25
Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur Tentang ISLAM NUSANTARA di Universitas Negeri Malang 13 Februari 2016 A. Mukadimah B. Poin-poin Pembahasan 1. Maksud Islam Nusantara 2. Metode Dakwah Islam Nusantara 3. Landasan dalam Menyikapi Tradisi/Budaya a. Ayat al-Qur'an dan hadits yang Redaksinya Mengakomodir Tradisi/Budaya Masyarakat b. Pengakomodiran Tradisi/Budaya Jahiliyah Menjadi Ajaran Islam c. Pendekatan Terhadap Tradisi/Budaya d. Melestarikan Tradisi/Budaya Yang Menjadi Media Dakwah 4. Sikap dan Toleransi Terhadap Pluralitas Agama dan Pemahaman Keagamaan a. Sikap Terhadap Pluralitas Agama b. Toleransi Terhadap Agama Lain c. Toleransi Terhadap Pemahaman Keagamaan Selain Ahlusssunnah wal Jama'ah 5. Konsistensi Menjaga Persatuan Bangsa untuk Memperkokoh Integritas NKRI

Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 1

Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah

PWNU Jawa Timur Tentang ISLAM NUSANTARA

di Universitas Negeri Malang 13 Februari 2016

A. Mukadimah

B. Poin-poin Pembahasan

1. Maksud Islam Nusantara

2. Metode Dakwah Islam Nusantara

3. Landasan dalam Menyikapi Tradisi/Budaya

a. Ayat al-Qur'an dan hadits yang Redaksinya Mengakomodir Tradisi/Budaya

Masyarakat

b. Pengakomodiran Tradisi/Budaya Jahiliyah Menjadi Ajaran Islam

c. Pendekatan Terhadap Tradisi/Budaya

d. Melestarikan Tradisi/Budaya Yang Menjadi Media Dakwah

4. Sikap dan Toleransi Terhadap Pluralitas Agama dan Pemahaman Keagamaan

a. Sikap Terhadap Pluralitas Agama

b. Toleransi Terhadap Agama Lain

c. Toleransi Terhadap Pemahaman Keagamaan Selain Ahlusssunnah wal Jama'ah

5. Konsistensi Menjaga Persatuan Bangsa untuk Memperkokoh Integritas NKRI

Page 2: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 2

Musahih: KH. Syafruddin Syarif

KH. Romadlon Khotib KH. Marzuki Mustamar

KH. Farihin Muhson

KH. Muhibbul Aman Ali

Perumus:

H. Ahmad Asyhar Shofwan, M.Pd.I. H. Azizi Hasbulloh

H. MB. Firjhaun Barlaman

H. Athoillah Anwar Prof. H. M. Mujab, Ph.D

Moderator: Ahmad Muntaha AM

Faris Khoirul Anam, Lc., M.H.I.

Notulen: H. Ali Maghfur Syadzili, S.Pd.I.

H. Syihabuddin Sholeh

H. Muhammad Mughits

Ali Romzi

Page 3: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 3

ISLAM NUSANTARA

A. Mukadimah

Pakar sejarah Ibn Khaldun (1332-1406 M) dalam karyanya, Muqaddimah (37-38) mengatakan:

ىفأ

ى٬ىضأ ىىا١اؿى كى٣ال

ي٫٣ي٢ىنىكى٣٪يػىائ٬ىىكى٣مىال يـػيحىلى ىك ٫ى٤٨كىةوػىاضكىةويىتكىعى خاع٬ىا٪ي٥ىجإ،ؽخىفمياجو لى ىؼه عى

ىـيال كىا

ىىخا٧،كىث٨ى٤زال اؿه

يى٥ىكىكى.اؿوضىلىإاؿوضى٤٦ افىلذى٬فيسياىكىاصغىكل

ىكىاتىكال

ىمال فيىحىىلؼىى،ىارهى كىاؽىا

ىكىارىرال

ىاللثي٨يـؿكىالدكىث٨ى٤زال

فج٢ىعىػىتا١ .قادتى“Sungguh keadaan dunia, bangsa-bangsa, adat-istiadat dan keyakinan mereka tidak selalu mengikuti

satu model dan sistem yang tetap, melainkan selalu berbeda-beda (berubah) seiring perjalanan hari

dan masa, berpindah dari satu kondisi menuju kondisi lainnya. Sebagaimana hal itu terjadi pada manusia, waktu, dan kota, di berbagai kawasan, zaman, dan negeri juga terjadi/berlangsung sunnah

Allah (sunnatullah) yang telah terjadi pada hamba-hambaNya.”

Di bumi Nusantara (Negara Kesatuan Republik Indonesia/NKRI) terdapat tradisi dan budaya dalam sistem pengimplementasian ajaran agama, sehingga hal itu menjadi ciri khas

Islam di Nusantara yang tidak dimililiki dan tidak ada di negeri lain. Perbedaan tersebut

sangat tampak dan dapat dilihat secara riil dalam beberapa hal, antara lain: 1. Dalam implementasi amalan Islam di Nusantara ada tradisi halal bihalal setiap tahun, haul,

silaturrahim setiap hari raya (Idul Fitri), hari raya ketupat, baca solawat diiringi terbangan,

sedekahan yang diistilahkan selamatan 7 hari, 40 hari, 100 hari, dan 1000 hari, tingkepan, sepasaran bayi, sepasaran pengantin, arak-arak pengantin yang meliputi undang mantu, ngunduh

mantu, sekaligus diadakan Walimatul 'Urs baik oleh keluarhga wanita maupun keluarga laki-

laki,dan tradisi lainnya.

2. Dalam hal berpakaian ada yang memakai sarung, berkopyah, pakaian adat Betawi, Jawa, Papua, Bali, Madura, dan masih banyak model pakian adat lain, terutama telihat dalam pakian

pernikahan dimana pengantin dirias dan dipajang di pelaminan, dan lain sebagainya.

3. Dalam hal toleransi pengamalan ajaran Islam, ada yang solat Id di lapangan, di masjid,

musalla, bahkan ada hari raya dua kali. Ada yang shalat tarawih 20 rakaat, ada pula yang delapan rakaat. Di antara pelaksanaan tarawih ada yang memisahnya dengan taradhi bagi

empat al-Khulafa' ar-Rasyidin, dengan shalawat, dan ada yang memisahnya dengan doa. Dalam

acara akikah ada yang diisi dengan shalawatan, dan ada yang diisi tahlilan, dan selainnya.

4. Dalam hal toleransi dengan budaya yang mengandung sejarah atau ajaran, ada di sebagian daerah dilarang menyembelih sapi seperti di Kudus Jawa tengah yang konon merupakan

bentuk toleransi Sunan Kudus pada ajaran Hindu yang menyucikannya, adat pengantin dengan menggunakan janur kuning, kembang mayang, dan selainnya.

5. Dalam toleransi dengan agama lain ada hari libur nasional karena hari raya Islam, hari raya

Kristen, Hindu, Budha, Konghucu, dan ada hari libur lainnya.

Kemudian Islam Nusantara menjadi tema utama pada Muktamar NU ke 33 di Jombang. Munculnya istilah Islam Nusantara mengundang reaksi yang beragam, baik yang pro maupun

yang kontra sejak sebelum muktamar digelar sampai sekarang. Karena itu, PW LBM NU Jawa

Timur memandang sangat perlu membuat rumusan tentang Islam Nusantara secara objektif dan komprehensif dalam rangka menyatukan persepsi tentang Islam Nusantara.

B. Poin-poin Pembahasan

1. Maksud Islam Nusantara

Islam adalah agama yang dibawa Rasulullah Saw, sedangkan kata “Nusantara” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah sebutan atau nama bagi seluruh kepulauan Indonesia.

Wikipedia menambahkan, wilayah kepulauan yang membentang dari Sumatera sampai Papua itu, sekarang sebagian besar merupakan wilayah negara Indonesia.

Page 4: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 4

Ketika penggunaan nama “Indonesia” (berarti Kepulauan Hindia) disetujui untuk

dipakai untuk ide itu, kata Nusantara tetap dipakai sebagai sinonim untuk kepulauan

Indonesia. Pengertian ini sampai sekarang dipakai di Indonesia.

Sebenarnya belum ada pengertian definitif bagi Islam Nusantara. Namun demikian Islam

Nusantara yang dimaksud NU adalah: a) Islam Ahlussunnah wal Jamaah yang diamalkan,

didakwahkan, dan dikembangkan di bumi Nusantara oleh para pendakwahnya, yang di antara

tujuannya untuk mengantisipasi dan membentengi umat dari paham radikalisme, liberalisme, Syi’ah, Wahabi, dan paham-paham lain yang tidak sejalan dengan Ahlussunnah wal Jamaah,

sebagaimana tersirat dalam penjelasan Rais Akbar Nahdlatul Ulama Hadhratus Syaikh KH.

Hasyim Asy'ari dalam Risalah Ahlussunnah wal Jama'ah (h. 9):

ع ٬رالبػى ٫ي ي اء بىيىافاةخػى ىث،كى ا ٪٠الف٨ثكىالجى٥ىىبأ ؼ٪ى اكىلة٥ى ٪٠سى

ىأ ف بىيىافتى٥ى ف ٬٧ىاعىه٠ه

ىبىيىافأ اكىل،كى رضسى

ىافأ ار٪ى كىا٧لى

اف الؾ٤ى ا ؼى ف٪ى تخىػخيى .ال٥ي ار ى رىال ف٥٢ي٬ا مي فى ؼىػكى عى

أ خطػمال٥ى بكى٤ي ؼ٪ى كىال٥ى فارىاء خ ٤ي ثالخىالىث ى افالفا١ ز٤ى

ىفال الجىاكيث

كىال٥ىشىب، ى ٬ؿالدي٦عى نييفأ إدريؿ،كى ى٥ػة٦ مي ـ ا بالإ٤ى ؼ٪ى يؿ٤ى بالن ؼ٪ى ال٥ى ى ٩عى فا١ ٣ ٫ي ٤٦ىىكلي بالحىفى

ىأ ـ ا بالإ٤ى ؼ٪ى

٫٨ي خى اللي ٦اللاذلرىضى بالحىفىىأ ـ ا ؾالكىالإ٤ى ى ا١ ـ ا بالإ٤ى ؼ٪ى ٤ى ى ٬ؼعى ؽم،كىفالتهى ى ك

ى.ال يى جى

ى ٣أ

Selain itu, Islam Nusantara menurut NU juga dimaksudkan sebagai b) metode (manhaj)

dakwah Islam di bumi Nusantara di tengah penduduknya yang multi etnis, multi budaya, dan

multi agama yang dilakukan secara santun dan damai, seperti tersirat dalam pernyataan Syaikh Abu al-Fadhl as-Senori Tuban dalam Ahla al-Musamarah fi Hikayah al-Aulia' al-'Asyrah,

(h. 23-24) saat menghikayatkan dakwah santun Sayyid Rahmad (Sunan Ampel):

اؿالفيػرحمثأ٩٧ل٣ي٬سػف٪ؼقالجؾيؽةمف٣٢إلأ٧اكأخيالفيػرسا٨ػيخاكناضبيأة٬٪ؽيؽة.٨ط٦أكؿمف٣٢فسؽيؽةذ٣لـجيأ٪٥٠ي٠ك٤اض٬لهكأكثرساكق... ٣٢يؾؿالفيػرحمثيػ٬فالناسإلدي٦اللحالكإلتادح٩ضتىأحت٩فالـإ

خ٩كض٥خ٩فالد٬ةكضف٦ع٤٩٢الناسكضف٦لدادلت٣٫ك٤اذلإلأ٪٠ـ٬ربايا. ا٤خرال٬١لهحال/إيا٪٣حسف٦م٬ادعي بي٠إلى ىىـ ب ثرى ٥ى ثةالح ى ٬ ٨ىثكىال٥ى ادل٫ي٣الحىفى ٦يهىةا١تكىسى ضفى

ىأ )النط٠/ 521ايث حال/ ك٬له و( ٨ىاكىاع سى ى ضى

ؤ٨٤يى ؽ(،ك٬لهحال/22/الحشؽ)ل٥٢ي ميكؼكىأ ؽي ا٩٧ىةال٥ى ٦كى ؽى ى ٨ كىانبال٥ي ى اعى ى٤ى اةى نى

ىىإفأ ـ٦٤ذىل ؾ ٬رى مي

ي(.٥١/51اف)ال

فدي٦اللأ٬اسا.ضتىيس٬فالناسيػع٬٢فك٪ؼاينتغيأفيس٬فأئ٥ثالمف٥٢يكملايخ٣٫ع٪ؼقا١ؽيثDalam kitab yang sama, Syaikh Abu al-Fadhl as-Senori juga memaparkan dakwah

Maulana Ishaq (paman Sunan Ampel) yang didahului dengan khalwat untuk riyadhah (tirakat)

menjaga konsistensi mengamalkan syariat, baik ibadah fardhu maupun sunnah. Kemudian

dengan karamahnya mampu menyembuhkan Dewi Sekardadu putri Minak Sembayu Raja Blambangan Banyuwangi yang sedang sakit dan tidak dapat disembuhkan para Tabib saat itu,

sehingga dinikahkan dengannya dan diberi hadiah separuh wilayah Blambangan. Jasa besar,

posisi strategis, dan keistikamahan dakwahnya menjadi sebab keberhasilan dakwahnya mengislamkan banyak penduduk Blambangan, Banyuwangi (Ahla al-Musamarah, h. 24-26):

افىال٬يديافضتى الشقىناػاعالجتاؿك٪اة ال٥ي رحمثغؽج٥٦٤ي٠ـائؽان٬ى ذ٣ةػ٤ػةكىدعم٬ل٧ااـطاؽالفيػىكيه٬ـلةخا ٠ى كالن٬ا ا١ؽائوى يهل ل٪٨اؾكارحاضل٢تادة خىغى ي٬ ٪٨اؾياؿلهـل ءكن٠الةلرةاپي٬كىاعي.هػعست٠و

ياركالك٬افكاؽاضا٤ػاالؽحمىمؽىاة ال ك٫٤ؽاله٦ ال٫ى٬ىلكالليافلدؽدنا٢تى٩ي ٦كيجخ٨بجيالماصىكيػكـعلدا٪ػةالي٥افكالإياف. ٬خى أفيىؽزيى٩ريـ ائلله ازا١ثالشؾالخفي٦الجى٨افكـ لؽب٤٩خضرعاال٩فى

ك١ػ٥ي٨اءـ٥تايي٬م٢ةل٤ت رداديكككا٧جفىغايث٦٤الحف٦كالج٥اؿتف٢بة٢خ٫ا٬ؿى اؿلهاـكى ي ػؽيقة٨جه ػـذ اعافالذمحال٬جمؽىجمؽىاكػيػاػ...الؽساؿ ةل٤تاعافضؾ٧اكفىذل ي م٢ عال٨٫ثدكاؤيق,كضؾفلذل ىمى ٩ك لسي التاءى يا ا

ييػرىلا٧خ٫اؤقش٥ال٬يزىراءى ل ٣٫٨٤فىم٠كليخ٩/٦٤عا١زمؽضى كله ي٨ادلى اف ا١ياء,كامؽ٪٣ كانطاب ا٥١اؿى كالمؽاء,كضش

Page 5: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 5

ن.كفىذا يؽلكالمهار٣٢يجػكالديتا ا١ ي٨اىدكففى اق٧همم٢خ٩.ش٬٢ا ايا٪اكا ي ٩الم٢ ة٥الجخ٩زىكسى تي٬ـة٨جالم٢ككيجان كزرائ٩إنيرأيجي اذازا١جاؿةوي ي٬كيخا١الناسفىاض٬الهكااله,كف يخغل٬ؽست٠ـل كك٬يثةيياءى تثن ي٢بؿسي فا٧ان

ي٩ نكيييىػى ٨طى ة٥ال٩٥٢٧كل٣ي٢تدعذلاليفياحى يػي٩تحجنػرقكضؽىؾكخي٧٩اا الف٥اءاـككى ٦كـ الل٥ؿينيػي٩ذ٣حى راا ذ٣اـ ٤ا١جالل٥ؿعركتي٩ كك٥الكاذا ي٢خجي٥ي٨ا ٬٫مكييست٫خ٩عالرضذ٣يج٢ؿكفىآعؽذل

ي ي٬ـ,افكاءالم٢ دأةى٩كل ,ككافذل ى٤٠ر٠ذل كت٬٢٠عالل٥ؿةيفيذى كاذاؽبج٤٠ر٠ذل ذل ى٤٠ر٠ى ل٢ؽكبذىرسالالم٬ل٧ااـطاؽد٧٬اقلا١زمؽض٪ؼقالب٨جالؽي٥ث٩٢٢يلي٫ااؿ ٠ال٬زيؽي الم٢ادعالؽس٠الذمكنخى٩ارـ

ةل٤تا يػمم٢ ةي ىؿ٤٣٢٣٫٤ر٠ةييػلالم٢ڠيفأل٩٧٬أفيحضري اسابنى يكقة٥اارادقالم٢. ىعبى ا افؼ٪ت٬اال٥٢٩اساؤقا تػلكه ؤادمك٢ثي ذ٥ؽةي اؿمؽى٫اكاياالتفمؽياؿلهإفلةنخناه انيآيثكػ لس٩افكف٨ػؾدكاءه ءيس٬ف ٠٢ذل كحالج٫ا حيػاكيى٫ا أف ة٬لىالتػ٥ؿ٨٤ اني٧ؼرتي , للائ٫ا يجهيلهزكسثـبتا لي ٦٤داكا٪اكعالج٫ا /

ات٠م٬ل٧ااـطاؽالاللحالكحضرع ٤ال٦٤الم٢٥ث ى ٧ه يس٬فة٩اللاءي.كايخي٤٩ذل ال٩ةالدعاءكاا٪ادكاءن اـطاؽةنخاكااق٧هةلرقكم٩٢ي٩.كفذل .ؾكجالم٢م٬ل٧ا يلج٦٤اؿو ةاذفاللفىالحاؿكا٤جك٥٧ان ئىج بى

ريه٦٤ا٪٠ لـضتىاـ٣٢ يػ٬٪٣الالـ لـ٣٢يؾؿ ةلرق.إ٪ـبتالف١٬٫ثدعاءالناسالالـ

2. Metode Dakwah Islam Nusantara

Sampai kini masih terjadi perbedaan pendapat di kalangan sejarawan tentang masuknya

Islam di Nusantara. Di antara yang menjelaskannya adalah Ulama Nusantara Syaikh Abu al-Fadhl as-Senori dalam Ahla al-Musamarah, Islam masuk ke Nusantara (Jawa secara lebih

khusus) pada akhir abad keenam Hijriyyah, bersamaan dengan kedatangan Sayyid Rahmat

dan Sayyid Raja Pandita dari Negeri Campa (Vietnam sekarang) ke Majapahit untuk

menjenguk Bibinya Martanigrum yang menjadi istri Raja Brawijaya. Sementara menurut Sayyid Muhammad Dhiya' Syahab, dalam ta'liqatnya atas kitab Syams azh-Zhahirah, Sayyid Ali

Rahmat datang ke Jawa pada 751 H (1351 M). Meskipun demikian, semua sepakat bahwa

Islam masuk ke Nusantara dengan dakwah santun dan penuh hikmah.

