14
KINERJA PRASARANA DASAR RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) MARISO KOTA MAKASSAR PERFORMANCE OF THE BASIC INFRASTRUCTURE IN SIMPLE RENTED FLATS (RUSUNAWA) IN MARISO SUB-DISTRICT, MAKASSAR CITY Hadir Alamsyah, Lawalenna Samang, Shirly Wunas Jurusan Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Makassar Alamat Korespondensi Hadir Alamsyah Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Hasanuddin Makassar, 90245 Hp : 085396975666 Email : [email protected]

KINERJA PRASARANA DASAR RUMAH SUSUN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/bd1b1abf0e80c7e6ca3d59a5111d2b2d.pdf · Pembangunan Rusunawa adalah upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat berpenghasilan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KINERJA PRASARANA DASAR RUMAH SUSUN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/bd1b1abf0e80c7e6ca3d59a5111d2b2d.pdf · Pembangunan Rusunawa adalah upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat berpenghasilan

KINERJA PRASARANA DASAR RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) MARISO

KOTA MAKASSAR

PERFORMANCE OF THE BASIC INFRASTRUCTURE IN SIMPLE RENTED FLATS (RUSUNAWA) IN MARISO SUB-DISTRICT,

MAKASSAR CITY

Hadir Alamsyah, Lawalenna Samang, Shirly Wunas

Jurusan Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Makassar

Alamat Korespondensi

Hadir Alamsyah Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Hasanuddin Makassar, 90245 Hp : 085396975666 Email : [email protected]

Page 2: KINERJA PRASARANA DASAR RUMAH SUSUN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/bd1b1abf0e80c7e6ca3d59a5111d2b2d.pdf · Pembangunan Rusunawa adalah upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat berpenghasilan

Abstrak

Pembangunan rumah susun di Kota Makassar khususnya di Kecamatan Mariso dimulai pada tahun 2005, tetapi dalam perkembangan selanjutnya dan kini masih terjadi, kondisi fisik rumah susun dan prasarana lingkungannya sering terabaikan oleh penghuninya sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas pelayanan sistem prasarana air bersih, air limbah, dan persampahan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran, pengaruh dan besarnya pengaruh variabel aspek teknis, aspek manajemen, aspek perilaku terhadap kinerja prasarana dasar Rusunawa Mariso di Kota Makassar. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah (a) observasi, (b) kuesioner, (c) wawancara (e) data dianalisis secara deskriptif dan Path Analysis metode regresi berganda. Hasil penelitian menunujukkan bahwa sebaran kuesioner yang menilai tanggapan menghuhi Rusunawa terhadap keberadaan prasarana persampahan dari sudut pandang manajemen dengan kriteria pengorganisasian dan pemeliharaan atau perawatan mengemukakan bahwa pengakuan responden menyatakan terhadap aspek tersebut cukup beragam yaitu pada sub aspek pengorganisasian sebanyak 121 hanya menyatakan cukup, sedangkan sub aspek pemeliharaan/ perawatan pada umumnya menyatakan baik yaitu sebanyak 126 KK.. Hasil Path analysis menunjukkan bahwa aspek teknis, aspek kinerja dan aspek perilaku terhadap kinerja prasarana secara simultan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja prasarana Rusunawa kota Makassar, secara partial aspek teknis, aspek perilaku mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja prasarana kecuali aspek manajemen tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja prasarana sebab memiliki tingkat signifikan > 0,05. Dapat disimpulkan Pelayanan prasarana dasar permukiman (air bersih, air limbah, dan persampahan) di Rusunawa Mariso mendapatkan respon yang dominan baik ditinjau dari aspek teknis dan manajemen dengan indikator ketersediaan dan pemanfaatannya, sedangkan pada aspek manajemen terdapat respon yang kurang baik khususnya penyediaan dan pelayanan prasarana persampahan Kata Kunci : Aspek teknis, manajemen, perilaku, kinerja prasarana Abstract Construction of flats in the city of Makassar in particular in Mariso District began in 2005, but the subsequent development and is still going on, the physical condition of the apartment and the infrastructure environment is often overlooked by residents resulting in a decline in the quality and quantity of water services infrastructure systems, wastewater, and waste. This study aims to see the picture, and the influence of variables influence the technical aspects, management aspects, behavioral aspects of the performance Rusunawa Mariso basic infrastructure in the city of Makassar. Data collection methods were used : (a) observation, ( b ) the questionnaire, (c) interview (e) the data were analyzed by descriptive and multiple regression path analysis methods. The results view that the distribution of questionnaires that assess responses to the presence of high-rise apartments menghuhi infrastructure of waste management point of view to organizing criteria and the maintenance or care suggests that recognition of aspects of the respondents stated that the sub is quite diverse aspects of organizing as many as 121 states just enough, while the sub- aspect maintenance/ care is generally expressed either as many as 126 families. Path analysis results showed that the technical aspects, performance aspects and behavioral aspects of the performance of infrastructure simultaneously have a positive and significant impact on the performance of infrastructure Rusunawa Makassar, partial technical aspect, behavioral aspects have a positive and significant impact on the performance management aspects of infrastructure but not significant impact on the performance because the infrastructure has a significant level > 0,05. It can be concluded settlements of basic infrastructure services (water, wastewater, and solid waste ) in Rusunawa dominant Mariso getting good response in terms of the technical and management aspects of the indicators of the availability and utilization, while the management aspects are unfavorable response and in particular the provision of infrastructure services waste. Keywords : technical aspects, management, conduct, performance infrastructure

