Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Buku Pedoman Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata edisi XV,
Kuliah Kerja Nyata yang selanjutnya disebut KKN adalah suatu kegiatan
intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
(pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) dengan cara
memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja dalam
kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan dan
pengembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan di luar kampus dalam
waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu.
KKN merupakan kegiatan yang berhubungan dengan berbagai disiplin
ilmu dan berkaitan dengan berbagai sektor pembangunan. Dengan demikian,
pendekatan yang digunakan adalah pendekatan interdisipliner dan lintas
sektoral. Kegiatan dan pengelolaan KKN dapat menjamin diperolehnya
pengalaman belajar melakukan kegiatan pembangunan masyarakat secara
kongkrit yang bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat dimana mereka
ditempatkan. Selain itu, kegiatan dan pengelolaan KKN diarahkan untuk
menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia
empirik.
Kegiatan KKN ini merupakan wujud nyata dari Tri Darma Perguruan
Tinggi. Peningkatan diberbagai bidang seperti bidang pendidikan, ekonomi,
kesehatan, lingkungan dan infrastruktur menjadi fokus utama mahasiswa dalam
melaksanakan KKN di Desa Donowangun, Kecamatan Talun Kabupaten
Pekalongan.
Sejalan dengan perkembangan pembangunan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, maka UNNES ikut berperan aktif dalam mengisi
pembangunan melalui pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata.
Melalui KKN lokasi ini diharapkan terjadi penguatan masyarakat dengan
cara memberikan motivasi dan dorongan agar masyarakat mampu menggali
potensi diri dan memperbaiki kualitas hidupnya.
Berdasarkan latar belakang di atas maka kegiatan KKN LOKASI II yang
merupakan program dari Universitas Negeri Semarang diharapkan mampu
menjadi inovasi dalam membantu kinerja Pemerintah dibeberapa sektor
pemerintahan, khususnya kabupaten Pekalongan dan umumnya di Jawa Tengah.
1.2 Deskripsi Situasi dan Kondisi Lokasi KKN
Adapun hasil observasi sesuai dengan waktu yang ada telah dilakukan oleh
mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang di Desa Donowangun, Kecamatan
Talun, Kabupaten Pekalongan adalah sebagai berikut :
Adapun hasil observasi sesuai dengan waktu yang ada telah dilakukan oleh
mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang di Desa Donowangun, Kecamatan
Talun, Kabupaten Pekalongan adalah sebagai berikut :
1. Letak Geografis
Salah satu desa di Kecamatan Talun adalah Desa Donowangun yang terletak ±
8 km dari Kantor Kecamatan Talun dan ± 34 km dari Kabupaten Talun.
2. Luas Wilayah
Wilayah Desa Donowangun seluas 443.000 Ha/m2 terdiri dari lahan
persawahan, pekarangan, pemukiman, jalan dan makam. Desa Donowangun
terdiri dari 6 dusun.
3. Batas Wilayah
Batas wilayah Desa Donowangun sebelah utara adalah Desa Talun, sebelah
selatan Desa Jolotigo sebelah barat Desa Talun dan Mesoyi dan sebelah timur
Desa Batursari dan Sengare.
4. Tingkat Pendidikan
Berikut merupakan tabel tingkat pendidikan masyarakat Desa Donowangun:
Tabel 1.1 Tingkat Pendidikan
5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Berikut ini jumlah penduduk Desa Donowangun berdasarkan mata
pencaharian:
Tabel 1.2 Mata Pencaharian
No Mata Pencaharian Jumlah (orang)
1 Petani 2501
2 Pedagang 32
3 Buruh migran 13
4 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 34
5 POLRI 1
6 Nelayan 8
7 Sopir 18
8 Peternak 8
9 Montir 2
10 Perawat swasta 3
11 Pensiunan PNS/POLRI/TNI 8
12 Pengusaha kecil dan menengah 2
13 Dukun kampung terlatih 6
14 Jasa pengobatan alternatif 1
No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang)
1 Tidak tamat SD sederajat 1037
2 Tamat SD 402
3 Tamat SMP/MTS 276
4 Tamat SMA/MA 104
5 Tamat Diploma/Sarjana 61
Jumlah 1880
15 Karyawan perusahaan swasta 7
16 Karyawan perusahaan pemerintah 27
17 Penambang 12
18 Pemulung 1
19 Jasa lainnya (air, gas, listrik, dll) 2
Jumlah 2686
6. Kondisi Ekonomi
Sebagian besar masyarakat desa Donowangun bermata pencaharian sebagai
Petani, akan tetapi secara strata bisa digolongkan bahwa masyarakat desa
Donowangun tergolong masyarakat menengah ke bawah.
