28
  MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 120/PMK.05/2008 TENTANG PENYELESAIAN PIUTANG NEGARA YANG BERSUMBER DARI PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI, REKENING DANA INVESTASI, DAN REKENING PEMBANGUNAN DAERAH PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 37 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, piutang negara/daerah dapat dihapuskan secara mutlak atau bersyarat dari pembukuan, kecuali mengenai piutang negara/daerah yang cara penyelesaiannya diatur tersendiri dalam undang-undang; b. bahwa pedoman penghapusan piutang negara/daerah tersebut, telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2 005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Negara/Daerah; c. bahwa untuk mendukung pelayanan air minum dan kebutuhan air bersih sebagai salah satu program  Millenium Development Goals yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa, perlu meningkatkan kualitas pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum sebagai institusi penyedia air bersih dan air minum; d. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan oleh Perusahaan Daerah Air Minum, dan memperhatikan Rapat Koordinasi Terbatas tanggal 18 April 2008 dan tanggal 29 Mei 2008 yang dipimpin oleh Wakil Presiden, diperlukan peran serta Pemerintah untuk mewujudkan Perusahaan Daerah Air Minum yang sehat, dengan membantu melakukan penyelesaian atas piutang negara pada Perusahaan Daerah Air Minum; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Penyelesaian Piutang Negara Yang Bersumber Dari Penerusan Pinjaman Luar Negeri, Rekening Dana Investasi, Dan Rekening Pembangunan Daerah Pada Perusahaan Daerah Air Minum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

Keuangan_31

Embed Size (px)

Citation preview

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 1/28

 

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA 

PERATURAN MENTERI KEUANGAN

NOMOR 120/PMK.05/2008

TENTANG

PENYELESAIAN PIUTANG NEGARA YANG BERSUMBER DARI

PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI, REKENING DANA INVESTASI,DAN REKENING PEMBANGUNAN DAERAH PADA

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

MENTERI KEUANGAN,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 37 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun2004 tentang Perbendaharaan Negara, piutang negara/daerah dapatdihapuskan secara mutlak atau bersyarat dari pembukuan, kecuali

mengenai piutang negara/daerah yang cara penyelesaiannya diaturtersendiri dalam undang-undang;

b.  bahwa pedoman penghapusan piutang negara/daerah tersebut, telahditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentangTata Cara Penghapusan Piutang Negara/Daerah;

c.  bahwa untuk mendukung pelayanan air minum dan kebutuhan airbersih sebagai salah satu program   Millenium Development Goals yangdicanangkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa, perlu meningkatkankualitas pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum sebagai institusipenyedia air bersih dan air minum;

d.  bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan olehPerusahaan Daerah Air Minum, dan memperhatikan Rapat KoordinasiTerbatas tanggal 18 April 2008 dan tanggal 29 Mei 2008 yang dipimpinoleh Wakil Presiden, diperlukan peran serta Pemerintah untukmewujudkan Perusahaan Daerah Air Minum yang sehat, denganmembantu melakukan penyelesaian atas piutang negara padaPerusahaan Daerah Air Minum;

e.  bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada hurufa, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri

Keuangan tentang Penyelesaian Piutang Negara Yang Bersumber DariPenerusan Pinjaman Luar Negeri, Rekening Dana Investasi, DanRekening Pembangunan Daerah Pada Perusahaan Daerah Air Minum;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 2/28

 

-2-

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah Pusat Antara Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata CaraPenghapusan Piutang Negara/Daerah sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2006 (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 33);

6. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 347a/KMK.017/2000 tentangPengelolaan Rekening Pembangunan Daerah (RPD) sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor221/PMK.05/2007;

8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 346/KMK.017/2000 tentangPengelolaan Rekening Dana Investasi;

9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82/PMK.06/2005 tentangTambahan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Rekening Dana Investasi;

10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 131/KMK.01/2006 tentangOrganisasi Dan Tata Kerja Departemen Keuangan sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54/PMK.01/2007;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENYELESAIANPIUTANG NEGARA YANG BERSUMBER DARI PENERUSANPINJAMAN LUAR NEGERI, REKENING DANA INVESTASI, DANREKENING PEMBANGUNAN DAERAH PADA PERUSAHAAN

DAERAH AIR MINUM.

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 3/28

 

-3-

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, yang dimaksud dengan:

1.  Menteri adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia.

2.  Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perbendaharaan,Departemen Keuangan.

3.  Kepala Daerah adalah Gubernur bagi Pemerintah Provinsi, Bupati bagiPemerintah Kabupaten, dan Walikota bagi Pemerintah Kota.

4.  Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) adalah unit pengelola danpelayanan air minum kepada masyarakat milik Pemerintah Daerah.

5.  Piutang Negara adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada

Pemerintah Pusat dan/atau hak Pemerintah Pusat yang dapat dinilaidengan uang sebagai akibat perjanjian/akibat lainnya berdasarkanperaturan perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yangsah.

6.  Pokok adalah jumlah pinjaman/penerusan pinjaman yang telah ditarikdan/atau ditambah bunga atau biaya administrasi masa tenggangyang dikapitalisasi.

