16
KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR PEMBACA BERITA ONLINE INSTAGRAM INDOZONE.ID “RAENI, ANAK PENGAYUH BECAK AKAN LANJUT S-3 DI INGGRIS” Disusun sebagai salah satu menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Diajukan Oleh: Anis Arum Rachmawati A310140194 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH SURAKARTA 2018

KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR PEMBACA …eprints.ums.ac.id/67058/11/Naskah Publikasi.pdf · vi 1. PENDAHULUAN Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

  • Upload
    buikhue

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR PEMBACA …eprints.ums.ac.id/67058/11/Naskah Publikasi.pdf · vi 1. PENDAHULUAN Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

i

KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR PEMBACA BERITA

ONLINE INSTAGRAM INDOZONE.ID “RAENI, ANAK PENGAYUH BECAK

AKAN LANJUT S-3 DI INGGRIS”

Disusun sebagai salah satu menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Diajukan Oleh:

Anis Arum Rachmawati

A310140194

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR PEMBACA …eprints.ums.ac.id/67058/11/Naskah Publikasi.pdf · vi 1. PENDAHULUAN Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

ii

Page 3: KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR PEMBACA …eprints.ums.ac.id/67058/11/Naskah Publikasi.pdf · vi 1. PENDAHULUAN Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

iii

Page 4: KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR PEMBACA …eprints.ums.ac.id/67058/11/Naskah Publikasi.pdf · vi 1. PENDAHULUAN Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

iv

Page 5: KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR PEMBACA …eprints.ums.ac.id/67058/11/Naskah Publikasi.pdf · vi 1. PENDAHULUAN Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

v

KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR PEMBACA BERITA

ONLINE INSTAGRAM INDOZONE.ID “RAENI, ANAK PENGAYUH BECAK

AKAN LANJUT S-3 DI INGGRIS”.

Anis Arum Rachmawati

Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki dua tujuan. (1) Memaparkan prinsip kesantunan

berbahasa pada komentar pembaca berita online instagram Indozone.id “Raeni, Anak

Pengayuh Becak Akan Lanjut S-3 di Inggris”. (2) Memaparkan skala kesantunan

berbahasa menurut Lakoff pada komentar pembaca berita online instagram

Indozone.id “Raeni, Anak Pengayuh Becak Akan Lanjut S-3 di Inggris” Penelitian

ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah

komentar pembaca berita online instagram Indozone.id “Raeni, Anak Pengayuh

Becak Akan Lanjut S-3 di Inggris”. Sumber data pada penelitian ini adalah portal

berita indozone.id dalam media sosial instagram. Hasil dari penelitian menunjukkan

bahwa prinsip kesantunan berbahasa ditemukan ada 8 tuturan maksim kebijaksanaan,

10 tuturan maksim penerimaan, 37 tuturan maksim kemurahan, 10 tuturan maksim

kerendahan hati, 14 tuturan maksim kecocokan, dan 23 tuturan maksim kesimpatian.

Sedangkan skala kesantunan menurutr Lakoff ditemukan ada 11 tuturan skala

formalitas, 3 skala pilihan, dan 20 skala kesekawanan. Prinsip kesantunan berbahasa

yang paling mendominasi adalah tuturan maksim kemurahan. Sedangkan skala

kesantunan berbahasa yang paling dominan adalah skala kesekawanan.

Kata kunci: kesantunan berbahasa, pragmatik, berita online, instagram

ABSTRACT

This research has two objectives. (1) Describing the principle of politeness

in the Indozone.id Instagram news reader online commentary "Raeni, the Pedicab

Pedicure Child Will Continue S-3 in England". (2) Describing the language

politeness scale according to Lakoff in the Indozone.id Instagram news reader online

commentary "Raeni, the Pedicab's Pedicure Children Will Continue S-3 in England"

This research uses qualitative research. The data in this study are the Indozone.id

Instagram news reader comments online "Raeni, Pedicab Children Will Continue S-3

in England". The source of data in this study is the indozone.id news portal on

Instagram social media. The results of the study show that the principle of language

politeness is found there are 8 utterances maxims of wisdom, 10 utterances of

maxims of acceptance, 37 utterances of maxims of mercy, 10 utterances of maxims

of humility, 14 utterances of maximization of compatibility, and 23 utterances of

maximal conclusions. Whereas politeness scale according to Lakoff found there were

11 utterances of the formalities scale, 3 choice scales, and 20 scale of security. The

most dominant principle of language politeness is the utterance of the maxim of

mercy. While dominant language politeness scale is the scale of the prisoners.