Metode dakwah Islam Nusantara yang ramah, santun dan penuh hikmah, setidaknya meliputi metode dakwah Islam Nusantara masa Walisongo dan masa kekinian. Pertama,

metode dakwah Islam Nusantara pada masa Walisongo sebagaimana tergambar dalam Ahla

al-Musamarah fi al-Auliya' al-'Asyrah yang antara lain dengan:

a. Pendidikan: pendidikan agama Islam yang kokoh meliputi syariat, tarekat, dan hakikat sebagaimana pendidikan yang dilangsungkan oleh Sunan Ampel.

b. Kaderisasi: menghasilkan generasi penerus yang konsisten menjalankan syariat, riyadhah,

dan menjauhi segala kemungkaran, sehingga mampu menjadi pimpinan yang mengayomi

sekaligus disegani di tengah masyarakatnya dan mampu mengajaknya untuk memeluk agama Islam, seperti halnya yang dilakukan oleh Sunan Ampel dan Pamannya, Maulana

Ishaq dalam mendidik anak-anak dan murid-muridnya.

c. Dakwah: konsistensi menjalankan dakwah yang ramah dan penuh kesantunan sebagaimana dakwah Walisongo sehingga menarik simpati dan relatif diterima masyarakat luas.

d. Jaringan: jaringan dakwah yang kokoh, sistematis, dan terorganisir, penyebaran murid-murid Sunan Ampel. Sunan Bonang di Lasem dan Tuban, Sunan Gunungjati di Cirebon, Sunan Giri di Tandes, Raden Fatah di Bintoro, Sunan Drajat di Lamongan dan Sedayu,

dan selainnya.

e. Budaya: seperti pendirian masjid sebagai pusat peradaban Islam, seperti masjid Ampel, Masjid Demak.

f. Politik: politik li i'lai kalimatillah yang bersentral pada musyawarah ulama.

Referensi

Page 6: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 6

a. Ahla al-Musamarah, h. 14-17:

كأ٤ا(٤اكف٦٤أمؽالفيػراسا٨ػيخاكالفيػرحمثاةنالفيػإةؽا٪ي٣اللزي٦٪٥افةلر"جا"إ٥٫٧ااـخأذفأةا٪٥افزيارة)ىي٥٨اك٧اأفيهاضت٥٫افىـؽ٪٥اأةةىؽىيؽى٪ياةىعالت٥٫االفيػةمؽحا٧ؽكـزكسثالم٢ةؽاكيجايافلدا٫يج،أذفله٥اكأمؽتػقأ

اخ٥٫اكك تفاؽ.ناقبخػ٤خ٥٫اك ٬اةلرا.لسؾيؽةساكقإ٬د٬قكعؽس٬ا٦٤ةلرجاالبيـي٨ثن ٣٢يؾال٬اـائؽي٦ضتىةى٢ىيكه٤ػي٨ثةؽبـ٬را عالم٢ةايا...ياؿله٬٬سػكا٪٨اؾـي٨ثلتاسؽ٦٤أ٪٠ؽـ أدع٠أرياة٩٪ؤلءالثلذثى

ؽى٪٣ةؽاكيجاياةالإا٤ث٨ػقكاضف٦آ٬٢اةييػي٩ـأله٥٣اسؽلله٣اعبكقة٥اسؽلله٦٤٣اكلهالةؽاكيجايا٥٢ا٤ر عؽقاىمى ال٣٫غايثالضفافكالؽاـ.كذلفىاكاعؽا١ؽفالفادس٦٤الهشؽةالنت٬يثعناضت٫ااي٠الهلةكاح٣الفلـ.

b. Syams azh-Zhahirah, I/525:

٥ؽق5515هـ )115رحمثاللة٦أةؽا٪ي٣أـ٥اراػكن٠إلساكاعاـأ٤اع ـ٨ث.٥ؽأكلعال٥تا٧ك٧ؾؿياع22ـ(كمتػ ؽعف٩٨يػعي"ساياكيل٬٨"أـ٣٢أيياكـ متػالل.ككافلدلالكيكابحؽ ؽ".أـ٣٢ال٤يكـ أ٤ي٫٤ا"أريادامى

ا١خاح.Referensi Pendidikan

Ahla al-Musamarah, h. 23-24 (lihat, Maksud Islam Nusantara) Referensi Kaderisasi 1) Ahla al-Musamarah, h. 29-31:

Keberhasilan Maulana Ishaq mendidik putranya, Sayyid Abdul Qadir (Sunan Gunung Jati).

اةي٥٫اتلاكىرافىامؽ٪٥ااسخ٥رأي٥٫اعالفياضثفىكا٤ا٤اكف٦٤امؽكلدي٩الفيػتػا١ادركا كاة لفيػةـارةا٥٫٧اةػى٪٨اؾايا٤انذ٣ركتا فك٪٦٤٬سؾيؽةا١ؽبكاا٤ا ىػى ياؿله ضتىكنلالةلرو الرضفاضافىالرضكساةاا١اركالبلدى

ذ٣ركبالفي٨ثالفي٨ثا١تىتفيال"كلي"اضػشي٤٬اضتىا٧خ٫ج عؽلتفيالسؾيؽةآالفي٨ثال"كلي"كااـي٩ك٫ؽانار ٦٤م٬ا٧ي٫افىذلال٬جغؽسا٦٤الفي٨ثكـ ي٨ىاءه ا٧ىاك٪٤٬ى ٬ى ارافىالبطؽعالفي٨ثضتىكن٢جالةلرياؿلهسي اساكقكـ

٦ةيجالفيػرحمثانػي٦ةلرـ٬راةايا٣٢يؾالـائؽي٦ضتىكنلالـ٬ربايا ألالناسى كهػاؽيثي٩ياؿلها"٥ي٠"كـاؿلهالفيػتػ ككالد٪٥ا كبلر٪٥ا الفلـفأله٥ا٦اـ٥٫٥ا ٢ي٥٫ا ٢ي٩ؽد ٥٢اكسػاقكدعل٢ي٩ـ٥٢ا ػل٢ي٩.

ةكن٦٤٦ا٪٠اسى٦٤سؾيؽةـ٤٬ؽ فاكأة٧٬ااـ٩٥م٬ل٧ااـطاؽكػح٬فاا١ادراـمتػا١ادرك٪ؼقاعتىاـ٫٥اـارى٦فىؽيثياؿلها ي٦٤٠ؽلـ٬ربايا٦٤سؾيؽةساكقكػڤـڠكػاعب٧افىضياح٩ةافلناؽيتااـ٩٥الفيػرحمثك٪٬مفخ٬

٬ىلاة٬ك٥ااع٬اىبىخا٬٧اكبس٬ا٦٤ ل٥٢ف٥٢ي٪٨اؾ.اؿالفيػرحمثا٧س٥ااذفلىعى كػةا١ؽح.نارا٤ا٤اناـ٥ي٩ساك٨ػرككاف٦٤أمؽساك٨ػركػحػـ ػؽه ت٨ىاكػحؾكس٫االفيػراسا٨ػحا,كذ ادكرى ي٦ا٧ثىاـ٫٥ا٤ى ى افلرياةؽيبيكىلدى

الؾ٪ػكتخل٬ؽالجت٠ل٢تادةكالؽياىثفىؽيثياؿلهاملياكل٣يؾؿع ى ٢ؽي لـكـ ذلضتىناركلاأ٩٧دع٠فىالـ٬رككاف٦٤ تػا١ادرة٦م٬ل٧ااـطاؽالمؼ يىا.كلهة٨جياؿلهاأـيثكحؾكس٫االفيػي امؽ٦٤اكلاءاللحال.كاكخ٫ؽبف٧٬افملى

٦فىؽيثياؿلها"٬٧٬عسات"كهى٦٤ؽلةلرچؽب٬ف,كنارا٤ا٤ال٪٫٢اككافـالك ؽيالؾ٪ػالفيػتػا١ادرا٩٧اـخ٬ملخلةا٬٧اعا١تادة٦٤ا١ؽائوك٬٧ا٠الخياتكل٣يؾؿعذل ـ كالؽياىث٢٤لل٢اـ٫٤اسؽالذيؼالم٨ا ملز٤ال٢غ٬٢ة

لـػع٠ي٩ري٦٤النا سضتىناركلا٦٤اكلاءاللحالكاكخ٫ؽبف٧٬اف"٬٧٬عسات",كل٣يؾؿيػ٬الناسإلدي٦الـإؽاـ٥ي٩تػالج٢ي٠كا٧ثىاـ٫٥ا ك٦٤ل٣يػع٣٫٨٤٠عؽجالا١اةثكالباديثع٬ا٦٤الدع٬ؿي٩.كل٢فيػتػا١ادركلدافذ

٬ذيث.٪ؼا٤اكف٦٤امؽالفيػتػا١ادر. ني

2) Ahla al-Musamarah, h. 32:

Keberhasilan Sunan Ampel mendidik tiga santri dari Negeri Yaman.

Page 7: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 7

٣٢اـ٣ك ٬ؿاللنلالل٢ي٩كـ ذلذثرساؿ٦٤ا١ؽب٦٤ا٪٠ال٦٥ك٪٦٤٣ذريثرـ فىذلال٬جساءالسؾيؽةساكق٬٥٢ا٢ي٩ؽد٢ي٣٫ ىـ اضػ٪٣الفيػمف٦كالثانىالفيػأحمػكالثا١دع٢يثضفيشاؤاال٥ي٠كدع٬٢اعالفيػرحمثك

٦ضاسخ٣٫اؿالفيػمف٦ا٧امف٦ك٪ؼااخىاـ٩٥ع٢يثضفيك٪ؼااـ٩٥أحمػسئ٨ا٦٤الفلـ.فأ١ػ٦٣٫اـ٥ائ٣٫ ك.ل٩٧اذال٣ي٠٥ة٬٫٩يجؽا الشيثكا١ؽيثكالحيث.اؿالفيػرحمثياةنافا٣٢١كػيػه ىـ لال٦٥اللنخ٬٢٨٤٣٢

كدعاءاةائ٨ااف٬٧لعا٠٥١ةا٬٢١ـ٤ا١ؼاباللػيػ.اؿالفيػمف٧٦ؽس٦٤٬ي٠ الل٢ي٨اك٦٤ةؽكثدعائلنا٬٢٥اة٥ااكارال٩ضتىناركا٦٤اكلاءاللحال. اخ٩ك ىـكلزم٬اععػ٤خ٩ك العلص.خ٬٥٢ا٩٨٤ح٢ا٬٢١

3) Ahla al-Musamarah fi Hikayah al-Aulia' al-Asyrah, h. 33:

Keberhasilan Sunan Ampel mendidik putra-putranya, di antaranya Sayyid Ibrahim (Sunan

Bonang).

ل٪٠ رككلدله٫٨٤اكلدا٧ثىياؿلهاراضي٠كنارا٤ا٤ان ٨ػى اقة٨جساكرى ٣٢كا٤االفيػاةؽا٪ي٣اة٦الفيػرحمثتزكجدي٬لايؽى لـ٦فىؽيثياؿلها ٦٤ـاض٠البطؽإ١ظ.ع"ة٧٬ا"كل٪٬٠بافكاـخ٬ ياؿلهكديؽيبو ٣كتخلل٢تادة٬ؽست٠و ٦٤كليثلـ

Referensi Dakwah:

Ahla al-Musamarah fi Hikayah al-Aulia' al-Asyrah, h. 23-24 dan 24-26 (Lihat, Maksud Islam

Nusantara)

Referensi Jaringan: Ahla al-Musamarah fi Hikayah al-Aulia' al-Asyrah, h. 31-44.

Referensi Budaya: Ahla al-Musamarah fi Hikayah al-Aulia' al-Asyrah, h. 20

Pernikahan Sunan Ampel dan Raja Pandita

ؿذ٣ةػذلزكس٥٫ا.ا٤االفيػراسا٨ػيخاؾكس٩ةب٨جارياةؽيبيا١تاـ٫٥ا٤ادكرح٨افىةلررسذ٣اتخؼدارافىؽيثياي٠"٧٬٥ػراكاتذ٣اتخؼدارافىؽيثياؿلهاچلهاـي٨اة٬فكأ٤االفيػرحمثؾكس٩ةب٨جأرياحيشاا١تىاـ٫٥ارادي٦اىيي٬

ؽيئىافاـ٫٥اـ٥يةة٨جضفيككفت٥٫ا٦٤يؽىلـ٬رباياكا٤ااة٬٪ؽيؽةتزكجةامؽأة٦٤ؽيثحىكدي"ي٠"٥اك"جخىادككلي٬ـا٪ػل٨ال٢فيػرحمثلخغؼقخي٢ثلمهتاحالمفشػكلذاـ٥اق٦كفاة٬٪ؽيؽةي٩ك٪٬تح٢ش٩،زراثا١

ىاس. كي٬عكىىالفيػرحمثةػكأ

Referensi Politik: Ahla al-Musamarah fi Hikayah al-Aulia' al-Asyrah, h. 46-48

Pembaiatan Raden Fatah sebagai pimpinan kaum Muslimin dan permusyawaratan para Wali dan Ulama.

يم(ا٬)ـ٧٬افي٠(كضضرل٢هلة٢ي٩الكلاءكا٣٫٤فىالهلة٢ي٩الفيػرادي٥٦حي٬فىالفيػرحمث)ـ٧٬افذ٣ا المؾكر المل٬٫ر بق فى ةيخ٩ شرقي ك٥اؿى كد٬٨ق فى ـط٥ف ٢ي٩ لزا١ج ـ٬راةايا, ي٠ ٠ي ى حخ٫ا كالؽى٬اف الؽحمث ائبي

اةؽا٪ي٣كالفيػرادي٦كحخ٬ال. ساكقك٪٣الفيػي ا٬كرادي٦ك٫يػكالفيػاـ٣كالفيػتػا١ادرذ٣اسخ٥ةػذلاكلاءيكالفيػرادي٦ـيػكالفيػا٤يالحاجكالفيػمف٦كالفيػالحاجر٥افكرادي٦خاحكالفيػر٥افالحاجكرادي٦ساك

ل٥٢ف٥٢ي.اؿالفيػرادي٦ وـ ر.كالفيػع٢يثنؽلكتلاكركافى٧هبا٤ا ٨ػى ا٬ا٩٧لينتغىكليه٢صلضػ٨٤اأفرىل٥٢ف٥٢ي الكلاءتاي٬قكنارا٤ا٤ان ي ال٥٢ف٥٢يالرادي٦خاحتاي٬ق.٬ا٩عذلجي للـلـكا٤ا٤ن يس٬فع٢يثن

ل٢٥٥٢ث.ذ٣رسرادي٦خاح المف٥٢ي٥٢ااسخ٬٥ا٨ػقالد٤اءكاتخؼقداران ككس٬قى ذ٣ةػذلجرادي٦خاحالكلاءىالالمف٥٢ياذا٪٣فى٪ؼا فىالـلـك٪٬انى٧ؽتي ٪٬ؽضه ك٣فىامؽو اؿله٣يااي٫االفادةالؽاـا٥٧اجخيس٣لكاكرى

Page 8: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 8

كانى٨٨جافالج كا. كا٬ا٩٧ال٬جػثري الم٢ةؽاكيجايا ك٪ؼا ػد ي كا١ اسخ٨٥ػ٪٦٤٣ا١ػد ػكسب٢ي٣٫لما ٫اد ٢ي٨ا يجب ىل اى ا١سؽ فى ؽيي كل٥خ٩ك٩٤٬ كالء الل ـبي٠ فى خ٢ي٣٫ ذل ع كاخ٬٥نى اف المف٥٢يأ؟ مؽ٧ا

ػادالـ٢طثكا ٨٤ةالـخػادل٢ش٫ادكا ؽه ٥ط٨اللت،ك٪اا٧اذا٨٤خ .ال٬اجياكا٨اؾعذل.كـ س٣الج٬ابىةؼل كلىى

ىالحؽباؿالفيػرادي٦ا٬افال ا١فاؽكائػى ىـ ػ ةا١اثةالفيعأـنىالمفال.ذ٣تلاكىريكاي٦٥س٤٠ي

م ـيػ ة٦ حمؾة كا٤ي ضفي ا٤ي ٩٤ كس٬٢ا ذل ع ٬ا٬ق الحاج. ر٥اف الفيػ كرحت٬ا٨ػل الج٬٨د ش٬٥ا ف٦ال٩فىالج٫اد.كاسخ٬٥افىد٤اء. كاػكاالـ٢طثككل٤ااضخيزى ا١فاػؽى

Kedua, metode dakwah Islam Nusantara di masa kini secara prinsip sama dengan metode

dakwah di masa Walisongo, meskipun dalam strateginya perlu dilakukan dinamisasi sesuai tantangan zaman, dengan tetap berpijak pada aturan syar’i. Secara terperinci metode tersebut

dapat dilakukan dengan: a. Berdakwah dengan hikmah, mau'izhah hasanah, dan berdialog dengan penuh kesantunan.

b. Toleran terhadap budaya lokal tidak bertentangan dengan agama. c. Memberi teladan dengan al-akhlak al-karimah.

d. Memprioritaskan mashlahah 'ammah daripada mashlahah khasshah.

e. Berprinsip irtikab akhaff ad-dhararain.

f. Berprinsip dar' al-mafasid muqaddam 'ala jalb al-mashalih.

Ulama sepakat mashlahah yang dijadikan dasar adalah mashlahah yang punya pijakan

syariat, sehingga mashlahah yang mengikuti hawa nafsu ditolak. Sebab, bila mashlahah

dikembalikan kepada manusia maka standarnya akan berbeda-beda sesuai kepentingan masing-masing. Inilah yang melatarbelakangi rumusan fikih dikembalikan pada madzahib

mudawwan (mazhab yang terkodifikasi). Allah Swt berfirman:

اللي ٣ي كىيي٬نيسي حىؽىؾى ا ٤ى ذي٢يرىا ٦ ى٢ى٫ي اذنىخىي ى٬ؽى اء نفى ٦ ىإفزي ٧ثىيىييال ضى ٤ر٠ي ؽ ى للز ٣ كلىدزي

ىأ اف ى٢ى٫ى ةن كىاضػى ٧ىج إفكى

فى إفكى م٥احىؽىؾى سي االفػي ٥ى ٫٨٤ي كىاضػو ١كلي ي٩ ةى٬ىىل كى ي النه ي لهى فى ىإفكى ٩٤الث٢يدي

يىلأ اقي ةى٬ى

ىأ رذى٩ي كى كى ه لدى كى ٦لهي يىسي ىإف٣١ ه لدى كى ي لهى

٣ ة٨اؤيزيى٣كىأ آةىآؤيزي ي٦و كدى

ىاأ يي٬صة٫ى ػكىنيثو ٦٤بى سي ٩٤الفػي

يىلأ ةه ىؽإع٬ى ان ٣جى ١ىسي ؽىبي

ى٣أ ح٫ي

ىأ حىػريكفى الللى ٦٤ى ثن إفييى

االلى ي٥ن ٢ي٥اضى ى فى (55ا١نفاء/).كى٦ذي٦٫ ٤ى كى رضي

ىكىال اكىاتي تالف٥ى ػى فى ى ١٣ى ٪ي ٪٬ىاءى

ىأ الحى ى ى٬اتتى ل .(15المؤ٬٨٤ف/).كى

)اى ي٦ى ٥تى ٦٤٦ال٥ي ىلىحىسي ى ٦٤رب (02/٥ؽافآؿلحى11المشازثةالتي١يي٢ثالليظالفيػم٥ػة٬٢٦مالمالكصالتطؼيؽ٦٤

ؽحى٩ي مىىأككا٣٢أفالؽكال٢كلدا٧تثا٢١ثكا٨١أن٠تيفت٬ؿالح٠كال٧يادله٢يةؼل٦٤٤أ يخى٩ي أكجى٫ى

فذل٧هطخ٦٤٩المف٥٢ي ثى ىـ ضف٦الفيىاىإفالؽ٤اكففشيءإلزا٩٧،سا٧تاكاعولهس٨اضاككل٩٥عالاك٦١لهكىأ

٬لهت٥ارحمث٦٤الللنجله٣كل٨٬جا كل٧ؾع٦٤شيءإلكا٥٩٧ااؿ٢ي٩الهلةكالفلـكك٥ااؿاللحاللؽـ.٢يا٢١بل٧ي٬ا٦٤ض٬ل

Imam al-Ghazali dalam al-Mustashfa mengatakan, orang menganggap mashlahah tanpa

dasar dalil syar'i maka batal. Beliau juga mengatakan, mashlahah yang dilegalkan syara' adalah

menjaga al-kulliyah al-khams, yakni:

a. Melindungi agama

b. Melindungi nyawa

Page 9: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 9

c. Melindungi akal

d. Melilndungi keturunan

e. Melindungi harta.

