Kerangka Acuan Pihak Ketiga

  • Upload
    ifa

  • View
    256

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 Kerangka Acuan Pihak Ketiga

    1/17

    ANTI CORRUPTION ACTION PLAN (ACAP)RENCANA TINDAK ANTI KORUPSI RTAK

    KERANGKA ACUAN SELEKSIPEMANTAU PIHAK KETIGA (PP3)THIRD PARTY MONITORING (TPM)

  • 7/24/2019 Kerangka Acuan Pihak Ketiga

    2/17

    Anti-Corruption Action Plan (ACAP)

    Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) IBRD Loan No. 8043-ID

    i

    DAFTAR ISI

    I. Latar Belakang...........................................................................................................1

    II. Tujuan.........................................................................................................................3

    III.Hal-hal Penting yang Perlu Dikuasai Oleh Pihak Ketiga....................................3

    IV. Lingkup Kegiatan......................................................................................................4

    V. Tenaga Ahli dan Kualifikasi Calon Pemantau ...........................................................6

    VI. Prosedur dan Pengaturan Pelaksanaan ......................................................................7

    VII. Pembiayaan.............................................................................................................11

    VIII.Perjanjian Kerjasama..............................................................................................11

    IX. Laporan...................................................................................................................11

  • 7/24/2019 Kerangka Acuan Pihak Ketiga

    3/17

    Anti-Corruption Action Plan (ACAP)

    Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) IBRD Loan No. 8043-ID

    1

    KERANGKA ACUAN

    SELEKSI CALON PEMANTAU PIHAK KETIGA

    PADA TAHAP PELAKSANAAN FISIK

    (THIRD PARTY MONTORING-TPM)

    I. Latar Belakang

    Pemerintah Indonesia dengan Bank Dunia telah menandatangani Naskah

    Perjanjian Pinjaman (Loan Agreement) untukWestern Indonesia National Roads

    Improvement Project(WINRIP), IBRD Loan No. 8043-ID senilai USD 250 juta

    pada tanggal 14 Desember 2011. PorsiLoan IBRD dan Government of Indonesia(GOI) adalah 70 : 30, atau total nilai proyek ini sebesar USD 350 juta. Pinjaman

    tersebut akan digunakan untuk mendukung penguatan pembangunan berkelanjutan

    Sistem Jaringan Jalan Nasional di koridor strategis di pantai Barat Pulau Sumatera

    yaitu untuk penanganan konstruksi jalan dan jembatan.

    Sesuai dengan Schedule 2 Section IC Naskah Perjanjian Pinjaman atau Loan

    Agreement tersebut di atas, dan Bab 11 Project Management Manual (PMM)

    WINRIP, Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia menyepakati penerapan Anti-

    Corruption Action Plan (ACAP) atau Rencana Tindak Anti Korupsi (RTAK)

    dalam pelaksanaan proyek.

    Adapun tujuan RTAK WINRIP adalah untuk:

    Mengidentifikasi resiko bagi pemerintah dan langkah-langkah pencegahan

    sehingga mencapai standard sistem kendali yang lebih baik dari yang telah

    dilakukan pada program-program sebelumnya

    Mengatasi semua resiko dalam bentuk rencana tindak yang dikendalikan oleh

    Ditjen. Bina Marga

    Mencapai pelaksanaan RTAK WINRIP yang sejalan dengan Pedoman Bank

    Dunia tentang Pencegahan dan Upaya Memerangi Penipuan dan Tindak

    Korupsi pada program-program yang didanai oleh Bank Dunia.

    Penerapan RTAK merupakan upaya peningkatan transparansi pelaksanaan

    WINRIP dengan melibatkan masyarakat/akademisi untuk ikut serta memantau.

    Dengan demikian, diharapkan RTAK WINRIP akan menjadi lebih baik dan lebih

  • 7/24/2019 Kerangka Acuan Pihak Ketiga

    4/17

    Anti-Corruption Action Plan (ACAP)

    Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) IBRD Loan No. 8043-ID

    2

    efektif dalam melakukan langkah-langkah pencegahan terjadinya penyelewengan,

    penipuan serta Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) pada pelaksanaan WINRIP.