Page 3: KINERJA PRASARANA DASAR RUMAH SUSUN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/bd1b1abf0e80c7e6ca3d59a5111d2b2d.pdf · Pembangunan Rusunawa adalah upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat berpenghasilan

PENDAHULUAN

Pertumbuhan jumlah penduduk dan urbanisasi menimbulkan masalah

tersendiri bagi pembangunan di perkotaan. Dampak langsung yang dihadapi oleh

pemerintah kota adalah semakin sempitnya lahan yang tersedia bagi penduduk,

akibatnya persaingan untuk mendapatkan tempat tinggal menjadi problem

tersendiri.

Karena ketidakmampuan masyarakat yang berpenghasilan rendah untuk

memiliki tempat tinggal, maka timbul rumah yang sempit dan kumuh di perkotaan

sehingga permasalahan sosial mudah sekali muncul. Jika dilihat dari segi

kenyamanan maupun kesehatan, tempat tinggal tersebut tidak layak huni, tetapi

karena kondisi tingkat ekonomi yang tidak memungkinkan, sehingga mereka tetap

eksis dan bertahan di tempat tersebut.

Konsep pembangunan ke arah vertikal seperti rumah susun, flat, dan

kondominium akan dapat melipat gandakan daya dukung lahan yang ada di

wilayah kota. Dengan demikian pembangunan rumah susun merupakan kebijakan

pemerintah yang tepat dan baik untuk mengatasi permasalahan di atas. Kebijakan

ini diambil dengan pertimbangan bahwa rumah susun dapat terjangkau oleh

masyarakat tingkat ekonomi menengah kebawah. Beberapa faktor yang

mendukung tercapainya aspek kenyamanan dan keamanan bagi penghuni rumah

susun adalah tersedianya fasilitas prasarana air bersih, air limbah, dan

persampahan yang memadai.

Air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan untuk keperluan rumah

tangga, sehingga setiap lingkungan perumahan harus dilengkapi dengan prasarana

air bersih yang memenuhi syarat. Sadyohutomo (2008) mengemukakan bahwa

ketersediaan air bersih yang merupakan kebutuhan vital setiap manusia akan

menentukan derajat kesehatan hidup masyarakat. Sanitasi atau air limbah adalah

mencakup semua jenis air buangan yang mengandung kotoran rumah tangga,

manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan buangan industri serta buangan kimia

(Kostoer, 2003). Sampah adalah limbah atau buangan yang bersifat padat,

setengah padat yang merupakan hasil sampingan dari kegiatan perkotaan atau

siklus kehidupan manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Sumber sampah

Page 4: KINERJA PRASARANA DASAR RUMAH SUSUN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/bd1b1abf0e80c7e6ca3d59a5111d2b2d.pdf · Pembangunan Rusunawa adalah upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat berpenghasilan

perkotaan berasal dari pemukiman, pasar, kawasan pertokoan dan perdagangan,

kawasan perkantoran dan sarana umum, kawasan industri, peternakan hewan, dan

fasilitas umum lainnya (Kodoatie, 2005).