Terkait mashlahah mursalah atau munasib mursal yang diutarakan Imam Malik, maka

Fuqaha Syafi'iyyah, Hanafiyah dan bahkan Ashab Imam Malik sendiri telah melarang

mencentuskan hukum dengan dalil mashlahah mursalah. Lalu apa maksud maslahah mursalah

Imam Malik ini? Jika Imam Malik memang melegalkan mashlahah mursalah, maka ulama

menginterpretasikan bahwa yang dimaksud Imam Malik adalah al-mashlahah ad-dharuriyyah al-

kulliyyah al-qath'iyyah, bukan dalam setiap mashlahah. Seperti halnya dalam kondisi perang,

tentara kafir menjadikan sejumlah orang Islam sebagai perisai, padahal andaikan mereka

berhasil menerobos maka berakibat fatal karena dapat menguasai/menjajah negeri kaum Muslimin, sedangkan bila diserang jelas-jelas akan menjamin keamanan bagi kaum Muslimin

yang lebih banyak, namun pasti mengorbankan sejumlah orang Islam yang dijadikan sebagai

perisai tersebut. Dalam kasus ini, penyerangan terhadap mereka sangat ideal dan kemaslahatannya sangat nyata (termasuk kategori al-mashlahah ad-dharuriyyah al-kulliyyah al-

qath'iyyah), meskipun tidak terdapat penjelasan dari syara' apakah dii'tibar atau diilgha'kan.

Dalam kasus ini Imam Malik membolehkan penyerangan dengan dalil mashlahah mursalah,

tidak dalam semua mashlahah.

Cara mengaplikasikan kaidah maslahah dalam realitas saat ini adalah dengan:

a. Mengembalikannya pada dalil-dalil syariat. b. memilah-milah antara hukum yang bersifat ta'abbudi (dogmatif) dengan hukum ta'aqquli

(yang diketahui maksudnya). c. membedakan antara hikmah dan 'illat.

Referensi:

6: ص/ 5 المالكي ج لاةي عجيتث المديد البدري٬ؿ م٥ػيا{ادعي/}سللهس٠الح لـ/ك٪٬،إل٩الم٬ن٠ؽي٩إل؛{ربـبي٠إل}الناسى لم٦؛كالإضفاف،كالإي٥افالـإث}،ل٢لت٫ثالمؾيصل٢طالم٬ىصالدل٠ك٪٬،المط٥ثةالما١ثأك،النت٬ةبفياـث؛{ةالح٥ث}،٢ي٩ػر م٬ا؛{الحف٨ثكالم٬

أضف٦ها١تةا١ؽؽ؛{أضف٦هةا١ت}٤ا٧ػح٣٫سادؿ/أم{كسادله٣}،الناثكا١بالم٨ثالخاةاتأك،كرائ٩ا١ؽآف،ت٣٫ككحبيي،لهت٣٫ح٢ييفأ٧ذلإف؛أك٫ؽها١تكالمػ٤ات،اليسرال٬س٩كإيرار،كال٢يالؽ٦٤؛المشاد١ثؽؽ

.٤ا٧ػ٪٣لد٬ة/كالثالثث،٬ا٣٫٤لد٬ة/كالثا٧يث.ل٢طا١البيال٤ثع٬اصلد٬ة/الكلى

59 ص/ 7 جالشافعي لأبي خيان الأدلسي المديط البدر تفصيرم٢غه٤٩االؽازماللتػأة٬كاؿ ؽك٪االمغا١عالحشثأردح٣إذا/ ةالفبيخ٢لأفك٪٬الضف٦ةا١ؽياذ

بي٠إلادعي(٬له ىىـ ب ثرى ٥ى ثةالح ى ٬ ال٥ى ٨ىثكى ٣الحىفى ادل٫ي ٦يهىىةا١تىكىسى ضفىىكىلى.أ ي٬ا ىادل ٪٠ىتي

ىخىابأ ٦يهىىةا١تىإلا١ ضفى

ىأ

ا١ؽي٪ؼاع٧ت٩ذ٣،كحأذي٪االحشثإ٫ار٦٤دالمه٬ضه٬ؿ٦كح٨ي،ة٥ر٩٢ل٥٢اة٢ثـتبةالفبالحشثكع٢)افىإف/ة٬له ى ٣يىنىغياللي ا٧خهىا١خ٨ثك٧جةالإيؼاءالحشثا٤تزسج٤تىأمل٢ؽييسا٤ان،ةىي٨ى٫ي

286-283 ص 6 جمؤشصث الرشامث \، طلنرازيفي عنه الأصل المدصل

ه٠٪ؼا٦٤الثانيا٦١ ةياف.ة٠٥٩ا١كاسبكا٦١ا٢١يث٦حيػالم٨اـتث٬٨ؿا٢١يثعدا١ثالم٨اـتثأفعل١ثالدإا٤ثفا١المه٢طثلهؼقشر٩إ٥٧احالاللأف٦يطه٠مه٢طثك٪ؼقا١تادلمه٢طثالضكـشرعحالاللأفالكؿ/كس٫ي٦٤الكؿ.ةالدل٠إذتاح٫ا٦٤ةػلذلث٤ػ٤ات٫ؼق المي٨ثال٬اثعهمحالاللأفأضػ٪اكس٬ق٢ي٫االدل٠الكلىالمػ٤ثأ٤ا

Page 10: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 10

عؽعا١ؽيأضػحؽسيصلؾـكإلةا٠الثانيكا١ف٣لمؽسصلأكلمؽسصالميةالحس٣ الكؿا١ف٣رتجماؿك٪ؼالمؽسصلاأفمها١صالخ٢كدالمكعامف٫ا... {النه٬صالدا١ثع ى٥يى ىال ل٢ إلرىحمىثن ٨٢ىاؾى ىـ ر

ىاأ اؿاللحال}كى٤ى ٬٢٤٣٫٨بالشع يار

٬ى[.521]ال٧بياء/ كى٪ي ٥ىاكىاتو ىـ ى ت ىـ ٦ ٬ا٪ي ىفى الف٥ىآء خى٬ىلإلى ـ ا ثي٣ ن يا جى رضىال ف ٤ا ٣ ١ىسي ى ٢ى الذمعى ٪ي٬ى {} ى٢ي٣ه ءو ٠شيى ةسي

[23]البؽة/ ٣ي ةسي كىلىييؽيػي ا١ييسرى ةسي٣ي اللي ييؽيػي ؽى عىيأ وـ يا

ىػةه٦٤أ ى ؽو

ى ىـ ى كعىىأ ن ؽييا مى فى كى٤ى٦كى ى بيكاالل ى لتي كى ػةى ٢٥ي٬اا١ كىلتي يسرى ا١

{]البؽة/ ؽيكفى ي ىل ٣ت ى٢سي ١ى ٣كى ازي ا٪ىػى ٤ى ى {]الحز/[521عى جو ؽى ٣فالدي٦٤٦ضى ى٢ىيسي ى٠ى اسى الفلـ[12}كى٤ى كاؿ٢ي٩الهلةكلـ كاؿلضرركلضرارفالـإ الف٥طث الف٢٫ث ةالح٨ييث كاؿ.ةرج ةتادق رءكارضي٥ا أ٩٧كن٧ف٩ةس٩٧٬ ادـ٫ا كـ

جكلشيء ى٢ىيسيكرحمتكـ الل ى٬لىي٠ي ل رىضي٣ه{]الن٬ر/}كى رىؤيكؼه ى فاللى٬٢شرع٤اليس٬فل٢تػي٩مه٢طث[٣22كىرىحمىخي٩يكىأ

ا١تادل٣يس٦ذلرأثكلرحمث أ٩٧حال٤اشرعالضكـإللمه٢طث .٫ؼقال٬س٬قالفخثدا١ثع

285-284 ص/ 2 ج المصتصفى

٢ثالمه٢طثاحتاعس٬ازفا٥٢١اءاعخ٢كػخهلحالـالم٬٪٤٬ثالن٬ؿ٦٤الؽاةالن٠ ٤نىل٦٤ةػكلالمؽـختار٪االشعك٫ػف٣أفاـذلذثالشعك٫ادةإلةالإىاثالمه٢طث٬٨ؿكأفا٫٤االمه٢طث كف٣لبل٫٧اك٫ػكف٣ل

ختار٪اكللبل٫٧الالشعيل٫ػل٣ ختار٪االشعك٫ػ٤اأ٤ا.ل الحس٣اختاسك٪٬ا١ياسإلضان٫٢اكيؽسضشثهيللحضؽ٤جل٫٧االخ٥ؽعياـايطؽـ٤أك٬ؿأكمشكب٦٤أـؽ٤اكلأفض٨٥اك٤راله...كالإجاعالنم٬٤ؿ٦٤

٤رالهلبل٫٧اشعالك٫ػ٤االثانيا١ف٣.المه٢طث٪ؼقملضثعدل٠الخ٥ؽالشعخطؽي٣التكلي٨٤اط٪٬الذما٠١ةإخاؽيأمؽقل٣ضيد٢ي٩أ٧سؽ٥٢ا٤خخاةيك٫ؽي٦ن٬ـ٢يإفرمياف٫٧ارفسا٤لماالم٬٢ؾلبوا٥٢١اءةو٬ؿاله٬ـإيجابفالمه٢طثك٧جك٬٫ح٩ياءس٨بفرتثإخاؽكاـخطؽ٢ي٩لف٠٫ةؼلأمؽح٩ل٬اؿ٤الهاتفاع٤رتث

بفتبك٧ه٬ن٫االشائضػكدجيحييإليؤدمالباب٪ؼاكخصةالمه٢طثالخابلنمكمخا١ةا٬٠ؿ٫ؼاة٩لنسؽ٬٨اةخ٬ا٪٣ل٬٢٥٢ؾالثثتحه٠ل٣ا٥٢١اءن٨ي٦٤ذلؽؼإذاذ٣.الض٬اؿحي س٫خ٦٤٣٫تحؽي٬٫ة٩يخ٬ف٤اكلأفك

ختاركلةالبلفالشع٦٤لهيل٫ػل٤٣االثا١دا١ف٣.ةالؽأم حفي٥اح٥ري٩٢ع٨٢ػـالنؽم٠فك٪ؼا٤ي٧مةاليخ٤٢اكإلالحاساترحتثفه٤اكإلالضركراترحتثفه٤اإلح٨ف٣ذاح٫اف٬ح٫اةاختارالمه٢طثأفك٪٬آعؽ

كالتخ٥ثالت٢٥ثلدؽل٫٨٤ايجؽم٤االفاـ٦٤ف٣كلأذياؿةكيخ٢الحاساترحتث٦أيياكحخاػكا١تزيي٨اتةالتطفي٨اتة٧٩نكلف٨امضرةدأك٨٤ثس٢ب٦الن٠فتارةهيالمه٢طثأ٤ا.مؽاحت٫اأ٤ر٢ثذ٣المه٢طث٤نىأكلكلن٣٫.لها

٤ه٬دعالمطاثةالمه٢طثن٧ل٨ا٤انػ٪٣تحهي٠فالخ٢كنلحالخ٤٢انػالمضرةكدالم٨ثس٢بإفذل٣٫٢ك٧ف٣٫دي٢٣٫٨ي٣٫يحأفك٪٬خمفثالخ٦٤٢الشعك٤ه٬دالشع ٪ؼقضيخي٤٦٥اكلك٤اله٣كنف٣٫٢ك

.مه٢صكد٫ا٤فػة٬٫الن٬ؿ٪ؼقي٬ت٤اككلمه٢طث٬٫الخ٥فثالن٬ؿ

271/ ص 5ج -الأخكام للآودي ٢ثكػةي٨افا١ياسضيثالمه٢طثكأفا٫٤افذاح٫اكا٧فا٫٤اةاختارك٫ادةاللارعلهاإلالمها-الؽاةالن٬ع ١صالمؽـ

٤خبةكم٢اة،كإل٤ال٣يل٫ػالشعلهاةاختاركلإ١اء،كبي٨ا٤ايخ٢ةا١ف٥يالك١ي،كل٣يتيا١ف٣الثا١د،٠،ك٪ؼا ي٪٣عا٤خ٨اعالت٥ف.أكافالنؽي٩ك٪٬المب٩٨ةالم٨اـبالمؽـ كػاحا٫١اء٦٤اللايثكالح٨يثك

ة٩،ك٪٬الح،إل٤ا٤٦٠٧الأ٩٧ي٬ؿة٤،٩إ٧سارأنطاة٩لذل٩٨،ك٠١الن٠إفنص٩٨الكت٩أ٩٧ل٣ي٠ا،لي٥اكف٦٤المها١صيضركرم،كلكلي،،ة٠ي٥اكف٦٤المها١صالضركريثالكليثالحان٢ثةؼلفكلمه٢طث

لـ، الـ ٢١بالارعدار ،٣٫٨ حسيدل٨٬ا ل٬حتسالاربج٥اث٦٤المف٥٢ي، كذل٥ا ٩عي، كلك٬

Page 11: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 11

ي٢ؾـ٩٨٤خ٠مف٣٢كاـخأن٬٢اكأثالمف٥٢ي،كل٬ر٤ي٨اا١تسكخ٨٢ا٪٣،ا٧ػجالمفػة٦كثالمف٥٢يا،يأ٩٧له سؽي٥ث اللارع.ل ٦٤ ي٫ؽ ل٣ أ٩٧ ي يث، كليث ضركريث كالمه٢طث اله٬رة، ٪ؼق ف ٨٤اـتا كف كإف ا١خ٠ ٫ؼا

كإل٤ا٫ػ،،المها١صع٤اةي٨ا٨٤ف٥ثإل٤ا٫ػ٦٤اللارعاختار٪ااختار٪اكلإ١اؤ٪افن٬رة.كإذاؽؼذلعؽ،ا٤خ٨الضخشاجة٩دكفكا٪ػ٩٨٤إ١اؤ٪ا.ك٪ ؼاا١ف٤٣تددةيذي٨ا١ف٥ي،ك١يؿإلحا٩ةأضػ٪٥اأكلى٦٤ا

ك٪٬ي٤خه٬ر، ،٠ ؽح٬٥قؽعحه٬ركس٬دالم٨اـبالمؽـ ذ ٤ا إفي٠/ يؽؼأ٦٤٩٧تي٠المخبدكفالم٢غى. ختار، ةالاللارعفةوالضكـ،كأمكنػر٦٤الكناؼالمه٢طيث٦٤٬٫كذلل٧اأج٨اعأفذ٣مها١ص٤خبةف٧ؽ

سنؿ٤ااخبككاف٦٤تي٠الملئ٣الذمأذؽسنف٩فسنؿالحس٣،كػ٢خ٣ة٨٢،٩اكك٥اأ٦٤٩٧سنؿالمها١صالمخبةي٢ؾـأفيس٬ف٦٤٬٫سنؿالمها١صالم٢اة،إفكفي٢ؾـ٦٤٩٧٬٦٤سنؿ٤ااخب٦٤المها١صأفيس ٬ف٤خبا،

م٢غىضركرة٦٤٩٧٬سنؿالمها١صالم٢اة،كذليؤدمإلأفيس٬فال٬نال٬اضػ٤خبام٢غىةالنؽإلضس٣كاضػ، ك٪٬ماؿ.كإذاكفؼل،لةػ٦٤ةياف٤٩٧٬خباةالجنؿا١ؽيب٩٨٤لنأ٦٤إ١اءق،كالكلاـي٥اإذال٣يس٦ؼل.

:25/ ص 4ج -التدتير التلرير وختارفحػيؽا إذاالشائ٤اشرجإللمه٢طثا١تاد لفالناس.لمها١صكالماـػ٪٬حػيؽاللارع،ك١يؿحػيؽالناسكال

٬له٣ تاح٣٫تخخ٢ ر كحسثر أ٪٬ائ٣٫، كحخػد أ٫ا٣٫٤، المهاكحتاي٦ ع الخانث مهالح٣٫ يػم٬ف ػ خ٫ػر، ا١ا٤ث ١صكتها١صا١ا٤ثالم ػحس٬ف٬دا٬١ضىكالىؽابفالضكـ، أفالح٥ث ٥ا كػفعيثلي٥س٦التط٦٤كس٬د٪ا. ،

ةاعخلؼالناس الض٬اؿأك ي٨٤يتيخخ٢ةاعخلؼ .حس٬فأمؽان كإ٥٧االحس٣حس٥خ٩لذلليؽبا١شيغالبان ،٨٤ثلتطض٥ثالحس٣ضيدي٢ب٤٪ؼاال٬نتحالح٥ث٦٤ك٪ؼاال٬ن٪٬.١ا٪ؽالم٨يتيؽب٩ةال٬نا

٢خ٩ل٤ض٥خ٩كس٬دان/أفالحس٣يػكر٢٤ثالحس٣أك٨٤ا٩.ك٪ؼا٪٤٬نى٬له٣ك٪٬الذميف٥ي٩الن٬ل٬ف.الحس٣ػ٤ان؛أمإذاكسػتا٢١ثكسػالحس٣ ،لن/الن٬ـي٬سبالنول٫٢ارةس٣بخلؼالح٥ث.٥ر،كإذاا٧خجا٢١ثا٧خفىالحك

٢اللارعالنوعالن٬ـ.،ك١س٦إدراؾالخارجكجالن٬ـليخطرجة٬اـثاـخلؽال٬كاءةالن٬ـكذللخؽكجالخاكالح٥ث٦٤ذل.كصرالهلة/الفؽفرمياف٢ثحبيصا١ؽلذم٧خط١٩ا١بكس٬د٢ثالنو،ك٪٬الخارج.ككؼلا

إفا٧خجالملثضيدكفالفؽلملث.،كالملثأمؽحػيؽمي٨٤يتتخخ٢ةاعخلؼالكغاصكالض٬اؿدالملثك١يؿ٤ض٥خ٩. ػ٤ان ك ي٩،إ٤٩٧ذليبيصلها١ؽكصرالهلة؛لفالفؽ٪٢٬ثالحس٣كالحس٣يػكر٢٤خ٩كس٬دان

.١تهػاللارعدرؤ٪اأكح٢ي٫٢المه٢طثا١تهػاللارعتحي٫اأكحس٥ي٫٢ا،أكالمفػةايتي٦٤٪ؼاأفالح٥ثهاػ٤انكا٢١ثهال٬نا١ا٪ؽالم٨يتالذ ك .المه٢طثالمه٬دة٦٤تشيالحس٣ل٨٤٩٧ثتح،مةن٢ي٩الحس٣كس٬دان

.ا١شيككى٬ض٫اكاـخؽارأكامؽؽبالحس٣ةا٠٢١يؤدمإلىتالضكـ3. Landasan dalam Menyikapi Tradisi/Budaya

Islam tidak anti terhadap tradisi/budaya, bahkan sebaliknya Islam akomodatif padanya. Hal

ini setidaknya dapat dibuktikan dengan dua hal, yaitu berbagai ayat al-Qur'an dan hadits yang

dalam redaksinya mengakomodir tradisi/budaya; dan beberapa tradisi/budaya jahiliyah menjadi

ajaran Islam. Selain itu, dakwah Islam di Nusantara ketika berhadapan dengan berbagai tradisi/budaya bisa dilakukan dengan berbagai pendekatan sebagaimana akan dijelaskan.

a. Redaksi Ayat al-Qur'an dan hadits yang Mengakomodir Tradisi/Budaya Masyarakat

Pertama, ayat tentang riba:

يا ٬فى ٢طي ٣تي ٢سي ى ١ى ٬االلى ي ات كى ثن ى اخى يى انامي ى ىى٢ي٬االؽبىاأ كي

٨ي٬الىحىأ آ٤ى ي٦ى االذ ح٫ى

ى(55آؿ٥ؽاف/)أ

Page 12: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 12

Jika dipahahami dari makna literalnya, riba yang dilarang dalam ayat ini hanya riba yang berlipat-ganda, bukan riba yang sedikit. Tetapi tidak ada satupun pendapat Imam Mujtahid yang

membolehkannya meskipun sedikit. Sebab kata ثن ى اخى يى انامي ى ى

ى merupakan pengakomodasian budaya أ

kafir jahiliyyah dimana saat itu mereka berlomba-lomba dan bangga dengan riba yang berlipat ganda.