    Berdasarkan pelajaran dan pengalaman pada program sebelumnya, maka RTAK

    dikelompokkan menjadi lima area sebagaimana diformulasikan dalam Matrik

    Pemetaan Resiko Korupsi dan Rencana Tindak yaitu:

    1. Meningkatkan Penyebarluasan Informasi dan Transparansi

    2. Meningkatkan Pemantauan yang dilakukan oleh Masyarakat Madani

    3. Meningkatkan Mekanisme Penanganan Pengaduan

    4. Pencegahan Kolusi, Pemalsuan dan Resiko Penipuan

    5. Penerapan Sanksi dan Tindakan Hukum

    Penerapannya pada pelaksanaan RTAK WINRIP dikelompokkan menjadi empat

    kegiatan pokok yaitu:

    Pelibatan Wakil Pengamat dari Masyarakat (WPM)/Community Representative

    Observers (CROs) dalam mengamati Proses Pengadaan (Procurement)

    Pelibatan Pemantau Pihak Ketiga/Third Party Monitoring (TPM) untuk

    memantau pelaksanaan pada tahap konstruksi

    Penyebarluasan informasi kepada publik/Public Disclosure

    Penanganan pengaduan masyarakat dan pengelolaannya dengan membentukComplaint Handling Unit(CHU)

    Pada dasarnya penerapan Rencana Tindak Anti Korupsi tersebut merupakan upaya

    meningkatkan transparansi dalam pelaksanaan WINRIP, melalui pelibatan masayarakat

    Pemantau Pihak Ketiga untuk melakukan pemantauan pelaksanaan proyek secara sukarela

    dan independen.

    Pemantau Pihak Ketiga atau Third Party Monitoring (TPM) adalah pihak-pihak diluar

    unsur Pemerintah dan tidak mempunyai hubungan kontraktual dengan Pemerintah. Pihak

    Ketiga harus berupa institusi yang memiliki kompetensi dalam bidang pemantauan

    pekerjaan konstruksi jalan termasuk jembatan, yang dapat berupa institusi Perguruan

    Tinggi, Organisasi Non-Pemerintahan/Lembaga Swadaya Masyarakat atau Media Massa

    yang mempunyai organisasi yang berbadan hukum serta memiliki alamat dan sekretariat

    yang jelas.

  • 7/24/2019 Kerangka Acuan Pihak Ketiga

    5/17

    Anti-Corruption Action Plan (ACAP)

    Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) IBRD Loan No. 8043-ID

    3

    II. Tujuan

    Keikutsertaan TPM untuk melakukan pemantauan pelaksanaan konstruksi jalan dan

    jembatan pada paket-paket WINRIPbertujuan untuk:

    Mendapatkan suatu kajian objektif yang independen tanpa intervensi dari pihak-

    pihak lain berkenaan dengan aspek teknis pelaksanaan pekerjaan dan aspek

    lingkungan guna mngantisipasi kesalahan prosedur pelaksanaan konstruksi

    termasuk kesesuaian spesifikasi atau dokumen kontrak serta mutu pekerjaan

    agar tidak menimbulkan kerugian.

    Membangun semangat kebersamaan untuk melaksanakan transparansi dan

    akuntabilitas pelaksanaan konstruksi, sehingga terbangun kepercayaan antara

    Pemerintah dan masyarakat.

    Memberikan rekomendasi atau umpan balik positif dan konstruktif kepada

    PMU WINRIP. Rekomendasi tersebut diharapkan dapat menjadi masukan

    untuk pelaksanaan anti korupsi pada program-program yang didanai Bank

    Dunia di masa yang akan datang.

    III. Hal-hal Pentingyang Perlu Dikuasai Oleh Pihak Ketiga

    Terkait dengan pelibatan TPM untuk melakukan pemantauan pelaksanaan konstruksi

    WINRIP, TPMdipandang perlu untuk mengetahui terlebih dahulu gambaran umum yang

    dapat dipelajari dan diperoleh antara lain melalui dokumen berikut:

    1. Ringkasan singkat informasi pelaksanaan program per paket termasuk dokumen

    teknis yaitu Detailed Engineering Design DED/Drawing, General Specification,

    Bill of Quantity /Engineer Estimate, Standard Biding Documents

    2. Peta lokasi atau peta situasi dan rona lingkungan dan sosial

    3. Copy Dokumen Kontrak Kontraktor dan Dokumen Kontrak Konsultan Supervisi pada

    paket yang akan dipantau

    Data butir 1 dan 2 dapat diperoleh dari website WINRIP http://www.winrip-ibrd.com,

    atau dapat diperoleh (termasuk butir 3) dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) paket

    terkait dengan sebelumnya mengajukan surat permohonan resmi Kepala Satuan Kerja

    Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) terkait.

  • 7/24/2019 Kerangka Acuan Pihak Ketiga

    6/17

    Anti-Corruption Action Plan (ACAP)

    Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) IBRD Loan No. 8043-ID

    4

    IV. Lingkup Kegiatan

    Pemantauan bersifat makro dan dilakukan secara independen dan sukarela. Kegiatannya

    meliputi mengamati (observe), mencatat (record), dan melaporkan (report) atau

    Observe, Record and Report(ORR). Pemantauan dilakukan secara independen di

    luar sistem manajemenWINRIP.