7. Potensi Unggulan
Potensi unggulan dari desa Donowangun adalah hasil pertanian berupa Cabe,
Terong dan cengkeh. Selain itu Desa Donowangun juga memiliki potensi
unggulan hasil perkebunan berupa Pohon Sengon dan Pohon Pisang.
8. Sarana dan Prasarana
Jenis Sarana dan Prasarana yang terdapat di desa Donowangun terdapat pada
tabel berikut ini :
Tabel 1.3 Sarana dan Prasarana
No Jenis Sarana Jumlah Keadaan
1 Perkantoran
a. Balai Desa 1 buah Baik
2 Pendidikan
a. Gedung PAUD 2 buah Baik
b. Gedung TK 3 buah Baik
c. Gedung SD/MI 5 buah Baik
d. Gedung SMP/MTS 1 buah Baik
e. Gedung SMA/MA 1 buah Baik
f. Taman Pendidikan Al Quran 6 buah Baik
3 Kesehatan
a. Posyandu 6 unit Baik
b. Sarana air bersih 8 unit Baik
c. Tempat pengolahan sampah 1 unit Baik
4 Ekonomi
a. Rice mill 7 unit Baik
BAB II
SOLUSI DAN LUARAN
Permasalahan – permasalahan yang telah ditemukan selama melaksanakan
Observasi dengan di Desa Donowangun dapat dijelaskan pada tabel. Identifikasi
permasalahan dilakukan dengan melakukan surve atau pengamatan secara langsung
dan pengamatan secara tidak langsung melalui wawancara dari salah satu
narasumber.
2.1 Solusi
Identifikasi masalah meliputi masalah yang ada dalam bidang pendidikan,
ekonomi, kesehatan, lingkungan dan infrastruktur di Desa Donowangun.
Penjelasan dari permasalahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.1 Permasalahan di Desa Donowangun
No Bidang Permasalahan
14
1. Pendidikan Kurangnya tenaga pendidik yang memadai
berdasarkan kebutuhan desa, tingkat
pendidikan yang mayoritas sd
Belum tersedianya bimbingan belajar diluar
jam sekolah bagi siswa SD maupun jenjang
pendidikan yang lain dalam membantu lebih
memahami mata pelajaran yang belum
dikuasai dan dapat membimbing apabila ada
kesulitan dalam mengerjakan tugas dari
sekolah
2. Ekonomi Pemanfaatan kekayaan alam yang belum
maksimal, dimana masyarakat Desa
Donowangun, terutama ibu-ibu kurang
memiliki keterampilan dan inovasi dalam
pengelolaan hasil kebun untuk lebih dapat
diolah menjadi bahan makanan yang
memiliki nilai jual lebih tinggi.
Banyaknya konveksi perumahan yang ada di
Desa Donowangun yang membuat adanya
lmbah-limbah perca yang belum dapat di
manfaatkan oleh warga di Desa Donowangun
secara maksimal yang dapat bernilai jual
tinggi.
3.
4. Kesehatan Kurang adanya penyuluhan tentang hidup
bersih dan sehat.
Kurangnya kesadaran masyarakat Desa
Donowangun tentang pentingnya kebersihan
lingkungan
5. Lingkungan dan
Infrastruktur
Kurang teredianya dan pengelolaan yang baik terkait
dengan adanya sanitasi desa yang masih belum
memadai.
2.2 Luaran yang Dihasilkan
Berdasarkan beberapa solusi diatas, kami sebagai mahasiswa KKN yang
sedang mengabdi di Desa Donowangun berharap setiap solusi yang kami berikan
dapat memberikan luaran sebagai berikut:
a. Bidang Pendidikan
1. Mengadakan kegiatan bimbingan belajar dan mengaji yang
dilaksanakan di posko KKN dan dirumah warga yang dilaksanakan
setelah Maghrib untuk anak-anak usia sekolah dari jenjang Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama/MTS dan
Sekolah Menengah Kejuruan.
