Upload
upmrsunud
View
2.487
Download
359
Embed Size (px)
DESCRIPTION
doc
UNIT PENJAMINAN MUTURSUP SANGLAH
KTD, KNC, SENTINEL EVENT
DAN ROOT CAUSE ANALYSIS
Yang dimaksud dengan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) atau adverse event adalah suatu insiden atau kejadian yang mengakibatkan cedera atau harm pada pasien akibat melaksanakan suatu atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah.
KTD
Reaksi transfusi yang sudah dikonfi rmasi yang dilakukan di RS
Kejadian serius akibat efek samping obat Kesalahan pengobatan yang signifi kan Perbedaan besar antara diagnosis pra-operasi dan pasca-
operasi Efek samping atau pola efek samping selama sedasi
moderat atau mendalam dan pemakaian anestesi Infeksi yang disebabkan oleh pelayanan kesehatan di RS
(HAIs) Wabah penyakit menular Kejadian pasien jatuh Cedera akibat prosedur Cedera akibat penggunaan fasilitas
PENETAPAN KTD
Ketika adverse events teridentifikasi, Tim KPRS akan melakukan risk grading matrik, penetapan grading berdasarkan dampak (consequences) dan probabilitas (likelihood) jika grading warna hijau dan biru maka akan dilakukan investigasi sederhsna dan jika grading warna kuning dan merah dilakukan analisa akar masalah (RCA) untuk menentukan tindakan yang perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. Tim akan melaporkan aktivitasnya kepada Direktur Utama melalui Direktur Medis dan Keperawatan.
Kejadian Nyaris Cedera (KNC) atau near miss adalah semua kejadian yang hampir menyebabkan cidera pada pasien akibat melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu tindakan yang seharusnya dilakukan.
Tujuan penanganan kejadian near miss adalah: Untuk mengurangi resiko kejadian adverse events Untuk mengidentifikasi perbaikan yang potensial Untuk peningkatan mutu pelayanan
KNC
1. Administrasi
a. Kesalahan serah terima pasien
b. Ketidaklengkapan pengisisan informed consent
c. Ketidaklengkapan identitas pasien
d. Keterlambatan pelayanan proses administrasi
2. Farmasi
e. Kesalahan peresepan obat (prescription error )
f. Kesalahan pengeluaran dan pengemasan obat (dispensing
error)
g. Kekosongan stok obat
JENIS KNC
3. Laborator ium
a. Kesalahan penempatan bahan
b. Kesalahan pengir iman bahan
4. Infeksi nosokomial
a. Kekosongan stok hand rub
5. Prosedur kl inis
c. Prosedur kl inis t idak di lakukan ket ika dibutuhkan
d. Penundaaan jadwal pelaksanaan prosedur kl inis
e. Tidak ada penandaan area yang akan dioperasi ( site marking )
f. Kesalahan penandaan area yang akan dioperasi ( site marking )
g. Ket idaksesuaian antara janj i hasi l dengan hasi pemeriksaan penunjang
6. Tranfus i darah
a. Kekosongan s tok darah dan produk darah
b. Ket idaksesuaian suhu peny impanan
c. Moni tor ing suhu peny impanan t idak d i lakukan
d. Moni tor ing reaks i t ransfus i t idak d i lakukan
7. Dokumentas i
e. Kesalahan memasukkan/meng- input data
f. Tul isan t idak dapat d ibaca
g. Ket idaksesuaian da lam penggunaan s ingkatan
h. Fi le rekam medis h i lang
i. Ket idaksesuaian cata tan hand over
j. Kesalahan penul isan ident i tas pas ien
k. Kesalahan akses dokumen dan a tau pas ien
8. Manajemen organisasi
a. Tidak ada SPO
b. Tidak ada kebijakan
9. Nutrisi
c. Kesalahan penyimpanan
d. Pencemaran makanan
e. Kesalahan diet
f. Kesalahan konsistensi
g. Kesalahan pemberian makanan pada pasien
10. Alat medis / alat kesehatan
a. Alat-alat t idak bersih atau steri l
b. Alat-alat rusak
c. Alat-alat t idak tersedia
d. Kesalahan pemakaian alat
11. Peri laku
e. Agresi verbal pasien
12. Infrastruktur
f. Lift rusak
13. DLL
Ketika KNC atau near miss teridentifikasi, Tim KPRS akan melakukan investigasi sederhana dan analisa akar masalah (RCA) untuk menentukan tindakan yang perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. Tim akan melaporkan aktivitasnya kepada Direktur Utama melalui Direktur Medis dan Keperawatan.