    1. Observe, artinya memantau pelaksanaan pekerjaan yang sedang berlangsung dengan

    referensi dokumen kontrak atau spesifikasi teknik.

    2. Record, artinya mencatat dengan rinci apabila ada hal-hal yang menyimpang dari

    prosedur pelaksanaan dan jika ada yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak.

    3. Report, artinya menyusun laporan hasil pemantauan. Apabila berdasarkan hasil

    pemantauan terdapat indikasi penyimpangan prosedur maka akan segera

    ditindaklanjuti.

    4. Dalam melaksanakan ORR, Pihak Ketiga :

    a. Memposisikan dirinya sebagai pemantau saja, Pihak Ketiga tidak diperkenankan

    memberi perintah, penolakan atau menyatakan pendapat atas hasil pekerjaan

    yang dilakukan oleh kontraktor sehingga mengakibatkan gangguan

    kelancaran pelaksanaan konstruksi.

    b. Dapat meminta waktu untuk wawancara dengan Pejabat Pembuat

    Komitmen (PPK) terkait, Konsultan Supervisi, dan Pimpinan Kontraktor,

    apabila ada hal-hal yang perlu ditanyakan atau diklarifikasi tanpa harus

    menghentikan produktifitas program.

    c. Dapat menyampaikan hasil analisa pengamatan jika ada unsur-unsur

    penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan kepada Project Management

    Unit (PMU) WINRIP dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk

    diklarifikasi dan dilakukan penanganan segera.5. TPM melakukan pengamatan merujuk pada dokumen kontrak paket yang

    bersangkutan. TPM dapat menentukan sendiri item pekerjaan dari yang ada

    dalam dokumen kontrak meliputi:

    a. Umum antara lain:

    Ringkasan pekerjaan

    Jadwal pelaksanaan

    Aspek lingkungan

  • 7/24/2019 Kerangka Acuan Pihak Ketiga

    7/17

    Anti-Corruption Action Plan (ACAP)

    Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) IBRD Loan No. 8043-ID

    5

    b. Pekerjaan drainase

    c. Pekerjaan tanah

    d. Pekerjaan pelebaran jalan dan bahu jalan

    e. Pekerjaan berbutir (lapis fondasi)

    f. Pekerjaan aspal

    g. Pekerjaan struktur

    h. Pengembalian kondisi dan pekerjaan minor

    i. Pekerjaan harian

    Catatan:

    TPM tidak perlu mengamati seluruh item pekerjaan, akan tetapi memilih

    beberapa item sesuai dengan kapasitas Tim dan bagian pekerjaan yang

    berpeluang terjadinya kecurangan/ketidaksesuaian dengan spesifikasi. Jadwal

    pemantauan disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan, sehingga momen-momen

    pengamatan tepat dengan memperhatikan jumlah hari pengamatan dalam

    proposal TPM.

    6. Dalam menyusun laporan atau opini, Pihak Ketiga diberi kebebasan sepenuhnya

    untuk menyampaikan pendapatnya, namun apabila menemukan hal-hal yang

    menjurus ke arah Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang memerlukan tindakan

    preventif, maka Pihak Ketiga diminta sebelumnya untuk menginformasikan hal

    tersebut kepada PMU untuk diteruskan ke PPK dan Satker terkait untuk klarifikasi.

    Hasil-hasil temuan Pihak Ketiga yang telah dituntaskan akan disampaikan oleh

    Project Management Unit (PMU) kepada Bank Dunia dan akan dipublikasikan

    melalui website WINRIPhttp://winrip-ibrd.com

    7. Guna mencapai tujuan pembentukan TPM, maka Pihak Ketiga (TPM) perlu

    melakukan hal-hal sebagai berikut (disesuaikan dengan tahap pelaksanaan konstruksi

    yang sudah tercapai):

    a. Mempelajari paket kontrak yang bersangkutan, meliputi:

    pemahaman isi dokumen kontrak berdasarkan Multilateral Development

    Banks (MDB) Harmonised Edition 2005 (amanded 2006) yang filosofinya

    sama dengan kontrak Federation Internationale des Ingenieur Conceils

    (FIDIC).

  • 7/24/2019 Kerangka Acuan Pihak Ketiga

    8/17

    Anti-Corruption Action Plan (ACAP)

    Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) IBRD Loan No. 8043-ID

    6

    pemahaman gambar teknik dan spesifikasi teknik

    b. Memantau dengan menghadiri rapat koordinasi kemajuan pekerjaan secara

    berkala yang diadakan oleh Satker/PPKsesuai dengan undangan Satker/PPK.

    c. Mempelajari dan memahami rencana kerja kontraktor

    d. Memantau hasil pelaksanaan sampling pengukuran kuantitas dan volume oleh

    konsultan pengawas atau dapat dilakukan bersama-sama dengan konsultan

    pengawas, guna dibandingkan dengan spesifikasi atau kontrak.

    e. Memantau proses dan hasil uji kualitas material di lapangan maupun di

    laboratorium dengan meminta copy hasil tes terkait.

    f. Memantau proses pekerjaan di lapangan yang dilakukan kontraktor.

    g. Pelaksanaan pemantauan di atas dilaksanakan dengan menyampaikan usulan

    rencanan pemantauan dan persetujuan PPK dan/atau Kepala Satuan Kerja atau

    terkait.

