20
KEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN 1

KEMENTERIAN KUKM - depkop.go.id fileKEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN Tahun Koperasi Anggota 2011 188.181 30.849.913 2012 194.295 33.869.439 2013 203.701 35.258.176 Per Juni 2014

  • Upload
    vuthuy

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEMENTERIAN KUKM - depkop.go.id fileKEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN Tahun Koperasi Anggota 2011 188.181 30.849.913 2012 194.295 33.869.439 2013 203.701 35.258.176 Per Juni 2014

KEMENTERIAN KUKM

DEPUTI PEMBIAYAAN1

Page 2: KEMENTERIAN KUKM - depkop.go.id fileKEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN Tahun Koperasi Anggota 2011 188.181 30.849.913 2012 194.295 33.869.439 2013 203.701 35.258.176 Per Juni 2014

KEMENTERIAN KUKM

DEPUTI PEMBIAYAAN

Membantu Menteri Koperasi dan UKM dalam menyiapkan

perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan

di bidang pembiayaan yang meliputi perumusan, koordinasi,

perencanaan dan pengembangan kebijakan dan

penyelenggaraan fungsi teknis pemberdayaan KUMKM di

bidang pembiayaan

Tugas Deputi Bidang Pembiayaan

1) Membuka Kesempatan KUKM terhadap Akses Permodalan/Kredit.

2) Membuat Kebijakan dan Membantu Pertumbuhan Lembaga-Lembaga

Pembiayaan/Lembaga Penjaminan dll.

3) Membina, Mengawasi dan Menilai Kesehatan KSP/USP/KJKS serta

memberikan sanksi .

4) Menjajagi Sumber-Sumber Pendanaan Lain yang dapat di akses

KUKM

5) Monitoring Kegiatan yang telah dilaksanakan

Peranan Kegiatan Pembiayaan KUKM

2

Page 3: KEMENTERIAN KUKM - depkop.go.id fileKEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN Tahun Koperasi Anggota 2011 188.181 30.849.913 2012 194.295 33.869.439 2013 203.701 35.258.176 Per Juni 2014

KEMENTERIAN KUKM

DEPUTI PEMBIAYAAN

8. Peningkatan Kerjasama Pembiayaan Skala Nasional, Regional dan

Internasional

7. Konsolidasi Pemanfaatan IT untuk KISSME (Koordinasi,

Integrasi, Simplifikasi, Sinkronisasi, Monitoring & Evaluasi)

6. Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Pengelola Lembaga

Pembiayaan

5. Pengembangan Jaringan dan Kerjasama Lembaga Pembiayaan

4. Pengawasan dan Pengendalian Lembaga Pembiayaan

3. Pengembangan Lembaga Pembiayaan

2. Perluasan Sumber Pembiayaan

1. Peningkatan Akses Pembiayaan

Strategi Pengembangan KUMK Bidang Pembiayaan

3

Page 4: KEMENTERIAN KUKM - depkop.go.id fileKEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN Tahun Koperasi Anggota 2011 188.181 30.849.913 2012 194.295 33.869.439 2013 203.701 35.258.176 Per Juni 2014

KEMENTERIAN KUKM

DEPUTI PEMBIAYAAN

Tahun Koperasi Anggota

2011 188.181 30.849.913

2012 194.295 33.869.439

2013 203.701 35.258.176

Per Juni 2014 206.288 35.237.990

4

Page 5: KEMENTERIAN KUKM - depkop.go.id fileKEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN Tahun Koperasi Anggota 2011 188.181 30.849.913 2012 194.295 33.869.439 2013 203.701 35.258.176 Per Juni 2014

KEMENTERIAN KUKM

DEPUTI PEMBIAYAAN

Kop/Unit Jumlah Anggota

Kopdit/KSP 10.838 3.052.641

USP-Kop 95.881 15.409.283

KJKS 1.197 136.710

UJKS-Kop 2.163 333.282

Jumlah 110.079 18.931.916

5

Page 6: KEMENTERIAN KUKM - depkop.go.id fileKEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN Tahun Koperasi Anggota 2011 188.181 30.849.913 2012 194.295 33.869.439 2013 203.701 35.258.176 Per Juni 2014