7.  Bunga atau Biaya Administrasi (khusus untuk perjanjian pinjaman RDIdan RPD), yang selanjutnya disebut Bunga adalah beban yang timbul

sebagai akibat atas penarikan pokok pinjaman sebagaimana ditetapkandalam perjanjian pinjaman.

8.  Denda adalah beban yang timbul akibat keterlambatan dan/ataukekurangan pembayaran.

9.  Tunggakan Pokok adalah piutang negara berupa pokok yang tidakdibayar pada tanggal jatuh tempo.

10. Tunggakan Non-Pokok adalah piutang negara berupa bunga, biayakomitmen, dan denda yang tidak dibayar pada tanggal jatuh tempo.

11. Kapasitas Fiskal adalah Gambaran kemampuan keuangan daerah,

yang dicerminkan melalui pendapatan daerah, tidak termasuk DanaAlokasi Khusus, Dana Darurat, dan penerimaan lain yangpenggunaannya dibatasi untuk membiayai pengeluaran tertentu,dikurangi dengan belanja pegawai serta dikaitkan dengan jumlahpenduduk miskin.

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 4/28

 

-4-

12. Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatanAPBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhandaerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

13. Cut-off Date adalah tanggal yang ditentukan sebagai dasar perhitungankewajiban utang dalam rangka penyelesaian piutang negara.

14. Penghapusan Secara Bersyarat adalah penghapusan kewajiban bunga

dan denda atas Piutang Negara pada PDAM yang tertunggak sampaidengan Cut-Off Date.

15. Business Plan adalah dokumen yang disusun oleh PDAM berisi rencanaperbaikan kinerja PDAM yang terdiri dari aspek teknis, manajemen,dan keuangan.

16. Tarif adalah tarif rata-rata sebagaimana diatur dalam PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknisdan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum pada Perusahaan DaerahAir Minum.

17. 

Biaya Dasar adalah biaya sebagaimana diatur dalam Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis danTata Cara Pengaturan Tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah AirMinum.

18. Komite adalah tim yang dibentuk oleh Menteri Keuangan yang terdiridari Komite Kebijakan dan Komite Teknis dan beranggotakan parapejabat Departemen Keuangan, Departemen Pekerjaan Umum,Departemen Dalam Negeri, Badan Perencanaan PembangunanNasional (Bappenas), dan Badan Pengawasan KeuanganPembangunan (BPKP).

Pasal 2

Penyelesaian Piutang Negara yang diatur dalam Peraturan MenteriKeuangan ini meliputi Piutang Negara yang bersumber dari PenerusanPinjaman Luar Negeri (Subsidiary Loan Agreement/SLA), PinjamanRekening Dana Investasi (RDI), dan Pinjaman Rekening PembangunanDaerah (RPD), yang disalurkan pada PDAM.

Pasal 3

Penyelesaian Piutang Negara pada PDAM bertujuan untuk:

a.  mengurangi beban keuangan PDAM;b.  memperbaiki manajemen PDAM; danc.  membantu PDAM untuk mendapatkan sumber pembiayaan untuk

keperluan investasi.

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 5/28

 

-5-

BAB II

PENYELESAIAN PIUTANG NEGARA

Pasal 4

(1)  Penyelesaian Piutang Negara pada PDAM didasarkan atas kinerjaPDAM dan dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a.  Penghapusan atas seluruh Tunggakan Non-Pokok, atau kombinasiantara penghapusan atas sebagian Tunggakan Non-Pokok danpenghapusan melalui mekanisme Debt Swap to Investment; dan

b.  Penjadualan kembali atas seluruh Tunggakan Pokok.

(2)  Debt Swap to Investment sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf aadalah penghapusan utang yang dilakukan dengan mekanismepertukaran sebagian Tunggakan Non-Pokok dengan kegiatan/proyekinvestasi yang dibiayai dari dana PDAM dan/atau APBD.

Pasal 5

(1) Penghapusan Piutang Negara pada PDAM diberlakukan terhadapseluruh Tunggakan Non-Pokok.

(2) Penghapusan Piutang Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap yaitu Penghapusan Secara Bersyaratdan penghapusan secara mutlak.

Pasal 6

PDAM yang menunjukkan kinerja sakit atau kurang sehat berdasarkanlaporan hasil audit kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2)huruf b memperoleh penghapusan terhadap seluruh Tunggakan Non-Pokok.

Pasal 7

(1) PDAM yang menunjukkan kinerja sehat berdasarkan laporan hasilaudit kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf bdiberikan kombinasi antara penghapusan atas sebagian TunggakanNon-Pokok dan penghapusan melalui mekanisme Debt Swap to

Investment.

(2) Kombinasi antara penghapusan atas sebagian Tunggakan Non-Pokokdan penghapusan melalui mekanisme Debt Swap to Investment dilakukan dengan cara sebagai berikut:

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 6/28

 

-6-

a.  PDAM dengan Kapasitas Fiskal Pemerintah Daerah Tinggidiberikan penghapusan sebesar 40% (empat puluh per seratus) danDebt Swap to Investment sebesar 60% (enam puluh per seratus) darikeseluruhan Tunggakan Non-Pokok;

b.  PDAM dengan Kapasitas Fiskal Pemerintah Daerah Sedangdiberikan penghapusan sebesar 50% (lima puluh per seratus) danDebt Swap to Investment sebesar 50% (lima puluh per seratus) dari

keseluruhan Tunggakan Non-Pokok;

c.  PDAM dengan Kapasitas Fiskal Pemerintah Daerah Rendahdiberikan penghapusan sebesar 60% (enam puluh per seratus) danDebt Swap to Investment sebesar 40% (empat puluh per seratus) darikeseluruhan Tunggakan Non-Pokok.