2. Mengadakan Les Bahasa untuk meningkatkan kemampuan anak-anak
usia sekolah mengenai bahasa asing sehingga anak-anak desa
Donowangun tidak tertinggal dengan siswa yang ada di kota. Bahasa
yang diajarkan adalah Bahasa Inggris dan Bahasa Perancis
3. Mengadakan pelatihan IT pada Perangkat Desa untuk meningkatkan
kemampuan mengenai IT, adapun pelatihan yang diberikan yaitu
mengenai Microsoft word dan Microsoft Excel serta Adobe
Photoshop.
b. Bidang Ekonomi
17
1. Mengadakan pelatihan pembuatan pisang nugget untuk ibu-ibu PKK
dan ibu-ibu pengajian, selain diajarkan membuat pisang nugget warga
juga diajarkan cara pengemasan dan pemasarannya. Sehingga
diharapkan dapat meningkatkan harga jual dari pisang,yang
merupakan barang komoditi yang dihasilkan oleh desa Donowangun.
c. Bidang Lingkungan
1. Mengadakan kerja bakti, kerja bakti di laksanakan setiap hari jumat
pagi, tak hanya membersihkan lingkungan tetapi juga bergotong
royong membuat jalan tembusan ke desa Sengare. Jalan tembusan ini
merupakan hasil dari swasembada dari masyarakat desa.
2. Pendampingan pembuatan sanitasi desa di dusun mbangun kidul
3. Mengadakan pelatihan pemanfaatan limbah kain perca untuk di ubah
menjadi accesoris. Pelatihan ini ditujukan kepada ibu-ibu di desa
donowangun terutama untuk ibu-ibu yang berprofesi sebagai penjahit,
sehingga bisa meminimalisir limbah yang dihasilkan dan memberikan
nilai jual pada kain perca itu sendiri. Accesoris yang dihasilkan adalah
bros, bando, dan ikat rambut.
d. Bidang Kesehatan
1. Melakukan pendampingan posyandu, untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat di Desa Donowangun. Sehingga kegiatan posyandu dapat
berjalan secara efektif dan efisien. Posyandu sendiri dilakukan 2
minggu sekali dalam satu bulan tepatnya setiap hari kamis pada awal
bulan dan minggu ke dua. Dimana minggu pertama yaitu pada Dusun
Donopukah, Keprok dan Bremi sedangkan kamis minggu kedua pada
dusun Mbangun Kidul dan Mbangun Lor
2. Mengadakan sosialisasi PHBS di seluruh SD dan MI yang ada di Desa
Donowangun. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan
pentingnya berperilaku hidup sehat dan membiasakan siswa untuk
hidup sehat sejak dini.
3. Mengadakan sosialisasi bahaya narkoba atau bahaya napza. Hal ini
berkaitan dengan semakin maraknya anak-anak usia sekolah yang
sudah mengenal rokok dan narkoba. Untuk mencegah dan
menghindarkan anak-anak usia sekolah terhadap barang-barang
terlarang tersebut maka diadakanya sosialisasi ini.
Mengadakan minggu sehat yaitu dengan senam bersama. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya berolahraga
bagi kesehatan.
BAB III
PROGRAM KERJA
3.1 Uraian Program Kerja
Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan selama 45 hari terhitung pada tanggal
1 Oktober 2018 sampai 14 November 2018 di Desa Donowangun, Kecamatan Talun,
Kabupaten Pekalongan dengan menekankan kegiatan sesuai bidang kegiatan yaitu
bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang kesehatan, serta bidang lingkungan dan
infrastruktur.
Program Unggulan dari Tim KKN Lokasi Tahap II UNNES di Desa
Donowangun, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan yaitu Pembuatan
PINANGUN (Pisang Nugget Donowangun) & NANINGUN (Pernak-pernik
Donowangun), dan Pelatihan IT. Sasaran dari Program Kerja Pelatihan Pembuatan
PINANGUN dan NANINGUN adalah ibu rumah tangga Desa Donowangun.
Program kerja Pelatihan Pembuatan PINANGUN ini bertujuan untuk memanfaatkan
buah pisang yang banyak dihasilkan di desa tersebut serta untuk menambah nilai jual
pisang yang biasanya hanya dijual tanpa diolah terlebih dahulu. Program kerja
Pelatihan Pembuatan NANINGUN ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kain
(kain perca) yang banyak dihasilkan di desa tersebut menjadi sesuatu yang lebih
bermanfaat dan mempunyai nilai jual. Sasaran Program kerja Pelatihan IT adalah
perangkat Desa Donowangun. Program kerja ini bertujuan untuk membekali dan
meningkatkan kemampuan serta pengetahuan perangkat desa mengenai IT sehingga
tidak tertinggal dengan desa lainya. Pelatihan IT berkaitan dengan bidang pekerjaan
perangkat desa seperti Microsoft Word, Microsoft Excel dan Adobe Photoshop.
Program Pendukung dari Tim KKN Lokasi Tahap II UNNES di Desa
Donowangun adalah Sosialisasi PHBS, Sosialisasi Bahaya Narkoba, Minggu
Sehat, Bimbingan Belajar, Les Bahasa, Bimbingan Mengaji, Pendampingan
Posyandu, dan Pendampingan Kompoktan. Sedangkan Program Konservasi dari
Tim KKN Lokasi Tahap II UNNES yaitu Kerja Bakti, Pendampingan Sanitasi dan Penanaman Pohon. Semua program
kerja tersebut terangkum dalam empat bidang yaitu bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang kesehatan, bidang
lingkungan dan infrastruktur.