KEMENTERIAN KUKM

DEPUTI PEMBIAYAAN

1986 2006 2010 2011 2012 2013

2,765 4,577 4,838 4,952 4,968 5,066

n/a 36,763 42,631 44,280 48,997

52,106

94,534 472,602 573,601 602,195 629,418 654,222

1,416,935 8,101,868 3,207,500 4,559,969 5,856,176

57.189.393

Definisi Sesuai dengan UU No. 20/2008 tentang UMKM :

Berdasarkan Asset per tahun : Usaha Mikro (<Ro. 50 juta), Usaha Kecil (Rp. 50 juta s/d Rp. 1 milyar), Usaha Menengah

(>Rp. 1 milyar s/d 3 milyar), dan Usaha Besar (>Rp. 3 milyar) Atau Berdasarkan omset per tahun; Usaha Mikro (≤Rp. 300

juta), Usaha Kecil (Rp. 300 juta s/d Rp. 2,5 milyar), Usaha Menengah (lebih dari Rp. 2,5 milyar s/d 50 milyar), dan Usaha

Besar (>Rp. 50 milyar)

Data Perkembangan UMKM

Kondisi Aktual 98,77% (± 57,18 juta) Pelaku Usaha adalah Usaha Mikro

Data Kementerian KUKM dan BPS 2013

6

Page 7: KEMENTERIAN KUKM - depkop.go.id fileKEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN Tahun Koperasi Anggota 2011 188.181 30.849.913 2012 194.295 33.869.439 2013 203.701 35.258.176 Per Juni 2014

1.

2.

Target 3.400 Wirausaha Pemula maksimal @ Rp. 25 Juta• Dialokasikan 25% bagi Wirausaha Pemula yang bergerak di sektor

perikanan (Nelayan, masyarakat pesisir) dan sektor ketahananPangan

• Target 600 Koperasi @ Rp. 50 Juta• 25% diantaranya diperuntukan bagi Koperasi di sektor perikanan

(Nelayan, masyarakat Pesisir) dan sektor ketahanan Pangan• Dinas yang membidangi Koperasi dan UKM melaksanakan monev

terhadap Wirausaha Pemula penerima bansos dan melaporkan

hasilnya

PROGRAM/KEGIATAN STRATEGIS 2015

PROGRAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS RAKYAT

Perkuatan Modal Awal

(Start Up Capital) Bagi Wirausaha Pemula

PROGRAM MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI DENGAN

MENGGERAKAN SEKTOR- SEKTOR STRATEGIS EKONOMI DOMESTIK

Perkuatan Permodalan Bagi Pengembangan Koperasi Wanita

Serta Koperasi Pedesaan dan Perkotaan

7

Page 8: KEMENTERIAN KUKM - depkop.go.id fileKEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN Tahun Koperasi Anggota 2011 188.181 30.849.913 2012 194.295 33.869.439 2013 203.701 35.258.176 Per Juni 2014

KEMENTERIAN KUKM

DEPUTI PEMBIAYAAN

Keterbatasan akses usaha mikro, kecil & koperasi

memperoleh permodalan/pembiayaan dari lembaga

keuangan formal (Bank, LKBB)

Dasar Hukum Pembentukan:

UU No.20/2008 tentang UMKM Pasal 7(1), 21(1), 22

dan 23(1);

UU No.1/2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal

68 dan 69(1);

PP No.58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah Pasal 118(3) dan Pasal 146

Permendagri No.61/2007 tentang PPK BLUD Pasal1,2(1)

Permendagri No. 37/2014 tentang tentang Pedoman

Penyusunan APBD 2015 V, Poin no.15

3. INISIASI PEMBENTUKAN BLUD-DB

8

Page 9: KEMENTERIAN KUKM - depkop.go.id fileKEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN Tahun Koperasi Anggota 2011 188.181 30.849.913 2012 194.295 33.869.439 2013 203.701 35.258.176 Per Juni 2014

KEMENTERIAN KUKM

DEPUTI PEMBIAYAAN

Lanjutan.......