Pasal 8

Dalam rangka penyelesaian Piutang Negara, PDAM diwajibkan

memenuhi pra kondisi sebagai berikut:a.  Ditetapkan tarif lebih besar dari biaya dasar;

b.  Pengangkatan direksi dilakukan melalui   fit and proper test olehGubernur/Bupati/Walikota berdasarkan kriteria sebagaimanaditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan ini; dan

c.  Business Plan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II PeraturanMenteri Keuangan ini, untuk periode selama 5 (lima) tahun (tahun2008 sampai dengan tahun 2012) yang disusun oleh PDAM dandisahkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota.

Pasal 9

Penjadualan kembali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) hurufb berlaku terhadap seluruh Tunggakan Pokok per Cut- off Date.

Pasal 10

Penentuan jangka waktu penjadualan kembali dan besaran angsuranpengembalian Tunggakan Pokok yang dijadualkan, didasarkan ataspenilaian Komite terhadap laporan keuangan, kinerja, dan Business PlanPDAM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf a, huruf b,

dan huruf d.

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 7/28

 

-7-

BAB III

TATA CARA PENGHAPUSAN TUNGGAKAN NON-POKOKDAN PENJADUALAN TUNGGAKAN POKOK

Pasal 11

(1) PDAM menyampaikan permohonan penghapusan Tunggakan Non-Pokok dan penjadualan kembali Tunggakan Pokok kepada Menterimelalui Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Daerahdan DPRD.

(2) Permohonan penghapusan Tunggakan Non-Pokok dan penjadualankembali Tunggakan Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)disampaikan secara tertulis dengan melampirkan dokumenpendukung sebagai berikut:

a.  Laporan keuangan perusahaan 1 (satu) tahun terakhir yang telahdiaudit oleh auditor, tidak diperkenankan yang menunjukkan opinitidak wajar (adverse) atau tidak memberikan pendapat (disclaimer ),

kecuali opini disclaimer  yang disebabkan oleh ketidakpastiankelangsungan operasional ( going concern);

b.  Laporan hasil audit kinerja PDAM yang dilakukan oleh auditordalam hal ini BPKP dan/atau BPK;

c.  Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)/RencanaAnggaran Biaya (RAB) PDAM 1 (satu) tahun terakhir;

d.  Business Plan sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 huruf c; dan

e.  Surat Pernyataan Kesanggupan Gubernur/Bupati/Walikota yangberisi kesediaan Pemda selaku pemilik untuk memberikan

tambahan bantuan dana kepada PDAM sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan di bidang pengelolaan keuangan daerahyang dapat mendorong PDAM untuk memenuhi kewajibannyasesuai contoh format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran IIIPeraturan Menteri Keuangan ini. 

Pasal 12

(1) Atas dasar permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11,Komite melakukan analisis dan evaluasi.

(2) Dalam hal berdasarkan hasil analisis dan evaluasi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dinyatakan bahwa permohonan penghapusanTunggakan Non-Pokok dan penjadualan kembali Tunggakan Pokokdapat disetujui, Menteri menetapkan persetujuan penyelesaian PiutangNegara pada PDAM.

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 8/28

 

-8-

(3) Dalam hal berdasarkan hasil analisis dan evaluasi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dinyatakan bahwa permohonan penghapusanTunggakan Non-Pokok dan penjadualan kembali Tunggakan Pokoktidak dapat disetujui, maka Direktur Jenderal atas nama Menterimemberitahukan penolakan penghapusan Tunggakan Non-Pokok danpenjadualan kembali Tunggakan Pokok disertai dengan alasan

penolakannya.

Pasal 13

Berdasarkan penetapan persetujuan penyelesaian Piutang Negara padaPDAM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2), ditetapkanpersetujuan Penghapusan Secara Bersyarat sesuai dengan kewenanganpenetapan penghapusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16.

Pasal 14Dalam hal persetujuan Penghapusan Secara Bersyarat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 13 telah ditetapkan, dilakukan perubahanperjanjian pinjaman dan/atau perubahan perjanjian penerusan pinjamanantara Direktur/Direktur Utama PDAM dengan Direktur Jenderal.

Pasal 15

Penghapusan secara mutlak atas Tunggakan Non-Pokok ditetapkanpaling cepat 2 (dua) tahun sejak tanggal ditetapkannya PenghapusanSecara Bersyarat, setelah terlebih dahulu dilakukan penilaian terhadaprealisasi Business Plan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf (c).

