KOMUNIKASI ANTARPRIBADI TUTOR DAN SISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34249/1/ANISA... · KOMUNIKASI ANTARPRIBADI TUTOR DAN SISWA . PADA LEMBAGA BIMBINGAN

Embed Size (px)

Citation preview

  • KOMUNIKASI ANTARPRIBADI TUTOR DAN SISWA

    PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRESTASI CABANG

    KALIMALANG JAKARTA TIMUR

    Skripsi

    Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

    untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

    Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

    Oleh:

    Anisa Turrohmah

    NIM: 108051000097

    Dibawah Bimbingan:

    Dr. Armawati Arbi, M. Si

    NIP: 19650207 199103 2 002

    JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

    FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1433 H./2013 M.

  • KOMUNIKASI ANTARPRIBADI TUTOR DAN SISWA

    PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRESTASI CABANG

    KALIMALANG JAKARTA TIMUR

    Skripsi

    Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

    untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

    Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

    Oleh:

    Anisa Turrohmah

    NIM: 108051000097

    Dibawah Bimbingan:

    Dr. Armawati Arbi, M. Si

    NIP: 19650207 199103 2 002

    JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

    FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1433 H./2013 M.

  • ii

    ABSTRAK

    Anisa Turrohmah

    Komunikasi Antarpribadi Tutor dan Siswa Pada Lembaga Bimbingan Belajar

    Prestasi

    Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam

    situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun

    pada kerumunan orang. Posisi komunikasi juga menjadi sangat penting di dalam

    dunia pendidikan, dalam mentransformasikan sebuah ilmu pengetahuan seorang

    guru (tutor) menggunakan komunikasi kepada siswa. Hubungan antara tutor dan

    siswa di dalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang sangat

    menentukan. Dan berproses belajar tidak hanya di tempat formal seperti sekolah

    melainkan di sebuah Lembaga Bimbingan Belajar juga bisa diperoleh. Dalam

    penulisan skripsi ini dibahas permasalahan Bagaimana pendekatan komunikasi

    antarpribadi tutor terhadap siswa? Bagaimana strategi komunikasi antarpribadi

    tutor terhadap siswa? dan Bagaimana pola pengendalian melalui pengendalian

    konflik (compliance) dan penyelesaian konflik? Fokus dalam penelitian ini adalah

    komunikasi antarpribadi tutor dan siswa yang terjadi baik didalam kelas maupun

    di luar kelas pada lembaga bimbingan belajar prestasi.

    Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode analisis

    deskriptif yang diperoleh dari hasil data-datanya berupa pengamatan, wawancara,

    observasi, dan dokumentasi.

    Penelitian ini menggunakan teori pendekatan komunikasi antarpribadi,

    strategi-strategi komunikasi antarpribadi, dan cara pengendalian dengan

    menggunaka pengendalian konflik dan penyelesaian konflik.

    Komunikasi Antarpribadi ini dilakukan antara tutor terhadap siswa.

    Pendekatan yang dilakukan setiap tutor seperti kak Paradat, Deno, Fania, Miftah

    kepada siswa Akbar, Syifa, Sabrina, Ichwan, Kenny menggunakan Komunikasi

    antarpribadi secara dua arah dan dilakukan baik di dalam kelas ataupun di luar

    kelas secara formal ataupun non formal. Pendekatan antarpribadi tutor dan siswa

    melakukan tingkat analisis kultural, sosiologis, dan psikologis masing-masing

    siswa dapat ditemukan dari pendekatan tersebut dengan wawancara mendalam.

    Dari pendekatan tutor ini para tutor mempunyai strategi dalam melakukan

    pendekatan seperti strategi wortel berayun yang menggunakan hadiah untuk

    memotivasi siswa, strategi pedang tergantung menggunakan ancaman ini karena

    melakukan ancaman untuk para siswa yang membuat perilaku yang tidak baik di

    dalam kelas maupun di luar kelas diberikan ancaman oleh beberapa tutor,

    kemudian strategi katalisator menggunakan nasihat yakni, beberapa tutor

    menggunakan nasihat untuk memberikan rasa menumbuhkan rasa percaya kepada

    siswa untuk semangat belajar. Dan strategi ini mendapatkan cara untuk

    pengendalian yaitu dengan menggunakan pengendalian konflik dan penyelesaian

    konflik.

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat

    rahmat dan hidayah serta inayah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

    Sholawat dan salam disanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah

    membawa Al-Quran dan Hadist-Nya

    Penulis berusaha menyajikan dengan sebaik-baiknya. Namun, penulis juga

    yakin masih banyak kesalahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki, mengingat

    kemampuan dan pengetahuan penulis yang serba terbatas.

    Dalam proses penyusunannya, penulis mendapatkan banyak bantuan,

    petunjuk, bimbingan, serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah

    sepatutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, selaku Rektor Universitas Islam Negeri

    (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

    2. Dr. H. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

    Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Drs. Wahidin Saputra, MA

    selaku Pudek I Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Bidang

    Akademik dan Drs. H. Mahmud Djalal, MA, selaku Pudek II Bidang

    Administrasi serta Drs. Study Rizal LK. MA, selaku Pudek III Bidang

    Kemahasiswaan..

    3. Drs. Jumroni, M. Si, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

    Islam dan Ibu Umi Musyarofah, MA, selaku Sekretaris Jurusan

    Komunikasi dan Penyiaran Islam

  • iv

    4. Dr. Armawati Arbi, M. Si, selaku Dosen Pembimbing yang selama ini

    banyak memberikan masukan serta motivasi kepada penulis. Dan semua

    Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang selama ini telah

    banyak membantu penulis, serta memberikan banyak ilmu pengetahuan

    kepada penulis.

    5. Pak Muchroni, selaku direktur utama Prestasi Learning Center yang telah

    banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian. Arie Rahman

    Firdaus, selaku Kepala Cabang Bimbingan Belajar Prestasi serta Miftakhul

    Jannah S. Pd, selaku Quality Control Bimbingan Belajar Prestasi yang

    sangat banyak membantu dalam proses penelitian berlangsung. Dan para

    tutor Dheno, paradat, mey, euis, febri, dll. Para staf yang ikut membantu

    dhana dan pa fandi.

    6. Orang tua Alm. Sopani Suseno dan Ibu Azizah yang selama ini selalu

    memberikan motivasi, dana, dan doanya kepada penulis sehingga dapat

    menyelesaikan skripsi ini.

    7. Kakak-kakak ku Jamaludin Panditama, Amirudin Dwi Japani, Mba Yuni,

    dan ponakan (Galih) yang selalu support penulis agar menyelesaikan

    skripsi ini.

    8. Teman-teman KKN 73, Wahid, Zubait, Ojan, Udin, Aldy, Aria, Sadad,

    Umam, Hilman, Kiki, Zakia, Sahabat seperjuangan Herdina Rosidi, Ika

    Kurnia Utami, Aimatunnisa, Gana Buana, Saiful Bahri, Ahmad Fauzi,

    Nurul Iman, Ferdian, Amelia Kurniawati, Naya, dan teman-teman KPI

    2008 yang memberikan dukungan agar cepat menyelesaikan skripsi ini.

  • v

    9. Sahabat yang selalu marahin, membantu segala hal agar cepat

    menyelesaikan skripsi ini Fania Choirunnisa, Nurmuliawati, Miftakhul

    Jannah, Indri, Shanti, Yudha,Vera, Reski, Acong, dll

    10. Anak-anak kosan yang selalu menemani suka dan duka Mumu, Eris, Ka

    Eva, Ka Feby, Ayu, Amel, dll.

    11. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi

    Penulis mengucapkan terima kasih banyak atas segala bantuan yang

    diberikan dan mohon maaf atas segala kekhilafan yang terjadi selama ini.

    Besar harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, dan

    terutama bagi mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta serta khusus bagi penulisnya sendiri.

    Ciputat, 15 Juli 2013

    Anisa Turrohmah

    (108051000097)

  • vi

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. i

    ABSTRAK ........................................................................................................ ii

    KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii

    DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

    B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.................................... 4

    C. Tujuan Penelitian ........................................... ...................... 5

    D. Manfaat Penelitian ........................................... .................... 5

    E. Tinjauan Pustaka .................................................................. 6

    F. Kerangka Konsep .................................................................. 8

    G. Metodologi Penelitian ........................................................... 9

    H. Sistematika Penulisan ........................................................... 13

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Komunikasi Antarpribadi

    1. Pendekatan Komunikasi Antarpribadi.............................. 16

    2. Strategi Komunikasi Antarpribadi................................... 24

    3. Pengendalian Komunikasi melalui Compliance dan

    Resolusi Konflik 26

    BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR

    PRESTASI

    A. Latar Belakang Berdirinya Prestasi Learning Center ........ 39

    B. Visi dan Misi Prestasi Learning Center ............................. 40

    C. Struktur Kepengurusan Bimbingan Belajar Prestasi ......... 41

    D. Penghargaan ......................................................................... 43

    E. Program dan Sarana Prestasi ............................. ................. 44

    BAB IV ANALISIS TERHADAP TEMUAN DILAPANGAN

    A. Pendekatan Komunikasi Antarpribadi ................................. 47

  • vii

    B. Strategi Komunikasi Antarpribadi ....................................... 56

    C. Pengendalian Komunikasi melalui Compliance dan Resolusi

    Konflik ................................................................................. 59

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ........................................................................... 62

    B. Saran ...................................................................................... 63

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan dari satu sumber atau

    komunikator (pemberi pesan) kepada komunikan (penerima pesan). Komunikasi

    sangat dibutuhkan manusia dalam mempertahankan keberlangsungan hidup. Sangat

    tidak mungkin manusia dapat menjalani hidupnya tanpa berkomunikasi dengan orang

    lain. Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatan-kegiatan

    yang berkaitan dengan masalah hubungan, atau diartikan pula sebagai saling tukar-

    menukar pendapat. Komunikasi dapat juga diartikan hubungan kontak antara manusia

    baik individu maupun kelompok.1

    Pada sisi lain komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari

    sumber kepada penerima melalui saluran atau media dengan tujuan agar terjadi

    perubahan terhadap diri orang yang menerima pesan tersebut. Komunikasi sebagai

    suatu proses tersendiri atas komponen-komponen yakni komunikator, pesan, saluran,

    komunikan dan efek atau pengaruh. Selain komponen tersebut komponen lain yang

    turut menentukan berhasil tidaknya suatu komunikasi yaitu tanggapan balik

    lingkungan dan gangguan yang saling terkait satu dengan yang lainnya.

    Dari berbagai macam komunikasi, komunikasi antarpribadi adalah komunikasi

    yang sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Karena komunikasi

    1 AW. Widjaja, Komunikasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1986), h.1

  • 2

    antarpribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara

    dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang.2

    Komunikasi menjadi sesuatu yang amat penting bagi hidup manusia, komunikasi

    tidak bisa lepas karena manusia sendiri adalah makhluk sosial yang selalu

    berinteraksi. Posisi komunikasi juga menjadi sangat penting di dalam dunia

    pendidikan, dalam mentransformasikan sebuah ilmu pengetahuan seorang guru

    (tutor) menggunakan komunikasi kepada siswa. Komunikasi yang dilakukan bukan

    hanya berfokus pada penyampaian pelajaran. Disamping itu juga diperlukan

    pembinaan mental dan akhlakul karimah supaya anak didik bukan hanya cerdas

    secara emosional namun secara spiritual juga.