PP 58/2005 menyatakan bahwa Pemerintah Daerah

dapat membentuk BLUD untuk :

(a) Menyediakan barang dan/atau jasa untuk

layanan umum dan (b) mengelola dana khusus dalam

rangka meningkatkan ekonomi dan/atau pelayanan

kepada masyarakat.

9

Page 10: KEMENTERIAN KUKM - depkop.go.id fileKEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN Tahun Koperasi Anggota 2011 188.181 30.849.913 2012 194.295 33.869.439 2013 203.701 35.258.176 Per Juni 2014

KEMENTERIAN KUKM

DEPUTI PEMBIAYAAN

Provinsi yang sudah membentuk BLUD-DB :

1. Provinsi Lampung

2. Provinsi Maluku

3. Provinsi Maluku Utara

4. Provinsi Kepulauan Riau

Kabupaten/Kota yang sudah membentuk BLUD-DB :

1. Kota Payakumbu (Sumbar);

2. Kota Batam (Kepri);

3. Kota Cilegon (Banten);

4. Kabupaten Sragen (Jateng);

5. Kabupaten Purworejo (Jateng);

6. Kabupaten Tangerang (Banten)

Lanjutan.......

10

Page 11: KEMENTERIAN KUKM - depkop.go.id fileKEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN Tahun Koperasi Anggota 2011 188.181 30.849.913 2012 194.295 33.869.439 2013 203.701 35.258.176 Per Juni 2014

KEMENTERIAN KUKM

DEPUTI PEMBIAYAAN

Dasar

Kepmenkop dan UKM No. 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Usaha Jasa Keuangan Syariah.

Tujuan

Penguatan Kapasitas Lembaga dan Pendanaan

KJKS/KBMT dalam Pengelolaan ZISWAF

1. Memperkuat legalitas KJKS/UJKS dalam pengelolaan zakat, infaq,

shodaqoh dan wakaf (ziswaf)

2. Mengoptimalkan pendayagunaan ziswaf sebagai sumber pendanaan bagi

pemberdayaan usaha mikro dan kecil;

3. Memperkuat kapasitas manajamen dan kepatuhan syariah dalam pengelolaan

Pendayagunaan Zakat

Melalui kerjasama dengan 7 (tujuh) Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) untuk

memperkuat legalitas pengelolaan zakat oleh koperasi sebagai Mitra Pengelola Zakat

Pendayagunaan Wakaf

Melalui kerjasama dengan Badan wakaf Indonesia, memperkuat legalitas pengelolaan

wakaf uang oleh koperasi sebagai Nazir Wakaf Uang.

Penguatan Kapasitas SDM Pengelola

Bekerjasama dengan Deputi SDM KUKM, melaksanakan Diklat Peningkatan

Kapasitas Pengelolaan ZISWAF, Dewan Pengawas Syariah, Manajemen dan

Kepatuhan Syariah

4.

11

Page 12: KEMENTERIAN KUKM - depkop.go.id fileKEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN Tahun Koperasi Anggota 2011 188.181 30.849.913 2012 194.295 33.869.439 2013 203.701 35.258.176 Per Juni 2014

KEMENTERIAN KUKM

DEPUTI PEMBIAYAAN

1. Pendayagunaan ZIS melalui Pembentukan Mitra Pengelola Zakat dari Laznas

LAZ Nasional Jumlah MPZ Aktif Keterangan

1. Dompet Dhuafa 128 MPZ LAZNAS yg telah MoU Lainnya:1)Rumah Zakat; 2) PKPU; 3) Baitulmaal Hidayahtullah; 4) LAZ Muhamadiyah; 5) LAZ BSM2. Baitul Maal Muamalat 86 MPZ

2. Fasilitas KJKS/KBMT sebagai Nazir Wakaf Uang

Fasilitasi/

Tahap

2013 2014

Keterangan

1 2 3 4 5 6

Pemohon 12 29 18 13 15 23 KJKS/KBMT yg berminat difasilitasi

Pengajuan 10 20 16 11 13 15 Berkas yang lengkap sesuaipersyartan

Penetapan 8 15 15 10 13 51 KJKS/KBMT Nazir Wakaf Uang

Lanjutan.......