BAB IV

KEWENANGAN PENETAPAN PENGHAPUSAN

Pasal 16

Penghapusan Secara Bersyarat dan penghapusan secara mutlak atas

Piutang Negara pada PDAM dilakukan oleh:a.  Menteri untuk jumlah sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh

miliar rupiah);

b.  Presiden untuk jumlah lebih dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliarrupiah) sampai dengan Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah);dan

c.  Presiden dengan persetujuan DPR untuk jumlah lebih dariRp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 9/28

 

-9-

Pasal 17

Dalam hal Piutang Negara dalam satuan mata uang asing, nilai piutangyang dihapuskan secara bersyarat dan secara mutlak adalah nilai yangsetara dengan nilai kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada Cut-off Date. 

BAB V

PELAPORAN

Pasal 18

(1) Selama periode penyelesaian piutang, PDAM wajib menyampaikandokumen sebagai berikut:

a.  Laporan Pelaksanaan Business Plan;

b. 

Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja yang telah diaudit; danc.  Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)/Rencana

Anggaran Biaya (RAB) PDAM yang telah disahkanGubernur/Bupati/ Walikota/Badan Pengawas.

(2) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf bdisampaikan kepada Menteri c.q Direktur Jenderal paling lambat padatanggal 31 Juli untuk dokumen tahun sebelumnya.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c disampaikankepada Menteri c.q Direktur Jenderal paling lambat pada tanggal

1 Maret tahun berjalan.

BAB VI

EVALUASI DAN PEMANTAUAN

Pasal 19

(1) Komite melakukan evaluasi dan pemantauan pelaksanaan BusinessPlan secara periodik selama 5 (lima) tahun, yaitu paling sedikit 2 (dua)kali dalam tahun pertama dan kedua serta 1 (satu) kali dalam tahun

ketiga dan tahun selanjutnya.

(2) Dalam hal hasil evaluasi dari pemantauan mengindikasikanpenyimpangan pelaksanaan Business Plan, Komite menyampaikanrekomendasi kepada Menteri untuk memberikan peringatan tertuliskepada PDAM dan/atau Gubernur/Bupati/Walikota.

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 10/28

 

-10-

BAB VII

REVISI BUSINESS PLAN  

Pasal 20

Revisi Business Plan dapat dilakukan oleh PDAM dengan persetujuanDirektur Jenderal dalam hal asumsi-asumsi dalam Business Plan tidakdapat terlaksana karena di luar kontrol direksi termasuk hal-hal yangdianggap sebagai keadaan kahar ( force majeure).

BAB VIII

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 21

Tanggal ditetapkan Peraturan Menteri Keuangan ini berlaku sebagaiCut-off Date perhitungan Piutang Negara.

Pasal 22

(1) Terhadap kewajiban pembayaran Tunggakan Pokok yang dijadualkanserta utang pokok yang belum jatuh tempo sampai denganditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan ini, berlaku tingkat Bungasebagaimana ditetapkan dalam masing-masing perjanjianpinjaman/penerusan pinjaman.

(2) PDAM yang melakukan percepatan pelunasan seluruh pinjamanterhitung sejak terbitnya Peraturan Menteri Keuangan Nomor

107/PMK.06/2005 tentang Optimalisasi Penyelesaian Piutang NegaraYang Bersumber Dari Penerusan Pinjaman Luar Negeri, RekeningDana Investasi, Dan Rekening Pembangunan Daerah sampai dengantanggal ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan ini, diberikaninsentif yang pengaturannya akan ditetapkan tersendiri.

(3) PDAM kategori kondisi pinjaman lancar yaitu yang melakukanpembayaran tepat jumlah dan tepat waktu, terhitung mulai tanggalditerbitkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 107/PMK.06/2005tentang Optimalisasi Penyelesaian Piutang Negara Yang BersumberDari Penerusan Pinjaman Luar Negeri, Rekening Dana Investasi, Dan

Rekening Pembangunan Daerah sampai dengan tanggal ditetapkannyaPeraturan Menteri Keuangan ini, diberikan insentif sebagai berikut:

a.  Penurunan sebanyak 2% (dua per seratus) dari tingkat Bunga yangditetapkan dalam perjanjian pinjaman/perjanjian penerusanpinjaman; dan/atau

b.  Bantuan program dan bantuan teknis,

yang pengaturannya akan ditetapkan tersendiri.

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 11/28

 

-11-

(4) Penurunan tingkat bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf aberlaku sejak tanggal ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan inisampai dengan masa pinjaman berakhir.

Pasal 23

(1) PDAM yang melakukan kerjasama dengan pihak swasta asingmaupun swasta dalam negeri tidak diperkenankan mengikutipenyelesaian Piutang Negara sebagaimana diatur dalam PeraturanMenteri Keuangan ini.

(2) Ketentuan mengenai penyelesaian Piutang Negara pada PDAM yangmelakukan kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akandiatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal setelah berkoordinasi denganDirektur Jenderal Cipta Karya. 

BAB IXKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 24

Terhadap usulan penyelesaian Piutang Negara yang sedang dalam prosespenilaian sebelum ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan inipemrosesannya mengikuti ketentuan sebagaimana yang diatur dalamPeraturan Menteri Keuangan ini.