Key word: manners of commenting, pragmatics, online news, instagram

1

Page 6: KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR PEMBACA …eprints.ums.ac.id/67058/11/Naskah Publikasi.pdf · vi 1. PENDAHULUAN Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

vi

1. PENDAHULUAN

Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat untuk

menunjukkan identitas masyarakat pemakai bahasa. Masyarakat tutur merupakan

masyarakat yang timbul karena rapatnya komunikasi dengan tetap menghormati

kemampuan komunikatif penuturnya tanpa mengingat jumlah bahasa atau variabel

bahasa yang digunakan. Kesantunan bahasa merujuk nilai sopan, melibatkan

tuturan yang halus dan indah serta sikap yang memancarkan budi pekerti mulia.

Penutur yang menggunakan strategi kesantunan dalam tuturan mereka akan

menggunakan bahasa yang halus. Kata-kata yang diucapkan tidak mempunyai

maksud sindiran atau ejekan sebaliknya mengandungi unsur kejujuran, serta

menggunakan bahasa yang tidak menyinggung perasaan orang lain yang

mendengarnya.

Kondisi masyarakat sekarang semakin memprihatinkan dalam hal

kesantunan berbahasa dalam berkomunikasi. Baik dalam berkomunikasi langsung

maupun tak langsung. Banyak masyarakat yang menggunakan kata-kata tidak

santun dalam menyampaikan pedapat atau komentar mereka terutama dalam

media sosial seperti facebook, instagram,dan twitter tetapi bukan berarti semua

pengguna sosial media menggunakan bahasa yang tidak santun, tidak jarang pula

pengguna media sosial yang bertutur dengan santun.

Kesantunan merupakan suatu norma yang sangat penting di dalam

masyarakat. Terlebih pada jaman sekarang, kesantunan pada anak muda sudah

jarang ditemukan. Melalui kesantunan berbahasa orang dapat menilai sifat dalam

diri seseorang atau dapat melihat karakteristik dalam diri seseorang tersebut.

Kesantunan berbahasa tidak hanya dilihat dari tutur bicara seseorang tetapi dapat

dilihat pula dari perilaku atau tindakan seseorang. Dalam berbahasa banyak yang

harus diingat seperti halnya pemilihan kata yang tepat dan harus memperhatikan

struktur kalimat yang digunakan. Selain itu hal yang perlu diperhatikan yaitu

lawan tutur dalam berbicara, sehingga seseorang tersebut dapat menjaga kata-kata

yang digunakannya dan dapat memilih struktur kalimat yang tepat dan sopan.

Budiarta dan I Gusti Ngurah Adi Rajistha (2018) melakukan penelitian

dengan judul Politeness in “Adit dan Sopo Jarwo” Animation. Persamaan

2

Page 7: KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR PEMBACA …eprints.ums.ac.id/67058/11/Naskah Publikasi.pdf · vi 1. PENDAHULUAN Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

vii

penelitian yang dilakukan oleh Budiarta dan I Gusti Ngurah Adi Rajistha (2018)

dengan penelitian ini terdapat pada analisis kajiannya, yaitu sama-sama

menganalisis tentang kesantunan. Perbedaan kedua penelitian ini terletak pada

objek kajiannya.

Ariputra, dkk (2018) melakukan penelitian dengan judul Language

Politeness Principle in Indonesia Lawyers Club Talkshow on Tv One. Persamaan

penelitian yang dilakukan oleh Ariputra, dkk (2018) dengan penelitian ini terdapat

pada analisis kajiannya, yaitu sama-sama menganalisis tentang kesantunan

berbahasa. Perbedaan kedua penelitian ini terdapat pada objek kajiannya.

Wahidah, dkk (2017) melakukan penelitian dengan judul “Analisis

Kesantunan Berbahasa Menurut Leech pada Tuturan Berbahasa Arab Guru

Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putra Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017

(Kajian Pragmatik)”. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Wahidah,

Hendriana Wijaya (2017) dengan penelitian ini terdapat pada analisis kajiannya,

yaitu sama-sama menganalisis kesantunan berbahasa. Perbedaan kedua penelitian

ini terletak pada objek kajiannya.