Pembangunan rumah susun di Kota Makassar khususnya di Kecamatan

Mariso dimulai pada tahun 2005, tetapi dalam perkembangan selanjutnya dan kini

masih terjadi, kondisi fisik rumah susun dan prasarana lingkungannya sering

terabaikan oleh penghuninya sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan

kualitas dan kuantitas pelayanan sistem prasarana air bersih, air limbah, dan

persampahan.

Pemerintah Kota Makassar telah berupanya untuk melakukan peningkatan

kualitas prasarana lingkungan permukiman. Kegiatannya berupa sosialisasi akan

pentingnya kebersihan dan sanitasi lingkungan, program kali bersih serta program

stimulan yang salah satu kegiatannya adalah pengadaan peralatan kebersihan yang

didistribusikan melalui kecamatan dan kelurahan yang ada di Kota Makassar.

Namun program ini masih belum mencapai hasil yang diinginkan dan tidak ada

yang dilaksanakan di rumah susun.

Pembangunan Rusunawa adalah upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat

berpenghasilan rendah dalam penyediaan tempat tiinggal. Namun standar

pembangunan rumah susun secara teknis belum dibarengi dengan standar

kenyamanan tinggal. Padahal Rusunawa diharapkan mampu mengembangkan

atau meningkatkan kualitas hidup penghuninya. Fakta di lapangan menunjukkan

bahwa kondisi Rusunawa mengalami penurunan kualitas lingkungan hunian

secara fisik maupun non fisik. Tujuan dibangunnya rumah susun itu sendiri untuk

mengurangi kekumuhan, tetapi kenyataan yang terjadi bahwa rumah susun terlihat

semakin kumuh, hal ini bisa saja disebabkan oleh prasarana yang kurang

memadai, perilaku penghuni itu sendiri, ataupun manajemen yang kurang bagus

dalam mengelola Rusunawa.

Unit pengolah air limbah berupa tangki septik tidak berfungsi dengan baik,

air limbah grey water langsung dibuang ke saluran drainase. Di dalam saluran

drainase banyak terdapat sampah dan tidak ada wadah sampah pada tiap unit

satuan rumah susun, serta penghuni membuang sampah di sembarang tempat

Page 5: KINERJA PRASARANA DASAR RUMAH SUSUN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/bd1b1abf0e80c7e6ca3d59a5111d2b2d.pdf · Pembangunan Rusunawa adalah upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat berpenghasilan

sehingga menambah kotor dan terkesan kumuh. Dalam hal ini yang kami tinjau

dari penelitian ini adalah kinerja dari prasarana air bersih, air limbah dan

persampahan ditinjau dari aspek teknis, manajemen, dan perilaku penghuni.

Berdasarkan pada permasalahan seperti tersebut di atas, maka perlu

dilakukan penelitian mengenai “Studi Kinerja Prasarana Dasar Rumah Susun

Sederhana Sewa (Rusunawa) Mariso Kota Makassar” dengan menetapkan

berbagai kriteria untuk mengukur kinerja yang di lakukan oleh Pemerintah dalam

hal ini UPT Rumah Susun Sederhana Sewa Kota Makassar. Dari hasil penelitian

ini selanjutnya diharapkan dapat diketahui gambaran tentang kondisi prasarana air

bersih, air limbah, dan persampahan serta pemecahan permasalahannya sehingga

dapat dijadikan bahan masukan bagi Pemerintah dalam meningkatkan kinerja

prasarana air bersih, air limbah, dan persampahan di rumah susun.

Menurut Friedman (2004) perencanaan adalah cara berpikir mengatasi

masalah sosial dan ekonomi, untuk menghasilkan sesuatu di masa depan. Sasaran

yang dituju adalah keinginan kolektif dan mengusahakan keterpaduan dalam

kebijakan dan program.