    Apabila komunikasi dilakukan yang bertujuan untuk memberikan pengaruh

    positif pada tingkatan psikologis, maka penanganannya akan sangat sesuai dilakukan

    antara hati ke hati. Dalam bidang ilmu komunikasi pendekatan antar satu individu

    dengan individu lain disebut komunikasi antarpribadi, maka amat penting komunikasi

    antarpribadi dilakukan pada dunia pendidikan pula, baik formal maupun non formal,

    tradisional ataupun modern. Salah satu media pembelajaran tidak hanya disekolah

    saja melainkan dapat menyampaikan diluar sekolah seperti bimbingan belajar.

    Menurut L D Crow dan A Crow, bimbingan belajar merupakan suatu bantuan yang

    dapat diberikan oleh seseorang yang telah terdidik pada orang lain yang mana usianya

    tidak ditentukan untuk dapat menjalani kegiatan dalam hidupnya. Bimbingan belajar

    adalah upaya mengenal, memahami dan menetapkan siswa yang mengalami kesulitan

    2 http://www.lusa.web.id / Komunikasi-antar-pribadi-interpersonal-communication/ 13 november

    2012

    http://www.lusa.web.id/

  • 3

    belajar dengan kegiatan mengidentifikasi, menduga, dan memberikan pertimbangan

    pemecahan masalah yang ada dalam pelajaran.

    Hubungan antara tutor dengan siswa-siswa di dalam proses belajar mengajar

    merupakan faktor yang sangat menentukan. Bagaimanapun baiknya bahan pelajaran

    yang diberikan atau disampaikan, bagaimanapun sempurnanya metode yang

    digunakan sebuah bimbingan belajar, namun jika hubungan tutor dan siswa

    merupakan hubungan yang tidak harmonis, maka dapat menciptakan suatu hasil yang

    tidak diinginkan. Hubungan tutor dengan siswa, salah satu cara untuk mengatasinya

    adalah melalui contact-hours di dalam hubungan tutor-siswa. Contact-hours atau jam

    bertemunya antara tutor dan siswa, pada hakikatnya merupakan kegiatan di luar jam

    jam belajar di dalam kelas seperti biasanya. Dalam bimbingan belajar peranan

    contact-hours ini sangat penting sekali. Perlu digaris bawahi bahwa kegiatan belajar

    mengajar, tidak hanya melalui presentasi di depan kelas. Bahkan dapat dikatakan

    metode dengan presentasi tidaklah dianggap sebagai satu satunya proses belajar yang

    efisien bila ditinjau baik dari segi pengembangan sikap dan pikiran intelektual yang

    kritis dan kreatif.3

    Dalam bimbingan belajar Prestasi metode yang disampaikan tidak hanya

    diajarkan dalam kelas saja, melainkan menggunakan metode diluar kelas setelah jam

    belajar habis siswa-siswa diijinkan untuk berkonsultasi dengan para tutor diluar kelas

    3 Dikutip dari makalah Dra.mundari, Matrikulasi Psikologi Industri Organisasi, Universitas Mercu

    Buana: Yogyakarta, 2010.

  • 4

    dengan pembahasan materi apapun, baik mata pelajaran sehabis diajarkan didalam

    kelas bimbingan belajar atau materi pelajaran yang ada di sekolah.

    Di antara banyak bimbingan belajar yang umumnya hanya mengajarkan pelajaran

    berdasarkan kurikulum di sekolah, salah satu bimbingan belajar tidak hanya

    memberikan materi pelajaran umum, juga menanamkan nilai-nilai keislaman.

    Prestasi merupakan bimbingan belajar yang memiliki visi dan misi yang bagus.

    Staf dan pengajar (tutor) prestasi direkrut dengan mekanisme khusus yang

    memungkinkan dapat menjalankan visi dan misi yang ditetapkan.

    Dengan proses belajar mengajar, tentunya dinamika komunikasi yang dilakukan

    menggunakan komunikasi antar pribadi yang perlu diperhatikan. Siswa yang

    notabene adalah anak-anak yang mengalami kekurangan dan membutuhkan bantuan

    dalam belajar selain disekolah yaitu dibantu dalam belajar di bimbingan belajar

    prestasi. Hal ini memerlukan bimbingan yang intens dan efektif baik diluar kelas

    maupun di dalam kelas.

    Dari latar belakang di atas, penulis ingin mengangkat sebuah judul yaitu

    Komunikasi Antarpribadi Tutor dan Murid pada Lembaga Bimbingan Belajar

    Prestasi Cabang Kaliamalang Jakarta Timur

    B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

    Penelitian ini difokuskan hanya pada cara komunikasi antarpribadi tutor dan

    murid, dan komunikator sebaliknya penelitian ini tidak fokus kepada struktur dan

    pesan, adapun pembatasan masalahnya yaitu:

  • 5

    1. Bagaimana pendekatan Komunikasi Antarpribadi tutor terhadap siswa?

    2. Bagaimana strategi kendali Komunikasi Antarpribadi tutor terhadap siswa?

    3. Bagaimana pola pengendalian melalui compliance dan resolusi konflik?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan Penelitian adalah sasaran yang harus dicapai oleh setiap tindakan

    penelitian. Dengan demikian tujuan memegang peranan yang sangat penting dan

    harus dirumuskan dengan jelas, tegas dan mendetail, karena tujuan merupakan

    jawaban tentang masalah yang akan diteliti. 4 Tujuan dari penelitian ini adalah:

    1. Mengetahui bagaimana pendekatan komunikasi antar pribadi tutor

    terhadap siswa di bimbingan belajar Prestasi Learning Center.

    2. Mengetahui bagaimana strategi kendali komunikasi antarpribadi turor

    terhadap siswa di bimbingan belajar Prestasi Learning Center.

    3. Mengetahui pola pengendalian komunikasi antar pribadi tutor terhadap

    siswa di lembaga bimbingan belajar Prestasi Learning Center melalui

    compliance dan resolusi konflik.

    D. Manfaat Penelitian

    Manfaat Akademis

    Untuk menambah referensi atau bahan perbandingan bagi pengembangan

    keilmuan yang sesuai dengan bidang Komunikasi Antarpribadi. Dan menambah

    4 Mohammad Kasiram, Metodologi Peneliti Kualitatif-Kuantitatif, (Yogyakarta: UIN-Maliki

    Press, 2010), Cet. 2, h. 51.

  • 6

    studi mengenai komunikasi pada lembaga pendidikan islam, khususnya Jurusan

    Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

    Manfaat Praktis

    Bahan panduan dan pertimbangan bagi para tutor dan semua elemen lembaga

    bimbingan belajar. Kemudian memberikan sumbangsih bagi pengembangan

    wacana dakwah.

    E. Tinjauan Pustaka

    Dalam proses penelitian ini, penulis mengambil beberapa hasil penelitian yang

    dijadikan bahan perbandingan. Yaitu penelitian yang menganalisa tentang

    komunikasi antarpribadi, antara lain:

    Pertama, Zaeni Rokhi, yang menulis Komunikasi Antarpribadi Pengasuh dan

    Santri Pondok Pesantren Al-idrus Kalanganyar Lebak Banten, Fakultas Ilmu

    Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 105051001993, Universitas Islam Negeri Jakarta,

    2010. Adapun persamaannya, samasama mengunakan pembahasan mengenai

    komunikasi antarpribadi, akan tetapi perbedaannya dalam skripsi ini membahas

    tentang komunikasi antarpribadi yang dilihat dari bentuk-bentuk komunikasi

    antarpribadi yang terjadi antara pengasuh terhadap santri dipondok pesantren Al-

  • 7

    Idrus.5 Maka pada penulis membahas tentang komunikasi antarpribadi tutor dan

    siswa pada bimbingan belajar Prestasi.

    Kedua, Rosalina, Pola Komunikasi Guru dan Murid Pada Lembaga Bimbingan

    Belajar Bintang Pelajar, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

    104051001871, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. Adapun persamaannya sama

    menggunakan objek kepada bimbingan belajar, akan tetapi perbedaannya yaitu objek

    dari bimbingan belajar itu sendiri, pada skripsi Rosalina meneliti bimbel bintang

    pelajar.6 Maka penulis membahas tentang komunikasi antarpribadi tutor dan siswa

    pada bimbingan belajar prestasi

    Ketiga, Nina Agustina, Komunikasi Antarpribadi Melalui Twitter (Analisis

    Wacana terhadap Naskah Final Film Republik Twitter), Fakultas Ilmu Dakwah dan

    Ilmu Komunikasi, 108051000068, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012. Adapun

    persamaannya, sama-sama menggunakan metode kualitatif dengan komunikasi

    antarpribadi. Perbedaannya dalam skripsi ini membahas tentang film yaitu republik

    twitter.7 Maka pada penulis, membahas tentang komunikasi antarpribadi tutor dan

    siswa pada bimbingan belajar prestasi.

    5 Zaeni Rokhi, yang menulis Komunikasi Antarpribadi Pengasuh dan Santri Pondok

    Pesantren Al-idrus Kalanganyar Lebak Banten, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

    Komunikasi, 105051001993, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2010), h. 6 Rosalina, Pola Komunikasi Guru dan Murid Pada Lembaga Bimbingan Belajar Bintang

    Pelajar, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 104051001871, UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta, 2009), h. 7 Nina Agustina, Komunikasi Antarpribadi Melalui Twitter (Analisis Wacana terhadap

    Naskah Final Film Republik Twitter), (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

    108051000068, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012), h. 9.

  • 8

    Sedangkan penulis meneliti komunikasi antarpribadi tutor dan siswa pada

    lembaga bimbingan belajar prestasi pada saat kegiatan belajar langsung.

    F. Kerangka Konsep

    Tingkat Analisis KAP dan Non KAP dalam

    melakukan Prediksi

    Non Komunikasi Antarpribadi

    Prediksi Kultural (siswa)

    Prediksi Sosiologis

    (siswa)

    Komunikasi Antarpribadi

    Prediksi Psikologis

    (siswa)

    Penyelesaian

    Konflik Pengendalian Konflik

    Strategi KAP Tutor

    1. Strategi wortel

    berayun

    2. Strategi pedang

    tergantung

    3. Strategi katalisator

    4. Strategi kembar siam

    5. Strategi dunia peri

  • 9

    G. Metodologi Penelitian

    1. Metode Penelitian

    Menurut Arikunto pendekatan kualitatif menitik beratkan pada data-data

    penelitian yang akan dihasilkan berupa kata-kata melalui pengamatan dan

    wawancara. Pendekatan penelitian kualitatif ini adalah Pendekatan yang datanya

    tidak menggunakan data statistik, namun lebih dalam bentuk narasi atau gambar-

    gambar.8

    Dalam penerapannya, pendekatan kualitatif menggunakan metode

    pengumpulan data dan metode analisis yang bersifat nonkuantitatif, seperti

    penggunaan instrument wawancara mendalam dan pengamatan.9 Metode kualitatif

    berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku

    manusia dalam situasi tertentu, menurut perspektif sendiri.10

    Dalam penelitian ini menggunakan Deskriptif yaitu dengan data yang

    dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dari hasil penelitiannya. Peneliti

    menggunakan wawancara beberapa sumber, melakukan observasi, serta

    mengumpulkan dokumentasi dan rekaman atau bukti-bukti fisik yang digunakan.