Astuti, dkk (2017) melakukan penelitian dengan judul “Kesantunan

Berbahasa dalam Surat Kabar Linggau Pos”. Persamaan penelitian yang dilakukan

oleh Astuti, Tri Wahyudi (2017) dengan penelitian ini terdapat pada analisis

kajiannya, yaitu sama-sama menganalisis kesantunan berbahasa. Perbedaan kedua

penelitian ini terletak pada objek kajiannya.

Saleh, dkk (2016) melakukan penelitian dengan judul “Wujud

Kesantunan Berbahasa Mahasiswa dalam Wacana Akademik”. Persamaan

penelitian Saleh, dkk (2016) dengan penelitian ini terdapat pada analisis

kajiannya, yaitu sama-sama menganalisis tentang kesantunan berbahasa.

Perbedaan kedua penelitian ini terdapat pada objek kajiannya.

Kuntarto (2016) melakukan penelitian dengan judul “Kesantunan

Berbahasa Ditinjau dari Prespektif Kecerdasan Majemuk”. Persamaan penelitian

yang dilakukan oleh Kuntarto (2016) dengan penelitian ini terdapat pada analisis

kajiannya, yaitu sama-sama menganalisis kesantunan berbahasa. Perbedaan kedua

penelitian ini terletak pada objek kajiannya.

3

Page 8: KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR PEMBACA …eprints.ums.ac.id/67058/11/Naskah Publikasi.pdf · vi 1. PENDAHULUAN Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

viii

Herniti, dkk (2016) melakukan penelitian dengan judul “Kesantunan

Berbahasa dalam Dakwah Multikultural”. Persamaan penelitian yang dilakukan

oleh Herniti, Arif Budiman, Aning Ayu Kusumawati (2016) dengan penelitian ini

terdapat pada analisis kajiannya, yaitu sama-sama menganalisis kesantunan

berbahasa. Perbedaan kedua penelitian ini terletak pada objek kajiannya.

Nurjamily (2015) melakukan penelitian dengan judul “Kesantunan

Berbahasa Indonesia dalam Lingkungan Keluarga (Kajian Sosiopragmatik)”.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Nurjamily (2015) dengan penelitian ini

terdapat pada analisis kajiannya, yaitu sama-sama menganalisis tentang

kesantunan berbahasa. Perbedaan kedua penelitian ini terdapat pada objek

kajiannya.

Syahrul (2014) melakukan penelitian dengan judul Language Politeness

and Character Education in Indonesian Language Learning Based on Curriculum

2013. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Syahrul (2014) dengan penelitian

ini terdapat pada analisis kajiannya, yaitu sama-sama menganalisis tentang

kesantunan berbahasa. Perbedaan kedua penelitian ini terdapat pada objek

kajiannya.

Rahardini, dkk (2014) melakukan penelitian dengan judul “Kesantunan

Berbahasa dalam Interaksi Pembelajaran Bahasa Jawa di SMP N 1 Banyumas”.

Persamaan penelitian Rahardini, dkk (2014) dengan penelitian ini terdapat pada

analisis kajiannya, yaitu sama-sama menganalisis tentang kesantunan berbahasa.

Perbedaan kedua penelitian ini terdapat pada objek kajiannya.

Alviah (2014) melakukan penelitian dengan judul “Kesantunan

Berbahasa dalam Tuturan Novel Para Priyayi Karya Umar Kayam”. Persamaan

penelitian yang dilakukan oleh Alviah (2014) dengan penelitian ini terdapat pada

analisis kajiannya, yaitu sama-sama menganalisis kesantunan berbahasa.

Perbedaan kedua penelitian ini terletak pada objek kajiannya.

Gunawan (2013) melakukan penelitian dengan judul “Wujud Kesantunan

Berbahasa Mahasiswa Terhadap Dosen di STAIN Kendari: Kajian

Sosiopragmatik”. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Gunawan (2013)

dengan penelitian ini terdapat pada analisis kajiannya, yaitu sama-sama

4

Page 9: KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR PEMBACA …eprints.ums.ac.id/67058/11/Naskah Publikasi.pdf · vi 1. PENDAHULUAN Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

ix

menganalisis kesantunan berbahasa. Perbedaan kedua penelitian ini terletak pada

objek kajiannya.