3.2 Roadmap Program Kerja
KodeNama
Kegiatan
Pelaksan
a/
Penangg
ung
Jawab
Lokasi
(dusun/
RW/RT/
Lem.
Mitra)
Waktu
Pelaksanaan
Sasaran Luaran
Rencana Dana
1 2 3 4 5 6 Asal Dana Jumlah (Rp)
A Bidang Pendidikan
1Bimbingan
Belajar
Kusuma
Fitriyana
Dukuh
Keprok
(Posko
KKN)
√ √ √ √ √ √
Anak-anak
usia
sekolah
Memberikan
tambahan ilmu
khususnya
untuk siswa
yang kurang
menguasai
pelajaran di
sekolah
Kas
Mahasiswa
KKN
Rp 29.000
2 Les Bahasa Orelia C.
Dukuh
Keprok
(Posko
KKN)
√ √ √ √ √ √
Anak-anak
usia
sekolah
Memberikan
tambahan ilmu
mengenai
Bahasa Prancis
untuk siswa
yang berminat
Kas
Mahasiswa
KKN
Rp 29.000
3 Pelatihan IT Eksi
Umayani
Balai Desa
Donowangu
n
√ Perangkat
Desa
Donowang
un
Membekali
dan
meningkatkan
kemampuan
serta
- -
pengetahuan
perangkat desa
mengenai IT
4Bimbingan
Mengaji
Kusuma
Fitriyana
Rumah Pak
Lebih di
Dusun
Bremi
√ √ √ √ √ √Anak usia
sekolah
Membantu
tenaga
pengajar ngaji
di Dusun
Bremi
- -
B Bidang Ekonomi
1 Pendamping
an
Kompoktan
Mayang
Mareta
Dukuh
Mbangun
Kidul
√ Anggota
Koperasi
Desa
Memperlancar
kegiatan
koperasi
dengan
memberikan
pendampingan
mengenai
pencatatan
keuangan atau
- -
neraca
2
Pelatihan
Pembuatan
PINANGU
N
Falilah Balai Desa √ √
Ibu rumah
tangga
Desa
Donowang
un
Meningkatnya
nilai jual
pisang dan
terbukanya
kesempatan
untuk berbisnis
bagi ibu rumah
tangga di Desa
Donowangun
Kas
Mahasiswa
KKN
Rp 180.000
3
Pelatihan
Pembuatan
NANINGU
N
Hidayatu
s
Salah satu
rumah
warga di
Dukuh
Donopukah
√ √
Ibu rumah
tangga
Desa
Donowang
un
Dimanfaatkann
ya limbah kain
dan terbukanya
kesempatan
untuk berbisnis
bagi ibu rumah
tangga di Desa
Donowangun
Kas
Mahasiswa
KKN
Rp 125.000
C Bidang Kesehatan
1
Pendam-
pingan
Posyandu
Fitri
Hidayati
Rumah Pak
Wahyuri di
Dusun
Mbangun
Kidul
√
Ibu-ibu
kader
posyandu
Posyandu
berjalan sukses
sesuai dengan
tujuan
- -
2Sosialisasi
PHBS
Rizky
Yuniarsi
h
SD dan MI
di
Donowangu
n
√ √ √ √
Siswa
siswi SD
dan MI
Desa
Donowang
un
Membiasakan
anak-anak
untuk hidup
sehat sejak dini
- -
3
Sosialisasi
Bahaya
Narkoba
Rizqi
Maulana
MTs
Donowangu
n
√
Siswa
siswi MTs
Donowang
un
Mencegah
siswa siswi
untuk
menyalahguna
kan narkoba
- -
4 Minggu
Sehat
Rizki
Maulana
Balai desa √ Warga
Desa
Membiasakan
masyarakat
- -
Donowang
un
Desa
Donowangun
untuk
berolahraga
D Lingkungan dan Infrastruktur
1
Kerja Bakti
(membangu
n jalan
menuju
Desa
Sengare)
Jendra
Bagus
Setiabudi
Dukuh
Mbangun
Lor
√
Warga
Dukuh
Mbangun
Lor
Memudahkan
akses menuju
Desa Sengare
Kas
Mahasiswa
KKN
Rp 90.000
2 Sanitasi
Jendra
Bagus
Setiabudi
Dukuh
Mbangun
Lor
√
Warga
Dukuh
Mbangun
Lor
Meningkatnya
perilaku hidup
bersih
masyarakan di
Dusun
Mbangun
Kidul
- -
3Penanaman
Pohon
Tim
KKN
Desa
Donowangu
n
√
Warga
Desa
Donowang
un
Terciptanya
lingkungan
yang asri
- -
BAB IV
HASIL DAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
Pelaksanaan Program Kerja KKN Lokasi Tahap II UNNES 2018 di Desa
Donowangun Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan terdiri dari tiga program
diantaranya program unggulan, program pendukung, dan program konservasi.