    Lexy J. Moloeng mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang

    bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek

    penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dengan cara deskripsi

    8 Ronny Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta: CV. Teruna

    Grafica, 2005), cet. Ke-3 h.16 9 Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi, (Yogyakarta: Gintanyali, 2004), h.2

    10 Dr. Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1996), h.81

  • 10

    dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

    dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.11

    2. Subjek dan Objek Penelitian

    Objek penelitian ini adalah Lembaga Bimbingan Belajar Prestasi, sedangkan

    subjek penelitiannya adalah tutor dan siswa Bimbingan belajar Prestasi, dengan

    mata pelajaran Matematika, Ipa, B.inggris, B.indonesia.

    3. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Bimbingan Belajar Prestasi cabang Gudang Seng

    Cipinang yang berlokasi di Jl. Kesadaran 1 No. 54, Kalimalang Jakarta Timur. Waktu

    Penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian ini Desember Mei 2013

    4. Tahapan Penelitian

    a. Pengumpulan Data

    Untuk mengumpulkan data di lapangan dilakukan beberapa tehnik,

    diantaranya:

    1. Observasi, yaitu pengamatan secara langsung proses belajar di bimbingan

    belajar prestasi selama kurang lebih satu bulan oleh peneliti, berinteraksi

    dengan struktur, siswa dan orang tuanya.

    2. Wawancara, yaitu percakapan dengan mengajukan beberapa pertanyaan

    tentang pendekatan strategi mendalam dengan maksud tertentu,

    percakapan itu dilakukan oleh peneliti kepada staf, tutor dan beberapa

    murid, orang tua bimbingan belajar prestasi.

    11

    Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda), h.65

  • 11

    3. Dokumentasi, yaitu menggunakan buku-buku Komunikasi Antarpribadi,

    Komunikasi Antar budaya, Interpersonal Communication atau literature

    dan arsip-arsip milik bimbingan belajar prestasi sebagai data penunjang

    bagi penelitian, seperti foto di dalam kelas maupun diluar kelas.

    b. Pengolahan Data

    Dalam menyederhanakan data yang dikumpulkan tidak dalam bagan, grafik

    melainkan menggunakan tabel mengenai komunikasi antarpribadi tutor dan

    siswa, strategi komunikasi tutor terhadap siswa, serta pengendalian

    komunikasi. Dan penulisan skripsi berdasarkan Pedoman Ceqda.

    c. Analisis Data

    Peneliti menggunakan analisis deskriptif, peneliti menginterpretasikan data

    untuk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan luas terhadap

    hasil penelitian yang sedang dilakukan. Pembahasan hasil penelitian

    dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian secara kritis denga teori yang

    relevan dan informasi akurat yang diperoleh dilapangan.12

    Peneliti ingin melihat sebuah proses pendekatan komunikasi Antarpribadi

    yang dilakukan Bimbingan Belajar Prestasi dengan melakukan pengamatan

    langsung dilapangan secara mendalam. Dan temuan ini ditafsirkan

    berdasarkan kerangka konsep.

    12

    Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 244

  • 12

    H. Sistematika Penulisan

    Sebagai karya tulis ilmiah, penulisan skripsi ini akan disusun secara sistematis

    sesuai dengan ketentuan yang ada dan berlaku, adapun bentuk skripsi ini sebagai

    berikut:

    BAB 1 PENDAHULUAN

    Bab I pendahuluan yang memaparkan latar belakang masalah, agar

    tetap fokus dengan memberikan batasan dan rumusan masalah, tujuan

    dan manfaat penelitian, dan tujuan tinjauan pustaka. Namun yang tak

    kalah penting juga dicantumkan kerangka teori dan metodologi

    penelitian sebagai kerangka berpikir serta sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab II menjelasakan komunikasi antarpribadi dalam pendekatan

    Komunikasi antarpribadi, strategi, dan pengendalian lingkungan

    komunikasi melalui compliance dan resolusi konflik

    BAB III GAMBARAN UMUM BIMBINGAN BELAJAR PRESTASI

    Bab III membahas tentang latar belakang sejarah berdirinya bimbel

    prestasi, visi dan misi dari bimbel Prestasi, struktur kepengurusan

    bimbel Prestasi dari struktur pusat maupun cabang kalimalang,

    beberapa penghargaan-penghargaan yang didapat oleh bimbel prestasi,

    dan program dan penanganan bimbel prestasi cabang kalimalang.

  • 13

    BAB IV ANALISIS DATA

    Bab IV menjelaskan pendekatan para tutor terhadap siswa-siswanya,

    strategi-strategi yang dilakukan para tutor terhadap siswa, kemudian

    cara pengendalian dengan menggunakan pengendalian konflik dan

    penyelesaian konflik.

    BAB V PENUTUP

    Bab V ini meliputi kesimpulan dan saran-saran yang dilengkapi daftar

    pustaka dan lampiran-lampiran dari hasil penelitian.

  • 14

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Proses Komunikasi Antarpribadi

    1. Pendekatan Komunikasi Antarpribadi

    Komunikasi berawal dari gagasan yang ada pada seseorang. Gagasan itu

    diolahnya menjadi pesan dan dikirimkan melalui media kepada orang lain sebagai

    penerima, penerima menerima pesan, dan sesudah mengerti isi pesan itu pengirim

    pesan dapat menilai efektifitas pesan yang dikirimkannya. Berdasarkan tanggapan

    itu pengirim dapat mengetahui apakah pesannya dapat dimengerti dan sejauh

    mana pesannya dimengerti oleh orang yang dikirimi pesan itu.

    Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang

    kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat dan

    perilaku, baik secara langsung (lisan) maupun tidak langsung (media).18

    Komunikasi dipandang dari segi jumlah komunikan dibagi menjadi tiga

    bentuk, yaitu: komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, dan komunikasi

    massa.19

    Dalam Komunikasi terdapat beberapa unsur, yaitu:

    a. Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan pada komunikan, yang

    memiliki sebagai Encoding, yaitu orang yang mengolah pesan-pesan atau

    informasi kepada orang lain. Komunikator dapat juga berupa individu yang

    18

    Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004),

    h.5 19

    Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi; Sebuah Pengantar Ringkas, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008), h. 31

  • 15

    sedang berbicara, menulis, sekelompok orang, organisasi komunikasi seperti,

    surat kabar, radio, film, dan lain sebagainya.20

    Syarat-syarat komunikator:

    1) Memiliki kemampuan berkomunikasi

    2) Memiliki kemampuan yang luas

    3) Memiliki kredibilitas yang tinggi

    4) Memiliki daya tarik

    5) Mengenal dirinya sendiri

    6) Memiliki kekuatan

    b. Pesan, adapun yang dimaksud dengan pesan dalam proses komunikasi adalah

    suatu informasi yang akan dikirim kepada si penerima pesan.21

    c. Komunikan, yaitu komunikan atau penerima pesan adalah orang yang menjadi

    sasaran dari kegiatan komunikasi. Komunikasi atau penerima pesan dapat

    menjadi pribadi atau orang banyak.

    d. Media, yaitu saluran yang dipakai atau dipergunakan untuk menyampaikan

    pesan dari kepada penerima.

    e. Efek, merupakan hasil akhir dari proses komunikasi. Efek disini dapat berupa

    sikap atau tingkah laku komunikan, apakah sesuai atau tidak dengan yang

    diinginkan oleh komunikator.

    Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan

    sehari-hari. Komunikasi merupakan medium penting bagi pembentukan atau

    pengembangan pribadi untuk kontak sosial, yang berarti dengan adanya

    komunikasi seseorang tumbuh dan belajar. Melalui komunikasi juga, seseorang

    20

    A. W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, h.12 21

    Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h.12

  • 16

    bisa menemukan pribadi kita dengan orang lain, bersahabat, bermusuhan,

    mencintai atau mengasihi orang lain, dan sebagainya. Komunikasi adalah suatu

    proses, suatu kegiatan berlangsung kontinu.22

    Menurut Dedy Mulyana komunikasi berarti sama, Communico,

    Communication, atau Communicare yang berarti membuat sama (to make

    common). Istilah pertama adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-

    usul komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip.

    Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, suatu pesan dianut

    secara sama.23

    Thomas M. Scheidel mengemukakan bahwa seseorang berkomunikasi

    untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, membangun kontak sosial

    dengan orang sekitarnya, dan untuk mempengaruhi orang lain agar berpikir dan

    berperilaku seperti yang diinginkan. Gordon I. Zimmerman et al berpendapat

    bahwa komunikasi mempunyai fungsi isi, yang melibatkan pertukaran informasi

    yang kita perlukan untuk menyelesaikan tugas dan fungsi hubungan yang

    melibatkan pertukaran informasi mengenai bagaimana hubungan kita dengan

    orang lain.24

    Komunikasi dipandang dari segi jumlah komunikasi dibagi menjadi tiga

    bentuk, yaitu: komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok dan komunikasi

    massa.25

    Jika komunikasi dititik beratkan pada sifat pesan, maka komunikasi

    22

    Tommy Suprapto, Pengantar Teori Komunikasi, h.5 23

    Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja

    Rosdakarya, 2002), h.41 24

    Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja

    Rosdakarya, 2007), h.4 25

    Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi; Sebuah Pengantar Ringkas, ( Jakarta: PT. Raja

    Grafindo Persada, 2008), h.31

  • 17

    dapat dibagi dua jenis yaitu komunikasi personal (isinya bersifat pribadi) dan

    komunikasi massa (komunikasi yang menggunakan media massa)

    Menurut Devito, komunikasi antarpribadi adalah pengiriman pesan-pesan

    dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok kecil orang dengan

    efek dan umpan balik yang langsung.26

    Komunikasi antarpribadi (Interpersonal communication) adalah

    komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap

    pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal

    maupun non-verbal. Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi adalah

    komunikasi diadik (dyadic communication) yang melibatkan hanya dua orang,

    seperti suami-istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid, dan sebagainya.27

    Dalam buku komunikasi antarpribadi karya Dr. M. Budyatna, M.A dan Dra.

    Nina Mutmainah, dapat dikatakan pula bahwa komunikasi tidak hanya terjadi

    secara tatap muka, tetapi juga merupakan aktivitas simbolik. Sehingga

    komunikasi antarpribadi disini dapat dirumuskan sebagai proses pengoperan isi

    pesan berupa lambang-lambang dari komunikator kepada komunikan. 28

    Asumsi dasar komunikasi antarpribadi adalah bahwa setiap orang yang

    berkomunikasi akan membuat prediksi pada data psikologis tentang efek atau

    perilaku komunikasinya, yaitu bagaimana pihak yang menerima pesan

    memberikan reaksinya. Setiap berkomunikasi dengan orang lain kita secara

    26

    Riyono Pratikto, Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi, (Bandung: Remaja Karya, 1987),

    h.12 27

    Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi; Sebuah Pengantar Ringkas, ( Jakarta: PT. Raja

    Grafindo Persada, 2008), h.81 28

    M. Budyatna dan Nina Mutmainah, Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1994), h.3

  • 18

    langsung membuat prediksi tentang efek dan perilaku komunikasinya. Menurut

    Miller ada tiga tingkatan yang digunakan dalam melakukan prediksi, yaitu:

    1. Analisis tingkatan kultural

    2. Analisis tingkat sosiologis

    3. Analisis tingkat psikologis

    a. Tingkatan analisis dalam melakukan prediksi

    1) Analisis Tingkat Kultural

    Kultur atau kebudayaan adalah produk manusia sebagai

    keseluruhan gagasan dan karya manusia yang ada di luar diri individu

    yang harus dipelajari, seperti bahasa, seni lukis, dan sebagainya.