Yuni (2013) melakukan penelitian dengan judul “Kesantunan Berbahasa

dalam Mata Najwa (Tinjauan Pragmatik)”. Persamaan penelitian yang dilakukan

oleh Yuni (2013) dengan penelitian ini terdapat pada analisis kajiannya, yaitu

sama-sama menganalisis kesantunan berbahasa. Perbedaan kedua penelitian ini

terletak pada objek kajiannya.

Wardhono (2013) melakukan penelitian dengan judul An Analysis on

Politeness in Sms of the Students to the Lecturers of English Department Unirow

Tuban. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Wardhono (2013) dengan

penelitian ini terdapat pada analisis kajiannya, yaitu sama-sama menganalisis

kesantunan berbahasa. Perbedaan kedua penelitian ini terletak pada objek

kajiannya.

Park (2008) melakukan penelitian dengan judul Linguistic Politeness and

Face-Work in Computer-Mediated Communication, Part 1: ATheoretical

Framework. Persamaan penelitian Park (2008) dengan penelitian ini terdapat pada

analisis kajiannya, yaitu sama-sama menganalisis kesantunan berbahasa.

Perbedaan kedua penelitian ini terletak pada objek kajiannya.

2. METODE PENELITIAN

Metode adalah cara yang haru dilakukan peneliti untuk mengkaji data-data

menjadi objek penelitian. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, sebab

data yang dianalisis berupa kata-kata, yaitu teks atau wacana pada berita dalam

media sosial instagram. Menurut Mahsun (2005:233), penelitian kualitatif adalah

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata bertujuan untuk

memahami fenomena sosial termasuk fenomena kebahasaan.

Teknik pengumpulan data adalah teknik yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data penelitiannya. Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu pustaka, simak dan catat. Teknik pustaka

yakni mempergunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data. Sumber-

sumber tertulis yang digunakan dipilih sesuai dengan masalah dan tujuan. Teknik

simak dan catat berarti peneliti dalam upaya mendapatkan data dilakukan dengan

5

Page 10: KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR PEMBACA …eprints.ums.ac.id/67058/11/Naskah Publikasi.pdf · vi 1. PENDAHULUAN Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

x

menyadap penggunaan bahasa seseorang yang menjadi informan (Mahsun, 2005:

90). Hasil penyimakan itu lalu dicatat sebagai sumber data. Sedangkan teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pragmatik.

Menurut Husna (2015: 46-47) Analisis pragmatik adalah analisis bahasa

berdasarkan pada sudut pandang pragmatik. Pendekatan analisis pragmatik

didefinisikan sebagai kajian tentang cara para penutur dapat memakai dan

memahami tuturan sesuai dengan konteks situasi yang tepat.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Prinsip kesantunan berbahasa pada komentar pembaca berita online

instagram Indozone.id “Raeni, Anak Pengayuh Becak Akan Lanjut S-3 di

Inggris”

Penelitian ini menggunakan portal berita indozone.id dalam media

sosial intagram sebagai sumber data. Dalam hasil penelitian, peneliti akan

melakukan dan menyajikan pembahasan prinsip kesantunan berbahasa yang

dilakukan pembaca dalam memberikan komentar pada berita online

instagram Indozone.id “Raeni, Anak Pengayuh Becak Akan Lanjut S-3 di

Inggris“. Dalam melakukan analisis data peneliti menemukan enam prinsip

kesantunan berbahasa, yaitu maksim kebijaksanaan, maksim penerimaan,

maksim kemurahan, maksim kerendahan hati, maksim kecocokan, dan

maksim kesimpatian.

3.1.1 Maksim Kebijaksanan

Maksim kebijaksanaan pada prinsip kesantunan adalah penutur

hendaknya berpengang prinsip untuk mengurangi keuntungan pada

dirinya sendiri dan memaksimalkan keuntungan pihak. Maksim ini

diungkapkan dengan tuturan imposif dan komisif. Berikut data yang

termasuk maksim kebijaksanaan.

(1) Tiap hari musti baca yg kek bgini biar ndak malas bljar

Data (1) termasuk tuturan maksim kebijaksanaan. Penutur

dalam tuturan ini memberikan keuntungan kepada mitra tutur. Penutur

menginginkan portal berita Indozone.id lebih banyak memuat berita

yang dapat memotivasi dan menginspirasi banyak orang, sehingga akan

6

Page 11: KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR PEMBACA …eprints.ums.ac.id/67058/11/Naskah Publikasi.pdf · vi 1. PENDAHULUAN Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

xi

lebih banyak pembaca yang tertarik dengan berita yang dimuat

Indozone.id.