Insiden keselamatan pasien (IKP)Adalah setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan/berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cedera, cacat dll) yang seharusnya tidak terjadi.
Kondisi Potensial cedera (KPC)Adalah suatu kondisi/situasi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera/tetapi belum terjadi insidenContoh :
ICU yang sangat sibuk tetapi jumlah staf selalu kurang
Penempatan defibrillator standby di IRD ternyata tidak diketahui bahwa alat rusak.
ISTILAH KESELAMATAN PASIEN LAIN
Kejadian tidak cedera (KTC)Adalah suatu insiden yang sudah terpapar ke pasien tetapi tidak sampai cedera.Contoh :
darah tranfusi yang salah dialirkan tetapi tidak timbul cedera
Obat salah pasien terlanjur diberikan tetapi tidak timbul cedera
1. Kematian t idak terduga dan t idak terkai t dengan perjalanan alamiah
penyakit pasien atau kondisi yang mendasari penyaki tnya
2. Kehi langan fungsi utama ( major) secara permanen yang t idak terkai t
dengan perjalanan alamiah penyaki t pasien atau kondisi yang mendasari
penyakitnya
3. Salah lokasi, salah prosedur , salah pasien operasi
4. Bunuh dir i
5. Gas masuk ke pembuluh darah yang menyebabkan kematian atau
kerusakan saraf
6. Kematian atau kecacatan akibat kesalahan pemberian transfuse
7. Kematian karena kesalahan pemberian obat
8. Pencul ikan bayi
9. Bayi yang dipulangkan bersama orang tua yang bukan orangtuanya
PENETAPAN SENTINEL EVENT
10. Bayi lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan, lahir segera
menangis (vigorous baby), meninggal dalam masa perawatan di
rumah sakit
11. Transmisi penyakit kronis atau penyakit fatal melalui pemberian
darah, produk darah, dan transplantasi organ atau jaringan yang
terkontaminasi
12.Pemerkosaan, kekerasan ditempat kerja yang termasuk
(pembunuhan, penghilangan fungsi secara permanen),
penganiayaan (percobaan pembunuhan) terhadap pasien, staf,
praktisi , mahasiswa, orang yang sedang training, visi tor atau
pengunjung, dan rekanan yang sedang berada di rumah sakit
Ketika sentinel events teridentifikasi, maka harus dilaporkan
segera ke Direktur Utama .Setelah kejadian Tim KPRS akan
melakukan analisa akar masalah (RCA) selambat lambatnya
2 x 24 jam untuk menentukan tindakan yang perlu dilakukan.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan keselamatan
pasien. Tim akan melaporkan aktivitasnya kepada Direktur
Utama melalui Direktur Medis dan Keperawatan.
SISTEM PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DAN
RISIKO RUMAH SAKIT
Mengapa pelaporan insiden penting ?- Pelaporan sebagai awal proses pembelajaran untuk pencegahan terulang kembali
Apa yang harus dilaporkan ?- Kondisi potensial terjadi cedera- Kejadian nyaris terjadi cedera- Kejadian yang sudah terjadi baik cedera maupun tidak
Tujuan pelaporan insiden :- Menurunkan insiden keselamatan pasien (KTD,KTC,KNC,KPC)- Unt. Mengingatkan kpd manajm. bhw ada risiko/keadaan yg mengancam terjadinya klaim- Untuk meningkatkan mutu pelayanan & keselamatan pasien
Hambatan pelaporan Perasaan gagal Takut dipersalahkan Sulit membuat laporan Merasa bukan tujuannya/tugasnya Penafsiran bhw pelaporan mrp “pekerjaan perawat”Semua staf harus berperan
Do & don’t Jangan melaporkan insiden lebih dari 48 jam Jangan menunda pelaporan insiden Jangan menambah dalam R.M pasien Jangan meletakkan insiden report dalam RM pasien
Jangan membuat copy insiden report dengan alasan apapun
Catatlah keadaan yang tidak diantisipasi
ALUR PELAPORAN
Mengisi formulir Laporan insiden keselamatan dan risiko rumah sakit paling lambat 2x24 jam setelah kejadian dan menyetorkan ke TKPRS
Melakukan investigasi sederhana / kronologis insiden 5 Why
KTD dan sentinel segera lapor ke TKPRS no ext. 272 Membuat register di ruangan masing masing
Tata cara pelaporan insiden dibedakan menjadi 2 yaitu pelaporan internal dan pelaporan eksternal. Alur pelaporan insiden ke Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TKPRS) adalah sebagai berikut:
Apabila terjadi suatu insiden di rumah sakit, wajib segera ditindaklanjuti (dicegah / ditangani) untuk mengurangi dapat atau akibat yang tidak diharapkan.