BAB X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 25

Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan ini, maka PeraturanMenteri Keuangan Nomor 107/PMK.06/2005 tentang OptimalisasiPenyelesaian Piutang Negara Yang Bersumber Dari Penerusan PinjamanLuar Negeri, Rekening Dana Investasi, Dan Rekening PembangunanDaerah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 12/28

 

-12-

Pasal 26

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumumanPeraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam BeritaNegara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 19 Agustus 2008

MENTERI KEUANGAN,

TTD

SRI MULYANI INDRAWATI

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 13/28

 

MENTERI KEUA ANREPUBLIK INDONESIA

NG 

LAMPIRAN I

PERATURAN MENTERI KEUANGAN

NOMOR 1202/PMK.05/2008 TANGGAL 19

AGUSTUS 2008 TENTANG PENYELESAIAN

PIUTANG NEGARA YANG BERSUMBER

DARI PENERUSAN PINJAMAN LUAR

NEGERI, REKENING DANA INVESTASI,

DAN REKENING PEMBANGUNAN

DAERAH PADA PERUSAHAAN DAERAH

AIR MINUM 

KRITERIA PENGANGKATAN DIREKSI PDAM

1.  Proses Pelaksanaan Fit & Proper Test di dan oleh Daerah:

1.1. Dilakukan oleh tim independen dapat berupa:

1.1.1. 

Tim yang dibentuk oleh Pimpinan Daerah1.1.2.  Pihak ketiga yang ditugasi oleh Pimpinan Daerah

1.1.3.  Gabungan ke dua Tim di atas.

1.2. Tim independen yang dibentuk oleh Pimpinan Daerah paling tidak terdiri dari

unsur-unsur: Pemda dan Dewan Pengawas PDAM.

1.3. Pihak ketiga yang ditugasi oleh Pimpinan Daerah dipilih berdasarkan proses

yang transparan dan kompetitif.

1.4. Pimpinan Daerah menetapkan kriteria penilaian sesuai Kriteria Penilaian

Umum yang ditetapkan berdasarkan PMK ini serta kriteria lain berdasarkan

kondisi masing-masing daerah dan permasalahan dan tantangan spesifik yangdihadapi PDAM bersangkutan.

1.5. Kesempatan untuk mengikuti fit & proper test diumumkan secara terbuka,

paling tidak diumumkan di surat kabar daerah, lengkap dengan kriteria umum

yang dibutuhkan dan tahapan yang harus dilakukan oleh peserta fit & proper

test.

1.6. Pengumuman untuk mengikuti fit & proper test dilakukan dalam waktu 1 (satu)

bulan untuk para peminat melakukan proses pendaftaran, termasuk

melengkapi dokumen sesuai persyaraan umum yang diumumkan.

1.7. Hasil penilaian Tim Independen diumumkan secara terbuka kepada publik,setelah mendapat persetujuan dari pemberi tugas.

1.8. Tanggapan keberatan atas pengumuman tersebut dapat diajukan Selama 2 (dua)

minggu setelah diumumkan sebelum ditetapkan oleh Pimpinan Daerah.

1.9. Keseluruhan proses fit & proper test sampai dengan penetapan oleh Kepala

Daerah dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) bulan.

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 14/28

 

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA 

-2-

2.  Kualifikasi Calon Direksi

2.1. Usia maksimum pada saat pendaftaran adalah 50 tahun.2.2. Berpengalaman dalam bidang manajemen perusahaan selama minimal 5 tahun.

2.3. Latar belakang pendidikan minimum S1

2.4. Mampu menjelaskan Visi & Misi yang tepat dalam mengembangkan pelayanan

air minum pada PDAM yang bersangkutan

2.5. Mampu menjabarkan strategi pelaksanaan Business Plan PDAM yang

bersangkutan secara efektif dan efisien.

2.6. Mampu bekerjasama dengan jajaran direksi lain dalam mencapai tujuan

pelayanan PDAM sesuai Visi, Misi, dan menyatakan mampu melakukan

Business Plan Perusahaan.2.7. Diutamakan yang memiliki pengalaman terkait manajemen air minum.

3.  Tata Kerja

3.1. Bersedia menandatangani kontrak untuk melaksanakan Business Plan yang

sudah disahkan oleh Gubernur/Walikota/Bupati.

3.2. Bersedia menandatangani kontrak berbasis kinerja dengan Pemda yang

bersangkutan dalam memimpin operasi pelayanan air minum dengan rincian

penghargaan (insentif) dan konsekuensi (penalti) yang jelas, lengkap, dan

disetujui antara Pemda dengan Direksi yang terpilih. ______________________________________________________________________________ 

MENTERI KEUANGAN,

SRI MULYANI INDRAWATI

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 15/28

 

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA 

LAMPIRAN II

PERATURAN MENTERI KEUANGANNOMOR 120/PMK.05/2008 TANGGAL 19AGUSTUS 2008 TENTANGPENYELESAIAN PIUTANG NEGARAYANG BERSUMBER DARI PENERUSANPINJAMAN LUAR NEGERI, REKENINGDANA INVESTASI, DAN REKENINGPEMBANGUNAN DAERAH PADAPERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM 

BUSINESS PLANPDAM PROPINSI/KABUPATEN/KOTA

……………

PERIODE 2008 - 2012

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 16/28

 

MENTERI KEUANGAN

LIK INDONESIA REPUB 

-2-

Daftar Isi

I. Kondisi Saat Ini ...................................................................................... Hal .........1.1 Data Umum ....................................................................................... Hal .........