    V. Tenaga Ahli dan Kualifikasi Calon Pemantau

    TPM adalah Lembaga/Institusi (bukan perorangan) yang dapat berasal dari Perguruan

    Tinggi, Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) dan Pers yang kompeten. Mengingat

    pekerjaan yang akan dipantau adalah Jalan Nasional dengan kualitas spesifikasi yangtinggi dan volume perkejaan yang cukup besar, maka calon yang akan diseleksi lebih

    diutamakan yang berasal dari Perguruan Tinggi. Dengan lingkup pekerjaan di atas, maka

    Pemantau Pihak Ketiga akan terdiri dari 1 (satu) orang Pemantau Utama dan 2 (dua)

    orang Pemantau Anggota dengan kualifikasi sebagai berikut:

    1. Pemantau Utama dengan pendidikan minimal S2 Teknik Sipil, berpengalaman

    minimal 5 (lima) tahun di bidang pengawasan atau kontraktor di bidang pekerjaan

    jalan dan jembatan.

    Pemantau Utama mempunyai tugas:

    a. Memahami isi dokumen kontrak berdasarkan Multilateral Development

    Banks (MDB) Harmonised Edition 2005 (amanded 2006) yang filosofi

    nya sama dengan kontrak FIDIC.

    b. Memahami tugas-tugas Enjinir/Konsultan Supervisi.

    c. Memahami rencana kerja kontraktor berdasarkan hasil Pre-Constraction Meeting

    (PCM).

    d. Memahamiprogress pelaksanaan pekerjaan.

  • 7/24/2019 Kerangka Acuan Pihak Ketiga

    9/17

    Anti-Corruption Action Plan (ACAP)

    Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) IBRD Loan No. 8043-ID

    7

    e. Menyusun laporan pengamatan secara periodik yang berisi; (i). hasil konsolidasi

    laporan atau catatan-catatan dari pemantau anggota; (ii). catatan-catatan apabila

    ada penyimpangan atau KKN dengan disertai bukti-bukti yang memadai

    (misalnya: foto hasil sampling/copy hasil test material, pengukuran kualitas dan

    volume pekerjaan dari Konsultan Pengawas); (iii). rekomendasi-rekomendasi

    yang diperlukan untuk perbaikan pelaksanaan di masa mendatang.

    2. Pemantau Anggota dengan pendidikan minimal S1 Teknik Sipil atau Lingkungan.

    Pemantau Anggota mempunyai tugas :

    a. Memahami gambar kerja kontraktor berikut perubahan-perubahan yang terjadi.

    b. Memahami spesifikasi teknik dan rencana kerja rinci kontraktor.

    c. Mengamati teknik-teknik konstruksi jalan raya dan jembatan .

    d. Mengamati dan memahami proses kegiatan uji kualitas material, baik yang

    dilakukan di laboratorium maupun di lapangan.

    e. Menyusun laporan pengamatan secara berkala dan menjadi inputuntuk Pemantau

    Utama.

    3. Apabila Tenaga Ahli yang diusulkan tidak tersedia dari lembaga yang bersangkutan,

    dimungkinkan untuk mengajukan Tenaga Ahli dari jaringan kerjasama (networking)

    antar lembaga.4. Tenaga Ahli yang tergabung dalam Pemantau Pihak Ketiga sebagaimana disebutkan

    pada butir ketiga di atas berada di bawah koordinasi Lembaga Pengusul termasuk di

    dalamnya pembuatan dan pengiriman laporan.

    5. Guna efektivitas mobilisasi Tim TPM dan pelaksanaan pemantauan, maka calon TPM

    yang dapat mengajukan proposal diutamakan yang berdomisili berdekatan dengan

    lokasi paket yang dipantau atau setidaknya berada di provinsi yang sama.

    VI. Prosedur dan Pengaturan Pelaksanaan

    1. PMU WINRIP mengirim surat pemberitahuan kepada Balai Besar Pelaksanaan

    Jalan Nasional (BBPJN) terkait tentang pemilihan TPM untuk memantau

    pelaksanaan pekerjaan pada setiap proyek.

