

dan memirita saran serta petunjuk dari Direktur Akuntansi dan

Pelaporan Keuangan guna perbaikan.

ct. Koordinator Tim

Koordinator Tim bertanggung jawab mengoordinasikan pembinaan di

beberapa Kementerian Negara/Lembaga yang berada di bawah

kewenangannya. Koordinator Tim dapat membawahi beberapa Ketua Tim

Pembina Pusat.

Tugas Koordinator Tim adalah sebagai berikut:

1) Melakukan koordinasi dengan Ketua Tim dan Anggota Tim Pembina

Pusat dalam pelaksanaan pembinaan.

2) Memantau pelaksanaan pembinaan dan memberikan pemecahan

terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi Kernen terian

Negara/Lembaga dalam pelaksanaan SAi.

3) Menerima, mengevaluasi dan menyetujui laporan hasil pembinaan

dari masing-masing Ketua Tim.

4) Menyampaikan laporan hasil pembinaan ke Kepala Subdirektorat

Bimbingan Akuntansi Instansi (BAI) dan BUN selaku Koordinator

Umum.

5) Memantau pelaksanaan telaah Laporan Keuangan Kementerian

Negara/ Lembaga.

6) Mendiskusikan dengan Kepala Subdirektorat Bimbingan Akuntansi

Instansi (BAI) dan BUN mengenai permasalahan yang bersifat

khusus.

e. Ketua Tim

Ketua Tim membawahi beberapa orang Anggota Tim.

Tugas Ketua Tim adalah sebagai berikut.

1) Membuat rencana dan jadwal kegiatan pembinaan.

2) Memberikan pengarahan kepada Anggota Tim

melaksanakan pembinaan.

3) Melaksanakan pembinaan beserta Anggota Tim.

sebelum

4) Memantau setiap Anggota Tim dalam pelaksanaan pembinaan.

5) Memberikan rekomendasi/pemecahan masalah yang dihadapi

Kementerian Negara/Lembaga dalam lingkup pembinaannya.

6) Melaporkan kepada Koordinator Tim atau mendiskusikan dengan

Pembina lain apabila terdapat permasalahan yang belum dapat

disele saikan.

V

Page 14: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 7 -

7) Memantau dan mendorong penyelesaian masalah pada hasil

monitoring e-Rekon&LK

8) Menelaah kewajaran

Negara/ Lembaga.

Laporan Keuangan Kementerian

9) Menyusun Laporan Hasil Pembinaan dan menyampaikannya kepada

Koordinator Tim untuk mendapat persetujuan.

f. Anggota Tim

Tugas Anggota Tim adalah sebagai berikut.

1) Melaksanakan pembinaan sesuai jadwal yang ditentukan oleh Ketua

Tim.

2) Melaporkan permasalahan yang dihadapi Kementerian

Negara/ Lembaga dalam pelaksanaan SAi kepada Ketua Tim.

3) Membantu Ketua Tim dalam menelaah kewajaran Laporan Keuangan

Kementerian Negara/Lembaga.

4) Memantau, menganalisa, dan mendorong penyelesaian masalah pada

e-Rekon&LK.

5) Membantu Ketua Tim menyusun Laporan Monitoring e-Rekon&LK

6) Membantu Ketua Tim menyusun Laporan Hasil Pembinaan.

3. Tata Tertib Pembinaan

Dalam melaksanakan pembinaan, setiap Pembina SAi harus mematuhi tata

tertib sebagai berikut:

a. Pembina SAI selalu meningkatkan kemampuan dan keahlian yang

dibutuhkan dalam melaksanakan pembinaan.

b. Seluruh bimbingan teknis/penyuluhan yang dilakukan Pembina SAi di

luar kantor harus disertai dengan Surat Tugas yang diterbitkan oleh

Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.

c. Pembina SAI tidak diperkenankan melakukan penyusunan Laporan

Keuangan Kementerian Negara/ Lembaga.

d. Pembina SAi tidak diperkenankan meminta fasilitas dalam bentuk

apapun dari Kementerian Negara/Lembaga.

e. Pembina SAi selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Kementerian Keuangan

f. Pembina SAI selalu menjaga nama baik Direktorat Jenderal

Perbendaharaan

g. Terhadap pelanggaran tata tertib ini akan dikenakan sanksi

administratif dan/ a tau ketentuan yang berlaku bagi PNS / ASN.

V

Page 15: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 8 -

D. PERSIAPAN PEMBINAAN SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN

KEUANGANINSTANSI

Sebelum melaksanakan bimbingan teknis/penyuluhan, Pembina SAI harus

melakukan persiapan sebagai berikut:

1. Meningkatkan penguasaan materi SAI, dapat dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

a. Mempelajari peraturan dan pedoman yang berkaitan dengan SAL

b. Mempelajari Aplikasi yang digunakan dalam Penyusunan Laporan

Keuangan

c. Berdiskusi dengan Pembina SAi lainnya

permasalahan SAi melalui berbagai media

elektronik.

terkait materi

elektronik dan

dan

non

d. Mengikuti penyuluhan SAi dan bimbingan teknis.internal, seperti PKS

(Pelatihan Kan tor Sendiri).

2. Mempelajari karakteristik Kementerian Negara/Lembaga/Eselon I yang

akan dibimbing sehingga pelaksanaan pembinaan SAI dapat lebih efektif.

3. Menganalisis data laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga/Eselon

I pada Aplikasi e-Rekon&LK untuk mendapatkan informasi pendahuluan

terkait perbaikan yang masih perlu dilakukan oleh Kementerian

Negara/ Lembaga/ Eselon I

4. Mempelajari communication skills dan/atau teknik transfer of knowledge

baik secara mandiri ataupun melalui pelatihan.

E. PELAKS ANAAN PEMBINAAN SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN

KEUANGANINSTANSI

Tata cara pelaksanaan pembinaan tersebut sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembinaan Teknis/Penyuluhan

a. Pembina SAi melaksanakan kegiatan pembinaan yang dilakukan dalam

bentuk penyuluhan, pemaparan materi, dan lain sebagainya dalam

berbagai forum, antara lain:

1) Mengajarkan dan memberikan pemahaman kepada pengelola laporan

keuangan terhadap peraturan-peraturan dan pedoman meliputi

(namun tidak terbatas pada):

a) SAP (Standar Akuntansi Pemerintahan)

b) SAPP (Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat)

c) KABA (Kebijakan Akuntansi)

d) BAS (Bagan Akun Standar)

e) Jurnal Standar

f) Penyusunan Laporan Keuangan

\/

Page 16: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 9 -

g) Analisis dan Telaah Laporan Keuangan

2) Mengajarkan dan memberikan pemahaman terhadap Aplikasi

Pelaporan Keuangan, meliputi:

a) Proses bisnis aplikasi

b) Instalasi aplikasi

c) Updating (pemutakhiran) aplikasi

d) Pengoperasian aplikasi

e) Pemeliharaan dan penyimpanan data

f) Troubleshooting atas permasalahan penggunaan aplikasi

pelaporan keuangan

3) Melakukan diskusi dan memberikan kesempatan tanya jawab kepada

peserta pembinaan dalam rangka memperdalam pemahaman peserta

terhadap materi pembinaan yang disarnpaikan.

4) Memperbanyak variasi teknik penyampaian materi dalam rangka

mempermudah penyerapan dan pemahaman materi oleh peserta

pembinaan

Untuk kegiatan penyuluhan SAI dan sejenisnya yang diselenggarakan

oleh Kementerian Negara/Lembaga/Eselon I dengan

pengajar/narasumber dari Direktorat Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan maupun dari Direktorat lain lingkup Kantor Pusat Ditjen

Perbendaharaan, harus didahului dengan surat permintaan

pengajar / narasumber dari unit penyelenggara kegiatan kepada Direktur

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.

b. Pembina SAi melaksanakan kegiatan pembinaan dalam bentuk

pelayanan konsultasi secara tatap muka pada ruang konsultasi (Klinik

Akuntansi) atau melalui sosial media/media elektronik lainnya atas

peraturan, kebijakan, atau troubleshooting aplikasi penyusunan laporan

keuangan, dengan cara:

1) Memberikan pelayanan

pertanyaan Kementerian

konsultasi, diskusi, atau

Negara/ Lembaga/ Eselon

menjawab

I terkait

permasalahan yang dihadapi dan memberikan solusi atas

permasalahan tersebut.

2) Apabila terdapat permasalahan yang belum terselesaikan, Pembina

SAi agar berkonsultasi/berdiskusi dengan rekan kerja/atasan/dan

sebagainya untuk mendapatkan solusi a tau meneruskan

permasalahan tersebut ke Koordinator Umum apabila belum

mendapatkan penyelesaian.

3) Mendokumentasikan kegiatan pembinaan dalam lembar konsultasi.

Lembar konsultasi antara lain berisi data Kementerian

\I

Page 17: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 10 -

Negara/Lembaga/Eselon I yang memin ta konsultasi, waktu

konsultasi, permasalahan yang dihadapi Kementerian

Negara/Lembaga/Eselon I, dan solusi yang diberikan oleh Pembina

SAL Kumpulan lembar konsultasi dapat disusun sebagai FAQ

(Frequently Ask Questions) /buku bunga rampai.

2. Tata Cara Pelaksanaan Monitoring Kualitas Data Melalui e-Rekon&LK

Pembina SAi melakukan pemantauan/ monitoring menggunakan Aplikasi e­

Rekon&LK meliputi (namun tidak terbatas pada):

a. Monitoring Pelaksanaan Rekonsiliasi Data Transaksi Keuangan

Pembina SAi melakukan pemantauan atas ketepatan waktu dan

kelancaran pelaksanaan Rekonsiliasi Satuan Kerja di lingkup

Kementerian Negara/Lembaga/Eselon I.

Apabila terdapat satker yang tidak tertib/belum menyelesaikan

rekonsiliasi sampai dengan batas akhir masa rekonsiliasi, Pembina SAi

meminta Kementerian Negara/Lembaga/Eselon I yang membawahi

satker tersebut agar mendorong satker segera menyelesaikan rekonsiliasi

dengan KPPN.

b. Monitoring transaksi dalam konfirmasi (TDK)

lndikator kesuksesan pelaksanaan rekonsiliasi eksternal antara KPPN

dengan satker adalah terwujudnya kesamaan data antara data BUN dan

satker yang ditandai dengan tidak adanya TDK (TDK Nihil) di akhir

periode rekonsiliasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pembina SAi

melakukan monitoring TDK secara berkala dengan menganalisa hasil

rekonsiliasi SiAP dan SAi antara lain:

1) Pagu/DIPA

2) Estimasi PNBP

3) Estimasi Pendapatan Pajak

4) Belanja

5) Belanja Netto

6) Pengembalian Belanja

7) Pendapatan

8) Pendapatan Netto

9) Pengembalian Pendapatan

10) Pendapatan Pajak

11) Kas BLU

12) Kas Bendahara Pengeluaran

13) Kas Hibah

Page 18: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 11 -

14) Pengesahan Hibah Langsung Barang/Jasa/Surat Berharga

(PHLBJS)

Dalam hal terdapat TDK atau perbedaan data SiAP dengan SAI pada

jenis-jenis transaksi di atas, Pembina SAI agar:

1) mengidentifikasi asal satker penyebab timbulnya TDK

2) menganalisis data untuk menarik kesimpulan penyebab TDK

3) berkoordinasi dengan KPPN setempat serta Kementerian Negara/

Lembaga/Eselon I untuk mendorong penyelesaian penyebab TDK.

4) Pembina SAI agar secara aktif ikut mencarikan solusi penyelesaian

TDK tersebut. Mengonsultasikan/mendiskusikan kepada rekan

kerja/ atasan/ dan sebagainya atas TDK yang belum terselesaikan

atau kepada Koordinator Umum apabila permasalahan tersebut

masih belum mendapat penyelesaian.

5) dalam hal TDK tidak/belum dapat diselesaikan sampai dengan batas

waktu penyampaian Laporan Keuangan, TDK agar disajikan dalam

Laporan Monitoring e-Rekon&LK dengan memberikan penjelasan

penyebab terjadinya TDK.

c. Monitoring Transfer Keluar - Transfer Masuk

Pembina SAi agar melakukan pemantauan secara berkala terhadap

transaksi transfer keluar dan transfer masuk (TK-TM) di tingkat

Kementerian Negara/Lembaga/Eselon I. Apabila terdapat selisih,

Pembina SAi agar:

1) mengidentifikasi penyebab selisih TK-TM berasal dari satker-satker

terkait

2) menganalisis transaksi untuk menarik kesimpulan penyebab TK-TM,

misalnya karena:

a) salah satu satker pelaku transfer tidak/belum melakukan

pencatatan transaksi transfer dalam aplikasi Persediaan/ SIMAK

BMN

b) terjadi kesalahan jumlah maupun jenis aset yang dicatat pada

salah satu satker pengirim atau satker penerima

c) dan lain sebagainya

3) berkoordinasi dengan Kementerian Negara/Lembaga/Eselon I untuk

mendorong penyelesaian penyebab TK-TM.

Apabila selisih TK-TM merupakan transaksi wajar, maka Pembina SAI

meminta Kementerian Negara/Lembaga untuk menjelaskan penyebab

selisih tersebut pada laporan keuangannya, misalnya selisih TK-TM yang

terjadi karena:

Page 19: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 12 -

1) Transfer lintas wilayah/eselon 1/Kementerian Negara/Lembaga

Transfer yang dilakukan suatu satker kepada satker yang berada di

bawah wilayah/eselon 1/Kementerian Negara/Lembaga lain, dapat

mengakibatkan perbedaan nilai TK-TM pada laporan keuangan unit

pelaporan wilayah/eselon 1/Kementerian Negara/Lembaga selaku

konsolidator laporan keuangan satker, karena dalam laporan

keuangan unit konsolidator hanya tersaji transaksi transfer dari

salah satu pihak, TK saja atau TM saja, sedangkan transaksi

transfer pihak lainnya, akan tersaji di laporan unit konsolidator

lain.

2) Transfer lintas periode pelaporan

Transfer dari suatu satker kepada satker lain yang dilakukan lintas

periode pelaporan keuangan dapat mengakibatkan perbedaan nilai

TK-TM di laporan keuangan unit pelaporan di atasnya, karena

dalam laporan keuangan unit pelaporan tersebut hanya tersaji

transaksi TK saja, sedangkan transaksi TM-nya akan tersaji di

semester berikutnya.