Andi Harapan S. dkk., (2007), meneliti faktor determinan yang

mempengaruhi kinerja Rusunawa di Bandung, dengan mengambil studi kasus di

Rusun Sarijadi. Kajian ini lebih menekankan pencarian faktor determinan yang

mempengaruhi kinerja bangunan pada fase occupance yang menyangkut masalah

operasi dan maintenance bangunan Rusunawa di Bandung, dengan melihat

pengaruhnya terhadap bangunan tersebut.

Medis Waty (2009), mengevaluasi ketersediaan prasarana dasar di rumah

susun sederhana sewa Daya Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa evaluasi ketersediaan prasarana dasar di

Rusunawa Daya secara keseluruhan masuk kategori sedang (± 63 %). Untuk itu

perlu pembenahan prasarana dasar untuk menunjang kesenimbungan pengelolaan

dan pemeliharaan Rusunawa Daya.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

menganalisis pengaruh aspek teknis, manajemen, dan perilaku secara partial dan

simulan terhadap kinerja prasarana dasar rusanawa Mariso kota Makassar, serta

Page 6: KINERJA PRASARANA DASAR RUMAH SUSUN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/bd1b1abf0e80c7e6ca3d59a5111d2b2d.pdf · Pembangunan Rusunawa adalah upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat berpenghasilan

untuk menganalisis seberapa besar pengaruh aspek teknis, manajemen, dan

perilaku terhadap kinerja prasarana dasar rusanawa Mariso kota Makassar

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada lokasi rumah susun sederhana sewa

(Rusunawa) Mariso, tepatnya berada di Kecamatan Mariso Kota Makassar. Lokasi

penelitian disajikan pada Gambar 1. Adapun waktu pelaksanaan penelitian

adalah bulan Mei – Agustus 2013. (pengambilan data awal, survey pendahuluan,

hingga penelitian selesai).

Jenis dan sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri data

primer, yaitu data empirik yang diperoleh di lapangan dan sumbernya berasal dari

responden yang telah ditetapkan sebagai sampel dan data sekunder yaitu data yang

diperoleh melalui hasil penelitian studi kepustakaan berupa buku atau literatur

yang akurat dan relevan dengan bahan kajian serta berbagai macam isu masalah

permukiman dan program perkotaan.

Populasi dan Sampel

Guna mendapatkan jenis dan sumber data yang akurat, peneliti

menentukan jenis dan sumber data yang akurat, peneliti menentukan populasi

penelitian yaitu seluruh KK yang ada pada Rusunawa Kecamatan Mariso Blok A

(A1, A2, dan A3) dan Blok B (B1, B2, dan B3), yang berada di Kota Makassar.

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat penghuni dan manajemen

atau pengelola Rusunawa Mariso Kota Makassar. Jumlah populasi untuk

penghuni terdiri dari 221 KK. Pengambilan sampel dilakukan pada seluruh

penghuni yang bertempat tinggal pada 6 twin blok Rusunawa. Teknik

pengambilan sampel dilakukan dengan pengambilan sampel jenuh.

Teknik analisis data dilakukan dengan analisis secara kualitatif dan metode

analisis jalur (path analysis), Pengukuran variabel yang ditetapkan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert.. Teknik analisis jalur ini

akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan (kontribusi) langsung dan

tidak langsung yang diwujudkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur

Page 7: KINERJA PRASARANA DASAR RUMAH SUSUN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/bd1b1abf0e80c7e6ca3d59a5111d2b2d.pdf · Pembangunan Rusunawa adalah upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat berpenghasilan

dari hubungan kausal X1 (aspek teknis), X2 (aspek manajemen), terhadap X3

(aspek perilaku) serta dampaknya kepada Y (kinerja prasarana). Penganalisaan ini

dilakukan dengan program SPSS V.16.