3.1.2 Maksim Penerimaan

Maksim penerimaan pada prinsip kesantunan adalah penutur

hendaknya berpengang prinsip untuk mengurangi keuntungan pada

dirinya sendiri dan memaksimalkan kerugian bagi diri sendiri. Maksim

ini diungkapkan dengan tuturan imposif dan komisif. Berikut data yang

termasuk maksim penerimaan.

(1) Selamat Raeni, punya orang tua hebat, kacang jangan lupa kulitnya,

jadilah anak solehah yg dpt mengantar org tua bahagia dunia

akhirat..aamiin.

Data (1) termasuk tuturan maksim penerimaan. Penutur dalam

tuturan ini berusaha mengurangi keuntungan pada dirinya sendiri dan

memaksimalkan kerugian bagi diri sendiri. Penutur menginginkan mitra

tutur untuk tidak melupakan kedua orang tuanya dan mendoakan

supaya mitra tutur menjadi anak yang membahagiakan kedua orang

tuanya.

3.1.3 Maksim Kemurahan

Maksim kemurahan pada prinsip kesantunan adalah penutur

memaksimalkan rasa hormat kepada lawan tutur dan mengurangi rasa

tidak hormat kepada lawan tutur. Maksim ini diutarakan dengan kalimat

ekspresif dan kalimat asertif. Berikut data yang termasuk maksim

kemurahan.

(1) Mantap pinter bgt itu mah

Data (1) termasuk tuturan maksim kemurahan. Penutur dalam

tuturan ini berusaha memaksimalkan memaksimalkan rasa hormat

kepada lawan tutur dan mengurangi rasa tidak hormat kepada lawan

tutur. Penutur memberikan rasa hormat dengan memuji kemampuan

lawan tutur.

7

Page 12: KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR PEMBACA …eprints.ums.ac.id/67058/11/Naskah Publikasi.pdf · vi 1. PENDAHULUAN Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

xii

3.1.4 Maksim Kerendahan Hati

Maksim kerendahan hati diharapkan mampu membuat penutur

mampu bersikap rendah hati dengan cara mengurangi pujian terhadap

dirinya sendiri. Seseorang dikatakan sombong apabila di dalam

kegiatan bertutur selalu memuji dan mengunggulkan dirinya sendiri.

Berikut data yang termasuk maksim kerendahan hati.

(1) Keren gue yang masih muda mah jadi ibu rumah tangga aja dah

Data (1) termasuk tuturan maksim kerendahan hati. Penutur

dalam tuturan ini berusaha meminimalkan rasa hormat bagi dirinya

sendiri dan memaksimalkan ketidakhormatan pada dirinya sendiri.

Penutur tidak bersikap sombong meskipun sama-sama masih muda, ia

lebih memilih untuk menjadi ibu rumah tangga.

3.1.5 Maksim Kecocokan

Maksim kecocokan ini diharapkan penutur mampu membina

kecocokan atau kemufakatan di dalam kegiatan bertutur. Apabila

terdapat kecocokan atau kemufakatan antara diri penutur dengan mitra

tutur dalam kegiatan bertutur, masing-masing dari mereka dapat

dikatakan bersikap santun. Berikut data yang termasuk maksim

kecocokan.

(1) Ini contoh anak yg berbakti sm orang tua,,sudah buat bangga orang

tua dan dia tidak malu dgn pekerjakan bapaknya,,

Data (1) termasuk tuturan maksim kecocokan. Penutur dalam

tuturan ini memaksimalkan kecocokan di antara mereka dan

meminimalkan ketidakcocokan. Penutur sangat bangga dan setuju

dengan tindakan yang dilakukan oleh mitra tutur.

3.1.6 Maksim Kesimpatian

Maksim kesimpatian mengharuskan penutur memberikan rasa

simpati kepada lawan tutur dan mengurangi rasa antipati kepada lawan

tutur. Maksim ini diungkapkan dengan tututan asertif dan ekspresif.

Berikut data yang termasuk maksim kesimpatian.