Setelah ditindaklanjuti segera buat laporan insiden dengan mengisi formulir laporan insiden pada akhir jam kerja / shift kepada atasan langsung paling lambat 2x24jam.
Setelah selesai mengisi laporan segera serahkan kepada atasan langsung pelapor.
Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading resiko terhadap insiden yang dilaporkan.
Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisa yang akan dilakukan, sebagai berikut:
PELAPORAN
Grade biru : investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 1 minggu
Grade hijau : investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 2 minggu
Grade kuning : investigasi komprehensif / analisis akar masalah (RCA) oleh TKPRS, waktu maksimal 45 hari
Grade merah : investigasi komprehensif / analisis akar masalah (RCA) oleh TKPRS, waktu maksimal 45 hari
Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi dan laporan insiden dilaporkan ke TKPRS di RS
Tim KPRS akan mengalisa kembali hasil investigasi dan laporan insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan investigasi lanjutan (RCA) dengan melakukan re-grading
Untuk grade kuning atau merah, TKPRS akan melakukan analisis akar masalah (RCA)
Setelah melakukan RCA, TKPRS akan membuat laporan dan rekomendasi untuk perbaikan serta pembelajaran berupa petunjuk (safety alert) untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali.
Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada Direksi
Rekomendasi untuk perbaikan dan pembelajaran diberikan umpan balik kepada unit kerja terkait
Unit kerja membuat analisis dan trend kejadian di satuan kerja masing-masing
Alur pelaporan insiden dari TKPRS ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) adalah sebagai berikut: Laporan hasil investigasi sederhana atau RCA
dilaporkan oleh TKPRS ke KKPRS dengan mengisi formulir laporan insiden keselamatan pasien.
Laporan dikirim ke KKPRS lewat pos atau kurir ke alamat sekretariat KKPRS di Jakarta.
Dampak (Concequences)Penilaian dampak / akibat suatu insiden adalah seberapa berat akibat yang dialami pasien mulai dan tidak ada cedera sampai meninggal (tabel 1).
Probabilitas / Frekuensi / LikelihoodPenilaian tingkat probabilitas/frekuensi risiko adalah seberapa seringnya insiden tersebut terjadi (tabel 2).
ANALISA DAMPAK DAN PROBABILITAS
PENILAIAN DAMPAK KLINIS / KONSEKUENSI / SEVERITY
Level DESKRIPSI CONTOH DESKRIPSI
1 Insignificant Tidak ada cedera
2 Minor Cedera ringan Dapat diatasi dengan pertolongan pertama,
3 Moderate Cedera sedang Berkurangnya fungsi motorik / sensorik / psikologis atau
intelektual secara reversibel dan tidak berhubungan dengan penyakit yang mendasarinya
Setiap kasus yang memperpanjang perawatan4 Major Cedera luas / berat
Kehilangan fungsi utama permanent (motorik, sensorik, psikologis, intelektual) / irreversibel, tidak berhubungan dengan penyakit yang mendasarinya
5 Cathastropic Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit yang mendasarinya
Level Frekuensi Kejadian aktual
1 Sangat Jarang Dapat terjadi dalam lebih dari 5 tahun
2 Jarang Dapat terjadi dalam 2 – 5 tahun
3 Mungkin Dapat terjadi tiap 1 – 2 tahun
4 Sering Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun
5 Sangat Sering Terjadi dalam minggu / bulan
PENILAIAN PROBABILITAS / FREKUENSI/LIKELIHOOD
Frekuensi/Likelihood
Potencial Concequences
Insignificant1
Minor2
Moderate3
Major4
Catastropic5
Sangat Sering Terjadi(Tiap mgg /bln)
5
Moderate Moderate High Extreme Extreme
Sering terjadi (Bebrp x /thn)
4
Moderate Moderate High Extreme Extreme
Mungkin terjadi (1-2 thn/x)
3
Low Moderate High Extreme Extreme
Jarang terjadi (2-5 thn/x)
2
Low Low Moderate High Extreme
Sangat jarang sekali (>5 thn/x)1
Low Low Moderate High Extreme
UNIT PENJAMINAN MUTURSUP SANGLAH
ROOT CAUSE ANALYSIS
Buat ringkasan singkat insiden / Resume Medis berdasarkan Laporan insiden yang diterima.