3:4-3:3روائع البيان المجلد الاول ص

٥ا ياـالجا٪٢يثأ١يؿيػاكلشراكا٥٧ا٪٬لبيافال٬االذمكفالتام٢٠ي٩.ىاامياثأ٬لهحال"لحاكل٬االؽبا.يخيص٦٤ـتبا١نكؿ

Kedua, ayat tentang menikahi anak tiri: شي اللتفضي ٣ي بىائتيسي رى ٣كى ٢ىيسي ى ٨ىاحى ٢خي٣ة٦٫ىلىسي ٧٬ي٬ادىعى ى٣حىسي ٢خي٣ة٦٫ىإفل اللتدىعى ٣ي ائسي ٦٤٣نفى (25/ا١نفاء)٬ركي

Secara literal ayat ini hanya menyebutkan keharaman menikahi anak tiri yang ibunya

sudah disetubuhi jika anak tiri tersebut dirawat ayah tirinya. Tapi tidak ada satupun Imam

Mujtahid yang menghalalkan orang menikahi anak tiri yang ibunya sudah disetubuhi, baik

anak tersebut dirawat ayah tirinya ataupun tidak. Sebab penyebutan kata ٣ ٬ركي شي فضي merupakan

pengakomodasian budaya jahiliyyah dimana jika ada percerian maka anak perempuan mereka cenderung mengikuti ibunya meskipun harus hidup bersama ayah tiri, daripada mengikuti

ayahnya tapi harus hidup bersama ibu tiri, karena biasanya yang kejam adalah ibu tiri bukan

ayah tiri.

2 566صج ... روائع البيان ة الؾكسث(ا١تدع٠ الؽبيتث)ة٨ج الؾكجـ٬اءك٧جفضشؽقأحنتي٩ ٬له)اللتفضش٬رك٣(أ٫٤اتحؽـع حس٦فضشؽقكالتييػف كل٣

لشط١ يػأيؿ ل٢ ا١بل،ك ا١ ا١بكا٥٧ا٪٬لبياف ا١ حس٬ف٤إف ةأ٥٧ا حؽبيخ٫اك٪ؼا الؾكج اجاعإ٫٤اكيخ٬لى خػةؽ ٫اء .خهى٧ا١Ketiga, ayat tentang perempuan dan laki-laki jalang:

اى كلىييتىاتأ ل٢ يتي٬فى كىا١ يبيى ل٢ يتىاتي تيرىاتكىا١ ل٢غى كىالخىتيري٬فى تيريى ل٢غى ةهلخىتيرىاتي ؽى ى٫ي٤٣ ل ي٬فى ٬ل ي م٥احى ءيكفى بى ٤ي ؽي٣هى ى .كىرزؽه

(20/الن٬ر)Dalam ayat ini pula, secara literal Allah menjelaskan bahwa wanita jalang untuk pria

jalang, dan sebaliknya; dan wanita shalihah untuk pria shalih dan sebaliknya. Tapi dalam

syariat tidak diharamkan wanita jalang bersuami pria shalih dan sebaliknya. Penjelasan ayat di

atas hanya sekedar mengakomodir budaya, yakni orang-orang baik biasanya akan memilih orang-orang baik dan sebaliknya. Selain itu, masih banyak ayat redaksinya mengakomodir

budaya, sehingga secara implisit mengajarkan agar melestarikan budaya.

Keempat, anjuran untuk menjaga etika daripada melaksanakan perintah yang tidak wajib.

Meskipun ada hadits yang melarang berdiri karena kedatangan Nabi Saw, namun dalam hadits lain beliau membiarkan Hassan ra berdiri menghormatinya sesuai tradisi masyarakat Arab.

416 ص/ 4 ج - امطالبين إعاث خاشيث

٤ػق٢يت٬أيا٤ايػي٩ةيالناسيخ٥ر٠أفأضب٦٤(/ص)٬لهذلي٨افل/ا١ي٠ل٪٠ا١ياـكيف٬٦له/البشيميككخب٩٨يريكمىكػله،ياـأفأضب٦٤عم٬٥ؿل٩٧النار٦٤ ةيى٢ىي٩خى يـالهلى ٩٧ي/كىالفلى

ىؽىأ مى

ىاةى٩يأ نطى

ىفأ

ىأ ٬الى ٬مي ي ؽإذىاحى ؽ،ة٣٫مى ٥ى ذى

ا ٩٨يالليرىضىحسىفافىيى٤٬ن ىـخى ا ى ػىذى نلىىؾيؾريىامي/كىأ ى ل٢ ىلى حىؽؾيىؽضه ؽضكى ى اا١ ٬ى٤ى ي٣ي٪ي فخى ي٦ل٥ىىشتجمي ٠هلهى ٣٫هخى ايىؽىلكىذى ؼى ٪ى

اؿى الجى٥ى يـكىلى ٬ ي ىػحى ىؽقيكىىأ فىى ى ه لال٥ي ٢ىي٩اللينى ٣٢ىى ىـ كى ى ىعى .المؽا٤خراؿ٦٤عيالدبمؽاعاةإف/اؿلم٦ضشثكي٩.ذىل

Bahkan di hadits lain beliau memerintahkan para sahabat untuk berdiri menghormati

Mu'adz bin Jabal ra:

Page 13: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 13

٦ ػخى ا٪ي٣ىة٦ىـ ىاؿىإةؽى جي ٥ ةىاىـىثىأ ا٤ى ٤ى

ي٠٫ب٦ىأ ة٦ىـ و ٨ىي ىاؿىضي جي ٥ ةىاىـ

ىيػوأ ؿىىاؿىالخيػرلىـ ٪٠ي٧ىؾى

ىثىأ ى ي يؽى ى س٣عى ػضي ىـ

اذوة٦ ى ٠ى٤ي ىـ رىىأ ٬ؿي يـ ٢٣٢ي٩اللنل-اللرى -كـ ػوإلى حىاقيىـ

ىىأ ى ٬ؿيىاؿىال٥ىفشػ٦٤ىىؽيتنادى٧ىاى٢ى٥احمىاروعى يـ ٢ي٩اللنل-اللرى

٣٢ ار-كـ ٧هىى٬ا»للأ ي٬مي ٣إلى يػزي ك-ىـ

ى٣أ كي ي (مف٣٢.)ركاق عى

b. Pengakomodiran Tradisi/Budaya Jahiliyah Menjadi Ajaran Islam

Pertama, tradisi puasa Asyura yang biasa dilakukan masyarakat Jahiliyah diakomodir

menjadi kesunnahan dalam Islam.

٦ اة٦ى تاسو ىـىاؿى-٥٫٨االلرضى-خى ٬ؿيىػ يـ ٢٣٢ي٩اللنل-اللرى ػي٨ىثى-كـ ػىال٥ى ٬دىالىى٬ىسى ٬فى٫ي ٬مي ىـيىهي ٬رىاءىيى٬ كي عاىئ٢ي٬ا ٦ىفي ىخى ل ي٬اذى ال ى اذى ؼى يـ٪ى لالى٬ ؽىالذ ٫ى ذي٩الليأى ٬سىى بىنىمي ائي٠ىكى إسى ى ٬فىعى ى ٨ىط٦يؽ ٩يذى ٤٬ي ا٧ىهي ي٥ن يتى اؿى.لهى ى -النبذى

٢٣٢ي٩اللنل ٦ي»-كـ نى كلىىىةأ ٥٣ي٬سىى ؽى«.٨٤سي مى

ى٩٤٬ىأ (مف٣٢)ركاق.ةهى

: ص/ 9 ج - مصنه على النوي شرح

٦٤كالحان٠.ـأله٦٤٣أمؽةالؽكاييالمؽادفأله٣ركايثكف.ذل٦فئ٬٢اعاك٬راءي٬ـيه٬م٬فال٬٫د٬سػ/٬لهيؽيقار٦٤الجا٪٢يثك٧جعاك٬راءي٬ـأفالضاديدلد٬٥ع .٤خأكػاةهيا٩٤الـلـكساءيه٬م٩٧٬كال٬٫د٪٣ك

Kedua, tradisi akikah yang pada masa Jahiliyah diakomodir menjadi kesunnahan dalam

Islam, kecuali kebiasaan mengolesi kepala bayi dengan darah hewan akikah diganti dengan mengolesinya dengan minyak wangi.

ة،ة٦اللتػى٦ يػى بي٩ى٦ةيؽىى٨ا/ىاؿىأ ػ٧ىاكلدإذاالجىا٪٢يثفي ضى

ىـل لى اةذةصي اءىى٢ى٥اةػ٫٤ا،رىأـ٩ك١ظكى ـاللسى لى ـ ةالإ

٨ا اةنصيةىؼ٧ىي ؽافك٢٧غ٩رىأـ٩كن٢كى اقي).ةؾ كى ةي٬رىىطيص.كىالحىاز٣دىاكيدأ (نى

Ketiga, ritual-ritual haji. Seperti thawaf yang sudah menjadi tradisi kaum Jahiliyyah

dalam Islam ditetapkan sebagai salah satu ritual haji, namun dengan mengganti kebiasaan

telanjang di dalamnya dengan pakaian ihram.

41 ص/ 2 ج - إشداق لاةي النتيث الصيرة

ضتىؼلك٬٧ا...ي٩ح٬ؼذ٢٣ي٫ا،حؽض٩درعانإلكل٫اذياة٫ااضػا٪٦خيا١نفاءكأ٤اؽاة،ي٬٬فالؽساؿأ٤ا٢٣٢ي٩اللنل٧بي٩كس٠ؾاللةد .كـ

Keempat kebolehan untuk menerima hadiah makanan dari tradisi kaum Majuzi di hari

raya mereka selain daging sembelihannya.

:35 ص/ 23 ج - شيتث أبي اةي مصفـفال٬ا٤ا ٣٫٫المش٬سا ػثى٨ىا.ك٬ا ،ضى ؽيؽه ٦سى ،خى ٦ىاةي٬سى بي٩خى

ىفأ

ىةنأ

ىأ ١ىجامؽى

ىأ ،ىـ ثى ئلى ا١ىجعاى ى ذى ىاإف/ ٦٤ىأارنالنى

٬س ٣ال٥ىشي إج٫ي ٬فيكى ى٫ي٣ىيىسي يػيل كفىا١ يي٫ػي ىا،ذى ا١ىجلنى ى ٤ا/ذىىاأ ىذيةصى٤ى ل ـلذى ٢ي٬اىلىالى٬ كي

١ىس٦حىأ ي٬اكى ار٪٦٤٣كلي كشى

ى.أ

ػثى٨ىا هضى كي ٦يضػثى٨ىا/ىاؿى،كى ي٣وب٦يالحىفى ٦،ضى ٩٤خىي٦،أ بخى

ىةىأ ٢ىمةىؽزى ـ ى

٩٧ي,الىفىأ يكى كفهلهى يـ ي٬سه ٧ي٬الدى كفىىكى ٫ػي يحي فلهى

افالنييكز ال٫٥ؽىسى ٬ؿي,كى ي يى ٪٩٢ذىىا/ل فى٤ى ثو٦٤كى ٫ى ا,ىارتى٢ي٬قيىا فىكى٤ى ٬ىلكى ىـ .ىؽيدكقيذىل

c. Pendekatan Terhadap Tradisi/Budaya

Dalam tataran praktik dakwah Islam di Nusantara, ketika berhadapan dengan berbagai

tradisi/budaya bisa digunakan empat pendekatan (approach), yaitu adaptasi, netralisasi, minimalisasi,

dan amputasi.

Pertama pendekatan adaptasi, dilakukan untuk menyikapi tradisi/budaya yang secara

prinsip tidak bertentangan dengan syariat (tidak haram). Bahkan hal ini merupakan implementasi dari al-akhlaq al-karimah yang dianjurkan oleh Nabi Saw. Tradisi/budaya yang

Page 14: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 14

disikapi dengan pendekatan adaptasi mencakup tradisi/budaya yang muncul setelah Islam berkembang maupun sebelumnya. Seperti tradisi bahasa kromo inggil dan kromo alus dalam

masyarakat Jawa untuk sopan santun terhadap orang yang lebih tua.

٬ؿ٥٫٨٦ا،اللرضست٠وة٤٦اذ٦ ٢،٣٢ي٩اللنلاللرـ /ىاؿىكـ االلاح يري٥ى ضى ٨جى ي ٨ىثىيئىثىالفكىأحت االحىفى ٫ى تى٥طي ا١ كىعى والناسى

٦وبخي٢ي فى اؿىا١ت٤ؼم،ركاق.)ضى (ضف٦ضػيد/كى

د التصديق في شرح شنه التفيق ص 72مركاة صعضف٦ بخ٢ الناس كعا١ ٣٢ كـ ي٩ الل نل ة٬له ال٩ الملار الخ٢ ضف٦ ٦ مؽة ةصرم ضف٦ ـئ٠ ٪٬/اؿ،كػ

٤اػاءم٬اثالناسفكلشي/ييااؿأ٤يالمؤ٨٤يلرضالل٦٩٨ذلأػـئ٠ك.كالضخ٥اؿالفغاءكا٬١ؽذلتػال٬٪اباللؽانيفحنتي٩المتي٦ا٧خهى.الماص ذ

458 ص/ 9 ج الزوائد لدىع٦ ش٬٢اكز٪يافة٦ر٥افبساء.مثصخي٬ــ٣٢ك٢ي٩اللنلالنبيإلبجيء/اؿاللتػة٦الفائبك

٬ؿله٣اؿ،٨ػقليث٬٨ف ٬ؿيا٣٧/اؿ/اؿ.الجا٪٢يثفناضبيكفػ،ة٩ح٬٥٢نيل/ـ٣٢ك٢ي٩اللنلاللرـ رـالييأؽ/لـالإـفان٫٨االجا٪٢يثفحه٫٨ا٨جا١تأعلا٧ؽـائبيا/اؿ/اؿ.٨جالهاضب٣٨الل

.الهطيصرساؿكرسالهأحمػركاق.ةاعخهارداكدأة٬ركاق/٢ج.سارؾإلكأضف٦الي٣كأكؽـKedua pendekatan netralisasi, dilakukan untuk menyikapi tradisi/budaya yang di

dalamnya tercampur antara hal-hal yang diharamkan yang dapat dihilangkan dan hal-hal yang

dibolehkan. Netralisasi terhadap budaya seperti ini dilakukan dengan menghilangkan

keharamannya dan melestarikan selainnya. Allah berfirman:

يخي٣ىإذىا ٣ىيى سي ى ـ ٨ىا كا٤ى ؽي ي ٣اللىىاذ ؽكي ؼ ٣ى ىةىاءىزي كآىػأ كى

ىاأ ؽن ٦الناس٦٥ىىذ ٬ؿي٤ى ي ب٨ىاحى ىح٨ىارى االدجيىافآ ٤ى يكى ةفلهى ىعؽى ا

ؽو٦٤لى (222البؽة/).عى

Dalam menjelaskan sabab an-nuzul ayat ini Imam Mujahid menyatakan, bahwa orang-

orang Jahiliyah seusai melaksanakan ibadahnya biasa berkumpul dan saling membangga-banggakan nenek moyang dan nasab mereka yang jelas-jelas dilarang dalam Islam, kemudian

turun ayat tersebut yang tidak melarang perkumpulannya namun hanya memerintahkan agar

isinya diganti dengan zikir kepada Allah. Hal ini menunjukkan bahwa Islam tidak menganjurkan

penghapusan tradisi/budaya secara frontal, namun menganjurkan untuk meluruskan hal-hal yang belum lurus saja.

(:4 ص/ 2 ج) - امنزول أشتابؽكا٨٤اـس٣ييخ٣إذا)٬له ؽك٣اللاذ ٣اسخ٬٥اإذاالجا٪٢يثأ٪٠كف/لدا٪ػاؿايث،(آةاءز٣ؼ ؽكاةالم٬ـ ذؽكا-حالاللأ٧ؾؿخاعؽكاكأنفاة٣٫كأيا٣٫٤الجا٪٢يثفآةائ٠٣٫ ؽك٣اللاذ ؽاأكػأكآةاءز٣ؼ .-ذ

Ketiga pendekatan minimalisasi, dilakukan untuk menyikapi budaya yang mengandung

keharaman yang belum bisa dihilangkan seketika. Minimalisasi budaya semacam ini

dilakukan dengan cara: a) mengurangi keharamannya sebisa mungkin, yaitu dengan menggantinya dengan keharaman yang lebih ringan secara bertahap sampai hilang atau

minimal berkurang; b) membiarkannya sekira keharaman tersebut dapat melalaikan pelakunya

dari keharaman lain yang lebih berat.

