KODE ETIKPENYELENGGARA PEMILU

Disampaikan pada kegiatan

Sosialisasi Kode Etik Pengawas Pemilihan Umum

Bawaslu Kabupaten/Kota Se – Provinsi Sunatera Selatan

Palembang, 15 November 2018

Prof. Dr. Muhammad, S.IP, M.Si DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU

REPUBLIK INDONESIA

1. Undang­Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Undang–Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;3. Undang­Undang  Nomor  10  Tahun  2016  tentang  Perubahan  Kedua  Atas 

Undang­Undang  Nomor  1  Tahun  2015  Tentang  Penetapan  Peraturan Pemerintah  Pengganti  Undang­Undang  Nomor  1  Tahun  2014  Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota

4. Peraturan  Dewan  Kehormatan  Penyelenggara  Pemilihan  Umum  Nomor  2 Tahun  2017  Tentang  Kode  Etik  dan  Pedoman  Perilaku  Penyelenggara Pemilu. 

5. Peraturan  Dewan  Kehormatan  Penyelenggara  Pemilihan  Umum  Nomor  3 Tahun 2017 tentang Pedoman Beracara Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum;

6. Peraturan  DKPP  Nomor  4  Tahun  2017  Tentang  Kode  Etik  dan  Pedoman Perilaku Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu;

7. Peraturan DKPP Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Tim Pemeriksa Daerah

DASAR HUKUM

Demokrasi yang diawali dari pemilu, harus 

menghasilkan pemimpin yang berintegritas. 

Dan pemilu yang berintegritas, diawali dari Penyelenggara Pemilu yang 

Berintegritas

1. Regulasi yang Jelas dan TegasSYARAT PEMILIHAN DEMOKRATIS

PENYELENGGARA PEMILU

LANDASAN KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PENYELENGARA PEMILU

• V• Non Tahapan 

PEMILU

• III• Sengketaan Administrasi 

PEMILU

• I• Pelanggaran 

Administrasi PEMILU

• IV• Perselisihan Hasil PEMILU 

(PHP)

• II• Tindak Pidana• PEMILU

• LINGKUP• KODE ETIK DAN 

KODE PRILAKU PENYELENGGARA 

PEMILU

RUANG LINGKUP 

SISTEM ETIKA PENYELENGGARA 

PEMILU

ETIKA MATERIL

KODE ETIK

ETIKA FORMAL

ACARA KODE ETIK

Peraturan DKPP Nomor 2 Tahun 2017, Tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku 

Penyelenggara Pemilu

1. Peraturan DKPP No. 3 Tahun 2017 Tentang Pedoman  Beracara  Kode  Etik Penyelenggara Pemilu

2. PDKPP  No.  5  Tahun  2017  Tentang  TIM PEMERIKSAN DAERAH

UNTUK KEMANDIRIAN,

INTEGRITAS DAN KREDIBILITAS

PENYELENGGARA PEMILU

SISTEM ETIKA PENYELENGGARA PEMILU

ASAS PEMILU

TUJUAN

KODE ETIK BERSIFAT MENGIKAT SERTA WAJIB DIPATUHI OLEH

SIFAT KODE ETIK

PRINSIP­PRINSIP KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU 

PRINSIP­PRINSIP KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU 

INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU BERPEDOMAN PADA PRINSIP:   

a. JUJUR maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu didasari niat untuk semata­mata terselenggaranya Pemilu sesuai dengan ketentuan yang berlaku tanpa adanya kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan; 

b. MANDIRI maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu bebas atau menolak campur tangan dan pengaruh siapapun yang mempunyai kepentingan atas perbuatan, tindakan, keputusan dan/atau putusan yang diambil; 

c. ADIL maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu menempatkan segala sesuatu sesuai hak dan kewajibannya; 

d. AKUNTABEL bermakna dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu melaksanakan tugas, wewenang dan kewajiban dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan. 