1.2 Aspek Teknis ...................................................................................... Hal .........1.3 Aspek Manajemen ............................................................................ Hal .........1.4 Aspek Keuangan ............................................................................... Hal .........

II. Permasalahan, Penyebab Masalah, dan Rencana TindakPerbaikan Hal .........1.1  Aspek Teknis Hal .........1.2  Aspek Manajemen Hal .........1.3  Aspek Keuangan Hal .........1.4  Kebutuhan Investasi dan Sumber Pendanaan Hal .........

III. Usulan Penjadwalan Kembali Tunggakan Pokok ………………… Hal .........

IV. Rencana Pencapaian Target Per Tahun................................................ Hal .........

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 17/28

 

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA -3-

I.  KONDISI SAAT INI

Gambaran kondisi PDAM Propinsi/Kabupaten/Kota ………. per 31Desember 2007 adalah sebagai berikut :

1.1. Data Umum

a.  Berdasarkan data kependudukan pada tahun 2007 untukPropinsi/Kabupaten/Kota …….. dengan proyeksi rata-ratapertumbuhan…% (rata-rata pertumbuhan penduduk tiap tahun perkabupaten/kota), dari ……jiwa pada tahun 2006 menjadi …..jiwapada tahun 2007. Cakupan pelayanan PDAM mengalamipeningkatan/penurunan dari ………% pada tahun 2006 menjadi…….% pada tahun 2007.

b.    Jumlah sistem yang digunakan PDAM saat ini sebanyak ….. unitdengan rincian seperti terlihat pada tabel berikut ini.

Kapasitas (lt/detik)No. Lokasi Jenis Sumber

Terpasang Produksi

1 Lokasi 1 Mata Air/AirPemukaan/ SumurDalam/Lain-lain

2 Lokasi 2 Mata Air/AirPemukaan/ SumurDalam/Lain-lain

3 Lokasi 3 Mata Air/Air

Pemukaan/ SumurDalam/Lain-lain4 dan

seterusnya

 Jumlah

  Jenis sistem yang digunakan adalah ……….., sedangkan sumberyang dimanfaatkan adalah …………... Sistem pengaliran yangdilakukan selama untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat adalahdengan ………….

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 18/28

 

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA -4-

c.  Water  meter induk yang digunakan PDAM saat ini sebanyak…….unit yang terdiri dari ……di unit produksi, dan …… di unitdistribusi. Dari water meter yang digunakan, kondisi water meteryang masih akurat sebanyak …..unit di unit produksi dan ……unit diunit distribusi sedangkan sisanya mengalami kerusakan/tidakakurat yang disebabkan …………….

1.2. Aspek Teknik

a.  Dari seluruh sistem yang ada saat ini, jumlah kapasitas terpasangadalah …….l/detik, sedangkan jumlah kapasitas yang dioperasikanadalah sebesar …….l/detik. Besarnya selisih antara kapasitasterpasang dengan kapasitas yang dioperasikan (idle capacity) karena…………

b.  Pada saat ini jam operasi produksi air minum berjalan selama……jam dan operasi distribusi dilakukan selama ……jam per hari.

c. 

Produksi air per 31 Desember 2007 mengalamipeningkatan/penurunan sebesar ….% dibanding tahun 2006, dimana  jumlah produksi pada tahun 2006 air sebesar ……… m3 menjadi…….m3 pada tahun 2007.

d.  Sedangkan jumlah air yang didistribusikan mengalamipeningkatan/penurunan yaitu dari …..m3 pada tahun 2006 menjadi……..m3 pada tahun 2007 sebesar ……….m3, karena……..

e.  Selengkapnya data produksi dan distribusi dapat dilihat pada tabelberikut ini:

No. Uraian Tahun2006 Tahun20071 Kapasitas Terpasang (l/detik)

2 Kapasitas Dioperasikan (l/detik)

3 Kapasitas Menganggur / idle capacity (l/detik)

4 Operasi Produksi (Jam)

5 Operasi Distribusi (Jam)

6 Jumlah Produksi Air

- Produksi Instalasi PDAM (000 m3/tahun)

- Pembelian Air dari Pihak Lain (000m3/tahun)

7 Jumlah air didistribusikan (000 m3/tahun)

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 19/28

 

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA -5-

1.3. Aspek Manajemen

a.  Selama 2 tahun terakhir jumlah kehilangan air (selisih produksidengan air terjual) mengalami penurunan/peningkatan, yaitu…….m3 pada tahun 2006 atau setara dengan ….% kemudian……..m3 atau …….% pada tahun 2007, karena …….

b.  Tarif dasar air minum saat ini adalah Rp. …………/m3 yang

ditetapkan melalui surat keputusanGubernur/Bupati/Walikota……..No…. tanggal……. dan berlakuefektif sejak tanggal…..bulan…..tahun……….Sedangkan tarifsebelumnya adalah Rp. ……./m3 yang ditetapkan melalui suratkeputusan Gubernur/Bupati/Walikota……..No….tanggal……. Tariftersebut …..% dibanding dengan biaya produksi.