م إخياء 73 ص/ 4 ج - الديي عن

Page 15: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 15

٧٬ثةتؾيخف٬لالمؽيػكفإذاالؽياىث١ائك٦٤ ٦٤ي٩٢٨أفينتغيد٩ةيػ٪ايف٥صكل٣أعؽلنثةتؾأكرأـاالؽب٥االدـيؾي٠لالماءكفإذاةالماءالب٬ؿيف٠ذ٣ةالب٬ؿالدـيف٠كلذم٩٨٤أعآعؽ٤ؼم٬ـع٢إلالمؼم٬ـالخ٢ يؽيبذل٦٤ي٠٨ذ٣الثيابكاعؽالؾي٨ثإلال٢ب٦٤ي٠٨ذ٣أكت٩٫ك٤اكاله٬لجافةالؽةةال٢بالمخبفالهبي فةا١ت

٢بالؽياـث يبالجاق٦٤ي٠٨ذ٣الجاقك عؽةفةا١ت .٩٨٤أعساقإل٢ي٠٨دثالجاقةتؾ٧ف٩تف٥صل٦٤٣ؼلا

23/ 4ين عي رب امعالمين )كعإعلام الم

اتو دىرىسى ي ربىىأ ؽ ى ٨ ال٥ي اري إ٧سى ى. ل إف كى ٠ يى ف

ىأ / الثاجيىثي ىػقي، ٩ي ى ٢ي يخى كى كؿى يىؾي ف

ىأ / كلىى

يال ؛ اتو دىرىسى ي ربى

ىأ ؽ ى ٨ ال٥ي اري بجي٢٥ىخ٩،ىإ٧سى ؿ يىؾي ٣

٤ ٬ى ا٪ي ٤ى ٩ي ى ٢ي فيخىى/أ مىالثالثىثي خىاف،كىالثالثىثي كخى ىافمىشي كلى

يخىافال ىالدرىسى ؛ ٩٨٤ي شرى ٬ى ٪ي ا ٤ى ٩ي ى ٢ي يخى ف

ى/أ ىثي الؽاة ، ر٢ي٩ي ثي ى ،كىالؽاة ادو اسخ٫ى ي ٬ى

إ٧ فى ٧زكى ؽى ةالل تي٬فى ى ٬ؽيى٢ يفي ٬ركىا١ يشي ا١ ٪٠ىىيجأ

ى؛ىإذىارىأ ثه ىؽ٤ى مي إلى ٩٨٤٣ي ٢خى٫ي ى ةإلإذىاجى ٩كىالبىهيى ا١ ـ ػى ى ى٢ىي٦٤٣٫ اريؾ ا سى ٤ى

ى فاؽى ي ا١ يجىرىأ إذىا كى ، ى ذىل ٬ كىنى الخىي٠ تىاؽ ـ ا١نلابكى مي ؽى ى ٬له يـ كىرى الل إلى ب ضى

ىأ ٬ى ٪ي بو ١ى كى ى٬٫و ل ى عى ي٬ا اسخى٥ى ءػ ٤يكى اع ٥ى ىـ ك

ىأ

ين عى ى ذىل ى ٣عى ٫ي ي حىؽ فى إلكى ادي،كى ؽى ال٥ي ٬ى ٫ي ذى ثالل ى ا ى إلى ٩٨ي ٣خى ٢خى٫ي ى ىإفجى حىهػيىثو اكى ٤ى فى ىكى ى ٦٤ذىل ٣ي ى خىأ ٬ى ا٪ي ٣ل٥ى ٫ي ؽدى فتي

ىا٦٤أ

، ى ٦ذىل ٣خى ى٫ي ل لن ا ٣ذي٩كى خي٪ي ي إلى ي الهى ى اا٧خ ٫٨ى ٩٢خى ج٦٤جى اكىع ٬٪ى ٬فكىنى خيبال٥يشي ةسي لن لخى مي ٠ي الؽسي فى اإذىاكى ٥ى كى عكى بالبػىتىي اب٦ى ـ لى ـ الإ يظى جكى ٥ ىـ ؛كى ه ـ كىا اةىابه ؼى ،كى٪ى كلىى

يال خيتى٩ي كي كى ٩ي ؿكىالفطؽىػى رتكىاليلى ؽى /مى ٬ؿي ي حى يحى٩ي ضرى ٧ى٬رى كى ٩ي ريكضى اللي ىػسى ٥يثى

عي ٤ى فى ٦كى ٢ىي٤٣٫ى ى ؽى ٧سىى،ىأ الخى٥ؽى بي٬فى ىشى ٣ي ٫٨٤ي وـ ٬ ى ٦التخىارة ابفزى٤ى نطى

ىأ وي بى ٧ىاكى

ىالليأ ىـ ؽ اضى ي/إج٥ى ٢ىي٩،كىي٢جلهى ى ؽت ٧سى

ى،ىأ

٬س ي خ٠الن ٦رى خى ٣الخى٥ؽي ػ٪ي ءيىهي ؤيلى ة،كى٪ى ٦الهلى ؽاللكىخى ٦ذ ػخى احىهي ج٫ىىل ٣.الخى٥ؽى خ٫ي م٬ىاؿىػى

ىعؼال

ىالذريثكىأ بي

ىـ كىKeempat pendekatan amputasi, dilakukan untuk menyikapi budaya yang mengandung

keharaman yang harus dihilangkan. Amputasi terhadap budaya semacam ini dilakukan secara

bertahap, seperti terhadap keyakinan animisme dan dinamisme. Meskipun dilakukan dengan cara menghilangkan hingga ke akarnya, pendekatan ini dilakukan secara bertahap. Sebagaimana Nabi

Muhammad Saw dalam menyikapi keyakinan paganisme di masyarakat Arab menghancurkan

fisik berhala-berhala, berikut berhala keyakinan, pemikiran, dan kebudayaannya. Tradisi tersebut berhasil dihilangkan, namun baru terlaksana secara massif pada peristiwa pembebasan kota Makkah (Fath Makkah) pada 630 M / 8 H, atau saat dakwah Islam telah berusia 21 tahun.

ش٧٠هبكذلذ٥ائثـخ٬فالبيجكض٬ؿمثـ٣٢ك٢ي٩اللنلالنبيدع٠: اؿ٩٨اللرضمف٬دة٦اللتػ٦(البغارم.)ركاقييػك٤االبا٠يتػئك٤االحساء.ز٪٬اكفالبا٠إفالبا٠كز٪الحساء/كي٬ؿيػقفة٬دي٫٨ا

d. Melestarikan Tradisi/Budaya Yang Menjadi Media Dakwah

Tradisi/Budaya yang telah menjadi media dakwah dan tidak bertentangan dengan agama, semestinya dilestarikan. Sebagaimana tradisi kirim doa untuk mayit pada hari ke tujuh, ke-40,

ke-100, dan ke-1000 dari kematiannya, sebab tidak bertentangan dengan agama dan justru

menarik masyarakat berkirim doa bagi orang-orang yang telah meninggal. Sebab jika tradisi ini dihilangkan, kebiasaan kirim doa juga akan ikut hilang atau berkurang.

Namun bila di tempat atau waktu tertentu tidak efektif dan justru kontra produktif bagi

dakwah Islam di Nusantara, maka tradisi tersebut semestinya diubah secara arif dan bertahap

sesuai kepentingan dakwah (dikembalikan pada prinsip mashlahah: baca referensi Metode

Dakwah Islam Nusantara).

392 ص الزيي ايث

ػؽي ٦كىالتهى يجى عية٬ىس٩وال٥ى شرى ٢ي٬به لى٤ى يػيكى ى خى ٩٧٬حي ثفةسى ى ت وـىـ ياىكأ

ىىأ كثرى

ىكأ

ىى٠أ

ىييػيكىأ والت ـةتى يا

ىائػ٦٤ىال ٬ى ى ا١ ى اذى ٥ى ى ذتىى

ىأ

ى حمىػالفيػيةؼلىىػدىضلىفأ ؽتكى دىةيسى ػؽالناسعاى ٦ةالتهى يجى فال٥ى ٬ح٦٤٩ذىا١دو فمى وكى اة فىـ ـكى ا ي٦ىتى٥ى ش فا١ ربىكى

ىيىال ف ال٥ائىثكى

ػى بى ىكى ذل ى٠ي حى ٨ىثوكلي ٬لنىـ ـفضى ٬تيى٬ اال٥ى ٥ى ىادىقيىى٨ىاأ يغي .ينالفنتيلىككى

Page 16: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 16

225 ص/ 3 ج - الشرعيث الآداب

ىاؿى ي٠واب٦يكى ٨ي٬ففى ي ا١ كجييىنتىغيلى ات٦٤الخيؽي دى ـفإلالناسعاى ا ىإفالحىؽى ٬ؿى يـ لالؽ ٢ىي٩اللينى ٣٢ىى ىـ ؾىكى تىثىحىؽى ى ا١ ىاؿى /كى ى٬لى لضػذىافي الجىا٪٢يثىى٬م . ىاؿى ؽيكى ٥ى /خي ى٬لى فل

ىأ اؿى ى ؽيحي ٥ى ؽآففزىادىخي ي ا١ خىتجي ى . الؽس٣آيىثى١ى

ؾى حىؽى حمىػيكىىخىيالأ ى ت٠ىؽ ؽبرى ارال٥ى ٧سى لإ

ا،الناس ى٫ى ؽىل ى ٬ؿفكىذى هي ي ٦ا١ خىيخى ى الؽ ت٠ى ؽبرى ال٥ى ٠ى ى ذى ىكى ل ٨ىاذى ا٤ي حمىػيإ٤ىى٩يثي٣أ كى فحىؽى

ىةأ يجىاؿى

ىرىأ الناسى ؽي٧٬ى٩يلى ؽقى،حى كى حمىػيكى

ىأ

اءى ائجىيى ٬ى ى لفا١ هى يػمي ا١ ىاؿى /كى اؼي عىىفأ

ىخىػمىأ ة٩حى وي ٦بى اقي٤ى . يىؽى

م إخياء 73 ص/ 4 ج - الديي عن

٧٬ثةتؾيخف٬لالمؽيػكفإذاالؽياىث١ائك٦٤ المؼم٬ـالخ٦٤٢ي٩٢٨أفينتغيد٩ةيػ٪ايف٥صكل٣أعؽلنثةتؾأكرأـاالؽب٥االدـيؾي٠لالماءكفإذاةالماءالب٬ؿيف٠ذ٣ةالب٬ؿالدـيف٠كلذم٩٨٤أعآعؽ٤ؼم٬ـع٢لإ ةال٢بالمخبفالهبييؽ

يبذل٦٤ي٠٨ذ٣الثيابكاعؽالؾي٨ثإلال٢ب٦٤ي٠٨ذ٣أكت٩٫ك٤اكاله٬لجافةالؽة ٢بالؽياـثفةا١ت اقالج٦٤ي٠٨ذ٣الجاقكيب عؽةفةا١ت .٩٨٤أعساقإل٢ي٠٨دثالجاقةتؾ٧ف٩تف٥صل٦٤٣ؼلا

4. Sikap dan Toleransi Terhadap Pluralitas Agama dan Pemahaman Keagamaan

a. Sikap Terhadap Pluralitas Agama

Pertama, meyakini bahwa pluralitas agama (perbedaan agama, bukan pluralisme menyakini

kebenaran semua agama) di dunia merupakan sunnatullah. Ini seharusnya yang menjadi asas

dalam amr ma'ruf nahi munkar, sehingga jelas tujuannya untuk melakukan perintah Allah, bukan

untuk benar-benar berhasil menghilangkan semua kemungkaran dari muka bumi yang justru

dalam prosesnya sering melanggar prinsip-prinsipnya.

ى٬... ل اءكى ٣الليكى ى٢ىسي ى ٤ثنلجىيةنأ ١ىس٦كىاضػى ٣كى كي آفلىت٢ي٬ى ٤٣ى ٬اآحىازي ي ىت ـ الخىيىاتىا ٣اللإلى يسي ؽس امى ن ي ٣جى يينىتئيسي اذى ٨خي٣ة٥ى ي

٬فىذي٩ ي خى٢ (82المائػة/)تخى

Kedua, memperkuat keyakinan atas kebenaran ajaran Islam; tidak mengikuti ajaran

agama lain dan menghindari memaki-maki penganutnya. Allah Swt berfirman: ىيىفي ٦٤ديكفالل ي٬فى يىػ ي٦ى ت٬االذ ىفي يينىكىلىت ٣ذى ٫ي ي ب٤٣٫ؽس رى ٣ثي٣إلى ٥ى٢ى٫ي خى ٤ثو

يأ ي٨ا١كلي زى ى ل ؼى ى ٣٢و ي ى ػكناة ى ٧ي٬ات٬االلى اكى ٣ة٥ى تئي٫ي

٥ى٢ي٬ف (522/)ال٧اـ.حى (227-225 ص/ 24 ج) - امغيب وفاتيح

٦كالنهي٨٤ؽارحسابإلأدلإذايتصػةالمؽكؼالمؽأفعحػؿايثق٪ؼال٬االخامفثلمفأ١ثا ...مفائ٠ايثكف٢تث٨٤ؽزيادةإلأدلإذايتصالم٨ؽ لة٥ايلا٠للالدي٦إليػ٬لم٦حأديبكي٩الباب٪ؼافا٤٣٢١اـائ٥ثا٦١ك .كخ٫٥اإلذل٤ضاسثلإلهيخ٫افا١ػحفيسفيحضركلح٨لجاداتةأ٫٧االكذافكنلفالم٬٢بفلهائػة

Ketiga, menolak dakwah yang bertentangan dengan Islam dengan cara terbaik dan

bijaksana, serta menunjukkan kebaikan ajaran Islam. Allah Swt berfirman:

٦ ٦يكى٤ى ضفىىدىعاىم٦٥ى٬لنأ ٠٥ىاللإلى ى الحناكى ىاؿىنى ىفخى٬مكىل.ال٥يف٥٢يى٦٤ىإ٧نكى ٨ىثيت الفيئىثيكىلالحىفى ٦يهىةا١تادذى ضفى

ىىإذىاأ

ىالذم بىي٨ى٩يةىي٨ى ةهكى اكى ٩٧يىػىىأ لى ي٣هكى (58-55ه٢ج/).حمى

Keempat, amr ma'ruf nahi munkar dengan arif dan bijaksana.

٬ى ٪ي ى ب رى إف ٦ي ضفىىأ هى ةا١ت ٣ ادل٫ي كىسى ٨ىث الحىفى ث ى ٬ كىال٥ى ٥ىث ةالح ى ب رى بي٠ ىـ إل ادعي ٢ى٣ي ى

أ ٬ى كى٪ي بي٩٢ ىـ ى٦ ٠ ىى ة٥ى٦ ٢ى٣ي ىأ

٫خىػي٦ى (521النط٠/).ةال٥ي

Page 17: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 17

كفى ؽي ميحىأىأ ٬فىةا١بالناسى حىنفى ٣كى سي فى ي ج

ىجخي٣أ

ىتىخ٢ي٬فىكىأ خىابى ا١ ىلى

ى٢ي٬فىأ (88/البؽة)تى

Referensi Keseimbangan antara amar ma'ruf dan introspeksi.

(55 ص/ 4 ج) - امغيب وفاتيحكفى ؽي مي

حىأىأ ٬فىةا١بالناسى حىنفى سيكى فى ي ج

ىجخي٣٣أ

ىتىخ٢ي٬فىكىأ خىابى ا١ ىلى

ى٢ي٬فىأ (88/البؽة)تى

ل٬لهكأ٤ا ٬٢فأ اله٦٤٣ل٢لءحشب٬٫ح ال٬لهك٧يقأ لاللدكف٦٤حتػكفكلما١س٣أؼح ٬٢فأ 01ال٧بياءحتب ٠بل٬ا٪ػ٬٢٤ـكذلا١يإركاد٨ؽالم٦كالنهيةالمؽكؼالمؽ٦٤المه٬دأفالكؿكس٬قالتشبكـ ٦٥كالن٠ا١ ك

وة٠أتىأ٩٧يخكل٣ ت٩٢ل٤خ٨ا لاؿ٫٢ؼاا٠١ي ٬٢فأ ٦٤أفالثانيح ناريخل٣ذ٣ل٢غ٩٥٢٢كأ٫ؽالناسكذل تثبـتاال٬ ٬ل٬فالناسلفالمهيثفالناسلؽ ػـلماكإلالتغ٬ياتلهؼقان٠لأ٩٧ع٩٧٢٤أل٬لا٣٢١٪ؼا٤إ٩٧ي أ

ييةيجأ٩٧المهيثعالجؽاءةي٬سبة٠أتىذ٣المهيثع اؿي٢يلكذلالمخ٨ا لءةأ لاؿ٫٢ؼاا١ ٬٢فأ ح٧جأفالثا١د ٩يهيأففيجخ٫ػكأفةػلك ٬٢بفمؤذؽاك ٩يهيلأفى٩ؽكفصىك٦٤ا١ ٬٢بفمؤذؽاك ا١وةي٥٫٨االج٥ لءلئي٤خ٨ا ٤خنفكسا٪٤٠خ٫خعال٣رسلف٫ؽمه٩٨٣اللرضلاؿكلهؼاةا١

Syarat dakwah/amar ma'ruf

(256 ص/ 9 ج) - امغيب وفاتيح٦ ٣كىلتىسي ٤ثه٨٤سي

يي٬فىأ يىػ ميالخىيإلى

يىأ كفىكى كؼؽي ؽي ٬فىةال٥ى يى٫٨ى ٦كى ؽى ى ٨ ىال٥ي كلى

ي٣يكىأ ٬فى٪ي ٢طي (٥/528ؽافآؿ).ال٥ي

٬٣لهفالكلىالمفأ١ث.مفألتافايثكف ل٢ختيو٪٨٫ا٦٤أفالثانيكا٬١ؿ...ل٢ختيو١يفج٪٨٫ا٦٤أفأضػ٪٥ا٬لف٨٤سيالمؽعكلالد٬ةعيػرل٦٤ا٬١ـفأفه٦٤كل٥ثائػةأفأضػ٪٥ا١٬يعأييانااعخ٬٢ا٬١ؿة٫ؼاكا١ائ٬٢فأفالكؿكس٫اف٢ي٩كيػؿةا٥٢١اءمخخمالتكلي٪ؼاأفكالثانيكا١اسؾي٦كالمؽضىا١نفاء٤ر٠الم٨ؽ٦كالنهيةالمؽكؼ

ثالخيإلالد٬ةأفك٬٢٤ـالم٨ؽ٦كالنهيةالمؽكؼكالمؽالخيإل٬ةالدأكياءةرلذثالمؽعملخ٢٥ثايث٪ؼق مشك٤ؼ٪ت٩فالحس٣ؽؼكرب٥االمؽكؼ٦ك٧هىةالم٨ؽكأمؽالبا٠إلعادرب٥االجا٪٠إفكبالم٨ؽكبالمؽكؼةالخيةا٣٢١إ٧سارقيؾيػقل٦٤عكي٨ؽا٢١ثم٬ىفكي٢ييال٢م٬ىفي٢كػ٨٤ؽي٫٨٦اقناضت٤٩ؼ٪بفكس٩٢٫

ؽىى٢ى٬لىحال٬لهايث٪ؼقك٧يال٤ثةوأ٣٫٧ككلا٥٢١اءع٤خ٬س٩التكلي٪ؼاأفرتجح٥اديانإل ى ٦٤جى ىثكلي وؽث٫٨٤ي٣ ى ائ هى ٫ي٬ا ى البوة٩اـ٤تىأ٩٧ة٥نىالايثـبي٠عكاسبذلأفعج٨اأ٧اانيكالث(522الت٬بث)الدي٦فىلىخىأ٣٢كاللالكلعلالبوعإيجاةان٪ؼاالحيثفكفةيس٣ةؼلل٣المنىكفؼلكفكإذاالباي٦ـ