PRINSIP­PRINSIP KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU 

PRINSIP­PRINSIP KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU 

a. BERKEPASTIAN HUKUM maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan;

b. AKSESIBILITAS bermakna kemudahan yang disediakan Penyelenggara Pemilu bagi penyandang disabilitas guna mewujudkan kesamaan kesempatan; 

c. TERTIB maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang sesuai dengan peraturan perundang­undangan, keteraturan, keserasian, dan keseimbangan; 

d. TERBUKA maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu memberikan akses informasi yang seluas­luasnya kepada masyarakat sesuai kaedah keterbukaan informasi publik; 

PROFESIONALITAS PENYELENGGARA PEMILU BERPEDOMAN PADA PRINSIP: 

PRINSIP­PRINSIP KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU 

PRINSIP­PRINSIP KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU 

PROFESIONALITAS PENYELENGGARA PEMILU BERPEDOMAN PADA PRINSIP: 

e. PROPORSIONAL maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu menjaga keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum untuk mewujudkan keadilan; 

f. PROFESIONAL maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu memahami tugas, wewenang dan kewajiban dengan didukung keahlian atas dasar pengetahuan, keterampilan, dan wawasan luas;

g. EFEKTIF bermakna dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu penyelenggaraan Pemilu dilaksanakan sesuai rencana tahapan dengan tepat waktu; 

h. EFISIEN bermakna dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu memanfaatkan sumberdaya, sarana, dan prasarana dalam penyelenggaraan Pemilu sesuai prosedur dan tepat sasaran; 

i. KEPENTINGAN UMUM bermakna dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu mendahulukan kepentingan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif. 

1. 

DALAM MELAKSANAKAN PRINSIP MANDIRI PENYELENGGARA PEMILU BERSIKAP DAN BERTINDAK

DALAM MELAKSANAKAN PRINSIP MANDIRI PENYELENGGARA PEMILU BERSIKAP DAN BERTINDAK

DALAM MELAKSANAKAN PRINSIP MANDIRI PENYELENGGARA PEMILU BERSIKAP DAN BERTINDAK

DALAM MELAKSANAKAN PRINSIP MANDIRI PENYELENGGARA PEMILU BERSIKAP DAN BERTINDAK

TEGURAN TERTULIS TEGURAN TERTULIS

PERINGATAN PERINGATAN

PEMBERHENTIAN SEMENTARA

PEMBERHENTIAN SEMENTARA

PEMBERHENTIAN

PERINGATAN KERAS

PERINGATAN KERAS

PEMBERHENTIAN TETAP DARI JABATAN

KETUA

PEMBERHENTIAN TETAP DARI ANGGOTA

PEMBERHENTIAN TETAP

DIAKTIFKANKEMBALI

SANKSI KEMUNGKINANKEMUNGKINAN

JENIS SANKSIJENIS SANKSI

TEGURAN TERTULIS TEGURAN TERTULIS

PERINGATAN PERINGATAN

PEMBERHENTIAN SEMENTARA

PEMBERHENTIAN SEMENTARA

PEMBERHENTIAN

MENYELAMATKAN PROSES TAHAPAN

PEMILU

MENYELAMATKAN PROSES TAHAPAN

PEMILU

PERINGATAN KERAS

PERINGATAN KERAS

PEMBERHENTIAN TETAP DARI

JABATAN KETUA

PEMBERHENTIAN TETAP DARI ANGGOTA

TUJUAN SANKSI

MENDIDIK PENYELENGGARA PEMILU

MENDIDIK PENYELENGGARA PEMILU

MEMPERBAIKI TATA KELOLA INSTITUSI PENYELENGGARA

PEMILU

MENYELAMATKAN KEHORMATAN

PENYELENGGARA PEMILU

TUJUAN SANKSITUJUAN SANKSI

DATA PENGADUAN

Jumlah Pengaduan yang disidangkan Tahun 2012 s.d 2018 (Data per 12 November 2018)

No. TahunJumlah

PengaduanDismiss

PerkaraDisidangkan

1 2012 99 69 30

2 2013 606 465 141

3 2014 879 546 333

4 2015 478 363 115

5 2016 323 182 141

6 2017 304 164 140

7 2018 460 181 279

Total 3149 1970 1179

2012 2013 2014 2015 2016 2017 20180

100

200

300

400

500

600

69

465

546

363

182164

181

30

141

333

115141 140

279

Dismis Perkara Disidangkan

DATA PENGADUAN PER PROVINSINO. Provinsi 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Total