    Pada analisis tingkat kultural, komunikator dalam melakukan

    prediksi paling tidak harus mengerti dan memahami kultur, terutama yang

    bersifat immaterial dari pihak yang diajak berkomunikasi, seperti bahasa,

    adat istiadat, atau paling tidak kita memiliki persamaan kultur.

    2) Analisis Tingkat Sosiologis

    Kelompok adalah sistem sosial yang para anggotanya saling

    berinteraksi dan memiliki ketergantungan satu sama lain. Norma

    didefinisikan sebagai kumpulan dari harapan-harapan bersama secara

    timbale balik tentang bagaimana suatu interaksi seharusnya berlangsung.

    Ada tiga sumber norma yang kita kenal, yaitu norma yang bersumber dari

    masyarakat, dari kelompok, dan norma yang dikembangkan oleh para

    partisipan dalam suatu hubungan yang spesifik.

  • 19

    Pada tingkat sosiologis, prediksi yang dilakukan komunikator

    terhadap reaksi komunikan dapat dilihat dari segi keanggotaan dari

    kelompok tempat komunikan berada.

    3) Analisis pada tingkat Psikologis

    Apabila prediksi yang dibuat komunikator terhadap reaksi

    komunikan sebagai akibat menerima suatu pesan didasarkan atas analisis

    pengalaman individual yang unik dari komunikan, maka dapat dikatakan

    bahwa komunikator melakukan prediksi pada tingkat psikologis.

    Tiap individu mempunyai kepribadian dan watak yang berbeda-beda dan

    ini merupakan hasil tempaan dan terbentuk berdasarkan pengalaman masa

    lalu. Apabila dua individu satu sama lain bisa saling mengerti serta

    memahami kepribadian dan watak masing-masing, baru bisa dikatakan

    bahwa satu sama lain dalam berkomunikasi melakukan prediksi atas data

    psikologis.

    Dalam komunikasi antarpribadi, para komunikator (komunikator

    dan komunikan) membuat prediksi tentang perilaku satu sama lain atas

    dasar data psikologis dengan mencoba saling memahami satu sama lain

    individu. Dalam hubungan ini segala atribut dilepaskan. Misalnya sebagai

    atasan dan bawahan, sebagai dosen dan mahasiswa, guru dan murid, dan

    sebagainnya. Masing-masing pihak memiliki informasi yang cukup

    banyak mengenai teman bicaranya, seperti menyangkut keinginan,

    kebutuhan, dan nilai pribadi masing-masing sehingga dapat dikembangkan

    menjadi hubungan komunikasi yang lebih akrab.

  • 20

    b. Perbedaan antara Komunikasi Non-antarpribadi dan Komunikasi

    Antarpribadi

    Dalam membandingkan atau membedakan komunikasi non-antarpribadi

    dengan antarpribadi dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu:

    1) Norma yang mengatur hubungan

    Norma merupakan bentuk peraturan yang khusus mengatur bagaimana kita

    berkomunikasi di dalam situasi tertentu. Dilihat dari sumbernya, norma ada

    tiga macam, yaitu Pertama, norma yang bersumber dari kultur atau

    masyarakat. Norma ini terdiri dari kebiasaan dan adat istiadat. Contoh norma

    merupakan kebiasaan, seperti kita harus mengucapkan terima kasih jika kita

    menerima sesuatu dari orang lain. Sanksi terhadap pelanggaran norma ini,

    orang yang tidak mengucapkan terima kasih memang tidak akan mendapat

    sanksi apa-apa, hanya saja menjadi bahan pembicaraan di masyarakat. Kalau

    norma yang merupakan adat istiadat berupa hukum tertulis maka sanksi tegas

    dan nyata. Misalnya, pelanggaran peraturan lalu lintas.

    Kedua, norma anggota kelompok. Selain, harus menaati norma masyarakat

    juga harus menaati norma kelompok dimana ia menjadi anggotanya. Sanksi

    terhadap pelanggaran norma kelompok dapat bersifat formal dan informal.

    Contoh sanksi formal, pelajar atau mahasiswa yang tidak membayar uang

    sekolah atau uang kuliah bisa dikeluarkan atau diberhentikan. Contoh sanksi

    informal, seseorang anggota kelompok atau organisasi yang bertingkah laku

    lain dari pada yang lain atau sombong akan dijauhkan oleh anggota lain.

    Ketiga, norma yang bersumber dari mereka yang mengadakan hubungan

    yang spesifik dinamakan norma relasional. Norma ini hanya berlaku dan

  • 21

    dikenakan bagi para anggota dari suatu hubungan yang spesifik. Sanksinya

    juga tidak jelas seperti norma kelompok, hanya saja kalau norma yang sudah

    disepakati bersama dilanggar oleh salah satu pihak, maka hubungan

    komunikasi bisa terputus. Misalnya, pertikaian antara suami istri dapat

    menimbulkan perceraian.

    2) Kriteria untuk menentukan hubungan

    Kriteria untuk menentukan hubungan ialah faktor-faktor yang menentukan

    posisi para komunikator di dalam hubungannya satu sama lain.

    Pada hubungan komunikasi non-antarpribadi, kriteria ini ditentuka oleh

    tujuan-tujuan kelompok di mana individu menjadi anggotanya. Misalnya, pada

    sebuah perusahaan ada orang-orang yang diangkat menjadi manager,

    salesman, bahkan direktur. Dan untuk kelangsungan hidup perusahaan

    tersebut, maka setiap orang yang memangku jabatan harus memiliki

    kemampuan tertentu dan memenuhi persyaratan tertentu.

    Kriteria untuk menentukkan posisi dalam hubungan komunikasi

    antarpribadi. Misalnya, pemilik perusahaan atau direktur tidak terlalu

    menganggap penting apakah manajernya seseorang yang cakap. Ia lebih

    senang mengangkat seseorang sebagai manajer misalnya karena orang itu

    mampu membantu memecahkan masalah-masalah pribadi pemilik atau

    direktur utama perusahaan tersebut.

    3) Tingkat kebebasan Individu

    Pada hubungan non-antarpribadi, pernyataan atau pendapat individu

    kurang diberi kesempatan karena dapat mengurangi stabilitas suatu hubungan.

    Dalam hubungan komunikasi non-antarpribadi lebih ditekankan pada

  • 22

    kesamaan atau keberagaman pendapat individu harus mengikuti aturan yang

    telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya, kalau kita menjadi nasabah dari suatu

    bank, maka semua peraturan yang ditetapkan oleh bank harus kita taati dan

    setiap nasabah lainnya harus berbuat hal yang sama.

    Pada hubungan antarpribadi lebih ditekankan pada pendapat-pendapat

    individu yang berbeda-beda. Dalam hubungan antarpribadi, kebebasan pribadi

    harus dikembangkan. Misalnya, hubungan yang mesra dan saling pengertian

    antara suami-istri terjadi bukan karena diatur atau didikte oleh salah satu

    pihak, tetapi merupakan hasil kesepakatan bersama.29

    2. Strategi Kendali Komunikasi Antarpribadi

    Budiyatna dan Nina Mutmainah menyatakan dalam bukunya komunikasi

    antarpribadi, untuk mendapatkan respon yang diinginkan dari komunikator lain

    dalam transaksional komunikasi maka sebagai komunikator harus mengerti

    strategi-strategi kendali komunikasi utama, diantaranya:

    a) Strategi Wortel Berayun

    Strategi ini digunakan untuk dapat menambah probabilitas untuk

    mendapatkan respon yang diinginkan apabila kita mampu untuk

    memberikan imbalan kepada seseorang supaya ia memberikan respon

    yang diinginkan, dan penambahan probabilitas respon yang diinginkan

    dengan asumsi komunikator akan mengulangi perilaku yang sama dengan

    perilaku yang mendapatkan imbalan. Contoh: hadiah dan pujian. Seperti:

    siswa yang rajin mengerjakan tugas dan rajin kedepan kelas diberi skor

    nilai atau tambahan point nilai dan siswa yang nilai try out atau evaluasi

    29

    M. Budyatna dan Nina Mutmainah, Komunikasi Antarpribadi, h. 6-9.

  • 23

    belajar mendapat 100, mendapat hadiah berupa peralatan tulis. Jika 1-3

    nilainya siswa melakukan pelanggaran maka siswa dikeluarkan dalam

    kelas.

    b) Strategi Pedang Tergantung

    Strategi ini digunakan untuk mengurangi probabilitas respon yang tidak

    diinginkan. Maksud dari strategi ini adalah seorang komunikator bisa

    menghukum pihak lainnya supaya orang tersebut mengurangi atau

    membatasi perilaku yang tidak disenangi si penghukum. Contohnya adalah

    ancaman, seperti: dalam proses belajar tutor biasanya memberikan

    ancaman kepada siswa yang bermain atau susah diatur selama kegiatan

    belajar berlangsung, ancaman itu berupa pemberian tugas atau

    pengurangan nilai. Jika sudah melebihi batas orang tua siswa dipanggil.

    c) Strategi Katalisator

    Strategi ini digunakan hanya untuk mengingatkan lawan bicara agar mau

    melakukan apa yang dikatakan, lawan bicara diharapkan untuk berbuat

    atas dasar kesadarannya sendiri tanpa ada imbalan atau hukuman.

    Komunikator memberikan rangkaian pesan untuk merangsang suatu

    proses namun tindakan selanjutnya sepenuhnya ditentukan pihak yang jadi

    lawan bicara. Contohnya adalah nasihat, seperti: siswa yang jarang masuk

    kelas, tutor menasehatinya dan siswa yang melakukan perbuatan atau

    perkataan tidak baik didalam maupun diluar kelas tutor wajib

    menasehatinya.

  • 24

    d) Strategi Kembar Siam

    Strategi ini hanya bisa diterapkan pada hubungan yang telah terbina.

    Dalam arti kedua belah pihak sangat bergantung satu sama lain. Strategi

    ini berlaku bagi dua komunikator yang memiliki jumlah kendali yang

    sama.

    e) Strategi Dunia Peri

    Strategi yang mengharapkan respon yang dihasilkan sesuai dengan

    keinginannya, walaupun pada kenyataannya semua itu hanya khayalan.

    Khayalan semacam ini memberikan semacam hiburan dari rasa cemas,

    tetapi memiliki sedikit dasar realitas dan tidak dapat dianggap sebagai

    pengganti dari strategi kendali. Komunikator yang menggunakan strategi

    ini sulit menerima keterbatasan kemampuannya untuk mendapatkan

    respon yang diinginkan. Contohnya selalu menganggap baik semua orang.

    Cara yang digunakan strategi ini adalah mengabaikan respon yang tidak

    diinginkan dan memutarbalikkan respon yang tidak diinginkan dengan

    memberikan penafsiran positif.30

    3. Pengendalian Lingkungan Komunikasi Melalui Compliance dan Resolusi

    Konflik

    Fungsi menurut Gerald R. Miller dan Mark Steinberg dapat diartikan

    sebagai tujuan, dan untuk mencapai tujuan tersebut digunakan komunikasi.

    Sedangkan fungsi-fungsi yang komunikatif erat kaitannya dengan maksud-

    maksud dan tujuan komunikator. Bahwa fungsi utama dari komunikasi ialah

    penguasaan atau pengendalian terhadap lingkungan (environment control) dengan

    30

    M. Budiatna dan Nina Mutmainah, Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta: Universitas

    Terbuka, 1994), Cet. Ke-1

  • 25

    tujuan mendapatkan imbalan secara fisik, ekonomi dan sosial. Pengertian

    lingkungan disini bukan berarti benda mati seperti rumah dan batu atau benda-

    benda hidup seperti pohon dan hewan, tetapi lingkungan yang dimaksud makhluk

    sosial bernama manusia yang merupakan mitra dalam berkomunikasi.