    2. PMU WINRIP mengirim surat pemberitahuan tentang Rencana Pemilihanan TPM

    kepada Perguruan Tinggi terkemuka yang dekat dengan paket WINRIP yaitu di

    Ibukota Provinsi atau di kota lainnya dalam provinsi tersebut dimana paket WINRIP

  • 7/24/2019 Kerangka Acuan Pihak Ketiga

    10/17

    Anti-Corruption Action Plan (ACAP)

    Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) IBRD Loan No. 8043-ID

    8

    berada, seperti di Lampung, Bengkulu, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Surat

    pemberitahuan tersebut dilampiri Kerangka Acuan Seleksi Pemantau Pihak Ketiga

    atau Third Party Monitoring (TPM).

    PMU sangat menghargai apabila calon Pemantau Pihak Ketiga dapat memenuhi

    Kerangka Acuan ini khususnya seperti yang tercantum pada bagian IV dan V.

    Namun demikian, PMU meminta kepada calon Pemantau Pihak Ketiga untuk

    mengukur kemampuan sendiri (self assessment) terlebih dahulu sebelum mengambil

    keputusan untuk menyampaikan Surat Penyataan Minat dan mengajukan proposal

    kepada Prject Management Unit (PMU) WINRIP.

    3. Berdasarkan hasil self assessment tersebut, maka calon Pemantau Pihak Ketiga akan

    dapat merancang rencana kerja yang berisi lingkup pekerjaan dan metode observasi

    yang tepat sesuai dengan ketersediaan sumber daya yang dimiliki.

    Apabila Perguruan Tinggi berminat untuk mengikuti seleksi TPM, Perguruan

    Tinggi tersebut dapat menyampaikan Surat Pernyataan Minat atau Surat Konfirmasi

    Kesediaan mengikuti seleksi kepada Prject Management Unit (PMU) WINRIP,

    paling lambat sesuai dengan tanggal yang telah ditentukan dalam Surat

    Pemberitahuan sebelumnya.

    4. Selanjutnya apabila Surat Pernyataan Minat atau Surat Konfirmasi Kesediaan dari

    calon Pemantau Pihak Ketiga telah diterima sesuai batas waktu yang ditentukan,

    maka PMU WINRIP mengirim Surat Undangan kepada calon Pemantau Pihak

    Ketiga untuk mengikuti sosialisasi atau penjelasan Teknis dan Administrasi

    Pelaksanaan Pemantauan Pihak Ketiga/Third Party Monitoring (TPM).

    Sosialisasi atau penjelasan tersebut dilaksanakan oleh Project Management Unit

    (PMU) WINRIP di Kantor Satker atau PPK Pelaksanaan Preservasi dan

    Peningkatan Jalan dan Jembatan Nasional pada provinsi terkait, atau di tempat lain

    sesuai dengan kesepakatan, dan dihadiri oleh unsur Satker atau PPK , Bidang

    Pelaksanaan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) terkait, serta para

    calon Pemantau Pihak Ketiga.

    5. Setelah mengikuti penjelasan tersebut para calon Pemantau Pihak Ketiga menyusun

    Proposal, yang disajikan dalam bentuk Rencana Kerja yang dilengkapi dengan

    profil institusi antara lain visi, misi, maksud, tujuan, alamat yang jelas, jaringan

    kerja asosiasi, Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersedia, dan lain-lain. Proposal

  • 7/24/2019 Kerangka Acuan Pihak Ketiga

    11/17

    Anti-Corruption Action Plan (ACAP)

    Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) IBRD Loan No. 8043-ID

    9

    tersebut juga harus dilengkapi dengan schedule pelaksanaan pemantauan dan

    Rencana Anggaran Biaya (RAB) operasional yang wajar dan sesuai kebutuhan.

    Apabila Perguruan Tinggi tidak mempunyai tim dengan kualifikasi seperti di atas,

    maka disarankan untuk berasosiasi dengan pihak lainnya yang independen dan

    memenuhi syarat.

    Proposal tersebut dikirimkan ke PMU WINRIP dan ditembuskan kepada Core Team

    Consultants (CTC) WINRIP sebelum batas waktu yang ditetapkan. Proposal

    dikirimkan kepada Ketua PMU WINRIP dengan alamat:

    Project Management Unit (PMU)-WINRIP

    Direktorat Bina Program, Direktorat Jenderal Bina Marga

    Gedung Sapta Taruna, Lantai-5

    Kementerian Pekerjaan Umum

    Jl. Pattimura No.20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160

    Telepon: 021-7399803, Fax 021-7399803.

    atau melalui :

    Core Team Consultants (CTC) WINRIP

    Jl. Ciniru VII No. 25, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

    Telepon: 021-7229823, Fax: 021-72796945.email: [email protected]

    6. PMU akan mengevaluasi setiap proposal yang diajukan, selanjutnya mengundang

    kembali calon Pemantau Pihak Ketiga yang telah mengirim proposal untuk

    diwawancarai.