HASIL

Regresi menurut interpretasi modern adalah studi mengenai

ketergantungan variabel dependent (terikat) dengan satu atau lebih variabel

independent (bebas), dengan bertujuan untuk mengestimasi dan memprediksi rata-

rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependent berdasarkan nilai independent

yang diketahui (Jonathan Sarwono, 2007). Hasil analisis regresi adalah koefisien

untuk masing- masing variabel independent dengan suatu persamaan. koefisien

regresi dihitung dengan tujuan meminimumkan penyimpangan antar nilai actual

dengan nilai estimasi variabel dependent berdasarkan data yang ada. Berdasarkan

tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui besarnya

pengaruh aspek teknis (X1), aspek manajemen (X2) dan aspek perilaku penghuni

(X3) terhadap kinerja prasarana (Y) Rusunawa Mariso kota makassar, maka

penelitian ini akan menganalisis variabel-variabel yang mempunyai pengaruh

signifikan terhadap kinerja prasarana Rusunawa Mariso kota makassar baik secara

simultan maupun parsial. Data-data yang terdapat pada masing-masing variabel

tersebut, telah memenuhi persyaratan untuk melakukan analisis dengan

menggunakan analisis jalur (path analysis) model regresi berganda. analisis

tersebut dilakukan dengan menggunakan program SPSS V.16 for windows.

hasilnya dapat dilihat sebagaimana yang terangkum pada Tabel 1. (lampiran).

Berdasarkan tabel 1, tampak bahwa besarnya nilai koefisien (r) adalah sebesar

0,448. selanjutnya, nilai koefisien deteminasi r2 (r square) adalah sebesar 0,201

atau 20,1 persen. hal ini tersebut berarti bahwa meningkat atau menurunnya

kinerja prasarana Rusunawa di kota makassar 20,1 persen merupakan kontribusi

dari aspek teknis, manajemen dan perilaku, sedangkan sisanya 79,9 persen

merupakan kontribusi variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

Berdasarkan table 1 juga dapat diketahui nilai persamaan regresi antara

Page 8: KINERJA PRASARANA DASAR RUMAH SUSUN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/bd1b1abf0e80c7e6ca3d59a5111d2b2d.pdf · Pembangunan Rusunawa adalah upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat berpenghasilan

kemampuan aspek teknis (X1), aspek manjemen (X2) dan aspek perilaku (X3)

terhadap kinerja prasarana (Y) Rusunawa Mariso di kota makassar.

Nilai persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut :

ŷ= β0 + β1X1 + β2X2 +β3X3 + e

ŷ= 1.827 + 0.264 (X1) + 0.074 (X2) + 0.121 (X3) + e

Koefisien β0 atau konstanta sebesar 1,827 menyatakan bahwa jika

kemampuan aspek teknis (X1), aspek manjemen (X2), dan aspek perilaku (X3)

tidak ada atau X1, X2 dan X3 = 0, maka kinerja prasarana (Y) Rusunawa Mariso di

kota makassar adalah sebesar 1,827 satuan. Selanjutnya, besarnya nilai koefisien

arah regresi β1 menunjukkan nilai yang positif sebesar 0,264. hal tersebut berarti

bahwa setiap terjadi peningkatan aspek teknis (X1) sebesar 1 satuan, maka akan

meningkatkan kinerja prasarana (Y) Rusunawa Mariso di kota makassar sebesar

26,4% satuan. Demikian pula dengan besarnya nilai koefisien arah regresi β2 yang

menunjukkan nilai positif sebesar 0,074. hal tersebut berarti bahwa peningkatan

aspek manajemen (X2) sebesar 1 satuan akan berdampak pada terjadinya

peningkatan kinerja parasarana (Y) Rusunawa Mariso di makassar sebesar 7,4

persen. Selanjutnya, nilai koefisien arah regresi β3 juga menunjukkan nilai yang

positif sebesar 0,121. nilai tersebut menunjukkan bahwa peningkatan aspek

perilaku (X3) sebesar 1 satuan akan berdampak pada terjadinya peningkatan

kinerja prasarana (Y) Rusunawa Mariso di kota makassar sebesar 12,1 persen.