    Dalam pengendalian terhadap lingkungan, bila hasil yang diperoleh dan

    hasil yang diinginkan sama maka ini disebut compliance. Sedangkan apabila hasil

    yang diperoleh mencerminkan adanya kompromi dengan keinginan semula dari

    pihak-pihak yang terlibat maka ini disebut resolusi konflik atau conflict

    resolution. Usaha mengendalikan lingkungan baik melalui compliance maupun

    conflict resolution dapat didasarkan pada komunikasi antarpribadi dan non-

    antarpribadi.

    a. Pengendalian Lingkungan Melalui Compliance

    Compliance hanya terjadi apabila perilaku seseorang atau beberapa orang

    sesuai dengan keinginan atau kehendak pihak lain. Dalam situasi komunikasi,

    compliance mewakili tingkat pengendalian lingkungan dimana hasil yang

    diinginkan dan hasil yang diperoleh komunikator benar-benar sama.

    Kemampuan kita untuk mengendalikan hal-hal yang ada diluar lingkungan

    kita sebagai besar bergantung kepada kesediaan pihak lain untuk memenuhi apa

    yang kita inginkan melalui pesan-pesan yang kita sampaikan, maka compliance

    merupakan fungsi komunikasi yang luar biasa penting. Mencoba bayangkan

    mengenai transaksi komunikasi komunikasi sehari-hari yang kita lakukan yang

    berorientasi kepada compliance. Contoh: seorang mahasiswi dengan senyum

    menawan menghadap dosennya mengatakan bahwa pekerjaan rumah yang harus

    diserahkan hari itu tertinggal di rumah. Maka dengan anggukan kepala penuh

  • 26

    pengertian si dosen mengatakan tugas tersebut boleh pada kuliah mendatang baru

    diserahkan. Masih banyak contoh lainnya yang menyenangkan buat komunikator

    yang berorientasi kepada compliance.

    Harapan kita mengenai kemungkinan berhasil usaha-usaha komunikasi yang

    berorientasi kepada compliance akan berkisar dari satu situasi komunikasi ke

    situasi komunikasi lainnya. Tetapi sangat diragukan apakah mahasiswa cantik tadi

    akan selalu dikabulkan oleh setiap dosen setiap kali mengatakan pekerjaan

    rumahnya tertinggal atau belum selesai.

    Ada kalanya untuk mencapai hasilnya transaksi komunikasi tidak semudah

    seperti yang digambarkan di atas. Maka berdasarkan pengalaman, makin sulit

    untuk memperoleh hasil seperti yang kita inginkan maka makin penting usaha kita

    mengarah kepada pendekatan pada tingkat komunikasi antarpribadi.

    Menurut Kelman, compliance terjadi apabila komunikator memiliki alat

    control terhadap komunikan, yaitu apabila ia memiliki kemampuan/ kekuasaan

    untuk memberikan imbalan atau hukuman. Contoh compliance dengan

    memberikan imbalan: seorang bawahan mau mengerjakan apa saja yang diminta

    yang dapat menyenangkan atasannya. Imbalan yang diperoleh bawahan tersebut

    dapat berupa kenaikan gaji atau pangkat. Sebaliknya bila ia membangkang setiap

    kali atasan memintanya mengerjakan sesuatu maka atasan dapat memberikan

    hukuman yang memaksa bawahan untuk mengerjakan sesuatu. Compliance

    seperti ini oleh Kelman dinamakan forced compliance, dimana komunikator

    mempunyai kemampuan atau kekuasaan untuk memaksa komunikan berbuat

    sesuatu sesuai dengan keinginannya.

    b. Pendekatan Non-antarpribadi terhadap Compliance

  • 27

    Contoh yang nyata mengenai pendekatan non-antarpribadi untuk menjamin

    terjadinya compliance ialah iklan-iklan di media massa dan kampanye politik.

    Pendekatan non-antarpribadi ini disebabkan karena khalayak dalam transaksi

    komunikasi jumlahnya besar dan besifat heterogen. Oleh karena itu prediksi

    dilakukan pada tingkat cultural atau sosiologis. Pendekatan non-antarpribadi

    lainnya terhadap compliance dapat juga dilakukan melalui komunikasi tatap

    muka.

    c. Pendekatan Antarpribadi terhadap Compliance

    Kekurangan-kekurangan dari pendekatan komunikasi non-antarpribadi, maka

    ia akan mengalihkan pendekatannya melalui komunikasi antarpribadi.

    Keuntungan dari penggunaan komunikasi antarpribadi ialah apabila pendekatan

    melalui komunikasi non-antarpribadi tidak akan membawa hasil atau sia-sia.

    d. Pengendalian Lingkungan melalui Penyelesaian Konflik

    Penyelesaian konflik (conflict resolution) baru terjadi bila dua atau lebih pihak

    yang berselisih mencapai penyelesaian tentang pembagian sesuatu, baik dalam

    bentuk fisik, ekonomi atau sosial, dan penyelesaian tersebut secara relative

    dianggap memadai oleh pihak-pihak berselisih. Dalam situasi yang demikian para

    komunikator menerima sesuatu yang tidak sama antara apa yang diinginkan dan

    hasil yang diperolehnya.

    Pengendalian Konflik

    Selain konsep penyelesaian konflik, juga dikenal apa yang dinamakan

    pengendalian konflik. Kecuali pihak-pihak yang berselisih setuju bahwa

  • 28

    penyelesaian yang dicapai secara relative memuaskan, maka konflik sebetulnya

    belum terselesaikan tetapi hanya sekedar diredakan atau dikendalikan. Dalam hal

    ini compliance secara paksa (forced compliance) bisa digunakan sebagai alat

    untuk pengendalian konflik. Jarang sekali, bila da pihak yang dipaksa untuk

    menerima suatu penyelesaian menganggap penyelesaian tersebut sebagai

    memuaskan. Meskipun konflik tersebut untuk sementara dapat diredakan atau

    dikendalikan, namun pada suatu saat akan muncul lagi. Dan apabila hal ini tidak

    mungkin dikendalikan, pihak yang merasa dirugikan akan mencari gara-gara

    untuk menimbulkan konflik lain.

    Konflik dapat disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, karena adanya

    perbedaan kepentingan. Misalnya, konflik antara anak dan orang tua, dosen dan

    mahasiswa, guru dan murid, wanita dan pria, dan sebagainya. Para ahli ilmu sosial

    abad kini berpendapat bahwa konflik itu sering berakhir dengan penyelesaian

    yang menguntungkan kedua belah pihak. Kecuali itu keberhasilan dalam

    menyelesaikan suatu konflik sangat tergantung kepada kepekaan berkomunikasi

    antara pihak-pihak yang berselisih. Kedua, karena kurangnya persediaan akan

    sesuatu sehingga pihak-pihak yang berselisih tidak mampu memperoleh jumlah

    yang ideal menurut mereka masing-masing. Konflik karena keterbatasan

    persediaan sesuatu untuk dipakai atau digunakan dapat terjadi di mana-mana.

    Ketiga, adanya pembatasan alamiah mengenai sejumlah sumber yang dapat

    digunakan dalam waktu yang bersamaan. Karena manusia tidak dapat berada di

    dua tempat pada waktu yang bersamaan, maka ia harus memilih satu diantara dua

    atau lebih alternatif. Tetapi konflik semacam ini lebih mudah diselesaikan

    dibandingkan konflik s

  • 29

    Penyelesaian Konflik Melalui Pendekatan Non-antarpribadi

    Pendekatan non-antarpribadi mengenai penyelesaian konflik terjadi dalam

    kondisi di mana pihak-pihak yang berselisih berada dalam kedudukan formal

    dengan peran yang jelas dan status yang berbeda. Misalnya: seorang mahasiswa

    memprotes dosen yang memberikan nilai buruk untuk mata kuliah yang

    diasuhnya. Dosen tersebut akan cenderung bersikap dan berperan sebagaimana

    seorang dosen dan bukan sebagai pribadi. Kecuali itu nilai buruk yang diterima

    mahasiswa bukan berdasarkan penilaian suka atau tidak suka tetapi mampu

    tidaknya mahasiswa tersebut menjawab soal-soal ujian yang diujikan dosen

    kepadanya.

    Menghilangkan ganjalan yang mungkin terjadi maka dosen tersebut bukan

    sekedar meredakan konflik tetapi ia sebaiknya menyelesaikan konflik tersebut.

    Cara menjelaskan mengapa mahasiswa tersebut mendapat nilai buruk.

    Kelemahan-kelemahan mahasiswa tersebut dalam menjawab soal ujian, bagian-

    bagian mana mata kuliah tersebut yang masih harus ia tekuni dan pelajari lebih

    mendalam. Dengan cara demikian mahasiswa tersebut bukan sekedar harus

    menerima nilai buruk dan tidak puas terhadap si dosen tanpa menyadari dan

    mengerti mengapa ia menerima angka buruk.

    Kebanyakan dosen lebih condong memilih untuk meredakan konflik dan

    bukan menyelesaikan konflik. Memang dalam kedudukannya sebagai dosen ia

    lebih mudah memaksakan cara penyelesaian konflik menurut caranya sendiri.

    Tetapi ada kalanya kerena perbedaan peran dan status tidak selalu suatu konflik

    dapat diselesaikan melalui pendekatan secara non-antarpribadi.

    Penyelesaian Konflik melalui Pendekatan Antarpribadi

  • 30

    Dalam hal ini untuk menyelesaikan konflik, diperlukan analisi pada

    tingkat antarpribadi, bukan non-antarpribadi. Meskipun kita hanya memiliki

    sedikit bukti, kita menduga bahwa bila penyelesaian konflik yang sungguh-

    sungguh kita inginkan terjadi, maka komunikasi interpersonal umumnya

    diperlukan sebagai perintis atau pendahuluan. Penyelesaian konflik dapat dicapai

    melalui berbagai persepsi tentang solusi yang tepat dengan bergantung pada

    pengertian dari masing-masing individu yang terlibat kemampuan ini hanya bisa

    dilakukan oleh komunikator antarpribadi yang handal.

  • 31

    BAB III

    GAMBARAN UMUM BIMBINGAN BELAJAR PRESTASI

    A. Latar Belakang Prestasi Learning Center

    PLC (Prestasi Learning Center) suatu simbol angan-angan yang ingin

    mendapatkan suatu pencapaian pendidikan yang ada disekolah. Pada semester

    genap tahun ajaran 2010-2011 dibentuklah lembaga bimbingan belajar bernama

    Prestasi yang didirikan oleh empat orang, yaitu terdiri direktur utama, dan ketiga

    orang yang menjadi direktur, yang pertama corporate sales, akademik SD, SMP

    marketing perwilayah, akademik SMA marketing perwilayah, direktur utama

    mengkoordinasi semua direktur, Lembaga bimbingan belajar ini lahir 07 april

    2012 dibawah PT. Graha Lintas Solusi. Saat ini sudah mencapai 35 cabang yang

    bergerak di bidang pendidikan. Perusahaan ini lahir pada tahun 2009. Awalnya,

    perusahaan ini bergerak dibidang teknik, tetapi karena kebetulannya termasuk

    pendidikan pelatihan, maka berdirilah Prestasi ini, semua mencangkup

    manajemen bimbingan belajar. Diantaranya : keuangan, SDM, marketing, dan

    akademik. Sistem Prestasi ini sedang dibangun akan tetapi dalam akuntansinya

    sudah lengkap.1

    1 Wawancara pribadi dengan Muchroni selaku Direktur Utama Bimbingan Belajar

    Prestasi Learning Center, di kantor pusat prestasi Learning Center, Jakarta, 28 Desember

    2012.