Mis. - Keluhan utama MRS - Rencana tindakan yg tidak
sesuai dgn indikasi. - Kesalahan pemberian obat dll
LANGKAH 1 & 2 IDENTIFIKASI INSIDEN DAN TENTUKAN TIM
INSIDEN : _______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
TIM :
Ketua : ______________________________________________________________________
Anggota : 1 . ________________________ 4 . _________________________
2 . ________________________ 5 . _________________________
3 . ________________________ 6 . _________________________Apakah semua area yang terkait sudah terwakili ? YA TIDAK
Apakah macam-macam & tingkat pengetahuan yang berbeda, sudah diwakili didalam Tim tersebut? YA TIDAK
Siapa yang menjadi Notulen? ________________________________________
Tanggal dimulai ____________________ Tanggal dilengkapi ______________________________
RCA : Root Cause Analysis
TETAPKAN ORANG YANG TERLIBAT DAN AKAN DIINTERVIEW
Pemilihan Dokter / Staf yang akan diinterview adalah mereka yang terlibat dalam insiden tersebut.
Mis. - Dokter Spesialis - Dokter jaga ruangan - Perawat di ruang perawatan dll
CARA MENGUMPULKAN DATA
Semua bukti yang berhubungan dengan insiden sebaiknya dikumpulkan sesegera mungkin. 1.Semua catatan medis (contoh:keperawatan, medis, dokter umum,
dll)2.Dokumentasi dan formulir mengenai insiden (contoh: SOP, dll)3.Pernyataan-pernyataan dan observasi4.Lakukan interview dengan siapa saja yang terlibat insiden5.Bukti fisik ( contoh: tata ruang bangsal, dll)6.Informasi mengenai kondisi yang dapat mempengaruhi insiden
(contoh: pergantian jaga, ada tidaknya staf yang terlatih,dll) Penggunaan sistem penomoran atau sistem referensi dapat
membantu melacak informasi dengan mudah. Tujuan pengumpulan informasi pada tahap ini:
1.Mengamankan informasi untuk memastikan dapat digunakan selama investigasi dan jika kasus disidangkan di pengadilan
2.Identifikasi kebijakan dan prosedur yang relevan3.Menggambarkan insiden secara akurat4.Mengorganisasi informasi5.Memberikan petunjuk pada Tim Investigasi
DOKUMENTASI INSIDEN
LANGKAH 3 KUMPULKAN DATA DATA & INFORMASI
- Observasi Langsung : __________________________________
__________________________________
- Dokumentasi : 1. …………………………………………………….
2. …………………………………………………….
3. …………………………………………………….
4. ……………………………………………………
5. ……………………………………………………
- Interview ( Dokter/Staf yang terlibat) :
1. ………………………………………………………
2. ………………………………………………………
3. ………………………………………………………
RCA : Root Cause Analysis
FORM TIMEPERSON GRID
WAKTU/STAF YANGTERLIBAT
RCA : Root Cause Analysis
TIME PERSON GRID
Waktu 13.00 15.00 17.00 20.00 22.00
Dr Bedah
Dr Anastesi
Perawat OK
Perawat Anastesi
FORM MASALAH / CARE MANAGEMENT PROBLEM (CMP)
1
2
3
4
5
Masalah Instrumen / Tools
LANGKAH 5 IDENTIFIKASI CMP
RCA : Root Cause Analysis
CAUSE AND EFFECT ( 5 WHY)
Effects “caused by” Causes
1. Cedera jatuh
2. Jatuh Lantai licin
3. Lantai licin Pipa bocor
4. Pipa bocor Karet penghubung rusak
5. Karet penghubung rusak
Tidak dimaintanance
1 2 3 4 5
•Why – Why chart lebih difokuskan pada Investigasi RCA yang tidak dapat digali lebih dalam penyebab insiden keselamatan pasiennya.• Sangat mudah untuk dimengerti dan simpel untuk dipelajari
FORM TEHNIK (5) MENGAPA
MASALAH
Mengapa
Mengapa
Mengapa
Mengapa
Mengapa
LANGKAH 6 ANALISIS INFORMASI
RCA : Root Cause Analysis
FORM TEHNIK (5) MENGAPA
PROSEDUR YG PROSEDUR YG DILAKUKAN APAKAH TERDAPAT BUKTI
NORMAL (SOP) SAAT INSIDEN PERUBAHAN DLM PROSES
FORM ANALISIS PERUBAHAN
RCA : Root Cause Analysis
FORM ANALISIS PERUBAHAN
Penghalang atau kontrol untuk mencegah terjadinya bahaya
Analisa penghalang didesain untuk mengidentifikasi :
1. Penghalang mana yang seharusnya untuk mencegah insiden
2. Mengapa penghalang gagal ?3. Penghalang apa yang dapat digunakan untuk
mencegah insiden terulang kembali ?