Diskripsi diatas merupakan interpretasi dari nilai konstanta dan koefisien arah

regresi model persamaan regresi antara kinerja aspek teknis (X1), aspek manejemn

(X2), dan aspek perilaku (X3) terhadap kinerja prasarana (Y) Rusunawa Mariso di

kota makassar. selanjutnya akan dilakukan pebgujian hipotesis penelitian seperti

yang telah dikemukakan. pengujian hipotesis penelitian ini akan dilakukan baik

secara simultan (uji f) maupun secara parsial (uji t).

PEMBAHASAN

Penelitian ini menunjukkan dari tingkatan pendidikan yang ada oleh

masing-masing responden pada kawasan Rusunawa Mariso, didapatkan bahwa

Kepala Keluarga (KK) yang berlatar belakang Sarjana (S1) adalah sebanyak 6 KK

Page 9: KINERJA PRASARANA DASAR RUMAH SUSUN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/bd1b1abf0e80c7e6ca3d59a5111d2b2d.pdf · Pembangunan Rusunawa adalah upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat berpenghasilan

atau 2,71 % dari total responden yang ada, sedangkan untuk responden dengan

pendidikan Sekolah Dasar (SD) adalah sebanyak 51 KK atau 23,08 % dari total

responden. Distribusi responden pada kawasan Rusunawa Mariso berdasarkan

pada tingkat pendidikan Kepala Keluarga. menggambarkan bahwa distribusi

responden terbanyak adalah tamatan SMA yaitu sebanyak 88 KK atau sekitar

39,8% disusul SMP, SD dan Diploma serta Sarjana (S1) yang hanya berjumlah 6

KK atau hanya sekitar 2,7% dari jumlah keseluruhan responden yang ada di

Rusunawa Mariso. Prasarana lingkungan menurut Suhandjaja A (2005), adalah

sarana dasar yang utama bagi berfungsinya suatu lingkungan. Prasarana

lingkungan terdiri dari,Prasarana transportasi; guna kepentingan mobilitas orang

dan barang dan menciptakan ruang dan bangunan yang teratur, air bersih; untuk

pemenuhan kebutuhan rumah tangga, saluran air kotor; untuk menjaga kesehatan

lingkungan, drainase; sebagai drainase lingkungan dan mencegah banjir,

pembuangan sampah; untuk menjaga kesehatan lingkungan.

Sugiarto (2006), pelayanan air bersih di Kota Cilegon masih rendah, masih

terdapat indikator kinerja yang masih buruk yakni, kontinuitas air dan kecepatan

penanganan pengaduan. Secara fisik air minum harus jernih, tidak berwarna, tidak

berbau dan tidak berasa (tawar). Rasa seperti asin, manis, pahit dan asam tidak

boleh terdapat dalam air minum untuk masyarakat. Bau yang bisa terdapat dalam

air adalah bau busuk, amis dan sebagainya. Bau dan rasa biasanya terdapat

bersama-sama dalam air. Warna dipersyaratkan dalam air minum untuk

masyarakat karena pertimbangan estetika. Berdasarkan ketiga variabel tersebut,

umumnya tanggapan responden menyatakan pemanfaatan air bersih di Rusunawa

Mariso sangat baik secara kualitas berjumlah 34 KK, tanggapan baik juga

mendominasi untuk ketiga variabel tersebut yaitu secara kualitas sebanyak 152

KK, secara kuantitas 91 KK, dan secara kontiniutas sebanyak 85 KK, Untuk

menciptakan suatu lingkungan permukiman yang baik, maka diperlukan prasarana

permukiman dan sarana umum permukiman. Adapun yang dimaksud dengan

prasarana permukiman adalah jalan, air bersih, pembuangan air limbah,

persampahan, drainase, listrik, dan telepon (Sinulingga, 2003). Dalam arti yang

sama dengan hal tersebut, menurut (Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan

Page 10: KINERJA PRASARANA DASAR RUMAH SUSUN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/bd1b1abf0e80c7e6ca3d59a5111d2b2d.pdf · Pembangunan Rusunawa adalah upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat berpenghasilan

Kota, 2005) prasarana lingkungan adalah jalan, saluran air minum, saluran air

limbah, saluran air hujan, pembuangan sampah.