12

Page 13: KEMENTERIAN KUKM - depkop.go.id fileKEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN Tahun Koperasi Anggota 2011 188.181 30.849.913 2012 194.295 33.869.439 2013 203.701 35.258.176 Per Juni 2014

KEMENTERIAN KUKM

DEPUTI PEMBIAYAAN

3. Bimtek Zakat dan Wakaf

Realisasi

2012 2013 2014

120 KJKS/KBMT 120 KJKS/KBMT 120 KJKS/KBMT

4. Diklat Perkuatan Kapasitas SDM Pengelola

a. Diklat Peningkatan Kapasitas Pengelola ZIS (MPZ) 105 Orang

b. Diklat Peningkatan Kapasitas Dewan Pengawas Syariah 142 Orang

c. Diklat Peningkatan Kapasitas Nazir Wakaf Uang 70 Orang

d. Diklat Peningkatan Kapasitas Manajemen Kompetensi dan Kepatuhan Syariah 280 Orang

Lanjutan.......

13

Page 14: KEMENTERIAN KUKM - depkop.go.id fileKEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN Tahun Koperasi Anggota 2011 188.181 30.849.913 2012 194.295 33.869.439 2013 203.701 35.258.176 Per Juni 2014

KEMENTERIAN KUKM

DEPUTI PEMBIAYAAN

Sampai dengan Bulan November 2014 telah berdiri dan beroperasi sebanyak 12 PT.Jamkrida di Provinsi: Jawa Timur, Bali, Riau, NTB, Jawa Barat, Sumatera Barat,Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Banten danKalimantan Timur.

22 Provinsi sisanya yang belum berdiri dan sedang dalam proses:

Provinsi Jawa Tengah, Papua dan NTT diharapkan dapat memperoleh izin OJK dan segeraberoperasi pada akhir tahun 2014 atau awal 2015.

Provinsi D.I. Yogyakarta dan Sumatera Utara diminta segera membentuk Perda/PergubPenyertaan Modal.

Provinsi Aceh diminta menyusun Perda Pembentukannya, walaupun saat ini modal disetor sudahtersedia.

Provinsi Sulawesi Selatan, Bengkulu dan Sulawesi Tengah segera menyesuaikan Perda yangsudah dibentuk dengan PMK 99 Tahun 2011.

Provinsi Kalimantan Barat dan DKI Jakarta diharapkan segera memenuhi jumlah minimal modaldisetor yang dibutuhkan.

Provinsi Kepulauan Riau, Sulawesi Tenggara, Papua Barat dan Lampung diharapkan dapatmengintensifkan kerja tim yang sudah dibentuk untuk mempercepat pendirian PPKD.

Provinsi Jambi, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku dan KalimantanUtara diminta memahami pentingnya memiliki PPKD.

Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah (PPKD)5.

14

Page 15: KEMENTERIAN KUKM - depkop.go.id fileKEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN Tahun Koperasi Anggota 2011 188.181 30.849.913 2012 194.295 33.869.439 2013 203.701 35.258.176 Per Juni 2014

KEMENTERIAN KUKM

DEPUTI PEMBIAYAAN

Program SHAT merupakan Lintas Sektor yang dipayungi oleh Kesepakatan Bersama

yang pertama kalinya pada tahun 2007 antara Menteri Koperasi dan UKM, Menteri

Dalam Negeri dan Kepala Badan Pertanahan Nasional. Kemudian disepakati program

tersebut dilanjutkan dengan diikuti Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan

Perikanan, dan Kementerian Perumahan Rakyat.