Perintah berbuat adil dalam dakwah dan amar ma'ruf

(2:4 ص/ 24 ج) - امغيب وفاتيح٬رةالتكل٦٤الثا١دالن٬ع إذىاحال٬لهايث٪ؼقفالمؼ ي٢خي٣كى ي٬ا ػل ى٬ىا ل فىكى ذىاكى ةا٬١ؿيخه٤٠اكلي٩يػع٠...يؽبى

ؽةأف٢ي٩الدلئ٠كحؽيؽالدي٦إلالد٬ةفالمؽءي٬ؿ٤اي٩يػع٠ ٤٬٫٤ثةأ١اظكالؾيادةالحل٦٬م٢غهانالدل٠يؼالإيؼاءفزيادةي٦٤ا١ػؿكس٩عكاانالم٨ؽ٦كالنهيةالمؽكؼالمؽيس٬فأفي٩كيػع٠ال٫اـ٦٤ؽيتث٤خادة

ال٬اسبا١ػر٦ك٧هافكالإيحاشAmar ma'ruf secara bertahap

(225-223 ص/ 31 ج) - امغيب وفاتيح

Page 18: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 18

إف تخي٣كى رى عاى اتي٬ا ى اة٥ر٠ذى ١ىئة٩ي٬تخي٤٣ى تي٣كى بى ى٫ي٬ىنى يهل اكىانب٢١هاةؽي٦ىعى بيؾىكى٤ى فكىلىةاللإلنى ؾى يكىلىى٢ىي٣٫تحى وفىحى ي ىىكفىم٥ا ؽي ي ٥ ىاللىإفحى ي٦ى٤ى الذ ٬ا ى ي٦ىات (520/النط٠).مف٨ي٬فى٣٪يكالذ

مفائ٠ايثف مؽاحبأربعذلكرحبايث٪ؼقفكالإ٧هاؼا١ػؿةؽعايثأمؽحالأ٩٧ا٣٢الثالثثالمفأ١ث... المؽحتث.إف٬لهالكلى تخي٣كى رى عاى اتي٬ا ى اة٥ر٠ذى ٬تخي٤٣ى تخ٣إفينة٩ي اـياءإف٢ي٩حؾيػكاكلةالمر٠ا٬٨اصا١هااـختاءفر١ىئ٬لهك٪٬التصريصإلالتؽيو٦٤ال٧خاؿالثا٧يثكالمؽحتث...كرحمخ٩اللػؿف٩٨٤مم٬٨عكا٣٢٣٢١الؾيادة تي٣كى بى ٬ىنى ى٫ي ل

يه الثالثثالمؽحتث.الإيلـ٦٤أي٠كالإ٧اعا١ف٬ة٦٤أي٠الؽحمثلفال٧خاـذلحؽؾالكلىةأفحصريصك٪ؼال٢هاةؽي٦ىعىؽالثا٧يثالمؽحتثفل٩٧كىانب٬لهك٪٬ةا١تؾةالجؾـالمؽكركدك٪٬ ةالمؽصرحالثالثثالمؽحتث٪ؼقكفكأكلىعيا١تؾأفذ

ىاللىإف٬لهالؽاةثالمؽحتث...ةالهب ي٦ى٤ى الذ ٬ا ى ي٦ىكات ٣الذ بالكلىالمؽحتثفلفالت٫ػيػلدؽليجؽمك٪ؼامف٨ي٬فى٪ي فر١ىئ٬لهك٪٬التصريصإلالؽمؾ٦ػؿالثا٧يثالمؽحتثكفالؽمؾـبي٠عال٧خاـحؽؾ تي٣كى بى ى٫ي٬ىنى يهل المؽحتثكفل٢هاةؽي٦ىعى

ؽأ٩٧الؽاةثالمؽحتث٪ؼقكفـالجؾـبي٠عةالهبأمؽ٧االثالثث يػذ ىاللىإفاؿال٧خاـ٠فال٬ ي٦ى٤ى الذ ٬ا ى ٦اتي٦ىالؾيادةاـياء ٣كالذ عكك٦٤المطفنيك٦٤المخي٦٤س٤٦أك٬فأفأردتإفال٧خاـأن٠حؽؾفمف٨ي٬فى٪ي

٬لهاللاؿكلما٥ؽحتثمؽحتثكال٢الؽـبي٠عيس٬فأفيجبالم٨ؽ٦كالنهيةالمؽكؼالمؽأفؽؼا١تيب٪ؼا لؽـبي٠إلادعي ىـ ى ب ثرى ٥ى ثةالح ى ٬ ٨ىثكىال٥ى ؽالحىفى ثةالح٥ثالد٬ةأفعحنتي٫انالربثالمؽاحب٪ؼقذ أفيجبالحف٨ثكالم٬

ال٬س٩٪ؼاعكاثحس٬فb. Toleransi Terhadap Agama Lain

Toleransi terhadap agama lain yang berkembang di masyarakat merupakan keniscayaan, demi terbangunnya kerukunan antarumat beragama di tengah pluralitas. Bahkan Islam

mengajarkan agar berpekerti baik terhadap semua manusia tanpa memilih-milih, terhadap

orang yang seagama maupun tidak, dan terhadap orang shalih maupun sebaliknya. Al-Hakim at-Tirmidzi dalam Nawadir al-Ushul (III/97) mengatakan:

٢٣٢ي٩اللنلكاؿ إفالةؽار٤ػاع٠حػع٠الار٤كل٢٬عضف٦إةؽا٪ي٣ياالفلـ٢ي٩إةؽا٪ي٣إلاللأكحى/كـذلثعالخ٢كضف٦ .س٬ارم٦٤أد٧ي٩كأفػسيضيةفأـ٩٨كأفؽشيفأ٩٢أفع٩٢ضف٦لم٦ـتجكل٥تيلاءلرب٩حػةي٤ع٩٢يحف٦أفالثالثث ،ع٩٢جي٤ع٩٢يحف٦أفالثا٧يث ٩،ك٫٧يأمؽق٤ع٩٢يحف٦أفأكلها /٨٤ازؿ

.رب٩لهيلاء٤اإل

Dalam rangka mendakwahkan agama Islam sebagai rahmat bagi semesta alam, toleransi dapat dipraktikkan dengan menjalin mu'amalah zhahirah yang baik antarumat beragama,

memberi jaminan keselamatan jiwa dan harta, serta tidak mengganggu pengamalan keyakinan

lain selama tidak didemonstrasikan secara provokatif di kawasan yang mayoritas penduduknya adalah umat Islam.

Namun demikian, penerapan toleransi kaum muslimin terhadap agama lain perlu

memperhatikan batas-batasnya sebagaimana berikut: 1) Tidak melampaui batas akidah sehingga terjerumus dalam kekufuran, seperti rela dengan

kekufuran, ikut meramaikan hari raya agama lain dengan tujuan ikut mensyiarkan

kekufuran, dan semisalnya, kecuali dalam kondisi darurat.

2) Tidak melampaui batas syariat sehingga terjerumus dalam keharaman, seperti ikut datang ke tempat ibadah agama lain saat perayaan hari rayanya, mengundang pemeluk agama lain

untuk menghadiri perayaan hari raya umat Islam, mengucapkan selamat hari raya kepada

mereka dan semisalnya, kecuali dalam kondisi darurat.

Referensi:

Page 19: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 19

(82/ ص 4)ج -فيض املدير )أكحىاللحالإلاةؽا٪ي٣/ياع٢يلضف٦ع٢كل٤٬الارحػع٤٠ػاع٠الةؽارإفكل٥ػتـػتجلمػ٦ضفػ٦-2125

٢ي٩لتأكمإل٩الإة٠كا٣٨١يي٫ػانػ٬ع٩٢أفأ٩٢فؽشيكأفأـ٩٨ضيةػسي(أمس٨تكأن٠الحيةم٬ىيحاطػائ٣٫اؿا١ارؼاة٦ؽبي/ينتغي١ا١ب٤ػاـالخ٢ػث(ائػة)...ةؽدكريص أفيحفػ٦ع٢ػ٩لج٥يػالخ٢ػمػؤ٣٫٨٤ككاػؽ٪٣

٬٥ـ١ائ٦٤٩ضيدلكعاني٣٫كأفي٬ـفا١ال٤٣اـالحي٣٫ يلؽ٪٣أفذلػإفالمؽءعدي٦ع٢ي٦٤٩٢ك٬٥ؿالؽحمثكالإضفاف٦٥٩٨٤عام٠الخ٢ة٫ؼقا١ؽيثنطجلهالخ٢ثكإذال٣يفخةا١ا٪ؽ١ػـالم٬س٬دأ٤ػ٪٣ةالبا٦يػػ٬لهػ٣ةي٨ػ٩ػؿػ٦أب٪ؽيػؽة( كبيرب٩ك٪ؼاضاؿالخ٢ي٬٫٠رحمثكل٩)الحي٣(ا١ت٤ؼم٦أب٪ؽيؽةاؿالؾي٢عي/ك٪ؼا٤ي٠)

.٨ؼرمكل٣ي٬س٩٫كاؿالهيرم/ي٩مؤم٠ة٦تػالؽحم٦ك٪٬ىيكى٩الم

(55-21 ص/ 9 ج) - امغيب وفاتيحنالمؤ٬٦٤فأفكا٣٢ ٦٤٠كللف٩٨٤مم٬٨عك٪ؼالس٩٢كيخ٬لقةسؽقراىيانيس٬فأفأضػ٪اأكس٩ذلذثيحخ٠٥ل٢كؽم٬الا

...الهثة٫ؼق٤٩٧٬مؤ٨٤انيتفأفيفخطي٠زؽةا١سؽكالؽىازؽ١سؽاكحه٬يبالدي٦ذلفلهمه٬بانكفذلا٪ؽحسفبالد٧يافالج٥ي٢ثالماشرةكذا٧ي٫ا ك٪٬الثا١دكا١ف٣.٩٨٤مم٬٨عيكذلا١ أف٪٬الك١يا١ف٥يةيكلمخ٬ـي٬سبل٫ؼاةا٠دي٩٨أفاخاد٤المطتثبفتبأكا١ؽاةثبفتباإ٤كالنصرةكالما٪ؽةكالم٧٬ثإل٣٫الؽك٬فة٥نىالارم٬الة

لـ٦يخؽس٩كذلةػي٩٨كالؽىاؽيخ٩اـخطفافإلتؽقػالمنىة٫ؼاالم٬الةلف٨٤٩٨هيأ٩٧إلا١سؽ .الـإ

(294 ص/ 6 ج) - الخطيب على البجيرمي خاشيث

ثه اح٥ى يـ/عى ؽي ٬ىدةيتحى ٬لهؽا١كىمى ى ١ ىالى /}تى ػيلى اتى ـةاىللييؤ٨٤ي٬فىى٤٬ن عؽكىالى٬ ٦يي٬ىادكفىا اد٤ى ياللىضى ٬لهى يـ ؽىػ/ري٠ىىإف،{كىرى فمى

ثةىاب فال٬ىل٥ىىثىأ ى ىا١ى ارمخي ي ثها١ ك٪ى ؽي ٤ى سيبي

يفأ

ىا١ىةأ ثىال٥يغى يى حىؽس ا٪ؽإلى ٬ىدةىا١ كىال٥ى ي٠إلى ٢بيال٥ى ى ي٠ي/ري٠ىىإف.ا١ ٢بيال٥ى ى ا١ لى

.ذي٩ل٢لغماعخيىارى سيبىيف/أ ٩ةإ٤كى دى ى تىابة ـ ى

٬ىدةأ ا١تال٥ىيأ ايىنلى ٫٨ى ي٠يخى ٢ب٤ى ى ٥ىا١ ةىإف/ري٠ىاى اءى ىـ يالإ ى تى كؽى يؽي

تث ي.ال٥ىطى يـ/)ى٬لهي ؽي ٬ىدةيتحى ؽمى م(ا١كىىتثيأ طى ي٠يال٥ى ٢بكىال٥ى ى ٤اةا١

ىثيكىأ ى ا١ى ا٪ؽيثيال٥يغى ثها١ ك٪ى ؽي ٥ى ةيذى تىارى حكى يـرـشرى ؽي ٣كىتحى ٬ىادتي٫ي مي

٬ى ي٠يكى٪ي ٢بيال٥ى ى ا١ ٦٤لى يدي ؽيضى إلا١سي ٧ىجكى اكى ؽن ٬ىاءهزي ىـ ىفكى ا٧ىجذىل كىىن٠وأ

ىكل

ىأ ـىؽعو

ىاأ ي٪٥ى قيدى حيسؽى خي٩يكى ى ىا١ى امخي ا٪ؽن ى٬ى ل كى

ادىاةو ٫ى اة٥ي ٫ىؽيذي٥ى احى ى٤٣ى ٩يييؽجىل ٤ي لى ـ يإ يى٢طى اة٩كى ى٤٬ى فىل اكى ٥ى ٬يةىي٨ى٫ي كرىض٣ونىىي٪اس٬ىاروأ ى٬لهي ا/كى ى٤٣ى ٩ييىؽجيل ٤ى لى ـ كإ

ىا٩٨٤ييىؽجيأ ن كجى

ىأ

ى دىذ شرى يـلى ٬ ي ييقيحى ٩يذي٩دى ا٤ى ى ف٤ىىأ ى ٩ى٬ضى إلى ٥ىلن ٢ى٣يخى ٩٧يحى

ى٩يأ طي ٨هى ٢يذي٩حى كىيخى كمي

ىػىأ ىىهى ل ىةؼى رودىذ ى ٩٨يضرى ى.خى لحى

ىؽكىأ ةا١كى

ا ؽذي٥ى ث٦٤مى ثالحيؽ٤ى ا٪ى ؽى ى ىكىا١ ـ ا ى ٩يا١ ييخشى ٠يكى ثحمى الحيؽ٤ى ى ي٠وعى ى٤ى ٤ى يإي٨ىاسو الهى عؼنىيـ/ى٬ل٦٤٣٫أ ؽي يحى ىالجي٢ي٬سي فاؽ٤ى ي اإي٨ىا١ نـ ا

ى٫ي٣ ٤الىتي٫ي٣أ ى ىاشرى ٤ي رولدى ى ٠يضرى هي ك٫٨٤ي٣يحى

ى٢بأ وسى جى ثىىلى ؽ٤ى شع٪اذي٩ضي ى ي.رـعى ي٠/)ى٬لهي ٢بيال٥ى ى ا٪ؽيقي(ا١ فى

ىأ ي٠ى ال٥ى

٩ ٢بإلى ى هـةا١ ا ؽى إفضى فىكى بىتي٩يكى اىـ ٩إيىه٠ي٤ى اف٦٤لى كالإضفىىىأ ةودىذ يىنتىغيمىضرى ييػيكى ىتى اذىل إذىاة٥ى ٢ىبى ٬ؿىى هي ي٠ضي اؿال٥ى ىـ ت ـ ةال

تىابف ـ ىتثأ ال٥ىطى اإلى ٬ل٫ى هي ٢ت٩ضي ى إلة ٬ريكى مي

يكريثيىال الضري ٠يلى حىػعي جى ػتحى التكلضى ػيؽي بخى اكى ٬ل٫ى هي افالفعيييىنتىغي.ضي ٫ى ادى ٤ى

٦ى ٤سىىى٣ىإفأ احي٥س٦ل ٫ى ي ذ ى٣دى ؼل اييؤىاعى شعة٫ى ى .رـعى

ديث ةريلث (465-464 ص/ 3 ج) - تيث وشريعث محىديث طريلث شرح في محى

٤اىخي٬بي٩يكىأ ةيى٢ىي٤٩ى يـكىالهلى الفلى ى اعى ٠ى٤ى ٧٦ي ارمخى ى٥ػو٦٤الؽضي٣الؽحمى٦اللبسمالبيغى تػمي ٬لهاللخى يـ كىرى ٠ىإلى ي٣٪ؽى ى

ـ هـالؽك لى ىـ ى ٦عى ى٤ى لاتتى ٧ىا...ال٫يػىىي٬ؿيكىأ

ىاذي٩أ يين

ىأ خطتىابي ـ ي٣ا تى ٣ال ى ٨ػى٥ي ى٬الناس ل اكى ؽن ٦٥ىإفكى ثنحىيى ه٢ىطى ذي٩مى اكى يين

ىأ

اءه إي٥ى إلى ؽي ى ارىاةالؽ ػى س٠كىال٥ي

ىثل ه٢ىطى ذي٩ال٥ى اكى يين

ى٬ىازيأ ـسى الفلى ى ؽعى ٨ػىا١كى االضخيىاج ٥ى ٠ىى ٧٦ي ٬ىازق٦٤التش٨يؿخى سى

Page 20: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 20

٩٧ي؛ضينىئؼوىإذنال ثةى٠ل٢خ٬ري١ىيؿى ارل٥٢ىه٢ىطى ى لإك ٦كى ـ ىا ـمى لى ـ ؼالت٬ىدد٦٤الإ .كىالئخلى

::2كرة امعين ةفتاوى إشىاعيل الزيي، ص يى ١ىس٦لى للكى ٢جكىالحى٥ػي ى خى ـ ٣ا دىزي ٪إفةلى

ىأ ى ي ىتجى اخخىبى ثي ٤٬ى ي ١ىس٦الحي كى ٬فى ف٥٢ي امي ٪٫٢ى

ىأ ي كثرى

ىاركىأ ي ا١ ٦٤ى ريي ى اا١ ذي٫ى اؿي اؾى ٫٢ى

٤ ٬دىةن ي ٤ى ا ي٪ى كثرىىأ ة ى خىبى ال٥ي الذ٤ث كطى ي شري إف ي٢خي٣ كى الف٬ىاء ى ٣عى ؽي٪ي كاى كى ٣ ٫ي ف٥٢ي ىامي لنى ٠ كى٪ى ؽبييى ضى ك

ىأ ذ٤ييى ي خىبى حي ٠ ٫ى ذى ؽي٦ى ا١كى ٦ى

د ةلى ف ٬دح٦ى ال٥ى٬سي ارى ي ا١ فىأ ٢ى٣ ىا الفؤىاؿ؟ عؽ

ىأ إلى ا ا٪ؽن ى ذنل

ىأ ائ٣٫ يؼى لإ ىؽضي ال٥يجىخى ار ى ر

ىأ ٦٤ ٣ كي ي

دى د ةلى كف ٣ زي ف٥٢يىا ي٪ى ؽبكىدى اؽكىالف٬دىافكىال٥ى ؽى كىا١ ـ ...كىلبىافخىافكىال٨٫ػكىاللا ثن يى مى اةىثن ضؽى ؽبي٬فى ةى٠ضى ٨يى ٤ى

فخىأ مي كىلى ػح٦ى ا٪ى ى ٤ي كىلى ٬اذ٤ييى ١ىيفي

ى ذنلىائ٣٫أ يؼى ػللإ ػ١ىس٦التهى ـ ا ى ا١صكىدىرءال٥ى ٢بال٥ىهى ةسى ػى ىا ذي٩إلى ؽي ى ٨ ؽتي٣فالفؤىاؿحي ى اذى ٥ى ى ا ػا٪ؽن ـ ا ى ال٥ى دىرءي يىؽسصي كى