Pengaruh aspek teknis (X1) terhadap kinerja prasarana (Y)

mengindikasikan bahwa hasil pengujian yang direkomerndasikan untuk menerima

H1 dan menolak H0, sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

diterima. Hal tersebut berarti bahwa aspek teknis (X1) mempunyai pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap kinerja prasarana (Y) Rusunawa Mariso kota

Makassar. Untuk pengaruh aspek manajemen (X2) terhadap kinerja prasarana (Y)

diketahui bahwa hasil pengujian menolak H1 dan menerima H0, sehingga hipotesis

yang diajukan dalam penelitian ini ditolak. Hal tersebut berarti bahwa aspek

manajemen (X2) mempunyai pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap

kinerja prasarana Rusunawa Mariso kota Makassar. Pengaruh aspek perilaku (X3)

terhadap kinerja prasarana (Y) hasil pengujian yang direkomerndasikan untuk

menerima H1 dan menolak H0, sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini diterima. Hal tersebut berarti bahwa aspek perilaku (X3) mempunyai pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap kinerja prasarana (Y) Rusunawa Mariso kota

Makassar. Korelasi terhadap variabel bebas secara parsial antara variabel aspek

teknis, aspek manajemen, aspek perilaku (Tabel 2) adalah sebesar 0,281 cukup

kuat dan searah. Korelasi antara variabel aspek teknis dan aspek perilaku sebesar

0,338. korelasi sebesar 0,338 mempunyai maksud hubungan antara variabel teknis

aspek dan aspek perilaku kuat dan searah. karena korelasi kedua variabel bersifat

signifikan karena signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.

Penelitian ini menunjukkan hipotesis yang diajukan diterima, sehingga

dapat diketahui bahwa aspek teknis (X1), aspek manejemen (X2) dan aspek

perilaku (X3) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja prasarana (Y). Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara

aspek manajemen dan aspek perilaku sebesar 0,207. Korelasi sebesar 0,207

mempunyai maksud hubungan antara variabel aspek manajemen dan aspek

perilaku sangat lemah. korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka

signifikansi sebesar 0,002 < 0,005. Dari hasil analisis jalur (path analysis) metode

regresi berganda diperoleh nilai-nilai yang dapat dilihat pada model analisis sesuai

Page 11: KINERJA PRASARANA DASAR RUMAH SUSUN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/bd1b1abf0e80c7e6ca3d59a5111d2b2d.pdf · Pembangunan Rusunawa adalah upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat berpenghasilan

yang disajikan pada Gambar 2. Sehingga diperoleh persamaan struktural untuk

diagram jalur diatas sebagai berikut :

Y = 0,264 X1+ 0,074 X2 + 0,121X3 + e

KESIMPULAN DAN SARAN

Pelayanan prasarana dasar permukiman (air bersih, air limbah, dan

persampahan) di Rusunawa Mariso mendapatkan respon yang dominan baik

ditinjau dari aspek teknis dan manajemen dengan indicator ketersediaan dan

pemanfaatannya, sedangkan pada aspek manajemen terdapat respon yang kurang

baik khususnya penyediaan dan pelayanan prasarana persampahan. Kinerja

prasarana dasar Rusunawa Mariso dari aspek teknis, aspek manajemen dan aspek

perilaku secara simultan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Secara

parsial aspek teknis, dan aspek perilaku mempunyai pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap kinerja prasarana Rusunawa Mariso Makassar, tetapi dari

aspek manajemen tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja prasarana. Besar

pengaruh aspek teknis terhadap kinerja prasarana adalah 0,264 atau 26,4 %, dan

besar pengaruh aspek manajemen terhadap kinerja prasarana sebesar 0,074 atau

7,4 %, sedangkan besar pengaruh aspek perilaku terhadap kinerja prasarana

adalah 0,121 atau 12,1%. Aspek teknis, aspek perilaku budaya, aspek manajemen

dan aspek kinerja prasarana Rusanawa Mariso di Kota Makassar harus lebih

ditingkatkan lagi hingga berada dalam kategori/ kondisi sangat baik. Aspek

perilaku budaya harus lebih ditingkatkan lagi karena mempunyai kontribusi tidak

langsung maupun kontribusi langsung yang sangat kecil.