Program unggulan dari tim KKN adalah Pembuatan PINANGUN (Pisang Nugget
Donowangun) & NANINGUN (Pernak-pernik Donowangun), dan Pelatihan IT.
Program kerja tersebut termasuk dalam program unggulan karena program kerja
tersebut menggunakan potensi yang dimiliki Desa Donowangun.
Program Pendukung dari Tim KKN Lokasi Tahap II UNNES di Desa
Donowangun adalah Sosialisasi PHBS, Sosialisasi Bahaya Narkoba, Minggu Sehat,
Bimbingan Belajar, Les Bahasa Prancis, Bimbingan Mengaji, Pendampingan
Posyandu, dan Pendampingan Kompoktan. Sedangkan Program Konservasi dari Tim
KKN Lokasi Tahap II UNNES yaitu kerja bakti, pendampingan sanitasi, dan
penanaman pohon.
5.1 Program Kerja Unggulan
5.1.1 Pelatihan Pembuatan Pinangun
Pelatihan Pembuatan Pinangun dilaksanakan di Dukuh Mbangun Lor
pada tanggal 14 Oktober 2018 dengan sasarannya adalah ibu rumah tangga
Desa Donowangun. Kegiatan bertempat di Balai Desa Donowangun.
Kegiatan pembuatan piangun ini berlatar belakang dengan melimpahnya
kekayaan alam berupa pisang yang terdapat di Desa Donowangun.
Tim KKN melakukan percobaan pembuatan krupuk kakao sebanyak
satu kali. Alat masak yang digunakan pada saat pelaksanaan kegiatan
diperoleh dengan meminjam alat masak yang ada di balai desa dan posko
KKN. Acara dimulai dengan pengenalan kepada warga mengenai pisang
nugget dan juga pemaparan tujuan dan manfaat dari pembuatan pinangun.
Pinangun dibuat dengan menggunakan bahan dasar pisang belitung. Pada
kegiatan pelatihan ini warga dipersilahkan ikut serta dalam proses
pembuatan pinangun serta warga dipersilahkan mencicipi maupun
membawa pulang pinangunnya. Warga sangat antusias dengan adanya
kegiatan ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya warga yang bertanya
mengenai pelatihan ini. Hambatan dalam pelaksanaan program kerja ini
adalah hanya dapat menyediakan sedikit alat dan bahan sehingga tidak
semua warga dapat mempraktekannya secara langsung. Tindak lanjut dari
Tim KKN adalah dengan membagiakan resep dan cara membuat pinangun
secara lengkap agar para ibu yang datang dapat mempraktekkannya
langsung di rumah masing-masing.
Gambar 4.1 Pelatihan Pembuatan Pinangun
5.1.2 Pelatihan Pembuatan Naningun
Pelatihan Pembuatan Ninangun dilaksanakan di Dukuh Donopukah
pada tanggal 20 Oktober 2018 dengan sasarannya adalah ibu rumah tangga
Desa Donowangun. Kegiatan dilaksanakan bertempat di salah satu rumah
warga, bersamaan dengan dilaksanakannya acara nariyahan. Kegiatan
pembuatan ninangun ini terlatar belakangi oleh banyaknya usaha konveksi
rumahan yang terdapat di Desa Donowangun, menyisakan limbah kain-
kain perca yang sudah tidak terpakai dan menajadi sampah. Sehingga
dibuat sebuah program kerja yaitu membuat pernak-pernik atau aksesoris
berupa bando, ikat rambut, bros dan lainnya dengan menggunakan kain
perca yang diperoleh dari para penjahit pesanan di Desa Donowangun.