  • 32

    B. Visi dan Misi Bimbingan Belajar Prestasi Kalimalang2

    VISI

    Menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan yang terpercaya dan

    dibutuhkan oleh masyarakat.

    MISI

    1. Menyelenggarakan kegiatan utama berupa bimbingan belajar,

    pelatihan, ketrampilan, seminar, lokakarya dan konsultasi.

    2. Membantu meningkatkan kecerdasan siswa dan mutu pendidikan.

    3. Menjadi mitra usaha pendidikan yang saling menguntugkan.

    Sekilas biografi tentang Direktur utama Prestasi, yaitu Muchroni. Beliau

    lahir pada 02 Mei 1956 dengan pendidikan terakhir S1 Teknik Elektro. Beliau

    menikah dan mempunyai 3 orang anak. Begitu banyak pengalaman yang

    dilakukan semasa muda sampai dengan sekarang, diantaranya: Yayasan Bintang

    Solusi Mandiri (Bimbel SD & SMP) yang didirikan pada tahun 2008 dengan

    jumlah sampai 46 cabang, PT. Graha Lintas Solusi (Enggineering, Manufacture

    Electric Heating Element & Thermoecouple- Sensor Merk, Garmen) tahun 2009,

    Pensiunan dari PT. Indosat 2009, Bimbingan Belajar SD, SMP, SMA - Private

    (Bimbel PLC) dengan cabang seluruh Indonesia sekitar 20 cabang, Membangun

    dan Pengurus Mushola 2010, Organisasi sosial masyarakat anggota asosiasi PUIL,

    International Lightening Protection.

    2 Wawancara pribadi dengan Ari Ahmad Firdaus selaku Kepala Cabang Bimbingan

    Belajar Prestasi, di Bimbingan Belajar Prestasi, Jakarta, 07 Januari 2013.

  • 33

    C. Struktur Pendiri Prestasi Learning Center

    Meliputi:Corporate Sales Meliputi: - Akademik Marketer

    Struktur Organisasi Pengurus Bimbingan Belajar Prestasi Cabang

    Kalimalang

    Direktur Utama

    Muchroni

    Direktur

    Fadian MP

    Direktur

    Aditia A

    Direktur

    Mahlili

    Kepala Cabang

    (Ari Rahman Firdaus)

    Quality Control Akademik

    Miftakhul Jannah

    Tutor Tetap

    Paradat

    Tutor Semi

    Dheno & Fania

    Administrasi & Keuangan

    Dana

    Marketer Koordinator

    Febri

    Marketing Freelance

    Tia

    Marketing Freelance

    Tuti

  • 34

    Sekilas Bimbel Prestasi

    Prestasi Learning Center adalah lembaga pendidikan & pelatihan dibawah unit

    usaha PT. Graha Lintas Solusi yang bergerak dalam bidang diantaranya;

    Bimbingan belajar tingkat SD, SMP, dan SMA-Privat (Bimbel PLC)

    Kursus bahasa inggris (English- PLC)

    Calistung PLC

    Syariah PLC

    Mind Map Concept

    Sebelum memulai pelajaran para tutor biasanya membuat peta konsep atau cara

    mudah agar dapat mudah dipahami dalam belajar

    Prestasi Mind Map

    concept

    Super Intesif

    Class

    Belajar

    inClass &

    Konsis

    Bisa mengerjakan

    PR setiap hari

    10 orang/

    kelas AC &

    WiFi

    Daily

    Report

    Rapot perkembangan

    siswa setiap

    pertemuan

    Suplemen

    Pre Test

    Post Test

    Latihan Soal terUpdate

    Pemantapan Materi

    Metode belajar menggunakan peta

    konsep memudahkan siswa dalam

    belajar

  • 35

    Suplemen Pre Test dan Post Test

    Sehabis mengetahui peta konsep yang dibuat tutor, para tutor memberikan latihan

    soal-soal sebelum belajar dimulai atau mengulas kembali pelajaran sebelumnya

    agar murid dapat mengingatnya lagi

    Daily Report

    Laporan rapot setiap harinya, para tutor sehabis mengajar wajib membuat rapot

    (perkembangan siswa setiap harinya) untuk dapat dilaporkan kepada pihak

    pengurus ataupun orang tua

    Belajar In Class dan Konsis (Konsultasi Siswa)

    Para murid tidak hanya dapat belajar didalam kelas saja, melainkan dapat belajar

    atau mengerjakan PR setiap harinya yang dibuat oleh pengurus yaitu program

    konsis (Konsultasi Siswa), apapun pelajarannya bisa dikerjakan di bimbel dan

    dapat dikerjakan setiap harinya dengan dibantu oleh para tutor.

    D. PENGHARGAAN

    Berbagai macam penghargaan yang diraih diantaranya:

    Bimbingan Belajar terbaik dan tercepat penyebarannya dari Community Of

    Motivator and Entrepreneur 2012.

    Education Social Responsibility 2012 dari Komunitas Masyarakat Peduli

    Pendidikan Indonesia.

    Pemenang pertama dalam ajang perlombaan Karya Ilmiah 2011 dari

    Indonesia Sainspreneur.

  • 36

    Penghargaan dari Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta, Praktisi

    Pendidikan sebagai bimbel Metode Pembelajaran Efektif dan Efisien 2011-

    2012.

    E. Program dan Sarana Bimbingan Belajar Prestasi

    Kalimalang

    Prestasi memiliki berbagai fasilitas dan sarana untuk menunjang

    kegiatan belajar murid-murid. Bangunan Prestasi yang bergaya rumah tua dan

    bercat biru. Terdapat satu pager panjang untuk mengakses masuk dan keluarnya

    bimbel.3

    Pendidik (Tutor)

    Memiliki pengalaman, motivasi tinggi dalam mendidik, muslim dan muslimah,

    berwawasan luas, lulus seleksi dalam segi tulis, lisan, maupun presentasi didalam

    kelas, dan performance islami yaitu tutor wanita memakai pakaian muslim atau

    sopan dan tidak ketat dalam berpakaian, sedangkan tutor laki-laki memakai

    kemeja rapi dan sopan.

    Quality Control

    Mengontrol prestasi dan perkembangan kemampuan siswa, mengawasi kegiatan

    belajar mengajar dan menjadwalkan seluruh tutor.

    Konsis

    Pengarahan dan membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan

    PR disekolah dan bisa datang kapan pun yang siswa butuhkan.

    3 Observasi peneliti ke Prestasi pada Jumat, 28 Desember 2012

  • 37

    Call To Home

    Siswa yang tidak hadir akan ditelepon langsung ke orang tua siswa untuk

    konfirmasi ketidakhadirannya pada hari itu, dan memantau perkembangan nilai

    siswa disekolah oleh orang tua.

    Try Out berkala

    Program ini adalah tes uji sejauh mana pengusaan dan pemahaman siswa secara

    rutin dan jelas dalam mengerjakan soal-soal yang sesuai dipilih oleh para tutor

    selama kegiatan belajar didalam kelas.

    Pendalaman

    Latihan soal tentang materi yang telah diajarkan sebagai persiapan ujian akhir

    semester, UN, UAS, dan Test yang akan dihadapi siswa. Dilakukan dalam privat

    maupun kelompok.

    Santunan Anak Yatim

    Dilaksanakan pada Hari Besar Maulid Nabi diisi dengan kegiatan yang

    mengajarkan siswa untuk saling berbagi dengan sesama.

    Lokasi

    Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau, ruangan yang ber-AC, suasana

    belajar yang nyaman dan santai.

  • 38

    Modul Berkualitas

    Setiap siswa dibekali modul dan bahan soal-soal setiap tingkatnya sebagai bahan

    pelajaran di Prestasi dan dirumahnya

    Ruang Kelas

    Ruang kelas terdiri 5 kelas masing-masing berukuran berbeda, 4 kelas belajar

    dengan bergayaala jepang (lesehan) dan 1 kelas memakai meja yang formal.

    Setiap kelas diberi wallpaper tentang tokoh-tokoh yang memberikan motivasi

    belajar, kelas yang nyaman dengan full AC.

    Dapur

    Tempat untuk memasak dan didalamnya terdapat 2 kompor gas, 1 westafel, 1

    dispenser, 1 meja panjang dengan banyak peralatan dapur.

    Gudang

    Ruangan tepat disebelah kanan ruang dapur, terdapat gudang guna menyimpan

    peralatan kebersihan, barang-barang yang sudah tidak terpakai.

    Kamar Mandi

    Kamar mandi terdapat 1 kamar mandi antara kelas atau tepatnya ditengah. Kamar

    mandi digunakan oleh seluruh murid, tutor, karyawan dan lain-lain.

  • 39

    BAB IV

    ANALISIS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI TUTOR DAN SISWA

    A. Pendekatan Komunikasi Antarpribadi Tutor dan Siswa

    Subjek penelitian ini adalah empat orang tutor. untuk mengetahui

    pendekatan komunikasi antarpribadi tutor dan siswanya saat kegiatan belajar

    mengajar di dalam kelas maupun di luar kelas, sebelumnya akan dipaparkan

    mengenai data personal keempat tutor tersebut.

    Tabel 1

    Karakteristik Tutor

    Nama 1 2 3 4

    Miftakhul

    Jannah

    Paradat Eka

    Prasetya

    Fania

    Choirunisa

    Dwita

    Permata Sari

    (deno)

    Tempat,

    Tanggal

    Lahir

    Pemalang, 07

    Januari 1990

    Jakarta, 15

    Mei 1991

    Malang, 01

    Februari 1990

    Jakarta, 13

    Mei 1994

    Jenis

    Kelamin

    Perempuan Pria Perempuan Perempuan

    Alamat Jl. Pangkalan

    Jati rt 02/04

    no.71 A

    Jakarta timur

    Jl. Cipinang

    Bali no. b3 rt

    04/03 Jakarta

    Timur

    Jl. Dua

    Sembilan

    rawa domba rt

    09/07 no.16

    Duren Sawit

    Jakarta Timur

    Jl. Narada 2

    Blok G no.22

    rt 10/06

    Duren Sawit

    Jakarta Timur

    Pendidikan

    Terakhir

    S1 Pendidikan

    Matematika,

    UHAMKA

    Mahasiswa

    Pendidikan

    Agama Islam,

    UNJ

    S1 Sastra

    Indonesia,

    UNJ

    SMA

    Mengajar di

    Prestasi

    sejak

    2011 2012 2012

    Mata

    Pelajaran

    MIPA SD,

    SMP, SMA

    Bahasa

    Inggris

    IPA dan

    Bahasa

    MIPA SD

    Sebelumnya membahas Pendekatan Komunikasi Antarpribadi dan dibahas

    Pendekatan kultural dan pendekatan sosiologis tutor

  • 40

    Karakter Tutor secara Kultural

    Pertama, Miftakhul Jannah lahir di Pemalang, 07 Januari 1990, miftah

    berasal dari keluarga suku Jawa tepatnya Jawa tengah. Miftah adalah anak

    pertama dari 4 bersaudara memiliki 3 orang adik, 1 adik perempuan dan 2 adik

    laki-laki. Orang tuanya penjual tempe dipasar. Kedua, Paradat lahir di Jakarta, 15

    Mei 1991, paradat berasal dari keluarga asli Jakarta. Dia tinggal di cipinang dan

    orang asli cipinang. Ketiga, Fania lahir di Malang, 02 Februari 1990, fania berasal

    dari keluarga suku Jawa tepatnya Jawa timur. Fania anak ke 2 dari 3 bersaudara,

    kakanya seorang laki-laki dan adiknya perempuan. orang tuanya fania sangat

    kental dengan bahasa Jawa, ibu bapaknya dalam berbicara atau berbahasa sangat

    lembut walaupun tidak memakai bahasa Jawa. Bapaknya fania sudah pensiun dari

    pekerjaannya di sebuah perusahaan pertamina, sedangkan ibunya hanya ibu rumah

    tangga dan mengajar ngaji anak-anak kecil sekitar rumahnya setiap sore.