c.    Jangka waktu penagihan piutang PDAM Propinsi/Kabupaten/Kota…… selama 2 tahun terakhir mengalami perubahan(peningkatan/penurunan)/ tidak mengalami perubahan yaitu dari

…..hari pada tahun 2006 menjadi …..hari pada tahun 2007.d.  Rasio karyawan PDAM per 1000 pelanggan selama 2 tahun terakhir

mengalami perubahan (peningkatan/penurunan) dari tahun2006…….orang menjadi …….orang, pada tahun ke 2007……orang,karena…..

e.    Jumlah pelanggan selama 2 tahun terakhir mengalamipeningkatan/penurunan yaitu dari ……SL pada tahun 2006 menjadi…….SL pada tahun 2007, karena ………

f.    Jumlah pelanggan yang water meternya tidak berfungsi sebanyak

………. SL, karena ……………g.    Jumlah penjualan air selama 2 tahun terakhir mengalami

peningkatan/ penurunan yaitu dari ………m3 pada tahun 2006kemudian menjadi …….m3 pada tahun 2007. Penjualan air kepadapelanggan terbanyak adalah jenis pelanggan RumahTangga/Niaga/Industri, yaitu sebesar …..% dari jumlah air terjual.

h.  Cakupan pelayanan pada tahun 2007 adalah sebesar ....% dari jumlahpenduduk Kabupaten/Kota .......... Rendahnya/tingginya cakupanpelayanan tersebut karena ………….

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 20/28

 

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA -6-

i.  Selengkapnya data jumlah pelanggan dan penjualan air menurutgolongan pelanggan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

No. UraianTahun2006

Tahun2007

1 Jumlah Kehilangan Air (sesuai hasil

audit) (000 m3/tahun)2 Tarif Air Minum

a. Tarif Dasar (Rp./m3)

b. Nomor & Tanggal Surat Keputusan

c. Berlaku Efektif per tanggal

3 Jangka Waktu Penagihan Piutang(hari)

4 Jumlah Karyawan per 1000 pelanggan(orang)

5 a. Jumlah Pelanggan (unit)- Sosial dan Hidran Umum

- Rumah Tangga

- Instansi Pemerintah

- Niaga

- Industri

- Khusus

- Lain-lain

b. Jumlah Pelanggan Water Meter

Tidak Berfungsi (unit)6 Jumlah Air Terjual (000 m3/tahun)

- Sosial (000 m3/tahun)

- Rumah Tangga (000 m3/tahun)

- Instansi Pemerintah (000 m3/tahun)

- Niaga (000 m3/tahun)

- Industri (000 m3/tahun)

- Khusus (000 m3/tahun)

- Lain - lain (000 m3/tahun)

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 21/28

 

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA -7-

1.4. Aspek Keuangan

Kondisi keuangan PDAM selama 2 tahun terakhir adalah sebagaiberikut :

a.  Pendapatan penjualan air & pendapatan lain-lainmeningkat/menurun ……% dari sebesar Rp. ………… pada tahun2006 menjadi Rp. ……..pada tahun 2007, peningkatan/penurunan

tersebut terjadi karena…..b.  Biaya operasional mengalami peningkatan/penurunan ……% dari

sebesar Rp. ………… pada tahun ke-(n-3) menjadi Rp. ……..padatahun (n-2), peningkatan/penurunan ……% dari sebesar Rp. ……pada tahun ke-(n-2) menjadi Rp. ………..pada tahun ke-(n-1), yangdiakibatkan dari …………

c.  Saldo Kas PDAM selama 2 tahun terakhir mengalamipeningkatan/penurunan ……% dari sebesar Rp. ………… padatahun 2006 menjadi Rp. ……..pada tahun 2007, yang diakibatkan

oleh…………d.  Posisi pinjaman pinjaman PDAM Propinsi/Kabupaten/Kota ………..

sampai dengan cut-off date berdasarkan  hasil Rekonsiliasi padatanggal ………….. tahun ………. adalah sebagai berikut :

No. Uraian Kewajiban PembayaranYMH

Dibayar

Belum JatuhTempo

Hak TagihPemerintah

1. Pokok

2. Bunga

3. Jasa Bank4. Biaya Komitmen

5. Denda bunga

6. Denda pokok

 Jumlah

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 22/28

 

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA -8-

e.  Kondisi keuangan PDAM selama 2 tahun terakhir selengkapnyadapat dilihat pada tabel berikut ini :

UraianTahun2006

Tahun2007

A. LABA/RUGI

…. -- sesuaikan dengan laporan auditkeuangan--

B. ARUS KAS

….. -- sesuaikan dengan laporan auditkeuangan--

C. NERACA

….. -- sesuaikan dengan laporan auditkeuangan--

II.  PERMASALAHAN, PENYEBAB MASALAH DAN RENCANA TINDAKPERBAIKAN PDAM

Permasalahan utama, penyabab masalah yang dihadapi PDAM danrencana tindak perbaikan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalahtersebut adalah sebagai berikut :

2.1 Aspek Teknis

a.  Masalah :………………………………..-  Penyebab permasalahan :

.................................................................................................. ………-  Rencana Tindak Perbaikan :

…………………………………………………………………………

b.  Masalah :………………………………..-  Penyebab permasalahan :

.................................................................................................. ………-  Rencana Tindak Perbaikan :

…………………………………………………………………………c.  Dan seterusnya………..