3) Transfer atas aset tetap renovasi (ATR)

Transfer atas ATR seolah-olah mengakibatkan selisih TK-TM pada

Monitoring TK-TM, hal ini karena pada Aplikasi SIMAK BMN,

pengeluaran aset dilakukan melalui Menu Transfer Keluar

sedangkan penerimaan aset tidak dicatat melalui menu Transfer

Masuk, melainkan melalui menu Pengembangan Langsung,

sehingga saat dilakukan pemeriksaan melalui monitoring TK-TM

akan tersaji data TK tetapi tidak tersaji data TM yang seharusnya

menjadi pasangannya. Pada saat transfer ATR, terjadi perubahan

bentuk aset yang ditransfer, satker pengirim mengeluarkan ATR

melalui TK, sedangkan satker penerima merekam pengembangan

aset definitif atas aset yang diterimanya. Atas penerimaan aset ini

mengakibatkan nilai aset yang dilakukan renovasi meningkat

sebesar nilai ATR. Pemrosesan transfer ini tidak menggunakan ADK

transfer.

4) Penyesuaian nilai transfer persediaan karena penggunaan metode

HPT (harga perolehan terakhir)

Penggunaan metode HPT dapat berimplikasi pada pergeseran nilai

TK ataupun TM. Misalnya bila terdapat satker yang melakukan TK,

namun di bulan yang sama, satker tersebut melakukan pengadaan

lagi dengan harga yang berbeda, atas jenis barang persediaan yang

sama dengan barang yg telah ditransfer. Terhadap peristiwa ini,

nilai TK akan berubah dari nilai semula, dengan perubahan

V

Page 20: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 13 -

mengikuti harga perolehan terakhir, sedangkan TM yang dibukukan

satker penerima tidak berubah, sehingga mengakibatkan perbedaan

antara nilai TK dan TM.

d. Monitoring rekonsiliasi internal Data Keuangan dengan data BMN

Rekonsiliasi internal dilakukan dalam rangka menjamin kesamaan data

antara transaksi keuangan yang berasal dari aplikasi SAIBA dengan

transaksi BMN yang berasal dari aplikasi SIMAK BMN, dengan

membandingkan neraca percobaan akrual dengan neraca BMN dari

aplikasi e-Rekon&LK. Pembina SAI memantau hasil rekonsiliasi internal

antara kedua neraca tersebut. Apabila terdapat selisih pada hasil

rekonsiliasi internal, agar dilakukan analisis untuk menyimpulkan

penyebab selisih serta berkoordinasi dengan Kementerian

Negara/Lembaga/Eselon I untuk menyelesaikan penyebab selisih

terse but.

e. Monitoring validasi data la po ran keuangan

Pembina SAI melakukan pemantauan sekurang-kurangnya atas:

1) Kesesuaian data laporan keuangan dengan persamaan dasar

akuntansi

Validasi Kesesuaian persamaan dasar akuntansi dilakukan untuk

memastikan pembukuan seimbang antara debet dan kredit yang

bermuara pada keseimbangan akun di neraca, dimana saldo aset

sama dengan saldo kewajiban ditambah saldo ekuitas.

Ketidakseimbangan neraca tersebut antara lain terjadi karena

operator melakukan jurnal manual terhadap akun ekuitas atau

karena adanya kesalahan pasangan jurnal.

2) Saldo tidak normal

Validasi saldo tidak normal dilakukan untuk memastikan transaksi

terbentuk dari jurnal yang benar posisi debet kreditnya sesuai

ketentuan jurnal standar. Setiap akun mempunyai rumusan saldo

normal sebagai berikut:

a) Akun Aset saldo debet, kecuali penyusutan dan

penyisihan piutang

b) Akun kewajiban

c) Akun ekuitas

d) Akun pendapatan

saldo kredit

saldo debet (mengurangi ekuitas), saldo

kredit (menambah ekuitas)

saldo kredit, kecuali pengem balian

pendapatan

Page 21: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

e) Akun be ban

- 14 -

saldo debet, kecuali akun pengembalian

belanja

Saldo tidak normal dapat terjadi antara lain karena satker pada saat

membuat jurnal manual, terbalik posisi debet/kreditnya.

3) Aset yang belum diregister

Validasi aset yang belum diregister dilakukan untuk memastikan

pencatatan aset pada aplikasi Persediaan/SIMAK BMN telah sesuai

dengan pencatatan akun transaksi keuangannya di SAIBA.

Munculnya aset belum diregister dapat terjadi antara lain karena:

a) Salah satu bagian baik di Aplikasi Persediaan/SIMAK BMN

ataupun di SAIBA belum mencatat perolehan/pengembangan

atas suatu aset. Saldo aset belum diregister pada debet

dikarenakan aset belum direkam di aplikasi Persediaan/SIMAK

BMN namun transaksi SPM/SP2D sudah direkam di Aplikasi

SAIBA, sedangkan aset belum diregister bersaldo kredit terjadi

karena sebaliknya.

b) Kesalahan penggunaan akun.

c) Kesalahan perekaman kode barang.

d) Transaksi belum dilakukan pembayaran tetapi aset belum

diterima.

Pastikan penyebab munculnya aset belum diregister tersebut di atas,

pada akhir tahun anggaran saldo aset belum diregister harus

terselesaikan sesuai Standard Operational Procedure (SOP).

4) Sisa pagu minus pada DIPA Kementerian Negara/Lembaga/Eselon I

Validasi saldo pagu minus dilakukan untuk memastikan realisasi

belanja tidak melebihi anggaran yang disediakan. Saldo minus dapat

terjadi misalnya karena satker melakukan kesalahan perekaman

kode fungsi, sub fungsi, program, kegiatan dan sebagainya pada saat

perekaman SPM secara manual, dimana data tersebut tidak sesuai

dengan kode DIPA yang telah direalisasikan.

5) Pengembalian belanja yang melebihi realisasi anggaran

Validasi pengembalian melebihi realisasi dimaksudkan untuk

memastikan tidak terdapat transaksi pengembalian belanja yang

dilakukan tanpa didahului realisasi belanja dimana pengembalian

tidak boleh melebihi realisasinya. Hal ini dapat terjadi antara • Iain

karena adanya kesalahan penggunaan akun / kode BAS lainnya pad a

saat satker melakukan penyetoran pengembalian belanja.

V

Page 22: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 15 -

6) Jurnal tidak lazim

Jurnal tidak lazim adalah jurnal manual yang dilakukan terhadap

akun aset. Validasi tersebut dilakukan karena jurnal akun aset pada

umumnya dihasilkan secara otomatis oleh aplikasi

Persediaan/ SIMAK BMN pada saat perekaman transaksi, dan jarang

sekali yang dilakukan manual sehingga jurnal yang teridentifikasi

sebagai jurnal tidak lazim patut diwaspadai adanya kemungkinan

kesalahan. Namun demikian transaksi yang terdeteksi sebagai jurnal

tidak lazim, belum tentu dinyatakan salah, oleh karena itu jurnal

tidak lazim perlu dilakukan analisis lebih jauh. Beberapa jurnal aset

yang dapat dilakukan secara manual antara lain pembuatan jurnal

penyesuaian terhadap penerimaan hibah langsung barang dan

pembuatan jurnal penyesuaian aset pada saat terjadi pengembalian

belanja atas pengadaan/ pengembangan aset.

7) Ketepatan penggunaan jurnal penyesuaian dan jurnal umum

Pembuatan jurnal rawan terhadap kesalahan. Pengawasan

pembuatan jurnal khususnya jurnal umum, perlu dilakukan dalam

rangka memastikan jurnal yang dibuat sesuai ketentuan.

Kementerian Negara/Lembaga/Eselon I perlu didorong untuk

melakukan edukasi kepada satker di lingkungan kerjanya agar setiap

pembuatan jumal harus didukung dengan dokumen Memo

Penyesuaian, dan satker agar menatausahakan/ menyimpan

dokumen tersebut dengan baik.

8) Keberadaan akun-akun yang tidak boleh ada karena tidak sesuai

tugas pokok dan fungsi satker

Beberapa akun spesifik telah dikhususkan hanya dapat digunakan

untuk suatu Kementerian Negara/Lembaga sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya, misalnya akun pendapatan SIM/STNK hanya

khusus dipakai oleh Kepolisian RI, akun jasa keagamaan khusus

dipakai oleh Kementerian Agama, dan sebagainya. Bagi satker selain

dari Kementerian Negara/Lembaga tersebut, tidak diperkenankan

menggunakan akun spesifik tersebut.

Dalam hal ditemukan transaksi yang tervalidasi terindikasi bermasalah,

Pembina SAi agar

a. Melakukan analisis transaksi untuk menemukan penyebab

terjadinya masalah

V

Page 23: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 16 -

b. berkoordinasi dengan Kementerian Negara/Lembaga/Eselon I dalam

rangka mendorong penyelesaian masalah.

c. Apabila Pembina SAI tidak dapat menemukan pemecahan masalah,

Pembina SAi agar mengonsultasikan/mendiskusikan hal tersebut

kepada rekan kerja/ atasan/ dan sebagainya a tau kepada Koordinator

Umum apabila permasalahan terse but belum mendapat

penyelesaian.

d. Dalam hal permasalahan tidak dapat diselesaikan sampai dengan

batas waktu penyampaian Laporan Keuangan, agar permasalahan

tersebut disajikan dalam Laporan Monitoring Kualitas Data Laporan

Keuangan dengan memberikan penjelasan yang memadai.

3. Pelaksanaan Telaah Laporan Keuangan Yang Dilaksanakan oleh Pembina

SAI

a. Melakukan telaah Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga

menggunakan Kertas Kerja Telaah Laporan Keuangan.

b. Telaah dilakukan untuk memeriksa laporan keuangan serta

membandingkan la po ran keuangan Kementerian Negara/ Lembaga

dengan laporan yang dihasilkan dari Aplikasi e-Rekon&LK yang

dituangkan dalam kertas kerja laporan keuangan

c. Dalam hal ditemukan permasalahan, Pembina SAi agar

menginformasikan hasil telaah terse but ke Kementerian

Negara/ Lembaga agar menjadi bahan perbaikan laporan keuangan di

periode mendatang.

F. PELAPORAN BASIL PEMBINAAN SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN

KEUANGANINSTANSI

Tim Pembina SAi menyusun Laporan Pembinaan SAI tingkat pusat dengan

ketentuan sebagai berikut:

1. Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan dan Bimbingan Teknis

a. Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan dan Bimbingan Teknis disusun

secara semesteran.

b. Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan dan Bimbingan Teknis Semester

I disampaikan paling lambat tanggal 10 Juli 20x0.

c. Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan dan Bimbingan Teknis Semester

II disampaikan paling lambat tanggal 10 Januari 20xl.

2. Laporan Monitoring Kualitas Data Laporan Keuangan

a. Laporan Monitoring Kualitas Data Laporan Keuangan disusun secara

semesteran.

V

Page 24: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 17 -

b. Laporan Monitoring Kualitas Data Laporan Keuangan Semester I

disusun berdasarkan data laporan keuangan semester I, disampaikan

paling lambat tanggal 10 Agustus 20X0.

c. Laporan Monitoring Kualitas Data Laporan Keuangan Semester II

disusun berdasarkan data laporan keuangan tahunan audited,

disampaikan paling lam bat tanggal 30 April 20Xl.

3. Laporan Telaah Laporan Keuangan

a. Laporan Telaah Laporan Keuangan disusun secara semesteran

b. Laporan Telaah Laporan Keuangan Semester I disusun berdasarkan

data Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga semester I,

disampaikan paling lambat tanggal 10 Agustus 20X0

c. Laporan Telaah Laporan Keuangan Semester II disusun berdasarkan

Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga tahunan unaudited,

disampaikan paling lambat tanggal 10 Maret 20Xl

4. Dalam hal batas akhir penyampaian laporan jatuh pada hari libur atau hari

yang diliburkan, maka laporan disampaikan paling lambat pada hari kerja

sebelumnya.

5. Laporan disampaikan kepada Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

melalui Kepala Subdirektorat Bimbingan Akuntansi Instansi dan BUN

melalui email dengan ketentuan Laporan Penyelenggaraan Pembinaan

Teknis dan Penyuluhan dan Laporan Monitoring Kualitas Data Laporan

Keuangan disampaikan dalam bentuk softcopy format pdf, sedangkan

Telaah laporan keuangan disampaikan dalam bentuk softcopy format excel.

6. Apabila dari hasil kegiatan pembinaan teknis, monitoring kualitas data

laporan keuangan, serta telaah laporan keuangan Kementerian

Negara/Lembaga/Eselon I ditemukan permasalahan signifikan yang belum

mendapatkan penyelesaian, Pembina SAi agar menuangkan permasalahan

tersebut dalam laporan dan memberikan penjelasan serta selanjutnya

melakukan koordinasi dengan Koordinator Umum untuk mendapatkan

solusi permasalahan

7. Subdirektorat Bimbingan Akuntansi Instansi dan BUN merekapitulasi

Laporan Pe.nyelenggaraan Penyuluhan dan Bimbingan Teknis serta Telaah

Laporan Keuangan untuk disampaikan kepada Direktur Akuntansi dan

Pelaporan Keuangan.

V

Page 25: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 18 -

G. KETENTUAN LAINNY A

Dalam hal terdapat permasalahan penyajian BMN yang dapat berakibat pada

berkurangnya kualitas penyajian laporan keuangan, Direktorat Akuntansi

dan Pelaporan Keuangan agar berkoordinasi dengan Direktorat BMN, Ditjen

Kekayaan Negara untuk mendapatkan penyelesaian.

H. FORMAT LAPORAN

V

Page 26: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

No dan Tanggal No. Nama Penyuluh

Surat Tugas

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

1

2

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

1

Koordinator Tim

Ketua Tim

Anggota Tim

1.

2.

3.

4.

5.