    Keempat, Dwita Permata (deno) lahir di Jakarta, 13 Mei 1994, deno berasal dari

    keluarga suku Jawa tepatnya Yogyakarta. Deno anak ke 2 dari 2 bersaudara, dia

    mempunyai kakak laki-laki. Orang tuanya deno berkerja sebagai wiraswasta.

    Dari keempat tutor tersebut tiga tutor mempunyai data kultural yang sama

    yaitu sama-sama berasal dari suku Jawa, kemudian satu tutor atau lelaki satu-

    satunya berasal dari Jakarta. Walaupun mempunyai suku yang sama tetapi dalam

    hal pengajaran tetap berbeda, selain itu antar tutor mempunyai kedekatan

    emosional yang baik.

    Data Sosiologis tutor

    Pertama, Miftakhul Jannah belajar di salah satu Universitas Jakarta, yaitu

    UHAMKA. Dia mengambil pendidikan matematika. Miftah duduk dibangku

  • 41

    kuliah dari 2008 2011, dia lulus pada tahun 2011 awal tepat 3,5 tahun belajar di

    UHAMKA. Kedua, Paradat belajar di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dia

    mengambil jurusan pendidikan agama islam pada tahun 2009. Dia sekarang ini

    dalam proses penyelesaian pendidikannya di UNJ untuk mendapatkan gelar

    sarjana. Ketiga, Fania kuliah di Universitas Negeri Jakarta, mengambil jurusan

    sastra Indonesia. Fania kuliah sejak 2008 2011 dan sekarang sudah menjadi

    sarjana sastra Indonesia. Keempat, Dwita permata (deno) sekarang ini sudah lulus

    SMA akan tetapi dia mengurungi niatnya untuk kuliah dulu karena ingin bekerja

    dulu dan dia mencoba menjadi pengajar (tutor) disini, dan 2013 dia sedang

    mencoba SNMPTN.

    Kesimpulannya dari masing-masing tutor tersebut memiliki tingkat

    pendidikan atau latarbelakang pendidikan yang beragam dan jenjang pendidikan

    mereka berbeda. Ada yang masih menjadi mahasiswa selama mengajar, ada yang

    sudah menjadi sarjana dan baru ingin masuk perguruan tinggi.

    Tabel 2

    Karakteristik Siswa

    Nama Teuku Akbar Nur Syifa

    Nadias Tuti

    Sabrina

    Aulia

    Denny

    Ichwan

    Aditya

    Kenny

    Galung

    Tempat,

    Tanggal Lahir

    Jakarta, 24

    Januari 2000

    Bekasi, 25 Juli

    2003

    Jakarta, 24

    Maret 2000

    Jakarta,

    09 April

    2002

    Jakarta, 07

    Juli 1997

    Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-

    Laki

    Laki-laki

    Alamat Jl. Kesadaran 1

    rt 07/02

    Cipinang

    Jakarta Timur

    Jl. Cipinang

    Bali III rt

    005/013 No.17

    Jakarta Timur

    Panca

    Warga IV

    cipinang

    Jakarta

    Timur

    Jalan

    Kesadara

    n Raya

    No. 40

    Cipinang

    Jakarta

    Cipinang

    Melayu rt

    005/01 No.

    30

  • 42

    Timur

    Asal Sekolah SDN 05

    Percontohan

    PWI

    SDN Cipinang

    Muara 18 pagi

    SDN 08 SDN 05

    Cipinang

    Besar

    SMP 214

    Belajar di

    Bimbel sejak

    2011 2011

    1. Pendekatan Komunikasi Antarpribadi tutor Paradat dengan siswa Akbar

    Pendekatan ini lebih kepada tutor ka paradat, ka paradat seorang

    mahasiswa yang tinggal di Jakarta dan mengisi waktu luang dengan mengajar di

    bimbel prestasi ini sebagai pengajar tetap. Sudah kurang lebih setahun ka paradat

    mengajar di bimbel prestasi dan mengajarkan semua mata pelajaran baik

    matematika, bahasa inggris, bahasa Indonesia, serta ipa. Selain itu ka paradat

    mengajar siswa SD, SMP, maupun SMA.1

    Walaupun ka paradat memegang semua kelas, dia mengenal siswa yang

    diajarnya satu persatu, terutama Akbar siswa kelas 5 SD ini. Ka paradat cukup

    mengenal Akbar dengan baik karena setiap hari Akbar selalu datang ke bimbel

    hanya sekedar untuk main atau mengerjakan tugas sekolah.

    Pada waktu itu ka paradat mengajar akbar mengenai materi IPA dan

    memotivasi siswa-siswa dikelas dengan menyebutkan salah satu tokoh atau

    ilmuwan yaitu Albert Einsten, ka paradat mencontohkan: siapa yang ingin

    menjadi Einsten yang pintar dalam hal fisika atau menghitung? kemudian para

    siswa menjawab: saya ka. Semua siswa tunjuk tangan dan ingin seperti Einsten.2

    Cara seperti ini dibuat ka paradat agar dapat memotivasi para siswa agar lebih giat

    belajar.

    1 Observasi 03 Desember 2012 pukul 13.30 wib di bimbel prestasi kalimalang

    2 Observasi Kamis, 03 Januari 2013 pukul 15.00 wib di bimbel prestasi kalimalang

  • 43

    Sebelumnya saya sudah pernah mengajar di bimbel ini. Dan cukup

    mengenal siswa akbar dan tutor ka paradat. Akbar yang saya ketahui memang

    anak yang hiperaktif. Dia sangat sulit diberi tahu atau dinasehati. Saat saya

    mengajarkan materi bahasa inggris akbar memang pintar dalam pelajaran bahasa

    inggris, akan tetapi terkadang sombong dan suka meremehkan pelajaran dan tidak

    mau mendengarkan penjelasan materinya.

    Siswa Akbar mempunyai latar belakang keluarga kurang peduli atau cuek.

    Dan kebetulan rumah Akbar berhadapan langsung dengan bimbel prestasi.

    Keluarganya sangat percaya dan mendukung penuh aktivitas apa saja yang

    dilaksanakan oleh pihak bimbel. Ayahnya Akbar sesekali menanyakan bagaimana

    perkembangan anaknya kepada pihak bimbel karena Akbar anak yang kurang

    dalam belajar maunya main dengan teman-temannya. Ayahnya sangat keras

    dalam mendidik Akbar, akan tetapi memang Akbarnya saja yang sulit untuk

    diatur. Oleh karena itu, orang tuanya percaya dan mendukung dalam mendidik

    dan mengawasi perkembangan Akbar dari segi akhlak dan belajar.3

    Dari pengalaman saya dan wawancara ka paradat bahwa akbar sebenarnya

    anak yang pintar dan mau dinasehati. Akan tetapi dia melakukan seperti itu

    dengan susah dinasehati atau hiperaktif karena dia butuh perhatian dari orang-

    orang sekitar. Dia seperti itu karena dirumah keluarganya adalah tipe keluarga

    yang cuek. Walaupun bapaknya sesekali datang ke bimbel untuk mengontrol tidak

    menutup kemungkinan akbar jadi anak yg penurut. Keluarganya begitu sibuk dan

    memberikan sepenuhnya kepercayaan kepada pihak bimbel untuk memantaunya.4

    3 Observasi 03 Desember 2012 pukul 13.00 wib bimbel prestasi kalimalang

    4 Observasi 03 Desember 2012 pukul 13.00 wib di bimbel prestasi kalimalang

  • 44

    Sebenarnya Akbar anak yang baik dan termasuk anak yang pintar. Akan

    tetapi sulit untuk dinasehati. Terlalu banyak masalah yang dilakukan oleh Akbar

    selama ia belajar di bimbel. Terkadang Akbar sering menyepelekan pelajaran dan

    menganggap mudah pelajaran. Akbar di dalam kelas termasuk anak yang aktif

    bertanya, tetapi pertanyaannya sangat tidak sesuai dengan materi yang diajarkan

    tutor. Akbar suka sekali mengganggu teman-temannya di dalam kelas, makanya

    sering sekali Akbar dikeluarkan dari kelas oleh tutor karena mengganggu proses

    belajar dan teman-teman menjadi tidak fokus belajar. Akbar anak yang jahil dan

    harus sering ditegur oleh tutor. Apabila temannya sedang mengerjakan soal

    terkadang Akbar mengganggunya dan mengajaknya ngobrol.

    2. Pendekatan Komunikasi Antarpribadi tutor Deno dengan siswi Syifa

    Syifa dari keluarga yang begitu perhatian terhadap pendidikan, kedua

    orang tuanya sangat mensuport setiap hal yang dilakukan untuk menjadi anak

    yang pintar dan cerdas. Syifa belajar di bimbel setiap hari rabu dan sabtu pukul

    16.30-18.00 wib. Syifa dikelas cenderung anak yang pendiam dan penurut. Syifa

    cukup cerdas dan cepat tanggap dalam menerima materi-materi yang disampaikan

    oleh tutor. Selain itu, Syifa juga memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar.

    Hampir setiap hari Syifa datang ke bimbel untuk konsis atau sekedar menanyakan

    tugas dan pelajaran di sekolah yang ia tidak mengerti untuk meminta bantuan

    kepada tutor.

    Pendekatan ini lebih kepada tutor ka deno dengan siswanya syifa. Ka deno

    salah satu tutor freelance yang mengisi waktu luang dengan mengajar sambil

    mengasah otaknya mengikuti tes untuk melanjutkan tingkat perguruan tinggi. Ka

    deno seharusnya sudah kuliah tahun lalu yaitu 2012 akan tetapi dia

  • 45

    mengurungkan niatnya untuk kuliah tahun lalu karena ingin mencoba mengajar

    sambil belajar.5

    Walaupun ka deno hanya sebagai tutor freelance di bimbel, ka deno cukup

    mengenal syifa sebagai siswa yang rajin dan pintar. Memang syifa anak yang

    pendiam dan penurut tapi dia pintar dan rajin belajar. Syifa tidak hanya satu

    minggu dua kali saja datang ke bimbel melainkan dia datang setiap hari untuk

    membawa tugas sekolahnya dan meminta bantuan untuk diajari oleh tutor-tutor di

    bimbel.

    3. Pendekatan Komunikasi Antarpribadi tutor yang bernama Fania dengan

    siswanya Ichwan

    Tutor ka Fania adalah seorang mahasiswi jurusan sastra bahasa Indonesia

    di Universitas Negeri Jakarta 2008, pada saat masih mengajar di bimbel ka fania

    masih duduk dibangku kuliah sampai sekarang sudah menjadi sarjana. Saat itu dia

    ingin mengajar karena untuk mengisi kekosongan sehabis kuliah, mencari

    tambahan uang kuliah dan berbagi ilmu dengan siswa-siswi di bimbel prestasi.6

    Ka fania sebagai tutor freelance disana tapi cukup mengenal ichwan sebagai siswa

    yang pintar dikelas dan suka ramai dikelas walaupun terkadang temannya suka

    tidak mau bercanda dengannya karena keanehan ichwan yang suka berbicara

    dengan tidak melihat lawan bicaranya sambil berteriak.