(1) MasyaAllah bangga sekali denganmu mbak

8

Page 13: KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR PEMBACA …eprints.ums.ac.id/67058/11/Naskah Publikasi.pdf · vi 1. PENDAHULUAN Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

xiii

Data (1) termasuk tuturan maksim kesimpatian. Penutur dalam

tuturan ini memberikan rasa simpati kepada lawan tutur dan

mengurangi rasa antipati kepada lawan tutur. Penutur sangat bangga

dengan kesuksesan yang telah dicapai oleh lawan tutur.

3.2 Skala Kesantunan Berbahasa Menurut Lakoff pada komentar pembaca

berita online instagram Indozone.id “Raeni, Anak Pengayuh Becak Akan

Lanjut S-3 di Inggris”.

3.2.1 Skala Formalitas

Skala formalitas dinyatakan agar para peserta tutur dapat merasa

nyaman dan tidak bosan dalam kegiatan bertutur. Skala ini dapat

terwujud apabila penutur tidak memaksa atau tidak bersikap angkuh

terhadap mitra tutur. Tuturan yang memaksa dan angkuh adalah tuturan

yang tidak atau kurang sopan.

(1) Semoga bsa jd contoh yg baik dan memotivasi buat semua anak,

baik yg mau kuliah atau udh kuliah, terutama yg orang tuanya

kaya, kuliah mahal tapi masih aja bolos kuliah buat main.

Data (1) termasuk data skala formalitas. Tuturan tersebut

dianggap santun karena penutur tidak memaksa dan tidak bersikap

angkuh terhadap mitra tutur. Penutur tidak memaksakan Raeni untuk

dijadikan contoh oleh semua anak, tetapi ia berharap anak-anak kuliah

zaman sekarang bisa menjadikan kisah Raeni sebagai contoh yang baik.

3.2.2 Skala Pilihan

Skala Pilihan menunjukkan bahwa agar penutur dan mitra tutur

dapat saling merasa nyaman dan tidak bosan dalam bertutur. Skala ini

dapat terwujud apabila penutur tidak memaksa dan memberikan pilihan

kepada mitra tutur.

(1) Mantab, pas balik jadi guru besar aja mba atau jadi mentri

Data (1) termasuk data skala pilihan. Skala pilihan dapat

terjuwud jika penutur tidak memaksa dan memberikan pilihan kepada

9

Page 14: KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR PEMBACA …eprints.ums.ac.id/67058/11/Naskah Publikasi.pdf · vi 1. PENDAHULUAN Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

xiv

mitra tutur. Penutur tidak memaksa dan memberikan pilihan kepada

mitra tutur mengenai pekerjaan yang harus dipilihnya setelah ia lulus

S-3 di Inggris.

3.2.3 Skala Kesekawanan

Skala kesekawanan menunjukkan bahwa agar dapat bertutur

santun, orang haruslah bersikap ramah, akrab, dan selalu

mempertahankan persahabatan. Skala ini dapat terwujud apabila

penutur menganggap mitra tutur sama atau tidak memandang

kedudukan. penutur hendaknya membuat mitra tutur merasa senang.

(1) Pinter banget mah dia

Data (1) termasuk data skala kesekawanan. Tuturan tersebut

dianggap santun karena penutur membuat mitra tutur merasa senang.

Penutur memuji kepintaran yang dimiliki oleh mitra tutur.

4. PENUTUP

Berdasarkan analisis data dan pembahasan mengenai kesantunan

berbahasa pada komentar pembaca berita online instagram Indozone.id “Raeni,

Anak Pengayuh Becak Akan Lanjut S-3 di Inggris” dapat ditarik dua simpulan.

Pertama, prinsip kesantunan berbahasa terdiri atas enam maksim, yaitu maksim

kebijaksanaan, maksim penerimaan, maksim kemurahan, maksim kerendahan

hati, maksim kecocokan, dan maksim kesimpatian. Hasil analisis data dalam

penelitian ini ditemukan ada 8 tuturan maksim kebijaksanaan, 10 tuturan maksim

penerimaan, 37 tuturan maksim kemurahan, 10 tuturan maksim kerendahan hati,

14 tuturan maksim kecocokan, dan 23 tuturan maksim kesimpatian. Tuturan yang

paling mendominasi berdasarkan prinsip kesantunan berbahasa yaitu tuituran

maksim kemurahan. Kedua, skala kesantunan berbahasa menurut Lakoff terdiri

atas tiga, yaitu skala formalitas, skala pilihan, dan skala kesekawanan. Hasil

analisis data dalam penelitian ini ditemukan ada 11 tuturan skala formalitas, 3

tuturan skala pilihan, dan 20 tuturan skala kesekawanan. Tuturan yang paling

mendominasi berdasarkan skala kesantunan berbahasa yaitu skala kesekawanan.