* Coret yang tidak sesuai

LAPORAN PENYELENGGARAN BIMBINGAN TEKNIS/PENYULUHAN

SEMESTER I / TAHUNAN* TAHUN ANGGARAN 20.XX

Tanggal Bimtek/

Penyuluhan Kegiatan

(Nama/NJP) (Nama/NJP)

-dst-

Materi Bimtek/ Penyuluhan

(ttd) (ttd)

Permasalahan &

Penyelesaian/ Keterangan

Rekomendasi

Jakarta, (tanggal, bulan, tahun) Tim Bimbingan Pusat

Telah diverifikasi

Subdit BAI dan BUN

Vi

Page 27: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

LAPORAN MONITORING KUALITAS DATA LAPORAN KEUANGAN

No JENIS

Transaksi Dalam Konfirmasi

1 Perbedaan TDK Pagu

2 Perbedaan TDK Belanja

3 Perbedaan TDK Pendapatan

4 Perbedaan TDK Kas BLU

5 Perbedaan TDK Kas Bendahara Pengeluaran

6 Perbedaan TDK Kas Hibah

Validasi Data Laporan Keuangan

1 Kesesuaian persamaan dasar akuntansi

2 Saldo Tidak Normal

3 Aset yang belum diregister

4 Sisa Pagu Minus pada DIPA 5 Pengembalian belanja yang

mPlPhihi rP<>J;.,,.,.,; <=1no-o-<=1r=n

6 Jurnal Tidak Lazim

7 Ketepatan penggunaan jurnal penyesuaian dan Jumal umum

8 I Keberactaan akun-aKun yang tidak ada di tupoksi KL

Koordinator Tim Ketua Tim Anggota Tim

: Nama / NIP : Nama / NIP

1. Nama / NIP2. Nama / NIP3. Nama / NIP-dst-

SEMESTER ........ TAHUN ..... .

KEMENTERIAN JUMLAH PENJELASAN

NEGARA/LEMBAGA

NIHIL

Mahkamah Agung Ro Disebabkan oleh satker ...

BSN Ro Disebabkan oleh satker. ..

NIHIL

NIHIL

NIHIL

NIHIL

NIHIL

NIHIL

NIHIL

NIHIL

NIHIL

NIHIL

NIHIL

NIHIL

Jakarta, ......... 201X Tim Bimbingan Pusat

....... ttd ....... .

....... ttd ....... .

\/

Page 28: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

KERTAS KERJA TELAAH LAPORAN KEUANGAN

TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

SEMESTER I /TAHUNAN

Kode BA dan Nama K/L: ( ......... ) ......................................................... .

Objek Penelaahan Kondisi LK Seharusnya

Beri tanda centang (✓] sesuai Laporan Keuangan. Jika tidak ada data, isi dengan N/A Bila terisi pada kolom yang tidak seharusnya, agar diuraikan pada lembar lampiran

KELENGKAPAN LAPORAN KEUANGAN

Kelengkapan Komponen Laporan Keuangan Pokok Ada Tidak Seharusnya

(Hardcopy)sesuai PMK 222/2016

1. Pernyataan telah di reviu oleh APIP Ada 2. Pernyataan Tanggung Jawab Ada

3. LRA, Neraca, LO dan LPE face Ada

4. Catatan atas Laporan Keuangan Ada

5. Ikhtisar La_J)_oran BLU (Jika Ada) Ada

6. Ikhtisar Laporan Badan Lainnya (Jika Ada) Ada

Laporan Keuangan Tambahan Ada Tidak Seharusnya

1. Neraca Percobaan Akrual Ada

2. Neraca Percobaan Kas Ada

3. Laporan Realisasi Pendapatan dan Belanja Ada

4. Lainnya ........ Ada

KESESUAIAN LAPORAN HARDCOPY DENGAN E-REKON&LK

Sama Tidak Seharusnya

1.Periksa semuaface laporan (LRA, LO, LPE dan Neraca) apakahsama dengan e-Rekon&LK

Sama

Laporan Keuangan disusun menggunakan e-Rekon&LK sehingga seharusnya sama, apabila ada yang tidak sama, uraikan dalam Lampiran Telaah dan penyebabnya.

KESESUAIAN DENGAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

Neraca Balance Ada Tidak Seharusnya

1. Adakah Satker Neracanya tidak balance? Cek di e-Rekon&LK

Tidak melalui menu "Daftar >> Neraca Tidak Balance"

Saldo antar Laporan Sama Tidak Seharusnya

2.Apakah Nilai "Surplus/ (Defisit}-LO" di LO = Nilai "Surplus/ (Defisit)

Sama -LO" di LPE

3. Apakah Saldo "Ekuitas Akhir" di LPE = "Saldo Ekuitas" di Neraca Sama

NERACA PERCOBAAN AKRUAL

PENGECEKAN SALDO YANG TIDAK NORMAL POSISI Ada

DEBET /KREDITNYA Tidak Seharusnya

1. Adakah akun dengan uraian "null" atau "uraian tidak ada" ? Tidak

Adakah "Saldo Tidak normal"? Cek e-Rekon&LK, menu "Daftar >>

2. Saldo Tidak Normal", kecuali akun "Beban Penyisihan Piutang" dan Tidak ''.Aset yang Belum Diregister"

vI

Page 29: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

TELAAH PER AKUN PADA NERACA PERCOBAAN

AKUN ASET ( lxxxxx)

Adakah Akun 111 lxx hingga l l 15xx? (Kas Setara Kas yang boleh

I. ada di KL hanya Alum dari 1116.xx hingga 1119.xx, selainnya alum

BUN)

Akun Dibayar dimuka (prepaid) dan Uang Muka Belanja Khusus

BUN

2. Akun 114113/4/6/7 Belanja Pembayaran Bunga/Lain-

lain/Hibah/Subsidi dibayar dimuka (prepaid}

3. Akun 114214/5/6/8 Uang Muka Belanja Bunga/Subsidi/ Hibah/Lain-lain

AKUN KEWAJIBAN (2xxxxx)

4 Akun 212114/6/9 Belanja Hibah/Utang/Lain-lain Yang Masih

· Harus Dibayar

AK.UN EKUITAS (3xxxxx)

1. Adakah akun 391121 (Ekuitas Transaksi Lainnya) Kee. Di RRI,

TVRI dan POLRI

2. Adakah akun 391117 (Penyesuaian Nilai Persediaan)

Transfer Masuk (TM) 313221 dan Transfer Keluar (TK) 313211

1. Isi kolom di sebelah kanan hasil dari perhitungan akun TM

dikurangi akun TK

2. Jika kolom No. l bernilai positif, adakah TM dari KL lain senilai tsb.?

3. Jika kolom No. I bernilai negatif, adakah TK ke KL lain senilai tsb. ?

Ada Tidak Seharusnya

Tidak

Ada Tidak Seharusnya

Tidak

Tidak

Ada Tidak Seharusnya

Tidak

Ada Tidak Seharusnya

Tidak

Tidak

Ya Tidak Seharusnya

Rp.

Ya

Ya

Lakukan telaah menggunakan e-rekon&LK (menu monitoring>> Transfer Masuk/Keluar)

AKUN PENDAPATAN (4xxxxx)

Akun Pendapatan Perpajakan (41xxxx)

1. Adakah akun 4 lxxxx (Pendapatan Perpajakan) kecuali BA.015. 04

?

Akun Pendapatan Bukan Pajak (42xxxx)

Ketepatan penggunaan Akun PNBP Baru (Kepdirjen 211/ PB/ 2018

BAS)

1. Adakah akun 423xxx (Pendapatan Non Perpajakan)?

2. Adakah akun 42lxxx khusus BUN? Yaitu 421111, 421211,

421621

3. Adakah akun 422xxx khusus BUN? Yaitu 422 lxx

Adakah akun 425xxx khusus BUN? Yaitu 425143, 425144,

4. 425161,425162,425745,425772,425773,425774,425815,

425816, 425998)

Akun Penerimaan Kembali Belanja Khusus BUN

5 Akun 425914/5/6/8/9 Penerimaan kembali belanja Kewajiban

. Utang/Subsidi/hibah/ lain-lain/transfer TAYL

Akun Pendapatan Hibah (43xxxx)

6. Adakah akun 43xxxx (Pendapatan Hibah)

Telaah Akun 491429 (Pendapatan Perolehan Aset Lainnya)

1. Apakah ada akun 491429 (Pendapatan Perolehan Aset Lainnya)?

2. Jika ada, mungkinkah mendapat Aset dari Perolehan Lainnya?

Ada Tidak Seharusnya

Tidal<

Ada Tidak Seharusnya

Tidak

Tidak

Tidak

Tidal<:

Ada Tidak Seharusnya

Tidak

Tidak

Ya Tidak Seharusnya

Ya/Tidak

Ya/Tidak

Page 30: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

--

Pengecekan akun yang tidak sesuai karasteristik tupoksi entitas Ada Tidak Seharusnya

Adakah akun yang tidak normal keberadaannya? (misalnya

1. pendapatan SIM/ STNK/ Kejaksaan temyata terdapat pada Tidak

Kementerian Kesehatan)

Adakah akun 423319 Pendapatan Sunga Lainnya Di KL?

2. (seharusnya 423221 (Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Tidak

Giro))

AKUN BELANJA (Sxxxxx)

1. Adakah akun 54xxxx {Beban Sunga) Tidak

2. Adakah akun 55xxxx {Beban Subsidi) Tidak

3. Adakah akun 56xxxx (Beban Hibah) Tidak

4. Adakah akun 58xxxx (Be ban Lain-lain) Tidak

TELAAH TERKAIT BLU

Jika Tidak Memiliki Satker BLU Ada Tidak Seharusnya

1. Adakah akun Neraca { lxxxxx dan 2xxxxx) dengan uraian BLU? Tidak

2. Adakah akun 424xxx (Pendapatan BLU) Tidak

3. Adakah akun 525xxx {Belanja Barang dan Jasa BLU) Tidak

4. Adakah akun 527xxx (Belanja Modal BLU) Tidak

Akun "Aset, KDP, Penyusutan/Amortisasi dan Beban terkait AsetAda Tidak Seharusnya

BLU"

l, :-.,T TTU • .1. .......... �-·· .a. _ ... -- ,� > .,,_ .._ __ ' J.l..J..JJ. ' ....... ---.....1. ,.,_,_....,ll,.4,.-i..,_ '1.--.t. .a.ll-�L " &.\,,JI-L

Tidak

2. Adakah akun "Akumulasi Penyusutan Aset Tetap/ Amortisasi Aset

Tak BeIWUjud terkait Aset BLU" { termasuk akumulasiTidak

penyusutan/amortisasi atas penghentian aset tetap/aset tak

berwujud)

Mulai Laporan Keuangan Semesteran 2017 tidak ada lagi akun Aset dan Beban terkait

Persediaan/ Aset "BLU"

Telaah Hibah Langsung Ya Tidak Seharusnya

1. Adakah saldo 218211 (hibah langsung yang belum disahkan) pada

Ya/Tidak awal tahun?

2. Apakah Saldo Akun "Hibah langsung yang belum disahkan" pada

Ya akhir tahun sama nilainya dengan Saldo Awal 2017 ?

Jika lebih kecil, kemungkinan ada jumal yang mengurangi akun 218211 (eek apakahjumal tsb.

Benar), jika lebih besar, kemungkinan ada hibah langsung tahun 201 7 yang belum disahkan

(Segera disahkan)

Jika ada akun 111827 (Kas Lainnya dari Hibah Yang Belum

3. disahkan), apakah nilainya lebih kecil atau maksimal sama Ya dengan akun 218211 (Hibah Langsung Yang Belum Disahkan)?

Telaah Pendapatan (491511) dan Beban (593311) Penyesuaian Ya Tidak Seharusnya

Nilai Persediaan

1. Isi kolom di se belah kanan hasil dari perhitungan akun 491511

Rp. dikurangi akun 593311

2. Apakah selisih nilai diatas normal ? Tidak terlalu besar atau

Tidak terlalu kecil?

Page 31: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

LAPORAN OPERASIONAL

Pengecekan Pos/ Akun yang tidak boleh ada Ada Tidak Seharusnya

1. Adakah pendapatan Perpajakan (Kecuali BA.015) Tidak

2. Adakah pendapatan Hibah Tidak

3. Adakah be ban bunga Tidak

4. Adakah beban subsidi Tidak

5. Adakah beban hibah Tidak

6. Adakah beban transfer Tidak

7. Adakah be ban lain-lain Tidak

Pengecekan saldo Normal Ada Tidak Seharusnya

8. Adakah akun "null" atau tidak ada uraiannya Tidak

9. Apakah seluruh akun bernilai positif, kecuali Beban Penyisihan

Ya Piutang

Seluruh Alum LO Nilai Normalnya adalah Positif (baik pada Kegiatan Operasional, Non Operasional

maupun Pos Luar Biasa), kecuali beban penyisihan piutang dapat bemilai negatif (yang harus

positif adalah akunnya, sedangkan penjumlahan/ sub penjumlahan pada LO dapat bemilai Negatij).

Kebenaran Beban Penyisihan Piutang sesuai Perdirjen 43/2015 Ya Tidak Seharusnya

Saldo Awal Penyisihan Piutang (Jk.Pendek dan Jk.Panjang) - Saldo

10.Akhir Penyisihan Piutang (Jk.Pendek dan Jk.Panjang)= Beban Ya

Penyisihan Piutang LO

Jika hasil diatas "tidak", maka eek apakah ada penghapusan piutang dan/ atau koreksi piutang senilai selisih diatas. Jika tidak ada, kemungkinan salah dalam menjumal penyisihan piutang.

V

Page 32: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Ada Tidak Seharusnya

1. Adakah saldo Pos "penyesuaian Nilai Aset"? Tidak

2. Pada LPE, apakah "Ekuitas Awal" + "Kenaikan/Penurunan

Sama Ekuitas" = "Ekuitas Akhir"

Apabila perhitungan no. 4 menghasilkan "tidak sama" berarti ada Satker melakukan jumal

menggunakan akun 391111

N E R ACA

Ya Tidak Seharusnya

1. Apakah Kas Di Bendahara Pengeluaran = Uang Muka dari KPPN Ya

Dari kolom perbandingan antara Tahun 2017 dengan 2016,

2. adakah Kenaikan/ Penurunan nilai per pos Neraca yang tidak Tidak

wajar (terlalu tinggi) tanpa penjelasan?

3. Normalnya total ASET akan naik dibanding tahun 2016, Apakah

Ya demikian?