    Pemantau Utama dan Pemantau Anggota yang diajukan dalam proposal akan

    diwawancarai oleh Tim Seleksi yang dibentuk oleh PMU, yang anggotanya terdiri

    dari unsur PMU dibantu oleh CTC.

    7. Hasil wawancara akan dilaporkan kepada PMU WINRIP, dan selanjutnya akan

    dievaluasi. Bagi calon Pemantau yang memenuhi persyaratan, selanjutnya

    ditetapkan sebagai Pemantau Pihak Ketiga dengan Surat Persetujuan Direktur Bina

    Program selaku Ketua PMU dan Surat Keputusan Direktur Bina Program, Ditjen.

    Bina Marga tentang Pembentukan Pemantau Pihak Ketiga atau Third Party

    Monitoring (TPM).

    8. Apabila berdasarkan hasil wawancara terdapat calon TPM yang tidak lulus,

  • 7/24/2019 Kerangka Acuan Pihak Ketiga

    12/17

    Anti-Corruption Action Plan (ACAP)

    Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) IBRD Loan No. 8043-ID

    10

    Lembaga Pengusul dapat mengajukan permohonan calon pengganti kepada PMU

    dengan melampirkan curriculum vitae yang bersangkutan. Dan apabila proposal

    yang diajukan perlu perbaikan maka diberi kesempatan perbaikan.

    Batas waktu pengajuan perbaikan proposal dan calon pengganti paling lambat 2

    (dua) minggu setelah surat pemberitahuan kelulusan calon TPM. Pengajuan calon

    pengganti hanya diperkenankan sebanyak 1 (satu) kali.

    Jadwal wawancara bagi pemantau pengganti akan dikonfirmasi setelah Proposal

    dinyatakan memenuhi syarat.

    9. Sebelum melaksanakan tugas, Tim TPM terpilih diharuskan mengikuti pembekalan

    (preparatory training) mengenai masalah teknis dan administrasi yang diadakan

    oleh PMU dibantu oleh CTC WINRIP.

    10. Pihak Ketiga tidak diperbolehkan melakukan upaya-upaya atau rekayasa yang

    bertujuan untuk memeras atau meminta imbalan dan fasilitas selama dan sesudah

    melakukan kegiatan pemantauan tersebut. Upaya KKN yang dilakukan oleh semua

    pihak akan dituntut berdasarkan UU Anti Korupsi No.20 tahun 2001 tentang

    perubahan Atas UU No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Korupsi, serta UU

    yang terkait lainnya.

    11. Lama waktu pemantauan adalah selama masa kontrak pelaksanaan fisik konstruksi,

    dan pemantauan langsung di lapangan ditentukan maksimum 12 hari per orang dan

    dilakukan dalam 3 (tiga) tahap.

    Jadwal pmantauan harus tercantum dalam proposal dan pentahapannya disesuaikan

    schedule pelaksanaan oleh kontraktor dalam masa kontrak paket yang bersangkutan.

    Jadwal pemantauan dilakukan secara bertahap agar dapat diketahui aktualisasi

    proses pelaksanaan di lapangan mulai dari awal pekerjaan sampai selesai untuk

    masing-masing item pekerjaan yang akan diamati.

    12. PMU bersama dengan Bank Dunia akan mengevaluasi laporan hasil pemantauan,

    dan apabila diperlukan klarifikasi maka Pemantau Pihak Ketiga (TPM) akan

    diundang untuk mendiskusikan hasil monitoring.

  • 7/24/2019 Kerangka Acuan Pihak Ketiga

    13/17

    Anti-Corruption Action Plan (ACAP)

    Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) IBRD Loan No. 8043-ID

    11

    VII. Pembiayaan

    1. Biaya operasional yang dibutuhkan oleh Pemantau Pihak Ketiga berasal dari dana

    alokasi Technical Assistance Loan WINRIP, KontrakCore Team Consultant (CTC)

    WINRIP.

    2. Segala pengeluaran harus mengacu kepada Standard Biaya Umum (SBU) yang

    dikeluarkan oleh Kementrian Keuangan pada tahun berjalan.

    3. Komponen biaya terdiri atas biaya transportasi (sewa kendaraan roda empat atau roda

    dua) untuk menghadiri rapat (jika diperlukan) dan tugas pemantauan ke lokasi,

    akomodasi, OSA, pengumpulan data, contingency, dan overhead lembaga.

    4. Contingency hanya dipergunakan untuk item-item yang sudah disetujui dan tidak

    diperkenankan melebihi jumlah yang telah ditetapkan.

    5. Biaya operasional pemantauan terlebih dahulu dikeluarkan oleh Pemantau Pihak

    Ketiga, kemudian rincian pengeluaran diajukan bersamaan dengan laporan

    pemantauan kepada PMU WINRIP untuk mendapatkan penggantian biaya

    (reimbursement) setelah diverifikasi CTC WINRIP.