Realisasi SHAT Tahun 2008 – 2014

Tanah yang telah tersertipikasi: 161.963 bidang atau 86,38% dari total target 187.500

bidang

Sertipikat yang sudah dimanfaatkan untuk akses permodalan: 67.083 sertipikat atau 35,78%.

Target tahun 2014 sebanyak 20.000 bidang dengan realisasi sertipikat yang telah diterbitkan

per akhir November 2014 sebanyak 15.090 bidang atau 77,52%. Sedangkan, target tahun

2015 dialokasikan sebanyak 25.000 bidang.

Dinas Koperasi dan UMKM masing-masing Provinsi diminta:

Pra sertipikasi (T-1): menginventarisasi data by name by address calon peserta program SHAT.

Pasca sertipikasi (T+1): menjembatani kerjasama peningkatan akses pembiayaan antara UMK

dengan perbankan.

Sertifikasi Hak Atas Tanah (SHAT)6.

15

Page 16: KEMENTERIAN KUKM - depkop.go.id fileKEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN Tahun Koperasi Anggota 2011 188.181 30.849.913 2012 194.295 33.869.439 2013 203.701 35.258.176 Per Juni 2014

KEMENTERIAN KUKM

DEPUTI PEMBIAYAAN

Perlu ditingkatkan kualitas pelaksanaan tugas 2.571 orang anggota

Satgas Pengawas di 317 Kabupaten/Kota pada 33 Provinsi/DI.

Kab/Kota yang belum membentuk Satgas Pengawas agar segera

membentuk Satgas, sehingga tugas pengawasan dapat lebih fokus.

Tugas pengawasan terhadap KSP merupakan pendelegasian

kewenangan dari Menteri Kopearsi dan UKM kepada Pemerintah

Deerah/SKPD yang membidangi Koperasi dan UKM

Tugas Satgas Pengawas adalah

Melaksanakan Pengawasan terhadap KSP/USP-Koperasi, KJKS/UJKS-

Koperasi dan Koperasi Kredit yang meliputi:

Pengawasan mengenai kelembagaan Koperasi Simpan Pinjam.

Pengawasan usaha KSP/USP, KJKS/UJKS dan Kopdit.

Penilaian kesehatan KSP/USP, KJKS/UJKS, dan Kopdit.

Pemeriksaan secara berkala atau sewaktu-waktu.

Pemberdayaan dan Aktivasi Satuan Tugas

(Satgas) Pengawas KSP7.

16

Page 17: KEMENTERIAN KUKM - depkop.go.id fileKEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN Tahun Koperasi Anggota 2011 188.181 30.849.913 2012 194.295 33.869.439 2013 203.701 35.258.176 Per Juni 2014

KEMENTERIAN KUKM

DEPUTI PEMBIAYAAN

Pengawasan terhadap aspek kehati-hatian KSP/USP, KJKS/UJKS, dan

Kopdit.

Melakukan koordinasi dalam rangka pelaksanaan pengawasan secara

obyektif.

Melakukan advokasi dalam rangka penyelesaian kasus-kasus

berkaitan dengan usaha simpan pinjam koperasi di wilayahnya.

Menertibkan kewajiban pelaporan oleh KSP/USP Koperasi, KJKS/UJKS

Koperasi dan Kopdit serta melakukan tindak lanjut analisa dan teguran

atau surat-surat pembinaan atas hasil analisa laporan-laporan.

Melakukan advokasi dalam rangka perbaikan terhadap aspek-aspek

yang lemah dalam pengawasan agar dalam waktu 1 (satu) tahun

sudah terjadi perbaikan dan peningkatan.

Rekapitulasi Perkembangan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi

sebagaimana terlampir.

Pemberdayaan dan Aktivasi Satuan Tugas

(Satgas) Pengawas KSP8.