TELAAH ANTAR LAPORAN KEUANGAN

Jika Jawaban awal ''.ADA", maka jawaban sub pertanyaan seharusnya ''.ADA", sebaliknya, bila

jawaban awal "TIDAK", maka jawaban sub pertanyaari seharusnya juga "TIDAK"

Pengecekan telah melakukan penyisihan piutang Ada Tidak Seharusnya

1. Ada Akun Piutang/Piutang TP/Piutang TGR (Neraca) maka akan

Ada/Tidak ada akun:

Penyisihan Piutang/Penyisihan Bagian Lancar

TP /TGR/Penyisihan TP /TGR (Neraca) Ada

- Beban Penyisihan Piutang (di LO) Ada

Pengecekan telah melakukan reklasifikasi piutang jk. Panjang. Ada Tidak Seharusnya

2. Ada akun Piutang Jangka Panjang (TP /TGR/Lainnya) maka akan

Ada/Tidak ada akun:

- Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang Ada

Pengecekan persediaan Ada Tidak Seharusnya

3. Ada persediaan (Neraca) maka akan ada akun: Ada/Tidak - Beban Persediaan (di LO) Ada

Pendapatan Penyesuaian Persediaan ( akun 491511 di N eraca Ada -

Percobaan)

-

Behan Penyesuaian Persediaan (akun 593311 di Neraca Ada

Percohaan)

Pengecekan penyusutan aset tetap Ada Tidak Seharusnya

4. Ada Aset Tetap/ Aset Lainnya (Neraca) maka akan ada akun: Ada/Tidak - Akumulasi AT/ AL (Neraca) Ada - Behan Penyusutan/ Amortisasi (di LO) Ada

Pengecekan Behan Diserahkan ke Masyarakat & Behan Bansos Ada Tidak Seharusnya

5. Adakah beban barang diserahkan ke Masyarakat? Ya/Tidak

Jika Ya, adakah realisasi akun 526xxx pada neraca percobaan kasYa

?

6. Adakah behan bansos? Ya/Tidak

Jika Ya, adakah realisasi akun 57xxxx pada neraca percobaan kas Ya

?

Page 33: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

Pengecekan Jurnal Akrual (Pada LKKL Semesteran tidak wajib dilakukan, namun boleh dilakukan)

7 Adakah realisasi pendapatan Sewa di Neraca Percobaan Kas

· (425131/2/3 atau 42492x)? -

Adakah pendapatan sewa diterima Dimuka (akun 219211) pada Neraca ? Adakah realisasi Belanja Sewa di Neraca Percobaan Kas (522141)

8. ?- Adakah belanja Barang dibayar dimuka pada Neraca

9 Adakah realisasi belanja Jasa Listrik/telepon/air di Neraca· Percobaan Kas (522111/2/3/9)?

- Ada Belanja Barang yang rnasih harus dibayar pada Neraca

KESESUAIAN DENGAN L-BMN

l. Apakah sernua akun di LKKL sarna dengan di L-BMN pada e-Rekon&LK ?

2. Jika ada yang tidak sama, tulis di kolom sebelah kanan baiksecara netto maupun absolutPerbedaan secara Netto (Perbedaan dgn nilai negatif, rnengurangi beda yg positif) Perbedaan secara Absolut (Perbedaan dgn nilai Negatif diubah dulu menjadi positifl

Pada e-Rekon&LK lihat menu "Monitoring BMN >> rekonsiliasi internal"

Apakah menurut e-Rekon-lk terdapat Jurnal Tidak lazim (menu

3. Daftar >> Jurnal Tidak Lazim) yaitu jurnal dengan akunPersediaan/ Aset yang seharusnya hanya kiriman dari AplikasiSIMAK ?Jika ada, apakah jumal terse but telah benar? lakukan pengecekan

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

1. Adal<:ah Pagu Minus? (Cek melalui e-Rekon-lk menu daftar >> pagu

minus'�

2. Ada uraian jenis belanja "tidak ada" pada Neraca Percobaan Kas?

Adakah TDK pada Aplikasi e-Rekon&LK ? (Menu Monitoring>>3. Transaksi Dalarn Konfirmasi") atas seluruh jenis TDK baik pada

Satker DIPA Aktif rnaupun Tidak Aktif?

Ada Tidak

Ya Tidak

Ada Tidak

PENGAWASAN TEMUAN BPK TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA

Seharusnya

Ada/Tidak

Ada/Tidak

Ada/Tidak

Ada/Tidak

Ada/Tidak

Ada

Seharusnya

Ya

Tidal<:

Seharusnya

Tidal<:

Tidak

Tidak

Telaah ini bertujuan meminimalisir adanya temuan tahun lalu yang belum diselesaikan dan terjadinya temuan yang berulang. Dibawah ini adalah contoh-contoh telaahnya.

Pertanyaan berdasarkan temuan-temuan BPK tahun-tahun lalu

1. Apakah sudah dibuat Berita Acara Stock Opname Persediaan ?

2. Masih adakah kesalahan akun belanja Persediaan

3. Apakah PNBP telah disetor tepat pada wal<:tunya (tidak terlarnbat)

4. Adakan PNBP digunakan langsung?

5 Apakah seluruh pendapatan dan Belanja BLU telah disahkan (di-. SP3B-BLUkan)?

6. Apakah seluruh hibah langsung telah disahkan (di-SP2HL-kan)?

7 Apakah semua jurnal manual di SAIBA telah dibuatkan Memo· Pencatatannya beserta dokurnen terkait?

Ya Tidak Seharusnya

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Ya

Ya

Page 34: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Kesesuaian antara Face Laporan dan CaLK Sama Tidak Seharusnya

1. Rincian yang ada di CALK sama dengan LKKL {Neraca Percobaan) Sama

Kecukupan pengungkapan pada CaLK Ya Tidak Seharusnya

2. Apakah pengungkapan KDP telah sesuai? Ya

Apakah pengungkapan Revaluasi BMN telah sesuai baik pada3

· Penjelasan Umum, LO, LPE dan Neraca ?Ya

Apakah format dan penjelasan akun-akun LPE telah sesuai?4

· Terutama penjelasan akun Koreksi?Ya

LAMPIRAN KERTAS KERJA TELAAH LAPORAN KEUANGAN

Berikut ini contoh penjelasan pada kertas kerja telaah laporan keuangan:

1. Terdapat perbedaan hasil rekonsiliasi internal antara Neraca BMN dengan Neraca Percobaan

dikarenakan adanya kegagalan upload data saldo awal BMN

2. Terdapat Persediaan Belum Diregister bersaldo debit, karena persediaan tersebut belum

direkam pada Aplikasi Persediaan

3. Terdapat Peralatan dan Mesin Belum Diregister bersaldo kredit, karena peralatan dan mesin

tersebut belum diterbitkan SP2D nya oleh KPPN

4. dsb.

Mengetahui ·························, ............................ .

Pejabat Penyusun LKKL, Penelaah,

NIP NIP

D!R,EKTURJENDERALPERBENDAHARAAN,

��ki'

;;::i�

* - - .. ' c::! � � ·'MARWA

.?.;4 ' � / .,;

Page 35: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

MODUL

Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 33 /PB/2018 tentang Pedoman Pembinaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Instansi pada Kementerian Negara/Lembaga

PEDOMAN PEMBINAAN SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN

INSTANSI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

TINGKAT WILAY AH

V

Page 36: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

11

DAFTAR ISi

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Tujuan Pedoman Pembinaan

3. Ruang Lingkup

4. Togas dan Fungsi Pembinaan

B. DESKRIPSI PEMBINMN SISTEM AKUNTANSI

PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI

DAN

1

1

2

2

3

4

1. Pengertian Pembinaan SAi (Sistem Akuntansi dan Pelaporan 4

Keuangan Instansi) Tingkat Wilayah

2. Tujuan Pembinaan 4

3. Jenis-Jenis Pembinaan 4

C. SUSUNAN, TUGAS DAN TATA TERTIB TIM PEMBINA SISTEM 5

AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI

1. Susunan Tim Pembina SAi Tingkat Wilayah

2. Uraian Togas Tim Pembina SAi Tingkat Wilayah

3. Tata Tertib Pembinaan

5

6

8

D. PERSIAPAN PEMBINMN SISTEM AKUNTANSI DAN 8

PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI

E. PELAKSANMN PEMBINAAN SISTEM AKUNTANSI DAN 9

PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI

1. Pelaksanaan Pembinaan Teknis dan Penyuluhan 9

2. Tata Cara Pelaksanaan Monitoring Kualitas Data Melalui e- 10

Rekon&LK

3. Pelaksanaan Telaah La po ran Keuangan Yang Dilaksanakan 1 7

oleh Pembina SAi

F. PELAPORAN HASIL PEMBINMN SISTEM AKUNTANSI DAN 17

PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI

G. KETENTUAN LAINNYA

H. FORMAT LAPORAN

19

19

V

Page 37: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 1 -

PEDOMAN PEMBINAAN SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN

INSTANSI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA TINGKAT WILAYAH

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Penyusunan Laporan Keuangan dimulai dari unit terkecil, yaitu

laporan keuangan satuan kerja yang disusun oleh Unit Akuntansi Kuasa

Pengguna Anggaran (UAKPA), laporan keuangan Unit Akuntansi Pembantu

Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W), laporan keuangan Unit Akuntansi

Pembantu Pengguna Anggaran Eselon 1 (UAPPA-El), dan kemudian

dikonsolidasi oleh Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) menjadi

Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL). Selanjutnya

seluruh LKKL ditambah dengan Laporan Keuangan Bendahara Umum

Negara (LKBUN) menjadi unsur pembentuk Laporan Keuangan Pemerintah

Pusat (LKPP). Kualitas LKPP sangat bergantung pada seluruh komponen

penyusunnya, yang dimulai dari laporan keuangan satker. Untuk

mewujudkan LKPP yang berkualitas dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP), Kementerian Keuangan berkewajiban menyelenggarakan

pembinaan/bimbingan kepada unit akuntansi sebagai unsur pembentuk

LKPP tersebut.

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan sebagai

representasi Kementerian Keuangan di daerah memegang peranan penting

sebagai perpanjangan tangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan dalam

melakukan pembinaan kepada satuan kerja yang tersebar di seluruh

penjuru tanah air. Jumlah satker yang sangat banyak, pembinaannya akan

sangat sulit dilakukan oleh tenaga pembina dari Ditjen Perbendaharaan yang

jumlahnya terbatas, oleh karena itu agar pembinaan tersebut dapat

menjangkau seluruh satker, maka pembinaan yang dilakukan oleh Kanwil

Ditjen Perbendaharaan diarahkan kepada UAPPA-W dalam pembinaan

seperti Training of Trainers, dimana para tenaga di UAPPA-W diharapkan

akan meneruskan ilmu yang didapatkannya kepada seluruh satker yang

berada dalam koordinasinya (transfer of knowledge). Kanwil Ditjen

Perbendaharaan dengan berkoordinasi dengan Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara (KPPN) setempat, dapat melakukan pembinaan

langsung terhadap satker tertentu yang teridentifikasi mempunyai masalah

yang material. Pembinaan didorong kepada penguatan fungsi UAPPA-W

dalam memonitor proses penyusunan laporan keuangan satker, mencakup

Page 38: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 2 -

keberlangsungan rekonsiliasi, tingkat akurasi data, telaah laporan keuangan

serta kelancaran penyelesaian laporan keuangan dari seluruh satker yang

berada di bawah koordinasinya. Penanaman tanggung jawab kepada UAPPA­

W atas kualitas laporan keuangan satker yang berada di bawah

koordinasinya, diharapkan dapat mendorong peningkatan fungsi

pengendalian internal dalam pelaporan keuangan.

Pembinaan yang dilakukan oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan antara

lain melalui kegiatan sosialisasi atas peraturan-peraturan terkait Sistem

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, bimbingan teknis atas aplikasi yang

dikembangkan oleh Kementerian Keuangan, maupun konsultasi tatap muka

kepada UAPPA-W /UAKPA. Seiring dengan adanya pengembangan teknologi

pelaporan keuangan, terdapat perubahan proses bisnis penyusunan laporan

keuangan yang perlu diikuti dengan penyesuaian mekanisme pembinaan.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, perlu dilakukan pemutakhiran terkait

Pedoman Pelaksanaan Pembinaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan selama

ini diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-

60/PB/2013.

2. Tujuan Pedoman Pembinaan

Pedoman Pembinaan SAi (Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Instansi) Tingkat Wilayah bertujuan untuk menyediakan panduan tata cara

melakukan pembinaan agar pelaksanaan pembinaan dapat berjalan efektif,

terarah, memenuhi standar minimum pembinaan dan dapat mencapai basil

peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengelola laporan keuangan

UAPPA-W /UAKPA sesuai dengan harapan sehingga UAPPA-W /UAKPA dapat

menyusun laporan keuangan dengan tepat waktu dan berkualitas sesuai

Standar Akuntansi Pemerintahan.

3. Ruang Lingkup

Pedoman pembinaan ini mencakup kegiatan pembinaan Sistem Akuntansi

dan Pelaporan Keuangan Instansi pada tingkat wilayah yang dilaksanakan

oleh Tim Pembina SAi Tingkat Wilayah kepada UAPPA-W dan UAKPA

tertentu atau yang teridentifikasi mempunyai masalah material. Ukuran

materialitas ditentukan dengan mempertimbangkan nilai dan jenis transaksi

yang salah yang apabila tidak diselesaikan dapat berpotensi menjadi temuan

pemeriksa.

Page 39: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

4. Togas dan Fungsi Pembinaan

- 3 -

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan adalah instansi vertikal

Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan bertanggung

jawab langsung kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan. Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Perbendaharaan mempunyai tugas antara lain

melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis sistem akuntansi

pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Untuk Pembinaan dan bimbingan

teknis pemerintah pt:1.sat dilakukan oleh Seksi PSAPP (Pembinaan Sistem

Akuntansi Pemerintah Pusat). Seksi tersebut bertanggung jawab atas

pembinaan dan bimbingan teknis Sistem Akuntansi Pemerintahan pada

Pemerintah Pusat di wilayah kerjanya.