    6. Reimbursement dapat dilakukan dengan syarat Laporan Hasil Pemantauan telah

    diterima dan disetujui oleh PMU WINRIP.

    7. Kerangka Rencana Anggaran Biaya dapat dilihat padaLampiran1.

    VIII.Perjanjian Kerjasama

    1. TPM ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Bina Program Ditjen. Bina Marga

    tentang Pembentukan Pemantau Pihak Ketiga atau Third Party Monitoring (TPM).

    2. PMU WINRIP Direktorat Bina Program, Ditjen. Bina Marga yang diwakili oleh CTC

    WINRIP sebagai Pihak Pemberi Tugas (Pihak Pertama) akan mengikat Perjanjian

    Kerjasama dengan Institusi TPM (Pihak Kedua) mewakili masyarakat sebagai

    Pelaksana Pemantauan Independen pada pelaksanaan konstruksi.

    3. CTC WINRIP, berdasarkan Perjanjian Kerjasama akan memobilisasi TPM untuk

    melaksanakan tugas pemantauan pada paket WINRIP terkait.

    IX. Laporan

    1. Pemantau yang ditunjuk oleh TPM dan telah disetujui oleh PMU WINRIP

    diwajibkan membuat Laporan hasil pemantauan. Laporan disusun setelah selesai

  • 7/24/2019 Kerangka Acuan Pihak Ketiga

    14/17

    Anti-Corruption Action Plan (ACAP)

    Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) IBRD Loan No. 8043-ID

    12

    melakukan pemantauan pada setiap tahap pekerjaan. Pemantau juga diwajibkan

    membuat Laporan Akhir Hasil Pemantauan dan disampaikan kepada Pimpinan TPM

    (lembaga pengusul yang telah disetujui).

    2. Laporan hasil pemantauan yang telah diterima oleh pimpinan TPM dari para

    pemantau, segera dikirimkan kepada PMU WINRIP Direktorat Bina Program, Ditjen.

    Bina Marga, tembusan kepada CTC WINRIP untuk dipelajari sekaligus sebagai back

    updata untuk penggantian biaya (reimbursement) bagi TPM.

    3. Laporan Kajian Independen Pemantau Pihak Ketiga ditulis dalam format A4 (Lihat

    Lampiran 2).

    4. Kerangka laporan yang tercantum dalam Kerangka Acuan ini bukan merupakan

    format baku, akan tetapi hanya sebagai acuan. Kepada para Pemantau diberikan

    keleluasaan dalam pembuatan laporan, sesuai dengan situasi dan hasil pemantauan di

    lapangan.

    5. Apabila ditemukan adanya penyimpangan pelaksanaan yang signifikan dan

    memerlukan penanganan cepat, maka Pemantau harus menyampaikan laporan tertulis

    disertai fakta dan data kepada PMU WINRIP, ditembuskan kepada Satker atau PPK

    terkait untuk segera ditindaklanjuti. Mekanisme pengaduan menggunakan beragam

    saluran yaitu melalui Telepon/SMS, Faksimili, Surat, E-mail dan website. Dan PMUWINRIP juga sedang mengembangkan aplikasi berbasis web, yaitu CHS (Complaint

    Handling System) untuk mengatur, mengelola dan mengkompilasi semua laporan

    pengaduan yang diterima oleh PMU WINRIP. Hasil-hasil temuan TPM yang telah

    dituntaskan akan disampaikan oleh PMU kepada Bank Dunia dan akan

    dipublikasikan melalui website http://chs.winrip-ibrd.com.

  • 7/24/2019 Kerangka Acuan Pihak Ketiga

    15/17

    Anti-Corruption Action Plan (ACAP)

    Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) IBRD Loan No. 8043-ID

    1

    Item Pengeluaran/

    Komponen Biaya Jumlah Unit Cost (Rp) Total (Rp) Jumlah Unit Cost (Rp) Total (Rp)

    Rapat Koordinasi

    Transportasi / Sewa Kendaraan (at cost)Pemantauan I (sewa kendaraan + BBM + Supir) ke lokasi proyek Kend. / hari 12

    Pemantauan II (sewa kendaraan + BBM + Supir) ke lokasi proyek Kend. / hari 12

    Pemantauan III (sewa kendaraan + BBM + Supir) ke lokasi proyek Kend. / hari 12

    Akomodasi / Penginapan (at cost)

    Pemantauan I di lokasi proyek Orang / malam 9

    Pemantauan II di lokasi proyek Orang / malam 9

    Pemantauan III di lokasi proyek Orang / malam 9

    Per diem (OSA) max kunjungan 12hari / orang

    Pemantau Utama Orang / hari 12

    Pemantau Anggota Orang / hari 24

    Pengumpulan data Pra Pemantauan dan Pelaporan (at cost)