    Pengalaman saya mengajar ichwan pertama kali saat itu diruang kelas

    ichwan duduk dipojokkan kelas sambil menundukkan kepala.7 Saat itu saya

    langsung menyapanya dan dia sama sekali tidak menjawab sapaan saya lalu saya

    5 Wawancara 08 Desember 2012 pukul 17.00 wib di bimbel prestasi kalimalang

    6 Wawancara 15 Desember 2012 pukul: 17.00 wib di bimbel prestasi kalimalang

    7 Pengalaman mengajar 24 September 20112 pukul 14.45 wib di kelas B bimbel prestasi

    kalimalang

  • 46

    memghampirinya karena siswa yang lain belum datang, dan sambil menunggu

    yang lain ichwan saya ajak bicara dan bertanya-tanya seputar pelajaran

    disekolahnya. Saya: ichwan bagaimana pelajaran disekolah? Kemudian ichwan

    menjawab: baik (sambil berteriak dan menolehkan kepalanya kesebelah kiri).

    Awalnya saya bingung dan sedikit berpikir aneh dengan sifat yang seperti itu.

    Kemudian saya keluar dan menanyakan kepada tutor yang sudah cukup lama

    disana yaitu ka Miftah, dan ka Miftah memberitahukan bahwa memang ichwan

    seperti itu karena dia mempunyai kekurangan seperti anak autis. Akan tetapi,

    kekurangan ichwan jangan terlalu dikhawatirkan dan rasa keinginan belajarnya

    cukup besar ujar ka Miftah.

    Ichwan ialah siswa yang duduk di bangku kelas empat, masuk di kelas

    shift empat yaitu pada pukul 14.45 16.15 wib dengan jumlah siswa lima orang

    dengan pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia. pada saat itu kak Fania sedang

    membahas materi pantun dengan sedikit menjelaskan apa itu pantun, bagaimana

    cara membuat pantun. Setelah dijelaskan masalah pantun, kak Fania menyuruh

    para siswa untuk membuat pantun dibukunya masing-masing, dari lima orang

    siswa termasuk Ichwan, hanya ia yang tidak mengerti atau tidak sesuai syarat

    materi pembahasan mengenai pantun yang diajarkan kak Fania.

    Akhirnya Ichwan diberikan kesempatan kedua untuk membuatnya

    kembali, dan Ichwan masih saja seperti itu dengan pantun yang dibuatnya masih

    salah. Sebenarnya Ichwan siswa yang rajin dan pintar akan tetapi perlu ada

    bimbingan khusus agar Ichwan mengerti, karena ia sangat berbeda dengan siswa

    lainnya. Ichwan kurang begitu suka diajarkan dengan tutor yang lain kecuali tutor

    yang bernama ka Reza, dia sangat begitu suka diajarkan ka Reza dibandingkan

  • 47

    dengan tutor lainnya. Ichwan apabila diajarkan tidak mau berdekatan karena sifat

    dari anak autis yang tidak mau berdeketan atau disentuh dengan orang lain.

    Walaupun Ichwan sangat kurang dalam menangkap pelajaran seperti anak-anak

    yang lain tapi kemauan belajarnya yang cukup besar sehingga tutor semangat

    untuk mengajarinya dan berusaha agar ichwan menjadi anak yang pintar dan cepat

    menangkap belajaran seperti anak-anak yang lain.

    4. Pendekatan Komunikasi Antarpribadi tutor deno tehadap siswi Sabrina

    Pendekatan Sabrina dengan tutor ka Deno cukup dekat dikarenakan

    Sabrina adalah siswi yang suka mencari perhatian dengan orang lain terutama

    oleh para tutor-tutor. Sabrina anak yang sangat dimanja dan sulit untuk diberi tahu

    karena kedua orang tua yang sibuk dan menyerahkan sepenuhnya dengan pihak

    bimbel prestasi untuk menjaga dan mengawasinya dalam segi pelajaran. Akan

    tetapi, Sabrina terkadang menyepelekan para tutor dan sulit diberi tahu. Sabrina

    setiap hari datang ke bimbel untuk konsis dan minta bantuan mengerjakan PR

    oleh tutor-tutor yang ada, sering kali Sabrina tidak fokus dalam konsis karena

    konsis ruangannya didepan dengan ramai orang atau teman-teman sebaya jadi

    Sabrina suka menjadi tidak fokus dan selalu ingin cepat-cepat selesai. Dan tutor

    yang mengajari atau mengawasinya kemudian menegaskan akan lekas

    mengerjakan tugasnya dan tidak bercanda. Sabrina cukup dekat dengan banyak

    tutor. Pendekatan secara personalnya Sabrina dengan para tutor diakui bagus

    karena hampir setiap hari Sabrina datang ke bimbel prestasi. Tapi sayangnya

    Sabrina sulit dikendalikan jika dia sedang tidak fokus untuk belajar di dalam

    maupun di luar ruangan, dia siswi yang dapat membuat siswa

  • 48

    5. Pendekatan Komunikasi Antarpribadi tutor Miftakhul Jannah dengan

    siswa Kenny

    Kenny mempunyai latar belakang keluarga yang melihat detail setiap

    perkembangan anaknya, karena Kenny mempunyai kelebihan khusus

    dibandingkan anak-anak lainnya. Kenny tampak aneh sendiri jika di dalam kelas.

    Dia cenderung tidak bisa didekati oleh tutor. Akan tetapi Kenny anak yang suka

    bercanda di dalam kelas dengan temannya.

    Berdasarkan hasil pengamatan penulis, ketika tutor menjelaskan terkadang

    Kenny suka berbicara sendiri, seakan sedang berbicara dengan orang lain. Padahal

    dia berjauhan duduk dengan temannya. Kenny anak yang cukup pintar di kelas,

    dia duduk dibangku kelas dua SMP. Kenny tidak suka pelajaran atau pembahasan

    Bahasa Inggris karena menurut dia Bahasa Inggris materi yang sulit untuk

    dipahami. Kenny termasuk anak yang rajin juga dalam konsis untuk menanyakan

    tugas-tugas disekolahnya kepada tutor-tutor yang ada.

    B. Strategi Kendali Komunikasi Antarpribadi

    1. Strategi tutor Paradat terhadap siswa Akbar menggunakan strategi pedang

    tergantung dan strategi katalisator di sini karena dari banyaknya strategi yang

    ada siswa Akbar cenderung masuk kedalam dua strategi ini. Dari strategi

    pedang tergantung sendiri, contohnya seperti memberikan ancaman,

    sedangkan strategi katalisator seperti memberikan nasihat-nasihat. Tutor

    Paradat adalah tutor yang cukup tegas dalam mendidik siswa-siswi di Prestasi,

    akan tetapi siswanya terkadang menyepelekan kak Paradat dalam proses

    belajar. Dalam proses belajar terkadang kak Paradat memberikan ancaman-

  • 49

    ancaman yang membuat takut siswa agar siswa mau belajar. Kemudian siswa

    yang jarang masuk dan suka main-main di dalam kelas diberi nasihat oleh kak

    Paradat. Karena ketegasannya kak Paradat dalam menanggapi siswa terutama

    Akbar yang anaknya jail, usil, kadang melawan, dalam bicara suka kasar, dan

    kak Paradat memberikan nasihat-nasihat dan ancaman agar Akbar nurut.

    Padahal Akbar anak yang aktif dikelas, akan tetapi aktifnya bertanya hal-hal

    yang tidak sesuai dengan yang diajarkan. Akbar anak yang pintar tapi karena

    sering keluar malesnya cenderung susah diatur. Dan kak Paradat sebagai tutor

    harus bisa membuat Akbar semangat lagi dikelasnya agar mau belajar.

    2. Strategi tutor Deno terhadap siswa Syifa menggunakan strategi wortel

    berayun karena strategi ini cocok untuk Syifa karena dia sering diberikan

    hadiah atau pujian yang diberikan tutor. Tutor kak Deno adalah tutor yang

    bisa memahami siswa. Deno tutor yang mudah dan enak diajak berdiskusi

    dalam hal pengajaran maupun hal lainnya. Siswa Syifa adalah anak yang

    pendiam dan penurut, sangat mudah sekali mengajarkan Syifa dan yang

    diajarkan oleh kak Deno pun masuk dan mudah dipahami oleh Syifa. Syifa itu

    wajib dikasih pujian, hadiah. Kadang kita sebagai tutor memberikan hadiah

    berupa barang walaupun tidak seberapa agar dapat menumbuhkan rasa

    semangat dan lebih giat belajar lagi. Syifa anak yang cerdas dan pendiam

    3. Strategi tutor Deno terhadap siswa Sabrina menggunakan strategi wortel

    berayun dan strategi katalisator. Karena Sabrina anaknya tidak jauh sifatnya

    seperti Akbar tadi, yang tidak bisa diam, berisik di dalam kelas, suka

    mengganggu temannya. Orang tuanya pun memberikan kebebasan terhadap

    Sabrina, misalkan minta apa saja diberikan sama orang tuanya, tidak berpikir

  • 50

    sendiri dalam belajar, cenderung malas berpikir dan maunya tanya-tanya terus

    sama tutor, Sabrina itu sebenarnya apabila dapat pujian itu sangat senang tapi

    perlu diberikan nasihat dalam pujian itu agar lebih semangat lagi dalam

    belajarnya

    4. Strategi tutor Mey terhadap siswa Ichwan menggunakan strategi wortel

    berayun. Mey adalah tutor freelance di prestasi, akan tetapi kak Mey cukup

    bisa cepat memahami keadaan siswa di prestasi. Kak Mey tutor yang cukup

    mengasikkan dalam hal mengajar, terkadang kak Mey sering membuat

    permainan selang waktu belajar, kak Mey cukup nyaman dalam mengajar dan

    sangat menguasai materi yang diajarkan. Kak Mey menangani Ichwan yang

    mempunyai kelebihan khusus, Ichwan anak yang pendiam. Ketika Ichwan

    tidak suka sama tutor tersebut dia benar-benar tidak suka dan tidak mau

    mengikuti apa yang diinginkan tutor, kadang dia maunya sama tutor yang dia

    suka misalnya kak Reza, Ichwan ini harusnya diberikan pujian agar bisa dekat

    dengan tutor yang mengajarkan

    5. Strategi tutor Miftakhul Jannah terhadap siswa Kenny menggunakan

    strategi wortel berayun dan strategi katalisator. Karena strategi ini dapat

    memberikan pujian-pujian atau berupa hadiah dari pujian tersebut beberapa

    nasihat untuk Kenny. Tutor Miftah ini biasanya memberikan pujian dilihat

    dari nilainya bagus atau tidaknya dari mengerjakan soal-soal yang diberikan.

    Kenny mempunyai kelebihan khusus.

  • 51

    Tabel 3

    Strategi Komunikasi Antarpribadi

    No Strategi Komunikasi Antarpribadi Kalimat

    1. Strategi Wortel Berayun Yang dapet nilai 10, kakak kasih

    hadiah buku, pulpen, pensil, dll.

    2. Strategi Pedang Terga