Togas yang dilaksanakan oleh Seksi PSAPP meliputi:

a. Pembinaan dan Bimbingan teknis dalam rangka implementasi standar

akuntansi pemerintahan pada Instansi Pusat;

b. Melakukan analisa telaah laporan keuangan dari tingkat Unit Akuntansi

Tingkat Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W)

Jumlah UAPPA-W dan UAKPA sangat banyak, sementara itu jumlah

tenaga pembina dari Seksi PSAPP sangat terbatas, hal ini mengakibatkan

keberhasilan pembinaan SAi kepada seluruh UAPPA-W dan UAKPA akan

sangat sulit dicapai apabila hanya dilaksanakan oleh Seksi PSAPP. Oleh

karena itu, untuk mengotimalkan tugas pembinaan perlu dibentuk Tim

Pembina yang keanggotaannya dapat melibatkan seksi lain di Bidang

Pembinaan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kanwil Ditjen

Perbendaharaan. Selain itu, pada Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan KPPN

terdapat Tenaga TMR (Treasury Management Representative), Pejabat

Fungsional Pembina Teknis Perbendaharaan, dan/ atau Pejabat Fungsional

Analis Perbendaharaan Negara yang mempunyai tugas mendukung

pelaksanaan fungsi pembinaan dan bimbingan teknis instansi vertikal Ditjen

Perbendaharaan, salah satunya melakukan pembinaan terhadap Sistem

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan

agar mengikutsertakan Tenaga TMR, Pejabat Fungsional Pembina Teknis

Perbendaharaan, dan/atau Pejabat Fungsional Analis Perbendaharaan

Negara di Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan KPPN dalam keanggotaan Tim

Pembina SAi. Penetapan keanggotaan Tenaga TMR, Pejabat Fungsional

Pembina Teknis Perbendaharaan, dan/ a tau Pejabat Fungsional Analis

Perbendaharaan Negara Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan KPPN dalam Tim

Pembina SAi menjadi kewenangan Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan

Page 40: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 4 -

dengan mempertimbangkan kondisi masing-masing Kanwil Ditjen

Perbendaharaan.

Selanjutnya agar tugas pembinaan tersebut dapat dilaksanakan

secara efektif dan berhasil guna, dipandang perlu menetapkan Pedoman

Pembinaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Instansi Tingkat

Wilayah.

B. DESKRIPSI PEMBINAAN SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN

INSTANSI

1. Pengertian Pembinaan SAi (Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

lnstansi) Tingkat Wilayah

Pembinaan SAI di tingkat wilayah adalah kegiatan yang dilakukan oleh

Pembina SAi Kanwil Ditjen Perbendaharaan dalam rangka memberikan

arahan, pengetahuan, ketrampilan dan pemahaman kepada para pengelola

laporan keuangan tingkat wilayah (UAPPA-W) dan kepada satker tertentu

yang teridentifikasi mempunyai permasalahan material, atas ketentuan dan

tata cara penyusunan laporan keuangan, sehingga unit kerja tersebut dapat

menyusun laporan keuangan yang berkualitas sesuai dengan Standar

Akuntansi Pemerintahan.

2. Tujuan Pembinaan

Pembinaan SAi oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

bertujuan untuk:

a. mendukung ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan tingkat

UAPPA-W

b. mensosialisasikan SAi terkait peraturan, tata cara dan aplikasi SAI terkini

c. mendukung kelancaran dalam pelaksanaan penyusunan Laporan

Keuangan tingkat UAPPA-W

d. mendorong kemandirian dalam penyusunan laporan keuangan UAPPA-W.

3. Jenis-Jenis Pembinaan

Agar kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh Pembina wilayah dapat

mencapai sasaran yang diharapkan, kegiatan pembinaan dilakukan dalam

beberapa jenis pembinaan, yaitu:

a. Penyuluhan dan Bimbingan Teknis meliputi:

1) Kegiatan pembinaan dalam bentuk pemaparan materi, simulasi, tanya

jawab ataupun diskusi terkait dengan pelaksanaan SAi dalam berbagai

forum seperti pelatihan, sosialisasi, deseminasi, seminar, Focus Group

Page 41: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 5 -

Discussion (FGD) dan sebagainya yang diselenggarakan oleh Kantor

Wilayah Ditjen Perbendaharaan maupun UAPPA-W /UAKPA.

2) Kegiatan pembinaan dalam bentuk pelayanan konsultasi atas

peraturan, kebijakan, dan troubleshooting aplikasi penyusunan laporan

keuangan yang dapat dilakukan secara tatap muka di ruang konsultasi

Kanwil (misalnya Mini Treasury Leaming Centery, dan juga dapat

melalui sarana sosial media ataupun media elektronik lainnya.

b. Pemantauan/ monitoring penyusunan laporan keuangan

Pemantauan/ monitoring dengan menggunakan aplikasi rekonsiliasi

terintegrasi berbasis web e-Rekon&LK untuk memantau pelaksanaan

rekonsiliasi dan validitas data laporan keuangan UAPPA-W /UAKPA

dengan mengikuti perkembangan dan mengevaluasi sejauh mana tingkat

akurasi data laporan keuangan UAPPA-W /UAKPA.

c. Penelaahan Laporan Keuangan

Kegiatan memeriksa Laporan Keuangan untuk meyakini keandalan

Laporan Keuangan UAPPA-W yang dituangkan dalam bentuk Kertas Kerja

Telaah Laporan Keuangan.

C. SUSUNAN, TUGAS DAN TATA TERTIB TIM PEMBINA SISTEM AKUNTANSI

DAN PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI

1. Susunan Tim Pembina SAi Tingkat Wilayah

a. Pengarah dijabat oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

Perbendaharaan.

b. Koordinator Umum dijabat oleh Kepala Bidang Pembinaan Akuntansi dan

Pelaporan Keuangan (PAPK)

c. Koordinator Tim dijabat oleh Kepala Seksi PSAPP.

d. Ketua Tim adalah Kepala Seksi/pegawai yang memiliki kompetensi dalam

pelaksanaan pembinaan SAi. Kepala Seksi/pegawai yang ditunjuk sebagai

Ketua Tim, ditetapkan berdasarkan usulan Kepala Bidang PAPK.

e. Anggota Tim adalah pegawai pada Bidang Pembinaan Akuntansi dan

Pelaporan Keuangan serta Tenaga TMR, Pejabat Fungsional Pembina

Teknis Perbendaharaan, dan/ atau Pejabat Fungsional Analis

Perbendaharaan Negara Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan KPPN yang

ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

untuk melaksanakan pembinaan.

V

Page 42: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 6 -

2. Tugas Tim Pembina SAi Tingkat Wilayah

a. Pengarah

Pengarah memberikan arahan, pertimbangan, saran dan memantau

pelaksanaan kegiatan pembinaan SAI Tingkat Wilayah serta menetapkan

Tim Pembina SAI Tingkat Wilayah.

b. Koordinator Umum

Mengkoordinasikan keseluruhan pelaksanaan pembinaan penyuluhan

sesuai dengan tugasnya, membantu Pengarah dalam pemantauan dan

evaluasi pembinaan serta meminta pertanggungjawaban pelaksanaan

pembinaan SAI dari Koordinator Tim dan Ketua Tim dalam bentuk

Laporan Hasil Pembinaan.

Kepala Bidang Pembinaan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan selaku

Koordinator Umum memiliki tugas sebagai berikut:

1) Mengusulkan rancangan keputusan Tim Pembina SAI Tingkat

Wilayah.

2) Mengusulkan rencana dan jadwal kegiatan pembinaan SAI tingkat

wilayah kepada Pengarah.

3) Mereviu materi pembinaan yang telah disiapkan Kepala Seksi PSAPP.

4) Membuat usulan surat tugas pembinaan akuntansi wilayah untuk

ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan.

5) Memantau setiap pembinaan yang diadakan oleh unit akuntansi di

wilayah.

6) Memantau dan mengevaluasi kegiatan pembinaan SAI tingkat wilayah.

7) Dengan pertimbangan efektivitas pembinaan, memberikan usulan

kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

untuk menetapkan Tenaga TMR, Pejabat Fungsional Pembina Teknis

Perbendaharaan, dan/ atau Pejabat Fungsional Analis

Perbendaharaan Negara KPPN dalam keanggotaan Tim Pembina SAL

8) Berkoordinasi dengan Kepala KPPN apabila terdapat penugasan

Tenaga TMR, Pejabat Fungsional Pembina Teknis Perbendaharaan,

dan/ atau Pejabat Fungsional Analis Perbendaharaan Negara KPPN

dalarn pembinaan SAI tingkat wilayah.

9) Mengoordinasikan penyusunan laporan hasil pelaksanaan pembinaan

akuntansi wilayah dan menyampaikan kepada Pengarah.

10) Menyampaikan laporan pembinaan lingkup wilayah ke Direktorat

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.

11) Melakukan konsultasi atas permasalahan yang belum terselesaikan di

tingkat wilayah kepada Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan

V

Page 43: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 7 -

c. Koordinator Tim

Koordinator Tim adalah Kepala Seksi PSAPP yang bertanggung jawab

terhadap koordinasi pembinaan pada unit akuntansi di tingkat wilayah.

Koordinator Tim membawahi beberapa Tim Pembina SAi Tingkat Wilayah.

Togas Koordinator Tim adalah sebagai berikut:

1) Melakukan koordinasi dengan Ketua Tim dan Anggota Tiin dalam

pelaksanaan pembinaan.

2) Menyiapkan materi pembinaan dalam bentuk bahan paparan, contoh­

contoh kasus, bahan simulasi aplikasi, dan sebagainya untuk

digunakan dalam pelaksanaan pembihaan di UAPPA-W /UAKPA.

3) Melaksanakan pembinaan dan memberikan solusi permasalahan­

permasalahan yang dihadapi unit akuntansi di wilayah dalam

pelaksanaan SAi.

4) Memantau pelaksanaan pembinaan SAi di tingkat wilayah.

5) Menerima Laporan Hasil Pembinaan dari Ketua Tim.

6) Mengikhtisarkan Laporan Hasil Pembinaan dan menyampaikan kepada

Kepala Bidang PAPK selaku Koordinator Umum.

7) Mendiskusikan berbagai permasalahan pembinaan dengan Kepala

Bidang Pembinaan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.

d. Ketua Tim

Ketua Tim membawahi beberapa orang Anggota Tim. Ketua Tim bertugas:

1) Membuat rencana dan jadwal kegiatan pembinaan.

2) Memberikan pengarahan kepada Anggota Tim sebelum melaksanakan

tugas pembinaan.

3) Melaksanakan pembinaan beserta Anggota Tim.

4) Memantau setiap Anggota Tim dalam pelaksanaan pembinaan.

5) Memberikan rekomendasi/memecahkan permasalahan yang dihadapi

unit akuntansi di wilayah.

6) Membuat Laporan Hasil Pembinaan dan menyampaikan kepada

Koordinator Tim untuk mendapat persetujuan.

7) Melaporkan dan mendiskusikan dengan Koordinator Tim apabila

terdapat permasalahan yang belum dapat diselesaikan.

e. Anggota Tim

Anggota Tim yang didalamnya termasuk Tenaga TMR, Pejabat Fungsional

Pembina Teknis Perbendaharaan, dan/atau Pejabat Fungsional Analis

Perbendaharaan Negara, mempunyai tugas sebagai berikut:

'\j)

Page 44: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 8 -

1) Melaksanakan pembinaan sesuai jadwal yang ditentukan oleh Ketua

Tim.

2) Melaporkan kepada Ketua Tim atas permasalahan unit akuntansi di

wilayah yang belum mendapatkan penyelesaian.

3) Membuat Laporan Pelaksanaan Pembinaan.

3. Tata Tertib Pembinaan

Dalam melaksanakan pembinaan, setiap Pembina SAi harus mematuhi tata

tertib sebagai berikut:

a. Pembina SAi selalu meningkatkan kemampuan dan keahlian yang

dibutuhkan dalam melaksanakan pembinaan.

b. Seluruh birribingan teknis/penyuluhan yang dilakukan Pembina SAi di

luar kantor harus disertai dengan Surat Tugas yang diterbitkan oleh

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

c. Pembina SAi tidak diperkenankan menyusun laporan keuangan UAPPA­

W /UAKPA

d. Pembina SAi tidak diperkenankan meminta fasilitas dalam bentuk apapun

dari UAPPA-W /UAKPA.

e. Pembina SAi selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Kementerian Keuangan

f. Pembina SAi selalu menjaga nama baik Direktorat Jenderal

Perbendaharaan.

g. Terhadap pelanggaran tata tertib m1 akan mendapatkan sanksi

administratif dan/atau ketentuan yang berlaku bagi PNS/ ASN.

D. PERSIAPAN PEMBINAAN SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN

INSTANSI

Sebelum melaksanakan bimbingan teknis/penyuluhan, Pembina SAI harus

melakukan persiapan sebagai berikut:

1. Meningkatkan penguasaan materi SAi, dapat dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

a. Mempelajari peraturan dan pedoman yang berkaitan dengan SAL

b. Mempelajari aplikasi yang digunakan dalam penyusunan laporan

keuangan

c. Berdiskusi dengan Pembina SAi lainnya terkait materi dan

permasalahan SAI melalui berbagai media elektronik dan non elektronik

d. Mengikuti penyuluhan SAI dan bimbingan teknis internal, seperti

Gugus Kendali Mutu (GKM).

V

Page 45: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 9 -

2. Mempelajari karakteristik UAPPA-W /UAKPA yang akan dibimbing sehingga

pelaksanaan pembinaan SAI dapat lebih efektif.

3. Menganalisis data laporan keuangan UAPPA-W /UAKPA pada Aplikasi e­

Rekon&LK untuk mendapatkan informasi pendahuluan terkait perbaikan

yang masih perlu dilakukan oleh UAPPA-W /UAKPA

4. Mempelajari communication skills dan/ atau teknik transfer of knowledge

baik secara mandiri ataupun melalui pelatihan.

E. PELAKSANAAN PEMBINAAN SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN

KEUANGAN INSTANSI

Tata cara pelaksanaan pembinaan tersebut sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Pembinaan Teknis dan Penyuluhan

a. Pembina SAi melaksanakan kegiatan pembinaan yang dilakukan

dalam bentuk penyuluhan, pemaparan materi, dan lain sebagainya

dalam berbagai forum, antara lain:

1) Mengajarkan dan memberikan pernahaman kepada pengelola

laporan keuangan terhadap peraturan-peraturan dan pedoman

meliputi (namun tidak terbatas pada):

a) SAP (Standar Akuntansi Pernerintahan)

b) SAPP (Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat)

c) KABA (Kebijakan Akuntansi)

d) BAS (Bagan Akun Standar)

e) Jurnal Standar

f) Penyusunan Laporan Keuangan

g) Analisa dan telaah laporan keuangan

2) Mengajarkan dan memberikan pemahaman terhadap Aplikasi

Pelaporan Keuangan, meliputi:

a) Proses bisnis aplikasi

b) Instalasi aplikasi

c) Updating (pemutakhiran) aplikasi

d) Pengoperasian aplikasi

e) Pemeliharaan dan penyimpanan data

f) Troubleshooting atas permasalahan penggunaan aplikasi

pelaporan keuangan

3) Melakukan diskusi dan memberikan kesempatan tanya jawab

kepada peserta pembinaan dalam rangka memperdalam

pemaharnan peserta terhadap rnateri pembinaan yang

disampaikan.