17

Page 18: KEMENTERIAN KUKM - depkop.go.id fileKEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN Tahun Koperasi Anggota 2011 188.181 30.849.913 2012 194.295 33.869.439 2013 203.701 35.258.176 Per Juni 2014

KEMENTERIAN KUKM

DEPUTI PEMBIAYAAN

Dalam rangka pemberdayaan sesuai dengan UU nomor 1 tahun 2013 tentang

Lembaga Keuangan Mikro, pada tanggal 11 Juli 2014 telah ditanda tangani Nota

Kesepahaman antara Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Dalam Negeri dan

Kementerian Koperasi dan UKM tentang Koordinasi Pelaksanaan UU Nomor 1

Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro.

Tugas Kementerian Koperasi dan UKM melakukan:

Sosialisasi UU No 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro.

Koordinasi dengan Kementerian atau Lembaga yang mempunyai program terkait

dengan pengembangan KUMKM.

Inventarissi LKM yang belum berbadan hukum.

Pembinaan dan pengawasan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi.

Pengawasan LKM dilakukan oleh OJK dan didelegasikan pada Pemerintah Daerah

yang dalam pelaksanaannya dapat diberikan kepada SKPD yang menangani

Koperasi.

Pembagian tugas dan fungsi yang tegas antara pelaksanaan tugas pendelegasian

dari menteri Koperasi dan UKM dan dari OJK.

Diagram Koperasi Simpan Pinjam sebagai Model Pengembangan LKM terlampir.

Pemberdayaan Lembaga Keuangan Mikro9.

18

Page 19: KEMENTERIAN KUKM - depkop.go.id fileKEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN Tahun Koperasi Anggota 2011 188.181 30.849.913 2012 194.295 33.869.439 2013 203.701 35.258.176 Per Juni 2014

KEMENTERIAN KUKM

DEPUTI PEMBIAYAAN

Temu Konsultasi Implementasi Kebijakan Perpajakan Bagi KUKM di

7 Provinsi dengan total jumlah peserta sebesar 225 orang terdiri

dari gerakan koperasi, pelaku dan asosiasi UKM serta pembina

Koperasi dan UKM Provinsi/Kabupaten/Kota. Kegiatan ini

dimaksudkan selain untuk memberikan informasi juga untuk

menampung aspirasi, masukan dan usulan baik dari peserta

maupun akademisi dan praktisi pajak. Usulan tersebut

dimaksudkan untuk menyempurnakan PP 46/2013 sebagai berikut :

1. Menaikkan batasan omzet yang dikenakan PP 46/2013 dari

semula Rp 4,8 milyar menjadi Rp 6 milyar per tahun.

2. Pengenaan pajak perlu dalam beberapa tingkatan/layer yang

disesuaikan dengan kemampuan UKM untuk membayar pajak

3. Apabila UKM mengalami kerugian diusulkan agar pembayaran

pajaknya dapat diangsur dan dibebaskan dari pengenaan sanksi

administrasi berupa bunga 2% per bulan.

Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Kebijakan

Perpajakan Bagi KUKM10.

19

Page 20: KEMENTERIAN KUKM - depkop.go.id fileKEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN Tahun Koperasi Anggota 2011 188.181 30.849.913 2012 194.295 33.869.439 2013 203.701 35.258.176 Per Juni 2014

KEMENTERIAN KUKM

DEPUTI PEMBIAYAAN

Merupakan sarana terpadu dan terkoordinasi dengan KPP

setempat, perbankan serta Dinas Koperasi dan UKM. KKP

dimaksudkan untuk mempermudah Koperasi dan UKM dalam

mengakses permodalan sekaligus menjadikan Koperasi dan UKM

taat pajak. Selain itu, kami juga mengusulkan agar Direktorat

Jenderal Pajak menyediakan petugas Account Representative (AR)

di setiap Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang memahami tentang

Koperasi dan UKM, sehingga apabila Koperasi dan UKM

mengalami masalah dapat secara langsung memperoleh solusi.

Pembentukan Klinik Konsultasi Pajak (KPP) di

Daerah11.

20