    Penggandaan Dokumen Kontrak dll Lembar 3000

    Pembeliaan Kertas HVS Rim 0

    Fotocopy Laporan Pemantauan tahap 1-3 Lembar 4500

    Fotocopy Laporan Akhir Lembar 1500

    Penjilidan Laporan Buku 41

    Pembuatan Laporan Buku 13

    Pengiriman Laporan Buku 12

    Dokumentasi 1Total A ( 1 s/d 5)

    Biaya Telekomunikasi (5%) dari Total A 5% x Total A

    Total B (A+6)

    Contingency (5%) dari Total B 5 % x Total B

    Total C (B+6)

    Overhead Lembaga (10%) dari Total C 10 % x Total C

    Total Usulan (C+8)

    Dibulatkan

    Kerangka Rencana Anggaran Biaya Operasional Pemantauan Pihak Ketiga/Third Party Monitoring (TPM) WINRIP

    33

    3

    Rapat Koordinasi dengan Employer, Contractor,

    Engineer (pre-construction meeting dan pada setiap

    pekerjaan)

    Dari kantor TPM ke

    tempat rapatOrang / Trip

    Menghadiri Wawancara oleh PMU / CTCDari kantor TPM ke

    tempat wawancaraOrang / Trip

    Lampiran 1

    Paket ______________________

    DeskripsiSatuan

    Proposal Evaluasi/NegosiasiKeterangan

    Pengeluaran

  • 7/24/2019 Kerangka Acuan Pihak Ketiga

    16/17

    Anti-Corruption Action Plan (ACAP)

    Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) IBRD Loan No. 8043-ID

    1

    LAMPIRAN. 2

    KERANGKA LAPORAN

    Kepada Pemantau Pihak Ketiga diberikan Kerangka Laporan sebagai acuan. Kerangka laporan

    bertujuan membantu TPM dalam penyusun laporan hasil pemantauan. Kerangka laporan tidak

    bersifat baku tetapi cukup fleksibel, dan dapat menampung laporan hasil temuan para Pemantau

    sesuai kompetensi dan bidang pemantauan sebagaimana diusulkan dalam proposal. Garis besar

    kerangka laporan adalah sebagai berikut:

    I. PENDAHULUAN

    Menguraikan secara ringkas kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan dan

    konsultan supervisi yang akan mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

    I.1. Pelaksana Pekerjaan

    Nama, alamat dan nomortelepon kontraktor;

    Nama penanggungjawab pelaksana pekerjaan.

    I.2. Supervisi Pekerjaan

    Nama, alamat dan nomor telepon konsultan supervisi;

    Nama penanggungjawab konsultan supervisi.

    II. JENIS-JENIS PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

    (Lihat dokumen spesifikasi teknik dan dokumen kontrak kontraktor)

    II.1. Pekerjaan Umum antara lain:

    Ringkasan pekerjaan

    Jadwal pelaksanaan

    Aspek lingkungan

    II.2. Pekerjaan Drainase

    II.3. Pekerjaan Tanah

    II.4. Pekerjaan Pelebaran Jalan dan Bahu Jalan

    II.5. Pekerjaan Berbutir (lapis fondasi)

    II.6. Pekerjaan Aspal

    II.7. Pekerjaan Struktur

    II.8. Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor

  • 7/24/2019 Kerangka Acuan Pihak Ketiga

    17/17

    Anti-Corruption Action Plan (ACAP)

    Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) IBRD Loan No. 8043-ID

    2

    II.9. Pekerjaan Harian

    III. PEDOMAN BAGI PEMANTAU

    Item pekerjaan yang akan dipantau disesuaikan dengan kompetensi masing-masing

    pemantau;

    Masing-masing item pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor dicocokkan dengan

    item pekerjaan yang ada dalam kontrak pekerjaan kontraktor;

    Apakah ada indikasi ketidaksesuaian (prosedur, kualitas dan kuantitas) antara hasil

    pemantauan dengan yang tercantum dalam dokumen kontrak kontraktor.

    IV. SARAN DAN REKOMENDASI

    Menyampaikan saran yang dapat meningkatkan efisiensi sesuai hasil pemantauan;

    Menyampaikan rekomendasi apa yang perlu ditindaklanjuti apabila ada indikasi

    penyimpangan dari spesifikasi teknis dan dokumen kontrak;

    Melampirkan bukti-bukti nyata dan valid apabila ada indikasi penyelewengan dana.

    V. FORMAT LAPORAN

    Kertas ukuran A4, spasi 1,5

    Font Times New Roman, ukuran font tidak mengikat

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    REFERENSI (Jika ada)