V

Page 46: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 10 -

4) Memperbanyak variasi teknik penyampaian materi dalam rangka

mempermudah penyerapan dan pemahaman materi oleh peserta

pembinaan

Untuk kegiatan penyuluhan SAI dan sejenisnya yang diselenggarakan

oleh UAPPA-W /UAKPA dengan pengajar/narasumber dari Kanwil

Ditjen Perbendaharaan, harus didahului dengan surat permintaan

pengajar / narasumber dari unit penyelenggara kegiatan kepada Kepala

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

b. Pembina SAI melaksanakan kegiatan pembinaan dalam bentuk

pelayanan konsultasi secara tatap muka pada ruang konsultasi (mini

TLC/ Treasury Leaming Center) atau melalui sosial media/ media

elektronik lainnya atas peraturan, kebijakan, atau troubleshooting

aplikasi penyusunan laporan keuangan, dengan cara:

1) Memberikan pelayanan konsultasi, diskusi, atau menjawab

pertanyaan UAPPA-W /UAKPA terkait permasalahan yang dihadapi

dan memberikan solusi atas permasalahan tersebut.

2) Apabila terdapat permasalahan yang belum terselesaikan, Pembina

SAI berkonsultasi kepada atasan untuk mendapatkan solusi atau

meneruskan permasalahan tersebut ke Kantor Pusat Ditjen

Perbendaharaan apabila tidak mendapatkan penyelesaian di

tingkat wilayah.

3) Mendokumentasikan kegiatan pembinaan dalam lembar

konsultasi. Lembar konsultasi antara lain berisi data UAPPA­

W /UAKPA yang meminta konsultasi, waktu konsultasi,

permasalahan yang dihadapi UAPPA-W /UAKPA, dan solusi yang

diberikan oleh Pembina SAI.

2. Tata Cara Pelaksanaan Monitoring Kualitas Data Melalui e-Rekon&LK

Pembina SAI melakukan pemantauan/ monitoring menggunakan Aplikasi e­

Rekon&LK meliputi (namun tidak terbatas pada):

a. Monitoring Pelaksanaan Rekonsiliasi Data Transaksi Keuangan

Pembina SAI melakukan pemantauan atas:

1) ketepatan waktu upload ADK Rekonsiliasi satker di dalam koordinasi

UAPPA-W

2) proses pelaksanaan rekonsiliasi hingga penerbitan BAR (Berita Acara

Rekonsiliasi) satker di dalam koordinasi UAPPA-W.

·v

Page 47: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 11 -

Apabila terdapat satker yang tidak tertib/belum menyelesaikan

rekonsiliasi sampai dengan batas akhir masa rekonsiliasi, Pembina SAI

meminta UAPPA-W yang membawahi satker tersebut agar mendorong

satker segera menyelesaikan rekonsiliasi dengan KPPN.

b. Monitoring Transaksi Dalam Konfirmasi (TDK)

Indikator kesuksesan pelaksanaan rekonsiliasi ekternal antara KPPN

dengan satker adalah terwujudnya kesamaan data antara data BUN dan

satker yang ditandai dengan tidak adanya TDK (TDK Nihil) di akhir

periode rekonsiliasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pembina SAi

melakukan monitoring TDK secara berkala dengan menganalisa hasil

rekonsiliasi SiAP dan SAI antara lain:

1) Pagu/DIPA

2) Estimasi PNBP

3) Estimasi Pendapatan Pajak

4) Belanja

5) Belanja Netto

6) Pengembalian Belanja

7) Pendapatan

8) Pendapatan Netto

9) Pengembalian Pendapatan

10) Pendapatan Pajak

11) Kas BLU

12) Kas Bendahara Pengeluaran

13) Kas Hibah

14) Pengesahan Hibah Langsung Barang/Jasa/Surat Berharga

(PHLBJS)

Dalam hal terdapat TDK a tau perbedaan data SiAP dengan SAi pada jenis­

jenis transaksi di atas, Pembina SAi agar:

1) mengidentifikasi penyebab timbulnya TDK berasal dari satker yang

mana

2) menganalisis data untuk menarik kesimpulan penyebab TDK

3) berkoordinasi dengan KPPN setempat dan UAPPA-W untuk mendorong

penyelesaian penyebab TDK.

4) Pembina SAi agar secara aktif ikut mencarikan solusi penyelesaian TDK

tersebut. Mengonsultasikan kepada atasan atas TDK yang belum

Page 48: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 12 -

terselesaikan atau kepada Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan, apabila

masih belum mendapatkan penyelesaian di tingkat wilayah.

5) Dalam hal TDK tidak/belum dapat diselesaikan sampai dengan batas

waktu penyampaian Laporan Keuangan, TDK agar disajikan dalam

Laporan Monitoring e-Rekon&LK dengan memberikan penjelasan

penyebab terjadinya TDK.

c. Monitoring Transfer Keluar - Transfer Masuk

Pembina SAi agar melakukan pemantauan secara berkala terhadap

transaksi transfer keluar dan transfer masuk (TK-TM) di tingkat wilayah.

Apabila terdapat selisih, Pembina SAI agar:

1) mengidentifikasi penyebab selisih TK-TM berasal dari satker -satker

terkait

2) menganalisis transaksi untuk menarik kesimpulan penyebab TK-TM,

misalnya karena:

a) salah satu satker pelaku transfer tidak/ belum melakukan

pencatatan transaksi transfer dalam aplikasi Persediaan/SIMAK

BMN

b) terjadi kesalahan jumlah maupun jenis aset yang dicatat pada

salah satu satker pengirim atau satker penerima

c) dan lain sebagainya

3) berkoordinasi dengan UAPPA-W untuk mendorong penyelesaian

penyebab TK-TM.

4) Berkoordinasi dengan Kanwil Ditjen Perbendaharaan lain apabila

transaksi TK-TM melibatkan Kanwil Ditjen Perbendaharaan lain.

Apabila selisih TK-TM merupakan transaksi wajar, maka Pembina SAi

meminta UAPPA-W untuk menjelaskan penyebab selisih tersebut pada

laporan keuangannya, misalnya selisih TK-TM yang terjadi karena:

1) Transfer lintas wilayah/eselon 1/Kementerian Negara/Lembaga

Transfer yang dilakukan suatu satker kepada satker yang berada di

bawah wilayah/eselon 1/Kementerian Negara/Lembaga lain, dapat

mengakibatkan perbedaan nilai TK-TM pada laporan keuangan unit

pelaporan wilayah / eselon I/ Kementerian Negara/ Lembaga selaku

konsolidator laporan keuangan satker, karena dalam laporan

keuangan unit konsolidator hanya tersaji transaksi transfer dari

salah satu pihak, TK saja atau TM saja, sedangkan transaksi transfer

pihak lainnya, akan tersaji di laporan unit konsolidator lain.

\/

Page 49: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 13 -

2) Transfer lintas periode pelaporan

Transfer dari suatu satker kepada satker lain yang dilakukan lintas

periode pelaporan keuangan dapat mengakibatkan perbedaan nilai

TK-TM di laporan keuangan unit pelaporan di atasnya, karena dalam

laporan keuangan unit pelaporan tersebut hanya tersaji transaksi TK

saja, sedangkan transaksi TM-nya akan tersaji di semester

berikutnya.

3) Transfer atas aset tetap renovasi (ATR)

Transfer atas ATR seolah-olah mengakibatkan selisih TK-TM pada

Monitoring TK-TM, hal ini karena pada Aplikasi SIMAK BMN,

pengeluaran aset dilakukan melalui Menu Transfer Keluar sedangkan

penerimaan aset tidak dicatat melalui menu Transfer Masuk,

melainkan melalui menu Pengembangan Langsung, sehingga saat

dilakukan pemeriksaan melalui monitoring TK-TM akan tersaji data

TK tetapi tidak tersaji data TM yang seharusnya menjadi

pasangannya. Pada saat transfer ATR, terjadi perubahan bentuk aset

yang ditransfer, satker pengirim mengeluarkan ATR melalui TK,

sedangkan satker penerima merekam pengembangan aset definitif

atas aset yang diterimanya. Atas penerimaan aset ini mengakibatkan

nilai aset yang dilakukan renovasi meningkat sebesar nilai ATR.

Pemrosesan transfer ini tidak menggunakan ADK transfer.

4) Penyesuaian nilai transfer persediaan karena penggunaan metode

HPT (harga perolehan terakhir)

Penggunaan metode HPT dapat berimplikasi pada pergeseran nilai TK

ataupun TM. Misalnya bila terdapat satker yang melakukan TK,

namun di bulan yang sama, satker tersebut melakukan pengadaan

lagi dengan harga yang berbeda, atas jenis barang persediaan yang

sama dengan barang yg telah ditransfer. Terhadap peristiwa ini, nilai

TK akan berubah dari nilai semula, dengan perubahan mengikuti

harga perolehan terakhir, sedangkan TM yang dibukukan satker

penerima tidak berubah, sehingga mengakibatkan perbedaan antara

nilai TK dan TM.

d. Monitoring rekonsiliasi internal Data Keuangan dengan data BMN

Rekonsiliasi internal dilakukan dalam rangka menjamin kesamaan data

antara transaksi keuangan yang berasal dari aplikasi SAIBA dengan

transaksi BMN yang berasal dari aplikasi SIMAK BMN, dengan

membandingkan neraca percobaan akrual dengan neraca BMN dari

Page 50: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 14 -

aplikasi e-Rekon&LK. Pembina SAI memantau hasil rekonsiliasi internal

antara kedua neraca tersebut. Apabila terdapat selisih pada hasil

rekonsiliasi internal, agar dilakukan analisis untuk menyimpulkan

penyebab selisih serta berkoordinasi dengan UAPPA-W untuk

menyelesaikan penyebab selisih tersebut.

e. Monitoring validasi data laporan keuangan

Pembina SAI melakukan pemantauan sekurang-kurangnya:

1) Kesesuaian data la po ran keuangan dengan persamaan dasar

akuntansi

Validasi Kesesuaian persamaan dasar akuntansi dilakukan untuk

memastikan pembukuan seimbang antara debet dan kredit yang

bermuara pada keseimbangan akun di neraca, dimana saldo aset

sama dengan saldo kewajiban ditambah saldo ekuitas.

Ketidakseimbangan neraca tersebut antara lain terjadi karena

operator melakukan jurnal manual terhadap akun ekuitas atau

karena adanya kesalahan pasangan jurnal.

2) Saldo tidak normal

Validasi saldo tidak normal dilakukan untuk memastikan transaksi

terbentuk dari jurnal yang benar posisi debet kreditnya sesuai

ketentuan jurnal standar. Setiap akun mempunyai rumusan saldo

normal sebagai berikut:

a) Akun aset saldo debet, kecuali penyusutan dan

penyisihan piutang

b) Akun kewajiban

c) Akun ekuitas

d) Akun pendapatan

e) Akun beban

saldo kredit

saldo debet/kredit (saldo debet mengurangi

ekuitas, saldo kredit menambah ekuitas)

saldo kredit, kecuali pengembalian

pendapatan

saldo debet, kecuali akun pengembalian

belanja.

Saldo tidak normal dapat terjadi antara lain karena satker pada saat

membuat jurnal manual, terbalik posisi de bet/ kreditnya.

3) Aset yang belum diregister

Validasi aset yang belum diregister dilakukcl.n untuk memastikan

pencatatan aset pada aplikasi Persediaan/SIMAK BMN telah sesuai

V

Page 51: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 15 -

dengan pencatatan akun transaksi keuangannya di SAIBA.

Munculnya aset belum diregister dapat terjadi antara lain karena:

a. Salah satu bagian baik di Aplikasi Persediaan/SIMAK BMN

ataupun di SAIBA belum mencatat perolehan/pengembangan atas

suatu aset. Saldo aset belum diregister pada debet dikarenakan

aset belum direkam di aplikasi Persediaan/SIMAK BMN namun

transaksi SPM/SP2D sudah direkam di Aplikasi SAIBA, sedangkan

aset belum diregister bersaldo kredit terjadi karena sebaliknya.

b. kesalahan penggunaan akun.

c. kesalahan perekaman kode barang.

d. transaksi belum dilakukan pembayaran/belum terbit SPM/SP2D,

tetapi aset sudah diterima dan dicatat di aplikasi

Persediaan/SIMAK BMN.

Pastikan penyebab munculnya aset belum diregister tersebut di atas,

pada akhir Tahun Anggaran harus terselesaikan sesuai Standar

Operasional Prosedur (SOP).

4) Sisa pagu minus pada DIPA

Validasi saldo pagu minus dilakukan untuk memastikan realisasi

belanja tidak melebihi anggaran yang disediakan. Saldo minus dapat

terjadi misalnya karena satker melakukan kesalahan perekaman kode

fungsi, sub fungsi, program, kegiatan dan sebagainya pada saat

perekaman SPM secara manual, dimana data tersebut tidak sesuai

dengan kode DIPA yang telah direalisasikan.

5) Pengembalian belanja yang melebihi realisasi anggaran.

Validasi pengembalian melebihi realisasi dimaksudkan untuk

memastikan tidak terdapat transaksi pengembalian belanja yang

dilakukan tanpa didahului realisasi belanja dimana pengembalian

tidak boleh melebihi realisasinya. Hal ini dapat terjadi antara lain

karena adanya kesalahan penggunaan akun/kode BAS lainnya pada

saat satker melakukan penyetoran pengembalian belanja.

6) Jurnal tidak lazim

Jurnal tidak lazim adalah jurnal manual yang dilakukan terhadap

akun aset. Validasi tersebut dilakukan karena jumal akun aset pada

umumnya dihasilkan secara otomatis oleh aplikasi Persediaan/ SIMAK

BMN pada saat perekaman transaksi, dan jarang sekali yang

Page 52: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 16 -

dilakukan manual sehingga jumal yang teridentifikasi sebagai jurnal

tidal<. lazim patut diwaspadai adanya kemungkinan kesalahan. Namun

demikian transaksi yang terdeteksi sebagai jurnal tidal<. lazim, belum

tentu dinyatakan salah, oleh karena itu jumal tidak lazim perlu

dilakukan analisis lebih jauh. Beberapa jurnal aset yang dapat

dilakukan secara manual antara lain pembuatan jurnal penyesuaian

terhadap penerimaan hibah langsung barang dan pembuatan jurnal

penyesuaian aset pada saat terjadi pengembalian belanja atas

pengadaan / pengem bangan aset.