Tim KKN melakukan percobaan pembuatan bros, bando, dan ikat
rambut terlebih dahulu di posko. Acara dimulai dengan pengenalan kepada
warga mengenai Naningun dan juga pemaparan tujuan dan manfaat dari
pembuatan naningun. Pada kegiatan pelatihan ini warga dipersilahkan ikut
serta dalam proses pembuatan naningun serta warga dipersilahkan
membawa pulang pernak-pernik hasil dari buatan mereka sendiri. Warga
sangat antusias dengan adanya kegiatan ini. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya warga yang bertanya mengenai pelatihan ini. Hambatan dalam
pelaksanaan program kerja ini adalah hanya dapat menyediakan sedikit alat
dan bahan sehingga tidak semua warga dapat mempraktekannya secara
langsung. Tindak lanjut dari Tim KKN adalah dengan menjelaskan cara
membuat pernak-pernik dengan sejelas mungkin sehingga ibu-ibu dapat
mempraktekkannya sendiri di rumah masing-masing.
Gambar 4.2 Pelatihan Pembuatan Naningun
5.1.3 Pelatihan IT
Pelatihan IT dilaksanakan di Dukuh Mbangun Lor pada tanggal 12
November 2018 dengan sasarannya adalah Perangkat Desa Donowangun.
Kegiatan dilaksanakan bertempat di Balai Desa Donowangun.
Tim KKN melakukan persiapan dengan membuat modul terlabih
dahulu. Pada saat pelaksanaan kegiatan, tim KKN menggunakan fasilitas
yang ada di balai desa (komputer). Acara dimulai dengan mempersilakan
perangkat desa bertanya tentang apa saja yang berkaitan dengan aplikasi
perangkat lunak bagian dari Microsoft office seperti Microsoft excel, word
dan pengeditan foto (photoshop) dan dilanjutkan dengan pelatihan
berdasarkan pertanyaan yang telah ditampung. Perangkat desa sangat
antusias dengan adanya kegiatan ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
pertanyaan dan permintaan untuk yang berkaitan dengan aplikasi perangkat
lunak bagian dari Microsoft office seperti Microsoft excel, word dan
pengeditan foto (photoshop). Hambatan dalam pelaksanaan program kerja
adalah keterbatasan kemampuan tim KKN untuk menjawab pertanyaan dan
memenuhi permintaan perangkat desa. Tindak lanjut dari Tim KKN adalah
meminta waktu kepada perangkat desa untuk mencari jawaban terlebih
dahulu.
Gambar 4.3 Pelatihan IT
5.2 Program Pendukung
5.2.1 Sosialisasi PHBS
Sosialisasi PHBS dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2018 s/d 24
oktober 2018 dengan sasaran siswa SD dan MI Desa Donowangun.
Adapun kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB bertempat di
semua SD dan MI di Desa Donowangun. Tujuan diadakannya sosialisasi
PHBS ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada siswa SD dan MI
yang ada di Desa Donowangun tentang PHBS serta mengajarkan dan
menanamkan pola hidup sehat dan bersih sejak dini.
Persiapan dalam kegiatan ini adalah membuat modul mengenai PHBS
yaitu gosok gigi yang baik dan benar serta menyebar surat pemberitahuan
kepada setiap SD dan MI di Desa Donowangun. Kegiatan sosialisasi PHBS
diawali dengan pemberian materi mengenai apa itu PHBS, apa saja
macamnya, dan cara menggosok gigi yang baik dan benar. Selanjutnya
meminta seluruh siswa untuk mempraktekkan secara langsung bagaimana
cara menggosok gigi yang baik dan benar dengan menggunakan peralatan
yang sudah mereka bawa.
Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah siswa siswi yang
sedikit susah untuk diminta memperhatikan dengan benar. Tindak lanjut
dalam acara ini adalah dengan menyebar tim KKN ketika sedang
berlangsung sosialisasi dengan tujuan semua siswa siswi dapat
terkondisikan.
Gambar 4.4 Sosialisasi PHBS
5.2.2 Sosialisasi Bahaya Narkoba
Sosialisasi Bahaya Narkoba dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober
2018 dengan sasaran siswa MTs Donowangun. Adapun kegiatan ini
dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB bertempat di MTs Donowangun.
Tujuan diadakannya sosialisasi bahaya narkoba ini adalah untuk
memberikan pengetahuan kepada siswa MTs Donowangun tentang bahaya
narkoba serta sebagai langkah pencegahan terjadinya penyalahgunaan
narkoba dan juga tindak kenakalan remaja yang dapat terjadi di Desa
Donowangun dan juga menjadi gerakan perventif.
Persiapan dalam kegiatan ini adalah membuat modul mengenai
narkoba dan bahayanya serta memberikan surat pemberitahuan kepada
MTs Donowangun. Pada saat pelaksanaan kegiatan menggunakan bantuan
PPT. Kegiatan sosialisasi bahaya narkoba diawali dengan pemberian materi
mengenai narkoba, apa saja macamnya, dan apa efek jika
mengkonsumsinya. Selanjutnya memberikan kesempatan kepada seluruh
siswa untuk bertanya.