ANALISIS PENGHALANG / BARRIER ANALYSIS)
FORM ANALISIS PENGHALANG
APA PENGHALANG PADA MASALAH INI ?
APAKAH PENGHALANG DILAKUKAN ?
MENGAPA PENGHALANGGAGAL ? APA DAMPAKNYA ?
RCA : Root Cause Analysis
TERIMA KASIH
FAKTOR KONTRIBUTOR, KOMPONEN & SUBKOMPONEN DALAM INVESTIGASI INSIDEN KLINIS
1. FAKTOR KONTRIBUTOR EKSTERNAL DILUAR RS
Komponen a. Regulator dan Ekonomi
b. Peraturan & Kebijakan Depkes
c. Peraturan Nasional
d. Hubungan dengan Organisasi lain
2. FAKTOR KONTRIBUTOR ORGANISASI & MANAJEMEN
Komponen SubKomponen
Organisasi & Manajemen a. Struktur Organisasi b. Pengawasan c. Jenjang Pengambilan KeputusanKebijakan, Standar & Tujuan a. Tujuan & Misi b. Penyusunan Fungsi Manajemen c. Kontrak Service d. Sumber Keuangan e. Pelayanan Informasi f. Kebijakan diklat g. Prosedur & Kebijakan h. Fasilitas & Perlengkapan i. Manajemen Risiko j. Manajemen K3 k. Quality Improvement
Administrasi Sistem Administrasi
Budaya Keselamatan a. Attitude Kerja b. Dukungan manajemen oleh seluruh stafSDM a. Ketersediaan b. Tingkat Pendidikan & Keterampilan Staf yang Berbeda c. Beban Kerja yang optimal
Diklat Manajemen Training/Pelatihan/Refreshing
3. FAKTOR LINGKUNGAN KERJA
Komponen SubKomponen Desain dan Bangunan a. Manajemen Pemeliharaan b. Penilaian Ergonomik c. Fungsionalitas Lingkungan a. Housekeeping b. Pengawasan Lingkungan Fisik c. Perpindahan Pasien antar Ruangan Perlengkapan a. Malfungsi Alat b. Ketidaktersediaan c. Manajemen Pemeliharaan d. Fungsionalitas e. Desain, Penggunaan & Maintenanace Peralatan
Komponen SubKomponen
Supervisi & Konsultasi a. Adanya kemauan staf junior berkomunikasi
b. Cepat Tanggap
Konsistensi a. Kesamaan tugas antar profesi
b. Kesamaan tugas antar staf yang setingkat
Kepemimpinan & Tanggung Jawab a. Kepemimpinan Efektif
b. Job Desc Jelas
Respon terhadap Insiden Dukungan per group setelah insiden
4. FAKTOR KONTRIBUTOR : TIM
5. FAKTOR KONTRIBUTOR : STAF
Komponen SubKomponen
Kompetensi a. Verifikasi Kualifikasi
b. Verifikasi Pengetahuan & Keterampilan
Stressor Fisik dan Mental a. Motivasi
b. Stresor Mental: efek beban kerja beban mental
c. Stresor Fisik: Efek beban kerja = Gangguan Fisik
6. FAKTOR KONTRIBUTOR : TUGAS
Komponen SubKomponen
Ketersediaan SOP a. Prosedur Peninjauan & Revisi SOP b. Ketersediaan SOP c. Kualitas Informasi
d. Prosedur Investigasi
Ketersediaan & akurasi hasil test a. Test Tidak Dilakukan
b. Ketidaksesuaian antara interpretasi hasil test
Faktor Penunjang dalam validasi alat medis a. Ketersediaan, penggunaan, reliabilitas
b. Kalibrasi
Desain Tugas Penyelesaian tugas tepat waktu dan sesuai SOP
Komponen SubKomponen