7) Ketepatan penggunaan jurnal penyesuaian dan jurnal um um

Pembuatan jurnal rawan terhadap kesalahan. Pengawasan

pembuatan jurnal khususnya jurnal umum, perlu dilakukan dalam

rangka memastikan jurnal yang dibuat sesuai ketentuan. UAPPA-W

perlu didorong untuk melakukan edukasi kepada satker di bawah

koordinasinya agar setiap pembuatan jurnal harus didukung dengan

dokumen Memo Penyesuaian, dan satker agar menatausahakan/

menyimpan dokumen tersebut dengan baik.

8) Keberadaan akun-akun yang tidak boleh ada karena tidak sesuai

tugas pokok dan fungsi satker.

Beberapa akun spesifik telah dikhususkan hanya dapat digunakan

untuk suatu Kementerian Negara/Lembaga sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya, misalnya akun pendapatan SIM/STNK hanya

khusus dipakai oleh Kepolisian RI, akun jasa keagamaan khusus

dipakai oleh Kementerian Agama, dan sebagainya. Bagi satker selain

dari Kementerian Negara/Lembaga tersebut, tidal<. diperkenankan

menggunakan akun spesifik tersebut.

Dalam hal ditemukan transaksi yang tervalidasi terindikasi bermasalah,

Pembina SAi agar:

a. Melakukan analisis transaksi untuk menemukan penyebab terjadinya

masalah

. b. berkoordinasi dengan UAPPA-W /UAKPA dalam rangka mendorong

· penyelesaian masalah.

c. Apabila Pembina SAi tidak dapat menemukan pemecahan masalah,

Pembina SAi agar mengonsultasikan hal tersebut kepada atasan atau

\}

Page 53: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 17 -

kepada Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan bila tidak terselesaikan di

tingkat wilayah.

d. Dalam hal permasalahan tidak dapat diselesaikan sampai dengan

batas waktu penyampaian Laporan Keuangan, agar permasalahan

tersebut disajikan dalarn Laporan Monitoring Kualitas Data Laporan

Keuangan, dengan memberikan penjelasan yang memadai.

3. Pelaksanaan Telaah Laporan Keuangan Yang Dilaksanakan oleh Pembina

SAi

a. Melakukan telaah Laporan Keuangan UAPPA-W menggunakan Kertas

Kerja Telaah Laporan Keuangan.

b. Telaah dilakukan untuk memeriksa laporan keuangan serta

membandingkan laporan keuangan UAPPA-W dengan laporan yang

dihasilkan dari Aplikasi e-Rekon&LK yang dituangkan dalam kertas kerja

laporan keuangan.

c. Dalam hal ditemukan permasalahan dari hasil telaah laporan keuangan,

Kanwil Ditjen Perbendaharaan mengirimkan hasil telaah tersebut ke

UAPPA-W agar menjadi bahan perbaikan laporan keuangan di periode

mendatang.

F. PELAPORAN HASIL PEMBINAAN SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN

KEUANGANINSTANSI

Kanwil Ditjen Perbendaharaan menyusun Laporan Pembinaan SAi tingkat

wilayah dengan ketentuan sebagai berikut:

l.Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan dan Bimbingan Teknis

a. Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan dan Bimbingan Teknis disusun

secara semesteran

b. Laporan Penyuluhan dan Bimbingan Teknis Semester I disarnpaikan

paling lambat tanggal 10 Juli 20X0

c. Laporan Penyuluhan dan Bimbingan Teknis Semester II disampaikan

paling lambat tanggal 10 Januari 20Xl

2. Laporan Monitoring Kualitas Data Laporan Keuangan

a. Laporan Monitoring Kualitas Data Laporan Keuangan disusun secara

semesteran

b. Laporan Monitoring Kualitas Data Laporan Keuangan Semester I disusun

berdasarkan data laporan keuangan semester I, disampaikan paling

lambat tanggal 25 Juli 20X0

Page 54: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 18 -

c. Laporan .Monitoring Kualitas Data Laporan Keuangan Semester II disusun

berdasarkan data laporan keuangan tahunan audited, disampaikan paling

lambat tanggal 20 April 20Xl

3.Telaah Laporan Keuangan

a. Laporan Telaah Laporan Keuangan disusun secara semesteran

b. Laporan Telaah Laporan Keuangan Semester I disusun berdasarkan data

Laporan Keuangan UAPPA-W Semester I, disampaikan paling lam.bat 31

Juli 20XO

c. Laporan Telaah Laporan Keuangan Semester II disusun berdasarkan data

Laporan Keuangan UAPPA-W tahunan unaudited, disampaikan paling

lambat 28 Februari 20Xl

4.Dalam hal batas akhir penyampaian laporan jatuh pada hari libur atau hari

yang diliburkan, maka laporan disampaikan paling lambat pada hari kerja

sebelumnya.

5. Laporan penyelenggaraan bimbingan teknis dan penyuluhan, laporan

monitoring kualitas data laporan keuangan, serta Laporan Telaah Laporan

Keuangan disampaikan kepada Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan c.q.

Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan dalam bentuk soft.copy format

pdf yang disampaikan melalui email.

6.Apabila dari hasil kegiatan bimbingan teknis, monitoring kualitas data

laporan keuangan, serta telaah laporan keuangan UAPPA-W ditemukan

permasalahan signifikan yang belum mendapatkan penyelesaian, Kanwil

Ditjen Perbendaharaan agar menuangkan permasalahan tersebut dalam

laporan, memberikan penjelasan secara memadai,

melakukan koordinasi dengan Direktorat Akuntansi

Keuangan untuk mendapatkan solusi permasalahan

G. KETENTUAN LAINNYA

dan selanjutnya

dan Pelaporan

I. Dalam hal terdapat permasalahan penyajian BMN yang dapat berakibat pada

berkurangnya kualitas penyajian laporan keuangan, Kanwil Ditjen

Perbendaharaan agar berkoordinasi dengan Kanwil Ditjen Kekayaan Negara

untuk mendapatkan penyelesaian.

2. Meskipun pembinaan yang dilaksanakan oleh KPPN tidak diatur di dalam

Peraturan Direktur Jenderal ini, Seksi Verifikasi dan Akuntansi/Seksi

Verifikasi dan Akuntansi dan Kepatuhan Internal KPPN serta Tenaga TMR,

Pejabat Fungsional Pembina Teknis Perbendaharaan, dan/ atau Pejabat

Page 55: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

- 19 -

Fungsional Analis Perbendaharaan Negara KPPN tetap melaksanakan

pembinaan ke satker sebagaimana huruf E. l sampai dengan E.2 di atas,

namun tidak perlu membuat laporan pembinaan sebagaimana huruf F.

H. FORMAT LAPORAN

Page 56: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

LAPORAN PENYELENGGARAN BIMBINGAN TEKNIS/PENYULUHAN

SEMESTER ....... TAHUN ...... .

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI ............... .

No dan Tanggal Tanggal Bimtek/ No. Nama Penyuluh

Surat Tugas Penyuluhan

UAPPA-W

1

2

UAPPA-W

1

Kepala Bidang Pembinaan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan : Kepala Seksi Pembinaan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat

Petugas Bimbingan SAi: 1. (Nama/ NIP)2. (Nama/NIP)3. (Nama/NIP)4. (Nama/ NIP)5. (Nama/NIP)

• Caret yang tidak sesuai

Kegiatan

-dst

Materi Bimtek/ Penyuluhan

(Nama/NIP) (Nama/NIP)

Permasalahan &

Penyelesaian/ Keterangan

Rekomendasi

(Kota, Tanggal Bulan Tahun) Tim Bimbingan SAI (Isi Nama Kanwil)

(ttd) (ttd)

'\.I

Page 57: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

LAPORAN MONITORING KUALITAS DATA LAPORAN KEUANGAN

SEMESTER ....... TAHUN ...... .

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI .............. ..

No JENIS

Transaksi Dalam Konfirmasi

1 Perbedaan TDK Pagu

2 Perbedaan TDK Belanja

3 Perbedaan TDK Pendapatan

4 Perbedaan TDK Kas BLU

5 Perbedaan TDK Kas Bendahara Pengeluaran

6 Perbedaan TDK Kas Hibah

Validasi Data Laporan Keuangan

1 Kesesuaian persamaan dasar akuntansi

2 Saldo Tidak Normal

3 Aset yang belum diregister

4 Sisa Pagu Minus pada DIPA

5 Pengembalian belanja yang melebihi realisasi anggaran

6 Jurnal Tidak Lazim

7 Ketepatan penggunaan jurnal penyesuaian dan Jurnal umum

8 Keberadaan akun-akun yang tidak ada di tupoksi KL

Kepala Bidang Pembinaan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan: Kepala Seksi Pembinaan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat:

Petugas Bimbingan SAI: l. (Nama/ NIP)2. (Nama/NIP)3. (Nama/NIP}

4. (Nama/NIP}

di:;t

UAPPAW

NIHIL

UAPPAWl

UAPPAW2

NIHIL

NIHIL

NIHIL

NIHIL

NIHIL

NIHIL

NIHIL

NIHIL

NIHIL

NIHIL

NIHIL

NIHIL

(Nama/NIP) {Nama/NIP)

JUMLAH PENJELASAN

Rp Disebabkan oleh satker ...

Rp Disebabkan oleh satker. ..

(Kota, tanggal bulan tahun} Tim Bimbingan SAI (Isi Nama Kanwil}

(ttd)

{ttd)

V

Page 58: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

KERTAS KERJA TELAAH LAPORAN KEUANGAN

TINGKAT UAPPA-W

SEMESTER I /TAHUNAN

Kode UAPPA-W dan Nama UAPPA-W: ( ......... ) ......................................................... .

Objek Penelaahan Kondisi LK

Beri tanda centang (✓) sesuai Laporan Keuangan. Jika tidak ada data, isi dengan NIA

Bila terisi pada kolom yang tidak seharusnya, agar diuraikan pada lembar lampiran

KELENGKAPAN LAPORAN KEUANGAN

Kelengkapan Komponen Laporan Keuangan Pokok (Hardcopy)sesuai PMK Ada Tidak

222/2016

1. Pernyataan telah di reviu oleh APIP

2. Pernyataan Tanggung Jawab

3. LRA, Neraca, LO dan LPE face4. Catatan atas Laporan Keuangan

5. Ikhtisar Laporan BLU (Jika Ada)

6. Ikhtisar Laporan Badan Lainnya (Jika Ada)

Laporan Keuangan Tambahan Ada Tidak

1. Neraca Percobaan Akrual

2. Neraca Percobaan Kas

3. Laporan Realisasi Pendapatan dan Belanja

4. Lainnya ........

KESESUAIAN LAPORAN HARDCOPY DENGAN E-REKON&LK

Sama Tidak

1. Periksa semuaface laporan (LRA, LO, LPE dan Neraca) apakah sama dengan

e-Rekon&LK

Seharusnya

Seharusnya

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Seharusnya

Ada

Ada

Ada

Ada

Seharusnya

Sama

Laporan Keuangan disusun menggunakan e-Rekon&LK sehingga seharusnya sama, apabila ada yang tidak sama, uraikan dalam Lamr.,iran Telaah dan r.,enuebabnua.

KESESUAIAN DENGAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

Neraca Balance Ada Tidak Seharusnya

1. Adakah Satker Neracanya tidak balance? Cek di e-Rekon&LK melalui menu

Tidak "Daftar > > N eraca Tidak Balance"

Saldo antar Laporan Sama Tidak Seharusnya

2. Apakah Nilai "Surplus/ (Defisit}-LO" di LO = Nilai "Surplus/ (Defisit) - LO" di

Sama LPE

3. Apakah Saldo "Ekuitas Akhir" di LPE = "Saldo Ekuitas" di Neraca Sama

NERACA PERCOBAAN AKRUAL

PENGECEKAN SALDO YANG TIDAK NORMAL POSISI DEBET /KREDITNYA Ada Tidak Seharusnya

1. Adakah akun dengan uraian "null" atau "uraian tidak ada" ? Tidak

Adakah "Saldo Tidak normal"? Cek e-Rekon&LK, menu "Daftar » Saldo

2. Tidak Normal", kecuali akun "Behan Penyisihan Piutang" dan ''.Aset yang Tidak Belum Diregister"

V

Page 59: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

TELAAH PER AKUN PADA NERACA PERCOBAAN

AKUN ASET ( lxxxxx) Ada Tidak Seharusnya

l. Adakah Akun 111 lxx hingga l 115xx? (Kas Setara Kas yang boleh ada di KL

Tidak hanya Akun dari 1116.xx hinaaa 1119xx, selainnua akun BUN)

Akun Dibayar dimuka (prepaid) dan Uang Muka Belanja Khusus BUN Ada Tidak Seharusnya

2. Akun 114113/4/6/7 Belanja Pembayaran Bunga/Lain-lain/Hibah/Subsidi

Tidak dibayar dimuka (prepaid)

3. Akun 114214/5/6/8 Uang Muka Belanja Bunga/Subsidi/ Hibah/Lain-lain Tidak

AKUN KEWAJIBAN (2xxxxx) Ada Tidak Seharusnya

4. Akun 212114/6/9 Belanja Hibah/Utang/Lain-lain Yang Masih Harus

Tidak Dibayar

AKUN EKUITAS (3xxxxx) Ada Tidak Seharusnya

l. Adakah akun 391121 (Ekuitas Transaksi Lainnya) Kee. Di RR/, TVRI dan POLRI Tidak

2. Adakah akun 391117 (Penyesuaian Nilai Persediaan) Tidak

Transfer Masuk (TM) 313221 dan Transfer Keluar (TK) 313211 Ya Tidak Seharusnya

l. Isi kolom di sebelah kanan hasil dari perhitungan akun TM dikurangi akun

Rp. TK

2. Jika kolom No. l bernilai positif, adakah TM dari KL lain senilai tsb.? Ya

3. Jika kolom No.1 bernilai negatif, adakah TK ke KL lain senilai tsb. ? Ya

Lakukan telaah menggu.nakan e-rekon&LK (menu monitoring >> Transfer Masuk/ Keluar)