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 23/28

 

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA -9-

2.2 Aspek Manajemen

a.  Masalah :………………………………..-  Penyebab permasalahan :

.................................................................................................. ………-  Rencana Tindak Perbaikan :

…………………………………………………………………………b.  Masalah :………………………………..

-  Penyebab permasalahan :.................................................................................................. ………

-  Rencana Tindak Perbaikan :…………………………………………………………………………

c.  Dan seterusnya………..

2.3 Aspek Keuangan

a.  Masalah :………………………………..

-  Penyebab permasalahan :.................................................................................................. ………

-  Rencana Tindak Perbaikan :…………………………………………………………………………

b.  Masalah :………………………………..-  Penyebab permasalahan :-  Rencana Tindak Perbaikan :

…………………………………………………………………………c. Dan seterusnya………..

2.4 Kebutuhan Investasi dan Sumber Pendanaan

Dari rencana tindak perusahaan sebagaimana disebutkan di atas,dibutuhkan dana investasi sebesar Rp. ……………………. dengan sumberpendanaan :

1.  PDAM Rp. ……………………………….

2.  APBD Rp. ……………………………….

3.  APBN Rp. ……………………………….

4.  Bank Rp. ……………………………….

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 24/28

 

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA -10-

III.  USULAN PENJADWALAN KEMBALI TUNGGAKAN POKOK

Selain rencana tindak di atas, kami mengusulkan penjadwalan kembalitunggakan hutang pokok untuk memperingan beban pengeluaran kasPDAM. Adapun penjadwalan kembali tunggakan hutang pokok yang kamiusulkan adalah sebagai berikut :

No. Tanggal Angsuran Angsuran1.

2.

3.

Dst..

IV.  RENCANA PENCAPAIAN TARGET PER TAHUN

Adapun hasil yang akan dicapai dari rencana tindak perbaikan kinerjaPDAM tiap tahun adalah sebagai berikut :

Pencapaian Pada TahunNo.

Uraian KondisiTh.2007 2008 2009 2010 2011 2012

1. Proyeksi Kenaikan TarifFull Cost Recovery (%)

2. Tingkat kehilangan air (%)

3. Cakupan pelayanan (%)

4. Jumlah pegawai per 1000pelanggan (orang)

5. Jangka waktu penagihanpiutang (hari)

6. Rugi / Laba (Rp.)

7. Investasi (Rp.)

8. Saldo Kas (Rp.)

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 25/28

 

MENTERI KEUANGAN

IK INDONESIA REPUBL

  -11-

Lembar PersetujuanBusiness Plan

Periode 2008 - 2012

Gubernur/Bupati/Walikota Direktur PDAMProvinsi/Kabupaten/Kota

.................................................

(...............................................) (.....................................................)

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 26/28

 

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA 

-12-

LAMPIRAN BUSINESS PLAN

Rincian permasalahan, penyebab, dan rencana tindak perbaikan

A. ASPEK TEKNISNo. Permasalahan Penyebab Masalah Rencana Tindak

1.

2.

3.

dst

B. ASPEK MANAJEMEN

No. Permasalahan Penyebab Masalah Rencana Tindak

1.2.

3.

dst

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 27/28

 

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA 

-13-

C. ASPEK KEUANGAN

No. Permasalahan Penyebab Masalah Rencana Tindak

1.

2.

3.

dst

MENTERI K

SRI MULYA

5/10/2018 Keuangan_31 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keuangan31 28/28

 

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA 

LAMPIRAN IIIPERATURAN MENTERI KEUANGANNOMOR 120432/PMK.05/2008TANGGAL 19 AGUSTUS 2008TENTANG PENYELESAIAN PIUTANGNEGARA YANG BERSUMBER DARIPENERUSAN PINJAMAN LUARNEGERI, REKENING DANAINVESTASI, DAN REKENINGPEMBANGUNAN DAERAH PADAPERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM 

KOP SURAT

GUBERNUR / BUPATI /WALIKOTA .........................

CONTOH SURAT PERNYATAAN KESANGGUPANGUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA

Nomor:

Dalam rangka pelaksanaan penyelesaian piutang negara pada PDAMberdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor:..... tanggal............, dengan inikami menyatakan bahwa dalam hal PDAM.........................tidak dapat melakukanpembayaran utang yang telah jatuh tempo secara tepat waktu dan tepat jumlahsebanyak 2 (dua) kali pada saat jatuh tempo kewajiban pembayaran angsuranpinjaman, maka Pemerintah Daerah....... selaku pemilik bersedia untukmemberikan tambahan bantuan dana kepada PDAM sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan di bidang pengelolaan keuangan daerah  yang dapatmendorong PDAM untuk memenuhi kewajibannya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakansebagaimana mestinya.

MENGETAHUIDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

GUBERNUR / BUPATI /WALIKOTA

KETUA

(NAMA LENGKAP)..........................................................

 

(NAMA LENGKAP)..........................................................

 

 ________________________________________________________________________ 

MENTERI KEUANGAN

SRI MULYANI INDRAWATI