Kondisi Penyakit yang kompleks, berat, multikomplikasi Personal a. Kepribadian b. Bahasa c. Kondisi Sosial d. KeluargaPengobatan Mengetahui risiko yang berubungan dengan pengobatan Riwayat a. Riwayat Medis b. Riwayat Kepribadian
c. Riwayat Emosi
Hubungan Staf dan Pasien Hubungan yang baik
7. FAKTOR KONTRIBUTOR : PASIEN
Komponen SubKomponen
Komunikasi Verbal a. Komunikasi antar staf junior dan senior
b. Komunikasi antar Profesi
c. Komunikasi antar Staf dan Pasien
d. Komunikasi antar Unit Departemen
Komunikasi Tertulis Ketidaklengkapan Informasi
8. FAKTOR KONTRIBUTOR KOMUNIKASI
LANGKAH 7 FORM REKOMENDASI & RENCANA TINDAKAN
AKARMASALAH
TINDAKANTINGKAT
REKOMENDASI(Individu, Tim,Direktorat, RS
PENANGGUNGJAWAB
WAKTU SUMBER DAYAYG DIBUTUHKAN
BUKTIPENYELESAIAN
PARAF
RCA : Root Cause Analysis
Investigasi sederhana
LEMBAR KERJA INVESTIGASI SEDERHANAUNTUK BANDS RISIKO BIRU / HIJAU
Tindakan yang akan dilakukan : Penanggung jawab : Tanggal :
Manager / Kepala Bagian / Kepala UnitNama : ________________________ Tanggal mulai Investigasi : ____________________
Tanda tangan : _______________________ _ Tanggal selesai Investigasi : ____________________
Manajemen Risiko : Investigasi Lengkap :_________ YA/TIDAK Tanggal :________________
Diperlukan Investigasi lebih lanjut :YA / TIDAK Investigasi setelah Grading ulang : Hijau/Kuning/Merah
Rekomendasi : Penanggung jawab Tanggal :
Penyebab yang melatarbelakangi / akar masalah insiden :
Penyebab langsung insiden :
PENYEBAB INSIDEN ( CONTOH )
1. Penyebab Langsung :Individu :Menggunakan alat tanpa wewenang : Merubah panduan pemakaian alat Perilaku tidak benarAlat : Tidak ada panduan Menggunakan alat tidak sesuai tujuan Alat rusak Konstruksi Alat tidak kuat
Tempat Kerja : Jalan keluar terhambat Bising Terpapar Radiasi berlebihan Penyinaran buruk Ruangan Buruk
Prosedur: Mengabaikan tanda keselamatan Mengabaikan prosedur ( SOP )
2. Penyebab yang melatar belakangi:Individu: Secara fisik tidak mampu Gangguan Sensorik (Penglihatan, Pendengaran) Koordinasi buruk Dibawah tekanan Beban Kerja berlebihan Kurang Pengalaman atau Pelatihan Salah menggunakan alat
Tempat Kerja : Kurang Supervisi Penilaian risiko tidak ada/tidak adekuat Disain alat tidak adekuat Fasilitas penyimpanan tidak adekuat Kurang pemeliharaan/Inspeksi Tidak ada Pelatihan Komunikasi buru, Instruksi tidak sampai
3. Contoh untuk Rekomendasi :
Jika memungkinkan buat maksimum 3 rekomendasi. Juga buat rekomendasi dalam jangka pendek, menengah, dan panjang untuk menjaga proses. Contoh :
JANGKA PENDEK : Pasang tanda keselamatan contoh: Jalan keluar saat kebakaran, pindahkan alat.
JANGKA MENENGAH : Persiapkan & gunakan penilaian risiko, prosedur, rujuk ke K-3
JANGKA PANJANG : Implementasi program pelatihan, mengembangkan kebijakan, menggunakan alat alternative.
MARI BERDISKUSI