Seluruh siswa MTs sangatlah antusias untuk mengikuti sosialisasi
bahaya narkoba. Hal ini terbukti dengan respon mereka ketika tim KKN
memberikan materi. Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah
kurangnya sarana prasarana yang ada di MTs Donowangun (LCD). Tindak
lanjut dalam acara ini adalah dengan menuliskan materi di papan tulis.
Gambar 4.5 Sosialisasi Bahaya Narkoba
5.2.3 Minggu Sehat
Minggu sehat dilaksanakan di balai Desa Donowangun pada tanggal
14 Oktober 2018 dengan sasaran ibu-ibu PKK Desa Donowangun. Adapun
kegiatan ini dilaksanakan dengan acara senam pagi bersama yang bertujuan
membiasakan masyarakat Desa Donowangun untuk berolahraga.
Senam yang dipakai dalam kegiatan ini adalah senam maumere.
Senam diulangi tiga kali karena durasi senam maumere hanya sebentar.
Kegiatan ini berbarengan dengan pertemuan ibu-ibu PKK. Ibu-ibu PKK
sangat antusias dalam mengikuti senam, terlihat dari respon mereka yang
meminta untuk senam diulang kembali. Hambatan dari pelaksanaan
program kerja tersebut adalah kurangnya peserta yang datang. Tindak
lanjut dalam mengatasi hambatan adalah meminta ibu-ibu yang datang
untuk mengajak ibu-ibu yang lain untuk datang ke acara minggu sehat
selanjutnya.
Gambar 4.6 Minggu Sehat
5.2.4 Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar dilaksanakan setiap hari selasa dan rabu di posko
KKN dengan sasaran anak usia sekolah khususnya yang ada di Dukuh
Keprok. Materi yang diberikan disesuaika dengan permintaan anak.
Pelaksanaan Bimbingan Belajar yaitu pada pukul 18.30 – 20.00 WIB.
Tidak ada hambatan dalam melaksanakan program kerja tersebut. Siswa
siswi sangat antusias dalam mengikuti kegiatan bimbel. Begitupun dengan
para guru sangat senang dengan adanya kegiatan tersebut.
Gambar 4.7 Bimbingan Belajar
5.2.5 Les Bahasa
Les Bahasa dilaksanakan setiap hari selasa dan rabu setelah kegiatan
Bimbingan Belajar di posko KKN dengan sasaran sama seperti kegiatan
bimbingan belajar yaitu anak usia sekolah khususnya yang ada di Dukuh
Keprok. Materi yang diberikan adalah materi dasar Bahasa Prancis dan
Bahasa Inggris. Tidak ada hambatan dalam melaksanakan program kerja
tersebut. Siswa siswi sangat antusias dalam mengikuti kegiatan les
bahasa. Begitupun dengan para guru sangat senang dengan adanya
kegiatan tersebut.
Gambar 4.8 Les Bahasa
5.2.6 Bimbingan Mengaji
Bimbingan mengaji adalah kegiatan tim KKN dalam membantu Bp.
Lebih mengajar ngaji di rumah beliau. Kegiatan ini dilaksanakan setiap
hari setelah maghrib di rumah Bp. Lebih di dukuh keprok kidul dengan
sasaran anak usia sekolah khususnya yang ada di Dukuh Keprok. Kegiatan
ini diawali dengan membaca asmaul husna bersama-sama, kemudian
dilanjutkan dengan membaca Al-Quran. Siswa siswi sangat antusias dalam
mengikuti kegiatan mengaji. Hambatan dalam melaksanakan program kerja
ini adalah siswa-siswanya yang terkadang sulit untuk diminta mengaji,
mereka malah hanya bermain dan mengobrol dengan teman mereka.
Tindak lanjut yang diambil oleh tim KKN yaitu dengan membujuk mereka.
Gambar 4.9 Bimbingan Mengaji
5.2.7 Pendampingan Kompoktan
Pendampingan kompoktan atau Koperasi Kelompok Tani yang
diadakan di Balai Desa adalah pendampingan mengenai pencatatan
keuangan atau neraca. Kegiatan pendampingan dilaksanakan pada 12
November 2018.
Para anggota koperasi menyambut baik adanya pendampingan ini
karena terlihat dari respon seluruhnya ketika kegiatan dilaksanakan.
Hambatan dalam pelaksanaan program kerja tersebut adalah keterbatasan
kemampuan tim KKN dalam memberikan materi karena tidak semua
anggota KKN mengerti mengenai pencatatan keuangan atau neraca. Tindak
lanjut dalam mengatasi hambatan adalah dengan banyak mencari informasi
di internet.