Aspek teknis, aspek perilaku budaya, aspek manajemen dan aspek kinerja

prasarana Rusanawa Mariso di Kota Makassar harus lebih ditingkatkan lagi

hingga berada dalam kategori/ kondisi sangat baik. Aspek perilaku budaya harus

lebih ditingkatkan lagi karena mempunyai kontribusi tidak langsung maupun

kontribusi langsung yang sangat kecil.

Page 12: KINERJA PRASARANA DASAR RUMAH SUSUN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/bd1b1abf0e80c7e6ca3d59a5111d2b2d.pdf · Pembangunan Rusunawa adalah upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat berpenghasilan

DAFTAR PUSTAKA

Friedmann. (2004). Planning in the Public Domain: From Knowledge to Action. Princeton NJ: Princeton University Press.

Harapan S. Andi & Triyadi S. Sugeng. (2007). Faktor Determinan Yang Mempengaruhi Kinerja Rusunawa di Bandung. Bandung: Budi Luhur.

Kodoatie, R.J. (2005). Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Koester. (2003). Perspektif Lingkungan Desa-Kota. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Press.

Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota. (2005). Jakarta: Badan Penerbit Pekerjaan Umum.

Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin. (2012). Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi (Edisi 4). Makassar: Pascasarjana Universitas Hasanuddin.

Sinulingga. (2003). Pembangunan Kota Tinjauan Regional dan Lokal. Jakarta: Sinar Harapan.

Sadyohutomo. (2008). Manajemen Kota da Wilayah. Jakarta: Bumi Aksara. Sarwono Jonathan. (2007). Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis dengan SPSS.

Yogyakarta: Andi Ofsset. Sugiarto. (2006). Kinerja Pelayanan Air Bersih di Kota Cilegon. Semarang:

Universitas Dipenogoro. Suhandjaja. (2005). Pengantar Perencanaan Prasarana da Sarana Bidang

Pekerjaan Umum atau Pemukiman dan Prasarana Wilayah. Surabaya: Institut Teknologi 10 November.

Waty, M. (2009). Evaluasi Ketersediaan Prasarana Dasar di Rumah Susun Sederhana Sewa Daya Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Page 13: KINERJA PRASARANA DASAR RUMAH SUSUN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/bd1b1abf0e80c7e6ca3d59a5111d2b2d.pdf · Pembangunan Rusunawa adalah upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat berpenghasilan

LAMPIRAN

Tabel 1. Ringkasan hasil analisis jalur metode regersi berganda

Variabel B Fhitung Sig thitung Sig

Konstanta 1.827 8.035 0.000

Aspek Teknis 0.264 4.790 0.000

Aspek Manajemen 0.074 18.202 0.000 1.456 0.147

Aspek Perilaku 0.121 2.394 0.018

α: 0.05 R2 : 0.201 8.035 0.000

R : 0.448 KD : 0.201 x 100 %= 20.1%

Sumber : Hasil olah data penelitian SPSS, Tahun 2013

Tabel 2. Nilai hasil korelasi data SPSS

Correlations Aspek Teknis Aspek Manajemen Aspek Perilku

Aspek teknis Pearson Correlation 1 0,281** 0,.388**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,000

N 221 221 221 Aspek manajemen Pearson Correlation

0,281** 1 0,207**

Sig. (2-tailed) 0,000 0,002 N 221 221 221

Aaspek perilku Pearson Correlation 0,388** 0,207** 1

Sig. (2-tailed) 0,000 0,002 N 221 221 221

**. Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed).

Page 14: KINERJA PRASARANA DASAR RUMAH SUSUN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/bd1b1abf0e80c7e6ca3d59a5111d2b2d.pdf · Pembangunan Rusunawa adalah upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat berpenghasilan

Gambar 1. Lokasi penelitian (Rusunawa Mariso Makassar)

Gambar 2. Model persamaan analisis satu jalur