ى ى ٣٫ذىل ا ى فخى فمي ١٣ىيؿى ادى٪ي إؽى كى ادىالناسي ضىىاكىأ ي٥ى ـ ا١صكىلى ٢بال٥ىهى سى ى ا٪عى ا٪ػي كىال٥يلى ي ال٬ىا ٬ى ا٪ي ٥ى

:31-319كرة امعين لمدىد شنيىان الكردي، ص ٦٤ ؽدىة ال٥ي ادىة ى ا١ ى عى خ٥ػي٦ى ٤ي ة ٧ال٢خشارى ى ٢ي٬اةىلرى دىعى يدي ٣ضى ج٫ي

ىأ ي ى ل٢ ٫ىؽي ماىلذمحى

ىعؼأ

ى٣٫٥٢كىأ ي اف٦٤ ى الف٢ ٨ ٬ىال٣٫كىخ٤٠ى

.. ٦ى ٤ىأ أل٥ى ٣ي حت٢ي٫ي بي

٣ةى٠يجى خيال٫ي إ لىيجي٬زي طيصو نى افو ٤ىىأ ىػى ى فذىل

ى٬٨اأ ى ٣٫كى ـ ٬ ي ٣،.جي ٫٨ي ةالذبخى دىح٩ي ؽىتعاى اسى ذي٫ى افى ى لفالف٢٤اف

ىال يي خى ٬ى .كى٪ي

( 278/ ص 4)ج -امطامب شنى المطامب في شرح روضأرضاللي اةىثى الهطى ف

ىل ا ٢ىي٥٫ى ى ض تى جى ل٣ ٨ىا إلى ا ى ىاذى حىتى لهكل٣ ا ٤ن ؽى مى ٬سي ال٥ىشي صى ٧ىسى إف ٣كى ٬سإج٫ي ال٥ىشي اؿ ٦٤ضى ي٬ا ىؽى ٣ ٫٨ي خى

٣ ٬٪ي ىي تى ىـكل٣حى ار ال٥ىطى ٬فى طي ٨ حى

(441 ص/ 25 ج) - الشافعي فل في الحاوي١ىثه

ىفأ ٧ي٬اىإف/"اللاعيىاؿى/مى اىؽيىثوفكى ٬جى٫ى ي ٢٥ ؽدي٦ىحى ى ٨ ى٤٣ي ؽضل ى ى٫ي٣جىخى ؽ٪٣فل ٨ىازيؽ٪٣خمى كىعى إف،ةينيىا٣٫٧كىرى فىكى ى٫ي٣كى ة٥صرل

ثهال٥يف٥٢يى ٨يفى ىىائ٠هة٨ىاءهكأ ف٥٢يىلب٨ىاءى ى٣ال٥ي ٦ل يـل٥٢يف٥٢يىيىسي ػ ،٪ى ى ٬اذىل حيؽكي كى ى اعى كا٤ى ي٬ا،كيسػي ٨ ٤ي اثىكى ا،٤ر٩٢إضػى ؼى إفكى٪ى

فى ف٥٢يىال٥صريكى ضيى٬قيل٥٢يىكأ

ى٬قيأ خىطي ةنذى ٬٨ى ،خى طى اكىشري ؼى ٪ى ى عى

ىإفالذ٤ث٪٠أ ٧ي٬اكى ٬اكى خىطي ٣ذى دى٪ي ةلى ى ٢صوعى ٫٨٤ي٣ني ى ٣٫عى حىؽ ى ذىل

٬٢ا إياقيعي ،كى ي٬زيكىلى فيجىىي٬اأ الحى ييهى ى فعى

ىي٬اأ ل ن

دىحى ـةلى لى ـ ػذي٬االإ ىذي٩يحي ".ذىل اكىردمىاؿى ا/ال٥ى ؼى طكى٪ى ىػ،يصهنى ؽ٧ىاقيكى ى ٦٤ذى ت٠ي ،رىؽديكاإف ى ٩تى ٨ىاقية٢٥ يـ ؽىل٦٤ىكى ي دا١ ى٣الخ٥ؽإ٫ار٢ي٣٫يتض٪٠كىالبلى ىضل تى ٢ىي٣٫حي ارفى ٫ى ي٬ر٪٣إ ٨ىازيؽ٪٣خمي ،ذي٩كىعى

ب اة٨ىاء،٧ى٬ىايف٣٫كىضرى كى ٨ىائف٣٫٣٫بيى كى ٢يىث،كى تى ٨ىازل٣٫كى حىؽؾ،٤ى يىاركى اكىالؾ٧ارا١ ج٫ىىل ٣كى كتى٫ىج،زىادي٪ي

ى٨ىازل٣٫دىكىاع٠ىىأ .٤ى

(:34 ص/ 5 ج) - الكبرى امفليث امفتاوى

٩٧يىالحىان٠يى٠ىإفأ ى هػذلذى ى ارفة٣٫ا١لبي٩ة ى ؽك ؽىا١سي ى ازى ن ارفأكرى ى ىك ٤ػيا١ ؽرى ى ؽ٦الن ل٣ا١سي

ؽ ي ٩٨ييىس ١ى ثى٣يكىإفيىأ هػل٣كى ة٣٫ا١لبي٩ىحى نلن

ىاأ نـ

رىأ كى ءىىلى .٢ي٩شيى

(233 ص/ 5 ج) - الشرعيث الآداب

٬ؿيىه٠ه اةػديعي ى ارا٤ى ي ةي١ اكىالهلى ٬ديذي٫ى ٫ي خيىاد٪٣كىكيىي.أ لهى ٬ؿيكى ثوديعي ى ثوبي ٨يفى كى اكى ٬٪٥ى نى ةيكى ىفكىالهلى ل ىاؿى...ذى ةي٬كى

ى٦أ الحىفى

٤ػم /ا ي٬زيلى ٫ي٬دييجى خيىادكيىارىلأ ٬دالنهى الى٫ي ٢ىي٧٩ىمكى حمىػيى

ى٨اايىثركىفأ ٫ى ٬لهكىاضخىزمي ى ة الى ى ي٦ى/تى اىلذ كى كفىلى ػي ىل٫ى ىاؿى.الؾكرىي

اجيي ى ٣/الل خيىادي٪يى٤اكىأ

ىاىأ ٬فى٤ى ي ٬ىاؽفيىبي ـ ى

ال ىلى سى٬رقةىأ ٢ىي٧٩ىمحسييي حمىػيى

ىايىثفأ ٨اركى ٫ى اؿىمي ى ا/ذى ٬فىحيإج٥ى ي ف٨٥ى

ى٢ي٬اأ يىػعي

٢ىي٣٫ ٣ى ٫ي ى ٣،بيى ٫ي ٨ىائفى كى ٤اكىىاىأ تىاعي٤ى ٬ىاؽفحي ـ ى

كى٦٤٠الأ ال٥ى إف،ىلى ػىكى ىهى ىحى٬ذيإلى في٩٨ذىل تحى س٣٫٢كى

ىالبىي٫ىفكىرىكىل...ل

٨ىادو ـ طيصوةإ ا٪يىثةىابفنى ؽى ٬ؿى الدعي ى ٪٠عىى٨ىائف٣٫فالذ٤ثأ ت٩ى ىـة٣٫كىا١لى ا٣٫٧جىييكز٪٣يى٬ م٫ؽىسى ٦،كى يىافىخى الث٬رميـ

Page 21: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 21

٦ ٦يىؾيػىة٦ذى٬رخى اءخى ى ٥ىؽيىاؿى/ىاؿىدي٨ىاروة٦خى يرىضىخي ٩٨يالل /خى ٬لى ٥٢ي ى ا٧ىثىاتى ى س٣رى عاىىال ٢ي٬اكىلى حىػعي ى كيىعى ش فال٥ي

٨ىائف٣٫ ىـى ثىىإفخيػ٪٣يى٬ ى ؿيالفغ ن ٢ىي٣٫تى ى/الدي٦حىفالليظياؿىى.ى ل ؼى كى اكى يينىأ ى اعى ؼى ٪ى ٣لى ٫ي خي ٧٬ىا٧ىػى كي يش نخيػ٧ىافي حى

اصل عخهى وـكلي يػ٪٣ى٬ .ة

(639 ص/ 2 ج) - المصترشديي ةغيث

ؽق٤اضان٠(م/مفأ١ث) كائؽفة٣٫ا١لت٩كانػاندي٣٫٨إل٤يلنةؾي٣٫يتزياأفإ٤اأ٩٧الارةؾما١تزييفا٥٢١اءذأكا١يػكائؽفة٣٫ا١لت٩يهػة٠ؼليهػلأفكإ٤اي٥٫ا،ةؼليسؽ٤ختػاح٣٫إل٣٫٤ي٥شيأك،ا١سؽ.الهلةفالؽداءلػيؽقهػي٦٤لهيخأفكإ٤ا،يأذ٣٫٤٣سائؾة٤ام٢ثإلالت٬ن٠

(9 ص/ 23 ج) - الكيتيث امفليث المشعث

كمى ري ٦كى تػخى ٥ىؽىة٦اللخى يرىضىخي االل ٥ى ٫٨ي ٩٧يخىى٦/ىاؿأ ؽ٤ى س٣ةتلىدمى ىعاى

ىال ٨ى ٣ىهى ٣جىييكزى٪ي اجى٫ي م٫ؽىسى ت٩ىكى ىلى ت تىة٣٫كى ضى

٥ي٬تى ٬ىحى ىكى٪ي ل ؼى شى،ى ٣ضي ٫ي ى ىـ٤ى ثيى٬ يىا٤ى ىخيىادىكىلىف(.2)ا١٢ىث٦٤ال عجي ٨ىا٪زالش ال٥ى كى ـ ٨ىا ال٥ى ا٧ى٩ياللياؿىا١تكى تطى يـ

الى ى تى كى { / ٤ثو١كليي٨٢ىاأ ى كنسى نفى ٤٣ى ٬قي٪ي ي ـ )٧ىا }5 ت٢ىث( ١ ـ،كىالهلىةكى خ٣٫بىيىىؽؽىىلىكىالهيىا كى ارى لى يػفمي بىيىا١ كى

خ٣٫ كى ارى لى ائؽفمي تىا٪زىـ ٬ىاذىإفى،ال٥ى ثىال٥ي فى ي يػجى ثها١ ى ٬ىاذى ؽفمي ثي،ا١سي ى ٬ىاذى وفكىال٥ي ٩بى ك ثهيؽي ى ٬ىاذى وفمي ببى ى كيؽ ىخيىاديةى٠،ا١سي

م٦٤ال عى

ىاأ يي٤ى ية٩تىخى٥ى ائ ٦٤الشى ؽكى ٫ى اأى ا٤ى ى٫ى ائؽ٦٤ىل ى ٬ىاذى،الل ثيىال٥ي اى ثهذي٫ى ى ٬ىاذى مفمي عى

ىأ ائ ى شرى

ؽ ؽا١سي ٫ى ائؽقكىأى ى .كىc. Toleransi Terhadap Pemahaman Keagamaan Selain Ahlusssunnah wal Jama'ah

Selain pluralitas agama, di Nusantara terdapat bermacam pemahaman keagamaan (akidah) dalam lingkungan Umat Islam, sehingga diperlukan toleransi terhadap kelompok umat Islam yang dalam masalah furu'iyyah maupun ushuliyyah berbeda pemahaman dengan

Ahlussunnah wal Jama'ah. Secara prinsip toleransi dalam konteks ini tetap mengedepankan semangat Islam sebagai agama yang merahmati semesta alam dan al-akhlaq al-karimah, seperti

halnya dalam toleransi antarumat beragama. Begitu pula dalam tataran praktiknya, batas-

batas toleransi terhadap kelompok umat Islam yang tidak berpaham Ahlussunnah wal Jama'ah

sama dengan batas-batas dalam toleransi antarumat beragama, yaitu tidak boleh melampaui

batas akidah dan syariat.

(294 ص/ 6 ج) - الخطيب على البجيرمي خاشيث

يـ) ؽي ٬ىدةيتحى ؽمى ةي...(ا١كى تىارى حكى يـرـشرى ؽي تحى ٬ىادتي٫ي٣كى ٬ىمي ي٠يكى٪ي ىال٥ى ٢بيا١ ٦٤لى يدي ؽيضى إلا١سي ٧ىجكى اكى ؽن ٬ىاءهزي ىـ فكى ى ذىلا٧ىج كى

ىن٠وأ

ىكل

ىأ ـىؽعو

ىاأ ي٪٥ى قيدى حيسؽى خي٩يكى ى ىا١ى امخي ا٪ؽن ى٬ى ل اةوكى ادى ٫ى اة٥ي ٫ىؽيذي٥ى احى ى٤٣ى ٩يييؽجىل ٤ي لى ـ يإ يى٢طى اة٩كى ى٤٬ى فىل اكى ٥ى ٬يةىي٨ى٫ي نى

كرىض٣وىي٪اس٬ىاروأ ى٬لهي ا/كى ى٤٣ى ٩ييىؽجيل ٤ى لى ـ كإ

ىا٩٨٤ييىؽجيأ ن كجى

ىىأ دىذ شرى يـلى ٬ ي ييقيحى ٩يذي٩دى ا٤ى ى ف٤ى

ىأ ى ٩ى٬ضى إلى ٥ىلن ٢ى٣يخى ٩٧يحى

ىأ

٩ي طي ذي٩حى٨هى ٢يمي ككىيخىىػىأ ىةىهى ل ىؼى ذ رودى ى ٩٨يضرى ى.خى لحى

ىؽكىأ اةا١كى ؽذي٥ى ث٦٤مى ثالحيؽ٤ى ا٪ى ؽى ى ىكىا١ ـ ا ى ا١

Toleransi dalam konteks ini tidak menafikan semangat dakwah untuk menunjukkan kebenaran (al-haqq) dan menghadapi berbagai syubhat (propaganda) yang mereka sebarkan,

terlebih yang bersifat provokatif, mengancam kesatuan Umat Islam, integritas bangsa secara

lebih luas.

)69 ص/ 2 ج) - النذير امبشير خديث وي الصغير الجاوع

Page 22: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 22

.م٥ػعاللأ٧ؾؿ٤اكح٣ي٤٬ئؼا٣٢١كح٣إف٢ينشق٨٣٢ػقكف٦٥أكلها،ال٤ث٪ؼقآعؽك٦١البػع،٫ؽتإذا،ىي(٤اذ٦فاؽاة٦)ركاق

(486 ص/ 2 ج) - الزوائد لدىع

٬ؿعت٣٫/اؿضيػةة٤٦اكيث٦ ٬ف٤تىضتى/اؿـ٣٢ك٢ي٩اللنلاللرـ ؽ٦حؽ يحؼرقضتى٪خ٬قا١اسؽذكإـ٨ادالثلذثفا١بانيركاق.)الناس (يضرلاعخلاةي٣٫فكاعخ٢م٬ذ٬فرسالهضف٦هيكالالكـ

.268-267المنل والندل معتد املار البغدادي، ي٦ى/كمماتحالهػايثكالنشاةل٪٠الف٨ث٬ؿؾكس٠ كاكىالذ ػي ا٪ى ٣ذي٨ىاسى ٫٨ي ى٫ػحى تي٢ى٨ىالنى إفيـ ىاللىكى ى٥ى طفنيىل /ا٨١ت٬ت)ال٥ي

اؿالبا٠كحؾكي٩.٪ؼاالجػؿا٪ؽفأ٪٠.كالج٫ادس٫اداف،إضػا٪٥اةالجػؿ٤أ٪٠الؾيلإ٫ارالحكتحي٩كإة(03ي٬االف٨ثف٣٢ا٩١كف٣٢الكلاـكالن٬ؿ٤اكسػاؿعه٥٣٫٤٬ااؿاللحال/ ل ادى ٠كىسى ٬اةالبىا ة٩ليػضيي الحى

ك1/غاؽ) .) كل٣يس٦ؽث٦٤ؽؽاليلؿالج٫ادالثانيةا١خاؿفذ٬رالإـلـ٤أن٨اؼا١سؽةفالؽاؼ.ضسر٦ةلدا١سؽ.

Selain itu, dalam menyikapi umat Islam yang tidak berpaham Ahlussunnah wal Jama'ah

perlu diperhatikan beberapa hal berikut: a. Dalam melakukan amr ma'ruf nahi munkar kepada mereka tidak boleh sampai menimbulkan

fitnah yang lebih besar, terlebih di daerah yang jumlah mereka seimbang dengan jumlah umat Islam Sunni. Dalam kondisi seperti ini amr ma'ruf nahi munkar wajib dikoordinasikan

dengan pemerintah.

b. Tidak menganggap kufur mereka selama tidak terang-terangan menampakkan hal-hal yang telah disepakati (ijma') atas kekufurannya, yaitu menafikan eksistensi Allah, melakukan syirk

jali yang tidak mungkin dita'wil, mengingkari kenabian, mengingkari ajaran Islam yang

bersifat mutawatir atau yang didasari ijma' yang diketahui secara luas (ma'lum min ad-din bi

ad-dharurah).

c. Meskipun salah dalam sebagian aqidahnya, selama tidak sampai kufur mereka masih

mungkin diampuni Allah Swt.

d. Dalam ranah individu, penganut paham Ahlussunnah wal Jamaah tidak boleh beranggapan

pasti masuk surga karena amalnya, sedangkan yang lain pasti masuk neraka. Sebab, sekecil apapun setiap individu mempunyai dosa dan jika tidak diampuni bisa saja kelak masuk neraka.