Pilkada 2018

1 Aceh 6 14 36 5 22 38 18 139 7

2 Sumatera Utara 9 70 105 92 26 13 47 362 34

3 Sumatera Barat 1 15 38 23 16 3 5 101 4

4 Riau 0 14 19 15 13 5 5 71 4

5 Jambi 0 11 28 3 6 4 7 59 4

6 Sumatera Selatan 0 27 21 10 5 8 30 101 257 Bengkulu 1 19 29 14 15 5 9 92 9

8 Lampung 3 10 21 9 0 8 9 60 6

9 Kep. Bangka Belitung 1 5 7 0 1 2 0 16 0

10 Kep. Riau 0 5 8 4 1 1 5 24 1

11 DKI Jakarta 2 8 10 0 2 11 3 36 1

12 Jawa Barat 7 30 43 16 7 10 27 140 21

13 Jawa Tengah 6 20 16 10 4 4 14 74 6

14 Banten 3 19 21 5 1 6 9 64 9

15 JawaTimur 10 50 65 33 5 14 20 197 19

16 DI Yogyakarta 0 4 4 2 0 4 1 15 1

17 Bali 0 4 4 4 4 1 3 20 1

18 Nusa Tenggara Barat 0 9 23 6 1 3 6 48 3

19 Nusa Tenggara Timur 3 26 17 8 19 6 17 96 12

20 Kalimantan Barat 2 7 16 15 11 2 7 60 5

DATA PENGADUAN PER PROVINSI

NO. Provinsi 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 TotalPilkada

2018

21 Kalimantan Tengah 0 13 11 9 4 3 11 51 9

22 Kalimantan Selatan 1 4 7 5 2 6 4 29 3

23 Kalimantan Timur 0 9 14 13 3 0 7 46 5

24 Kalimantan Utara 1 0 4 2 4 0 2 13 2

25 Sulawesi Utara 1 22 11 19 12 9 14 88 9

26 Sulawesi Tengah 4 19 22 16 22 7 11 101 7

27 Sulawesi Selatan 2 31 43 17 5 3 26 127 22

28 Sulawesi Tenggara 9 12 19 14 24 32 22 132 14

29 Gorontalo 0 5 7 10 3 7 11 43 8

30 Sulawesi Barat 0 6 11 13 6 7 11 54 7

31 Maluku 3 27 27 11 11 14 11 104 8

32 Maluku Utara 6 13 9 13 14 8 1 64 1

33 Papua 13 39 126 40 29 48 52 347 42

34 Papua Barat 0 6 19 20 17 6 7 75 6

35 Pusat 5 33 18 2 8 6 28 100 16

Total 99 606 879 478 323 304 460 3149 331

PENGADUAN BERASAL DARI KAB/KOTA DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

NO Kab/Kota 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Total1 Tingkat Provinsi 0 9 4 1 0 3 6 23