10

Page 15: KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR PEMBACA …eprints.ums.ac.id/67058/11/Naskah Publikasi.pdf · vi 1. PENDAHULUAN Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

xv

DAFTAR PUSTAKA

Alviah, Iin. 2014. “Kesantunan Berbahasa dalam Tuturan Novel Para Priyayi Karya

Umar Kayam”. Jurnal Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Vol 3, No 2.

Ariputra, Aditya Mahendra, Muhammad Rohmadi, Sumarwati. 2018. Language

Politeness Principle in Indonesia Lawyers Club Talkshow on Tv One. Jurnal

Bahasa dan Sastra, Vol. 12, No. 1.

Astuti, Tri, Tri Wahyudi. 2017. “Kesantunan Berbahasa dalam Surat Kabar Linggau

Pos”. Jurnal Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran (KIBASP) Vol 1, No 1.

Budiartha, I Wayan, I Gusti Ngurah Adi Rajistha. 2018. “Politeness in “Adit dan

Sopo Jarwo” Animation”. Jurnal Lingua Cultura, Vol 12, No 1.

Gunawan, Fahmi. 2013. “Wujud Kesantunan Berbahasa Mahasiswa Terhadap

Dosen di Stain Kendari: Kajian Sosiopragmatik”. Journal Arbitrer, Vol. 1

No. 1.

Herniti, Ening, Arif Budiman, Aning Ayu Kusumawati. 2016. “Kesantunan

Berbahasa dalam Dakwah Multikultural”. Jurnal Adabiyyāt, Vol XV, No 1.

Husna, Siti Minatul. 2015. “praanggapan dan perikutan dalam wacana iklan di

katalog kecantikan oriflame edisi januari 2014”. Skripsi. Fakultas Bahasa dan

Seni. Universitas Negeri Semarang.

Kuntarto, Eko. 2016. “Kesantunan Berbahasa Ditinjau dari Prespektif Kecerdasan

Majemuk”. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 16, No 2.

Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, Dan

Tekniknya. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Nurjamily, Wa Ode. 2015. “Kesantunan Berbahasa Indonesia dalam Lingkungan

Keluarga (Kajian Sosiopragmatik)”. Jurnal Humanika Vol 3, No 15.

Park, Jung Ran. 2008. berjudul Linguistic Politeness and Face-Work in Computer-

Mediated Communication, Part 1: ATheoretical Framework. Journal Ofthe

American Society For Information Science Andtechnology, Vol 59, No 13.

Rahardini, Astiana Ajeng, Suwarna. 2014. “Kesantunan Berbahasa dalam Interaksi

Pembelajaran Bahasa Jawa di SMP N 1 Banyumas”. Jurnal LingTera Vol 1,

No 2.

Saleh, Muhammad, Baharman. 2016. “Wujud Kesantunan Berbahasa Mahasiswa

dalam Wacana Akademik”. Jurnal Pendidikan INSANI Vol 19, No 1.

11

Page 16: KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR PEMBACA …eprints.ums.ac.id/67058/11/Naskah Publikasi.pdf · vi 1. PENDAHULUAN Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

xvi

Syahrul R. 2014. Language Politeness and Character Education in Indonesian

Language Learning Based on Curriculum 2013. Jurnal Proceeding of the

Third International Seminar on Languages and Arts Vol 17, No 18.

Wahidah, Yeni Lailatul, Hendriana Wijaya. 2017. “ Analisis Kesantunan Berbahasa

Menurut Leech Pada Tuturan Berbahasa Arab Guru Pondok Pesantren Ibnul

Qoyyim Putra Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 (Kajian Pragmatik)”.

Jurnal Al Bayan Vol 9, No 1.

Wardhono, Agus. 2013. “An Analysis on Politeness in Sms of the Students to the

Lecturers of English Department Unirow Tuban”. Jurnal Didaktika, Vol 19,

No 2.

Yuni, Qonita Fitra. 2013. “Kesantunan Berbahasa dalam Mata Najwa (Tinjauan

Pragmatik)”. Jurnal NOSI Vol 1, No. 7.

12