Gambar 4.10 Pendampingan Kompoktan
5.2.8 Pendampingan Posyandu
Pendampingan Posyandu dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2018.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk membantu bidan desa untuk mengetahui
perkembangan balita, ibu hamil, dan imunisasi untuk pencegahan kaki
gajah. Dalam kegiatan pendampingan posyandu ini tim kkn membantu
dalam hal menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan. Selain itu,
tim KKN juga membantu dalam merapikan berkas-berkas data yang
diperoleh.
Persiapan dalam melaksanakan pendampingan posyandu adalah
menghubungi bidan dan perangkat desa mengenai waktu pembagian
posyandu disetiap dukuh. Selain itu memberikan informasi setiap dukuh
mengenai adanya posyandu.
Tidak ada hambatan dalam melaksanakan program kerja tersebut.
Warga sangat senang dengan adanya pendampingan posyandu dari tim
KKN.
Gambar 4.11 Pendampingan Posyandu
5.3 Program Kerja Konservasi
5.3.1 Kerja Bakti
Kerja bakti dilaksanakan di Dusun Mbangun lor pada tanggal 10
Oktober 2018 dan pukul 08.30 WIB. Kerja bakti yang dilakukan untuk
bertujuan untuk membuat jalan tembusan menuju Desa Sengare. Kerja
bakti ini dapat mempererat antar warga dan warga dengan tim KKN. Tidak
ada hambatan dalam melaksanakan program kerja tersebut.
Gambar 4.12 Kerja Bakti
5.3.2 Pendampingan Sanitasi
Kegiatan sanitasi dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2018
bekerjasama dengan warga Desa Donowangun terutama warga dukuh
Mbangun kidul dan Donopukah. Kegiatan tersebut bertujuan untuk
membuat septictank dikemas dalam kegiatan kerja bakti. Warga
menerima dengan baik dengan kedatangan tim KKN pada kegiatan
tersebut. Tidak ada hambatan dalam melaksanakan program kerja
tersebut.
Gambar 4.13 Pendampingan Sanitasi
5.3.3 Penanaman Pohon
Kegiatan penanaman pohon dilaksanakan pagi pada tanggal 12
November 2018. Setiap Dukuh masing-masing memperoleh jatah sebanyak
6 pohon. Tujuan diadakannya yaitu untuk mengaplikasikan visi misi
UNNES yaitu konservasi. Kegiatan ini melibatkan warga dan perangkat
desa. Penanaman tersebut meliputi 6 Dukuh yaitu Mbangun Kidul,
Mbangun Lor, Plumutan, Donopukah, Keprok, dan Bremi. Warga sangat
antusias menyambut kegiatan tersebut. Bibit pohon diperoleh dari
Perhutani Kab.Pekalongan. Tidak ada hambatan dalam melaksanakan
kegiatan penanaman pohon ini.
Gambar 4.14 Penanaman Pohon
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan pemaparan kegiatan kuliah kerja nyata diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa pembangunan dan kesejahteraan desa dapat
dilakukan dengan meulaihal-hal kecil. Dengan adanya kegiatan kuliah kerja
nyata yang dilaksanakan unnes yang khususnya terlaksana di Desa
Donowangun, Kecamatan Talun Kab. Pekalongan berjalan dengan lancar,
semua program kerja terlaksana dengan baik,partisipasi dan antusisas seluruh
warga desa Donowangun terjalin dengan baik,
Kuliah kerja nyata ini merupakan salah satu wujud dari pelaksanaan
tri darma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Besar
harapan kami agar segala program kerja yang telah kami susun dan telah pula
terlaksana dapat berdampak baik, meningkatkan kesejahteraan warga di Desa
Donowangun dan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.
5.2 Saran
Berdasarkan pemaparan diatas penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut:
a. Bagi Desa Donowangun
1. Meningkatkan keterediaan sarana dan prasarana terkait kebutuhan
penerangan jalan yang masih minim.
2. Dapat menyediakan sarana dan prasaran yang lebih menunjang untuk
kebutuhan balai desa.
3. Meningkatkan keesejahteraan warga desa Donowangun.
4. Meningkatkan kemudahan dalam bidang komunikasi.
5. Dapat tetap mengadakan kegiatan KKN Unnes Di desa Donowangun
b. Bagi Universitas Negeri Semarang
1. Meningkatkan proses pengadaan kegiatan KKN lebih baik lagi
kedepannya.
2. Meningkatkan ketersediaan dana dan transportasi pada kegiatan KKN
kedepannya.
3. Meningkatkan kerjasama dan tetap melaksanakan kegiatan KKN di
Desa Donowangun selanjutnya.