2 Kota Palembang 0 7 1 0 0 0 7 15

3 Kota Prabumulih 0 0 0 0 0 0 1 1

4 Kota Lubuklinggau 0 0 2 0 0 0 0 2

5 Kota Pagar Alam 0 2 0 0 0 0 0 2

6 Kab. Banyuasin 0 4 2 0 0 0 1 7

7 Kab. Empat Lawang 0 1 2 0 0 0 3 6

8 Kab. Lahat 0 1 0 0 0 0 5 6

9 Kab. Muara Enim 0 0 2 1 0 0 0 3

10 Kab. Musi Banyuasin 0 0 4 0 4 3 1 12

11 Kab. Musi Rawas 0 1 3 2 0 0 1 7

12 Kab. Musi Rawas Utara 0 0 0 2 0 0 1 3

13 Kab. Ogan Ilir 0 0 1 2 0 1 0 4

14 Kab. Ogan KomeringI lir 0 1 0 0 0 0 1 2

15 Kab. Ogan Komering Ulu 0 1 0 0 0 0 1 2

16 Kab. Ogan Komering Ulu Selatan 0 0 0 0 0 0 1 1

17 Kab. Ogan Komering Ulu Timur 0 0 0 1 0 1 1 3

18 Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 0 0 0 1 1 0 0 2

Jumlah 0 27 21 10 5 8 30 101

No. Tahun 2012 s.d 2017 2018 Jumlah

1 KPU RI 460 121 581

2 KPU Provinsi 1491 132 1623

3 KPU Kab/Kota 6101 907 7008

4 PPK/PPD 951 86 1037

5 PPS 526 482 1008

6 KPPS 455 6 461

7 KPPSLN 1 0 1

8 Sekretariat KPU 137 0 137

9 Bawaslu RI 139 111 250

10 BawasluProvinsi 416 154 570

11 PanwasKab/Kota 1453 429 1882

12 Panwascam 191 16 207

13 PPL 8 0 8

14 Pengawas LN 0 0 0

15 SekretariatBawaslu 36 2 38

16 Lain-lain 182 47 229

Total 12547 2493 15040

JUMLAH TERADU YANG DIADUKAN KE DKPPTAHUN 2012 S.D. 2018

(Data Per 12 NOVEMBER 2018)

KPU R

I

KPU Pr

ovin

si

KPU K

ab/K

ota

PPK/

PPD

PPS

KPPS

KPPS

LN

Sekr

etar

iat K

PU

Bawas

lu R

I

Bawas

luPro

vinsi

Panw

asKa

b/Ko

ta

Panwas

cam

PP

L

Penga

was L

N

Sekr

etar

iatB

awas

lu

Lain

-lain

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

2012 s.d 2017

2018

MODUS DUGAAN PELANGGARAN KODE ETIK YANG DIADUKAN KE DKPP TAHUN 2018

NO. TAHAPAN PILKADA JUMLAH

1 Syarat Dukungan Paslon Perseorangan 202 PendaftaranPaslon 773 Kampanye 47

4Pemungutan dan Penghitungan Surat Suara di TPS

29

5 Rekapitulasi 196 Penetapan Paslon 247 Pilkada Lainnya 268 Rekrutmen JajaranBawaslu 569 Rekrutmen Jajaran KPU 3710 Pemberhentian Ad Hoc 211 Pendaftaran Calon DPD 1412 Penetapan DCT DPD 013 Pengajuan Daftar Calon DPR dan DPRD 1614 Penetapan DCT DPR dan DPRD 515 Pileg Lainnya 1116 Pilpres 317 Lain-lain 74

TOTAL 460

NoPerkaraTahun

Perkara Naik Sidang

Perkara Diputus

PerkaraSedang

Diperiksa

Amar Putusan

Jumlah Teradu DiputusRehabilitasi

Teguran Tertulis

(Peringatan)

Berhenti Sementara Berhenti Tetap

Berhenti dari Jabatan Ketua Ketetapan

1 2012 30 30 0 18 18 0 33 0 3 72

2 2013 141 141 0 399 133 14 91 0 28 665

3 2014 333 333 0 627 336 5 188 3 122 1281

4 2015 115 115 0 282 122 4 42 2 13 465

5 2016 163 163 0 376 173 3 46 2 10 610

6 2017 140 140 0 288 135 19 50 8 5 505

7 2018*) 281 201 80 361 365 12 79 15 12 844

Jumlah 1203 1123 80 2351 1282 57 529 30 193 4442

Keterangan PERKARA PERKARA PERKARA ORANG ORANG ORANG ORANG ORANG ORANG ORANG

REKAPITULASI PENANGANAN PERKARA DUGAANPELANGGARAN KODE ETIK DKPP TAHUN 2012-2018

(Data per 24 Oktober 2018)

DATA PUTUSAN DKPP TERHADAP PENYELENGGARA PEMILU DI PROVINSI SUMATERA

SELATANNO TAHUN

JUMLAH (ORANG)

AMAR PUTUSANTAP

R TT PS PT PDJ

1 2012 0 0 0 0 0 0 0

2 2013 21 5 6 0 10 0 0

3 2014 36 12 5 0 14 0 5

4 2015 0 0 0 0 0 0 0

5 2016 0 0 0 0 0 0 0

6 2017 2 0 2 0 0 0 0

7 2018 87 15 65 3 0 4 0

Total 146 32 78 3 24 4 5

Keterangan:

R : RehabilitasiTT : Teguran TertulisPS : Pemberhentian SementaraPT : Pemberhentian TetapPDJ : Pemberhentian dari Jabatan KetuaTAP : Ketetapan

S U M A T E R A K A L I M A N T A N

J A V A

I R I A N J A Y A

TERIMAKASIH