م إخياء 433-432 ص 3 ج دار الكتب الاشلاويث، \ط ،الديي عن

عي٨ؽأفل٢ط٨في٢يؿضفتثلالسخ٫ادم٠ف٪٤٬اكلاسخ٫ادةي٤٬٢٤ا٨٤ؽا٩٧٬يس٬فأفالؽاةالشط٤ياثكح٨اكلهة٥فؽ١يؿالذمالنبيؼشرب٩الح٨فيعي٨ؽأفل٢لاعيكل.ا١ف٥يثك٤تكؾكاليتاليبأك٩٢اللاعي

٩الرضاـذكم فالح٨فيعيتضلكفإذا٢جإف...السخ٫ادلدارم٦٤ذليإلالج٬اربلثأعؼ٪ادارفكس٬٢ـ١٦٤يؿكالشالل٦٤الخيكإفك٬لهيؽللاللإف٬لهفالمتزلعيتضلأفينتغيضأ٩٧يؽلل٩٧كلةلالنكح

عيتضأفينتغيلة٠ا١ؽشعمفخؽكإ٩٧ن٬رةكلهسف٣حالاللإف٬لهفالحل٬لعكلمخ٬٢ؽاللكلاـلهك٬اللإفالح٪٬ذلأفي٬٨فك٪٣ال٬ق٤اإلاسخ٫اد٪٣أدلأييا٪ؤلءلفالن٬سحتدكإ٥٧احتدلالسفاد٬لهفا٢١ففي

اللأفالنه٬صة٬ا٪ؽذتجكك٥اا٪ؽأيياالهطيصالحػيد٧ميخا٤٦٤١ؼ٪بتلفا٪ؽ٪ؤلء٤ؼ٪بةلف٢جكمفأ١ثكلةلالنكح٥فأ١ثالح٨فيي٫اعا١مفائ٠النه٬صة٬ا٪ؽذتجؼلةالتأكي٠ي٨ؽ٪اكالمتزليؽلحالكالحؽ٤ثالح٠فالاؿأضكـكهمهيبلدخ٫ػكلي٩ياؿفأيخه٬ر٤اإلح٨ف٣المفائ٠أفا٣٢،ك٧ائؽ٪٥االج٬اركث

Page 23: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 23

كاضػإلي٩المهيبيس٬فأفيخه٬رل٤اكإل٨اة٠اعؤ٪٣ي٣٢ل٣إذي٩المشخ٫ػي٦عيتضلالذم٪٬كذلخؽاركالجف٥يثاله٬رةك٧فيالكلاـكػـكا١ػرالؽؤيث٥فأ١ث يتفكلاي٩المغ٭ءعأي٣٢مماا٫ؼحالالل٦كالـ

٥االحأ٫٧ااخػكاكإفةػ٣٫المتخػيعكح٨ؽأة٬اة٫اتحف٣أفينتغيكل٫االبػعإذفكس٩موس٠٫٪٬الذملخئ٩ .السخ٫اد٤اففالخأبخلؼا١ع٬٢٤ـعأ٪٣لفضذلأفيخػكفك٬٧اكأفزؽ٪٣كالنهارلال٬٫دعيؽدفككؼلالل٦٤الش٬لفأيياا١ػرم٢ياتضالل١٦٤يؿالش٬لهفا١ػرمعاتىج٥٫٥ا٢جإف

٤تخػعا٩٧٬كي٨ؽمأ٩٧يػعيككلالمتخػع٨ػ٤تخػعكالمط٧ف٨٩ػمالمتخػعإذ المفائ٠ـائؽكفيؽلاللإف٬لؽيتثالبػثك٧جإفالبػثح٢أ٫ؽتي٫اا١تالبلرةإلي٨ؽ/٬٧ؿالتارض٪ؼالس٠أ٧اا٣٢،فابالضيخ٣يتاضفككافالف٨ثكأ٪٠البػثأ٪٠إلالبلرأ٪٠ا٧ف٣كإف.الف٢افإذفةي٢ي٩الحفتث٣٫٢الف٨ثعكل٣٫كالناس الأفل٬اضػكأذفك٧صرقالحالؽأمالف٢افرألإذا.الف٢افة٨هبإلالمؼا٪بفالحفتثللآضاد٢يؿةالماح٢ثخ٨ثتحؽي

ضادس٫ث٦٤يس٬فك٤ايخاة٠لالف٢افةإذفيس٬ف٤اإف،١يقك١يؿذللهكفالبػثإ٫ار٦المتخػثيؾسؽ االذمالتهي٠٪ؼاي٫ايؽاعىأفينتغيك١س٦الم٨ؽاتكلفتثالحف٦٤أ٪٣البػثفالحفتثالج٢٥ثكع .ي٩المؽيخاة٠ؽ٧اق اللأفأكمخ٬٢ؽا١ؽآفةأفيصرح٦٤كل٨٤ف٢٤االف٢افأذفل٬ة٠.ا١خ٨ثتحؽيإلي٨شؽكلالمؽيخاة٠يلذ

ضاد١ف٢البػع٦٤ذليأكلهمماسا١ؽشعمفخؽأ٩٧أكيؽلل ٨ػيخاة٠كإ٥٧اي٩المؽيخاة٠كل٩٨٤٣الم٨عا .٢ي٩المطفبالثا١دالؽك٦الف٢افإذفػـ

:2-29ص الحصني المالكي عني محىد نصيدل-تصدح أن يجب وفايه

كيي٣مفاسػق،يليػك،د٬ح٩كينشمار٩٤كيجخ٨بالل،ؽائوكيؤدميهل،مف٥٢اند٬تإذا...ةالتفيالمشازث٦٤التطؼيؽنحؽاقأمؽإل٤ا٪ػق، ا ٥٢اءةيي٩كالؽأمعلع٪٬كيؽاقض ؽارانػي٥انمخخ٢ا١ نإ ٣٢كإ٧سارا اك ةا١سؽؽ٤يخ٩رأيفي

خ٩لمشؽد نأمؽانكأحيج،٧سؽاءي٥ثارجػلؽأيمخا١ ل٤ثاؿ.لحفنىكاةالح٥ثي٩العؼإلكدعاؾالل٫٧٩٨اؾإدا الإ٤اـا١ػكػ/الحػادمل٬٫رأحمػالفيػ ت٢ثأ٪٦٤٠أضػحسي٨٤عالإجاعا٧ ادرالها٧٧فيي٩ة٥اإلا١ لس٠ا١ لسلشرؾأكك.لدي٦ا٦٤ضركرة٢ي٩لد٥أك٤خ٬احؽإ٧سارأكةالضركرةالدي٤٣٢٦٤٦اإ٧سارأكالنت٬ةإ٧سارأكالتأكي٠يحخ٠٥

إذىا ٬اكى ي ٥ ٬ىىـ ٬اال٢ ؽىىي ى٩٨يأ ي٬اخى ىال ىاكى ىالنى الني خ٥ى

ى٣أ ١ىسي ٣كى ا١يسي خ٥ى

ىهـأ ل ٣ىـ ٢ىيسي ى.الجىا٪٢يى٧ىبخىغيلى ٦تى٫ػملإ٧ ٤ى

ضتىتجىى١ىس٦أ ٫ػماللىكى ٦حى اء٤ى ىلى ٬ىي ٢ى٣يكى٪ي ى

٫خىػي٦ىأ (10-11ا١هم/).ةال٥يرضي٣ه ٬ره ي دى اءكىاللي ىلى ٦ي ٤ى ؼبي ى يي اءكى ىلى ل٥ى٦ي ؽي رضحى

ىافال ٤ى اكىاتكى افالف٥ى لل٤ى (523/اؿ٥ؽاف).كى

٦ بىخىىةىأ يؽى ؽى ٦٪ي ٬ؿخى يـ ٢٣٢ي٩اللنل-اللرى ٩٧ي-كـ

ى٨جى١ى٦»ىاؿىأ احي ػن ضى

ى٣أ ٢ي٩ي٨٤سي ٥ى ٠هىاؿى«.خى ٬ؿىيىاإياؾىكىلىرىسي يـ رى الل

لى»ىاؿى فإلإيالىكىىنىىأ ٥ػى ى خى ١ىس٦ةؽىحمىثو٩٨٤يالليحى ػديكاكى (مف٣٢)ركاق«.ىـ

5. Konsistensi Menjaga Persatuan untuk Memperkokoh Integritas Bangsa

NKRI dan Pancasila selain telah terbukti mampu menjadi perekat bangsa sejak

kemerdekaan hingga sekarang, juga mampu menjadi wadah dakwah Islam Nusantara secara luas. Pertumbuhan muslim di kawasan-kawasan mayoritas non muslim juga semakin meningkat.

Namun demikian, di tengah perjalanan sejarah tantangan disintegrasi bangsa terkadang

bermunculan, bahkan wacana mendirikan negara di dalam negara terus mengemuka. Sebab itu,

internalisasi nilai-nilai kebangsaan, khususnya terkait NKRI dan Pancasila sebagai upaya final dalam kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan keharusan. Berkenaan dengan itu perlu

Page 24: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 24

disadari, bahwa penerimaan Pancasila sebagai falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara telah

sesuai dengan spirit piagam Madinah yang digagas oleh Rasulullah Saw, yang berhasil

menyatukan masyarakat yang plural dalam satu kesatuan negeri Madinah.

Sebagaimana diriwayatkan Ibn Ishaq dalam as-Sirah an-Nabawiyah (II/126-129) karya

Ibn Hisyam, Piagam Madinah di antaranya menyatakan:

خى ا ؼى ،بسماللالؽحمى٦الؽضي٣.٪ى يىثربى كى يقو ٦٤يؽى كىال٥يف٥٢يى ؤ٨٤يى ال٥ي بىيى ٣٢ى ىـ كى ٢ىي٩ ى لاللي نى النبي ى٥ػو ٦٤مي ٣ابه ٫ي ى ٦حىت كى٤ى... الناس ديكف ٦٤ ةه كىاضػى ٤ثه

يأ ٣ إج٫ي ،٣ ٫ي ى ٤ى ػى ا٪ى كىسى ة٣٫ ى ى٢ىط ٨ىا ى حىت ٦ ٤ى إ٩٧ي كى لى كى ٢ي٤٬يى ٤ى يى دى ةى ٬ى ـ كىالي النصرى ي لهى ىإف حى٫ي٬دى ٦٤

٢ىي٣٫... ى ي٦ى خى٨ىاصرى ٬ىال٣٫كى٤ي مى ٣كى دي٨ي٫ي ي ل٥٢يف٥٢ى ٣كى .ل٢يى٫ي٬ددي٨ي٫ي ؤ٨٤يى ال٥ي ى ٤ى ٤ثهيأ ى٬ؼو ةىن إفحى٫ي٬دى ٢ىكى ى ٦ ٣إل٤ى ٫ي في ي ج

ىأ ىإ٩٧ي ذ٣ى

ىكىأ ٣ى

ةىيخ٩... ٪٠ىىكىأ ٩ي فى إلجى ي يي٬ح ٪لى

ىأ ارىبى ٦ضى ٤ى ى عى ٣النصرى إفةىي٨ى٫ي ٣كى خى٫ي ى ى جى ف٥٢يى ال٥ي ى ٣كىعى خى٫ي ى ى الى٫ي٬دجى ى إفعى ث.كى ى ؼقالهطي ٪ى ٠ى

كىالن ٣النهصى إفةىي٨ى٫ي إفالى٫يكى ،كى ـ ٢ي٬ ل٥٢ى إفالنصرى ٩،كى حسى٢ي ثى٣امؽئى٣يىأ ل إ٩٧ي ذ٣،كى الإ ديكفى كىا١ب ثى اهيطى ٤ى ؤ٨٤يى ال٥ي ى ٤ى ٬فى ي ٨ حي ٬دى

ث... ى ؼقالهطي ٪٠٪ىىال ٫ى ٬ذي هـسى ا ؽى ضى إفحىثربى ،كى ىاربيى ٬امي ...كىدىامي الحي٧٬ى٩ي ييهى ٢صو ني ي٬اإلى إذىادي ،كى حىثربى ٣ى ٦دى٪ى ٤ى ى عى ٣النصرى إفةىي٨ى٫ي

Dari Piagam Madinah dapat diambil spirit, bahwa Nabi Muhammad Saw menyatukan warga yang multi etnis dan multi agama menjadi ummah wahidah (satu kesatuan bangsa).

Semua warga punya kedudukan yang sederajat, sama-sama berhak mendapatkan jaminan

keamanan, melakukan aktifitas ekonomi, mengaktualisasikan agama, sama-sama berkewajiban untuk saling memberi nasehat dan berbuat kebaikan, menjaga keamanan serta integritas Madinah

sebagai satu kesatuan negeri menghadapi ancaman dari luar.

Selain itu, untuk memupuk persatuan di tengah masyarakat yang plural perlu ditanamkan sikap menghargai perbedaan dan menjaga hak antarsesama, di antaranya dengan:

a. Menghargai ajaran agama lain.

b. Melestarikan budaya dari suku dan agama apa pun selama tidak bertentangan dengan syariat.

c. Mengapresiasi kebaikan/kelebihan orang lain dan mengakui kekurangan diri sendiri. d. Menghindari caci-maki terhadap orang lain karena alasan perbedaan.

e. Menghindari anggapan menjadi orang yang paling baik dan menganggap orang lain tidak

baik, sehingga mengabaikan kewajiban berbuat baik. f. Membiasakan berbuat kebajikan terhadap siapapun.

g. Memprioritaskan penanaman nilai-nilai agama secara utuh dan mendalam di lingkungan

internal Ahlussunah wal Jamaah.

Referensi:

(3:8 ص/ 2 ج) - لنصخاوي الحصث الملاصد

اؽاةياـ٥جالن٥عيؽي٦٤للري٬٨رمالمشالفثذا١دفنطيصك٨٤اق٢ي٩أل٣.الإي٥اف٦٤ال٦٬ضبضػيد .ز٤ا٦٤٩٧مضى٤اعكبساؤقإع٬ا٩٧لإكتل٩٬أكا٩٧إلتح٩٨٨يا٧ؽالؽس٠حؽؼأفأردتإذاي٬ؿ

843/ ص 25ج -الحاوى الكتير ـ الماوردى ي ا١ ٦٤ى ٨ىاقي يـ كى ٩ ة٢٥ ؽديكا ى تى ،إف ت٠ي ٦٤رى ؽ٧ىاقي ى ىػذى ،كى طيصه انى ؼى اكىردم/كى٪ى ال٥ى د٪٠يتض٢ي٣٫إ٫ارىاؿى ؽىلكىالبلى

حي ى٣ ٨ىالخ٥ؽل كى كى ٣٫ بيى اة٨ىاء كى ، ب٧ى٬ىايف٣٫ كىضرى ، ذي٩ ٨ىازيؽ٪٣ كىعى ي٬ر٪٣ خمي ار ٫ى إ ف ٢ىي٣٫ ى ىض ،تى ٨ىازل٣٫ ٤ى ٢يىث تى كى ، ائف٣٫٨ىاز ٤ى كىاع٠ى جدى كتى٫ى

ى٣،ىأ ازىادي٪ي ج٫ى

ىل الؾ٧اركى يىاركى حىؽؾا١ ل٣٫كى

278/ ص 4ج -شرح روض امطامب أشنى المطامب فيرضاللي اةىثى فالهطى

ىال ٢ىي٥٫ى ى ض تى ٨ىال٣جى اإلى ى ىاذى تى الهكل٣حى ٤ن ؽى مى ٬سي ال٥ىشي صى إف٧ىسى ٣كى ٬سإج٫ي اؿال٥ىشي ي٬ا٦٤ضى ؽى ى ٣ ٫٨ي خى

Page 25: Keputusan Bahtsul Masail Maudhu'iyah PWNU Jawa Timur

ISLAM NUSANTARA-PWNU Jawa Timur 13 Februari 2016 25

ىـكل٣حى ار طى ال٥ى ٬فى طي ٨ ٣حى ٬٪ي ىي .تى

)ركاق...أربا٦٫٨٤اعت/ـ٣٢ك٢ي٩اللنلالنبيلهاؿنف٬ةشتحخ٩أـ٣٢الثفيـ٥٢ثة٦يلفأف٥ؽاة٦٦(.نطيصاة٦ضتاف

ى ل ؼى ى ٣٢و ي ى ػكناة ى ت٬االلى ىيىفي ٦٤ديكفالل ٬فى ي يىػ ي٦ى ت٬االذ ىفي ت لى اكى ٣ة٥ى يينىتئي٫ي ٣ذى ٫ي ي ب٤٣٫ؽس رى ٣ثي٣إلى ٢ى٫ي ٥ى خى ٤ثويأ ي٨ا١كلي زى

)ـ٬رةال٧اـايث ٢ي٬فى ٥ى ٧ي٬احى (522كى

ىيػة ٦حمي خى ا٪ي٣ى ة٦إةؽى ػو ىـ ٦ ادخى ٦اة٦ال٫ى ى ثى٨ىاال٢ىيدي ػى .ضى يػو ىـ ب٦ي خىيتىثي ٥ؽكة٦ضػذ٨اري تػاللة٦خى ٦خى تػالؽىحم٦خى ٦خى/ اللىاؿى ٬ؿى يـ رى فى

ىاصأ ى ي٩»ا١ الدى ٠كى الؽىسي خ٣ي تىائؽكى ى ا١ /«٦٤ى ي٩؟ىاؿى الدى كى ٠ي الؽىسي ىلخ٣ي ٠ي اللكى٪ى ٬ؿى يـ ي٬ا/يىارى ةىا»ىال

ىأ بي ىفي ي .٣ ى جى

٠،ىيى ٩يالؽىسي ٤ىيأ بي ،ىيىفي ٩ي ٤ى

يأ بي ىفي ي ةىاقي.كى

ىأ بي (مف٣٢.اة٦ضتاف)ركاق«.في

اؿ رضي٣ه ٬ره ي دى اءكىاللي ىلى ٦ي ٤ى ؼبي ى يي اءكى ىلى ٦ي ل٥ى ؽي رضحىىافال ٤ى اكىاتكى افالف٥ى (٥523ؽاف)ىلل٤ى

م إخياء (323 ص/ 3 ج) - الديي عن

لـأع٬ةحخيي٤٩اكراءضايضيلج٬اراأفا٣٢ اللنلالنبياؿإذكزيادةمف٣٢كليفخط٤٩االمف٣٢الجاريفخطالـإالؽض٣ذكالمف٣٢الجارض٬ؽذلذثلهالذمالجارض٬ؽذلذثلهكسارضافلهكساركاضػضلهسارذلذثالجيافـ٣٢ك٢ي٩

لـكضالج٬ارض٩٢ لـكضالج٬ارضلهالمف٣٢الجارضافلهالذمكأ٤االؽض٣كضالـإ الجاركاضػضلهالذمكأ٤االـإ .مف٥٢احس٦ساكرؾ٦٤لداكرةأضف٦ـ٣٢ك٢ي٩اللنلاؿكػالج٬ارة٥شؽدضال٥٢شؾأذتجيا٧ؽ. المشؾ

٦ ٬ؿرىىاؿى/ىاؿى،٥٫٨االلرض٥ؽة٦اللتػك ٢٣٢ي٩اللنل-الليـ يي/))-كـ ابعى نطىى٨ػىال الل الى ى تى

٣ يي٪ي اضت٩عى يي،لهى ٨ػىالجيىافكىعى الل الى ى ٣تى يي٪ي اؿى،ا١ت٤ؼمركاق((لجىارقعى ((.ضف٦ضػيد/))كى

214 ص/ 2 ج - املشيريث الرشامثنف٣٢،أفبشط/اؿالفلـ،٢ي٩الخ٢ي٠إةؽا٪ي٣لد٬سياـخياؼ/ي٬ؿا٥٢١اءةوـ٥ج اللأكحىالمش٬سي،٥ؽت

الفلـ،٢ي٩إةؽا٪ي٥٣ضى!دي٩٨؟ةخييحالب٩أفي٥١٦٤ث٧اكلت٬٢٩زؽق،ل٩٥٧ـ٨ثخمفي٨٤ؼ/إل٩حالؽب،الفت٦فألهإل٩،كاخؼر..أدرك٩ضتىأذؽق،ع .المش٬سيأـ٣٢ذل؛لهؼ

98المجالس الصنيث ص ؽالنبينلاللاؿـ٠٫ ا١فتمرحم٩الل/٢يس٣ةالخػاءةالذؽكالف٨ث،إنيأعاؼأ٩٧ـيأت٢٦ي٠ز٤افإذاذ

٫ؽتالبػعيػمأ٪٠ا إ٥٧ا كاؿـ٠٫أييا كأ٪ا٬٧ق. ة٩فجيأض٬الهذم٬ق ٣٢كالخػاء كـ لف٨ثل٣٫٧ا٪ؽك٪٢٣ي٩٪٫٣ؽتأاكي٣٫٢كلجفا١ا٤ثف٫٥ا٦٤ل٣يس٦يف٫٥ا،كل٬حؽك٬٪٣كل٣يخكل٬٥٪٣لماتكلكاضػ٣٫٨٤عكاكل٬

٤افنػرقكل٣ي٫ؽ٩٨٤كيئاكحم٩٢إلبق.