AKUN PENDAPATAN (4xxxxx)

Akun Pendapatan Perpajakan (4lxxxx) Ada Tidak Seharusnya

l. Adakah akun 41xxxx (Pendapatan Perpajakan) kecuali BA.015.04? Tidak

Akun Pendapatan Bukan Pajak (42xxxx)

Ketepatan penggunaan Akun PNBP Baru (Kepdirjen 211/ PB/ 2018 BAS) Ada Tidak Seharusnya

l. Adakah akun 423xxx (Pendapatan Non Perpajakan)? Tidak

2. Adakah akun 42lxxx khusus BUN? Yaitu 421111, 421211, 421621 Tidak

3. Adakah akun 422xxx khusus BUN? Yaitu 422 lxx Tidak

4. Adakah akun 425xxx khusus BUN? Yaitu 425143, 425144, 425161, 425162,

Tidak 425745,425772,425773,425774,425815,425816,425998)

Akun Penerimaan Kembali Belanja Khusus BUN Ada Tidak Seharusnya

5. Akun 425914/5/6/8/9 Penerimaan kembali belanja Kewajiban

Tidak Utang/ Subsidi/hibah/ lain-lain/ transfer TA YL

Akun Pendapatan Hibah (43xxxx)

6. Adakah akun 43xxxx (Pendapatan Hibah) Tidak

Telaah Akun 491429 (Pendapatan Perolehan Aset Lainnya) Ya Tidak Seharusnya

l. Apakah ada akun 491429 (Pendapatan Perolehan Aset Lainnya)? Ya/Tidak

2. Jika ada, mungkinkah mendapat Aset dari Perolehan Lainnya? Ya/Tidak

Pengecekan akun yang tidak sesuai karasteristik tupoksi entitas Ada Tidak Seharusnya

1. Adakah akun yang tidak normal keberadaannya? (misalnya pendapatan

Tidak SIM/ STNK/ Kejaksaan temyata terdapat pada Kementerian Kesehatan)

2. Adakah akun 423319 Pendapatan Bunga Lainnya Di KL? (seharusnya

Tidak 423221 (Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro))

Page 60: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

AKUN BELANJA ( Sxxxxx)

1. Adakah akun 54xxxx (Beban Bunga) Tidak

2. Adakah akun 55x:xxx (Beban Subsidi) Tidak

3. Adakah akun 56xxxx (Beban Hibah) Tidak

4. Adakah akun 58:xxxx (Beban Lain-lain) Tidak

TELAAH TERKAIT BLU

Jika Tidak Memiliki Satker BLU Ada Tidak Seharusnya

1. Adakah akun Neraca (lxxxxx dan 2xxxxx) dengan uraian BLU? Tidak

2. Adakah akun 424xxx (Pendapatan BLU) Tidak

3. Adakah akun 525xxx (Belanja Barang dan Jasa BLU) Tidak

4. Adakah akun 527xxx (Belanja Modal BLU) Tidak

Akun "Aset, KDP, Penyusutan/ Amortisasi dan Behan terkait Aset BLU" Ada Tidak Seharusnya

1. Adakah akun "Persediaan, Aset, KDP, dan Behan terkait Aset BLU" Tidak

2. Adakah akun " Akumulasi Penyusutan Aset Tetap/ Amortisasi Aset Tak Berwujud terkait Aset BLU" ( termasuk akumulasi penyusutan/ amortisasi Tidak atas penghentian aset tetap/aset tak berwujud)

Mulai Laporan Keuangan Semesteran 2017 tidak ada lagi akun Aset dan Beban terkait Persediaan/ Aset

"BLU"

Telaah Hihah Langsung Ya Tidak Seharusnya

1. Adakah saldo 218211 (hibah langsung yang belum disahkan) pada awal

Ya/Tidak tahun?

2. Apakah Saldo Akun "Hibah langsung yang belum disahkan" pada akhir

Ya tahun sama nilainya dengan Saldo Awal 2017 ?

Jika lebih kecil, kemungkinan adajumal yang mengurangi akun 218211 (eek apakahjumal tsb. Benar}, jika

lebih besar, kemungkinan ada hibah langsung tahun 2017 yang belum disahkan (Segera disahkan)

Jika ada akun 111827 (Kas Lainnya dari Hibah Yang Belum disahkan), 3. apakah nilainya lebih kecil atau maksimal sama dengan akun 218211 (Hibah Ya

Langsung Yang Belum Disahkan)?

Telaah Pendapatan (491511) dan Behan (593311) Penyesuaian Nilai Ya Tidak Seharusnya

Persediaan

1. Isi kolom di sebelah kanan hasil dari perhitungan akun 491511 dikurangi

Rp. akun 593311

2. Apakah selisih nilai diatas normal ? Tidak terlalu besar atau terlalu kecil? Tidak

LAPORAN OPERASIONAL

Pengecekan Pos/ Akun yang tidak boleh ada Ada Tidak Seharusnya

1. Adakah pendapatan Perpajakan (Kecuali BA.015) Tidak

2. Adakah pendapatan Hibah Tidak

3. Adakah beban bunga Tidak

4. Adakah beban subsidi Tidak

5. Adakah beban hibah Tidak

6. Adakah beban transfer Tidak

7. Adakah be ban lain-lain Tidak

Pengecekan saldo Normal Ada Tidak Seharusnya

8. Adakah akun "null" atau tidak ada uraiannya Tidak

9. Apakah seluruh akun bernilai positif, kecuali Behan Penyisihan Piutang Ya

Seluruh Akun LO Nilai Nonnalnya adalah Positif (baik pada Kegiatan Operasional, Non Operasional maupun Pas

Luar Biasa}, kecuali beban penyisihan piutang dapat bemilai negatif. (yang harus positif adalah akunnya,

sedangkan peniumlahan/ sub peniumlahan pada LO dapat bemilai Neqatif).

V

Page 61: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

Kehenaran Behan Penyisihan Piutang sesuai Perdirjen 43/ 2015

lO. Sald� �wal P�nyisihan Piutang (Jk.Pende� dan Jk.Panjang) - ��ldo AkhirPeny1s1han Pm tang (Jk.Pendek dan Jk.Parvang}= Be ban Penyisihan Piutang LO

Ya Tidak Seharusnya

Ya

Jika hasil diatas "tidak", maka eek apakah ada penghapusan piutang dan/ atau koreksi piutang senilai selisih

diatas. Jika tidak ada, kemungkinan salah dalam menjumal penyisihan piutang.

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Ada Tidak Seharusnya

1. Adakah saldo Pos "penyesuaian Nilai Aset" ? Tidak

2. Pada LPE, apakah "Ekuitas Awal" + "Kenaikan/Penurunan Ekuitas" = Sama "Ekuitas Akhir" Apabila perhitungan no.4 menghasilkan "tidak sama" berarti ada Satker melakukanjumal menggunakan akun 391111

NE R ACA

Ya Tidak Seharusnya

1. Apakah Kas Di Bendahara Pengeluaran = Uang Muka dari KPPN Ya

Dari kolom perbandingan antara Tahun 2017 dengan 2016, adakah 2. Kenaikan/ Penurunan nilai per pos Neraca yang tidak wajar (terlalu tinggi) Tidak

tanpa penjelasan?

3. Normalnya total ASET akan naik dibanding tahun 2016, Apakah demikian? Ya

TELAAH ANTAR LAPORAN KEUANGAN

Jika Jawaban awal ''ADA", maka jawaban sub pertanyaan seharnsnya "ADA", sebaliknya, bila jawaban awal "TIDAK", maka jawaban sub pertanyaan seharusnya iuaa "TIDAK" Pengecekan telah melakukan penyisihan piutang Ada Tidak Seharusnya

1. Ada Akun Piutang/Piutang TP/Piutang TGR (Neraca) maka akan ada akun: Ada/Tidak

-

Penyisihan Piutang/Penyisihan Bagian Lancar TP/TGR/Penyisihan TP/TGR Ada (Neraca) - Beban Penyisihan Piutang (di LO) Ada

Pengecekan telah melakukan reklasifikasi piutang jk. Panjang. Ada Tidak Seharusnya

2. Ada akun Piutang Jangka Panjang (TP/TGR/Lainnya) maka akan ada akun: Ada/Tidak

- Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang Ada Pengecekan persediaan Ada Tidak Seharusnya

3. Ada persediaan (Neraca) maka akan ada akun: Ada/Tidak - Beban Persediaan (di LO) Ada - Pendapatan Penyesuaian Persediaan (akun 491511 di Neraca Percobaan) Ada - Beban Penyesuaian Persediaan (akun 593311 di Neraca Percobaan) Ada

Pengecekan penyusutan aset _tetap Ada Tidak Seharusnya

4. Ada Aset Tetap/ Aset Lainnya (Neraca) maka akan ada akun: Ada/Tidak - Akumulasi AT/ AL (Neraca) Ada - Beban Penyusutan/ Amortisasi (di LO) Ada

Pengecekan Behan Diserahkan ke Masyarakat & Behan Bansos Ada Tidak Seharusnya

5. Adakah beban barang ctiserahkan ke Masyarakat? Ya/Tidak Jika Ya, adakah realisasi akun 526xxx pada neraca percobaan kas ? Ya

6. Adakah beban bansos? Ya/Tidak Jika Ya, adakah realisasi akun 57xxxx pada neraca percobaan kas ? Ya

Page 62: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

Pengecekan Jurnal Akrual (Pada LKKL Semesteran tidak wajib dilakukan,

namun boleh dilakukan)

7. Adakah realisasi pendapatan Sewa di Neraca Percobaan Kas (425131/2/3 atau 42492x) ?

- Adakah pendapatan sewa diterima Dimuka (akun 219211) pada Neraca ?

8. Adakah realisasi Belanja Sewa di Neraca Percobaan Kas (522141) ?

- Adakah belanja Barang dibayar dimuka pada Neraca

9 Adakah realisasi belanja Jasa Listrik/telepon/air di Neraca Percobaan Kas

. (522111/2/3/9)?

- Ada Belanja Barang yang masih harus dibayar pada Neraca

KESESUAIAN DENGAN L-BMN

1. Apakah semua akun di LKKL sama dengan di L-BMN pada e-Rekon&LK ?

2. Jika ada yang tidak sama, tulis di kolom sebelah kanan baik secara netto maupun absolut

Perbedaan secara Netto (Perbedaan dgn nilai negatif, mengurangi beda yg positif) Perbedaan secara Absolut (Perbedaan dgn nilai Negatif diubah dulu menjadi positif)

Pada e-Rekon&LK lihat menu "Monitoring BMN >> rekonsiliasi internal"

Apakah menurut e-Rekon-lk terdapat Jurnal Tidak lazim (menu Daftar >>

3. Jumal Tidak Lazim) yaitu jumal dengan akun Persediaan/ Aset yang seharusnya hanya kiriman dari Aplikasi SIMAK ?

Jika ada, apakah jumal terse but telah benar? lakukan pengecekan

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

1. Adakah Pagu Minus? {Cek melalui e-Rekon-lk menu daftar » pagu minus")

2. Ada uraian jenis belanja "tidak ada" pada Neraca Percobaan Kas?

Adakah TDK pada Aplikasi e-Rekon&LK ? (Menu Monitoring» Transaksi 3. Dalam Konfirmasi") atas seluruh jenis TDK baik pada Satker DIPA Aktif

maupun Tidak Aktif ?

Ada Tidak

Ya Tidak

Ada Tidak

PENGAWASAN TEMUAN BPK TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA ..

Seharusnya

Ada/Tidak

Ada/Tidak

Ada/Tidak

Ada/Tidak

Ada/Tidak

Ada

Seharusnya

Ya

Tidak

Seharusnya

Tidak

Tidak

Tidak

Telaah ini bertujuan meminimalisir adanya temuan tahun lalu yang belum diselesaikan dan terjadinya temuan yang berulang. Dibawah ini adalah contoh-contoh telaahnya.

Pertanyaan berdasarkan temuan-temuan BPK tahun-tahun lalu Ya Tidak Seharusnya

1. Apakah sudah dibuat Berita Acara Stock Opname Persediaan ? Ya

2. Masih adakah kesalahan akun belanja Persediaan Tidak

3. Apakah PNBP telah disetor tepat pada waktunya (tidak terlambat) Ya

4. Adakan PNBP digunakan langsung? Tidak

5. Apakah seluruh pendapatan dan Belanja BLU telah disahkan (di-SP3B-

Ya BLUkan)?

6. Apakah seluruh hibah langsung telah disahkan (di-SP2HL-kan)? Ya

7. Apakah semua jurnal manual di SAIBA telah dibuatkan Memo

Ya Pencatatannya beserta dokumen terkait?

Page 63: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA … · 2019-01-18 · kementerian keuangan republik indonesia peraturan direktur jenderal perbendaharaan nomor per- 33 /pb/2018 tentang pedoman

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Kesesuaian antara Face Laporan dan CaLK Sama Tidak Seharusnya

1. Rincian yang ada di CALK sama dengan LKKL (Neraca Percobaan) Sama

Kecukupan pengungkapan pada CaLK Ya Tidak Seharusnya

2. Apakah pengungkapan KDP telah sesuai? Ya

Apakah pengungkapan Revaluasi BMN telah sesuai baik pada 3· Penjelasan Umum, LO, LPE dan Neraca ?

Ya

Apakah format dan penjelasan akun-akun LPE telah sesuai? 4

· Terutama penjelasan akun Koreksi?Ya

LAMPIRAN KERTAS KERJA TELAAH LAPORAN KEUANGAN

Berikut ini contoh penjelasan pada kertas kerja telaah laporan keuangan:

l. Terdapat perbedaan hasil rekonsiliasi internal antara Neraca BMN dengan Neraca Percobaandikarenakan adanya kegagalan upload data saldo awal BMN

2. Terdapat Persediaan Belum Diregister bersaldo debit, karena persediaan tersebut belumdirekam pada Aplikasi Persediaan

3. Terdapat Peralatan dan Mesin Belum Diregister bersaldo kredit, karena peralatan dan mesintersebut belum diterbitkan SP2D nya oleh KPPN

4. dsb.

Mengetahui . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Pejabat Penyusun LKKL, Penelaah,

NIP NIP

----

TO HARJOWIRYONO /